Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL ILMIAH

TEMA “PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH”

(GEOGRAFI PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH)

Disusun Oleh :
Musoib Ahmad 1713034032

Dosen Pengampu :
Drs. Buchori Asyik, M.Si.
Dr. Trisnaningsih, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JUSUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
 JUDUL ARTIKEL ILMIAH :
1) Perencanaan Pembangunan Indonesia (H. Paskah Suzzeta)
2) Makalah Perencanaan Pembangunan Nasional Dan Daerah (Kiyo Anggara)
3) Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah (Soengkono Sidik)
4) Analisis Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Di Kelurahan Sei Putih
Tengah Kecamatan Medan Petisah Kota Medan (Aisyah Oktaviani Putri,
Sirojuzilam dan Abdul Kadir)
5) Perencanaan Pembangunan Di Indonesia Pascaorde Baru ( H. Fuady)

 SUMBER :
1) http://www.setneg.go.id (sekretariat negara Republik Indonesia)
2) https://id.scribd.com/document/365804307/Makalah-Perencanaan-
Pembangunan-Nasional-Dan-Daerah
3) https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jpap/article/download/710/639
4) http://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma/article/download/1527/pdf
5) http://ejournal.lipi.go.id/index.php/jmiipsk/article/download/655/446

 KOMENTAR
Menurut UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan
nasional yang disebut Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia. Sementara pembangunan daerah adalah pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang
nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses
terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks
pembangunan manusia.

Dengan demikian perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses


penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku
kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang
ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan
wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.

Pembangunan nasional di negara berkembang termasuk Indonesia,


mempreoritaskan pada pembangunan Ekonomi. Hal ini disebabkan karena di
negara-negara berkembang masih mengalami permasalahan dalam bidang
ekonomi. Selain itu pembangunan ekonomi akan mendukung dan merangsang
pembaharuan dan perubahan dalam kehidupan lain di masyarakat ke arah yang
lebih baik.

Sistem perencanaan pembangunan yang selama ini cenderung seragam, dewasa


ini mulai berubah dan muncul berbagai bervariasi tergantung pada potensi dan
permasalahan pokok yang di alami oleh daerah yang bersangkutan. Kebijaksanaan
pembangunan daerah yang selama ini hanya merupakan pendukung dari
kebijaksanaan nasional, mulai mengalami perubahan sesuai dengan keinginan dan
aspirasi yang berkembang di daerah. Keadaan demikian menyebabkan, pola dan
sistem perencanaan pembangunan dalam era otonomi juga mengalami perubahan
cukup penting dibandingkan dengan apa yang telah kita alami dalam era
sentralisasi pada pemerintahan orde baru yang lalu.

Tujuan dan sasaran utama penyusunan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004.


adalah untuk menyesuaikan sistem perencanaan pembangunan nasional dan
daerah yang berlaku di Indonesia dengan prinsip pelaksanaan otonomi daerah
tersebut.

Berkaitan dengan pencapaian tujuan-tujuan pembangunan tersebut, agar


pembangunan daerah berjalan secara efisien dan efektif, dan penyebaran
manfaatnya merata keseluruh desa dan kelurahan, maka koordinasi dan
keterpaduan menjadi kata kunci penting dalam sebuah pembangunan daerah.
Koordinasi pembangunan di Indonesia secara sungguh-sungguh dimulai sejak
orde baru, karena pada masa sebelumnya teknik perencanaan belum berkembang
dengan baik

Setiap daerah mempunyai perencanaan pembangunan jangka panjang dan pendek.


Perencanaan jangka menengah (medium-term planning) biasanya mencakup
waktu 4-5 tahun, tergantung dari masa jabatan presiden atau kepala daerah. Di
Indonesia, perencanaan jangka menengah mempunyai jangka waktu 5 tahun yang
disusun baik oleh pemerintah nasional maupun pemerintah daerah. Perencanaan
jangka menengah pada dasarnya merupakan jabaran dari perencanaan jangka
panjang sehingga bersifat lebih operasional. Perencanaan jangka panjang
berisikan perumusan kerangka ekonomi makro, strategi, kebijakan dan program
pembangunan yang disusun berdasarkan visi dan misi presiden atau kepala daerah
terpilih. Di samping itu, perencanaan jangka menengah juga memuat sasaran dan
target pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif supaya perencanaan tersebut
menjadi lebih terukur dan mudah dijadikan sebagai dasar dalam melakukan
monitoring dan evaluasi

Di dalam melakukan pembangunan, setiap pemerintahan daerah memerlukan


perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluai terhadap
pembangunan yang di lakukan. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan
bidang ekonomi, maka terjadi peningkatan permintaan data dan indikator–
indikator pembangunan yang menghendaki ketersediaan data sampai tingkat
kabupaten/kota. Data dan indikator–indikator pembangunan yang diperlukan
adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Kunci utama keberhasilan sebuah pembangunan terletak pada pada kualitas


perencanaan pembangunan tersebut. Seorang pembuat rencana harus mampu
untuk merumuskan pembangunan di berbagai sektor. Dengan demikianseorang
pembuat rencana pembangunan dituntut untuk memeliki pengetahuan dan
wawasan yang luas dalam pembangunan sebuah daerah berdasar segala potensi
yang dimiliki oleh daerah tersebut. Sektor yang harus memperoleh perhatian dari
seorang pembuat rencana mencakup sektor sumber daya alam yang terkandung di
daerah tersebut, sektor sosial ekonomi serta sektor fisik dan infrastruktur.

Pada era manajemen strategis seperti sekarang ini, perencanaan di daerah harus
didahului dengan penertapan visi terlebih dahulu. Kepala daerah memberikan visi
pembangunan didepan DPRD, namun visi kepala daerah belum tentu akan
menjadi visi pembangunan daerah otonom. Hal ini disebabkan DPRD yang
menjadi wakil rakyat harus melihat apakah visi pembangunan yang direncanakan
oleh kepala daerah sesuai dengan keadaan masyarakat dan didukung oleh sumber
daya manusia yang baik atau tidak. Selain itu juga dampak pembangunan akan
menguntungkan masyarakat luas atau hanya sebagian.

Banyak proyek infrastruktur yang dicanangkan pemerintah daerah tentu


memerlukan banyak lahan dan mempengaruhi kualitas lingkungan hidup,
pemanfaatan sumberdaya alam untuk kegiatan pembangunan haruslah bersikap
normatif dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup serta menjamin keberlanjutan dan kelestarian lingkungan hidup.

Selain itu, sangatlah penting untuk memahami hakikat pembangunan


perekonomian indonesia yang telah digariskan oleh konstitusi sebagaimana
termasuk dalam pasal 33 UUD 1945. Perekonomian nasional disusun atas usaha
bersama, berdasarkan prinsip demokrasi ekonomi dan asas kekeluargaan.

Dalam berbagai aktivitas pembangunan, setiap warga memiliki hak untuk terlibat
aktif. Dalam berbagai aktivitas pembangunan muali dari tahap perencanaan,
pemanfaatan sampai pengawasan memerlukan peran aktif masyarakat sebagai
kontrol sosial, dan citizen partisipation is citizen power. Karena setiap
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakatlah yang nantinya akan
merasakan dampaknya baik positif dan negatif.

Setiap kegiatan pembagunan haruslah bersifat pareto superior (membangun


menguntungkan segala pihak terutama masyarakat), bukan pareto optimal
(membangun mengorbankan orang lain). Tujuan utama pembangunan adalah
untuk kemcapai kemakmura dan kesejahteraan warga negara indonesia. Niali-nilai
penting dari partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah untuk pertama,
peran masyarakat adalah sebagai suatu strategi. Maksudnya, peran serta
masyarakat merupakan strategi untuk mendapat dukungan masyarakat.

Kedua, peran masyarakat sebagai suatu kebijakan. Masyarakat merupakan suatu


objek yang potensial dikorbankan oleh pembangunan. Oleh karena iu masyarakat
memiliki posisi tawar untuk mengkonsultasikan haknya, ketiga, peran serta
masyarakat sebagai alat komunikasi. Pera serta masyarakat ditunjukan untuk
mendapakan informasi untuk pegambilan keputusan pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai