Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS VIDEO E-COMMERCE

OLEH: FIRDA SALYA MUTIARA


NIM: 1511422072
JURUSAN: PSIKOLOGI
DOSEN PENGAMPU: Farid Ahmadi, S. Kom., M. Kom., Ph.D.

E- COMMERCE
Saat ini masyarakat dimudahkan dengan hadirnya teknologi yang meningkat
semakin pesat. Salah satunya yaitu dengan adanya internet. Dimana internet ini
bisa menghadirkan peluang baru di dalam sebuah bisnis yaknni e-commerce. E-
commerce menawarkan banyak peluang bisnis, baik bagi seseorang yang sudah
menjadi pemilik bisnis atau bagi yang tertarik untuk menjadi pemilik bisnis. Pada
video youtube tentang e-commerce yang dilampirkan, dibahas tentang konsep e-
commerce secara umum terdapat empat poin pembahasan meliputi definisi e-
commerce, tipe-tipe e-commerce, model bisnis, disertai tips untuk memulai suatu
bisnis.
A. Definisi
E-commerce adalah singkatan dari electronic commerce yang artinya
perdagangan secara elektronik, dalam hal tersebut akan terjadi aktivitas
jual beli barang dan juga jasa yang terjadi melalui semua media elektronik.
Dengan memanfaatkan internet seseorang dapat menjual dan memperoleh
barang yang diinginkan. Ada dua pilihan untuk melakukan bisnis online
yaitu melalui own websites atau online marketplace.
 Own websites
memiliki situs web e-commerce sendiri seperti layaknya memiliki
toko fisik namun di dunia maya. ketika pembeli online
mengunjungi situs web Anda, mereka hanya dapat menelusuri
produk Anda. beberapa pembuat website e-commerce di Indonesia
seperti Pixtem, Jejualan, Jarvis Store,dan Sirclo.
 Online marketplace
di sisi lain daftar produk Anda di pasar online seperti menjual di
mal atau di toko kelontong. pembeli dapat menelusuri berbagai
produk dari penjual yang berbeda untuk memilih kesepakatan
terbaik. di antara pasar online yang populer adalah: Shopee,
Lazada, Bukalapak, Tokopedia.

B. Jenis e-commerce
1. Business-to-Consumer (B2C)
Business-to-Consumer menjadi salah satu jenis e-commerce yang
paling umum dan dikenal oleh banyak orang. Ketika transaksi
penjualan di toko B2B adalah antar perusahaan, maka proses transaksi
di toko B2C ini terjadi antara penjual dan pembeli atau konsumen
akhir.
Jenis bisnis B2C ini dapat tumbuh lebih cepat daripada bisnis ritel
biasa. Hal ini terjadi karena perkembangan dunia online sebagai
berikut: B. Banyak pelaku bisnis online yang menggunakan website
dan media sosial untuk tujuan periklanan. Membangun bisnis online
memiliki potensi yang lebih besar daripada membuka toko retail.
Keduanya memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, namun
jenis bisnis e-commerce B2C sangat diminati oleh masyarakat umum
akhir-akhir ini, persaingannya sangat ketat dan tidak merata. Selain itu,
jenis toko ini menawarkan informasi yang lebih luas, harga yang lebih
rendah, dan pengiriman yang lebih cepat. Banyak perusahaan B2C
yang kini sangat populer di kalangan masyarakat umum, seperti
Amazon, Traveloka, dan Ebay.

2. Bussines-to-Bussines (B2B)
Business-to-business atau yang sering disingkat dengan B2B adalah
jenis transaksi yang umumnya dilakukan antara perusahaan yang satu
dengan perusahaan lain. Seperti halnya grosir, produsen konvensional
dengan para pengecer, dan lain sebagainya. Transaksi B2B in
seringkali terjadi secara elektronik ataupun fisik. Jenis E-Commerce
B2B ini menjadi salah satu transaksi yang paling besar karena akan
melibatkan transaksi antara perusahaan besar, bukan konsumen yang
sifatnya tunggal.
Jenis perdagangan ini membutuhkan biaya yang lebih tinggi untuk
dijalankan dengan baik dan lancar, karena perdagangan yang dilakukan
juga besar. Dengan cara ini, keuntungan yang diperoleh tidak begitu
besar, tetapi juga disertai dengan risiko yang besar. Biasanya, pelaku
bisnis jenis ini menggunakan EDI atau Electronic Data Interchange
saat melakukan transaksi atau mencari informasi tentang produk yang
ditawarkan, dan juga menggunakan email.
EDI ini merupakan proses transfer data dari satu komputer kepada
komputer lainnya dengan struktur yang jelas serta format standar yang
sudah disetujui. Bentuk dari bisnis B2B ini salah satunya yaitu jurnal
dengan target seorang pengusaha ataupun pemilik bisnis yang sedang
mencari jasa pembukuan dan juga akuntansi. Adanya jurnal dan juga
pembukuan akuntansi ini akan mempermudah para pengusaha untuk
mengelola keuangan dan menyusun laporan keuangan dengan mudah
dan terpercaya.

3. Consumer-to-Business(C2B)
Berikutnya adalah konsumen-ke-bisnis atau C2B. Ini adalah kebalikan
dari bisnis B2C, transaksi jual beli yang dapat dilakukan konsumen
terhadap bisnis. Anda dapat terlihat seperti konsumen dan bahkan
menawarkan barang dan jasa kepada perusahaan besar. Bisnis C2B
yang paling populer adalah penulis konten. Dengan keterampilan
menulis yang baik, Anda dapat menawarkan layanan ini kepada
perusahaan yang membutuhkannya. Dalam hal ini situs e-commerce
yang sangat diminati adalah freelancer.com dan sribulacer. Situs ini
merupakan wadah untuk menampung hasil karya dan keahlian masing-
masing individu dengan keunikan yang berbeda-beda. Perusahaan
yang membutuhkan layanan ini nantinya akan memposting hak khusus
mereka di situs web mereka. Jadi Anda bisa menyesuaikan dengan
kemampuan Anda. Selain itu, perusahaan juga mencantumkan jumlah
upah untuk setiap dokumen pada daftar gaji. Anda dapat mengiklankan
keterampilan menarik Anda sebagai pekerja lepas, tergantung pada
kesesuaian dan kualifikasi serta harga yang ditentukan. Jika Anda
memiliki kualifikasi yang baik, Anda bebas memilih perusahaan mana
pun.

4. Consumer-to-Consumer(C2C)
Jenis bisnis C2C ini juga umumnya sangat populer di masyarakat
karena merupakan bisnis consumer to consumer. C2C dibagi menjadi
dua jenis yang diklasifikasikan sebagai Marketplace. Dalam model
pasar ini, barang tersedia di platform oleh konsumen. Konsumen ini
membutuhkan tempat untuk bertransaksi. Di sini konsumen bertindak
sebagai penjual dan mengiklankan apa yang dijual kepada konsumen
lain. Model Kerahasiaan, di sisi lain, memberi penjual dan pembeli
lebih banyak kebebasan untuk bertransaksi sesuai kesepakatan
bersama. Dalam hal ini, situs web yang tersedia akan digunakan untuk
menjalin hubungan antara penjual dan pembeli. Proses trading itu
sendiri tidak menggunakan fungsi yang disediakan, melainkan
menggunakan metode cash on delivery atau cash on delivery. Contoh
website yang mengimplementasikan bisnis C2C ini adalah OLX,
Kaskus, Bukalapak dan JD.id.

C. Model Bisnis
Secara sederhana, model bisnis adalah cara untuk menggambarkan bisnis
yang Anda inginkan. Dengan menggunakan model ini, Anda dapat
memutuskan produk apa yang ingin Anda kembangkan, target pasar Anda,
dan anggaran yang dibutuhkan. Secara internal, model bisnis menentukan
bagaimana organisasi bisnis diatur agar bisnis yang dikelola dapat terus
tumbuh dengan sukses. Secara eksternal, model bisnis membantu
menentukan nilai yang diberikan kepada konsumen dan bagaimana
keuntungan diperoleh dari bisnis yang dioperasikan. Beberapa pilihan
model bisnis, antara lain:
1. Drop Shiping
Dropship yaitu sistem penjualan di mana penjual atau dropshiper
hanya perlu memasarkan dan menjualbarang milik pihak lain tanpa
perlu menyetok barang atau membelinya terlebih dahulu. Dropshipper
menentukan produk apa yang akan dijual. Mencari pemasok barang
yang terpercaya. Menjalin hubungan yang baik guna memastikan
ketersediaan stok dan update barang terbaru, termasuk soal skema
pembayaran.
2. Subscription Service (layanan berlangaanan
Layanan berlangganan mengacu pada pengecer. online yang
membujuk konsumen yang membeli di situs mereka untuk menjadi
anggota. Pengecer melakukan ini dengan menawarkan harga diskon
pada pembelian awal jika mereka mendaftar dan menjadi anggota
pengecer. Untuk membuat keanggotaan lebih menarik, pengecer juga
sering:
 Memberikan bonus seperti pengiriman gratis hanya untuk anggota;
dan
 Berikan akses hanya kepada anggota ke penawaran khusus untuk
produk.
3. Wholesaling (Grosir)
Secara sederhana arti wholesaling adalah grsir. Grosir biasanya
berbentuk badan usaha atau perusahaan grosir. Wholesaler adalah
perantara perdagangan yang menjual produk kepada pengecer
(retailers), pedagang lain (other merchants), atau pengguna industri
(industrials), institusi, dan pengguna komersial, terutama untuk dijual
Kembali oleh pengguna bisnis.
4. Retailing (eceran)
model bisnis yang membeli barang dari pengecer dan menjualnya
kembali kepada konsumen. Industri ritel merupakan jembatan yang
menghubungkan produsen (produsen) dan konsumen. Model bisnis
ritel berlaku untuk usaha kecil, menengah dan besar. Dari toko
rumahan hingga pengecer besar seperti Indomaret, Alfamart dan
Trikomsel Oke.
5. Private Labeling
private label adalah produk yang diproduksi oleh pengecer oleh pihak
ketiga tetapi dijual dengan nama mereknya sendiri. Pengecer
mengontrol segala sesuatu tentang produk atau produk. Itu termasuk
spesifikasi produk, cara mengemasnya. Produk private label kemudian
dikirim ke pengecer untuk dijual. Sejauh menyangkut konsumen,
mereka adalah produk 'merek sendiri' perusahaan. Misalnya, penjual
perangkat lunak kolaborasi mungkin meluncurkan lini label pribadi
perangkat keras panggilan konferensi. Produk-produk itu akan
diproduksi oleh perusahaan lain. Namun, mereka akan dijual dengan
nama merek bisnis awal

D. Tips Memulai Bisnis


Seseorang bisa memulai berbisnis dengan mempertimbangkan hal hal
berikut:
1. Tentukan model bisnis
2. Lakukan riset produk dan niche
3. Dimana tempat menjual
4. Ketahui target audiens
5. Daftarkan bisnis dan nama merek
6. Terapkan untuk lisensi dan izin
7. Siapkan rencana bisnis yang solid

Anda mungkin juga menyukai