PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan di latar belakang maka penulis
merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian dan konsep pembangunan ?
2. Apa pengertian dan konsep pemerataan ?
3. Bagaimana pembangunan dan konsep pemerataan pembangunan terhadap
pembangunan pedesaan ?
4. Apa saja faktor-faktor penghambat dalam pemerataan pembangunan
pedesaan ?
5. Bagaimana upaya pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan
pemerataan pembangunan pedesaan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pembangunan non fisik misalnya berupa peningkatan kualitas sumber daya
manusia, peningkatan kesehatan masyarakat serta peningkatan perekonomian
masyarakat desa.
4
2.3. Pembangunan dan Konsep Pemerataan Pembangunan Terhadap Pembangunan
Pedesaan
2.3.1. Pengertian Pembangunan Pedesaan
Menurut Haeruman (1997), pembangunan pedesaan dipandang
sebagai suatu proses alamiah yang bertumpu pada potensi yang dimiliki dan
kemampuan masyarakat desa itu sendiri. Pembangunan pedesaan merupakan
upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat untuk
mencapai kondisi sosial dan ekonomi yang lebih baik dan diikuti dengan
peningkatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat di desa itu sendiri. Jadi, artinya bahwa pembangunan
pedesaan adalah proses kegiatan pembangunan yang mencakup seluruh aspek
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang ada di wilayah pedesaan tersebut.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan makalah tentang Pemerataan Pembangunan
Terhadap Pembangunan Pedesaan, maka dapat disimpulkan bahwa Pembangunan
mengarah kepada modernitas. Modernitas ini diartikan sebagai cara hidup yang baru
dan lebih baik dari sebelumnya yang tujuannya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup setiap masyarakat.
Pemerataan adalah suatu proses perbuatan untuk memeratakan. Pemeratan
dalam konteks pembangunan yaitu bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial dan
pemerataan ekonomi bagi setiap warga negara. Yang dimana hasil dari pembangunan
itu sendiri dapat dirasakan oleh semua masyarakat.
Pemerataan Pembanguan di Indonesia didasari dari sila ke lima yang berisi
“Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” yang berarti bahwa apapun
pembangunan yang saat ini dilakukan oleh pemerintah baik itu dari segi ekonomi,
infrastruktur dan sumber daya manusia, maka diharapkan semua dapat merasakan
hasil dari pembangunan tersebut.
Pemerataan pembangunan merupakan upaya yang dilakukan agar tidak terjadi
kesenjangan atau ketimpangan antarwilayah yang satu dengan wilayah lainnya, yang
salah satu strateginya dapat dilakukan dengan menjamin ketersediaan infrastruktur
yang disesuaikan dengan kebutuhan antarwilayah, sehingga hal ini dapat mendorong
investasi baru, lapangan kerja baru, meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat dari begeraknya perekonomian lokal. Jadi pemerataan pembangunan
akan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap masyarakat untuk merasakan
hasil yang sama dari pembangunan itu sendiri.
9
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah, di dalam proses pemerataan
pembangunan ini pastinya tidak akan selalu berjalan mulus pasti ada-ada saja faktor-
faktor yang menghambat jalannya proses pemerataan pembangunan ini. Pemerintah
telah mengupayakan banyak hal seperti memberikan fasilitas, penyediaan
infrastruktur dan memberikan edukasi kepada masayarakat dan masyarakat juga
harus ikut berpartisipasi dalam upaya-upaya pemerataan pembangunan yang telah di
lakukan pemerintah, maka dari itu diharapkan pemerintan dan masyarakat dapat
saling bekerja sama dalam mewujudkan pemerataan pembangunan, sehingga semua
masyarakat dapat sama-sama merasakan hasil dari pembangunan itu.
10
DAFTAR PUSTAKA
Siagian, Sondang P. 2014. Administrasi Pembangunan : konsep, dimensi, dan
strateginya. Jakarta : Bumi Aksara.
Internet :
Jurnal :
Muhammad Faisal Asariansyah, Choirul Saleh, Stefanus Pani Rengu. 2013. Partisipasi
Masyarakat Dalam Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Jalan (Studi Kasus Di
Kecamatan Lawang Kabupaten Malang). Malang : Jurnal Administrasi Publik, Vol 1,
No. 6 Hal 1141-1150.
11