E-COMMERCE
Penyusun:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “E-
Commerce” dengan tepat waktu.
Terima kasih kami ucapkan kepada bapak/ibu yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-
teman yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini
tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga Makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
BAB IX
E-COMMERCE
B. Klasifikasi E-Commerce
Sebagai suatu perdagangan yang berbasis teknologi canggih, e-
commerce telah mereformasi perdagangan konvensional di mana
interaksi antara konsumen dan perusahaan yang sebelumnya dilakukan
secara langsung menjadi interaksi yang tidak langsung. E-Commerce telah
merubah paradigma bisnis klasik dengan menumbukan model-model
interaksi antara produsen dan konsumen di dunia virtual. Menurut Schradi
(2009), ada dua cara untuk melakukan pemasaran online, yaitu pasif dan
aktif. Menggunakan pemasaran online pasif berarti sebuah perusahaan
membangun sebuah website yang menyediakan informasi kepada
pelanggan tanpa melakukan kegiatan yang signifikan untuk menjangkau
pelanggan. Sedangkan pemasaran online aktif melakukan sebaliknya, yaitu
perusahaan berusaha untuk mencapai pembeli potensial di internet.
Dengan mengambil keuntungan dari teknologi internet, perusahaan
memiliki kemudahan dalam mempromosikan dan menyampaikan
informasi tentang merk mereka.
Menurut Sandhusen (2008), terdapat tiga pihak stakeholder dalam
bisnis, yaitu: pertama, adalah pelaku bisnis, dalam hal ini perusahaan.
Simbol untuk elemen ini adalah ‘B’ (business). Kedua, adalah konsumen,
yaitu pengguna bisnis barang dan jasa yang digambarkan dengan huruf
‘C’. Terakhir, adalah pemangku kepentingan berupa pemerintah, yang
digambarkan dengan huruf ‘G’ (government).Berikut ini merupakan
merupakan jenis jenis bentuk interaksi antara pelaku bisnis :
1. B2B (Business to Business)
Transaksi bisnis antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya.
Dapat berupa kesepakatan spesifik yang mendukung kelancaran
bisnis.
2. B2C (Business to Customer)
Aktivitas yang dilakukan produsen kepada konsumen secara
langsung.
3. C2C (Customer to Consumer)
Aktivitas bisnis (penjualan) yang dilakukan oleh individu
(konsumen) kepada individu (konsumen) lainnya.
4. C2B (Customer to Business)
C2B merupakan model bisnis dimana konsumen (individu)
menciptakan dan membentuk nilai akan proses bisnis.
5. B2G (Busines to Government)
Merupakan turunan dari B2B, perbedaannya proses ini terjadi
antara pelaku bisnis dan instansi pemerintah
6. G2C (Government to Consumer)
Merupakan hubungan atau interaksi antara pemerintah dengan
masyarakat. Konsumen, dalam hal ini masyarakat, dapat dengan
mudah menjangkau pemerintah sehingga memmperoleh
kemudahan dalam pelayanan sehari-hari.
1) Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang dapat
menghubungkan perusahaan dengan domain publik, seperti
individu, komunitas, institusi, dan organisasi. Jalur ini merupakan
jalur termurah yang dapat digunakan perusahaan untuk menjalin
komunikasi efektif dengan konsumen. Mulai dari tukar menukar
data dan informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat
dilakukan dengan cepat dan murah melalui internet. Contoh E-
Commerce yang cocok memakai jalur internet ini adalah B-to-C.
2) Intranet
Intranet merupakan infrastruktur jaringan komputer yang
menghubungkan semua sumber daya manusia, baik manajmen
maupun staf, dalam sebuah perusahaan sehingga dengan mudah
mereka dapat saling berkomunikasi untuk menunjang aktivitas
bisnis sehari-hari. Aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan
komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi biasanya diimplementasikan
di dalam sistem intranet ini.
3) Ekstranet
Ekstranet merupakan sebuah infrastruktur jaringan yang
menghubungkan perusahaan dengan para pemasok dan rekanan
bisnisnya. Jika dahulu teknologi EDI (Electronic Data Interchange)
banyak dipergunakan untuk keperluan ini, tipe ECommerce B-to-B
merupakan pilihan tepat untuk membangun sistem ekstranet di
perusahaan.
Pada akhirnya, E-Commerce bukanlah sekedar mekanisme
penjualan barang atau jasa melalui medium internet, tetapi lebih pada
sebuah transformasi bisnis yang merubah caracara perusahaan dalam
melakukan aktivitas usahanya sehari-hari. Perubahan mendasar dan
redefinisi ulang terhadap bisnis inti perusahaan sering kali harus dilakukan
sehubungan dengan fenomena ini, karena berbagai paradigma baru telah
mengubur prinsip-prinsip manajemen konvensional yang jika masih terus
dilaksanakan akan justru menjadi hal yang merugikan perusahaan
(disadvantage).
a) Teknologi Kriptografi
Kumpulan teknik yang digunakan untuk mengubah
informasi/pesan (plaintext) kedalam sebuah teks rahasia
(ciphertext) yang kemudian bisa diubah kembali ke format semula.
b) One Time Password
Penggunaan password yang hanya dapat dipakai sebanyak satu
kali. Biasanya password angka digital yang merandom angka
setiap kali transaksi.
c) Konsultan keamanan
Konsultan, organisasi, dan institusi yang bergerak di bidang
keamanan dapat membantu meningkatkan dan menjaga keamanan.
Contoh organisasi yang bergerak di bidang ini adalah IDCERT.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/e-commerce/
https://blog.docoblast.com/2016/09/01/pengertian-e-commerce/
file:///C:/Users/ACER/Downloads/1271-2899-1-SM.pdf
https://supplychainindonesia.com/klasifikasi-bisnis-e-
commerce/
http://dataserverku.blogspot.com/2012/03/batasan-dan-
kegagalan-e-commerce.html
https://supplychainindonesia.com/klasifikasi-bisnis-e-
commerce/
http://repository.maranatha.edu/
17862/3/0352186_Chapter1.pdf