Disusun Oleh :
Musoib Ahmad 1713034032
Dosen Pengampu :
Drs. Buchori Asyik, M.Si.
Dr. Trisnaningsih, M.Si.
SUMBER :
1) http://www.setneg.go.id (sekretariat negara Republik Indonesia)
2) https://id.scribd.com/document/365804307/Makalah-Perencanaan-
Pembangunan-Nasional-Dan-Daerah
3) https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jpap/article/download/710/639
4) http://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma/article/download/1527/pdf
5) http://ejournal.lipi.go.id/index.php/jmiipsk/article/download/655/446
KOMENTAR
Menurut UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan
nasional yang disebut Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia. Sementara pembangunan daerah adalah pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang
nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses
terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks
pembangunan manusia.
Pada era manajemen strategis seperti sekarang ini, perencanaan di daerah harus
didahului dengan penertapan visi terlebih dahulu. Kepala daerah memberikan visi
pembangunan didepan DPRD, namun visi kepala daerah belum tentu akan
menjadi visi pembangunan daerah otonom. Hal ini disebabkan DPRD yang
menjadi wakil rakyat harus melihat apakah visi pembangunan yang direncanakan
oleh kepala daerah sesuai dengan keadaan masyarakat dan didukung oleh sumber
daya manusia yang baik atau tidak. Selain itu juga dampak pembangunan akan
menguntungkan masyarakat luas atau hanya sebagian.
Dalam berbagai aktivitas pembangunan, setiap warga memiliki hak untuk terlibat
aktif. Dalam berbagai aktivitas pembangunan muali dari tahap perencanaan,
pemanfaatan sampai pengawasan memerlukan peran aktif masyarakat sebagai
kontrol sosial, dan citizen partisipation is citizen power. Karena setiap
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakatlah yang nantinya akan
merasakan dampaknya baik positif dan negatif.