NEGERI JAKARTA
Oleh :
Rizka Heryani NIM : 1215010041
Immanuel Budiman P NIM : 1215010071
Satir Nursihab NIM : 1215010087
Siti Maryam Unaharti NIM : 1215010044
i
RANCANG BANGUN PRESSTOOL LENCANA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Diajukan oleh :
Diseujui oleh :
Team Tugas Akhir Program Studi Teknik Mesin
(………………………)
2018
ii
DAFTAR ISI
iii
3.1.5 Membuat Konsep........................................................................................................ 16
3.1.6 Perhitungan Mekanis...................................................................................................16
3.1.7 Rancangan Gambar.....................................................................................................16
3.1.8 Rancang Bangun Mesin.............................................................................................. 17
3.1.9 Pengujian Mesin..........................................................................................................17
3.1.10 Pembuatan Laporan...................................................................................................17
BAB IV........................................................................................................................................18
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..........................................................................................18
4.1 Biaya.................................................................................................................................. 18
4.1.1 Bahan...........................................................................................................................18
4.1.2 Transport......................................................................................................................18
4.1.3 Lain-Lain (Administrasi,Publikasi,Seminar, dan Laporan)........................................ 18
4.2 Jadwal Kegiatan.................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 20
LAMPIRAN................................................................................................................................ 21
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum :
1. Untuk mendapatkan penghasilan dari produk dengan membuat
lencana dari presstool.
B. Tujuan Khusus :
1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Diploma III
2. Agar dapat membuat presstool
3. Menghasilkan Output berupa lencana
2
1.4 Ruang Lingkup Penelitian dan Pembatasan Masalah
3
1.7 Manfaat
Laporan tugas akhir “Rancang Bangun Mesin Heater Untuk Pengering Papan
Partikel” disusun dalam lima bab diantaranya :
1. BAB I : Pendahuluan
4
3. BAB III : Metodologi
Menguraikan tentang metodologi, yaitu metode yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah/penelitian, meliputi
prosedur, pengambilan sampel dan pengumpulan data, teknik
analisis data atau teknis rancangan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Compound Tool
Compound Tool atau perkakas tekan gabungan adalah perkakas yang
dirancang utuk melakukan dua atau lebih jenis pekerjaan dalam satu stasiun kerja,
atau mengerjakan satu jenis pekerjaan pada setiap Station.
Pemakaian jenis alat ini juga mempunyai keuntungan dan kerugian.
b. Blanking
Merupakan proses pengerjaan material dengan tujuan mengambil hasil
produksi yang sesuai dengan Punch yang digunakan untuk menembus atau dengan
sistem langkah penekanan. Pada umumnya proses ini dilakukan untuk membuat
benda kerja dengan cepat dan berjumlah banyak dengan biaya murah.
c. Notching
Notching adalah proses pemotongan oleh Punch, dengan minimal dua sisi
yang terpotong, namun tidak seluruh sisi Punch melakukan pemotongan. Tujuan
dalam pemotongan ini adalah untuk menghilangkan sebagian material pada tempat-
tempat tertentu yang diinginkan.
Gambar 2.6 Proses Notching
d. Parting
Parting adalah proses pemotongan untuk memisahkan komponen melalui satu
garis potong atau dua garis potong antara komponen yang satu dengan komponen
yang lain. Biasanya proses ini digunakan pada pengerjaan bentuk-bentuk yang tidak
rumit atau bentuk material yang sederhana.
g. Cropping
Cropping adalah merupakan proses pemotongan material atau benda kerja
tanpa meninggalkan sisa. Proses yang terjadi pada Cropping ini sama dengan proses
yang terjadi pada Blanking, akan tetapi dalam Cropping tidak ada bagian yang
tertinggal. Benda kerja akan terpotong dan cenderung sudah mempunyai ukuran
lebar yang sama dengan ukuran yang diminta serta mempunyai panjang material
sesuai dengan jumlah komponen yang diminta. Proses Cropping ini digunakan
untuk membuat komponen Blanking berbentuk sederhana, tidak rumit dan teratur.
h. Lanzing
Lanzing adalah merupakan proses pengerjaan gabungan antara penekukan
(Bending) dan pemotongan (Cutting). Hasil proses ini berupa suatu tonjolan.
Sedangkan Punch yang digunakan sedemikian rupa, sehingga Punch dapat
memotong pelat pada dua sisi sampai tiga sisi serta pembengkokannya pada sisi
Punch yang keempat.
c. Deep Drawing
Deep Drawing merupakan proses penekanan benda yang diinginkan dengan
kedalaman cetakan sampai batas deformasi plastis. Tujuannya adalah untuk
memperoleh bentuk tertentu dan biasanya tebal material akan berubah setelah proses
ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
d. Curling
Merupakan pembentukkan profil (menggulung dan melipat) yang dilakukan pada
salah satu ujung material.
Gambar 2.15 Curling
e. Embossing
Embossing merupakan proses pembentukkan contour material pada salah satu
atau kedua sisi material tersebut.
1. Pelat atas
Menurut budiarto (2001:28) pelat atas merupakan tempat
dudukan dari komponen-komponen bagian atas, seperti Shank,
Bush dan pelat penetrasi. Pada saat proses pengerjaan berlangsung
pelat atas akan menerima tekanan oleh karena itu dipilih bahan St
42 dengan kekuatan tarik 420 N/mm2. Bahan ini dapat dikerjakan
dan mudah didapatkan dipasaran.
Gambar 2.17 Pelat Atas
1. Pelat Bawah
Menurut Budiarto (2001:43) Pelat bawah merupakan duduka
dari Dies dan tiang pengarah. Bahan Pelat bawah dipilih St 42,
karena bahan ini memiliki tegangan tarik 420 N/mm2 dan mudah
dikerjakan.
2. Punch Holder
Menurut budiarto (2001:30) pelat pemegang Punch sebagai
tempat kedudukan Punch agar posisi Punch kokoh dan mantap pada
tempatnya. Pelat pemegang Punch akan mengalami tegangan
permukaan terhadap Punch, sehingga dipilih bahan St 42 dengan
kekuatan tarik 42 N/mm2.
Gambar 2.19 Punch Holder
3. Pelat Stripper
Menurut budiarto (2001:60) Pelat Stripper adalah bagian
yang bergerak bebas naik turun beserta pegas yang terpasang pada
baut pemegangnya. Pelat ini berfungsi sebagai penjepit benda
kerjapada saat proses berlangsung, sehingga benda kerja tidak akan
bergeser, oleh sebab itu dipilih bahan St 37 dan kekuatan tarik 370
N/mm2.
5. Punch
Menurut Budiarto (2001:45) Punch merupakan bagian yang
melakukan proses pemotongan dan pembentukan pada Stripper
sesuai dengan pasangan pada Dies. Material yang dipilih yaitu baja
dengan kandungan karbon minimal 0,02% Yng mempunyai
kekuatan tarik 60 Kg/mm2 yang dikeraskan supaya material
memiliki daya potong yang lebih keras dan tajam.
6. Pillar
Menurut Budiarto (2001:46), Pillar adalah tiang yang
berfungsi untuk mengarahkan Punch dan Dies agar tidak
bersinggungan. Apabila hal ini terjadi maka punch dan dies akan
cepat rusak. Selain sebagai pengarah, pillar juga berfungsi sebagai
penyangga bagian atas dengan bagian bawah. Untuk itu material
yang dipilih adalah St 42 dengan tegangan tarik 420 N/mm2.
Gambar 2. 23
Pillar
7. Shank
Menurut Budiarto (2001:47), Shank adalah suatu komponen
alat bantu produksi yang berfungsi sebagai penghubung alat mesin
penekan dengan pelat atas. Shank biasanya terletak pada titik berat
yang dihitung berdasarkan penyebaran gaya potong dan gaya
pembentukan dengan tujuan untuk menghindari tekanan yang tidak
merata pada pelat atas. Dalam pemakaiannya shank akan
mengalami beban dinamis, sehingga bahan untuk shank akan
mengalami beban dinamis sehingga bahan untuk shank harus aman
dari beban tersebut. Untuk itu bahan shank dipilih St 42 dengan
kekuatan tarik 420 N/mm2.
8. Bush
Menurut Budiarto (2001:48), Bush berfungsi sebagai media
gesek pillar pada penggerakannya selama proses pengerjaan untuk
menghindari terjadinya keausan yang terlalu besar pada pillar.
Material yang dipilih adalah kuningan.
Gambar 2.25 Bush
9. Pegas
Menrut Budiarto (2001:72), Pada perencanaan Press Tool ini
pegas yang digunakan adalah pegas Stripper. Pegas Stripper
berfungsi untuk menjaga kedudukan Stripper, mengembalikan
posisi Punch ke posisi awal dan memberikan gaya tekan pada
Stripper agar dapat mantap (tidak bergeser) pada saat dikenai gaya
potong dan gaya pembentukan. Pegas yang digunakan berdasarkan
standart FIBRO.
M5 15 50 10 ÷ 18
M6 25 70 15 ÷ 25
M8 40 90 22 ÷ 32
M10 60 115 27 ÷ 38
M12 80 150 ` > 38
12
BAB III
METODE PELAKSANAAN
13
Mulai
Perumusan Masalah
Observasi
Studi Literatur
Membuat Jadwal
Kegiatan
Membuat Konsep
Perhitungan
Mekanis Modifikasi
Tidak
Ya
Rancangan Gambar
Pengujian Mesin
14
3.1.1 Perumusan Masalah
3.1.2 Observasi
Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja,
yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang diselidiki.
Observasi yang kami lakukan adalah dengan terjun langsung kelapangan
menemui para pemilik UKM pemotongan kayu. Dari observasi yang telah dilakukan,
ternyata memang benar bahwa sisa-sisa dari pemotongan kayu masih banyak yang
dibiarkan percuma, bahkan nilai jualnya sangatlah kecil.
15
3.1.4 Membuat Jadwal Kegiatan
Setelah kita mengetahui segala macam masalah, dan sudah melakukan observasi
serta telah melakukan studi literature, barulah kita membuat konsep untuk mesin yang
akan kita gunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Disini kami membuat konsep
berupa mesin heater untuk mengeringkan produk papan partikel yang telah dipress,
sehingga nantinya kualitas dari papan partikel tersebut semakin baik.
Rancangan gambar harus sesuai dengan konsep dan perhitungan mekanis kita,
agar teori dan prakteknya dapat dipertanggungjawabkan, serta agar memiliki
gambaran pada saat melakukan rancang bangun mesin yang akan kita buat.
16
3.1.8 Rancang Bangun Mesin
tahap selanjutnya yang dapat dilakukan yaitu perancangan atau desain mesin. Setelah
mendesain, lalu melakukan perhitungan konstruksi dan berbagai elemen mesin lainnya agar
mesin dapat berfungsi dengan baik serta sesuai dengan target kapasitas produksi mesin.
Setelah itu, kami dapat melakukan pembelian material dan alat yang dibutuhkan. Kemudian
melakukan proses machining dan perakitan mesin.
Setelah mesin berhasil dibuat, saatnya kinerja dari mesin ini diuji dengan
harapan sesuai target rancangan saat penyusunan di awal.
Setelah rancang bangun dan pengujian mesin selesai, maka laporan akhir pun
dibuat untuk mengetahui hasil dari kegiatan yang telah dilakukan
17
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya
4.1.1 Bahan
4.1.2 Transport
18
4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan
1
Proposal TA
Pengajuan
2
Proposal TA
Studi
3
Literatur
Perancangan
dan
4
Pembuatan
Alat
Pengujian dan
5 Perbaikan
Alat
Pembuatan
6
Laporan TA
Persiapan
7
Sidang I
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Khurmi, R.S., Gupta, J.K. 2005. A Textbook Of Machine Design. New Delhi:
Eurasia Publishing House (PVT.) LTD.
2. Ainie Khuriati Riza Sulistiati. 2010. Termodinamika. Edisi I. Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmu.
3. Bustani Mustafa. 2004. Dasar Termodinamika Teknik. Jakarta: Universitas
Trisakti.
4. Imam Rahayu, Susanto. 2006. Termodinamika. Bandung: Penerbit ITB.
20
LAMPIRAN
21