0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan20 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang besi tuang, termasuk definisi, jenis, struktur mikro, dan masalah yang terkait dengan pengelasan besi tuang seperti kemampuan las yang rendah dan laju pendinginan yang cepat. Dokumen tersebut juga menjelaskan teknik-teknik untuk meningkatkan kekuatan pengelasan besi tuang seperti preheat, konsumsi bahan bakar, desain las, dan peening.
Dokumen tersebut membahas tentang besi tuang, termasuk definisi, jenis, struktur mikro, dan masalah yang terkait dengan pengelasan besi tuang seperti kemampuan las yang rendah dan laju pendinginan yang cepat. Dokumen tersebut juga menjelaskan teknik-teknik untuk meningkatkan kekuatan pengelasan besi tuang seperti preheat, konsumsi bahan bakar, desain las, dan peening.
Dokumen tersebut membahas tentang besi tuang, termasuk definisi, jenis, struktur mikro, dan masalah yang terkait dengan pengelasan besi tuang seperti kemampuan las yang rendah dan laju pendinginan yang cepat. Dokumen tersebut juga menjelaskan teknik-teknik untuk meningkatkan kekuatan pengelasan besi tuang seperti preheat, konsumsi bahan bakar, desain las, dan peening.
2,10 % s.d 6,67 %, Besi tuang kelabu (grey cast iron) Besi tuang nodullar (nodullar cast iron) Besi tuang mampu tempa (malleable cast iron) Besi tuang putih (white cast iron) Diagram besi karbon dan pengaruh pengelasan Struktur mikro besi tuang (tipe matrik)
Ferrite matrix Pearlitic matrix Ferrite + pearlitic matrik Austenitic matrix Bainit dan martensitic matrix Permasalahan pengelasan pada besi tuang
Pengelasan besi tuang dapat dilakukan pada:
Hasil tuangan besi tuang cacat perlu perbaikan (repair), build up Kerusakan komponen pada besi tuang ketika dipakai (rumah pompa sentrifugal) dapat diperbaiki Sambungan besi tuang dan baja karbon (dissimilar metal welding) Alasan sulit dilas: Besi tuang weldability (mampu las) rendah Karbon bebas (grafit) Laju pendingian cepat (Cooling rate to pass) rentan membentuk struktur martensite Urutan pengelasan Identifikasi tipe bahan besi tuang (matrik struktur) Menetapkan jenis material consumable (besi tuang, nickel base, tembaga, baja karbon rendah) Perlakuan panas (preheat, interpass, PWHT) Welding design Mengatur heat input (rendah) Urutan pengelasan (Welding sequence) Memperlambat laju pendinginan Tujuan preheat Mencegah retakan pada gradien temperatur dan tegangan panas Mengurangi tegangan dalam tuangan Mengurangi distorsi Mengurangi kekerasan di HAZ Mengurangi gradien temperatur ketika mengelas logam berbeda Mengurangi kontaminan hydrocarbon (terbakar) Penetapan Carbon Equalent nilai tinggi preheat tertinggi Tipe besi tuang diketahui akan tetapi komposisi kimia tidak diketahui, struktur mikro dapat dipakai sebagai dasar untuk penetapan preheat Besi tuang memiliki tegangan rendah maka penentuan preheat ditetapkan paling rendah Bentuk tuangan komplek penentuan preheat tertinggi untuk mengontrol distribusi tegangan Malleable atau ductile besi tuang biasanya preheat rendah Jenis consumable
Kawat las nickel (nickle base)
kelemahan kawat las ini logam induk kandungan fosfor tinggi mudah retak kawat las besi tuang pemanasan awal selalu diperlukan kawat las baja karbon rendah mudah membentuk struktur cementet pada fusion zone Kawat las tembaga titik cair lebih rendah daripada logam induk sehingga timbul penyusutan dan tejadi retakan Perlakuan panas
Preheat untuk memperlambat laju pendingian.
Interpas temperatur mengontrol parameter las HI Urutan las (welding sequence) mengontrol parameter las heat input, tidak terjadi perubahan heat input. Post weld heat treatment (menurunkan panas dengan perlahan-lahan) Preheat cast iron Welding design Welding design Welding (a) and brazing preparation (b) Spesial teknik untuk meningkatkan kekuatan GROOVE FACE GROOVING STUDDING JOINT DESIGN MODIFICATIONS PEENING Groove face grooving Studding Joint design modifications Peening Peening Untuk membantu pendistribusian tegangan pada tuangan, bahan besi tuang 13 s.d 19 mm. Palu kecil ujung bulat, pukulan strik di permukaan sambungan las dengan posisi tegak lurus. Dilakukan pada sekitar suhu 5400 C