Anda di halaman 1dari 2

GOVERNMENT VS GOVERNANCE

A. Perbedaan Konseptual
Konsep dasar dari Pemerintah (Government) lebih berkaitan dengan lembaga yang mengemban
fungsi memerintah dan mengemban fungsi mengelola administrasi pemerintahan. Di tingkat
Pemerintahan Pusat maka konsep Pemerintah (Government) merujuk pada Presiden sebagai
Kepala Pemerintahan Negara beserta Para Kabinet Pemerintahan. Sedangkan Tata Pemerintahan
(Governance) lebih menggambarkan pada pola hubungan yang sebaik-baiknya antar elemen
yang ada. Di tingkat Pemerintahan Negara konsep Tata Pemerintahan (Good Governance)
merujuk pada pola hubungan antara pemerintah Indonesia ( Presiden & Kabinet), kelembagaan
politik, kelembagaan ekonomi dan kelembagaan sosial dalam upaya menciptakan kesepakatan
bersama menyangkut pengaturan proses pemerintahan.Hubungan yang diidealkan adalah sebuah
hubungan yang seimbang dan proporsional antara empat kelembagaan tersebut.

Dengan demikian cakupan Tata Pemerintahan (Governance) lebih luas dibandingkan dengan
Pemerintah (Government), karena unsur yang terlibat dalam Tata Pemerintahan mencakup semua
kelembagaan yang ada pada pemerintahan Indonesia, termasuk didalamnya ada unsur
Pemerintah (Government). Dalam hal ini tata pemerintahan melibatkan unsure sswasta dan
masyarakat di dalamnya selain pemerinta itu sendiri. Karena bangunan governance merupakan
bangunan yang multi stakeholders.

Hubungan antara Pemerintah (Government) dengan Tata Pemerintahan (Governance) terletak


pada proses pelaksanaannya. ika kita hanya ingin menciptakan pemerintah (Government) yang
baik, maka Tata Pemerintahan (Governance) yang baik tidak tumbuh. Tapi jika kita menciptakan
Tata Pemerintahan (Governance) yang baik, maka pemerintah (Government) yang baik juga akan
tercipta. Dengan demikian yang perlu dikedepankan adalah bagaimana penciptaan good
governance agar pemerintah dalam pelaksanaannya menjadi baik.

Di tingkat Pemerintahan baik pusat maupuan daerah, jika hanya menciptakan Pemerintah yang
baik, maka tata pemerintahan yang baik belum tentu dapat tercipta. Tapi kalau yang diciptakan
adalah tata pemerintahan yang baik maka dengan sendirinya pemerintah sebagai penyelenggara
berbagai urusan yang baik juga akan tercipta. Hal tersebut dikarenakan dalam penciptaan Tata
Pemerintahan Yang Baik telah dilakukan upaya pelibatan semua kelembagaan baik dari
pemerintah (eksekutif) , kelembagaan politik (Parpol maupuan legislative) , kelembagaan
ekonomi serta kelembagaan ocial lainnya ( termasuk unsure swasta) dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia.
B. Pentingnya menegakkan Tata Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)

Tata pemerintahan yang baik tidak serta merta terjadi begitu saja. Kondisi menjadi tata
pemerintahan yang membutuhkan keterlibatan berbagai unsure dan proses. Terdapat beberapa
alas an mengapa good governance perlu terus diupayakan, antara lain:

Pertama, karena selama masa orde Baru dalam penyelenggaraan pemerintahan hanya
dikembangkan Pemerintah Yang Baik (Good Government) saja dan belum menyertakan
partisipasi masyarakat sehingga transparansi kepada masyarakat belum ada. Artinya pada masa
orde baru masih terjadi adanya dominasi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Keterlibatan swasta dan masyarakat masih sangat ditentukan oleh pemerintah.

Kedua, karena pada waktu ini tengah dilaksanakan otonomi daerah dimana daerah maupun desa
dijadikan titik penting dalam otonomi daerah. Otonomi daerah tanpa adanya penciptaan Tata
Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) akan menyebabkan penyelenggaraan pemerintahan
baik pusat, daerah dan pemerintahan desa akan berjalan searah dan timpang, karena
mengabaikan aspek lainnya seperti lembag-lembaga non pemerintah maupun unsur swasta. Hal
tersebut menyebabkan adanya dominasi eksekutif dalam penyelenggaraan pemerintahan. Jika
tidak dikembangkan pola hubungan yang baik dari semua kelembagaan penyelenggara negara,
maka pemerintah akan tidak ada yang mengontrol. Dengan adanya penerapan Tata Pemerintahan
Yang Baik (Good Governance) diharapkan pemerintah daerah (terutama) yang sudah otonom
dari pemerintahan atasnya, tidak terlalu bebas dalam berhubungan dengan masyarakat serta
masyarakat memiliki tempat untuk ikut serta terlibat dan mengawasi jalannya pengelolaan
pemerintahan daerah. Dengan demikian semangat yang melingkupi dalam pelaksanaan otonomi
daerah adalah adanya keseimbangan peran antara pemerintah daerah kelembagaan politik,
kelembagaan ekonomi dan kelembagaan sosial dalam pengelolaan pemerintahan daerah. Dengan
demikian maka perubahan paradigma dari yang tadinya dominasi pemerintah sekarang menjadi
masyarakat yang berdaya menjadi perhatian utama dalam pewujudan good governance.
Kemandirian masyarakat dan meminimalisasikan keterlibatan pemerintah dalam pembangunan
adalah menjadi upaya yang terus dilakukan. Sehingga pada akhirnya tidak akan lagi terjadi
ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah, melainkan akan menjadi mitra sejajar antara
pemerintah, sswasta dan masy

Anda mungkin juga menyukai