Anda di halaman 1dari 21

Logam Steel

Oleh Kelompok 2

Departemen Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara
Medan
Anggota Kelompok

1.Abu Hanifah : 200405001


2.Aidha Sekar Berutu : 200405002
3.Desty Fitriani : 200405003
4.Alvindi : 200405004
5.Aulia Arsani Hasibuan : 200405005
6.Betriace Claudia Tarigan : 200405006
7.Bima : 200405007
8.Christoper C. Pakpahan : 200405008
9.Dadi Oslar Sitinjak : 200405009
10.Dinda Anggraini : 200405010
11.Erlikasna br Surbakti : 200405011
12.Fachri Fadillah : 200405012
Rumusan Masalah

Apa itu baja karbon?

Apa saja klasifikasi baja karbon?

Apa itu stainless steel ?

Apa itu baja paduan?


A. Baja Karbon

Baja karbon (Carbon Steel) adalah material logam yang terbentuk


dari unsur utama Fe dan unsur kedua yang berpengaruh pada sifat‐
sifatnya adalah karbon, sedangkan unsur yang lain berpengaruh
menurut prosesentasenya.

Fasa-fasa Feirit (Alpha)


yang
terbentuk Austenid
pada
Sementid (Besi Karbida)
baja
karbon: Perlit
Delta
Proses Pembuatan Baja Karbon

1. Proses Konvertor
Sistem Kerja:

Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,

Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja.

Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.

Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.

Proses Konvertor terdiri dari:

Proses Bassemer (asam)

Proses Thomas (basa)


2. Proses  Siemens Martin
• Menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.)
3. Proses  Basic Oxygen Furnace (BOF)
• Logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)
• Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi.
(55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.
• Ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
4. Proses Dapur Listrik
• Temperatur tinggi dengan menggunakan busur cahaya electrode dan
induksi listrik.
5. Proses Dapur Kopel
• Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi
tuang.
6. Proses Dapur Cawan
• Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas
dan besi kasar dalam cawan, Kemudian dapur ditutup rapat.
Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling
cawan dan muatan dalam cawan akan mencair.
B. Klasifikasi Baja Karbon
1. Low Carbon Steel
Baja Karbon Rendah (Low Carbon Steel) adalah baja dengan kandungan utama besi
dan hanya mengandung karbon sekitar 0,1% – 0,3%. Baja karbon rendah mudah dilas,
dikerjakan, dan harganya relatif paling murah dibandingkan jenis baja karbon lainnya.

Karakternya:
1. tidak responsif terhadap perlakuan panas yang bertujuan membentuk martensit
(struktur logam).
2. metode pengerjaannya dengan "cold working", artinya proses deformasi yang
dilakukan pada temperatur di bawah temperatur rekristalisasi (723°C),
3. struktur mikronya (kumpulan fasa-fasa besi karbida) terdiri dari ferit dan sedikit
perlit, dapat dilihat dengan mikroskop,
4. relatif lunak dan lemah,
5. ulet (ductile) dan tangguh.
Berdasarkan jumlah karbon yang terkandung dalam baja, maka baja karbon
rendah dapat digunakan sebagai berikut:

1. baja karbon rendah mengandumg


0,04 % - 0,10% C, dijadikan baja – baja
plat / strip,

2. baja karbon rendah mengandung 0,05%


C, digunakan untuk keperluan badan
kendaraan,

3. baja karbon rendah yang mengandung


0,15% - 0,30% C digunakan untuk
konstruksi jembatan, bangunan, membuat
baut atau dijadikan baja konstruksi.
2. Medium Carbon Steel
Baja Karbon Sedang merupakan logam paduan antara unsur utama
Besi (Fe) dan unsur paduan utamanya adalah Karbon (C) dengan
kandungan 0.3% - 0.6%, serta terdapat unsur lain seperti Mangan
(Mn), Silikon (Si), Chromium (Cr), Vanadium (V), dan unsur-unsur
lainnya yang hanya berpengaruh menurut presentasenya.

• Komposisi Kimia Baja Karbon Sedang secara umum, yaitu: Karbon (C)
0.5%, Fosfor (P) 0.05%, Mangan (Mn) 0.09%, Sulfur (S) 0.05%,
Silikon (Si) 0.3%.
Lebih kuat dan keras daripada Baja Karbon
Rendah karena mengandung lebih banyak
karbon.
Dapat dikeraskan namun getas/rapuh dengan
Karakteristik perlakuan panas austenitizing, quenching, dan
tempering.
Baja Karbon Dapat ditempa dengan mudah, tetapi tidak bisa
Sedang dilas semudah baja konstruksi dan baja
struktural.

Lebih responsif terhadap berbagai perlakuan


panas untuk meningkatkan sifat mekaniknya

Digunakan untuk komponen yang memerlukan kekuatan dan ketangguhan yang


lebih tinggi :
 Konstruksi Mesin (Mechine Construction)
 Komponen Lokomotif (Locomotive Component)
 Poros (shaft)
 Poros Engkol (Crankshaft)
 Roda gigi
 gandar/as roda
 Batang Torak (Connecting Rod)
3. High Carbon Steel
• Baja Karbon Tinggi (High Carbon Steel) Baja karbon tinggi adalah baja karbon
yang memiliki kandungan karbon sebesar 0,6% C – 1,4% C yang berati dalam
setiap 1 ton baja karbon tinggi mengandung carbon antara 60-140 kg.
• Baja karbon tinggi memiliki kekuatan Tarik, kekerasan, dan ketahanan terhadap
korosi Yang lebih tinggi, tetapi kemampuan regangnya kurang, tidak mudah di
las, dan lebih sulit di Bentuk dengan mesin dibandingkan dengan sekelompok
sebelumnya.

Komposisi Kimia Baja Karbon Tinggi ( High Steel Carbon )


Baja karbon tinggi secara umum memiliki komposisi kimia seperti
berikut :
1. Karbon ( C ) 0,6%
2. Fosfor ( P ) 0,005%
3. Silikon ( Si ) 0,2 %
C. Stainless Steel

Stainless Steel adalah kumpulan Logam Campuran berbasis Besi


yang mengandung minimal 11% Kromium, sebuah komposisi
yang mencegah besi berkarat, serta memberikan sifat tahan panas.
Berbagai jenis Stainless Steel mengandung unsur Carbon (dari
0,03% menjadi lebih besar dari 1,00%), Nitrogen, Aluminium,
Silikon, Belerang (Sulfur), Titanium, Nikel, Tembaga (Copper),
Selenium, Niobium, dan Molybdenum.
Jenis – Jenis Stainless Steel

Austenitic stainless Ferritic stainless


steel steels

Martensitic stainless Duplex stainless


steels steel

Precipitation
hardening stainless
steels
Keunggulan dan Kekurangan Stainless Steel

Keunggulan Stainless Steel antara lain :


 Mudah dibersihkan
 Sangat kuat
 Tahan lama
 Multifungsi

Kekurangan Stainless Steel antara lain :


 Timbul bintik-bintik putih
 Berubah menghitam
 Kurang ekonomis
 Bersifat konduktor
Proses Pembuatan Stainless Steel

Proses Konverter
• Proses konverter adalah salah satu proses dari dapur baja yang
menggunakan batu bata tahan api yang bersifat asam dan juga batu
bata yang bersifat basa.

Proses Siemens Martin


• Proses lain untuk membuat baja dari bahan besi kasar adalah
menggunakan dapur Siemens Martin yang sering disebut proses
Martin.

Proses Basic Oxygen Furnace


• Proses ini menempati 70% proses produksi baja di Amerika Serikat.
Merupakan modifikasi dari proses Bessemer.
D. Baja Paduan
Baja paduan merupakan baja dengan campuran satu atau lebih
elemen seperti carbon, mangan, silikon, nikel, chromium,
molibdenum, vanadium, cobalt, dll. Fungsi utama dari elemen
paduan yaitu untuk meningkatkan atau “menyempurnakan” sifat-
sifat mekanis dari baja.

Bentuk Struktur Mikro


• Ferit/ Alpha
• Austenit
• Sementid / Besi karbida
• Perlit
• Delta
1. Klasifikasi Baja Paduan

Berdasarkan persentase paduannya:


• Baja paduan rendah;
• Baja paduan tinggi;
Berdasarkan jumlah komponennya:
• Baja tiga komponen
• Baja empat komponen atau lebih
Berdasarkan Strukturnya:
• Baja pearlit (sorbit dan troostit);
• Baja martensit;
• Baja austenite;
• Baja ferrit
Berdasarkan penggunaan dan sifat-sifatnya :
• Baja konstruksi (structural steel)
• Baja perkakas (tool steel)
• Baja dengan sifat fisik khusus
• Baja paduan istimewa
• Baja Paduan dengan Sifat Khusus
 Klasifikasi lain antara lain :

 Menurut penggunaannya:
a. Baja konstruksi (structural steel)
b. Baja perkakas (tool steel)

Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:


a. Baja tahan garam (acid-resisting steel)
b. Baja tahan panas (heat resistant steel) dsb.

Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan


komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
a. Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
b. Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
c. Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
d. Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
e. Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel

Selain itu baja juga diklasifisikan menurut kualitas:


a. Baja kualitas biasa
b. Baja kualitas baik
c. Baja kualitas tinggi
2. Sifat-sifat Teknis Bahan

 Sifat Mekanis Baja Paduan :


 Kekuatan
 Elastisitas Batas mulur (Plastisitas)
 Kekuatan Tarik
 Keuletan
 Tahan aus
3. Cara Pembuatan Baja Paduan
Proses dalam dapur tinggi
• Prinsip dari proses dapur tinggi adalah prinsip reduksi. Pada proses ini zat karbon
monoksida dapat menyerap zat asam dari ikatan-ikatan besi zat asam pada suhu
tinggi
Proses Peleburan Baja
• Proses peleburan baja dengan menggunakan bahan baku berupa besi kasar (pig
iron) atau berupa besi spons (sponge iron).
Proses Peleburan Baja dengan BOF
• Proses ini termasuk proses yang paling baru dalm industri pembuatan
baja. Bahan-bahan utama yang digunakan dalam proses peleburan dengan
BOF adalah : besi kasar cair (65-85%), skrap baja (15-35%), batu kapur
dan gas oksigen (kemurnian 99,5%).
Proses Peleburan Baja dengan EAF
• Proses peleburan dalam EAF ini menggunakan energi listrik.
Bahan baku yang dilebur biasanya berupa besi spons (sponge iron) yang
dicampur dengan skrap baja. Disamping bahan baku diatas, seperti halnya pada proses
BOF, bahan-bahan lainnya yang ditambahkan pada EAF adalah batu kapur,
ferosilikon, feromangan, dan lain-lain dengan maksud yang sama pula.
KESIMPULAN
 Baja karbon adalah material logam yang terbentuk dari unsur utama Fe dan
unsur kedua yang berpengaruh pada sifat‐sifatnya adalah karbon, sedangkan
unsur yang lain berpengaruh menurut prosesentasenya. Baja karbon dapat
dibuat dengan beberapa proses yaitu proses konvertor, proses siemens martin,
proses basic oxygen furnace, proses dapur listrik, proses dapur kopel, dan
proses dapur cawan.

 Secara umum, proses pembuatan baja karbon dimulai dengan proses ekstraksi
bijih besi. Dengan demikian, dapat kita ketahui proses pembuatan setiap
macam-macam jenis baja, mulai dari mengekstrasi biji besi hingga menjadi besi
dengan cara yang berbeda-beda pula. Selain itu baja juga memiliki kegunaan
yang amat besar bagi kehidupan kita contohnya sebagai alat kontruksi
bangunan, kontruksi mesin, perkakas, lokomotif, dan sebagainya.

 Kekuatan, dan ketahanan baja dapat diukur melalui komposisi kimianya,


Paduannya, sifat fisik, dan sifat kimia khusus.

Anda mungkin juga menyukai