DISUSUN OLEH :
Nama
NIM
:
:
MARSABAN MUNANDAR
12524062
: Marsaban Munandar
No. Mhs
: 12524062
Alamat
No. Hp.
: 081343864701
: marsabanmunandar@hotmail.com
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal Tugas Akhir ini telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tegangan listrik yang dihasilkan oleh PLN pada umumnya dapat mencapai
puluhan hingga ratusan kilo Volt yang kemudian diturunkan menjadi 220 Volt agar
dapat digunakan untuk peralatan listrik yang kita pakai. Tegangan yang tinggi
tersebut diturunkan menggunakan Transformator atau yang lebih dikenal dengan
Trafo. Selain digunakan untuk menurunkan tegangan transformator juga dapat
digunakan untuk menaikkan tegangan ke level tegangan yang lain. Transformator
atau sering disingkat dengan istilah Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi
Elektromagnetik dan hanya dapat bekerja pada tegangan dengan arus bolak-balik
(AC).
Transformator pada dasarnya terdiri atas dua buah kumparan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer yang berfungsi sebagai
input dan kumparan sekunder yang berfungsi sebagai output. Kumparan tersebut
dibelitkan pada suatu Inti (Core) yang berfungsi untuk memperkuat medan
magnet yang dihasilkan. Tegangan masukan bolak balik yang mengalir pada inti
primer akan menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan
lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan
sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan
dipindahkan ke lilitan sekunder. Namun pada kenyataannya, nyaris tidak ada trafo
dengan efisiensi sempurna, setiap trafo akan mengalami rugi-rugi (losses). Rugirugi yang timbulkan berupa rugi-rugi inti, rugi-rugi tembaga, rugi-rugi arus eddy,
dan lain-lain.
Jenis inti (Core) yang digunakan pada trafo akan sangat mempengaruhi
kinerja dan efisiensi dari sebuah trafo. Rugi-rugi Inti (Core) suatu trafo akan
sangat mempengaruhi besarnya nilai efisiensi dari trafo yang digunakan.
Hal inilah yang menginspirasikan peneliti untuk mengkaji tentang rugirugi inti transformator agar dapat digunakan sebagai referensi saat akan memilih
jenis trafo yang ingin digunakan baik itu untuk keperluan industri ataupun
keperluan lainnya.
Oleh karena itulah penelitian ini yang nantinya akan disusun ke dalam
bentuk tugas akhir atau skripsi diberi judul ANALISIS RUGI-RUGI INTI
TRANSFORMATOR BESI DAN FERIT PADA FREKUENSI 50 Hz.
1.2.
Rumusan Masalah
Dari uraian singkat diatas, permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan
adalah bagaimana perbandingan rugi-rugi trafo yang dihasilkan antara inti besi
dan inti ferrit ?
1.3.
Batasan Masalah
Dengan adanya rumusan masalah yang harus diselesaikan pada penelitian ini,
rugi-rugi inti yang dihasilkan oleh trafo inti besi dan ferit.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui proses pengujian hubung buka trafo.
2. Memberikan informasi tentang rugi-rugi trafo dengan jenis inti yang
berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Tinjauan Pustaka
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rizky Ferdinan dan Eddy Warman [2]
tegangan. Pada trafo Step-Up, jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak
daripada lilitan kumparan primer.
2.2.3.2. Trafo Step-Down
Trafo Step-Down adalah jenis transformator yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Kebalikan dari trafo step-up, trafo stepdown disebut juga dengan trafo penurun tegangan. Pada trafo step-down ini,
jumlah lilitan primer lebih banyak daripada lilitan sekunder.
Kemudian, Jenis-jenis trafo jika ditinju berdasarkan kegunaannya adalah
sebagai berikut:
2.2.3.3. Trafo Frekuensi Rendah
Trafo frekuensi rendah merupakan trafo yang bekerja pada frekuensi
audio (20Hz-20kHz) dan frekuensi diatasnya selama masih dalam cakupan
frekuensi rendah. Ciri-ciri trafo yang bekerja pada frekuensi rendah biasanya
menggunakan inti besi lunak, terutama untuk range frekuensi audio. Contoh jenis
trafo frekuensi rendah adalah Trafo Adaptor dan Trafo Output/Input
2.2.3.4. Trafo Frekuensi Menengah
Trafo frekuensi menengah disebut juga dengan trafo IF (Intermediate
Frequency). Sesuai dengan namanya trafo jenis ini bekerja pada frekuensi
menengah. Untuk Kegunaannya, trafo IF banyak dipakai pada radio-radio
penerima AM/FM.
2.2.3.5. Trafo Frekuensi Tinggi
Trafo jenis ini bekerja pada frekuensi tinggi yang banyak dipakai untuk
keperluan pembangkitan frekuensi (osilator), lilitan resonansi, dan flyback pada
rangkaian televisi tabung. Trafo frekuensi tinggi yang digunakan untuk osilator
disebut juga dengan spul osilator. Lilitan osilator yang lazim digunakan terdapat
dua jenis, yaitu osilator Hartley dan osilator Coolpits.
2.2.3.6. Trafo Switching
Trafo switching merupakan salah satu komponen trafo yang digunakan
pada power supply yang menggunakan teknologi swithing. power supply jenis ini
menggunakan sistem pembangkitan frekuensi tinggi yang mempunyai efisiensi
yang lebih baikm dibandingkan dengan power supply biasa yang masih
menggunakan trafo frekuensi rendah.
BAB III
METODE PENELITIAN
Selain itu
3.3.2
Alat Penelitian
Alat yang digunakan untuk mengerjakan tugas akhir ini adalah :
1. Variac digunakan untuk menghasilkan tegangan input ke trafo.
2. Wattmeter digunakan untuk mengukur tegangan, arus dan daya pada
trafo.
3. Jumper digunakan untuk menghubungkan bahan dan peralatan dalam
pengukuran.
4. Perangkat lunak Microsoft Excel digunakan untuk mengolah data yang
telah diukur.
.3
Metode Penelitiann
Alir penelitian ini adalah sebagai berikut:
MULAI
SELESAI
BAB IV
JADWAL PELAKSANAAN
Dalam penyusunan tugas akhir analisa perbandingan rugi-rugi transformator
inti besi dan ferit pada frekuensi 50 Hz ini dibutuhkan beberapa langkah kerja serta
jadwal agar mendapatkan hasil yang maksimal serta tertata. Untuk mendapatkan hasil
tersebut maka perlu dijadwalkan dalam penyusunan pelaksanaan. Berikut ini adalah
jadwal pelaksanaan tugas akhir:
Bulan/2016
Minggu keMempersiapkan
Data Penelitian
Perhitungan Arus
Lebih pada jaringan
transmisi
Pemilihan dan
Konfigurasi
Agustus
1 2
September
4
2 3
Oktober
1
2 3
Peralatan Proteksi
Analisis Hasil
Penelitian
Penulisan Laporan
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
[1] Darsono, Suyamto, Taufik. 2014. Analisis Efisiensi Trafo Frekuensi Tinggi
Pada Sumber Tegangan Tinggi Cockcroft Walton MBE Lateks.
Yogyakarta : Jurnal Penelitian Pusat Sains dan Teknologi Akselerator.
[2] Ferdinan, Rizky, Warman Eddy. 2015. Analisa Pemilihan Trafo Distribusi
Berdasarkan Biaya Rugi-Rugi Daya Dengan Metode Nilai Tahunan.
Medan : Jurnal Penelitian Universitas Sumatera Utara.
[3] Rinas I Wayan. 2010. Studi Analisis Losses dan Derating Akibat Pengaruh
THD Pada Gardu Transformator Daya di Fakultas Teknik Universitas
Udayana. Denpasar : Jurnal Penelitian Universitas Udayana.
[4] Saefurrochman dan Suprapto. 2011. Analisa Uji Transformator 350 V/20
A Untuk Catu Daya Nitridasi Plasma Double Chamber. Yogyakarta :
Jurnal Pusat Penelitian BATAN.
[5] Santi
Fresti.
2013.
Transformator.
https://navalwomengineer.wordpress.com/2013/01/16/transformator.
Diakses 07 Agustus 2016
[6] Rida Angga. 2015. Jenis Jenis Transformator Pada Rangkaian
Elektronika.
http://skemaku.com/jenis-jenis-trafo-pada-rangkaian-