UNIVERSITAS DIPONEGORO
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan ............................................................. 4
1.3.1 Tujuan Penulisan ........................................................................ 4
1.3.2 Kegunaan Penulisan ................................................................... 4
KESIMPULAN
8. Kesimpulan dan Saran ............................................................................... 42
8.1 Simpulan .......................................................................................... 42
8.2 Saran ................................................................................................ 43
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini bisnis kuliner semakin tumbuh subur dan berkembang pesat seiring
dengan perkembangan jumlah penduduk dan gaya hidup yang ingin serba cepat tersaji.
Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak, maka semakin banyak pula
kebutuhan pangan yang harus disediakan.Sejak dahulu, makanan selalu menempati
urutan teratas dalam pemenuhan kebutuhan manusia, sehingga masalah pangan
dikategorikan ke dalam kebutuhan primer atau kebutuhan pokok. Dengan alasan itu,
manusia tidak dapat melepaskan kebutuhannya untuk makan karena dengan makan
manusia dapat melangsungkan hidupnya untuk memperoleh energy dn menjalankan
aktivitasnya. Umumnya, orang akan memasak sendiri makanan yang ia makan, dengan
maksud lebih hemat dan terjamin kebersihannya. Namun seiring berjalannya waktu, hal
tersebut kni mulai berubah dimana banyak bermunculan temapt makan yang
menyediakan makanan siap saji.Selain lebih praktis, harga yang ditawarkan tidak terlalu
mahal dan terjangkau untuk semua kalangan. Alasan lain yang membuat orang suka
makan di rumah makan adalah perbedaan suasana, serta kenyamanan yang didapat dari
fasilitas-fasilitas yang disediakan demi kenyamanan para tamu dan juga asalan waktu
karena belum tentu semua orang sempat untuk menyediakan makanan di rumah. Hal
tersebut yang membuat bisnis tersebut akan dibutuhkan sampai kapanpun, dan prospek
kedepannya semakin bagus seiring bertembahnya jumlah penduduk.
Usaha adalah suatu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencapai
keberhasilan guna memenuhi kebutuhan finansial yang dikembangkan oleh
pemilik.Usaha terbagi menjadi tiga yaitu usaha kecil, usaha menengah, dan usaha
besar.Walaupun tingkatnya berbeda namun dalam menjalankannya sama-sama
dibutuhkan tanggung jawab dan keberanian dalam menerima resiko. Serta cara
pengembangannya pun relatif sama. Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr.
Supratman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya
yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru, menanggung segala
resiko, dan mendapatkan keuntungan. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya
yang dibutuhkan guna mengambil kepentingan dan mengambil tindakan yang tepat guna
memastikan keberhasilan usahanya.Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat,
tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan.
Dalam wirausaha perlu adanya pengembangan usaha yang dimana dapat
membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang
yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini
diperlukannya soft skill dan jiwa seorang wirausaha yang artinya adanya ketekunan
berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus
belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap
konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdoa karena semua usaha dan rencana tidak
akan berhasil tanpa adanya ridho dari Allah SWT.
Semarang merupakan ibu kota Jawa Tengah. Semarang dikenal sebagai Kota
Atlas.Memiliki beraneka ragam makanan khas yaitu wingko babat, bandeng juwana, dan
lunpia yang banyak dijual di took cenderamata disepanjang jalan.
Salah satu merk lunpia yang terkenal di Semarang adalah Loenpia Mbak Lien,
yang beralamat di Jalan Pemuda Gang Grajen No. 1, Bangunharjo, Pandansari, Semarang
Tengah, Kota Semarang ini sudah berdiri sejak taun 1930.Hingga saat ini Loenpia Mbak
Lien sudah memiliki 1 cabang di Pandanaran, Semarang.Keistimewaan Loenpia Mbak
Lien ini adalah varian rasanya yang berbagai macam yang dikategorikan ke dalam 3
kategori yaitu western, vegetarian, dan seafood. Serta cara memasaknya yang
menggunakan teppan, berbeda dengan lunpia-lunpia lain di Semarang. Loenpia ini
diproduksi sendiri mulai dari isi lunpia hingga kulitnya.Pembuatan lunpia ini juga tidak
menggunakan bahan pengawet, sehingga tak heran jika lunpianya hanya mampu bertahan
2 hari, kecuali jika dimasukkan dalam lemari pendingin. Proses pembuatannya sesuai
aturan-aturan yang memenuhi standar kesehatan, jadi lebih terjamin kualitasnya.
Peluang pasar masih terbuka lebar mengingat banyaknya masyarakat yang
menyukai lunpia dan membuat prospek industry lunpia dimasa mendatang masih cukup
menjanjikan, karena jika melihat perjalanan Loenpia Mbak Lien yang dikeola mulai
tahun 1930 sampai saat ini (2017) perkembangannya sungguh menggembirakan. Dengan
demikian, pada akhirnya akan berdampak positif pada sektir ketenagakerjaan dan
perekonomian di Semarang dan sekitarnya, karena dengan banyaknya industry lunpia
juga akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan penghasilan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas, prospektif industri lunpia
masih menjanjikan dimasa mendatang dan peluang pasar masih terbuka lebar, maka
penulis akan membahas permasalahan mengenai kelayakan usaha dari berbagai aspek
yang ada pada industri lunpia terutama pada usaha Loenpia Mbak Lien yang kini semakin
berkembang. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana aspek organisasi dari Loenpia Mbak Lien?
2. Bagaimana aspek pemasaran dari Loenpia Mbak Lien?
3. Bagaimana aspek teknis dan produksi dari Loenpia Mbak Lien?
4. Bagaimana aspek keuangan dari Loenpia Mbak Lien?
5. Bagaimana aspek lingkungan dan legalitas dari Loenpia Mbak Lien?
6. Bagaimana aspek ekonomis dan sosial dari Loenpia Mbak Lien?
BAB II
ASPEK ORGANISASI
Banyak macam dan ragam bentuk suatu organisasi mulai dari yang berbentuk kecil
hingga organisasi yang bentuknya besar dari tiap organisasi mempunyai tujuan yang berbeda
pula.Organisasi dalam hal ini bisa terdapat pada badan usaha, instansi pemerintah, dan lain-
lain.Menurut Stephen P. Robbinss pengertian organisasi merupakan kesatuan sosial yang
dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang relative dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi identic dengan individu ataupun sekelompok individu ataupun sekolompok individu
yang terstruktur dan sistematis yang tergabung dalam suatu sistem.Organisasi yang dibentuk
terdiri dari berbagai kelompok yang memiliki kepentingan untuk mencapai tujuan tertentu secara
bersama.
Pengorganisasian (organizing)mengandung pengertian sebagai proses penetapan struktur
peran melalui penentuan aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi,
pengelompokkan aktivitas, penugasan kelompok aktivitas kepada manajer, pendelegasian
wewenang, pengkoordinasian hubungan wewenang dan informasi, baik horizontal maupun
vertikal dalam struktur organisasi. Agar keberadan organisasi menjadi berarti bagi SDM
internalnya dan juga masyarakat di lingkungannya, maka peran organisasi haeuslah mencakup
tiga hal berikut.Pertama, harus memberikan tujuan yang dapat dibuktikan.Kedua, konsep
kewenangan beserta aktivitras yang terlihat harus jelas.Ketiga, memiliki batasan kebijakan
organisasi yang jelas dan dapat dimengerti oleh seluruh SDM-nya.Pada tataran implementasinya,
ketiga hal tersebut tercermin pada aspek struktur, tugas dan wewenang serta hubungan anggota.
Aspek-aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.
Asisten Manajer
Manajer (Manager) (Assistant
Edonis Manager)
Hezki
Pelayan Konsumen
Koki (Chef) Kasir (Cashier)
(Customer Service)
Dilihat dari bentuk sttruktur organisasi dan pembagian tugas pada karyawan Loenpia
Mbak Lien Khas Semarang, menganut sistem organisasi fungsional, karena dalam organisasi ini
pimpinan mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan wewenang memberi komando
kepada bawahan sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut. Pembagian pekerjaan
pada Loenpia Mbak Lien dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan.Setiap personil diberikan
tugas dan tanggungjawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab
serta wewenang pada struktur organisasi Loenpia Mbak Lien adalah sebagai berikut:
a. Pemilik (Owner)
Bertanggunggjawab memimpin seluruh bagian atau karyawan
b. Manajer (Manager)
1. Mengawasi kegiatan operasional sehari-hari supaya selalu memberikan dan
menyajikan kualitas pelayanan secara maksimal serta menjaga standar pelayanan
yang sudah ditetapkan
2. Merancang ide yang kreatif agar menambah pemasukan keuangan
3. Memberikan pelatihan kepada karyawan
4. Mengawasi biaya/pengeluaran dan harus sesuai dengan standar.
c. Asisten Manajer (Assistant Manager)
Bertanggungjawab membantu manajer dalam menjalankan tugas dan
bertanggungjawab jika manajer sedang tidak ada di tempat.
d. Koki (Chef)
Bertanggungjawab menjaga citarasa dan kebersihan masakannya
e. Pelayan Konsumen (Customer Service)
Bertanggungjawab melayani pembeli dengan ramah, sopan, dan sabar.
f. Kasir (Cashier)
Bertanggungjawab melayani pembeli/konsumen dalam hal pembayaran
BAB III
ASPEK PEMASARAN
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang
diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh
keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi.Kegiatan pemasaran
perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan
tanggapan yang baik dari konsumen.Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang
kepuasan produk yang ditawarkan tersebut.Dengan demikian,maka segala aktivitas
perusahaan,harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan
untuk memperoleh laba.
3.1.2 Pesaing
Dalam setiap usaha pasti ada suatu persaingan, tentunya sudah merupakan hal yang biasa.
Pelaku bisnis ini tidak merasa takut karena mereka yakin dengan kualitas dan ciri khas yang
disuguhkan ke pembeli.Dalam hal ini usaha Loenpia Mbak Lien untuk mengatasi persaingan
dengan membuat inovasi-inovasi baru pada produk Loenpianya yaitu dengan menambahkan rasa
yang baru yang berbeda dengan loenpia – loenpia yang lainnya.kemudian Loenpia Mbak Lien
juga senantiasa meningkatkan pelayanan supaya konsumen tidak kecewa terhadap pelayanannya
EFAS 7
EFAS
IFAS
Analisis:
Posisi Loenpia Mbak Lien Saat ini pada posisi Star,posisi star adalah posisi yang terbaik karena
ada pada pasar dari Loenpia Mbak Lien yang berkembang.Oleh karena itu seharusnya Loenpia
Mbak Lien harus memperbarui Strategi pasarnya seiring dengan perkembangan jaman Misalnya
menambah outlet lagi untuk memperluas pasaran atau mengikuti acara festival untuk sebagai
sarana Promosi.
Aspek teknis merupakan lanjutan dari aspek pemasaran. Kegiatan ini timbul apabila
sebuah usaha telah menunjukan peluang yang cukup cerah dilihat dari segi pemasaran.
Penentuan kelayakan teknis perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan
teknis/operasi,sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik,maka akan berakibat fatal bagi
perusahaan dalam perjalanannya dikemudian hari.
Produk dapat dikatakan layak secara teknis jika produk dapat diterima dan dapat
diproduksi secara massaldengan mudah. Aspek teknis perlu dipertimbangkan dan diperhitungkan
secara tepat dan benar Karena kesalahan dalam menentukan aspek ini juga mengakibatkan
perusahaan mengalami kegagalan.
Usaha “Loenpia Mbak Lien”,didirikan diatas tanah seluas kurang lebih 30 M2, yang
berlokasi di Jl. Pemuda Gang Grajen No.1,Bangunharjo,Pandansari,Semarang Tengah,Kota
Semarang,Jawa Tengah.
1. Tepung Terigu 50 kg
2. Rebung 200 kg
3. Seafood 50 kg
(udang) (20 kg)
4. Telur 15 kg
5. Daun Pisang 2 kg
Untuk penyediaan bahan baku, pada awal usahanya dipeeroleh dari pasar terdekat,
mengingat jumlah produksi masih sedikit. Namun, melihat perkembangan dan demi peningkatan
kualitas, maka usaha Loenpia Mbak Lien senantiasa berusaha untuk mencari produsen bahan
baku seperti isian lunpia yang dapat memenuhi standart kualitas yang telah ditentukan.
- Ketepatan jenis teknologi yang dpilih dengan bahan mentah yang didgunakan.
- Keberhasilan penggunaan jenis teknologi
- Kemampuan pengetahuan tenaga kerja setempat dan kemungkinan pengembangannya.
- Pertimbangan kemungkinan adanya teknologi lanjutan sebagai Salinan teknologi.
Alat produksi merupakan media untuk mengolah bahan menjadi produk dengan bantuan
pekerja, dapat berupa alat produksi langsung (mesin, perkakas, peralatan, perkakas bantu dan
sebagainya) atau alat produksi tak langsung (tanah, jalan, bangunan, gidang dan sebagainya).
Berikut adalah peralatan produksi yang digunnakan dalam industri Loenpia Mbak Lien,
antara lain :
Seiring dengan perkembangan jumlah produksi, maka tempat produksi juga terus
disesuaikan. Namun untuk proses produksi belum dapat ditingkatkan mengingat banyak faktor
yang menjadi pertimbangan, sehingga masih dilakukan secara manual, baru proses penggilingan
rebung yang sedikit ada peningkatan (efisiensi waktu), karena proses penggilingan rebung
dikerjakan menggunakan mesin pengolah rebung.
Keunggulan produksi lunpia maupun isi lunpia tersebut memiliki banyak varian rasa,
penampilannya rapi sehingga menarik para konsumen. Faktor yang menjadikan tinggi rendahnya
produksi adalah permintaan pasar. Hal ini juga berkaitan dengan hari misalnya menjelang hari
libur panjang dan sekolah, hari-hari raya dan hari besar lainnya. Secara teknis produksi juga
tidak mengalami kendala, karena cara pembuatan lunpia memang masih tergolong mudah dan
sederhana, (kulit lunpia diisi dengan isian lunpia, digulung dan dilipat, lalu digoreng,
didinginkan, dan disajikan). Adapun untuk pembuatan kulit lunpia menggunakan jasa pengrajin
atau pembuat kulit lunpia yang ada disekitar tempat produksi, sehingga juga tidak mengalami
kesulitan.
Berikut ini adalah standar keamanan pangan yang dimiliki industri Loenpia Mbak Lien:
I. Standar Bahan
Standar bahan merupakan ketentuan penggunaan bahan baku dan bahan pendukung
yang sangat diperhatikan olehn industri Loenpia Mbak Lien. Bahan baku untuk
memproduksi lunpia adalah kulit lunpia, rebung, dan seafood (isian lunpia) dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Pemilihan Kulit Lunpia
a) Terbuat dari adonan yang bagus
b) Tidak mudah robek
c) Bertekstur lembut dan tidak lengket
2. Pemilihan Rebung
a) Dari pohon pisang yang masih muda
b) Rebungnya yang masih segar
c) Tidak bau
3. Pemilihan Seafood (isian lunpia)
a) Dipilih daging seafood kualitas no.1
b) Daging seafood yang masih segar
c) Tampilannya adalah masih kencang,warnanya tidak pudar dan tidak berlendir
1. Bersih
Peralatan dan perlengkapan harus terjaga kebersihannya sebelum dan sesudah
dipergunakan sehingga produk yang dihasilkan terjaga pula kebersihannya.
2. Terawat
Peralatan dan perlengkapan harus terus menerus dalam perawatan sehingga
kondisinya selalu baik dan layak digunakan demi kelancaran produktivitas.
Peralatan :
Peralatan yang menunjang secara langsung dalam proses produksi lunpia antara lain :
1. Papan Talenan
Papan talenan digunakan untuk meletakan kulit lunpia yang akan diisi denga aneka
macam isian lunpia.
3. Spatula
Spatula digunakan untuk mengaduk lunpia ketika sedang digoreng.
4. Wajan Penggorengan
Wajan penggorengan digunakan untuk menggoreng lunpia yang sudah diberi isian
lunpia.
Perlengkapan :
Perlengkapan adalah prasarana penunjang secara tidak langsung dalam proses produksi
lunpia antara lain :
1. Sarung Tangan
Sarung tangan harus selalu dipakai para pekerja dengan maksud untuk menghindari
sentuhan langsung antara tangan dengan bahan, agar mikroba yang mungkin melekat
ditangan tidak menempel pada olahan.
2. Celemek
Celemek harus selalu dipakai oleh para pekerja dengan maksud untuk menghindari
menempelnya bahan ke pakaian keerja.
3. Masker
Masker harus selalu dikenakan oleh para pekerja untuk mencegah hembusan nafas agar
tidak langsung mengenai bahan ataupun hasil olahan (bernafas, batuk, bersin, menguap)
dan juga agar pekerja tidak menghirup secara langsung udara yang kemungkinan terdapat
molekul-molekul/zat kimia dari bahan yang diolah.
4. Penutup Kepala
Penutup kepala harPenutup kepala harus selalu digunakan pekerja untuk menghindari
jatuhnya rambut ataupun kotoran kepala ke bahan maupun hasil olahan.
2. Pengisian Lunpia
Pengisian isian pada kulit lunpia harus sesuai takaran yang sudah ditentukan oleh
perusahaan, lalu setelah diisi lunpia dilipat harus dengan rapi agar bentuk lunpia sesuai
dengan apa yang ditentukan (sesuai standar).
3. Penggorengan Lunpia
Sebelum lunpia dimasukkan kedalam wajan penggorengan, minyak yang didalam
wajan pastikan benar-benar sudah dalam keadaan mendidih. Setelah itu waktu yang
diperlukan untuk menggoreng lunpia kurang lebih 10 menit.
4. Penyajian Lunpia
Penyajian menggunakan piring yang bentuknya sudah dipilih oleh perusahaan guna
menambah nilai seni pada penyajian lunpia tersebut
BAB V
ASPEK KEUANGAN
Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis barang tertentu memerlukan
sejumlah uang modal di samping keahliannya.modal yang digunakan untuk membiayai suatu
bisnis,mulai dari biaya prainvestasi,biaya investasi dalam aktivatetap,hingga modal kerja. Untuk
memenuhi kebutuhan investasi,modal dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada. Sumber
dana yang dicari dapat dipillih,apakah dengan cara menggunakan modal sendiri atau modal
pinjaman. Penggunaan masing – masing modal tergantung dengan tujuan penggunaan modal,
jangka waktu serta jumlah yang diinginkan perusahaan. Masing-masing modal memiliki
keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat dilihat dari segi biaya,waktu,persyaratan untuk
memperolehnya dan jumlah yang didapat dipenuhi.
Masalah yang perlu memperoleh perhatian berkaitandengan perolehan modal adalah masa
pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini tergantung dari
perjanjian dan estimasi keuntungan yang diperoleh dari masa-masa mendatang. Estimasi
keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar
kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu,
perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan. Semua itu tentunya
menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas
perusahaan selama periode usaha.
Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investtasi tersebut
melalui criteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini layak
atau tidak dijalankan dilihat dari aspek keuangan. Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu
usaha berdasarkankriteria investasidapat dilakukan melalui pendekatan Payback
Periode(PP),Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Iternal Rate of Return
(IRR),Profitability Index (PI), dan Break Event Point.
Khusus perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau
perluasan usaha,penilaian dapat pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya. Laporan
keuangan yang dinilai biasanya adalah neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode.
Metode penilaian yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan tertentu
seperti rasio likuiditas, rasio leverage,rasio aktivitas,rasio rentabilitas,serta rasio keuangan
lainnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek keuangan merupakan aspek yang
digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya
dengan aspek yang lainnya,bahkan ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek inilah
yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan
dengan keuntungan perusahaan,sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat pentinguntuk
dieliti kelayakannya.
Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti :
1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
2. Kebutuhan biaya investasi.
3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-
jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.’
4. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.
5. Kriteria penilaian investasi.
Biaya Variabel
Tepung Terigu 325.000x30 hari Rp 9.750.000
Rebung 600.000x30 hari Rp 18.000.000
Seafood 3.750.000x30 hari Rp 112.500.000
Telur 249.000x30 hari Rp 7.470.000
Daun Pisang 24.000x30 hari Rp 720.000
Sewa Tempat Rp 7.000.000
Total Biaya Variabel Rp 155.440.000
Metode PBB adalah periode waktuyang diperlukan untuk mendapatkan pengembalian atas
investasi yang telah ditanamkan dalam suatu usaha. Rumus Pay Back Period adalah sebagai
berikut:
PBB = (Investasi : keuntungan) x Lama Produksi (1 bulan )
= 2,1
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa modal yang telah dikeluarkan akan kembali setelah 2,1
Tahun produksi setelah awal produksi. Maka dapat dikatakan bahwa usaha Loenpia Mbak Lin
layak untuk dijalankan.
BAB VI
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
Setiap usaha yang dijalankan,tentunya akan memberikan dampak postifi dan negatif.
Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak. Baik bagi pengusaha
itu sendiri,pemerintah ataupun masyarakat luas. Aspek ekonomi dan sosial merupakan pengaruh
apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan,khususnya dibidang perekonomian
masyarakatsekitar dan bidang sosial kemasyarakatan.
Secara umum dampak positif dari aspek sosial adalah adanya sarana prasarana yang
dibutuhkan,seperti pembangunan jalan,jembatan,listrik dan sarana lainnya. Kemudian bagi
pemerintah dampak negatif dari aspek sosial adanya perubahan demografi di suatu
wilayah,perubahan budaya dan kesehatan masyarakat. Dampak negatif dalam aspek sosial
termasuk terjadinya perubahan gaya hidup,budaya,adat istiadat dan struktur sosial lainnya.
Dalam Aspek ekonomi dan sosial perlu ditelaah apakah keberadaan suatu proyek atau usaha
akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya.
Dari awal usahanya sampai saat ini untuk memenuhi kebutuhan daging ayam (untuk
bahan membuat Loenpia) telah dijalin kemitraan dengan seorang pedang daging ayam yang ada
di Magelang.
Dari awal usahanya sampai saat ini untuk memenuhi kebutuhan Rebung(untuk bahan
membuat Loenpia) telah dijalin kemitraan dengan seorang pedagang Rebung yang ada di
Wonosobo.
Di awal tahun 2013 usahanya telah membuat menu baru dengan seafood agar beda
dengan perusahaan loenpia yang lainnya. Untuk seafood sendiri telah menjalin dengan pedagang
yang berada di Sragen.
Sejak menjalin kemitraan dengan seorang pedagang daging ayam,maka untuk memenuhi
kebutuhan telor juga menjalin kemitraan dengan seorang pengusaha/pedagang telor
Tapi buat kulit sendiri produk sendiri dari perusahaan Mbak Lien
a. Lingkungan internal
Lingkungan internal adalah lingkungan atau kekuatan-kekuatan yang berada didalam
perusahaan dan masih dapat dikontrol oleh perusahaan yang meliputi: aspek keuangan,
SDM, pemasaran, operasional dan aspek perusahaan lainnya. Lingkungan internal
berpengaruh dalam kompetensi atau kinerja sebuah perusahaan.
b. Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal terbagi dalam dua kategori yaitu lingkungan umum dan lingkungan
industri. Lingkungan umum meliputi faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.
Sedangkan lingkungan industri meliputi aspek-aspek yang terdapat dalam konsep strategi
bersaing (competitive strategy). Lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek
persaingan dimana perusahaan berada. Dalam setiap usaha adanya suatu persaingan
tentunya sudah merupakan suatu hal yang biasa. Adanya persaingan dalam dunia industri
akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Dalam hal ini industri Loenpia
Mbak Lien, untuk mengatasi persaingan sampai saat ini hanya mengandalkan dua hal
yaitu:
1) Senantiasa meningkatkan pelayanan
2) Senantiasa mempertahankan atau meningkatkan mutu/kualitas hasil produksi
7.1.1 Dampak Lingkungan Sekitar
Adanya industri Loenpia Mbak Lien memberikan dampak bagi lingkungan sekitarnya,
seperti dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui:
Selain itu, terdapat manfaat sekunder ekonomi yang sulit diukur dengan satuan moneter:
1) Perubahan gaya hidup dengan naiknya tingkat konsumsi yang menjadikan masyarakat
semakin konsumtif
2) Tingkat pendapatan masyarakat masyarakat sekitar yang dijadikan karyawan akan
semakin meningkat .
3) Membantu proses pemerataan pendapatan
4) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
5) Mengurangi ketergantungan(menambah swadaya negara).
6) Mengurangi pengangguran(menambah kesempatan kerja).
7) Manfaat sosial, budaya, dll.
7.1.2 Limbah
Limbah yang dihasilkan dari Industri Loenpia Mbak Lien berasal dari kulit rebung.
Disamping rebung sebagai bahan yang utama, limbah kulit rebung juga bisa dimanfaatkan dan
menghasilkan limbah yang bermanfaat menjadi pupuk organik. Selain kulit rebung, kulit lumpia
yang rusak atau cacat bisa dihancurkan dan bisa dibuat pupuk juga. Industri Loenpia Mbak Lien
berkoodrinasi dengan tempat pembuangan sampah untuk memilah mana yang harus
dimusnahkan dan mana yang masih bisa dimanfaatkan.
Dalam menentukan bentuk hukum suatu perusahaan, terdapat beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan, antara lain:
1. Ukuran besar kecilnya perusahaan
2. Jenis perusahaan
3. Pembagian laba yang diinginkan
4. Risiko yang ditanggung
Berdasarkan hal di atas bentuk usaha Industri Loenpia Mbak Lien adalah usaha perorangan.
Usaha perorangan karena berbasis home industri dan modal investasi yang dibutuhkan tidak
terlalu besar. Industri pangan terutama industri yang diproduksi rumah tangga membutuhkan
sertifikat P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga) sebagai izin usaha bahwa industri pangan
tersebut memiliki tempat usaha ditempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan
manual hingga semi otomatis. Dalam hal ini, sertifikat P-IRT yang dimiliki pada Industri
Loenpia Mbak Lien berupa P-IRT 206337401227 HAK PATEN REG: 526221
KESIMPULAN
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu
para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan
produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya soft skill dan
jiwa seorang wirausaha yang artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak
mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada
konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a karena
semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Allah SWT.
Aspek Organisasi
Pada makalah ini menganalisis kegiatan wirausaha yang bernama “Loenpia Mbak Lien” yang
dimiliki oleh Ibu Sri Iriyani. Usaha ini berjalan dibidang industri makanan terutama
memproduksi loenpia dan sudah berdiri sekitar 87 tahun yang lalu. Dengan mengandalkan
inovasi dalam mengolah loenpia menjadi makanan khas Semarang, usaha ini dijadikan sebagai
oleh-oleh khas Semarang. Variasi produk loenpia mulai dikembangkan, tidak hanya berisikan
rebung, telur dan ayam, sekarang loenpia Mbak Lien membuat inovasi terbaru yaitu berisi
seafood dan keju mozzarella. Kini karyawan yang dimiliki kurang lebih 30 orang karyawan.
Aspek Pemasaran
Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, Loenpia Mbak Lien memiliki posisi star
dimana posisi ini merupakan posisi terbaik karena ada pada pasar dari Loenpia Mbak Lien yang
berkembang. Oleh karena itu seharusnya Loenpia Mbak Lien harus memperbarui strategi
pasarnya seiring dengan perkembangan jaman. Misalnya menambah outlet lagi untuk
memperluas pasaran atau mengikuti acara festival untuk sarana promosi.
8.2 Saran
Saran yang diberikan untuk tiap aspek pada industri Loenpia Mbak Lien, antara lain:
Aspek Organisasi
Penerimaan karyawan sampai saat ini masih melalui karyawan yang sudah ada. Sebaiknya, pada
proses rekruitmen karyawan lebih diperjelas lagii kualifikasinya. Selain itu disiplin karyawan
lebih ditingkatkan lagi, jika ada yang melakukan tindak pelanggaran harus ditindak tegas.
Aspek Pemasaran
Untuk meningkatkan penjualan loenpia, sebaiknya menambah ragam isi loenpia serta jenisnya,
gencar melakukan promosi serta menambah outlet maupun mengikuti acara festival kuliner.
Selain itu juga menerapkan pemasaran berbasis teknologi dengan memanfaatkan internet
maupun sosial media agar bisa meningkatkan kesempatan untuk memperkenalkan barang kepada
setiap pelanggan tanpa dialangi oleh jarak ataupun waktu.
Aspek Keuangan
Pengolahan keuangannya sudah baik karena sudah dilakukan dengan komputerisasi dan
disesuaikan dengan standar akuntansi yang berlaku