OLEH KELOMPOK 4 :
PENDIDIKAN EKONOMI B
FAKULTAS EKONOMI
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini. Terkhusus kepada Dosen Pengampu bapak
Charles Fransiscus Ambrita., S.Pd., M.Si. yang telah memberikan pengarahan. Makalah ini
berjudul “Konsep Dasar Perencanan Pembangunan”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dan untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,agar kedepannya penulis dapat
memperbaikinya.
Akhir kata, penulis berharap tulisan ini dapat membawa manfaat kepada semua pembaca.
Terima Kasih.
Penulis
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................21
3.2 SARAN......................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22
PENDAHULUAN
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana
dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari
suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik
dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perlunya suatu perencanaan pembangunan
2. Mengetahui bagaimana perencanaan ekonomi ke perencanan pembangunan
3. Megetahui bagaimana sejarah perencanaan pembangunan di indonesia
4. Mengetahui bagaimana perencanaan pembangunan nasional vs daerah
PEMBAHASAN
1. Pengertian Perencanaan.
Perencanaan adalah sebuah patokan untuk mempermudah tercapainya suatu tujuan,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Menurut Alder dan Rustiadi ( 2008:339 ) menyatakan bahwa perencanaan
adalah, ”Suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai dimasa yang akan datang serta
menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya”.
Perencanaan adalah suatu proses yang menguraikan tujuan dari organisasi, serta
menentukan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan
merupakan prosesproses yang penting dari semua fungsi manajemern sebab tanpa
perencanaan (Planning) fungsi pengorganisasian, pengontrolan maupun pengarahan tidak
akan dapat berjalan .
2. Pengertian Pembangunan.
a. Ginanjar kartasmista : Pembangunan adalah suatu proses perubahan kearah yang lebih
baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana.
b. Siagian : Pembangunan adalah rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan
perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu negara atau bangsa yang
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)
c. Surkino : Pembangunan adalah suatu usaha proses yang menyebabkan pandapatan
perkapita masyarakat dapat meningkat dalam jangka panjang.
Jadi pembangunan adalah rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan
kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dengan
menggunakan sumberdaya untuk mencapai tujuan mewujudkan kesejahteraan rakyat
yang berkeadilan.
Pada awalnya, dikenal konsep dan pendekatan “perencanaan ekonomi”. Sebelum 1965-
an, tulisan dan uraian di bidang perencanaan, umumnya berisi perencanaan ekonomi. Namun,
sejak 1965, berkembang kecenderungan tulisan dan pembahasan bukan lagi perencanaan
ekonomi melainkan perencanaan pembangunan. Pendekatan perencanaan pembangunan
dimaksudkan sebagai koreksi dan perbaikan atas pendekatan perencanaan ekonomi.
Michael P. Todaro (1983 : 165). dalam buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga
menyatakan bahwa : “Perencanaan ekonomi bisa diartikan dengan suatu usaha pemerintah yang
sungguh-sungguh untuk mengkoordinasikan semua keputusan ekonomi dalam jangka panjang
dan untuk mempengaruhi secara langsung dan dalam beberapa hal, bahkan mengendalikan
tingkat dan pertumbuhan variabel ekonomi yang penting dari suatu negara (penghasilan,
konsumsi, lapangan kerja, investasi, tabungan eksport, import dan lain-lain) dalam rangka usaha
untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan”.
Pembangunan merupakan upaya manusia dengan sadar untuk menuju perubahan atau
kondisi tertentu di segala bidang kehidupan. Di setiap negara, pemerintah merupakan pelaku
utama dan pelopor pembangunan yang didukung masyarakat (rakyat).
Tujuan pembangunan meningkatkan taraf hidup masyarakat yang antara lain dapat dilihat
dari meningkatnya kesejahteraan atau mutu hidup dan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat
menjadi lebih baik. Agar pembangunan dapat terlaksana dan mencapai tujuan secara baik perlu
disusun suatu rencana.
(4) Terarah, artinya mempunyai arah yang jelas, dalam hal ini bermanfaat bagi masyarakat
sekitarnya.
1. Dimulai dari pandangan dan tujuan politik pemerintah, perencanaan itu berusaha menetapkan
tujuan kebijaksanaan, terutama sekali menyangkut pembangunan ekonomi masa depan.
2. Suatu rencana pembangunan menyusun stretegi yang ditujukan untuk mencapai saran-saran
tersebut, yang biasanya dimasukkan dalam target spesifik.
3. Rencana itu berusaha menciptakan koordinasi secara terpusat, pelaksanaan kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan prinsip-prinsip dalam negeri yang konsisten, memilih tindakan-tindakan
yang optimal mengenai implementasi strategi dan mencapai target, dan dimaksudkan untuk
bisa dipergunakan sebagai kerangka kerja dalam mengarahkan keputusan-keputusan atau
tindakan-tindakan selanjutnya dari hari ke hari.
4. Perencanaan itu mencakup seluruh perekonomian (dan karena itu perencanaan itu adalah
‘komprehensif’, bertentangan dengan perencanaan ‘kolonial’ atau ‘sektor pemerintah’).
5. Untuk mengusahakan secara optimal dan konsisten, rencana komprehensif itu harus lebih
banyak menggunakan model ekonomi makro yang diformulasi, dan akan dipergunakan untuk
proyeksi pelaksanaan ekonomi yang direncanakan untuk masa yang akan datang.
6. Suatu rencana pembangunan biasanya meliputi jangka waktu, katakanlah 5 tahun, dan secara
fisik dinyatakan sebagai dokumen rencana jangka menengah (medium term plan document),
yang mungkin saja berhubungan dengan perspektif rencana jangka panjang dan dilengkapi
dengan rencana tahunan.
1. Orde Lama
Pada era Orde Lama, masa pemerintahan presiden Soekarno antara tahun 1959 1967,
pembangunan dicanangkan oleh MPR Sementara (MPRS) yang menetapkan sedikitnya tiga
ketetapan yang menjadi dasar perencanaan nasional:
1. TAP MPRS No.I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik republik Indonesia sebagai Garis-
Garis Besar Haluan Negara
Sekitar tahun 1960 sampai 1965 proses sistem perencanaan pembangunan mulai tersndat-
sendat dengan kondisi politik yang masih sangat labil telah menyebabkan tidak cukupnya
perhatian diberikan pada upaya pembangunan untuk memperbaiki kesejahtraan rakyat. Pada
masa ini perekonomian Indonesia berada pada titik yang paling suram. Persediaan beras menipis
12 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN
sementara pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk mengimpor beras serta memenuhi
kebutuhan pokok lainnya. Harga barang membubung tinggi, yang tercermin dari laju inflasi yang
sampai 650 persen ditahun 1966. keadaan politik tidak menentu dan terus menerus bergejolak
sehingga proses pembangunan Indonesia kembali terabaikan sampai akhirnya muncul gerakan
pemberontak G-30-S/PKI, dan berakir dengan tumbangnya kekuasaan presiden Soekarno.
2.Orde Baru
Tahun 1966 merupakan babak awal, terjadi perubahan tatanan pemerintahan Indonesia.
Pemerintahan orde lama berakhir dan pemerintahan orde baru di bawah pimpinan Soeharto
dimulai. Kebijakan dasar yang digunakan oleh pemerintahan baru adalah melaksanakan UUD
1945 secara murni dan konsekuen. Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
digunakan sebagai landasan ideal segala kegiatan, sedangkan UUD 1945 dijadikan sebagai
landasan konstitusional. Anti kolonialisme dan imperialisme tidak lagi dikumandangkan sebagai
strategi menata kesatuan dan persatuan bangsa.
GBHN tersebut adalah produk politik secara resmi dan transparan dari pihak MPR, yang
dapat dibaca secara terbuka oleh semua organ, dan dapat diterjemahkan kedalam berbagai bahasa
di dunia , sehingga organ-oragan Negaranegara lainpun tahu bagaimana kondisi penegakan
hukum tanah air kita.76 Dalam kurun waktu 32 tahun pemerintahan orde baru di bawah
kepemimpinan nasional yang sama (Presiden Soeharto), MPR telah berhasil menetapkan
sebanyak 6 GBHN (GBHN 1973, 1978, 1983, 1988, 1993 dan 1998). Artinya setiap sidang 5
Hal ini dapat dilihat dari format dan rumusan Tujuan Pembangunan Nasional dari
keseluruhan GBHN tersebut satu sama lain memiliki kesamaan yaitu “Pembangunan Nasional
bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang materiil dan spirituil
berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,
berdaulat, dan bersatu dalam suasana peri kehidupan Bangsa yang aman, tentram, tertib dan
dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai”.
Pada masa Orde Baru pula pemerintahan menekankan stabilitas nasional dalam program
politiknya dan untuk mencapai stabilitas nasional terlebih dahulu diawali dengan apa yang
disebut dengan konsensus nasional. Pada era Orde Baru ini, pemerintahan Soeharto menegaskan
bahwa kerdaulatan dalam politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam
bidang sosial budaya. Tekad ini tidak akan bisa terwujud tanpa melakukan upaya-upaya
restrukturisasi di bidang politik (menegakkan kedaulatan rakyat, menghapus feodalisme,
menjaga keutuhan teritorial Indonesia serta melaksanakan politik bebas aktif), restrukturisasi di
bidang ekonomi (menghilangkan ketimpangan ekonomi peninggalan sistem ekonomi kolonial,
menghindarkan neokapitalisme dan neokolonialisme dalam wujudnya yang canggih,
menegakkan sistem ekonomi berdikari tanpa mengingkari interdependensi global) dan
restrukturisasi sosial budaya (nation and character building, berdasar Bhinneka Tunggal Ika dan
Pancasila serta menghapuskan budaya inlander).
Pada masa ini juga proses pembangunan nasional terus digarap untuk dapat
meningkatkan kapasitas masyarakat dan menciptakan lapangan kerja. Pendapatan perkapita juga
meningkata dibandingkan dengan masa orde lama. Kesemuanya ini dicapai dalam blueprint
nasional atau rencana pembangunan nasional. Itulah sebabnya di jaman orde lama kita memiliki
rencana-rencana pembangunan lima tahun (Depernas) dan kemudian memiliki pula
Pembangunan Nasional Semesta Berencana Delapan-Tahun (Bappenas). Di masa orde baru kita
mempunyai Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) I, Repelita II, Repelita III, Repelita
IV, Repelita V,dan Repelita VII.78 Penyebab utama runtuhnya kekuasaan Orde Baru adalah
adanya krisis moneter tahun 1997.
14 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi Indonesia terus memburuk seiring dengan krisis
keuangan yang melanda Asia. Keadaan terus memburuk. KKN semakin merajalela, sementara
kemiskinan rakyat terus meningkat. Terjadinya ketimpangan sosial yang sangat mencolok
menyebabkan munculnya kerusuhan sosial. Muncul demonstrasi yang digerakkan oleh
mahasiswa. Tuntutan utama kaum demonstran adalah perbaikan ekonomi dan reformasi total.
Demonstrasi besar-besaran dilakukan di Jakarta pada tanggal 12 Mei 1998. Pada saat itu
terjadi peristiwa Trisakti, yaitu meninggalnya empat mahasiswa Universitas Trisakti. Keempat
mahasiswa yang gugur tersebut kemudian diberi gelar sebagai “Pahlawan Reformasi”.
Menanggapi aksi reformasi tersebut, Presiden Soeharto berjanji akan mereshuffle Kabinet
Pembangunan VII menjadi Kabinet Reformasi. Selain itu juga akan membentuk Komite
Reformasi yang bertugas menyelesaikan UU Pemilu, UU Kepartaian, UU Susduk MPR, DPR,
dan DPRD, UU Antimonopoli, dan UU Antikorupsi. Dalam perkembangannya, Komite
Reformasi belum bisa terbentuk karena 14 menteri menolak untuk diikutsertakan dalam Kabinet
Reformasi. Adanya penolakan tersebut menyebabkan Presiden Soeharto mundur dari jabatannya.
3. Reformasi
Setelah terjadi berbagai goncangan ditanah air dan berbagai tekanan rakyat kepada
presiden Soeharto, akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri
dari jabatannya sebagai presiden RI dan menyerahkan jabatannya kepada wakil presiden B.J.
Habibie. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan dimulainya Orde
Reformasi. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada rapat paripurna ke 12, sidang umum
MPR pada tanggal 19 Oktober 1999, memetapkan TAP/IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN) tahun 1999-2004. GBHN 1999-2004 tersebut memuat arah kebijakan
peneyelenggaraan Negara untuk menjadi pedoman bagi penyelenggara negara, termasuk
lembaga tinggi Negara, dan seluruh rakyat Indonesia dalam melaksanakan penyelenggaraan
Negara dan melakukan langkah-langkah penyelamatan, pemulihan, pemantapan dan
pengembangan pembangunan dalm kurun waktu tersebut.
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan
pembangunan sangat diperlukan suatu negara salam mencapai tujuan bernegara. Salah satu
alasan penting perlunya sistem perencanaan pembangunan nasional adalah untuk menjamin agar
pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran. Tujuan sistem perencanaan pembangunan
nasional antara lain adalah: (1) mendukung koordinasi antarperlaku pembangunan, (2) menjamin
terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu,
antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah, (3) menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, (4)
mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan (5) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya
secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang dimaksud dengan
pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan
berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks
pembangunan manusia. Pembangunan daerah diarahkan untuk memanfaatkan secara optimal
potensi sumber daya alam dan mengembangkan sumber daya manusia dengan meningkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian pembangunan daerah
mempunyai tiga ciri pokok yaitu meliputi seluruh aspek kehidupan, dilaksanakan secara terpadu,
dan meningkatkan swadaya masyarakat.
Perencanaan pembangunan daerah seperti yang dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang
melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam
2.Menjamin terciptanya integrasi ,sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar
waktu,antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.
1.Menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kondisi riil masyarakat daerah
3.Membangun basis ekonomi dan kesempatan kerja yang lebih banyak dan variatif
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Harapan penulis kali ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat dikalangan masyarakat
khususya pada para pembaca
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31124/Chapter%20II.pdf?
sequence=3&isAllowed=y
https://jurnal.uns.ac.id/rural-and-development/article/download/1840/1748
http://bappeda.gunungkidulkab.go.id/rencana-strategis-badan-perencanaan-pembangunan-
daerah-tahun-2016-2021/
http://sippd.minutkab.go.id/upload/Pelatihan/2016_03_03-04_BIMTEK_MALANG/Sistem
%20Perencanaan%20Pembangunan%20Daerah%20(Jangka%20Panjang%20dan
%20Menengah).pdf