Anda di halaman 1dari 14

UAS PTI

E-COMMERCE

Penyusun:

1. Latifah Nur Aini (2205101115)


2. Wilhelmus Fa’omasi Hia (2205101116P)
3. Meylindasari Wahyuputri W. (2205101117)
4. Oktav Dwi Ariyanto (2205101118)
5. Maulaya Lathif Nur R. (2205101119)

PRODI TEKNIK INFORMATIKA - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS PGRI MADIUN
DESEMBER 2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “E-
Commerce” dengan tepat waktu.

Terima kasih kami ucapkan kepada bapak/ibu yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-
teman yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini
tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Semoga Makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
BAB IX

E-COMMERCE

A. Definisi / pemahaman dasar tentang e-commerce


Perkembangan teknologi, khususnya Internet, mempengaruhi banyak
bidang kehidupan, termasuk ritel. Perdagangan telah berubah dalam hal
proses jual beli dan pemasaran produk. Proses perdagangan ini umumnya
dikenal sebagai electronic commerce atau singkatnya e-commerce. , E-
commerce dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai
teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen
dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau
penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik. Singkatnya, E-
Commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli secara
elektronik melalui media internet. Pengertian lain dapat dilihat dari sudut
pandang yang berbeda, diantaranya:

1) Secara komunikasi, diartikan sebagai penyediaan barang, jasa,


informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau alat
elektronik lainnya.
2) Secara online, diartikan sebagai pelaksanaan proses jual beli
produk dan informasi melalui internet dan layanan online.
3) Secara bisnis, diartikan sebagai aplikasi dari teknologi dengan
tujuan otomatisasi transaksi bisnis dan langkah-langkah dalam
melaksanakan pekerjaan.
4) Secara pelayanan, diartikan sebagai alat yang dapat memenuhi
kebutuhan perusahaan, konsumen, dan manajemen dengan tujuan
meminimalisir biaya pelayanan, meningkatkan kualitas pelayanan
kepada konsumen, dan meningkatkan pelayanan konsumen.

Pemahaman tentang e-commerce ini dapat menyebabkan


kesalahpahaman tentang bagaimana sistem e-commerce dan pasar. Istilah
e-commerce digunakan untuk menggambarkan semua transaksi yang
menggunakan media elektronik. Sedangkan yang berperan sebagai
perantara antara penjual dan pembeli disebut dengan marketplace. E-
commerce ini menawarkan banyak perubahan terkait proses perdagangan.
Jika proses jual beli tradisional membutuhkan pertemuan tatap muka
antara pembeli dan penjual, e-commerce tidak lagi membutuhkannya.
Pembeli dapat berdagang di berbagai kota tanpa pertemuan dan
berkomunikasi melalui internet. 

B. Klasifikasi E-Commerce
Sebagai suatu perdagangan yang berbasis teknologi canggih, e-
commerce telah mereformasi perdagangan konvensional di mana
interaksi antara konsumen dan perusahaan yang sebelumnya dilakukan
secara langsung menjadi interaksi yang tidak langsung. E-Commerce telah
merubah paradigma bisnis klasik dengan menumbukan model-model
interaksi antara produsen dan konsumen di dunia virtual. Menurut Schradi
(2009), ada dua cara untuk melakukan pemasaran online, yaitu pasif dan
aktif. Menggunakan pemasaran online pasif berarti sebuah perusahaan
membangun sebuah website yang menyediakan informasi kepada
pelanggan tanpa melakukan kegiatan yang signifikan untuk menjangkau
pelanggan. Sedangkan pemasaran online aktif melakukan sebaliknya, yaitu
perusahaan berusaha untuk mencapai pembeli potensial di internet.
Dengan mengambil keuntungan dari teknologi internet, perusahaan
memiliki kemudahan dalam mempromosikan dan menyampaikan
informasi tentang merk mereka.
Menurut Sandhusen (2008), terdapat tiga pihak stakeholder dalam
bisnis, yaitu: pertama, adalah pelaku bisnis, dalam hal ini perusahaan.
Simbol untuk elemen ini adalah ‘B’ (business). Kedua, adalah konsumen,
yaitu pengguna bisnis barang dan jasa yang digambarkan dengan huruf
‘C’. Terakhir, adalah pemangku kepentingan berupa pemerintah, yang
digambarkan dengan huruf ‘G’ (government).Berikut ini merupakan
merupakan jenis jenis bentuk interaksi antara pelaku bisnis :
1. B2B (Business to Business)
Transaksi bisnis antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya.
Dapat berupa kesepakatan spesifik yang mendukung kelancaran
bisnis.
2. B2C (Business to Customer)
Aktivitas yang dilakukan produsen kepada konsumen secara
langsung.
3. C2C (Customer to Consumer)
Aktivitas bisnis (penjualan) yang dilakukan oleh individu
(konsumen) kepada individu (konsumen) lainnya.
4. C2B (Customer to Business)
C2B merupakan model bisnis dimana konsumen (individu)
menciptakan dan membentuk nilai akan proses bisnis.
5. B2G (Busines to Government)
Merupakan turunan dari B2B, perbedaannya proses ini terjadi
antara pelaku bisnis dan instansi pemerintah
6. G2C (Government to Consumer)
Merupakan hubungan atau interaksi antara pemerintah dengan
masyarakat. Konsumen, dalam hal ini masyarakat, dapat dengan
mudah menjangkau pemerintah sehingga memmperoleh
kemudahan dalam pelayanan sehari-hari.

Sedangkan untuk klasifikasi e commerce biasanya bergantug pada pola kehidupan


masyarakat. Seperti pendapat Kim et al., (2011) bahwa konteks budaya
membentuk penggunaan teknologi komunikasi dan pola penggunaan situs
jaringan sosial. Mereka berpendapat bahwa aviditas media bisa jadi berbeda di
negara-negara yang berbeda, sesuai dengan karakteristik budaya negara masing-
masing. Maka klasifikasi e commerce dibagi menjadi :

No Jenis Website Penjelasan Contoh (di Kelompok


. E commerce Indonesia) Interaksi
1 Listing/ iklan Berfungsi sebagai sebuah OLX, B2C, C2C
baris platform yang mana para berniaga.com
individu dapat memasang
barang jualan mereka
secara gratis. Pendapatan
diperoleh dari iklan
premium. Jenis iklan
baris seperti ini cocok
bagi penjual yang hanya
ingin menjual barang
dengan kuantitas kecil.
2 Online Ini adalah model bisnis tokopedia.com C2C
Marketplace dimana website yang ,
bersangkutan tidak hanya bukalapak.com
membantu
mempromosikan barang
dagangan saja, tapi juga
memfasilitasi transaksi
uang secara online.
Seluruh transaksi online
harus difasilitasi oleh
website yang
bersangkutan
3 Shopping Model bisnis ini mirip blibli.com, B2B, B2C
Mall dengan marketplace, tapi zalora.com
penjual yang bisa
berjualan disana haruslah
penjual atau brand
ternama karena proses
verifikasi yang ketat.
4 Toko Online Model bisnis ini cukup Lazada.com B2C
sederhana, yakni sebuah Bhinneka.com
toko online dengan
alamat website (domain)
sendiri di mana penjual
memiliki stok produk dan
menjualnya secara online
kepada pembeli.
5 Toko Online Banyak penjual di Pelaku yang C2C
di media sosial Indonesia yang menjalankan
menggunakan situs media bisinis dengan
sosial seperti Facebook, media sosial.
Twitter dan Instagram
untuk mempromosikan
barang dagangan mereka.
6 Jenis – jenis Website dipakai sebagai kitabisa.com C2B
website platform untuk wujudkan.com
crowdsourcin mengumpulkan orang-
g dan orang dengan skill yang
crowdfunding sama atau untuk
penggalangan dana secara
online.
C. Batasan e-commerce
Perkembangan teknologi informasi memberikan manfaat yang
cukup besar bagi dunia bisnis yaitu kecepatan dalam arus informasi serta
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dunia bisnis. Perkembangan
penggunaan internet yang pesat menciptakan suatu peluang bisnis bagi
perusahaan, yaitu E-commerce. E-commerce juga memiliki karakteristik
khusus yang berbeda dengan perdagangan biasa.
E-commerce tidak memiliki batasan tertentu dalam transaksi.
Sebelum mengenal E-commerce batas-batas geografi menjadi satu
penghalang bagi perusahaan atau individu yang ingin memasarkan
poduknya di kancah international, sehingga hanya perusahaan dan
individu dengan modal yang sangat besarlah yang mampu memasarkan
produknya ke luar negeri. Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan
menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup
dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di
websitewebsite internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja
pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan
melakukan transaksi secara online.
Selain tidak memiliki batasan tertentu, e-commerce juga memiliki
Batasan teknis dan non teknis, diantaranya:
a. Batasan teknis
1) Kurangnya pengakuan standar secara universal untuk
kualitas, keamanan dan kehandalan.
2) Memerlukan web server khusus sebagai tambahan untuk
server jaringan.
3) Mahal dan ketidaknyamanan akses internet untuk
pengguna.
b. Batasan non-teknis
1) Kurangnya peraturan pemerintah dan standar industri
nasional maupun internasional.
2) Penolakan pelanggan untuk berubah dari toko nyata secara
fisik menjadi toko virtual.
3) Persepsi bahwa e-commerce mahal dan tidak aman.
D. Teknologi e-commerce

Pada dasarnya E-Commerce merupakan dampak dari


berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, sehingga secara
signifikan merubah cara manusia melakukan interaksi dengan
lingkungannya, yang dalam hal ini adalah terkait dengan mekanisme
dagang. E-Commerce bukanlah sekedar mekanisme penjualan barang atau
jasa melalui medium internet, tetapi lebih pada sebuah transformasi bisnis
yang merubah cara-cara perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya
sehari-hari.

Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari


Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan
electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba
dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan
sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa
(trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas,
selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan
tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, “e-
commerce is a part of ebusiness”. E-commerce adalah kegiatan-kegiatan
bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur
(manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries)
dengan menggunakan jaringanjaringan komputer (komputer networks)
yaitu internet.
Peter Fingar mengungkapkan bahwa pada prinsipnya E-
Commerce menyediakan infrastruktur bagi perusahaan untuk melakukan
ekspansi proses bisnis internal menuju lingkungan eksternal tanpa harus
menghadapi rintangan waktu dan ruang (time and space) yang selama ini
menjadi isu utama. Peluang untuk membangun jejaring dengan berbagai
institusi lain tersebut harus dimanfaatkan karena di era saat ini persaingan
sesungguhnya, terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat
memanfaatkan.
Tiga jenis jaringan teknologi informasi biasanya dibangun pada
sebuah perusahaan e- commerce, yaitu:

1) Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang dapat
menghubungkan perusahaan dengan domain publik, seperti
individu, komunitas, institusi, dan organisasi. Jalur ini merupakan
jalur termurah yang dapat digunakan perusahaan untuk menjalin
komunikasi efektif dengan konsumen. Mulai dari tukar menukar
data dan informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat
dilakukan dengan cepat dan murah melalui internet. Contoh E-
Commerce yang cocok memakai jalur internet ini adalah B-to-C.
2) Intranet
Intranet merupakan infrastruktur jaringan komputer yang
menghubungkan semua sumber daya manusia, baik manajmen
maupun staf, dalam sebuah perusahaan sehingga dengan mudah
mereka dapat saling berkomunikasi untuk menunjang aktivitas
bisnis sehari-hari. Aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan
komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi biasanya diimplementasikan
di dalam sistem intranet ini.
3) Ekstranet
Ekstranet merupakan sebuah infrastruktur jaringan yang
menghubungkan perusahaan dengan para pemasok dan rekanan
bisnisnya. Jika dahulu teknologi EDI (Electronic Data Interchange)
banyak dipergunakan untuk keperluan ini, tipe ECommerce B-to-B
merupakan pilihan tepat untuk membangun sistem ekstranet di
perusahaan.
Pada akhirnya, E-Commerce bukanlah sekedar mekanisme
penjualan barang atau jasa melalui medium internet, tetapi lebih pada
sebuah transformasi bisnis yang merubah caracara perusahaan dalam
melakukan aktivitas usahanya sehari-hari. Perubahan mendasar dan
redefinisi ulang terhadap bisnis inti perusahaan sering kali harus dilakukan
sehubungan dengan fenomena ini, karena berbagai paradigma baru telah
mengubur prinsip-prinsip manajemen konvensional yang jika masih terus
dilaksanakan akan justru menjadi hal yang merugikan perusahaan
(disadvantage).

Selain itu E-commerce juga memanfaatkan perkembangan teknologi


pada system keamanannya. Keamanan merupakan salah satu komponen
atau servis yang dibutuhkan untuk menjalankan E-Commerce. Ketika
sistem keamanan E-commmerce tidak menyesuaikan perkembangan
teknologi pada era sekarang maka keamanan pengguna sebagai produsen
dan konsumen tidak aman. Sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dari
pengguna e-commerce tsb. Untuk menjamin keamanan, perlu adanya
kemampuan dalam bidang yang dapat diperoleh melalui penelitian dan
pemahaman. Beberapa topic yang harus dikuasai antara lain :

a) Teknologi Kriptografi
Kumpulan teknik yang digunakan untuk mengubah
informasi/pesan (plaintext) kedalam sebuah teks rahasia
(ciphertext) yang kemudian bisa diubah kembali ke format semula.
b) One Time Password
Penggunaan password yang hanya dapat dipakai sebanyak satu
kali. Biasanya password angka digital yang merandom angka
setiap kali transaksi.
c) Konsultan keamanan
Konsultan, organisasi, dan institusi yang bergerak di bidang
keamanan dapat membantu meningkatkan dan menjaga keamanan.
Contoh organisasi yang bergerak di bidang ini adalah IDCERT.

E. Tantangan dan Peluang E-commerce

E-commerce atau wadah berbelanja secara online merupakan salah


satu cara yang semakin populer untuk berbelanja. Namun terdapat
tantangan dan peluang yang harus dihadapi oleh para pelaku e-commerce .
Berikut adalah beberapa tantangan dan peluang yang dapat terjadi dalam
e-commerce :
 Tantangan
 Tantangan keamanan : salah satu tantangan utama dari E-
commerce adalah keamanan tranksaksi online. Konsumen
mungkin ragu untuk melakukan pembelian online, karena
takut data pribadi atau informasi keuangannya bocor dan
dapat disalahgunakan.
 Tantangan kompetisi : E-commerce menjadi semakin
populer, sehingga para pelaku e-commerce harus bersaing
dengan banyak pesaing dari berbagai negara. Hal ini
menjadi tantangan bagi para pelaku usaha untuk lebih
mampu menarik perhatian konsumen.
 Peluang
 Peluang pasar luas : E- commerce memungkinkan para
pelaku untuk menjangkau pasar yang lebih luas, tidak
terbatas oleh batas-batas geografis. Hal ini merupakan
peluang bagi pelaku usaha untuk lebih mampu
meningkatkan sirkulasi penjualan mereka.
 Peluang personalisasi : E-commerce memberikan peluang
bagi para pelaku dalam penyediaan pengalaman bekerja
yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Hal ini
dapat dilakukan melalui personalisasi rekomendasi prodak,
pengalaman belanja yang disesuaikan dengan preferensi
konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/e-commerce/

https://blog.docoblast.com/2016/09/01/pengertian-e-commerce/

file:///C:/Users/ACER/Downloads/1271-2899-1-SM.pdf

https://supplychainindonesia.com/klasifikasi-bisnis-e-

commerce/

http://dataserverku.blogspot.com/2012/03/batasan-dan-

kegagalan-e-commerce.html

https://supplychainindonesia.com/klasifikasi-bisnis-e-

commerce/

http://repository.maranatha.edu/

17862/3/0352186_Chapter1.pdf

Anda mungkin juga menyukai