Anda di halaman 1dari 29

PENGUKURAN

VIBRASI
Nama Kelompok :
- Baharudin
- Dimas Prasetyo
- Fildzah Kamila

4A - Gayatri Aryo Rini


- M. Aji Setyonugroho
- Mushthofa Kamal R.
- Nur Afifah
PENGERTIAN VIBRASI
 Vibrasi (getaran) adalah gerakan suatu massa atau benda terhadap
suatu posisi yang diam. Getaran kadang-kadang perlu dibatasi tetapi
dapat juga dikendaki. Getaran yang dikehendaki misalnya untuk
kebutuhan penumbuk tanah, pengayak, vibrator dan lain sebagainya.
Sedangkan getaran yang terjadi pada sebuah mesin secara umum
perlu dicegah.
 Getaran pada mesin yang berlebihan disebabkan oleh :
- Ketidak seimbangan (unbalance)
- Ketidak sebarisan (misalignment)
- Kekurangan pelumasan (lack of lubrication)
- Gaya dari luar
- Kerusakan komponen (antifriction bearing)
- Sleeve Bearing
- Mechanical Looseness
- Drive Belts
- Electrical Problems
- Resonance
- Aerodynamic & Hydraulic Forces
- Reciprocating Forces
- Rubbing
 Getaran yang berlebihan akan mengakibatkan :
- Gaya meningkat
- Tegangan meningkat
- Menimbulkan suara bising
- Mengendornya sambungan-sambungan

 Untuk mengurangi getaran yang berlebihan pada mesin perlu


dilakukan seperti berikut :
- Menghilangkan sumber getaran
- Memasang peredam
 Pengertian istilah getaran
a. Perioda waktu (time periodic) yaitu waktu yang dibutuhkan dalam
satu siklus yang satuanya detik atau second. Periode atau waktu
getar T dinyatakan sbb : T = 2π/ω.
b. Frequency linear (f) adalah jumlah siklus setiap satuan waktu, jika
waktu dinyatakan dalam detik, maka satuannya cycle/second atau
Hertz (Hz). Frequency linear dinyatakan sebagai : f = 1/T = ω/2π
.
c. Frequency sudut (ω) yaitu ω = 2πf
Hubungan f dan ω :
ω = 2πf = 2π/T
d. Amplitudo (A) adalah besarnya simpangan terhadap titik awal.
Hubungan antara putaran (n), frequency (f) dan frequency sudut
adalah sebagai berikut :
 Karakteristik getaran
a. Root Mean Squared Amplitude
- RMS Amplitude = 0.707 Amplitude,
jika sinyal adalah gelombang
sinusoidal (single frequency).
- Jika sinyal bukan gelombang
sinusoidal, maka harga RMS tidak
tepat.
b. Vibration Displacement = 2A (peak to
peak)
c. Vibration Velocity = A  (zero to peak)
d. Vibration Acceleration = A 2 (zero to
peak)
e. Phase = menunjukkan bagaimana satu
bagian vibrasi relatif terhadap bagian
yang lain
 Satuan getaran
a. Displacement menggambarkan posisi benda
Satuannya : mm, inch, mils, micron
b. Velocity menggambarkan seberapa cepat posisi benda berubah terhadap
waktu
Satuannya : mm/s, inch/s
c. Acceleration menggambarkan seberapa cepat velocity berubah terhadap
waktu
Satuannya : mm/s2 , inch/s2 , g
 Konsep fisik dari parameter vibrasi
a. Displacement
– Displacement tidak dipengaruhi frekuensi.
– Displacement berhubugnan dengan clearance pada mesin.
– Jika displacement melebihi clearance yang diijinkan, maka
akan terjadi gesekan (rubbing).
b. Velocity
– Velocity proporsional terhadap frekuensi.
– Velocity berhubungan dengan keausan.
– Jika mesin vibrasi velocity tinggi, maka keausan juga lebih
tinggi.
c. Acceleration
– Proporsional terhadap kuadrat frekuensi.
– Acceleration berhubungan dengan gaya.
– Acceleration penting untuk structural strength.
d. Stiffness (kekakuan) menentukan defleksi rotor oleh gaya
sentrifugal karena unbalance
– Ditentukan oleh strength (kekuatan) shaft.
e. Damping force proporsional dengan velocity pada benda yang
bergerak dan viscosity fluida
– Velocity berhubungan dengan keausan.
– Damping dipengaruhi oleh lube oil.
PERALATAN PENGUKURAN VIBRASI
 Transducer adalah alat untuk merubah dari satu bentuk energi ke bentuk
energi lain.
o Microphone - Energi mekanik ke listrik
o Speaker - Energi listrik ke mekanik
o Thermometer - Energi thermal ke listrik
 Vibrasi adalah energi mekanik
 Dia harus dirubah ke sinyal listrik sehingga bisa mudah diukur dan dianalisa.
 Transducer dipilih berdasarkan parameter yang akan diukur.
 Beberapa alat ukur vibrasi yaitu :
- Proximity Displacement Probes
- Seismic Velocity Pick up
- Piezoelectric Accelerometers
1. Proximity Displacement Probes

 Proximity probes mengukur displacement shaft relative terhadap bearing


housing (shaft monitoring).
 Dengan memasang dua probes posisi 900 sehingga orbit shaft bisa diketahui.
 Keuntungan Proximity Probe
 Dapat mengukur pergerakan poros baik dalam arah radial maupun axial.
 Sensitif terhadap perubahan yang relatif kecil, maka dapat memantau
clearance antara poros dan bantalan.
 Dengan memasang dua probes posisi 900 sehingga orbit shaft bisa
diketahui.
 Dapat mengukur pergerakan relatif poros terhadap rumah bantalan
(displacement).
 Dapat berfungsi sebagai keyphasor yang dapat digunakan untuk mengukur
kecepatan putaran mesin dan sudut phase.
 Respon sinyal yang bagus sampai 90.000 CPM ▪ Bisa tahan sampai 120
Celcius.
 Kerugian Proximity Probe
 Sangat sensitif terhadap perubahan konduktifitas obyek yang diambil.
 Harus benar-benar kaku terpasang pada rumah bantalan.
 Output probe dapat terpengaruh oleh adanya alkali atau logam di dalam
minyak pelumas.
 Respon rendah dibawah 90,000 CPM.
 Untuk mengaktifkan probe dibutuhkan power supply luar.
2. Seismic Velocity Pick up

 Velocity probe mempunyai sebuah coil bebas


(armature) yang disupport diantara magnet.
 Magnetnya sendiri ditempatkan pada dinding
probe.
 Pada saat probe ini ditempatkan pada objek
yang bergetar maka magnet tersebut akan ikut
bergetar sedangkan koil didalamnya tetap diam.
 Dengan demikian akan timbul beda potensial
pada coil yang sebanding dengan kecepatan
getaran magnet tersebut.
 Keuntungan Velocity Pick Up
 Tidak membutuhkan power supply luar untuk mengaktifkannya.
 Dapat langsung ditempatkan pada rumah bantalan.
 Dapat dipegang dengan tangan untuk pengukuran vibrasi secara manual.
 Respon bagus pada frekuensi dari 600 to 90,000 CPM.

 Kerugian Velocity Pick Up


 Karena sistem mekanis, range frekuensi terbatas 600 to 120,000 CPM.
 Amplitude dan phase errors dibawah 1200 CPM.
 Respon frekuensi tergantung mounting.
 Ukuran probenya relatif besar dan berat.
 Potensial rusak jika spring patah.
3. Piezoelectric Accelerometers

 Kristal ini akan menghasilkan tegangan listrik


yang besarnya berbanding lurus dengan besar
gaya penyebab getaran kristal tersebut.

 Force = mass x acceleration

 Tegangan ini sangat kecil sehingga dibutuhkan


amplifier untuk memperbesar tegangan.
 Keuntungan Proximity Probe
 Mengukur gerak absolut casing atau struktur.
 Mempunyai respon yang baik terhadap getaran frekuensi tinggi (30000 -
120000 CPM).
 Mempunyai ukuran yang kecil dan ringan.
 Frekuensi rendah (dibawah 6 CPM) bisa diukur.
 Dapat digunakan pada temperatur yang relatif tinggi.
 High frequency units can reach 30 KHz (1,800,000 CPM).
 Operates below mounted resonance frequency.
 Kerugian Proximity Probe
 Sensitive to mounting and surface conditions.
 Unable to measure shaft vibration or position.
 Not self generating – Need external power source.
 Transducer cable sensitive to noise, motion and electrical interference.
 Low signal response below 600 CPM (10 Hz).
 Temperature limitation of 120oC for ICP Acceleroms.
 Double integration to displacement suffers from low frequency noise –
should be avoided.
 Signal filtration required depending on mounting.
 Sangat sulit untuk mengkalibrasi ulang.
METODE PENGUKURAN VIBRASI
• Metode pengukuan vibrasi dibagi menjadi :
a. Shaft Monitoring : langsung mengukur pergerakan relatif poros terhadap
bantalan (proximity probe).
b. Bearing Housing Monitoring : pengukuran pada rumah bantalan (velocity
pick up dan accelerometer).
• Letak titik pengukuran
1. Mesin posisi horizontal
Untuk memberikan hasil pengukuran yang akurat, dilakukan pengambilan
data vibrasi pada titik tumpuan (bearing) dalam arah radial dan axial :
a. Arah radial
i. Vertical
Ii. Horizontal
b. Arah axial (searah poros mesin)
• Letak titik pengukuran
2. Mesin posisi vertical
Untuk mesin yang terpasang secara vertical seperti pompa vertical, maka
arah pengukuran hampir sama dengan mesin yang terpasang horizontal,
namun dengan beberapa perjanjian, yang pada umumnya adalah :
a. Arah radial
i. Vertical (90° dari discharge pompa)
ii. Horizontal (searah discharge pompa)
b. Arah axial (searah poros mesin)
SEVERITY TINGKAT VIBRASI
 Untuk menggambarkan tingkat vibrasi apakah masih layak operasi ataupun sudah tidak
layak dapat dilakukan perbandingan nilai vibrasi hasil pengukuran. Biasanya digunakan
nilai overall vibrasi tertinggi pada suatu titik ukur yang dibandingkan dengan standar
vibrasi yang sudah ditetapkan. Disarankan untuk menggunakan standar pabrikan terlebih
dahulu, namun jika tidak ada bisa digunakan standar yang lain. Standar vibrasi dapat
dibedakan diantaranya :
a. Standar vibrasi absolute b. Standar vibrasi relative
- Standar pabrikan - Historical mesin
- Standar ISO (ISO 10816, 2372, dll) - Pengalaman karakteristik mesin
- Standar VDI 2056
- Standar charlotte
- Standar IRD
- Standar BS 4675
- Standar SPLN 89-2:1994
 Beberapa contoh yang sering dipakai :
- Contoh standar pabrikan
Standar pabrikan vibrasi overall velocity (mm/s – rms) untuk mesin Boiler Feed Pump
(BFP) unit 1-4

- Tabel standar tingkat vibrasi berdasarkan ISO 10816-2 (untuk steam turbin)
- Tabel standar tingkat vibrasi berdasarkan ISO10816-3 (rotating equipment selain steam
turbin)
- Standar technical Associates Charllotte,P.C. 1995
PROSEDUR PENGUKURAN VIBRASI
PADA MESIN
 Persiapan pengukuran
 Siapkan data base peralatan yang akan diukur :
- Nama peralatan, lokasi mesin
- Spesifikasi teknis peralatan (putaran mesin, daya, jenis bearing, No
bearing, jumlah blade/impeller, jumlah gigi, dll)
- Gambar anatomi mesin dan titik ukur
 Tetapkan standar vibrasi yang digunakan sesuai dengan kondisi mesin
 Buat jadwal pengukuran.
 Siapkan alat ukur vibrasi (hardware dan software).
 Siapkan alat pelindung diri.
PROSEDUR PENGUKURAN VIBRASI
PADA MESIN
 Pelaksanaan pengukuran
 Gunakan alat pelindung diri dengan benar.
 Kordinasi dengan operator untuk memastikan mesin beroperasi dengan
kondisi yang diinginkan.
 Bersihkan lokasi titik ukur dari kotoran, grease, oli, dll.
 Letakan sensor dengan perlahan dan posisi yang tepat yang paling dekat
dengan bantalan, namun harus diperhatikan tingkat keselamatan.
 Tunggu beberapa saat sampai sensor mencapai stabil, dan lakukan
pengukuran dan simpan data.
 Lakukan pengukuran pada semua titik ukur yang sudah direncanakan.
 Analisa hasil pengukuran vibrasi untuk menentukan tingkat severity vibrasi
mesin yang bersangkutan.
TERIMA
KASIH !
Apakah ada yang
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
ingin ditanyakan?
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai