Oleh:
Nama : Ahmad Efendi
NPM : 192107248
No Absen : 08
Lokal : 6C Non Reguler
2022
KATA PENGANTAR
Panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Ahmad Efendi
192107248
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kegiatan 'yang diorganisir, secara sadar dan terus menerus dalam usaha
untuk memilih alternatif terbaik yang tersedia dalam rangka mencapai tujuan
tertentu'.
yang akan menjadi fokus pembahasan , walaupun masih banyak definisi lain
yang dapat dijadikan alternatif dalam istilah perencanaan (Conyers, 1982, pp.
1-2).
mengenai konsep tentang sifat perencanaan. Di satu sisi adalah model yang
ideal envision rencana teknis sebagai produk crafted imparsial, oleh para
pakar dianggap memiliki akses ke semua data yang diperlukan, dan hampir
1
terjadilah peningkatan permintaan dan indikator-indikator yang
lebih baik, maka setiap perangkat daerah diharuskan menyusun rencana kerja
yang akan menjadi acuan dalam penentuan ide, gagasan, dan strategi terhadap
lingkungan organisasi dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan, dan strategi
pembangunan daerah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
fakta yang menunjukkan bahwa tidak ada Negara di dunia ini tidak mementingkan
sekalipun, peranan dan intervensi pemerintah masih tetap ada dan dibutuhkan
untuk kepentingan publik baik melalui kebijakan fiskal dan moneter, dan maupun
masyarakat terhadap peran pemerintah masih sangat besar. Namun di satu sisi,
perannya dibatasi pada hal-hal yang fungsinya sebagai regulator, koordinator, dan
motivator, atau dengan istilah yang dikemukakan oleh Keynes campur tangan
b. Adanya Eksternalitas,
4
c. Adanya Barang Publik,
(tenaga kerja, SDA, kapital) harus terjaga dengan baik dalam arti bahwa
sebaiknya tidak digunakan untuk kegiatan yang tidak produktif atau bersifat
Hal yang sama dengan penggunaan modal. Dalam konteks inilah perlunya
perencanaan.
oleh
5
4. Bantuan Luar Negeri
a. Bantuan dari negara donor akan berpeluang lebih besar, jika disertai
lebih matang.
B. Perencanaan Pembangunan
hati-hati yang memiliki cakupan jangka panjang. Hal ini biasa digunakan
perencanaan makro bidang prioritas nasional baik yang bersifat lintas propinsi
maupun masalah spesifik pada lokalitas. Dalam hal ini PPN terdiri atas
6
Perencanaan provinsi adalah menyusun perencanaan lintas kab/kota untuk
PPN dan PPD merupakan perencanaan yang tidak dapat dipisahkan satu
memberikan arah (pedoman) yang diikuti oleh daerah dalam menentukan visi
bersifat Top-Down. Pada sisi lain PPD adalah berkaitan dengan kontribusi
merumuskan perencanaan secara tepat sesuai dengan kondisi riil daerah atau
nilai-nilai lokal daerah itu sendiri. Atas dasar itu kalau konsep ini
wilayah interseksi dalam dua diagram ven seperti pada gambar 2 (c ) berikut
7
ini. Semakin besar wilayah interseksinya maka semakin besar unsur sinergitas
perencanaan daerah dan nasional. Namun tidak berarti bahwa wilayah diluar
pembangunan daerah..
Daerah.
perencanaan.
8
5. Untuk menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,
standar mutu.
yang dimiliki.
dimensi yaitu:
9
perencanaan yang biasanya berjangka waktu 10-25 tahun. Pada saat Orde
(RKP) nasional dan RKP daerah yang dulu dikenal dengan istilah
10
tujuan yang akan dicapai. Tidak ada keharusan, tetapi yang ada adalah
bagi konsumen untuk memilih jenis barang dan jasa yang akan
tersedia maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan pernah tercapai.
11
ditetapkan dalam bentuk uang dan perkiraaan dibuat atas dasar berbagai
yang tepat terhadap hubungan antara investasi dan output. Dengan kata
uang atas program dan kegiatan yang direncanakan. Ini berarti uang
uang yang terbatas maka perencanaan uang menjadi sesuatu yang sangat
12
merupakan kendala. Bagi Negara sedang berkembang, perpaduan antara
pembangunan.
menangani rencana yang sifatnya dasar seperti batu bara, semen, baja,
13
transportasi, bahan bakar, pupuk dan perlatan pertanian dsb. Pada sector
Berapa banyak barang dan jasa yang akan diproduksi tergantung pada
maka jumlah produksi tidak dapat diubah dengan mudah. Jika ada
14
terpusat. Pelaku- pelaku ekonomi seperti swasta dan unit individu
atas kesepakatan antara sisi supply dan sisi demand. Perencanaan yang
dengan tingkat harga yang berlaku. Namun perlu pula dicermati bahwa
15
mekanisme harga. Oleh karena itu, biasanya pemerintah menetapkan
apa, kapan, berapa banyak, dan bagaimana barang dan jasa yang akan
asas yang saling melengkapi dengan empat cara: (i) untuk memberikan
16
dimana indikasi pasar kurang, (iii) melenyapkan fluktuasi siklis dalam
Negara seperti ini, terdapat harga pasar yang menjadi dasar penjualan
produksi diawasi dan diatur oleh badan perencana pusat dengan cara
yang paling efisien. Selain itu tercipta kesejahteraan yang lebih besar
alat produksi dan distribusi, maka setiap warga Negara digaji sesuai
17
mengurangi ketidakmerataan. Akhirnya, di bawah perencanaan sosialis,
Ini berarti tidak ada pelaku ekonomi yang lebih mendominasi kegiatan
angkutan kereta api, jalan raya, dan udara, pembangkit tenaga listrik, pos
18
dan telekomunikasi dan sebagainya. Perusahaan-perusahaan yang
disini dikenal ada dua arus informasi yaitu perencanaan yang berdasarkan
pada arus informasi dari bawah atau dikenal dengan perencanaan dari
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
besar. Namun di satu sisi, perannya dibatasi pada hal-hal yang fungsinya
20
kewirausahaan, mengoptimalkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia,
B. Saran
1. Pembaca
2. Pemakalah
sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca. Kami berharap
dari makalah yang kami buat atau mungkin lebih sempurna daripada
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Devarajan, S., Saroop, V., and Heng-fu Zou. 1996. The Composition of Public
37:313-344.
Dong Fu, Taylor, L., and Yucal, M.K. 2003. Fiscal Policy and Growth. FRBD
Ester Saranga, Johanes Christian Marani dan Pilipus Ramandey, 2006. Menata
Makassar
23
Harrod -Domar, E. 1946 Essay in the Theory of Economic Growth dalam Jhingan
Todaro, Michael P, 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga 7th ed. Penerbit:
Erlangga
24