Disusun Oleh :
LNG Academy
Tahun 2015
BAB I
1.1 Pendahuluan
Rotating Equipment saat ini sangat berkembang pesat penggunaannya dalam dunia industri,
baik sebagai power generator, penggerak fluida, dan sebagainya. Dengan konfigurasi yang
kompleks, Rotating Equipment sangat rentan terhadap kegagalan pada mesin yang dapat
terjadi kapan saja. Karena hal itu, mengetahui kondisi performance kerja dari suatu mesin
rotating sangatlah penting untuk menjaga agar rotating equipment tidak rusak. Kondisi tersebut
dapat diketahui dengan melakukan predictive maintenance yaitu dengan pengetesan vibrasi
pada mesin tersebut. Vibrasi dari mesin dapat mengindikasikan adanya suatu kondisi abnormal
yang sedang terjadi. Pengukuran dan analisis getaran merupakan salah cara terbaik yang ada
untuk mendeteksi dan mengontrol kondisi mekanikal dari mesin-mesin rotasi. Dengan
melakukan analisis getaran terhadap data-data getaran yang dikumpulkan, dapat diperkirakan
kondisi suatu mesin dan kerusakan-kerusakan yang terjadi untuk perencanaan tindakan
perbaikan selanjutnya.
Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu mesin dari posisi seimbang karena pengaruh gaya
dari luar atau dari mesin itu sendiri, jadi getaran ini akan konstan apabila tidak ada friksi atau
sesuatu yang mengganggu mesin untuk bergetar. Sebagai contoh suatu alat bermassa digantung
dengan menggunakan pegas apabila pegas tersebut ditarik atau ditekan (dikenai gaya luar)
maka secara otomatis benda akan mengalami gerakan, nah gerakan itulah yang dinamakan
dengan getaran.
Ada dua kelompok vibrasi yang umum, yaitu :
a) Vibrasi Bebas
Vibrasi bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada
dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang bekerja. Sistem yang
bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih frekuensi naturalnya, yang
merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekuatannya.
Semua sistem yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau
getaran yang terjadi tanpa rangsangan luar.
b) Vibrasi Paksa
Vibrasi paksa adalah vibrasi yang terjadi karena rangsangan gaya luar, jika
rangsangan tersebut berosilasi maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi
rangsangan.
Jika frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural sistem, maka
akan didapat keadaan resonansi dan osilasi besar yang berbahaya mungkin terjadi.
Kerusakan pada struktur besar seperti jembatan, gedung atau pun sayap pesawat
terbang, merupakan kejadian menakutkan yang disebabkan oleh resonansi. Jadi
perhitungan frekuensi natural merupakan hal yang utama.
Secara alami semua mesin akan bergetar dan menimbulkan kebisingan. Terjadinya getaran dan
kebisingan sangat berkaitan, meskipun suatu mesin yang beroperasi sangat bagus kemungkinan
timbulnya getaran dan kebisingan akan tetap muncul.
Jika tingkat getaran dan kebisingan pada mesin meningkat, maka hal tersebut dapat
mengindentifikasikan terjadinya kerusakan atau kesalahan mekanikal. Getaran dan kebisingan
pada mesin tidak akan meningkat jika tidak ada penyebabnya, yaitu adanya suatu gaya eksitasi.
Berdasar penalaran ini deteksi dan indentifikasi kesalahan-kesalahan mesin dapat dilakukan
melalui pengukuran dan analisis getaran / kebisingan. Setiap kerusakan pada mesin rotasi akan
menimbulkan karakteristik getaran dan kebisingan yang spesifik, sehingga memudahkan untuk
diidentifikasi.
Beberapa permasalahan getaran yang umum terjadi pada mesin-mesin rotating antara lain :
Getaran mesin umumnya berupa sinyal komplek. Untuk memudahkan dalam mempelajarinya,
sinyal tersebut perlu diuraikan atau dipecah menjadi komponennya yang berupa sinyal
sederhana (gelombang sinus), menggunakan suatu metode yang dikenal dengan nama Fast
Fourier Transform (FFT). Contoh penguraian sinyal komplek menjadi sinyal sederhana
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Pada dasarnya suatu sinyal getaran mempunyai memiliki 3 parameter, yaitu amplitudo,
frekuensi dan fasa.
a. Amplitudo
1. Displacement
2. Velocity
3. Acceleration
Besarnya intensitas getaran dapat dinyatakan dalam berbagai cara, yaitu peak to
peak (Pk-Pk), peak (Pk), average, Root Mean Square (RMS), yang hubungan satu
dengan lainnya ditunjukkan pada gambar :
b. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya periode getaran yang terjadi dalam satu putaran
waktu. Besarnya frekuensi yang timbul pada sat terjadinya vibrasi dapat
mengdentifikasikan jenis-jenis gangguan yang terjadi. Gangguan yang terjadi pada
mesin sering menghasilkan frekuensi yang jelas atau mengasilkan contoh frekuensi
yang dapat dijadikan sebagai bahan pengamatan.
c. Phase Vibrasi
Fasa adalah perbedaan posisi dari getaran sebuah titik relatif terhadap titik referensi yang
diam (fasa absolute) atau relatif terhadap titik lain yang bergetar (fasa relative).
Fasa relative sebenarnya adalah perbedaan timing, dimana satu event muncul relatif
terhadap event yang lainnya. Jika suatu event terjadi pada waktu yang sama maka disebut
in-phase jika tidak maka disebut out of phase.
Pada gambar dibawah ini menunjukkan gelombang hitam mencapai puncaknya 180°
setelah gelombang biru. Oleh karena itu dikatakan kedua gelombang tersebut 180° out
of phase.
Sensor adalah adalah bagian yang merasakan suatu keadaan dari luar, kemudian
apa yang dirasakan akan diolah oleh alat lain yang bisa disebut processing untuk
dilakukan manipulasi data. Processing juga memiliki sensitivitas. Kemudain hasil
datanya dinamakan Output yang ditandai berupa angka.
Tipe-tipe pengukuran getaran
Tipe pengukuran getaran ada 3 yaitu :
1. Pengukuran displacement
2. Pengukuran velocity
3. Pengukuran acceleration
Displacement
Displacement (simpangan getaran) adalah ukuran dari pada jumlah gerakan dari
pada massa suatu benda, dimana hal ini menunjukkan sejauh manabenda bergerak maju
mundur (bolak-balik) pada saat mengalami vibrasi. Displacement adalah perubahaan
tempat atau posisi dari pada suatu objek atau benda meju suatu titik pusat (dalam hal ini
massa benda berada dalam posisi netral). Besarnya gaya daripada Displacement dapat
diketahui dari amplitude yang dihasilkan.
Velocity
Velocity (Kecepatan getaran) adalah jumlah waktu yang dibutuhkan pada saat terjadi
displacement (dalam hal kecepatan). Velocity adalah satu indikator yang paling baik
untuk mengetahui masalah vibrasi (contohnya unbalance, misaligment, mecanical
loosess, dan kerusakan bearing atau bearing defect) pada mesin berkecepatan sedang.
untuk bergerak kearah berlawanan.
Accelerometer
Untuk mengukur getaran pada mesin dan struktur digunakan tranducer atau
vibration pick up. Transducer merupakan suatu device untuk mengkonversikan suatu
energy kedalam bentuk lainnya, dalam hal ini energi getaran mekanik dikonversikan
kedalam bentuk lain menjadi suatu bentuk energy listrik.
Tranducer yang umum dipakai dalam pengukuran getaran mesin atau struktur,
umumnya adalah Eddy current atau proximity probe, velocity pick up dan
accelerometer. Setiap tranducer memiliki kelebihan masing-masing untuk suatu
aplikasi tertentu, tetapi juga mempunyai keterbatasan. Tidak ada satu tranducer yang
dapat memenuhi semua kebutuhan pengukuran. Suatu cara yang terbaik adalah memilih
jenis tranducer atau sensor yang paling bagus dan tepat untuk suatu pekerjaan
pengukuran getaran. Gambar berikut ini menunjukkan frequency range dari berbagai
tipe transducer.
1. Eddy Current Proximity Probe (Displacement)
Prinsip Kerja :
Suatu sinyal radio frekuensi (RF) dengan frekuensi tinggi pada 1,5 MHz (sebagai
carrier signal) dibangkitkan oleh oscillator, dikirimkan ke probe melalui extension cable
kemudian dipancarkan dari ujung probe dan menghasilkan magnetic field pada ujung
probe. Ketika shaft mendekati probe, maka terbentuklah Eddy current pada shaft. Dengan
terbentuknya Eddy current, energi yang dibangkitkan proximitor diabsorbsi/diserap dan
amplitudo carrier signal akan berkurang. Fluktuasi amplitudo carrier signal yang terjadi
tersebut kemudian dimodulasikan oleh oscillator/demodulator menghasilkan suatu
keluaran tegangan DC yang secara langsung proporsioanal terhadap gap (jarak antara
probe dan shaft) dan tegangan AC yang secara langsung proporsioanal dengan getaran
Aplikasi :
Prinsip Kerja
Aplikasi :
3. Piezoelektrik (Accelerometer)
Desain Piezoelektrik Accelerometer atau sensor accelaration kristal piezoelektik
yang ditempatkan diantara base dan masa akan menghasilkan sebuah muatan
(charge) sebanding dengan gaya yang dikenakan padanya. Muatan (charge) yang
dihasilkan oleh piezoelektrik ini sangat kecil dan diukur dalam satuan
picocoulumb.Oleh karena itu diperlukan conditioning amplifier sebagai penguat
signalyang akan dikirim ke elektronik meter atau signal analyzer.
Prinsip Kerja
Aplikasi :
Sistem monitoring getaran yang dimaksud adalah suatu sistem yang memiliki tujuan
untuk merekam, dan membaca getaran pada mesin kemudian dimonitor untuk meyakinkan
bahwa getaran mesin tersebut selalu dalam batas aman saat beroperasi. Beberapa peralatan
yang digunakan dalam pekerjaan monitoring getaran, antara lain :
Sisten monitoring dapat dibagi menjadi online monitoring dan offline monitoring
berdasarkan cara sampling datanya :
a. Online Monitoring
On line monitoring adalah sistem monitoring secara online, dimana sistem peralatan
getaran dihubungkan dengan mesin yang dimonitor melalui suatu perangkat net
work, sehingga monitoring getaran dapat dilakukan secara kontinyu atau real time.
Gambar 5.1 Contoh vibration online monitoring dari bently nevada.
1. Data dapat diakses setiap saat dalam bentuk real time data.
2. Mempunyai kemampuan untuk tracking history sesaat sebelum dan sesudah
kejadian getaran tinggi (mesin trip), sehingga sangat membantu dan
memudahkan dalam menganalisa dan mengevaluasi problem.
3. Dapat diakses dari beberapa tempat (work station).
Kekurangan sistem online :
b. Offline monitoring
Sistem ini dalam melakukan fungsinya dilakukan secara offline yaitu
dengan melakukan pengambilan data menggunaka alat portable vibration analyzer
yang telah disesuaikan dengan jenis perlatan dan tingkat kritikal perlatan terhadap
produksi. Saat ini sebagian besar telah menggunakan software untuk mengelola
data sehingga histori dan trend data getaran sebagai data analisis dapat diperoleh
dengan mudah.
Kehilangan informasi data sebelum sutu kejadian getaran tinggi, terutama jika
peningkatan tingkat getaran sangat cepat yang terjadi diantara jadwal
pengukuran. Sehingga terjadi kerusakan mesin tanpa diketahui terlebih dahulu,
yang menyebabkan pekerjaan tak terjadwal.
Hasil pengukuran secara trending, terkadang tidak konsisten karena pengukuran
dilakukan oleh orang yang berbeda. ( posisi pengukuran tidak sama).
BAB III
3.1 ADRE®
ADRE® adalah salah satu software vibrasi yang paling banyak digunakan oleh para
analis vibrasi. Dengan menggunakan ADRE®, kita dapat melakukan multi-channel sigma
processing dan data acquisition yang akurat serta realtime. Selain itu, ADRE® juga
mendukung penggunaan berbagai macam sensor instrumentasi, sepertioscilloscope, spektrum
analyzer, filter, sigma conditioners, dan digital recorder. ADRE® yang digunakan menunjang
komputer dengan sistem operasi Windows buatan Microsoft.
ADRE® Data Acquisition System terdiri dari :
Satu(sampai empat) DynamicSignal Processing Instrument
ADRE® SxpClientSoftware
Komputer yang dapat menjalankan ADRE® Sxpsoftware
Dengan menggunakan ADRE®, kita dapat memperoleh beberapa data yang menunjang
kegiatan analisis vibrasi yang akan dilakukan. Data yang bisa diperoleh adalah :
a. Spectrum Plot
b. Diagram Bode
c. Bentuk Orbit
d. Trending
e. Amplitudo
f. Shaft Centerline
g. Polar Orbit
Dengan adanya data-data di atas, diharapkan analisis vibrasi menjadi lebih akurat.
Namun, pada kenyataannya proses analisis vibrasi tidak semudah itu. Diperlukan kecermatan,
dasar pengetahuan yang kuat dan pengalaman untuk menghasilkan analisis yang akurat.
Masing-masing analis memiliki gaya tersendiri dalam menganalisis vibrasi, tapi secara garis
besar prosedur yang digunakan hampir sama satu sama lain. Rata-rata menitik beratkan pada
spectrum plot karena dengan mencocokkan spectrum plot dengan wallchart akan diketahui apa
penyebab vibrasi sekaligus prosedur trouble-shooting yang harus dilakukan.
3.2 Peralatan
Peralatan yang harus disiapkan untuk melakukan analisa vibrasi dengan menggunakan ADRE
adalah sebagai berikut :
1. Demodulator
Demodulator
2. VTMS
VTMS
3. Coaxial cable
Coaxial cable
4. Komputer/Laptop
No Activity Explanation
Untuk
menjalankan
ADRE for
1 windows, kita
harus double
click pada icon
ADRE.
Pilih configure
untuk set up
2 configuration Main menu configuration akan muncul
pada menu
bar
Set reference Dari main menu pilih plant/job sebagai reference data
3
machine untuk identification data machine yang akan diambil
Aktifkan channels yang akan digunakan seperti channel
4 Set channel
name, machine, angle, rot dan keyphasor
Pilih transducer type, unit, full scale range, band width,
Setting
5 Tekan button channel 1-8 untuk set transducer tiap
transducer
channel dan click OK
Pilih keyphasor di menu configuration,
Aktifkan keyphasor yang akan digunakan,
Isi keyphasor name,
Setting
6 Pilih hysterisis volts,
keyphasor
Tentukan orientation degree,
Pilih auto,
Masukan maximum RPM dan klik OK
Dari main menu configuration pergi ke acquisition choose
trigger event,
Pilih source data sebagai trigger,
Tentukan over point dan under point speed untuk
DAIU untuk record,
Tentukan waktu untuk DAIU untuk record data,
Tentukan amplitudo trigger source, tentukan over
7 Setting trigger point dan under point amplitudo untuk DAIU
untuk record,
Tentukan phase trigger source, tentukan over
point dan under point phase untuk DAIU untuk
record,
Pilih trigger contact normally open atau normally close,
Tentukan apakah data di record under set point atau over
set point pada trigger di column.
Pilih sample mode dari main menu configuration,
Setting sample
Pilih apakah interval sampling data menggunakan delta
8 mode dan
time atau delta rpm,
keyphasor
select source keyphasor
Setting nX nX vector digunakan untuk tracking beberapa frequency
9
vector seperti 0.5X dari rub atau 5X dari vane
Setting
setting ini digunakan untuk mengukur phase relative
10 differential
difference terhadap channel yang lain
phase
Setting zoom zoom channel digunakan untuk frequency analysis yang
11
channel memerlukan detil tinggi dari spectrum
Setting
12
spectrum
Berikut adalah data vibrasi yang diambil menggunakan ADRE dari equipment 15-KM-01.
Keyphasor
Comp Thr Brg Act - 1 Temp TE - 070 A C 31 31
Comp Thr Brg Act - 2 Temp TE - 070 B C 28 28
Comp Thr Brg Inact - 1 Temp TE - 070 C C 60 60
Comp Thr Brg Inact - 2 Temp TE - 070 D C 61 61
Comp O/B Rad Brg Temp TE - 070 E C 101 101
Comp I/B Rad Brg Temp TE - 070 F C 105 105
Gear H/S Rad Brg Drive Tp TE - 070 G C 93 93
Gear H/S Rad Brg Free Tp TE - 070 H C 82 82
Gear L/S Rad Brg Free Tp TE - 070 I C 57 57
Gear L/S Rad Brg Drive Tp TE - 070 J C 58 58
Gear HS Thr Brg Act - 1 Temp TE - 070 K C 64 64
Gear HS Thr Brg Act - 2 Temp TE - 071 A C
Gear HS Thr Brg InAct - 2
TE - 071 B C 61 61
Temp
Instrument Alarm
MMS READING Unit Data 27 - 02 - 15
No. Setting
Loca Machine
Main L/O Pump Press 15PI - 052 kg/cm2 18 18
L/O After Filter Temp 15TI-066 C 57 57
L/O Filter Diff. Press 15PDI-54 kg/cm2 0.4 0.4
L/O Resevoir Temp 15TI-050 C 67 67
L/O Header Press 15PI-057 kg/cm2 15.5 15.5
Comp S/O Diff Press 15PDI-058 kg/cm2 5 5
Degasing Drum Temp 15TI-051 C 70 70
L/O Supply Press 15PI-062 kg/cm2 1.35 1.35
Gear H/S Comp Side Temp 15TI-059 C 70 70
Gear H/s Motor Side Temp 15TI-060 C 66 66
Comp I/B Oil Drain Temp 15TI-058 C 44 44
Gear H/S Thr Brg Temp 15TI-061 C 56 56
Motor O/B Oil Drn Temp 15TI-069 C 47.5 47.5
Motor I/B Oil Drn Temp 15TI-068 C 51 51
Gear LS Oil Drn Mt Side Tp 15TI-063 C 56 56
Gear LS Oil Drn Comp Side Tp 15TI-062 C 69 69
Comp I/B S/O Drn Temp 15TI-057 C 70 70
Comp Ball Line Diff Press 15TI-065 C 0.4 0.4
Comp Ball Chamber Diff Press 15TI-064 C
Comp O/B Oil Drn Temp 15TI-055 C 63 63
Comp O/B S/O Drn Temp 15TI-054 C 65 65
L/O Before Cooler 15TI-052 C 57.5 57.5
L/O After Cooler 15TI-053 C 57 57
BAB IV
4.1 PENGERTIAN
CSI 2130 Machinery Health Analyzer oleh Emerson Inc merupakan suatu peralatan
monitoring vibrasi yang dapat beroperasi dengan cepat dan akurat tanpa menganggu kinerja
rotating equipment. Alat ini bersifat portable dan dilengkapi dengan probe baik itu velocity
probe maupun accelerometer probe untuk mendeteksi kesalahan pada mesin dengan merekam
vibrasi mesin. Sebelum melakukan monitoring dengan CSI 2130, terlebih dahulu data base
harus dibuat pada AMS suite yang merupakan software pendukung dan diagnosa vibrasi mesin.
Setelah data base dibuat, selanjutnya database akan di download ke CSI 2130 kemudian
dilakukanlah monitoring vibrasi di lapangan. Setelah monitoring selesai, data vibrasi yang
telah terekam oleh CSI 2130 akan di upload kembali ke AMS suite untuk di diagnosa. Pada
AMS suite pengolahan data secara umum ada 3 yakni :
1. Data overall
2. Data spectrum
3. Data time base
Ketiga data tersebut kemudian akan digunakan untuk menganalisa kemungkinan kegagalan
dari indikasi vibrasi yang sudah terekam.
Dengan menggunakan CSI, unbalance dan misalignment dapat dideteksi lebih dini,
termasuk juga adanya indikasi kegagalan awal pada bearing dan roda gigi berkat teknologi
PeakVue yang sudah ditanamkan pada CSI portable. Data vibrasi yang direkam dalam CSI
akan otomatis disusun menjadi trending agar mudah dibaca dan diamati sehingga dapat
dilakukan diagnosis awal.
4.2 PERALATAN
Berikut ini adalah peralatan yang diperlukan untuk melakukan pengambilan data vibrasi dan
analisanya :
- Probe
- Cable
- CSI analyser
- Adaptor
Adaptor
CSI Analyzer
Cable
Probe
Probe berfungsi sebagai sensor untuk deteksi vibrasi pada rotating equipment, probe ini
terhubung dengan CSI 2130 Machinery Health Analyzermelalui cable probe sehingga data
vibrasi bisa dilihat pada CSI analyzer tersebut. Adaptor berfungsi untuk menentukan jenis
pengukuran vibrasinya bisa dengan velocity atau acceleration (mengukur di casing). Berikut
adalah gambar dari CSI 2130 Machinery Health Analyzer
4.3 PROSEDUR KERJA
1. Membuat database pada AMS suite kemudian mendownload route ke dalam CSI
2130.
2. Koneksikan probe dengan CSI 2130 selanjutnya mengambil data vibrasi dilapangan.
3. Upload kembali data vibrasi ke AMS suite untuk dianalisa.
4.3.1 KONFIGURASI DATA BASE
Pilih new /copy database yang ada kemudian edit untuk membuat database yang baru.
Masukkan area descriptiondan area id kemudian klik OK
Klik new,
Isi data tentang posisi pengukuran vibrasi pada mesin
Masuk ke signal info, pilih tipe probe, sensor orientation dan position, kemudian set turn
on auto range. Buat data pengukuran sampai Compressor outbord horizontal
Masuk ke menu utama, kemudian pilih alarm limit set information klik OK
Pilih add set isi periodic alarm limit set (100) klik OK
Set description dan isi kolom sesuai konfigurasi alarm yang diinginkan klik OK
Kemudian kembali ke menu utama, pilih analysis parameter set information klik OK
Pilih add set, isi periodic analysis parameter set sesuai dengan set alarm (100) kemudian klik
OK.
Isi set description, set frequency setup, tentukan low frequency limit, tentukan upper
frequency dan lower frequency.
Klik OK,
Kemudian isi kolom lower dan upper frequency untuk tiap deskripsi kegagalan kemudian klik
OK dan kembali ke tree structure.
Setelah selesai melakukan setting database pada AMS Route, maka jika ingin melakukan
pengukuran vibrasi langkah selanjutnya yaitu melakukan download dari PC ke CSI portable
agar data data terdahulu masuk ke CSI. Langkah untuk melakukan proses download dari data
di PC ke CSI portable dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
No Activity Explanation
Siapkan CSI
2130, adapter,
1 cable, dan
probe
velomitor
Hidupkan CSI
2130 dengan
2
menekan
power button
Pilih route tekan ALT button dan F9,
3
data taking F2 untuk activate route
Pilih
equipment, F1 dan F7 untuk mengganti active point dan F2 dan
4
point data F8 untuk mengganti equipment
taking
Taruh probe pada equipment dengan active point
Vibration data
yang tepat,
5 taking pada
tekan enter untuk memulai data taking, F6 untuk
satu titik
delete bad data
Process
6 variable data masukan number/data process and tekan enter
taking
Data taking
pada
7 equipment sama dengan point 4,5 and 6
sama tapi
berbeda point
Data taking
pada route
8 sama tapi sama dengan point 4,5,6 and 7
berbeda
equipment
F11 untuk melihat data vibration
parameter(overall, subharmonics, 1 x rpm, 2-8 x
rpm, 9-13 x rpm, 14-23 x rpm, 24-30 x rpm) F1 untuk
Melihat data next point dan F7 untuk previous point,
9
vibration F5 for untuk melihat graph data, F4 untuk
fullscreen, F11 untuk expand axis, F12 untuk
compress axis, F6 untuk melihat pada satu
graph(spectrum atau timewave) switch plot type
4.3.2 Prosedur pengambilan data
a. Tempelkan probe pada bagian equipment yang akan diambil data sesuai dengan active
point yang tertera pada CSI. Point-point yang dilakukan pengecekan adalah seperti pada
gambar dibawah ini :
A : Axial
B : Vertikal
C : Horizontal
Pengecekan dilakukan pada outboard dan inboard pompa dan motor (misal) di bagian
A, B dan C.
b. Tekan tombol enter untuk memulai pengambilan data, pada layar CSI akan menjadi
seperti tertera pada gambar.
c. Jika data vibrasi (timewave grafik) tidak bagus, maka hapus data vibrasi yang telah
tersimpan dengan menekan tombol F6 kemudian akan muncul notifikasi untuk
menghapus data, jika akan menghapus data maka tekan tombol enter. Setelah data
terhapus, lakukan lagi pengambilan data sesuai prosedur.
d. Selain data vibrasi, CSI juga digunakan untuk memasukkan data variabel proses seperti
speed, tekanan, temperatur, flow dll.
Pada dasarnya, data vibrasi yang kita ambil menggunakan CSI adalah data vibrasi pada
bearing rotating equipment. Oleh karena itu pemasangan velocity probe harus diletakkan pada
posisi yang tepat, yaitu pada posisi bearing berada. Kurang tepatnya penempatan probe akan
menyebabkan data bacaan tidak relevan dan tidak menggambarkan kondisi mesin sebenarnya.
Probe harus ditempatkan di outboard equipment pada posisi horizontal dan vertikal serta
ditempatkan di inboard equipment pada posisi horizontal dan vertikal. Penempatan posisi
probe yang tepat adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar :
Setelah selesai mengambil data dari lapangan, kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan
adalah melakukan proses dump data dari CSI ke PC sehingga data hasil pengambilan vibrasi
dapat di analisis lebih lanjut. Langkah-langkah melakukan dump data adalah sebagai berikut :
a. Sambungkan kabel komunikasi dari PC ke CSI
b. Klik ikon RBWware
c. Klik Setup Communication
d. Pilih Analizer Data Transfer
e. Klik Initiate, tunggu sampai komputer stanby untuk berkomunikasi dengan CSI
f. Hidupkan CSI dengan menekan tombol power
g. Tekan Utilitydan pilih Communication, lalu klik enter
h. Pilih Dump Data, kemudian enter
i. Pilih All Routes atau per Route, lalu tekan enter. Tunggu sampai proses dump
data selesai.
Berdasarkan data vibrasi yang didapat melalui CSI Analyzer, terdapat 3 plot data :
a. Trending yaitu plot yang digunakan untuk mengetahui besarnya level vibrasi dan
kondisi umum kelayakan mesin serta sebagai petunjuk atau indikator terjadinya
perubahan (biasanya memburuknya) suatu mesin.
b. Spektrum yaitu plot yang memberi informasi untuk digunakan dalam analisa
sumber penyebab dominan vibrasi dari suatu mesin atau sumber masalah yang
terjadi pada mesin. Masalah mesin hanya terjadi pada frekuensi tertentu dan
biasanya dilihat ketika nila vibrasi overall sudah relatif tinggi.
c. Time base/waveform memberikan petunjuk untuk kondisi mesin yang tidak
terbaca secara jelas pada data spektrum. Plot ini juga kmemberi informasi yang
tidak ditunjukkan pada plot spetrum sehingga membantu dalam analisis masalah
mesin.
Menentukan level warning, alarm, dan danger dapat diperoleh dengan melakukan
interpolasi pada data. Dibawah ini nilai yang didapat :
Prediksi mesin akan mencapai alarm level adalah pada 13 Agustus 2003
1x
2x
3x
a. Frekuensi dominan : 350 Hz
Berdasarkan bentuk dari frekuensi dan amplitudo yang ditunjukkan oleh plot
spektrum diatas, dapat di simpulkan bahwa penyebab dari vibrasi pompa G1-G-
1B adalah Blade/Vane Pass.
Dari gambar diatas, dengan meletakkan poin pada titik dimana memiliki
puncak tertinggi didapatkan nilai:
Dari gambar diatas, dengan meletakkan poin pada titik dimana memiliki
puncak tertinggi didapatkan nilai:
Untuk mendapatkan nilai frekuensi per siklus dapat melihat gambar dibawah ini
Nilai Relative Phase 2 plot dalam 1 bearing didapatkan dengan mengukur nilai
revolution number dikedua titik puncak pada Outboard Horizontal dan Outboard
Vertikal.
Diketahui :
Revolution Number Outboard Horizontal = 0.233
Revolution Number Outboard Vertikal = 0.220
Ditanya :
Relative Phase antara dua(2) time base
Jawab :
Relative Phase = (Revolution Number MOH – Revolution Number MOV) x 360⁰
= (0.233 – 0.220) x 360⁰
= 4.68⁰
BAB V
ANALISA DAN KESIMPULAN
Dari semua bahasan yang telah dicantumkan di atas, ada beberapa kesimpulan yang dapat
diambil yaitu :
Vibrasi adalah salah satu parameter penting yang harus dijaga karena sangat
berpengaruh terhadap kehandalan equipment rotating tersebut.
Vibrasi dapat diukur menggunakan ADRE atau pun CSI. Dengan melihat dari
data hasil pengukuran menggunakan ADRE atau CSI, seperti spectrum plot,
diagram bode, waterfall atau pun orbit, kita bisa mengetahui bagaimana kondisi
mesin yang sebenarnya.
Pemahaman mengenai kondisi mesin membantu kita untuk mendeteksi jika ada
gejala kegagalan pada mesin
Software ADRE biasanya digunakan untuk analisa vibrasi pada perlatan rotating
yang besar-besar, sedangkan
CSI biasanya sering digunakan untuk pengecekan vibrasi pada peralatan rotating
yang relative kecil.
Dalam memilih akan menggunakan ADRE atau CSI dalam melakukan pengukuran
vibrasi didasarkan pada beberapa pertimbangan. ADRE digunakan untuk menganalisa vibrasi
pada critical equipment dengan pertimbangan karena keakuratan pembacaan vibrasi dan
banyaknya data dan plot yang bisa didapat.