Anda di halaman 1dari 66

ILMU BAHAN

Kode :
2 sks/ 2 JP/Semester 2

Tio Vicky Ardiansyah


081334145196
BAHAN LOGAM FERRO

200 menit (2x Pertemuan)


TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat


menjelaskan pengelompokan bahan logam
2. Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat
menjelaskan struktur bahan logam
3. Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat
menjelaskan logam ferro dan paduannya
4. Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat
menjelaskan sifat-sifat bahan
PENGELOMPOKAN BAHAN
LOGAM
Ilmu logam adalah suatu pengetahuan tentang logam-logam
yang menjelaskan tentang sifat-sifat, struktur, pembuatan,
pengerjaan dan penggunaan dari logam dan paduannya.

Bahan teknik dapat digolongkan dalam kelompok


logam dan bukan logam.
Logam dapat digolongkan pula dalam kelompok
logam ferro yaitu logam yang mengandung besi,
dan logam non ferro atau logam bukan besi
Dari semua jenis logam dapat digolongkan menjadi
logam murni dan logam paduan. Logam paduan
artinya logam yang dicampur dengan logam lain
atau bahkan dicampur dengan bukan logam.
Dari semua golongan logam dapat dibedakan
menjadi lima bagian yaitu :

a. Logam berat adalah apabila berat jenisnya lebih


besar dari 5 kg/dm .. Misalnya : nikel, kromium,
tembaga, timah, seng, dan besi.
b. Logam ringan adalah apabila berat jenisnya
lebih besar dari 5 kg/dm. . Misalnya :
aluminium, magnesium, natrium, titanium, dan
lain-lain
c. Logam mulia adalah logam yang tidak
dicampur dengan logam lain atau unsur lain
sudah dapat digunakan sebagai bahan teknik.
mIsalnya: emas, perak dan platina.

d. Logam refraktori yaitu logam tahan api.


Misalnya : wolfram, molebdenum, dan
titanium

e. Logam radioaktif . misalnya : uranium dan


radium
PEMBAGIAN BAHAN TEKNIK

I.LOGAM II.BUKAN LOGAM

A.Ferro B.Non
Ferro
1.Baja 2.Besi 3.Baja 1. Logam Berat
2. Logam
Karbon Tuang Paduan Ringan
3. Logam Mulia

1. Besi Tuang 1. Baja Paduan


1.Baja Karbon Kelabu Tinggi
Tinggi 2. Besi Tuang 2. Baja Paduan
2.Baja Karbon Putih Sedang
Sedang 3. Allay Cast Iron 3. Baja Paduan
3.Baja Karbon 4. High Duty Cast rendah
Rendah Iron
A.Logam Ferro

1.Besi 2.Besi Tuang 3.Baja


Tempa Paduan

1.Baja Karbon 1. Besi Tuang Kelabu 1. Baja Paduan


2. Besi Tuang Putih Tinggi
3. Allay Cast Iron 2. Baja Paduan
4. High Duty Cast Iron Sedang
3. Baja Paduan
1.Baja Karbon Tinggi
rendah
2.Baja Karbon
Sedang
3.Baja Karbon
Rendah
A.LOGAM
FERRO/BESI
Logam ferro juga disebut besi karbon atau baja karbon.
Bahan dasarnya adalah unsur besi (Fe) dan karbon ( C) ,
tetapi sebenarnya juga mengandung unsur lain seperti :
silisium, mangan, fosfor, belerang yang kadarnya relatif
rendah

Unsur-unsur dalam campuran itulah yang


mempengaruhi sifat-sifat besi atau baja pada
umumnya, tetapi unsur zat arang (karbon) yang paling
besar pengaruhnya terhadap besi atau baja terutama
kekerasannya
Bahan utama besi dan paduannya adalah besi
kasar, komposisi kimia besi yang dihasilkan
tergantung pada jenis bijih yang digunakan

Jenis bijih besi yang lazim digunakan adalah ;


hematite (Fe2O3) , magnetit (Fe3O4) , siderite
(FeCO3) dan pirit (FeS3) Hematit (Fe2O3)
adalah bijih besi yang paling banyak
dimanfaatkan karena kadar besinya tinggi,
sedangkan kadar kotorannya relative rendah.
Jenis besi dibagi menjadi dua:

1. Besi murni dengan simbol kimia Fe yang hanya dapat


diperoleh dengan jalan reaksi kimia.
2. Besi teknik adalah yang sudah atau selalu bercampur
dengan unsur lain
Besi teknik terbagi atas tiga macam yaitu :

1. Besi mentah atau besi kasar yang kadar karbonya lebih


besar dari 3,7%.
2. Besi tuang yang kadar karbonya antara 2,3 sampai 3,6 %
dan tidak dapat ditempa.Disebut besi tuang kelabu karena
karbon tidak bersenyawa secara kimia dengan besi melainkan
sebagai karbon yang lepas yang memberikan warna abu-abu
kehitaman, dan disebut besi tuang putih karena karbon
mampu bersenyawa dengan besi.
3. Baja atau besi tempa yaitu kadar karbonya kurang dari 1,7 %
dan dapat ditempa.
Struktur Atom
FCC = Face Centered Cubic Cristal

Menunjukan sel keras

Mereduksi Unit-unit sel

Unit-unit sel memiliki banyak atom


Struktur atom

BCC (body-centered cubic)

HCP (hexagonal close-packed).


JENIS Bijih Besi

Hematit (Fe2O3)

siderite (FeCO3)
PENGOLAHAN
BESI
BIJI BESI
DIHALUSK
AN
Udara
DAPUR Panas
Kokas
TINGGI (karbon)
Batu Kapur
(CaCO3)

BESI MENTAH Terak


+ 10% bahan
(CO2)
lain
LOGAM BESI DIHASILKAN DARI TANUR TINGGI

- Diameter tanur sekitar 8 m dan tingginya mencapai


60 m
- Kapasitas perhari dari tanur tinggi berkisar antara
10.000 Ton besi kasar perhari
- Untuk menghasilkan 1 ton besi kasar diperlukan
sekitar 2 ton bijih besi, 0,8 ton Kokas dan 0,5 ton
batu kapur.
PROSES DAPUR
TINGGI
PEMBUATAN BAJA
JENIS BAJA YANG
DIHASILKAN
JENIS KETERANGAN APLIKASI
1. Baja dengan Kandungan C Badan
karbon <0,25 %, baja Mobil,Kawat,Pipa
rendah keras tetapi dan Sepeda
mudah dibentuk

2. Baja dengan Kandungan C Mobil,Jembatan,M


karbon 0,25%-0.45% ur, Baut, As
sedang lebih keras dan Roda ,peer bobil
lebih elastis

3.Baja dengan Kandungan C Alat bor, Palu,


karbon 0,45%-1.50% gergaji, alat
tinggi sangat keras tapi memotong
rapuh
4. Besi Tuang Kandungan C Blok mesin,
2,4-4,5 % murah Panggangan,
dan mudah Kotak
1.BAJA
KARBON
1.1. Baja
Karbon
Yang dimaksud dengan baja karbon adalah baja yang hanya
terdiri dari besi ( Fe ) dan karbon ( C ) saja tanpa adanya
bahan pemadu dan unsur lain yang kadang terdapat pada baja
karbon seperti Si, Mn, P, P hanyalah dengan prosentase yang
sangat kecil yang biasa dinamakan impurities.

Baja karbon berisi sekitar 0,05-0,15% karbon (C) dan baja


ringan mengandung 0,16-0,29% karbon ( C ) sehingga mudah
dibentuk dan ulet, tetapi tidak dapat dikeraskan dengan
perlakuan panas. Baja karbon ini memiliki kekuatan tarik relatif
rendah, tetapi murah dan lunak. Kekerasan permukaan dapat
ditingkatkan melalui karburasi.
Pengelompokkan baja dilakukan
berdasarkan :

a.Menurut kadar karbon


1).Baja Karbon Rendah.
Kandungan karbon pada baja ini antara
0.10 sampai 0.25 % . Karena kadar karbon
yang sangat rendah maka baja ini lunak
dan tentu saja tidak dapat dikeraskan,
dapat ditempa, dituang, mudah dilas dan
dapat dikeraskan permukaannya ( case
hardening )
Baja dengan prosentase karbon dibawah 0.15 %
memiliki sifat mach ability yang rendah dan
biasanya digunakan untuk konstruksi jembatan,
bangunan, dan lainnya.
Komposisi campuran
besi dan karbon, kadar
karbon 0,1% - 0,3%,
membuat sifat dapat
ditempa dengan tanah
liat. Digunakan untuk
membuat mur, sekrup,
pipa, dan keperluan
umum dalam
pembangunan.
2).Baja Karbon Sedang
Komposisi campuran besi dan karbon,
kadar karbon 0,4% - 0,6%. Sifat lebih kenyal dan
keras. Digunakan untuk sebagian besar
permesinan, penempaan, komponen otomotif,
poros, dan rel baja.

Gambar. Roda gigi berbahan baja karbon sedang


3). Baja Karbon Tinggi
Komposisi campuran besi dan karbon. Kadar
karbon 0,6 - 0,99% , sangat kuat dan digunakan
untuk per/pegas dan kawat kekuatan tinggi.

Karbon baja yang berhasil dapat menjalani


perlakuan panas memiliki kandungan karbon
di kisaran 0,30 - 1,70% berat.
Gambar . Pegas berbahan baja
karbon tinggi
Baja Karbon Tinggi Dengan Campuran Komposisi baja
karbon tinggi ditambah nikel atau kobalt, krom atau
tungsten, sifat rapuh, tahan suhu tinggi tanpa
kehilangan kekerasan, dapat disepuh keras, dan
dimudakan. Digunakan untuk membuat mesin bubut
dan alat-alat mesin

Gambar Pisau berbahan baja karbon tinggi


dengan campuran nikel dan krom
2. BESI TUANG
Besi tuang adalah satu material penting dalam
permesinan. Karbon (C) dan silikon (Si) adalah
unsur paduan utama, dengan jumlah masing-
masing berkisar 2,1-4% berat dan 1 sampai 3%
berat. Besi paduan dengan konten karbon yang
kurang dari itu dikenal sebagai baja. Konon suhu
lelehnya berkorelasi, biasanya mulai dari 1150
sampai 1200 C (2102 ke 2192 F), atau sekitar 300
C (572 F) lebih rendah dari titik leleh besi murni.

Besi tuang (Fe + 4%C) Sifat rapuh tidak dapat


ditempa dan baik hanya untuk dituang. Digunaan
untuk alas mesin, badan ragum blok silinde
Gambar Meriam Tsar terbuat dari besi tuang
Besi Tuang Besi adalah paduan besi-karbon
yang lebih tinggi, biasanya antara 2,5 - 4,0 % C.
Keuletan rendah, tidak dapat ditempa, diroll, di
drawing, dll. Satu-satunya cara pembuatan yang
dapat dikerjakan adalah dengan penuangan,
karena itu namanya besi tuang.

Walaupun keuletan dan kekuatannya lebih rendah


daripada baja, tetapi karena mudah di tuang dan
mempunyai beberapa sifat khusus yang berguna,
maka penggunaannya lebih luas, apalagi dengan
diberi tambahan unsur paduan dan proses laku
panas yang tepat, maka sifatnya dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan.
Besi tuang dapat dikelompokkan menjadi:

a.Besi Tuang Putih

Mikrostrukturnya terdiri dari karbida yang


menyebabkan berwarna putih
Grafit terdapat dalam bentuk cementitie.
Keras (karrena adanya grafit sebagai cementitie),
sehingga hanya dapat dikerjakan dengan mengasah.
Tahan aus.
Dimana besi tuang ini seluruh karbonnya berupa
sementit sehingga mempunyai sifat sangat keras dan
getas.
Didapat dengan pendinginan mendadak dengan Mn
yang tinggi, kadar silikon rendah.
Gunanya untuk : bola canai, pelat-pelat yang tahan aus
Namanya diambil dari warna bidang patahnya.
Dimana besi tuang ini seluruh karbonnya berupa
sementit sehingga mempunyai sifat sangat keras
dan getas. Mikrostrukturnya terdiri dari karbida
yang menyebabkan berwarna putih.
b. Besi Tuang Mampu Tempa
Besi tuang mampu tempa dibuat dari besi tuang
putih dengan suatu proses yang dinamakan
malleableisasi bertujuan mengubah sementit besi
tuang putih menjadi temper karbon dan ferrit, proses
ini dilakukan dengan dua tahapan annealing.
Annealing tahap pertama dan annealing tahap
kedua.
Pada annealing tahap pertama, besi tuang putih
dipanaskan sampai 900 950 C selama beberapa
jam, selama pemanasan perlit akan bertransformasi
menjadi austenit, yang juga akan melarutkan
sebagian sementit. Setelah itu didinginkan cepat ke
760C untuk melakukan annealing tahap kedua.
Sifat liat dapat ditempa tidak dapat dituang.
Digunakan untuk rantai jangkar, kait keran dll
Gambar. Pagar berbahan besi tempa
c. Besi tuang kelabu

Bidang patah berwarna abu-abu.


Grafit berupa celah-celah kelabu.
Adanya celah-celah ini
menyebabkan terjanya konsentrasi
tegangan sehingga kuat tarik
rendah.
Modulus elastilitas tarik rendah,
karena adanya celah-celah sehingga
kelihatannya regangan besar.
Angka kekerasan dari besi tuang ini ialah antara 155
HB sampai 320 HB tergantung tingkatannya. Besi
tuang kelabu (grey cast iron) digunakan dalam
pembuatan crankcases, machine tool bed, brake
drums, cylinder head , penyangga jembatan dan lain-
lain.

Gambar Struktur besi tuang kelabu


d. Besi Tuang noduler (Ulet)
Adalah perpaduan besi tuang kelabu. Dibuat
dengan jalan mencampurkan magnesium, kalsium
atau serium ke dalam cairan logam.

Sifat-sifat kekuatan dan keuletan tinggi, tahan aus juga


tahan panas.
Mudah dituang.
Harga relatif murah.
Dibuat dengan menambahkan Mg (dalam bentuk
paduan), kebahan dasar murni (besi kasar yang
kotorannya hanya sedikit). Proses peleburan dengan
busur listrik.
Grafir terpisah dalam bentuk bulat.
Daerah pemakaian luas.
Manggan ( Mn ) Feerite

Gambar Struktur besi tuang nodular


e. Besi cor malleable
Disusun oleh
besi-dan C
(grafit)
Dibentuk dari
besi cor putih
yang dianil pada
800-900oC dalam
atmosphere CO
& CO2
3. BAJA
PADUAN
a. Menurut komposisinya, baja dapat
dikelompokkan menjadi :

1). Baja bukan paduan mempunyai kandungan


maksimal : 0,5% Si, 0,8% Mn, 0,1% Al, 0,1% Ti,
0,25 % Cu.
2). Baja paduan rendah rendah mempunyai unsur
paduan maksimal 5%,

3). Baja paduan tinggi mempunyai unsur paduan


diatas 5%
Contoh Baja Paduan

a). Fe + Ni
Fe + 2 % Ni untuk baja keling
Fe + 25 % Ni tak bekarat dan tak magnetik
Fe + 36 % Ni baja invar, sifat muai yang sangat
kecil
b). Fe + Cr (Baja Tahan Karat)

Kuat, Keras, dan Tahan Karat


Fe + Cr > 12 % dinamakan Stainless Steel ( Baja Tahan
Karat ) Prosentase yang banyak digunakan adalah :

Fe + 0.1 sampai 0.4 % C + 12 sampai 14 % Cr


Fe + 0.9 sampai 1.0 % C + 17 sampai 19 % Cr
Sifat tahan karat ini disebabkan karena terjadinya
lapisan chromoksida (Cr 2O 3) pada permukaan baja
yang menghalangi terjadinya karat. Bila prosentase C
terlalu besar maka sifat tahan karat akan menurun
karena sebagian Cr akan diikat menjadi CrC.
Prosentase ideal adalah C < 0.1 %
c). FE + Cr + Ni Baja tahan asam (acid)
Contoh : baja 18/8 (18 % Cr + 8 % Ni) atau disebut
juga baja Crupp

d). HSS (High Speed Steel) Biasa digunakan


sebagai alat potong karena memiliki sifat Red
Hardness yaitu tetap memiliki kekerasan yang
tinggi walaupun temperaturnya mencapai 600 C

Contoh: Fe + 0.7 0.8 %C, 3.8 4.4 %Cr, 17.5 19


% W, 1.0 1.4 %V
b.Menurut Proses Pembuatan
Karena setiap proses pembuatan berpengaruh
terhadap baja yang dihasilkan, maka
pengelompokan berdasarkan prosesnya dapat
dilakukan, yaitu :
1) Baja tungku listrik, adalah baja yang diproses
dengan menggunakan tungku listrik.
2) Baja Siemens-Martin (baja S-M), adalah baja
yang diproses dengan proses Siemens-Martin.
3) Baja Linz-Donawitz (baja LD), adalah baja yang
diproses dengan proses Linz-Donawitz d)
4) Baja Thomas, adalah baja yang diproses
dengan proses Thomas.
c. Menurut Penggunaannya Secara umum hanya
ada 2, yaitu :
1). Baja konstruksi mesin, adalah baja yang
digunakan untuk konstruksi bangunan atau
mesin.

2). Baja perkakas, adalah baja yang digunakan


sebagai bahan perkakas.
No Nama Paduan Kegunaan
1 Wolfram/tungsten (W) Untuk paduan baja, kawat pijar, dan
Macam Paduan dan Kegunaanya :bahan campuran elektoda las TIG/WIG.
2 Molibdenum (Mo) Paduan baja, pipa-pipa, dan alat
rontgen
3 Tantalum (Ta) Untuk alat-alat kedokteran dan paduan
lainnya.
4 Kromium (Cr) Paduan baja tahan karat, pelapis logam
dan pelindung tahan karat.
5 Mangan (Mn) Paduan baja.
6 Vanadium (V) paduan baja tahan karat
7 Kobalt (Co) Paduan baja perkakas potong
8 Kadmium (Cd) Paduan logam-logam bantalan, pelapis
baja tahan karat, tahan uap racun dan
sebagainya.
9 Bismut (Bi) Paduan bahan yang digunakan dalam
sekering- Sekering.
d. Menurut Struktur Larutan Padatnya
1). Baja austenit, adalah baja yang terdiri dari 10
30% unsur paduan tertentu (Ni, Mn atau CO)
Misalnya : Baja tahan karat (Stainlees
steel),nonmagnetic dan baja tahan panas (heat
resistant steel).
2). Baja ferit, adalah baya yang terdiri dari sejumlah
besar unsur pemadu (Cr, W atau Si) tetapi
karbonnya rendah dan tidak dapat dikeraskan.
3). Baja martensit, adalah baja yang unsur
paduannya lebih dari 5 %,sangat keras dan sukar
dimesin.
4). Baja Karbid (ledeburit), adalah baja yang terdiri
sejumlah karbon dan unsur-unsur penbentuk karbid
(Cr, W, Mn, Ti, Zr).
4. SIFAT-SIFAT
BAHAN
SIFAT-SIFAT
BAHAN
a.SIFAT MEKANIK
Sifat mekanis suatu logam adalah
kemampuan bahan untuk menahan beban,
baik beban statis, dinamis, atau berubah-
ubah pada berbagai keadaan, dengan suhu
tinggi maupun dibawah nol derajat.
b.SIFAT FISIS

Sifat fisis suatu logam adalah


bagaimana keadaan logam itu
apabila mengalami peristiwa fisika,
misalnya keadaan pada waktu
terkena pengaruh panas dan
pengaruh listrik. Karena pengaruh
panas yang diterimanya pada suhu
c.SIFAT KEMIS

Sifat kemis atau sifat kimia adalah


dimana bahan tersebut mampu
menahan adanya zat kimia yang
dikenakan pada bahan tersebut.
Misalnya apakah bahan itu larut
atau terjadi reaksi apabila terkena
larutan asam, basa, dan garam.
Apakah terjadi oksidasi bila
terkena larutan atau bahan lain
d.SIFAT
TEKNOLOGIS
Sifat teknologis merupakan
kemampuan suatu bahan dalam
proses pengerjaannya secara
teknis. Sifat-sifat itu meliputi ;
kemampuan bahan untuk dilas,
kemampuan untuk dikerjakan
dengan mesin, kemampuan untuk
bahan tuangan dan kemampuan
untuk penempaan
e. SIFAT MEKANIS DALAM
PEMBEBANAN TARIK

Bila suatu logam menerima beban


tarik, maka logam tersebut akan
mengalami perubahan bentuk dan
ukuran akibat beban yang diterima, jika
perubahan bentuk dan ukuran tersebut
menjadi hilang kembali setelah beban
dilepaskan, bahan tersebut dikatakan
memiliki sifat elastis dan perubahan
g.SIFAT MEKANIS
PEMBEBANAN DINAMIS
Kekuatan suatu logam dalam
menerima beban bolak-balik,
serta
kemampuan untuk menahannya
dalam beberapa kali, bahan
tersebut dikatakan tahan patah
(ulet).
h. SIFAT MEKANIS PADA BEBAN
KEJUT
Suatu bahan yang memiliki ketahanan
patahan pada beban kejut dan pada suhu
yang tinggi, disebut bahan itu liat atau
ulet.

Dalam suatu pembebanan sampai patah


apabilah berlangsung pada suhu yang lebih
tinggi dan besarnya gaya yang diterima
lebih besar, bahan itu dikatakan lebih liat.

Apabila gaya yang diterima lebih kecil dan


dengan suhu yang lebih rendah dikatakan
i.SIFAT MEKANIS TERHADAP
BEBAN GESER DAN PUNTIR

Beban geser adalah pembebanan yang


terjadi pada tempat yang berlainan
pada arah yang berbeda atau pada
arah berlawanan. Pada pembebanan
yang demikian ini bahan
akanmendapat kemungkinan
pembengkokan dan memuntir.
j.SIFAT MEKANIS DALAM
PEREDAMAN
Sifat redam suatu bahan adalah sifat
bahan dalam menerima beban kejut
atau getaran. Bahan memiliki sifat
redam yang baik apabila tahanan
redamnya besar.
No Nama Paduan Kegunaan
1 Wolfram/tungsten (W) Untuk paduan baja, kawat pijar, dan
Macam Paduan dan Kegunaanya :bahan campuran elektoda las TIG/WIG.
2 Molibdenum (Mo) Paduan baja, pipa-pipa, dan alat
rontgen
3 Tantalum (Ta) Untuk alat-alat kedokteran dan paduan
lainnya.
4 Kromium (Cr) Paduan baja tahan karat, pelapis logam
dan pelindung tahan karat.
5 Mangan (Mn) Paduan baja.
6 Vanadium (V) paduan baja tahan karat
7 Kobalt (Co) Paduan baja perkakas potong
8 Kadmium (Cd) Paduan logam-logam bantalan, pelapis
baja tahan karat, tahan uap racun dan
sebagainya.
9 Bismut (Bi) Paduan bahan yang digunakan dalam
sekering- Sekering.
3.Besi tuang noduler

a.Mudah dituang.
b.Harga relatif murah.
c.Dibuat dengan menambahkan Mg (dalam
bentuk paduan), kebahan dasar murni (besi
kasar yang kotorannya hanya sedikit). Proses
peleburan dengan busur listrik.
d.Grafir terpisah dalam bentuk bulat.
e.Daerah pemakaian luas.
4. Besi tuang yang dapat ditempa

Besi tuang putih mengandung carbon dalam bentuk


cementite. Carbon ini dapat ditransformasikan. Pada
transformasi ada dua hal sebagai berikut:
a.Carbon bergerak kepinggiran benda dan hilang
(kelur dari benda tuang), jenis ini disebut besi tuang
murni.
b.Carbon melepas diri dari cementite, membentuk
carbon bebas. Jenis ini disebut besi tuang muda.
TUGAS
Kegiatan Individu !
Buatlah rangkuman dari materi logam
ferro dan non ferro
Hasilnya serahkan pada pertemuan
berikutnya.
REFLEKSI
1. Apa saja yang sudah saudara lakukan berkaitan
dengan materi kegiatan belajar ini
2. Pengalaman baru apa, yang saudara peroleh dari
materi ajar kegiatan belajar ini
3. Manfaat apa saja yang saudara dapatkan dari materi
ini
4. Aspek menarik apa yang anda temukan dari materi ajar
ini
Tugas

Buatlal ringkasan konsep logam ferro


dam proses besi tuang putih

Buat ringkasan konsep baja paduan


tinggi

Buatlah konsep logam non ferro

Pusat Pengembangan Profesi Pendidik

Anda mungkin juga menyukai