Anda di halaman 1dari 29

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG


(POLITEKNIK MEKANIK SWISS - ITB)

BUKU LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK


REKAYASA PERANCANGAN MESIN DASAR
AUTOMATION AND SPECIAL PURPOSE MACHINE

JURUSAN TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR


Program Studi : D4-Teknologi Rekayasa Perancangan Manufaktur
2018-2019

DEC
SEMESTER 5

ALDAN IMAM F. 216421005


DANI FERY F. 216421008
NOLANDITA RIZQYA F. 216421018
SINDYDEVIA RAHAYU 216421021

Jl. Kanayakan No. 21, Dago 40135, Bandung INDONESIA


Telp. (022) 2500241, Fax. (022)2502649, www.polman-bandung.ac.id
REKAYASA PERANCANGAN MESIN DASAR
AUTOMATION AND SPECIAL PURPOSE MACHINE

LATIHAN 1

Jl. Kanayakan No. 21, Dago 40135, Bandung INDONESIA


Telp. (022) 2500241, Fax. (022)2502649, www.polman-bandung.ac.id
1. TUNTUTAN SPESIFIKASI

Penjelasan :
Tumpukan panel yang berada di work table masih belum tersusun dengan rapi. Maka
digunakan pressure plate sebagai media untuk meratakan sisi tumpukan panel tersebut
supaya menjadi rapi. Yang bertindak sebagai aktuatornya yaitu silinder pneumatik yang akan
menggerakkan angle lever sebagai pemegang pressure plate.
Tuntutan :

 Mengganti sistem pengaturan letak piston dari sistem B (manual menggunakan ulir
transportir) menjadi sistem A (otomatis menggunakan Electromechanical Linear
Drive).
 Menentukan komponen standar yang cocok untuk model rancangan dengan
menggunakan katalog FESTO.
 Membuat model rancangan alat tersebut.
2. KALKULASI
3. PENENTUAN KOMPONEN STANDAR

Penentuan komponen standar menggunakan katalog FESTO dengan mengacu pada


silinder pneumatik yang dipilih, diantaranya :

 Standard Pneumatic Cyinder : DNG 40-75-PPV-A

 Swivel Flange : SNG 40


 Rod Eye : SGS M12x1,25

 Pneumatic Single Pilot Valve : VL - 51⁄4

 Proximity Switch : SME


 Electromechanical Linear Drive : DGE-40-SP

 Axis Controller : SPC11


 One-way Flow Control Valve : GRLA-1⁄4-BL
4. Gambar Susunan
REKAYASA PERANCANGAN MESIN DASAR
AUTOMATION AND SPECIAL PURPOSE MACHINE

LATIHAN 2

Jl. Kanayakan No. 21, Dago 40135, Bandung INDONESIA


Telp. (022) 2500241, Fax. (022)2502649, www.polman-bandung.ac.id
1. DEFINISI PERMASALAHAN
Permasalahan yang diberikan berupa pemasangan bus ke housing dengan sistem otomatis
menggunakan mekanisme konveyor dan pneumatik.

2. SPESIFIKASI BUS YANG DIPASANG


 Material Bus : SUJ2 (MISUMI EFA 2007)
 Dimensi : ∅25 x 35
 Massa : 83,25 gram

3. SPESIFIKASI MESIN YANG DIGUNAKAN

Gambar 3D Model
Distributor Drive Cylinder (part no 7)
Conveyor yang digunakan adalah roller conveyor satu arah memanjang dengan integrasi
rantai dan sproket untuk menghindari slip

4. KALKULASI
5. GAMBAR SUSUNAN
REKAYASA PERANCANGAN MESIN DASAR
AUTOMATION AND SPECIAL PURPOSE MACHINE

PROJECT 1

Jl. Kanayakan No. 21, Dago 40135, Bandung INDONESIA


Telp. (022) 2500241, Fax. (022)2502649, www.polman-bandung.ac.id
1. DEFINISI PERMASALAHAN
Permasalahan yang mesti diselesaikan adalah memindahkan paket ke dudukan dan arah
yan berbeda dengan sistem otomatis menggunakan mekanisme konveyor dan
pneumatik.

2. SPESIFIKASI PAKET YANG DIPINDAHKAN

 Material : kardus berisi barang


 Ukuran Paket (cm) : 50 x 40 x 30
 Massa (kg) : 1,5
3. SPESIFIKASI MESIN YANG DIGUNAKAN

Gambar 3D Mesin

Pandangan Depan Mesin


Pandangan Kiri Mesin

Pandangan Atas Mesin


 Panjang stroke : 500 mm dan 250 mm
 Jenis konveyor yang digunakan adalah belt conveyor. Prinsip kerja belt conveyor
adalah mentransport material yang ada di atas belt, dimana umpan setelah
sampai di head material ditumpahkan akibat belt berbalik arah. Belt digerakkan
oleh drive / head pulley dengan menggunakan motor penggerak. Head pulley
menarik belt dengan prinsip adanya gesekan antara permukaan drum dengan
belt, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut.Mesin ini
mengunakan 2 conveyor
 Motor pada mesin ini ada 2, dipasang pada masing-masing conveyor
 Mesin menggunakan 2 piston. 1 piston berfungsi memindahkan paket secara
vertikal dan piston lain berfungsi memindahkan paket secara horizontal
 Sensor yang digunakan adalah sensor proximity Sensor proximity merupakan
sensor yang mampu mendeteksi keberadaan suatu objek logam maupun non
logam tanpa menggunakan kontak fisik. Sensor ini berjumlah 2 buah. Sensor 1
berfungsi mendeteksi paket pada jarak tertentu sehingga akan dipindahkan
secara vertikal , sedangkan sensor 2 berfungsi untuk mendeteksi paket yang
bergerak secara vertikal setelah mencapai ketinggian tertentu agar bergerak
secara horizontal

4. KALKULASI
5. GAMBAR SUSUNAN

6. PART STANDAR

 Sensor
Sensor yang memenuhi tuntutan dari permasalahan berdasarkan katalog Festo
adalah SIEN 4B-NS-SL

 Silinder
Berdasarkan perhitungan di Math Cad didapat diameter lengan piston yang
memenuhi adalah 6 mm.Namun sayangnya, maksimal panjang langkah stroke
hanya 200 mm, sehingga tidak memenuhi tuntutan panjang stroke (500 mm dan
250 mm). Oleh karena itu dipilih DSNU-25-PPV-A-S3 yang memiliki diameter
lengan piston 10 mm
 Flange Mounting
Part standar ini berfungsi untuk mengikat piston pada pelat
REKAYASA PERANCANGAN MESIN DASAR
AUTOMATION AND SPECIAL PURPOSE MACHINE

PROJECT 2

Jl. Kanayakan No. 21, Dago 40135, Bandung INDONESIA


Telp. (022) 2500241, Fax. (022)2502649, www.polman-bandung.ac.id
1. DESKRIPSI MASALAH
Dibutuhkan suatu konstruksi untuk mesin khusus pembalik kardus otomatis dengan
sistem pemindah berupa belt conveyor, yang menggunakan sistem pembalik berupa
silinder pneumatic sehingga benda di pindahkan sekaligus dibalikan.

2. KALKULASI
a. Perhitungan diameter silinder pneumatic
2. Konstruksi
3. KOMPONEN STANDARD
a. Pneumatic silinder
b. Penentuan sensor
REKAYASA PERANCANGAN MESIN DASAR
AUTOMATION AND SPECIAL PURPOSE MACHINE

PROJECT 3

Jl. Kanayakan No. 21, Dago 40135, Bandung INDONESIA


Telp. (022) 2500241, Fax. (022)2502649, www.polman-bandung.ac.id
1. TUNTUTAN SPESIFIKASI

Penjelasan :
Engsel pintu terdiri dari 3 part yaitu, engsel kiri, engsel kanan, dan pin. Dilakukan
pemasangan ketiga part tersebut khususnya pada saat pemasangan pin terhadap kedua
engselnya perlu diperhatikan.
Tuntutan :

 Memasang dan menjaga pin tetap pada lubangnya pada saat perakitan
 Menentukan part-part yang dipakai sesuai fungsinya agar perakitan berhasil
 12 engsel per menit
 Pin bisa dilepas pasang
 Membuat model rancangan alat tersebut.

2. Kalkulasi

3. Penentuan Komponen Standar


4. Gambar Model

Konstruksi konveyor yang dipakai

Produk Engsel

Anda mungkin juga menyukai