Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas karunia-
Nya makalah yang berjudul  “ PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
DAERAH ”. Dapat terselesaikan untuk memenuhi tugas dari bapak
Firnasruddin,S.K.M.,M.Kes.
Adapun makalah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar penyusunan
makalah ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.
Segala usaha telah dilakukan untuk selesainya makalah ini. Namun, dalam
usaha yang maksimal itu penulis menyadari tentu masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak merupakan sumbangan berharga bagi
penulis guna menyempurnakan tugas di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca
pada umumnya.

Raha,20 maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….
2.1 Konsep Perencanaan Pembangunan Ekonomi……………………………………..
2.2 Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah …………………………………….
2.3 Ciri dan Unsur Pokok Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah………........
2.4 Implikasi Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah………………………….
2.5 Proses Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah…………………………….
2.6 Tahapan dalam Proses Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah……………
2.7 Peran Pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi Daerah………………………..
BAB III PENUTUP………………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….
3.2 Saran……………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang


Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah memerlukan perencanaan
yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap pembangunan yang
dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan bidang ekonomi,
maka terjadi peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang menghendaki
ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan indikator-indikator
pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan.
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar,
terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa
pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang
kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan
nasional suatu bangsa.
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar  1945 serta menjalankan roda perekonomian dan mewujudkan
kesejahteraan sosial.
Struktur perencanaan pembangunan diIndonesia berdasarkan hirarki dimensi
waktunya berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dibagi menjadi perencanaan jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek (tahunan), sehingga dengan Undang-Undang ini
kita mengenal satu bagian penting dari perencanaan wilayah yaitu apa yang disebut
sebagai rencana pembangunan nasional yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJP-Nasional), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional,
Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL) Peraturan Pimpinan KL  dan daerah
yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) serta Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-
SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) sebagai
kelengkapannya dan terakhir Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

1.2    Rumusan Masalah


1.      Apa Pengertian perencanaan, pembangunan, perencanaan pembangunan nasional
dan sistem perencanaan pembangunan nasional?
2.      Apa saja Asas dan Tujuan dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional?
3.      Apa saja Tahapan dan Kelembagaan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional?
4.      Apa saja Pendekatan Proses Perencanaan Pembangunan dalam Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional?
5.      Bagaimana Ruang Lingkup Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional?

1.3    Tujuan Penulisan


1.      Untuk mengetahui Pengertian perencanaan, pembangunan, pembangunan
nasional dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
2.      Untuk mengetahui Asas-Asas Tujuan dan Prinsip-Prinsip Pembangunan
Nasional.
3.      Untuk mengetahui Tahapan dan Kelembagaan dalamSistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
4.      Untuk mengetahui Pendekatan Proses Perencanaan Pembangunan dalam Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
5.      Untuk mengetahui Ruang Lingkup Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional .
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian
Perencanaan adalah seleksi dan upaya untuk memelihara dan menghubungkan
fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang
akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar,
terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa
pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang
kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan
nasional suatu bangsa.
Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian upaya pembangunan yang
dilakukan secara berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara untuk mewujudkan tujuan nasional. Pembangunan nasional
dilakukan dalam rangka merealisasikan tujuan nasional seperti yang tertulis dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan
segenap tumpah darah indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menurut Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, adalah satu kesatuan
tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana- rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan
Daerah.
2.2    Asas dan Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
         Asas Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
1.      Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-
prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta
kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional.
2.      Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.
3.      SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara : Asas
kepastian hukum, Asas tertib penyelenggaraan negara, Asas kepentingan umum, Asas
keterbukaan, Asas proporsionalitas, Asas profesionalitas, dan Asas akuntabilitas.
         Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
1.      Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.
2.      Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-Daerah,
antar-ruang, antar-waktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah
3.      Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
4.      Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
5.      Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan

2.3    Tahapan Perencanaan dan Kelembagaan dalam SPPN


  Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional meliputi :
a.       Penyusunan Rencana
1)      Penyusunan RPJP dilakukan melalui urutan:
        Penyiapan rancangan awal rencana pembangunan;
        Musyawarah perencanaan pembangunan; dan
        Penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.
2)      Penyusunan RPJM Nasional/Daerah dan RKP/RKPD dilakukan melalui urutan
kegiatan:
        Penyiapan Rancangan Awal Rencana Pembangunan;
        Penyiapan Rancangan Rencana Kerja;
        Musyawarah Perencanaan Pembangunan; Dan
        Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Pembangunan.
b.      Penetapan Rencana
         Penetapan Pembangunan Jangka Panjang
        RPJP Nasional ditetapkan dengan Undang-undang.
        RPJP Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
         Penetapan Pembangunan Jangka Menengah
        RPJM Nasional ditetapkan dengan Peraturan Presiden paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah Presiden dilantik.
        Renstra-KL ditetapkan dengan peraturan pimpinan Kementerian/Lembaga
setelah disesuaikan dengan RPJM Nasional.
        RPJM Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah Kepala Daerah dilantik.
        Renstra-SKPD ditetapkan dengan peraturan pimpinan Satuan Kerja Perangkat
Daerah setelah disesuaikan dengan RPJM Daerah.
         Penetapan Pembangunan Tahunan
        RKP ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
        RKPD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
c.       Pengendalian Pelaksanaan Rencana
        Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masing-masing
pimpinan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah.
        Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan
pelaksanaan rencana pembangunan dari masingmasing pimpinan
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan
kewenangannya.
d.      Evaluasi Pelaksanaan Rencana.
        Pimpinan Kementerian/Lembaga melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan
rencana pembangunan Kementerian/Lembaga periode sebelumnya.
        Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan
rencana pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah periode sebelumnya.
        Menteri/Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan
hasil evaluasi pimpinan Kementerian/Lembaga dan evaluasi Satuan Kerja Perangkat
Daerah.
        Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan
Nasional/Daerah untuk periode berikutnya.
  Kelembagaan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional meliputi :
        Presiden menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas Perencanaan
Pembangunan Nasional.
        Dalam menyelenggarakan Perencanaan Pembangunan Nasional, Presiden dibantu
oleh Menteri.
        Pimpinan Kementerian/Lembaga menyelenggarakan perencanaan pembangunan
sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
        Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat mengkoordinasikan pelaksanaan
perencanaan tugas-tugas Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
2.4    Pendekatan Proses Perencanaan Pembangunan dalam SPPN
1.      Pendekatan Politik
Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil
proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi
dalam RPJM/D.
2.      Proses Teknokratik
Perencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional, atau oleh lembaga/unit
organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan khususnya dalam
pemantapan peran, fungsi dan kompetensi lembaga perencana.
3.      Partisipatif
Perencanaan dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain
melalui pelaksanaa Musrenbang.
4.      Proses top-down dan bottom-up
Perencanaan yang aliran prosesnya (dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan)
yaitu dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam hierarki pemerintahan.

2.5    Ruang Lingkup Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional


NASIONAL DAERAH

Rencana Pembangunan Jangka


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Panjang Daerah
Nasional

Rencana Pembangunan Jangka Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Nasional Menengah Daerah
Rencana Strategis Rencana Strategis Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga Perangkat Daerah
Rencana Kerja Pemerintah Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Rencana Kerja Kementerian/Lembaga Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah

1.      Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan


makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara
terpadu dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
2.      Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan pembangunan yang
disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga dan perencanaan pembangunan
oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.
Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan:
a.       Rencana Pembangunan Jangka Panjang
RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan
Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan
Nasional.
RPJP Daerah memuat visi, misi, dan arah pembangunan Daerah yang mengacu
pada RPJP Nasional.
Rencana pembangunan jangka panjang diwujudkan dalam visi dan misi jangka
panjang dan mencerminkan cita-cita kolektif yang akan dicapai oleh masyarakat
beserta strategi untuk mencapainya.
Oleh karenanya, rencana pembangunan jangka panjang adalah produk dari semua
elemen bangsa, masyarakat, pemerintah, lembaga-lembaga tinggi negara, organisasi
kemasyarakatan, dan organisasi politik.
Visi merupakan penjabaran cita-cita kita berbangsa sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, yaitu terciptanya masyarakat yang terlindungi, sejahtera dan
cerdas serta berkeadilan. Visi kemudian perlu dinyatakan secara tegas ke dalam misi,
yaitu upaya-upaya ideal untuk mencapai visi tersebut, yang dijabarkan ke dalam arah
kebijakan dan strategi pembangunan jangka panjang.Rencana Pembangunan Jangka
Panjang meliputi :
        Menteri menyiapkan rancangan RPJP Nasional.
        Kepala Bappeda menyiapkan rancangan RPJP Daerah.
        Rancangan RPJP Nasional dan rancangan RPJP Daerah menjadi bahan utama
bagi Musrenbang.
        Musrenbang diselenggarakan dalam rangka menyusun RPJP dan diikuti oleh
unsur-unsur penyelenggara Negara dengan mengikutsertakan masyarakat.
        Menteri menyelenggarakan Musrenbang Jangka Panjang Nasional.
        Kepala Bappeda menyelenggarakan Musrenbang Jangka Panjang Daerah.
        Musrenbang Jangka Panjang Nasional dan Musrenbang Jangka Panjang Daerah
dilaksanakan paling lambat 1 (satu) tahun sebelum berakhirnya periode RPJP yang
sedang berjalan.
        Menteri menyusun rancangan akhir RPJP Nasional berdasarkan hasil
Musrenbang Jangka Panjang Nasional.
        Kepala Bappeda menyusun rancangan akhir RPJP Daerah berdasarkan hasil
Musrenbang Jangka Panjang Daerah.
b.      Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) atau rencana lima tahunan
terdiri atas rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) dan rencana
pembangunan jangka menengah daerah atau RPJMD. Rencana pembangunan jangka
menengah sering disebut sebagai agenda pembangunan karena menyatu
dengan agenda Pemerintah yang berkuasa. Agenda pembangunan lima tahunan
memuat program-program, kebijakan, dan pengaturan yang diperlukan yang masing-
masing dilengkapi dengan ukuran outcome atau hasil yang akan dicapai.
Selain itu, secara sektoral terdapat pula Rencana Strategis atau Renstra di masing-
masing kementerian/departemen atau lembaga pemerintahan nondepartemen serta
renstra pemerintahan daerah yang merupakan gambaran RPJM berdasarkan sektor
atau bidang pembangunan yang ditangani.
RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang
penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, yang memuat strategi
pembangunan Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas
Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi
makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah
kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif.
RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah
yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM
Nasional memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah,
kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja
Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja
dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Selanjutnya Renstra Kementerian dan Lembaga memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi
Kementerian/Lembaga yang disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional dan
bersifat indikatif.
Sedangkan Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memuat visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai
dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada
RPJM Daerah dan bersifat indikatif.Rencana Pembangunan Jangka Menengah
meliputi :
        Menteri menyiapkan rancangan awal RPJM Nasional sebagai penjabaran dari
visi, misi, dan program Presiden ke dalam strategi pembangunan Nasional, kebijakan
umum, program prioritas Presiden, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup
gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal.
        Kepala Bappeda menyiapkan rancangan awal RPJM Daerah sebagai penjabaran
dari visi, misi, dan program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan Daerah,
kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah, dan arah kebijakan keuangan
Daerah.
        Pimpinan Kementerian/Lembaga menyiapkan rancangan Renstra-KL sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman kepada rancangan awal
RPJM Nasional.
        Menteri menyusun rancangan RPJM Nasional dengan menggunakan rancangan
Renstra-KL dan berpedoman pada RPJP Nasional.
        Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan rancangan Renstra-SKPD
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada rancangan awal
RPJM Daerah.
        Kepala Bappeda menyusun rancangan RPJM Daerah dengan menggunakan
rancangan Renstra-SKPD dan berpedoman pada RPJP Daerah.
        Rancangan RPJM Nasional dan rancangan RPJM Daerah sebagaimana dimaksud
menjadi bahan bagi Musrenbang Jangka Menengah.
        Musrenbang Jangka Menengah diselenggarakan dalam rangka menyusun RPJM
diikuti oleh unsur-unsur penyelenggara Negara dan mengikutsertakan masyarakat.
        Menteri menyelenggarakan Musrenbang Jangka Menengah Nasional.
        Kepala Bappeda menyelenggarakan Musrenbang Jangka Menengah Daerah.
        Musrenbang Jangka Menengah Nasional dilaksanakan paling lambat 2 (dua)
bulan setelah Presiden dilantik.
        Musrenbang Jangka Menengah Daerah dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan
setelah Kepala Daerah dilantik.
        Menteri menyusun rancangan akhir RPJM Nasional berdasarkan hasil
Musrenbang Jangka Menengah Nasional.
        Kepala Bappeda menyusun rancangan akhir RPJM Daerah berdasarkan hasil
Musrenbang Jangka Menengah Daerah.
c.       Rencana Pembangunan Tahunan.
RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional, memuat prioritas pembangunan,
rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara
menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program Kementerian/Lembaga,
lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP,
memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah,
rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.Rencana
Pembangunan Tahunan meliputi :
        Menteri menyiapkan rancangan awal RKP sebagai penjabaran dari RPJM
Nasional.
        Kepala Bappeda menyiapkan rancangan awal RKPD sebagai penjabaran dari
RPJM Daerah .
        Pimpinan Kementerian/Lembaga menyiapkan rancangan Renja-KL sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKP
dan berpedoman pada Renstra-KL.
        Menteri mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKP dengan menggunakan
rancangan Renja-KL.
        Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Renja- SKPD sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKPD
sebagaimanadan berpedoman pada Renstra-SKPD.
        Kepala Bappeda mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKPD dengan
menggunakan Renja-SKPD.
        Rancangan RKP dan rancangan RKPD menjadi bahan bagi Musrenbang.
        Musrenbang dalam rangka penyusunan RKP dan RKPD diikuti oleh unsur-unsur
penyelenggara pemerintahan.
        Menteri menyelenggarakan Musrenbang penyusunan RKP.
        Kepala Bappeda menyelenggarakan Musrenbang penyusunan RKPD.
        Musrenbang penyusunan RKP sebagaimana dimaksud dalam dilaksanakan paling
lambat bulan April.
        Musrenbang penyusunan RKPD dilaksanakan paling lambat bulan Maret.
        Menteri menyusun rancangan akhir RKP berdasarkan hasil Musrenbang.
        Kepala Bappeda menyusun rancangan akhir RKPD berdasarkan hasil
Musrenbang menjadi pedoman penyusunan RAPBN.
        RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD
BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menurut Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, adalah satu kesatuan
tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana- rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan
Daerah.
Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional Meliputi: Penyusunan Rencana,
Penetapan Rencana, Pengendalian Pelaksanaan Rencana dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana.
Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Nasional meliputi: Presiden
menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas Perencanaan Pembangunan Nasional,
Dalam menyelenggarakan Perencanaan Pembangunan Nasional, Presiden dibantu
oleh Menteri, Pimpinan Kementerian/Lembaga menyelenggarakan perencanaan
pembangunan sesuai dengan tugas dan kewenangannya dan Gubernur selaku wakil
Pemerintah Pusat mengkoordinasikan pelaksanaan perencanaan tugas-tugas
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
Pendekatan proses perencanaan pembangunan dalam SPPN meliputi Pendekatan
Politik, Proses Teknokratik, Partisipatif serta Proses top-down dan bottom-up.
Ruang Lingkup sistem perencanaan pembangunan nasional meliputi: Rencana
Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengahdan
Rencana Pembangunan Tahunan.
3.2    Saran
Dan harapan penulis kali ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat dikalangan
masyarakat khususya pada para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, Lampiran Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025.
  Indonesia, Buku I Lampiran Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014.
  Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
MAKALAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL

PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH

Dosen Pengampuh : Firnasruddin,S.K.M.,M.Kes

Dewi Silvana(20331028)

POLITEKNIK KARYA PERSADA MUNA TA 2021

DIV PROMOSI KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai