Anda di halaman 1dari 13

TUGAS I

PROSES PRODUKSI

Disusun Oleh:
Imam Syahputra
120421016

Fakultas
Teknik Mesin

Universitas Sumatera Utara

BESI DAN BAJA


Pendahuluan
Besi dan baja merupakan logam yang banyak sumbangannya bagi perkembangan
kebudayaan manusia. Hal ini disebabkan karena :
- Jumlahnya yang cukup melimpah
- Memiliki sifat mekanik yang menarik
- Mudah dikerjakan dengan forming maupun dengan machining
- Harganya relative murah
- Dll.
Pemanfaatanya besi dipergunakan dalam keadaan paduan bukan dalam keadaan
murni. Paduan besi umumnya dengan carbon, yang dikenal sebagai baja dan besi tuang. Besi
dan baja tuang bukan hanya berbeda kadar karbonnya tetapi juga berbeda struktur mikronya
dan berbeda sifatnya.
Klasifikasi baja dipasaran dilakukan berdasarkan :
- Kekuatannya, st37, st42, st50, st60 dan lain sebagainya.
- Komposisi kimianya, baja karbon rendah, baja karbon menengah, baja karbon tinggi
- Strukturnya, baja hypoeutectoid, baja eutectoid, baja hypereutectoid
- Penggunaannya
- Bentuknya
- Pembuatannya, dan lain sebagainya.
Proses Pembuatan Baja
Keseluruhan proses dapat dibagi menjadi beberapa tahapan pengerjaan :
- Ijih besi menjadi besi kasar (pig iron) atau besi spons(sponge iron)
- Pengolahan besi kasar/besi spongs menjadi baja antara lain ingot atau bilet/slab/bloom
- Pengolahan bentuk menjadi benda setengah jadi /baku berbentuk plat, strip, sklep, batang
kawat, batang profil, dll.
- Pengolahan lanjut bentuk setengah jadi menjadi menjadi bentuk yang lain misalnya, kawat,
pipa, sheet, tin plated sheet, dll.

Keseluruhan proses itu dapat dilakukan pada satu lokasi pabrik baja yang besar dan
dapat pula dilakukan pada sejumlah pabrik yang terpisah. Misalnya ada pabrik yang hanya
mengerjakan dri billet sampai suatu barang setengah jadi.

Gambar contoh proses pembuatan baja

Proses pertama :
1. komponen dasar : iron ore (bijih besi), limestone (tanah kapur), coke (dibuat dari coa,
khusus untuk pembuatan steel) dimasukkan kedalam blast furnace
2. coke : bahan bakar untuk furnace, dibuat dari coal dengan proses tertentu
3. cairan besi (molten metal) yang panas didalam furnace terpusah menjadi 2 bagian,
yang atas adalah slag (waste, impurities) dan yang bawah adalah besi yang hendak
dipakai.Besi yang dihasilkan ini kemudian dicetak menjadi pig iron. Kadar c dalam
pig iron bisa mencapai 2%.
Proses kedua :
1. Pig iron dimasukan kedalam primary steelmaking furnace, bisa berupa oxygen
furnace, electric arc furnace, atau open hearth furnace. Kedalam furnace ini, berbagai
bahan kimia ditamnbahkan untuk mendapatkan material propertis yang diinginkan.
2. Seringkali scrap juga dimasukan kedalam furnace ini.
3. Baja yang dihasilkan dicetak dalam bentuk slab, bloom atau billet.
Proses ketiga :
1. Baja yang telah dicatak dalam bentuk slab, bloom atau billet tersebut selanjutnya
dibentuk menjadi berbagai macam profil seperti H-beam, angle (siku), channel, rel
kereta, plat, pipa (seamless pipe), dsb
2. Produk dapat dipasarkan

Besi kasar dan besi spons


Besi di alam berada dalam bentuk,
- Oksidasi

- Karbonat

- Sulfide

- Silikat

Semuanya itu dinamakan bijih besi. Bijih besi yang banyak diolah adalahyang berbentuk oksida
yang mengandung unsur/senyawa lain yang biasanya disebut sebagai pengotoran, yaitu,
- Hematid, Fe2O3 yang bercampur dengan sedikit belerang , phosphor, dll.
- Limanit, 2 Fe2O3 3 H2O, dengan sejumlah phosphor dan pengotoran lainnya.
- Magnetit, Fe2O4, dengan sejumlah belerang , silikat, seng, dll.
- Siderit, FeCO3, dengan pengotoran berupa silica, alumina, magnesium, dll.
Untuk memperoleh besi dari bijih besi dilakukan proses reduksi dengan menggunakan bahan
reduktor yang kuat(biasanya karbon) dan fluks dengan pemanasan. Fluks berfungsi sebagai bahan
pengikat kotoran sehiingga kotoran mudah mencair dan menjadi terak.
Cara yang selama ini banyak digunakan adalah dengan reduksi bertingkat yang dilakukan dalam
dapur tinggi (Blast Furnace).
Cara lainnya adalah dengan reduksi langsung (DRI, Direct Reduction Iron).

Dapur Tinggi
Dapur tinggi terbuat dari susunan batu tahan api yang diperkuat dengan tiang-tiang
baja, Dalam dapur tinggi akan terjadi proses reduksi bijih besi menjadi besi kasar (besi
mentah). Selain itu juga reaksi-reaksi kimia yang menyertai proses reduksi tersebut. Dapur
tinggi berukuran tinggi 30 m garis
tengan maksimum 7 m, garis tengah
puncak 4,5 m, garis tengah bawah 4m.
Dapur tinggi didirikan diatas fondasi
yang diperkuat oleh tiang-tiang baja.
Bagian dalam dapur tinggi dilapisi
batu tahan api yang mempunyai sifat
tahan

terhdap suhu tinggi dan

merupakan

penyekat

panas.

Pada

bagian atas dapur terdapat corot


pengisi

yang

bekerja

bergantian

sehingga kehilangan gas dapur tinggi


dapat

dicegah.

Serta

dilengkapi

dengan alat pemanas udara dan alat pemisah debu.


Gambar contoh dapur tinggi

Bahan-bahan yang dimasukkan pada dapur tinggi : bijih besi, kokas, dan batu kapur.
Bahan ini disimpan dedekat dapur tinggi supaya pengisiannya mudah. Bahan-bahan diangkut
ke puncak dapur tinggi dengan alat pengangkut selapis demi selapis secara terus-menerus.
Bahan-bahan pengisi daput tinggi ini akan mengalami proses fisika dan kimia sebagai
berikut,
1. Mula-mula dilakukan pemanasan pendahuluan, didalam dapur tinggi gas-gas hasil
pembakaran yang suhunya masih panas akan naik ke atas sambil memanaskan bahan-bahan
yang disikan., sehingga air dan zat-zat yang mudah menguap dalam zat-zat pengisi akan
segera menguap hingga bahan2 mencadi cukup kering.
2. Langkah berikutnya adalah proses reduksi, dalam dapur tinggi yang bertemperatur antara
800C sd 1400C , akan terjadi serangkaian reaksi-reaksi kimia antara lain reaksi reduksi bijih
besi, reaksi pembakaran kokas, dan peruraian batu kapor. Karena pengaruh udara panas kokas
akan terbakar menurut reaksi
C+CO---------------CO2
Gas CO yang terjadi akan mereduksi bijih besi menurut reaksi sebagai berikut.
CO2+ C ----------------2CO
Gas CO yang terjadi akan mereduksi bijih besi menurut reaksi berikut.
Fe3O4 +CO ----------- 3FeO+CO2
Fe2O3 + CO ---------- 2 FeO + CO2
Kedua reaksi tersebut dinamakan reaksi tidak langsung. Pada daerah reduksi juga terjadi
peruraian batu kapur dan mungkin juga peruraian MgCO3 ataupun FeCO3 yang mungkin
terdapat dalam batu kapur tersebut menurut reaksi berikut:
CaCO3 ----------------- CaO + CO2
MgCO3 --------------- MgO +CO2
FeCO3 ------------------ FeO + CO2
Gas CO2 hasil dari peruraian ini akan bersinggungan dan bereaksi dengan lapisan kokas
menurut reaksi berikut:
CO2 + C ----------------- 2CO
3. Langkah berikutnya adalah proses peleburan, Pada temperature 1400C sd 1600C akan
terjadi peleburan hasil reduksi tak langsung dan juga terjadi pembentukan terak. Disamping
itu juga akan terjadi reduksi langsung FeO oleh kokas. Reaksi kimia yang terjadi pada daerah
ini adalah sebagai berikut.
a. Reaksi langsung FO + C -------------------------------Fe + CO

b. Pembentukan terak CaO + SiO2 ---------------------- Ca SiO3


Kalau bijih besi mengandung mangan MnO + SiO2 -----------------MnSiO3
Karena berat jenis terak lebih ringan daripada berat jenis besi, maka terak akan mengapung
pada bagian atas. Besi mentah yang dihasilkan bukan merupakan besi murni tetapi masih
mengandung unsur yang lainnya yaitu karbon(C), yang berasal dari kokas, sisilium (Si),
Mangan(Mn), dan Phosphor (P) yang berasal dari bijih besi. Oleh karena itu besi mentah
masih harus mengalami proses pengerjaan lanjutan.
Pembuatan Baja
Baja pada dasarnya adalah paduan besi karbon dengan kadar karbon tidak lebih dari
2.0% disamping juga mungkin mengandung sejumlah unsur lainnya(unsur paduan dan
pengotoran). Baja di buat dari besi kasar/spongs dengan mengurangi kadar karbo dan unsur
lain yang kurang disukai. Ada beberapa macam cara pembuatan baja, antara lain:
1. Dengan konvertor
2. Dengan dapur siemens Martin (open Hearth furnance)
3. Dengan dapur listrik
Klasifikasi proses pembuatan baja dilakukan berdasarkan pada derajat keasaman terak yang
dihasilkan.
a. Proses asam (acid)
b. Proses basa (basic)
c. Proses duplex (gabungan asam dan basa)
d. Basic Oxygen process
Pembuatan baja dengan cara konvertor
Pembuatan Baja dengan cara ini yang diolah adalah besi cair, yang diperoleh dari
dapur tinggi atau peleburan lain. Besi cari ditunagkan ke dalam konventor kemudian
dihembuskan udara /oksigen sehingga bahan dan unsur pengotoran akan terbakar dan keluar
dari besi cair berupa gas atau terak. Cara ini mula-mula diperkenalkan oleh Henry Bessemer.

Pengisian dilakukan saat posisi horizontal dan dilanjutkan dengan mengembalikannya


ke posisi vertical sambil dihembuskan udara dari bawah. Hal ini menyebabkan terjadinya
reaksi .
2Fe + O2 ---------------------------2 FeO
Sebagian oksida besi ini menjadi terak dan yang lainnya bereaksi dengan Si dan Mn ,
Si + 2FeO --------------------------SiO2 + 2Fe
Mn + FeO ------------------------- MnO + Fe
Reaksi-reaksi itu akan menyebabkan panas (exothermic) dan akan menaikkan
temperature cairan. Oksida mangan dan oksida silicon ini akan menjadi terak pada saat
Saat Si dan Mn hampir habis temperature menjadi sangat tinggi dan karbon mulai terbakar,
C + FeO -------------------------- Fe + CO
CO berupa gas dan keluar melalui mulut konventor, disini CO akan terbakar dan menjadi
CO2. Hal ini di tandai dengan nyala api yang panjang dan terang. Bila nyala api mulai
meredup dan yang ada adalah asap kemerahan hal ini berarti C sudah habis terbakar, dan
hembusan angin harus segera dihentikan, agar besi tidak habis terbakar. Kemudian konvertor
dimiringkan dan cairan besi dikeluarkan. Karena dalam cairan baja ini masih banyak oxygen
maka perlu diberikan oksidan (ferromangan, ferrosilikat, atau alumunium) untuk
menghilankannya.

Sedangkan

pengaturan

kadar

karbon

dapat

dilakukan

dengan

menambahkan sejulah besi kasar ke dalam baja cair.


Proses pembuatan baja dengan Tanur oxygen Basa
Proses tanur oksigen basa menggunakan besi kasar (65-85%) yang dihasilkan oleh
tanur tinggi sebagai bahan dasar utama dicampur dengan besi bekas dan batu kapur. Panas
ditimbulkan oleh reaksi dengan oksigen. Gagasan ini dicetuskan oleh bassemer sekitar tahun
1800.

Pembuatan baja dengan tanur oksigen


basa (BOF)
Besi bekas sebanyak 30%
dimasukkan

kedalam

bejana

yang

dilapisi batu tahan api basa. Logam


panas

dituangkan

kedalam

bejana

tersebut. Suatu pipa aliran oksigen


yang diinginkan dengan air dimasukkan kedalam bejana 1 sampai 3m diatas permukaan
logam cair. Unsur-unsur karbon, mangan dan silicon akan teroksidasi. Batu kapur dan
kalsium flour ditambahkan untuk mengikat kotoran-kotoran seperti fosfor dan belerang dan
membentuk kerak. Jenis baja yang dihasilkan oleh proses ini adalah baja karbon dan baja
paduan 0,1% < C < 2%

Pembuatan baja dengan open heath furnace

Pada furnace ini udara dan bahan bakar gas akan bercampur dan terbakar
menghasilkan panas yg tinggi , pembakaran menghasilkan panas yang tinggi karena bahan
bakar maupun uadara sudah dipanaskan didalam suatu regenerator. Karena temperature yang
tinggi pada ruang bakar maka muatan dapur yang diletakkan diruang bakar akan mencair dan
cairan ini akan mendidih sehingga reaksi oksidasi dari unsur pengotoran/pembentuk terak
akan dapat berlangsung. Muatan pengisian dimasukkan melalui pintu pengisian (charging
door) muatan ini dapat berupa bahan padat ataupun besi cairan. Pada proses basa juga
ditambahkan batu kapur sebagai pembentuk terak / pengikat phosphor. Reaksi yang
berlangsung sama seperti pada konventor. Sebagian Fe, Si,Mn akan teroksidasi dan menjadi
terak. Terak ini akan mengapung dipermukaan cairan sehingga menghalangi kontak antara
cairan dan udara, untuk menjamin kelangsungan reaksi maka kedalam cairan ditambahkan
bijih besi.
Proses dalam dapur ini berlangsung sangat lambat 6-14 jam sedangkan pada
konventor hanya 15 menit atau kurang). Karena proses dalam dapur sangat lambat maka
dapat dilakukan analisa kimia dari cairan pada sitiap saat dan komposisinya dapat dikontrol
dengan mudah. Dan karena cairan besi tidak bersentuhan dengan udara luar maka baja yang
dihasilakan tidak mengandung nitrogen.
Pembuatan baja dengan electric furnace
Pembuatan baja dengan cara ini lebih luas digunakan karena, metoda ini akan
menghasilkan panas yang sangat tinggi sehingga pemaduan dengan unsur-unsur yang
memiliki titik leleh yang sangat tinggi dapat dilakukan. Diasmping itu atmosfir di permukaan
cairan dapat dikontrol dengan mudah sehingga dapat menghasilkan baja yang lebih bersih.
Kelemahannya pada kapasitasnya yang tidak terlalu tinggi, sehingga biasanya
dipergunakan pada pabrik baja yang tidak terlalu besar.atau hanya untuk membuat special
steel dalam jumlah yang terbatas, atau hanya dipergunakan untuk pengolahan besi tua
( remelling) dan pabrik pengecoran (foundry).
Electric furnace ini pada dasarnya ada dua yaitu:
1. Electrical Arc Furnace
2. Induction Furnace

Electrical Arc Furnace

Cordless Induction Furnace

Sifat dan penggunaan baja


Sifar baja banyak di tentukan oleh kadar karbonnya, disamping unsur paduannya.
Pengaruh kadar karbon terhadap struktur mikro dan sifat mekanik utama dari baja karbon
dapat dilihat dapri gambar berikut.

Anda mungkin juga menyukai