Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meisyi Amalia

NPM : 022120705
Jurusan : S1 Akuntansi
Tugas : Kewirausahaan, Koperasi & UMKM

Mengobservasi 5 kebutuhan/permasalahan di masyarakat Indonesia serta alasannya.


1. Masih banyak pasangan muda suami istri yang mengeluh tentang harga susu formula bayi
yang mahal.
Alasan :
Menurut saya, Indonesia termasuk negara dengan tingkat pernikahan yang cukup
tinggi untuk pasangan yang sudah menikah dibawah umur 25 tahun, diantara itu masih
banyak pasangan terkhusus suaminya, belum memiliki pekerjaan dan pendapatan yang
tetap. Faktor ekonomi menjadi penting ketika sudah menjalani hidup berumah tangga,
karena pasangan muda ini sebelum menikah masih banyak yang belum menyiapkan diri
untuk biaya-biaya yang harus dikeluarkan setelah hidup berumah tangga, salah satunya
biaya untuk kebutuhan anak, contohnya pembelian susu formula bayi.
Susu formula bayi memiliki harga yang mahal karena dibuat dengan bahan yang
berkualitas serta pengolahannya membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga jika
bayi sakit atau hal lain yang memaksa bayi harus mengonsumsi susu formula, karena
sebelumnya disarankan oleh dokter, maka para orang tua mau tidak mau harus membeli
susu formula tersebut demi kesehatan anaknya.

2. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kegemaran membaca buku yang
masih rendah
Alasan :
Menurut saya, tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat kita masih banyak yang
enggan membaca buku, karena menganggap bahwa membaca adalah sesuatu yang
membosankan dan menyita banyak waktu. Kurangnya edukasi tentang manfaat membaca
buku menjadi faktor yang membuat negara kita tertinggal dengan negara lain yang lebih
maju karena masyarakatnya gemar membaca buku.

3. Masyarakat Indonesia lebih tertarik menonton sinetron dan gosip daripada menonton
berita di TV
Alasan :
Menurut saya, masyarakat kita kebanyakan suka hal-hal yang berbau drama,
kontrovesi dan sensasi, daripada menonton berita yang sudah jelas sumber dan
infomasinya, contoh: dengan menonton berita kita tahu bahwa ada kasus bencana alam di
luar negeri.
Sinetron dan gosip merupakan contoh acara tv yang menyajikan hiburan bagi
masyarakat kita setelah mereka penat dengan aktivitas rumah tangganya, karena acara ini
dikemas dengan rapi menyajikan drama dan kontroversi yang kebanyakan dari artis idola,
maka hal ini yang menjadi daya tarik masyarakat untuk menontonnya, bahkan masyarakat
kita memiliki budaya berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama mengetahui gosip
tentang artis, supaya dinilai sebagai orang yang tidak ketinggalan zaman padahal belum
tentu gosip tersebut benar adanya.

4. Olahraga merupakan hal yang malas dilakukan masyarakat Indonesia


Alasan:
Menurut saya, Indonesia merupakan negara yang mayoritas masyarakatnya memiliki
sifat malas berolahraga, mereka lebih suka hal yang mudah dan efisien. Contohnya hal kecil
seperti berjalan kaki, kebanyakan orang kita jika ingin membeli sesuatu ke warung yang
berjarak kurang dari 500 m, mereka lebih memilih untuk naik kendaraan pribadinya seperti
motor daripada berjalan kaki. Padahal negara lain yang lebih maju dibanding kita sanggup
berjalan kaki lebih dari 1 km menuju ke tempat kerjanya.
Kemajuan teknologi juga menjadi pendorong malasnya masyarakat kita untuk
bergerak dan berolahraga, jika ada orang yang punya kemampuan dibidang materi dan
memiliki rasa malu karena punya badan yang gendut, dia akan cenderung memilih jalan
yang praktis yaitu operasi sedot lemak di Rumah Sakit yang tidak perlu mengorbankan
banyak waktu untuk mengerjakannya.

5. Investasi masih menjadi hal yang tabu di kalangan masyarakat Indonesia


Alasan:
Menurut saya, kurangnya edukasi tentang manfaat berinvestasi membuat
kebanyakan masyarakat tidak merencanakan tujuan keuangannya dengan baik,
Jika masyarakat tahu sedikit tentang kemana arah uang yang mereka dapatkan seperti
pembagian dana untuk kebutuhan sehari-hari, hiburan, keinginan, berinvestasi untuk
tabungan, pensiun dan dana darurat, maka mereka tidak perlu khawatir tentang masa
depannya.
Kita bisa berinvestasi dengan uang, emas, tanah, rumah dan lain-lain. Jika kita
sudah dari dulu berinvestasi khususnya untuk dana darurat, maka jika terjadi musibah
seperti pandemi covid 19 ini, maka kita sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi
musibah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai