PROSES PRODUKSI
Disusun Oleh:
Imam Syahputra
120421016
Fakultas
Teknik Mesin
Keseluruhan proses itu dapat dilakukan pada satu lokasi pabrik baja yang besar dan
dapat pula dilakukan pada sejumlah pabrik yang terpisah. Misalnya ada pabrik yang hanya
mengerjakan dri billet sampai suatu barang setengah jadi.
Proses pertama :
1. komponen dasar : iron ore (bijih besi), limestone (tanah kapur), coke (dibuat dari coa,
khusus untuk pembuatan steel) dimasukkan kedalam blast furnace
2. coke : bahan bakar untuk furnace, dibuat dari coal dengan proses tertentu
3. cairan besi (molten metal) yang panas didalam furnace terpusah menjadi 2 bagian,
yang atas adalah slag (waste, impurities) dan yang bawah adalah besi yang hendak
dipakai.Besi yang dihasilkan ini kemudian dicetak menjadi pig iron. Kadar c dalam
pig iron bisa mencapai 2%.
Proses kedua :
1. Pig iron dimasukan kedalam primary steelmaking furnace, bisa berupa oxygen
furnace, electric arc furnace, atau open hearth furnace. Kedalam furnace ini, berbagai
bahan kimia ditamnbahkan untuk mendapatkan material propertis yang diinginkan.
2. Seringkali scrap juga dimasukan kedalam furnace ini.
3. Baja yang dihasilkan dicetak dalam bentuk slab, bloom atau billet.
Proses ketiga :
1. Baja yang telah dicatak dalam bentuk slab, bloom atau billet tersebut selanjutnya
dibentuk menjadi berbagai macam profil seperti H-beam, angle (siku), channel, rel
kereta, plat, pipa (seamless pipe), dsb
2. Produk dapat dipasarkan
- Karbonat
- Sulfide
- Silikat
Semuanya itu dinamakan bijih besi. Bijih besi yang banyak diolah adalahyang berbentuk oksida
yang mengandung unsur/senyawa lain yang biasanya disebut sebagai pengotoran, yaitu,
- Hematid, Fe2O3 yang bercampur dengan sedikit belerang , phosphor, dll.
- Limanit, 2 Fe2O3 3 H2O, dengan sejumlah phosphor dan pengotoran lainnya.
- Magnetit, Fe2O4, dengan sejumlah belerang , silikat, seng, dll.
- Siderit, FeCO3, dengan pengotoran berupa silica, alumina, magnesium, dll.
Untuk memperoleh besi dari bijih besi dilakukan proses reduksi dengan menggunakan bahan
reduktor yang kuat(biasanya karbon) dan fluks dengan pemanasan. Fluks berfungsi sebagai bahan
pengikat kotoran sehiingga kotoran mudah mencair dan menjadi terak.
Cara yang selama ini banyak digunakan adalah dengan reduksi bertingkat yang dilakukan dalam
dapur tinggi (Blast Furnace).
Cara lainnya adalah dengan reduksi langsung (DRI, Direct Reduction Iron).
Dapur Tinggi
Dapur tinggi terbuat dari susunan batu tahan api yang diperkuat dengan tiang-tiang
baja, Dalam dapur tinggi akan terjadi proses reduksi bijih besi menjadi besi kasar (besi
mentah). Selain itu juga reaksi-reaksi kimia yang menyertai proses reduksi tersebut. Dapur
tinggi berukuran tinggi 30 m garis
tengan maksimum 7 m, garis tengah
puncak 4,5 m, garis tengah bawah 4m.
Dapur tinggi didirikan diatas fondasi
yang diperkuat oleh tiang-tiang baja.
Bagian dalam dapur tinggi dilapisi
batu tahan api yang mempunyai sifat
tahan
merupakan
penyekat
panas.
Pada
yang
bekerja
bergantian
dicegah.
Serta
dilengkapi
Bahan-bahan yang dimasukkan pada dapur tinggi : bijih besi, kokas, dan batu kapur.
Bahan ini disimpan dedekat dapur tinggi supaya pengisiannya mudah. Bahan-bahan diangkut
ke puncak dapur tinggi dengan alat pengangkut selapis demi selapis secara terus-menerus.
Bahan-bahan pengisi daput tinggi ini akan mengalami proses fisika dan kimia sebagai
berikut,
1. Mula-mula dilakukan pemanasan pendahuluan, didalam dapur tinggi gas-gas hasil
pembakaran yang suhunya masih panas akan naik ke atas sambil memanaskan bahan-bahan
yang disikan., sehingga air dan zat-zat yang mudah menguap dalam zat-zat pengisi akan
segera menguap hingga bahan2 mencadi cukup kering.
2. Langkah berikutnya adalah proses reduksi, dalam dapur tinggi yang bertemperatur antara
800C sd 1400C , akan terjadi serangkaian reaksi-reaksi kimia antara lain reaksi reduksi bijih
besi, reaksi pembakaran kokas, dan peruraian batu kapor. Karena pengaruh udara panas kokas
akan terbakar menurut reaksi
C+CO---------------CO2
Gas CO yang terjadi akan mereduksi bijih besi menurut reaksi sebagai berikut.
CO2+ C ----------------2CO
Gas CO yang terjadi akan mereduksi bijih besi menurut reaksi berikut.
Fe3O4 +CO ----------- 3FeO+CO2
Fe2O3 + CO ---------- 2 FeO + CO2
Kedua reaksi tersebut dinamakan reaksi tidak langsung. Pada daerah reduksi juga terjadi
peruraian batu kapur dan mungkin juga peruraian MgCO3 ataupun FeCO3 yang mungkin
terdapat dalam batu kapur tersebut menurut reaksi berikut:
CaCO3 ----------------- CaO + CO2
MgCO3 --------------- MgO +CO2
FeCO3 ------------------ FeO + CO2
Gas CO2 hasil dari peruraian ini akan bersinggungan dan bereaksi dengan lapisan kokas
menurut reaksi berikut:
CO2 + C ----------------- 2CO
3. Langkah berikutnya adalah proses peleburan, Pada temperature 1400C sd 1600C akan
terjadi peleburan hasil reduksi tak langsung dan juga terjadi pembentukan terak. Disamping
itu juga akan terjadi reduksi langsung FeO oleh kokas. Reaksi kimia yang terjadi pada daerah
ini adalah sebagai berikut.
a. Reaksi langsung FO + C -------------------------------Fe + CO
Sedangkan
pengaturan
kadar
karbon
dapat
dilakukan
dengan
kedalam
bejana
yang
dituangkan
kedalam
bejana
Pada furnace ini udara dan bahan bakar gas akan bercampur dan terbakar
menghasilkan panas yg tinggi , pembakaran menghasilkan panas yang tinggi karena bahan
bakar maupun uadara sudah dipanaskan didalam suatu regenerator. Karena temperature yang
tinggi pada ruang bakar maka muatan dapur yang diletakkan diruang bakar akan mencair dan
cairan ini akan mendidih sehingga reaksi oksidasi dari unsur pengotoran/pembentuk terak
akan dapat berlangsung. Muatan pengisian dimasukkan melalui pintu pengisian (charging
door) muatan ini dapat berupa bahan padat ataupun besi cairan. Pada proses basa juga
ditambahkan batu kapur sebagai pembentuk terak / pengikat phosphor. Reaksi yang
berlangsung sama seperti pada konventor. Sebagian Fe, Si,Mn akan teroksidasi dan menjadi
terak. Terak ini akan mengapung dipermukaan cairan sehingga menghalangi kontak antara
cairan dan udara, untuk menjamin kelangsungan reaksi maka kedalam cairan ditambahkan
bijih besi.
Proses dalam dapur ini berlangsung sangat lambat 6-14 jam sedangkan pada
konventor hanya 15 menit atau kurang). Karena proses dalam dapur sangat lambat maka
dapat dilakukan analisa kimia dari cairan pada sitiap saat dan komposisinya dapat dikontrol
dengan mudah. Dan karena cairan besi tidak bersentuhan dengan udara luar maka baja yang
dihasilakan tidak mengandung nitrogen.
Pembuatan baja dengan electric furnace
Pembuatan baja dengan cara ini lebih luas digunakan karena, metoda ini akan
menghasilkan panas yang sangat tinggi sehingga pemaduan dengan unsur-unsur yang
memiliki titik leleh yang sangat tinggi dapat dilakukan. Diasmping itu atmosfir di permukaan
cairan dapat dikontrol dengan mudah sehingga dapat menghasilkan baja yang lebih bersih.
Kelemahannya pada kapasitasnya yang tidak terlalu tinggi, sehingga biasanya
dipergunakan pada pabrik baja yang tidak terlalu besar.atau hanya untuk membuat special
steel dalam jumlah yang terbatas, atau hanya dipergunakan untuk pengolahan besi tua
( remelling) dan pabrik pengecoran (foundry).
Electric furnace ini pada dasarnya ada dua yaitu:
1. Electrical Arc Furnace
2. Induction Furnace