Anda di halaman 1dari 10

Task-Based Languange Teaching

(Pembelajaran Berbasis Tugas)

Makalah Mata Kuliah


Teaching English as a Foreign Language

Disusun oleh :
Dona Adicandra - 201812500954
Salzabilah Ardina - 201812500968
Dnada Dutaryan - 201812501001
Nanda Nur Annisa - 201812501012
Amy Phylana Sisilia - 201812501048
Nadia Meilani Salsabila - 201812501053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Penelitian Mengenai Task-based Languange Teaching........................................1
B. Kesimpulan Dari Penelitian....................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
TEORI DAN PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Sejarah dari Task-Based Languange Teaching....................................................6
B. Teori dari Task-Based Languange Teaching.........................................................7
C. Kelebihan dari Task-Based Languange Teaching................................................8
D. Kekurangan dari Task-Based Languange Teaching............................................8
E. Prosedur Penggunaan Task-Based Languange Teaching....................................9
BAB III...........................................................................................................................11
KESIMPULAN..............................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Penelitian Mengenai Task-Based Languange Teaching

B. Kesimpulan Dari Penelitian

BAB II

TEORI DAN PEMBAHASAN


A. Sejarah dari Task-Based Language Teaching

Sejak munculnya metode pengajaran Communicative Language Teaching


(CLT) dan keyakinan bahwa pembelajaran bahasa yang terbaik adalah ketika
menggunakan bahasa tersebut untuk menyampaikan pesan yang komunikatif,
tugas yang komunikatif telah menempati posisi yang menonjol sebagai suatu
elemen penyusunan silabus. Cara tradisional dosen menggunakantugas (tasks)
adalah sebagai latihan lanjutan dari pelajaran tentang pola kalimat (sentence
structure) atau kata (vocabulary). Sedangkan TBLT menempatkan tugas (tasks)
sebagai pusat dari seluruh kegiatan pembelajaran. Tugas memungkinkan
mahasiswa untuk aktif berperanan dalam kegiatan pembelajaran.

Gagasan bahwa suatu bahasa lebih baik diperoleh dengan


menggunakannya secara bermakna daripada dengan mempelajari elemen-elemen
yang terisolasi dan menerapkannya bersama-sama dalam praktik mungkin tampak
jelas bagi banyak dari kita di masa sekarang. Namun, ada saatnya ketika ini
adalah konsep yang cukup radikal.
Task Based Language Teaching (TBLT), seperti yang kita kenal sekarang,
pertama kali dikembangkan pada tahun 1980-an oleh N Prabhu, seorang guru dan
peneliti di Bangalore, India Selatan. Dia menyarankan bahwa pemerolehan
bahasa adalah "proses bawah sadar yang paling baik difasilitasi dengan membawa
pada pelajar suatu keasyikan dengan makna, perkataan dan perbuatan". Dia
percaya bahwa menggunakan tugas akan membantu memasuki mekanisme alami
pembelajar untuk akuisisi bahasa kedua. TBLT didasarkan pada keyakinan bahwa
mahasiswa mungkin dapat belajar lebih efektif ketika pikiran mereka terpusat
pada task/tugas, pada bahasa yang sedang mereka gunakan. Berkembangnya
TBLT telah menimbulkan banyak interpretasi yang berbeda tentang arti
sebenarnya dari task/tugas.

Meskipun TBLT muncul dari Pengajaran Bahasa Komunikatif yang


diuraikan sebelumnya, itu melampaui komunikasi dengan memasukkan kebutuhan
bahasa kehidupan nyata ke dalam proses pembelajaran. Proyek Pengajaran
Komunikatif, yang dimulai oleh Prabhu, dengan demikian tidak memiliki silabus
linguistik. Sebaliknya, ini menentukan sejumlah aktivitas atau tugas yang
berfokus pada pemecahan masalah dan makna.

B. Teori dari Task-Based Language Teaching

1. Richards (2001)
Task-Based Language Teaching(TBLT) merupakan salah satu metode
dari pengajaran bahasa yang berfokus pada siswa, Task-Based Language
Teaching (TBLT) adalah sistem pengajaran bahasa yang terfokus pada
tugas-tugas yang diberikan kepada siswa. Tugas-tugas (soal-soal) yang
diberikan kepada siswa merupakan pusat dari aktivitas pengajaran bahasa.
Secara empiris bisa dikatakan pemberian masalah atau soal kepada siswa
akan menjadi tolak ukur untuk kemampuan dan pemahaman siswa
terhadap suatu materi.

2
2. Shehadeh (2005)
TBLT adalah sebuah pendekatan untuk menggunakan tugas sebagai
komponen utama dalam kelas bahasa karena mereka memberikan konteks
yang lebih baik untuk mengaktifkan proses akuisisi pelajar dan
mempromosikan mereka belajar bahasa kedua atau belajar asing. TBLT dapat
disimpulkan bahwa pendekatan berdasarkan teori belajar bahasa daripada
teori struktur bahasa. Oleh karena itu, TBLT adalah metode belajar mengajar
di menekankan pada pengalaman belajar mereka untuk terlibat dalam proses
kegiatan di kelas dan membangun student centered-learning agar siswa aktif
dan mahir dalam menguasai bahasa, terutama bahasa Inggris.

3. Brown (2007)
Brown menegaskan bahwa TBLT adalah pendekatan yang mendorong guru
untuk fokus pada banyak faktor komunikatif dalam proses pembelajaran
Bahasa. Dalam rangka untuk memenuhi tugas berhasil, mahasiswa harus
memiliki kompetensi yang memadai organisasi, kompetensi ilokusi
berkomunikasi makna yang dimaksudkan, kompetensi strategis untuk
mengimbangi masalah tak terduga, dan kemudian semua alat wacana,
pragmatik, dan bahkan nonverbal kemampuan komunikatif. Pendekatan
berbasis tugas bertujuan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
bereksperimen dengan dan mengeksplorasi lisan dan tulisan bahasa melalui
kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk melibatkan peserta didik dalam
penggunaan otentik, praktis dan fungsional bahasa untuk tujuan yang
bermakna.

Kelebihan dan Kekurangan Task-Based Learnig


C. Kelebihan Task-Based Learning
1. Interaksi siswa dibangun dalam pembelajaran, karena mereka perlu
berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas
2. Keterampilan komunikasi siswa meningkat
3. Kepercayaan diri siswa dapat meningkat, karena tugas dapat meniru
kehidupan nyata
4. Dapat meningkatkan motivasi siswa
5. Pemahaman siswa tentang bahasa bisa lebih dalam, karena digunakan
dalam konteks yang realistis

D. Kekurangan Task-Based Learning

1. Tugas yang direncanakan seringkali tidak sesuai dengan kriteria


tertentu dan memerlukan banyak waktu dalam pembuatannya.
2. Adanya kemungkinan peserta didik kurang aktif atau tidak termotivasi
dengan tugas yang diberikan.
3. Terlalu menekankan pada tugas dan mengkomunikasikan makna
sehingga akan mempengaruhi penggunaan bahasa target.

E. Prosedur Penggunaan Task-Based Language Teaching

Dalam proses belajar mengajar yang menerapkan rancangan task-


based learning (pembelajaran berbasis tugas), pengajar memberikan tugas-
tugas yang berupa aktivitas-aktivitas belajar komunikasi dalam bahasa
target yang lebih mementingkan makna dari pada bentuk. Tugas-tugas
tersebut berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai, yakni tujuan
komunikatif. Dengan kata lain, perhatiannya lebih ditujukan pada
pengertian dan penyampaian makna agar tugas-tugas yang diberikan dapat
dilaksanakan dengan sukses ditandai dengan kemampuan pembelajar
menggunakan bahasa yang dipelajari untuk berkomunikasi secara wajar

4
seperi dalam kehidupan nyata. Kegiatan yang dilaksanakan ialah
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan yang
meliputi:

1. Pada setiap jam mata pelajaran Bahasa Inggris (sesuai jadwal) guru
mengajar dengan materi sesuai dengan silabus mata pelajaran
dengan menerapkan Keterampilan Menulis (Writing Skill), serta
sesuai dengan Rancangan Program Pembelajaran (RPP) yang telah
dibuat.
2. Pada setiap pembelajaran tersebut, guru menggunakan metode
task-based learning. Jenis-jenis tugas yang diterapkan dalam
proses belajar mengajar pada mata pelajaran Bahasa Inggris
(Writing Skill) meliputi listing pembuatan daftar (listing),
pengurutan dan penyortiran (ordering and sorting), pembandingan
(comparing), pemecahan masalah (problem solving), dan tugas
kreatif (creative tasks).
3. Guru bersama siswa-siswinya membahas tugas-tugas yang
dianggap sukar.
4. Kolaborator dan guru Bahasa Inggris mengadakan observasi setiap
kali proses pembelajaran berlangsung secara bergantian.
5. Guru memberikan angket kepada siswa-siswinya pada akhir siklus
kedua untuk melihat sampai sejauh mana keberhasilan proses
pembelajaran keterampilan menulis Bahasa Inggris ini.
6. Merevisi tugas-tugas, baik dalam waktu pelaksanaan, lama, jenis
materi, maupun taraf kesukarannya, berdasarkan hasil obsevasi.
Pelaksanaannya melalui diskusi antara guru dan kolaborator.
7. Melaksanakan pembelajaran untuk siklus ke II. Dengan tindakan
sesuai hasil revisi/refleksi dari siklus I.
8. Mengadakan evaluasi/tes.
6
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Kendala mengajar berbicara menggunakan Pengajaran Task based
Language Teaching peran guru dalam memberikan instruksi pengetahuan,
terutama pada bentuk bahasa dan kosa kata adalah kendala yang ditemukan dalam
pengajaran berbicara menggunakan TBLT. Hal ini terlihat ketika siswa
mengerjakan tugas di selama tugas dan dalam refleksi sesi kinerja di pasca-tugas.
Dengan menggunakan metode ini, siswa dapat lebih mudah untuk
mengekspresikan ide mereka karena menekankan pada tugas komunikatif yang
sebenarnya. Kemudian, siswa mempertajam pemikiran analitis mereka dengan
diri. Temuan mendukung teori dari penelitian sebelumnya menggunakan
kemampuan berbicara dan membuat mereka lebih aktif di kelas.

Karena membaca dipengaruhi oleh tata bahasa, guru disarankan untuk


memperhatikan penguasaan tata bahasa siswa agar mereka dapat memahami
bacaan bahasa Inggris dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, Dodi. 2016. Pengaruh Task-Based Language Teaching (TBLT)


Terhadap Kemampuan Bahasa Inggris dan Soft-Skills Mahasiswa S1
Keperawatan UNIMUS. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.

Nunan, D. 2004. Task-based language teaching. Cambridge. New York:


Cambridge University Press (Cambridge language teaching library).

Willis, D. and Willis, J. R. (2011). Doing task-based teaching. Oxford: Oxford


Univ. Press (Oxford handbooks for language teachers).

Kusnawati, Tri. 2013. Penggunaan Metode Task-Based Learning Untuk


Meningkatkan Keterampilan Menulis. Kampus Karangmalang: Universitas Negeri
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai