Anda di halaman 1dari 33

Kelompok 1

E-COMMERCE
1. Alfi Ledifa (10122122)
2. Diaz Ardiansyah (10122374)
3. Frinces Lija Duti Naibaho (10122527)
4. Ridho Anggie Prayoga (11122265)
5. Satria Imam Faqih (11122353)
Table of contents
1 Definisi E-Commerce

4 Ancaman E-Commerce

2 Jenis-Jenis E-Commerce

5 Hambatan E-Commerce

3 Manfaat E-Commerce
01
Definisi
E-Commerce
Definisi E-Commerce
Kegiatan e-commerce ini
Apa yang dimaksud E commerce? merupakan aplikasi dan
E-commerce adalah electronic penerapan dari e-bisnis (e-
commerce, merupakan kumpulan business) yang
teknologi, aplikasi, dan bisnis yang berhubungan dengan
menghubungkan perusahaan atau transaksi komersial, misalnya:
perseorangan sebagai konsumen transfer dana secara
untuk melakukan transaksi elektronik, elektronik, SCM (supply chain
pertukaran barang, dan pertukaran management), pertukaran
informasi melalui internet atau data elektronik (electronic
televisi, www, atau jaringan komputer data interchange /EDI),
lainnya pemasaran online (online
marketing), atau e-pemasaran
(e-marketing), dll.
Jenis-Jenis
E-Commerce
Jenis-jenis E-Commerce
Memahami jenis-jenis e-commerce akan membantu Anda untuk dapat mengikuti
tren bisnis serta memperluas usaha yang sedang dirintis.
Lantas, apa sajakah jenis-jenis e-commerce itu?

1. Business-to-Business (B2B) E-Commerce


jenis e-commerce yang satu ini merupakan yang paling besar karena meliputi
transaksi yang dilakukan antar perusahaan atau jenis usaha. B2B adalah transaksi
baik secara elektronik maupun fisik antara bisnis yang satu dengan bisnis lainnya.
Konsumen dari penjualan barang dan jasa ini merupakan sebuah grup atau
kelompok yang menjalankan bisnis dan bukan konsumen perorangan. Salah satu
contoh mudahnya adalah jika bisnis Anda menjadi produsen bahan baku kulit
sintetis untuk usaha pembuatan tas dan sepatu. Jenis B2B menyediakan volume
kebutuhan barang dan jasa yang besar sehingga pelakunya membutuhkan
banyak biaya untuk menjalankan bisnisnya.
2. Business-to-Consumers (B2C)
B2C adalah jenis bisnis e-commerce yang paling umum dan paling dikenal oleh
masyarakat.
Jika B2B memasarkan barang dan jasa kepada perusahaan lain maka B2C adalah
proses transaksi yang dilakukan antara produsen barang atau jasa langsung kepada
konsumen akhir.
Business-to-Consumers layaknya toko ritel yang memiliki produk eceran untuk
dijual dan gudang untuk stok barang.
Yang membedakannya dengan toko ritel biasa adalah proses transaksi ini dilakukan
secara online. B2C lebih mudah dan dinamis sehingga mampu berkembang
dengan sangat cepat.
Kemudahan membangun website membuat banyak sekali toko virtual yang
tersebar di dunia maya.
Contoh bisnis B2C yang cukup populer di Indonesia adalah Lazada, Amazon, Ebay,
Traveloka, Berrybenka dan lain sebagainya.
3. Consumer-to-Business (C2B)
Seperti namanya, di dalam jenis Consumer-to-Business (C2B) transaksi jual beli
produk atau jasa dilakukan dari konsumen kepada perusahaan.
Ini adalah kebalikan penuh dari jenis B2C yang telah dijelaskan sebelumnya. Dalam
jenis ini individu menawarkan produk atau jasa terhadap perusahaan yang
membutuhkan dan siap untuk membelinya.
Contoh mudahnya adalah para content writer yang menawarkan kemampuannya
untuk menulis kepada perusahaan yang membutuhkan.
Situs e-commerce pengadopsi jenis C2B yang populer adalah freelancer.com. ini
adalah website yang menjadi wadah bagi para freelance dari berbagai bidang
untuk menawarkan keahlian masing-masing.
Pada website ini perusahaan akan menyebutkan kebutuhan mereka, memberikan
kualifikasi yang diperlukan dan upah yang disediakan.
Setelah itu para freelance yang memenuhi kualifikasi dapat melakukan promosi
tentang kemampuan mereka dan melakukan penawaran upah. Selanjutnya
perusahaan memilih siapapun yang menarik bagi mereka.
4. Business-to-Administration (B2A)
dan Consumer-to-Administration (C2A)

Business-to-Administration (B2A) atau yang Selain itu ada pula jenis


bisa dikenal sebagai Business-to- Consumer-to-Administration
Government (B2G) adalah jenis e- (C2A) atau Consumer-to-
commerce yang menjual produk atau jasa Governemnt (C2G) yang
kepada lembaga pemerintah. merupakan proses transasksi
elektronik yang dilakukan
Nantinya pihak bisnis akan menawarkan oleh individu kepada lembaga
berbagai jenis produk yang dibutuhkan pemerintah.
untuk operasionalisasi dan proyek
pemerintah. Sebagai contoh adalah
pembayaran pajak, iuran
Dan transaksi jenis ini dilakukan dengan BPJS dan lain sebagainya dari
mengajukan tender. individu kepada pemerintah.
5. Online-to-Offline (O2O) E-Commerce
Ini adalah jenis bisnis baru di mana
produsen menggunakan dua saluran
baik itu toko online maupun offline.

Pihak produsen akan melakukan


promosi, menemukan konsumen,
menarik konsumen serta
meningkatkan kesadaran mereka
terhadap produk dan layanan melalui
jaringan online.

Yang kemudian diteruskan dengan


melakukan pembelian di toko offline.
Jenis ini banyak digunakan pada sektor
transportasi seperti Gojek dan Grab
6. Consumer-to-Consumer (C2C) E-Commerce

Selain B2C, Consumer-to-Consumer juga termasuk jenis model bisnis e-commerce


yang populer.
C2C adalah transaksi barang atau jasa yang dilakukan dari konsumen kepada
konsumen.
C2C terbagi atas dua model yakni marketplace dan classifed.
Di dalam model marketplace, konsumen sebagai penyedia barang dan jasa
membutuhkan sebuah platform sebagai wadah transaksi.
Di dalam platform tersebut, konsumen yang bertindak sebagi penjual dapat mem-
posting berbagai produk untuk dibeli oleh konsumen lainnya.
Contoh platform C2C yang sudah terkenal di Indonesia adalah Tokopedia,
Bukalapak, Shopee dan sebagainya.
Untuk model classified yang memberikan kebebasan terhadap penjual dan
pembeli untuk bertransaksi secara langsung.
Website yang tersedia hanya berfungsi untuk mempertemukan antara penjual dan
pembeli namun tidak memfasilitasi transaksi jual beli online.
Metode transaksi yang kerap dilakukan ada melalui cash on delivery atau COD.
Website untuk model classified yang terkenal di Indonesia yakni OLX dan Kaskus.
“Apa yang Anda butuhkan untuk memulai bisnis?
Tiga hal sederhana: kenali produk Anda lebih baik
dari siapa pun, kenali pelanggan Anda, dan miliki
hasrat membara untuk sukses.”

—Dave Thomas
Manfaat
E-Commerce
Manfaat E-Commerce
terdapat beberapa manfaat e-commerce yang diberikan baik kepada pemilik usaha
ataupun konsumen.
*Manfaat e-commerce bagi pelaku usaha :
1. Penjualan global.
Dengan adanya e-commerce memungkinkan sebuah perusahaan atau pemilih
usaha untuk dapat menjual produk yang mereka buat kepada konsumer yang
lebih banyak. Contoh, perusahaan pengrajin ukiran jepara di Indonesia dapat
memasarkan produknya ke semua negara tanpa membuka toko di negara tujuan.

2. Pengurangan infrastruktur perusahaan.


Dengan adanya e-commerce, perusahaan atau pemilik usaha tidak perlu
membuka banyak cabang penjualan ataupun distribusi (akan tetapi dalam
beberapa kasus, banyak e-commerce yang tetap membuka gudang
penyimpanan ataupun produksi di berbagai negara untuk mempermudah
konsumen dalam shipping barang).
3. Pengurangan biaya Perusahaan atau
meningkatkan keuntungan bersih.
Dengan adanya e-commerce, pemilik usaha atau
perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang
berlebih dalam menyediakan banyak toko atau
gedung serta pegawai yang banyak. Hal ini akan
meningkatkan keuntungan dengan menurunkan
biaya operasional perusahaan.
4. Pengurangan harga produk.
Dengan adanya e-commerce,
harga barang dapat ditekan
semurah mungkin dikarenakan
akumulasi dari beberapa
manfaat diatas, sehingga
konsumen lebih tertarik
membeli dan jangkauan juga
semakin luas dari berbagai
lapisan masyarakat.
Manfaat E-Commerce
terdapat beberapa manfaat e-commerce yang diberikan baik kepada pemilik usaha
ataupun konsumen.
* Manfaat dan Keuntungan e-commerce bagi konsumen :

1. Belanja 24/7.
Manfaat e-commerce yang satu ini sangat membantu konsumen dalam melakukan
pengecekan, perencanaan ataupun langsung pembelian atau pemesanan jasa
ataupun barang pada usaha tertentu. Toko buku online dapat terbuka untuk
pengecekan dan pembelian 24 jam selama 7 hari atau non-stop. Perbedaan waktu
karena lokasi wilayah yang berbeda bukan kendala dalam melakukan e-commerce.

2. Menghemat Waktu
Tidak perlu dating ke toko dalam membeli produk langsung, cukup membuka
website, barang dapat langsung dipesan, dan barangpun dapat dikirim ke alamat
yang dituju.
4. Konsumen mampu
membandingkan lebih akurat
Dengan adanya e-commerce
khususnya berbasis online,
3. Barang/jasa semakin murah. konsumen mampu
Manfaat e-commerce yang terasa membandingkan banyak produk
sangat dirasakan oleh konsumen sekaligus, tinggal klik, berbeda
adalah mendapatkan harga yang dengan toko biasa, anda harus
lebih murah karena perusahaan dapat berjalan ke beberapa tempat
memotong biaya operasional sekaligus apalagi yang berbeda
sehingga mampu memberikan harga toko. Dengan e-commerce anda
yang lebih murah. tinggal buka komputer, dan cek
berbagai harga barang diberbagai
toko online, cari yang murah
tanpa harus berpindah tempat.
5. Pembeli Lintas Batas
Dengan adanya e-commerce,
pembeli mampu membeli barang
atau jasa dari luar negara tanpa
harus ke luar negeri. Contoh
pembeli dapat memesan sepatu
nike super original dari USA tanpa
harus ke Amerika.
“Dalam menjalankan e-commerce, yang paling
penting adalah tetap melakukan apa yang Anda
lakukan saat ini dengan penuh semangat, untuk
mempertahankannya.”

—Jack Ma
Ancaman E-Commerce
-System PenetrationOrang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system
computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan
keinginannya

-Authorization ViolationPelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang


dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.

-Denial of serviceMenghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan


fasilitas-fasilitas lainnya.

-Communications TamperingSegala hal yang membahayakan kerahasiaan


informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi
transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu
banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela
Ancaman E-Commerce
-Communications MonitoringSeseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia
dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada
jaringan komunikasi.

-PlantingMemasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi


belum tentu legal di masa yang akan datang.
Hambatan dalam E-Commerce
1. Menemukan Pasar yang Tepat

Agar bisnis bisa berhasil, Anda harus bisa


menemukan target pasar yang tepat untuk
produk. Walaupun produk Anda berkualitas,
jika menjualnya ke pasar yang salah
penjualan akan sulit untuk berkembang,
misalnya, Anda menjual produk perawatan
premium tetapi menjualnya ke anak
sekolah.
2. Memenangkan Perhatian Target Konsumen

Setelah menemukan target pasar yang tepat, tantangan


selanjutnya adalah bagaimana memenangkan perhatian
mereka. Di tengah pasar bisnis online ada banyak sekali
konten dan kompetitor. Artinya, Anda tidak hanya
bersaing dengan bisnis online lainnya tetapi juga dengan
konten-konten dari beragam channel dan platform.
Untuk bisa memenangkan perhatian konsumen, Anda
harus mengetahui terlebih dahulu tipe konten seperti apa
yang mereka sukai. Dari sini Anda bisa menyesuaikan
mulai dari strategi branding hingga konten yang dibagikan
kepada mereka.
3. Mendapatkan Kepercayaan

Maraknya penipuan online membuat banyak orang


semakin selektif dalam berbelanja online. Maka itu, ini
menjadi salah satu tantangan bagi banyak pelaku
bisnis online. Pebisnis harus bisa meyakinkan
konsumen bahwa bisnis online-nya kredibel dan dapat
dipercaya.Untuk mengatasi ini, pebisnis dapat
membagikan
testimoni, rating, atau review dari pembeli
sebelumnya sehingga konsumen pun merasa lebih
aman untuk bertransaksi
4. Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

Bukan hanya menarik konsumen baru, kamu


juga harus bisa mempertahankan pelanggan
yang sudah ada agar kembali membeli
produkmu. Untuk bisa meningkatkan loyalitas
pelanggan, kamu bisa membuat sejumlah
program yang memberikan manfaat bagi
mereka seperti referral program. Selain itu,
kamu juga bisa memberikan diskon spesial
seperti diskon membership, diskon
khusus customer lama, dan sebagainya.
5. Banyaknya Kompetitor

Dengan pasar yang luas, tingkat persaingan


bisnis online juga menjadi sangat ketat. Pada
dasarnya Anda harus berlomba dengan
bisnis online lainnya untuk memenangkan fokus,
perhatian,. Apabila tidak dapat bersaing, bisnis
pun akan kesulitan untuk bertahan.
Maka itu, Anda harus bisa menonjolkan
keunikan dan keunggulan bisnis dibandingkan
kompetitor.
6. Kendala Finansial

Hambatan ini biasanya terjadi karena pelaku


bisnis tidak dapat mengelola keuangan bisnisnya
dengan baik. Padahal, melacak pendapatan dan
pengeluaran bisnis sangat penting untuk
menjaga keberlangsungan bisnis. Dari laporan
ini, pebisnis bisa mengetahui perkembangan
bisnisnya dan masalah yang perlu diselesaikan.
Maka itu, sebagai pelaku usaha Anda harus bisa
memantau kondisi finansial bisnis agar jika
terjadi hambatan, Anda bisa langsung
mengetahuinya dan segera menyelesaikannya.
7. Ketepatan Order

Pengiriman yang terlambat atau paket yang


rusak bisa membuat konsumen kecewa dan
akhirnya menghambat perkembangan bisnis.
Untuk mengatasi kendala ini, pebisnis tidak
perlu mengatasi semuanya sendiri. Anda bisa
menggunakan jasa pengiriman pihak ketiga
untuk mendukung pengiriman order. Pilih
jasa pengiriman barang yang terpercaya agar
barang bisa diterima dengan aman dan tepat
waktu.
Kesimpulan !
TERIMA KASIH !
—Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai