Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TRANSFORMATOR

Mata Kuliah : Mesin Listrik II


Dosen Pengampu : Muhammad, ST, M.Sc

Disusun Oleh :
Ari Afrizal
(190150093)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.
Sehingga kami, selaku penyusun telah menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul
“TRANSFORMATOR” tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Mesin Listrik II. Dan kami
menyusun ini bertujuan untuk memberikan pembahasan tentang perkembangan Mesin Listrik
II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang transformator dan
jenis-jenisnya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Mungkin dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan yang tidak kami sadari. Oleh karena itu, kami meminta maaf yang sebesar–besarnya
atas kekurangan yang ada dalam makalah ini, kami mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun untuk pembelajaran selanjutnya.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah sudi
kiranya memberi sebagian pengetahuannya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini memberi manfaat kepada kita semua.

Lhokseumawe, November 2021

Penulis

i
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................................... i


Kata Pengantar ........................................................................................................................................ ii
Daftar Isi.................................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1


A. Latar Belakang..................................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 1
C. Manfaat dan Tujuan ............................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 2


A. Pengertian Transformator .................................................................................................................. 2
B. Prinsip Kerja Transformator ................................................................................................................ 3
C. Jenis Kerugian Dalam Transformator .................................................................................................. 4
D. Jenis-Jenis Transformator……………………………………………………………………………………………………………… 4
E. Bagian–Bagian Transformator ………………………….…………….……….……….……………………………………….. 12

F. Aplikasi Transformator ...................................................................................................................... 15

BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 16


A. Kesimpulan........................................................................................................................................ 16
B. Saran ................................................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Transformator merupakan suatu alat listrik yang termasuk ke dalam klasifikasi mesin
listrik static yang berfungsi menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah dan sebaliknya. Atau dapat juga diartikan mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu
tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis
dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.

Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC)
dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita inginkan. Transformator terdiri dari kumparan primer
dan kumparan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan dililitkan pada inti besi lunak.
Inti besi lunak dibuat dari pelat yang berlapis-lapis untuk mengurangi daya hilang karena arus
pusar (Kanginan, 2000).

Transformator Arus Adalah trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan
berupa besaran arus dengan cara perbandingan belitan pada belitan primer atau sekunder. Trafo
ini biasa digunakan untuk pengukuran tak langsung beban arus yang mengalir ke pelanggan
kemudian membatasinya. Selain itu bisa juga besaran arusnya diambil sebagai input data
masukan peralatan pengaman jaringan.

Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga listrik memungkinkan terpilihnya
tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan, misalnya kebutuhan akan
tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.

B. Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah yang akan dipaparkan dalam pembahasan :

1. Apa itu transformator?


2. Apakah fungsi dari penggunaan Transformator?
3. Bagaimanakah prinsip kerja dari Transformator?
4. Apa saja jenis dari transformator?
5. Mengapa transformator menggunakan arus AC bukan DC?

C. Manfaat dan Tujuan


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan dan
memahami apa itu transformator dan juga jenisnya. Manfaat pembuatan makalah ini yaitu
pembaca dapat mengetahui tentang apa itu transformator, bagaimana prinsip kerja dari sebuah
transformator, dan jenis-jenis dari transformator

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Transformator
Transformator atau sering juga disebut trafo adalah komponen elektronika pasif yang
berfungsi untuk mengubah (menaikkan/menurunkan) tegangangan listrik bolak-balik (AC).
Bentuk dasar transformator adalah sepasang ujung pada bagian primer dan sepasang ujung pada
bagian sekunder. Bagian primer dan skunder adalah merupakan lilitan kawat yang tidak
berhubungan secara elektris. Kedua lilitan kawat ini dililitkan pada sebuah inti yang dinamakan
inti trafo. ( Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, ITB Bandung, 1991).

Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC)
dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita inginkan. Transformator terdiri dari kumparan primer
dan kumparan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan dililitkan pada inti besi lunak.
Inti besi lunak dibuat dari pelat yang berlapis-lapis untuk mengurangi daya hilang karena arus
pusar (Kanginan, 2000).

Trafo, adalah perangkat listrik pasif yang mentransfer energi listrik dari satu rangkaian
listrik ke yang lain, atau beberapa rangkaian. Arus yang bervariasi dalam setiap kumparan
transformator menghasilkan fluks magnet yang bervariasi dalam inti transformator, yang
menginduksi gaya gerak listrik yang bervariasi pada kumparan lain yang melilit pada inti yang
sama. Energi listrik dapat ditransfer antara kumparan yang terpisah tanpa koneksi logam
(konduktif) antara kedua sirkuit. Hukum induksi Faraday, ditemukan pada tahun 1831,
menjelaskan efek tegangan yang diinduksi dalam setiap kumparan karena perubahan fluks
magnet yang dikelilingi oleh kumparan.

Transformator atau trafo adalah alat yang memindahkan tenaga listrik antar dua
rangkaian listrik atau lebih melalui induksi elektromagnetik. Transformator atau trafo
digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arus listrik.

Perangkat ini diperlukan karena alat elektronik memerlukan tegangan tertentu agar
dapat bekerja. Misalnya lampu listrik di rumah memerlukan tegangan 220 Volt.

2
B. Prinsip Kerja Transformator
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan
primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh
adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung
kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik
(mutual inductance).

Pada skema transformator di atas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang
mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang
dihasilkan akan berubaharah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder
akan berubah polaritasnya.

Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer,tegangan sekunder, dan jumlah
lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:

𝑉𝑝 𝑁𝑃
=
𝑉𝑠 𝑁𝑠

Dimana:

Vp = tegangan primer (volt)


Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder

Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder
adalah:

1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).


2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
𝐼 𝑁𝑠
(𝑉𝑠 ~ ) sehingga dapat ditulis 𝑉𝑠 = 𝑥 𝑉𝑝
𝑁𝑝 𝑁𝑝

3
C. Jenis Kerugian Dalam Transformator

Rugi-rugi atau losses pada trafo antara lain:

1. Kerugian tembaga. Kerugian I²R dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh
resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.
2. Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder tidak
sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong
lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan secara
berlapis-lapis antara primer dan sekunder.
3. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat
pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat mempengaruhi efisiensi
transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung
lilitan primer dan sekunder secara semiacak (bank winding).
4. Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah.
Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya
dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti
reluktansi rendah.
5. Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-balik, arus
cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian
kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang
dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil
yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau
lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa.
6. Kerugian arus eddy (arus olak). Kerugian yang disebabkan oleh GGL masukan yang
menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet yang
membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan
fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapis-
lapisan.

D. Jenis-Jenis Transformator

Trafo dapat ditemukan pada sistem transmisi listrik, industri, dan peralatan elektronik.
Contohnya seperti trafo daya, trafo instrumen, autotransformer, trafo penyearah (RF), dan lain-
lain. Semua trafo tersebut memiliki perbedaan ukuran, nilai, dan bentuk antara satu dengan
yang lainnya, tetapi dengan prinsip kerja yang sama. Berikut ini jenis trafo beradasarkan
pengelompokannya.

1. Jenis trafo berdasarkan level tegangan

Secara umum, trafo dikelompokkan berdasarkan level tegangan yaitu pengelompokan


yang dilihat dari perbandingan jumlah lilitan antara kumparan primer dan kumparan sekunder.
Terdapat 2 jenis trafo dalam pengelompokan ini yaitu trafo step up dan step down.

4
 Transformator Step Up

Transformator step up merupakan trafo yang berfungsi menaikkan tegangan. Trafo ini
memiliki ciri yaitu jumlah lilitan pada kumparan primer lebih sedikit dibanding liltan pada
kumparan sekunder (Np < Ns). Jadi elektromagnetik pada kumparan sekunder lebih besar. Pada
pembangkit listrik, trafo ini digunakan untuk menaikkan tegangan yang keluar dari generator.
Tujuannya agar saat ditransmisikan ke jaringan listrik, listrik tidak kehilangan banyak daya.
Trafo ini juga dapat ditemui pada perangkat inverter yang biasa digunakan untuk menaikkan
tegangan menjadi lebih besar.

 Transformator Step Down

Transformator step down berfungsi untuk menurunkan tegangan. Kebalikan dari trafo step
up, trafo step down memiliki lilitan primer yang lebih banyak dibanding lilitan
sekundernya (Np > Ns). Pada sistem distribusi listrik, trafo ini digunakan untuk menurunkan
tegangan menengah ke tegangan rendah yaitu 220 v agar dapat digunakan oleh masyarakat.
Trafo step down juga sering digunakan pada perangkat elektronik karena perangkat elektronik
membutuhkan tegangan yang lebih kecil. Variasi tegangan yang dihasilkan antara lain 5v, 6v,
9v, 12v, 24v, hingga 48v.

5
 Auto Transformer

Auto transformers berbeda dengan trafo biasanya karena hanya memiliki satu kumparan
saja. Kumparan tunggal tersebut menjadi kumparan primer sekaligus kumparan sekunder.
Semua trafo memiliki ujung lilitan yang tetap, tetapi tidak untuk trafo ini, auto transformer
menyediakan lebih banyak pilihan karena ujung lilitan dapat diambil (disadap) dari tengah-
tengah lilitan sebagai jalan keluarnya tegangan sekunder. Perbedaan posisi sadapan ini
menentukan perbandingan kumparan pada sisi primer dan sekundernya. Sehingga, auto
transformer ini menyediakan berbagai variasi tegangan yang dapat dipilih. Untuk lebih
jelasnya, coba Anda amati gambar berikut ini.

Auto transformers dapat berjenis step up maupun step down karena posisi sadapan yang dapat
dipindah-pindah.

2. Jenis trafo berdasarkan bahan inti yang digunakan

Trafo mentransfer energi listrik dengan cara menghantarkan medan elektromagnetik


melewati inti trafo. Perbedaan bahan inti yang digunakan menyebabkan perbedaan medan
magnet yang dihasilkan dari proses induksi. Berdasarkan bahan inti, terdapat beberapa jenis
bahan yang digunakan antara lain.

 Trafo inti udara

6
Trafo inti udara tidak menggunakan bahan apapun sebagai inti. Jadi proses induksi medan
magnet hanya merambat melalui medium udara sepenuhnya. Trafo ini memiliki kelemahan di
mana induksi listrik yang dihasilkan lebih lemah jika dibanding dengan trafo berinti besi atau
ferrite. Trafo ini digunakan pada perangkat elektronik portable seperti radio frekuensi. Selain
itu, trafo ini dapat menjadi pilihan untuk membuat charger wireless, yang mana kumparan
primer berada pada sumber listrik dan kumparan sekunder berada di perangkat yang di-charger.
Dengan tidak adanya inti, membuat trafo udara memiliki bobot yang ringan.

 Trafo inti besi

Trafo inti besi menggunakan plat-plat berbahan besi lunak sebagai intinya. Bahan besi
lunak tersebut dicampur dengan magnet, sehingga medan magnet terinduksi lebih kuat.
Sementara itu, tingkat efisiensi trafo juga meningkat. Plat-plat besi yang digunakan sebagai inti,
memiliki bentuk dan ukuran yang beragam. Di pasaran, terdapat beberapa bentuk seperti E, I,
U, L, dsb.

7
Plat-plat tersebut tipis. Dalam perakitannya, plat-plat besi tipis tersebut disusun berlapis-
lapis. Trafo-trafo berinti besi telah digunakan secara luas. Sayangnya trafo jenis ini memiliki
bobot yang berat

 Trafo inti ferrite

Trafo ini menggunakan ferrite sebagai intinya karena memiliki daya tembus magnet yang
tinggi. Trafo berinti ferrite lebih banyak digunakan pada peralatan elektronik daripada elektrik.
Ferrite ini disarankan digunakan pada trafo yang menangani listrik berfrekuensi tinggi seperti
pada Switch Mode Power Supply (SMPS), rectifier transfomator (trafo penyearah), dan
sebagainya. Trafo inti ferrite juga memiliki bentuk dan ukuran yang beragam. Umumnya inti
ferrite berbentuk seperti huruf E.

 Trafo toroid

Trafo toroid menggunakan bahan besi atau ferrite sebagai intinya. Trafo ini memiliki
bentuk seperti toroid, ada juga yang menganggap bentuknya seperti donat sehingga disebut juga
trafo donat. Trafo ini memiliki keunggulan di mana kemampuan induksinya sangat tinggi dan
kemungkinan terjadinya kebocoran induktansi sangat kecil. Trafo ini biasanya digunakan pada
rangkaian amplifier dan power supply.

8
3. Jenis trafo berdasarkan penggunaannya

Trafo memiliki banyak sekali jenis termasuk dalam hal penggunaannya. Walaupun pada
listrik elektronik maupun elektrik trafo hanya berguna untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan, tetapi masing-masing trafo juga memiliki fungsi spesifiknya. Penggunaan trafo saat
ini antara lain:

 Trafo pada sistem transmisi energi listrik

Di dunia transmisi energi listrik, trafo menjadi bagian vital yang tak terpisahkan. Terdapat
setidaknya 3 jenis trafo yang berperan dalam sistem transmisi energi listrik yaitu trafo daya,
trafo pengukuran, dan trafo distribusi. Walaupun terlihat sangat besar, trafo ini membantu
sistem transmisi dalam mentransfer daya listrik hingga ke rumah-rumah penduduk.

- Trafo daya

Trafo daya memiliki ukuran yang besar dan digunakan untuk mengirim energi listrik
hingga ke gardu listrik. Trafo ini berperan sebagai penghubung antara generator dengan
jaringan distribusi utama listrik. Prinsip utama dari trafo daya yaitu mengubah tegangan rendah
berarus tinggi menjadi tegangan tinggi berarus rendah. Hal ini untuk meminimalisir kehilangan
daya pada sistem distribusi daya listrik, sehingga lebih efisien. Kebanyakan trafo daya diisi
dengan minyak di dalamnya sebagai pendingin.

- Trafo distribusi

9
Trafo distribusi digunakan sebagai tahap akhir pada sistem distribusi energi listrik. Trafo
ini berfungsi untuk mengubah tegangan tinggi menjadi tegangan rendah yaitu 220 V sehingga
dapat dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Trafo ini ada yang satu phase atau tiga phase. Trafo
distribusi dapat dikelompokkan lagi berdasarkan jenis isolasi yang digunakan yaitu jenis kering
dan basah. Trafo distribusi menggunakan plat-plat baja sebagai intinya. Secara umum, trafo
distribusi bekerja pada tegangan di bawah 200 kVA.

- Trafo pengukuran

Trafo pengukuran seringkali disebut sebagai trafo instrumen. Trafo ini berfungsi untuk
mengukur peralatan pada sistem daya listrik. Listrik yang melewati kumparan primer kemudian
diinduksikan ke kumparan sekunder untuk diubah ke tegangan dan arus yang lebih kecil agar
dapat dihitung. Perbandingan antara kumparan primer dan sekunder diatur sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi kekeliruan walaupun hasil yang ditunjukkan bukan hasil sebenarnya.
Hasil yang ditunjukkan harus dihitung dengan rumus tertentu sesuai jumlah lilitan antara
kumparan primer dan sekundernya.

 Trafo step up dan step down

Listrik yang kita dapatkan dari PLN bertegangan 220 V AC. Namun, beberapa peralatan
listrik seperti pada perangkat elektronik hanya membutuhkan listrik sekitar 5v-24v. Oleh karena
itu, peralatan elektronik selalu menggunakan trafo step down untuk mendapatkan tegangan
yang dibutuhkan. Pada khasus lain, beberapa negara seperti Amerika menggunakan standar
listrik 110 v. Padahal alat-alat listrik elektrik menggunakan 220 v sebagai tegangan suplainya.
Untuk mengatasi hal tersebut, kita harus menggunakan trafo step up untuk menaikkan tegangan
dari 110 v ke 220 v.

10
 Trafo isolasi

Trafo isolasi memiliki fungsi utama sebagai pengaman. Trafo ini digunakan untuk
memisahkan peralatan atau beban listrik dari sumber listrik. Trafo isolasi dapat diumpamakan
sebagai jembatan. Listrik dari sumber yang mengalir pada kumparan primer akan diinduksikan
ke kumparan sekunder dapat digunakan oleh peralatan-peralatan listrik. Semua trafo isolasi
memiliki perbandingan jumlah lilitan yang sama yaitu 1:1 antara kumparan primer dan
sekundernya sehingga tegangan primer sama dengan tegangan sekunder. Trafo isolasi dapat
mencegah terjadinya kejutan listrik. Ketika kita tidak sengaja menyentuh penghantar listrik
yang terbuka, kita akan kesetrum karena tubuh kita menjadi penghantar bagi listrik untuk
mengalir ke dalam tanah dan menuju ke kabel yang di-ground-kan tadi. Dengan trafo isolasi,
hal tersebut tidak terjadi.

 Trafo matching

Trafo matching adalah jenis lain dari trafo yang umum digunakan pada perangkat
elektronik. Trafo ini khusus digunakan pada perangkat audio yang membutuhkan penyetelan
impedansi. Trafo matching dapat menyeimbangkan impedansi pada rangkaian amplifier dengan
komponen-komponen lainnya. Hal ini akan membuat kualitas audio yang dihasilkan amplifier
akan semakin jernih.

11
E. Bagian – Bagian Transformator

Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian, yaitu :

1. Bagian utama transformator


2. Peralatan bantu
3. Peralatan proteksi

1. Bagian utama transformator

Bagian utama transformator, terdiri dari :

 Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks yang ditimbulkan oleh arus
listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang
berisolasi untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus
pusar atau arus eddy (eddy current).
 Kumparan transformator
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan dan kumparan
tersebut di isolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan
menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain.
Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika
kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan
tersebut timbul fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian
sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada kumparan tersebut,
sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan dan arus.
 Kumparan tertier
Fungsi kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau
untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu
dihubungkan delta atau segitiga. Kumparan tertier sering digunakan juga untuk
penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan
reactor shunt, namun demikian tidak semua transformator daya mempunyai kumparan
tertier.
 Minyak transformator
Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang
intinya direndam dalam minyak transformator, terutama pada transformator-
transformator tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak transformator mempunyai
sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi
(memiliki daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin
dan isolasi.

12
Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu :

1) Kekuatan isolasi tinggi


2) Penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil sehingga partikel-
partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat
3) Viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki
kemampuan pendinginan menjadi lebih baik
4) Titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat
menimbulkan baha
5) Tidak merusak bahan isolasi padat
6) Sifat kimia yang stabil

 Bushing
Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui sebuah
bushing, yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus
berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki transformator.

 Tangki dan konservator


Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang terendam minyak
transformator berada atau ditempatkan didalam tangki. Untuk menampung pemuaian
pada minyak transformator, pada tangki dilengkapi dengan sebuah konservator.
Terdapat beberapa jenis tangki, diantaranya adalah :
1) Jenis sirip (Tank Corrugated)
Badan tangki terbuat dari pelat baja bercanai dingin yang menjalani
penekukan, pemotongan dan proses pengelasan otomatis untuk membentuk
badan tangki bersirip. Dengan siripnya berfungsi sebagai radiator pendingin
dan alat bernafas pada saat yang sama. Tutup dan dasar tangki terbuat dari
plat baja bercanai panas yang kemudian di las sambung kepada badan tangki
bersirip membentuk tangki corrugated ini. Umumnya transformator dibawah
4000 kVA dibuat dengan bentuk tangki corrugated.
2) Jenis tangki conventional beradiator
Jenis tangki terdiri dari badan tangki dan tutup yang terbuat dari mild steel
plate (plat baja bercanai panas) ditekuk dan di las untuk dibangun sesuai
dimensi yang di inginkan, sedangkan radiator jenis panel terbuat dari pelat
baja bercanai dingin (cold rolled steel sheets). Transformator ini umumnya
dilengkapi dengan konservator da digunakan untuk 25.000 Kva.
3) Hermatically Sealed Tank with N2 Cushined
Tipe tangki ini sama dengan jenis conventional tetapi di atas permukaan
minyak terdapat gas nitrogen untuk mencegah kontak antara minyak dengan
udara luar.

13
2. Peralatan bantu

Peralatan bantu terdiri dari :

 Pendingin
Untuk mengurangi adanya kenaikkan suhu pada transformator perlu dilengkapi
dengan system pendingin yang berfungsi untuk menyalurkan panas keluar
transformator. Media yang digunakan pada system pendingin dapat berupa udara, gas,
minyak dan air.
Sistem pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara :
1) Alamiah (natural)
2) Tekanan (forced)
 Tap Charger (perubah tap)
Tap charger adalah perubah perbandingan transformator untuk mendapat
tegangan operasi sekunder seseuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang
berubah-ubah.
 Alat Pernafasan
Karena adanya pengaruh naik turunnya beban transformator maupun suhu udara
luar, maka suhu minyak akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu
minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara diatas permukaan minyak
keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka
udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses tersebut diatas disebut pernafasan
transformator. Permukaan minyak transformator akan selalu bersinggungan dengan
udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus pada minyak transformator, maka
untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara dilengkapi tabung
berisi kristal zat hygroscopis.
 Indicator
Untuk mengawasi selama transformator beroperasi, maka perlu adanya indicator
yang dipasang pada transformator. Indicator tersebut adalah sebagai berikut :
1) Indicator suhu minyak
2) Indicator permukaan minyak
3) Indicator system pendingin
4) Indicator kedudukan tap dan sebagainya

3. Peralatan proteksi

Peralatan proteksi terdiri dari :

 Relay Bucholz
Relay Bucholz adalah relay yang berfungsi mendeteksi dan mengamankan
terhadap gangguan transformator yang menimbulkan gas.
Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah :
1) Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam phasa

14
2) Hubung singkat antar phasa
3) Hubung singkat antar phasa ke tanah
4) Busur api listrik antar laminasi
5) Busur api listrik karena kontak yang kurang baik
 Relay tekanan lebih
Relay ini berfungsi hamper sama seperti relay bucholz. Fungsinya adalah
mengamankan terhadap gangguan didalam transformator. Bedanya relay ini hanya
bekerja oleh kenaikkan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan pemutus
tegangan (PMT).
 Relay Diferensial
Berfungsi mengamankan transformator terhadap gangguan didalam
transformator, antara lain adalah kejadian flash over antara kumparan dengan kumparan
tangki atau belitan dengan belitan didalam kumparan ataupun beda kumparan.
 Relay Arus lebih
Berfungsi mengamankan transformator jika arus yang mengalir melebihi dari
nilai yang diperkenankan lewat pada transformator tersebut dan arus lebih ini dapat
terjadi karena beban lebih atau gangguan hubung singkat. Arus lebih ini dideteksi oleh
transformator arus atau current transformator (CT).
 Relay Tangki Tanah
Alat ini berfungsi untuk mengamankan transformator bila ada hubung singkat
antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada
transformator.
 Relay Hubung Tanah
Fungsi alat ini adalah untuk mengamankan transformator jika terjadi gangguan
hubung singkat satu phasa ke tanah.
 Relay Thermis
Alat ini berfungsi untuk mencegah/mengamankan transformator dari kerusakan
isolasi pada kumparan, akibat adanya panas yang lebih yang ditimbulkan oleh arus
lebih. Besaran yang diukur didalam relay ini adalah kenaikkan suhu.

F. Aplikasi Transformator

Penggunaan trafo dimanapun adalah sama, khususnya untuk trafo daya, yaitu sebagai
penaik atau penurun tegangan, menyesuaikan tegangan dari mesin itu sendiri. pada industri
banyak diperlukan trafo, karena untuk pemakaian daya yang besar (misalnya untuk industri) itu
biasanya tegangan yang masuk adalah diatas 380 V (biasanya 20 kV atau 20000V), jadi
diperlukan trafo step down/penurun tegangan untuk menyesuaikan tegangan mesin, misalnya
tegangan untuk motor-motor listrik itu biasanya 380V 3 phase, dan sebagainya. jadi diperlukan
trafo 20kV/380Volt, dan sebagainya.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah, bahwa transformator merupakan komponen
elektronik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Sebuah transformator terdiri
dari dua atau lebih lilitan yang saling dikaitkan medan magnet.

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masuk


bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua
bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan
sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan
sekunder.

Beberapa alasan digunakannya transformator, antara lain:

1. Kebutuhan pemakai / beban memerlukan tegangan yang bervariasi


2. Biasanya sumber jauh dari pemakai sehingga perlu tegangan tinggi (Pada jaringan
transmisi)
3. Tegangan yang dihasilkan sumber tidak sesuai dengan tegangan pemakai.

B. Saran
Mungkin akan muncul berbagai jenis trafo lainnya karena mengingat perkembangan
teknologi terus berjalan. Dan juga agar selalu melakukan maintenance pada trafo secara berkala
agar trafo tetap berkerja pada performa terbaiknya. Penulis juga mengharapkan kkritik dan
saran dalam penulisan makalah dikemudian hari. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hidayatullah, S. S. (2020, 06). MACAM-MACAM TRANSFORMATOR BESERTA


FUNGSINYA. Retrieved November 05, 2021, from belajaronline:
https://www.belajaronline.net/2020/06/macam-macam-transformator-beserta-
fungsinya.html

Nasution, S. F. (n.d.). Alasan Penggunaan Arus AC Bukan DC. Retrieved November 05, 2021, from
scribd: https://www.scribd.com/doc/97901168/Alasan-Penggunaan-Arus-AC-bukan-DC

Raska, R. R. (n.d.). Makalah Transformator. Retrieved november 05, 2021, from academia:
https://www.academia.edu/9328663/Makalah_Transformator

SIMATUPANG, H. (2016, February 07). MAKALAH TRANSFORMATOR PEMELIHARAAN


TRANSFORMATOR. Retrieved November 05, 2021, from makalah-beta: http://makalah-
beta.blogspot.com/2016/02/makalah-transformator-pemeliharaan.html

17

Anda mungkin juga menyukai