Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR KE - 1

PEMBUATAN TRANSFORMATOR CT & ENGKEL


STEP DOWN

DI SUSUN OLEH :

GANESHA SURYANDHIKA UTOMO


2240501119
06

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2023
LAPORAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

Diisi Mahsiswa Praktikan

Nama Praktikan Ganesha Suryandhika Utomo

NPM 2240501119

Rombel 06

Judul Praktikum Transformator CT dan Engkel Step Down

Tanggal Praktikum 22 Februari 2023

Di isi Asisten Praktikum

Tanggal Diterima

Catatan

PENGESAHAN NILAI

Diperiksa oleh Disahkan oleh:

Asisten Praktikum Dosen Pengampu

Danu Wildon Dwi Novianto,S.Pd.,M.Eng.

LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2023
I. TUJUAN PERCOBAAN
• Mampu merancang perencanaan pembuatan transformator step down
melalui perhitungan kumparan yang diperlukan
• Untuk membuat transformator step down sesuai perencanaan
• Untuk mengetahui prinsip kerja transformator
• Untuk mengetahui fungsi penggunaan transformator
• Sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah Praktikum Elektronika
Dasar

II. DASAR TEORI


Transformator adalah sebuah alat yang dapat menyesuaikan nilai
tegangan yaitu dengan cara menaikan (step-up) atau menurunkannya (step-
down). Gejala pengubahan tegangan menjadi besar ataupun menjadi kecil ini,
dimungkinkan karena adanya pengaturan perubahan besar kecilnya fluks
magnet yang dibutuhkan. Jumlah fluks yang dibutuhkan ini diatur besar
kecilnya berdasarkan banyak lilitan pada bagian sekunder dibandingkan
dengan banyak lilitan kawat pada bagian primer, dengan kata lain melalui
proses induksi akan dapat dihasilkan tegangan yang diinginkan dan bagan
suatu transformator. Transformator menjadi salah satu komponen utama
dalam proses transmisi energi listrik. Perannya dalam alur distribusi juga
sangat penting untuk mencapai efektivitas dan efisiensi. Membahas lebih
lanjut mengenai transformator pastinya tidak terlepas dari penjelasan dari
mesin listrik yang satu ini.
Transformator atau yang umum disebut dengan trafo adalah suatu alat
atau mesin listrik yang memiliki fungsi untuk menaikkan atau menurunkan
besarnya tegangan listrik yang dimana alat ini bekerja berdasarkan teori dari
induksi magnetik yang mengandung hukum faraday dan menjadi bagian
cabang materi dari ilmu fisika. Dalam transformator ini terjadinya induksi
magnetik disebabkan oleh adanya perubahan medan listrik pada kumparan
transformator.
Pada umumnya transformator tersusun atas sebuah inti atau core yang
terbuat dari bahan besi berlapis dan mempunyai dua buah kumparan yang
biasa disebut dengan kumparan primer dan kumparan sekunder. Besar
kecilnya perubahan tegangan baik untuk menaikkan ataupun menurunkan
akan bergantung pada rasio jumlah lilitan pada masing - masing kumparan.
Biasanya kumparan pada trafo terbuat dari kawat tembaga dengan ketebalan
menyesuaikan yang dililit atau digulung pada wadah atau medium yang
menjadi bagian dari inti transformator.
A. Sejarah Transformator
Transformator atau trafo merupakan suatu alat yang dapat berfungsi
untuk mentransfer atau memindahkan energi listrik dari suatu sirkuit listrik
menuju sirkuit listrik lainnya dengan media penghantar melalui dua konduktor
secara induktif. Konduktor listrik dalam trafo berupa kumparan primer dan
kumparan sekunder. Sebuah trafo terdiri dari satu inti (yang berbahan besi
berlapis) dan dua buah kumparan (primer dan sekunder). Prinsip kerja
transformator yakni induksi elektromagnetik, teori tersebut ditemukan
pertama kali oleh Michael Faraday pada tahun 1831.
Michael Faraday melalui percobaannya menemukan bahwa interaksi
antara medan magnet dengan rangkaian listrik dapat menghasilkan gerak-
gerak listrik atau energi listrik yang dimana fenomena ini yang disebut sebagai
induksi elektromagnetik. Kemudian, ia merumuskan sebuah persamaan secara
teoritis dan matematis yang berlaku sebagai hukum dasar elektromagnetik
untuk membuktikan terjadinya induksi elektromagnetik tersebut. Hukum ini
secara universal lebih dikenal dengan nama Hukum Induksi Faraday
(faraday's law of induction). Selanjutnya, Faraday melakukan percobaan
pertamanya terkait pembuktian induksi antara kumparan-kumparan kabel,
termasuk melilitkan kabel pada sebuah cincin besi, yang melahirkan
bentuk awal dari model transformator
Seiring berjalannya waktu, akhirnya transformator pertama yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari - hari diciptakan oleh Nicholas Callan
di Irlandia pada tahun 1836. Ia adalah salah satu peneliti pertama yang
menyadari bahwa semakin banyak kumparan kabel sekunder, maka semakin
besar medan elektromagnetik yang dihasilkan. Penelitian mengenai
kumparan induksi pun terus berkembang sambil sejalan berjalannya
penelitian dan percobaan demi percobaan yang dilakukan oleh para penemu
dan ilmuwan dengan tujuan untuk mendapatkan tegangan listrik maksimal.
Selanjutnya, berbagai penemuan dan modifikasi dalam percobaan-
percobaan membuat trafo yang semakin sempurna muncul dan hingga saat
ini inovasi transformator pun berkembang pesat serta semakin canggih dan
relevan.
B. Jenis - Jenis Transformator
a. Transformator Step Up

Gambar 1.1. Simbol Transformator Step Up


Transformator jenis step up adalah trafo yang memiliki
komposisi lilitan kumparan sekunder yang lebih banyak daripada
lilitan pada kumparan primer, sehingga memiliki fungsi untuk penaik
tegangan dan bisa ditemui pada pembangkit tenaga listrik.

b. Transformator Step Down

Gambar 1.2. Simbol Transformator Step Down


Transformator jenis step up adalah trafo dengan ciri yang
berlawanan dengan step up, yaitu memiliki komposisi lilitan
kumparan primer yang lebih banyak daripada lilitan pada kumparan
sekunder, sehingga memiliki fungsi untuk penurun tegangan dan bisa
ditemui pada adaptor AC-DC.
c. Auto Transformator

Gambar 1.3. Skema Auto Transformator

Auto Transformator adalah jenis trafo yang hanya terdiri dari


satu lilitan dimana sebagian lilitan kumparan primer juga merupakan
bagian dari lilitan kumparan sekunder. Trafo ini tidak tepat untuk
menjadi penaik tegangan yang dilakukan secara berkali lipat, dan bisa
dikatakan kurang efisien untuk pembangkit energi listrik skala besar.

d. Auto Transformator Variabel


Auto transformator variabel sebenarnya adalah jenis trafo auto
transformator biasa yang mempunyai sadapan pada bagian tengahnya
dan bisa diatur atau diubah-ubah sesuai kebutuhan, serta trafo ini juga
memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah -
ubah.

e. Transformator Isolasi
Transformator jenis isolasi adalah trafo dengan ciri yang cukup
unik, yaitu memiliki komposisi rasio jumlah lilitan yang sama antara
kumparan primer dengan kumparan sekunder, sehingga mempunyai
tegangan yang sama pada masing-masing kumparan. Penggunaan
trafo ini dapat ditemui pada kopling kapasitor.

f. Transformator Pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang mempunyai
desain khusus untuk memberikan output dalam bentuk gelombang
pulsa. Transformator hanya memberikan output tegangan saat inti
pada kondisi yang tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer.
C. Konstruksi Transformator
Setiap alat atau benda pasti mempunyai konstruksi atau penyusun yang
menjadi penopang berjalannya alat tersebut. Konstruksi pada setiap alat
berbeda-beda, semua tersusun menjadi satu karena memiliki tugas atau fungsi
yang saling melengkapi untuk menjalankan alat tertentu. Pada umumnya
transformator tersusun atas beberapa bagian-bagian penting yang menjadi
konstruksi utama dari alat ini, yaitu:
1. Inti besi atau core transformator.
2. Kumparan primer dan kumparan sekunder dalam bentuk lilitan.
3. Sistem pendingin atau radiator.
4. Tabung atau tangki.
5. Bushing.
6. Konservator transformator.
7. Minyak isolasi transformator.
8. Tap changer.
9. NGR (Neutral Grounding Resistor).

Gambar 1.4. Skema Transformator

Gambar 1.5. Jenis-Jenis Transformator


Namun, secara umum berdasarkan konstruksi nya transformator dapat
dibedakan menjadi dua, yakni sebagai berikut:
1. Konstruksi Jenis Inti atau Core

Gambar 1.6. Konstruksi Trafo Jenis Inti

Transformator yang memiliki konstruksi jenis inti merupakan


trafo yang tersusun atas kumparan dengan lilitan pada bagian kaki
transformator secara terpisah atau bisa dikatakan kumparan
mengelilingi inti dari trafo.

2. Konstruksi Jenis Cangkang

Gambar 1.7. Konstruksi Trafo Jenis Cangkang

Transformator yang tersusun dengan konstruksi jenis cangkang


mempunyai ciri-ciri lilitan kumparan primer dan lilitan kumparan
sekunder terletak pada posisi kaki trafo yang sama. Atau bisa
dikatakan dalam konstruksi ini kumparan dikelilingi oleh inti dengan
konstruksi inti nya dalam bentuk tertentu.

D. Prinsip Kerja Transformator


Transformator tersusun atas dua buah kumparan yang menjadi komponen
penting dalam bekerjanya trafo. Kumparan tersebut adalah kumparan primer
dan kumparan sekunder sebagai komponen penyusun trafo yang memiliki sifat
induktif. Kedua jenis kumparan ini berdasarkan posisi atau peletakkan berada
terpisah secara elektris atau berhubungan erat dengan kelistrikan. Namun,
masing-masing dari kumparan berhubungan satu sama lain secara magnetis
melalui jalur atau sirkuit yang memiliki sifat reluktansi magnetik atau tahanan
magnetik yang rendah. Apabila kumparan primer disambungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik (AC) terbentuk fluks bolak-balik dan muncul di
dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk jaringan
atau sistem yang tertutup sehingga membuat arus primer dapat mengalir.
Kemudian akibat adanya fluks di kumparan primer, maka dapat menyebabkan
terjadinya induksi magnetik dan tercipta pula induksi di kumparan primer atau
disebut sebagai induksi magnetik bersama yang mengakibatkan timbulnya
fluks magnet di kumparan sekunder, sehingga hal ini menyebabkan arus
sekunder dapat mengalir jika rangkaian sekunder mendapat suatu beban. Lalu,
energi listrik dapat ditransfer keseluruhan melalui skema secara magnetis.
Berikut ini adalah rumus perhitungan secara sistematis mengenai gaya gerak
listrik yang dipengaruhi oleh jumlah lilitan pada kumparan trafo dan
perubahan fluks magnetik.

Gambar 1.8. Persamaan matematis atau rumus gaya gerak listrik

Terdapat suatu hal yang menjadi catatan penting bahwa hanya tegangan
listrik bersifat arus bolak-balik (AC) yang dapat ditransformasikan oleh
transformator. Sedangkan dalam bidang elektronika, umumnya transformator
digunakan sebagai penghubung atau konektor impedansi antara sumber dan
beban untuk menghambat arus searah (DC) sambil tetap melakukan arus
bolak-balik antara rangkaian. Dan salah satu alasan penggunaan inti besi pada
transformator adalah untuk mengurangi sifat reluktansi (tahanan magnetis)
dari rangkaian magnetis.
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Tabel 1.1. Alat-alat pembuatan transformator step down
No. Alat Spesifikasi Jumlah
1. Gergaji Besi Gergaji besi ukuran 12 inch 1 buah
2. Gerinda Listrik Mesin gerinda tangan 4 inch 1 buah
3. Penggaris Penggaris besi atau penggaris plastik 30 1 buah
cm untuk membantu dalam pembuatan
sketsa pemotongan PCB
4. Spidol Spidol hitam papan tulis Snowman 1 buah
5. Amplas Amplas Nikken 80 1 lembar
6. Cutter Cutter Joyko L-500 1 buah
7. Solder Listrik Solder listrik 40 - 60 Watt dan timah 1 buah
secukupnya
8. Multimeter Multimeter digital atau multimeter 1 buah
analog
9. Mesin Gulung Mesin gulung model angka Heimao NZ 1 buah
Dinamo atau -1 Hand Shake Electric Wind Thread
Kawat Trafo Machine
10. Palu Palu konde gagang kayu ukuran 30 cm 1 buah
11. Klosan Klosan ukuran K9 dan K11 2 buah
12. Tang Tang lancip dan potong Tekiro 8 inch 1 buah
13. Obeng Kenmaster obeng kembang 1 buah
14. Kabel Kabel tembaga serabut isi 2 30 cm
15. Steker Steker plastik Broco 2,5A 250V~ 1 pcs

B. Bahan
Tabel 1.2. Bahan-bahan untuk pembuatan transformator
No. Bahan Spesifikasi Jumlah
1. Koker Koker plastik ukuran 25×40 mm² 1 pcs
2. Kawat Email Kawat email tembaga ukuran 0,45 mm 2 ons
3. Kawat Email Kawat email tembaga ukuran 1,3 mm 3 ons
4. Kern Trafo EI Kern atau inti EI besi berukuran 25 atau 3,15 kg
seukuran dengan koker plastik
5. PCB PCB lempengan polos 30×10 cm 1 pcs
6. Kaki Trafo Kaki trafo untuk bagian bawah sebanyak 4 pcs
4 sisi
7. Mur Mur ukuran 4 mm 4 pcs
8. Ring Baut Ring untuk baut ukuran 4 mm 4 pcs
9. Baut Baut ukuran 4 mm dengan panjang baut 4 pcs
8 - 11 cm
10. Isolasi Trafo Isolasi khusus trafo yang berguna untuk 1 pcs
melapisi kawat pada setiap kumparan
11. Lem Lem super atau sejenisnya untuk 1 botol
menyambung PCB dan koker
12. Bubuk Kopi Bubuk kopi secukupnya untuk Secukupnya
merekatkan hasil lem dari sambungan
antara PCB dengan koker

IV. METODE PRAKTIKUM


1.Pertama-tama, buatlah rancangan perhitungan kumparan yang
diperlukan untuk pembuatan transformator step down.

Gambar 1.9. Perencanaan Perhitungan Pembuatan Trafo Step Down

2. Kemudian, siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk


pembuatan transformator step down.
3. Selanjutnya, potonglah koker menjadi dua bagian yang sama rata
menggunakan gergaji besi untuk disambungkan dengan PCB
polos. Lalu, amplas bagian yang terpotong supaya halus dan
mudah disambung.

Gambar 1.10. Pemotongan Koker PlastikPlasti

4. Setelah itu, potong PCB polos memakai gerinda listrik dengan


ukuran 5×3,5 cm sebanyak dua buah sebagai media untuk
menyambung sisi kanan dan kiri dari koker yang sudah dipotong.
Dan buatlah potongan baru dari PCB untuk sayap samping dari
trafo sebanyak 4 buah dengan ukuran 5×1 cm.

Gambar 1.11. Pemotongan Lempengan PCB

5. Kemudian, pasang potongan dua buah PCB 5×3,5 cm secara


berhadapan pada bagian tengah dengan menyesuaikan posisi
koker yang telah terpotong supaya dapat memanjang. Dan berilah
lem pada pertemuan antara 4 sisi PCB dengan koker serta berilah
bubuk kopi secukupnya pada bagian yang di lem untuk
merekatkannya. Lakukan hal yang sama untuk pemasangan sayap
trafo, namun cukup merekatkan menggunakan lem.
6. Setelah melakukan penyambungan koker, maka ratakan
permukaan sambungan menggunakan amplas hingga halus, dan
jika sudah halus berilah lapisan isolasi trafo pada bagian tengah
sampai seluruh bagian tersebut tertutup rapat.

Gambar 1.12. Hasil Sambungan PCB dengan Koker

7. Selanjutnya, mulailah proses penggulungan kawat email 0,3 mm


untuk kumparan primer terlebih dahulu sebanyak 410-412 lilitan.
Penggulungan dilakukan dengan menempatkan koker pada mesin
gulung kabel trafo yang tersedia. Lalu, lilitkan kabel pada bagian
gerigi koker untuk titik awal permulaan proses penggulungan.

8. Jika penggulungan untuk kumparan primer sudah selesai, maka


lapiskan kembali kabel tersebut menggunakan isolasi trafo secara
rapi dan tertutup rapat. Lalu, dilanjutkan dengan penggulungan
untuk kumparan sekunder sebanyak 41 lilitan menggunakan kawat
email 1,3 mm sebanyak 2 kali, sehingga total menjadi 82 lilitan.
Pastikan penggulungan kumparan sekunder dilakukan sesuai
dengan arah pada lilitan kumparan primer.

(a) (b)

Gambar 1.13. Proses Penggulungan Kawat Email Primer (a) dan


Sekunder (b)
9. Setelah proses penggulungan selesai, lilitkan kabel terakhir pada
gerigi koker sesuai dengan posisinya dan akan digunakan sebagai
terminal yang dapat disambung dengan kabel. Lalu, lapiskan
kembali lilitan kawat menggunakan isolasi trafo untuk menutupi
dan merapikannya.

10. Kemudian, pasanglah kern EI trafo dengan memasukkannya


melalui lubang yang terdapat pada bagian tengah koker dari trafo.
Susunlah kern EI secara selang-seling dan pastikan pemasangan
dilakukan serapat mungkin untuk menghindari getaran yang cukup
mengganggu. Setelah pemasangan selesai, maka ratakan posisi
kern dan masukkan baut, ring serta mur pada 4 titik dari kern untuk
menguatkan dan menjaga kerapatan dari kern tersebut.

11. Setelah itu, sambungkan kabel steker buntung dengan bagian


kumparan primer trafo. Penyambungan kabel dilakukan dengan
proses solder. Setelah kabel tersambung, dilanjutkan dengan
mencolok ujung kabel yang tersambung dengan stop kontak untuk
mengalirkan listrik ke trafo dan melakukan pengujian tegangan
input dan tegangan output yang dihasilkan dari trafo tersebut
menggunakan multitester atau multimeter.

(a) (b)

(c)

Gambar 1.14. Proses Isolasi Kumparan (a), Pemasangan Kern atau


Inti Besi EI (b) dan Hasil Pembuatan Transformator (c)
V. HASIL DAN ANALISIS

(a) (b)

Gambar 1.15. Proses Pengukuran Tegangan (a) Terminal 1 & CT


(b) Terminal 2 & CT.
Penjelasan :
Pada pembuatan ulang transformator, jumlah akhir dari kumparan primer dan
kumparan sekunder dilebihkan sedikit atau lebih tepatnya kumparan primer
terdapat 411 lilitan dan untuk kumparan sekunder 82 lilitan
dengan metode penggulungan menggunakan opsi Kedua yaitu menggulung
dengan satu kawat. Berikut ini adalah hasil pengukuran tegangan output
transformator menggunakan multimeter.
Tabel 1.3. Hasil Pengukuran Tegangan Output Trafo

Tegangan Output Trafo (V)

Tegangan output1 Tegangan output 2


Percobaan
Terminal & CT 1 Terminal & CT 2

1 21,7 24,2

2 22,2 23,6

3 21,3 22,9

Rata rata tegangan 21,7 23,5


VI. KESIMPULAN
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik. Transformator dibedakan menjadi dua jenis yaitu
transformator step up dan transformator step down. Transformator step up
berfungsi untuk menaikkan tegangan AC sedangkan transformator step down
berfungsi untuk menurunkan tegangan AC.

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.


Tegangan masukkan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan
fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder.
Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika
efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan
kelilitan sekunder.

Transformator adalah alat yang berfungsi untuk menaikkan danmenurunkan


tegangan AC. Asas kerja transformtor yaitu pada transformator terdapat dua
kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder yangdihubungkan
dengan inti besi sebagai penyalur fluks. Kumparan primer berfungsi sebagai
input yang dialiri arus AC, sehingga pada lilitan primer terjadi perubahan
garis gaya magnet (medan magnet). Perubahan tersebut kemudian
diinduksikan oleh kumparan primer pada kumparan sekunder. Sehingga
padakumparan sekunder menimbulkan arus induksi.Pada kenyataannya tidak
ada trafo ang ideal, sehingga daya keluaran padakumparan sekunder selalu
lebih kecil daripada daya masukan pada kumparan primer. Perbandingan
daya keluaran dan daya masukan ini disebut efisiensitrafo.

VII. REFERENSI
Modul Praktikum Pengantar Teknik Elektro. Jurusan
Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia, 2019.
R. L. Boylestad and L. Nashelsky. Electronics: A Survey
of Electrical Engineering Principles 4th ed. Englewood Cliffs,
NJ: Prentice-Hall Inc., 1996.

Kho, D. (2019). Teknik Elektronika . Teknik Elektronika Pengertian Transformator dan


Prinsip Kerja Transformator, 66-74.
Purwanto, F. (2009). Elektronika Dasar. Transformator CT , 41-55.

Anda mungkin juga menyukai