Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN (BAPPEDA LITBANG)
Jl. TMP Trikora, Maro. Merauke 99616

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pekerjaaan

PENYUSUNAN DOKUMEN RPJPD

Kegiatan
Penyusunan Perencanaan dan Pendanaan

Sub Kegiatan
Analisis Kondisi Daerah, Permasalahan dan isu Strategis Pembangunan Daerah

Nomor DPA : DPA/A.1/5.01.5.05.0.0000/001/2023

Tahun Anggaran 2023

1
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN DOKUMEN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2025-2045

A. Latar Belakang
Pembangunan dapat dimaknai sebagai upaya sadar untuk memanfaatkan
potensi yang layak, memecahkan permasalahan yang dihadapi serta memenuhi
kebutuhan dan keinginan masyarakat menuju keadaan atau kesejahteraan masyarakat
yang lebih baik. Potensi, permasalahan serta kebutuhan masyarakat tidak dapat
dimanfaatkan, dipecahkan serta dipenuhi dalam jangka pendek. Demikian pula
sumber daya yang tersedia untuk pembangunan selalu terbatas bila dibandingkan
dengan kebutuhan. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan pembangunan
jangka menengah sebagai pedoman bagi pelaksanaan pembangunan tahunan yang
saling berkaitan dan berkesinambungan. Perencanaan pembangunan daerah itu
sendiri pada prinsipnya merupakan kegiatan mensinergikan berbagai kepentingan
dari stakeholders atau pelaku pembangunan daerah yang dapat digolongkan menjadi
3 (tiga) domain yaitu state atau lembaga pemerintahan yang terdiri dari eksekutif dan
legislatif daerah, private atau swasta yaitu pelaku-pelaku dunia usaha, dan society atau
masyarakat.

Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah mempunyai


kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri, namun dalam
penyusunan perencanaan daerah tetap harus memperhatikan keterkaitan antara
perencanaan pemerintahan pusat, propinsi dan antar pemerintah daerah, sehingga
pencapaian tujuan daerah mendukung pencapaian tujuan nasional. Aspek hubungan
tersebut memperhatikan kewenangan yang diberikan terkait dengan hubungan
sumber daya alam dan sumber daya lainnya maupun dengan pelayanan umum serta
keuangan. Pemberian otonomi itu dimaksudkan untuk mempercepat proses
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Dengan adanya otonomi daerah
diharapkan pemerintah daerah selain mampu meningkatkan daya saing, melalui
prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dalam pembangunan juga mampu
meningkatkan daya guna potensi dan keanekaragaman sumber daya daerah.

Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah mengamanatkan, bahwa dalam rangka penyelenggaraan

2
pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun perencanaan
pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan
nasional. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (Lima) tahun
dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 (Satu) tahun.

Pasal 263 ayat 2 Undang-Undang 23 Tahun 2014 menyebutkan bahwa RPJPD


merupakan penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok
pembangunan Daerah jangka panjang untuk 20 (dua puluh) tahun yang disusun
dengan berpedoman pada RPJPN dan rencana tata ruang wilayah. Sedangkan Undang-
Undang 25 Tahun 2004 pasal 9 ayat 1 menyatakan bahwa RPJP Daerah memuat visi,
misi, dan arah pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional.

Pengaturan tentang penyusunan RPJPD bagi daerah lebih detail dimuat dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Permendagri) Nomor 86 Tahun
2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah. Pasal 16 ayat 1 Permendagri 86/2017 tersebut dijelaskan bahwa RPJPD harus
disusun dengan berbagai tahapan. Mulai dari persiapan penyusunan, penyusunan
rancanganawal, penyusunan rancangan, pelaksanaan Musrenbang, perumusan
rancangan akhir, dan penetapan RPJPD menjadi Peraturan Daerah.

Dokumen RPJPD yang merupakan bagian dari perencanaan pembangunan


daerah nantinya disusun dengan memperhatikan 4 (empat) pendekatan seperti yang
diamanatkan pada Pasal 7 s/d pasal 10 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah. Keempat pendekatan tersebut adalah pendekatan teknokratis,
pendekatan partisipatif, pendekatan politis, dan pendekatan perpaduan antara
Bottom-Up dengan Top Down Planning. Adapun secara substansi, penyusunan
dokumen RPJPD nanti akan menggunakan pendekatan holistik-tematik, integratif, dan
spasial.

3
Kabupaten Merauke saat ini sudah memiliki dokumen Rencana Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), dokumen tersebut telah ditetapkan
melalui Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 9 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005–2025 (Lembaran
Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2013 Nomor 9). Jika dilihat dari periode
berlakunya, maka tahun 2025 dokumen RPJPD Kabupaten Merauke akan habis masa
berlakunya. Oleh karena itu perlu segera dilakukan persiapan penyusunan RPJPD
Kabupaten Merauke Tahun 2025-2045. Hal tersebut sesuai dengan amanat
Permendagri 86/2017 pasal 18 ayat 1, dimana setiap daerah diamanatkan untuk
menyusun rancangan awal RPJPD paling lambat 1 (satu) tahun sebelum berakhirnya
periode RPJPD daerah tersebut.

Berdasarkan amanat-amanat perundang-undangan tersebut di atas, maka


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten
Merauke sebagai Perangkat Daerah yang melaksanakan kewenangan dalam bidang
perencanaan merasa perlu untuk segera menyiapkan dan menyelenggarakan kegiatan
penyusunan RPJPD Kabupaten Merauke Tahun 2025-2045.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Penyusunan dokumen RPJPD Kabupaten Merauke tahun 2025-2045 adalah untuk
menyediakan dokumen evaluasi RPJPD Tahun 2005-2025 dan Dokumen RPJPD Kabupaten
Merauke Tahun 2025-2045.
2. Tujuan
Tujuan Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Merauke tahun 2025-2045 adalah :
1. Tersediannya dokumen evaluasi RPJPD Kabupaten Merauke Tahun 2005-2025.
2. Tersedianya dokumen RPJPD Kabupaten Merauke Tahun 2025-2045

C. Hasil Yang Diharapkan (Output)


Hasil yang diharapkan (output) penyusunan Penyusunan RPJPD Kabupaten Merauke Tahun
2025-2045 yaitu :
1. Dokumen Evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Merauke tahun 2005-2025.
2. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Merauke
tahun 2025-2045.
.

D. Sumber Pendanaan
Untuk pelaksanaan kegiatan kegiatan Penyusunan RPJPD Kabupaten
Merauke Tahun 2025-2045, pagu anggaran sebesar Rp. 1.420.000.000,00 (Satu Miliar
Empat Ratus Dua Puluh Juta Rupiah) yang dibiayai dari APBD Kabupaten Merauke
Tahun Anggaran 2023.

4
E. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen/PA
1. Pejabat Pengguna : SAMUELERINO TAHIYA,S.Hut
Anggaran
2. Kegiatan : Penyusunan Perencanaan dan Pendanaan
Sub Kegiatan : Analisis Kondisi Daerah,Permasalahan dan Isu Stratergis
Pembangunan Daerah
3. Pekerjaan : Penyusunan Dokumen RPJPD
4. Unit Kerja : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan
Pengembangan Kabupaten Merauke
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan Penyusunan RPJPD Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Merauke Tahun
2025-2045 ini meliputi:
a. Melakukan analisis gambaran umum kondisi Daerah;
b. Melakukan analisis permasalahan pembangunan Daerah;
c. Melakukan penelaahan dokumen rencana pembangunan lainnya;
d. Melakukan analisis isu strategis pembangunan jangka panjang;
e. Merumuskan visi dan misi Daerah;
f. Merumuskan arah kebijakan dan sasaran pokok Daerah;

Termasuk didalamnya tahapan sebagai berikut :

1. Persiapan penyusunan
2. Penyusunan rancangan awal
3. Penyusunan rancangan
4. Pelaksanaan musrenbang
5. Perumusan rancangan akhir
6. Penetapan
G. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Waktu penyelesaian pekerjaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender atau 6 (enam) bulan. Adapun rincian kegiatan harus mengacu pada pedoman
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam hal ini adalah
dokumen RPJPD seperti yang termuat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

5
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah.

H. Standart Teknis
Standar teknis/ kriteria yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
a. Data yang akurat;
b. Penyusunan produk harus dikerjakan secara profesional dengan melibatkan tenaga
yang mempunyai keahlian sesuai dengan bidangnya masing-masing;
c. Penyusunan produk harus sesuai standar;
d. Mengikuti pedoman dan petunjuk yang berlaku.

Landasan hukum pelaksanaan penyusunan RPJPD Kabupaten Merauke Tahun


2025-2045 adalah sebagai berikut:

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus
bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4884);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);

6
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6398);
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
12. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6757);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4697);

7
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara,
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5941);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6041);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan Dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6323);

8
24. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6633);
25. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 96
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010
tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 199);
26. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 136);
27. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
28. Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
Dalam Pembangunan Nasional;
29. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 3 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua Tahun 2019-2023
(Lembaran Daerah Provinsi Papua Tahun 2019 Nomor 3);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005–2025 (Lembaran Daerah Kabupaten
Merauke Tahun 2013 Nomor 9);
31. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor … Tahun …. tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2021–2026
(Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun …. Nomor …..);
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman
Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 927);
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);

9
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1540);
36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1114);
37. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447) sebagaimana
pemutakhiran kedua melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-5889
Tahun 2021 tentang Hasil Verifikasi, Validasi dan Inventarisasi Pemutakhiran
Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan
Keuangan Daerah;
38. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 288);
39. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 1781);
40. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Ruang dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 330);
41. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1114);
42. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);

10
I. Kualifikasi Tenaga Ahli
Susunan tim pelaksanaan kegiatan terdiri dari beberapa tenaga ahli yang
memiliki kompetensi terkait dengan penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah, meliputi:

No Jabatan Spesifikasi

1 Ahli Kebijakan Publik (Team : Berpendidikan S3 Administrasi


Leader) Negara, Memiliki Pengalaman dalam
kegiatan penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan minimal
3Tahun
2 Ahli Manajemen : Berpendidikan S2 Manajemen,
Memiliki Pengalaman dalam kegiatan
perencanaan pembangunan minimal
3 tahun
3 Ahli Perencanaan Pembangunan : Berpendidikan S2 Administrasi
Negara, Memiliki Pengalaman dalam
kegiatan perencanaan pembangunan
minimal 3 tahun
4 Ahli Ekonomi Berpendidikan S1 Ilmu Ekonomi,
Memiliki Pengalaman dalam kegiatan
perencanaan pembangunan minimal
3 tahun
5 Ahli Sosial Berpendidikan S1 Ilmu-Ilmu Sosial,
Memiliki Pengalaman dalam kegiatan
perencanaan pembangunan minimal
3 tahun
6 Ahli Perencanaan Wilayah dan Berpendidikan S1 Teknik
Kota Perencanaan Wilayah dan Kota, dan
memiliki SKA Perencanaan Wilayah
Kota Memiliki Pengalaman dalam
kegiatan perencanaan pembangunan
minimal 3 tahun
7 Ahli Kesehatan Berpendidikan S1 Kesehatan
Masyarakat,Memiliki SKA Konsultan
Manajemen Kesehatan Memiliki
Pengalaman dalam kegiatan
perencanaan pembangunan minimal
3 tahun

Untuk meningkatkan kinerja tim di lapangan, didukung oleh Staf Pendukung,


sebagai berikut :
No Jabatan Nama Staf Pendukung

1 Tenaga Administrasi : Memiliki pengalaman dalam pengelolaan


administrasi selama 3 tahun
2. Tenaga Pengolahan : Memiliki pengalaman dalam pengolahan

11
Data/Operator basis data data selama 3 tahun

J. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen


Diharapkan konsultan dapat mempersiapkan fasilitas yang diperlukan untuk
pekerjaan tanpa tergantung pada fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen.

K. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultasi


Dalam pelaksanaan perencanaan pada kegiatan ini diperlukan minimal
antara lain :
1. Studio kerja dan peralatan standart untuk proses penyusunan kajian.
2. Komputer dan kelengkapan.
3. Sarana komunikasi dan transportasi.
4. Peralatan habis pakai.

Hal-hal lain

L. Penutup
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan kegiatan Penyusunan RPJPD Kabupaten Merauke Tahun 2025-
2045. Hal-hal lain yang belum termuat dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan
dituangkan dalam Surat Perjanjian.

Merauke, 6 Maret 2023


PA/Pejabat Pembuat Komitmen

SAMUELERINO TAHIYA, S.Hut


NIP. 19710306 199712 1 001

12

Anda mungkin juga menyukai