Sejarah pengecoran
Pengecoran adalah proses pembentukan logam dengan jalan mencairkan, menuangkan logam cair ke
dalam cetakan dengan dibiarkan membeku.
Awal penggunaan logam ketika orang membuat perhiasan dari emas, perak tempaan, kemudian
membuat senjata, mata bajak dengan menempa tembaga.
Tahun 3000 SM :
Barang-barang seperti bajak, pedang, mata tombak, perhiasan, tangki dan perhiasan makam dibuat di
Spanyol, Swis, Jerman, Austria, Norwegia, Denmark, Swedia, Inggris, dan Perancis.
Tahun 800-700 SM :
Di Cina ditemukan cara membuat coran dari
besi kasar yang mempunyai titik cair rendah
dan mengandung fosfor tinggi dengan
menggunakan tanur beralas datar.
Tahun 1400 (abad 14) :
Di Jerman dan Italia mengembangkan tanur
beralas datar yang primitip menjadi tanur tiup
berbentuk silinder, dimana pencairan
dilakukan dengan jalan meletakkan bijih besi
dan arang batu berselang seling. Produk yang
dihaslikan : meriam, peluru meriam, tungku,
pipa, dll.
Tahun 1800 (abad 18) :
Di Inggris kokas ditemukan, kemudian dibuat
tanur mirip kupola.
Tahun 1900 (abad 19) :
H. Bessemer atau W. Siemens berusaha
membuat baja dari besi kasar, dan pada
pertengahan abad ini coran baja diproduksi.
Sedang aluminimum dibuat pada akhir abad
19.
• Proses Pengecoran
Untuk membuat coran, harus dilakukan proses-pro
mencairkan logam, membuat cetakan, men
membongkar, dan membersihkan logam (lihat ga
1.1). Sebelum peleburan perencanaan muatan
komposisi kimia besi cor dapat didekati, sehingg
terjadi penyimpangan koreksi dapat dilakukan de
cepat.
• Peleburan ( Melting )
• Untuk mencairkan logam bermacam-
macam tanur dipakai. Umumnya kupola,
tanur induksi frekuensi rendah digunakan
untuk besi cor, tanur busur listrik atau
tanur induksi frekuensi tinggi dipergunakan
untuk baja coran, tanur krus untuk paduan
tembaga atau coran paduan ringan, tanur-
tanur tersebut dapat memberikan logam
cair yang baik dan sangat ekonomis. Besi
cor kualitas tinggi dibuat pada tungku
induksi listrik, yang memungkinkan koreksi
komposisi unsur-unsur dengan tepat dan
cepat, selain itu juga mudah menaikkan
temperature besi cor lebih tinggi dari
temperature keseimbangan reduksi C dan
Si. Pemanasan lanjut cairan akan
memperbaiki kondisi pembentukan inti-inti
besi cair pada proses pembekuan, sebagai
akibat efek pemurnian yang terjadi.
Temperatur dan waktu merupakan
variable proses peleburan, karena
pengurangan unsur-unsur akibat reaksi
oksidasi. Efek pengadukan pada tungku
induksi listrik dapat mempercepat
homogenisasi komposisi.
• Cetakan (Mould)
• Cetakan biasanya dibuat dengan
jalan memadatkan pasir. Pasir
yang dipakai kadangkadang pasir
alam atau pasir buatan yang
mengandung lempung. Kadang-
kadang dicampurkan pengikat
khusus, misalnya air kaca, semen
resin furan, resin fenol atau
minyak pengering, karena
penggunaan zat-zat tersebut
memperkuat cetakan atau
mempermudah operasi
pembuatan cetakan.
• Penuangan ( Pouring )
Temperatur penuangan diusahakan serendah mungkin sedangkan waktu pengisisan secepat mungkin,
adalah dua faktor yang menjadi masalah dalam penuangan. Waktu penuangan dapat dihitung dari besar
benda cor. Pada umumnya logam cair dituang (pouring) dengan pengaruh gaya berat, walaupun kadang-
kadang menggunakan tekanan pada logam cair selama atau setelah penuangan.
Pengecoran cetak adalah suatu pengecoran dimana logam cair ditekan ke dalam cetakan logam dengan
tekanan tinggi, biasanya digunakan pada coran tipis.
Pengecoran tekanan rendah adalah suatu pengecoran dimana diberikan tekanan yang sedikit lebih
tinggi dari tekanan atmosfir pada permukaan logam dalam tanur, tekanan ini mengakibatkan
mengalirnya logam cair ke atas melalui pipa ke dalam cetakan.
Pengecoran sentrifugal adalah suatu pengecoran dimana cetakan diputar dan logam cair dituangkan ke
dalamnya, sehingga logam cair tertekan oleh gaya sentrifugal dan kemudian membeku, biasanya
digunakan untuk coran pipa.
Setelah penuangan (pouring), coran dikeluarkan dari cetakan (shake out) dan dibersihkan, bagian-bagian
yang tidak perlu dibuang. Kemudian coran dilakukan penyelesaikan akhir dan dibersihkan (shot blasting)
agar memberikan rupa yang baik.
Pemeriksaan secara visual dilakukan untuk melihat cacat yang terjadi dari luar coran, kemudian
dilakukan pemeriksaan dimensi. Untuk melakukan pemeriksaan bagian dalam dilakukan dengan
misalnya pengujian getaran supersonic, radiografi, dan x-ray
• Kelebih
an
Proses
Pengec
oran
N
Kelebihan Keterangan
o
1 Desain :
- Ukuran
- Kompl
eksitas -
berat sampai 200
Penguranga benda rumit yang
n berat yang lain.
- Produk jika dibandingkan
si lain
prototy cocok untuk penge
pe dapat dibuat sesu
- Serbag kekuatan
una
2 Proses : lebih murah disbanding proses pembentukan yang lai
- Biaya 0,1mm (proses,bentuk & size), kekasaran 5-
rendah 50 mampu diproses sesuai dengan kebutuhan.
- Dimensi
akurat
- Mampu
tukar
3 Metalurgi :
- Struktur
serabut
- Ukuran
butir
- Berat
jenis tergantung proses
struktur butir cora
awal
berat jenis tetap
Sifat-
sifat
Bahan Coran
Yang
Diminta
Kekuata Baja cor, Besi cor mutu tinggi, Besi cor bergrafit bulat,
n Besi cor mampu tempa
Tahan Baja cor, Besi cor bergrafit bulat, Besi cor mampu tempa
banting /
Keuletan
Mudah Besi cor kelabu, coran brons, coran paduan Aluminium (Al-Si-Cu, Al-Si-
dibuat
Tahan Coran Ni-Cr, Baja cor mangan tinggi, Besi cor bergrafit bulat, Besi cor m
Aus tinggi, Coran paduan tembaga
Oksida Besi cor khrom tinggi, Baja cor Cr-Ni tinggi, Baja tahan karat.
dan
tempera
tur
tinggi
Alkali Baja cor karbon rendah, Coran paduan tembaga, Baja cor taha
kelabu
Tah 1000 – Baja cor tahan panas
an 1200oC
pan
as :
700 - Baja cor tahan karat, Baja cor aluminium, Besi cor khrom tinggi, Be
800oC
500 - Baja cor paduan rendah, Besi cor paduan rendah
600oC
400oC Baja cor karbon, Baja cor mangan tinggi
350oC
Tahan temperature rendah : Di atas 25oC Besi cor kelabu
Besi cor Bagian-bagian mobil (poros engkol, dll), alat-alat pembuat baj
bergrafit kotak ingot), pipa air besi cor, bagian-bagian mesin (yang mem
bulat keuletan lebih dari besi cor kelabu)
Baja
cor
karb Bagian-bagian mesin (yang mem
on Bagian-bagian kendaraan kereta
dan Mesin-mesin pemindah tanah (ra
padu Mesin-mesin hidrolis (pengalir tu
pompa).
an
Alat-alat pembuat baja (rol, dudu
kapal (rangka buritan, rumah-rum
mesin-mesin pertambangan (me
ian
coran
ada dua
hal,
pertam
a coran
diapaka
i
langsun
g,
kedua
dipakai
setelah
mendap
at
perlaku
an
panas
(heat
treatm
ent).
Perlaku
an
panas
adalah
proses
untuk
mempe
rbaiki
sifat-
sifat
dari
logam
dengan
jalan
meman
askan
coran
sampai
temper
ature
yang
cocok
dibiarka
n
bebera
pa
waktu
pada
temper
ature
itu,
kemudi
an
didingin
kan ke
temper
ature
yang
lebih
rendah
dengan
kecepat
an yang
sesuai.
Perlakuan panas yang dilakukan pada coran adalah :
• Pelunakan (annealing)
Besi cor sering dipakai langsung setelah di cor, tetapi pada pemakaiannya perlu menghindari deformasi
yang kecil atau kalau terlalu keras, maka perlu pelunakan. Deformasi disebabkan oleh adanya tegangan
sisa dalam besi cor, sehingga perlakuan panas dapat menghilangkan tegangan sisa tersebut. Ketentuan
dalam proses pelunakan sebagai berikut :
• Temperatur pelunakan
: 450 – 550 oC
• Laju pemanasan
: 90 oC
• Waktu pelunakan
: (1-2) x t/25
jam
• : t = tebal dalam mm
• Laju pendinginan
: 40 oC / jam
• Pengerasan dan
Penemperan
(hardening &
tempering)
Pengerasan dan penemperan besi cor terutama dilakukan pada besi cor kelas tinggi yang mempunyai
kekuatan tinggi. Perlakuan panas ini dapat memperbaiki ketahanan aus sehingga biasa dilakukan untuk
bagian-bagian yang permukaannya bergesekan. Proses ini menggunakan temperature pengerasan kira-
kira 800 oC dan mempergunakan minyak pencelup untuk mencegah keretakan. Apabila ada
kemungkinan retak, maka lebih baik besi cor dipanaskan mula sampai temperature antara 400 -500 oC
sebelum dikeraskan. Penemperan dilakukan dengan jalan memanaskan kembali besi cor pada
temperature antara 400 – 500 oC langsung dikeraskan.