Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN

MATA KULIAH : PERENCANAN PEMBANGUNAN DAERAH

DOSEN PENGAMPU : Charles Fransiscus Ambrita., S.Pd., M.Si

OLEH KELOMPOK 4 :

 DENISSA SIMANJUNTAK 7183141026


 MIA FIRDA AUDINA 7182141018
 MONA TIONA SIREGAR 7183141032
 INDAH ANASTASIA SEMBIRING 7182141019

PENDIDIKAN EKONOMI B

FAKULTAS EKONOMI

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini. Terkhusus kepada Dosen Pengampu bapak
Charles Fransiscus Ambrita., S.Pd., M.Si. yang telah memberikan pengarahan. Makalah ini
berjudul “Konsep Dasar Perencanan Pembangunan”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dan untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,agar kedepannya penulis dapat
memperbaikinya.

Akhir kata, penulis berharap tulisan ini dapat membawa manfaat kepada semua pembaca.
Terima Kasih.

Medan, 14 September 2020

Penulis

2 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................4


1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................................4
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6

2.1 PERLUNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN.................................................6

2.2 DARI PERENCANAAN EKONOMI KE PERENCANAN PEMBANGUNAN....10

2.3 SEJARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA.......................12

2.4 PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL VS DAERAH........................16

2.5 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ERA OTONOMI.......17

2.6 DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH..............................19

BAB III PENUTUP.........................................................................................................21

3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................21

3.2 SARAN......................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22

3 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah memerlukan perencanaan yang akurat


serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap pembangunan yang dilakukannya. Seiring
dengan semakin pesatnya pembangunan bidang ekonomi, maka terjadi peningkatan permintaan
data dan indikator-indikator yang menghendaki ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/
Kota. Data dan indikator-indikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan.

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana
dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari
suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik
dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa perlu perencanaan pembangunan?
2. Bagaimana perencanaan ekonomi ke perencanan pembangunan?
3. Bagaimana sejarah perencanaan pembangunan di indonesia?
4. Bagaimana perencanaan pembangunan nasional vs daerah?
5. Bagaimana perencanaan pembangunan daerah dalam era otonomi?
6. Apa saja dokumen perencanaan pembangunan daerah?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perlunya suatu perencanaan pembangunan
2. Mengetahui bagaimana perencanaan ekonomi ke perencanan pembangunan
3. Megetahui bagaimana sejarah perencanaan pembangunan di indonesia
4. Mengetahui bagaimana perencanaan pembangunan nasional vs daerah

4 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


5. Mengetahui bagaimana perencanaan pembangunan daerah dalam era otonomi
6. Mengetahui dokumen perencanaan pembangunan daerah

5 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERLUNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN

1. Pengertian Perencanaan.
Perencanaan adalah sebuah patokan untuk mempermudah tercapainya suatu tujuan,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Menurut Alder dan Rustiadi ( 2008:339 ) menyatakan bahwa perencanaan
adalah, ”Suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai dimasa yang akan datang serta
menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya”.
Perencanaan adalah suatu proses yang menguraikan tujuan dari organisasi, serta
menentukan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan
merupakan prosesproses yang penting dari semua fungsi manajemern sebab tanpa
perencanaan (Planning) fungsi pengorganisasian, pengontrolan maupun pengarahan tidak
akan dapat berjalan .

2. Pengertian Pembangunan.
a. Ginanjar kartasmista : Pembangunan adalah suatu proses perubahan kearah yang lebih
baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana.
b. Siagian : Pembangunan adalah rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan
perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu negara atau bangsa yang
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)
c. Surkino : Pembangunan adalah suatu usaha proses yang menyebabkan pandapatan
perkapita masyarakat dapat meningkat dalam jangka panjang.
Jadi pembangunan adalah rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan
kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dengan
menggunakan sumberdaya untuk mencapai tujuan mewujudkan kesejahteraan rakyat
yang berkeadilan.

6 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


3. Pengertian Perencanaan Pembangunan.
Terdapat banyak pengertian perencanaan pembangunan menurut para ahli dan menurut
undang-undang No. 25 tahun 2004 3 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional :
Perencanaan pembangunan menurut uu no. 25 tahun 2004 mendefinisikan perencanaan
pembangunan sebagai berikut” Sistem Perencanaan Pembangunan Nasioanl (SPPN) adalah
suatu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka tahunan, yang dilaksanakan
oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat ditingkat pusat dan daerah.
Conyers dan Hills : Perencanaan pembangunan adalah suatu proses berkesinambungan
yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan
sumberdaya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang c. Arthur
W.Lewis : perencanaan pembangunan merupakan suatu kumpulan kebijaksanaan dan
program pembangunan untuk mendorong masyarakat dan swasta untuk menggunakan
sumberdaya yang tersedia secara lebih produktif.

4. Fungsi-Fungsi Dan Tujuan Perencanaan Pembangunan


Albert waterston menyebutkan perencanaan adalah melihat kedepan dengan mengambil
pilihan berbagai alternatif dari kegiatan untuk mencapai tujuan masa depan tersebut dengan
terus mengikuti agar supaya pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan. Perencanaan
pembangunan adalah suatu pengarahan penggunaan sumber-sumber (termasuk
sumbersumber ekonomi) yang terbatas adannya, untuk mencapai tujuan-tujuan keadaan
sosial ekonomi yang lebih baik secara efisien dan afektif.
Perencanaaan pembangunan nasional adalah suatu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang,
jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggaraan negara dan
masyarakat ditingkat pusat dan daerah.
Dalam pasal 2 ayat (4) uu No. 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan
Nasioanal, bahwa sistem perencanaan pembangunan nasional betujuan untuk :
a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan.

7 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi baik antar daerah, antar ruang, antar
waktu, antar fungsi pemerintah maupun antar pusat dan daerah.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistasi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan.
d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
e. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan.

5. Alasan pentingnya Perencanaan Pembangunan


a. Perencanaan dilihat dari segi suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan dengan lebih    
baik mendapatkan alasan yang telah kuat untuk melakukan perencanaan, yaitu :
1. Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan,
adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada
pencapaian tujuan pembangunan;
2. Dengan perencanaan maka dilakukan suatu perkiraan (forecasting) terhadap hal-hal
dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-
potensi dan prospek-prospek perkembangan tetapi juga mengenai hambatan-
hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan
supaya ketidakpastian dapat dibatasi sedikit mungkin;
3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara
yang terbaik (the best alternative) atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara
yang terbaik ( the best combination);
4. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan
dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usaha;
5. Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk
mengadakan pengawasan evaluasi (control / evaluation).

b. Dari segi ekonomi maka perencanaan pembangunan dasar alasannya adalah


1.  Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara
lebih efektif dan effisien. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha

8 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


untuk mencapai output / hasil secara maksimal dari pada penggunaan resources /
sumber yang tersedia.
2. Perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang secara terus
menerus meningkat.
3. Stabilitas ekonomi, menghadapi siklus konjungtur.

c. Bagi negara-negara baru berkembang dasar alasan perencanaan pembangunan dapat


ditambahkan sebagai berikut :
1. Keyakinan ideologi politik. Seperti dikemukakan terdahulu maka negara-negara baru
berkembang cenderung manganut filsafat masyarakat yang sosialistis, tujuan negara
adalah membentuk negara kesejahteraan (making walfare state).
2. Belum sempurna atau lemahnya mekanisme pasar. Dalam hal ini akan mengakibatkan
kepincangan dalam mekanisme pasar, misalnya dalam hubungan harga (price
relatinship) yang mungkin tidak mendorong perkembangan ekonomi yang sehat.
3. Perubahan struktur ekonomi. Banyak negara-negara baru berkembang struktur
ekonominya berat sebelah ke agraris atau ekstraktif, yang membawa kelemahan-
kelemahan struktur tertentu, antara lain inflexcibity supply  (tidak fleksibelnya
penawaran) sereta daya absorpsi kesempatan kerja yang lebih terbatas.
4. Tingkat investasi yang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendapatan
yang rendah dan pada umumnya juga tingkat tabungannya rendah pula. Dengan
demikian menyebabkan tingkat investasi yang rendah, investasi merupakan variabel
pokok dalam pembinaan modal dan pertumbuhan ekonomi.
5. Belum berkembangnya kemampuan wirausaha (enterpreneur). Dengan kenyataan ini
maka peran kegiatan produktif dalam masyarakat tidak dapat banyak diserahkan
kepada sektor kegiatan usaha swasta. Kelompok ini penting sampai seorang
pengarang mengemukakan bahwa ada negara-negara yang bisa cepat maju karena
terdapatnya kelompok wirausaha yang kuat dalam masyarakat tersebut.
6. Teknologi yang masih lemah, teknologi juga merupakan variabel penting lainnya
dalam proses pembangunan

9 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


2.2 DARI PERENCANAAN EKONOMI KE PERENCANAN PEMBANGUNAN

Pada awalnya, dikenal konsep dan pendekatan “perencanaan ekonomi”. Sebelum 1965-
an, tulisan dan uraian di bidang perencanaan, umumnya berisi perencanaan ekonomi. Namun,
sejak 1965, berkembang kecenderungan tulisan dan pembahasan bukan lagi perencanaan
ekonomi melainkan perencanaan pembangunan. Pendekatan perencanaan pembangunan
dimaksudkan sebagai koreksi dan perbaikan atas pendekatan perencanaan ekonomi.

Michael P. Todaro (1983 : 165).  dalam buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga
menyatakan bahwa : “Perencanaan ekonomi bisa diartikan dengan suatu usaha pemerintah yang
sungguh-sungguh untuk mengkoordinasikan semua keputusan ekonomi dalam jangka panjang
dan untuk mempengaruhi secara langsung dan dalam beberapa hal, bahkan mengendalikan
tingkat dan pertumbuhan variabel ekonomi yang penting dari suatu negara (penghasilan,
konsumsi, lapangan kerja, investasi, tabungan eksport, import dan lain-lain) dalam rangka usaha
untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan”.

Pada pelaksanaannya perencanaan yang menitikberatkan bidang ekonomi belum berhasil


memajukan perkembangan masyarakat mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu butuh suatu
perencanaan yang berhubungan dengan pembangunan. Ada sejumlah alasan mengapa diperlukan
perencanaan pembangunan daerah:

1. Pertama, berbedanya kondisi sosial ekonomi disetiap daerah.


2. Kedua, berbedanya tingkat pembangunan antar daerah.
3. Ketiga, adanya ketimpangan ekonomi antar daerah.
4. Keempat, adanya ekspansi ekonomi suatu daerah ke daerah lain.

Pembangunan merupakan upaya manusia dengan sadar untuk menuju perubahan atau
kondisi tertentu di segala bidang kehidupan. Di setiap negara, pemerintah merupakan pelaku
utama dan pelopor pembangunan yang didukung masyarakat (rakyat).

Tujuan pembangunan meningkatkan taraf hidup masyarakat yang antara lain dapat dilihat
dari meningkatnya kesejahteraan atau mutu hidup dan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat
menjadi lebih baik. Agar pembangunan dapat terlaksana dan mencapai tujuan secara baik perlu
disusun suatu rencana.

10 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


Unsur-unsur Pokok Dalam Perencanaan Pembangunan

(1) Berencana, artinya dari, oleh, dan untuk rakyat

(2) Menyeluruh, artinya meliputi aspek keidupan dan penghidupan berbangsa dan bernegara

(3) Terpadu, artinya dilaksanakan oleh pemerintah bersama-sama dengan rakyat

(4) Terarah, artinya mempunyai arah yang jelas, dalam hal ini bermanfaat bagi masyarakat
sekitarnya.

(5) Berlanjut, artinya terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan keamanan rakyat.

Proses Prencanaan Pembangunan

1. Dimulai dari pandangan dan tujuan politik pemerintah, perencanaan itu berusaha menetapkan
tujuan kebijaksanaan, terutama sekali menyangkut pembangunan ekonomi masa depan.
2. Suatu rencana pembangunan menyusun stretegi yang ditujukan untuk mencapai saran-saran
tersebut, yang biasanya dimasukkan dalam target spesifik.
3. Rencana itu berusaha menciptakan koordinasi secara terpusat, pelaksanaan kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan prinsip-prinsip dalam negeri yang konsisten, memilih tindakan-tindakan
yang optimal mengenai implementasi strategi dan mencapai target, dan dimaksudkan untuk
bisa dipergunakan sebagai kerangka kerja dalam mengarahkan keputusan-keputusan atau
tindakan-tindakan selanjutnya dari hari ke hari.
4. Perencanaan itu mencakup seluruh perekonomian (dan karena itu perencanaan itu adalah
‘komprehensif’, bertentangan dengan perencanaan ‘kolonial’ atau ‘sektor pemerintah’).
5. Untuk mengusahakan secara optimal dan konsisten, rencana komprehensif itu harus lebih
banyak menggunakan model ekonomi makro yang diformulasi, dan akan dipergunakan untuk
proyeksi pelaksanaan ekonomi yang direncanakan untuk masa yang akan datang.
6. Suatu rencana pembangunan biasanya meliputi jangka waktu, katakanlah 5 tahun, dan secara
fisik dinyatakan sebagai dokumen rencana jangka menengah (medium term plan document),
yang mungkin saja berhubungan dengan perspektif rencana jangka panjang dan dilengkapi
dengan rencana tahunan.

11 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


2.3 SEJARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA

1. Orde Lama

Pada era Orde Lama, masa pemerintahan presiden Soekarno antara tahun 1959 1967,
pembangunan dicanangkan oleh MPR Sementara (MPRS) yang menetapkan sedikitnya tiga
ketetapan yang menjadi dasar perencanaan nasional:

1. TAP MPRS No.I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik republik Indonesia sebagai Garis-
Garis Besar Haluan Negara

2. TAP MPRS No.II/MPRS/1960 tentang Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional


Semesta Berencana 1961-1969,

3. Ketetapan MPRS No.IV/MPRS/1963 tentang Pedoman-Pedoman Pelaksanaan Garis-Garis


Besar Haluan Negara dan Haluan Pembangunan.

Dengan dasar perencanaan tersebut membuka peluang dalam melakukan pembangunan


Indonesia yang diawali dengan babak baru dalam mencipatakan iklim Indonesia yang lebih
kondusip, damai, dan sejahtera. Proses mengrehablitasi dan merekontruksi yang di amanatkan
oleh MPRS ini diutamakan dalam melakukan perubahan perekonomian untuk mendorong
pembangunan nasional yang telah didera oleh kemiskinan dan kerugian pasca penjajahan
Belanda. Pada tahun 1947 Perencanaan pembangunan di Indonesia diawali dengan lahirnya
“Panitia Pemikir Siasat Ekonomi”. Perencanaan pembangunan 1947 ini masih mengutamakan
bidang ekonomi mengingat urgensi yang ada pada waktu itu (meskipun di dalamnya tidak
mengabaikan sama sekali masalah-masalah nonekonomi khususnya masalah sosial-ekonomi,
masalah perburuhan, aset Hindia Belanda, prasarana dan lain lain yang berkaitan dengan
kesejahteraan sosial). Tanpa perencanaan semacam itu maka cita-cita utama untuk “merubah
ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional” tidak akan dengan sendirinya dapat terwujud.
Apalagi jika tidak diperkuat oleh Undang-Undang yang baku pada masa itu.

Sekitar tahun 1960 sampai 1965 proses sistem perencanaan pembangunan mulai tersndat-
sendat dengan kondisi politik yang masih sangat labil telah menyebabkan tidak cukupnya
perhatian diberikan pada upaya pembangunan untuk memperbaiki kesejahtraan rakyat. Pada
masa ini perekonomian Indonesia berada pada titik yang paling suram. Persediaan beras menipis
12 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN
sementara pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk mengimpor beras serta memenuhi
kebutuhan pokok lainnya. Harga barang membubung tinggi, yang tercermin dari laju inflasi yang
sampai 650 persen ditahun 1966. keadaan politik tidak menentu dan terus menerus bergejolak
sehingga proses pembangunan Indonesia kembali terabaikan sampai akhirnya muncul gerakan
pemberontak G-30-S/PKI, dan berakir dengan tumbangnya kekuasaan presiden Soekarno.

2.Orde Baru

Tahun 1966 merupakan babak awal, terjadi perubahan tatanan pemerintahan Indonesia.
Pemerintahan orde lama berakhir dan pemerintahan orde baru di bawah pimpinan Soeharto
dimulai. Kebijakan dasar yang digunakan oleh pemerintahan baru adalah melaksanakan UUD
1945 secara murni dan konsekuen. Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
digunakan sebagai landasan ideal segala kegiatan, sedangkan UUD 1945 dijadikan sebagai
landasan konstitusional. Anti kolonialisme dan imperialisme tidak lagi dikumandangkan sebagai
strategi menata kesatuan dan persatuan bangsa.

Orientasi pemerintahan baru ditekankan pada pembangunan bidang ekonomi, sehingga


peran politik revolusioner mulai dikesampingkan. Setelah kehidupan politik mulai kondusif dan
terkendali MPR segera membentuk GBHN sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 3 UUD 1945.
Haluan negara yang dituangkan dalam Tap MPR ini wajib dijalankan oleh Presiden selaku
mandataris MPR, karena Presiden diangkat dan bertanggung jawab pada MPR. Dalam hal ini,
Presiden tidak neben tapi untergeornet kepada MPR Pembentukan GBHN ini dimaksudkan
untuk memberikan arah bagi perjalanan Pembentukan GBHN ini dimaksudkan untuk
memberikan arah bagi perjalanan bangsa Yang sedangmenjalani proses
pembangunan,dengantujuan mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu 5 (lima) tahun
ke depan.

GBHN tersebut adalah produk politik secara resmi dan transparan dari pihak MPR, yang
dapat dibaca secara terbuka oleh semua organ, dan dapat diterjemahkan kedalam berbagai bahasa
di dunia , sehingga organ-oragan Negaranegara lainpun tahu bagaimana kondisi penegakan
hukum tanah air kita.76 Dalam kurun waktu 32 tahun pemerintahan orde baru di bawah
kepemimpinan nasional yang sama (Presiden Soeharto), MPR telah berhasil menetapkan
sebanyak 6 GBHN (GBHN 1973, 1978, 1983, 1988, 1993 dan 1998). Artinya setiap sidang 5

13 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


tahunan, MPR menjalankan tugas rutin menetapkanGBHN yang akan diamanatkan kepada
Presiden. Rutinitas yang dilakukan oleh MPR ini seakan tidak melihat faktor riil kebutuhan dan
perkembangan hukummasyarakat.

Hal ini dapat dilihat dari format dan rumusan Tujuan Pembangunan Nasional dari
keseluruhan GBHN tersebut satu sama lain memiliki kesamaan yaitu “Pembangunan Nasional
bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang materiil dan spirituil
berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,
berdaulat, dan bersatu dalam suasana peri kehidupan Bangsa yang aman, tentram, tertib dan
dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai”.

Pada masa Orde Baru pula pemerintahan menekankan stabilitas nasional dalam program
politiknya dan untuk mencapai stabilitas nasional terlebih dahulu diawali dengan apa yang
disebut dengan konsensus nasional. Pada era Orde Baru ini, pemerintahan Soeharto menegaskan
bahwa kerdaulatan dalam politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam
bidang sosial budaya. Tekad ini tidak akan bisa terwujud tanpa melakukan upaya-upaya
restrukturisasi di bidang politik (menegakkan kedaulatan rakyat, menghapus feodalisme,
menjaga keutuhan teritorial Indonesia serta melaksanakan politik bebas aktif), restrukturisasi di
bidang ekonomi (menghilangkan ketimpangan ekonomi peninggalan sistem ekonomi kolonial,
menghindarkan neokapitalisme dan neokolonialisme dalam wujudnya yang canggih,
menegakkan sistem ekonomi berdikari tanpa mengingkari interdependensi global) dan
restrukturisasi sosial budaya (nation and character building, berdasar Bhinneka Tunggal Ika dan
Pancasila serta menghapuskan budaya inlander).

Pada masa ini juga proses pembangunan nasional terus digarap untuk dapat
meningkatkan kapasitas masyarakat dan menciptakan lapangan kerja. Pendapatan perkapita juga
meningkata dibandingkan dengan masa orde lama. Kesemuanya ini dicapai dalam blueprint
nasional atau rencana pembangunan nasional. Itulah sebabnya di jaman orde lama kita memiliki
rencana-rencana pembangunan lima tahun (Depernas) dan kemudian memiliki pula
Pembangunan Nasional Semesta Berencana Delapan-Tahun (Bappenas). Di masa orde baru kita
mempunyai Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) I, Repelita II, Repelita III, Repelita
IV, Repelita V,dan Repelita VII.78 Penyebab utama runtuhnya kekuasaan Orde Baru adalah
adanya krisis moneter tahun 1997.
14 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi Indonesia terus memburuk seiring dengan krisis
keuangan yang melanda Asia. Keadaan terus memburuk. KKN semakin merajalela, sementara
kemiskinan rakyat terus meningkat. Terjadinya ketimpangan sosial yang sangat mencolok
menyebabkan munculnya kerusuhan sosial. Muncul demonstrasi yang digerakkan oleh
mahasiswa. Tuntutan utama kaum demonstran adalah perbaikan ekonomi dan reformasi total.

Demonstrasi besar-besaran dilakukan di Jakarta pada tanggal 12 Mei 1998. Pada saat itu
terjadi peristiwa Trisakti, yaitu meninggalnya empat mahasiswa Universitas Trisakti. Keempat
mahasiswa yang gugur tersebut kemudian diberi gelar sebagai “Pahlawan Reformasi”.
Menanggapi aksi reformasi tersebut, Presiden Soeharto berjanji akan mereshuffle Kabinet
Pembangunan VII menjadi Kabinet Reformasi. Selain itu juga akan membentuk Komite
Reformasi yang bertugas menyelesaikan UU Pemilu, UU Kepartaian, UU Susduk MPR, DPR,
dan DPRD, UU Antimonopoli, dan UU Antikorupsi. Dalam perkembangannya, Komite
Reformasi belum bisa terbentuk karena 14 menteri menolak untuk diikutsertakan dalam Kabinet
Reformasi. Adanya penolakan tersebut menyebabkan Presiden Soeharto mundur dari jabatannya.

3. Reformasi

Setelah terjadi berbagai goncangan ditanah air dan berbagai tekanan rakyat kepada
presiden Soeharto, akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri
dari jabatannya sebagai presiden RI dan menyerahkan jabatannya kepada wakil presiden B.J.
Habibie. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan dimulainya Orde
Reformasi. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada rapat paripurna ke 12, sidang umum
MPR pada tanggal 19 Oktober 1999, memetapkan TAP/IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN) tahun 1999-2004. GBHN 1999-2004 tersebut memuat arah kebijakan
peneyelenggaraan Negara untuk menjadi pedoman bagi penyelenggara negara, termasuk
lembaga tinggi Negara, dan seluruh rakyat Indonesia dalam melaksanakan penyelenggaraan
Negara dan melakukan langkah-langkah penyelamatan, pemulihan, pemantapan dan
pengembangan pembangunan dalm kurun waktu tersebut.

Sesuai dengan amanat GBHN 1999-2004 arah kebijakan penyelenggaraan Negara


tersebut dituangkan dalam Program Pembangunan Nasional lima tahun (Propenas) yang
ditetapkan oleh Presiden bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), selanjutnya Propenas

15 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


diperinci dalam rancangan Pembangunan Tahunan (Repeta) yang memuat Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN) yang ditetapkan oleh Presiden bersama DPR Seiring berjalannya waktu
dan terjadinya perubahan (amandemen) UUD 1945 maka terjadi perubahan garis politik hukum
dalam konsep pembangunan nasional, dengan dikeluarkannya UU No. 17 Tahun 2007 tentang
RPJPN, maka Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tidak lagi dikenal sebagaimana pernah
dipraktekkan sebelumnya. Sehingga, dibutuhkan suatu panduan yang menjadi penggerak
berbagai agenda pembangunan di setiap tingkatan dalam konteks saling terkoordinasi satu sama
lain.

Undang-Undang RPJPN bermula saat pemerintah mengajukan draft RUU tentang


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 kepada DPR untuk
dibahas lebih lanjut. RUU ini adalah tindak lanjut atas Surat Presiden No. R-01/PU/III/2005
tertanggal 18 Maret 2005 yang telah disampaikan kepada DPR. Usaha tersebut merupakan
konsekuensi atas keluarnya Undang-Undang NO 25 tahun 2004 tentang Sistem perencanaan
Pembangunan Nasional, khususnya sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 13 ayat (1), yang
mengamanatkan adanya suatu dokumen negara mengenai perencanaan jangka panjang

2.4. PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL VS DAERAH

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan
pembangunan sangat diperlukan suatu negara salam mencapai tujuan bernegara. Salah satu
alasan penting perlunya sistem perencanaan pembangunan nasional adalah untuk menjamin agar
pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran. Tujuan sistem perencanaan pembangunan
nasional antara lain adalah: (1) mendukung koordinasi antarperlaku pembangunan, (2) menjamin
terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu,
antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah, (3) menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, (4)
mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan (5) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya
secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

16 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional mengatur rahapan perencanaan pembangunan jangka panjang (20 tahun), jangka
menengah (5 tahun) maupun jangka pendek (1tahun), baik yang dilaksanakan oleh pemerintah
pusat (termasuk kementerian/lembaga =KL) maupun pemerintah daerah (termasuk satuan kerja
perangkat daerah = SKPD).

Pada tingkat daerah, perencanaan pembangunan yang dihasilkan berupa dokumen-


dokumen: Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP Daerah) untuk jangka panjang,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) dan Rencana Strategis Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) untuk jangka menengah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) serta Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)
untuk jangka pendek.

2.5 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ERA OTONOMI

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang dimaksud dengan
pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan
berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks
pembangunan manusia. Pembangunan daerah diarahkan untuk memanfaatkan secara optimal
potensi sumber daya alam dan mengembangkan sumber daya manusia dengan meningkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian pembangunan daerah
mempunyai tiga ciri pokok yaitu meliputi seluruh aspek kehidupan, dilaksanakan secara terpadu,
dan meningkatkan swadaya masyarakat.

Perencanaan pembangunan daerah seperti yang dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang
melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam

17 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Dalam peraturan itu disebutkan
bahwa Prinsip-prinsip perencanaan pembangunan daerah meliputi:

1. Merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional;


2. Dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran
dan kewenangan masing-masing;
3. Mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah; dan
4. Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah,
sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.
5. Dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur,
berkeadilan, dan berwawasan lingkungan.

Tujuan Sistem PerencanaanPembangunan Daerah

1.Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan.

2.Menjamin terciptanya integrasi ,sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar
waktu,antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.

3.Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan ,penganggaran ,pelaksanaan dan


pengawasan.

4.Mengoptimalkan partisipasi masyarakat

5.Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,dan


berkelanjutan.

Tujuan Pembangunan Daerah

1.Menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kondisi riil masyarakat daerah

2.Mendorong pertumbuhan dan stabilitas ekonomi

3.Membangun basis ekonomi dan kesempatan kerja yang lebih banyak dan variatif

Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah:


18 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN
- Politik, (penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan KDHterpilih)
- Teknokratik, (menggunakan metoda dan kerangka pikir ilmiah)
- Partisipatif,(melibatkan semua pemangku kepentingan)
- Top down & Bottom Up (diselaraskan melalui musyawarah nasional, provinsi,kabupaten/
kota, kecamatan dan desa)

Pendekatan Penyusunan Program, Kegiatan& Penganggaran:

- Berdasarkan prestasi kerja (Performance Budgeting System)


- Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (Medium Term Expenditure Framework)
- Perencanaan Penganggaran terpadu (Unified Budgeting System)
- Pagu Indikaif & Prakiraan maju (Resource Envelope & Forward Estimate)
- Mengacu padaSPM, sesuai dgn kondisi nyata dan kebutuhan masyarakat dan urusanwajib
serta urusan pilihan yang menjadi tanggungjawab SKPD.

2.6 DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

No Dokumen Jangka Penetapan Amanat


Waktu
1 RPJPD 20 th Perda Psl 15 UU 32/2004,psl 8 PP
8/2008
2 RPJMD 5 th Perda Psl 150 UU 32/2004,Psl 15
PP 8/2008
3 RENSTRASKPD 5 th Pengesahan KDH Psl 26 PP 8/2008 dan
dan penetapan oleh Permendagri 54/2010
SKPD
4 RKPD 1 th Perkada Psl 23 PP 8/2008
5 RENJASKPD 1 th Pengesahan KDH Psl 28 PP 8/2008 dan
dan penetapan oleh Permendagri 54/2010
kepala SKPD

Fungsi Tiap Dokumen Rencana Pembangunan Daerah

RPJP Daerah berfungsi sebagai:


19 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 Roadmap (petaarah) pembangunan daerah 20 tahun kedepan.
 Pedoman bagi penyusunan RPJMD.
 acuan penyusunan visi dan misi calon kepala daerah
 instrumen bagi mewujudkan pembangunan berkelanjutan dalam jangka 20 tahun.
 instrumen untuk meningkatkan keunggulan utama daerah (corecompetency).

RPJM Daerah berfungsi sebagai:

 pedoman pembangunan di daerah selama 5 (lima) tahun.


 Pedoman penyusunan rencana kerja tahunan (RKPD).
 alat atau instrument pengendalian bagi satuan pengawas internal (SPI) dan Bappeda.
 instrumen mengukur tingkat pencapaian kinerja kepala SKPD
 pedoman evaluasi penyelenggaraan Pemda sebagaimana amanat PP6/2008

RKP Daerah berfungsi sebagai:

 instrumen untuk mengoperasionalkan RPJMD


 acuan penyusunan Rencana Kerja SKPD.
 pedoman dalam penyusunan KUA dan PPAS.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Beberapa penjelasan mengenai pengertian dari perencanaan pembangunan tersebut, maka


dapat disimpulkan perencanaan pembangunan merupakan suatu kegiatan yang menyangkut
20 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN
usaha-usaha dengan memanfaatkan sumber-sumber pembangunan yang tersedia dengan cara
mengupayakan berbagai alternatif-alternatif pilihan yang terbaik dalam pencapaian tujuan ke
arah yang lebih baik di masa mendatang.

Dimana perencanaan pembangunan merupakan suatu siklus yang memiliki keterkaitan


antara satu dengan yang lainnya. Sementara itu proses perencanaan pembangunan
mempertimbangkan adanya berbagai aspek yang ada didalamnya dimana dengan adanya aspek
tersebut dapat mempengaruhi pelaksanaan suatu rencana.

3.2 SARAN

Harapan penulis kali ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat dikalangan masyarakat
khususya pada para pembaca

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31124/Chapter%20II.pdf?
sequence=3&isAllowed=y

https://jurnal.uns.ac.id/rural-and-development/article/download/1840/1748

21 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


https://media.neliti.com/media/publications/23438-ID-perencanaan-dan-strategi-pembangunan-
di-indonesia.pdf

http://bappeda.gunungkidulkab.go.id/rencana-strategis-badan-perencanaan-pembangunan-
daerah-tahun-2016-2021/

http://sippd.minutkab.go.id/upload/Pelatihan/2016_03_03-04_BIMTEK_MALANG/Sistem
%20Perencanaan%20Pembangunan%20Daerah%20(Jangka%20Panjang%20dan
%20Menengah).pdf

22 | KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Anda mungkin juga menyukai