Anda di halaman 1dari 14

Perencanaan Pembangunan

PERENCANAAN

DISUSUN OLEH :

1. Zakhul Mizwar 5. Muhammad Ardi A


2. Oktavius Boli Bae 6. Yopita A
3. Agustinus Bani Ati 7. Margaretha Tiwa
4. Lasarus Lepe 8. Sisilia Narsi Kolong

JURUSAN EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


BUDI UTOMO
MALANG
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis haturkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan penulis segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “PERENCANAAN”. Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat
terselesaikan dengan bantuan beberapa pihak diantaranya:

1. Ibu Dra. Munifah Zunairi, M. Kes selaku dosen mata kuliah Perencanaan Pembangunan.

2. Kedua orang tua kami yang senatiasa memberikan doa dan semangat serta pihak-pihak
yang turut serta dalam menyumbang ide, saran maupun bantuannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
utamanya untuk mata kuliah Perencanaan Pembangunan. Penulis sadar masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi itu semua akan penulis jadikan
tolak ukur untuk penyusunan makalah selanjutnya.

Malang, Maret 2012

Penulis
DAFTAR ISI

Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

Bab II : Pembahasan

2.1 Apa saja yang diperlukan dalam Membentuk Perencanaan?

2.2 Apa Pengertian Perencanaan,Fungsi Perencanaan dan Bagaimana Proses Perencanaan di


Berbagai Negara serta macam – macam Perencanaan?

2.3 Bagaimana Peranan Pemerintah Terhadap Perkembangan Sosial Ekonomi?

2.4 Bagaimana Proses dari Perencanaan Ekonomi Menuju Perencanaan Pembangunan

2.5 Bagaimana Sejarah Perencanaan di Indonesia

Bab III : Penutup

3.1 Kesimpulan

Daftar Pustakai
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan, membuat strategi untuk


mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi
lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.

Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah
rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama. Sedangkan rencana
formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai macam kegiatan antara lain
perencanaan social ekonomi dan perencanaan pembangunan, sebab perencanaan ini
merupakan proses dasar di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan
diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun
kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi, karena fungsi-
fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan
dalam perencanaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apa saja yang diperlukan dalam Membentuk Perencanaan?

b. Apa Pengertian Perencanaan,Fungsi Perencanaan dan Bagaimana Proses Perencanaan di


Berbagai Negara serta Macam – macam Perencanaan?

c. Bagaimana Peranan Pemerintah Terhadap Perkembangan Sosial Ekonomi?

d. Bagaimana Proses dari Perencanaan Ekonomi Menuju Perencanaan Pembangunan?

e. Bagaimana Sejarah Perencanaan di Indonesia?


1.3 TUJUAN PENULISAN

a. Untuk mengetahui diperlukan dalam Membentuk Perencanaan.

b. Untuk mengetahui Pengertian Perencanaan,Fungsi Perencanaan dan Bagaimana Proses


Perencanaan di Berbagai Negara serta Macam – macam Perencanaan.

c. Untuk mengetahui Peranan Pemerintah Terhadap Perkembangan Sosial Ekonomi.

d. Untuk mengetahui Proses dari Perencanaan Ekonomi Menuju Perencanaan


Pembangunan.

e. Untuk mengetahui Sejarah Perencanaan di Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN

Dewasa ini dilihat dari perkembangan akan pertumbuhan ekonomi lebih diarahkan pemerataan
serta peningkatan kemampuan para pelaku ekonomi. Untuk itu perlu didahului dengan perencanaan yang
matang karena perencanaan merupakan cabang ilmu ekonomi yang harus dipelajari dan dipahami.

Dari kenyataan tersebut dapat diakui bahwa dalam proses pembangunan masyarakat diperlukan
sekali hubungan yang saling mendukung antara berbagai bidang, bahkan ilmu ekonomi itu sendiri untuk
keberhasilannya perlu bersinergi dengan bidang – bidang social dan non ekonomi secara serasi. Misalnya
pandangan hidup , ideology Negara, dan politik social.

Dalam proses pentingnya perencanaan sebelum melakukan tindakan ekonomi semata - mata demi
peningkatan kualitas pelaku ekonomi untuk menanggulangi kegagalan – kegagalan yang terjadi dalam
proses kegiatan ekonomi.

2.1 KEPERLUAN AKAN PERENCANAAN

Dasar-dasar alasan yang melatar belakangi adalah karena tanpa adanya pengarahan dan campur
tangan pemerintah ini maka pekembangan masyarakat tidak di dasarkan pada:

1. Penggunaan sumber-sumber pembangunan secara efesien dan efektif

2. Keperluan mendobrak kea rah perubahan structural ekonomi dan social masyarakat

3. Yang terpenting adalah arah perkembangan untuk kepentingan social

Perencanaan di lihat dari segi suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan dengan lebih baik
mendapatkan alas an yang lebih kuat untuk melakukan perencanaan.

1. Dengan adanya perencanaan di harapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang di tujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.

2. Dengan perencanaan maka di lakukan suatu perkiraan (forecasting) t erhadap hal-hal dalam masa
pelaksanaan yang akan dilalui.

3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara yang terbaik (the
best alternative) atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik (the best combenation).

4. Dengan perencanaan di lakukan penyusunan sekala prioritas.


5. Dengan adanya rencana maka aka nada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan
atau efaluasi (control /evaluation).

Dari segi ekonomi maka perencanaan dasar alasannya adalah:

1. Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas secara efesien dan efektif.

2. Perkembangan ekonomi yang mantap.

3. Stabilitas ekonomi, menghadapi siklus konjungtur.

Mengapa dilakukan perencanaan ekonomi dan tidak di serah kan sepenuhnya kepada ekonomi pasar?
Hal ini adalah sebagai berikut:

1. Perlunya penanggulangan terhadap instabilitas ekonomi atau terdapatnya luktuasi konjungtur.

2. Ekonomi pasar dapat menghasilkan distribusi pendapatan yang kurang adil.

3. Mekanisme pasar dapat mempunyai kekurangan-kekurangan dalam soal hubungan upah.

4. Keborosan-keborosan ekonomi pasar.

5. Perancanaan ekonomi juga sering di lakukan untuk menanggapi perubahan-perubahan besar.

Bagi Negara-negar baru berkembang dasar alas an dapat di tambah antara lain:

1. Keyakinan idiologo politik.

2. Belum sempurna atau lemahnya mekanisme pasar.

3. Perubahan struktur ekonomi.

4. Tingkat infestasi yang masih rendah.

5. Belum berkambangnya wirausaha(enterpreneur).

6. Teknologi yang masih lemah.

2.2 ARTI PERENCANAAN, FUNGSI PERENCANAAN DAN BAGAIMANA PROSES PERENCANAAN DI


BERBAGAI NEGARA SERTA MACAM – MACAM PERENCANAAN.

A. Arti dan fungsi perencanaan


Dari berbagai dasr alas an mengadakan perencanaan itu maka di sini di kemukakan beberapa rumusan
tentang perencanaan yang diharapkan akan menjelaskan arti dan fungsi perecanaan.

a. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang
ada supaya efesien dan efektif.

c. Perencanaan adalah penentuan yang akan di capai atau yang akan di lakukan, bagaimana, bilamana dan
oleh siapa.

d. Albert Waterston menyebutkan perencanaan pembangunan adalah melihat ke depan mengambil pilihan
berbagai alternative dari kegiatan untuk mencapai tujuan masa depan tersebut dengan terus mengikuti agar
supaya pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan.

e. Perencanaan pembangunan adalah supaya pengarahan penggunaan sumber- sumber pembangunan (


termasuk sumber – sumber ekonomi) yang terbatas adanya, untuk mencapai tujuan – tujuan keadaan social
ekonomi yang lebih baik efesien dan efektif .

Di dalam perencanaan ataupun perencanaan pembangunan perlu di ketahui 5 hal pokok:

1. Adalah permasalahan – permasalahan pembangunan suatu Negara atau masyarakat yang di kaitkan dengan
sumber – sumber pembangunan yang dapat di usahakan, dalam hal ini, sumber – sumber daya ekonomi dan
sumber – sumber daya lainnya.

2. Adalah tujuan serta sasaran recana yang ingin di capai.

3. Adalah kebijakan dan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran rencana dengan melihat penggunaan sumber
– sumbernya dan pemilihan alternative – alternatifnya yang terbaik.

4. Penterjemahan dalam program –program atau kegiatan – kegiatan usaha yang konkrit.

5. Adalah jangka waktu pencapain tujuan.

Dalam penetapan tujuan dan terutama dalam cara pencapain tujuan itu tiga unsur penting dari pada
perencanaan yang meminta perhatian adalah:

1 perlunya koordinasi,

2 konsistensi antara berbagai vaiabel social ekonomi suatu masyarakat,

3 penetapan skala prioritas.


B. Perencanaan di berbagai Negara

a. perencanaan ekonomi ataupun perencanaan pembangunan pada umumnya di lakukan oleh masyarakat
yang mengafalsafa negra atau masyarakat yang berasas sosialis.

b. Perencanaan ekonomi juga di lakukan di Negara – Negara industry yang maju dengan sector swasta yang
kuat.

c. Perencanaan pembangunan mengadakan tinjaun jangka jauh, proyeksi kecandungan – kecandungan


berdasar variable –variabel ekonomi yang ada seperti perkembangan penduduk, teknologi, kegiatan –
kegiatan ekonomi terutama yang menyangkut tabungan, konsumsi dan invenstasi, dan lain – lain.

d. Perencanaan pembangunan juga banyak di laukukan oleh Negara – neraga maju. Hal ini di landasi oleh
dasar pikiran bahwa Negara – negra tersebut juga melakukan pertumbuhan secara terus menerus .

e. Di negara – negara baru berkembang di lakukan pula perencanaan ekonomi atau pembangunan.
Perencanaan yang sering di lakukan adalah:

1. Perencanaan proyek demi proyek

2. Perencanaan skotrol

3. Perencanaan investasi menyeluruh sector public

4. Perencanaan komprehensif meliputi sector pemerintah dan sector masyarakat.

f. Perencanaan di Negara – Negara baru berkembang seperti di sebutkan di atas dapat berjalan dengan pola
dan gaya etatisme, serba Negara dan cara perencanaan terpusat.

g. Dengan cara tinjauan lain yang lebih didasarkan atas pengalaman perencanaan Negara – Negara baru
berkambang di Asia, Douglas Paauw mengemukan bahwa ada empat klasifikasi perencanaan tersebut.

Pertama; mereka yang melakukan perencanaan pembangunan secara cukup maju (cara perencanaannya),
misalnya di India.

Kedua; kemudian golongan the small effective Planners, yang lebih menggunakan Policies yang efektif
terhadap sector swasta, seperti Malaysia dan Taiwan.

Ketiga; the free enterprice equivators yaitu yang lebih menyerahkan kepada kekuatan pasar dan tidak
adanya perencanaan yang sesungguhnya, seperti Philipina.

Keempat; the doctrinaire nationalists yang sebenarnya suatu sistem perencanaan etatisma. Hal dilakukan di
Ceylon, Birma dan Indonesia.

C. Macam – macam Perencanaan.


Rencana dapat kita lihat dengan cara klasifikasi yang berlainan;

a. Perencanaan yang dilaksanakan oleh Negara – Negara pada umumnya.

1. Rencana di waktu Perang, Segala sumber – sumber ekonomi yang tersedia diusahakan pemanfaatannya
seefisien dan seefektif mungkin untuk tujuan – tujuan di waktu Perang.

2. Perencanaan anti siklus

3. Perencanaan Perspektif

4. Perencanaan proyek demi proyek

5. Perencanaan investasi sector public

6. Perencanaan komprehensif

7. Perencanaan secara regional secara fisik adalah suatu perencaanaan yang mengusahakan kemanfaatan
fungsional secara optimum dari tata ruang atau tata tanah atau mengusahakan keseimbangan ekologis.
Contohnya perencanaan kota, wilayah, daerah transmigrasi atau pemukiman baru dan wilayah aliran sungai
secara serbaguna.

8. Perencanaan Pembangunan. Rencana investasi sector publik, rencana komprehensif dan Perencanaan
regional yang mempunyai tujuan – tujuan perkembangan social ekonomi suatu daerah.

b. Perencanaan dari segi ketat atau kurang ketatnnya, perlu (imperatife) atau kurangperlunya suatu rencana.

1. Planning by perspective. Perencanaan hanya memberikan gambaran tentang prospek perkembangan


keadaan masa depan, kemungkinan perkembangan masa depan.

2. Planning by inducement atau Planning through the market. Perencanaan yang bersifat mendorong atau
mempengaruhi melalui berbagai kebijaksanaan serta penggunaan mekanisme pasar kegiatan social ekonomi
masyarakat.

3. Planning by direction. Perencanaan ini lebih ketat ada tujuaan yang jelas dan tegas, pelaksanaan yang ketat
untuk mencapai tujuan dan pengarahannya lebih sadar.

4. Complete control Planning. Perencanaan ini meliputi segi kehidupan yang lebih luas dengan menetapkan
secara tegas pola investasi, produksi,distribusi dan konsumsi.

c. Perencanaan dari segi luas atau kurang luasnya wilayah yang diliputi oleh suatu rencana. Perencanaan kota
misalnya adalah suatu perencanaan yang hanya meliputi suatu wilayah kota, perencanaan regionalmeliputi
suatu wilayah yang lebih luas.

d. Perencanaan dari segi jangka waktu rencana. Tentang hal ini ada rencana jangka panjang, menengah dan
rencana jangka pendek.
e. Perencanaan Komprehensif dimana penyerasian antara perencanaan menyeluruh (aggregate), perencanaan
sektoral dan proyek – proyek dapat dikemukakan dua macam perencanaan yaitu :

Pertama; forward planning atau planning above, dimulai dengan penyusunan rencana menyeluruh dan
kemudian membagi dalam rencana sector selanjutnya dalam rencana proyek – proyek.

Kedua; backward planning atau planning form below, rencana kegiatan investasi pemerintah maupun non
pemerintah disusun terlebih dahulu baru diselesikan dengan kerangka makronya.

2.3 PERANAN PEMERINTAH TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI.

Di dalam masing – masing perencanaan yang longgar maupun ketat, yang imperative maupun
kurang imperative sebenarnya bisa dilakukan oleh pemerintah dalam berbagai macam tingkat peranan
(derajat campur tangan) untuk menggerakan perekonomian masyrakat.

Irving Sverdlow mengemukakan pendapat tentang peranan pemerintah adalah sebagai berikut :

a. Operation atau pelaksanaan operasi sendiri oleh pemerintah dimana pemerintah menjalankan sendiri
kegiatan social ekonomi. Misalnya Pembuatan jalan, pembangunan pabrik, pengurusan langsung produksi
dan distribusi listrik.

b. Direct Control atau Pengendalian secara langsung. Peran pemerintah dalam menggerakan ekonomi
masyrakat melalui pengendalian secara langsung. Misalnya pemberian ijin, penentuan kuota, dan tariff.

c. Indirect Control atau Pengendalian secara tidak langsung. Pemerintah dapat pula melakukan campur tangan
dalam rangka mengarahkan kegiatan social ekonomi masyarakat. Misalnya Pembangunan sekolah – sekolah,
perguruan tinggi.

d. Direct Influence atau Pemengaruhan secara langsung. Dalam hal ini pemerintah melakukan peranan
dengan mempengaruhi secara langsung agar masyrakat melakukan kegiatan social eknomi tertentu.
Misalnya pemengaruhan supaya masyarakat gemar menabung, mengikuti program keluarga berencana dan
dorongan ekonomi lemah, membentuk koperasi sebagai wahana social ekonomiah.

e. Inderct Influence atau Pemengaruhan secara tidak langgsung. Peranan pemerintah daalam mengarahkan
kegiatan social ekonomi masyaraakat secara ringan. Misalnya pemberian informasi pasaran untuk barang –
barang eksport.
2.4 BAGAIMANA PROSES DARI PERENCANAAN EKONOMI MENUJU PERENCANAAN PEMBANGUNAN.

Perkembangan kecendrungan perencanaan ekonomi ke perencanaan pembangunan di sebabkan oleh


alasan – alas an sebagai berikut :

a. Dalam usaha pelaksanaan pembangunan terasa bahwa perencanaan ekonomi yang menghasilkan berbgai
kemajuan ekonomi. Dalam hal ini dapat diukur berbagai indicator – indicator ekonomi belum dapat
memberikan gambaran bahwa usaha pembangunan berjalan secara sehat, wajar, di berbagai bidang yang
saling mendukung. Pokok masalahnya adalah karena semakin lama diakui bahwa pembangunan diberbagai
bidang saling berkaitan dan mendukung.

b. Karena keberhasilan pembangunan ekonomi harus didukung oleh perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan diberbagai bidang yang lain. Misalnya pembangunan di bidang pertanian.

c. Orientasi ini juga didukung oleh adanya pendapat bahwa perancanaan hendaknya mendukung suatu usaha
pembangunan secara berencana yang dalam mengusahakan keterlibatan aktif masyarakat. Pendekatan ini
lebih bersifat pendekatan kebudayaan dan social.

d. Kesimpulan dari berbagai kalangan terutama kalangan PBB yaitu bahwa kebijaksanaan dan program –
program ekonomi bertujuan mencapai hasil – hasil yang sifatnya ekonomi. Tetapi tidak dapat disangkal
program –program ekonomi tersebut secara langsung tidak akan mempunyai pengaruh hasil yang bersifat
social.

Keempat hal tersebut diatas merupakan bagian dari kecendrungan dalam perencanaan yang
dinamakan pendekatan integrative.

Namun demikian tidak bisa dihindari bahwa isi utama darri perencanaan pembangunan masih berupa
prinsip – prinsip dan teknik – teknik perencanaan ekonomi dengan aalasannya sebagai berikut :

a. Ternyata bahwa pembangunan ekonomi merupakan sector ekonomi yang mempunyaui daya dongkrak
terbesar. Dimasa lalu bidang ekonomi merupakan kenyataan keterbelakang banyak Negara yang baru
berkembang.

b. Prinsip dan teknik perencanaan ekonomi berkembang paling maju dalam peralatan analisanya. Hal ini
disebabkan karena perencanaan ekonomi lebih mudah dihitung.

c. Indikator pembangunan dalam bidang ekonomi relative lebih muddah dikembangkan karena ukurannya
lebih mudah dihitung.

d. Lemahnya peralatan analisa ilmu social dalam menunjang perkembangan social ekonomi. Demikian pula
lemahnya indicator pembangunan dibidang social budaya.
2.5 PENGALAMAN PERENCANAAN DI INDONESIA

Usaha-usaha perencanaan ekonomi atau pun perencanaan pembangunan dilakukan di Indonesia


dimulai sejak tahun 1947, setelah berjuang mempertahan kemerdekaannya.

Pada tanggal 12 April 1947 dibentuk oleh presiden suatu badan bernama panitia pemikir siasat
ekonomi atau di sebut juga sebagai “Brain Trust”.

Pemikiran tersebut dapat di katakan sebagai usaha yang paling mula dari suatu perencanaan di
bidang ekonomi.

Namun demikian pada tahun 1947 itu juga, pada bulan juli, di mulai dengan suatu perencanaan
beberapa sector ekonomi.

Sejak tahun 1952 di mulai usaha – usaha suatu perencanaan Yang lebih bersifat menyeluruh, biarpun
inti utamanya tetap adalah sector public . suatu Dewan perancang Negara di bentuk dengan badan
penyelenggara yang di namakan Biro perancang Negara. Dalam rangka ini telah berhasil disusun suatu
rencaanapembangunan lima tahun mulai 1956 – 1960.

Pada tahun 1957 diadakan suatu musyawarah nasional pembangunan (MUNAP). MUNAP
memutuskan untuk mengusulkan kepada pemerintah pembentukan dewan perancang nasional diketahui
oleh Mohamad Hatta. Namun demikian perkembangan tidak menghasilkan hal seperti itu karena kemudian
dibentuk DEPERNAS diketahui Muhamad Yamin dengan wakil – wakil ketua Ukar Bratakusum,
Soekardi dan Sakirman. DEPERNAS berhasil menyusun rencana pembangunan nasional
semesta berencana (RPNSB) 1961 – 1969. Rencana pembangunan yang meliputi jangka waktu delapan
tahun ini terbagi atas rencana tahapan tiga dan lima tahun.

Dapat dikemukakan bahwa rencana – rencana sampai dengan tahun 1953 tersebut menyangkut satu
sector tertentu. Sedang RPLT dan RPNSB bersifat menyeluruh menyangkut pembangunan social ekonomi,
bahkan RPNSB dimaksudkan sebaagai rencana dalam rangka usaha pembangunan bangsa. Perencanaan ini
lebih merupakan suatu dokumen politik dari pada suatu perencanaan pembangunan yang menjadi dasar
bagi pelaksanaan kegiatan yang nyata.

Dilihat dari segi usaha berencana dalam arti yang luas yaitu penggunaan dan pelaksanaan
kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk menanggapi permasalahan-permasalahan ekonomi, suatu urayan yang
cukuplengkat tentang pengalaman di Indonesia antara tahun 1950-1957 di berikan oleh Bruce
Glassburner.kebijaksanaan dan kontropersi kebijaksanaan terutama ditujukan untuk perubahan struktur
ekonomi khususnya di bidang pola pimilikan dan penguasaan faktor-faktor produksi serta peranan unsur –
unsur ekonomi dalaqm masyarakat. Pada akhir tahun 1966 (Oktober) di mulai suatu rencana dalam bentuk
program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dewasa ini dilihat dari perkembangan akan pertumbuhan ekonomi lebih diarahkan pemerataan
serta peningkatan kemampuan para pelaku ekonomi. Untuk itu perlu didahului dengan perencanaan yang
matang karena perencanaan merupakan cabang ilmu ekonomi yang harus dipelajari dan dipahami.

Dari kenyataan tersebut dapat diakui bahwa dalam proses pembangunan masyarakat diperlukan
sekali hubungan yang saling mendukung antara berbagai bidang, bahkan ilmu ekonomi itu sendiri untuk
keberhasilannya perlu bersinergi dengan bidang – bidang social dan non ekonomi secara serasi. Misalnya
pandangan hidup , ideology Negara, dan politik social.

Dalam proses pentingnya perencanaan sebelum melakukan tindakan ekonomi semata - mata demi
peningkatan kualitas pelaku ekonomi untuk menanggulangi kegagalan – kegagalan yang terjadi dalam
proses kegiatan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai