Anda di halaman 1dari 18

DAPUR LISTRIK DAN DAPUR KUPOLA

UNTUK PENGOLAHAN BAJA DAN BESI TUANG

MAKALAH
DISUSUN DAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA
KULIAH PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK

Disusun oleh :
1. Michael Nico Siagian 1802311038
2. M. Ilham Khomaidi 1802311072
3. Nur Afifah 1802311021
4. Zulfikar Fauzi 1802311098

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena hanya dengan
karunia-Nyalah makalah berjudul Dapur Listrik dan Dapur Kupola untuk Pengolahan
Baja dan Besi Tuang dapat diselesaikan tanpa hambatan yang berarti.

Dalam kesempatan ini penulis hatur terima kasih kepada:

R.R. Estuti Budimulyani, S.Si., M.Si., yang telah membimbing dalam


penyelesaian makalah.

Rekan-rekan seangkatan dan kakak-kakak angkatan yang telah memberikan


input yang berguna.

Menyadari akan keterbatasan kemampuan, penulis bersedia menerima kritik


dan saran yang bersifat membangun.

Semoga makalah ini bermanfaat.

Depok, Juni 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii

1. DAPUR LISTRIK ............................................................................................ 1


1.1 Dapur Listrik Busur Cahaya (Elektroda) ...................................................... 1
1.1.1 Dapur Herault ....................................................................................... 4
1.1.2 Dapur Gerod ......................................................................................... 4
1.2 Dapur Listrik Induksi ................................................................................... 5
1.2.1 Dapur Rohling Rodenhauser ................................................................. 5
1.2.2 Dapur Induksi Frekuensi Tinggi ........................................................... 6

2. DAPUR KUPOLA ............................................................................................ 8

KESIMPULAN .................................................................................................... 12

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN ....................................................... 13

ii
DAFTAR GAMBAR
1.1 Lapisan Dapur Listrik Busur Cahaya ................................................................. 2
1.2 Elektroda Karbon Amorf ................................................................................... 3
1.3 Elektroda Grafit ................................................................................................ 3
1.4 Dapur Herault ................................................................................................... 4
1.5 Dapur Gerod ..................................................................................................... 5
1.6 Dapur Rohling Rodenhauser ............................................................................. 6
1.7 Dapur Kupola.................................................................................................... 9

iii
1. DAPUR LISTRIK
Dapur listrik dapat melakukan proses pembuatan baja dengan bahan 100%
dari baja bekas atau besi/baja rongsokan dan ada kalanya untuk menghasilkan baja-
baja campuran (alloy steel).
Sewaktu melakukan proses pengerjaan/pembakaran pada unsur-unsur baja di
dalam dapur listrik, prinsipnya hampir sama prosesnya dengan dapur Siement
Martin, hanya saja perbedaannya pada dapur ini menggunakan sumber panas yang
dihasilkan dari arus listrik.
Keuntungan dari dapur listrik :
 Mudah mencapai suhu yang tinggi dalam waktu singkat dan suhunya mudah
diatur.
 Cairan besi tidak berhubungan langsung dengan kotoran/terak sehingga hasilnya
lebih baik dan homogen.
 Efisiensi termis dapur lebih baik.
 Kerugian yang disebabkan karena penguapan hampir tidak ada.
Kerugian dari dapur listrik :
- Biaya operasi lebih mahal dengan menggunakan listrik dibanding menggunakan
bahan bakar lainnya.
- Harga perlengkapan dapur sangat mahal.

1.1 Dapur Listrik Busur Cahaya (Elektroda)


Dapur listrik busur cahaya menggunakan elektroda untuk memperoleh busur
nyala listrik, dimana busur nyala listrik ini terjadi antara elektroda dengan elektroda
atau elektroda dengan cairan besi. Elektroda bila dialiri listrik akan menimbulkan
api/cahaya dengan temperatur sekitar 3.000˚C, dimana baja atau logam dapat
dilebur. Elektroda yang digunakan untuk menghasilkan busur cahaya tersebut dari
karbon murni dan diambil dari pipa-pipa pembangkit gas CO pada tekanan 250-300
atm. Keuntungannya akan didapatkan oleh baja dengan kualitas tinggi dikarenakan
karbon bahan elektroda tidak bercampur ke dalam cairan.
Pada dapur listrik busur cahaya, proses yang dapat dilakukan adalah
tergantung dari lapisan batu tahan api dapur tersebut. Berdasarkan lapisan batu tahan
apinya, dapur listrik busur cahaya dapat dilakukan dengan proses asam & proses
basa.

1
a. Lapisan dapur proses asam
Dari mulai dinding sampai ke lapisan dasar terbuat dari batu silica. Lapisan
permukaan/bagian atas dinding dan dasar dapur terbuat dari campuran pasir dan
tanah liat yang terlebih dahulu dilakukan proses sinter (dibakar).
b. Lapisan dapur proses basa
Terbuat dari dolomite, lapisan dasarnya terbuat dari lapisan mangaan dan
lapisan atasnya terbuat dari campuran mangaan dan bijih-bijih mangaan. Tebal
lapisannya sampai 500 mm dan lapisan atas dari lapisan dasar dapur mempunyai
ketebalan 200 mm.

Gambar 1.1 Lapisan Dapur Listrik Busur Cahaya

Pada dapur ini elektroda sangat penting peranannya seperti bahan bakar pada
dapur besi/baja yang lain. Elektroda yang digunakan di dalam dapur listrik busur
cahaya ada 2 macam, antara lain elektroda karbon amorf & elektroda grafit.
a. Elektroda karbon amorf
Terbuat dari batu bara antrasit, kokas petrolium, & aspal/ter (sebagai bahan
pengikat). Bahan-bahan tersebut diaduk lalu digiling halus & dibentuk menjadi
elektroda, kemudian dipres dan dibakar dengan temperatur 1200˚C selama 20
hari.
b. Elektroda grafit
Bahan baku pembuatan elektroda grafit sama dengan elektroda karbon amorf,
hanya saja pembakarannya sampai temperatur 2000˚C selama 5 hari dan
pembakaran ini bertujuan untuk membakar karbon menjadi grafit seluruhnya.
Pada saat terjadi pembakaran dan pendinginan kembali harus dilakukan dengan
hati-hati agar tidak terjadi pecah dan retak yang mengakibatkan kerusakan pada
elektroda.

2
Gambar 1.2 Elektroda Karbon Amorf Gambar 1.3 Elektroda Grafit

Bahan mentah (raw material) yang diproses di dalam dapur listrik adalah
baja rongsokan/ bekas, cairan besi/baja dari convertor, dapur kopel, dapur Siemen
Martin dan sebagainya. Adapun alasan dipergunakannya cairan baja/besi didalam
proses dapur listrik adalah:
 Kekurangan baja rongsokan/bekas.
 Untuk memperoleh hasil yang baik dengan pembakaran pada temperatur tinggi.
Pengisian dapur harus dilakukan sekaligus dan dijaga susunan bahan-bahan
tidak terlampau rapat didalam dapur karena dengan tidak terlampau rapat diharapkan
diantara bahan-bahan akan terjadi busur-busur nyala yang kecil, sehingga dapat
mempercepat pencairan bahan-bahan di dalam dapur.
Proses yang terjadi di dalam dapur listrik ini sesuai dengan lapisan batu tahan
apinya (lapisan dasar dapur), sehingga terjadi proses asam dan proses basa. Reduksi
dilakukan oleh gas yang terdiri dari 70% CO dan 30% CO2 dan di dalam hard
(tungku) gas CO2 akan terurai oleh C dari elektroda dengan uraian sebagai berikut :
CO2 + C → 2CO
Gas CO yang dihasilkan akan naik ke atas dan mengadakan reduksi pada bahan-
bahan mentah seperti, baja/besi cair atau dingin, baja rongsokan dan sebagainya.

3
1.1.1 Dapur Herault
Kapasitas dapur Herault maksimum ±30 ton. Dapur ini menggunakan
elektroda untuk memperoleh busur nyala listrik. Elektroda yang digunakan sebanyak
2 buah yang dipasang pada bagian atas cairan dengan arus bolak-balik.
Elektroda yang digunakan adalah elektroda arang, dimana busur cahaya
terjadi antara elektroda yang satu ke cairan dan dari cairan akan terjadi busur cahaya
lagi dengan elektroda yang lainnya.
Keuntungan dari dapur Herault :
 Dapur ini lebih ekonomis.
 Hilangnya panas karena hantaran dapat dikurangi.
 Mempunyai kapasitas operasi lebih banyak.
Kerugian dari dapur Herault :
Jika terdapat terak yang banyak, maka dapat menimbulkan terputusnya busur cahaya.

Gambar 1.4 Dapur Herault

1.1.2 Dapur Gerod


Kapasitas dapur ±15 ton. Elektroda berada diatas dan dibawah cairan.
Elektroda yang dipakai adalah elektroda arang untuk bagian atasnya, sedangkan
untuk bagian bawahnya digunakan elektroda baja yang berjumlah 2 sampai 6 buah
elektroda baja, dan elektroda baja ini lekas habis. Prinsip kerjanya yaitu busur
cahaya terjadi antara elektroda yang berada di atas ke cairan dan dari cairan ke cairan
akan terjadi busur cahaya lagi dengan elektroda yang di bawah. Bahan elektroda
dibawah dibuat berbeda dengan tujuan untuk menjaga karbonnya jangan banyak
bercampur dengan baja, tegangan yang dipergunakan berkisar antara 60 - 70 volt dan
lebih rendah dari tegangan yang dipergunakan pada dapur Herault.

4
Keuntungan dari dapur Gerod :
 Lebih sederhana.
 Elektroda arang yang digunakan hanya satu sehingga tidak merepotkan dalam
menyambung dan mendinginkan elektroda.
 Kapasitas cukup besar, cukup ekonomis karena panas dibangkitkan juga oleh
arus yang melalui cairan.
Kerugian dari dapur Gerod :
 Pasangan di sekeliling elektroda baja yang berada di bawah maupun di atas
lekas rusak karena panas yang tinggi.
 Ada sedikit unsur C yang dapat masuk kedalam cairan baja.
 Mengganti elektroda pada bagian dasarnya sulit, sehingga harus membongkar
sebagian dari pasangan tersebut. Agar panas dapat menyebar merata, lebih baik
digunakan elektroda dasar terpencar.

Gambar 1.5 Dapur Gerod

1.2 Dapur Listrik Induksi


1.2.1 Dapur Rohling Rodenhauser
Pada dapur ini dapat dilakukan proses asam dan proses basa, tergantung
dengan batu tahan api yang digunakan. Di dalam dapur ini terdapat 2 lilitan disekitar
inti (teras besi) yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder yang dihubungkan dengan
kontak tembaga yang tertanam pada lapisan dapur.
Terhadap cairan logam, kontak tembaga ini dilindungi oleh dinding yang
berfungsi sebagai tahanan terhadap temperatur yang timbul dan untuk mengalirkan
arus induksi pada lilitan sekunder.

5
Sekitar lilitan dan ruangan antara dengan dinding dapur dialirkan udara
pendingin dengan tekanan kecil. Inti pada dapur ini terbuat dari plat-plat yang
berlapis seperti inti pada transformator.
Pada dapur terdapat 2 kumparan apabila memakai arus bertukar dan apabila
memakai arus berputar dipergunakan 3 buah kumparan. Bahan yang dikerjakan pada
dapur ini adalah bahan cair dan cairan ini bekerja sebagai kumparan sekunder. Dapur
ini dapat juga mempergunakan kumparan sekunder yang arusnya dialirkan pada
cairan sehingga cairan bekerja sebagai tahanan.
Prinsip/cara kerja dapur Rohling Rodenhauser yaitu mula-mula cincin besi
dimasukkan ke dalam dapur dan kemudian arus dihubungkan dengan lilitan primer
dan arus induksi dari lilitan primer dialirkan ke cincin besi sehingga memanaskan
cincin dan memanaskan dapur. Setelah cincin yang dialiri induksi menjadi pijar
merah, maka cairan besi/baja yang akan diproses dimasukkan ke dalam dapur dan
proses yang terjadi di dalam dapur Rohling Rodenhauser ini sama dengan proses di
dalam dapur Siement Martin. Jika proses berakhir kemudian dimasukkan dalam
cetakan.

Gambar 1.6 Dapur Rohling Rodenhauser

1.2.2 Dapur Induksi Frekuensi Tinggi


Dapur ini menggunakan arus berputar dengan menggunakan 3 buah
kumparan. Dapur ini tidak menggunakan inti dan sebagai gantinya digunakan cairan
baja. Dapur ini menggunakan arus listrik yang kuat yang dialirkan ke dalam cairan
baja untuk diubah menjadi panas, sehingga panas yang dihasilkan dapat digunakan
untuk melebur logam/baja. Kesukaran yang timbul dapat mempergunakan dapur

6
adalah merubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi terbatas/rendah. Lilitan primer
terbuat dari tembaga yang terbuat berlubang untuk aliran air pendingin.
Dinding dapur ini terbuat dari campuran asbes dengan semen dan untuk
dapur yang besar terbuat dari kayu berlapis asbes atau bahan non magnit yang tidak
panas/cair karena arus liar. Dapur dilengkapi dengan mekanik pengungkit agar
mudah mengeluarkan isi dapur setelah proses pembuatan baja.
Mangkok (tempat mencairkan bahan-bahan) terbuat dari batu tahan api non
konduktor atau konduktor misalnya mencairkan tembaga mangkoknya dibuat dari
batu tahan api grafit, sehingga arus yang ada pada mangkok akan ikut memanaskan
cairan.
Pada dapur ini untuk non konduktor yang digunakan untuk proses asam ialah
genister dan untuk proses basa MgO + Al2O3. Pendukung dari mangkok dibuat dari
bahan yang telah ditumbuk dan disinter misalnya pasir silica.
Cara kerja dapur :
a. Mula-mula dapur dipanaskan terlebih dahulu, kemudian dilakukan pengisian
dapur dengan baja rongsokan/bekas setelah terlebih dahulu dipilih dan diketahui
campuran unsur-unsurnya karena pada waktu proses berlangsung sangat sukar
untuk menganalisa kimianya yang disebabkan karena proses didalam dapur
waktunya sangat pendek.
b. Kemudian arus listrik frekuensi tinggi ke lilitan primer sehingga didapat arus
listrik yang kuat dan seterusnya dialirkan ke muatan/bahan yang akan
menimbulkan panas karena tahanan di dalam dapur. Panas yang timbul dalam
dapur digunakan untuk meleburkan logam.
c. Di dalam dapur ini terak cair tidak sempurna menutupi cairan sehingga
kemungkinan dapat timbul oksidasi pada cairan. Untuk mencegah terjadinya
oksidasi pada cairan baja di dalam dapur, maka pada permukaan cairan
dimasukkan gas reduksi.
d. Lamanya proses antara 2-3 jam.
e. Setelah proses didalam dapur selesai, maka baja cair dikeluarkan dari dalam
dapur yang ditampung oleh wadah-wadah penuangan untuk dibawa ke tempat
penyelesaian selanjutnya.

7
2. DAPUR KUPOLA
Dapur peleburan untuk membuat besi tuang adalah “DAPUR KUPOLA”.
Keuntungan jika menggunakan Dapur Kupola :
1) Konstruksi sederhana.
2) Memberikan kemungkinan peleburan yang kontinyu.
3) Memungkinkan laju peleburan yang besar tiap jamnya.
4) Memungkinkan mengontrol kompisisi lebih teliti.
5) Pada waktu operasi dapat dilakukan pengontrolan temperatur.
6) Biaya rendah untuk alat-alat peleburan.
Untuk proses ini diperlukan panas yang tinggi yang diperoleh dari
pembakaran kokas. Dapur Kupola terbuat dari silinder baja yang tegak dilapisi batu
tahan api.

Dapur kopel termasuk dapur pengolah baja, dimana dapur ini digunakan
untuk mengolah besi kasar kelabu atau besi rongsokan/bekas menjadi baja. Dapur ini
berbentuk silinder yang berdiri tegak lurus diatas pondasi yang berupa kaki-kaki
penahan dari baja.

Lapisan dapur terdiri dari plat-plat baja dan sebelah dalamnya dilapisi dengan
batu tahan api dari dolomit yang dicampur dengan pasir. Udara pembakaran
dihembuskan ke dalam dapur dari blower melalui lubang-lubang angin yang letaknya
diatas tempat pengumpulan cairan baja/besi. Besarnya udara yang ditiupkan dapat
dihitung dengan rumus empiris sebagai berikut:

Lubang laluan bahan-bahan cair dari dapur ini terdapat 2 buah yaitu lubang
laluan cairan besi dipasang pada bagian bawah dapur dan lubang laluan terak
dipasang lebih tinggi dari lubang laluan besi cair. Untuk menentukan ukuran dapur
dapat dihitung dengan rumus:

8
Adapun mengenai tinggi dapur ini diukur pada jarak antara sumbu lubang-
lubang angin dan sisi bagian bawah dari pengisian. Dalam menentukan tinggi dapur
tergantung pada kecepatan pelelehan atau pemakaian bahan bakar, temperatur yang
dihasilkan dan kualitas baja cair, dimana jika dapur dibuat terlalu tinggi
kemungkinan bahan bakar akan hancur sewaktu dimasukkan ke dalam dapur dan
demikian pula panas yang dihasilkan apabila tidak sampai pada temperatur yang
dipastikan akan mengakibatkan baja cair berkurang sehingga produksi pun akan
berkurang.

Gambar 1.7 Dapur Kupola


Komposisi batu tahan api
Silica 52 – 62 %
Alumina 31 – 43 %
Fluxing Oxide 3,0 – 6,0 %
Titan 1,5 – 2,5 %

9
Cara kerja dapur kupola :
Dari pintu pengisian sampai lubang keluar dibagi dalam beberapa bagian:
 Daerah pemanas mula yaitu : - bagian tempat logam mulai cair.
- bagian logam mengalami panas mula.
 Daerah lebur yaitu tempat logam mencair.
 Panas lanjut yaitu :
 Daerah oksidasi adalah daerah mulai tuyer sampai rata-rata tengah alas kokas
yaitu kokas dioksidasi oleh udara yang ditiup melalui tuyer.
 Daerah reduksi adalah daerah dimana gas CO2 yang timbul didaerah oksidasi
yaitu direduksi oleh kokas.

Proses kerja di dalam dapur

Sewaktu dapur ini akan dipergunakan terlebih dahulu diadakan pemanasan


pendahuluan yang gunanya untuk mengeringkan dapur agar tidak mengandung uap
air. Setelah proses pemanasan pendahuluan berjalan dengan sempurna (bahan bakar
telah terbakar seluruhnya) selanjutnya ditambahkan kokas dan udara dari blower
dihembuskan dengan kecepatan yang rendah.

Setelah bahan bakar kokas terbakar seluruhnya kemudian dimasukkan


kepingan-kepingan baja dan besi kasar, dimana berat bahan-bahan yang dimasukkan
antara 10% - 15% dari output/jam. Pada waktu proses berlangsung sebagian dari
baja/besi telah ada yang cair maka setiap ±15 menit baja/besi dikeluarkan dari
lubang pengeluaran cairan baja yang ditampung oleh wadahwadah penampungan.

Untuk pembentukan terak didalam dapur ditambahkan CaCO3 pada


pemasukan pertama dan karena temperatur dapur, maka akan terjadi penguraian
CaCO3 sebagai berikut :

CaCO3 → Ca + CO2

dan CO2 yang dihasilkan akibat penguraian CaCO3 akan terbakar atau bereaksi
dengan kokas sebagai berikut :

CO2 + C → 2CO - 41,08 kcal

10
Gas CO yang dihasilkan dikeluarkan melalui cerobong sebagai gas asap dengan
temperatur ±300°C dan panasnya dapat dimanfaatkan untuk tenaga mesin yang
lainnya.

Reaksi yang terjadi antara silica dengan CaC akan menurunkan titik lebur
terak, dimana batu kapur yang terdapat dalam Ca3P2O8 akan terjadi reaksi dengan
silica dan zat arang yang reaksinya sebagai berikut:

2Ca3P2O8 + 3SiO2 + 10C → 3Ca2SiO4 + 10CO + 4P - 678,48 kcal

Setelah terjadi reaksi antara silica dan batu kapur kemudian dimasukkan besi
kasar dan kokas baru sekitar 8% - 12% dari pemasukan besi kasar dan setelah itu
ditambahkan pemasukan batu kapur sekitar 2% - 3% dari pengisian kedalam dapur.
Jika kokas baru telah terbakar dimasukkan udara dari blower yang akan
menimbulkan reaksi antara zat arang dan oksigen.

C + CO2 → 2CO - 41,08 kcal/mol

CO2 yang dihasilkan digunakan untuk pembakaran kokas dan dapur, dimana
akibat pembakaran kokas akan terjadi reaksi antara CO2 dengan C.

CO2 + C → 2CO – 41,08 kcal/mol

Akibat reaksi tersebut terjadi pengurangan temperatur di dalam dapur tetapi


karena gas CO yang terjadi mempunyai temperatur 300°C - 400°C maka temperature
yang turun hanya sedikit, sehingga masih cukup untuk melebur besi dan membentuk
terak.

Setelah diproses didalam dapur, maka terak diatas cairan dikeluarkan dari
dalam dapur kemudian dikeluarkan baja cair yang ditampung oleh wadah-wadah
untuk dibawa ke tempat penuangan besi/baja.

Untuk memperbesar output dan menghemat bahan bakar pada dapur ini dapat
dilakukan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

o Udara dihembuskan harus mengandung oksigen antara 30% - 35% O2.

o Penggunaan gas panas bekas/terbuang untuk memanaskan udara yang


dihembuskan tersebut.

11
KESIMPULAN

1. Dapur listrik menggunakan arus listrik sebagai sumber panas.


2. Keuntungan dari menggunakan dapur listrik ialah dapat mencapai suhu tinggi
dalam waktu yang singkat dan cairan besi tidak langsung berhubungan dengan terak.

3. Kerugian dari menggunakan dapur listrik ialah biaya operasi dan harga peralatan
dapur yang mahal.
4. Dapur listrik busur cahaya, yakni dapur Gerod dan dapur Herault menggunakan
elektroda untuk memperoleh busur nyala listrik
5. Elektroda yang digunakan dalam proses dapur listrik yaitu elektroda karbon amorf
dan elektroda grafit.

6. Dapur listrik induksi menggunakan lilitan sebagai pengantar arus listrik yang
dihasilkan dari generator.
7. Dapur kupola berfungsi untuk merubah besi rongsokan menjadi baja.

8. Keuntungan dari penggunaan dapur kupola ialah penggunaan biaya yang rendah
dan dapat dilakukan pengontrolan saat proses dapur berlangsung.

12
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN

 Rofiqun Nawawi (Kelompok 2)


Pertanyaan :
Bagaimana caranya agar terak yang dihasilkan oleh dapur Herault menjadi sedikit
sehingga dapat menghindari terputusnya busur listrik? Dan apabila busur listrik
terputus, apa yang akan terjadi?
Jawaban : Setiap baja bekas yang akan dilebur dapat menghasilkan jumlah terak
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk menghindari jumlah terak yang
berlebih yang dapat menimbulkan terputusnya busur listrik, maka kapasitas bahan
yang dimasukkan tidak melebihi daya tampungnya yaitu ±30 ton, dan apabila
busur listrik terputus maka dapat berpengaruh terhadap proses dari daput tersebut
yaitu pada segi waktu dan hasilnya juga yang kurang baik akibat pemanasan yang
tidak sempurna.

 Rifki Setiawan (Kelompok 3)


Pertanyaan :
Bahan apa yang digunakan pada dinding dapur Rohling Rodenhauser sehingga
dapat menahan temperatur yang timbul dari kontak tembaga dan dapat
mengalirkan arus induksi pada lilitan sekunder?
Jawaban :
Pada dapur ini dapat dilakukan proses asam dan proses basa, sehingga batu tahan
api yang digunakan sebagai bahan dindingnya adalah sebagai berikut :
a. Lapisan dapur proses asam
Dari mulai dinding sampai ke lapisan dasar terbuat dari batu silica. Lapisan
permukaan/bagian atas dinding dan dasar dapur terbuat dari campuran pasir
dan tanah liat yang terlebih dahulu dilakukan proses sinter (dibakar).
b. Lapisan dapur proses basa
Terbuat dari dolomite, lapisan dasarnya terbuat dari lapisan mangaan dan
lapisan atasnya terbuat dari campuran mangaan dan bijih-bijih mangaan.
Tebal lapisannya sampai 500 mm dan lapisan atas dari lapisan dasar dapur
mempunyai ketebalan 200 mm.

 Luthfi Ghinan Junanto (Kelompok 4)


Pertanyaan :
Mengapa proses pembuatan pada elektroda karbon amorf dan elektroda grafit
berbeda? Dan apakah dari perbedaan cara pembuatannya tersebut memengaruhi
proses kerja pada dapur listrik?
Jawaban : Karena struktur pada bahan elektroda tersebut berbeda, yakni struktur
bahan pada elektroda grafit lebih tersusun dibandingkan elektroda amorf yang
cenderung acak-acakan dan faktor tersebut berpengaruh terhadap waktu dan suhu
yang digunakan untuk pembuatannya, dan perbedaan tersebut tidak berpengaruh
besar terhadap fungsinya, keduanya dapat digunakan sebagai penghantar listrik

13
untuk menimbulkan busur nyala listrik antara elektroda dengan cairan maupun
sebaliknya.

 Mushthofa Kamal Robbani (Kelompok 7)


Pertanyaan :
Mengapa dapur induksi frekuensi tinggi menggunakan cairan baja sebagai
pengganti inti, padahal fungsi dari dapur tersebut adalah untuk mengolah baja?
Jawaban :
Alasan digunakannya cairan baja/besi didalam proses dapur listrik adalah:
 Kekurangan baja rongsokan/bekas.
 Untuk memperoleh hasil yang baik dengan pembakaran pada temperatur
tinggi.

14

Anda mungkin juga menyukai