BAJA PADUAN
Disusun Oleh:
Kelompok 1
UNIVERSITAS TIDAR
Fakultas Teknik
S1 Teknik Mesin
2023
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Baja merupakan bahan yang sering digunakan dalam kehidupan manusia.
Karena kebutuhan manusia dalam berbagai bidang, maka diperlukan sifat baja
yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu,
maka diperlukan unsur paduan. Dengan demikian, baja akan memiliki sifat yang
diinginkan sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Baja paduan adalah baja yang telah dicampur dengan satu atau lebih unsur
seperti nikel, kromium, molibden, vanadium, mangan, dan wolfram. Unsur-unsur
ini berguna untuk memperoleh sifat-sifat baja yang diinginkan, seperti kekerasan,
kekuatan, dan ketahanan. Namun, unsur karbon tidak dianggap sebagai unsur
campuran dalam baja paduan.
Baja yang telah dipadukan ini akan memiliki sifat mekanik yang berbeda dari
baja karbon biasa. Hal ini disebabkan oleh pengaruh dari unsur-unsur paduan
tersebut. Setiap komposisi paduan akan menghasilkan sifat yang berbeda-beda.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirimuskan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan baja paduan?
b. Bagaimana proses pembuatan baja paduan?
c. Bagaimana klasifikasi baja paduan?
d. Bagaimana sifar mekanik baja paduan?
e. Bagaimana kodefikasi baja paduan?
f. Apa pengaruh unsure paduan pada baja paduan?
3
A. PENGERTIAN
Baja yang disebut padu apabila unsur-unsur paduannya terdiri dari
komposisi yang khusus, tidak seperti baja karbon biasa yang hanya terdiri dari
unsur silisium dan mangan. Penggunaan baja paduan semakin meningkat. Unsur-
unsur yang paling sering digunakan dalam baja paduan adalah Cr, Mn, Si, Ni, W,
Mo, Ti, Al, Cu, Nb, dan Zr.
Penambahan unsur-unsur lain pada baja karbon dapat dilakukan dengan
satu atau lebih unsur, tergantung pada karakteristik atau sifat khusus yang
diinginkan. Baja ini memiliki kekuatan, kekerasan, kekerasan panas, ketahanan
aus, kemampuan kekerasan, atau ketangguhan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan baja karbon. Namun, sifat-sifat tersebut mungkin memerlukan perlakuan
panas untuk dicapai..
Mangan, di sisi lain, cenderung larut dalam ferit dan membentuk senyawa
ferit Mns, MnO • SiO 2. Namun, mangan juga dapat membentuk karbida dalam
bentuk (Fe, Mn) 3 C. Kromium, ketika ada dalam baja, akan membagi dirinya
antara fasa ferit dan karbida, membentuk (Fe, Cr 3) C, Cr 7 C 3, dan Cr 23 C 6.
Jenis karbida kromium yang terbentuk tergantung pada jumlah karbon dan elemen
paduan lainnya yang ada.
Tungsten dan molibdenum, jika terdapat karbon yang cukup dan tidak ada
unsur pembentuk karbida yang kuat seperti titanium dan niobium, akan
membentuk karbida Mo 2 C dan W 2 C, masing-masing. Vanadium, titanium, dan
niobium adalah unsur pembentuk karbida yang kuat dan akan membentuk karbida
V 3 C 3, TiC, dan NIC secara berturut-turut.
Selain itu, unsur paduan juga mempengaruhi suhu eutektoid baja. Mangan
dan nikel, sebagai contoh, menurunkan suhu eutektoid dan dikenal sebagai unsur
yang menstabilkan austenit. Dengan keberadaan cukup dari elemen-elemen ini,
struktur austenitik dapat terbentuk pada suhu kamar. Di sisi lain, elemen
pembentuk karbida eutektoid meningkatkan suhu eutektoid dan dikenal sebagai
unsur yang menstabilkan ferit.
C. BENTUK STRUKTUR MIKRO
Baja secara umum memiliki struktur mikro berupa ferit, dan pearlite. Ada
beberapa perbedaan struktur mikro yang disebabkan oleh konsentrasi karbon pasa
masing masing campuran, Fasa-fasa padat yang ada didalam baja :
a. Ferit (alpha) : merupakan sel satuan (susunan atom-atom yang paling kecil dan
teratur) berupa Body Centered Cubic (BCC= kubus pusat badan), Ferit ini
mempunyai sifat magnetis, agak ulet, dan agak kuat.
b. Autenit : merupakan sel satuan yang berupa Face Centered Cubic (FCC =
kubus pusat muka), Austenit ini mempunyai sifat Non magnetis, dan ulet.
c. Sementid (besi karbida) : merupakan sel satuan yang berupa orthorombik,
Sementid ini mempunyai sifat keras dan getas.
d. Perlit : merupakan campuran fasa ferit dan sementid sehingga mempunyai sifat
kuat.
e. Delta : merupakan sel satuan yang berupa Body Centered Cubic (BCC=kubus
pusat badan)
5
High Speed Steel (HSS) merupakan salah satu bagian dari Tool steel
dengan kararakteristik mampu mempertahankan nilai kekerasan pada suhu
300~700 derajat celcius. Selain itu material HSS juga memeliki kadar karbon
yang relative lebih tinggi dibandingkan material tool steel lainnya yaitu berkisar
1.5~2.0% C. Unsur-unsur paduan utama yang terdapat dalam material HSS yang
akan membentuk karbida yaitu Tungsten, Molybdenum, Vanadium. Chromium.
Unsur Nickel dan Manganese tidak terlalu banyak digunakan yaitu berkisar
0.2~0.5%. Penambahan Cobalt, Boron, Niobium merupakan salah satu alternatif
untuk meningkatkan kinerja material HSS. Material HSS bisa di hasilkan melalui
proses pengecoran atau proses metalurgi serbuk. Berikut ini saya tampilkan
beberapa struktur mikro material HSS hasil proses pengecoran dengan
menggunakan etsa Murakami dengan perbesaran 500X, mikroskop Olympus
GX51 Inverted Type
6
D. CARA PEMBUATAN
C+O2 CO2
CO + C 2CO
Di bagian atas dapur tinggi pada suhu 300 sampai 800 C oksid besi yang lebih
tinggi diubah menjadi oksid yang lebih rendah oleh reduksi tidak
langsung dengan CO tersebut menurut prinsip :
Fe O + CO 2FeO+CO
7
Pada waktu proses berlangsung muatan turun ke bawah dan terjadi reduksi
tidak langsung menurut prinsip :
FeO+CO FeO+CO2
Reduksi ini disebut tidak langsung karena bukan zat arang murni
yang mereduksi melainkan persenyawaan zat arang dengan oksigen.
sEdangkan reduksi langsung terjadi pada bagian yang terpanas dari
dapur, yaitu langsung di atas pipa pengembus. Reduksi ini berlangsung sebagai
berikut.
FeO+C Fe+CO
dikumpulkan besi kasar cair dari bermacam-macam dapur tinggi yang ada
untuk mendapatkan besi kasar cair yang sama dan merata. Untuk
menghasilkan besi kasar yang sedikit mengandung belerang di dalam
bak pencampur tersebut dipanaskan lagi menggunakan gas dapur tinggi.
3. Berdasarkan strukturnya:
a. Baja pearlit (sorbit dan troostit)
12
Unsur-unsur paduan relatif kecil maximum 5% Baja ini mampu dimesin, sifat
mekaniknya meningkat oleh heat treatment (hardening &tempering)
b. Baja martensit
Unsur pemadunya lebih dari 5 %, sangat keras dan sukar dimesin
c. Baja austenit
Terdiri dari 10 – 30% unsur pemadu tertentu (Ni, Mn atau CO) Misalnya :
Baja tahan karat (Stainless steel), nonmagnetic dan baja tahan panas (heat
resistant steel).
d. Baja ferrit
Terdiri dari sejumlah besar unsur pemadu (Cr, W atau Si) tetapi karbonnya
rendah. Tidak dapat dikeraskan.
e. Karbid atau ledeburit
Terdiri sejumlah karbon dan unsur-unsur pembentuk karbid (Cr, W, Mn, Ti,
Zr).
Kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan suatu bahan untuk menahan perubahan
bentuk di bawah tekanan. Penambahan logam (Ni, Cr, Molibdenum) dengan
komposisi sesuai akan menambah kekuatan baja, sebab Ni dan Cr yang
ditambahkan akan masuk ke susunan atom dan menggantikan berapa atom C.
Penambahan tersebut dapat meningkatkan kekuatan sampai lima kali lipat.
Elasisitas
Elastisitas adalah kemampuan
suatu bahan unuk kembali ke
bentuk semula setelah
pembebanan ditiadakan atau
dilepas. Modulus elastisitas
merupakan indikator dari sifat
elastis. Adanya penambahan
logam pada baja akan
meningkatkan kemampuan elastisitasnya dengan nilai modulus elastisitas yang
lebih besar dari sebelumnya. Berikut beberapa logam dan nilai modulus
elastisitasnya jika ditambahkan pada baja:
Batas mulur (Plastisitas)
Plastisitas adalah kemampuan suatu bahan untukberubah bentuk secara
permanen setelah diberi beban. Logam yang ditambahkan berupa nikel,
vanadium, titanium, tungsten, chrome dsb akan meningkatkan nilai batas
mulur. Hal tersebut disebabkan dengan penambahan logam yang memiliki
batas mulur tinggi akan menghasilkan baja paduan yang batas mulurnya tinggi
pula.
Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik adalah kemampuan suatu material untuk menahan tarikan dua
gaya yang saling berlawanan arah dan segaris. Logam Ni dan Cr merupakan
17
Keuletan
Keuletan adalah kemampuan suatu material untuk diregang atau ditekuk secara
permanent tanpa mengakibatkan pecah atau patah. Baja dengan kandungan
karbon rendah memiliki keuletan yang tinggi, sehingga dengan paduan logam
lain kadar karbonnya akan turun. Selain itu, kandungan fosfor pada baja
paduan yang rendah akan meningkatkan keuletannya.
Tahan aus
Tahan aus merupakan. Paduan logam yang digunakan untuk meningkatkan
kemampuan tahan aus diantaranya nikel, chrom, dan vanadium.
0.001–
Boron Powerfull agen kemampukerasan
0.003
2 Spring Baja
Silicon
Persentase
Memperbaiki sifat-sifat magnetik
tinggi
Baja Paduan tahan terhadap perubahan suhu, ini berarti sifat fisisnya tidak
banyak berubah.
Penambahan Molibdenum akan memperbaiki baja menjadi tahan terhadap
suhu tinggi,liat dan kuat
Penambahan Wolfram dan penambahan Kobalt juga memberikan
pengaruh yang sama seperti pada penambahan Molibdenum yaitu membuat
baja paduan tahan terhadap suhu tinggi
Penggunaan baja paduan banyak sekali pada bidang teknik pertanian atau
teknik mesin karena baja paduan memiliki kelebihan yang berbeda sesuai dengan
campuran jenis logam yang digunakan.
Penggunaan baja paduan pada bidang teknika adalah mesin penghancur
plastik. Pada mesin ini penggunaan baja paduan berada pada bagian pisau yang
membuat pisau tersebut mudah di asah dan mudah diganti jika sudah aus, katup
coran, kawat yang terbuat dari baja karbon, rangka mesin perontok padi, gear pada
mesin milling, alat tap, pipa, dan masih banyak lagi alat atau mesin yang
menggunakan baja karbon.
20
Untuk dua angka pertama dalam sebutan ini menandakan paduan utama (s)
dari baja. Dua angka berikutnya dalam penunjukan menandakan jumlah karbon
dalam baja. Masing-masing unsur logam lainnya memilki angka kode yang
mengisi digit pertama, yaitu:
Baja Karbon:
Digit pertama adalah "1" seperti dalam 10xx, 11xx, dan 12xx
Digit kedua menjelaskan proses: "1" adalah resulfurized dan "2" adalah
resulfurized dan rephosphorized.
Baja Mangan:
Digit pertama adalah "1" seperti dalam 13xx dan, memang, baja karbon.
Namun, karena mangan adalah normal produk baja karbon membuat
AISI / SAE telah memutuskan untuk tidak mengklasifikasikan sebagai
baja paduan.
Digit kedua selalu "3"
Baja Molybdenum:
Baja Kromium:
22
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim].2009.Alloy Steel. http://en.wikipedia.org. [Diakses pada tanggal 4
November 2009].
Agung Gregorious. 2009. Perlakuan Panas (heat treatment) pada Baja. http://
gregoriousagung.wordpress.com. [Diakses pada tanggal 28
November2009].
Henkel,Daniel P. 2002. Structure and Properties of Engineering Materials. New
York: McGraw-Hill Companies.
Prasetyo,Yos. 2009. The Beauty of High Speed Steal.
http://www.bp.blogspot.com . [Diakses pada tanggal 29 November 2009].
Rahayu SS. 2009. Baja Paduan. http://www.Chem-Is-Try.Org. [Diakses pada
tanggal 30 November 2009].
Surdia Tata dan Shinroku Saito.1999.Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: PT
Pradnya Paramita.
http://www.engineeringnews.co.za/article/steel-sales-increase-in-first-half-of-
2008-2008-08-15
http://www.tradeindia.com/fp247342/Alloy-Steel-Wire.html
http://www.indiamart.com/vinayakaelectro/steelcastings-valvebody.html#low-
alloy-steel-castings
http://wb9.itrademarket.com/pdimage/22/699322_perontok-mobile2.jpg
http://www.evroskop.com/img/spur_gear.jpg