Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA LOENPIA MBAK LIEN KHAS


SEMARANG

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan


Disusun Oleh:

Nadia Cahya Adeliana (12010116060123)

Viera Fardiani Putri (12010116060111)

Mutiara Tri Hapsari (12010116060052)

Hallel Hizkia (12010116060075)

Karuniadi Pandapotan S (12010116060032)

Irfan Taufiqurrahman (12010116060087)

DEPARTEMEN BISNIS DAN KEUANGAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan ............................................................. 4
1.3.1 Tujuan Penulisan ........................................................................ 4
1.3.2 Kegunaan Penulisan ................................................................... 4

BAB II ASPEK ORGANISASI


2.1 Bentuk dan Manajemen Perusahaan ......................................................... 6
2.2 Profil Perusahaan ..................................................................................... 7
2.3 Sejarah Perusahaan .................................................................................. 7
2.4 Motto, Visi, dan Misi Perusahaan ........................................................... 8
2.5 Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas (Job Description).................. 8
2.6 Tenaga Kerja: Rekruitmen dan Upah ....................................................... 11

BAB III ASPEK PEMASARAN


3.1 Konsep Pemasaran ................................................................................... 12
3.1.1 Prospek Usaha ............................................................................ 13
3.1.2 Pesaing ........................................................................................ 13
3.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ........................................................ 14
3.3 Analisis SWOT ......................................................................................... 16
3.4 Spesifikasi Produk ................................................................................... 18
3.5 Strategi STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning)............................ 19

BAB IV ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI


4.1 Aspek Teknis ........................................................................................... 21
4.1.1 Penentuan Lokasi Pabrik ............................................................. 21
4.1.2 Penyediaan Bahan Baku ............................................................... 21
4.1.3 Rencana Kapasitas Produksi ........................................................ 22
4.1.4 Tata Letak (Layout) ...................................................................... 22
4.1.5 Pemilihan Teknologi dan Peralatan Produksi ............................. 23
4.2 Aspek Produksi ......................................................................................... 23
4.2.1 Lokasi Produksi ........................................................................... 24
4.2.2 Proses Produksi ........................................................................... 24
4.2.3 Quality Control (QC) ..................................................................... 25
BAB V ASPEK KEUANGAN
5.1 Sumber Dana dan Modal Usaha ............................................................... 29
5.1.1 Sumber Dana ............................................................................... 30
5.1.2 Jenis dan Jumlah Modal Usaha .................................................... 31
5.2 Laporan Keuangan .................................................................................... 32
5.3 Analisis Break Event Point (BEP) ............................................................. 34
5.4 Analisis Kelayakan Usaha ........................................................................ 35

BAB VI ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI


6.1 Aspek Sosial .............................................................................................. 36
6.2 Aspek Ekonomi ........................................................................................ 36
6.2.1 Kemitraan Supplier ...................................................................... 37
6.2.2 Dukungan Instansi/Lembaga ....................................................... 37

BAB VII ASPEK LINGKUNGAN DAN LEGALITAS


7.1 Aspek Lingkungan .................................................................................... 38
7.1.1 Dampak Lingkungan Sekitar ....................................................... 40
7.1.2 Limbah .......................................................................................... 40
7.2 Aspek Legalitas ........................................................................................ 40

KESIMPULAN
8. Kesimpulan dan Saran ............................................................................... 42
8.1 Simpulan .......................................................................................... 42
8.2 Saran ................................................................................................ 43

LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini bisnis kuliner semakin tumbuh subur dan berkembang pesat seiring
dengan perkembangan jumlah penduduk dan gaya hidup yang ingin serba cepat tersaji.
Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak, maka semakin banyak pula
kebutuhan pangan yang harus disediakan.Sejak dahulu, makanan selalu menempati
urutan teratas dalam pemenuhan kebutuhan manusia, sehingga masalah pangan
dikategorikan ke dalam kebutuhan primer atau kebutuhan pokok. Dengan alasan itu,
manusia tidak dapat melepaskan kebutuhannya untuk makan karena dengan makan
manusia dapat melangsungkan hidupnya untuk memperoleh energy dn menjalankan
aktivitasnya. Umumnya, orang akan memasak sendiri makanan yang ia makan, dengan
maksud lebih hemat dan terjamin kebersihannya. Namun seiring berjalannya waktu, hal
tersebut kni mulai berubah dimana banyak bermunculan temapt makan yang
menyediakan makanan siap saji.Selain lebih praktis, harga yang ditawarkan tidak terlalu
mahal dan terjangkau untuk semua kalangan. Alasan lain yang membuat orang suka
makan di rumah makan adalah perbedaan suasana, serta kenyamanan yang didapat dari
fasilitas-fasilitas yang disediakan demi kenyamanan para tamu dan juga asalan waktu
karena belum tentu semua orang sempat untuk menyediakan makanan di rumah. Hal
tersebut yang membuat bisnis tersebut akan dibutuhkan sampai kapanpun, dan prospek
kedepannya semakin bagus seiring bertembahnya jumlah penduduk.
Usaha adalah suatu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencapai
keberhasilan guna memenuhi kebutuhan finansial yang dikembangkan oleh
pemilik.Usaha terbagi menjadi tiga yaitu usaha kecil, usaha menengah, dan usaha
besar.Walaupun tingkatnya berbeda namun dalam menjalankannya sama-sama
dibutuhkan tanggung jawab dan keberanian dalam menerima resiko. Serta cara
pengembangannya pun relatif sama. Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr.
Supratman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya
yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru, menanggung segala
resiko, dan mendapatkan keuntungan. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya
yang dibutuhkan guna mengambil kepentingan dan mengambil tindakan yang tepat guna
memastikan keberhasilan usahanya.Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat,
tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan.
Dalam wirausaha perlu adanya pengembangan usaha yang dimana dapat
membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang
yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini
diperlukannya soft skill dan jiwa seorang wirausaha yang artinya adanya ketekunan
berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus
belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap
konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdoa karena semua usaha dan rencana tidak
akan berhasil tanpa adanya ridho dari Allah SWT.
Semarang merupakan ibu kota Jawa Tengah. Semarang dikenal sebagai Kota
Atlas.Memiliki beraneka ragam makanan khas yaitu wingko babat, bandeng juwana, dan
lunpia yang banyak dijual di took cenderamata disepanjang jalan.
Salah satu merk lunpia yang terkenal di Semarang adalah Loenpia Mbak Lien,
yang beralamat di Jalan Pemuda Gang Grajen No. 1, Bangunharjo, Pandansari, Semarang
Tengah, Kota Semarang ini sudah berdiri sejak taun 1930.Hingga saat ini Loenpia Mbak
Lien sudah memiliki 1 cabang di Pandanaran, Semarang.Keistimewaan Loenpia Mbak
Lien ini adalah varian rasanya yang berbagai macam yang dikategorikan ke dalam 3
kategori yaitu western, vegetarian, dan seafood. Serta cara memasaknya yang
menggunakan teppan, berbeda dengan lunpia-lunpia lain di Semarang. Loenpia ini
diproduksi sendiri mulai dari isi lunpia hingga kulitnya.Pembuatan lunpia ini juga tidak
menggunakan bahan pengawet, sehingga tak heran jika lunpianya hanya mampu bertahan
2 hari, kecuali jika dimasukkan dalam lemari pendingin. Proses pembuatannya sesuai
aturan-aturan yang memenuhi standar kesehatan, jadi lebih terjamin kualitasnya.
Peluang pasar masih terbuka lebar mengingat banyaknya masyarakat yang
menyukai lunpia dan membuat prospek industry lunpia dimasa mendatang masih cukup
menjanjikan, karena jika melihat perjalanan Loenpia Mbak Lien yang dikeola mulai
tahun 1930 sampai saat ini (2017) perkembangannya sungguh menggembirakan. Dengan
demikian, pada akhirnya akan berdampak positif pada sektir ketenagakerjaan dan
perekonomian di Semarang dan sekitarnya, karena dengan banyaknya industry lunpia
juga akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan penghasilan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas, prospektif industri lunpia
masih menjanjikan dimasa mendatang dan peluang pasar masih terbuka lebar, maka
penulis akan membahas permasalahan mengenai kelayakan usaha dari berbagai aspek
yang ada pada industri lunpia terutama pada usaha Loenpia Mbak Lien yang kini semakin
berkembang. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana aspek organisasi dari Loenpia Mbak Lien?
2. Bagaimana aspek pemasaran dari Loenpia Mbak Lien?
3. Bagaimana aspek teknis dan produksi dari Loenpia Mbak Lien?
4. Bagaimana aspek keuangan dari Loenpia Mbak Lien?
5. Bagaimana aspek lingkungan dan legalitas dari Loenpia Mbak Lien?
6. Bagaimana aspek ekonomis dan sosial dari Loenpia Mbak Lien?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan


1.3.1 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dibahas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
1. Untuk menganalisis aspek organisasi dari Loenpia Mbak Lien
2. Untuk menganalisis aspek pemasaran dari Loenpia Mbak Lien
3. Untuk menganalisis aspek teknis dan produksi dari Loenpia Mbak Lien
4. Untuk menganalisis aspek keuangan dari Loenpia Mbak Lien
5. Untuk menganalisis aspek lingkungan dan legalitas dari Loenpia Mbak Lien
6. Untuk menganalisis aspek ekonomis dan sosial dari Loenpia Mbak Lien

1.3.2 Kegunaan Penulisan


Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
a. Bagi Penulis
Hasil penulisan diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
pemahaman mengenai kewirausahaan dan termotivasi untuk mendirikan usaha,
terutama usaha kecil dan menengah.
b. Bagi Perusahaan Loenpia Mbak Lien
Hasil penulisan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan sebagai
bahan masukan tentang strategi yang akan digunakan dalam berbagai aspek
perusahaan guna meningkatkan laba yang akan diperoleh perusahaan.

BAB II
ASPEK ORGANISASI
Banyak macam dan ragam bentuk suatu organisasi mulai dari yang berbentuk kecil
hingga organisasi yang bentuknya besar dari tiap organisasi mempunyai tujuan yang berbeda
pula.Organisasi dalam hal ini bisa terdapat pada badan usaha, instansi pemerintah, dan lain-
lain.Menurut Stephen P. Robbinss pengertian organisasi merupakan kesatuan sosial yang
dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang relative dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi identic dengan individu ataupun sekelompok individu ataupun sekolompok individu
yang terstruktur dan sistematis yang tergabung dalam suatu sistem.Organisasi yang dibentuk
terdiri dari berbagai kelompok yang memiliki kepentingan untuk mencapai tujuan tertentu secara
bersama.
Pengorganisasian (organizing)mengandung pengertian sebagai proses penetapan struktur
peran melalui penentuan aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi,
pengelompokkan aktivitas, penugasan kelompok aktivitas kepada manajer, pendelegasian
wewenang, pengkoordinasian hubungan wewenang dan informasi, baik horizontal maupun
vertikal dalam struktur organisasi. Agar keberadan organisasi menjadi berarti bagi SDM
internalnya dan juga masyarakat di lingkungannya, maka peran organisasi haeuslah mencakup
tiga hal berikut.Pertama, harus memberikan tujuan yang dapat dibuktikan.Kedua, konsep
kewenangan beserta aktivitras yang terlihat harus jelas.Ketiga, memiliki batasan kebijakan
organisasi yang jelas dan dapat dimengerti oleh seluruh SDM-nya.Pada tataran implementasinya,
ketiga hal tersebut tercermin pada aspek struktur, tugas dan wewenang serta hubungan anggota.
Aspek-aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.

2.1 Bentuk dan Manajemen Perusahaan


Perusahaan terdapat berbagai macam jenis yang meliputi segala bidang menurut lapangan
usahanya terbagi menjadi 5 yakni perusahaan ekstraktif, perusahaan agraris, perusahaan industry,
perusahaan perdagangan, perusahaan jasa.Dari setiap macam-macam bentuk jenis perusahaan ini
memegang bidang tersendiri dalam kehidupan.Berdasarkan jenis usahanya, Loenpia Mbak Lien
termasuk dalam industry terutama di bidang makanan, perusahaan industry adalah perusahaan
yang kegiatan operasionalnya dibidang pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi
menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Kegiatan
utama industri Loenpia Mbak Lien mengolah bahan baku rebung menjadi adonan isian lunpia
dan mengolah tepung terigu menjadi adonan kulot lunpia lalu dimasak menggunakan teppan
hingga menjadi lunpia yang siap dijual.
Sedangkan bentuk usahanya, Loenpia Mbak Lien merupakan perusahaan
perseorangan.Perusahaan perseorangan adalah suatu jenis usaha yang dijalankan oleh satu
pemilik dan merupakan suatu jenis usaha yang paling sederhana dan tidak kompleks.Setiap
tindakan yang berhubungan dengan perusahaan tersebut menjadi tindakan yang harus
dipertanggungjawabkan kepada pemiliknya.Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung
jawab tak terbatas atas harta perusahaan.Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah
yang harus menanggung seluruh kerugian itu.Setiap tindakan legal maupun illegal menjadi
tanggung jawab pemiliknya juga.
Manajemen Loenpia Mbak Lien dari awal berdiri usahanya sampai saat ini dilakukan
secara turun menurun, pengelolaan administrasinya masih dilakukan secara sangat sederhana,
hanya berisi catatan-catatan kecil yang belum tersusun rapid an berkesinambungan, baik
mengenai produksi maupun kepegawaiannya. Tata kerja pimpinan perusahaan, masih
memnggunakan tata kerja secara kekeluargaan dan cara memimpin perusahaan dilakukan dengan
cara kepemimpinan terbuka.

2.2 Profil Perusahaan


Berikut ini adalah profil perusahaan Loenpia Mbak Lien Khas Semarang:
- Nama Perusahaan/Industri : Loenpia Mbak Lien
- Nama Pemilik : Sri Iriyani (Mbak Lien)
- Alamat Perusahaan/Industri : Jalan Pemuda Gang Grajen No. 1, Bangunharjo,
Pandansari, Semarang Tengah, Kota Semarang
- Nomor Telepon : (024) 3580734
- Sektor Usaha/Jenis Produk : Makanan/Loenpia
- Tahun Berdiri : 1930

2.3 Sejarah Perusahaan


Loenpia Mbak Lien merupakan loenpia asli Semarang generasi keempat. Mbak Lien
meneruskan usaha almarhum ayahnya Siem Swie Hie yang merupakan cucu dari Tjoa Thay Yoe,
pencipta resep Loenpia Semarang,
Pada awal meneruskan usaha ayahnya, Mbak Lien menyediakan tiga macam lunpia, yaitu
lunpia isi udang, lunpia isi ayam dan lunpia special berisi campuran udang serta ayam. Namun
karena banyaknya permintaan pelanggan akan loenpia spesial, Mbak Lien hanya menyediakan
satu macam loenpia saja yaitu loenpia spesial yang berisi campuran rebung, telur, udang dan
ayam. Ayam yang digunakan oleh Mbak Lien merupakan ayam kampong sehingga rasanya lebih
legit berbeda dengan loenpia-loenpia yang ada.Kelebihan lainnya adalah isi loenpianya lebih
padat.Dahulu, Mbak Lien berjualan menggunakan gerobak keliling pada awal saat ia
meneruskan usaha almarhum ayahnya, namun kini sudah memiliki tempat yang lebih baik
meskipun berada di dalam gang, dan sudah memiliki 1 cabang di Semarang. Varian rasa lunpia
pun memiliki perkembangan pesat yaitu dari isi lunpia yang hanya berupa telur, udang dan ayam,
sekarang varian isinya semakin beragam mulai dari kepiting, mozzarella, smoked beef (daging
asap) dan lain sebagainya sehingga semakin membuat orang tertarik untuk mencobanya bahkan
tidak sedikit yang membeli untuk oleh-oleh.

2.4 Motto, Visi dan Misi Perusahaan


MOTTO
“LOENPIA MBAK LIEN, NOT YOUR ORDINARY LOENPIA”
VISI
1. Membuat inovasi yang baru untuk varian rasa loenpia agar berbeda dengan loenpia-
loenpia lain di Kota Semarang dan omset yang di dapatkan juga semakin meningkat.
MISI
1. Membuat varian rasa loenpia yang dikategorikan ke dalam 3 kategori yaitu
vegetarian, seafood dan western.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk peningkatan pengelolaan
perusahaan.
3. Meningkatkan pelayanan dan menyediakan outlet yang memadai untuk menjaga
loyalitas konsumen.
4. Meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan karyawan.

2.5 Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas (Job Description)


Struktur organisasi menunjukkan menunjukkan adanya pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan yang berbeda tersebut diintegrasikan
(dikoordinasikan).Selain itu, struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi
pekerjaan, standarisasi, koordinasi, ukuran satuan kerja, saluran perintah dan penyampaian
laporan. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggungjawaban apa yang akan dikerjakan.
Ada 4 aspek utama penyusunan struktur organisasi yaitu departementalisasi, pembagian
kerja, koordinasi, dan rentang manajemen. Departementalisasi adalah pengelompokkan dari
berbagai aktivitas kerja suatu organisasi supaya berbagai aktivitas yang sama bisa digabungkan
dalam satu unit kerja. Pembagian kerja adalah rincian tugas/pekerjaan yang harus dilakukan
seseorang agar setiap orang yang terlibat dalam organisasi bertanggungjawab melaksanakan
aktivitas yang menjadi beban tanggung jawabnya. Aspek koordinasi yaitu proses pengintegrasian
beberapa tujuan aktivitas pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang
fungsional) dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Ini untuk mencegah
seseorang berbuat untuk kepentingannya sendiri.Rentang manajemen atau rentang kendali adalah
kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung
kepada jumlah bawahan yang melapor padanya.Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan
susunan perwujudan pola tetap hubungan.Kerangka kerja organisasi disebut sebagai desain
organisasi (organizational design).Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan
dengan struktur organisasi (organizational structure).

STRUKTUR ORGANISASI LOENPIA MBAK LIEN KHAS


SEMARANG
Pemilik (Owner)
Ibu Sri Inriyani

Asisten Manajer
Manajer (Manager) (Assistant
Edonis Manager)
Hezki

Pelayan Konsumen
Koki (Chef) Kasir (Cashier)
(Customer Service)

Dilihat dari bentuk sttruktur organisasi dan pembagian tugas pada karyawan Loenpia
Mbak Lien Khas Semarang, menganut sistem organisasi fungsional, karena dalam organisasi ini
pimpinan mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan wewenang memberi komando
kepada bawahan sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut. Pembagian pekerjaan
pada Loenpia Mbak Lien dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan.Setiap personil diberikan
tugas dan tanggungjawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab
serta wewenang pada struktur organisasi Loenpia Mbak Lien adalah sebagai berikut:
a. Pemilik (Owner)
Bertanggunggjawab memimpin seluruh bagian atau karyawan
b. Manajer (Manager)
1. Mengawasi kegiatan operasional sehari-hari supaya selalu memberikan dan
menyajikan kualitas pelayanan secara maksimal serta menjaga standar pelayanan
yang sudah ditetapkan
2. Merancang ide yang kreatif agar menambah pemasukan keuangan
3. Memberikan pelatihan kepada karyawan
4. Mengawasi biaya/pengeluaran dan harus sesuai dengan standar.
c. Asisten Manajer (Assistant Manager)
Bertanggungjawab membantu manajer dalam menjalankan tugas dan
bertanggungjawab jika manajer sedang tidak ada di tempat.
d. Koki (Chef)
Bertanggungjawab menjaga citarasa dan kebersihan masakannya
e. Pelayan Konsumen (Customer Service)
Bertanggungjawab melayani pembeli dengan ramah, sopan, dan sabar.
f. Kasir (Cashier)
Bertanggungjawab melayani pembeli/konsumen dalam hal pembayaran

2.6 Tenaga kerja: Rekruitmen dan Upah


Pada awal loenpia ini, tenaga kerja yang terlibat dalam melakukan proses produksi dan
penjualan masih ditangani oleh anggota keluarga. Seiring berjalannya waktu, direkrutlah
karyawan untuk membantu memasak dan lain-lain karena jumlah pesanan yang semakin banyak
dan tidak lagi dapat dikerjakan sendiri.Selanjutnya, tenaga kerja terus bertambah sesuai dengan
bertambahnya kegiatan produksi maupun penjualan.
Toko/gerai Loenpia Mbak Lien ini buka pukul 09.00 – 21.30 WIB.Dengan aturan masuk
karyawan full day, 2 hari bekerja di toko, kemudian 2 hari selanjutnya bekerja di rumah dan
begitu seterusnya.Sampai saat ini jumlah tenaga kerja yang terlibat 30 orang karyawan.
Upah karyawan yang diberikan saat ini berkisar antara Rp. 1.700.000,- (satu juta tujuh
ratus ribu rupiah). Penentuan pemberian upah dilakukan berdasarkan tugas dan masa kerja, ada
juuga sistem bonus bagi pekerja yang dapat bekerja dengan baik serta absen dalam bekerjanya
juga full. Sedangkan dalam proses penerimaan karyawan, tidak ada kriteria tertentu, jika orang
tersebut berjiwa pekerja keras, rajin, tekun, dan mau berusaha, maka dapat direkrut untuk
menjadi karyawan di Loenpia Mbak Lien ini. Untuk disiplin kerja karyawan harus tetap
diperhatikan dan dilaksanakan oleh karyawan, dan bagi yang yang melanggar diberikan teguran
peringatan secara lisan. Sampai saat ini belum terjadi pelanggaran kedisplinan yang sampai
diberikan surat peringatan. Selain upah yang diberikan, usaha Loenpia Mbak Lien ini juga
memberikan kesejahteraan bagi karyawannya berupa:
- Makan pada jam makan di hari masuk bekerja
- Biaya pengobatan bila karyawan sakit
- Tunjangan hari raya (THR)
- Makan bersama diluar

BAB III
ASPEK PEMASARAN
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang
diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh
keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi.Kegiatan pemasaran
perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan
tanggapan yang baik dari konsumen.Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang
kepuasan produk yang ditawarkan tersebut.Dengan demikian,maka segala aktivitas
perusahaan,harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan
untuk memperoleh laba.

3.1 Konsep Pemasaran


Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan
mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut
konsep pemasaran (MarketingConcept).Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan
tiga faktor dasar yaitu:
 Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada
konsumen/pasar.
 Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan,dan
bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
 Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan
diintegrasikan secara organisasi.
Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam
rangka mencapai besarnya volume penjualan,karena dengan tercapainya sejumlah volume
penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk
telah berjalan dengan benar.Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan
mendapatkan sejumlah laba,atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan
dengan biaya yang layak.
Pemasaran hasil Loenpia Mbak Lien,pada mulanya dilakukan dengan cara berkeliling
kejalanan dengan gerobaknya,Loenpia ini banyak digemari oleh banyak orang karena rasanya
yang berbeda dengan loenpia lainnya yang mempunyai citarasa yang khas.karena banyaknya
peminat setiap harinya maka dibuatlah toko kecil untuk membersarkan usahanya, setelah
berganti generasi selanjutnya Loenpia mbak Lien berpindah Toko yang lebih besar karena
semakin banyaknya peminat Loenpia Mbak Lien, Karena banyaknya peminat setiap tahunnya
Loenpia Mbak Lien Akhirnya membuka cabang lagi disemarang tepatnya di pandanaran,
Semarang.

3.1.1 Prospek usaha


Peluang pasar untuk industri ini masih sangat terbuka lebar, mengingat banyak
masyarakat banyak yang suka loenpia sehingga diyakini bahwa prospek usaha industri loenpia
dimasa mendatang masih cukup menjanjikan,karena sekarang loenpia banyak digunakan untuk
snack diacara-acara tertuntu.Jika melihat perjalanan Loenpia Mbak Lien yang dikelola Keluarga
turun temurun dari tahun 1930 sampai saat ini (2017) perkembangannya sungguh sangat pesat
karena loenpia banyak diminati oleh kalangan apapun.Dengan semakin banyaknya permintaan
pasar tersebut mengundikasikan bahwa prospek masa depan masih cukup menjanjikan,oleh
karena itu banyak orang yang tertarik membuat usaha industri loenpia.Dengan demikian pada
gilirannya akan berdampak positif pada sektor ketenaga kerjaan dan perekonomian disemarang
karena dengan banyak didirikan industri Lonepia maka akan banyak menyerap tenaga kerja dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3.1.2 Pesaing
Dalam setiap usaha pasti ada suatu persaingan, tentunya sudah merupakan hal yang biasa.
Pelaku bisnis ini tidak merasa takut karena mereka yakin dengan kualitas dan ciri khas yang
disuguhkan ke pembeli.Dalam hal ini usaha Loenpia Mbak Lien untuk mengatasi persaingan
dengan membuat inovasi-inovasi baru pada produk Loenpianya yaitu dengan menambahkan rasa
yang baru yang berbeda dengan loenpia – loenpia yang lainnya.kemudian Loenpia Mbak Lien
juga senantiasa meningkatkan pelayanan supaya konsumen tidak kecewa terhadap pelayanannya

3.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Bauran Pemasaran atau Marketing Mix adalah kumpulan dari variabel-variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai
tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.Bauran pemasaran terdiri dari 4 komponen,yaitu:
Produk(Product),harga(Price),tempat(Place).dan promosi (Promotion).keempat strategi ini
saling mempengaruhi,sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi,yaitu strategi
acuan/bauran.Sedangkan strategi bauran pemasaran ini merupakan bagian luar dari strategi
pemasaran,dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-
variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan,untuk mencapai tujuan
perushaaan dalam bidang pemasaran.
1. Produk(Product)
Produk adalah segala sesuatu berupa barang dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat
untuk dilihat,dipegang,dibeli atau dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan dan memberikan
kepuasan terhadap konsumen.Produk-Produk yang dihasilkan oleh Loenpia Mbak Lien
antara lain:
 Loenpia Seafood : dengan isi kepiting Original,Kepiting jamur dan origiri
 Loenpia Vegetarian : Dengan isi jamur
 Loenpia Westren : dengan isi Mozzarella , smoked beef dan Nugget
 Loenpia Ayam
 Loenpia Udang
 Loenpia Spesial
Keistimewaan loenpia Mbak Lien ini adalah rasanya gurih,tidak memiliki minyak yang
banyak,Kulitnya garing sehingga saat dimakan menjadi cryspi,pembuatan bahan baku Loenpia
Mbak Lien ini tidak menggunakan bahan pengawet dalam proses Produksinya sehingga terlihat
segar,jadi terjamin kualitasnya.
2. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau
mengganti hak milih Produk.Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhinya baik secara langsung maupun tidak langsung,faktor yang
memperngaru langsung adalah bahan baku ,biaya produksi,biaya pemasaran.Faktor yang
tidak langsung adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing .Oleh karena
itu pada produsen harus memperhitungkan dan memperhatikan faktor-faktor diatas
dalam menentukan kebijakan harga yang akan ditempuh.Rincian harga produk Loenpia
Mbak Lien :
 Loenpia Kepiting Original= Rp 21.000
 Loenpia Kepiting Jamur = Rp 23.000
 Loenpia Onigiri = Rp 15.000
 Loenpia Jamur = Rp 18.000
 Loenpia Mozarela = Rp 21.000
 Loenpia Smoked Beef = Rp 18.000
 Loenpia Nugget = Rp 18.000
 Loenpia ayam dan udang = Rp 14.000
 Loenpia spesial = Rp 15.000
Pelanggan Loenpia Mbak Lien Cukup banyak walaupun harga yang tawarkan cukup
mahal karena kualitas produk tidak diragukan lagi.
3. Tempat (Place)
Tempat adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan
terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran.Produk mencapai penggan melalui saluran
distribusi.Saluran distribusi adalah rangkaian persuahaan atau individu mana pun yang
ikut serta dalam arus barang dan jasa dari produsen kepada pemakai akhir atau
konsumen.Sistem penjualan Loenpia Mbak Lien adalah menggunakan sistem penjualan
Outlet, toko disekitar semarang,Berikut adalah Outlet yang menjajakan Loenpia Mbak
Lien :
 Rumah Produksi
- Jalan Pemuda Gang Grajen No. 1, Bangunharjo, Pandansari, SemarangTengah
 Outlet
Pandanaran,Semarang
4. Promosi(Promotion)
Promosi adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk Mengkomunikasikan dan
memperkenalkan produk pada pasar sasaran.Promosi yang dilakukan Loenpia Mbak
Lien untuk mendapatkan pelanggan pada mulanya berkeliling menjajakan kepada orang
yang lewat kemudian pelanggan lain berdatangan atas informasi pembeli itu
sendiri,Selain itu Loenpia Mbak Lien juga menggunakan Promosi lewat media sosial.
3.3 Analisis SWOT
Dalam melihat penentuan Strategi ini,penulisan ingin membandingkan bagaimana
strategi bersaing yang dilakukan oleh Loenpia Mbak Lien dan bisnis loenpia serupa lannya.
 Posisi Kekuatan dan kelemahan (IFAS)
Faktor Penentu Kekuatan Kelemahan
Keberhasilan
3 2 1 -1 -2 -3
Internal
Modal v
Produk v
SDM v
Pelayanan v
Harga V
Keragaman v
Ketersediaan v v
3 6 1 -2 -2
Jumlah
10 -4
IFAS 6

 Posisi Peluang dan Ancaman (EFAS)


Faktor Penentu Peluang Ancaman
Keberhasilan 3 2 1 -1 -2 -3
Eksternal
Pesaing v
Teknologi v v
Aturan v
Selera Konsumen v
Reputasi v
Promosi v v
8 2 -1 -2
Jumlah
10 -3

EFAS 7

EFAS

IFAS

Analisis:
Posisi Loenpia Mbak Lien Saat ini pada posisi Star,posisi star adalah posisi yang terbaik karena
ada pada pasar dari Loenpia Mbak Lien yang berkembang.Oleh karena itu seharusnya Loenpia
Mbak Lien harus memperbarui Strategi pasarnya seiring dengan perkembangan jaman Misalnya
menambah outlet lagi untuk memperluas pasaran atau mengikuti acara festival untuk sebagai
sarana Promosi.

3,4 Spesifikasi Produk


Spesifikasi didefinisikan sebagai uraian yang terperinci mengenai persyaratan kinerja
barang/jasa atau uraian yang terperinci mengenai persyaratan kualitas material dan pekerjaan
yang diberikan penyedia barang/jasa.Spesifikasi Produk dibedakan menjadi 2,yaitu:
a. Spesifikasi Performance
Spesifikasi Performance ditandai dengan penggunaan kriteria kinerja Performance
berorientasi pada kinerja tidak hanya tampilan fisik dari barang/jasa, ini berdampak pada
tingkat pengendalian yang lebih mudah.
b. Spesifikasi Conformance
Spesifikasi Conformance lebih mudah dikenali melalui adanya kriteria detail.Klebihan
Sesifikasi Conformance adalah mampu menjelaskan secara rinci persyaratan teknis dan
fisik dalam dokumen pemillihan dan kontrak.Evaluasi teknis menjadi sangat mudah
karena kriterianya rinci.
Spesifikasi Produk Loenpia Mbak Lien sama dengan Produk Loenpia yang lain,yang
membedakan Produk Loenpia Mbak Lien dengan yang lainnya adalah rasanya dan
kualitasnya Loenpia yang lain mungkin masih menggunakan isi ayam dan
sayuran,Loenpia Mbak Lien memiliki rasa yang berbeda dari yang lain ya itu dengan
menu Loenpia Seafood dan Loenpia Western yang membedakan loenpia Mbak Lien
dengan yang lain.

3.5 Strategi STP(Segmentasi,Targeting dan Positioning)


Strategi pemasaran Modern STP yaitu (1) Segmentasi pasar (2) Penetapan Pasar sasaran
(3) Penetapan posisi dasar,Seperti yang dijelaskan(Kotler,1995 : 315).Strategi STP pada
dasarnya digunakan untuk memposisikan suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa
sehingga merek tersebut memiliki keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.
1. Segmentasi/Segmentation
Kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-
satuan pasar(Segmen pasar) yang bersifat homogen atau sekelompok pelanggan yang
memiliki perilaku yang sama atau memiliki kebutuhan yang serupa. Segmen pasar
industri Loenpia Mbak Lien berdasarkan usia karena mulai dari anak-anak sampai
orangtua menyukai jajanan seperti Loenpia.
2. Targeting
Setelah segmen pasar diidentifikasi oleh suatu perusahaan selanjutnya adalah
mengevaluasi kira – kira segmen mana yang menjadi Market,dalam menentukan target
pasar, perusahaan harus melihat dua faktor diantaranya adalah daya tarik pasar serta
tujuan perusahaan itu sendiri. Target Pasar Loenpia Mbak Lien yaitu para penikmat
jajanan pasar dan para pelancong yang sedang jalan jalan ke kota Semarang.
3. Positioning
Bagaimana produk didefinisikan oleh konsumen atas dasar atribut-atribut yag menyertai
dibanding demgam produk pesaing dalam benak konsumen. Positioning adalah suatu
strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan,
keuntungan, manfaat yang membuat konsumen selalun ingat dengan suatu produk.
Keunggulan dari Produk Loenpian Mbak Lien adalah selain ukuran Loenpia yang
besar,isian didalamnya juga sangat banyak dan kulit loenpianya sangat kering.
BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI

Aspek teknis merupakan lanjutan dari aspek pemasaran. Kegiatan ini timbul apabila
sebuah usaha telah menunjukan peluang yang cukup cerah dilihat dari segi pemasaran.
Penentuan kelayakan teknis perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan
teknis/operasi,sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik,maka akan berakibat fatal bagi
perusahaan dalam perjalanannya dikemudian hari.

Produk dapat dikatakan layak secara teknis jika produk dapat diterima dan dapat
diproduksi secara massaldengan mudah. Aspek teknis perlu dipertimbangkan dan diperhitungkan
secara tepat dan benar Karena kesalahan dalam menentukan aspek ini juga mengakibatkan
perusahaan mengalami kegagalan.

4.1 Aspek Teknis


4.1.1 Penentuan Lokasi Pabrik
Penentuan lokasi pabrik merupakan suatu hal yang penting. Pemilihan lokasi yang tepat
akan berpengaruh terhadap kelangsungan dan efisiensi perusahaan. Tujuan penentuan lokasi
suatu perusahaan atau pabrik dengan tepat adalah untuk dapat membantu perusahaan atau pabrik
beroprasi dengan lancer,efektif dan efisien. Lokasi pabrik harus memperhatikan ketersediaan
bahan baku,letak pasar yang dituju,ketersediaan tenaga kerja,listrik dan air, supply tenaga kerja
serta fasilitas transportasi.

Usaha “Loenpia Mbak Lien”,didirikan diatas tanah seluas kurang lebih 30 M2, yang
berlokasi di Jl. Pemuda Gang Grajen No.1,Bangunharjo,Pandansari,Semarang Tengah,Kota
Semarang,Jawa Tengah.

4.1.2 Penyediaan Bahan Baku

No. Bahan Baku Jumlah Kebutuhan (unit)

1. Tepung Terigu 50 kg

2. Rebung 200 kg

3. Seafood 50 kg
(udang) (20 kg)

(kepiting) (30 kg)

4. Telur 15 kg

5. Daun Pisang 2 kg

Untuk penyediaan bahan baku, pada awal usahanya dipeeroleh dari pasar terdekat,
mengingat jumlah produksi masih sedikit. Namun, melihat perkembangan dan demi peningkatan
kualitas, maka usaha Loenpia Mbak Lien senantiasa berusaha untuk mencari produsen bahan
baku seperti isian lunpia yang dapat memenuhi standart kualitas yang telah ditentukan.

4.1.3 Rencana Kapasitas Produksi


Faktor yang mempengaruhi perencanaan kapasitas produksi pada usaha Loenpia Mbak
Lien adalah ketersediaan bahan baku, ketersediaan modal, peluang usaha, teknologi mesin dan
kapasitas alat pengolahan, jumlah tenaga kerja, serta nilai ekonomis usaha. Produksi lunpia
dalam satu kali produksi per harinya menghasilkan lebih dari 800 pcs. Keuntungan produksi
berkisar 30%.

4.1.4 Tata Letak (Layout)


Tata letak adalah suatu rancangan fasilitas, menganalisis, membentuk konsep, dan
mewejudkan sistem pembuatan barang dan jasa. Perencanaan tata letak merupakan satu tahap
dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang
efektif dan efisien sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling
ekonomis. Tipe layout yang digunakan dalam usaha Loenpia Mbak Lien adalah type layout
produk. Layout produk atau layout garis (line layout) adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik
berdasarkan aliran dari produk tersebut. Tata letak berdasarkan produk ini merupakan tipe layout
yang paling populer dan sering digunakan untuk produksi yang menghasilkan produk secara
masal (mass-production) dengan tipe produk relatif kecil dan standart untuk jangka waktu yang
lama. Tujuan dari tata letak seperti ini adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan
memudahkan pengawasan dalam kegiatan produksi.
4.1.5 Pemilihan Teknologi dan Peralatan Produksi
Patokan yang dapat digunakan dalam pemilihan teknologi adalah seberapa jauh derajat
mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan. Disamping kriteria yang lain
yakni :

- Ketepatan jenis teknologi yang dpilih dengan bahan mentah yang didgunakan.
- Keberhasilan penggunaan jenis teknologi
- Kemampuan pengetahuan tenaga kerja setempat dan kemungkinan pengembangannya.
- Pertimbangan kemungkinan adanya teknologi lanjutan sebagai Salinan teknologi.
Alat produksi merupakan media untuk mengolah bahan menjadi produk dengan bantuan
pekerja, dapat berupa alat produksi langsung (mesin, perkakas, peralatan, perkakas bantu dan
sebagainya) atau alat produksi tak langsung (tanah, jalan, bangunan, gidang dan sebagainya).

Berikut adalah peralatan produksi yang digunnakan dalam industri Loenpia Mbak Lien,
antara lain :

a. Alat pengolah rebung


b. Wajan anti lengket
c. Spatula
d. Kuas ukuran besar
e. Wajan penggorengan ukuran besar
f. Ember ukuran besar
g. Kompor

4.2 Aspek Produksi


Produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau
jasa. Produksi tidak hanya menciptakan produk sebagai keluaran (output), namun juuga
menggunakan berbagai faktor produksi sebagai masukan (input). Dapat disimpulkan bahwa,
proses produksi dalam konteks kewirausahaan adalah merupakan kegiatan untuk menciptakan
atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi
seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana, agar menghasilkan produk yang diibutuhkan
dan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.

4.2.1 Lokasi Produksi


Untuk tempat produksi Loenpia Mbak Lien yang berada di Jl. Pemuda Gang Grajen
No.1,Bangunharjo,Pandansari,Semarang Tengah,Kota Semarang,Jawa Tengah. Untuk tempat
produksi menempati ruang seluas 30M2. Meski secara teknis untuk penjualan memerlukan cara
untuk diketahui oleh masyarakat atau konsumen untuk mengetahui keberadaan Loenpia Mbak
Lien tersebut karena letaknya yang berada didalam gang jadi perlu pemasaran tambahan agar
para masyarakat atau konsumen dapat mengetahui keberadaan produksi lunpia tersebut.

4.2.2 Proses Produksi


Untuk proses produksi pada awal usaha samapai sekarang Loenpia Mbak Lien masih
menggunakan peralatan rumah tangga sederhana yang dimiliki karena hampir semua proses
pembuatan lunpia masih manual atau masih menggunakan tenaga manusia dan tempat juga
hanya berukuran 3 x 4,5 m. Di Jl. Pemuda Gang Grajen No.1,Semarang.

Seiring dengan perkembangan jumlah produksi, maka tempat produksi juga terus
disesuaikan. Namun untuk proses produksi belum dapat ditingkatkan mengingat banyak faktor
yang menjadi pertimbangan, sehingga masih dilakukan secara manual, baru proses penggilingan
rebung yang sedikit ada peningkatan (efisiensi waktu), karena proses penggilingan rebung
dikerjakan menggunakan mesin pengolah rebung.

Keunggulan produksi lunpia maupun isi lunpia tersebut memiliki banyak varian rasa,
penampilannya rapi sehingga menarik para konsumen. Faktor yang menjadikan tinggi rendahnya
produksi adalah permintaan pasar. Hal ini juga berkaitan dengan hari misalnya menjelang hari
libur panjang dan sekolah, hari-hari raya dan hari besar lainnya. Secara teknis produksi juga
tidak mengalami kendala, karena cara pembuatan lunpia memang masih tergolong mudah dan
sederhana, (kulit lunpia diisi dengan isian lunpia, digulung dan dilipat, lalu digoreng,
didinginkan, dan disajikan). Adapun untuk pembuatan kulit lunpia menggunakan jasa pengrajin
atau pembuat kulit lunpia yang ada disekitar tempat produksi, sehingga juga tidak mengalami
kesulitan.

4.2.3 Quality Control (QC)


Kualitas control/quality control(QC) adalah seperangkat prosedur yang dimaksudkan
unruk memastikan bahwa produk yang diproduksi atau layanan yang dilakukan melekat untuk
didefinisikan satu set kualitas kriteria atau memenuhi persyaratan dari klien atau pelanggan.
Loenpia Mbak Lien telah memiliki prosedur dan kriteria khusus untuk produk yang akan dijual.

Berikut ini adalah standar keamanan pangan yang dimiliki industri Loenpia Mbak Lien:

Standar Keamanan Pangan Industri Loenpia Mbak Lien

I. Standar Bahan
Standar bahan merupakan ketentuan penggunaan bahan baku dan bahan pendukung
yang sangat diperhatikan olehn industri Loenpia Mbak Lien. Bahan baku untuk
memproduksi lunpia adalah kulit lunpia, rebung, dan seafood (isian lunpia) dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Pemilihan Kulit Lunpia
a) Terbuat dari adonan yang bagus
b) Tidak mudah robek
c) Bertekstur lembut dan tidak lengket
2. Pemilihan Rebung
a) Dari pohon pisang yang masih muda
b) Rebungnya yang masih segar
c) Tidak bau
3. Pemilihan Seafood (isian lunpia)
a) Dipilih daging seafood kualitas no.1
b) Daging seafood yang masih segar
c) Tampilannya adalah masih kencang,warnanya tidak pudar dan tidak berlendir

II. Standar Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan prasarana adalah ketentuan penggunaan peralatan dan


perlengkapan produksi sehingga tenaga kerja merasakan nyaman dan aman
menggunakannya serta dapat menghasilkan olahan sesuai kualitas dan kuantitas yang
ditentukan perusahaan.
Selanjutnya peralatan dan perlengkapan tersebut harus selalu :

1. Bersih
Peralatan dan perlengkapan harus terjaga kebersihannya sebelum dan sesudah
dipergunakan sehingga produk yang dihasilkan terjaga pula kebersihannya.

2. Terawat
Peralatan dan perlengkapan harus terus menerus dalam perawatan sehingga
kondisinya selalu baik dan layak digunakan demi kelancaran produktivitas.

Peralatan :

Peralatan yang menunjang secara langsung dalam proses produksi lunpia antara lain :
1. Papan Talenan
Papan talenan digunakan untuk meletakan kulit lunpia yang akan diisi denga aneka
macam isian lunpia.

2. Bak/Ember Plastik Besar


Bak plastik besar adalah digunakan untuk tempat isi dari lunpia tersebut.

3. Spatula
Spatula digunakan untuk mengaduk lunpia ketika sedang digoreng.

4. Wajan Penggorengan
Wajan penggorengan digunakan untuk menggoreng lunpia yang sudah diberi isian
lunpia.

Perlengkapan :

Perlengkapan adalah prasarana penunjang secara tidak langsung dalam proses produksi
lunpia antara lain :

1. Sarung Tangan
Sarung tangan harus selalu dipakai para pekerja dengan maksud untuk menghindari
sentuhan langsung antara tangan dengan bahan, agar mikroba yang mungkin melekat
ditangan tidak menempel pada olahan.
2. Celemek
Celemek harus selalu dipakai oleh para pekerja dengan maksud untuk menghindari
menempelnya bahan ke pakaian keerja.
3. Masker
Masker harus selalu dikenakan oleh para pekerja untuk mencegah hembusan nafas agar
tidak langsung mengenai bahan ataupun hasil olahan (bernafas, batuk, bersin, menguap)
dan juga agar pekerja tidak menghirup secara langsung udara yang kemungkinan terdapat
molekul-molekul/zat kimia dari bahan yang diolah.
4. Penutup Kepala
Penutup kepala harPenutup kepala harus selalu digunakan pekerja untuk menghindari
jatuhnya rambut ataupun kotoran kepala ke bahan maupun hasil olahan.

III. Standar Ketenagakerjaan


1. Sehat jasmani dan rohani
2. Memiliki keterampilan di bidangnya
3. Memiliki kesadaran yang tinggi dan kemauan yang kuat untuk senantiasa menjaga
kualitas hasil pekerajaannya.
4. Memiliki semangat kerja yang tinggi.
5. Mentaati norma-norma perusahaan baik yang tersurat maupun tidak tersirat.
6. Menjaga nama baik perusahaan dimanapun berada.
IV. Standar Proses
Guna menghasilkan lunpia yang berkualitas (lezat dan sehat) maka proses produksi juga
harus memenuhi Standar Operasional Pelaksana (SOP) yang ditentukan perusahaan, yaitu :

1. Penggilingan Rebung dan Daging Seafood


a) Rebung dipotong-potong menjadi kecil dan dibersihkan
b) Daging Seafood digiling kasar (spiral)

2. Pengisian Lunpia
Pengisian isian pada kulit lunpia harus sesuai takaran yang sudah ditentukan oleh
perusahaan, lalu setelah diisi lunpia dilipat harus dengan rapi agar bentuk lunpia sesuai
dengan apa yang ditentukan (sesuai standar).

3. Penggorengan Lunpia
Sebelum lunpia dimasukkan kedalam wajan penggorengan, minyak yang didalam
wajan pastikan benar-benar sudah dalam keadaan mendidih. Setelah itu waktu yang
diperlukan untuk menggoreng lunpia kurang lebih 10 menit.

4. Penyajian Lunpia
Penyajian menggunakan piring yang bentuknya sudah dipilih oleh perusahaan guna
menambah nilai seni pada penyajian lunpia tersebut
BAB V
ASPEK KEUANGAN

Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis barang tertentu memerlukan
sejumlah uang modal di samping keahliannya.modal yang digunakan untuk membiayai suatu
bisnis,mulai dari biaya prainvestasi,biaya investasi dalam aktivatetap,hingga modal kerja. Untuk
memenuhi kebutuhan investasi,modal dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada. Sumber
dana yang dicari dapat dipillih,apakah dengan cara menggunakan modal sendiri atau modal
pinjaman. Penggunaan masing – masing modal tergantung dengan tujuan penggunaan modal,
jangka waktu serta jumlah yang diinginkan perusahaan. Masing-masing modal memiliki
keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat dilihat dari segi biaya,waktu,persyaratan untuk
memperolehnya dan jumlah yang didapat dipenuhi.
Masalah yang perlu memperoleh perhatian berkaitandengan perolehan modal adalah masa
pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini tergantung dari
perjanjian dan estimasi keuntungan yang diperoleh dari masa-masa mendatang. Estimasi
keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar
kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu,
perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan. Semua itu tentunya
menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas
perusahaan selama periode usaha.
Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investtasi tersebut
melalui criteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini layak
atau tidak dijalankan dilihat dari aspek keuangan. Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu
usaha berdasarkankriteria investasidapat dilakukan melalui pendekatan Payback
Periode(PP),Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Iternal Rate of Return
(IRR),Profitability Index (PI), dan Break Event Point.
Khusus perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau
perluasan usaha,penilaian dapat pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya. Laporan
keuangan yang dinilai biasanya adalah neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode.
Metode penilaian yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan tertentu
seperti rasio likuiditas, rasio leverage,rasio aktivitas,rasio rentabilitas,serta rasio keuangan
lainnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek keuangan merupakan aspek yang
digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya
dengan aspek yang lainnya,bahkan ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek inilah
yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan
dengan keuntungan perusahaan,sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat pentinguntuk
dieliti kelayakannya.
Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti :
1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
2. Kebutuhan biaya investasi.
3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-
jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.’
4. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.
5. Kriteria penilaian investasi.

5.1 Sumber Dana dan Modal Usaha


5.1.1 Sumber Dana
Untuk mendanai suatu investasi, maka biasanya diperlukan dana yang relatif cukup besar.
Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber daya yang ada seperti dari modal sendiri atau
dari modal pinjam atau keduanya. Pilihan apakah menggunaakan modal sendiri atau modal
pinjaman atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan
kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan
salah satu modal gabungan.
Dalam prakteknya kebutuhan modal untuk melakukan investasi terdiri dari dua macam yaitu
modal investasi dan modal kerja. Modal investasi digunakan untuk membeli aktiva tetap seperti
tanah,bangunan,mesin-mesin,peralatan serta inventaris lainnya dan biasanya modal pinjaman
berjangka waktu panjang. Kemudian modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membeli
aktiva tetap seperti tanah,bangunan,mesin-mesin peralatan serta investaris lainnya dan biasanya
modal pinjaman berjangka waktu panjang. Kemudian modal kerja yaitu modal yang digunakan
untuk membiayai operasional perusahaan dan biasanya berjangka waktu pendek. Modal kerja
digunakan untuk keperluan membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan biaya
pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya. Jadi penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal
investasi maupun untuk modal kerja sumbernya jelas berbeda.
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 macam yaitu :
1. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam
perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari
sudut likuiditas merupakan “dana jangka panjang yang tidak tertentu likuiditasnya.
2. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di
dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang
yang pada saatnya harus dibayar kembali

5.1.2 Jenis dan Jumlah Modal Usaha


Di dalam menjalankan sebuah usaha, ada tiga jenis modal usaha yaitu :
1. Modal Investasi awal
2. Modal Kerja
3 .Modal Operasional
Dari ketiga jenis modal usaha tersebut bisanya akan melekat dalam setiap bisnis yang dijalankan.
Pengertian ketiga modal usaha tersebut adalah sebagai berikut:
- Modal Investasi Awal
Modal Investasi awal adalah jenis modal yang harus dikeluarkan pada awal memulai
usaha, dan biasanya dipakai untuk jangka panjang.
- Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus dikeluarkan untuk membeli atau membuat barang
dagangan. Modal kerja ini bias dikeluarkan setiap bulan,atau setiap datang order.
Jenis modal yang digunakan Loenpia Mbak Lien adalah berupa modal kerja dan modal
investasi.
a. Jumlah modal kerja pada awal produksi tidak lebih dari Rp 5.000.000,- dan saat ini
modal kerja telah mencapai lebih dari Rp 20.000.000,-
b. Sedangkan untuk investasi pada awal produksi tidak ada karena hanya menggunakan
fasilitas yang sudah ada. Dan investasi saat ini sudah mencapai lebih dari Rp 100.000.000
Dalam rangka untuk memperluas kegiatan usaha, maka modal dipergunakan sebagai
pengembangan modal kerja dan pengembangan investasi diantaranya adalah untuk
pembuatan ruang produksi

5.2 Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan ringkasan suatu proses pencatatan transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan harus disusun
berdasarkan prisip akuntansi agar para pembaca laporan keuangan memperoleh gambaran yang
jelas. Jenis laporan keuangan yang biasa disajikan :
1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) yaitu laporan yang menggambarkan
posisi Aset, Liabilitas dan Aset Bersih pada tanggal tertentu.
2. Laporan Laba Rugi yaitu bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur
pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau
rugi) bersih.
3. Laporan Perubahan Ekuitas yaitu merupakan salah satu dari laporan keuangan
yang harus dibuat oleh perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau
penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan
berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut.
4. Laporan Arus Kas yaitu suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas
dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi
pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu
perusahaan selama satu periode.
Laporan Posisi Keuangan Loenpia Mbak Lien
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lancar Kewajiban Lancar
Kas & Setara Kas Rp 25.000.000 Utang Dagang Rp 0
Piutang Lain-lain Rp 18.000.000 Total Kewajiban lancar
Persediaan Rp 15.000.00 Utang Dagang + Bunga= Rp 0+1.800.000
Perlengkapan Rp 2.616.000 = Rp 1.800.000
Sewa Dibayar dimuka Rp 7.000.000
Total Aset Lancar Rp 67.616.000

Laporan Laba Rugi


Penjualan Rp 168.000.000
HPP Rp 14.316.000 +
Laba bruto Rp 182.316.000
Beban Usaha / Operasional Rp 4.200.000
Beban Gaji Rp 1.700.000
Beban Bonus THR karyawan Rp 500.000
Beban Listrik & air Rp 1.250.000
Beban Perlengkapan (kursi,meja,dll) Rp 2.616.000
Beban Sewa Rp 7.000.000
Beban Bunga Rp 1..800.000
Beban Iklan / Pemasaran Rp 600.000
Beban Penyusutan Rp 1.000.000
Total Beban Usaha/Operasional Rp 20.666.000 +
Laba Operasional ..………………… Rp 161.650.000
Beban Pajak Penghasilan Rp 0
Laba Bersih Rp 161.650.000

5.3 Analisis Break Event Point (BEP)


Perhitungan BEP digunakan untuk menentukan tingkt harga dan pruduksi yang harus
dicapai agar usaha ini tidak mengalami kerugian Perhitungan ini berlaku untuk 1 bulan
produksi.
Investasi
Peralatan Harga
Kompor dan tabung gas Rp 1.200.000
Teppan Rp 5.500.000
Pengaduk Rp 120.000
Pisau Rp 90.000
Piring,sendok,garpu Rp 2.000.000
Peralatan tambahan (meja,kusi,ddll) Rp 2.616.000
Jumah Investasi Rp 11.526.000

Biaya Operasional per Bulan


Biaya Tetap Nilai
Penyusutan kompor dan gas Rp 200.000
Penyusutan Pengaduk Rp 200.000
Penyusutan Pisau Rp 200.000
Penyusutan Piring,sendok Rp 200.000
Penyusutan peralatan tambahan Rp 200.000

Total Biaya Tetap Rp 1.000.000


Biaya Operasional Rp 20.666.000

Biaya Variabel
Tepung Terigu 325.000x30 hari Rp 9.750.000
Rebung 600.000x30 hari Rp 18.000.000
Seafood 3.750.000x30 hari Rp 112.500.000
Telur 249.000x30 hari Rp 7.470.000
Daun Pisang 24.000x30 hari Rp 720.000
Sewa Tempat Rp 7.000.000
Total Biaya Variabel Rp 155.440.000

Pendapatan Per Bulan


Penjualan rata-rata Loenpia Mbak Lien
400 porsi x Rp 15.000 x 30 hari = 180.000.000
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
= Rp180.000.000 – Rp 20.666.000
= Rp 159.334.000

5.4 Analisis Kelayakan Usaha


Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan criteria investasi dapat
dilakukan melalui pendekatan Payback Periode (PP), Average Rate of Return (ARR), Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Break Event
Point. Khusus bagi perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi
atau perluasan usaha. Laporan Keuangan digunakan untuk menilai apakah layak usaha baru
tersebut dibiayai dan berapa besar pembiayaan yang dibutuhkan . dari Laporan keuangan ini
juga tergambar kinerja manajemen masa lalu yang sekaligus merupakan gambaran kinerja
kedepan. Laporan yang disajikan akan dinilai melalui rasio – rasio keuangan yang ada,
sehingga mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Laporan keuangan yang
dinilai biasanya adalah neraca dan laporan laba/rugi untuk bebeaapa periode. Metode penilaian
yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio – rasio keuangan terentu seperti aio
likuiditas,rasio leverage /solvabilitas, rasio aktivitas,rasio rentabilitas/profibilitas, serta rasio
keuangan lainnya.

Perhitungan Laba per Bulan ( awal usaha )


Pendapatan kotor dalam satu bulan ( Rp 15.000 x 400pcs x 30 hari ) Rp180.000.000

Biaya Produksi satu bulan ( Rp 1.000.000 x 30 hari) Rp 30.000.000

Upah Karyawan Rp 1.700.000

Laba Bersih per Bulan Rp 211.700.000

Pay Back Period

Metode PBB adalah periode waktuyang diperlukan untuk mendapatkan pengembalian atas
investasi yang telah ditanamkan dalam suatu usaha. Rumus Pay Back Period adalah sebagai
berikut:
PBB = (Investasi : keuntungan) x Lama Produksi (1 bulan )

= (Rp 11.526.000 : Rp 159.334.000) x 30 hari

= 2,1

Dari perhitungan diatas diketahui bahwa modal yang telah dikeluarkan akan kembali setelah 2,1
Tahun produksi setelah awal produksi. Maka dapat dikatakan bahwa usaha Loenpia Mbak Lin
layak untuk dijalankan.
BAB VI
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI

Setiap usaha yang dijalankan,tentunya akan memberikan dampak postifi dan negatif.
Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak. Baik bagi pengusaha
itu sendiri,pemerintah ataupun masyarakat luas. Aspek ekonomi dan sosial merupakan pengaruh
apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan,khususnya dibidang perekonomian
masyarakatsekitar dan bidang sosial kemasyarakatan.

Secara umum dampak positif dari aspek sosial adalah adanya sarana prasarana yang
dibutuhkan,seperti pembangunan jalan,jembatan,listrik dan sarana lainnya. Kemudian bagi
pemerintah dampak negatif dari aspek sosial adanya perubahan demografi di suatu
wilayah,perubahan budaya dan kesehatan masyarakat. Dampak negatif dalam aspek sosial
termasuk terjadinya perubahan gaya hidup,budaya,adat istiadat dan struktur sosial lainnya.
Dalam Aspek ekonomi dan sosial perlu ditelaah apakah keberadaan suatu proyek atau usaha
akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya.

6.1 Aspek Sosial


Munculnya Loenpia produksi Mbak Lien, masyarakat merasa mendapatkan suatu jenis
makanan rakyat yang bermutu,sehat dan bergizi dengan harga terjangkau, dan karena harga, rasa
dan penampilannya yang sesuai maka Loenpia Mbak Lien sampai saat ini masih menjadi
makanan pilihan/alternatif untuk sajian keluarga, acara-acara resmi dan oleh oleh bagi mereka
yang berpergian maupun untuk bingkisan untuk kerabatnya.

6.2 Aspek Ekonomi


Industri Loenpia Mbak Lien memberikan dampak ekonomi baik positif maupun negatif,
seperti:

1.Meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat sekitar kota Semarang karena kebanyakan


karyawan berasal dari masyarakat sekitar

2.Membantu proses pemarataan pendapatan disekitar Kota Semarang

3.Pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang semakin meningkat

4. Menciptakan lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran


5. Perubahan gaya hidup dengan naiknya tingkat konsumsi yang menjadikan masyarakat
semakin konsumtif.

6.2.1 Kemitraan Supplier


1) Kewirausahaan dengan pedagang daging ayam

Dari awal usahanya sampai saat ini untuk memenuhi kebutuhan daging ayam (untuk
bahan membuat Loenpia) telah dijalin kemitraan dengan seorang pedang daging ayam yang ada
di Magelang.

2)Kemitraan dengan supplier Rebung

Dari awal usahanya sampai saat ini untuk memenuhi kebutuhan Rebung(untuk bahan
membuat Loenpia) telah dijalin kemitraan dengan seorang pedagang Rebung yang ada di
Wonosobo.

3)Kemitraan dengan pedagang Seafood (Khasnya Mbak Lien)

Di awal tahun 2013 usahanya telah membuat menu baru dengan seafood agar beda
dengan perusahaan loenpia yang lainnya. Untuk seafood sendiri telah menjalin dengan pedagang
yang berada di Sragen.

4)Kemitraann dengan supplier telor

Sejak menjalin kemitraan dengan seorang pedagang daging ayam,maka untuk memenuhi
kebutuhan telor juga menjalin kemitraan dengan seorang pengusaha/pedagang telor

Tapi buat kulit sendiri produk sendiri dari perusahaan Mbak Lien

6.2.2 Dukungan Instansi/lembaga


Sejak 80 (delapan puluh) tahun berdiri sampai saat ini. Industri Loenpia Mbak Lien
cukup mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah atau instansi/lembaga yang dalam hal
ini diberikan dalam bentuk pembinaan – pembinaan maupun bantuan pinjaman modal mengenai
produksi.
BAB VII
ASPEK LINGKUNGAN DAN LEGALITAS

7.1 Aspek Lingkungan


Lingkungan perusahaan (business environtment) atau lingkungan bisnis merupakan
kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
kinerja perusahaan. Aspek lingkungan merupakan elemen kegiatan, produk dan jasa dari suatu
organisasi yang berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi oleh seluruh atau sebagian kegiatan,
produk atau jasa organisasi tersebut dapat menyebabkan perubahan terhadap lingkungan
(dampak lingkungan), apakah perubahan yang merugikan atau yang menguntungkan. Analisis
aspek lingkungan lebih bertujuan untuk mengukur dan mengetahui apa dan berapa besar output
yang berpengaruh terhadap lingkungan. Hal terpenting yang ingin dicapai dengan dilakukannya
identifikasi dan evaluasi aspek lingkungan adalah organisasi memahami apa yang terjadi dan
telah dilakukan serta dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Dengan demikian, dapat
diartikan bahwa identifikasi aspek lingkungan merupakan suatu proses kompilasi dan
inventarisasi input dan output. Porter (1980) mengemukakan bahwa lingkungan bisnis dapat
dibagi dalam dua kategori yaitu lingkungan internal dan eksternal.

a. Lingkungan internal
Lingkungan internal adalah lingkungan atau kekuatan-kekuatan yang berada didalam
perusahaan dan masih dapat dikontrol oleh perusahaan yang meliputi: aspek keuangan,
SDM, pemasaran, operasional dan aspek perusahaan lainnya. Lingkungan internal
berpengaruh dalam kompetensi atau kinerja sebuah perusahaan.
b. Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal terbagi dalam dua kategori yaitu lingkungan umum dan lingkungan
industri. Lingkungan umum meliputi faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.
Sedangkan lingkungan industri meliputi aspek-aspek yang terdapat dalam konsep strategi
bersaing (competitive strategy). Lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek
persaingan dimana perusahaan berada. Dalam setiap usaha adanya suatu persaingan
tentunya sudah merupakan suatu hal yang biasa. Adanya persaingan dalam dunia industri
akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Dalam hal ini industri Loenpia
Mbak Lien, untuk mengatasi persaingan sampai saat ini hanya mengandalkan dua hal
yaitu:
1) Senantiasa meningkatkan pelayanan
2) Senantiasa mempertahankan atau meningkatkan mutu/kualitas hasil produksi
7.1.1 Dampak Lingkungan Sekitar
Adanya industri Loenpia Mbak Lien memberikan dampak bagi lingkungan sekitarnya,
seperti dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui:

a. Terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus mengurangi


jumlah angka pengangguran
b. Tersedianya beragam produk oleh-oleh khas Kota Semarang di masyarakat, sehingga
menigkatkan persaingan dalam menciptakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain itu, terdapat manfaat sekunder ekonomi yang sulit diukur dengan satuan moneter:

1) Perubahan gaya hidup dengan naiknya tingkat konsumsi yang menjadikan masyarakat
semakin konsumtif
2) Tingkat pendapatan masyarakat masyarakat sekitar yang dijadikan karyawan akan
semakin meningkat .
3) Membantu proses pemerataan pendapatan
4) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
5) Mengurangi ketergantungan(menambah swadaya negara).
6) Mengurangi pengangguran(menambah kesempatan kerja).
7) Manfaat sosial, budaya, dll.

7.1.2 Limbah
Limbah yang dihasilkan dari Industri Loenpia Mbak Lien berasal dari kulit rebung.
Disamping rebung sebagai bahan yang utama, limbah kulit rebung juga bisa dimanfaatkan dan
menghasilkan limbah yang bermanfaat menjadi pupuk organik. Selain kulit rebung, kulit lumpia
yang rusak atau cacat bisa dihancurkan dan bisa dibuat pupuk juga. Industri Loenpia Mbak Lien
berkoodrinasi dengan tempat pembuangan sampah untuk memilah mana yang harus
dimusnahkan dan mana yang masih bisa dimanfaatkan.

7.2 Aspek Legalitas


Legalitas suatu perusahaan atau badan usaha adalah merupakan unsur yang terpenting,
karena legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau mengesahkan suatu badan usaha
sehingga diakui oleh masyarakat. Dengan kata lain, legalitas perusahaan harus sah menurut
undang-undang dan peraturan, dimana perusahaan tersebut dilindungi atau dipayungi dengan
berbagai dokumen hingga sah di mata hukum pada pemerintahan yang berkuasa saat itu.

Dalam menentukan bentuk hukum suatu perusahaan, terdapat beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan, antara lain:
1. Ukuran besar kecilnya perusahaan
2. Jenis perusahaan
3. Pembagian laba yang diinginkan
4. Risiko yang ditanggung

Berdasarkan hal di atas bentuk usaha Industri Loenpia Mbak Lien adalah usaha perorangan.
Usaha perorangan karena berbasis home industri dan modal investasi yang dibutuhkan tidak
terlalu besar. Industri pangan terutama industri yang diproduksi rumah tangga membutuhkan
sertifikat P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga) sebagai izin usaha bahwa industri pangan
tersebut memiliki tempat usaha ditempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan
manual hingga semi otomatis. Dalam hal ini, sertifikat P-IRT yang dimiliki pada Industri
Loenpia Mbak Lien berupa P-IRT 206337401227 HAK PATEN REG: 526221
KESIMPULAN

8. Kesimpulan dan Saran


8.1 Simpulan
Kewirausahaan dapat diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu
kegiatan bisnis. Dalam menjalankan usahanya seorang wirausahawan perlu memiliki
kemampuan, kemauan, modal dan tujuan yang akan dicapai serta tempat yang digunakan untuk
menjalankan usahanya. Wirausaha memiliki dampak positif secara agregat terhadap
perekonomian, beberapa manfaat yang diberikan ialah memiliki peluang untuk meningkatkan
pendapatan negara, meningkatkan peluang kesempatan kerja serta memberikan dampak pada
kemandirian ekonomi sehingga tidak bergantung pada ekonomi kapitalis.

Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu
para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan
produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya soft skill dan
jiwa seorang wirausaha yang artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak
mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada
konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a karena
semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Allah SWT.

Aspek Organisasi

Pada makalah ini menganalisis kegiatan wirausaha yang bernama “Loenpia Mbak Lien” yang
dimiliki oleh Ibu Sri Iriyani. Usaha ini berjalan dibidang industri makanan terutama
memproduksi loenpia dan sudah berdiri sekitar 87 tahun yang lalu. Dengan mengandalkan
inovasi dalam mengolah loenpia menjadi makanan khas Semarang, usaha ini dijadikan sebagai
oleh-oleh khas Semarang. Variasi produk loenpia mulai dikembangkan, tidak hanya berisikan
rebung, telur dan ayam, sekarang loenpia Mbak Lien membuat inovasi terbaru yaitu berisi
seafood dan keju mozzarella. Kini karyawan yang dimiliki kurang lebih 30 orang karyawan.

Aspek Pemasaran
Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, Loenpia Mbak Lien memiliki posisi star
dimana posisi ini merupakan posisi terbaik karena ada pada pasar dari Loenpia Mbak Lien yang
berkembang. Oleh karena itu seharusnya Loenpia Mbak Lien harus memperbarui strategi
pasarnya seiring dengan perkembangan jaman. Misalnya menambah outlet lagi untuk
memperluas pasaran atau mengikuti acara festival untuk sarana promosi.
8.2 Saran
Saran yang diberikan untuk tiap aspek pada industri Loenpia Mbak Lien, antara lain:

Aspek Organisasi
Penerimaan karyawan sampai saat ini masih melalui karyawan yang sudah ada. Sebaiknya, pada
proses rekruitmen karyawan lebih diperjelas lagii kualifikasinya. Selain itu disiplin karyawan
lebih ditingkatkan lagi, jika ada yang melakukan tindak pelanggaran harus ditindak tegas.

Aspek Pemasaran
Untuk meningkatkan penjualan loenpia, sebaiknya menambah ragam isi loenpia serta jenisnya,
gencar melakukan promosi serta menambah outlet maupun mengikuti acara festival kuliner.
Selain itu juga menerapkan pemasaran berbasis teknologi dengan memanfaatkan internet
maupun sosial media agar bisa meningkatkan kesempatan untuk memperkenalkan barang kepada
setiap pelanggan tanpa dialangi oleh jarak ataupun waktu.

Aspek Teknis dan Produksi


Semakin meningkatnya penjualan loenpia, sebaiknya bahan baku tetap terjaga kualitasnya
menggunakan bahan baku dengan kualitas nomor 1, proses produksi juga harus mengikuti
standar yang berlaku dan dilakukan pengawasan tiap waktu. Selain itu, pada toko atau gerai
maupun resto Loenpia Mbak Lien perlu ditingkatkan kembali pelayanannya kepada pelanggan,
kebersihan tempat dan keamanan lahan parker juga harus ditingkatkan demi kenyamanan
pelanggan.

Aspek Keuangan
Pengolahan keuangannya sudah baik karena sudah dilakukan dengan komputerisasi dan
disesuaikan dengan standar akuntansi yang berlaku

Aspek Sosial dan Ekonomi


Menciptakan lapangan kerja baru dan mengadakan program-program yang berhubungan dengan
masyarakat sekitas yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Aspek Lingkungan dan Legalitas


Limbah yang dihasilkan dari kulit rebung bisa diolah sebagai pupuk organik dan jika ada limbah
kulit loenpia yang terbuang karena rusak atau cacat bisa dimanfaatkan mungkin bisa jadi olahan
keripik dari kulit loenpia dan makanan lainnya yang memiliki nilai tambah sehingga bisa
meningkatkan cakupan pasar dari Loenpia Mbak Lien.

Anda mungkin juga menyukai