Anda di halaman 1dari 28

BAJA KARBON

CHALIS FAJRI HASIBUAN, ST, MSC


Baja karbon
Baja karbon merupakan unsur baja yang terdapat
campuran karbon.
Baja karbon adalah paduan antara Fe dan C dengan
kadar C sampai 2,14%. Sifatsifat mekanik baja karbon
tergantung dari kadar C yang dikandungnya. Setiap baja
termasuk baja karbon sebenarnya adalah paduan multi
komponen yang disamping Fe selalu mengandung unsur-
unsur lain seperti Mn, Si, S, P, N, H, yang dapat
mempengaruhi sifat-sifatnya.
Baja karbon bukan berarti baja yang sama sekali tidak
mengandung unsur lain, selain besi dan karbon. Baja karbon
mengandung sejumlah unsur lain tetapi masih dalam batas–
batas tertentu yang tidak berpengaruh terhadap sifatnya.
Baja karbon
Baja dengan kadar mangan kurang dari 0,8
% silicon kurang dari 0.5 % dan unsur lain
sangat sedikit, dapat dianggap sebagai baja
karbon. Mangan dan silicon sengaja di
tambahkan dalam proses pembuatan baja
sebagai deoxidizer / mengurangi pengaruh
buruk dari beberapa unsur pengotoran. Baja
karbon diproduksi dalam bentuk balok, profil,
lembaran dan kawat.
• Keterangan diagram Fe-Fe3C :
• 0,008%C : batas kelarutan minimum karbon pada ferit pada
temperature kamar
• 0,025%C : batas kelarutan maksimum karbon pada ferit
padatemperatur 723oC
• 0,083%C : titik eutectoid
Titik eutectoid adalah suhu terendah dalam logam dimana
terjadi perubahan dalam keaadan larutan padat dan merupakan
suhu kesetimbangan terendah dimana austenit terurai menjadi
ferrite dan sementit
• 2%C : batas kelarutan pada besi delta pada temperature
1130oC
• 4,3%C : titik eutectoid
• 18%C : batas kelarutan pada besi delta pada temperature
1439oC
Baja karbon dapat di golongkan menjadi tiga
bagian berdasarkan jumlah kandungan
karbon yang terdapat di dalam baja tersebut,
penggolangan yang dimaksud adalah sebagai
berikut
1. Baja Karbon Rendah
Baja karbon rendah yang mengandung 0,022 – 0,3
% C yang dibagi menjadi empat bagian menurut
kandungannya yaitu :
• Baja karbon rendah mengandung 0,04 % C
digunakan untuk plat-plat strip
• Baja karbon rendah mengandung 0,05 % C
digunakan untuk badan kenderaan
• Baja karbon rendah mengandung 0,05 – 0,25 % C
digunakan untuk konstruksi jembatan dan
bangunan.
• Baja karbon rendah mengandung 0,05 – 0,3 %
digunakan untuk baut paku keling, karena
kepalanya harus di bentuk.
2. Baja Karbon Sedang
Baja karbon ini memiliki sifat –sifat mekanik yang
lebih baik dari pada baja karbon rendah. Baja
karbon menengah mengandung 0,3 – 0,6 % C dan
memiliki ciri khas sebagai berikut

1. Lebih kuat dan keras dari pada baja karbon


rendah.
2. Tidak mudah di bentuk dengan mesin.
3. Lebih sulit di lakukan untuk pengelasan.
4. Dapat dikeraskan (quenching) dengan baik.
Baja karbon menengah ini digunakan untuk bahan
berdasarkan kandungan karbonnya yaitu :

• Baja karbon menengah mengandung 0,35 – 0,45 % C


digunakan untuk roda gigi, poros.
• Baja karbon menengah mengandung 0,4 % C di
gunakan untuk keperlukan industri kenderaan
seperti baut dan mur, poros engkol dan batang
torak
• Baja karbon menengah mengandung 0,5 % C di
gunakan untuk roda gigi dan clamp
• Baja karbon menengah mengandung 0,5 – 0,6 %
C di gunakan untuk pegas.
3. Baja Karbon Tinggi
Baja karbon tinggi memeiliki kandungan antara
karbon antara 0,6 – 1,7 % karbon memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Kuat sekali.
2. Sangat keras dan getas/rapuh.
3. Sulit dibentuk mesin.
4. Mengandung unsur sulfur ( S ) dan posfor ( P ).
5. Mengakibatkan kurangnya sifat liat.
6. Dapat dilakukan proses heat treatment dengan
baik.
baja karbon ini banyak digunakan dalam
pembuatan pegas, alat-alat perkakas seperti: palu,
gergaji atau pahat potong. Selain itu baja jenis ini
banyak digunakan untuk keperluan industri lain
seperti
1. pembuatan kikir,
2. pisau cukur,
3. mata gergaji dan lain sebagainya.
Penggunaan Baja Karbon
1. Baja Pegas
Baja pegas dalah baj a yang mengandung 0,5 – 1 % karbon atau
baja karbon rendah yang dicampur dengan Si, Mn, dan Cr sampi
1 %, selanjutnya dengan Mo, V sampai 0,25% .
• Baja Bantalan
Baja 1% C – 1 % Cr dipergunakan sebagai bahan untuk
bantalan peluru dan bantalan rol. Karena baja tersebut
mempunyai mampu keras yang baik sehingga memounyai
mampu mesin dan tahan lama.
Untuk bantalan peluru, rol dan ring dibuat dari bahan yang
sama dengan butiran yang halus.
• Baja Perkakas Dingin
Proses Perlakuan Panas Pada
Baja
Proses perlakuan panas yaitu proses mengubah sifat logam
dengan cara mengubah struktur mikro melalui proses
pemanasan dan pengaturan kecepatan pendinginan
dengan atau tanpa merubah komposisi logam yang
bersangkutan.

Perubahan sifat logam akibat proses perlakuan panas


dapat mencakup keseluruhan bagian dari logam atau
sebagian dari logam
Proses perlakuan panas ada dua kategori yaitu :
• Softening (Pelunakan) : Adalah usaha untuk menurunkan
sifat mekanik agar menjadi lunak dengan cara
mendinginkan material yang sudah dipanaskan didalam
tungku (annealing) atau mendinginkan dalam udara
(normalizing).
• Hardening (pengerasan) : Adalah usaha untuk
meningkatkan sifat material terutama kekerasan dengan
cara celup cepat (quenching) material yang sudah di
panaskan kedalam suatu media quenching berupa air ,
air garam, Oli Dan lain-lain.
• Baja Perkakas Panas
Aja perkakas panas merupakan bahan yang dipakai untuk proses
pengerjaan panas seperti pada pengecoran cetak, ekstrusi
Klasifikasi Baja Karbon Berdasarkan
Standar SAE/AISI
Sistem penomoran AISI/SAE:
Untuk baja karbon, digit kedua adalah:
• 10XX  0 menunjukan plain carbon
• 11XX  1 menunjukan resulfurized (ditambahkan sulfur)
• 12XX  2 menunjukan resulfurized dan rephosporized
(ditambahkan sulfur dan phosphor)

Contoh
1060, artinya 1 untuk baja karbon (carbon steel), 0
untuk menunjukan plain (tidak ditambahkan sulfur
dan phospor). Dua digit terakhir yaitu 60 adalah
kandungan karbon sebesar 0,60 %.
• UNS Designation System
Bila pada AISI/SAE system penomoran terdiri dari 4 digit, UNS
mengunakan 6 digit untuk menggambarkan logam baik dari
komposisi kimia, proses manufaktur, dan perlakuan panas. Digit
pertama terdiri dari huruf menunjukan jenis logam, yaitu:
• AXXXXX  A untuk aluminum
• CXXXXX   C untuk copper dan copper alloy
• FXXXXX    F untuk cast iron (besi cor)
• GXXXXX   G untuk baja karbon
• NXXXXX   N untuk nickel dan nickel alloy
• SXXXXX   S untuk stainlles stell
• WXXXXX  W untuk welding filler material
• ZXXXXX   Z untuk zinck dan zinck alloy
Digit kedua sampai digit kelima adalah adaptasi dari sistem
penomoran AISI/SAE. Sedangkan digit terakhir sebagai informasi
tambahan untuk proses perlakuan panas, tempering contohnya, atau
proses manufaktur.
• Contoh:
UNS G10300
G menunjukan baja karbon
1030 plain carbon steel dengan kandungan karbon 0.30 %
0 digit terakhir informasi tambahan mengenai heat treatment
dan proses manufaktur.

Anda mungkin juga menyukai