Anda di halaman 1dari 12

Tugas Pertemuan 07

Teknologi dan Sistem Informasi


Senin 10:30 – 13:00
Kelas C
Dr. Julisar., SE., Ak, MM., CA., CertDA

NIM: 202250156
Nama: BERNIKE FERRYAN

Jurusan Akuntansi
Trisakti School of Management
Jakarta
2022
Halaman 238, Discussion Questions no. 1, 2, 8, 10, 11, 12

1. Discuss the major limitation of e-commerce. Which of


these limitations are likely to disappear? Why?
A. Kurangnya keamanan data.
B. Kualitas jaringan internet di negara yang kurang terdevelop (daerah
terpencil) buruk bahkan bisa tidak ada jaringan serta untuk mengakses
jaringan internet cukup mahal biayanya.
C. Persepsi masyarakat e-commerce itu buruk, e-commerce masih dianggap
tidak aman.

Limitasi yang mungkin bisa di hilangkan adalah tentang persepsi atau


kepercayaan masyarakat. Masalah E-commerce tidak lepas dari pihak yang
melakukan penipuan online. Keamanan jual beli online menjadi poin penting yang
harus banyak dibenahi agar kepercayaan konsumen semakin meningkat. Perlu
kerjasama dengan media dalam membangun dan menumbuhkan
kepercayaan konsumen lewat pemahaman transaksi online yang terpercaya.

2. Discuss the reasons for having multiple EC business


models.
Alasannya karena aktivitas jual beli barang dan jasa yang terjadi itu sangat
beragam dan diakses melalui media elektronik. Oleh karena itu munculah banyak
toko virtual dengan berbagai macam jenis produk dan jasa yang ditawarkan.
Untuk mempermudah kegiatan bisnis makanya di kelompokan menjadi 7 model
kegiatan bisnis e-commerce.
Berikut adalah 7 model bisnis e-commerce:
Business to Consumer (B2C) Model bisnis ini melakukan aktivitas jual beli
secara online dari suatu perusahaan penyedia produk atau layanan jasanya
ke pemakai terakhir yaitu konsumen individu perseorangan maupun konsumen
kelompok atau grup.

Perkembangan jenis model bisnis ini bisa terjadi sangat cepat karena didukung
dengan banyaknya toko virtual, adanya website dan juga dukungan berupa mal
yang ada di internet dengan produk yang merupakan kebutuhan masyarakat.
Pada jenis e commerce ini konsumen mendapat keuntungan seperti mengetahui
lebih banyak informasi akan produk, pilihan harga yang beragam dan jauh
lebih murah juga kegiatan jual beli yang pasti dengan waktu singkat karena
pengiriman akan barang yang cepat.

Contoh website yang menggunakan model bisnis B2C ini antara lain yaitu
Lazada.co.id yang berfokus dengan penjualan prouk kebutuhan rumah tangga,
fashion juga produk elektronik.

Business to Business (B2B) adalah model bisnis dimana suatu perusahaan yang
menjadi pihak penjual menjual produk atau sebuah layanan elektronik yang
ada pada perusahaannya ke sebuah perusahaan lain bukan dijual kepada
customer perseorangan.
Biasanya model bisnis e commerce B2B ini menggunakan EDI (Electronic Data
Interchange) serta dengan melalui email pada aktivitas pembelian produk atau
layanan tersebut, konsultasi juga informasi, serta pada proses penerimaan dan
pengiriman sebuah proposal bisnis.

Website e commerce yang menggunakan model bisnis ini contohnya yaitu Bizzy
dan Ralali. Website e commerce yang pertama menggunakan model bisnis ini
adalah Bizzy

Consumer to Consumer (C2C) merupakan sebuah website e commerce dengan


produk atau layanan secara elektronik dari suatu konsumen ke konsumen
lainnya.

Contoh bentuk C2C ini umumnya sudah anda ketahui yaitu pada website yang ada
di Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak dan lain sebagainya dimana pihak
penjual bisa secara langsung menjual barangnya dengan website belanja online
tersebut.

Selain website online tersebut yang bisa menjual barang secara langsung ada juga
website dengan model bisnis C2C ini yang memerlukan sebuah proses verifikasi
pada penjualnya. Contoh website online tersebut yaitu Elevenia.

Consumer to Business (C2B) ini yang merupakan salah satu jenis e commerce
yang memiliki layanan dari si konsumen yang ingin menjual serta
menawarkan sebuah produk atau jasa yang dimiliki konsumen ke sebuah
perusahaan yang memerlukan produk atau layanan tersebut.

Website yang menggunakan model bisnis ini contohnya yaitu desainer website
yang memiliki contoh logo yang dibuatnya dan selanjutnya ditawarkan dan dijual
ke perusahaan yang membutuhkan dengan memilih salah satu dari desain logo
yang tersedia.

Contoh lain yang menerapkan model bisnis ini adalah


platform www.istockphoto.com yang merupakan media perantara untuk konsumen
yang memiliki foto, gambar, media yang bebas royalti untuk kemudian ditampilkan
dan dijual kepada pihak yang ingin membelinya.

E-government, dibagi jadi 2:

Business to Administration (B2A) ini merupakan sebuah model bisnis e


commerce dengan pelayanan transaksi dari suatu perusahaan dengan pihak
administrasi pada public atau sebuah lembaga juga masyarakat secara online,
pada umumnya model bisnis ini diterapkan pada layanan pemerintah.

Model e commerce ini pada layanannya melibatkan banyak bidang seperti fiscal,
jaminan sosial, ketenagakerjaan, hukum, dan sebagainya. Model e commerce ini
melalui investasi yang dilakukan oleh pihak pemerintah dengan perantara e-
government ini mengalami peningkatan.

Contoh website yang menggunakan B2A ini dalam administrasi public antara
lain www.pajak.go.id, www.bpjs-online.com dan sebagainya dimana pada website
tersebut perusahaan bisa memproses transaksi atas layanan yang sudah mereka
terima secara langsung kepada pihak layanan pemerintah.

Consumer to Administration (C2A) ini yaitu memberikan pelayanan transaksi


dari perseorangan kepada suatu administrasi public yang dilakukan secara
elektronik.

B2A pada prakteknya tidak beda jauh dengan B2A karena memiliki orientasi akan
efisiensi juga mempermudah sistem pelayanan yang diperuntukkan masyarakat
oleh pihak pemerintah berupa informasi dan komunikasi serta didukung dengan
teknologi yang ada.
Contoh jenis model bisnis ini yaitu pada pelayanan pajak pemerintah di website
masyarakat akan bisa mendapatkan informasi tentang pajaknya, pembayaran pajak
dan lain sebagainya.

Terdapat juga pada bpjs kesehatan dimana masyarakat akan mendapat pelayanan
kesehatan, pembayaran bpjs, serta informasi lainnya.

Online to Offline (O2O) ini mempunyai konsep yaitu mendatangkan konsumen


yang ada pada forum online seperti dalam bentuk email untuk datang dan
berbelanja ke toko offline perusahaan.

Perusahaan Groupon Inc menjadi salah satu contohnya, perusahaan ini memiliki
sebuah pusat kebugaran dalam bentuk offline sebagai produknya. Akan tetapi
sebuah pusat kebugaran tidak bisa anda nikmati secara online karena itu
perusahaan ini mengiklankan pusat kebugarannya agar anda datang ke toko offline
mereka.

Model bisnis e commerce O2O ini juga bisa anda temukan pada website
MatahariMall. Pada website tersebut memungkinkan konsumen untuk
berbelanja dalam toko dengan memesan produk yang tersedia pada website
tersebut.

Kemudian konsumen juga bisa membayar serta mengambil barang yang konsumen
pesan melalui toko offline, konsumen juga bisa meretur barang yang salah di toko
offline matahari.

8. Discuss the reasons for EC failures


Ribetnya kontak informasi
Sebagai sebuah bisnis yang berlandaskan kepercayaan bisnis e-commerce wajib
menyediakan kontak informasi. Ini penting untuk mengakomodir para pembeli
atau penjual.
Menetapkan harga dan target pengguna yang salah
Mengetahui pasar dan pengguna adalah langkah awal sebelum sebuah bisnis benar-
benar menjalankan bisnisnya. Dari banyaknya kegagalan dalam bisnis dua hal
tersebut sering muncul sebagai alasannya. Untuk segmen e-commerce dua alasan
tersebut termasuk di dalamnya, ditambah kesalahan dalam menetapkan harga.
Sekali lagi terdengar sepele, tetapi memang sangat berpengaruh, terlebih jika harus
bersaing dengan harga-harga kompetitor.
Kualitas gambar dan deskripsi produk
Inti dari proses jual beli secara online adalah kepercayaan, sebelum itu untuk
membangun kepercayaan butuh yang namanya kejelasan. Permasalahan gambar
dan deskripsi produk mungkin dianggap sepele tetapi bagi pembeli itu bisa
berpengaruh. Gambar yang bagus di situs e-commerce itu bisa dikatakan setara
dengan display yang ada di toko offline. Sebagai sebuah etalase.

10. In some case, individual engage in cybersquatting so


that they can sell the domain names to companies
expensively. In other cases, companies engage in
cybersquatting by registering domain names that are
very similar to their competitor’s domain names in order
to generate traffic from people who misspell web
addreses. Discuss each practice in regard to its ethical
nature and legality. Is there a difference between two
practices? Support your answer

Apa Itu Cybersquatting?

Cybersquatting adalah tindakan mendaftarkan, menjual, atau menggunakan


nama domain dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari reputasi baik
merek dagang milik orang lain. Ini umumnya mengacu pada praktik membeli
nama domain yang menggunakan nama bisnis yang ada dengan maksud untuk
menjual nama untuk mendapatkan keuntungan bagi bisnis tersebut.

Contoh:

Ada sebuah studio film yang akan merilis film pertamanya dengan judul Tanjung
Bunga. Kampanye pemasarannya mencakup website yang dapat dikunjungi orang
untuk mengetahui detailnya. Nama yang jelas untuk website ini adalah
www.tanjungbunga.com. Idealnya, perusahaan akan memesan URL tersebut
sebelum mengumumkan film tersebut. Namun, jika studio mengumumkan film
tersebut sebelum mendaftarkan domainnya, Cybersquatter sudah mengetahui
tentang domain film tersebut, mereka memeriksa ketersediaannya dan
mendaftarkan domain sebelum si pihak Studio melakukannya.

Cybersquatter mencuri URL tersebut karena satu alasan; ya karena uang.

Kasus 1
Seorang individu melakukan cyberquatting dengan tujuan mereka bisa menjual
kembali nama domain ke Perusahaan pemilik nama domain dengan harga yang
mahal.
Kasus 2
Perusahaan B melakukan registrasi nama domain yang mirip dengan nama domain
milik Perusahaan A. Tujuannya untuk meningkatkan trafik kunjungan situs web
dari para pengguna yang salah ketik.

Cybersquatting sebagai hal yang ilegal. Misalnya, bisnis di AS dapat menuntut


berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Anticybersquatting (ACPA)
atau bekerja melalui ICANN untuk memperjuangkan domain.

Sayangnya, proses hukum untuk mengklaim URL bisa mahal. Cybersquatter yang
cerdas akan memahami hal ini dan menawarkan harga yang jauh lebih terjangkau
daripada pergi ke pengadilan. Hal ini mendorong bisnis untuk membayar alih-alih
melawan cybersquatter.

Tapi saat seseorang mengambil URL yang diinginkan bisnis, tindakan itu tidak
selalu cybersquatting. Agar menjadi kasus cybersquatting, harus jelas bahwa orang
yang mengklaim URL tersebut melakukannya dengan niat buruk. Jika tidak, itu
bukan cybersquatting.

Misalnya, dalam contoh di atas, URL mungkin telah diambil oleh sebuah sekolah
"Tanjung Bunga." Foto itu mungkin diambil oleh seseorang yang menjual buku
atau film pendek mereka sendiri yang disebut "Tanjung Bunga." Bahkan mungkin
seseorang yang mengambil URL untuk menghosting situs penggemar mereka
untuk studio film.

Dalam kasus ini, ini bukan cybersquatting, karena pemilik membelinya dengan niat
baik. Studio harus bernegosiasi dengan pemilik saat ini untuk melihat apakah
mereka akan menyerahkan URL tersebut. Ini biasanya dilakukan dengan mencoba
mencapai kesepakatan dengan pemilik saat ini untuk mendapatkan URL tersebut.

Kasus 1

Termasuk Tindakan illegal karena melakukan cyberquatting dengan tujuan


mereka bisa menjual kembali nama domain ke Perusahaan pemilik nama domain
dengan harga yang mahal.

Kasus 2
Perusahaan melakukan registrasi nama domain yang mirip dengan nama domain
milik Perusahaan pesaing dengan tujuannya untuk meningkatkan trafik kunjungan
situs web dari para pengguna yang salah ketik.

Hal tersebut legal karena si perusahaan beli nama domainnya duluan sebelum si
perusahaan pesaing mendaftarkan nama domainnya jadi bukan cybersquatting Tapi
melanggar etika karena termasuk jenis penipuan.

Misalnya perusahaan nama domainnya tsmmngajar.ac.id sedangkan milik


perusahaan pesaing yang sudah terkenal brandnya tapi belum mendaftarkan nama
domain itu tsmmengajar.ac.id dimana perbedaanya hanya kurang huruf “a”.
Tujuannya untuk menambah trafik, tapi sebenarnya dengan melakukan hal ini juga
bisa membuat reputasi perusahaan jelek, karena melakukan penipuan. Dan sistem
pencaharian kini sudah canggih, sudah jarang orang yang melakukan salah ketik.

11. Do you think information technology has made it


easier to do business? Or has it only raised the bar on
what is required to be able to do business in the 21 st
century? Support your answer with specific example!
Ya, menurut saya dengan adanya teknologi informasi itu membuat proses bisnis
lebih mudah.
Dengan adanya teknologi, maka bisa munculah Bisnis elektronik mengacu
teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis terhadap
suatu perusahaan. E- bisnis meliputi aktivitas dalam pengendalian internal suatu
perusahaan serta mengawasi dengan pemasok dan rekan bisnis lainnya. Kemudian
juga ada E-government yaitu penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet
sehingga dapat memungkinkan pemerintah dapat berkoneksi dengan
masyarakat,sektor swasta,organisasi bisnis,dan instansi pemerintah secara digital.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi menerapkan e-business perusahan akan
mendapatkan banyak keuntungan seperti aktivitas perusahaan akan berjalan sangat
efektif dan efisien. Prospek perkembangan e-bussines yang baik di Indonesia
,dengan banyaknya masyarakat maupun perusahaan yang sudah mahir
menggunakan internet ataupun smartphone merupakan peluang besar bagi
perusahaan dalam menerapkan system e-business dan kerja sama global.
Perkembangan teknologi sangat membantu dalam dunia kerja sebuah perusahaan
misalnya dengan memperbaiki kinerja beberapa perusahaan dalam mengurangi
biaya pengeluaran yang tidak diperlukan dan dapat mempermudah karyawan
bekerja lebih efisien dan berkualitas sehingga dapat meningkatkan mutu dalam
ketenagakerjaan.

12. With the rise of electronic commerce, what do you


think it will happen to those without computer skill,
internet access, computer, smarthphones and tablets?
Will they be able to survive and advance by hardwork?
Menurut saya, dampak yang akan dihadapi orang-orang yang tidak memiliki akses
intenet dan device (orang menengah kebawah) mereka tidak bisa mengikuti
perkembangan jaman. Dan belum tentu bisa bertahan, jika meningkatnya
penggunaan e-commerce dan semua transaksi dilakukan online maka orang-orang
kaum menengah kebawah tidak bisa memenuhi kebutuhan pokoknya. Mereka ga
bisa beli bahan makanan karena ga punya hp dan internet, dimana zaman nya nanti
sudah mengharuskan pembayaran penggunaan QRIS atau alat pembayaran
elektronik lainnya. Tidak cukup hanya bekerja keras, mereka harus punya
setidaknya hp murah untuk bertahan hidup.

Pilih salah satu marketplace tempat saudara belanja /


transaksi online (misalnya di Tokopedia, Shoppe,
Bukalapak, Gojek, Grab, dan lain-lain)

Tokopedia
Apa itu Tokopedia? Merupakan platform e commerce dimana fungsinya adalah
sebagai tempat jual beli barang maupun jasa dengan cara online. Tokopedia sendiri
memfasilitasi pembayaran berlangsung secara online dalam transaksi penjual dan
pembeli.

A. Termasuk tipe E-commerce apa platform tersebut?


Jelaskan
Tokopedia menggunakan model e-commerce persilangan C2C (Consumer To
Consumer) sama B2C (Business To Consumers) utuk layanan transaksi penjual dan
pembeli. Lebih jelas simak terus brow.
1. E-commerce Tokopedia C2C
Maksud jenis e commerce tokopedia C2C, tak lain karna tokopedia
merupakan pihak ketiga. Menjadikan sebagai perantara mempertemukan
langsung penjual dan pembeli untuk bertransaki secara online.
2. E-commerce Tokopedia B2C
Adapun maksud dari e commerce tokopedia B2C adanya kehadiran fiture
penjual mall atau official store. Dimana kita sebagai pembeli konsumen
terakhir bisa langsung mendapatkan produk barang atau jasa brand terkenal
dari produsennya langsung. Misal saja, toko smartphone samsung official
store terus ada toko otomotif elektronik bosch indonesia dan masih banyak.

Intinya, tokopedia memfasilitasi untuk mempertemukan bertransaksinya para


pembeli konsumen akhir dengan penjual sebagai produsen langsung dari brand
terkenal.

B. Produk apa yang dijual? Jelaskan.


C. Apakah ada ethical atau legal issue di platform
tersebut? Jelaskan.
Apakah Belanja di Tokopedia Aman?
Jawabanya sudah pasti aman belanja di tokopedia.
Kenapa bisa aman belanja di tokopedia ? Karna dalam platform tokopedia
melayani pembayaran berlangsung antara transaksi buyer dan seller. Serta peran
tokopedia sebagai pihak ketiga dengan layanan escrow, yang berarti uang
sipembeli di transfer terlebih dahulu ke rekening tokopedia.
Jika barang sudah dikirim oleh seller dan di terima dengan baik oleh buyer, maka
uang dari sipembeli yang tersimpan di rekening tokopedia akan di teruskan ke si
penjual.
Tapi gimana kalo produk belanjaan di tokopedia tidak sesuai? Uang anda masih
aman tersimpan di nomor rekening tokopedia. Terpenting kita belum mengklik
barang sudah di terima, lalu lakukan komplain tokopedia. Hingga solusi retur
diganti dengan produk baru maupun uang akan di kembalikan ke pembeli. Jelas
sudah ya pemirsa bayarhemat.com belanja di tokopedia di nyatakan aman.
Adapun untuk meminimalisir terhindar dari oknum seller tokopedia nakal bahkan
penipuan. Kalian yang mau belanja di tokopedia harus pintar-pintar crosscheck
toko seller terlebih dahulu. Lihat reputasi toko dengan melihat review para
pembeli. Pastikan juga jangan sampai transaksi pembayaran diluar aplikasi
tokopedia.

Anda mungkin juga menyukai