Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Stifanny Prima C.A.G (2205101107)
2. Oktav Dwi A (2205101118)
3. Zulfikar Aji P (2205101120)
4. Alif Imam Nur.Y (2205101129)
5. Bayu Krisna A (2205101133)
1
Abstak
Nadran adalah tradisi yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita selama
ratusan tahun. Ini berakar pada interkulturalitas dan menggabungkan budaya Hindu dan
Syariah. Kalimat nadran yang diungkapkan oleh beberapa pemancing pun dimulai dari
kata Nazarran-nazarr yang dalam Islam mengandung arti kepuasan menjamin. Substansi
fungsi Nadran adalah hari tobat (yang adalah seorang Hindu yang mengusulkan untuk
menghormati roh-roh suku) kepada pemimpin lautan untuk barang-barang laut yang
melimpah dan sedang upacara tidak akan memperkuat (keamanan) daerah penangkapan
ikan. Tujuan dari karya ini adalah untuk mempelajari bagaimana upacara Nadran
dilaksanakan pada masyarakat nelayan dengan menggunakan metode kualitatif dan data
sekunder. data yang dikumpulkan dari buku dan literatur penelitian, artikel, teori yang
relevan, dan data bersifat primer. Artikel ini didukung oleh jurnal online dan fenomena
terkait isu-isu terkait modernisasi yang dihadapi masyarakat Islam saat itu.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hubungan harmonis yang terjalin antara syari'at (Islam, Hindu, Budha, dan
Kristen) dan kearifan lokal (nilai-nilai yang khas daerah) menunjukkan sifat moderasi
agama di Indonesia. Kearifan lokal sebagai turunan budaya nusantara ini dapat
diselaraskan agar semangat syariah dan kearifan lokal tidak bertentangan (Faiiqoh,
2018: 33-60).
Berpantang dari syariat adalah cara untuk hidup rukun dengan saling
menghormati, kasih sayang, dan toleransi tanpa menimbulkan masalah karena
perbedaan yang nyata. Sebagai hasil dari penguatan moderasi bersyari'aat, diharapkan
umat beragama mampu hidup bermasyarakat dengan beragam agama dengan
mengedepankan kerukunan dan keseimbangan sosial. Bappenas 2020).
Demikian juga, selain dari kualitas yang ketat, Indonesia juga memiliki budaya
yang kaya dengan keragaman sosial yang merupakan karakter negara. Keadaan
Perbedaan syariat mempengaruhi kehidupan beragama di Indonesia saat ini,
mengakibatkan kelompok penduduk yang berdasarkan syariat. Kondisi kehidupan
kapel di Indonesia juga dinaungi elemen sosial dan sosial yang berbeda, serta kontras
dalam tingkat sekolah pengikut syariah, kontras dalam tingkat keuangan belajar
syariatt, kontras dalam landasan sosial, dan kontras leluhur dan teritorial pada
awalnya, akibatnya, kontrol syaria'at dengan tujuan dijadikan sebagai jalan tengah
antar agama-agama.
3
B. METODE
Peneliti menggunakan metode Maryeani sesuai dengan fokus dan tujuan yang
telah ditetapkan (Maryeani, 1958). Husin Sayuti, sebaliknya, menekankan bahwa
metode (Yunani: Methodhes) adalah pendekatan atau prosedur ilmiah bisnis. Secara
lebih khusus, metode dikaitkan dengan masalah di tempat kerja, khususnya memahami
apa yang ingin diketahui komunitas ilmiah tentang subjek tersebut (Husin Sayutti,
1989, 32).
Menurut Sugyono (2016:225), data sekunder atau sumber data yang diperoleh
tidak langsung atau tidak langsung memberikan data kepada pihak yang
mengumpulkan bahan. memperoleh data, seperti dari dokumen atau pihak ketiga,
misalnya. Selain itu, data sekunder ini memberikan informasi untuk membuat
cadangan data primer.
Metode penelitian deskriptif dan kualitatif positif yang digunakan oleh para
peneliti sangat penting untuk menyajikan sejumlah teori terkait di masa depan.
Memanfaatkan penelitian deskriptif kualitatif, peneliti berusaha untuk memahami fakta
dari perspektif profesional industri.
4
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah dan Kegiatan yang ada dilingkungan makam Ki Ageng Basyariyah
2. Apa saja adat istiadat yang berada di makam Ki Ageng Basyariah
D. Tujuan Pembahasan
1. Memahami Sejarah dan Kegiatan yang ada di lingkungan makam Ki Ageng Basyariah
2. Mengetauhi adat istiadat yang berada di makam Ki Ageng Basyariah.
5
BAB II
PEMBAHASA
N
Nadran merupakan salah satu tradisi dan adat asli yang masih dianut
masyarakat pesisir. Gambaran umum hari raya suci ini merupakan tradisi budaya yang
dijaga dan dilestarikan melalui warisan hingga masih diperingati hingga saat ini.
Masyarakat Dadap memandang pesta nadran sebagai ungkapan rasa syukur kepada
Allah SWT yang telah menyediakan pangan berupa hasil laut yang melimpah dan
diharapkan dapat menangkal segala keburukan dan malapetaka.
Replika udang dan bandeng diarak mengelilingi lokasi yang sudah bermahkota
di iiringgi dengan menggunakan berbagai suguhan kesenian tradisional seperti musik
tarling, genjring, atau musik tradisi lain sebelum dilepas ke laut. Sebagai sarana
pelestarian budaya, komunikasi, dan pendidikan, adat Nadrran ini menghalalkan
silaturahmi dan bihalal. Selain itu, Tradisi Nadran sangat bermanfaat sebagai
6
penghormatan kepada leluhur yang telah menjalankan tradisi lama ini.
Nadran sendiri memiliki janji pohon yang kuat, yang menyatakan bahwa dia
akan selalu bersyukur dan akan berbagi kegembiraan atas kebaikan makanan yang tela
diterimanya. Ada beberapa doa keagamaan dan prosesi ritual di festival ini. Upacara
keagamaan merupakan amalan budi pekerti yang baik. Itu telah direncanakan dengan
hati-hati dan dianggap memiliki tujuan religius. Akibatnya, masyarakat desa sesekali
saling bertukar sapa.
Persembahan adalah pengubah yang berasal dari bahasa Inggris, upacara-
upacara, yang juga merupakan suatu kegiatan yang bermakna atau fungsi ketat.
Akibatnya, diyakini alasan mengapa ritual tersebut tidak selesai tidak diketahui. Ritual
adalah nama lain dari upacara pemujaan dalam antropologi. Kebiasaan ini digunakan
untuk mendapatkan banyak wakaf atau kekayaan pekerjaan, dan terlebih lagi untuk
melawan bahaya yang telah terjadi atau di sisi lain diharapkan untuk datang. Ritual ini
disebut sebagai pemujaan, pemujaan, doa, atau pemujaan dalam ritus dan upacara
keagamaan. Pada saat yang sama, Durkheirim percaya bahwa ibadah iwlah dan
upacara ritual dimaksudkan untuk memupuk persatuan dan memberantas kepentingan
individu.
Selain dilakukan pada saat pelaksanaan, upacara Nadran terdiri dari rangkaian
kegiatan yang dilakukan sebelum acara inti, salah satunya adalah Pra Remonial. Hanya
acara inti yang berlangsung pada hari kedua, dan Post Ceremony, yang menandai
berakhirnya rangkaian Nadran:
A. Sebelum Upacara
Pada hari upacara Nadran, sejumlah warga membuat mero, replika hidangan
udang dan ikan berukuran sangat besar, untuk menggantikan sejaen yang telah
dimasukkan ke dalam replika. Mulailah dengan membuat kerangka udang dan bandeng.
Tutupi kerangka dengan kain pituh sebelum dicat dan tambahkan daun yang berbeda ke
dalamnya. Orang yang bertanggung jawab membuat salinan teliti dan antusias,
menawarkan bantuan satu sama lain. Ini dilakukan oleh Society Coast, yang
menciptakan replika udang dan ikan putih setinggi sepuluh atau empat meter yang
indah. Salinan ini dibuat untuk halaman pertanian besar yang dijalankan satu orang.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nadran adalah wujud rasa syukur para pembuat kolam kepaada alam ataupuun
laut dan Sang Penciptanyaa. Disitulah letak kerpercayaan mulang trima (terima
kasih). Dilaksanakannya persembahaan sangat penting dalam penduduk seperti
Nadran. Pada dasarnya, beberapa peternak udang dan tambak bandeng terlibat dalam
upacara Nadran.
Secara umum bandeng, mujair, udang galah, udang putih, dan ikan lainnya dapat
dibudidayakan secara legal di tambak. Pembuat kolam dengan tulus ingin
melestarikan upacara ini secepat mungkin demi peningkatan kesejahteraan
pembuatnya. upaya ini tidak dapat dipisahkan dari pemanfaatan aktual aset dan
pembatasan. Pemujaan Nadran terdiri dari membuang sesaji dan kepala kambing atau
lemmbuh ke laut.
Upacara Nadran ini sangat mencerminkan hubungan antara manusia dan kholic.
Itu juga termasuk ungkapan terima kasih atas pendapatan tangkapan ikan dan
mengantisipasi peningkatan hasil di tahun mendatang, bahkan jika disimpan dengan
aman di pelampung laut dalam untuk mencari nafkah di laut.
B. SARAN
9
C. LAMPIRAN
10
Lampiran 3. Tugu masuk makam Ki Ageng Basyariah
11
Lampiran 5. Penjelasan Silsilah Putra Putri Kyai Ageng Basyariah oleh Juri Kunci
12
Lampiran 7. Penjelasan tentang Makam Basyariah oleh Juru Kunci
13
Lampiran 9. Ruang Sekertariat Masjid Basyariah
14
2. Identitas Lokasi observasi
Lokasi Observasi :
Alamat Observasi :
Tahun Berdiri :
3. Biodata Informan
Nama :
15