NIM : 1800928
2. Licensing- Dengan memegang paten untuk jenis tertentu perangkat, apakah itu
menjadi pemain musik atau coding ini memungkinkan untuk menjual pengetahuan
tersebut dan dapat membuat beberapa keuntungan yang signifikan dengan sedikit atau
tidak ada usaha pada bagian pencipta. Masalah dengan memiliki atau menciptakan
alat digital baru adalah kemampuan untuk menyalin atau menciptakan alat yang sama
tanpa mendapatkan hak sesuai dari pencipta aslinya. Hak perlindungan dan privasi
akan memberikan kontribusi untuk jenis teknik uang membuat dengan cara penting.
3. Merchant - sebuah perusahaan yang menjual barang dan jasa melalui toko online.
Ini "e-tailers" dapat tradisional 'batu bata-dan-mortir' etalase dengan kehadiran online
atau benar-benar virtual dan tidak memiliki toko fisik. Barang dan jasa yang dijual
dapat baik melalui harga yang tercantum atau lelang.
Dan Model-model operasi atau kegiatan ebisnis ini ada 5 jenis yaitu:
1. E-commerce
Model e-commerce meningkatkan efisiensi kegiatan operasional perusahaan
dengan penyediaan sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) dan penciptaan
pendapatan. Model ini memungkinkan sistem yang sudah ada menyediakan interaksi
jenis business-toconsumer dan menghasilkan kinerja yang tinggi serta kemampuan
availibilitas yang berkelanjutan.
Model e-commerce menyediakan kerangka bagi bisnis yang memerlukan
model operasional yang berbeda, karena penjualan online pada umumnya adalah
suatu bentuk ekspansi. Motif utama adalah meningkatkan penjualan dan keuntungan
dengan menggunakan internet sebagai saluran baru untuk menjual jasa atau produk
dan meningkatkan akses oleh pelanggan, penyampaian layanan.
2. Extranet
Model extranet berkaitan dengan masalah akses, pemberian layanan, dan
kepercayaan. Model ini menyediakan layanan Manajemen Rantai Pasok (SCM) dan
Perencanaan Sumber daya Perusahaan (ERP) yang prosesnya terhubung dengan mitra
kerja yang ditentukan. Model dapat mengurangi biaya melalui peningkatan efisiensi.
Manajemen keamanan dan kepercayaan adalah dua faktor penting yang menentukan
kesuksesan model ini. Perusahaan menggunakan model ini dengan tujuan utama
untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis dan mengurangi biaya. Ini adalah model
yang berorientasi pada kegiatan operasional yang ingin mendapatkan keuntungan
kompetitif dan peningkatan pendapatan melalui peningkatan efisiensi transaksi.
3. E-process excellent
Model ini meningkatkan akses, efisiensi kegiatan operasional dan pemberian
layanandengan cara fokus pada peningkatan produktivitas dan pengendalian melalui
kolaborasi, stabilitas yang diberikan oleh aliran regulasi dan manajemen kinerja
berlanjut.
4. Virtual Community
Model ini menerapkan bandwidth yang fleksibel dan jaringan yang aman
sekolaborasi realtime, berbagi proses dan pengetahuan sehingga meningkatkan
perusahaan, efisiensi kegiatan operasional, dan pemberian layanan.
Jika dalam Bisnis Konvensional transaksi bisnis yang dilakukan secara tatap
muka (face to face), melibatkan sejumlah fasilitas dan sumber daya fisik (office and
paper), dan mempertukarkan barang dan jasa terkait dengan uang kertas atau koin;
maka pada saat ini dengan adanya sistem Bisnis Digital transaksi serupa dapat
dilakukan oleh siapa saja dan dari mana saja secara fleksibel yang dapat
dilakukandengan menggunakan peralatan elektronik seperti : komputer, personal
digital assistant, dan internet, dimana proses pembayaran dilakukan melalui mekanisme
transferinformasi keuangan (credit card, digital money, dan sebagainya) (Erawan, 2014)
Tempat usaha
Perbedaan pertama antara bisnis online dan konvensional ialah dari tempat
usahanya. Dalam hal ini bisnis konvensional tentu membutuhkan tempat sperti toko
atau lapak untuk menawarkan produk atau jasa kepada para konsumen. Sebaliknya
kamu tidak perlu pusing masalah sewa tempat usaha jika ingin berbisnis secara online
karena tempat usaha bisnis online adalah website dan media sosial. Nantinya proses jual
beli akan dilakukan secara online juga sehingga proses transaksi lebih simple dan cepat.
Modal usaha
Selain masalah tempat usaha, perbedaan bisnis online dan bisnis konvensional
lain yang harus kamu tahu ialah mengenai masalah modal usaha. Kebanyakan orang
berpikir jika merintis sebuah usaha harus memiliki modal yang besar. Anggapan ini
tentu tidak sepenuhnya salah karena dalam bisnis konvensional, kamu tidak dapat
memulai sebuah bisnis tanpa modal yang terbilang besar. Katakanlah modal untuk sewa
tempat usaha, gaji karyawan dan lainnya. Akan tetapi, bisnis online dapat dimulai
dengan bisnis yang lebih sedikit. Hal ini disebabkan karena kamu bisa mulai berjualan
misalnya melalui media sosial yang kamu miliki ataupun dari website.
Cara kerja
Metode promosi
Ada juga hal lain yang menjadi perbedaan bisnis online dan bisnis konvensional
yaitu dari cara promosi bisnisnya. Tentu saja untuk bisnis konvensional, cara promosi
dilakukan secara konvensional juga misalnya ialah dengan menyebar brosur ataupun
promosi melalui mulut ke mulut. Sedangkan untuk bisnis online kamu akan
memanfaatkan teknologi yang ada misalnya ialah dengan menggunakan media sosial
yang kamu miliki ataupun menggunakan jasa iklan dari media sosial agar produkmu
lebih dikenal.
7.3 Bentuk Model Bisnis Digital
Shopee
Keberadaan usaha, mikro, kecil dan menengah di Indonesia mengalami
perkembangan luar biasa. Sebuah data menyebutkan terdapat sekitar 62.922.617
(99,99%) usaha berskala mikro hingga menengah menjadi bagian penting pergerakan
ekonomi di Tanah Air.
Pesatnya perkembangan UMKM saat ini ternyata turut didukung oleh kehadiran
teknologi informasi yang memudahkan masyarakat dalam berbagai hal.Sehingga,
keberadaan teknologi saat ini merubah perilaku berbelanja masyarakat sebagai konsumen
yang disambut dengan baik terhadap munculnya UMKM yang dapat memenuhi
kebutuhan sesuai gaya hidup. Masyarakat pun kini tak asing dengan e-commerce atau
perdagangan elektronik.
Pada website seperti banner hingga account khusus perusahaan pada Facebook dan
Twitter merupakan media yang tepat untuk saat ini. Selain itu kehadiran online shop yang
dihubungkan dengan halaman pada situs-situs community provider dan market creator
juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan traffic pada online shop tersebut. Namun
demikian perlu juga untuk disadari bahwa keberadaan online shop saja tidak dapat
dijadikan andalan oleh perusahaan yang membukanya sebab dari negara yang dianggap
ready dalam hal teknologi informasi dan komunikasi, persentase online shop bahkan
belum mencapai 1% sebagai situs populer. (Ardianti, 2016)
Referensi