Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA PERBANDINGAN RUGI-RUGI


TRANSFORMATOR INTI BESI DAN FERIT
PADA FREKUENSI 50 Hz
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia

DISUSUN OLEH :
Nama
NIM

:
:

MARSABAN MUNANDAR
12524062

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2016

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FTI

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR


Nama

: Marsaban Munandar

No. Mhs

: 12524062

Alamat

: Jl. Kaliurang KM 15, Degolan, Sleman, Yogyakarta

No. Hp.

: 081343864701

Email

: marsabanmunandar@hotmail.com

PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal Tugas Akhir ini telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Pembimbing II

Wahyudi Budi Pramono, S.T., M.Eng..

Warindi, S.T., M.Eng

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Tegangan listrik yang dihasilkan oleh PLN pada umumnya dapat mencapai
puluhan hingga ratusan kilo Volt yang kemudian diturunkan menjadi 220 Volt agar
dapat digunakan untuk peralatan listrik yang kita pakai. Tegangan yang tinggi
tersebut diturunkan menggunakan Transformator atau yang lebih dikenal dengan
Trafo. Selain digunakan untuk menurunkan tegangan transformator juga dapat
digunakan untuk menaikkan tegangan ke level tegangan yang lain. Transformator
atau sering disingkat dengan istilah Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi
Elektromagnetik dan hanya dapat bekerja pada tegangan dengan arus bolak-balik
(AC).
Transformator pada dasarnya terdiri atas dua buah kumparan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer yang berfungsi sebagai
input dan kumparan sekunder yang berfungsi sebagai output. Kumparan tersebut
dibelitkan pada suatu Inti (Core) yang berfungsi untuk memperkuat medan
magnet yang dihasilkan. Tegangan masukan bolak balik yang mengalir pada inti
primer akan menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan
lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan
sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan
dipindahkan ke lilitan sekunder. Namun pada kenyataannya, nyaris tidak ada trafo
dengan efisiensi sempurna, setiap trafo akan mengalami rugi-rugi (losses). Rugirugi yang timbulkan berupa rugi-rugi inti, rugi-rugi tembaga, rugi-rugi arus eddy,
dan lain-lain.
Jenis inti (Core) yang digunakan pada trafo akan sangat mempengaruhi
kinerja dan efisiensi dari sebuah trafo. Rugi-rugi Inti (Core) suatu trafo akan
sangat mempengaruhi besarnya nilai efisiensi dari trafo yang digunakan.
Hal inilah yang menginspirasikan peneliti untuk mengkaji tentang rugirugi inti transformator agar dapat digunakan sebagai referensi saat akan memilih
jenis trafo yang ingin digunakan baik itu untuk keperluan industri ataupun
keperluan lainnya.

Oleh karena itulah penelitian ini yang nantinya akan disusun ke dalam
bentuk tugas akhir atau skripsi diberi judul ANALISIS RUGI-RUGI INTI
TRANSFORMATOR BESI DAN FERIT PADA FREKUENSI 50 Hz.
1.2.

Rumusan Masalah
Dari uraian singkat diatas, permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan

adalah bagaimana perbandingan rugi-rugi trafo yang dihasilkan antara inti besi
dan inti ferrit ?
1.3.

Batasan Masalah
Dengan adanya rumusan masalah yang harus diselesaikan pada penelitian ini,

maka harus dibatasi pada hal hal berikut :


1. Tidak melakukan pembuatan trafo.
2. Trafo yang digunakan hanya memiliki kumparan primer dan inti trafo.
3. Parameter pengukuran yang digunakan berupa tegangan, arus, dan daya.
4. Pengujian tegangan maksimal adalah 240 Volt.
1.4.

Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan penelitian dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui perbandingan

rugi-rugi inti yang dihasilkan oleh trafo inti besi dan ferit.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui proses pengujian hubung buka trafo.
2. Memberikan informasi tentang rugi-rugi trafo dengan jenis inti yang
berbeda.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Tinjauan Pustaka
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rizky Ferdinan dan Eddy Warman [2]

tentang analisa pemilihan trafo distribusi berdasarkan biaya rugi-rugi daya


dengan metode nilai tahunan. Penelitian ini melakukan perhitungan daya dua
buah trafo distribusi yang kemudian ditinjau dari segi ekonomis untuk
perhitungan waktu satu tahun.
Darsono, Suyamto, dan Taufik, [1] dengan judul analisis efisiensi trafo
frekuensi tinggi pada sumber tegangan tinggi cockcroft walton mbe latek.
Penelitian ini melakukan analisis rugi-rugi inti dan rugi-rugi belitan dengan
variasi arus beban untuk mengetahui kemampuannya untuk mencatu sumber
tegangan tinggi mesin berkas elektron.
2.2. Dasar Teori
2.2.1. Pengertian Transformator
Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus
bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet
dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas
sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu
kumparan primer dan kumparan sekunder. Penggunaan transformator yang
sederhana dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan
ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta merupakan salah satu sebab penting
bahwa arus bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan
penyaluran tenaga listrik.

Gambar 2.1. Contoh Bentuk dan Simbol Transformator


2.2.2. Prinsip Kerja Transformator
Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan
atau kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan
sekunder. Pada kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini
dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi (Core). Ketika
kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan
magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks
Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin
besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan
magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL
(Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi
pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian,
terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi
tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang
rendah.
2.2.3. Jenis Jenis Transformator
Secara umum, jenis-jenis trafo yang paling sering digunakan pada
rangkaian elektronika terbagi dua, yaitu trafo step-up dan trafo step-down.
2.2.3.1. Trafo Step-up
Trafo Step-Up adalah jenis transformator yang berfungsi untuk menaikan
tegangan bolak-balik (AC). Trafo Step-Up disebut juga dengan trafo penaik

tegangan. Pada trafo Step-Up, jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak
daripada lilitan kumparan primer.
2.2.3.2. Trafo Step-Down
Trafo Step-Down adalah jenis transformator yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Kebalikan dari trafo step-up, trafo stepdown disebut juga dengan trafo penurun tegangan. Pada trafo step-down ini,
jumlah lilitan primer lebih banyak daripada lilitan sekunder.
Kemudian, Jenis-jenis trafo jika ditinju berdasarkan kegunaannya adalah
sebagai berikut:
2.2.3.3. Trafo Frekuensi Rendah
Trafo frekuensi rendah merupakan trafo yang bekerja pada frekuensi
audio (20Hz-20kHz) dan frekuensi diatasnya selama masih dalam cakupan
frekuensi rendah. Ciri-ciri trafo yang bekerja pada frekuensi rendah biasanya
menggunakan inti besi lunak, terutama untuk range frekuensi audio. Contoh jenis
trafo frekuensi rendah adalah Trafo Adaptor dan Trafo Output/Input
2.2.3.4. Trafo Frekuensi Menengah
Trafo frekuensi menengah disebut juga dengan trafo IF (Intermediate
Frequency). Sesuai dengan namanya trafo jenis ini bekerja pada frekuensi
menengah. Untuk Kegunaannya, trafo IF banyak dipakai pada radio-radio
penerima AM/FM.
2.2.3.5. Trafo Frekuensi Tinggi
Trafo jenis ini bekerja pada frekuensi tinggi yang banyak dipakai untuk
keperluan pembangkitan frekuensi (osilator), lilitan resonansi, dan flyback pada
rangkaian televisi tabung. Trafo frekuensi tinggi yang digunakan untuk osilator
disebut juga dengan spul osilator. Lilitan osilator yang lazim digunakan terdapat
dua jenis, yaitu osilator Hartley dan osilator Coolpits.
2.2.3.6. Trafo Switching
Trafo switching merupakan salah satu komponen trafo yang digunakan
pada power supply yang menggunakan teknologi swithing. power supply jenis ini
menggunakan sistem pembangkitan frekuensi tinggi yang mempunyai efisiensi
yang lebih baikm dibandingkan dengan power supply biasa yang masih
menggunakan trafo frekuensi rendah.

2.2.4. Rugi Rugi ( Losses ) Transformator


Rugi-rugi pada prinsip kerja transformator pada kenyataannya sulit untuk
dihilangkan, namun seiring dengan perkembangan teknologi fabrikasi, efisiensi
trafo dapat ditingkatkan dengan cara menurunkan prosentase kerugian pada saat
pembuatannya, baik itu secara desain maupun pada proses penggulungannya.
Berikut jenis rugi-rugi dalam sebuah trafo:
2.2.4.1. Kerugian Kumparan ( Lilitan )
Sebuah trafo menggunakan kumparan yang terbuat dari bahan tembaga
yang dilapisi kawat email. dari kumparan ini menimbulkan resistansi. Semakin
banyak lilitan kumparan pada trafo akan menghasilkan resistasi yang semakin
besar pula daru arus listrik yang mengalir.
2.2.4.2. Kerugian Kopling Trafo
Kerugian kopling trafo dapat terjadi jika pada saat pembuatannya,
kopling antara kumparan primer dan sekunder tidak sempurna sehingga fluks
magnet yang mengalir juga tidak sempurna. Maka dari itu desain trafo sekarang
menggunakan lilitan yang disusun secara berlapis-lapis untuk mengurangi
kerugian kopling.
2.2.4.3. Kerugian Arus Eddy
GGL induksi pada trafo yang bolak-balik dapat menimbulkan arus dalam
inti magnet yang berubah-ubah dan melawan fluks magnet yang ada didalamnya
terutama pada material inti. Hal ini tidak baik dan menyebabkan efisiensi trafo
berkurang. Untuk itu sebuah trafo menggunakan intip besi tipis yang ditumpuk
secara berlapis-lapis. Ini bertujuan untuk mengurangi arus eddy.

BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam pengumpulan bahan pembahasan yang menunjang pembuatan


tugas akhir ini, penulis melakukan pengukuran tegangan, arus, dan daya untuk
melakukan analisa dan menghitung nilai rugi-rugi inti pada trafo.

Selain itu

penulis melakukan suatu penelitian menggunakan metode: Study kepustakaan,


Pembahasan berdasarkan pada sumber kepustakaan, seperti pada buku referensi,
buku manual, diktat dll, yang menyangkut dengan masalah yang akan dibahas.
Konsultasi: Tanya jawab dengan pembimbing Tugas Akhir ini, baik dengan dosen
yang bekenaan dengan Tugas Akhir ini.
.1 Bahan Penelitian
Bahan digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah transformator
dengan jenis inti yang berbeda yaitu transformator dengan jenis inti besi dan inti
ferrit.

3.3.2

Alat Penelitian
Alat yang digunakan untuk mengerjakan tugas akhir ini adalah :
1. Variac digunakan untuk menghasilkan tegangan input ke trafo.
2. Wattmeter digunakan untuk mengukur tegangan, arus dan daya pada
trafo.
3. Jumper digunakan untuk menghubungkan bahan dan peralatan dalam
pengukuran.
4. Perangkat lunak Microsoft Excel digunakan untuk mengolah data yang
telah diukur.

.3

Metode Penelitiann
Alir penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pengambilan Data Transformator


Pada tahap ini dilakukan dengan melakukan persiapan alat dan bahan yang
nantinya akan digunakan untuk pengambilan data. Pengambilan data data yang
ada hubungannya dengan penelitian yaitu tegangan, arus, dan daya pada trafo.
. Analisis Rugi Rugi Transformator
Tahap ini dilakukan analisis, perhitungan dan penyelesaian dari data
pengukuran yang telah diambil untuk nantinya akan dibuat penulisan laporan
dari studi.

MULAI

MEMPERSIAPKAN ALAT UKUR DAN TRAFO

MENGUKUR TEGANGAN, ARUS, DAN DAYA

SELESAI

MENGHITUNG RUGIRUGI INTI TRAFO

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

BAB IV
JADWAL PELAKSANAAN
Dalam penyusunan tugas akhir analisa perbandingan rugi-rugi transformator

inti besi dan ferit pada frekuensi 50 Hz ini dibutuhkan beberapa langkah kerja serta
jadwal agar mendapatkan hasil yang maksimal serta tertata. Untuk mendapatkan hasil
tersebut maka perlu dijadwalkan dalam penyusunan pelaksanaan. Berikut ini adalah
jadwal pelaksanaan tugas akhir:

Bulan/2016
Minggu keMempersiapkan
Data Penelitian
Perhitungan Arus
Lebih pada jaringan
transmisi
Pemilihan dan
Konfigurasi

Agustus
1 2

September
4

2 3

Oktober
1

2 3

Peralatan Proteksi
Analisis Hasil
Penelitian
Penulisan Laporan

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

[1] Darsono, Suyamto, Taufik. 2014. Analisis Efisiensi Trafo Frekuensi Tinggi
Pada Sumber Tegangan Tinggi Cockcroft Walton MBE Lateks.
Yogyakarta : Jurnal Penelitian Pusat Sains dan Teknologi Akselerator.
[2] Ferdinan, Rizky, Warman Eddy. 2015. Analisa Pemilihan Trafo Distribusi
Berdasarkan Biaya Rugi-Rugi Daya Dengan Metode Nilai Tahunan.
Medan : Jurnal Penelitian Universitas Sumatera Utara.
[3] Rinas I Wayan. 2010. Studi Analisis Losses dan Derating Akibat Pengaruh
THD Pada Gardu Transformator Daya di Fakultas Teknik Universitas
Udayana. Denpasar : Jurnal Penelitian Universitas Udayana.
[4] Saefurrochman dan Suprapto. 2011. Analisa Uji Transformator 350 V/20
A Untuk Catu Daya Nitridasi Plasma Double Chamber. Yogyakarta :
Jurnal Pusat Penelitian BATAN.
[5] Santi

Fresti.

2013.

Transformator.

https://navalwomengineer.wordpress.com/2013/01/16/transformator.
Diakses 07 Agustus 2016
[6] Rida Angga. 2015. Jenis Jenis Transformator Pada Rangkaian
Elektronika.

http://skemaku.com/jenis-jenis-trafo-pada-rangkaian-

elektronika. Diakses 07 Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai