Disusun oleh :
DAVINA ZAHRA RINJANI
22107010079
2022
ABSTRACT
ABSTRAK
Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan. Keanekaragaman budaya
di Indonesia mnjadi sesuatu yang unik. Setiap daerah memiliki ciri khas sendiri
yang membedakannya dengan daerah lain. Tradisi Munggahan merupakan salah
satu tradisi yang masih dilakukan oleh masyarakat. Karya tulis ilmiah ini
mengupas tradisi Munggahan dalam masyarakat Bandung yang bermukim di
Jawa Barat. Masyarakat Sunda masih memelihara adat istiadat tradisi
Munggahan yang dapat ditemukan saat menyambut datangnya bulan Ramadan.
Berdasarkan hasil observasi data sekunder berbagai macam sumber, penelitian
ini menemukan fakta bahwa apa itu Munggahan, kapan tradisi Munggahan
dilaksanakan, apa makna dan tujuan dari tradisi Munggahan, serta nagaimana
proses berlangsungnya tradisi Munggahan. Tradisi ini menjadi salah satu upaya
mempererat tali silaturahmi. Juga sebagai upaya meluapkan kegembiraan
menyambut datangnya bulan Ramadan.
2
KATA PENGANTAR
3
DAFTAR ISI
ABSTRACT.........................................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................3
DAFTAR ISI........................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN....................................................................5
1.1. Latar Belakang........................................................................................5
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................6
1.3.Tujuan Penelitian.....................................................................................6
1.4. Manfaat Penelitian..................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................6
2.1. Pengertian Tradisi……………………..……………………………………………………………….7
4
BAB I
PENDAHULUAN
Islam sebagai agama Allah Subhanahu Wata A’la yang bersumber dari Al-
Qur’an dan Al-Hadits. Islam dibawa oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wasallam kepada umat manusia agar manusia meraih keselamatan di dunia
maupun di akhirat. Islam berasal dari kata salima yuslimu istislaam –artinya
tunduk atau patuh– selain yaslamu salaam –yang berarti selamat, sejahtera, atau
damai. Allah menurunkan aturan kepada manusia. Bertujuan agar manusia tetap
berada di jalan yang benar.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki suku, agama, ras, dan
budaya yang beraneka ragam. Keanekaragaman budaya di Indonesia menjadi
sesuatu yang unik dan lestari. Kelestarian budaya didukung oleh keinginan
masyarakat yang mempertahankan budaya yang telah berjalan turun-temurun.
Masing-masing daerah memiliki adat istiadat yang beragam. Adat istiadat
dipahami sebagai bentuk kebiasaan turun-temurun yang dilakukan berulang yang
menjadi ciri khas suatu daerah.
Singkatnya adat istiadat adalah tradisi lokal yang dapat mengatur interaksi
antar masyarakat. Tradisi atau adat istiadat dari daerah yang satu dengan yang lain
memiliki perbedaan dari segi nama, proses, tujuan, tempat, ataupun hal-lain
lainnya. Pada masyarakat Sunda, misalnya, di akhir bulan Sya’ban, menjelang
bulan Ramadan, ada sebuah tradisi yang sampai saat ini masih dilakukan oleh
masyarakat. Tradisi keagaman tersebut dinamakan Munggahan.
5
1.2. Rumusan Masalah
Setiap penelitian tentu mempunyai maksud dan tujuan yang ingin dicapai.
Adapun tujuan yang ingin dicapai diantaranya :
1. Bagi peneliti
a. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi peneliti terkait
apa itu tradisi Munggahan yang dilakukan oleh masyarakat Sunda di Jawa
Barat.
b. Diharapkan peneliti dapat mengetahui makna dan tujuan dari tradisi
Munggahan
c. Diharapkan dapat memperluas wawasan peneliti terkait tradisi-tradisi yang
ada di Indonesia
2. Pihak lain
a. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat sebagai bahan acuan untuk
penelitian selanjutnya dan bisa dikembangkan menjadi lebih sempurna
b. Diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca terkait tradisi-
tradisi yang ada di Indonesia khususnya di Jawa Barat
6
c. Diharapkan bagi pembaca untuk mengetahui makna dan tujuan dari tradisi
Munggahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Munggahan berasal dari bahasa Sunda yaitu “unggah” yang berarti naik.
Secara istilah, Munggahan dapat diartikan naik ke bulan suci atau tinggi derajat.
Munggahan merupakan salah satu tradisi yang masih dilakukan oleh masyarakat
Sunda dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Kegiatan yang
dilakukan selama Munggahan ini bervariasi diantaranya berkumpul bersama
keluarga, makan besar, bersedekah, atau ziarah ke makam kerabat.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2018:456) data sekunder yaitu sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder
adalah jurnal, artikel, dan berita yang berkaitan dnegan topik penelitian mengenai
tradisi Munggahan di Kota Bekasi Jawa Barat.
8
BAB IV
Munggahan berasal dari Bahasa Sunda unggah yang berarti naik, yang
memiliki makna naik ke bulan yang suci atau tinggi derajatnya. Tradisi yang
dinamakan “Munggahan” masih terpelihara dengan baik. Pada kamus Basa Sunda,
Unggah berarti kecap pagawean nincak ti handap ka nu leuwih luhur, naek ka
tempat nu leuwih luhur (Danadibrata, 2006), artinya kata kerja beranjak dari
bawah ke yang lebih atas, naik ke tempat yang lebih atas.
9
diharapkannya keimanan umat Islam terus naik pada saat mengawali dan
mengakhiri bulan Ramadan. Makna melestarikan sebuah budaya selama tidak
melanggar batasan syari’ah yang lain dapat mendorong semangat mengisi bulan
Ramadan dengan kegembiraan.
Budaya munggahan tidak langsung dicontohkan oleh Nabi Muhammad
ﷺ. Tetapi jika dilihat dari makna dan hikmahnya budaya ini dapat memberikan
pengaruh positif dalam memperkenalkan agama Islam kepada seluruh kalangan
bahwa Ramadan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam. Mulai dari
anak-anak hingga orang dewasa turut meramaikan datangnya bulan yang penuh
berkah ini. Setiap muslim dianjurkan mempersiapkan diri dan menyambut bulan
yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Sebagaimana yang telah Ibnu Rajab Al-
Hambali katakan,
Proses lain yang biasa dilakukan ketika munggahan adalah proses ziarah
ke makam kerabat keluarga terdekat. Biasanya dilakukan pada saat beberapa hari
sebelum memasuki bulan Ramadan atau pada saat idul fitri. Kegiatan ziarah kubur
ini bertujuan agar senantiasa mengingat kematian sehingga dapat mendorong
individu meningkatkan kualitas beribadah. Tradisi ziarah yang dilakukan
masyarakat biasanya membawa air dan kembang.
10
Selain makan bersama dan ziarah, kegiatan lain yang dilakukan selama
tradisi munggahan adalah berupa membagikan bingkisan seperti kue-kue, bahan
makanan mentah, makanan matang, dan lain-lain. Bingkisan tersebut kemudian
dibagikan kepada saudara dekat. Umumnya keluarga yang lebih muda mendatangi
dan membawa bingkisan kepada keluarga yang lebih tua. Tradisi ini merupakan
salah satu wujud dari bersedekah kepada sesama. Tidak hanya dilakukan sebelum
memasuki Ramadan, tetapi beberapa masyarakat melakukan tradisi ini saat
menjelang hari raya Idul Fitri Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk menjaga
silaturahmi dan menghormati saudara yang lebih tua.
11
BAB V
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Regina, Salma Dinda. 2022. “Apa itu Munggahan? Acara Sakral yang Biasa
Dilakukan Orang Sunda Menjelang Puasa Ramadan,”
https://jabar.tribunnews.com/2022/03/28/apa-itu-munggahan-acara-sakral-
yang-biasa-dilakukan-orang-sunda-menjelang-puasa-ramadhan, diakses pada
26 September 2022 pukul 23.05
13