TRANSFORMATOR
Disusun Guna Memenuhi Tugas Perkuliahan Mata Kuliah
Teknik Tenaga Listrik
Dosen Pengampu : Cepi Rahmansah. S.pd., M.T
Oleh :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat-Nya
saya bisa menyelesaikan makalah tentang Transformator. Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Cepi Rahmansah S.pd., M.T
dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa Teknik pada
umumnya dan bermanfaat untuk mahasiswa teknik industri khususnya serta bisa
menjadi peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Muhamad Akbar
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami Definisi dari Transformator.
2. Mengetahui dan memahami Prinsip kerja dari Transformator.
3. Mengetahui dan memahami Jenis dan Bagian Transformator.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Gambar 1, Transformator
3
2.2 Prinsip Kerja Transformator
Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan sekunder)
yang bersifat induktif.Kedua kumparan ini terpisah secara elektris namun
berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi
(reluctance) rendah.
Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik maka fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti yang
dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup maka
mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan primer maka di
kumparan primer terjadi induksi (self induction) dan terjadi pula induksi di
kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari kumparan primer atau
disebut sebagai induksi bersama (mutual induction) yang menyebabkan
timbulnya fluks magnet di kumparan sekunder, maka mengalirlah arus
sekunder jika rangkaian sekunder di bebani, sehingga energi listrik dapat
ditransfer keseluruhan (secara magnetisasi).Prinsip dasar suatu transformator
adalah induksi bersama(mutual induction) antara dua rangkaian yang
dihubungkan oleh fluks magnet.
Dalam bentuk yang sederhana,transformator terdiri dari dua buah
kumparan induksi yang secara listrik terpisah tetapi secara magnet
dihubungkan oleh suatu path yang mempunyai relaktansi yang rendah. Kedua
kumparan tersebut mempunyai mutual induction yang tinggi. Jika salah satu
kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik
timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan yang lain
menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak listrik) induksi ( sesuai
dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday, Bila arus bolak balik
mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl).
1. Transformator Step-Up
4
sehingga dapat berfungsi sebagai penaik tegangan. Pada umumnya,
transformator kerap ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai
penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang
difungsikan dalam transmisi jarak jauh.
Ciri-Ciri step-up :
1. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih kecil dari jumlah lilitan
kumparan sekunder, (Np < Ns)
2. Tegangan primer selalu lebih kecil dari tegangan sekunder, (Vp < Vs)
3. Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus sekunder, (Ip> Is)
Ciri-ciri step-down:
1. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari jumlah lilitan
kumparan sekunder, (Ip> Ns)
2. Tegangan primer selalu lebih besar dari tegangan sekunder (Vp > Vs)
3. Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus sekunder, (Ip< Is)
4. Autotransformator
Jenis transformator ini terdiri atas satu lilitan yang berlanjut secara
listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian pada
lilitan prime juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan
sekunder demikian selalu dalam berlawanan dengan arus primer,
sehingga dalam tarif daya yang sama lilitan sekunder dapat dibuat
5
dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan dengan transformator pada
umumnya.
5. Autotransformator Variable
Jenis autotransformator variabel memiliki pengertian bahwa
autotransformator biasanya yang sadapan tengahnya dapat diubah-
diubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang
berubah-ubah.
6. Transformator Isolasi
Jenis transformator isolasi mempunyai lilitan sekunder yang
berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama
dengan tegangan primer. Walaupun demikian, pada beberapa desain,
gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk tujuan dan fungsi
mengkompensasi kerugian.
Transformator diantaranya ini berfungsi sebagai isolasi antara dua
kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak
digantikan oleh kopling kapasitor.
7. Transformator Pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus
untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini
menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus
primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena
GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan
fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak
jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.
6
dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara
delta (Δ).
7
Gambar 3, Current Carrying Circuit
3. Bushing
Bushing adalah sarana penghubung antara belitan dengan jaringan
luar. Ciri-ciri bagian transformator ini terdiri dari sebuah konduktor yang
diselubungi oleh isolator, isolator yang berfungsi sebagai penyekat antara
konduktor bushing dengan bodi maintank transformator.
4. Pendingin
Bagian transformator ini berarti bahwa suhu pada trafo yang
sedang beroperasi akan dipengaruhi oleh kualitas tegangan jaringan,
rugi-rugi trafo itu sendiri dan juga pada suhu lingkungan. Diketahui
bahwa suhu operasi yang tinggi dapat membuatnya rusak isolasi kertas
8
dan trafo. Dengan demikian, pendinginan yang efektif sangat diperlukan.
Minyak isolasi trafo selain itu juga sebagai media isolasi yang memiliki
fungsi sebagai pendingin.
Selain itu pada minyak bersirkulasi, panas berasal dari belitan yang
akan dibawa oleh minyak akan sesuai dengan jalur sirkulasinya dan akan
didinginkan pada sirip-sirip radiator.
Gambar 6, Konservator
9
6. Minyak Transformator
Minyak transformator berfungsi sebagai media isolasi, pendingin
dan juga pelindung belitan dari oksidasi. Jenis-jenis minyak isolasi trafo
adalah minya mineral yang terdiri dari parafinik, napthanik dan aromatik.
7. Tap Changer
Kestabilan tegangan dalam suatu jaringan adalah sebagai salah
satu hal yang dinilai sebagai kualitas tegangan. Transformator dituntut
mempunyai nilai output yang stabil. Tidak hanya itu, padabesarnya
tegangan input tidak selalu sama.
Dengan mengubah banyaknya belitan pada sisi primer diharapkan
dapat merubah ratio antara belitan primer dan sekunder dengan
demikian tegangan output / sekunder pun dapat disesuaikan dengan
kebutuhan sistem berapapun tegangan input / primernya.Penyesuaian
ratio belitan ini dapat disebut Tap Changer.
10
Gambar 8, Tap Changer
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transformator merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga/ daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah
atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Sebuah transformator
terdiri dari dua atau lebih lilitan yang saling dikaitkan medan magnet
bersama. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik.Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer
menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan
sekunder.Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder.
Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke
lilitan sekunder.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://teknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-trafo/
https://www.artikelsiana.com/2018/09/Pengertian-Transformator-Dasar-Teori-
Fungsi-Jenis-Contoh-Prinsip-Kerja.html
http://fhitrieastrea.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-transformator.html
13