Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI

DAN IMPLEMENTASI PENDEKATAN PARTISIPATIF


PERENCANAAN DI KOTA MADIUN

Diajukan Untuk Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan

Dosen Pengampu Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan :


Oscar Radyan Danar, S.AP., M.AP., Ph.D

Oleh

Nama :Rozi Anavi Munawaroh

NIM :195030100111015

Kelas : Perencanaan Pembangunan (H)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT sang Pemilik
Alam Semesta yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya. Berkat rahmat-
Nya lah peneliti mampu menyelesaikan penulisan paper yang berjudul “Analisis
Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi dan Implementasi Pendekatan
Partisipatif Perencanaan di Kota Madiun”. Paper ini ditujukan untuk memenuhi
tugas Ujian Akhir Semester Genap 2020-2021 mata kuliah Perencanaan
Pemnangunan Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Administrasi. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Oscar Radyan Dana, S.AP, M.AP, Ph.D
selaku dosen Perencanaan pembangunan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.

Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik serta saran yang membangun dari berbagai pihak sangat peneliti harapkan.
Hal tersebut guna perbaikan penulisan paper ini dan demi perbaikan kualitas
penulisan. Akhirnya tidak lupa peneliti memohon maaf apabila di dalam penulisan
ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Semoga paper ini mampu
memberikan manfaat dan mampu memiliki nilai tambah kepada para pembacanya.

Malang, 11 Juni 2021

Penulis

2
Analisis Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi dan
Implementasi Pendekatan Partisipatif Perencanaan di Kota
Madiun
Rozi Anavi Munawaroh

Abstrak
Pemerintah daerah dalam upaya menyelenggarakan pememinthan
yang baik pasti memiliki upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan pembangunan merupakan salah satu langkah dan proses yang
dilakukan pemerintah daerah untuk menjalankan pemerintahan dengan baik
dengan melakukan berbagai kegiatan pembangunan dan perencanaan diberbagai
bidang yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perencanaan pembangunan disusun dari permasalahan-permasalah dan isu-isu
yang berkembang dimasyarakat. Salah satu permasalahan pembangunan yang
penting untuk pembangunan daerah dan perlu mendapatkan perhatian adalah
pembangunan ekonomi. Kajian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses
langkah perencanaan pembangunan ekonomi Kota Madiun dan bagaimana
implementasi pendekatan partisipatif dalam perencanaan pembangunan.
Pembangunan ekonomi sangat penting dilakukan dengan arah kebijakan
strategis. Tulisan ini ditulis dengan metode deskriptif melalui analisis data dan
sumber sekunder berupa study literatur. Kota Madiun pada dasarnya telah
menyusun permasalahan perekonomian di daerahnya dan merumuskan strategi
dan arah kebijakan sesuai dengan konsep dan teori perencanaan pembangunan
dan mengimplementasikan pendekatan partisipatif didalamnya.

Kata Kunci: Perencanaan Pembangunan, Pembangunan Ekonomi, Pendekatan


Partispatif

PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pemerintah telah mengalami berbagai perubahan dan
paradigma yang membuat adanya berbagai perubahan arah strategi dan kebijakan
dalam upaya penyelenggaraan pemerintah itu sendiri. Proses penyelenggaraan
pemerintahan Indonesia tidak hanya berpusat pada pemerintah pusat namun juga
pada pemerintah daerah. Pemerintah pusat sendiri telah memberikan kewenganan
pada pemerintah daerah untuk mampu mandiri dan menjalankan
kepemerintahannya sendiri dengan berdasar pada potensi daerah sendiri, hal ini
juga telah dijelaskan terkait konsep desentralisasi dan otonomi daerah. Proses
tercapainya penyelenggaraan pemerintahan baik untuk negara ini tentunya tidak
terlepas dari upaya perencanaan pembangunan, baik itu pada pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah. Desentralisasi membawa arah baru pada pemerintah

3
daerah di Indonesia, adanya desentralisasi merupakan upaya peningkatan peran
pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan pembangunan daerah yang lebih
baik dan tentunya dengan mengedepankan potensi daerah serta peran masyarakat
di daerah. Perencanaan pembangunan pada dasarnya adalah proses penyusunan
upaya dan strategi pemerintah untuk mecapai visi misi dan arah tujuan
pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah. Perencanaan pembangunan
dilakukan atas dasar pengkajian pemasalahan dan isu-isu yang berkembang di
masyarakat untuk mewujudkan peningkatan pelayanan, kesejahteraan dan
pembangunan daerah. Permasalahan- permasalahan yang terjadi dalam masyarakat
sanga banyak dan kompleks mulai dari bidang sosial politik, budaya, pendidikan,
lingkungan ekonomo dan lainnya.
Salah satu bidang yang mana sangat berpengaruh dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan daerah adalah bidang
ekonomi. Jika kita melihat pengertian daerah yang ditinjau dari aspek ekonomi
sebagaimana dikutip dalam Hanly Fendi (2017) dimana suatu daerah dianggap
sebagai ruang dimana kegiatan ekonomi terjadi dan didalamnya ada berbagai
pelosok ruang dengan sifat yang sama seperti pendapatan perkapitanya, sosial
budayanya, geografis dan sebagainya. Hal ini jelas bahwa bidang ekonomi memang
sangat menentukan dan menjadi faktor dalam pembangunan daerah, dimana
pastinya dalam proses penyelenggaraan pemerintah tidak ada yang terlepas dengan
peningkatan perekonomian dan segala permasalahan didalamnya. Sehingga dalam
proses penyelenggaraan pemerintah daerah perlu untuk menyusun perencanaan
pembangunan ekonomi yang tepat dan strategis sehingga mampu untuk
mengentaskan segala permasalahan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan
sebagai proses pemerintah dan masyarakat untuk mampu mengelola sumber daya
yang ada dan mampu membentuk pola kemitraaan untuk menciptakan suatu
lapangan kerja untuk upaya perkembangan kegiatan ekonomi daerah (Hanly Fendy,
2017). Upaya menyelesaikan permaslahan ekonomi perlu dilakukan dengan perlu
adanya perumusan permaslahan yang ada, analisi permasalahan dan perumusan
strategi arah kebijakan yang bersumber dari permasalahan yang terjadi agar tepat
pada sasaran, Strategi pembangunan juga harus melihat konsep strategi dan konsep
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dan konsep perencanaan pembangunan.
Salah satu pendekatan perencanaan yang mampu untuk merumuskan arah dan
strategi kebijakan agar sesuai dengan keingan masyarakat adalah dengan
pendekatan partisipatif.
Proses perencanaan pembangunan tentunya harus memiliki arah dan dasar
dalam pengambilan sikap yang dapat berupa pendekatan-pendekatan perencanaan.
Pendekatan perencanaan akan memberikan arah dalam berjalannya upaya
merencanakan program pembangunan sesuai dengan tujuan dengan tepat.
Pendekatan perencanaan partisipatif merupakan salah satu perencanaan dalam
upaya pembangunan yang sangat menunjang proses penyelenggaraan pemerintah
daerah yang menekankan pada keterlibatan berbagai pihak atau stakeholder tekait.
Adanya pendekatan partisipasi dalam proses perencanaan pembangunan dalam

4
suatu daerah merupakan sebuah paradigma yang mampu mewujudkan keadilan
diberbagai pihak dan tentunya perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan
dapat terarah sesuai apa yang menjadi aspirasi serta kebutuhan setiap komponen
yang terlibat didalamnya. Perencanaan partisipatif menurut Smith (1973) pada
dasarnya adalah keterlibatan individu atau kelompok yang berada dalam suatu
masyarakat yang dilibatkan dalam proses keputusan. Keterlibatan individu,
kelompok ataupun berbagai stakeholder terkait dalam proses merencanakan dan
membuat program atau kebijakan menuju pembangunan daerah pada dasarnya
dapat dijadikan bentuk antisipasi berbagai permasalahan, seperti mengurangi
adanya sentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, mengurangi tindakan-
tindakan penyelewengan dalam proses pembangunan daerah, dan lain sebagainya.
Upaya perencanaan pembangunan ekonomi di suatu daerah dirumuskan
berdasarkan analisis permasalahan dan isu-isu strategis yang ada. Kota Madiun
merupakan salah satu Kota di Jawa Timur yang kini tengah terus berbenah dalam
upaya pembangunan di daerahnya. Proses perencanaan pembangunan di Kota
Madiun dirumuskan sesuai dengan langkah dan tahapan yang telah ditentukan,
dimana sebelum merumuskan strategi perencaanaan pada dasarnya adalah mampu
mengetahui dan menganalisia permasalahan-permasalahan dan isu strategis yang
ada di daerah. Isu-isu strategis dan permasalahan ekonomi di Kota Madiun saat ini
mengarah pada kurangnya penguatan dan pemanfatan potensi daerah secara efektif
dan efisien, serta kurangnya peningkatan sumber daya masyarakat. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa pada praktiknya dalam penyelenggaraan pembangunan di
Kota masih kurang melibatkan peran dan partisipasi masyarakat. Sehingga perlu
diketahui bagaimana penerapan pendekatan partisipatif dalam proses perencanaan
pembangunan di Kota Madiun dalam proses perumusan dan penyusunan rencana
pembangunan.

KAJIAN PUSTAKA

A. Perencanaan Pembangunan

Perencanaan menurut G.R.Terry (2003) merupakan proses memilih dan


menghubungkan sebuah fakta, membuat dan mengasumsikan terkait masa yang
akan datang dengan jalan melakukan penggambaran serta perumusan kepentingan-
kepentingan yang dibutuhkan dalam mencapai sebuah hasil yang diinginkan.
Menurut Tjokoramidjojo sebagaimana digkutip dalam (Syafalevi, 2011) perencanaan
dalam arti luas merupakan sebuah proses dalam mempersiapkan kegiatan yang
dilakukan dengan sistematis untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan
menurut Listyangsih (2014) merupakan suatu proses yang terus menerus atau secara
kontinu yang meliputi dua aspek yaitu formulasi perencanaan dan pelaksanaan.
Listyangsih (2014) menjelaskan bahwa perencanaan digunakan untuk melakukan
kontrol serta evaluasi terkait jalannya kegiatan karena pada dasarnya rencana
bersifat sebagai sebuah pedoman dari pelaksanaan kegiatan. Pembangunan menurut
Sondang Siagian (2000) adalah sebuah usaha yang mempunyai tujuan guna

5
mewujudkan kondisi pertumbuhan serta perkembangan secara sadar serta
terencana yang ditempuh oleh pemerintah dalam suatu negara untuk menuju suatu
negara yang moderinita dalam rangka mewujudkan pembinaan bangsa atau nation
building.
Menurut Todaro yang sebagaimana dikutip dalam (Muhammad. Mukmin,
2019) pembangunan merupakan proses yang meliputi banyak demensi dan berbagai
hal dasar atas sikap dan struktur masyrakat maupun organisasi pemerintahan yang
berupaya untuk mengejar akselerasi peningkatan pertumbuhan ekonomi,
mengentaskan kemiskinan serta ketimpangan pendapatan, Kemudian lebih lanjut
Todaro menjelaskan bahwa pembangunan memiliki tiga komponen dasar yang
merupakan dasar konseptual yang hakiki dimana pembangunan dapat mampu
mencukupi kenutuhan pokok, mampu meningkatkan jati diri dan harga diri serta
adanya kemampuan untuk sebuah kebebasan dalam memilih.
Perencanaan pembangunan menurut Riyadi dan Bratakusumah sebagaimana
dikutip oleh (Mukmin, 2019) merupakan suatu proses untuk merumuskan sebuah
keputusan dan aterlatif pilihan-pilihan yang berdasr pada data dan fakta yang
dijadikan sebagai acuan dalam melakukan serangkaian aktivitas kegiatan. Menurut
Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN) “Perencanaan pembangunan merupakan suatu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan sebuah rencana-rencana
pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat ditingkat pusat
maupun daerah”. (UU No,25 Tahun 2004 Tentang SPPN)
Perencanaan pembangunan pada dasarnya dilakukan dengan berdasar pada
prinsip-prinsip-prinsip tertentu.“Prinsip-prinsip perencanaan pembangunan
sebagaimana dikutip melalui (Muhammad, Mukmin. 2019) adalah sebagai berikut:
a. kegiatan yang dilakukan dimana kegiatan tersebut berhubungan dengan
kebutuhan masyarakat;
b. Pembangunan masyarakat yang seimbang memerlukan penerapan program dan
beberapa tujuan;
c. perubahan sikap pada masyarakat yang penting dicapai pada tahap awal
sebuah perencanaan;
d. pembangunan masyarakat menginginkan sebuah peningkatan partisipasi
masyarakat yang lebih baik, proses revitalisasi pemerintah lokal dan transisi
menuju administrasi lokal yang efektif;
e. pelatihan pemimpin lokas untuk menjadi salah satu tujuan program;
f. mendorong sikap partisipasi wanita dan pemuda;
g. sebagai upaya efektif dalam memberikan bantuan pemerintah secara intensif
dan extensive pada program yang diinisiasi oleh masyarakat.” (Muhammad
Mukmin, 2019)
Pada dasarnya perencanaan pembangunan merupakan sebuah proses dan
tahapan yang disusun untuk melakukan suatu kegiatan dengan terencana dan
berkaitan dengan tujuan meningkatkan pembangunan diberbagai bidang dalam

6
sebuah pemerintahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyrakat dan
meningkatkan proses penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.

B. Pendekatan Pertisipatif Perencanaan


Pendekatan perencanaan pada dasarnya adalah sebuah cara atau perbuatan
untuk memahami atau sebagai dasar dalam proses perencanaan dalam mencapai
arah dan tujuan. Pendekatan perencanaan partisipatif menurut Smith (1973)
merupakan adanya suatu keterlibatan individu atau kelompok yang ada dalam
masyarakat dalam membuat sebuah keputusan atau tindakan. Maripah (2017)
menjelaskan mengenai perencanaan pembangunan partisipatif berarti perencanaan
yang memiliki tujuan adanya keterlibatan kepentingan rakyat dan dalam proses
perenecanaanya melibatkan rakyat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Perencanaan pembangunan dengan pendekatan partisipatif tidak hanya
mengikutsertakan keterlibatan rakyat atau masyarakat, tetapi juga terkait
bagaimana optimalisasi berbagai pihak atau stakeholder dalam proses mencapai
pembangunan sesuai yang direncanakan. Hal ini sesuai yang dijelaskan oleh
Suratman (2008) bahwa perencanaan partisipatif menekankan patisipasi luas dari
seluruh stakeholder dalam proses perencanaan serta dalam pengambilan keputusan
dalam pembengunan. Keterlibatan berbagai pihak atau stakeholder dan perannya
dalam proses perencanaan pembangunan haruslah seimbang yang mana masing-
masing memiliki peran masing-masing dan sangat berpengaruh dalam pencapaian
strategi pembangunan itu sendiri. Stakeholder adalah seorang individu, kelompok
atau organisasi yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan dimana mereka
memiliki kepentingan, keterlibatan serta memiliki pengaruh secara positif maupun
negatif dalam kegiatan dan program perencanaan pembangunan (Hertifah, 2003).
Peran stakeholder dalam proses dan program perencanaan pembangunan dijelaskan
oleh Nugroho (2014) diantaranya meliputi;
a. Policy creator, merupakan stakeholder yang memiliki peran sebagai pengambil
keputusan dan menentukan kebijakan. Stakeholder yang berperan dalam hal ini
seperti pemerintah dan lembaga terkait.
b. Koordinator, merupakan stakeholder yang berperan untuk mengkoordinasikan
pihak lainnya. Misalnya adalah pihak pemerintah bersama lembaga institusi
pemerintah maupun swasta
c. Fasilitator, merupakan stakeholder yang memiliki peran dalam mefasilitasi dan
mencukupi kebutuhan kelompok sasaran
d. Akselerator, stakeholder yang memiliki peran dalam percepatan dan kontribusi
pada suatu program agar berjalan lebih cepat dalam pencapaiannya
Pendekatan partisipatif sangat penting dalam upaya perumusan visi misi dan
arah strategi perencanaan pembangunan berlandaskan pada pemasalahan serta isu
strategis yang ada disekitar masyarakat atau daerah.

7
C. Permasalahan dan Isu Strategis Pembangunan Daerah
Permasalahan pembangunan merupakan segala hal yang membuat kondisi
atau situasi pada suatu daerah tertentu dimana situasi tersebut membuat
ketidakstabilan dan hambatan dalam proses pembangunan dan pemerintahan di
daerah yang harus menjadi perhatian oleh berbagai pihak untuk diselesaikan.
Permasalah pembangunan timbul ketika adanya gap expectation antara kinerja
pembangunan yang dicapai saat ini dengan apa yang direncanakan dan yang
diinginkan untuk dicapai dimasa depan dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat
(RPJMD Kota Madiun, 2017). Permasalahan pembangunan pada dasarnya terjadi
ketika adanya sebuah hal yang masih belum digunakan dengan optimal, masih
belum termandaatkan dan memberikan ancaman pada hal tertentu.
Isu strategis adalah suatu kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau yang
perlu dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena pada
dasarnya isu strategis memiliki dampak yang signifikan pada daerah dan memiliki
karakteristik atau bersifat penting, mendasar, medesak, berjangka panjang, dan
mententukan tujuan penyelenggaraan pemerintahan di daerah yang akan didatang
(RENSTRA, 2018). Pada dasarnya isu strategis erat kaitannya dengan permasalahan
dimana isu strategis merupakan permasalahan yang lebih spesifik,lebih mendasar
dan mendesak dari permaslahan umum lainnya.

D. Pembangunan Ekonomi Daerah


Pembangunan pada dasarnya adalah proses dimana segala aspek yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat yang bersifat multidimensi dimana sebagai
upaya untuk meningkatkan kemampuan suatu wilayah, negara atau daerah menuju
kearah yang lebih baik. Pembangunan ekonomi daerah merupakan salah satu aspek
yang mampu membantu pembangunan daerah itu sendiri. Menurut Hanly Fendy
(2017) menjelaskan bahwa pembangunan ekonomi daerah merupakan sebuah
proses yang meliputi segala aspek yang berhubungan peningkatan dan
pertumbuhan ekonomi seperti peningkatan ilmu pengetahuan dan pengembangan
perushaan baru, pembangunan industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja
untuk produk jasa yang lebih baik, dan pembentukan institusi yang mendukung.
Pembangunan ekonomi dimasyarakat dikatan oleh Sukirno (2006) diharapkan
mampu untuk meningkatkan kesempatan kerja, tingkat pembangunan meningkat
dan kemakmuran masyarakat semakin tinggi. Pada dasarnya pembangunan
ekonomi daerah merupakan proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya
mampu membentuk sebuah pola keterkaitan dan hubungan antara pemerintah
dalam memanfaatkan sumber daya, merancang upaya perkembangan dan
pertumbihan ekonomi dan segala hal yang berkaitan dengan perekonomian dengan
berbagai pihak yang bersangkutan pada suatu daerah tersebut.
Proses pembanguan dimasyarakat sebagaimana dikutip dalam Hanly Fendi
(2017) emiliki tiga tujuan inti yang harus dicapai diantaranya yaitu: (1) peningkatan
ketersediaan dan peningkatan disteribusi berbagai macam kebitihan pokok
masyarakat, seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan perlindungan, (2)

8
peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan
namun juga mencangkup penambahan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas
pendidikan, peningkatan kesejahteraan kemanusiaan dan material pada masyarakat
(3) mampu untuk memperluas pilihan ekonomi sosial bagi setiap individu
masyarakat dan membebaskan meraka dari hambatan dan ketergantungan serta
memberikan kekuatan pada masyarakat. Pembangunan perekonomian dari daerah
harus juga dirumuskan dengan tepat dan dilandaskan pada konsep strategi yang
tepat. Terdapat empat strategi yang dapat dikembangkan dalam pembangunan
ekonomi yang sebagaimana dikutip dalam (Hanly Fendi, 2017) diantaranya yaitu:
1. Strategi pengembangan fisik atau lokalitas
Strategi pengembangan fisik atau lokalitas (Locality or Physical Development
Strategy), merupakan strategi yang dikembangakan melalui program perbaiki
kondisi fisik atau lokalitas dearah yang ditunjukan untuk pengembangan dan
pembangunan bidang industri, dan perdangan yang memiliki pengaruh positif
dalam pembangunan usaha daerah, dan mampu untuk menciptakan identitas
daerah, pesona (amenity base), kualitas hidup dan meningkatkan daya tarik kota
(civic center).
2. Strategi pengembangan dunia usaha
Stategi pengembangan dunia usaha atau (Business Development Strategy)
merupakan salah satu hal yang penting dalam perencanaan pembangunan
ekonomi daerah dimana akan menciptakan daya tarik, kreasi dan daya tahan
daerah dalam kegiatan dunia usaha menuju perekonomian yang sehat. Strategi
ini dapat ditempuh melalui seperti penciptaan iklim usaha yang baik,
pembuatan pusat informasi yang memudahkan masyarakat, pembuatan sistem
pemasaran dan lain-lain.
3. Strategi pengembangan sumber daya manusia
Pembangunan suatu daerah hal yang paling berpengaruh dan penting adalah
manusia didalamnua yaitu masyarakat. Masyarakat merupakan komponen yang
harus diperhatikan diberbagai bidang pembangunan daerah, masyarakat
merupakan pelaku pembangunan itu sendiri. Jika manusia dalam suatu daerah
tidak memiliki kemampuan, kompetensi dan tidak mampu untuk membangun
daerah maka sudah pasti daerah tidak meningkatkan perekonomiaanya. Maka
sumber daya manusia perlu diperhatikan dan perlu adanya peningkatan kualitas
sumberdaya manusia untuk mendukung pembangunan ekonomi. Strategi
pengembangan sumber daya manusia (Human Resource Development Strategy)
dapat dilakukan dengan pelatihan atau training, pengembangan lembaga
pelatihan, peningkayan kompetensi masyarakat dalam umkm dan lain-lain.
4. Strategi pengembangan ekonomi masyarakat
Strategi pengembangan ekonomi masyarakat (Community-based Development
Strategy) berkaitan bagaimana pembangunan ekonomi harus mampu
meningkatkan potensi ekonomi masyarakat atau kelompok masyrakat tertentu
di suatu daerah, dan mampu untuk menggali potensi yang ada dimasyarakat
yang mampu meningkatkan perekonomian daerah yang mandiri. Strategi

9
pengembangan perekonomian dapat dilakukan dengan pengadaan berbagai
kegiatan pengembangan masyarakat seperti pemberdayaan atau empowerment
seperti penciptaan proyek padat karya untuk meningktakan usaha.
Pengembangan ekonomi masyarakat dilakukan dengan tujuan mampu
memberikan manfaat bagi kelompok masyarakat tertentu dan meberikan
mandaat sosial pada masyarakat.
Implementasi strategi yang telah dijelaskan diatas dapat diterapkan dan
menjadi dalam merumuskan strategi. Perumusan strategi akan dapat terarah dan
dapat terklasifikasi dengan baik sesuai dengan arah kebijakan yang akan dicapai
dan aspek permasalahan. Empat strategi ini dapat menjadi acuan untuk
mengklasifikasikan strategi pembangunan ekonomi sesuai dengan aspek, seperti
pembangunan fisik dan insfrastruktur, pembangunan sumber daya, pembangunan
dunia usaha, penhembangan dunia usaha dan pengembangan ekonomi masyarakat.

METODE PENULISAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode
analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2018)
pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang berbasis pada filsafat yang
digunakan untuk meneliti kondisi ilmiah dan lebih menekan pada makna.
Metodologi penelitian kualitatif bertujuan untuk menganalisis atau
mendeskripsikan fenomena atau objek penelitian yang berasal dari aktivitas sosial.
Analisis deskriptif dalam penulisan ini digunakan dengan tujuan untuk
menggambarkan, dan mendeskripsikan permasalahan dan topik mengenai
perencanaan pembangunan bidang ekonomi dan implementasi pendekatan
partisipatif di Kota Madiun Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi
kepustakaan atau pengumpulan bahan bahan pustaka melalui literatur-literatur
yang ada dan penelitian terhadulu.

HASIL PEMBAHASAN DAN DISKUSI


A. Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi di Kota Madiun
Perencanaan pembangunan pada dasarnya adalah sebuah proses terencana
yang bertujuan untuk menyusun strategi atau program-program yang bertujuan
untuk pembangunan. Perencanaan pembangunan melalui berbagai langkah dan
proses yang panjang. Bedasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Undang Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2008
tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana pembangunan daerah, setiap daerah perlu merumuskan Rencana
Pembagunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD. Adanya RPJMD pada suatu
daerah disusun berdasarkan penjabaran visi misi dan program kerja pemerintah
dimana didalamnya memuat segala kebijakan pembangunan, program dan rencana
kerja, rencana keuangan daerah dan lainnya. Sebelum merumuskan Visi, Misi dan
Strategi pembangunan daerah tidak terlepas dari isu -isu strategis dan pemasalahan

10
dari daerah, dimana pemerintah daerah, stakeholder terkait dan mesyarakat harus
mampu mengetahui permasalahan daerahnya dan bagaimana strategi yang harus
dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan konsep pendekatan partisipasi perencanaan
dimana peran masyarakat dan stakeholder sangat menentukan dalam perumusan
visi, misi dan strategi arah pembangunan yang akan dilaksanakan.
Pemerintah Kota Madiun dalam menyelenggarakan pembangunan daerah
telah melaksanakan proses perencanaan pembangunan sesuai dengan langkah dan
proses yang ditentukan. Perencanaan pembangunan di Kota Madiun dimulai
dengan pengkajian permasalahan setiap daerah, mulai dari pengadaan musrembang
pada setiap kecamatan, Pengkajian masalah pada setiap kecamatan kemudian
disusun dalam permasalahan dan isu strategis daerah dan kemudian menjadi dasar
dalam perumusan strategi dan kebijakan. Permasalahan pembangunan di Kota
Madiun berdasarkan RPJMD dikelompokkan menjadi lima yaitu permasalahan
pembangunan yang bersifat struktural pemerintah, permasalahan pembangunan
terkait penyelenggaraan wajib pelayanan dasar, permasalahan penyelenggaraan
urusan wajib tidak pelayanan dasa, permasalahan penyelenggaraan urusan
pemerintah secara pilihan dan permasalahan penunjang pembangunan.
Permasalahan-permasalahan pembangunan ini diklasifikasikan dengan tujuan agar
dalam proses analisa permasalahannya dapat tersusun sesuai dengan klasifikasinya
dan dalam proses perumusan strategi dan arah kebijakan dapat sesuai dengan
rumusan masalah yang sudah dipetakan. Permasalahan ekonomi merupakan salah
satu permasalahan yang kompleks di Kota Madiun dan memerlukan perhatian
khusus.
Permasalahan perekonomian yang ada di Kota Madiun berdasarkan sumber
data sekunder dan analisis penulis diantaranya yaitu:
1. Pertumbuhan perekonomian yang relatif tinggi pada sektor makro namun
berbanding terbalik pada sektor mikro. Peningkatan perekonomian di Kota
Madiun dinilai masih belum berkualitas dimana masih belum tercapainya
indikator kesejahteraan masyarakat seperti laju pertumbuhan angakatan kerja
yang masih rendah. Selain itu investasi yang ada di Kota Madiun sudah cukup
potensial namun disisi lain masih belum mampu meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) secara signifikan.
2. Berkaitan dengan tingkat kemiskinan di Kota Madiun menurut RPJMD Kota
Madiun Tahun 2017 dinilai sudah cukup rendah namun dalam pelayanan dasar
seperti Kesehatan, pendidikan dan insfastruktur masih belum optimal.
3. Mengenai angka pengangguran berdasarkan data BPS Kota Madiun
mengindikasikan bahwa jumlah penggangguran terbuka sebesar 4 ribu jiwa
dimana partisipasi penduduk perempuan dalam bekerja lebih rendah
dibandingkan laki-laki (BPS, 2020) hal tersebut juga terlihat jelas bahwa di Kota
Madiun lapangan pekerjaan yang ada masih terbatas. Tingginya angka
pengangguran ini
4. Tingginya inflasi yang berpengaruh pada menurunya pendapatan rill
masyarakat dan daya beli masyarakat. Selain itu permasalahan yang terjadi juga

11
terkait kurangnya akses dan pemanfaatkan sumber daya perekonomian dan
belum optimalnya pemafaatan hasil sumber daya dan pembangunan oleh
masyarakat.
5. Potensi ekonomi daerah juga menjadi permasalahan pada bidang ekonomi
dimana masih belum dikelola dengan baik dan optimal seperti pada sektor
perdangangan, pariwisata dan jasa. Pada bidang perdagangan yang merupakan
bidang menunjang pertumbuhan ekonomi kota Madiun masih memiliki banyak
permasalahan seperti masih terbatasnya sarana perdangan atau distribusi karena
kurang memadainya kondisi dan fasilitas pasar di Kota Madiun maupun disetiap
daerah, kurangnya pengawasan bidang ekspor dan impor, kurang memadainya
sumber daya manusia serta kurang adanya sinkronasi regulasi terkait PKL.
Permasalahan-permasalahan ekonomi di Kota Madiun dirumusakan
berdasarkan permasalahan yang ada dan terjadi di sekitar masyarkat Kota Madiun.
Proses perencanaan pembangunan dilakukan ketika telah merumusakan beberapa
permaslahan dan kemudian dapat merumuskan strategi arah kebijakan yang dapat
dilakukan. Perumusan strategi kebijakan pembangunan ekonomi dapat menerapkan
statregi pembagunan ekonomi yang dianalisa melalui pengelompokan strategi yang
dijelaskan oleh Hanly Fendy (2017) meliputi strategi pembangunan fisik atau
lokalitas (locality or physical development strategy), strategi pengembangan dunia
usaha (bussines development strategy), strategy pengembangan sumber daya manusia
(human resources development strategy) dan startegi pengembangan ekonomi
masyarakat (community-based development strategy). Berdasarkan empat
pengelompokkan penulis mengalisa recana strategi pembangunan ekonomi yang
didasarkan pada RPJMD Kota Madiun sebagai berikut:
1. Strategi pembangunan fisik atau lokalitas
 Pada aspek pembangunan fisik untuk menunjang pembangunan ekonomi
adalah dengan melakukan peningkatan dan pengembangan destinasi wisata
yang memperkenalkan wisat kota Madiun dan menarik pariwisata serta
investor, yaitu membangun quick win Pecel Land. Pecel Land ini merupakan
pembuatan kawasan untuk pengembangan potensi daerah kota Madiun
mulai pariwisata, industri UMKM seperti membangun wadah UMKM
pengolahan dan produksi sambel pecel, pembangunan galeri dan museum
Kota Madiun yang mengangkat potensi wisata pecel, pembangunan sektor
oleh-oleh dan lainnya.
 Peningkatan pembangunan pada sektor industri dan perdagangan yaitu
pembangunan kembali Pasar Kota Madiun dan pasar di setiap daerah di Kota
Madiun serta melakukan peningkatan dan pemeliharaaan sarana dan
prasarana pasar.
 Pembangunan sentra UMKM untuk kelompok UMKM di Kota Madiun yang
diberdayakan untuk pengembangan sumber daya dan potensi daerah, seperti
pusat oleh-oleh dan produk khas Kota Madiun yang membantu masyarakat
untuk mampu mandiri dan mengurangi pengangguran.

12
 Penataan tata ruang dan pembuatan serta pengembangan ruang terbuka hijau
di Kota Madiun untuk menunjang pariwisata Kota.
 Pemangunan perumahan atau pemukiman untuk mendorong pembukaan
lapangan pekerjaan, serta penyediaan dan peningkatan pemeniuhan
perumahan yang layak huni bagi masyrakat khususnya masyrakat
berpenghasilan rendah.
2. Strategi pengembagang dunia usaha
 Membangun ekosistem transaksi digital dalam menjamin kelancaran
pembayaran menuju less cash dengan didukung usaha melek keuangan atau
financial literate, selain itu dilakukan dengan meningkatkan kerjasama dengan
penyedia transaksi elektronik.
 Membuat peraturan daerah terkait tenaga kerja,
 Meningkatkan iklim investasi dan meningkatkan dan perluasan peyerapan
tenaga kerja
 Pada sektor perdagangan pemerintah berupaya untuk meningkatkan
kontribusi sektor perdagangan bedar dan industri sebagai leading sektor
eceran dilakukan dengan pembuatan dan pengembangan Hub industri
unggulan, meningkatkan daya saing produktif,
3. Strategi pengembangan sumber daya manusia
 Pada pelaku industri atau usaha pemerintah mengupayakan untuk
meningkatkan kemampuan mengelola transaski menuju kemudahan dalam
pembayaran diera digital
 Upaya dalam mengembangkan program peningkatan kesejahteraan
masyrarakat dengan peningkatan pendapatan rumah tangga (income)
dilakukan dengan memberdayakan SDM Produktif falam sektor ekonomi
kreatif
 Peningkatan kualitas pendidikan dan pemenuhan kewajiban pendidikan bagi
masyarakat yang kurang mampu dengan upaya wajib belajar serta bantuan
sarana dan prasaran pendidikan dan beasiswa pendidikan
 Pembuatan program pendidikan non-formal peningkatan skill kaum pemuda
dan pengangguran, serta untuk perempuan atau ibu rumah tangga di Kota
Madiun yang dapat meningkatkan kemandirian dan berbasis berwirausaha
untuk meningkatkan peluang lapangan pekerjaan dan mengurangi
pengangguran.
4. Strategi pengembangan ekonomi masyarakat
 Menggali potensi unggulan daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah
seperti meningtkanya pertumbuhan PDRB, menurunkan laju inflasi daerah,
meningkatnya PDRB perkapita, menurunnya indeks ketimpangan regional
dan menurunkan angka penduduk miskin
 Pengembangan destinasi wisata di Kota Madiun yang memiliki positioning
yang kuat di masyarakat unruk meningkatkan pendapatan asli daerah dan
restribusi daerah

13
 Pengembangan galeri oleh oleh dengan pendampingan pemberdayaan
masyarkat di sektor UMKM dan branding UMKM dengan memanfaatkan
media pemasaran hasil dari UMKM di Kota Madiun
B. Implementasi Pendekatan Partisipatif dalam Pembangunan Ekonomi di Kota
Madiun.
Pendekatan partisipatif adalah pendekatan yang menekankan pada peran
stakeholder dan kontribusinya dalam proses perencanaan pembangunan suatu
daerah mulai dari analisa dan perumusan permasalahan, analisa isu strategis,
perumusan visi dan misi hingga perumusan arah dan strategi kebijakan
pembangunan. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif sangat berpengaruh
dan harus diterapkan dalam perencanaan pembangunan suatu daerah hal ini
dikarenakan pada konsepnya pembangunan suatu daerah harus menampung segala
apresiasi masyarakat, menyelesaikan permasalahan masyarakat dan mampu
memanfaatkan segala potensi yang ada didaerah, dimana semua itu membutuhkan
peran masyarakat dan pihak lainnya untuk merumuskan strategi sesuai dengan
situasi yang terjadi di masyarakat. Pendekatan partisipatif dalam perencanaan
pembangunan Kota Madiun pada dasarnya telah diterapkan melalui adanya
berbagai musyawarah perencanaan pembangunan daerah, atau Musrembang.
Penerapan dan pembagian peran stakeholder dalam perencanaan partisipatif dalam
pembangunan ekonomi di Kota Madiun sebagai berikut:
a. Policy creator, merupakan stakeholder yang memiliki peran sebagai pengambil
keputusan dan menentukan kebijakan. Policy creator atau pengambil keputusan
disini adalah pemerintah dimana pemerintah Kota Madiun sebagai pembuat
segala bentuk peraturan dan kebijakan pembangunan ekonomi di kota Madiun
seperti membuat kebijakan terkait ketenagakerjaan, dan perturan perekonomian
kota Madiun
b. Koordinator, merupakan stakeholder yang berperan untuk mengkoordinasikan
pihak lainnya. Pihak yang memegang perang coordinator pada dasarnya adalah
pemerintah dimana pemerintah melakukan koordinasi kepada berbagai pihak
seperti pada masyarakat, pihak instansi dan lembaga pemerintah maupun
swasta, akedmisi dan lainnya, Pada perencanaan pembangunan kota Madiun
sudah diterapkan salah satunya pemerintah menggandeng pihak swasta dan
lembaga non pemerintahan dalam pembangunan Pecel Land.
c. Fasilitator, merupakan stakeholder yang memiliki peran dalam mefasilitasi dan
mencukupi kebutuhan kelompok sasaran. Peran fasilitator dalam pembangunan
dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintah dimana pemerintah meberika
segala fasilitas, akses dan prosedur untuk mempercepat proses pembangunan
selain itu swasta sebagai pihak yang bekerjasama dalam penyediaan modal
dalam pembangunan terutama dalambidang insfraktruktur
d. Akselerator, stakeholder yang memiliki peran dalam percepatan dan kontribusi
pada suatu program agar berjalan lebih cepat dalam pencapaiannya. Peran
akselelator adalah peran semua pihak dimana dalam realisasi strategi dan upaya

14
mewujudkan program pembangunan membutuhkan kolaborasi stakeholder,
mulai dari pemerintah, swasta masyarakat, akdemisi dan media.
Berapa contoh implementasi pendekatan partisipatif dalam perencanaan
pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah madiun seperti adanya
Musrembangkel dimana pemerintah Kota Madiun memberikan kesempatan
masyarakat untuk menyampaikan usulan dan menghimbau kepada masyrakat
untuk memberikan usulan strategi pembangunan dengan skala prioritas dalam
penyediaan fasilitas di keluarhan baik fisik dan pengembangan fasilitas non fisik
untuk pengembangan masyarakat kelurahan (madiunkota.go.id). Selain itu
pemrintah juga Kota Madiun sesuai dikutip dalam (madiuntoday.id, 2019)
menghimbau untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan meningkatkan
kehadirannya dalam Musrembang Kecamatan untuk pembangunan kota Madiun
yang merupakan bentuk visi dan misi kota Madiun dalam meningkatkan
kesejahteraan Masyarakat. Musrembang Kecamatan dinilai sebagai wadah aspirasi
dan kebutuhan masyrakat mulai dari RT, Keluruhan dan Kecamatan. Tidak hanya
partisipasi dalam musyawarah pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk
berperan dalam pelaksanaan pembangunan yaitu melalyi pengiram delegasi dalam
program kegiatan pemerintah. Terkait pembangunan ekonomi daerah, pemerintah
meberikan keleluasaan untuk masyarakat mengusulkan anggaran pembangunan
yang banyak namun harus rasional dan professional serta sesuai dengan substansi
kinerja pemerintah daerah (RKPD)

PENUTUP
Perencanaan pembangunan bidang Ekonomi di Kota Madiun telah
dilakukan sesuai dengan proses dan prosedur perencanaan pembangunan dimana
pemerintah memulai dengan perumusan permasalahan dan isu-isu strategis yang
ada dan menetapkan arah kebijakan sesuai dengan skala prioritas. Pemerintah
Kota Madiun dalam perumusan strategi kebijakan yang dirumuskan dinilai telah
sesuai dengan permasalahan yang ada dengan menempatkan empat strategi
perumusan perencanaan pembangunan ekonomi. Selain itu dalam perencanaan
pembangunan pemerintah Kota Madiun telah mengupayakan adanya peran
sinergis berbagai stakeholder dan tentunya masyarakat yang dibuktikan dengan
beberapa data bahwa adanya penyelenggaraan Musrembang Kecamatan maupun
kelurahan yang mengajak masyarakat untuk turut hadir dalam Musrembang dan
berpartisipasi dalam program perencanaan pembangunan.

REFERENSI

Bappeda Kota Madiun. 2017. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota


Madiun.

Dewi. 2021. Musrenbang Kelurahan, Wali Kota Ajak Warga Oro-Oro Ombo Disiplin
Protokol Kesehatan. Diakses melalui

15
https://madiunkota.go.id/2021/01/13/musrenbang-kelurahan-wali-kota-ajak-
warga-oro-oro-ombo-disiplin-protokol-kesehatan/, pada 8 Juni 2021

Fendy, Hanly. 2017 STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN


EKONOMI DAERAH. Manado: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Ratulangi.

Hetifah, S.J Sumarto. 2003. Inovasi, Partisipasi dan Good Governance : 20 Prakarsa
Inovatif dan Partisipatif Di Indonesia. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia

Kilas jatim. 2020. Walikota Madiun Imbau Warga Berpartisipasi Dalam


Pembangunan. Diakses melalui http://kilasjatim.com/wali-kota-madiun-
imbau-warga-berpartisipasi-dalam-pembangunan/ pada 8 Juni 2021

Nugroho, Hermawan Cahyo; Soesilo Zauhar; dan Suryadi. 2014. Koordinasi


Pelaksanaan Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten
Nganjuk. Jurnal J-PAL, 5(1) : 12-22.

Smith, Richard Warren, 1973. A Theoretical Basis of Participatory Planning. Policy


Sciences 4, p.275-295.

Madiunkota.go.id. 26 Oktober 2019. Buku 1 Masterplan Smart City Kota Madiun 2019-
2024. (online)(https://madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2020/02/Buku-1-
Masterplan-Smart-City-Kota-Madiun-2019-2024-ver.5_26112019.pdf, diakses
pada 8 Oktober 2020)

Madiunkota.go.id. 26 Oktober 2019 Buku 2 Masterplan Smart City Kota Madiun 2019-
2024. (online) (https://madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2020/02/Buku-2-
Masterplan-Smart-City-Kota-Madiun-2019-2024-versi4_26112019.pdf, diakses
pada 8 Oktober 2020)

Madiunkota.go.id. 26 Oktober 2019. Buku 3 Masterplan Smart City Kota Madiun 2019-
2024. (online) (https://madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2020/02/Buku-3-
Masterplan-Smart-City-Kota-Madiun-2019-2024-versi4_26112019.pdf, diakses
pada 8 Oktober 2020)

Madiuntoday.id. 2019. Walikota Madiun Imbau Warga Berpartisipasi Untuk


Pembangunan. Diakses melalui https://madiuntoday.id/2019/02/07/walikota-
imbau-peran-aktif-masyarakat-untuk-pembangunan-kota/ pada 8 Juni 2021

Maripah. 2017. Perencanaan Pembangunan Partisipatif Dalam Penyusunan Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Di Desa Pangkalan Baru

16
Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik. Universitas Riau. 4(2). 1-15

Mukmin, M. (2019). Perencanaan Pembangunan. Journal of Chemical Information and


Modeling, 53(9), 1689–1699.

Siagian, S. P. (2000). Administrasi pembangunan: konsep, dimensi, dan strategi.

Sugiyono, (2018), Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D, CV. Alfabeta,
Bandung

Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional (SPPN)

17

Anda mungkin juga menyukai