Oleh :
08
XI DUTA
Email : sman1_kotategal@yahoo.com
Website : www.sman1-tegal.sch.id
Lembar Pengsahan
Karya tulis yang berjudul ” Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Kegiatann Belajar
Mengajar Siswa Kelas 11 SMAN 1 Tegal” ini telah disahkan oleh
Hari :
Tanggal :
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberikan ilmu dan kesehatan kapada saya sehingga karya tulis ini dapat
diselesaikan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah
membantu saya dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah saya pakai
sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Saya mengakui bahwa saya adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.
Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah saya selesaikan. Tidak semua hal dapat saya
deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Saya telah melakukannya semaksimal
mungkin dengan kemampuan yang saya miliki.
Maka dari itu, saya bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman.
Saya akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki karya tulis saya di masa datang.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini saya mengharapkan banyak manfaat yang dapat
dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini kita dapat
mngetahui apa dampak adanya pembelajaran secara Daring ini. Dengan mengetahui dampak
dan kendala yang terjadi saat pembelajaran secara Daring kita dapat mengetahui bagaimana
cara agar pembelajaran secara Daring menjadi lebih efektif. Kami juga mengharapkan kinerja
pemerintah untuk mengembangkan pembelajaran secara Daring ini. Akhir kata, semoga karya
tulis yang sudah saya kerjakan bermanfaat bagi perkembangan pembelajaran secara Daring
kedepannya.
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan............................................................................................................. i
Kata Pengantar..................................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................................. iii
BAB 1 : PENDAHULUAN................................................................................................. 1
a. Latar belakang......................................................................................................... 1
b. Rumusan masalah.................................................................................................... 1
c. Tujan penelitian....................................................................................................... 1
d. Hipotesis.................................................................................................................. 2
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dapak pendemi Covid-19 dalam dunia pendidikan ini telah diakui oleh organisasi
pendidikan UNESCO. Hampir 300 juta siswa terganggu kegiatan sekolah mereka di seluruh
dunia dan mengancam mereka di masa depan.
Dampak yang paling ditakuti adalah efek jangka panjang. Karena siswa akan secara
otomatis merasakan keterlambatan dalam proses pendidikan yang sedang berjalan. Hal ini
dapat menyebabkan lamabatnya pertumbuhan kedewasaan mereka di masa depan. Apalagi
jika Covid-19 tidak segera berakhir.
Kebijakan keterlambatan sekolah di negara-negara yang terkena virus dapat secara
otomatis menganggu hak setiap warga negaranya untuk mendapatkan layanan pendidikan
yang layak. Pemerintah pusat hingga pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan untuk
meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan
meluasnya penularan Virus Corona (Covid-19). Hingga saat ini di Indonesia beberapa
sekolah sampai kampus baik swasta maupun negeri mulai menerapkan kebijakan kegiatan
belajar mengajar dari jarak jauh atau pembelajaran berbasis online dengan memanfaatkan
aplikasi pembelajaran online yang ada seperti aplikasi admodo, google classroom, zoom dan
lain sebagainya.
Pembelajaran daring ini juga dilakukan di SMA N 1 Tegal. Pembelajaran daring yang
dilakukan di SMA N 1 Tegal menggunakan beberapa media seperti wahtsapp, google
classroom, zoom, google meet. Selain itu, pembelajaran daring ini memiliki dampak positif
dan dampak negatif bagi siswa SMA N 1 Tegal. Oleh karena itu, pada proposal ini akan
membahas tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap siswa SMA N 1 Tegal tahun
ajaran 2020/2021. Dengan adanya proposal ini, diharapkan dapat menemukan solusi yang
efektif bagi siswa SMA N1 Tegal tahun ajaran 2020/2021.
B. Rumusan masalah
1. Apakah pembelajaran daring di SMA N 1 Tegal lebih efektif dari pada
pembelajaran secara tatap muka?
2. Apa pengaruh dari pembelajaran daring di SMA N 1 Tegal bagi siswa tahun ajaran
2020/2021?
3. Apa kendala saat dilaksanakannya pembelajaran secara daring ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran daring di SMA N 1 Tegal.
2. Untuk mengetahui pengaruh dari pembelajaran daring bagi siswa SMA N 1 Tegal
tahun ajaran 2020/2021.
3. Untuk mengetahui kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan pembelajaran
secara daring ini
1
D. Hipotesis
1. Pembelajaran daring di SMA N 1 Tegal pada tahun ajaran 2020/2021 bejalan
kurang efektif.
2. Pembelajaran daring di SMA N 1 Tegal tahun ajaran 2020/2021 memiliki banyak
kendala.
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pembelajaran secara daring atau online learning merupakan pembelajaran jarak jauh
dengan menggunakan dengan perangkat komputer atau gadget dimana guru dan siswa
berkomunikasi secara interaktif dengan memanfaatkan media komunikasi dan informasi.
Pembelajaran ini sangat bergantung dengan koneksi jaringan internet yang menghubungkan
antarperangkat guru dan siswa.
Kendala ketika pembelajaran daring adalah pola kebiasaan cara belajar mengajar siswa
dan guru yang sudah terbiasa belajar secara konvensional. Guru masih belum terbiasa
mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang harus dikemas dengan efektif,
mudah diakses dan dipahami oleh siswa. Sedangkan siswa sangat membutuhkan budaya
belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar mengikuti komputer atau gadget. Guru dituntut
untuk mampu merancang atau mendesaian pembelajaran daring yang ringan dan efektif,
dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang
di ajarkan.
Pembelajaran daring akan memberikan kesempatan lebih luas dalam mendeskripsikan
yang akan diajarkan. Guru harus mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan
materinya dan aplikasi apa yang cocok pada materi dan metode belajar yang digunakan.
Secara proses, sebenarnya model pembelajaran modern ini sudah diatur dalam
Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang standar proses dengan prinsip sebagai berikut, dari
peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu. Dari guru sebagai satu-satunya
sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar. Dari pendekatan tekstual
menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah. Dari pembelajaran parsial
menuju pembelajaran terpadu.
Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multidimensi. Dari pembelajaran verbalisme menuju
keterampilan aplikatif. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills).
Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang hayat. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan
materi keteladanan (ing ngarso sung tulado), membangun kemauan(ing madyo mangun
karso) dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani).
Pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah dan di masyarakat. Pembelajaran
yang menerpakan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik,
dimana saja adalah kelas. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatakan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Pengakuan atas perbedaan individual
dan latar belakang budaya peserta didik.
Kunci sukses pembelajaran daring saat pendemi Covid-19 adalah pilihlah aplikasi yang
sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa. Misalnya Whatsapp Group. Aplikasi ini cocok
digunakan bagi pengajar daring pemula, karena pengoperasiannya sangat simpel dan mudah
3
diakses siswa. Contoh kegiatannya misalnya, guru PAUD memberikan tugas kepada
siswanya dengan memberikan video tutorial mewarnai melalui Whatsapp.
4
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
B. Jenis penelitian
Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang lebih menuju
kepada pada aspek pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial. Untuk
melakukan pengukuran, Tiap-tiap fenomena sosial dijabarkan dalam beberapa
komponen masalah, variabel dan indikator.
C. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan datayang digunakan berbentuk formulir yang di lakukan
dengan bantuan media google froms. Cara pengumpulan datanya yaitu pertama, saya
membagikan link kepada orang yang ingin saya jadikan sempel. Lalu, orang yang
sudah menerima link dari saya mereka akan langsung masuk ke website google froms
yang berisi pertanyaan seputar pembelajaran secara Daring yang akan diisi oleh
penerima link tersebut. Lalu, dari jawaban tersebut saya gunakan sebagai sumber data
untuk pembuatan karya ilmiah
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Siswa dan siswi kelas XI SMA N 1 Tegal tahun ajaran 2020/2021.
2. Sampel
8 siswa SMAN 1 Tegal kelas XI
5
BAB 4
PEMBAHASAN
Soal yang pertama, menurut data dari jawaban 8 orang siswa SMA N 1 Tegal Kelas
11 sekitar 75% merasa senang dengan adanya pembelajara daring tersebut, dan sisanya
sekitar
25 % dari 8 orang sampel tersebeut merasa tidak senang dengan adanya pembelajaran secara
Daring.
Soal yang kedua, menurut data dari jawaban 8 orang siswa SMA N 1 Tegal Kelas 11
sekitar 50% atau setengah dari jumla seluruh sempel menjawab jika pembelajaran secara
6
daring tidak mengganggu pada keseharian siswa, lalu sekitar 37,5% menjawab jika
pemebelajaran
6
secara dari tidak teralu mengganggu keseharian siswa, dan yang terakhir sekitar 12,5%
menjawab jika pembelajaran secara daring mengganggu keseharian mereka.
c. Pemilihan siswa SMA N 1 teal terhadap pembelajaran daring atau tatap muka.
Pertanyaan terakhir, menurut data di atas rata rata dari 8 siswa SMAN 1 Tegal tersebut
memiliki kendala yang sama yaitu kouta, sinyal, dan pemahaman terhadap materi.
7
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saya berharap agar pemerintah dapat lebih memeperhatikan siswa pada saat-
saat seperti ini, seperti memberikan kouta gratis kepaa siswa dengan enggunakan dana
BOS. Pemerintah dan pihak sekolah harus memikirkan bgimana pembelajaran secara
Daring ini menjadi lebih efektif.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://radarjogja.jawapos.com/2020/05/27/pembelajaran-daring-di-tengah-dampak-covid-19/
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeWoWyLTo9eWKlO3bR8hSwFlG0GF5dTGb
qozizb8NZL8rI_xA/viewform?usp=sf_link
9
LAMPIRAN
B. XI DUTA
a. Ufaira Ramadhanti Majid
1. menyenangkan
2. tidak mengganggu
3. Daring
4. Kuota terbatas, kurang paham dengan materi
b. Kenu
1. tidak menyenangkan
2. tidak teralu mengganggu
3. Tatap muka
4. keterbatasan media pembelajaran, kuota yang cepat habis, jaringan
terkadang tidak memadai
10
c. Zillan
1. tidak menyenangkan
2. tidak mengganggu
3. Tatap muka
4. bosan
e. Paijem Wahyu
1. menyenangkan
2. mengganggu
3. Tatap muka
4. kendalanya tidak terpenuhinya uang saku, tugas terlalu banyak, jam sekolah
menjadi kacau
f. Michael Kuswanto
1. menyenangkan
2. tidak teralu mengganggu
3. Tatap muka
4. mungkin, kedisiplinan dari para siswa jadi berkurang karena tidak adanya
pribadi guru yang secara fisik mengawasi mereka
11