Anda di halaman 1dari 20

SPAI

Islam dan Budaya


Kelompok 2
‘Nyadran Di Lingkungan Masyarakat Sebagai
Pewarisan Nilai-nilai Keislaman Dan Kearifan Lokal’
Anggota Kelompok

e s t ri a ni P a di a Put r i M S a Trigiani
Rosyik1807213
Ev a D N 1805162
1802346

y Riyani
Sell1802034 a Dewi L
Dian1802346
Arti Budaya dan
Kebudayaan

Budaya adalah suatu cara hidup Kebudayaan merupakan


yang berkembang, dan dimiliki keseluruhan perilaku dari
bersama oleh sebuah kelompok manuasia dan hasil yang diperoleh
orang, dan diwariskan dari melalui proses belajar dan
generasi ke generasi. Budaya segalanya tersusun dalam
terbentuk dari banyak unsur yang kehidupan masyarakat.
rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni.
KONSEP NYADRAN

Nyadran adalah serangkaian upacara yang


dilakukan oleh masyarakat Jawa. Nyadran berasal
dari bahasa Sanskerta, sraddha yang artinya
keyakinan. Nyadran adalah tradisi pembersihan
makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di
pedesaan. Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal
dari kata sadran yang artiya ruwah syakban.
Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang
berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga,
dan puncaknya berupa kenduri selamatan di
makam leluhur. Nyadran biasanya dilaksanakan
pada setiap hari ke-10 bulan Rajab atau saat
datangnya bulan Sya'ban.
Kegiatan Nyadran

Menyelenggara Melakukan
kan Kenduri Ziarah Kubur

Melakukan
Besik
Sejarah Nyadran
Pada zaman kerajaan Majapahit sekitar
tahun 1284 terdapat upacara seperti
tradisi nyadran yaitu tradisi Craddha.
setelah Agama Islam masuk ke Indonesia
pada abad ke 13, para Walisongo
menggabungkan tradisi tersebut pada
dakwah yang mereka lakukan dengan
tujuan agar Agama Islam lebih mudah
diterima oleh masyarakat.
Tujuan Nyadran
• Untuk menjaga tradisi yang ada selama
dan sudah dilakukan secara turun-
temurun.
• Untuk menjaga makam para leluhur kita
yang sudah tidak ada yang telah berjasa
terhadap pembangunan.
• Untuk memberikan nilai-nilai pendidikan
bagi masyarakat antara lain gotong royong
dan saling memberi.
Hakikat Nilai

Menurut Chabib Thoha, nilai merupakan sifat


yang melekat pada sesuatu (sistem
kepercayaan) yang telah berhubungan dengan
subjek yang memberi arti (manusia yang
meyakini). Macam-macam nilai menggolongkan sumber nilai yang
berlaku dalam kehidupan manusia menjadi dua macam, yaitu:

• Nilai Ilahi
• Nilai Insani
Nilai yang terkandung dalam tradisi
Nyadran (1/2)
Nilai Pendidikan Islam

Nilai-nilai Pendidikan Islam yang terkandung


dalam tradisi Nyadran, yaitu sebagai berikut:

Nilai Sejarah Nilai Religius Nilai Moral


Nilai yang terkandung dalam tradisi
Nyadran (2/2)
Nilai dan Karakter

Nilai Syukur Nilai Gotong Royong Nilai Saling


Menghormati (Pluralisme)
Dampak Kebudayaan Nyadran

Menurut Kastolani & Yusof (2016) dampak dari adanya tradisi


Nyadran di masyarakat ini diantaranya:

Saat pelaksanaan Nyadran


Menumbuhkan rasa Menjadi ajang Kelompok-kelompok
gotong royong di silaturahmi, perekat keluarga atau trah tertentu,
masyarakat contohnya sosial, juga membangun tidak terasa terkotak-kotak
ketika membersihkan jati diri bangsa, rasa dalam status sosial, kelas,
makam leluhur, kebangsaan dan agama, golongan, dan
selamatan dengan nasionalisme. Serta sebagainya. Perbedaan itu
kenduri dan membuat menambah rasa lebur, karena mereka
kue apem ketan kolak persaudaraan dan berkumpul menjadi satu,
sebagai unsur utama kebersamaan sesama berbaur, saling mengasihi,
sesaji. warga semakin erat. saling menyayangi satu
sama lain.
OUR
RESEARCH
Teknik Penarikan
Sampel
Menurut Sugiyono (2001: 57) teknik sampling
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
Probability Sampling
Teknik ini merupakan teknik sampling yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampling ini
meliputi: Simple random sampling, Proportionate Stratified
Random Sampling, Disproportionate Stratified Random
Sampling, dan Cluste sampling. Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling merupakan teknik sampling yang mana
teknik tersebut tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik sampling ini meliputi: Sampling sistematis, Sampling kuota,
Sampling aksidental, Sampling purposive, Sampling jenuh dan
Snowball sampling.
Pada penilit
ian ini kam
memilih i
menggunakan
teknik sampli
ng Probabilit
Sampling j y
enis Simpl
random sam e
pling. Tekni
ini dipilih k k
arena peneliti
dapat memilih
secara acak sampel
dan setiap
anggota popu
lasi memilik
kesempatan i
yang sama
untuk dijad
ikan sampe
penelitian. S l
ampel yang
peneliti ambil
sebanyak
50 orang dari
anggota
populasi.
Penelitian ini dilaksanakan secara daring

HA S I dengan menyebarkan kuesioner via google


form kepada seluruh masyarakat Jawa. Dari

L hasil pengisian kuesioner ini diperoleh


sebanyak 50 responden dari berbagai daerah
di Pulau Jawa yaitu 33 perempuan dan 17
laki-laki dengan range usia dari 18-61 tahun.
Jawaban Responden
N Kuran
Pertanyaan Sangat
o Setuju g
Setuju
Setuju
Pelaksanaan Nyadran dari segi sosial ekonomi
pelaksanaan tradisi Nyadran tidak memandang status
1 52% 46% 2%
ekonomi dan golongan serta menjalin silaturahmi antar
warga
Dari segi religius tradisi Nyadran merupakan bentuk
2 rasa syukur kepada Allah, mengingatkan akan 56% 38% 6%
kematian dan mendoakan arwah leluhur atau keluarga.
Salah satu tujuan pelaksanaan tradisi Nyadran dari segi
3 sosial budaya merupakan bentuk pelestarian budaya 70% 26% 4%
Jawa.
Tradisi Nyadran merupakan hasil akulturasi budaya
4 68% 24% 8%
Jawa dan Islam.
Tradisi Nyadran merupakan hasil akulturasi budaya
N Tid
Pertanyaan Ya
o ak
Apakah tradisi Nyadran ini masih tetap dilakukan di lingkungan
6 56% 44%
sekitar Anda?
7 Apakah Anda memahami tujuan dari tradisi Nyadran itu sendiri 66% 34%
Apakah menurut Anda budaya Nyadran bertentangan dengan
8 8% 92%
agama Islam
N Pertanyaan Jawaban Responden
o
9 Menurut Anda apa makna Sebagian besar responden menjawab bahwa makna dan
dan tujuan yang tujuan yangterkandung dalam tradisi Nyadran ini adalah
terkandung dalam tradisi untuk mengingat kematian, menghormati dan mendoakan
Nyadran? *(Kosongkan orang yang sudah meninggal serta menjadi wadah untuk
jika menjawab tidak). saling bersilaturahmi.

10 Bagaimana pendapat Sebagian besar responden berpendapat bahwa budaya


Anda sebagai umat Islam nyadran ini merupakan budaya yang baik dan patut untuk
tentang budaya Nyadran? di lestarikan karena terdapat nilai-nilai yang terkandung
di dalamnya seperti untuk mengingatkan kepada
kematian, meningkatkan rasa syukur juga sebagai media
untuk saling bersilaturahmi.

11 Bagaimana pendapat Sebagian besar responden memilih untuk tidak


Anda jika adat istiadat di mengikutinya tetapi tetap menghargai apa yang telah
suku Anda bertentangan menjadi adat dan budaya di lingkungan sekitar juga
Budaya Nyadran merupakan akulturasi budaya Jawa dengan Islam karena dalam tradisi
Nyadran terdapat sebuah ritual berupa penghormatan kepada arwah nenek moyang juga
memanjatkan doa selamatan.
Dari segi sosial ekonomi, pelaksanaan tradisi Nyadran tidak memandang status ekonomi
dan golongan serta menjalin silaturahmi antar warga. Seperti dalam Agama Islam bahwa
kita sebagai umat Islam memiliki kedudukan yang sama di hadapan Allah yang
membedakan hanya keimanannya. Serta dalam islam juga tidak diperbolehkan untuk
memutus silaturahmi sehingga dengan adanya tradisi Nyadran ini dapat dijadikan sebagai
media bersilaturahmi, bekerjasama, dan saling tolong menolong dengan sesama.
Dibeberapa daerah, pelaksanaan tradisi Nyadran ini berbeda-beda tetapi masih tetap
dilaksanakan oleh masyarakat Jawa karena hal ini merupakan bentuk upaya pelestarian
budaya Jawa yang memiliki makna dan tujuan yang terkandung di dalamnya serta memiliki
nilai-nilai dan karakter yang tinggi sesuai dengan ajaran Agama Islam. Oleh karena itu, para
generasi muda harus dapat terus melestarikan budaya Nyadran karena ini merupakan salah
satu bentuk warisan budaya lokal.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai