Anda di halaman 1dari 11

PAPER

PERANAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM


PEMBANGUNAN NASIONAL TERKINI

Disusun Oleh :

Rifania Primananda 22042299

Shania Dwi Brilliani 22042316

Nahrin Zakiyah 22042368

Suvenratno 22042165

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
PERANAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM PEMBANGUNAN
NASIONAL TERKINI

Abstark

Pembangunan mempunyai pengertian sebuah proses dinamis yang berorientasi jangka


pendek dan panjang untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat. Artinya
pembangunan merupakan transformasi ekonomi, sosial dan budaya (cara pandang), yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup (produktivitas ekonomi dan kemakmuran) seluruh
penduduk. Kehadiran pemerintah dalam berbagai proyek strategis di daerah tertinggal
merupakan salah satu bentuk dari pentingnya peran pemerintah dalam pembangunan. Salah
Satu contoh proyek strategis yang didesain dan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah ialah
proyek bendungan air dibangun di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain pemerintah dan swasta, dalam pemerintahan modern, pihak yang juga perlu
terlibat dalam pembangunan negara adalah masyarakat. Masyarakat merupakan aktor ketiga
yang dapat mendorong percepatan pembangunan, di samping pemerintah dan swasta.
Masyarakat yang pada masa sebelumnya dipandang sebagai obyek dari pembangunan, kini
dapat ditempatkan pada posisi subyek. Peranan pemerintah dalam pembangunan nasional
terkini sangat penting dalam menggerakkan ekonomi, menjaga stabilitas sosial, dan
mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Pemerintah berperan sebagai pengatur,
penyedia layanan dasar, dan pemangku kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan.
Pemerintah memiliki peran utama dalam mengatur regulasi ekonomi dan memastikan investasi
yang berkelanjutan. Melalui kebijakan fiskal dan moneter, pemerintah dapat mengendalikan
inflasi, menjaga stabilitas mata uang, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang seimbang.
Pemerintah juga bertanggung jawab dalam penyediaan layanan dasar seperti pendidikan,
kesehatan, dan infrastruktur. Investasi dalam sektor-sektor ini membantu meningkatkan
kualitas hidup penduduk dan menciptakan modal manusia yang kuat.
Selain itu, pemerintah memiliki peran penting dalam melindungi lingkungan dan
mengelola sumber daya alam. Kebijakan lingkungan yang bijak dan pengawasan ketat
diperlukan untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan. Dalam konteks globalisasi,
pemerintah juga berperan dalam menjalin kerja sama internasional, menjaga keamanan
nasional, dan mempromosikan diplomasi ekonomi. Pentingnya peran pemerintah dalam
pembangunan nasional terkini tidak bisa diabaikan. Pemerintah yang efektif dan berkomitmen
dapat memimpin negara menuju pembangunan yang berkelanjutan, merata, dan berdaya saing
di tingkat global.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peranan pemerintah dalam melaksanakan
pembangunan dan juga mengetahui hambatan yang di alami selama proses pembangunan itu
terjadi. Permasalahan yang umum terjadi adalah kurangnya keterlibatan, keterlibatan
masyarakat merupakan aspek penting dalam perencanaan pembangunan daerah. Sayangnya,
seringkali masyarakat kurang terlibat dalam proses perencanaan yang berdampak pada
keberhasilan pembangunan daerah. Dampaknya antara lain adalah rencana yang tidak
mencerminkan kebutuhan masyarakat, rendahnya tingkat penerimaan dan partisipasi, serta
ketidaksesuaian antara rencana dan realitas yang dialami oleh masyarakat setempat.

PENDAHULUAN

Negara didirikan dengan satu tujuan utama, yakni untuk memberikan kesejahteraan
bagi masyarakat. Termasuk dalam hal ini antara lain adalah kemakmuran, kesehatan,
pendidikan, dan rasa aman bagi rakyatnya serta meningkatkan harkat dan maratabat rakyat
sebagai manusia. Oleh karena itu negara membentuk suatu organisasi yang bernama
pemerintah sebagai pemegang mandat kekuasaan negara untuk merencanakan, menetapkan
tujuan, dan sasaran. Untuk tercapainya keberhasilan pembangunan nasional,maka segala
program perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi pembangunan harus melibatkan masyarakat,
karena merekalah yang mengetahui permasalahan dan kebutuhan dalam rangka
membangun wilayahnya.
Pembangunan mempunyai pengertian sebuah proses dinamis yang berorientasi jangka
pendek dan panjang untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat. Artinya
pembangunan merupakan transformasi ekonomi, sosial dan budaya (cara pandang), yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup (produktivitas ekonomi dan kemakmuran) seluruh
penduduk.

Berdasar konsep itu, indikator pembangunan dapat diukur dengan pendapatan per
kapita, perbaikan distribusi pendapatan, berkurangnya kemiskinan, dan mengecilnya tingkat
pengangguran. Pembangunan seringkali dalam prosesnya membutuhkan insiator, sumber
pembiayaan, yang harus melibatkan semua pihak yakni pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Meski demikian, dalam beberapa kegiatan pembangunan masih didominasi oleh peran
pemerintah sebagai agen pembangunan, terutama dalam desain perencanaan pembangunan
sebagai dasar awal proses pembangunan yang harus dilakukan.

Peranan pemerintah dalam perencanaan pembangunan nasional merupakan


pemerintah yang mempunyai kewenangan yang sangat strategis dan kedudukan yang strategis
hal ini berkaitan dengan fungsinya selaku “pelayanan publik” guna meningkatkan
kesejahteraan, kemakmuran keamanan, keadilan dan ketenteraman bagi masyarakat. Sebab
perencanaan pembangunan nasional adalah suatu kegiatan untuk dilakasanakan dimasa depan
dalam hal ini berawal dari tahapan-tahapan proses penyusunan program dan aktivitas yang
melibatkan berbagai elemen didalamnya, demi pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya
yang ada dengan tujuannya untuk menigkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya
dalam suatu lingkungan atau wilayah yang direncanakan dalam jangka waktu tertentu. Riyadi &
Bratakusamah (2004: 8). Dalam pengertian ini pemerintah daerah sebagai peran perencana
untuk mendesain dan membentuk intreaksi dalam suatu proses menuju sasaran yang ingin
dicapai. Dengan ini pemerintah harus berperan utama dengan tugas pokok dan fungsinya
pemerintah daerah dan menyesuaikan dengan fungsi visi, misi, sasaran dan tujuan yang
terapkan. Sedangkan berkaitan dengan pengertian ini maka, Soemendar (1985:1) dalam
(Sayafiie 2011:8) bahwa, pemerintah sebagai badan yang penting dalam rangka
pemerintahannya, pemerintah mesti memperhatikan ketenteraman dan ketertiban umum,
tuntutan dan harapan serta pendapat rakyat, kebutuhan dan kepentingan masyarakat,
pengaruh-pengaruh lingkungan, pengaturan-pengaturan, komonikasi peran serta seluruh
lapisan masyarakat dan legitimasi, sebagian dari fungsi utama pemerintahan daerah yang
terutama adalah memperbaiki dan menyelesaikan tuntutan/aspirasi masyarakat.

Ndraha (1987 : 110) menyatakan bahwa peranan pemerintah dalam pembangunan


nasional amat luas, berawal dari hal yang bersifat pelayanan operasional sampai pada hal yang
bersifat ideologi dan spiritual dengan ini peran pemerintah akan mempunyai wewenang dan
kemampuan seseorang tersendiri untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya seorang
pemimping, karena tuntutan dari tugas pokok dan fungsinya sendiri bisa menyelesaikan
persoalan-persoalan dilingkungan masyarakat maupun pemerintah. Rasyid (2000 : 48)
menyampaikan bahwa pelaksanaan pemerintahan yang baik selalu berpatokan pada tugas
pokok dan fungsi yang diatur oleh peraturan yang ditentukan dan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya tergantung pihak pemimpinnya sendiri. Dalam hal ini kegiatan yang harus
dilaksanakan / dijalankan terdapat tiga fungsi yang hakiki yaitu : pelayanan (service),
pemberdayaan (empowerment), dan pembangunan (development)” dalam hubungan tersebut
menegaskan bahwa, pelayanan yang baik akan membuahkan keadilan bagi masyarakat bangsa
dan negara, sedangkan pemberdayaan adalah mendorong kemandirian masyarakat dan
pembangunan akan menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran dalam masyarakat.

PEMBAHASAN

Pandangan pembangunan menurut Saul M. Katz dan Tjokrowinoto (1993: 8),


menyatakan bahwa pembangunan adalah pergeseran dari suatu kondisi nasional yang satu
menuju ke kondisi lain, yang dipandang lebih baik. Pembangunan itu sendiri dapat pengurangan
kesenjangan pemberantasan kemiskinan absolute dan diartikan sebagai suatu proses perbaikan
yang berkesinambungan atas suatu skema baru otonomi daerah yang di dalamnya termuat
semangat melibatkan masyarakat, dengan menekankan kualitas otonomi daerah akan
ditentukan oleh sejauh mana keterlibatan masyarakat, maka dengan sendirinya harus adanya
seluruh aspirasi masyarakat semenjak dini (Abe, 2005;123). Menurut Davis dan Newstorm
dalam (Remiswal, 2013) bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-

orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan konstribusi pada
tujuan kelompok danmasyarakat atau suatu sistem sosial secara keseluruhan menuju
kehidupan yang lebih baik atau lebih manusiawi.

Dalam konteksnya yang luas, pembangunan mempunyai beberapa pengertian yang


didasarkan pada sudut pandang yang berbeda-beda. Beberapa pengertian pembangunan
tersebut ialah: Pembangunan adalah perubahan-perubahan dalam arti mewujudkan suatu
kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi sekarang.

Upaya Pemerintah dalam Melaksanakan Pembangunan Nasional

Dilansir dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), berikut


adalah beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan nasional:

Pembangunan manusia

Pembangunan ini ditujukan untuk memanusiakan manusia. Tujuan dari pembangunan


ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup serta daya saing rakyat Indonesia.Contoh upaya
pemerintah dalam pembangunan manusia adalah pemerataan pendidikan, program wajib
belajar 12 tahun, serta pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi. Contoh kebijakan
pemerintah dalam pembangunan manusia adalah adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP) serta
adanya kartu prakerja.

Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya dalam mendorong pembangunan


berkelanjutan salah satunya melalui Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. “UU Cipta Kerja telah
menyempurnakan lebih dari 80 UU untuk mendorong kemudahan berusaha dengan tetap
mengedepankan aspek keberlanjutan atau kelestarian lingkungan. Khusus untuk lingkungan
hidup dan kehutanan terdapat 3 UU yang disempurnakan yaitu UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup , UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan,
dan UU No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Kerusakan Hutan,

Selain itu, Pemerintah juga mendorong penerapan ekonomi hijau dalam industri keuangan.
Termasuk mendukung program keuangan berkelanjutan yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) yang telah mengeluarkan roadmap keuangan berkelanjutan. Roadmap tersebut
menjadi kerangka acuan bagi lembaga keuangan untuk berperan aktif, berkontribusi posistif
dalam proses pembangunan yang berkelanjutan.

“Pengembangan keuangan berkelanjutan dalam pemulihan ekonomi nasional tentu


menemui berbagai tantangan yang perlu diselesaikan bersama sama. Tantangan terbesar
keuangan berkelanjutan adalah bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat dan
pelaku usaha untuk menyelaraskan kepentingan ekonomi sosial, dan lingkungan hidup. Oleh
karena itu, Pemerintah terus merangkul berbagai pemangku kepentingan untuk menjalankan
komitmen dan menjalankan pembangunan berkelanjutan Tentunya pembangunan tidak hanya
dilakukan dalam ranah ekonomi saja, namun juga dalam ranah sosial dan budaya, politik,
pendidikan, pertahanan dan keamanan, dan lain sebagainya.

Hambatan yang bisa saja pemerintah alami adalah kurangnya partisipasi dari
masyarakat dalam melakukan pembangunan, terutama pembangunan di daerah-daerah.
Karena rencana pembangunan yang di buat oleh pemerintah masyarakat sendiri lah yang
menentukan rencana pembangunan itu akan berlangsung atau tidak. Selain itu hambatan
structural yang di katakan oleh Oakley ialah hambatan yang di pengaruhi oleh lingkungan
politik, terutama terjadi di negara-negara yang sistem politiknya cenderung tersentralisasi
dengan mekanisme pembuatan rencana, penetuan arah dan pengambilan keputusan ada pada
pemerintah, dapat di analisa bahwa hambatan structural ini di sebabkan oleh sistem politik
yang terlalu terpusat pada pemerintah, sehingga inisiatif pembuatan rencana, keputusan
pembangunan arah dan pengambilan keputusan pembangunan di dominasi oleh pemerintah
yang membuat masyarakat jadi ragu untuk mengambil suatu keputusan tersebut.

Mekanisme pembuatan rencana pembangunan dapat menjadi hambatan partisipasi


masyrakat apabila mekanisme pembuatan rencana pembangunan ini menghalangi ataupun
menghambat partisipasi masyarakat dalam menyusun perencanaan pembangunaan. Penetuan
arah pembangunan yang terpusat pada pemerintah menyebabkan perencanaan terkadang
tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pengambilan keputusan yang terlalu terpusat pada
pemerintah juga dapat menyebabkan hambatan dalam menyusun perencanaan pembangunan,
karena apabila keputusan terpusat pada pemerintah berarti mengabaikan aspirasi masyarakat
dalam menyusun perencaan pembangunan.

Pemerintah melalui SKPD memiliki peran yang sangat besar di dalam pembangunan
karena SKPD juga memiliki program pembangunan yang nantinya program itu akan di
sinkronisasikan dengan usulan dari masyarakat, usulan dari masyarakat itu sendiri nantinya
yang akan di pilah sesuai dengan wilayah kerja masing-masing.

Selain hambatan dari masyarakat, hambatan selanjutnya bisa datang dari pemerintah
itu sendiri misalnya masalah perbedaan kepentingan yang telah sering terjadi yang
menyebabkan terjadinya friksi antara beberapa daerah dan antara pemerintah daerah dengan
pemerintah pusat. Kurangnya komunikasi antara yang di butuhkan oleh pemerintah daerah ke
pemerintah pusat bisa menjadi faktor utama terhambatnya pembangunan yang akan di
laksanakan di daerah-daerah.

Faktor yang paling besar memungkinkan terjadinya perbedaan antara pemerintah pusat
dan daerah adalah pertimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Pertimbangan keuangan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat merupakan
subsitensi keuangan negara sebagai konsekuensi pembanguan tugas antara pemerintah dan
pemerintah daerah. Pemberian sumber keuangan negara kepada pemerintah daerah dalam
rangka pelaksanaan pembangunan di dasarkan atas penyerahan tugas oleh pemerintah kepada
pemerintah daerah dengan memperhatikan keseimbangan.
KESIMPULAN

Dari berbagai penjelasan di atas, betapa pemerintah memegang peran sentral dalam
proses pembangunan. Apakah pemerintah sebagai inisiator, penyedia pembiayaan, fasilitator
maupun regulator untuk mampu mengajak masyarakat maupun swasta terlibat di dalam
pembiayaan pembangunan. Salah satunya, misalnya pemerintah mempunyai kewajiban untuk
menjamin pembangunan yang merata di setiap wilayah Indonesia untuk mencegah
ketimpangan sosial di antara masyarakat Indonesia. Dan dengan adanya kepedulian pemerintah
dalam memberikan kesempatan secara langsung kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam
rencana yang menyangkut kesejahteraan mereka dan secara langsung juga melaksanakan
sendiri serta memperoleh hasil dari program tersebut. Pemerintah juga harus bisa mengatasi
hambatan dan masalah yang akan terjadi pada saat pembangunan tersebut dilaksanakan.

Pemerintah memiliki peran utama dalam mengatur regulasi ekonomi dan memastikan
infestasi yang berkelanjutan. Melalui kebijakan fiscal dan moneter, pemerintah dapat
mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas mata uang dan mendorong, pertumbuhan ekonomi
yang seimbang. Pemerintah juga bertanggung jawab dalam penyediaan layanan dasar seperti
Pendidikan, Kesehatan, dan infrastruktur. Investasi dalam sektor ini membantu meningkatkan
kualistas hidup penduduk dan menciptakan modal manusia yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA
Imtihan, H., Wahyunadi, D., & SE, D. (2017). Peran Pemerintah Dan Partisipasi Masyarakat
Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang Ds. Taman Sari Kecamatan
Gunungsari Kabupaten Lombok Barat 2016). Jurnal Trunojoyo. Ac. Id, 11(1).

Simbolon, D. S., Sari, J., Purba, Y. Y., Siregar, N. I., Salsabila, R., & Manulang, Y. (2021). Peranan
pemerintah desa dalam pembangunan infrastruktur. Jurnal Kewarganegaraan, 5(2), 295-
302.

Soares, A., Nurpratiwi, R., & Makmur, M. (2015). Peranan pemerintah daerah dalam
perencanaan Pembangunan daerah. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP), 4(2).

Hasan dkk, (2022).Ekonomi Pembangunan. Bandung, Widina BhaktiPersada hal 6-42

Nugroho, R. (2010). Pemerintah dan Pembangunan Ekonomi: Suatu Kajian Teoritis. Jakarta:
Erlangga.

Priyatno, D. (2012). Pemerintah dan Pembangunan Nasional: Suatu Pengantar. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Simatupang, T. M. (2011). Kebijakan Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.

Aspirasi, Jurnal S 1 Ilmu Politik Volume 1 Nomor 1, Agustus 2013


PEMBAGIAN TUGAS

• Abstract : - Shania Dwi Brilliani


- Nahrin zakiyah
• Pendahuluan : Rifania Primananda
Nahrin zakiyah
• Pembahasan : - Rifania Primananda
- Shania Dwi Brilliani
- Nahrin Zakiyah
- Suvenratno
• Kesimpulan : - Shania Dwi Brilliani
- Suvenratno
• Daftar Pustaka : - Rifania Primananda

Anda mungkin juga menyukai