TRAFO
Disusun Oleh :
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat hidayah dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan jurnal ini. Jurnal ini
disusun untuk memperoleh nilai pada Modul 04 tentang “PENGUKURAN
SUDUT DAN KETINGGIAN”.
Jurnal ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai Modul
04. Diharapkan jurnal ini dapat bermanfaat bagi pelajar atau masyarakat umum
terutama kami sendiri sekali penyusun jurnal ini.
Selama proses perancangan dan penulisan jurnal ini penulis mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Dan semua pihak yang membantu, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu semoga segala bantuan yang diberikan kepada
penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari atas
ketidaksempurnaan penyusunan jurnal ini namun penulis tetap berharap jurnal ini
akan memberikan manfaat bagi para pembaca.
Demi kemajuan penulis, penulis juga mengharapkan adanya masukan
berupa kritik atau saran yang berguna.
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................II
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................1
BAB II TEORI DASAR...........................................................................................2
2.I. Pengertian Transfomator....................................................................................2
2.2 Bagian bagian Transfomator............................................................................3
2.3 Prinsip Kerja......................................................................................................4
2.4 Jenis jenis Transfomator..................................................................................5
2.4.1 Transfomator Step up.....................................................................................5
2.4.2 Trnasfomator Step Down...............................................................................5
2.4.3 Transfomator Autotransfomator.....................................................................6
2.4.4 Transformator Autotransformator Variabel..................................................7
2.4.5 Transformator Isolasi.....................................................................................7
2.4.6 Transformator Pulsa.......................................................................................8
2.4.7 Tranfomator tiga fase.....................................................................................8
2.4.8 Transfomator CT...........................................................................................9
2.4.9 Transformator Non CT.................................................................................10
2.4.10 Transformator Daya...................................................................................10
2.4.11 Transfomator distribusi..............................................................................11
2.4.12 Transformator Arus....................................................................................12
2.5. Rugi-rugi dalam Transformator......................................................................12
2.6 Rumus efisiensi trafo.......................................................................................13
2.7 Hubungan Wye-delta (Y-Δ)............................................................................16
2.8 Aplikasi Transfomator.....................................................................................18
BAB III PERHITUNGAN TRAFO.......................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
LAMPIRAN...........................................................................................................24
III
DAFTAR GAMBAR
III
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
TEORI DASAR
2
2.2 Bagian bagian Transfomator
3
2.3 Prinsip Kerja
Jika arus yang dialirkan melalui kumparan primer semakin besar, maka
medan magnet yang dihasilkan juga akan semakin besar yang dialirkan ke
kumparan sekunder. Pada kumparan sekunder terjadi perubahan gaya gerak listrik
yang akan berpengaruh pada nilai tegangan dan arus yang dihasilkan tergantung
dari banyaknya perbandingan antara kumparan primer dan kumparan sekunder.
Dari sini lah terjadi perubahan arus dan tegangan yang lebih tinggi atau lebih
rendah dari sebuah transformator.
4
2.4 Jenis jenis Transfomator
5
Trafo step down merupakan trafo yang fungsinya untuk
menurunkan taraf level tegangan bolak – balik dari taraf tinggi ke taraf
yang lebih rendah. Rasio pada trafo ini, untuk jumlah lilitan pada
kumparan primernya lebih banyak dibanding jumlah lilitan pada kumparan
sekunder. Trafo ini digunakan sebagai pengubah tegangan grid yang tinggi
menjadi tegangan yang lebih rendah yang dapat dipakai untuk peralatan
rumah tangga. Misalnya, untuk disesuaikan dengan alat elektronik di
rumah.
Trafo yang satu ini hanya mempunyai satu jumlah lilitan, dalam
trafo autotransformator sebagian lilitan primer juga disebut sebagai lilitan
sekunder. Dalam lilitan, arus sekunder selalu menghadap kepada arus
primer. Keuntungan menggunakan transformator ini adalah bentuknya
yang kecil tetapi performa yang dihasilkan lebih bagus jika dibandingkan
dengan trafo yang memiliki jumlah dua lilitan.
6
2.4.4 Transformator Autotransformator Variabel
7
2.4.6 Transformator Pulsa
8
Transformator tiga fase ini ialah trafo jenis biasa pada elektronika
yang dihubungkan secara khusus satu sama lain untuk beroperasi dengan
arus primer dan sekundernya.Lilitan primer pada trafo ini biasanya
dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekundernya dihubungkan
secara delta. Pada umumnya, lambang arus primer ialah (Y) dan arus
sekunder adalah (Δ).
2.4.8 Transfomator CT
9
Gambar 2.4.9: Trafo Pulsa
Sumber : wira.2020
10
Gambar 2.4.11: Trafo distribusi
Sumber : wira.2020
11
Gambar 2.4.12: Trafo arus
Sumber : wira.2020
12
2. Kerugian kopling trafo. Kerugian kopling trafo dapat terjadi jika pada saat
pembuatannya, kopling antara kumparan primer dan sekunder tidak
sempurna sehingga fluks magnet yang mengalir juga tidak sempurna. Maka
dari itu desain trafo sekarang menggunakan lilitan yang disusun secara
berlapis-lapis untuk mengurangi kerugian kopling.
3. Kerugian arus eddy. ggl induksi pada trafo yang bolak-balik dapat
menimbulkan arus dalam inti magnet yang berubah-ubah dan melawan
fluks magnet yang ada didalamnya terutama pada material inti. Hal ini
tidak baik dan menyebabkan efisiensi trafo berkurang. Untuk itu sebuah
trafo menggunakan intip besi tipis yang ditumpuk secara berlapis-lapis. Ini
bertujuan untuk mengurangi arus eddy. Demikian prinsip kerja
transformator secara umum. .
Keterangan :
13
ɳ : efisiensi trafo
Vs : tegangan sekunder
Is : arus sekunder
Vp : tegangan primer
Ip : arus primer
Jika yang diketahui salah satunya adalah jumlah lilitan trafo, maka dapat
juga dihitung efisiensinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
ɳ : efisiensi trafo
Is : arus sekunder
Ns : lilitan sekunder
Ip : arus primer
Np : lilitan primer
Dari ketiga rumus diatas ternyata secara umum untuk menghitung nilai
efisiensi sebuah transformator ternyata sangat mudah. Untuk lebih memperjelas
lagi kita akan coba menghitung efisiensi trafo dengan beberapa contoh soal.
Jawab:
14
Diketahui:
Vs : 220
Is : 1
Vp : 9
Ip : 3
Soal 2
Diketahui sebuah trafo memiliki tegangan input 220V dengan arus 0,5A.
Sedangkan tegangan output trafo adalah 32V. Jika efisiensi trafo tersebut 85%,
berapakah arus output (sekunder) dari trafo tersebut?
Jawab:
Diketahui:
ɳ : 85%
Vs : 32
Is : 0,5
Vp : 32
Ip : ?
15
ɳ = (Vs x Is / Vp x Ip) x 100%
85% = ( 32 x Is / 220V x 0,5A) x 100%
85 = (3200 x Is) / 110
Is = (85 x 110) / 3200
Is = 9350 / 3200
Is = 2,9 A
16
Gambar 2.7: Hubungan Y-Δ
Sumber : wikemedia.2019
17
2.7.1 Keuntungan Transfomator hubungan Y-Δ
- Tidak ada masalah yang serius pada saat melayani beban yang tidak
seimbang karena hubungan delta pada sisi sekunder akan
mendistribusikan beban tidak seimbang tersebut pada masing-masing
phasa.
- Masalah harmonisa ketiga pada tegangan disisi sekunder dapat dihapus
karena telah disirkulasikan melalui hubungan delta disisi sekunder.
1. Trafo step down untuk generator Penggunaan trafo pada bidang marine
digunakan pada penurun tegangan hasil dari generator.\
2. Trafo pada Mesin lasBiasanya trafo yang terpasang di mesin las sekalian
dengan rectifier untuk mengubah arus AC menjadi DC3.
18
3. Alat navigasi kapal
19
BAB III
PERHITUNGAN TRAFO
Contoh soal :
Diketahui sebuah trafo memiliki kumparan primer sebanyak 300 lilitan, tegangan
primer 12 volt, tegangan sekunder 120 volt dan arus primer sebesar 0.6 ampere.
Tentukanlah besar kuat arus pada kumparan sekunder, jumlah lilitan sekunder dan
jenis trafo.
Diketahui:
Vp : 12 Volt
Vs : 120 volt
Np : 300 lilit
Ip : 0.6 Ampere
Ditanya:
a. Ns
b. Is
c. Jenis trafo
Jawab:
a. jumlah lilitan sekunder dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Vp/Vs = Np/Ns
12/120 = 300/Ns
Ns = (300 x 120)/12
Ns = 3000 lilit
b. besar arus pada lilitan sekunder dapat dicari dengan rumus berikut:
Np/Ns = Is/Ip
300/3000 = Is/0.6
20
Is = (3/30) x 0.6
Is = 0.1 x 0.6
Is =0.06 ampere
c. Jenis trafo di atas adalah trafo step up (penaik tegangan)
Seorang pembuat trafo ingin membuat sebuah trafo penurun tegangan yang akan
digunakan untuk menurunkan tegangan jala jala listrik (PLN) 220 Volt menjadi
tegangan 11 volt. Jika dia membuat lilitan sekunder sebanyak 40 lilitan, berapakan
jumlah lilitan primer pada trafo yang dirancangnya?
Diketahui:
Vp : 220 volt
Vs : 11 volt
Ns : 40 lilit
Ditanya :
Jumlah lilitan primer (Np)
Jawab :
Vp/Vs = Np/Ns
220/11 = Np/40
Np = (220 /11) x 40
Np = 800 lilit
Jika kuat arus kumparan primer trafo pada soal di atas adalah 0.5 ampere,
hitunglah kuat arus yang terjadi pada kumparan sekunder dan berapakah efisiensi
dari trafo tersebut.
Untuk mencari kuat arus pada kumparan sekunder dapat kita gunakan rumus:
Np/Ns = Is/Ip
800/40 = Is/0.5
Is = (800/40) x 0.5
Is = 20 x 0.5
Is =10 ampere
21
Untuk mencari nilai efisiensi dari kerja trafo di atas dapat digunakan rumus
berikut.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
24