Di Majalengka
Mata Kuliah: Teori dan Isu Pembangunan
Dosen: H.A Rifai Yusuf. Drs. M.Si
Disusun Oleh:
Dika Alrifqi Fauzan (118090171)
Reckel Asyrof Labib (118090172)
Dewi Laras Sari (118090144)
Kelas 3 AN G
Assalamu’alaikumWr.Wb.
Pujisyukurkehadirat Allah SWT yang telahmemberikanrahmat, taufik dan
hidayahnyakepadailahisehingga kami dapatmenyelesaikan tugas makalah tentang Perilaku
Organisasi inidenganbaik dan tepat waktu.
Penulis
BAB I
A. Pendahuluan
B. Rumusan Masalah
A. Konsep Pembangunan
Pembangunan merupakan suatu hal yang tidak asing lagi dalam suatu
negara. Definisi pembangunan sendiri mengalami perbaikan secara terus-
menerus sebagai akibat dari kegagalan definisi maupun konsep pembangunan
yang sebelumnya atau sebagai akibat munculnya suatu sudut pandang yang
baru dalam melihat pembangunan. (Winarno, 2013: 40). Terdapat beberapa
pengertian terkait dengan pembangunan yang dikemukakan oleh beberapa
tokoh. Mahardhani (2014: 4) mengemukakan pembangunan adalah konsep
pembangunan (development concept) dalam pelaksanaannya, diartikan sebagai
suatu perubahan atas sikap hidup, yang semakin rasional dan penerapan dari
teknologi yang makin meningkat. Pembangunan menurut Otto Soemarwoto (di
dalam Wisadirana 2004: 81) diartikan sebagai suatu bentuk usaha untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia, secara baik dengan lebih dulu
mengkaitkan dengan pengertian dari mutu lingkungan.
B. Pedesaan
Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari daerah pedesaan. Terdapat
berbagai pengertian yang merujuk pada istilah pedesaan yang dikemukakan oleh
beberapa tokoh. Pengertian pedesaan menurut Balai Pustaka (2003) yang
dikutip dalam Asnudin (2009: 293) yaitu wilayah permukiman yang dipengaruhi
oleh beberapa hal, yaitu kondisi tanah dan air sebagai syarat penting untuk
terwujudnya pola kehidupan agraris penduduk di tempat itu.
Pendapat lain oleh R. Bintarto (1968: 95) yang dikutip dalam Nurcholis
(2011: 4) bahwa desa merupakan perwujudan geografis yangditimbulkan oleh
beberapa unsur, yaitu unsur-unsur fisiografis sosial ekonomis, politis, dan
cultural yang terdapat di situ dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan
daerah-daerah yang lain
C. Pembangunan Desa
Pembangunan Desa terdiri atas dua hal. Secara umum, menurut Kuncoro
(di dalam Ahmad, 2013: 80) pembangunan Desa terbagi atas :
Pembangunan Fisik
Pembangunan fisik merupakan pembangunan yang hasilnya
tampak secara mata, atau hasilnya dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat. Pembangunan ini merupakan salah satu penunjang dan
sarana masyarakat yang bisa digunakan untuk melaksanakan aktivitas
sehari-hari. Contoh dari pembangunan fisik atau infrastruktur antara lain
yaitu berupa bangunan, fasilitas umum, pembangunan jalan raya,
jembatan, pasar, listrik, air bersih, transportasi, dan sebagainya.
A. Kesimpulan
Pembangunan merupakan suatu proses untuk meningkatkan tarap hidup
masyarakat mejadi lebih baik dari sebelumnya baik secara fisik maupun non
fisik. Berbagai pembangunan dari segi fisik yang telah dilakukan oleh pemerintah
mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah bahkan sampai kepada pedesaan.
Sedangkan pembangunan dari segi non fisik berupa pembangunan sumber daya
manusia (SDM) bagi masyarakat secara merata masih dapat dikatergorikan
belum terlaksana secara opimal. Hal ini dapat terlihat dari angka kemiskinan
yang semakin tahun semakin meningkat baik di tingkat kota maupun pedesaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uin-suska.ac.id/7091/6/BAB%20V.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/11174/4/4_%20BAB%201.pdf