Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

(RPJPD,RPJMD,RKPD)

DOSEN PENGAMPU:

Novia Sri Dwijayanti, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

Kelompok 5 :

1. Neri Larasati (A1A119058)


2. Silvia Julianti (A1A119069)
3. Fany Rahmadianti. A (A1A119068)
4. Mega Yanti (A1A119065)
5. Vuja Monica Sari (A1A119043)
6. Ispiyana Sari (A1A119042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD,RPJMD,RKPD)” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah Perencanaan Pembangunan. Disamping itu, kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Jambi, 10 Maret 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 2
1.3 TUJUAN PENULISAN .................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 3
2.1 RUANG LINGKUP RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH
(RPJPD,RPJMD,RKPD) / (INTI DAN MUATAN TATA) ........................................................ 3
2.2 CARA PENYUSUNAN RPD ( PANJANG ,PENDEK ,MENENGAH )............................. 10
2.3 PENYIMPANAN RANCANGAN RPD .............................................................................. 15
BAB III .......................................................................................................................................... 19
PENUTUP...................................................................................................................................... 19
3.1 KESIMPULAN .................................................................................................................... 19
3.2 SARAN ................................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Struktur perencanaan pembangunan di Indonesia berdasarkan hirarki dimensi waktunya


berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dibagi menjadi perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan
jangka pendek (tahunan), sehingga dengan Undang-Undang ini kita mengenal satu bagian
penting dari perencanaan wilayah yaitu apa yang disebut sebagai rencana pembangunan
daerah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) serta Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana
Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) sebagai kelengkapannya.

Perencanaan pembangunan daerah seperti diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor


25 Tahun 2004 tentang SPPN, mewajibkan daerah untuk menyusun Rencana Pembangunan
Jangka Panjang yang berdurasi waktu 20 (dua puluh) tahun yang berisi tentang visi, misi dan
arah pembangunan daerah. Perencanaan ini kemudian dijabarkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang berdurasi waktu 5 (lima) tahun, yang memuat
kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program SKPD
dan lintas SKPD, program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Selanjutnya RPJM Daerah dijabarkan dalam perencanaan berdurasi tahunan yang


disebut sebagai Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat rancangan kerangka
ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang
dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD, RPJMD,
RKPD)?
2. Bagaimana cara penyusunan RPD ( panjang ,pendek ,menengah )?
3. Bagaimana penyimpanan rancangan RPD?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk Mengetahui arti rencana pembangunan jangka panjang daerah


(RPJPD,RPJMD,RKPD)
2. Untuk Mengetahui cara penyusunan RPD ( panjang ,pendek ,menengah )
3. Untuk Mengetahui penyimpanan rancangan RPD

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 RUANG LINGKUP RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG


DAERAH (RPJPD,RPJMD,RKPD) / (INTI DAN MUATAN TATA)

1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Daerah

Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai kegiatan yang merupakan


proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan pembangunan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimana pemilihan tujuan
dilakukan secara sadar atas dasar skala kebutuhan dan dengan memperhatikan faktor-
faktor keterbatasan yang ada. Ketika menyusun suatu perencanaan pembangunan, maka
ada lima hal pokok yang perlu mendapat perhatian, yaitu :

 Permasalahan dan potensi yang ada


 Tujuan serta sasaran yang ingin dicapai
 Kebijaksanaan dan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran terrasebut
 Penerjemahan rencanan kedalam bentuk program yang nyata.
 Jangka waktu pencapaian tujuan

Pengertian perencanaan pembangunan sebagaimana telah diuraikan di atas,


merupakan pengertian perencanaan pembangunan secara umum. Dalam kaitannya
dengan penulisan ini perencanaan pembangunan yang dimaksudkan adalah

3
perencanaan pembangunan daerah. Perencanaan pembangunan daerah dalam arti
sempit adalah perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh aparat
Pemerintah Daerah, Sedangkan perencanaan pembangunan daerah dalam arti
luas adalah seluruh kegiatan perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan di
daerah, baik oleh aparat Pemerintah Daerah, Pusat maupun masyarakat.

DASAR HUKUM

Dasar hukum penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah


mengacu pada beberapa produk perundang-undangan sebagai berikut:
 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
 Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Jo UU
12 tahun 2008;
 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Negara;
 Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 13 Tahun 2006 Jo Permendagri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

Tujuan Rencana Pembangunan Daerah

Rencana Pembangunan daerah dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah


ditetapkan, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Tujuan rencana pembangunan
jangka pendek adalah menunjang atau mendukung keberhasilan pembangunan proyek
– proyek penunjang daerah.

Sedangkan tujuan rencana pembangunan jangka panjang adalah


mengembangkan seluruh desa di Indonesia menjadi desa swasembada melalui tahap –
tahap desa swadaya dan swakarya dan memperhatikan keserasian pembangunan daerah
pedesaan dan daerah perkotaan, imbangan kewajiban antara pemerintah dan
masyarakat serta keterpaduan yang harmonis antara program sektoral atau regional
dengan partisipasi masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat

4
setempat dalam rangka pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia (Sudirwo, 1981
:64)

Dokumen rencana pembangunan di daerah yang terdiri dari :


 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
 Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)
 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
 Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD)

2. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan rencana


untuk mencapai tujuan dibentuknya pemerintahan daerah provinsi sesuai Undang-
Undang tentang Pembentukan Daerah. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Daerah merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20
(dua puluh) tahun, selanjutnya akan digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan
RPJMD

Dokumen perencanaan tersebut adalah bersifat makro yang memuat visi, misi,
dan arah pembangunan jangka panjang daerah. Dalam penyusunan RPJP Daerah
Kabupaten memperhatikan RPJPN dan RPJPD Provinsi sesuai kondisi dan
karakteristik daerah. RPJPD merupakan produk para pemangku kepentingan Daerah,
utamanya pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi daerah pada 20 tahun ke
depan, sehingga memiliki visi jangka panjang. Rencana Pembangunan Jangka Panjang

5
Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan arah


pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, sesuai masa
bhakti Kepala Daerah terpilih yang disusun berdasarkan visi, misi, dan program Kepala
Daerah. Program dan kegiatan yang direncanakan sesuai urusan pemerintah yang
menjadi batas kewenangan daerah, dengan mempertimbangkan kemampuan/ kapasitas
keuangan daerah RPJMD wajib disusun oleh Daerah-daerah yang telah memiliki
Kepala Daerah hasil pemilihan langsung (PILKADA), dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:

a. RPJMD Kabupaten berpedoman pada RPJPD / Kabupaten serta memperhatikan


sasaran pembangunan dalam RPJMD Provinsi dan Standar Pelayanan Minimal
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah;
b. Memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan melalui
penyelenggaraan musrenbang RPJMD
c. Apabila RPJMD Provinsi belum tersedia, maka penyusunan RPJM Daerah
Kabupaten memperhatikan Renstrada Provinsi
d. Sebelum RPJMD ditetapkan, penyusunan RPJM Daerah tetap dilaksanakan
dengan mengesampingkan RPJPD sebagai laporan.

6
RPJMD memuat visi, misi, arah kebijakan keuangan daerah, strategi
pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program satuan kerja perangkat daerah,
lintas satuan kerja perangkat daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana
kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Di samping itu, RPJMD juga memuat deskripsi kinerja pembangunan pada


tahun akhir periode sebelumnya dan deskripsi rencana kinerja pembangunan pada
tahun rencana, berupa sasaran hasil pembangunan jangka menengah yang ingin dicapai
daerah pada akhir periode rencana secara terukur. Sasaran hasil pembangunan jangka
menengah daerah ini dicapai melalui perumusan kebijakan-kebijakan.

Setiap kebijakan memiliki satu rencana kerja yang terdiri dari satu atau
beberapa program, dan setiap program terdiri dari beberapa kegiatan yang sudah
diindikasikan memang perlu dilaksanakan, sehingga sasaran hasil pembangunan pada
kebijakan tersebut dapat direalisasikan.

Setiap rencana kerja berfungsi sebagai dokumen perencanaan dan dokumen


koordinasi implementasi rencana dan menjadi landasan dalam mengevaluasi kegiatan
dan program jangka menengah.

7
Untuk menjamin kesinambungan rencana kerja pemerintah (RKP) daerah,
RPJMD memuat sasaran hasil pembangunan tahunan untuk setiap tahun rencana
ditambah dengan sasaran hasil pembangunan satu tahun setelah 5 tahun kepala daerah
menjabat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah ditetapkan dengan


Peraturan Daerah paling lambat 3 (tiga) bulan, terhitung setelah Kepala Daerah dilantik.

4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

RKPD yang merupakan rencana pembangunan tahunan daerah, wajib disusun


oleh Daerah sebagai landasan dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja
daerah (APBD) dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a) RKPD Kabupaten merupakan penjabaran RPJMD Kabupaten serta mengacu


prioritas pembangunan pada RKP Daerah Provinsi dan atau RKP;
b) Memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan melalui
penyelenggaraan musrenbang tahunan yang diselenggarakan secara berjenjang
dari musrenbang kelurahan/desa, musrenbang kecamatan, musrenbang/forum
SKPD Kabupaten.

8
RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan
dan kewajiban daerah, rencana kerja dan pendanaannya yang dilaksanakan langsung
oleh pemerintah, pemerintah daerah, maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat, serta deskripsi kinerja pembangunan pada tahun sebelumnya.
Rancangan kerangka ekonomi daerah mendeskripsikan proyeksi pendapatan daerah,
alokasi belanja daerah, sumber dana penggunaan pembiayaan disertai dengan asumsi
yang mendasarinya sebagai dasar pengalokasian dana pada setiap rencana kerja.

Prioritas pembangunan daerah merupakan kebijakan yang dipilih sebagai


strategi untuk mencapai sasaran hasil yang ingin dicapai pada akhir periode
pembangunan jangka menengah. Sedangkan kewajiban daerah merupakan strategi
untuk mencapai sasaran sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) yang
ditetapkan. Rencana kerja menterjemahkan prioritas pembangunan, berisi program dan
kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD, beserta sasaran (indikator) hasil dan keluaran
yang akan dicapai pada akhir tahun rencana berdasarkan SPM, maupun sebagai upaya
mencapai sasaran akhir pada periode pembangunan jangka menengah.

Dokumen RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara


perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Disamping itu, RKPD
yang telah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah menjadi pedoman Rencana
Kerja (Renja) SKPD.

9
2.2 CARA PENYUSUNAN RPD ( PANJANG ,PENDEK ,MENENGAH )

1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

RPJPD disusun dengan tahapan sebagai berikut :

1. Penyiapan Rancangan RPJP Daerah

Penyiapan rancangan RPJPD untuk mendapatkan gambaran awal dari


visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang merupakan tanggung jawab
Kepala Bappeda, dan selanjutnya menjadi bahan bahasan dalam Musrenbang
Jangka Panjang Daerah. Rancangan RPJPD dimaksud dilampiri dengan :

 Hasil analisis yang menggambarkan kondisi umum daerah dalam


periode perencanaan 20 tahun ke depan; dan
 Arah pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJP tingkat
pemerintahan atasnya.
 Sebagai bahan masukan bagi para pemangku kepentingan (stkeholders)
pembangunan merumuskan dan menyepakati visi, misi, dan arah
pembangunan daerah.

2. Murenbang Jangka Panjang Daerah

 Musrenbang Jangka Panjang Daerah merupakan forum konsultasi


dengan para pemangku kepentingan pembangunan untuk membahas
rancangan visi, misi dan arah pembangunan yang telah disusun, di
bawah koordinasi Kepala Bappeda;
 Mendapatkan komitmen para pemangku kepentingan pembangunan
yang menjadi bahan masukan dalam penyempurnaan rancangan visi,
misi dan arah pembangunan daerah.

10
3. Penyusunan Rancangan Akhir RPJPD

Penyusunan rancangan akhir RPJPD merupakan tanggung jawab Kepala


Bappeda, dengan bahan masukan utama hasil kesepakatan Musrenbang Jangka
Panjang Daerah. Rancangan akhir ini disampaikan kepada Kepala Daerah, dan
selanjutnya diproses untuk ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

4. Penetapan Peraturan Daerah tentang RPJPD

Rancangan Peraturan Daerah tentang Rancangan Pembangunan Jangka


Panjang Daerah, terlebih dahulu dikonsultasikan kepada Menteri Dalam Negeri
bagi Daerah Provinsi, dan kepada Gubernur bagi Daerah Kabupaten/Kota
sebelum ditetapkan.

2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

RPJM Daerah disusun dengan tahapan sebagai berikut :

a. Penyiapan Rancangan Awal RPJM Daerah

Penyusunan rancangan awal RPJMD dilakukan dengan memperhatikan


capaian kinerja pembangunan daerah periode sebelumnya atau yang terkini,
melakukan analisis kondisi umum daerah dan kemampuan keuangan daerah
(fiscal capacity). Hasil dari analisis tersebut di atas digunakan untuk diserasikan
terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih.

b. Penyiapan Rancangan Renstra-SKPD

 Penyiapan rancangan Renstra-SKPD merupakan tanggung jawab


Kepala SKPD yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi
SKPD dalam bidang urusan yang menjadi kewenangan daerah dan
Rancangan awal RPJMD. Rancangan Renstra SKPD merupakan bahan
masukan dalam penyusunan rancangan RPJM Daerah.
11
 Program/kegiatan dan capaian hasil/keluaran serta pendanaannya dalam
rancangan Renstra-SKPD adalah bersifat indikatif, tidak mengabaikan
keberhasilan yang sudah dicapai selama ini, dan diselaraskan dengan
program prioritas Kepala Daerah terpilih. Dalam rencana kerja tersebut
telah tersusun program dan kegiatan-kegiatan SKPD, lintas SKPD, dan
kewilayahan.

c. Penyusunan Rancangan RPJMD

 Rancangan RPJMD merupakan integrasi rancangan awal RPJMD


dengan rancangan Renstra-SKPD, yang penyusunannya menjadi
tanggung jawab Kepala Bappeda dan menjadi masukan utama dalam
Musrenbang Jangka Menengah Daerah.
 Rancangan RPJMD sudah memuat rancangan rencana kerja yang berisi
rincian program dan kegiatan setiap SKPD, sasaran hasil dan keluaran,
serta pendanaan indikatif dalam upaya mencapai sasaran hasil
pembangunan jangka menengah.

d. Musrenbang Jangka Menengah Daerah

 Musrenbang Jangka Menengah Daerah merupakan forum konsultasi


dengan para pemangku kepentingan pembangunan, termasuk DPRD
Panja RPJMD untuk membahas rancangan RPJMD, di bawah
koordinasi Kepala Bappeda.
 Mendapatkan komitmen para pemangku kepentingan pembangunan
yang menjadi masukan dalam penyempurnaan rancangan visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan;
 Musrenbang Jangka Menengah Daerah dilaksanakan paling lambat 2
(dua) bulan setelah Kepala Daerah terpilih dilantik.

12
e. Penyusuan Rancangan Akhir RPJMD

Penyusunan rancangan akhir RPJMD merupakan tanggung jawab


Kepala Bappeda dengan masukan utama hasil kesepakatan Musrenbang Jangka
Menengah Daerah untuk disampaikan kepada Kepala Daerah, dan selanjutnya
diproses untuk ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

f. Penetapan Peraturan Daerah Tentang RPJMD

Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Daerah,terlebih dahulu dikonsultasikan kepada Menteri Dalam
Negeri bagi Daerah Provinsi, dan kepada Gubernur bagi Daerah
Kabupaten/Kota sebelum ditetapkan. Jangka waktu penetapan Peraturan Daerah
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah paling lambat 3 (tiga)
bulan sejak Kepala Daerah dilantik.

3) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

RKPD disusun dengan tahapan sebagai berikut :

Penyiapan Rancangan Awal RKPD

RKPD merupakan penjabaran RPJMD dalam rangka mencapai sasaran


pembangunan jangka menengah daerah. Rancangan Awal RKPD disusun dengan
memperhatikan :

 Hasil analisis kemampuan keuangan (fiscal capacity) daerah yang terdiri dari
pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan
pembiayaan disertai dengan asumsi yang mendasarinya sebagai dasar dalam
pengalokasian dana pada setiap rencana kerja.
 Prioritas pembangunan daerah yang disinkronisasikan dengan prioritas
pembangunan pada RKP tingkat pemerintahan atasnya untuk mencapai sasaran
hasil pembangunan pada RPJMD, yang direncanakan akan dicapai pada tahun
rencana berkenaan;
13
 Penjabaran rencana kerja SKPD untuk mencapai sasaran hasil pembangunan.
 Memperhatikan prakiraan maju anggaran (MTEF) untuk mengetahui pagu
indikatif bagi setiap SKPD dalam melaksanakan program dan kegiatan pada
tahun rencana berkenaan. Secara umum biaya pembangunan diutamakan untuk
memenuhi pelayanan kepada masyarakat dalam hal pemenuhan Standar
Pelayanan Minimal (SPM), serta kemudian mengoptimalkan pembangunan
potensi dan keunggulan daerah yang dicapai melalui kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan daerah.

Penyiapan Rancangan Renja SKPD

Penyiapan rancangan Renja-SKPD merupakan tanggung jawab Kepala SKPD


yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan
langsung oleh pemerintah daerah serta yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat. Rancangan Renja-SKPD digunakan sebagai bahan masukan dalam
penyusunan rancangan RKPD

Penyusunan Rancangan RKPD

 Rancangan RKPD merupakan integrasi rancangan awal RKPD dengan


rancangan Renja SKPD, yang penyusunannya menjadi tanggung jawab Kepala
Bappeda dan menjadi masukan utama dalam Musrenbang Tahunan Daerah.
 Rancangan RKP Daerah sudah memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,
prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya yang bersifat
indikatif.
 Setiap prioritas pembangunan daerah disusun untuk mencapai sasaran hasil
pembangunan jangka menengah daerah yang terukur dan dapat dikenali
indikatornya. Dalam penetapan prioritas pembangunan dilakukan dengan
memperhatikan isu-isu masalah strategis atas pengaruh internal dan eksternal.

Musrenbang Tahunan Daerah

 Merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari musrenbang kelurahan/desa,


musrenbang kecamatan, forum SKPD dan musrenbang tahunan Kabupaten.
14
 Merupakan forum konsultasi dengan para pemangku kepentingan
pembangunan untuk membahas prioritas pembangunan, rencana kerja
pembangunan, mengalokasikan anggaran pada setiap rencana kerja, lokasi
kegiatan, dan SKPD yang bertanggungjawab dalam pelaksanaannya.
 Mendapatkan komitmen para pemangku kepentingan pembangunan yang
menjadi masukan dalam penyempurnaan rancangan RKPD

Penyusunan Rancangan Akhir RKPD

Penyusunan rancangan akhir RKPD merupakan tanggung jawab Kepala


Bappeda dengan masukan utama hasil kesepakatan Musrenbang Tahunan Daerah untuk
disampaikan kepada Kepala Daerah, dan selanjutnya diproses untuk ditetapkan dalam
Peraturan Kepala Daerah.

Penetapan Peraturan Kepala Daerah Tentang RKPD

RKPD yang telah disempurnakan, ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah


digunakan sebagai :

 Pedoman penyempurnaan rancangan Renja SKPD


 Pedoman penyusunan RAPBD

2.3 PENYIMPANAN RANCANGAN RPD

Tata cara penyimpanan dokumen rancangan rencana pembangunan daerah sebagai


berikut

 Dokumen rencana pembangunan daerah disimpan dan dibuat dengan menggunakan


data dan informasi, serta rencana tata ruang.
 Data dan informasi meliputi:

 Penyelenggaraan pemerintah daerah


 Organisasi dan tatalaksana pemerintahan daerah

15
 Kepala daerah, dprd, perangkat daerah, dan pegawai negeri sipil daerah
 Keuangan daerah
 Potensi sumber daya daerah
 Produk hukum daerah
 Kependudukan
 Informasi dasar kewilayahan
 Informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah

Menurut pasal 30 Dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan data dan


informasi secara optimal, daerah perlu membangun sistem informasi
perencanaan pembangunan daerah. Sistem informasi perencanaan
pembangunan daerah merupakan subsistem dari sistem informasi daerah
sebagai satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan. Perangkat dan peralatan
sistem informasi perencanaan pembangunan daerah harus memenuhi standar
yang ditentukan oleh Menteri.

Rencana tata ruang merupakan syarat dan acuan utama penyusunan


dokumen rencana pembangunan daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Data dan informasi, serta rencana tata ruang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 29 diolah melalui proses:

 Analisis Daerah

Analisis daerah mencakup evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan


daerah periode sebelumnya, kondisi dan situasi pembangunan saat ini, serta
keadaan luar biasa. Analisis dilakukan oleh Bappeda provinsi dan
kabupaten/kota bersama pemangku kepentingan.

16
 Identifikasi Kebijakan Nasional Yang Berdampak Pada Daerah

Identifikasi kebijakan nasional yang berdampak pada daerah merupakan


upaya daerah dalam rangka sinkronisasi pelaksanaan kebijakan dan program
prioritas nasional dalam pembangunan daerah. Sinkronisasi kebijakannasional
dilakukan dengan melihat kesesuaian terhadap keberlanjutan program, dampak
yang diinginkan dari sisi pencapaian target atau sasaran, tingkat keterdesakan,
dan kemampuan anggaran.

 Perumusan Masalah Pembangunan Daerah

Masalah pembangunan daerah dirumuskan dengan mengutamakan


tingkat keterdesakan dan kebutuhan masyarakat. Rumusan permasalahan
disusun secara menyeluruh mencakup tantangan, ancaman, dan kelemahan,
yang dihadapi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.
Penyusunan rumusan masalah dilengkapi dengan anggaran prakiraan maju,
pencapaian sasaran kinerja dan arah kebijakan ke depan.

 Penyusunan Program, Kegiatan, Alokasi Dana Indikatif, Dan Sumber


Pendanaan.

Program, kegiatan dan pendanaan disusun berdasarkan:


 pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta
perencanaan dan penganggaran terpadu;
 kerangka pendanaan dan pagu indikatif;
 program prioritas urusan wajib dan urusan pilihan yang mengacu pada
standar pelayanan minimal sesuai dengan kondisi nyata daerah dan
kebutuhan masyarakat.

Program, kegiatan dan pendanaan disusun untuk tahun yang


direncanakan disertai prakiraan maju sebagai implikasi kebutuhan dana.
Sumber pendanaan pembangunan daerah terdiri atas Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah dan sumber lain yang sah.

17
 Penyusunan Rancangan Kebijakan Pembangunan Daerah

Rancangan kebijakan pembangunan daerah yang telah disusun dibahas


dalam forum konsultasi publik. Forum konsultasi publik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diikuti oleh masyarakat dan para pemangku kepentingan.
Rancangan kebijakan pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:

 RPJPD
 RPJMD
 RKPD.

 Proses pengolahan data dan informasi serta rencana tata ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui koordinasi dengan pemangku
kepentingan.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

. Seluruh doukumen perencanaan pembangunan yang disiapkan oleh daerah merupakan


satu kesatuan yang saling terkait satu sama lainnya, mulai dari tingkat kebijakan, rencana kerja,
dan penganggaran. Setiap dokumen perencanaan pembangunan yang telah ditetapkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, mempunyai fungsi sebagai berikut :

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah berfungsi sebagai

 Pedoman penyusunan visi, misi, dan program prioritas para calon Kepala Daerah;
 Pedoman dalam penyusunan RPJM d
 RPJP Daerah Provinsi menjadi acuan penyusunan RPJPD / Kabupaten.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah ditetapkan


dengan Peraturan Daerah berfungsi sebagai :

 Pedoman bagi Kepala SKPD untuk menyempurnakan rancangan Renstra SKPD menjadi
Renstra SKPD;
 Bahan utama penyusunan RKPD
 Dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja Kepala Daerah;

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerahdigunakan sebagai :

 Pedoman penyempurnaan rancangan Renja SKPD


 Pedoman penyusunan RAPBD

3.2 SARAN

19
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi Agus Wibowo. Konsep Dasar Perencanaan. Fahmiagus@blogspot.com. 2013

W. Arthur Lewis, Perencanaan Pembangunan, Rineka Cipta, Jakarta, 1994. hlm. 316

http://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-dan-tujuan-pembangunan-
daerah.html

https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/16056/PP%20NO%208%20TH%202008.html

https://abdbasirs24.blogspot.com/2017/11/makalah-konsep-perencanaan-
pembangunan.html?m=1

https://limamenitbukapuasa.blogspot.com/2015/10/makalah-perencanaan-
pembangunan.html?m=1

20

Anda mungkin juga menyukai