Bahan Teknik,
❑ Bahan Logam,
❑ Bahan Non-logam,
Bahan Logam,
❑ Logam Ferro,
❑ Logam Non-ferro,
❑ Sifat-sifat Logam Ferro.
➢ Logam pada umumnya mudah ditempa,
➢ Mempunyai sifat mengkilap,
➢ Logam diekstrak dari bijihnya,
➢ Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan),
➢ Kenyal (tahan patah bila dibentang),
➢ Kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil),
➢ Liat (dapat ditarik), dan
➢ Penghantar listrik dan panas yang baik.
Logam Besi (Ferrous) juga terdiri menjadi dua yaitu,
1. Baja (Steel)
Adalah, Paduan logam Fe dengan berbagai elemen dalam jumlah total antara
1,0 % sd 50 % berat untuk meningkatkan sifat mekanik.
Jenis-jenis Baja,
❑ Baja paduan rendah (low alloy steel),
➢ Baja paduan rendah biasanya digunakan untuk mencapai hardenability
lebih baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan sifat mekanis lainnya.
➢ Digunakan untuk meningkatkan ketahanan korosi dalam kondisi
lingkungan tertentu.
➢ Baja paduan rendah dikelompokan menjadi 3 yaitu,
✓ Baja Karbon Rendah (low carbon steel),
▪ Baja ini dengan komposisi karbon kurang dari 0,2 %.
▪ Baja ini tidak bisa dikeraskan dengan cara perlakuan panas
(martensit) hanya bisa dengan pengerjaan dingin.
▪ Sifat mekaniknya lunak, lemah dan memiliki keuletan dan
ketangguhan yang baik, serta mampu mesin (machinability) dan
mampu las nya (weldability) baik.
✓ Baja Karbon Sedang (medium carbon steel),
▪ Baja ini memiliki komposisi karbon antara 0,2 %-0,5 % (berat).
▪ Kandungan karbon yang relatif tinggi itu dapat meningkatkan
kekerasannya. Namun tidak cocok untuk di las, dengan kata lain
mampu las nya rendah.
▪ Dengan penambahan unsur lain seperti Cr, Ni, dan Mo lebih
meningkatkan mampu kerasnya.
▪ Baja ini lebih kuat dari baja karbon rendah dan cocok untuk
komponen mesin, roda kereta api, roda gigi (gear), poros engkol
(crankshaft) serta komponen struktur yang memerlukan kekuatan
tinggi, ketahanan aus, dan tangguh.
✓ Baja Karbon Tinggi (high carbon steel),
▪ Baja karbon tinggi memiliki komposisi antara 0,6 - 1,4% C (berat).
▪ Kekerasan dan kekuatannya sangat tinggi, namun keuletannya
kurang.
▪ baja ini cocok untuk baja perkakas, cetakan, pegas, kawat
kekuatan tinggi dan alat potong,
▪ Baja ini biasanya mengandung Cr, V, W, dan Mo.
❑ Baja paduan tinggi (high alloy steel),
➢ Baja paduan tinggi terdiri dari baja tahan karat atau disebut dengan
stainless steel dan baja tahan panas.
➢ Baja ini memiliki ketahanan korosi yang baik, terutama pada kondisi
atmosfer.
➢ Unsur utama yang meningkatkan ketahanan korosi adalah Cr dengan
komposisi paling sedikit 11 % (berat).
➢ Ketahanan korosi dapat juga ditingkatkan dengan penambahan unsur Ni
dan Mo.
2. Besi Cor (Cast Iron)
Adalah, Kelompok paduan besi memiliki kadar karbon diatas 1,7 % (berat).
Biasanya berkisar antara 3 - 4,43 % (berat).
❑ Dikarnakan elemen utamanya selain C dan Si juga ada elemen-elemen
pemadu lainnya seperti Mn, S, P, Mg dan lain-lain dalam jumlah yang sedikit.
❑ Sifatnya sangat getas namun mampu cornya baik dibanding baja. Titik
cairnya lebih rendah, ketahanan korosinya lebih baik, hal ini dikarenakan
adanya karbon yang tersebar didalam besi cor.
❑ Berdasarkan jenis materinya besi cor terdiri dari :
➢ Besi cor kelabu (gray cast iron),
➢ Besi cor putih,
➢ Besi cor noduler,
➢ Besi cor mampu bentuk (malleable).
❑ Beberapa Logam Ferro yang penting secara komersial,
Logam Komposisi
Nama Umum Sifat Contoh Kegunaan
Induk (Persen massa)
Al (8), Ni (14), Co (24),
Alnico Fe Magnetik Magnet
Cu (3), dan Fe (51)
Fe (64), Ni (36), dan C Memiliki koef
Baja Invar Fe Meteran, pita pengukur
(0,5) muai yang kecil
Fe (98,4-99,8) dan C
Baja Karbon Fe Keras Kerangka Bangunan
(0,2-1,6)
Baja Sifatnya tidak
Fe (80-86), W (14-20) Alat pemotong dengan
Kecepatan Fe berubah pada
dan C (0,5) kecepatan tinggi
Tinggi kecepatan tinggi
Fe (82-90), Mn (10-18) Keras dan tahan Rel kereta api,
Baja Mangan Fe
dan C (0,5) bebam kendaraan tempur
Fe (96-98), Ni (2-4) dan Keras, elastis,
Baja Nikel Fe Kabel, roda gigi
C (0,5) dan tahan korosi
Fe (5-99), Si (1-5) dan Keras, kuat, dan
Baja Silikon Fe Magnet
C (0,5) bersifat magnetik
Fe (84), Si (145), C (1) Tahan korosi dan Pipa, ceret, dan
Duriron Fe
dan Mn (1) tahan asam kondensor
❑ Jenis Baja berdasarkoan kadar Karbon
Logam Komposisi
Nama Umum Sifat Contoh Kegunaan
Induk (Persen massa)
Hg (50), Ag (35), dan Sn Pengisi gigi
Amalgam Hg Mudah dibentuk
(15) berlubang
Au (42), Ag (12-20), dan
Emas 10 karat Au Tahan lama Perhiasan
Cu (38-46)
Au (75), Ag (10-20), dan
Emas 18 karat Au Tahan lama Perhiasan
Cu (5-15)
Cu (88), Sn (10), dan Zn Tahan benturan Laras senapan,
Gunmetal Cu
(2) dan tekanan bagian dari mesin
Cu (67-90), dan Zn (10- Mudah
Kuningan Cu Pipa
33) direnggangkan
Keras dan tahan
Lead shot Pb Pb (99,8) dan As (0,2) Selongsong peluru
korosi
Massa jenisnya Badan pesawat
Magnalium Al Al (70-90), dan Mg (10-30)
rendah terbang
Ni (60-70), Cu (25-35), Fe,
Peralatan, bagian
Monel Ni Mn dan Si dengan Tahan korosi
dari mesin
persentase yang bervariasi
Ni (60), Fe (25), dan Cr Memiliki daya
Nikrom Ni Kabel listrik
(15) tahan yang tinggi
Logam Komposisi
Nama Umum Sifat Contoh Kegunaan
Induk (Persen massa)
Pelat baterei Cukup tahan
Pb Pb (94) dan Snb (6) Baterei
timbel korosi
Perak Jerman Cu (60), Zn (25), dan Ni
Cu Tahan korosi Teko, keran
(albata) (15)
Ag (63), Cu (30), dan Zn Titik lebur yang Solder dengan titik
Perak solder Ag
(7) tinggi lebur tinggi
Perak Streling Ag Ag (92,5) dan Cu (7,5) Berkilau Perhiasana
Cu (70-95), Zn (1-25), dan
Perunggu Cu Mudah dibentuk Medali, bel
Sn (1-18)
Bak atau rumah
Perunggu
Cu Cu (90) dan Al (10) Keras dan kuat mesin dan batang
alumunium
penghubung
Sn ( 70-95), Sb (5-15), Pb Peralatan makanan
Pewter Sn Tahan korosi
(0-15) dan minum
Solder Pb Pb (67) dan Sn (33) Titik lebur rendah Sambungan solder
❑ Logam Murni,
Adalah, Suatu logam yang terdiri dari satu jenis atom, seperti Fe murni, Cu
murni.
Sifat-sifat Logam Murni,
➢ Logam murni umumnya memiliki kadar kemurnian 99,9%,
➢ Titik lebur tinggi,
➢ Penghantar listrik yang baik dan memiliki daya tahan terhadap karat.
➢ Logam murni kebanyakan tidak digunakan begitu saja tanpa dipadukan
dengan logam lain, karena biasanya sifat-sifatnya belum memenuhi syarat
yang diinginkan, kecuali logam non ferro murni,
➢ Contoh, Logam non-ferro adalah platina, emas dan perak tidak dipadukan
karena sudah memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya
hantar listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga dapat digunakan dalam
keadaan murni. Tetapi karena harganya mahal, ketiga jenis logam ini hanya
digunakan untuk keperluan khusus. Misalnya dalam teknik proses,
laboratorium, dan keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya.
➢ Contoh-contoh logam murni adalah emas, timah, seng, dan aluminum.
➢ Biasanya kaleng menggunakan aluminium murni, sementara kabel listrik
menggunakan tembaga murni.
Contoh Logam Murni,
➢ Logam non-ferro seperti platina, emas dan perak tidak dipadukan karena
sudah memiliki sifat yang baik,
Misalnya,
Ketahanan kimia dan daya hantar listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga
dapat digunakan dalam keadaan murni, tetapi karena harganya mahal, ketiga
jenis logam ini hanya digunakan untuk keperluan khusus, seperti dalam
teknik proses, laboratorium, dan keperluan tertentu seperti perhiasan dan
sejenisnya.
➢ Timah, seng, dan aluminum.
Biasanya kaleng menggunakan aluminium murni, sementara kabel listrik
menggunakan tembaga murni.
❑ Logam Paduan (alloy),
Adalah, Suatu logam yang terdiri dari dua atau lebih jenis atom yang
merupakan campuran dari dua macam logam atau lebih yang
dicampur satu sama lain dalam keadaan cair.
Sifat-sifat Logam Paduan
➢ Logam paduan (metal alloy) sering digunakan sebagai pengganti logam
murni karena pada logam paduan memiliki sifat yang dapat memberikan
keuntungan dan kemudahan sebagai material pabrikasi seperti,
✓ Kekerasan pada logam paduan dapat ditingkatkan dari kekerasan logam
asalnya,
✓ Kekuatan tarik dapat diperbesar,
✓ Daya pemuaian dapat dikurangi,
✓ Titik lebur dapat diturunkan atau dinaikkan dibanding logam-logam
asalnya.
➢ Sifat-sifat tersebut tidak dimiliki logam murni sehingga logam murni dapat
ditambahkan unsur logam lainnya untuk mendapatkan kelebihan-kelebihan
dari sifat-sifat tersebut.
❑ Paduan Besi,
➢ Logam Fe dan paduan besi adalah salah satu jenis bahan yang paling
banyak dan luas aplikasinya di bidang rekayasa.
➢ Logam Fe terdapat di alam sebagai bijih besi yang Logamnya sebagian besar
diperoleh melalui serangkaian proses peleburan dan pemurnian
➢ Melalui proses peleburan dan pemurnian diperoleh lelehan besi mentah atau
Pig Iron yang masih mengandung pengotor-pengotor, terutama, karbon,
silkon, mangan, sulfur, dan fosfor.
➢ Logam Fe hampir tidak pernah digunakan untuk aplikasi rekayasa dalam
keadaan murni karena keterbatasan sifat-sifat mekaniknya.
➢ Logam Paduan Fe (ferrous alloy) yang paling banyak digunakan untuk
aplikasi rekayasa adalah Paduan Besi-Karbon dengan kandungan karbon
tertentu beserta unsur-unsur paduan lainya.
➢ Keberadaan unsur karbon di dalam larutan padat Fe memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan sifat-sifat mekanik logam besi.
➢ Penambahan karbon dan unsur-unsur paduan lain pada kadar yang lebih
tinggi sangat penting di dalam mendesain dan merekayasa sifat-sifat
mekaniknya.
Paduan Besi yang Komersial antara lain,
➢ Baja Carbon (carbon steel),
Adalah, salah satu jenis logam paduan besi karbon terpenting dengan
prosentase berat karbon hingga 2,11 %.
➢ Besi Tuang atau besi cor (cast iron),
Adalah, besi dengan kadar karbon lebih dari 2,11% hingga 4-6%.
Besi tuang dapat diklasifikasikan berdasarkan struktur mikro dan
sifat-sifatnya yaitu,
✓ Besi tuang kelabu (grey cast iron),
✓ Besi tuang ulet atau nodular (ductile or nodular cast iron),
✓ Besi tuang putih (white cast iron),
✓ Besi tuang mampu tempa (malleable cast iron).
Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2 sifat yang berbeda
dengan besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya
(seperti pada tabel berikut),
Table sifat-sifat baja dapat dipengaruhi oleh campuran logam yang lain
CAMPURAN PENGARUH TERHADAP SIFAT-SIFAT BAJA
LOGAM MENAMBAH MENGURANGI
Titik lebur, keuletan, regangan
Karbon (C) Kekokohan, kekerasan, sifat pengerasan
sifat mengelas dan menempa
Menambah elastisitas, kekokohan, kekerasan
Silisium (Si) Sifat mengelas
dan daya tahan karat
Rengangan dan daya kekuatan
Fosfor (P) Leburan encer
pukul
Sulfur (S) Lebaran kental, serpihan mudah patah Daya kekuatan pukul
Kekerasan, kekokohan, daya kekuatan pukul
Mangan (Mn) Sifat membuat serpih
dan daya keausan
Keuletan regangan, kekokohan, daya tahan
Nikel (Ni) Pegangan oleh suhu tinggi
karat, tahan listrik dan suhu tinggi
Kekerasan, kekokohan, daya tahan karat, suhu
Khrom (Cr) regangan
tinggi dan ketajaman
Varadium (V) Daya tahan lama, kekerasan dan keuletan Daya tahan suhu tinggi
Molibdenium
Kekerasan daya tahan lama Regangan dan sifat menempa
(Mo)
Keuletan mengurangi daya tahan
Kobalt (Co) Kekerasan, ketajaman
suhu tinggi
Kekerasan, kekokohan, daya tahan karat, suhu
Wolfram (W) regangan
tinggi dan ketajaman
Istilah-istilah Logam
❑ Logam alkali,
Yaitu, Logam dari kelompok IA pada system periodik seperti Litium, Natrium,
Kalium, Rubidium, Sesium dan Fransium yang merupakan pembentuk
hidroksida alkali yang kuat.
❑ Logam Beharga (Logam Mulia),
Yaitu, Kelompok logam atau paduannya yang tahan terhadap korosi dan
oksidasi, misalnya Au, Ag, dan Pt.
❑ Logam bukan Besi (Logam Non-besi),
Yaitu, Logam-logam kecuali Besi, misalnya Aluminium, Tembaga, Nikel, Kobal,
dan lain-lain.
❑ Logam Dasar,
Yaitu, Logam yang secara kimiawi lebih aktif dari pada Emas, Perak dan Platina,
kebalikan dari logam mulia.
❑ Logam Leleh,
Yaitu, Logam yang dipanaskan sampai berubah menjadi cair (fluida).
Pembentukan Alloy (Logam Paduan atau Lakur),
Proses, Suatu padatan (senyawa ionik) yang berasal dari campuran sederhana
hasil peleburan dua macam atau lebih logam yang dicampur atau hasil
peleburan suatu logam dicampur dengan unsur-unsur non-logam
kemudian campuran yang terjadi didinginkan.
Catatan,
❑ Hasil yang terjadi tergantung pada,
➢ Sifat kimia logam,
➢ Ukuran relatif dari atom-atom unsur-unsur yang dileburkan.
❑ Alloy dapat terbentuk apabila dalam padatan yang diperoleh atom-atom yang
ada tidak saling bereaksi serta tidak sekedar bercampur satu dengan yang lain
tetapi masih menunjukkan sifat-sifat sebagai logam.
❑ Alloy dapat merupakan larutan zat padat (solid solution) dengan komposisi yang
bervariasi atau suatu senyawa antar-logam (intermetallic compound) dengan
komposisi dan struktur internal tertentu.
❑ Alloy yang merupakan larutan zat padat yang dapat dibedakan atas, yaitu,
➢ Alloy selitan (interstitial alloy),
➢ Alloy substitusi (substitution alloy).
Susunan atom-atom pada Alloy Selitan
8. Kupro-nikel,
Adalah, Campuran antara logam Tembaga dan nikel yang digunakan untuk
membuat uang logam berwarna perak.
9. Duralumin (Logam Dural),
Adalah, Campuran antara logam Aluminium (Al) dengan Logam Tembaga (4%)
ditambah sedikit Si, Fe dan magnesium (Mg).
❑ Logam Dural (Al-Cu), dimana jika komposisi Cu 4,5% dan Mg 1,5%, fungsi
logam Mg akan memperkuat paduan Al-Cu tetapi menyebabkan lebih sulit
dibentuk.
❑ Logam Dural digunakan untuk membuat paku keling, mur atau baut, bagian-
bagian dari pesawat terbang, velg roda mobil.
❑ Logam dural (Al-Cu) ditambah dengan 2% Nikel dipakai untuk komponen
yang bekerja pada temperatur tinggi, misalnya piston, cylinder head motor
bakar.
❑ Uranium merupakan elemen paling berat yang ditemukan di alami, salah satu
mineral pembawa uranium adalah Uraninit (UO2), namun uraninit bukan
merupakan satu-satunya mineral yang mempunyai sifat radioaktif, beberapa
mineral lain seperti monazit, zirkon, apatit dan xenotim juga mengandung tingkat
radiasi tertentu.
❑ Keterdapatan Unsur Radioaktif di Alam
➢ Tellurium
➢ Vanadium
➢ Samarium
➢ Osmium
➢ Neodymium
➢ Indium
➢ Gadolinium
➢ Rubidium
➢ Rhenium
➢ Lutetium
➢ Thorium
➢ Uranium
❑ Mineral-mineral Uranium
➢ Uranium, tidak selangka yang diduga, bahkan lebih berlimpah daripada raksa,
antimon (Sb) , perak, atau kadmium dan sama berlimpahnya seperti molibden
atau arsen.
➢ Uranium terdapat dalam sejumlah mineral seperti pitchblende, uraninit, karnotit,
autunit, uranofan dan tobernit. Juga terdapat pada batuan fosfat, lignit, pasir
monazit, dan bisa diperoleh dari semua sumber komersial ini.
➢ Uranium memiliki tiga bentuk kristal yaitu,
▪ alfa (688°C),
▪ beta (776°C),
▪ gamma.
➢ Uranium termasuk logam berat, berwarna putih keperak-perakan, bersifat
piroforik (mudah meledak di udara dan hidrogen dapat menambah intensitas
nyala) dalam kondisi halus.
❑ Sifat-sifat Uranium
➢ Uranium termasuk logam berat,
➢ berwarna putih keperak-perakan,
➢ bersifat piroforik (mudah meledak di udara dan hidrogen dapat menambah
intensitas nyala) dalam kondisi halus.
➢ Uranium lebih lunak dariada baja, dan dalam kondisi yang sangat halus, uranium
mudah terlarut dalam air dingin. Mudah ditempa dan sedikit paramagnetik.
➢ Di udara, uranium terlapisi dengan oksidanya. Asam juga dapat melarutkan
logamnya, dan tidak terpengaruh sama sekali oleh basa.
❑ Bagaimana cara mengukur radiasi?
➢ Salah satunya dengan menggunakan alat yang bernama scintillometer. Alat ini
mengukur intensitas radiasi dengan mengukur fluktuasi dari indeks refraksi dari
udara akibat adanya variasi temperatur, kelembapan dan tekanan.
➢ Pada bagian dalam scintillometer, terdapat beberapa sensor (transmitter) yang
mengidentifikasi gelombang optik atau radio, yang berundulasi (scintillation).
❑ Sifat Khas Mineral Radioaktif,
➢ Pada pengamatan mineral dengan menggunakan mikroskop polarisasi
(petrografi-sayatan tipis), sering dijumpai mineral seperti biotit, amfibol dan apatit,
tampak adanya bercak berwarna hitam yang disebut sebagai phleochroic halo.
Hal ini akibat adanya efek radiasi dari inklusi dari mineral yang mengandung
unsur radioaktif, seperti zirkon, apatit, allanit, dan monazit.
➢ Sifat ini sangat bermanfaat untuk mengetahui mineral aksesoris dari pengamatan
mineral dan batuan di sayatan tipis karena umumnya ukuran inklusi sangat kecil
dibandingkan mineral pembentuk batuan.
❑ Manfaat Uranium dan Mineral Radio Aktif,
➢ Banyak orang menganggap uranium sangat berbahaya seperti efek dari bom
atom di Hiroshima dan Nagasaki, atau kasus ledakan reaktor di Jepang 3 tahun
lalu karena dampak gempa bumi.
Semua orang akhirnya menjadi paranoid dan menganggap bahwa uranium
sangat berbahaya karena radiasinya.
➢ Sebenarnya uranium mempunyai banyak manfaat seperti,
▪ Pembangkit listrik tenaga nuklir,
✓ Reaksi ini menggunakan prinsip reaksi "fisi" atau "fission", dimana U-238 di
tembak oleh neutron, sehingga akan memancarkan panas yang
dikonversi menjadi energi.
✓ Reaksi ini dikontrol sehingga benar-benar diketahui energi yang
dihasilkan dari proses fisi untuk mencegah reaksi berlebih yang
berbahaya di reaktor.
✓ Hal ini yang membuat pembangkit energi nuklir tidak menimbulkan polusi,
renewable di masa mendatang (walaupun beberapa negara ketakutan
kalau teknologi ini dikuasai negara berkembang seperti kasus Amerika
dan Iran)
▪ Geokronologi (mengetahui umur dari batuan hingga jutaan tahun yang lalu).
✓ Uranium-238 adalah unsur yang tidak stabil dan akan meluruh dari parent
isotope menjadi daughter isotope serta memancarkan energi dan panas,
hingga menjadi unsur-Pb yang stabil.
✓ Untuk melakukan geokronologi dengan metode U-Pb, diperlukan mineral
radioaktif (zirkon/monazit) dengan ukuran yang cukup besar (>50
mikrometer), kemudian zirkon tersebut di analisa dengan alat yang
bernama LA-ICP MS (laser ablation induced coupled plasma mass
spectroscopy).
✓ Metode ini berbeda dengan ICP MS, karena analisa nya berupa analisa
titik (spot analysis), bukan dengan melarutkan. Titik yang ditembak sinar
laser akan meleleh dan berbentuk menyerupai kawah, dan uap yang
dihasilkan dari tembakan laser tadi, akan dianalisa dalam chamber
dengan ketelitian mencapai 1ppb (cmiiw).
✓ Hasil analisa tentunya harus selalu dikalibrasi dengan sampel standar
untuk mendapatkan hasil yang valid.
▪ Mendeteksi arah sungai bawah tanah,
Yaitu, Dengan menggunakan beberapa elemen yang dilarutkan di hulu
(inlet), kemudian mendeteksi beberapa bagian dari sungai di hilir
(outlet=, untuk mengetahui arah dari sungai bawah tanah.
Apa pentingnya ?
✓ Jika dikaitkan dengan isu lingkungan,
✓ Misalnya di tambang batu gamping,
✓ Sering kita menjumpai adanya sungai yang masuk ke dalam gua, namun
kita tidak mengetahui dimana ujung dari sungai tersebut.
✓ Perusahaan sering kali disalahkan karena mengubah litologi dari alam,
mencemari sungai dan berakibat pada warga, padahal kita belum tahu
apakah sungai tersebut mengarah ke pemukiman warga atau tidak.
❑ Penambangan Uranium,
➢ Metode penambangan uranium antara lain dengan tambang bawah tanah (block
caving) atau in-situ leaching (novel mining),
➢ Contoh di Canada dan Australia sudah menerapkan kedua metode tersebut dan
mempunyai standar yang ketat, terutama berkaitan dengan kesehatan dan
keselamatan pekerjanya.
❑ Agar bahan galian yang mutu atau kadarnya rendah (marginal) dapat diolah lebih
lanjut, yaitu diambil (di-ekstrak) logamnya, maka kadar bahan galian itu harus
ditingkatkan dengan proses konsentrasi.
❑ Bahan galian (mineral/bijih) yang mengalami PBG harus ditangani dengan cepat
dan seksama, baik yang berupa konsentrat basah dan kering maupun yang
berbentuk ampas (tailing).
❑ Penanganan Material Padat Kering (Dry Solid Handling)
Bila masih berupa bahan galian hasil penambangan (ROM), maka harus
ditumpuk di tempat yang sudah ditentukan yang di sekelilingnya telah dilengkapi
dengan saluran penyaliran (drainage system). Tetapi jika sudah berupa
konsentrat, maka harus disimpan di dalam gudang yang tertutup sebelum
sempat diproses lebih lanjut.
❑ Penanganan Lumpur (Slurry Handling)
Bila lumpur itu sudah mengandung mineral berharga yang kadarnya tinggi, maka
dapat segera dimasukkan ke pemekat (thickener) atau penapis (filter). Jika masih
agak kotor (middling), maka harus diproses dengan alat khusus yang sesuai.
❑ Penanganan / Pembuangan Ampas (Tailing Disposal)
➢ Kegiatan ini yang paling sulit penanganannya karena, jumlahnya (volumenya)
sangat banyak, antara 70% – 90% dari material yang ditambang dan kadang-
kadang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3).
➢ Sulit mencarikan lahan yang cocok untuk menimbun ampas bila metode
penambangan timbun-balik (back fill mining method) tak dapat segera
dilakukan, sehingga kadang-kadang harus dibuatkan kolam pengendap. Oleh
sebab itu pembuangan ampas ini seringkali menjadi komponen kegiatan
penambangan yang meminta pemikiran khusus sepanjang umur tambang.
Proses Pemurnian
❑ Hidrometalurgi,
Adalah, Suatu cara pengolahan logam dari batuan atau bijihnya dengan
menggunakan pelarut berair (aqueous solution).
Suatu proses atau suatu pekerjaan dalam metalurgy, dimana
dilakukan pemakaian suatu zat kimia cair untuk dapat melarutkan
suatu partikel tertentu.
Suatu proses ekstraksi metal dengan larutan reagen encer (< 1
gramol) dan pada suhu < 100°C.
❑ Reaksi kimia yang dipilih biasanya yang sangat selektif, artinya hanya metal
yang diinginkan saja yang akan bereaksi (larut) dan kemudian dipisahkan dari
material yang tak diinginkan.
❑ Peralatan yang umumnya digunakan dalam proses Hidrometalurgi antara lain,
➢ Electrolysis (electrolytic cell).
➢ Bejana pelindian (leaching box).
❑ Saat ini hidrometalurgi adalah teknik metalurgi yang paling banyak mendapat
perhatian peneliti.
Hal ini terlihat dari banyaknya publikasi ilmiah semisal jurnal kimia berskala
internasional yang membahas produksian logam secara hidrometalurgi.
Logam-logam yang banyak mendapat perhatian adalah nikel (Ni), magnesium
(Mg), besi (Fe) dan mangan (Mn).
❑ Hidrometalurgi memberikan beberapa keuntungan, yaitu,
➢ Bijih tidak harus dipekatkan, melainkan hanya harus dihancurkan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil.
➢ Pemakaian batubara dan kokas pada pemanggangan bijih dan sekaligus
sebagai reduktor dalam jumlah besar dapat dihilangkan.
➢ Polusi atmosfer oleh hasil samping pirometalurgi sebagai belerang dioksida,
arsenik oksida, dan debu tungku dapat dihindarkan.
➢ Untuk bijih-bijih peringkat rendah (low grade), metode ini lebih efektif.
➢ Suhu prosesnya relatif lebih rendah.
➢ Reagen yang digunakan relatif murah dan mudah didapatkan.
➢ Produk yang dihasilkan memilki struktur nanometer dengan kemurnian yang
tinggi.
❑ Kondisi-kondisi yang baik untuk proses Hidrometalurgi agar didapatkan
hasil yang baik adalah,
➢ Metal yang diinginkan harus mudah larut dalam reagen yang murah,
➢ Metal yang larut tersebut harus dapat “diambil” dari larutannya dengan
mudah dan murah,
➢ Unsur atau metal lain yang ikut larut harus mudah dipisahkan pada proses
berikutnya,
➢ Mineral-mineral pengganggu (gangue minerals) jangan terlalu banyak
menyerap (bereaksi) dengan zat pelarut yang dipakai,
➢ Zat pelarutnya harus dapat “diperoleh kembali” untuk didaur ulang,
➢ Zat yang diumpankan (yang dilarutkan) jangan banyak mengandung lempung
(clay minerals), karena akan sulit memisahkannya,
➢ Zat yang diumpankan harus porous atau punya permukaan kontak yang luas
agar mudah (cepat) bereaksi pada suhu rendah.
➢ Zat pelarutnya sebaiknya tidak korosif dan tidak beracun (non-corrosive and
non-toxic), jadi tidak membahayakan alat dan operator.
❑ Pada prinsipnya hidrometalurgi melewati beberapa proses yang dapat
disederhanakan tergantung pada logam yang ingin dimurnikan.
➢ Salah satu yang saat ini banyak mendapat perhatian adalah logam mangan
dikarenakan aplikasinya yang terus berkembang terutama sebagai material
sel katodik pada baterai isi ulang.
➢ Baterial ion litium konvensional telah lama dikenal dan diketahui memiliki
kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Namum jika katodanya
dilapisi lagi dengan logam mangan oksida maka kapasitas penyimpanan
energi baterai tersebut menjadi jauh lebih besar.
❑ Tahapan proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan yaitu,
➢ Leaching (pengikisan logam) dari batuan dengan bantuan reduktan organik.
➢ Pemekatan larutan hasil leaching dan pemurniannya.
➢ Recovery yaitu pengambilan logam dari larutan hasil leaching.
❑ Leaching,
Adalah, Proses pelarutan selektif dimana hanya logam-logam tertentu yang
dapat larut.
Pemilihan metode pelindian tergantung pada kandungan logam
berharga dalam bijih dan karakteristik bijih khususnya mudah tidaknya
bijih dilindi oleh reagen kimia tertentu.
Catatan,
Secara hidrometalurgi terdapat beberapa jenis leaching, yaitu :
➢ Leaching in Place (In-situ Leaching)
➢ Heap Leaching
➢ Vat Leaching /Percolation Leaching
➢ Agitation Leaching
➢ Autoclaving
3. Electrometallurgy
Elektrometalurgi,
Adalah, Proses ekstraksi metalurgi yang menggunakan sumber listrik sebagai
sumber panas.
Tujuan dari proses ini adalah untuk mengendapkan logam dari suatu
larutan sebagai hasil pelindian.
Catatan,
❑ Elektrometalurgi merupakan suatu proses ekstraksi logam yang memakai teknik
elektro-kimia, yang menggunakan prinsip elektrolisa, dimana penggunaan tenaga
listrik untuk mengendapkan suatu metal atau logam pada salah satu
elektrodanya.
Misalnya,
Baterai dan elektrolisa (electrolysis = electrorefining), pada proses ini kecuali
diperlukan arus listrik sebagai sumber energi juga diperlukan elektroda
(electrodes) dan cairan elektrolit (electrolyte).
❑ Proses elektrometalurgi terdiri atas lima macam, yaitu :
a. Suatu elektrolisa di dalam larutan air, terbagi atas,
➢ Elektrowinning,
Merupakan tahap pemerolehan kembali suatu logam dari larutannya
dengan menggunakan arus listrik yang diberikan dari luar. Logam yang
dihasilkan murni, maka pengendapan dengan cara ini lebih disukai.
➢ Elektrorefining,
Untuk mengekstraksi logam-logam sehingga diperoleh logam dengan
tingkat kemurnian yang tinggi.
➢ Elektrodissolution.
b. Elektrolisa di dalam larutan garam.
Biasanya digunakan untuk mengekstraksi logam-logam yang sangat reaktif,
seperti Al dan Mg.
c. Elektrolisa di dalam larutan zat organik.
d. Elektroplating dan Anodisasi.
e. Korosi logam dan teknik penanggulangannya.
❑ Elektroda yang baik harus memiliki sifat-sifat yang dapat membantu proses
pemurnian, yaitu,
➢ Konduktor listrik yang baik.
➢ Potensial yang terbentuk di sekitar elektroda harus rendah.
➢ Tidak mudah bereaksi dengan metal yang lain dan tidak membentuk
campuran yang dapat mengganggu proses elektrolisa.
❑ Proses yang banyak digunakan pada elektrolisa metal adalah elektrolisa dalam
larutan air dan elektrolisa dalam larutan garam, sedangkan elektrolisa dalam
larutan zat organik sedikit sekali digunakan.
❑ Pekerjaan elektrolisa ini terdiri atas 2 tingkatan, yaitu elektro Winning dan elektro
Refinary.
➢ Hasil dari elektro Winning selanjutnya dimurnikan melalui elektro Refinery.
➢ Pekerjaan di dalam elektrolisa dilakukan dengan arah arus DC, dimana
daerah elektrolisa positif disebut anoda, sedangkan daerah elektrolisa
negative disebut katoda.
➢ Banyaknya penempelan logam pada plat katoda adalah berbanding lurus
dengan elektrisitet pada larutan. Kekuatan elektrisitet = joule coulomb.
❑ Bila elektroda dalam bentuk padat, harus memiliki syarat tambahan agar proses
elektrolisa berlangsung memuaskan, yaitu,
➢ Mudah diperoleh atau disiapkan dengan murah.
➢ Tahan korosi dalam zat larut.
➢ Stabil, kuat dan tidak mudah terkikis (resistance to abrasion).
➢ Harus murah harganya.
❑ Elektrolitnya harus memiliki sifat-sifat,
➢ Memiliki daya hantar ion yang tinggi.
➢ Tidak mudah terurai atau bereaksi (high chemical stability).
➢ Memiliki daya larut yang tinggi bagi metal yang diinginkan.
❑ Peralatan yang biasa dipakai electric arc furnace.
Contoh Proses Pemurnian
❑ Secara umum, dapat dikatakan bahwa Proses pengolahan logam dari bijinya
dapat dulakukan dengan tahapan, yaitu,
➢ Tahap pengolahan awal atau mineral dressing,
➢ Reduksi logam, dan
➢ Pemurnian (refining) logam.
Pekerjaan Rumah 1
1. ...