Anda di halaman 1dari 35

EVALUASI AKHIR SEMESTER

STUDI KELAYAKAN BISNIS


MIE GACOAN

Dosen Pengampu :
Widy Taurus Sandy, S.E., M.SM.

Kelompok4 :
Lerick Bagus Pradani (1862058)
Lisdayati Sitanggang (1862063)
Muhammad Sulton Arif (1862081)
Risma Indah Pratiwi (1862085)
Agung Restu Syafi’I (1862100)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................................1
1.2. Rumusan masalah...........................................................................................................3
1.3. Tujuan..............................................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................................................4
2.1 Definisi Studi Kelayakan Bisnis.....................................................................................4
2.2 Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis........................................................................4
2.3 Kemungkinan Dari Ilmu Studi Kelayakan Bisnis Pada Masa yang Akan Datang....4
2.4 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis......................................................................................5
2.5 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis....................................................................................5
2.6 Pihak- Pihak yang Memerlukan Studi Kelayakan Bisnis............................................6
2.8 Aspek – Aspek Studi Kelayakan Bisnis.........................................................................7
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................................14
3.1 Profil Usaha...................................................................................................................14
3.2 Aspek Pasar Usaha........................................................................................................14
3.3 Aspek Pemasaran Usaha...............................................................................................15
3.4 Aspek Teknik Operasional Usaha................................................................................17
3.5 Aspek Manajemen dan Organisasi Usaha...................................................................18
3.6 Aspek Keuangan Usaha................................................................................................19
3.7 Aspek Ekonomi dan Sosial...........................................................................................28
3.8 Aspek Lingkungan Hidup.............................................................................................29
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................30
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................30
4.2 Potensi Pengembangan Usaha......................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................31
LAMPIRAN..................................................................................................................................32
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bisnis makanan (kuliner) merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini
berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar. Sudah banyak
pelaku usaha yang meraup untung dari usaha kuliner ini. Namun tidak sedikit pula
pelaku usaha kuliner yang gulung tikar alias bangkrut, karena strategi pemasaran yang
digunakan kurang tepat dan kualitas pelayanan yang kurang optimal. Artinya
keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam memenangkan persaingan ditentukan oleh
penerapan srategi pemasaran yang tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan
konsumen.
semakin ketatnya persaingan bisnis dan usaha di Kota Jombang, sehingga
membuat segala macam pelayanan yang sangat menarik ditawarkan demi memanjakan
konsumen mulai dari harga,kualitas bahan makanan variasi menu,pelayanan baik,
sampai tempat yang bersih menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan.
Hubungan baik akan tercipta bila sebuah bisnis kuliner mampu memberikan kepuasan
terhadap kebutuhan, keinginan, dan selera konsumen. Selain itu kepuasan pelanggan
juga merupakan sumber informasi yang efektif bagi manajemen dalam melakukan
perbaikan terhadap layanannya. Salah satu cara yang dilakukan oleh sebuah bisnis
kuliner untuk memberikan kepuasan bagi pelanggannya adalah dengan produk yang
higienes dan berkualitas serta kualitas pelayanan yang baik. meskipun merek (brand)
kuliner terkenal dan mampu membuka cabang-cabang baru di berbagai kota, namun
semakin ketatnya persaingan bisnis kuliner berdampak pada semakin meningkatnya
tuntutan konsumen dalam hal pelayanan. Hal ini pelu diantisipasi dengan strategi yang
tepat, diantaranya dengan meningkatkan kualitas pelayanan.
Berhasil atau tidaknya suatu usaha dalam menjual barang atau jasa tergantung
dari usaha yang sungguh-sungguh dalam pemasaran. Dalam fungsi pemasaran,
pelayanan yang berkualitas memegang peranan yang sangat penting. Kepuasan
terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen dapat tercapai dengan adanya kegiatan
pemasaran. Untuk itu kemampuan merumuskan dan menyusun program-program
pemasaran yang tepat merupakan salah satu masalah utama dalam menciptakan proses
pertukaran antara produsen dan konsumen. Salah satu cara untuk menuju keberhasilan
kegiatan pemasaran adalah dengan memahami perilaku konsumen dan meningkatkan
kualitas pelayanan agar konsumen merasa puas setelah bertransaksi.
Menurut Kotler (2000: 50), “salah satu tindakan untuk memuaskan konsumen
adalah dengan cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-
baiknya”. Kenyataan ini bisa dilihat, bahwa ada beberapa hal yang dapat memberikan
kepuasan pelanggan yaitu nilai total pelanggan yang terdiri dari nilai produk, nilai
pelayanan, nilai personal, nilai image (citra), dan biaya total pelanggan yang terdiri
dari biaya moneter, biaya waktu, biaya tenaga dan biaya pikiran. Pemasaran jasa yang
bergerak di bidang retaik memang sangat bertumpu pada jasa pelayanan terutama
peran dari para staf dan karyawan. Pelayanan buruk staf dan karyawan akan langsung
merusak bisnis jasa ini, kondisi seperti ini akan dapat menyebabkan konsumen enggan
berhubungan kembali di masa mendatang, bahkan tidak menutup kemungkinan
konsumen akan pindah ke toko lain yang memberikan pelayanan yang lebih baik.
Oleh sebab itu, usaha untuk menjaga kepuasan konsumen sangat perlu dilakukan.
Kualitas pelayanan yang baik akan memberikan suatu dorongan kepada
pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan (Warung Makan Mie
Gacoan di Jombang). Ikatan seperti ini dalam jangka panjang memungkinkan

1
perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan
mereka, dengan demikian perusahaan tersebut dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang
menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang
kurang menyenangkan.
Perusahaan yang gagal memuaskan pelayanannya akan menghadapi masalah
yang kompleks. Umumnya pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan
pengalaman buruknya kepada orang lain dan bisa dibayangkan betapa besarnya
kerugian dari kegagalan memuaskan pelanggan. Oleh karena itu, setiap perusahaan
jasa wajib merencanakan, mengorganisasikan, mengimplementasikan, dan
mengendalikan sistem kualitas sedemikian rupa, sehingga pelayanan dapat
memuaskan para pelanggannya. Penilaian akan kualitas layanan dikembangkan oleh
Barry, A. Parasuraman dan Zeithaml yang dikenal dengan service quality (Servqual),
yang berdasarkan pada lima dimensi kualitas yaitu tangibles (bukti langsung),
reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan
empathy (empati)(Kotler, 2000:53).
Konsumen yang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, kemungkinan
akan menjadi pelanggan setia, bahkan dapat dijadikan media promosi gratis. Demikian
pula sebaliknya pelanggan yang tidak puas bisa dengan mudah pindah tempat.
Demikian pula sebaliknya pelanggan yang tidak puas bisa dengan mudah pindah ke
perusahaan lain atau menggunakan jasa lain. Menurut Tjiptono (2001: 24) pada
dasarnya tujuan dari bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa
puas. Kepuasan merupakan suatu tingkatan perasaan pelanggan yang diperoleh
pelanggan setelah menikmati sesuatu sehingga dengan terciptanya kepuasan
pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya dapat terciptanya
hubungan antara perusahaan dengan pelangganya menjadi harmonis.
Maka pelaku bisnis mencari ide untuk membuka suatu  bisnis atau usaha yang
banyak diminati oleh semua kalangan agar suatu usaha dapat berjalan dengan suatu
bisnis dapat berjalan dengan sukses.
Salah satu usaha yang dapat diminati oleh semua kalangan adalah mendirikan
usaha warung makan, warung makan disebut sebagai usaha yang diminati oleh semua
kalangan,karena baik pekerja,ibu rumah tangga,mahasiswa,maupun pelajar dapat
merasakan usaha warung makan tersebut. Para pekerja dapat meluangkan waktunya ke
warung makan pada saat makan siang atau bertemu relasi klien. Dan apabila seorang
ibu rumah tangga yang menjadi wanita karir dan tidak sempat untuk memasak
untuk suami dan anak-anaknya dapat membelinya diwarung makan tersebut.
Salah satu warung makan yang diteliti penulis dalam  penulisan ilmiah ini
adalah warung makan “MIE GACOAN” dijalan berlokasi di Jalan Kyai Haji Ahmad
Dahlan Nomor 18 ruko Ipin Bisnis Center. Warung makan ini menyajikan mie pedas
dengan level-level dengan cita rasa yang khas dan Jaminan Rasa dan kualitas yang
pasti memuaskan hasrat lingkaran dengan didukung pengalaman selama bertahun-
tahun dan cabang yang sudah tersebar di berbagai kota kota besar di Jawa Timur yang
bisa memberikan pelayanan terbaik untuk kebutuhan kuliner di masyarakat. Warung
makan ini terletak berada ditengah-tengah perumahan padat penduduk dan disana juga
terdapat salah satu pusat perbelanjaan yang cukup ramai.
Dengan kemungkinan banyaknya bermunculan usaha sejenis akan menyebabkan
banyak pula alternatif bagi konsumen sehingga diperlukan strategi agar dapat bertahan
dalam kondisi tersebut.

2
1.2. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya maka masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Bagaimana strategi yang dapat usaha Warung Mie Gacoan lakukan agar dapat
bertahan dalam persaingan
b) Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Warung
Makan Mie Gacoan di Jombang.

1.3. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui bagaimana strategi optimal yang dapat usaha Warung Mie
Gacoan lakukan agar dapat bertahan dalam persaingan
b) Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan
Warung Makan Mie Gacoan di Jombang.

3
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Studi Kelayakan Bisnis


Pengertian studi kelayakan bisnis menurut Suliyanto (2010, h.3) suatu penelitian
yang mempunyai maksud dan tujuan untuk memeberikan keputusan apakan suatu ide
bisnis layak atau tidak untuk di lakasanakan. Suatu gagasan sebuah ide bisnis dapat
dikatakan layak untuk ditindak lanjuti apabila ide gagasan tersebut dapat memberikan
manfaat yang lebih besar untuk semua pihak (stake holder) dari pada dampak negatif
yang dihasilkan oleh penggagas ide bisnis.
Kemudian pendapat dari Kasmir dan Jakfar (2012, h.7) studi kelayakan bisnis
merupakan sebuah kegiatan yang di gunakan untuk mempelajari secara mendetail
tentang sebuah usaha atau bisnis yang sedang dijalankan, guna menentukan layak atau
tidaknnya usaha tersebut dijalankan.
Beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian studi
kelayakan bisnis adalah studi mengenai layak atau tidaknya sebuah ide gagasan dari
bisnis untuk di laksanakan yaitu dengan mempertimbangkan suatu resiko dalam
bisnis. Selain itu pertimbangan dari segi keuntungan yang akan di dapatkan jika dilihat
dari beberapa aspek studi kelayakan bisnis.

2.2 Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis


Dari keseluruhan beberapa yang menjadi ruang lingkup kajian studi kelayakan
bisnis yaitu:
a. Mencermati dan menilai kemungkinan bisnis untuk diolah lebih teratur dan
berkelanjutan.
b. Membuat analisis kelayakan sebuah bisnis dari segi sisi kualitatif dan kuantitatif.
c. Mencermati dan mempelajari berbagai bentuk resiko pada srtiap bisnis yang
dinilai secara luas.
d. Pembelajaran dari studi kelayakan bisnis direkomendasikan untuk diberikan
kepada pihak-pihak yang di anggap mempunyai kepentingan (Irham Fahmi,
2014).

2.3 Kemungkinan Dari Ilmu Studi Kelayakan Bisnis Pada Masa yang Akan Datang
Fakta yang dikaji dalam studi kelayakan bisnis harus mengakui bahwa studi
kelayakan bisnis dianggap sebagai alat tolak ukur dasar yang di rekomendasikan. Dari
hal inilah menggunakan rekomendasi kajian studi kelayakan bisnis ialah tindakan
yang terbaik sebelum melakukan sebuah bisnis menjadi layak atau tidak untuk
dijalankan.
Merujuk dari dasar studi kelayakan bisnis maka seeorang yang ingin melakukan
bisnis di rekomendasikan untuk studi kelayakan bisnis untuk memulai bisnisnya, agar
dalam berjalannya bisnis yang dibangun akan lancar dan meminimalisir resiko yang di
dapat. Ilmu studi kelayakan bisnis bisa dibilang adalah sebuah ilmu gabungan dari
ilmu lainnya.
Kajian dari semua aspek membuat hasil rekomendasi yang kuat, sehingga akan
mempengarui terhadap hasil waktu analisis secara maksimal lebih lama. Dalam
pengerjaan studi kelayakan bisnis diperlukan kehati-hatian (prudent). Tingkat
ketelitian juga sangat penting dalam pengerjaannya. Diantarannya memperhitungkan
waktu yang di miliki.
Sekarang kondisi dari perekonomian di Negara Indonesia masuk kedalam
ekonomi negara yang berkembang dengan stabil. Dengan adannya usaha-usaha untuk
membangun stabilitas perekonomian nagara.

4
Adannya usaha-usaha dalam pembangunan perekonomian negara inilah
persaingan dalam bisnis terjadi. Banyaknya pihak-pihak yang mempunyai keinginan
untuk mengupayakan peluang yang ada. Dari konteks ini studi kelayakan bisnis
berperan sangat penting. Peran serta ilmu kelayakan bisnis inilah yang akan menjamin
suatu bisnis berada dalam taraf kesetabilan dan mendapatkan profit yang maksimal.
Bukan rahasia lagi bahwa para pelaku usaha investor dan kreditor pasti
mempunyai ketakutan dalam resiko suatu usaha. Dengan adannya penjelasan dan
uraian yang sistematis serta detil diharapkan sedikit membantu memberi rasa yakin
yang lebih kepada para pelaku usaha diantarannya investor dan kreditor agar
menyetujui dalam menyalurkan dana pada bisnis tersebut. Investor adalah pihak yang
berkeinginan menanamkan modal dan kreditor adalah lembaga perbankan yang
bertugas memberikan pinjaman atau kredit yang keduanya tidak berkeinginan
mengalami kehilangan uang mereka (Irham Fahmi, 2014).

2.4 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis


Kasmir dan Jakfar (2012) sebelum suatu usaha atau bisnis dijalankan perlu
melakukan studi kelayakan, lima tujuan tersebut yaitu:
a. Meminimalisir Resiko Kerugian
Resiko kerugian merupakan hal yang pasti dan tidak dapat diprediksi dengan
sendirinnya. Untuk masa yang akan datang studi kelayakan bisnis dapat berperan
sebagai pengendali resiko kerugian sesuai fungsinnya.
b. Mempermudah Perencanaan
Perencanaan merupakan tujuan yang sangat diperlukan dari sebuah perencanaan
dapat merumuskan berapa kebutuhan jumlah dana yang di butuhkan, usaha akan
dilaksanakan kapan, tempat bagaimana teknisnya hingga seberapa besar
keuntungan yang ingin dicapai dan bagaimana cara mengatasi resiko yang akan
dihadapi.
c. Memudahkan Pelaksanaan
Pekerjaan Rencana yang sudah tersusun mempermudah pelaksanaan bisnis
kedepannya dengan efektiv dan efisien.
d. Memudahkan Didalam Pengawasan
Pengawasan (controlling) adalah hal yang dilakukan setelah melakanakan proyek
yang sudah dilakukan sesuai dengan rencana.
e. Memudahkan Pengendalian
Jika dapat diawasi maka jika penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga
mudah untuk mengendalikan penyimpangan tersebut.

2.5 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


Purwana dan Hidayat (2016, h.12) adapun manfaat dari melakukan studi
kelayakan adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Finansial
Suatu usaha dikatakan layak untuk dijalankan akan memberikan
keuntungan, terutama secara financial bagi pemilik bisnis. Keuntungan ini
biasanya diukur dari nilai uang yang akan diperoleh dari hasil usaha yang
dijalankannya.
b. Manfaat Ekonomi
1) Penambahan jumlah barang dan jasa
Misalnya pendirian pabrik tertentu yang pada akhirnya akan
memproduksi barang atau jasa. Adanya ketersediaan jumlah barang dan jasa
mengakibatkan masyarakat memiliki banya pilihan. Hal ini secara langsung

5
dapat berdampak kepada harga yang cenderung turun dan peningkatan
kualitas barang sejenis.
2) Peningkatan mutu produk
Peningkatan barang dari usaha sejenis dapat memacu persaingan bisnis
diantara pelaku bisnis. Persaingan ini secara tidak langsung membuat
konsumen memiliki banyak pilihan untuk menggunakan produk. Oleh karena
itu, pelaku bisnis berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya.
3) Peningkatan devisa
Studi kelayakan bisnis memberikan manfaat bagi negara khususnya
pelaku bisnis yang berorientasi pada ekspor yaitu penambahan devisa.
4) Menghemat devisa
Penghematan devisa ini terkait dengan ketergantungan terhadap impor
barang dan jasa. Ini berarti pelaku bisnis yang dapat memproduksi barang di
dalam negeri dapat menghambat dan bahkan menghindari barang impor. Hal
ini secara tidak langsung tindakan tersebut dapat menghemat biaya.
c. Manfaat sosisal
1) Membuka peluang pekerjaan
Usaha yang dilakukan pelaku bisnis jelas akan membuka peluang
pekerjaan kepada masyarakat, baik bagi masyarakat yang terlibat langsung
dengan usaha atau masyarakat yang tinggal sekitar lokasi usaha. Peluang
pekerjaan ini memberikan pendapatan bagi masyarakat yang bekerja pada
usaha tersebut.
2) Tersedia sarana dan prasarana
Bisnis memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas. Manfaat yang
dirasakan adalah seperti tersedianya sara dan prasarana seperti jalan, telepon,
air, penerangan, pendidikan, rumah sakit, rumah ibadah, saran olahraga, serta
sarana dan prasarana lainnya.
3) Membuka isolasi wilayah
Untuk wilayah tertentu pembukaan suatu usaha misalnya perkebunan,
jalan atau pelabuhan akan membuka isolasi wilayah. Wilayah yang tadinya
tertutup menjadi terbuka, sehingga akses masyarakat akan menjadi lebih baik.
4) Meningkatkan persatuan dan membantu pemerataan pembanguna
Adanya usaha meberi ruang pertemuan bagi pekerja dari berbagai suku
dan daerah. Pertemuan tersebut memberikan dampak terhadap peningkatan
persatuan. Selain itu, usaha tersebut memberikan dampak pada pemerataan
pembangunan diseluruh wilayah.

2.6 Pihak- Pihak yang Memerlukan Studi Kelayakan Bisnis


Hasil penilaian melalui studi kelayakan ini sangat diperlukan dan dibutuhkan
oleh berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang berkepentingan terhadap usaha yang
dijalankan. Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, h.14) adapun pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan tersebut antara lain :
a. Pemilik Usaha
Para pemilik sangat berkepentingan terhadap hasil dari analisis studi
kelayakan yang telah dibuat, disebabkan para pemilik tidak mau jika sampai dana
yang ditanamkan akan mengalami kerugian. Oleh sebab itu, hasil studi kelayakan
yang sudah dibuat akan dipelajari pemilik, apakah akan memberikan keuntungan
atau tidak.
b. Kreditur

6
Jika uang tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau lembaga
keuangan lainnya, maka pihak tersebut sangat berkepentingan terhadap hasil studi
kelayakan yang telah dibuat agar kredit atau pinjaman yang diberikan tidak
sampai macet akibat usaha tersebut sebenarnya tidak layak untuk dijalankan. Oleh
karena itu, sebelum memberikan pinjaman dana biasanya pihak perbankan
melakukan studi kelayakan terlebih dahulu secara mendalam.
c. Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk meyakinkan
apakah bisnis yang akan dijalankan memberikan manfaat baik bagi perekonomian
secara umum dan juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan
harapan bisnis yang dijalanan tidak merusak lingkungan.
d. Masyarakat Luas
Bagi masyarakat luas dengan adanya bisnis, terutama bagi masyarakat
sekitarnya akan memberikan manfaat seperti lapanga kerja, baik bagi pekerja di
sekitar lokasi proyek maupun bagi masyarakat lainnya.
e. Manajemen
Hasil studi kelayakan bisnis merupakan ukuran kinerja bagi pihak
manajemen perusahaan untuk menjalankan apa-apa yang sudah ditugaskan.
Kinerja ini dapat dilihat dari hasil yang telah dicapai, sehingga terlihat prestasi
kerja pihak manajemen yang menjalankan usaha.
2.7 Tahap- Tahap dalam Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Suliyanto (2010) berikut adalah langkah-langkah Penemuan Ide Bisnis:
Ide bisnis muncul karena peluang bisnis yang dipandang memiliki prospek yang baik
terlihat. Penemuan ide bisnis ini dapat bersumber dari bacaan, hasil pengamatan,
informasi dari orang lain, media masa, maupun berdasarkan pengalaman.
a. Melakukan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran umum peluang
bisnis dari ide bisnis yang kan dijalankan, termasuk didalamnya prospek dan
kendala yang dapat muncul dari bisnis yang akan dilakukan.
b. Membuat Desain Studi Kelayakan Bisnis
Setelah gambaran umum tentang peluang bisnis dari ide bisnis yang akan
dijalankan diperoleh, langkah selanjutnya adalah membuat desain studi kelayakan
meliputi penentuan aspek aspek yang akan diteliti, responden, teknik
pengumpulan data, penyusunan kuesioner, alat analisis data, penyusunan
anggaran untuk studi kelayakan, sampai dengan penentuan desain laporan akhir.
c. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan observasi,
wawancara, maupun kuesioner, sedangkan sumber data dapat berupa data primer
maupun data sekunder.
d. Analisis dan Interpretasi Data
Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif
maupun analisis kuantitatif.
e. Menarik Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan didasarkan pada hasil analisis data untuk memutuskan suatu ide
bisnis layak atau tidak layak berdasarkan setiap aspek-aspek yang diteliti.
f. Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Format maupun desain laporan akhir harus disesuaikan dengan pihak-pihak
yang akan menggunakan studi kelayakan bisnis. Selain itu besarnya anggaran
untuk menyusun studi kelayakan bisnis juga harus dipertimbangkan.

7
2.8 Aspek – Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Untuk memperoleh kesimpulan yang kuat tentang layak atau tidaknya sebuah
ide bisnis untuk dijalankan maka perlu dilakukan studi yang mendalam pada beberapa
aspek studi kelayakan bisnis antara lain:
a. Aspek Pasar & Pemasaran
Menurut Suliyanto (2010, h.82) aspek pasar dan pemasaran menganalisis
potensi pasar dan strategi yang digunakan agar produk yang dihasilkan dapat
sampai kekonsumen. Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek pasar
dan pemasaran jika ide bisnis tersebut dapat meghasilkan produk yang dapat
diterima pasar dengan tingkat penjualan yang menguntungkan.
Pengkajian aspek pasar penting dilakukan, karena tidak ada bisnis yang
dihasilkan oleh suatu bisnis yang dijalankan. Aspek pasar memperlajari tentang:
1) Permintaan dan Penawaran
Menurut Husein Umar (2009) permintaan dapat diartikan sebagai
jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan
membeli pada berbagai tingkat harga. Hukum permintaan mengatakan
bahwa, bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas barang yang
diminta akan berkurang. Sebaliknya, jika harga suatu barang menurun, maka
kuantitas barang yang diminta akan meningkat. Faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan, antara lain harga barang itu sendiri, harga barang
lain yang memiliki hubungan, pendapatan barang dan jasa yang ditawarkan,
selera, jumlah penduduk. Riawan dkk (2017, h.152).
Selanjutnya menurut Husein Umar (2009) penawaran dapat diartikan
sebagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat
harga. Dalam fungsi ini, bila harga meningkat maka penjual ingin
meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Sampai di mana penjual ingin
menawarkkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh
berbagai faktor yang memepengaruhi penawaran suatu barang atau jasa
diantaranya: harga itu sendiri, harga barang lain yang memiliki hubungan,
teknologi, harga ongkos produksi, tujuan perusahaan.
Menurut Riawan dkk (2017, h.153) jumlah pesanan dan penawaran dan
jenis barang yang ada di pasar dapat digunakan sebagai dasar untuk
memahami struktur pasar dari produk atau layanannya. Struktur ini dapat di
kelompokkan menjadi:
a) Pasar persaingan sempurna
Suatu pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli,
sehingga aktivitas penjual secara individu tidak dipengaruhi harga barang
dipasar.
b) Pasar persaingan monopistik
Suatu pasar di mana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan
memiliki ukuran-ukuran yang relatif sama besarnya. Produk yang
dihasilkan berbeda corak.
c) Pasar oligopoli
Sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang
yang dihasilkan adalah barang standar dan barang berbeda jenis
motifnya.
d) Pasar monopoli Struktur pasar dimana hanya terdapat satu penjual saja.
Barang yang dihasilkan tidak mempunyai barang penggantii yang mirip.
2) Pemasaran

8
Menurut Suliyanto (2010, h.82) Suatu ide bisnis dinyatakan layak
berdasarkan aspek pasar dan pemasaran jika ide bisnis tersebut dapat
menghasilkan produk yang dapat diterima pasar (dibutuhkan dan diinginkan
oleh calon konsumen) dengan tingkat penjualan yang menguntungkan.
Tujuan analisis aspek pasar dan pemasaran antara lain:
a) Menganalisis permintaan atas produk yang akan dihasilkan menganalisis
penawaran atas produk sejenis.
b) Menganalisis ketersediaan rekanan atas pemasok faktor produksi yang
dibutuhkan.
c) Menganalisis ketepatan strategi pemasaran yang akan digunakan.
Menurut Umar (2009) manajemen pemasaran akan dipecah atas
beberapa kebijakan pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran
(marketing mix). Bauran pemasaraan terdiri dari empat komponen, yaitu
produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion).
a) Produk, merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan, dikonsumsi, dan dapat
memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan.
b) Harga, adalah jumlah uang yang dibayarkan oleh pelanggan atas suatu
produk tertentu. Dalam kebijakan manajemen harus menentukan harga
dasar dari produknya, kemudian menentukan kebijaksanaan yang
menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos kirim, dan hal – hal
lain yang berkaitan dengan masalah harga. Konsep harga harus sesuai
dengan nilai yang ditawarkan kepada pelanggan.
c) Tempat, tempat diartikan sebagai distribusi. Distribusi merupakan
kegiatan yang dilakkukan perusahaan untuk membuat produk menjadi
mudah diperoleh dan selalu tersedia untuk konsumen sasaran.
Sedangakan saluran distribusi adalah seperangkat lembaga yang
melakuan semua kegiatan untuk menyalurkan produk dan status
kepemilikan dari titik produksi sampai titik konsumsi.
d) Promosi, meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya ke pasar sasaran.
Menurut Riawan dkk (2017, h.157) dalam kegiatan promosi, perusahaan
berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa yang
dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Paling tidak ada
empat macam sarana promosi yang digunakan oleh setiap perusahaan
dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat macam
sarana promosi itu adalah : Periklanan (advertising), Promosi penjualan
(sales promotion), Publisitas (publicity), Penjualan pribadi (personal
selling).

b. Aspek Teknis dan operasional


Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang
diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Perlu
diketahui mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian
peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata letak atau layout bangunan dan pabrik
yang paling menguntungkan. Nurmalina dkk(2009). Kapasitas didefinisikan
sebagain suatu kemampuan pembatas dari unit untuk berproduksi dalam waktu
tertentu.

9
Menurut Kasmir dan Jakfar (2007), analisis dari aspek operasi adalah untuk
menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai
ketepatan lokasi, luas produksi dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang
digunakan.
Pendapat Suliyanto (2010, h.155) aspek tenik dan teknologi merupakan
aspek yang di pergunakan untuk menganalisis seberapa kesiapan dari teknik
teknologi dengan ide bisnis. Ide bisnis dikatakan layak berdasarkan aspek teknis
dan teknologi apabila hasil dari analisis yang didapatkan bisnis tersebut dapt
berjalan dan di operasionalkan dengan sistematis.
Pendapat Suliyanto (2010, h.133) beberapa hal yang perlu dianalisis pada
aspek teknis dan teknologi adalah pemilihan lokasi bisnis yang strategis,
penentuan skala produksi yang optimal, pemilihan mesin dan peralatan,
penentuan layout (tata letak), pemilihan teknologi.
Secara spesifik analisis aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan
bisnis bertujuan untuk:
1) Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis.
2) Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan skala
ekonomis.
3) Menganalisis kriteria pemilihan mesin peralatan dan teknologi untuk
menjalankan proses produksi.
4) Menganalisis layout pabrik, layout bangunan dan fasilitas lainnya.
5) Menganalisis teknologi yang akan digunakan.

c. Aspek Manajemen dan Organisasi


Menurut Riawan dkk (2017, h.172) manajemen secara umum diartikan
sebagai pengaturan artinya manajemen adalah sebuah seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
Sehingga manajemen mempunyai arti bagai mana sebuah perusahaan
mampu untuk mengatur dan mengelola sumber daya dengan tujuan suatu usaha
tersebut sesuai dengan harapan. Manajemen sendiri harus mengiringi usaha
tersebut karena hubungannya yang saling terkait dan tidak bisa digugurkan salah
satunya karena usaha dan manajemen memang harus dimulai secara bersamaan
dan berdampingan. Adapun fungsi – fungsi manajemen yaitu:
1) Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah proses yang di gunajan untuk menentukan kemana
dan bagaimana suatu usaha menuju tujuan yang akan dicapai. Dalam proes
perencanaan perlu adannya kosep arah dan tujuan bagaimana suatu usaha
dapat dijalankan dengan baik konsep yang matang akan mempengaruhi hasil
yang akan didapatkan. semakin maksimal dalam perencanaan maka semakin
maksimal pula hasil yang akan didaptkan. Konsep yang sudah dibuat matang
agar menjadi acuan dan rujukan untuk mencapai tujuan.
2) Pengorganisasian (organization)
Pengorganisasian merupakan suatu proses yang digunakan untuk
menyatukan dan membagi aktivitas-aktivitas dalam unit-unit tertentu agar
efektiv dan efisien sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang si
pemegang unit.
Setelah perencanaan perlu adannya pembagian program kerja untuk
mempermudah pekerjaandalam tahap ini penempatan setiap unit harus tepat
agar pelaksanaannya sesuai dengan apa yang di harapkan.
3) Pelaksanaan (actuacting)

10
Pelaksanaan adalah proses dimana semua hal yang terencana telah
dimulai oleh seluruh unit. Seperti seorang manajer yang mngerahkan seluruh
bawahannya untuk memulai pekerjaan sesuai dengan tugas yang telah
ditetapkan kepadanya. Karyawan yang sudah ditetapkan dengan masing-
masing unit harus benar-benar menjalankan tugas, pokok dan fungsi sesuai
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
4) Pengawasan (controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur, menilai dan mengevaluasi
hasil pekerjaan agar tetap sesuai dengan rencana awal dan mengoreksi
berbagai penyimpangan selama proses pelaksanaan kerja. Dapat diartikan
sosok manajer mempunyai tugas mengatur bawahannya atau bisa di sebut
karyawannya agar mereka bekerja sesuai dengan tujua-tujuan organisasi atau
perusahaan.
Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi segala sesuatu yang
dipersiapkan perushaan berkaitan dengan kinarja Sumber Daya Manusia, yaitu
dalam penempatan posisi kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam
konsep manajemen Sumber Daya Manusia terdapat hal yang berkaitan erat seperti
adanya kebijaksanaan, prosedur dan juga praktik dalam mengatur orang lain demi
tercapainya tujuan.
a) Analisis Jabatan
Analisis jabatan adalah hal yang pertama kali dilakukan sebelum
memulai suatu usaha, yaitu dengan cara mempelajari dan mengumpulkan
berbagai informasi seperti identitas jabatan, fungsi jabatan, uraian tegas
wewenang, tanggung jawab, bahan dan alat dan kondisi kerja dan hal-hal
yang berhubungan dengan jabatan, agar posisi tidak salah posisi dan bekerja
sesuai dengan porsinya secara optimal.
b) Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah mempersiapakan tenaga
kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, yaitu tentang jumlah tenaga
kerja berdasarkan perkiraan hasil produksi dan dalam sistem manajerial juga
berdasarkan jumlah jabatan yang tersedia dalam struktur organisasi
perusahaan.
c) Pengadaan Tenaga Kerja
Pengadaan dan pencarian tenaga kerja baru dilakukan setelah analisis
jabatan dan perencanaan Sumber Daya Manusia sudah terpenuhi dalam
rangka mengisi jabatan yang tersedia. Pengadaan tenaga kerja sendiri
merupakan proses untuk memperoleh jumlah jenis tenaga kerja yang tepat
untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan juga bidang pengoprasian usaha
dilapangan.
d) Kompensasi
Kompensasi adalah suatu imbalan atau penghargaan kepada setiap
karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan dan kompensasi ini penting
adanya demi mencapai tujuan yang diingkan. Umumnya kompensasi ini
berupa kompensasi finasial seperti upah, gaji, komisi, bonus dan asuransi.
e) Pengembangan
Pihak manajemen perlu untuk melakukan progam pengembangan pada
setiap karyawanya untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan agar
mampu memenuhi tuntutan organisasi dalam menghadapi persaingan dan
perubahan.
f) Intregasi

11
Intregasi adalah penyesuaian keinginan karyawan dengan manajemen,
yaitu bagaimana keryawan bisa menyelaraskan antara kepentingan pribadinya
dengan kepentingan perusahaan agar sama-sama menguntungkan melalui
penyampaian aspirasi mereka.
g) Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan huungan kerja disebabkan oleh faktor usia, permintaan
pengunduran diri karena alasan pribadi dan adanya pemecatan karena adanya
kesalahan.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2009) yang dinilai dalam aspek manajemen
adalah para pengelola usaha dan sruktur organisasi yang ada. Proyek yang
dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang–orang yang profesional.
Mulai dari perencanaan, melaksanakan, sampai dengan mengendalikannya
apabila terjadi penyimpangan. Demikian pula dengan struktur oerganisasi yang
dipilih harus sesuai dengan bentuk dan tujuan perusahaan.

d. Aspek Keuangan
Menurut Rangkuti (2012) analisis kelayakan aspek keuangan dalam bisnis
bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan aliran kas serta
sumber dana dan proyeksi keuangan, baik pemasukan atau pengeluaran yang
mungkin terjadi selama masa produksi dan operasional proyek yang
direncanakan. Dengan begitu para investor yang menanamkan modalnya pada
suatu proyek dapat mengetahui rencana biaya yang dibutuhakan serta proyeksi
hasil yang akan diperolehnya dengan investasi yang ditanamkan.
Menurut Umar (2009) tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi
kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan
biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran
dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek
untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan
menilai apakah proyek akan dapat terus berkembang.
Menurut Suliyanto (2010, h.183) aspek keuangan merupakan aspek paling
akhir disusun dalam sebuah penyusunan studi kelayakan bisnis. Hal ini karena
kajian dalam aspek keuangan berkaitan dengan aspek-aspek sebelumnya. Sisi dari
aspek keuangan bisa di gunakan unuk menjawab tentang bagaima dari kesiapan
menggunakan permodalan untuk menjalankan bisnis yang mnguntungkan? Ide
bisnis bisa dinyatakan layak untuk dijalannkan apabila sumber dana untuk
pembangunan bisnis tersedia dan bisnis tersebut bisa mampu memberikan
pengembalian yang mendatangkan profit bedasarkan aumsi yang masuk akal dan
logis. Tujuan aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis sebagai berikut:
1) Meneliti dan memeriksa sumber dana untuk melaksanakan usaha.
2) Meneliti dan memeriksa besarnya kebutuhan dari biaya investasi yang akan
diperlukan.
3) Meneliti dan memeriksa besarnnya kebutuhan modal yang akan
dipergunakan.
4) Memberikan gambaran laba rugi dari usaha yang akan dilaksanakan.
5) Memberikan gambaran arus kas yang di peroleh dari usaha yang akan
dijalankan.
6) Memberikan gambaran neraca dari usaha yang di jalankan.
7) Mengkaji asal muasal dana untuk menjalankan suatu bisnis.

12
8) Mengamati tingkat pengembalian investasi yang ditanamkan, dengan
mempergunakan beberapa dari analisis kelayakan investasi. Beberapa analisis
kelayakan investasi tersebut adalah:
a. Payback Period (PP)
Menurut Umar (2005), Payback period adalah suatu periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash
investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback
period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash flow-
nya yang hasilnya merupakan satuan waktu.
b. Internal Rate of Return (IRR)
Menurut Gittinger (1986), IRR adalah tingkat rataan keuntungan
internal tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan
dinyatakan dalam satuan persen (%). Tingkat IRR mencerminkan tingkat
suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya
yang digunakan. Suatu investasi dikatakan layak, apabila nilai IRR lebih
besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR
lebih kecil dari nilai tingkat suku bunga yang berlaku, maka proyek
tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Berdasarkan penjelasan diatas
dapat disimpulkan bahwa IRR digunakan untuk mengetahui proyeksi
jumlah (%) keuntungan yang didapat dari suatu proyek dan dibandingkan
dengan keuntungan yang didapat bila melakukan investasi perbankan
berdasar tingkat suku bunga yang berlaku.
c. Net Present Value (NPV) Menurut Kasmir dan Jakfar (2010), Net Present
Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara
PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital outlays)
selama umur investasi. Untuk menghitung NPV, terlebih dahulu kita
harus mengetahui berapa PV kas bersihnya. PV kas bersih dapat dicari
dengan jalan membuat dan menghitung cash flow perusahaan selama
umur investasi tertentu.
d. Profitability Index
Pemakaian metode profitability index (PI) ini caranya adalah
dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang (present
value) dengan rencana penerimaan-penerimaan kas bersih dari investasi
yang telah dilaksanakan. Jadi, profitability index dapat dihitung dengan
membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar. Umar
(2005:202)

e. Aspek Ekonomi dan Sosial


Aspek ini ditujukan untuk melihat seberapa besar pengaruh yang
ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan. Pengaruh tersebut terutama terhadap
ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara
keseluruhan. Dalam aspek ekonomi dan sosial dampak positif yang diberikan
dengan adanya investasi lebih ditekankan lagi kepada masyarakat khususnya dan
pemerintah umumnya. Dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah
apakah jika usaha atau proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara
ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya (Kasmir dan Jakfar,
2007).

f. Aspek Lingkungan

13
Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk
ditelaah sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Oleh karena itu, sebelum
suatu usaha atau proyek dijalankan maka sebaiknya dilakukan terlebih dahulu
studi tentang dampak llingkungan yang akan timbul, baik dampak sekarang
maupun dimasa mendatang. Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), (Kasmir dan Jakfar,2007). AMDAL
harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya
proyek-proyek industri. AMDAL bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri
melainkan bagian dari proses AMDAL yang lebih besar dan lebih penting,
menyeluruh dan utuh dari perusahaan dan lingkungannya, sehingga AMDAL
dapat dipakai untuk mengelola dan memantau proyek dan lingkungannya dengan
menggunakan dokumen yang benar (Umar 2005).

14
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Profil Usaha


3.1.1 Nama dan Alamat Usaha
Nama perusahaan/usaha : Mie Gacoan
Alamat : Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan Nomor 18 ruko Ipin
Nomor telepon : 0815-5572-2191

3.1.2 Logo Usaha

Makna Logo:
“Bentuk dasar lingkaran diambil dari filosofi kemajuan yang terus
dicapai dari usaha mie gacoan. Ditambah dengan karakter bentuk
yang lebih dinamis yang di dalamnya memberikan kesan bahwa
ada percakapan yang akrab menjurus ke topik pembicaraan mie.”

3.1.3 Visi Misi


Visi : “Menjadi merk restaurant mie terbaik dan terbesar di Indonesia”
Misi:
o Menyediakan produk – produk terbaik dan relevan untuk customer
o Menyediakan tempat bersantap sekaligus ruang berkumpul yang
nyaman bagi keluarga dan kerabat
o Memberikan Customer Satisfaction yang excellent dengan harga sangat
affordable

3.1.4 Bidang Usaha


Bidang usaha yang dijalankan oleh Mie Gacoan berbentuk
produksi/manufaktur dan jasa. Dari sisi produksi/manufaktur, Mie Gacoan
mengolah bahan mentah menjadi produk siap konsumsi yang berupa makanan
dan minuman. Dari sisi jasa/pelayanan, Mie Gacoan memberikan pelayan
terbaik dengan mengutamakan kenyaman pelanggan, baik itu dari sisi
makanan/minuman ataupun desain restoran yang menyejukkan mata. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa Mie Gacoan menerapkan dua bidang
usaha.

3.2 Aspek Pasar Usaha


3.2.1 Permintaan
Mie Gacoan dengan tingkatan yang beragam sedang di gemari akhir-akhir
ini karena sesuai dengan kegemaran masyarakat Indonesia akan makanan pedas

15
dari berbagai kalangan terutama untuk pelajar, mahasiswa dan pekerja sebagai
pilihan makan siang mereka karena dianggap praktis.
a. Perkembangan permintaan saat ini
Permintaan akan mi bercita rasa pedas saat ini sudah menjadi sebuah
tren bagi anak muda yang suka untuk berwisata kuliner dengan cita rasa
pedas.
b. Prospek permintaan akan datang
Permintaan akan mi bercita rasa pedas dimasa mendatang akan tetap
sama karena mi merupakan salah satu makanan pengganti nasi yang cukup
mengenyangkan dan banyaknya remaja yang suka dengan rasa pedas yang
menantang.

3.2.2 Penawaran
Saat ini telah banyak kedai yang menawarkan mi bercita rasa pedas
dengan harga yang kompetitif maka sebagai salah satu pelopor mi pedas tetap
perlu adanya inovasi dan penguatan akan suatu pembeda dari yang lain.
Adanya pertumbuhan penduduk dan trend akan makanan pedas menjadi
salah satu nilai prospek dimasa yang akan datang.

3.2.3 Segmentasi pasar


Geografis: area kota Jombang
Demografis: semua golongan bisa menikmatinya dengan menyesuaikan tingkat
kepedasan
Psikografis: semua konsumen yang gemar makanan pedas dan praktis

3.2.4 Targeting
Target utama mie gacoan karna bersifat praktis yakni para pelajar, mahasiswa
dan pekerja yang tidak memiliki banyak waktu istirahat makan dan memiliki
kegemaran akan makanan pedas

3.3 Aspek Pemasaran Usaha


3.3.1 Peluang Pasar
Untung peluang pasar, Mie Gacoan memiliki potensi yang besar. Hal ini
dikarenakan belum adanya usaha yang menjual olahan Mie di daerah Jombang.
Banyak usaha yang beredar hanya menjual 1 jenis makanan khas saja. Mie
Gacoan menyediakan banyak menu yang menyajikan berbagai menu olahan
Mie.
Selain itu, rasa penasaran tinggi yang dimiliki oleh masyarakat membuat
Mie Gacoan menjadi terkenal hingga ke daerah-daerah di sekitar kota Jombang.
Juga masyarakat yang suka mengonsumsi makanan terutama mie membuat
peluang Mie Gacoan semakin besar.

3.3.2 Pasar Sasaran (Market Targeting)


Sasaran pasar penjualan Mie Gacoan dikategorikan sebagai berikut:
Usia : Anak 5-14 Tahun (10%), Remaja 15-18 Tahun
(25%), Dewasa 18+ (65%)
Status sosial ekonomi : Bawah hingga atas
Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Food Hunter, Pekerja,
Keluarga Gender : Wanita (60%), Pria (40%)

16
3.3.3 Struktur Pasar
Struktur pasar yang dijalankan oleh Mie Gacoan adalah pasar monopoli.
Maksudnya adalah usaha yang menyajikan olahan Mie Gacoan yang khas dan
satu-satunya di Jombang. Sehingga hal ini membuat Mie Gacoan memiliki
struktur pasar monopoli. Namun seiringnya waktu berjalan, struktur ini dapat
berubah dikarenakan adanya usaha-usaha baru atau serupa yang muncul.

3.3.4 Analisis Pemasaran (4 P)


1. Produk (Product)
Produk yang akan dihasilkan berupa makanan berbahan dasar mi dan
minuman. Dengan menggunakan bahan-bahan yang terpilih, Mie yang akan
diproduksi dapat dikatakan sebagai produk yang berkualitas. Karena bukan
hanya mengutamakan kuantitas namun juga kualitas dari hasil yang akan
diproduksi. Dengan pemilihan bahan-bahan yang akan digunakan, hal ini
akan menjadikan nilai tambah dari hasil produk.
Noodle: Mie Angel, Mie Setan, Mie Iblis. Dim Sum: Siomay, Udang
Rambutan, Udang Keju, Lumpia Udang, Kaicak, Ceker, Pangsit Goreng.
Beverage: Es Genderuwo, Es Tuyul, Es Sundelbolong, Es Pocong, Es
Kuntilanak, Es Tea, Orange, Lemon Tea, Tea Tariff, Milo, Vanilla Latte,
Mineral.

2. Harga (Price)
Untuk makanan Mie Gacoan menetapkan harga antara Rp. 10.000,00
hingga Rp. 13.000,00 tergantung tingkat kepedasan, karena setiap tingkatan
akan dikenakan biaya tamba.
Untuk minuman Mie Gacoan menetapkan harga antara Rp. 5.000,00
hingga Rp. 9.00,00 tergantung dengan jenis minuman yang dipesan.
3. Promosi (Promotion)
Kegiatan promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk Mie
Gacoan ini melalui berbagai promosi yaitu:
a. Online: melalui media masa seperti Youtube, Website, Instagram,
Fecebook, Twitter, dan iklan radio.
b. Offline: melalui penyebaran brosur kepada para pengunjung dan
menyebarkan pamflat.
c. Promosi acara: melalui penawaran – penawaran diskon khusus.
4. Tempat (Place)
a. Lokasi yang berada ditengah kota sehingga muda dijangkau
b. Transportasi karena berada ditengah kota sehingga tidak ada kendaraan
umum yang melintasi kedai tetapi dapat menggunakan kendaraan
pribadi
c. Fasilitas terdapat photo boot

3.3.5 Persaingan dan Strategi Bersaing


Persaingan merupakan keadaan para pengusaha bersaing untuk
merebutkan keuntungan, konsumen, hinggan jumlah penjualan. Persaingan
merupakan hal yang harus diperkirakan oleh para wirausahawan baru karena
persaingan tidak dapat dihindari melainkan harus dijalani dan perlu
diminimalisir.
Seperti yang diperkirakan, Mie Gacoan menargetkan banyak pelanggan
dari berbagai kalangan. Tentunya Mie Andalas harus mengahadapi rintangan

17
untuk mendapatakan target tersebut. Walaupun bidang usaha yang Mie Gacoan
jalani adalah makanan dengan ciri khas Mie pedas, Mie Gacoan perlu
mengantisipasi hal-hal sebagai berikut:
a. Strenghts (kekuatan)
1. Harga yang terjangkau
2. Dapat dipesan melalui aplikasi Grabfood
3. Lokasi Strategis
4. Menyediakan berbagai varian level kepedasan Mie
5. Memiliki area parkir
b. Weaknesses (kelemahan)
1. Mudahnya Product untuk ditiru
2. Wifi yang kurang kencang
3. Product tidak tahan lama
4. Hanya tersedia 1 kasir saja untuk melayani konsumen
5. Pelayanan lama
c. Opportunesess (peluang)
1. Membuka cabang baru
2. Mengadakan promo baik secara online maupun offline
3. Menambah varian Mie menjadi lebih banyak
4. Menguasai pasar
5. Membuka lapangan pekerjaan
d. Threats (ancaman)
1. Munculnya pesaing baru
2. Harga bahan baku yang mengalami kenaikkan
3. Masyarakat bosan dengan product jenis Mie
4. Adanya usaha serupa (pesaing) yang menjual produk serupa dengan
harga yang lebih murah, produk yang sama, dan kualitas yang lebih
baik
5. Peraturan Pemerintah dalam bidang Ekonomi

3.4 Aspek Teknik Operasional Usaha


Pemilihan lokasi usaha/bisnis warung makan “Mie Gacoan” cukup strategis
dikarenakan di daerah tersebut dekat dengan keramaian, dimana di daerah itu dekat
dengan perguruan tinggi dan sekolah, dan alun-alun jombang selain itu lokasi ini
merupakan lokasi yang biasanya ramai dikunjungi para pemuda-pemudi untuk sekedar
bersantai, makan, berbelanja, atau nogkrong bersama teman-teman.
Adapun pertimbangan untuk memilih lokasi di daerah Kota Jombang karena:
a. Ketersediaan bahan baku yang cukup potensial
b. Letak pasar yang dituju dekat karena terletak dipusat kota sehingga banyak
pelajar, mahasiswa dan wisatawan asing yang suka jalan-jalan dan mencari
jajanan
c. Tenaga listrik dan air baik
d. Ketersediaan tenaga kerja yang cukup ahli
e. Fasilitas transportasi baik dan lancar
Lokasi usaha warung makan “Mie Gacoan” ini berlokasi di Ruko The Eighteen,
Jl. KH. Ahmad Dahlan Jombatan Kota, Jombang. Mie Gacoan ini secara keseluruhan
dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Area Dapur

18
Area dapur memiliki beberapa area yang di buat sedemikian rupa memenuhi
standar kebersihan dan kesehatan, karena disinilah tempat untuk menghasilkan
hidangan makanan maupun minuman yang merupakan area persiapan, area
pengolahan, sampai dengan area pencucian.
b. Area Meja Konsumen
Warung makan “Mie Gacoan” menyediakan 20 meja pelanggan dengan
masing – masing meja dilengkapi oleh 4 buah kursi. Dekorasi meja di design
sesuai dengan nama Mie Gacoan dan bernuansakan bata klasik.
c. Lahan Parkir
Lahan parker dibagi menjadi 2 bagian yaitu lahan parkir untuk mobil yang
cukup untuk maksimal 6 buah mobil, dan bagian lain adalah untuk kendaraan
roda dua seperti motor, sepeda dan kendaraan tradisional lain juga. Setiap
kendaraan di kendalikan oleh petugas keamanan dari Ruko The Eighteen dan
setiap kendaraan dikenakan biaya parkir.
Respon masyarakat sekitar atas kehadiran warung makan “Mie Gacoan” ini
sangat baik, karena menambah satu lagi warung kuliner di daerah Kota Jombang,
kemudian setiap bulannya warung makan “Mie Gacoan” juga mengadakan promo
pada event tertentu. Selain itu, walaupun warung makan “Mie Gacoan” sangat ramai,
Mie Gacoan sendiri tidak membuat sekeliling tempat usaha menjadi kotor, dengan
begitu tidak ada warga yang merasa dirugikan atas kehadiran Mie Gacoan.
Dalam mengelola bahan bakunya warung makan “Mie Gacoan” membagi bahan
baku kedalam dua bagian, yakni bahan baku yang tidak tahan lama dan bahan baku
yang tahan lama, untuk bahan baku yang tidak tahan lama, seperti sayuran (termasuk
cabai, bawang, tomat, sawi, ceker ayam, dll) pemilik membuat kriteria tertentu agar
sampai dengan pengolahan dijamin kebersihan dan kesegarannya. Bahan baku yang
tidak tahan lama tersebut dibeli setiap harinya ke pasar, dan seluruhnya selalu habis
diolah dan terjual dalam hari tersebut. Sedangkan untuk bahan baku yang tahan lama,
warung makan “Mie Gacoan” selalu membeli dalam jumlah yang besar dengan tujuan
mendapat harga yang lebih murah dibandingkan dengan membeli secara eceran, selain
itu warung makan “Mie Gacoan” juga menyediakan sebuah gudang yang difungsikan
sebagai tempat penyimpanan bahan baku seperti mie, beras, telur, minyak goreng dll.
Mesin dan Peralatan yang digunakan dalam mengolah bahan baku, masih
dilakukan secara sederhana seperti kebanyakan usaha kuliner lainnya. Untuk
pembuangan limbah dari sisa makanan tidak dibuang sembarangan, untuk bahan baku
yang mudah busuk, dimanfaatkan oleh warga yang membutuhkan untuk memberi
makan ternak, sedangkan limbah yang tidak dapat dimanfaatkan oleh warga, limbah
tersebut dikumpulkan dan diambil oleh petugas kebersihan setiap harinya.
Kemudian dalam aspek teknologi lainnya, warung makan “Mie Gacoan”
menggunakan Teknologi yang cukup sederhana yaitu hanya berupa peralatan
memasak biasa.dan teknologi pendukung lain seperti media sosial untuk pemasaran,
dimana media sosial dimanfaatkan dengan baik sebagai wadah mempromosikan Mie
Gacoan.
3.5 Aspek Manajemen dan Organisasi Usaha

19
Dalam aspek manajemen dan organisasi adalah salah satu aspek yang penting
dalam suatu perusahaan. Dimana semua aktifitas operasional kerja maupun dalam
produksi akan lebih terarah dan efektif jika sudah ada sistem manajemen yang baik.

Manajer

Devisi Teknik dan


Devisi Pemasaran Devisi Personalia Devisi Keuangan
Teknologi
Berikut adalah struktur organisasi mie gacoan:
Dalam perencanaan untuk tugas dan tanggung jawab karyawan belum ada
perencanaan yang khusus maupun pada perencanaan yang memiliki SOP. Hal yang
paling diutamakan adalah tentang kejujuran serta etos kerja yang baik.
Untuk pelaksanaan kerja owner menuturkan bahwa sudah ada SOP namun
belum dibuat secara tertulis dan dipatenkan. SOP tersebut masih dalam bentuk
pengawasan oleh owner. Diantaranya yaitu:
a. Jam buka mie gacoan pukul 10.00-21.00.
b. Dari jam 06.00-10.00 produksi mie dan segala persiapan untuk membuka resto.
c. Persiapan untuk operasional kerja oleh karyawan.
d. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan.
e. Membersihkan tempat dan segala persiapan untuk membuka resto.
f. Memperhatikan dan menjaga untuk kesehatan dan keselamatan kerja.
g. Melayani konsumen dengan sopan dan ramah tamah.
h. Kebersihan personal harus diperhatikan dalam melayani konsumen.
Pengawasan yang dilakukan oleh owner berupa pengawasan langsung karena
owner pun ikut membantu dalam operasional kerja. kemudian dalam satu minggu
sekali diadakan evaluasi untuk mengontrol kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil analisis aspek manajemen dan organisasi maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi aspek manajemen dan organisasi mie gacoan sudah baik
dan layak untuk dikembangkan lebih lanjut. Meskipun ada beberapa hal yang perlu
ditingkatkan kembali.
3.6 Aspek Keuangan Usaha
3.6.1 Rencana PenggunaanDana
Pada usaha Mie Gacoan ini terdapat penggunaan dana untuk membeli bahan
baku, mesin dan peralatan, bangunan, kendaraan, surat izin usaha, dll. Berikut
rincian biaya-biaya yang dibutuhkan:
1. Biaya Bahan Baku
Bahan baku yang dibutuhkan untuk Mie Gacoan terdiri dari bahan
bakuutama dan bahan baku pelengkap. Total biaya bahan baku yang
dibutuhkan untuk tahun pertama senilai Rp. 152.242.000.

20
700 Kg Rp 17,000 Rp 11,900,000
160 Kg Rp 24,000 Rp 3,840,000
170 Kg Rp 20,000 Rp 3,400,000
4 Kg Rp 21,000 Rp 84,000
160 Kg Rp 16,000 Rp 2,560,000
40 Kg Rp 14,000 Rp 560,000
10 Kg Rp 60,000 Rp 600,000
40 Kg Rp 20,000 Rp 800,000
34 Kg Rp 12,000 Rp 408,000
350 Botol Rp 10,000 Rp 3,500,000
90 Liter Rp 19,500 Rp 1,755,000
150 Botol Rp 6,000 Rp 900,000
900 Botol Rp 8,000 Rp 7,200,000
350 Kg Rp 18,000 Rp 6,300,000
60 Kg Rp 20,000 Rp 1,200,000
600 Botol Rp 25,000 Rp 15,000,000
700 Kg Rp 12,000 Rp 8,400,000
Total Rp137,472,000
Bahan Pelengkap
8000 pcs Rp 500 Rp 4,000,000
670 Lusin Rp 15,000 Rp 10,050,000
80 Pack Rp 9,000 Rp 720,000
Total Rp 14,770,000
Jumlah Total Rp152,242,000

2. Biaya Investasi
Biaya investasi terdiri dari biaya alat dan perlengkapan, kendaraan,
bangunan, dan perijinan.

670 Lusin Rp 15,000 Rp 10,050,000


80 Pack Rp 9,000 Rp 720,000
Total Rp 14,770,000
Jumlah Total Rp152,242,000

Satuan Jumlah Harga Jumlah


unit 1 Rp 2,200,000 Rp 2,200,000
unit 2 Rp 2,000,000 Rp 4,000,000
unit 5 Rp 210,000 Rp 1,050,000
unit 20 Rp 50,000 Rp 1,000,000
unit 1 Rp 450,000 Rp 450,000
unit 1 Rp 55,000 Rp 55,000
unit 2 Rp 300,000 Rp 600,000
Lusin 5 Rp 20,000 Rp 100,000

Lusin 5 Rp 30,000 Rp 150,000

21
19 Gelas Lusin 5

No Nama Kendaraan Merk Jumlah


1 Motor Honda Beat 1

1 Harga Bangunan

3. Biaya Umum Usaha


Biaya umum usaha terdiri dari listrk, air, iuran sampah yang harus dibayar
setiap bulannya. Totalbiaya umum usaha yang diperlukan untuk usaha Mie
Gacoan pada tahun pertama senilai Rp. 5.760.000

Lusin 5 Rp 30,000 Rp 150,000


Jumlah Rp 14,145,000

Merk Jumlah Harga


4. Biaya Usaha
Biaya Usaha diperlukan untuk membayar gaji karyawan. Pada usaha Mie
Gacoan terdiri dari pemilik yang juga bekerja menjadi kasir, koki, dan
waiters. Total biaya gaji untuk tahun pertama senilai Rp. 126.000.000

Rp 155,000,000

Jenis Perijinan Biaya


5. Biaya Promosi danPenjualan
Jenis promosi yang digunakan yaitu potongan senilai Rp. 2.000 setiap
tanggal 12 November yang di mana bertepatan dengan hari kesehatan
nasional. Mie Gacoan ini termasuk makanan yang sehat karena mie yang
disajikan terbuat dari buah dan sayur. Total biaya promosi dan penjualan
untuk tahun pertama senilai Rp. 8.000.000.

Industri)
at Usaha)

6. Biaya Penyusutan
Penyusutan untuk bangunan, alat dan perlengkapan, serta kendaraan
menggunakan metode garis lurus sesuai umur investasi yaitu 5 tahun. Total

22
biaya yang dibutuhkan senilai Rp. 37.029.000

No Harga Tetap Nilai Umur Ekonomi


Bangunan Rp 155,000,000 5
Alat & Perlengkapan Rp 14,145,000 5
Kendaraan Rp 16,000,000 5

3.6.2 KomposisiModal
1. Modal Investasi
Modal investasi yang diperlukan untuk memulai usaha Mie Gacoan ini
senilai Rp. 260.145.500 yang di mana terdiri dari:
a. Modal sendiri:185.145.500
b. Modal pinjaman: Rp.75.000.000
Modal pinjaman didapatkan dari meminjam ke bank dengan bunga efektif
sebesar 9%.

Rp 14,145,000 5 Rp 2,829,000
Rp 16,000,000 5 Rp 3,200,000
Total Rp 37,029,000

Sumber
Total
Modal Sendiri Bank

Rp 155,000,000 Rp 80,000,000 Rp 75,000,000


Rp 14,145,000 Rp 14,145,000
Rp 16,000,000 Rp 16,000,000
Rp 185,145,000 Rp 110,145,000 Rp 75,000,000

Rp 2,000,000 Rp 2,000,000
2. Modal Kerja
Modal kerja terdiri dari biaya bahan baku, biaya umum usaha, dan juga
biaya gaji. Total biaya operasi untuk tahun pertama yaitu Rp. 292.002.000.

23
Total Aset Tak Berwujud Rp 2,000,000

C.Total Biaya Investasi (A+B) Rp 187,145,000


D. Modal Kerja Rp 73,000,500
Total Biaya Usaha (C+D) Rp 260,145,500
Persentase 100%

Modal Kerja
Keterangan Kebutuhan Biaya Per-Tahun
Rencana Produksi
A. Biaya Pokok Produksi
1. Bahan Baku & Pembantu Rp 152,242,000
2. Biaya Umum Usaha Rp 5,760,000

3.6.3 Proyeksi Laba Rugi


Harga satu porsi Mie Gacoan senilai Rp. 13.000, jumlah produksi pertahun
senilai 27.400 porsi atau 2.284 porsi/bulan. Setiap tahunnya penjualan
mengalami peningkatan sebesar 11%, dan untuk biaya bahan baku mengalami
peningkatan sebesar 6%. Pemilik usaha membeli bahan baku dalam jumlah
yang banyak sehingga mendapatkan harga yang lebih murah. Untuk biaya
umum seperti listrik, air, iuran sampah beserta gaji mengalami kenaikan
sebesar 3% setiap tahunnya. Pada proyeksi laba rugi terdapat potongan bunga
kredit sebesar 9% dan pajak sebesar 20%.
2021 2022 2023 2024 2025
27,400 30,414 33,760 37,474 41,596
356,200,000 395,382,000 438,874,020 487,156,142 540,749,176
356,200,000 395,382,000 438,874,020 487,156,142 540,749,176

Rp152,242,000 Rp161,376,520 Rp171,059,111 Rp181,322,658 Rp192,202,017


Rp 5,760,000 Rp 5,932,800 Rp 6,110,784 Rp 6,294,108 Rp 6,482,931
Rp158,002,000 Rp167,309,320 Rp177,169,895 Rp187,616,765 Rp198,684,948
Rp198,198,000 Rp228,072,680 Rp261,704,125 Rp299,539,377 Rp342,064,228

Rp 60,000,000 Rp 61,800,000 Rp 63,654,000 Rp 65,563,620 Rp 67,530,529


Rp 36,000,000 Rp 37,080,000 Rp 38,192,400 Rp 39,338,172 Rp 40,518,317
Rp 30,000,000 Rp 30,900,000 Rp 31,827,000 Rp 32,781,810 Rp 33,765,264
Rp 8,000,000 Rp 8,000,000 Rp 8,000,000 Rp 8,000,000 Rp 8,000,000
Rp134,000,000 Rp137,780,000 Rp141,673,400 Rp145,683,602 Rp149,814,110
Rp 37,029,000 Rp 37,029,000 Rp 37,029,000 Rp 37,029,000 Rp 37,029,000
Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000
Rp171,429,000 Rp175,209,000 Rp179,102,400 Rp183,112,602 Rp187,243,110
Rp 26,769,000 Rp 52,863,680 Rp 82,601,725 Rp116,426,775 Rp154,821,118
Rp 7,650,000 Rp 6,300,000 Rp 4,950,000 Rp 3,600,000 Rp 2,250,000

24
3.6.4 Proyeksi Neraca

Rp 400,000 Rp 800,000 Rp 1,200,000 Rp 1,600,000 Rp 2,000,000


Rp 1,600,000 Rp 1,200,000 Rp 800,000 Rp 400,000 Rp -
Rp260,145,500 Rp260,180,260 Rp282,694,644 Rp329,813,024 Rp405,074,444 Rp512,131,338

Rp 75,000,000 Rp 60,000,000 Rp 45,000,000 Rp 30,000,000 Rp 15,000,000 Rp -


Rp 75,000,000 Rp 60,000,000 Rp 45,000,000 Rp 30,000,000 Rp 15,000,000 Rp -

Rp185,145,500 Rp185,145,500 Rp185,145,500 Rp185,145,500 Rp185,145,500 Rp185,145,500


Rp 15,295,200 Rp 52,546,144 Rp114,667,524 Rp204,928,944
Rp 15,295,200 Rp 37,250,944 Rp 62,121,380 Rp 90,261,420 Rp122,056,894
Rp185,145,500 Rp200,440,700 Rp237,691,644 Rp299,813,024 Rp390,074,444 Rp512,131,338
Rp260,145,500 Rp260,440,700 Rp282,691,644 Rp329,813,024 Rp405,074,444 Rp512,131,338

Periode Periode Komersial


Pra Operasi Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025
27,400 30,414 33,760 37,474 41,596

Rp 73,000,500 Rp110,464,260 Rp170,407,644 Rp254,955,024 Rp367,645,444


Rp356,200,000 Rp395,382,000 Rp438,874,020 Rp487,156,142 Rp540,749,176

Rp185,145,500
Rp 75,000,000

25
3.6.5 Proyeksi ArusKas

Periode Periode Komersial


Pra Operasi Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025
27,400 30,414 33,760 37,474 41,596

Rp 73,000,500 Rp110,464,260 Rp170,407,644 Rp254,955,024 Rp367,645,444


Rp356,200,000 Rp395,382,000 Rp438,874,020 Rp487,156,142 Rp540,749,176

Rp185,145,500
Rp 75,000,000

Rp260,145,500 Rp429,200,500 Rp505,846,260 Rp609,281,664 Rp742,111,166 Rp908,394,620

Rp187,145,000
Rp158,002,000 Rp167,309,320 Rp177,169,895 Rp187,616,765 Rp198,684,948
Rp134,000,000 Rp137,780,000 Rp141,673,400 Rp145,683,602 Rp149,814,110
Rp 7,650,000 Rp 6,300,000 Rp 4,950,000 Rp 3,600,000 Rp 2,250,000
Rp 3,823,800 Rp 9,312,736 Rp 15,530,345 Rp 22,565,355 Rp 30,514,223
Rp187,145,000 Rp303,475,800 Rp320,702,056 Rp339,323,640 Rp359,465,722 Rp381,263,281
Rp 73,000,500 Rp125,724,700 Rp185,144,204 Rp269,958,024 Rp382,645,444 Rp527,131,338

3.6.6 Perhitungan PenetapanBiaya


1. EstimasiBiaya =Total biaya pertahun
Rencana produksi per tahun
= Rp. 292.002.000
27.400
= Rp.10.657

2. Harga jual produk = Rp.13.000


3. Perhitungan = Rp. 13.000 – 10.657
= Rp.2.343

= Rp. 2.093x 100%


Rp. 10.657

= 21%
Maka, keuntungan yang diharapkan atau diperoleh sebesar 21%.

26
3.6.7 Aliran CashFlow

Keterangan 2021 2022 2023 2024


EAT Rp15,295,200 Rp37,250,944 Rp 62,121,380 Rp 90,261,420
Penyusutan Rp37,029,000 Rp37,029,000 Rp 37,029,000 Rp 37,029,000
Amortisasi Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000
Penyesuaian Bunga Rp 6,885,000 Rp 5,670,000 Rp 4,455,000 Rp 3,240,000
3.6.8 Penilaian Investasi
Penilaian investasi pada usaha Mie Gacoan ini menggunakan metode Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Accounting Rate of Return,
Profitability Index, Payback Period.

3.6.8.1 Analisis Net Present Value


Dari perhitungan menggunakan NPV diperoleh hasil NPV positif
senilaiRp.99.056.669,- artinya proyek Mie Gacoan ini layak untuk
dijalankan.

Keterangan 2021 2022


Laba Setelah Pajak Rp 15,295,200 Rp37,250,944
Penyusutan Rp 37,029,000 Rp37,029,000
Amortisasi Rp 400,000 Rp 400,000
Penyesuaian Bunga Rp 6,885,000 Rp 5,670,000
Total Cash Flow Rp 59,609,200 Rp80,349,944

3.6.8.2 Analisis Internal Rate ofReturn


Dari perhitungan menggunakan IRR diperoleh IRR senilai 39,71% di
mana nilai IRR lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang
diharapkan yaitu 21% maka Mie Gacoan ini layak untuk dijalankan.

PV Po sitif
DF 2 1 %
0 .8 2 6 4
0 .6 8 3 0
0 .5 6 4 5
0 .4 6 6 5
0 .3 8 5 5

27
Tahun
2021
2022
2023
2024
2025
Jumlah Present Value of Cash Flow

3.6.8.3 Accounting Rate ofReturn


Dari perhitungan menggunakan ARR diperoleh ARR senilai 35% di
mana nilai ARR lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang
diharapkan yaitu 21% maka Mie Gacoan ini layak untuk dijalankan.

Jumlah Present Value of Cash Flow


Present Value of Invesment
Net Present Value

3.6.8.4 Profitability Index


Dari perhitungan Profitability Index dengan menghitung perbandingan
antara present value dari penerimaan dengan present value dari investasi
diperoleh nilai sebesar 1,53. Maka proyek Mie Gacoan ini layak untuk
dijalankan karena PI > 1.

DF1 + {(NPV1 / (TPV1 - TPV2)) × (DF2 - DF1)


39.71%
Kesimpulan : IRR>21%, maka investasi layak dilaksanakan

3.6.8.5 PaybackPeriod
Dari perhitungan Payback Period diperoleh PP < umur investasi, maka
proyek Mie Gacoan layak untuk dijalankan.

28
Rp - Investasi
Rp512,131,338
Kesimpulan : PI > 1, Maka investasi layak

Payback Period
Investasi

Payback Period = 2 Tahun + Rp. 47.185.856 x 12 bulan =5,4 bulan


Rp. 104.005.380
Maka, Payback periodnya adalah 2 tahun 5 bulan

3.6.9 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis aspek finansial, usaha Mie Gacoan dengan harga
per porsi sebesar Rp. 13.000 sudah mendapatkan keuntungan sebesar 21%.
Modal untuk memulai usaha ini didapatkan dari modal sendiri dan juga modal
pinjaman dari bank dengan bunga sebesar 9%. Penjualan Mie Gacoan ini
mengalami kenaikan sebesar 11% setiap tahunnya, dan juga untuk biaya umum
seperti air, listrik, iuran sampah mengalami kenaikan sebesar 3%. Gaji karyawan
pun mengalami kenaikan sebesar 3%. Biaya untuk kebutuhan bahan baku juga
mengalami kenaikan sebesar 6% setiap tahunnya.
Berdasarkan kriteria investasi usaha Mie Gacoan layak dijalankan dengan
umur proyek selama lima tahun dengan tingkat discount rate sebesar 21%.
Analisis kriteria investasi menghasilkan NPV sebesar Rp. 99.056.669, IRR
sebesar 39,71%, ARR sebesar 35%, Profitability index sebesar 1,53, dan
Payback period selama 2 tahun 5 bulan.

3.6.10 Saran
Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini bisa dikatakan cukup
besar, untuk itu sebaiknya pemilik usaha memiliki dana cadangan jika sewaktu-
waktu terjadi kenaikan harga yang cukuptinggi.

3.7 Aspek Ekonomi dan Sosial


Dalam aspek ekonomi dan sosial akan dilihat seberapa besar dampak yang
dihasilkan dari usaha ini terhadap kehidupan ekonomi dan sosial bagi lingkungan
sekitar usaha ini berada. Dilihat dari aspek ekonomi, dengan adanya usaha Mie
Gacoan ini dapat meningkatkan jumlah pendapatan baik bagi pemilik usaha maupun
masyarakat sekitar dalam hal ini para pekerja serta bagi pemerintah daerah. Dilihat
dari aspek sosial, dengan adanya usaha Mie Gacoan ini akan membuka peluang
kesempatan kerja dan dapat menyerap sejumlah tenaga kerja dari masyarakat sekitar,
sehingga secara tidak langsung usaha ini membantu mengurangi jumlah pengangguran
di daerah tersebut.
Seiring dengan perkembangan usaha Mie Gacoan dengan meningkatnya skala
usaha ini akan meningkatkan pula manfaat usaha ini pada aspek sosial dan ekonomi
pada masa yang akan datang. Walaupun saat ini usaha Mie Gacoan masih dalam skala
yang cukup kecil akan tetapi sudah dapat dirasakan dengan jelas manfaat positif pada
aspek ekonomi dan sosial terutama bagi para pegawainya.

29
3.8 Aspek Lingkungan Hidup
Pada beberapa usaha tertentu aspek lingkungan merupakan aspek yang paling
penting untuk dianalisis, biasanya pada usaha-usaha yang menghasilkan limbah yang
cukup tinggi dan berbahaya bagi lingkungan. Pada usaha Mie Gacoan yang dihasilkan
merupakan limbah sisa dari proses produksi dan limbah dari proses penjualan. Usaha
ini tidak menghasilkan limbah berbahaya seperti bahan kimia dan lain-lain. Limbah
yang dihasilkan serupa dengan limbah rumah tangga pada umumnya. Limbah yang
dihasilkan dari pembersihan dan pengolahan bahan dibuang melalui saluran
pembuangan yang tersedia, sedangkan limbah yang berupa sampah dari proses
produksi dan akan dikumpulkan dalam tempat sampah yang selanjutnya akan dibuang
ke tempat pembuangan sampah (TPS) umum setiap harinya.

30
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada kasus diatas ialah usaha mie gacoan mendapatkan hati para
konsumen di kota jombang bisa di buktikan dengan keuntungan setiap tahun selalu
meningkat dan usaha mie gacoan mampu bersaing dengan usaha lainya bahkan bisa
dibilang menang dalam persaingan di bidang kuliner di kota jombang.
Usaha mie gacoan juga bisa dibilang memiliki beberapa aspek yang sangat
mendukung usaha mie gacian tersebut bisa sukses.Salah satunya yaitu aspek pasar
dimana di kota jombang sangat jarang di temui mie dengan cita rasa yang pedas dan
mie gacoan menghadirkanya dengan berbagai varian untuk menunjang semua
kalangan dan berhasil, dan tidak lupa juga faktor pelayanan yang di berikan mie
gacoan termasuk ke dalam pelayanan yang baik maka dari itu konsumen suka makan
di warung gacoan dikarenakan yang pertama kuliner ini jarang ditemui di kota
jombang dan pelayanan nya yang bagus.

4.2 Potensi Pengembangan Usaha


Mie gacoan ini sangat berpotensi dalam bidang usaha kuliner dikarenakan
beberapa faktor yang mendukung berjalanya usaha ini ada beberapa faktor missal
sangat jarang pesaing di kota jombang yang menawarkan mie dengan cita rasa pedas
dan ada beberapa varian sekalipun ada saingan nya cita rasa nya pun tidak se enak mie
gacoan.
Jadi bisa di simpulkan usaha mie gacoan ini sangat sangat berpotensi dalam
bidang usaha kuliner tinggal menambah menambah gebrakan baru dari mie gacoan
tersebut seperti ada rasa baru ataupun promo promo yang ada di marketplace digital
konsumen akan lebih menarik lagi di mata konsumen.

31
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.umpo.ac.id/5789/3/BAB%20II.pdf
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/67140
https://mie-gacoan-jombang.business.site/
https://www.miegacoan.com/

32
LAMPIRAN

Link video presentasi :


→ https://youtu.be/HD31yXfDKXI
Yang menyusunlaporan 3 orang,yaitu :
1 LerickBagusPradani (1862058)
2 Muhammad SultonArif (1862081)
3 Agung RestuSyafi’i (1862100)
Yang membuat power point :
1 Lisdayati Sitanggang (1862063)
Yang mengerjakan videopresentasi :
1. Risma Indah Pratiwi(1862085)

33

Anda mungkin juga menyukai