Oleh : Kelompok 4
A. Pendahuluan
Pembangunan nasional adalah salah satu upaya demi mewujudkan tujuan masyarakat
yakni kesejahteraan yang adil dan makmur. Dan dengan tujuan tersebut berbagai
pembangunan nasional diutamakan kepada pembangunan yang merata ke setiap daerah
terutama desa yang cenderung banyak memiliki keterbatasan dalam penerimaan
pendapatnya. Pembangunan nasional menurut kami tidak akan lepas dari peran
pemerintah daerah dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia di desa-desa
terpencil sebagai upaya memperbesar kemampuan di daerah tersebut. Maka untuk itu
peningkatannya perlu didukung dengan pembangunan desa yang dilaksanakan secara
serasi dan terpadu demi mewujudkan pembangunan nasional.
B. Pembahasan
Menurut kami, pengelolaan sumber daya masyarakat desa adalah salah satu bentuk
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa kegiatan antara lain
peningkatan prakarsa dan swadaya, melakukan perbaikan lingkungan, perumahan, dan
usaha ekonomi desa. Dalam pengembangan lembaga keuangan desa dan kegiatan-
kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan masyarakat desa untuk menaikkan hasil
produksinya. Konsep pengelolaan sumber daya berawal dari asumsi hubungan yang
didapat dari semua elemen masyarakat. Dalam konteks pengelolaan unsur desa berada
dalam posisi yang setara dan tumbuh bersama serta saling mengisi. Masing-masing
elemen harus dapat memahami kepentingan maupun perbedaan satu sama lain.
Tidak dikenal unsur satu lebih kuat daripada yang lainnya dalam hal pemberdayaan.
Unsur-unsur yang lebih kuat hanya memainkan tugas sebagai fasilitator untuk
memudahkan unsur-unsur yang lain memberdayakan dirinya sendiri. Para pekerja atau
fasilitator harus profesional, memiliki kemampuan dan keterampilan terkait untuk
melaksanakan tugas pemberdayaan masyarakat desa. Pemberdayaan tersebut
dimaksudkan agar masing-masing unsur dapat meningkat kemampuannya, semakin kuat,
semakin mandiri, serta memainkan tugasnya masing-masing. Suyanto (2009), Setiap
unsur harus kompeten, mempunyai kemampuan dalam memahami teori dan bertindak
praktis, serta dapat membuat refleksi.
3. Pembangunan pedesaan tidak lain dari pembangunan usaha tani atau membangun
pertanian (Mosher, 1987, Bertrand, 2004).
Pembangunan nasional tidak terlepas dari pendidikan karena itu sudah menjadi
tanggung jawab pemerintah pusat maupun daerah. Pemerintah sebagai penyelenggara
pembangunan di bidang pendidikan mesti memiliki kerja keras dan juga dedikasi tinggi
dalam pengabdian untuk mencapai hal tersebut. Diperlukan partisipasi dari berbagai
pihak termasuk masyarakat dengan sikap jujur, integritas, dan juga penuh keteladanan
dalam membangun pendidikan. Dengan demikian, pendidikan yang memberikan manfaat
dapat berjalan dengan sesuai dan merata hingga terciptalah suatu kualitas masyarakat
yang mampu bersaing dan bisa sejajar dengan bangsa lain.
Jadi menurut kami, pembangunan mencerminkan suatu masyarakat atau
penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan dan tanpa mengabaikan keragaman
kebutuhan dasar dan kepentingan individu. Kelompok sosial yang ada di dalamnya untuk
satu langkah lebih maju kepada suatu kondisi kehidupan yang serba lebih baik secara
materiil maupun spiritual terutama di bidang pendidikan. Menurut jurnal yang kami cari
telah dilakukan survei Programme For Internasional Student Assessment pada tahun
2015. Pendidikan Indonesia menduduki peringkat 59 dari 76 negara, dan menurut
UNESCO tahun 2017 peringkat Indonesia menduduki peringkat ke-5 se-ASEAN dalam
bidang Pendidikan.
Kebijakan yang berkaitan dengan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (SDA)
yaitu hukum lingkungan (lingkungan hidup) adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk
hidup lainnya, dinyatakan dalam Pasal 1 dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997.
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain (Pasal 1 ayat (1); Perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,
pengawasan, dan penegakan hukum (Pasal 1 ayat (2)). Semua ini enurut Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009.
Bab IV Arah Kebijakan Huruf H SDA dan Lingkungan Hidup angka 4, yang
menyatakan: “Mendayagunakan SDA untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup,
pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal,
serta penataan ruang, yang pengusahaannya diatur dengan undang-undang”. Ketentuan
Ketetapan MPR RI Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan
SDA, khususnya Pasal 6 yang menyatakan: “Menugaskan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat bersama Presiden Republik Indonesia untuk segera mengatur lebih lanjut
pelaksanaan pembaruan agraria dan pengelolaan SDA serta mencabut,mengubah dan/atau
mengganti semua undang-undang dan peraturan pelaksanaannya yang tidak sejalan
dengan dengan Ketetapan ini.”
Pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan
manfaat dari SDA dan sumber daya manusia, dengan menyerasikan sumber alam dengan
manusia dalam pembangunan menurut Emil Salim. Kandungan dari pengertian uraian di
atas bahwa Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang
memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi
pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan,
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Adapun kebijakan di bidang SDA dan lingkungan hidup ditujukan pada upaya:
a. Mengelola SDA, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat
diperbaharui melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
b. Menegakkan hukum secara adil dan konsisten untuk menghindari kerusakan SDA
dan pencemaran lingkungan.
c. Mendelegasikan kewenangan dan tanggungjawab kepada pemerintah daerah
dalam pengelolaan SDA dan lingkungan hidup secara bertahap.
d. Memberdayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi dalam pengelolaan SDA dan
lingkungan hidup bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat global.
e. Menerapkan secara efektif penggunaan indikator-indikator untuk mengetahui
keberhasilan pengelolaan SDA dan lingkungan hidup.
f. Memelihara kawasan konservasi yang sudah ada dan menetapkan kawasan
konservasi baru di wilayah tertentu, dan
g. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan
lingkungan global.
Menurut kami, sumber daya alam di setiap daerah harus dapat dimanfaatkan sebaik-
baiknya. Pemerintah dapat memaksimalkan pembangunan nasional dengan
memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang tentunya dapat meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan negara ini. SDA terutama di wilayah desa memiliki
keunikan masing-masing di tiap daerah. Tugas pemerintah pusat dan daerah yang
memikirkan SDA tersebut hendak dimanfaatkan untuk apa dengan mempertimbangkan
lingkungan.
C. Kesimpulan
Pembangunan mencakup bidang pendidikan, Sumber Daya Alam (SDA), Politik,
Ekonomi, Sarana dan Prasarana. Semua itu merupakan suatu proses untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Berbagai pembangunan dari segi fisik yang
telah dilakukan pemerintah pusat atau daerah sampai pada pedesaan. Sedangkan
pembangunan non fisik berupa pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi
masyarakat secara merata masih dapat dikategorikan belum merata secara optimal, hal ini
dapat terlihat dari angka kemiskinan yang semakin tahun semakin meningkat bagi di
tingkat kota maupun pedesaan.
Dan menurut kami dari lima bidang yang telah dijelaskan diatas yang paling optimal
di Indonesia ini adalah dari bidang politik, sedangkan bidang yang belum optimal adalah
bidang pendidikan karena masih banyak daerah pedalaman yang belum tersentuh oleh
pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah.
D. Saran
Saran kami bagi pemerintah khususnya Indonesia untuk tetap memperhatikan 5
bidang yang udah kami jelaskan diatas karena jika salah satu bidang tidak dijalankan
secara optimal dan merata akan terjadi salah persepsi atau salah paham yang akan
berdampak bagi anak bangsa dan untuk kedepannya.