Anda di halaman 1dari 21

TUGAS BESAR

MANAJEMEN PEMASARAN

Disusun oleh:

MEISYI AMALIA 022120705


WIDIARTI 022119045
NASIR AHMAD 022119095

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bisnis makanan (kuliner) merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini
berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar. Sudah
banyak pelaku usaha yang meraup untung dari usaha kuliner ini. Namun tidak
sedikit pula pelaku usaha kuliner yang gulung tikar alias bangkrut, karena
strategi pemasaran yang digunakan kurang tepat dan kualitas pelayanan yang
kurang optimal. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam memenangkan
persaingan ditentukan oleh penerapan srategi pemasaran yang tepat serta
hubungan baik yang dijalani dengan konsumen. Hubungan baik akan tercipta bila
sebuah bisnis kuliner mampu memberikan kepuasan terhadap kebutuhan,
keinginan, dan selera konsumen. Selain itu kepuasan pelanggan juga merupakan
sumber informasi yang efektif bagi manajemen dalam melakukan perbaikan
terhadap layanannya.

Salah satu cara yang dilakukan oleh sebuah bisnis kuliner untuk
memberikan kepuasan bagi pelanggannya adalah dengan produk yang higiene
dan berkualitas serta kualitas pelayanan yang baik. Begitu pula dengan alpukat
kocok, meskipun merek (brand) ini telah terkenal dan mampu membuka cabang-
cabang baru di berbagai kota, namun semakin ketatnya persaingan bisnis kuliner
berdampak pada semakin meningkatnya tuntutan konsumen dalam hal
pelayanan. Hal ini pelu diantisipasi dengan strategi yang tepat, diantaranya
dengan meningkatkan kualitas pelayanan. Berhasil atau tidaknya suatu usaha
dalam menjual barang atau jasa tergantung dari usaha yang sungguh-sungguh
dalam pemasaran. Dalam fungsi pemasaran, pelayanan yang berkualitas
memegang peranan yang sangat penting. Kepuasan terhadap kebutuhan dan
keinginan konsumen dapat tercapai dengan adanya kegiatan pemasaran. Untuk
itu kemampuan merumuskan dan menyusun program-program pemasaran yang
tepat merupakan salah satu masalah utama dalam menciptakan proses pertukaran
antara produsen dan konsumen. Salah satu cara untuk menuju keberhasilan
kegiatan pemasaran adalah dengan memahami perilaku konsumen dan
meningkatkan kualitas pelayanan agar konsumen merasa puas setelah
bertransaksi.

Menurut Kotler (2000: 50), “salah satu tindakan untuk memuaskan


konsumen adalah dengan cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan
sebaik-baiknya”. Kenyataan ini bisa dilihat, bahwa ada beberapa hal yang dapat
memberikan kepuasan pelanggan yaitu nilai total pelanggan yang terdiri dari
nilai produk, nilai pelayanan, nilai personal, nilai image (citra), dan biaya total
pelanggan yang terdiri dari biaya moneter, biaya waktu, biaya tenaga dan biaya
pikiran. Pemasaran jasa yang bergerak di bidang retaik memang sangat bertumpu
pada jasa pelayanan terutama peran dari para staf dan karyawan. Pelayanan
buruk staf dan karyawan akan langsung merusak bisnis jasa ini, kondisi seperti
ini akan dapat menyebabkan konsumen enggan berhubungan kembali di masa
mendatang, bahkan tidak menutup kemungkinan konsumen akan pindah ke toko
lain yang memberikan pelayanan yang lebih baik. Oleh sebab itu, usaha untuk
menjaga kepuasan konsumen sangat perlu dilakukan. Kualitas pelayanan yang
baik akan memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan
yang kuat dengan perusahaan (dalam hal ini alpukat kocok). Ikatan seperti ini
dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan
seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka, dengan demikian
perusahaan tersebut dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan
memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan
meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang
menyenangkan.

Perusahaan yang gagal memuaskan pelayanannya akan menghadapi


masalah yang kompleks. Umumnya pelanggan yang tidak puas akan
menyampaikan pengalaman buruknya kepada orang lain dan bisa dibayangkan
betapa besarnya kerugian dari kegagalan memuaskan pelanggan. Oleh karena itu,
setiap perusahaan jasa wajib merencanakan, mengorganisasikan,
mengimplementasikan, dan mengendalikan sistem kualitas sedemikian rupa,
sehingga pelayanan dapat memuaskan para pelanggannya. Penilaian akan
kualitas layanan dikembangkan oleh Barry, A. Parasuraman dan Zeithaml yang
dikenal dengan service quality (Servqual), yang berdasarkan pada lima dimensi
kualitas yaitu tangibles (bukti langsung), reliability (kehandalan), responsiveness
(daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati). Konsumen yang
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, kemungkinan akan menjadi
pelanggan setia, bahkan dapat dijadikan media promosi gratis. Demikian pula
sebaliknya pelanggan yang tidak puas bisa dengan mudah pindah ke perusahaan
lain atau menggunakan jasa lain.

Menurut Tjiptono (2001: 24) pada dasarnya tujuan dari bisnis adalah
untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Kepuasan merupakan
suatu tingkatan perasaan pelanggan yang diperoleh pelanggan setelah menikmati
sesuatu sehingga dengan terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan
beberapa manfaat diantaranya dapat terciptanya hubungan antara perusahaan
dengan pelangganya menjadi harmonis. Kualitas pelayanan merupakan suatu
bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima (perceived
service) dengan tingkat layanan yang diharapkan (expected service). Kepuasan
pelanggan dalam bidang bisnis kuliner merupakan elemen penting dan
menentukan dalam menumbuh kembangkan bisnis agar tetap eksis dalam
menghadapi persaingan. Seperti dijelaskan dalam defenisi tersebut kepuasan
merupakan fungsi dan dari kesan kinerja dan harapan atau apabila dijabarkan
kepuasan pelanggan merupakan perbedaan antara apa yang diharapkan
konsumen (nilai harapan) dengan realisasi yang diberikan perusahaan. Dalam
usaha memenuhi harapan pelanggan (nilai persepsi) apabila nilai harapan sama
dengan kenyataan konsumen merasa puas, jika harapan lebih rendah dari
kenyataan konsumen sangat puas, dan jika harapan tidak sama dengan kenyataan
konsumen tidak puas.

Menurut Sunardi (2003: 69), orientasi pada kepuasan konsumen


diperlukan karena : (1) konsumen akan merasa loyal kepada toko sehingga toko
dapat mempertahankan konsumennya tidak beralih ke toko lainnya, konsumen
akan menceritakan mengenai pelayanan toko yang memuaskan kepada orang lain
yang pada akhirnya merupakan sarana promosi yang efektif. Orientasi pada
kepuasan konsumen harus diimbangi dengan perbaikan mutu pelayanan
karyawannya dan meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki. Kualitas pelayanan
dipandang sebagai salah satu faktor yang menentukan dalam pemilihan produk
dan jasa yang dapat memuaskan konsumen. Tercapainya kepuasan pelanggan
apabila kualitas produk dan jasa yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Lovelock dalam Fandy, kualitas pelayanan merupakan tingkat
keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk
memenuhi keinginan konsumen. Kualitas pelayanan yang baik merupakan satu
hal yang sangat penting untuk meraih pasar. Karena hal tersebut akan bermuara
pada kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan sendiri dapat didefinisikan
sebagai tingkat perasaan pelanggan setelah membandingkan kinerja (hasil) yang
ia rasakan dengan harapannya.

Kualitas pelayanan dapat dilihat dari kemampuan untuk memberikan


produk/jasa dan memuaskan konsumen, kemauan untuk memberikan pelayanan
dengan cepat, keterampilan para karyawan, kemampuan komunikasi yang baik
dari pelayan, keinginan memahami kebutuhan pelanggan, fasilitas fisik dan
penyediaan perlengkapan dan sarana lainnya. Jika beberapa aspek di atas dapat
dipenuhi maka pelanggan yang datang ke warung akan semakin puas. Sebaliknya
jika aspekaspek di atas tidak dapat dipenuhi maka pelanggan yang datang ke
warung akan tidak puas dan beralih ke watung lain. Bertitik tolak dari latar
belakang maka akan dikaji lebih jauh tentang “ANALISIS PENGARUH
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi
Kasus pada alpukat kocok).”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang muncul


dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Persaingan antar bisnis kuliner yang dewasa ini semakin meningkat, sehingga
dituntut untuk lebih meningkatkan pelayanan.

2. Berbagai bentuk penawaran seperti menu dan fasilitas antara warung yang satu
dengan warung yang lain adalah sama dan bentuk pelayanan seperti itu mudah
ditiru.

3. Pelanggan semakin banyak memiliki pilihan sehingga semakin menuntut lebih


dan sulit dipuaskan sehingga segala bentuk pelayanan perlu diarahkan pada
kepuasan jangka panjang bagi pelanggan.

4. Sebuah bisnis kuliner yang gagal memuaskan pelayanannya, maka akan


ditinggalkan para pelanggannya sehingga bisnis akan mengalami kerugian.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan ruang lingkup penelitian ditetapkan agar dalam penelitian


nanti terfokus pada pokok permasalahan yang ada beserta pembahasannya,
sehingga diharapkan tujuan penelitian nanti tidak menyimpang dari sasarannya.
Ruang lingkup penelitian yang dilakukan terbatas pada bagaimana pengaruh
kualitas pelayanan yaitu dimensi tangibles (bukti langsung), reliability
(kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy
(empati) terhadap tingkat kepuasan pelanggan alpukat kocok.
D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dapat diungkap suatu masalah


yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan alpukat


kocok?

2. Apakah variabel kualitas pelayanan yang terdiri tangibles, reliability,


responsiveness, assurance, dan emphaty secara parsial berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan alpukat kocok?

3. Apakah variabel kualitas pelayanan yang terdiri tangibles, reliability,


responsiveness, assurance, dan emphaty secara serentak berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan alpukat kocok?

4. Di antara variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan


emphaty manakah yang berpengaruh paling signifikan terhadap kepuasan
pelanggan alpukat kocok?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan .

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri tangibles,


reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty secara parsial terhadap
kepuasan pelanggan.
3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri tangibles,
reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty secara serentak terhadap
kepuasan pelanggan.

4. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh paling signifikan di antara


variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty terhadap
kepuasan pelanggan.
BAB II
PEMBAHASAN

Profil

Alpukat kocok adalah minuman yang bahan dasarnya buah-buahan,


karena bahan bakunya adalah alpukat, alpukat biasanya di kenal dengan rasanya
yang cenderung aga pait, namun kini ingin mengebangkan kembali dengan cara
mengolah alpukat ini menjadi minuman yang menarik, sehingga alpukat dapat di
kenal luas oleh masyarakat, cara penulis memperkenalkan alpukat ini secara luas
yaitu dengan cara membuat hasil olahan dari alpukat yang semenarik mungkin
tanpa mengurangi isi nutrisi yang terkandung di dalamnya.alpukat banyak sekali
mengandung nutrisi penting bagi kesehatan, kandungan yang termasuk dalam
alpukat yaitu : vitamin A, C, E, betakeroten, magnesium, kalium dan kaya
oksige, sehingga makanan ini dapat di konsumsi oleh semua kalangan, mulai dari
anak anak hingga orang lanjut usia.

Strategi pasar

Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang
dilakukan dalam melakukan strategi pasar antara lain :

Segmenting

Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang


akan di capai, produk yang harus kami buat adalah produk yang dapat di nikmati
oleh berbagai kalangan dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini
juga bisa di nikmatin dari anak anak hingga orang dewasa.

Positioning

Agar produk kami ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis


berinovasi dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan minuman
ini dengan yang ada, bahan yang kami tambahkan yaiu seperti susu, keju, dan
mangga, sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih unggul dan kulitas sangat
baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk ini.

Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha

Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha


Setiap kegiatan untuk memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan
penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.

Kekuatan ( Strength )

Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh
masyarakat luas, karena produk yang kami buat ini mempunyai kualitas yang
cukup tinggi karena bahan dasarnyaa menggunakan alpukat yang banyak
mengandung nutrisi juga pembuatan yang higienis.

Kelemahan ( Weakness )

1. Produk tidak tahan lama.

2. Produk mudah di tiru.


3. Harga bahan baku tidak stabil.

Peluang ( Oportunity )

Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat akan tetapi usaha
Es Alpukat Kocok ini berbeda dengan yang biasa, Es Alpukat Kocok ini produk
hasil modivikasi yang sedemikian sehingga menjadi produk baru serta menarik
yang dapat bersaing dengan makanan-makanan modern, Es Alpukat Kocok di
jaman sekarang sudah jarang sekali yang memproduksi, sehingga penulis
mempunyai peluang yang cukup baik, dalam pemasaran, apalagi Es Alpukat
Kocok ini merupakan varian baru yang dapat menarik minat konsumen unuk
merasakan sensasi baru dari Es Alpukat Kocok ini.

Ancaman ( Treath )

Ancaman yang dapat timbul dari usaha Es Alpukat Kocok ini antara lain :

1. Pesaing tidak sehat.

2. Bahan baku yang tida stabil.

3. Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga
menjatuhkan produk penulis
BAB III

ASPEK PRODUKSI DAN OPERASIONAL

A. Proses Produksi
Untuk memproduksi Es Alpukat Kocok Susu yang harus kita lakukan yaitu :
a. Cuci buah alpukat dan kemudian keruk semua alpukat dan masukkan dalam
wadah. Kemudian hancurkan kasar.
b. Setelah itu masukkan campuran gula pasir 2sdm, susu kental manis putih.
Aduk aduk hingga merata.
c. Sementara itu haluskan buah mangga dan campurkan sedikit gula pasir atau
susu kental manis putih.
d. Setelah itu masukkan beberapa bagian alpukat dalam gelas campurkan
dengan es batu yang telah dihaluskan dan tambahkan susu kental manis
coklat dan tutup kembali dengan alpukat yang telah dihaluskan tadi.
Tambahkan alpukat kocok tadi dengan smothise mangga.
e. Setelah itu anda bisa menambahkan berbagai varian topping sesuai selera
anda.
f. Alpukat kocok sudah siap dinikmati.
B. Bahan Baku
Bahan-Bahan :
a. Alpukat mentega 2 buah
b. Susu kental manis coklat 1 sachet
c. Susu kental manis putih 1 schet
d. Gula pasir 2 sdm
e. Es batu secukupnya
f. Topping (Keju dan Meses)
g. Mangga 1 buah
C. Mesin, Fasilitas dan Sarana/Prasarana yang diperlukan
Alat untuk memproduksi
a. Sendok
b. Gelas
c. Pisau
d. Termos es
e. Blender
D. Rencana Lokasi Usaha
Tempat yang akan kami jadikan pemasaran adalah wilayah sekolahan,
kampus, komplek perumahan dan di Tepian Jalan agar pemasaran bisa laku
cepat.
BAB IV

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Segmentasi, Targeting dan Positioning


a. Segmentasi
Untuk produk es alpukat kocok susu ini, kami mensegmen konsumen
khususnya remaja atau anak-anak muda dan orang dewasa pada umumnya.
Rentang usia yang disegmen yaitu 15 - 40 tahun. Alas an kami mensegmen
konsumen usia remaja pada khususnya, karena para remaja menyukai hal
baru dan berbeda serta remaja ingin meminum es alpukat yang berbeda dari
buatan sendiri. Penjualan minuman es alpukat kocok susu ditujukan untuk
para penduduk di Negara maju maupun berkembang yang mulai memberikan
perhatian lebih terhadap minuman yang enak dan sehat. Produk ini yang enak
dan sehat akan membantu meningkatkan penjualan perusahaan, apalagi
dibantu oleh konsumen yang memasarkannya dari mulut ke mulut yang
dipercaya lebih efektif dalam memperkenalkan produk es alpukat kocok susu
ini.
b. Targeting
Untuk alpukat kocok ini bisa dikonsumsi oleh anak-anak, orang dewasa,
orang tua, ataupun lansia, kenapa alpukat kocok ini bisa dikonsumsi oleh
berbagai kalangan? Dikarenakan alpukat kocok ini salah satu minuman yang
banyak khasiatnya, salah satunya bisa menurunkan kolesterol untuk yang
sudah lanjut usia dan di dalam buah alpukat terdapat banyak kandungan
lemak. Dan kandungan lemak tersebut tergolong jenis lemak tak jenuh.
Diketahui lemak tak jenuh sangat bagus untuk perkembangan sel otak pada
anak terutama berusia balita. Maka dari itu kami memilih alpukat kocok
sebagai salah satu contoh usaha untuk tugas kami, karena selain minuman ini
sedang hits minuman ini juga banyak disukai oleh kalangan masyarakat dan
tentunya banyak memiliki manfaat untuk kesehatan.

c. Positioning
Kelezatan, kesehatan, kebersihan dan pelayanan yang optimal kami
upayakan untuk memberikan pelayanan yang prima. Bukan hanya karena
rasanya yang enak dan segar namun juga kaya akan manfaat dan bergizi.
Minuman ini pun sangat aman dikonsumsi untuk segala jenis umur mulai dari
anak-anak sampai orang dewasa.
B. Penetapan Harga
Harga yang kami tawarkan cukup terjangkau, sesuai dengan harga yang sudah
beredar di pasaran yaitu Rp 15.000 dengan kualitas minuman teruji.
C. Pelaksanaan Distribusi
Sebagian besar minuman es alpukat kocok susu ini apabila ada customer yang
ingin membeli di kedainya maka karyawan akan segera melayani pesanannya,
kemudian apabila minuman telah siap maka langsung diberikan kepada
customer.
a. Bekerjasama dengan pihak ojek online
Hal menguntungkan bila bekerja sama dengan pihak ojek online yaitu kami
tidak memerlukan kurir antar. Sebab para driver siap kapan saja melayani
orderan customer kami. Kami hanya tinggal fokus berinovasi dengan
minuman yang akan kami tawarkan kepada pelanggan dan tinggal menunggu
orderan.
b. Pencatatan Transaksi
Dalam pencatatan transaksi, terdapat form khusus yang berisi data setiap
penjualan yang dilakukan. Pada form transaksi tersebut terdapat informasi
dan data-data yang berkenaan dengan transaksi dan penjualan di kedai. Selain
itu, terdapat pula catatan-catatan tentang transaksi yang telah lunas dan
terhutang
c. Pembuatan Laporan
Pada tahap terakhir, setiap pihak yang bertanggung jawab dalam alur
pendistribusian produk es alpukat kocok susu harus membuat laporan yang
lengkap. Laporan tersebut berkenaan dengan kondisi awal bahan baku,
kondisi akhir bahan baku dan laporan keuangan usaha.

D. Promosi yang Dilakukan


Promosi dilakukan melalui mulut ke mulut dan media sosial online maupun
offline yaitu menggunakan jejaring social serta membuat brosur agar
mendapatkan pasar seluas-luasnya, diantaranya:
a. Pertemanan
Melalui pertemanan mengajak untuk nongkrong dikedai dan membantu
untuk menyebarluaskan produk kami.
b. Komunitas
Memanfaatkan Networking komunitas-komunitas untuk berkumpul
dikedai kami dengan kegiatan mereka seperti meet and greet, gathering atau
sekedar nongkrong.
c. Media sosial online dan offline
Memanfaatkan akun media sosial online gratis seperti Twitter dan
Instagram untuk media promosi dan menyebarkan produk kami. Media sosial
offline berbentuk brosur sebagai media pada saat kami mengadakan event
tertentu.
d. Event
Mengadakan event per periode tertentu untuk menambah jaringan
konsumen kedai kami seperti diskon, quiz, minuman gratis, buy one get one.
Serta untuk semakin mendekatkan kami dengan konsumen.
e. Sponsorship
Menjadikan produk kami sebagai sponsor pada acara-acara tertentu.
BAB V
ASPEK KEUANGAN DAN TEKNIS
A. Sumber Modal dan Penggunaan
Alpokat Kocok akan dibuka jika peminatnya banyak maka kami akan
membuka minuman Alpokat Kocok lain di beberapa tempat lain di Kota
Bogor, karena kami melihat peluang pasar yang masih sangat terbuka lebar di
Kota Bogor. Peluang membuka Alpokat Kocok sangat terbuka lebar karena
Alpokat Kocok ini merupakan jenis minuman yang unik dan tampilan dari
Alpokat Kocok ini sendiri dapat membuat konsumen tertarik dan berminat
untuk mencoba. Kami juga akan mendesain tempatnya seperti dijadikan
tempat untuk duduk dan berbincang-bincang sambal menghabiskan waktu
dengan meminum Alpokat Kocok yang manis dan dapat membuat suasana
hati menjadi lebih baik dan damai. Untuk modal kami bersolui untuk tidak
meminjam ke siapapun. Jadi untuk modal uangnya masih dari kami masing-
masing.
B. Evaluasi Kelemahan Bisnis
Menguasai bisnis di bidang kuliner minuman belum tentu bisa menguasai
juga bisnis di bidang minuman. Walaupun sama-sama dalam bidang kuliner
minuman namun dalam bisnis minuman lebih dominan dalam pemberian
give-away kepada konsumen. Selain itu, varian rasa yang dipilih sangat
menarik dimana pada jenis tersebut sudah terdapat beberapa pengusaha
minuman yang bermain di dalamnya. Sehingga harga minuman serta kualitas
pelayanan menjadi hal yang sangat murah.
C. Gambaran Teknologi Yang Digunakan
 Membayar melalui M-banking
 Bekerjasama dengan Marketplace terkenal
 Mengiklankan usaha melalui Instagram,Whatsapp atau Facebook ads.

D. Laporan Laba Rugi/ Prediksi keuntungan

 Biaya Investasi
Nama Biaya Penyusutan Harga Jumlah
Satuan

Gaji Karyawan  4 karyawan Rp. 375.000 Rp 1.500.000

Penyusutan Blen 1/12 Rp. 800.000 Rp      65.000


der

Penyusutan 1/12 Rp. 450.000 Rp      37.500


Meja kursi

Penyusutan 1/12 Rp. 550.000 Rp      45.800


Gelas

Penyusutan 1/1 Rp. 225.000 Rp    225.000


perlengkapan
lain

Rp 1.873.300
 Biaya Variabel

Nama Bahan Harga Satuan Jumlah 30 Hari

Sirup Rp 100.000  Rp   3.000.000

Es batu Rp 30.000  Rp      900.000

Alpukat Rp 30.000  Rp      900.000

Gula pasir Rp 48.000  Rp   1.440.000

Susu Rp 42.000  Rp   1.260.000

Sewa Tempat Rp 30.000  Rp      900.000

Lain-lain Rp 10.000  Rp      300.000

Total biaya Rp   8.700.000

Total Biaya Operasional = Rp 1.873.300 + 8.700.000 = Rp 10.573.300


Keuntungan = Pemasukan - (Biaya tetap + Biayavariabel)
                       = Rp 15.600.000 - Rp 10.573.300
                       = Rp 5.026.700
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Jenis usaha yang akan didirikan adalah menciptakan dan menjual produk berupa
Alpokat Kocok, yang mana masyarakat sekarang seakan haus akan inovasi sebuah
produk, maka usaha Alpokat Kocok ini menjadi peluang usaha inovasi yang bersasaran
pasar cukup jelas.
Dengan beberapa bauran promosi dan meneliti pesaing yang menciptakan produk
yang sama, jaringan yang luas serta didukung dengan produk yang mempunyai kepuasan
dan ciri khas, maka dipastikan usaha ini layak dan akan jelas kelangsungan hidup
usahanya. Keuntungan yang tidak mengecewakan bagi usaha kecil seperti ini akan
memberi jaminan bagi kelangsungan usaha dan tenaga kerja.
Dengan perkiraan keuntungan diatas maka dapat dipastikan juga perluasan usaha
ini akan mudah terealisasikan.

B. Saran

Jadi untuk membuka usaha kuliner dibidang minuman ini, kita harus tahu betul
pesaing yang berada di sekitar kita, karena kalua kita lengah sedikit maka usaha kita
akan ditiru oleh orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmuerwinnogori.blogspot.com/2018/11/proposal-usaha-alpukat-kocok.html
https://bisnisukm.com/minuman-kekinian-alpukat-kocok-lagi-hits.html
http://satrioyudhotomo.blogspot.com/2017/09/analisis-segmenting-targeting-dan.html
http://perencanaanmodulkuliah.blogspot.com/2016/07/contoh-analisis-usaha-susu-
murni-milik.html
https://www.slideshare.net/AsadCungkring97/studi-kelayakan-bisnis-kedai-kopi-bang-
ben

Anda mungkin juga menyukai