Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN E-COMMERCE

Apa itu ecommerce? Electronic commerce atau ecommerce adalah segala


aktivitas jual beli yang dilakukan melalui media elektronik. Meskipun sarananya
meliputi televisi dan telepon, kini ecommerce lebih sering terjadi melalui
internet.

Oleh karena pengertian tersebut, ada kesalahpahaman tentang ecommerce dan


marketplace. Istilah ecommerce digunakan untuk mendeskripsikan semua
transaksi yang memakai media elektronik.

Marketplace sendiri adalah salah satu model ecommerce, di mana ia berfungsi


sebagai perantara antara penjual dan pembeli. Penjual yang berdagang di
marketplace hanya perlu meladeni pembelian. Semua aktivitas lain seperti
pengelolaan website sudah diurus oleh platform tersebut.  Situs-situs seperti
Shopee dan Lazada adalah dua contoh marketplace.
SUMBER: https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-ecommerce/

E-commerce (Elektronik Commerce) atau dalam bahasa indonesia Perdagangan


Secara Elektronik adalah aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran
produk (barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi seperti
internet, televisi, atau jaringan komputer lainnya.
Secara sederhana e-commerce adalah proses pembelian maupun penjualan produk
secara elektronik. e-commerce sendiri makian kian berkembang beberapa tahun
belakangan ini dan secara perlahap menggantikan toko tradisional ( Offline ).

 
SUMBER: https://idcloudhost.com/pengertian-e-commerce-dan-contohnya-komponen-jenis-dan-
manfaat-e-commerce/

PERBEDAAN E-COMMERCE DENGAN E-BUSINESS


Apa saja perbedaannya? Drife akan menjabarkan 4 perbedaan konsep inti
antara E-Commerce dan E-Business di sini. Simak yuk!

1. Beda Pengertian
Jika dilihat dari definisinya, E-Commerce adalah kegiatan perdagangan barang dan
jasa yang dilakukan via internet melalui perangkat elektronik. Contoh kegiatan E-
Commerce antara lain adalah perbankan dengan Drife, belanja dengan Drife,
pemesanan tiket dengan Drife, jejaring sosial, dsb.

Berbeda dengan itu, E-Business memiliki definisi dan kegiatan yang lebih
luas. E-Business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara elektronik. Adapun
kegiatan dalam E-Business ini tidak sebatas jual-beli barang saja, tetapi
termasuk memberikan layanan kepada pelanggan, berkomunikasi dengan
karyawan, menjalin relasi dengan klien atau mitra bisnis, dsb. 

2. Beda Cakupan Kegiatan


Dari beda pengertian ini, kita bisa melihat perbedaan lingkup kerja antara E-
Commerce dan E-Business. Untuk E-Commerce, ia memiliki lingkup kerja yang
cenderung sempit karena hanya sebatas membeli dan menjual barang di
website. Sementara E-Business cakupannya lebih luas, tidak terbatas pada
transaksi komersial, tapi juga meyediakan layanan lainnya. Jadi, lingkup kerja E-
Business mencakup kegiatan E-Commerce juga.

3. Beda Kebutuhan
E-Commerce dan E-Business juga memiliki requirements yang berbeda. E-
Commerce membutuhkan website sebagai platform untuk
merepresentasikan brand. Sementara E-Business membutuhkan website dan
CRM (Customer Relationship Management), ERP (Enterprise Resource
Planning). Jika E-Commerce membutuhkan internet untuk menghubungkan
sebuah perusahaan dengan dunia, E-Business membutuhkan internet, intranet,
dan ekstranet.

4. Beda Pendekatan
Perbedaan yang  terakhir adalah dalam segi pendekatan. E-Commerce
membutuhkan pendekatan yang bersifat extrovert karena kegiatannya yang lebih
banyak berhubungan dengan pihak-pihak di luar perusahaannya seperti
pelanggan, pemasok, distributor, dll. 

Sementara itu, E-Business lebih bersifat ambivert. Hal ini dikarenakan E-


Business tidak hanya harus menjalin relasi dengan pihak-pihak di luar
perusahaannya, tapi juga harus berhubungan dengan pihak-pihak internal
seperti karyawannya sendiri.

SUMBER: https://drife.co.id/id/4-perbedaan-mendasar-antara-e-commerce-dan-
e-business/
FITUR UNIK E-COMMERCE

8 fitur unik e-commerce


 Masih musimkah berbelanja offline saat ini ? ya musim-musim aja sih , tapi kenapa masih enggan
mencoba berbelanja mudah dengan cara online ? semua itu balik lagi ke pilihan masing-masing hehe
semakin ramainya nih dunia e-commerce saat ini , penjual dan pembeli aktif bertransaksi di pasar dunia
maya . Disini ada 8 fitur unik dari e-commerce , yuk simaak bro !
1. Ubiquity
    yang artinya e-commerce itu ada dimana-mana , jelas lah e-commerce kan menggunakan Teknologi
internet / web yang tersedia dan dapat diakses  dimanapun , nah effectnya dari fitur ini adalah
Marketplace dihapus dari temporal, lokasi geografis untuk menjadi "marketspace”  serta kenyamanan
pelanggan ditingkatkan dan biaya belanja dikurangi

2.Global Reach
   Teknologi ini sangat luas dan memungkinkan e-commerce cepat berkembang dan mendunia , effectnya
memungkinkan perdagangan melintasi batas-batas budaya dan nasional dengan mulus dan tanpa
modifikasi serta marketspace termasuk berpotensi, miliaran konsumen dan jutaan bisnis di seluruh dunia

3.Universal Standart
    Satu set standar teknologi : standar internet
Efeknya : Sistem komputer yang berbeda dengan mudah berkomunikasi satu sama lain
Masuk pasar lebih rendah “costs-costs” : pedagang harus membayar untuk membawa barang ke pasar
Pencarian konsumen lebih rendah “costs-effort” : upaya yang diperlukan untuk menemukan produk yang
cocok.

4.Richness
    Fitur ini mendukung pesan video, audio, dan teks, effectnya memungkinan untuk menyampaikan
pesan kaya dengan teks,audio, dan video secara bersamaan untuk banyak orang. Video, audio, dan teks
pesan pemasaran dapat diintegrasikan kedalam pesan pemasaran tunggal dan pengalaman konsumen.

5.Interactivity
    Teknologi ini bekerja melalui interaksi dengan pengguna effectnya konsumen terlibat dalam dialog
yang dinamis menyesuaikan pengalaman untuk individu. Kemudian konsumen menjadi co-participant
dalam proses penyampaian barang ke pasar

6.Information Density
   Peningkatan besar pada kepadatan informasi - total jumlah dan kualitasinformasi yang tersedia untuk
semua pelaku pasar. Efeknya akan ebih besar harga transparansi, besar biaya transparansi
memungkinkan pedagang untuk terlibat dalam diskriminasi harga.

7.Personalization/Customization
   Teknologi memungkinkan modifikasi pesan, barang, effeknya memungkinkan pesan personalized dapat
dikirim kepada individu maupun kelompok. Produk dan layanan dapat disesuaikan dengan preferensi
individu.

8.Sosial Technology
    Teknologi ini mempromosikan pengguna generasi konten dan jaringan sosial. Efeknya internet sosial
baru dan model bisnis memungkinkan pengguna pembuatan konten dan distribusi, dan mendukung
jaringan sosial
SUMBER: http://e-business15.blogspot.com/2016/03/8-fitur-unik-e-
commerce.html
Apa Saja Jenis Ecommerce?

Anda mungkin berpikir bahwa perdagangan online hanya terjadi antara penjual
dan pembeli. Akan tetapi, ecommerce sebetulnya dibagi menjadi enam
golongan, yaitu:

 Business to business (B2B) — Jenis di mana sebuah perusahaan menjual


produk atau jasa kepada perusahaan lainnya. Dalam model ecommerce
ini, biasanya pembeli memesan barang dalam jumlah besar. Contohnya
adalah sebuah perusahaan yang membeli perlengkapan kantor dari sebuah
produsen.
 Business to consumer (B2C) — Dalam jenis ecommerce ini, sebuah
perusahaan menjual produk atau jasa kepada konsumen. Pada umumnya,
pelanggan dalam ecommerce B2C hanya mengecer. Jika anda pernah
membeli dari suatu toko online, aktivitas tersebut termasuk dalam
golongan ini.
 Consumer to consumer (C2C) — Pernah menjual barang bekas ke orang
lain yang membutuhkannya melalui internet? Aktivitas tersebut termasuk
dalam ecommerce jenis ini. Dengan kata lain, C2C adalah transaksi online
antara dua individu.
 Consumer to business (C2B) — Berkebalikan dengan B2C, ecommerce
C2B adalah skenario di mana seseorang menjual produk atau layanan
kepada sebuah perusahaan. Seorang graphic designer, misalnya,
menawarkan dan menjual logo buatannya kepada sebuah bisnis makanan.
 Business to public administration (B2A) — Model ecommerce ini mirip
dengan B2B, tetapi pelakunya adalah bisnis dan lembaga pemerintah.
Contoh B2A adalah jasa pembuatan website untuk sistem administrasi
online.
 Consumer to public administration (C2A) — Jenis ecommerce ini
berjalan seperti C2B. Namun, transaksi dilakukan oleh individu dan
lembaga pemerintah. Ecommerce dengan model C2A jarang ditemui di
Indonesia. Jenis transaksi yang terjadi biasanya berbentuk jasa.

SUMBER: https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-ecommerce/
EVOLUSI E-COMMERCE
Berbicara mengenai evolusi bisnis e-commerce di Indonesia, PowerPeople pastinya
menyadarai bahwa dalam beberapa tahun kebelakang perkembangannya sangatlah pesat.
Terlebih, selama masa pandemi ini, banyak masyarakat yang lebih memilih untuk berbelanja
online dari rumah ketimbang mengambil resiko ke tempat ramai.

Di tahun 2019 lalu, Laporan dari McKinsey menyebut bahwa nilai kapitalisasi pasar e-
commerce di indonesia mencapai USD 21 miliar atau sekitar Rp 294 triliun. Laporan tersebut
juga telah memprediksi bahwa nilai tersebut akan berkembang mencapai nilai USD 40 miliar
pada tahun 2022.

Namun, dibalik perkembangan industri e-commerce di Indonesia yang pesat ini, seperti apa
sih awal mula industri e-commerce Indonesia terlahir?

Lahirnya Bhinneka dan Forum Jual Beli Kaskus


Jauh sebelum hadirnya marketplace-marketplace seperti Shopee, Tokopedia,
ataupun Bukalapak, Bhinneka dan FJB Kaskus merupakan pionir e-commerce Indonesia.
Mulai beroperasi sejak tahun 1999, Bhinneka merupakan website e-commerce yang menjual
perangkat keras dan lunak komputer.

PowerPeople yang aktif menggunakan internet di awal 2000an tentunya juga sudah tak
asing dengan Kaskus. Salah satu forum terbesar di Indonesia pada masanya ini memiliki
subforum Jual-Beli (FJB). Di FJB ini, penjual akan membuat postingan mengenai produknya
dan menawarkannya kepada calon pembeli. Namun transaksi di FJB Kaskus biasanya akan
dilakukan di luar Kaskus.

Hadirnya Marketplace dan Era Baru E-


Commerce Indonesia
Evolusi e-commerce berlanjut di era 2010an, dimana saat itu hadir Bukalapak dan
Tokopedia. Kedua platform berbentuk marketplace ini hadir dan memudahkan penjual
untuk memasarkan produknya di internet. Menggeliatnya industri e-commerce di tanah air
juga menarik minat pemain dari luar negeri.

Pada 2011, Rakuten melebarkan sayapnya dan masuk ke Indonesia. Di akhir tahun, giliran
Zalora Group yang turut mendirikan Zalora Indonesia. Di tahun yang sama, Tiket.com juga
mulai beroperasi. Hingga pada akhir tahun 2012, Indonesia memiliki hari perayaan e-
commerce-nya sendiri, yakni Hari Belanja Online Nasional yang diperingati pada 12
Desember.

Perkembangan e-commerce terus berlanjut dengan hadirnya platform superapps seperti Go-


Jek dan Traveloka, serta masuknya Shopee dan JD.ID di industri e-commerce Indonesia.
Hingga akhirnya, pada tahun 2017 Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak meraih gelar
unicorn atau startup dengan nilai valuasi lebih dari US$1miliar.

Omni-Channel, Evolusi E-Commerce


Selanjutnya?
Melihat perkembangan  e-commerce yang tak terpengaruh dengan situasi pandemi dan
terus melesat, lalu apa selanjutnya? PowerCommerce.Asia sebagai pionir e-commerce omni-
channel and supply chain company  menghadirkan solusi baru yang mengintegrasikan
platform penjualan, mulai dari online-offline hingga B2B dan B2C. Teknologi ini akan
menghadirkan pengalaman tanpa batas bagi brand dan juga konsumen di dunia e-
commerce.

SUMBER : https://powercommerce.asia/evolusi-e-commerce-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai