Anda di halaman 1dari 515

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan Pembangunan Daerah memiliki arti sangat penting
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pembangunan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir kalinya dengan
Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015, pemerintah daerah harus
menyusun sejumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Dokumen perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi: (1) Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang memuat kebijakan pembangunan
dengan jangka waktu 20 tahun; (2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun; dan (3) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
untuk jangka waktu 1 tahun. Dokumen perencanaan pembangunan kabupaten merupakan satu
kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, oleh karena itu harus mengacu
dan mempedomani dokumen perencanaan pembangunan pusat dan provinsi. Salah satu
dokumen yang harus disusun oleh pemerintah kabupaten pada saat pergantian kepala daerah
adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD memiliki
kedudukan dan fungsi strategis dalam pembangunan suatu daerah. Hal ini dikarenakan RPJMD
merupakan acuan dan panduan utama
manajemen pembangunan daerah setiap
tahun, selama lima tahun. RPJMD juga
memberikan arah kebijakan dan prioritas
pembangunan untuk mewujudkan visi
pembangunan daerah.
Menurut Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional,
pasal 5 ayat (2), yang dimaksud dengan
RPJMD adalah penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang
penyusunannya berpedoman pada RPJPD serta memperhatikan Rencana Pembangunan

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) Kabupaten Pangkep


1
Tahun 2016 - 2021
Jangka Menengah Nasional (RPJMN). RPJMD memuat arah kebijakan keuangan daerah,
strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah,
lintas Perangkat Daerah, program kewilayahan yang disertai
dengan rencana rencana kerja dalam kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Pangkajene dan
Kepulauan terpilih periode 2016-2021, H. SYAMSUDDIN A.
HAMID, S.E dan H. SYAHBAN SAMMANA, S.H telah dilantik
oleh Gubernur Sulawesi Selatan pada tanggal 17 Februari
2016. Oleh karena itu sesuai dengan amanat Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dalam kurun waktu
enam bulan setelah pelantikan tersebut, pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
harus sudah menyusun dan menetapkan RPJMD 2016-2021.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah membagi
kewenangan pemerintah yang bersifat konkuren ke dalam urusan Pemerintah, pemerintah
daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten / kota. Kondisi ini memberikan pengaruh
terhadap struktur organisasi pada pemerintah daerah yang telah dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang perangkat daerah khususnya yang
berkaitan dengan kewenangan masing-masing Perangkat Daerah yang dijabarkan dalam
Program dan Kegiatan Pembangunan dan tertuang dalam Dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menegah Daerah (RPJMD).
Agar pelaksanaan urusan yang telah diatur dalam Undang-undang tersebut dapat
dilaksanakan oleh seluruh Perangkat Daerah, maka RPJMD Kabupaten Pangkep yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 perlu disesuaikan dengan urusan
masing-masing Perangkat Daerah untuk menghindari terjadinya tumpang tindih urusan.
Perubahan RPJMD juga perlu dilakukan untuk menyesuaikan kemampuan keuangan daerah
serta penyesuaian target dari indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Dalam penyusunan Dokumen Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016-2021 tetap mengacu
pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2006–2025, serta diharmonisasikan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015–2019 dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2014–2018, juga
memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2012-2032 serta dokumen perencanaan Kabupaten/Kota lainnya. Hal ini dimaksudkan

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) Kabupaten Pangkep


2
Tahun 2016 - 2021
agar terjalin penyelarasan arah, kebijakan dan program serta prioritas nasional, provinsi
maupun kabupaten/kota lainnya.
Dokumen Perubahan RPJMD harus memenuhi kebutuhan dari Organisasi Perangkat
Daerah yang baru baik dari kebutuhan Program dan kegiatan serta anggaran maupun target
capaian yang diinginkan dalam rangka melaksanakan fungsi dari masing-masing Perangkat
Daerah yang baru tersebut. Untuk itu perlu memperhatikan sinergitas, sinkronisasi dan integrasi
segenap komponen, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat terutama dalam proses
perencanaan pembangunan daerah sehingga rencana yang dihasilkan mencerminkan Visi dan
Misi dari Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam memberikan
konstribusi bagi pembangunan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terutama pada masa
periode pemerintahan saat ini.
Selanjutnya dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, maka proses penyusunan Dokumen
Perubahan RPJMD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut :
1. Penyusunan rancangan awal Dokumen Perubahan RPJMD, berpedoman pada RPJPD
dengan memperhatikan RPJM Nasional, kondisi lingkungan strategis di daerah, serta
hasil evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, yang meliputi:
rumusan visi–misi dan program prioritas daerah, tujuan dan sasaran, isu strategis, arah
kebijakan dan identifikasi program pembangunan yang akan dilaksanakan dalam kurung
waktu 5 (lima) tahun ke depan;
2. Penyelenggaraan Forum Konsultasi Publik bersama stakeholders untuk membahas
rancangan awal Dokumen Perubahan RPJMD dan menerima masukan dan perbaikan,
selanjutnya diserahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk
penyepakatan rancangan awal Dokumen Perubahan RPJMD antara Bupati dengan
DPRD;
3. Penyempurnaan Rancangan Awal Dokumen Perubahan RPJMD (setelah mendapat
masukan dari Perangkat Daerah, yang pada waktu hampir bersamaan juga
mempersiapkan rancangan Renstra Perangkat Daerah);
4. Penetapan Rancangan Peraturan Daerah (Perda) Perubahan RPJMD menjadi Perda
melalui pembahasan dengan pihak DPRD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) Kabupaten Pangkep


3
Tahun 2016 - 2021
Penataan Perangkat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dilakukan untuk
melaksanakan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah untuk menyesuaikan urusan yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana diatur
dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
Landasan dan dasar hukum penyusunan Dokumen Perubahan Rencana Program
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
8. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menegah Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016-2021;
9. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) Kabupaten Pangkep


4
Tahun 2016 - 2021
1.3 Hubungan RPJMD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan Dokumen
Perencanaan Lainnya.
Dokumen perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan yang utuh
dengan sistem perencanaan pembangunan nasional dan Provinsi Sulawesi Selatan, oleh
karena itu RPJMD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016–2021 disusun dengan
memperhatikan RPJMN Tahun 2014-2019, RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-
2018, disamping berpedoman pada RPJPD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun
2005-2025 dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2011-2031 serta hasil evaluasi RPJMD tahun 2011–2015. Selain dokumen-dokumen
perencanaan di atas juga perlu memperhatikan dokumen rencana pembangunan yang relevan,
antara lain: (1) Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI); Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI);
Agenda pembangunan Suistainable Development Goals (SDGs); (4) RPJMD dan RTRW
Kabupaten sekitar; dan (5) Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Penyusunan RPJMD
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016-2021; Strategi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (SPKD) 2012-2016; RAD Reformasi Birokrasi 2015-2019; Rencana
Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) ; Rencana Aksi Daerah (RAD) Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan (AMPL); RAD Kabupaten Layak Anak (KLA) 2016-2020; Rencana
Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) serta Blueprint e-Government 2015-2019.
Selanjutnya RPJMD ini menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD), Renstra Perangkat Daerah dan Rencana kerja Perangkat Daerah. Keterkaitan
RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada Gambar. 1.1 berikut :

Gambar. 1.1
Hubungan RPJMD dan Dokumen Perencanaan Lainnya

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) Kabupaten Pangkep


5
Tahun 2016 - 2021
1.4 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Dokumen Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud dan tujuan
sebagai berikut:

1.4.1 Maksud
Maksud disusunnya Dokumen Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016-2021 adalah
memberikan tuntunan / arah kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan dalam 5 (lima) Tahun kedepan melalui pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil
Bupati Pangkajene dan Kepulauan.

1.4.2 Tujuan
Tujuan dari Dokumen Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016-2021 yaitu :
a. Mewujudkan Visi dan Misi Kepala Daerah melalui strategi, kebijakan, program dan
kegiatan yang dilaksanakan secara efektif dan efisien serta memperhatikan aspek
pemerataan dan keadilan;
b. Menjadi standar atau tolok ukur kinerja Kepala Daerah dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daerah, serta instrumen bagi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) dalam melaksanakan fungsi pengawasan;
c. Memberikan arah pembangunan daerah jangka menengah selama lima tahun ke depan
yang juga merupakan pedoman bagi penyusunan Renstra Perangkat Daerah dan
RKPD;
d. Menetapkan besaran anggaran Program Perangkat Daerah;
e. Memberikan penegasan batasan kewenangan Perangkat Daerah dalam pelaksanaan
program untuk mencapai visi dan misi Bupati / Wakil Bupati sesuai yang telah diatur
dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) Kabupaten Pangkep


6
Tahun 2016 - 2021
f. Menjadi pedoman dan acuan bagi Bappeda dan Perangkat Daerah dalam
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pengendalian perencanaan pembangunan
daerah.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan RPJMD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016–2021
terdiri dari 9 (sembilan) Bab. Garis besar isi tiap-tiap bab menguraikan hal-hal sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen
RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya, maksud dan tujuan serta sistematika
penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Bab ini berisi gambaran umum kondisi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebagai
bahan analisis untuk menggambarkan permasalahan pembangunan daerah, isu strategis,
visi/misi kepala daerah, serta sebagai dasar perumusan strategi dan kebijakan. Gambaran
umm kondisi daerah ini meliputi empat aspek, yaitu aspek geografi dan demografi,
kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum serta daya saing daerah.
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan
keuangan daerah; kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, Kinerja Pelaksanaan APBD,
Neraca Daerah, Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu, Proporsi Penggunaan Anggaran
Analisis Pembiayaan, Kerangka Pendanaan, Proyeksi Pendapatan dan Belanja, serta
Penghitungan Kerangka Pendanaan.
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH
Bab ini menjelaskan tentang permasalahan pembangunan daerah terkait dengan
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang relevan, dan isu-isu strategis dari permasalahan
pembangunan daerah dengan memperhatikan dinamika internasional, kebijakan nasional
maupun regional, yang dapat memberikan manfaat/pengaruh di masa datang terhadap
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Bab ini menjelaskan visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah tahun 2016–
2021 yang merupakan visi dan misi kepala daerah terpilih. Pada bagian ini juga diuraikan tujuan
dan sasaran pembangunan daerah untuk menjawab isu-isu strategis daerah selama kurun
waktu 2016-2021.

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) Kabupaten Pangkep


7
Tahun 2016 - 2021
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Dalam bagian ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta
arah kebijakan dari setiap strategi terpilih. Selain itu diberikan penjelasan hubungan setiap
strategi dengan arah dan kebijakan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang
ditetapkan. Program pembangunan daerah dirumuskan dari masing-masing strategi untuk
mendapatkan program prioritas. Program pembangunan daerah menggambarkan kepaduan
program prioritas terhadap sasaran pembangunan melalui strategi yang dipilih.

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT


DAERAH
Bab ini memuat program prioritas dalam pencapaian visi dan misi serta seluruh program
yang dirumuskan dalam renstra Perangkat Daerah beserta indikator kinerja, pagu indikatif
target, Perangkat Daerah penanggung jawab berdasarkan bidang urusan.
BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang ditetapkan
menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah dan indikator kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode
masa jabatan.
BAB IX PENUTUP
Bab ini menjelaskan dengan singkat definisi, fungsi, dan peran dari dokumen RPJMD
yang telah ditetapkan.

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) Kabupaten Pangkep


8
Tahun 2016 - 2021
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) Kabupaten Pangkep
9
Tahun 2016 - 2021
BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografi dan Demografi


2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah
2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan
memiliki luas wilayah
12.362,29 km². Luas
wilayah tersebut meliputi :
daratan seluas 898,29
km2dan laut 4 mil seluas
11.464 km². Luas wilayah
tersebut merupakan
penetapan dari dua
Kementerian Lembaga
Negara, yaitu masing-masing : luas darat menurut Permendagri No. 66 tahun 2011 dan luas
laut menurut Bakosurtanal (2011) dalam buku cakupan dan luas wilayah daerah otonom
seluruh Indonesia.
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri dari 13 (Tiga Belas) kecamatan,
dimana 9 kecamatan terletak pada wilayah daratan dan 4 (empat) kecamatan terletak di
wilayah kepulauan, dengan luas wilayah masing-masing kecamatan sesuai yang tertera
pada tabel 2.1;
Tabel 2.1
Luas Wilayah Per Kecamatan, Jumlah Desa/Kelurahan, Lingkungan, Dusun, RW / RK
dan RTMenurut Kecamatan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Jenis T a

Luas Izin Usaha Per


Sumber :BPS Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2015

Cakupan wilayah yang luas menjadikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan


memiliki batas administrasi dan kedekatan dengan pulau-pulau daratan utama lainnya yaitu :
a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barru.
b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros.
c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone.
d) Sebelah Barat berbatasan dengan Pulau Kalimantan, Pulau Jawa dan Madura, Pulau
Nusa Tenggara dan Pulau Bali.

Gambar 2.1
Peta Wilayah Daratan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Sumber :Kabupaten Pangkajene dan KepulauanDalam Angka Tahun 2015

Gambar 2.2
Peta Wilayah Kepulauan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2015

2.1.1.2 Letak Dan Kondisi Geografis


1) Posisi Astronomis
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terletak di bagian barat dari Provinsi
Sulawesi Selatan, dengan Ibukota Pangkajene sebagai pusat pelayanan wilayah bagi
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, selain itu letaknya juga sangat strategis karena
dekat dengan Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan letak astronomi, Kabupaten
pangkajene dan kepulauan berada pada koordinat antara Wilayah Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan terletak diantara 4⁰40’LS sampai 8⁰00’LS dan d iantara 110⁰BT sampai
119⁰48’67” BT jarak tempuh 51 km dari kota Makassar.
2) Posisi
Geostrategis
Kondisi
geografis wilayah
Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan terdiri
dari wilayah daratan,
pegunungan dan
kepulauan, masing-
masing wilayah memiliki
jarak tempuh yang
berbeda menuju ibukota
kabupaten. Kecamatan yang jarak tempuhnya terjauh dari ibukota kabupaten adalah
Kecamatan Liukang Tangaya, yaitu sejauh 291,29 km. Sedangkan kecamatan yang terdekat
dari ibukota kabupaten adalah Kecamatan Bungoro disusul Kecamatan Minasatene, masing-
masing berjarak 2 km dan 2,5km.

2.1.1.3 Topografi
1) Kemiringan Lahan
Secara garis besar kondisi kemiringan lahan di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan berdasarkan data hasil penelitian Laporan Geologi Terpadu,terbagi dalam 4
(empat) kategori wilayah yaitu Klasifikasi pengelompokan sudut lereng yang terdapat di
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, sebagai berikut :
a. wilayah sudut lereng 0-2 %
b. wilayah sudut lereng 2-15 %
c. wilayah sudut lereng 15-45 %
d. wilayah sudut lereng > 45 %

Tabel 2.2
Klasifikasi Sudut Lereng di Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan
Sudut Ketinggian
Bentangan dan Sebaran Jenis/Peruntukan
No Lereng Diatas Muka
Batuan Penyusun (Kecamatan) Lahan
(%) Laut (Mpdl)
Gamping, Mandalle, Segeri, Persawahan
lava/breksi, Ma’rang, Labakkang, Pertambakan
endapan alluvium Bungoro, Pangkajene Perkebunan
1 0-2 0-25
Permukiman
Pertambangan

Gamping, Mandalle, Segeri, Perkebunan


lava/breksi, Basal, Bungoro, Peternakan
2 2-15 25-100 Komplekmelage, Minasate’ne, Permukiman Hutan
Malihan, Kars dan Tondong Tallasa, Belukar Alang-Alang
Sedimen Flis Balocci
Gamping, Sedimen, Mandalle, Segeri, Perkebunan
Lava/breksi, Tufa, Bungoro, Hutan Lindung
Konglomerat, Minasate’ne, Semak Belukar
3 15-45 100-500
Perbukitan Kars, Tondong Tallasa, Peternakan
Basal, Malihan dan Balocci Permukiman
Trakit
Lava/breksi, Tufa, Mandalle, Segeri, Hutan Lindung
Konglomerat, Bungoro, Ma’rang, Hutan Produksi
Gamping, Ultra Tondong Tallasa, Terbatas
500-1000
4 >45 Basa dan Basal, Balocci, Minasate’ne Perkebunan
(puncak)
Retas Basal Batu Rekreasi
Gamping, Lava dan Pertambangan
Breaksi Permukiman
Sumber  : Dinas  Pertambangan  dan  Energi  Kabupaten  Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2010

2) Ketinggian lahan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mempunyai kondisi topografi yang relatif
bervariasi secara garis besar dapat dibagi dalam 4 (empat) bagian yaitu :
1. Dataran rendah (0-25 Mpdl) sebagian besar terletak di Kecamatan Pangkajene,
Kecamatan Minasa Te’ne, Kecamatan Bungoro, Kecamatan Labakkang, Kecamatan
Ma’rang, Kecamatan Segeri dan Kecamatan Mandalle.
2. Dataran Tinggi (25-100 Mpdl) terletak di
sebahagian wilayah Kecamatan Balocci,
Kecamatan Tondong Tallasa, Kecamatan Segeri, Kecamatan Minasa Te’ne dan
Kecamatan Mandalle, terutama dibagian utara.
3. Dataran Pegunungan (500-1000 Mpdl), sebahagian besar di Kecamatan Balocci,
Kecamatan Mandalle, Kecamatan Segeri dan Kecamatan Tondong Tallasa atau pada
bagian timur Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Daerah Pesisir terletak di bagian pantai barat Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
terutama pada Kecamatan Pangkajene, Labakkang, Ma’rang, Segeri dan Mandalle, serta
kecamatan kepulauan yang tergolong sebagai daerah datar terletak pada Kecamatan
Liukang Tupabiring, Liukang Tupabiring Utara, Liukang Tangaya, dan Liukang Kalmas.
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mempunyai kondisi topografi yang relatif bervariasi
secara garis besar dapat dibagi dalam 4 (empat) bagian yaitu :
a. Dataran rendah (0-25 Mpdl) sebagian besar terletak di Kecamatan Pangkajene,
Kecamatan Minasa Te’ne, Kecamatan Bungoro, Kecamatan Labakkang, Kecamatan
Ma’rang, Kecamatan Segeri dan Kecamatan Mandalle.
b. Dataran Tinggi (25-100 Mpdl) terletak di sebagian wilayah Kecamatan Balocci,
Kecamatan Tondong Tallasa, Kecamatan Segeri, Kecamatan Minasa Te’ne dan
Kecamatan Mandalle, terutama dibagian utara.
c. Dataran Pegunungan (500-1000 Mpdl), sebagian besar di Kecamatan Balocci,
Kecamatan Mandalle, Kecamatan Segeri dan Kecamatan Tondong Tallasa atau pada
bagian timur Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan.
d. Daerah Pesisir terletak di bagian
pantai barat Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan
terutama pada Kecamatan
Pangkajene, Labakkang,
Ma’rang, Segeri dan Mandalle,
serta kecamatan kepulauan yang
tergolong sebagai daerah datar
terletak pada Kecamatan Liukang Tupabiring, Liukang Tupabiring Utara, Liukang
Tangaya, dan Liukang Kalmas.
2.1.1.4 Geologi
1) Struktur dan Karakteristik
Berdasarkan peta geologi
Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan, maka terdapat 4 (empat)
bagian besar dari kondisi struktur
geologi yang menyusun tanah dan batuan dalam wilayah Kabupaten Pangkajane dan
Kepulauan. Data dan informasi tentang kondisi geologi sangat penting artinya dalam
memanfaatkan lahan dan memanfaatkan sumber daya mineral dan batuan yang terkandung
di dalamnya. Adapun struktur geologi batuan yang terdapat di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan sebagai berikut :

a. Endapan Permukaan : jenis endapan permukaan ini berupa jenis tanah alluvial, daerah
rawa, endapan pantai, delta dan daerah aliran sungai.
b. Batuan Sedimen : jenis batuan sedimen meliputi batuan berpasir, batuan kerikil, kerakal
konglomerat, batuan berlempung, batuan lanau, napal, tuvaran, lava dan breksi.
c. Batuan sedimen bercampur batuan gunung api : jenis struktur batuan ini terbentuk dari
formasi camba : terdiri dari batuan sedimen laut berselingan dengan batuan gunung api,
breksi, lava, tufa, konglomerat, batu pasir, batu lanau, batu lempung dan batuan napalm
alihan.
d. Batuan Terobosan : jenis struktur batuan ini terdiri dari terobosan bersifat basa terutama
batuan terobosan yang bersifat asam dan menengah, meliputi granodiamit diorite, tralit,
dan batuan baku terobosan bersifat ultra basa terutama pridotil.
Secara garis besar sebaran dari jenis struktur geologi Kabupaten Pangkajenedan
Kepulauan terdiri dari :
a. Jenis endapan permukaan tersebar secara tidak merata pada sepanjang bagian pesisir.
b. Jenis batuan sedimen tersebar secara tidak merata pada bagian dataran rendah.
c. Jenis batuan sedimen berselingan gunung api dan batuan terobosan sebagian besar
tersebar di dataran tinggi terutama di Kecamatan Balocci, Tondong Tallasa dan Ma’rang.
2) Potensi Kandungan
Berdasarkan struktur geologi, maka terdapat berbagai jenis bahan tambang, seperti
basal, batu gamping, batu sabak, diorite, tras, kaolin, feldspar, lempung, marmer, batu bara
dan lain-lain. Bahan galian ini tersebar di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
2.1.1.5 Hidrologi
1) Daerah Aliran Sungai
Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan dialiri oleh 5 (lima) sungai
yang cukup besar yang mengalir dari
timur ke barat Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan, sungai yang terpanjang
adalah sungai tabo-tabo, sungai yang
terdapat di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan semuanya langsung bermuara
kelaut, sehingga airnya masih dipengaruhi oleh kondisi pasang surut. Untuk lebih jelasnya
mengenai jumlah dan panjang sungai dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.3
Jumlah Sungai Dirinci Menurut Panjang Dan DAS
di Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan

No Nama Sungai Lokasi (Kecamatan) Panjang sungai(Km) Luas DAS (Km2)


1 Tabo-Tabo Labakkang 32.125 208,50
2 Segeri Segeri 29.250 117,00
3 Leang Lonrong Minasate’ne 6.250 25,00
4 Bantimala Tondong Tallasa 11.000 44,00
5 Sangkara Minasate’ne 15.250 61,00
Sumber : Dinas Pekerjaan UmumKabupaten Pangkajene dan  Kepulauan Tahun 2016

2) Sungai, Danau dan Rawa


Data dan informasi mengenai sebaran sumber air tidak terdata dengan baik,
sehingga tidak dapat diberikan gambaran secara statistik, namun berdasarkan pengamatan
saat survey lapangan, maka dapat diberikan gambaran mengenai sebaran sumber air.
Sebaran sumber air permukaan berupa danau atau waduk. Pada daerah sepanjang wilayah
pesisir air tanah dapat diperoleh dengan kedalaman 2-8 meter, namun kondisi air
terkontaminasi oleh intrusi air laut, sedangkan pada daerah dataran tinggi air tanah dapat
dijumpai secara bervariasi antara 8-25 meter, namun pada daerah yang terdapat di sekitar
pegunungan seperti Balocci dan Tondong Tallasa sumber air masyarakat diperoleh dari
pegunungan.
Curah hujan yang tinggi pada bulan Desember dan Februari, sehingga pada bulan
itu daerah yang rawan banjir terjadi banjir. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan lokasi
daerah rawan banjir terdapat di Kecamatan Labakkang, Ma’rang, Segeri dan Kecamatan
Mandalle, terutama pada daerah yang masih terpengaruh oleh pasang-surut air laut. Daerah
rawan banjir tersebut mempunyai guna lahan berupa rawa dan tambak, kondisi tersebut
sangat terlihat pada sisi kanan poros regional.
3) Debit
Potensi sumber daya air permukaan pada aliran sungai, selain dapat dimanfaatkan
sebagai sumber air bersih untuk keperluan air minum dan rumah tangga, juga dapat
dimanfaatkan untuk pertanian dan untuk kegiatan industri.
Kondisi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Tabo-tabo disekitar wilayah bendungan
telah mengalami pendangkalan yang menyebabkan berkurangnya debit air sekitar 70%, hal
tersebut disebabkan karena tingginya tingkat erosi akibat penebangan liar di luar wilayah
hutan pendidikan BDK yakni sekitar perbatasan Kabupaten Barru dan Kabupaten Bone.
1) Air tanah dangkal
Air tanah dangkal sampai
saat ini dimanfaatkan petani
dengan pembuatan sumur-sumur
sementara untuk sumber air bagi
pertanian dan hortikultura sayuran.
Penggunaan air tanah dangkal
secara terbatas oleh petani belum
berdampak negatif, namun apabila
penyedotan air tanah dengan
pompa mesin, maka perlu
diantisipasi dari sekarang.
Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdapat 6 (enam) lokasi mata air dan 3 (tiga)
lokasi diantaranya durap untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku air bersih. Ketiga sumber
mata air ini dikelola oleh PDAM setempat untuk keperluan air minum (air bersih). Mata air di
daerah Lejang dan kampung baru dijumpai pada Batu Gamping Formasi Tonasa dengan
debit lebih dari 100 liter/detik. Sedangkan mata air di daerah Camado dijumpai batuan
Vulkanik dengan debit air 10-50 liter/detik.
2) Air tanah dalam
Air tanah dalam yang berada > 60 M dibawah permukaan tanah yang disebut
aquateer banyak terdapat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, namun sampai pada
saat ini belum ada informasi data tentang berapa besarnya potensi air yang ada di lapisan
aquateer. Air tanah umumnya terdapat didaerah batuan induknya adalah batu gamping. Air
tanah dalam dapat dideteksi oleh para ahli geologi dengan pompa mesin. Cadangan air
tanah dalam yang disedot dengan skumur pipa yang dalam bentuk air tanah dalam oleh PU
pengairan telah diinformasikan keberadaannya namun secara pasti belum ada datanya.
Potensi air tanah dalam pada khususnya di daerah dataran rendah bagian barat
wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, dapat dibagi menjadi 6 (enam) berdasarkan
sebaran ke dalam lapisan pembawa air yaitu :
a. Potensi air tanah pada kedalaman 25 meter, tahapan lapisan batuan 11-62 ohm-meter.
b. Potensi air tanah pada kedalaman 50 meter, tahapan jenis lapisan batuan 12-75 ohm-
meter. Potensi air tanah pada kedalaman 75 meter tahapan jenis lapisan batuan 12-75
ohm-meter.
c. Potensi air tanah pada kedalaman 100 meter tahapan jenis lapisan batuan 15-86 ohm-
meter.
d. Potensi air tanah pada kedalaman 125 meter tahapan jenis lapisan batuan 15-86 ohm-
meter.
e. Potensi air tanah pada kedalaman 150 meter tahapan jenis lapisan batuan 15-86 ohm-
meter.
2.1.1.6 Klimatologi
1) Tipe
Kondisi tipe iklim Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan menjadi iklim tipe C1
dengan bulan kering < 2 bulan, iklim tipe C2 dengan bulan kering 2-3 bulan, dan iklim
dengan bulan kering 3 bulan. Keduanya memiliki bulan basah antara 5-6 bulan secara
berturut-turut dalam satu tahun dengan curah hujan rata-rata 2.500-3.000 mm/tahun. Tipe ini
merupakan tipe iklim agak basah.
2) Curah hujan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan daerah yang mempunyai Iklim
Tropis Basah ( Type B ) dengan musim kemarau. Curah Hujan disuatu wilayah ( tempat )
dipengaruhi oleh keadaan iklim geografi dan perputaran/pertemuan arus udara, oleh karena
itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Pada tahun
2012 rata-rata curah hujan perbulan sekitar 201,33 mm.
3) Suhu
Temperatur udara di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan berada pada kisaran
21° - 31° atau rata-rata suhu udara 26,4 °C.
4) Kelembaban
Keadaan angin berada pada kecepatan sedang, dimana pada daerah ketinggian,
kelembaban udara rendah sedangkan pada wilayah pesisir kelembaban udara tinggi.
2.1.1.7 Penggunaan Lahan
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan, rencana peruntukan penggunaan lahan di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan adalah sebagai berikut :
1) Kawasan budidaya
a. Kawasan hutan produksi 2.733,25 Ha;
b. Kawasan hutan produksi terbatas 2.939,98 Ha;
c. Kawasan peruntukan hutan rakyat 345,19 Ha;
d. Kawasan peruntukan pertanian 14.949 Ha;
e. Kawasan peruntukan hortikultura 2.968 Ha;
f. Kawasan peruntukan budidaya perikanan 23.885,6 Ha;
g. Kawasan peruntukan perkebunan;
h. Kawasan peruntukan peternakan;
i. Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan lahan basah;
j. Kawasan peruntukan perikanan;
k. Kawasan pengembangan minapolitan;
l. Kawasan pesisir dan kelautan;
m. Kawasan peruntukan pertambangan mineral dan batu bara;
n. Kawasan peruntukan industri;
o. Kawasan peruntukan pariwisata;
p. Kawasan peruntukan permukiman perkotaan;
q. Kawasan strategis;
r. Kawasanpertahanan dan keamanan;
s. Kawasan hutan lindung;
t. Rencana kawasanperuntukan lainnya.
2) Kawasan lindung
a. Kawasan hutan lindung;
b. Kawasan resapan air;
c. Kawasan perlindungan setempat;
d. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya;
e. Kawasan rawan bencana alam; dan
f. Kawasan lindung geologi.
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah
Perencanaan tata ruang merupakan proses untuk menentukan struktur ruang dan
pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan
rencana tata ruang. Rencana Struktur Tata Ruang merupakan kegiatan menyusun rencana
yang produknya menitikberatkan pada pengaturan hirarki pusat pemukiman dan pusat
pelayanan barang dan jasa, serta keterkaitan antara pusat tersebut melalui sistem
prasarana.
Penataan ruang dan wilayah di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, sesuai
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan Nomor 8 tahun 2012
tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah
Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan
sebagai berikut :
Tabel 2.4
Tabel Hasil Telaahan Struktur Ruang
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW


Waktu pelaksanaan
Arah pemanfaatan
No Rencana Struktur Ruang Lima tahun Lima tahun Lima tahun
Ruang/Indikasi Lokasi Lima tahun ke-I
ke-II ke-III ke-IV
Program
2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
I. Peningkatan Pusat Kegiatan Nasional Mamminasata (di Wilayah Kabupaten Pangkep)
Pembangunan Terminal Tipe
I.1 Kota Pangkejene
B
Pembangunan dan
I.2 Kec. Bungoro
Pengembangan KIPA
Pembangunan sistem
Kabupaten
I.3 mitigasi bencana (banjir,
Pangkep
longsor,tsunami)
Pengembangan sumber daya
I.4 Kec. Bungoro
energi listrik PLTU
Pengembangan sumber daya S. Ci’dokang dan
I.5
air minum Tompobolo
Pemb.TPA pengolahan
I.6 Kec. Minasa Te’ne
sampah
II. Peningkatan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) Segeri, Bungoro dan Labakkang
Pembangunan Terminal Bis
II.1 PKLp
Tipe C
Pembangunan/peningkatan
II.2 PKLp
Pasar Kecamatan
II.3 Pengembangan perbankan PKLp
II.4 Peningkatan Puskesmas PKLp
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW
Waktu pelaksanaan
Arah pemanfaatan
No Rencana Struktur Ruang Lima tahun Lima tahun Lima tahun
Ruang/Indikasi Lokasi Lima tahun ke-I
ke-II ke-III ke-IV
Program
2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
Pembangunan/Peningkatan
II.5 PKLp
STK dan SD
Pembangunan/Peningkatan
II.6 PKLp
SLTP dan SMU
Pembangunan/Peningkatan
II.7 PKLp
RTH/tempat bermain/LOR
III. Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
Pembangunan fasilitas Seluruh Ibukota
III.1
terminal pembantu Kec.
Pembangunan dan Seluruh Ibukota
III.2 Peningkatan Pasar Kec.
Kecamatan
Pembangunan jasa Seluruh Ibukota
III.3
perbankan Kec.
Pembangunan Fas. Seluruh Ibukota
III.4 Kesehatan Kec.
(Pustu/BKIA)
Pembangunan dan Seluruh Ibukota
III.5
Pengembangan TK dan SD Kec.
Pembangunan dan Seluruh Ibukota
III.6 Pengembangan SLTP dan Kec.
SMU
Pembangunan sistem Seluruh Ibukota
III.7 mitigasi bencana alam Kec.
(gempa & Longsor)
Pembangunan/Peningkatan Seluruh Ibukota
III.8
RTH/tempat bermain/LOR Kec.
Penyusunan Master Plan Seluruh Ibukota
III.9
RTH Kec.
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW
Waktu pelaksanaan
Arah pemanfaatan
No Rencana Struktur Ruang Lima tahun Lima tahun Lima tahun
Ruang/Indikasi Lokasi Lima tahun ke-I
ke-II ke-III ke-IV
Program
2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
Pembangunan/Peningkatan Seluruh Ibukota
III.10
RTH/tempat bermain/LOR Kec.
IV. Mendorong Pengembangan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
Pembangunan Pasar
IV.1 Seluruh PPL
Lingkungan
Pembangunan fasilitas jasa
IV.2 Seluruh PPL
skala local
Pembangunan Fasilitas
IV.3 Seluruh PPL
Kesehatan BKIA/Posyandu
Pengembangan ST, SD,
IV.4 Seluruh PPL
SLTP, SMU
Pembangunan Akses ke PPL
IV.5 PPL Terpencil
teutama yang masih terisolasi
Pembangunan/Peningkatan
IV.6 Seluruh PPL
RTH/tempat bermain/LOR
Mendorong Perwujudan
V. Sistem Transportasi
Kabupaten
Rencana Pembangunan
Lht. Peta
Jaringan jalan Bebas
V.1 Rencana Struktur
hambatan antar kota yang
Ruang
meliputi Pangkep-Maros
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW
Waktu pelaksanaan
Arah pemanfaatan
No Rencana Struktur Ruang Lima tahun Lima tahun Lima tahun
Ruang/Indikasi Lokasi Lima tahun ke-I
ke-II ke-III ke-IV
Program
2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
Pembangunan dan
Pengembangan Jaringan
jalan Arteri (Jalan Lintas
Lht. Peta
Barat Sulawesi) di wilayah
V.2 Rencana Struktur
Kabupaten Pangkep yang
Ruang
meliputi rencana jaringan
jalan Pakkae - Pangkajene.
80,42;
Pembangunan dan Lht. Peta
V. 3 Pengembangan Jaringan Rencana Struktur
jalan Arteri Kemakmuran Ruang
Pembangunan dan Lht. Peta
V.4 Pengembangan Jaringan Rencana Struktur
jalan Arteri Hasanuddin Ruang
Pembangunan dan
Lht. Peta Rencana
V.5 Pengembangan Jaringan jalan
Struktur Ruang
Arteri Pangkajene-Maros
Pembangunan dan
Pengembangan Jaringan jalan
Kolektor Primer
Lht. Peta Rencana
V.6 menghubungkan perbatasan
Struktur Ruang
Kabupaten Pangkep-Kota
Maros-Perbatasan Kota
Makassar;
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW
Waktu pelaksanaan
Arah pemanfaatan
No Rencana Struktur Ruang Lima tahun Lima tahun Lima tahun
Ruang/Indikasi Lokasi Lima tahun ke-I
ke-II ke-III ke-IV
Program
2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
Pembangunan dan
Pengembangan Jaringan jalan
Kolektor Primer yang meliputi
Lht. Peta Rencana
V.7 jaringan jalan yang
Struktur Ruang
menghubungkan Ladonge –
Mallawa - Balocci Kabupaten
Pangkep
Pembangunan dan
Pengembangan Jaringan jalan Lht. Peta Rencana
V.8 Kolektor Primer Jenetaesa - Struktur Ruang
Bontobalang – Leangleang -
Balocci Kabupaten Pangkep;
Pembangunan dan
Pengembangan Jaringan jalan Lht. Peta Rencana
V.9
yang menghubungkan Struktur Ruang
Manyampa-bantimurung
Pembangunan dan
Lht. Peta
Pengembangan Jaringan
V.10 Rencana Struktur
jalan yang menghubungkan
Ruang
Katapang-Dengeng-Dengeng
Pembangunan dan
Lht. Peta
Pengembangan Jaringan
V.11 Rencana Struktur
jalan yang menghubungkan
Ruang
Boddie-Patallassang
Pembangunan dan
Lht. Peta
Pengembangan Jaringan
V.12 Rencana Struktur
jalan yang menghubungkan
Ruang
galung Boko-lamperangeng
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW
Waktu pelaksanaan
Arah pemanfaatan
No Rencana Struktur Ruang Lima tahun Lima tahun Lima tahun
Ruang/Indikasi Lokasi Lima tahun ke-I
ke-II ke-III ke-IV
Program
2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
Pembangunan dan
Lht. Peta
Pengembangan Jaringan
V.13 Rencana Struktur
jalan yang menghubungkan
Ruang
padang-padange-Jollo
Pembangunan dan
Lht. Peta
Pengembangan Jaringan
V.14 Rencana Struktur
jalan yang menghubungkan
Ruang
Padang-Padange-Biringkassi
Pembangunan dan
Lht. Peta
Pengembangan Jaringan
V.15 Rencana Struktur
jalan yang menghubungkan
Ruang
Bawasalo-Gusung
Pembangunan dan
Lht. Peta
Pengembangan Jaringan
V.16 Rencana Struktur
jalan yang menghubungkan
Ruang
Tanarajae-Kayu Jawaya
Pembangunan dan
Lht. Peta
Pengembangan Jaringan
V.17 Rencana Struktur
jalan yang menghubungkan
Ruang
Tondong Kura-Pabbicarae
Pembangunan dan
Lht. Peta
Pengembangan Jaringan
V.18 Rencana Struktur
jalan yang menghubungkan
Ruang
Tumbue-Bonti
V.19 Pembangunan dan
Lht. Peta
Pengembangan Jaringan
Rencana Struktur
jalan yang menghubungkan
Ruang
Pattupunge-Pujnanti
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW
Waktu pelaksanaan
Arah pemanfaatan
No Rencana Struktur Ruang Lima tahun Lima tahun Lima tahun
Ruang/Indikasi Lokasi Lima tahun ke-I
ke-II ke-III ke-IV
Program
2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
Pembangunan dan Lht. Peta
Pengembangan Jaringan Rencana Struktur
V.20
jalan yang menghubungkan Ruang
Tekolabua-padanglau
Peningkatan Terminal Tipe B
V.21 Kota Pangkep
Pangkajene
Pemb./Peningk. Terminal
V.22 Tipe C di masing-2 Ibukota Kab. Pangkep
Kecamatan
Pembangunan rel KA lintas
V.23 utama Makassar - Maros– Kab. Pangkep
Pangkep – Barru-Pare-Pare
Mendorong Perwujudan
VI.
Sistem Jaringan Energi
Pengembangan/peningkatan
VI.1 kapasitas Gardu Induk (GI) Kab. Pangkep
Tonasa dan Pangkep.
Pembangunan/Peningkatan
Kapasitas Pembangkit-
VI.2 Kab. Pangkep
pembangkit PLTU
Biringkassi,
Pembangunan sumberdaya
energi mikro hidro yang
VI.3 Kab. Pangkep
bersumber dari S. Pangkep
dan beberapa anak sungai
Mendorong Perwujudan
VII.
Sistem Telekomunikasi
Pembangunan sistem
VII.1 Kab.Pangkep
jaringan telekomunikasi tetap
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW
Waktu pelaksanaan
Arah pemanfaatan
No Rencana Struktur Ruang Lima tahun Lima tahun Lima tahun
Ruang/Indikasi Lokasi Lima tahun ke-I
ke-II ke-III ke-IV
Program
2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
Peningkatan jaringan
telekomunikasi khusus dan
VII.2 Desa Terpencil
Stasiun Telepon Otomat
(STO) Lokal Pangkep
Penyediaan TU pada lokasi- PKW, PKLp, PPK,
VII.3
lokasi yang strategis PPL
Pemb. BTS secara terpadu
VII.4 dan terpusat pada lokasi Kab. Pangkep
yang strategis
Mendorong Perwujudan
VIII.
Sistem Sumberdaya Air
Melestarikan dan
memanfaatkan WS
Jeneberang melalui
VIII.1 WS Saddang
normalisasi DAS-DAS yang
masuk dalam wilayah
Kabupaten Pangkep.
Melestarikan dan
Lht. Peta
mengembangkan Daerah
VIII.2 Rencana Struktur
Irigasi (DI) Kewenangan
Ruang
Kabupaten.
VIII.3 Normalisasi S. Pangkep Kab. Pangkep
Pemb. dan Peningk.
VIII.4 Pengairan Sawah Pertanian Wil. Kab. Pangkep
Irigasi Perdesaan
Peningkatan Teknologi
VIII.5 Wil. Kab. Pangkep
Pertanian
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW
Waktu pelaksanaan
Arah pemanfaatan
No Rencana Struktur Ruang Lima tahun Lima tahun Lima tahun
Ruang/Indikasi Lokasi Lima tahun ke-I
ke-II ke-III ke-IV
Program
2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
Pembangunan dan
VIII.6 Peningkatan IKK/SAB Kab. Pangkep
Perdesaan
Pembangunan/peningkatan
VIII.7 jaringan Pipa Air Bersih Kab. Pangkep
perkotaan
Melestarikan Sumber Air
VIII.8 Baku S. Ci’dokong dan Intake Pangkep
Bendungan Tombolo
Mendorong Perwujudan
IX. Sistem Jaringan
Persampahandan Sanitasi
Rencana pengembangan
IX.1 tempat pengolahan sampah TPA Bontoa
akhir (TPA)
Rencana pengolahan
IX.2 sampah organis menjadi Pusat PKLp, PPK
kompos skala kecil
Rencana Sistem Jaringan
IX.3 Prasarana Sanitasi berupa Skala PKLp, PPK
rencana IPLT
Sumber : RTRW Tahun 2012
Tabel 2.5
Tabel Hasil Telaahan Pola Ruang
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW


Arah Waktu pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang pemanfaatan Lima tahun Lima Lima tahun ke-
Lokasi Lima tahun ke-I
Ruang/Indikasi ke-II tahun ke-III IV
Program 2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
I. Perwujudan Kawasan Lindung
Rehabilitasi & Pemantapan Fungsi Lihat Peta Pola
I.1
Kaw. Lindung Kabupaten Ruang
Pengemb. Pengelolaan Kawasan Lihat Peta Pola
I.2
Lindung Kabupaten Ruang
Normalisasi dan pemanfaatan DAS
I.3 Segeri, DAS Pangkep dan anak- Kab. Pangkep
anak sungai lainnya
II. Perwujudan Pengembangan Kawasan Budidaya
Pengembangan dan Pengendalian
II.1
Kawasan Potensi Pertanian
a. Pengendalian alih fungai
Lihat Peta Pola
kawasan Pertanian Pangan
Ruang
Berkelanjutan
Rehabilitas dan Pengemb.
II.2 Kawasan Potensi Sektor
Perkebunan
a. Rehabilitasi Kawasan Lihat Peta Pola
Perkebunan Ruang
Rehabilitas dan Pengembangan
II.3
Kawasan Pertambangan
a. Reklamasi ex penambangan
Seluruh Kecamatan
batuan
b. Pengembangan Potensi
Seluruh Kecamatan
Pertambangan Batuan
Rehabilitas dan Pengemb.
II.4 Kawasan Potensi Sektor Perikanan
, dan Peternakan
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW
Arah Waktu pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang pemanfaatan Lima tahun Lima Lima tahun ke-
Lokasi Lima tahun ke-I
Ruang/Indikasi ke-II tahun ke-III IV
Program 2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
a. Peningkatan Minapolitan
di Kec. Labakkang
Labakkang
b. Pengembangan Ternak Seluruh Kecamatan
c. Pembangunan PPI Kalibone
d. Pengembangan Perikanan Kec. Pesisir di
Tambak Kabupaten Pangkep
Rehabilitas dan Pengemb.
II.5 Kawasan Potensi Sektor
Kehutanan
Lihat Peta Pola
a. Rehabilitasi Kawasan Kehutanan
Ruang
b. Pengembangan Kawasan Lihat Peta Pola
Kehutanan Ruang
Rehabilitas dan Pengemb.
II.6
Kawasan Potensi Sektor Pariwisata
Pengembangan kawasan
pariwisata budaya yaitu Kawasan Kecamatan Segeri
Arajang (Bissu)
Pengembagan pariwisata alam
a. Perm
andian Alam Mattampa/
Museum Karst,
b. Perm
andian Alam Amputtang, Kec. Bungoro,
c. Leang Segeri, dan Liukang
Kassi dan Taman Laut Tuppabiring
Kapoposang terdapat di Pulau
Kapoposang,
d. Panta
i pasir Maccini Baji, dan Pulau
Suci “mustika langka’
Pengembagan pariwisata alam Kec. Bungoro,
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW
Arah Waktu pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang pemanfaatan Lima tahun Lima Lima tahun ke-
Lokasi Lima tahun ke-I
Ruang/Indikasi ke-II tahun ke-III IV
Program 2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
e. Perm
andian Alam Mattampa/
Museum Karst,
f. Perm
andian Alam Amputtang,
g. Leang Segeri, dan Liukang
Kassi dan Taman Laut Tuppabiring,
Kapoposang terdapat di Pulau
Kapoposang,
h. Panta
i pasir Maccini Baji, dan Pulau
Suci “mustika langka’
Pengembangan kawasan
peruntukan pariwisata buatan yaitu Kecamatan Bungoro
kawasan wisata Mattampa
Pengembangan Kawasan
peruntukan pariwisata Suaka Alam,
Pelestarian Alam dan Cagar
Kecamatan Balocci ,
Budaya yaitu Taman Purbakala
Labakkang, dan
Sumpang Bita , Gua Bulu Sumi,
Pangkajene
Taman Purbakala cagar budaya
makam Somba Labakkang dan
makam A. Mauraga
Rehabilitas dan Pengembangan
II.7
Kawasan Potensi Permukiman
a. Penataan permukiman Seluruh DAS di Kab.
sepanjang Bantaran Sungai Pangkep
b. Pengendalian pengermbangan Di seluruh Wil. Kab.
permukiman kearah perbukitan Pangkep
dengan kemiringan diatas 40%
III. Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW
Arah Waktu pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang pemanfaatan Lima tahun Lima Lima tahun ke-
Lokasi Lima tahun ke-I
Ruang/Indikasi ke-II tahun ke-III IV
Program 2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
b. Penerapan KDB rendah
pada kaw. permukiman &
Di seluruh Wil. Kab.
bangunan lainnya pada
Pangkep
lokasi-2 dengan kemiringan
antara 15%-40%
Rehabilitasi dan Pengembangan
Kawasan Yang Memiliki Nilai
III.1
Strategis dari sudut kepentingan
Pertumbuhan Ekonomi
Kawasan Perdagangan di Kota Lht. Peta KSK
Pangkajene
Kawasan Minapolitan Kecamatan
Labakkang yang terletak di
Keluarahan Pundata Baji Dusun
Maccini Baji, dan sub pusat yang
terletak di Kecamatan Minasa Lht. Peta KSK
Te’ne, Pangkajene, Bungoro,
Ma’rang, Segeri, Mandalle, dan
Liukang Tupabbiring Utara dengan
potensi yaitu untuk perikanan
budidaya, perikanan tangkap
Kawasan Wisata Mattampa Lht. Peta KSK
Rehabilitasi dan Pengembangan
Kawasan Yang Memiliki Nilai
III.2
Strategis dari Sudut Kepentingan
Sosial budaya
Taman Nasional Bantimurung
Tompo Bulu yang tersebar di Lht. Peta KSK
Kecamatan Tondong Tallasa dan
Balocci
Pengembangan Kawasan yang
Memiliki Nilai Strategis dari sudut
III.3
kepentingan Fungsi dan Daya
Dukung Lingkungan
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW
Arah Waktu pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang pemanfaatan Lima tahun Lima Lima tahun ke-
Lokasi Lima tahun ke-I
Ruang/Indikasi ke-II tahun ke-III IV
Program 2016 2017 2018 2019 2020 2021-2026 2027-2031 2032-2037
Kec. Balocci,
Kawasan karst Tondong Tallasa dan
Bungoro
Sumber : RTRW Tahun 2012
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana
Secara geografis letak Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan bukan daerah yang
memiliki gunung berapi dan tidak berada pada garis patahan bumi, namun bencana-bencana
yang berskala kecil tetap ada dan membutuhkan penanganan yang tepat untuk menghindari
kerugian yang lebih besar baik kerugian harta maupun jiwa.
Potensi Bencana yang diperkirakan terjadi di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan adalah :
1) Angin Topan/Angin Puting Beliung;
2) Banjir;
3) Gelombang Ekstrim;
4) Abrasi;
5) Tanah Longsor;
6) Kekeringan; dan
7) Kebakaran Hutan.
Kejadian bencana Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan periode 2010-2014
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6
Kejadian Bencana Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2011-2015

Tahun Kejadian Bencana Lokasi Kejadian Keterangan

2011 Angin Puting Beliung - 100 kali


Banjir - ribuan hektar sawah
Abrasi Daerah Pesisir Kepulauan
Banjir Bandang Kelurahan Balleanging 4 korban jiwa dan
Kecamatan Balocci puluhan rumah rusak berat
2012 Angin Puting Beliung Kecamatan Pangkajene Kerusakan 23 unit rumah
Kecamatan Labakkang Kerusakan 60 unit rumah
Kecamatan Liukang Kerusakan 24 unit rumah
Tupabbiring Utara
Kecamatan Liukang Kerusakan 43 unit rumah
Tupabbiring
Kecamatan Ma’rang Kerusakan 99 unit rumah
Kecamatan Minasatene Kerusakan 13 unit rumah
Kecamatan Bungoro Kerusakan 1 unit rumah
Kecamatan Segeri Kerusakan 21 unit rumah
Kecamatan Mandalle Kerusakan 95 unit rumah
Kecamatan Liukang Kalmas Kerusakan 19 unit rumah
2013 Longsor Kecamatan Balocci 37 rumah
Angin Puting Beliung Kecamatan Minasatene 170 rumah
Kecamatan T. Tallasa 23 rumah
Tahun Kejadian Bencana Lokasi Kejadian Keterangan
Kecamatan Balocci 196 rumah
Kecamatan Bungoro 201 rumah
Kecamatan Pangkajene 173 rumah
Kecamatan Labakkang 257 rumah
Desa Kanaungan 15 rumah
Desa Gentung 2 rumah
Kel.Pundata Baji 1 Sekolah
Kecamatan Ma’rang 31 rumah
Kel.Talaka 4 rumah
Kel. Bonto-Bonto 4 rumah
Kecamatan Segeri 113 rumah
Kecamatan Mandalle 52 rumah
Kecamatan Liukang 108 rumah
Tupabbiring
Kecamatan Liukang 37 rumah
Tupabbiring Utara
Kecamatan Liukang Tangaya 64 rumah
Kecamatan Liukang Kalmas 53 rumah
Banjir Kecamatan Minasatene 63 rumah
Kecamatan Balocci 45 rumah
Kecamatan Pangkajene 900 rumah
Kecamatan Bungoro Kerugian 200 Ha Sawah, 50 Ha
Tambak 1.000 rumah
Kecamatan Ma’rang 1.112 Ha Sawah,
21 Rumah
Kecamatan Mandalle 26 rumah
2014 Angin Puting Beliung Kecamatan Balocci 55
Kecamatan Minasatene 56
Kecamatan Pangkajene 90
Kecamatan Bungoro 11
Kecamatan Labakkang 16
Kecamatan Ma’rang 16
Kecamatan Segeri 97
Kecamatan Mandalle 164
Pulau Satando 25
Pulau Gondong Bali 7
Banjir Bendungan Tabo-tabo Perkiraan Kerugian
Rp.10.000.000.000,-
2015 Angin Puting Beliung Kec. Labakkang 24 Rumah Rusak
Kec. Minasate’ne 47 Rumah Rusak
Kec. Mandalle 63 Rumah Rusak
Tahun Kejadian Bencana Lokasi Kejadian Keterangan
Kec. Pangkajene 57 Rumah Rusak
Kec. Bungoro 6 Rumah Rusak
Kec. Tondong Tallasa 26 Rumah Rusak
Kec. Segeri 1 Rumah Rusak
Kec. Ma’rang 1 Rumah Rusak
Kec. Balocci 3 Rumah Rusak
Sumber :Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Data LKPJ – AMJ Tahun 2011-2015)
Angin puting beliung terjadi pada musim pancaroba dari musim penghujan ke
musim kemarau, begitu pula sebaliknya akibat adanya perbedaan tekanan udara yang
sangat cepat dari daratan yang panas lalu ke atas dengan suhu uap lebih dingin. Dalam
kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil peluang angin puting beliung sangat besar
terjadi. Potensi terjadi banjir juga akan terjadi dan menjadi ancaman bagi masyarakat, tidak
hanya bahaya banjir bandang tapi juga disebabkan oleh laut pasang dan buruknya kondisi
drainase akibat hujan yang turun terus menerus.
Begitupun ancaman bahaya tanah longsor akan terjadi bila penebangan pohon
secara liar tidak terkendali dan penambangan galian tambang secara berlebihan, sehingga
menimbulkan ketidakseimbangan lereng atau berat berlebihan yang harus ditanggung
lereng.
1) Wilayah Lokasi Bencana Alam
Beberapa wilayah lokasi bencana alam di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
yang terindentifikasi antara lain sebagai berikut:
a) Kawasan yang sering terjadi banjir, terutama Daerah-daerah yang dilewati oleh aliran
sungai yaitu di Kecamatan Minasatene, Kecamatan Segeri, Kecamatan Pangkajene,
Kecamatan Bungoro, Kecamatan Ma’rang dan Kecamatan Mandalle.
b) Daerah Rawan Angin Puting Beliung, di Kecamatan Minasatene, Kecamatan Tondong
Tallasa, Kecamatan Balocci, Kecamatan Bungoro, Kecamatan Pangkajene,
Kecamatan Labakkang, Kecamatan Ma’rang, Kecamatan Segeri, Kecamatan
Mandalle, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara,
Kecamatan Liukang Tangaya dan Kecamatan Liukang Kalmas.
2) Bencana Yang Timbul Akibat Kesalahan Manusia
Untuk bencana yang timbul akibat kesalahan manusia, terindentifikasi sebagai
berikut:
a) Daerah rawan kecelakaan lalu lintas dikarenakan jalan rusak.
b) Daerah rawan kebakaran, antara lain : Kecamatan Minasatene, Kecamatan Ma’rang,
Kecamatan Labakkang, Kecamatan Balocci dan Kecamatan Segeri.
c) Daerah rawan longsor, terutama di Kecamatan Balocci dan Kecamatan Tondong
Tallasa
d) Daerah rawan abrasi, terutama di wilayah pesisir dan wilayah kepulauan.
2.1.4 Demografi
Kondisi dan perkembangan demografi berperan penting dalam perencanaan
pembangunan. Penduduk merupakan modal dasar keberhasilan pembangunan suatu
wilayah. Besaran, komposisi, dan distribusi penduduk akan mempengaruhi struktur ruang
dan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat. Seluruh aspek pembangunan memiliki
korelasi dan interaksi dengan kondisi kependudukan yang ada, sehingga informasi tentang
demografi memiliki posisi strategis dalam penentuan kebijakan.
Berdasarkan angka proyeksi Badan Pusat Statistik, perkembangan penduduk di
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan periode tahun 2010-2014 mengalami peningkatan
sebanyak 4,40%. Tahun 2010 total jumlah penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
sebanyak 306.717 jiwa meningkat menjadi 320.293 jiwa pada tahun 2014 dapat lihat lebih
rincian pada tabel 2.1
Tabel 2.7
Jumlah Penduduk Menurut Struktur Usia
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-2015

2011 2012 2013 2014 2015


Kelompok Umur
PerempuanJumlah
Laki-laki PerempuanJumlah
Laki-laki PerempuanJumlah
Laki-laki PerempuanJumlah
Laki-laki Jumlah
0-4 ###
### 30,963###
### 34,313### 16,214### 31,971 31,985
5-9 ###
### 33,024###
### 29,987### 31,969### 32,034 32,162
10 - 14 ###
### 31,394###
### 40,915### 31,917### 31,605 31,446
15 - 19 ###
### 36,942###
### 26,637### 30,363### 30,674 30,836
20 - 24 ###
### 34,046###
### 28,848### 26,370### 26,662 26,989
25 - 29 ###
### 30,401###
### 30,474### 24,269### 24,389 24,603
30 - 34 ###
### 28,215###
### 26,897### 24,035### 23,998 23,928
35 - 39 ###
### 24,086###
### 23,124### 23,163### 23,214 23,317
40 - 44 ###
### 20,757###
### 20,425### 22,998### 23,331 23,575
45 - 49 ###
### 14,968###
### 18,181### 18,781### 19,377 19,939
50 -54 ###
### 11,762###
### 15,905### 14,243### 14,749 15,306
55 - 59 ###
### 9,532###
### 9,042### 12,079### 12,534 12,980
60 - 64 ###
### 7,601###
### 6,505### 9,061### 9,327 9,654
65+ ###
### 12,666###
### 13,986### 16,002### 16,428 16,877
Sumber : Proyeksi Penduduk BPS Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2015

Informasi jumlah
penduduk menurut struktur usia
sangat bermanfaat sebagai
masukan perencanaan
pembangunan antara lain
sebagai informasi awal untuk antisipasi penyediaan berbagai fasilitas pendidikan, kesehatan
dan lapangan pekerjaan. Informasi ini akan memberikan gambaran tentang seberapa besar
potensi Sumber Daya Manusia (SDM) terutama untuk keperluan yang terkait dengan
pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan. Selain itu informasi ini juga diperlukan untuk
melihat besarnya nilai rasio ketergantungan penduduk sebagai gambaran perbandingan
antara penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun dan >65 tahun) terhadap penduduk usia
produktif (15-64 tahun). Jumlah penduduk menurut struktur usia di Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan dari Tahun 2011-2015 dapat dilihat lebih rinci dalam Tabel 2.2 di bawah ini :

Tabel 2.8
Proyeksi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Pangkajene dan KepulauanTahun 2015

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah


1 Liukang Tangaya 9.626 9.969 19.595
2 Liukang Kalmas 7.369 7.575 14.944
3 Liukang Tupabbiring 9.086 9.169 18.255
4 Pangkajene 24.693 25.226 49.919
5 Balocci 8.742 8.914 17.656
6 Bungoro 22.550 22.832 45.382
7 Labakkang 26.221 28.056 54.277
8 Marang 18.187 18.801 36.988
9 Segeri 12.099 12.398 24.497
10 Minasa Tene 18.987 19.769 38.756
11 Mandalle 7.249 7.680 14.929
12 Tondong Tallasa 4.993 5.288 10.281
13 Liukang Tupabbiring Utara 6.639 6.799 13.438
Jumlah 176.441 182.476 358.917
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Sedangkan jumlah penduduk pada kelompok usia (15-64 tahun) yang merupakan
usia produktif pada periode tahun 2011-2015 mengalami penurunan signifikan sebesar
7,183%. Pada tahun 2011 penduduk pada kelompok usia (15-64 tahun) berjumlah 218.310
jiwa, meningkat pada tahun 2015 menjadi 211.127 jiwa dari jumlah keseluruhan penduduk
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tahun 2015 yakni sebesar 323.597 jiwa. Ini
mengartikan bahwa potensi sumber daya manusia dalam hal pendidikan, kesehatan dan
ketenagakerjaan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sampai dengan periode tahun
2015 terlihat relatif besar, sehingga perlu adanya upaya antisipasi terhadap penyediaan
sarana dan prasarana pada tiga bidang tersebut, terutama bidang ketenagakerjaan atau
lapangan pekerjaan.
Komposisi penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan menurut jenis kelamin
relatif seimbang selama periode 2010-2014, dimana persentase peningkatan jumlah
penduduk pria periode 2010-2014 sebesar 3,72%, yakni pada tahun 2010 jumlah penduduk
pria sebanyak 147.423 jiwa meningkat menjadi 154.608 jiwa pada tahun 2014. Sedangkan
persentase penduduk perempuan pada periode 2010-2014 meningkat sebanyak 4,01%.
Jumlah penduduk perempuan pada tahun 2010 sebanyak 159.294 jiwa meningkat menjadi
165.685 jiwa pada tahun 2014.

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan jumlah


penduduk cenderung mengalami peningkatan. Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun
sebanyak 0,99%. Dengan pertumbuhan linier, maka diperkirakan penduduk Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan tahun 2020 mencapai 345.812 jiwa.
Tabel 2.9
Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku (Hb)
dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Pertumbuhan
Rata-Rata
Kategor Pertumbuhan 5
Uraian Pertumbuhan 5
i tahun
tahun
HB HK HB HK
49.01
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 58.490 23.786 22.065
3
65.63
B Pertambangan dan Penggalian 82.971 28.241 25.812
1
104.25 78.34
C Industri Pengolahan 55.599 46.783
6 3
27.79
D Pengadaan Listrik dan Gas 30.389 47.630 41.189
2
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur 28.28
E 31.239 21.925 20.495
Ulang 4
48.93
F Konstruksi 58.428 29.327 26.690
7
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan 52.35
G 63.256 44.156 38.411
Sepeda Motor 8
54.55
H Transportasi dan Pergudangan 66.096 50.437 43.162
2
47.24
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 56.148 34.490 30.843
8
J Informasi dan Komunikasi 56.418 52.461 48.678 45.740
K Jasa Keuangan dan Asuransi 88.290 46.132 69.175 39.958
L Real Estate 81.930 44.210 64.579 38.440
M,N Jasa Perusahaan 53.579 25.766 45.323 23.737
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
O 44.044 12.351 38.489 11.885
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 78.824 47.445 63.166 41.826
Pertumbuhan
Rata-Rata
Kategor Pertumbuhan 5
Uraian Pertumbuhan 5
i tahun
tahun
HB HK HB HK
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 91.646 54.307 71.143 46.571
R,S,T,U Jasa lainnya 81.062 50.204 65.150 44.165

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 84.009 43.214 65.906 37.588


  PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA
84.009 43.214 65.906 37.588
MIGAS
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2.10
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan Tahun 2011 – 2015
Tahun
No Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7.87 1.69 4.05 8.46 -
B Pertambangan dan Penggalian 9.91 5.41 2.46 8.03 -
C Industri Pengolahan 11.16 9.61 13.01 13.01 -
D Pengadaan Listrik dan Gas 6.19 16.55 7.95 10.51 -

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan


E 8.63 5.55 5.95 0.37 -
Daur Ulang

F Konstruksi 9.58 6.51 8.00 2.59 -


Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
G 7.06 12.88 11.18 7.30 -
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 12.52 9.90 6.33 14.41 -
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5.46 11.25 7.43 6.71 -
J Informasi dan Komunikasi 7.72 22.75 15.05 0.22 -
K Jasa Keuangan dan Asuransi 11.43 12.11 11.60 4.82 -
L Real Estate 5.97 10.72 9.35 12.40 -
M,N Jasa Perusahaan 3.10 9.49 7.72 3.43 -
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
O 5.62 3.83 1.35 1.09 -
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 13.78 21.40 4.45 2.20 -
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6.38 23.00 8.20 8.99 -
R,S,T,U Jasa lainnya 20.10 19.21 1.92 2.93 -

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 9.84 8.26 9.33 10.16 -


Tahun
No Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA
9.84 8.26 9.33 10.16 -
MIGAS
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

2.1.4.1 Laju Inflasi


Laju inflasi merupakan ukuran yang dapat menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari
sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Inflasi
didasarkan pada indeks harga konsumen (IHK) yang dihitung secara sampel di 45 (empat puluh lima)
kota di Indonesia yang mencakup 283-397 komoditas dan dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil
survei biaya hidup (SBH). Sedangkan kondisi sebaliknya, dimana harga-harga pada umumnya turun,
disebut deflasi.
Angka inflasi dan deflasi disajikan hanya pada tingkat provinsi. Sajikan data inflasi 5 (lima)
tahun yang lalu, dan hitung rata-rata pertumbuhannya dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.11
Nilai inflasi rata-rata Tahun 2011 s.d 2015
Provinsi Sulawesi selatan

Rata-rata
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
pertumbuhan
Inflasi 2,86 4,41 6,24 8,61 4,48 5,32
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan

2.1.4.2 PDRB per kapita


PDRB per kapita atas harga berlaku berguna untuk menunjukkan nilai PDRB per-
kepala atau satu orang penduduk. Sedangkan PDRB per kapita atas harga konstan berguna
untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk suatu daerah.
PDRB per kapita dihitung berdasarkan pendapatan regional netto atas dasar biaya
faktor dibagi dengan jumlah penduduk regional pertengahan tahun.
Data hasil penghitungan PDRB perkapita dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.12
PDRB Perkapita Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
2015
Uraian 2011 2012 2013 2014
32.230.000,0 37.500.000,0 42.600.000,0 49.710.000,0
Nilai PDRB (Rp) -
0 0 0 0
Jumlah Penduduk (jiwa) 326.357 325.239 301,464 320,293 -

PDRB perkapita (Rp/jiwa) 98,757 115,299 141,310 155,201 -


Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

2.1.4.3 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan


Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dihitung dengan menggunakan formula (100
– angka kemiskinan). Angka kemiskinan adalah persentase penduduk yang masuk kategori miskin
terhadap jumlah penduduk. Penduduk miskin dihitung berdasarkan garis kemiskinan. Garis
kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar minimum
kebutuhan – kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh individu untuk hidup
layak.
Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk :
1. Mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan;
2. Membandingkan kemiskinan antar waktu, antar daerah;
3. Menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki posisi mereka;

Tabel 2.13
Persentase Kemiskinan tahun 2011 s/d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Tahun Jumlah Penduduk Miskin Persentase Tingkat Kemiskinan


2011 53.733 17,36%
2012 52.300 16,62%
2013 56.400 17,75%
2014 52.600 16,38%
2015 - -
Sumber : Data Sekunder LP2KD Kabupaten Psngkajene dan KepulauanTahun 2016
Perkembangan Persentase kemiskinan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
selama kurun waktu 5 tahun terakhir berfluktuatif. Pada tahun 2011 persentase tingkat
kemiskinan sebesar 17,36 %, tahun 2012 persentase kemiskinan menurun sebesar 16,62%,
namun pada tahun 2013 persentase kemiskinan kembali meningkat menjadi 17,75%dan
tahun berikutnya kembali menurun sebesar 16,38%, sementara ditahun 2015 data
persentase kemiskinan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan belum tersedia.
2.1.4.4 Angka Melek Huruf (AMH)
Angka Melek Huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas
yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya.
AMH dapat digunakan untuk:
1. Mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta huruf, terutama di
daerah pedesaan di Indonesia dimana masih tinggi jumlah penduduk yang tidak pernah
bersekolah atau tidak tamat SD.
2. Menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam menyerap informasi dari
berbagai media.
3. Menunjukkankemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis sehingga
angka melek huruf dapat berdasarkan kabupaten mencerminkan potensi perkembangan
intelektual sekaligus kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Angka melek huruf didapat dengan membagi jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
yang dapat membaca dan menulis dengan jumlah penduduk usia 15 tahun keatas kemudian
hasilnya dikalikan dengan seratus.
Data angka melek huruf penduduk usia 15 tahun keatas,jumlah penduduk usia
diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis dan jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
untuk 5 tahun terakhir, dirinci menurut kecamatan untuk daerah kabupaten/kota, dalam tabel
sebagai berikut:

Tabel 2.14
Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun
1 41,103 36,795 33,226 31,929 40,675
yang bisa membaca dan menulis
2 Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas 54,980 55,030 55,769 56,694 57,048
3 Angka Melek Huruf 74.76 66.86 59.58 56.32 71.30
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.15
Angka Melek Huruf Tahun 2015
Menurut Kecamatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Jumlah penduduk usia Jumlah


diatas 15 tahun yang penduduk usia Angka melek
No Kecamatan
bisa membaca dan 15 tahun huruf
menulis keatas
1 Kecamatan Balocci 2.422 2.435 2.422
2 Kecamatan Bungoro 21.454 21.463 21.454
3 Kecamatan Labakkang 5.273 5.279 5.273
4 Kecamatan Liukang Kalmas 2.066 2.070 2.066
5 Kecamatan Liukang Tangaya 2.444 2.448 2.444
6 Kecamatan Liukang Tupabbiring 2.430 2.439 2.430
7 Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara 2.102 2.113 2.102
8 Kecamatan Ma'rang 2.386 2.648 2.386
Jumlah penduduk usia Jumlah
diatas 15 tahun yang penduduk usia Angka melek
No Kecamatan
bisa membaca dan 15 tahun huruf
menulis keatas
9 Kecamatan Mandalle 3.138 3.145 3.138
10 Kecamatan Minasatene 3.885 3.891 3.885
11 Kecamatan Pangkajene 4.138 4.145 4.138
12 Kecamatan Segeri 2.644 2.648 2.644
13 Kecamatan Tondong Tallasa 2.312 2.324 2.312
Jumlah 56.694 57.048 56.694
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
2.1.4.5 Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Lamanya Sekolah atau years of schooling adalah sebuah angka yang menunjukkan
lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat
Pendidikan Terakhir(TPT). Pada prinsipnya angka ini merupakan transformasi dari bentuk
kategori TPT menjadi bentuk numerik.Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah
tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis
pendidikan formal yang pernah dijalani.
Lamanya bersekolah merupakan ukuran akumulasi investasi pendidikan individu.
Setiap tahun tambahan sekolah diharapkan akan membantu meningkatkan pendapatan
individu tersebut. Rata-rata lama bersekolah dapat dijadikan ukuran akumulasi modal
manusia suatu daerah. Ukuran ini mengatasi masalah kekurangan estimasi dari TPT yang
tidak mengakomodir kelas tertinggi yang pernah dicapai individu.
Tetapi, jumlah tahun bersekolah ini tidak mengindahkan kasus-kasus tidak naik
kelas, putus sekolah yang kemudian melanjutkan kembali, dan masuk sekolah dasar di usia
yang terlalu muda atau sebaliknya. Sehingga nilai dari jumlah tahun bersekolah menjadi
terlalu tinggi kelebihan estimasiatau bahkan terlalu rendah (underestimate).
Lamanya bersekolah dapat dikonversikan langsung dari jenjang pendidikan dan
kelas tertinggi yang pernah diduduki seseorang, misalnya jika seseorang pendidikan
tertingginya adalah SMP kelas 2, maka ia memiliki jumlah tahun bersekolah sama dengan 8
tahun, yaitu 6 tahun bersekolah di tingkat SD ditambah dengan 2 tahun di SMP. Untuk
memudahkan perhitungan, dapat digunakan tabel konversi sebagai berikut:

Tabel 2.16
Lamanya Bersekolah berdasarkan Jenjang Pendidikan dan Kelas

Jumlah tahun bersekolah


Jenjang Kelas
(kumulatif)
SD 1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
SMP 1 7
2 8
3 9
SMA 1 10
2 11
3 12
Diploma I 13
II 14
III 15
S1 I 13
II 14
III 15
IV 16
S2 17 – 19
S3 20-24
Sumber : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

Untuk Diploma, S1, S2, dan S3, konversi lamanya bersekolah dapat berbeda untuk
setiap individu karena asumsi yang digunakan dalam konversi diatas adalah sebagai berikut:
Seseorang yang masuk S1 adalah lulusan SMA, bukan melanjutkan dari diploma.
Dalam kenyataannya, terdapat program S1 extension yang membuka kesempatan bagi
lulusan Diploma untuk melanjutkan studi ke S1.
Asumsi menempuh pendidikan S2 maksimum adalah 3 tahun dan S3 maksimum
adalah 4 tahun.
Nilai rata-rata lamanya bersekolah yang besar menunjukkan tingginya tingkat
pendidikan penduduk di suatu wilayah. Jika didapat rata-rata lamanya sekolah sama dengan
9,33 artinya rata-rata penduduk di suatu wilayah bersekolah sampai 9tahun 4 bulanatau
setingkat SLTP.
2.1.4.6 Angka Usia Harapan Hidup
Angka usia harapan hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata
penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.
Angka harapan hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup yang masih
akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun
tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
Angkaharapan hidup saat lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh
bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu.Angka harapan hidup merupakan alat untuk
mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada
umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya.
Idealnya angka harapan hidup dihitung berdasarkan angka kematian menurut umur
(Age Specific Death Rate/ASDR) yang datanya diperoleh dari catatan registrasi kematian
secara bertahun-tahun sehingga dimungkinkan dibuat tabel kematian. Tetapi karena sistem
registrasi penduduk di Indonesia belum berjalan dengan baik maka untuk menghitung angka
harapan hidup digunakan dengan mengutip angka yang diterbitkan BPS.
Tabel 2.17
Angka Harapan Hidup Tahun 2011-2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Hasil Sensus Penduduk

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
68,96 69,14 69,16 69.36 69.56
Sumber : Data diolah Tahun 2016
Angka Harapan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam kurun waktu 5
tahun terkahir (2011 – 2014) mengalami peningkatan. Sementara untuk tahun 2015 Angka
Harapan Hidup Kab. Pangkajene dan Kepulauan data belum tersedia.

2.1.4.7 Persentase Balita Gizi Buruk


Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun.
Status gizi balita secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat
badan menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan rujukan (standar) yang
telah ditetapkan. Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut
gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di bawah standar
dikatakan gizi buruk.
Tabel 2.18
Balita Gizi Buruk
Menurut Kecamatan Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

2011 2012 2013 2014 2015


No. Kecamatan
R S T ST R S T ST R S T ST R S T ST R S T ST
1 Pangkajene 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Minasate'ne 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Bungoro 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Labakkang 0 0 8 0 0 0 0 0 3 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
5 Ma'rang 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
6 Segeri 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Mandalle 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
8 Balocci 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Tondong Tallasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Lk. Tupabbiring 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Lk. Tupabbiring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Utara
12 Lk. Kalmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Lk. Tangaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Balita Gizi Buruk
Menurut Kecamatan Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

2011 2012 2013 2014 2015


No. Kecamatan
R S T ST R S T ST R S T ST R S T ST R S T ST
Jumlah 2 0 8 0 4 0 0 0 7 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0
Sumber :Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Keterangan :
R = Rendah
S = Sedang
T = Tinggi
ST = Sangat Tinggi

2.1.4.8 Angka Partisipasi angkatan kerja


Berdasarkan publikasi ILO (International Labour Organization), penduduk dapat
dikelompokkan menjadi tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja dikatakan juga
sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15 tahun atau lebih, seiring dengan
program wajib belajar 9 tahun. Selanjutnya, tenaga kerja dibedakan menjadi: angkatan kerja
dan bukan angkatan kerja (penduduk yang sebagian besar kegiatannya adalah bersekolah,
mengurus rumah tangga, atau kegiatan lainnya selain bekerja). Angkatan kerja merupakan
bagian penduduk yang sedang bekerja dan siap masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan
sebagai pekerja dan merupakan potensi penduduk yang akan masuk pasar kerja.
Sedangkan, bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja
ataupun mencari kerja.

Gambar 2.3
Klasifikasi Penduduk Berdasar Ketenagakerjaan

Bukan angkatan
kerja
Tenaga kerja Bekerja

Penduduk Angkatan kerja


Tidak
Bukan tenaga
bekerja/sedang
kerja
mencari kerja
Tingkat partisipasi umum yaitu jumlah angkatan kerja dibagi seluruh penduduk
berumur 10 tahun keatas.
Tabel 2.19
Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Dirinci Menurut Angkatan Kerja
dan Bukan Angkatan Kerja serta Jenis Kelamin Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

No Uraian Laki-laki Perempuan Jumlah

1 ANGKATAN KERJA

a. Bekerja 85.954 39.979 125.933

b. Pengangguran 5.321 4.166 9.487

Jumlah penduduk angkatan kerja 91.275 44.145 135.420

2 BUKAN ANGKATAN KERJA

a. Sekolah 9.811 10.496 20.307

b. Mengurus RT 1.466 61.794 63.260

c. Lainnya 7.863 1.694 9.557

Jumlah penduduk bukan angkatan kerja 19.140 73.984 93.124

Jumlah penduduk usia kerja (i) + (ii) 93.189 118.129 211.318

3 TPAK (tingkat partisipasi angkatan kerja) 84,62 36,58 59,25%

4 TPT (tingkat pengangguran terbuka) 39,29 30,76 7,01%


Sumber : BPS Sakernas Agustus Tahun 2011 – 2015, diolah Pusdatinaker

Rasio penduduk yang bekerja adalah perbandingan jumlah penduduk yang bekerja
terhadap jumlah angkatan kerja. Jika yang tersedia adalah angka pengangguran, maka
angka yang digunakan adalah = (1 - angka pengangguran)

Tabel 2.20
Penduduk Angkatan Kerja Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Angkatan Kerja
Golongan Umur Jumlah
Bekerja Mencari Pekerjaan
15-19 5.934 503 6.437
20-24 14.539 817 15.356
25-29 14.768 1.928 16.696
30-34 17.167 2.405 19.572
35-39 16.280 3.087 4.715
40-44 14.889 1.211 16.100
45-49 14.594 1.080 14.702
50-54 7.819 978 8.797
55-59 8.005 568 8.573
60-64 6.333 215 6.548
65+ 5.605 - 5.605
Angkatan Kerja
Golongan Umur Jumlah
Total 111.281 11.820 123.101
Sumber : BPS Sakernas Agustus Tahun 2011 – 2015, diolah Pusdatinaker

2.1.4.9 Kesempatan Kerja ( Rasio Penduduk yang berkerja)


Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan
penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi
yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Dengan demikian, dapat menyerap
pertambahan angkatan kerja.
Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan yang
menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan
sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan
keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing. Kesempatan Kerja (demand for
labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan/ketersediaan pekerjaan (lapangan
kerja untuk diisi oleh para pencari kerja). Dengan demikian kesempatan kerja dapat diartikan
sebagai permintaan atas tenaga kerja.
Sementara itu, angkatan kerja (labour force) menurut Soemitro Djojohadikusumo
didefinisikan sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang
sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Bisa juga disebut
sumber daya manusia.
Rasio pendudukyang bekerja adalah perbandingan jumlah penduduk yang bekerja
terhadap jumlah angkatan kerja. Jika yang tersedia adalah angka pengangguran, maka
angka yangdigunakan adalah = (1 - angka pengangguran).
2.2 Aspek Daya Saing Daerah
2.2.1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga Per kapita
Indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat
pengeluaran rumah tangga. Semakin besar rasio atau angka konsumsi RT semakin atraktif
bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per
kapita dapat diketahui dengan menghitung angka konsumsi RT per kapita, yaitu rata-rata
pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Angka ini dihitung berdasarkan
pengeluaran penduduk untuk makanan dan bukan makanan per jumlah penduduk. Makanan
mencakup seluruh jenis makanan termasuk makanan jadi, minuman, tembakau, dan sirih.
Bukan makanan mencakup perumahan, sandang, biaya kesehatan, sekolah, dan
sebagainya.
2.2.2 Nilai tukar petani
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator yang berguna untuk
mengukur tingkat kesejahteraan petani dengan mengukur kemampuan tukar produk
(komoditas) yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan
petani baik untuk proses produksi (usaha) maupun untuk konsumsi rumah tangga. Jika NTP
lebih besar dari 100 maka periode tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan periode
tahun dasar, sebaliknya jika NTP lebih kecil dari 100 berarti terjadi penurunan daya beli
petani.
2.2.3 Persentase Pengeluaran Konsumsi Non Pangan per Kapita
Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita dibuat untuk mengetahui pola
konsumsi penduduk di luar pangan. Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita dapat
dicari dengan menghitung persentase konsumsi penduduk untuk non pangan, yaitu proporsi
total pengeluaran penduduk untuk non pangan terhadap total pengeluaran.

Tabel 2.21
Persentase Konsumsi Penduduk non-Pangan Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Total Pengeluaran Penduduk non
1. 125.347 183.757 233.422 353.623 328.488
Pangan
2. Total Pengeluaran 364.814 401.029 495.999 654.727 659.213
3. Rasio 36,14 45,82 47,06 54,01 49,83
Sumber : Badan Pusat StatistikKabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2016

2.2.4 Produktivitas total daerah


Produktivitas total daerah dihitung untuk mengetahui tingkat produktivitas tiap sektor
per angkatan kerja yang menunjukan seberapa produktif tiap angkatan kerja dalam
mendorong ekonomi daerah per sektor. Produktivitas Total Daerah dapat diketahui dengan
menghitung produktivitas daerah per sektor (9 sektor) yang merupakan jumlah PDRB dari
setiap sektor dibagi dengan jumlah angkatan kerja dalam sektor yang bersangkutan.
2.2.5 Persentase Desa Berstatus Swasembada Terhadap PDB Indikator Keterbukaan
Ekonomi)
Pembangunan desa dalam jangka panjang ditujukan untuk memperkuat dasar-
dasar sosial ekonomi pedesaan yang memiliki hubungan fungsional yang kuat dan
mendasar dengan kota-kota dan wilayah di sekitarnya. Pembangunan desa dan
pembangunan sektor yang lain di setiap pedesaan akan mempercepat pertumbuhan
desa menjadi desa swasembada yang memiliki ketahanan di segala bidang dan dengan
demikian dapat mendukung pemantapan ketahanan nasional. Dalam rangka mencapai
tujuan itu pembangunan desa diarahkan untuk mengembangkan sumber daya
manusianya yang merupakan bagian terbesar penduduk Indonesia, dengan
meningkatkan kualitas hidup, kemampuan, keterampilan dan prakarsanya , dalam
memanfaatkan berbagai potensi desa maupun peluang yang ada untuk berkembang.
Berdasarkan kriteria status, desa/kelurahan diklasifikasikan menjadi 3 (tiga), yakni
desa swadaya (tradisional); desa swakarya (transisional); dan desa swasembada
(berkembang). Pengertian masing-masing klasifikasi desa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Desa Terbelakang atau Desa Swadaya
Desa terbelakang adalah desa yang kekurangan sumber daya manusia atau tenaga
kerja dan juga kekurangan dana sehingga tidak mampu memanfaatkan potensi yang ada di
desanya. Biasanya desa terbelakang berada di wilayah yang terpencil jauh dari kota, taraf
berkehidupan miskin dan tradisional serta tidak memiliki sarana dan prasaranan penunjang
yang mencukupi.

2. Desa Sedang Berkembang atau Desa Swakarsa


Desa sedang berkembang adalah desa yang mulai menggunakan dan memanfaatkan
potensi fisik dan nonfisik yang
dimilikinya tetapi masih kekurangan
sumber keuangan atau dana. Desa
swakarsa belum banyak memiliki sarana
dan prasarana desa yang biasanya
terletak di daerah peralihan desa
terpencil dan kota. Masyarakat
pedesaan swakarsa masih sedikit yang
berpendidikan tinggi dan tidak bermata
pencaharian utama sebagai petani di
pertanian saja serta banyak mengerjakan sesuatu secara gotong royong.
3. Desa Maju atau Desa Swasembada
Desa maju adalah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya manusia dan juga
dalam hal dana modal sehingga sudah dapat memanfaatkan dan menggunakan segala
potensi fisik dan non fisik desa
secara maksimal. Kehidupan desa
swasembada sudah mirip kota yang
modern dengan pekerjaan mata
pencarian yang beraneka ragam
serta sarana dan prasarana yang cukup lengkap untuk menunjang kehidupan masyarakat
pedesaan maju.
Dalam upaya peningkatan daya saing daerah salah satu potensi yang perlu
dikembangkan adalah melalui peningkatan dan percepatan pertumbuhan status desa
menjadi desa swasembada. Indikator peningkatan daya saing terkait pertumbuhan desa
swasembada dapat dilihat dari persentase desa/kelurahan berstatus swasembada terhadap
total desa/kelurahan.

Tabel 2.22
Jumlah Desa Swasembada
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


1. Jumlah Desa/Kelurahan Swadaya - - 26 39 97
2. Jumlah Desa/Kelurahan Swakarya - - 40 41 5
Jumlah Desa/Keluarahan
3. - - 6 4 1
Swasembada
4. Jumlah Desa/Kelurahan - - 72 84 103
Persentase Desa berstatus
5. swasembada dibagi jumlah - - 8,33 4,76 0,97
desa/kelurahan
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2016

2.2.6 Angka Kriminalitas yang tertangani


Angka Kriminalitas adalah rata-rata kejadian kriminalitas dalam satu bulan pada
tahun tertentu. Artinya dalam satu bulan rata-rata terjadi berapa tindak kriminalitas untuk
berbagai kategori seperti curanmor, pembunuhan, pemerkosaan, dan sebagainya. Indikator
ini berguna untuk menggambarkan tingkat keamanan masyarakat, semakin rendah tingkat
kriminalitas, maka semakin tinggi tingkat keamanan masyarakat.

Tabel 2.23
Angka Kriminalitas Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Jenis Kriminal 2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah kasus Narkoba - - - - -
2. Jumlah kasus Pembunuhan 2 3 4 1 1
3. Jumlah Kejahatan Seksual 11 12 6 7 3
4. Jumlah kasus Penganiayaan 87 10 5 19 23
5. Jumlah kasus Pencurian 42 57 42 13 22
6. Jumlah kasus Penipuan 15 8 11 11 4
7. Jumlah kasus Pemalsuan uang - - 2 - -
8. Total Jumlah Tindak Kriminal
157 90 70 51 53
Selama 1 Tahun
9. Jumlah Penduduk 326.357 325.239 301,464 320.293 323.597
10. Angka Kriminalitas 4,81 2,77 2,32 1,60 1,64
Sumber : Polres Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.2.7 Rasio Ketergantungan


Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya beban yang harus
ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang tidak produktif.
Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk
yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang
lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak
produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah
penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat
digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja.
Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran
ekonomis penduduk dari sisi demografi. 
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang
secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara
maju atau negara yang sedang berkembang. Dependencyratio merupakan salah satu
indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan
persentase dependencyratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban
yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif
dan tidak produktif lagi.
Rasio ketergantungan adalah perbandingan jumlah penduduk usia <15 tahun dan >64
tahun terhadap jumlah penduduk usia 15-64 tahun, dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Tabel 2.24
Rasio Ketergantungan Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


1. Jumlah Penduduk Usia < 15 tahun - 95.381 105.215 95.746 95.593
2. Jumlah Penduduk usia > 64 tahun - 12.666 13.986 16.002 16.877
3. Jumlah Penduduk Usia Tidak Produktif - 108.047 119.201 111.748 112.470
4. Jumlah Penduduk Usia 15-64 tahun - 218.310 206.038 205.362 211.127
5. Rasio ketergantungan - 49,65 57,85 54,42 53,27
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3 Aspek Pelayanan Umum


2.3.1 Layanan Urusan Wajib Dasar
2.3.1.1 Pendidikan
2.3.1.1.1 Pendidikan Dasar
a. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
APS merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia
sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia
muda. Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah
murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang
sekolah. Sehingga, naiknya persentase jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai semakin
meningkatnya partisipasi sekolah. Kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin
besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi dengan ditambahnya
infrastruktur sekolah serta peningkatan akses masuk sekolah sehingga partisipasi sekolah
seharusnya tidak berubah atau malah semakin rendah.
Di Indonesia, proporsi
penduduk muda sendiri semakin
menurun akibat semakin
rendahnya angka fertilitas (lihat
bagian fertilitas). Penurunan ini
akan menyebabkan semakin
menurunnya jumlah anak-anak
yang masuk sekolah dasar. Bila
ukuran seperti perubahan jumlah murid digunakan, bisa jadi ditemukan penurunan jumlah
murid di sekolah dasar dengan interpretasi terjadi penurunan partisipasi sekolah. Namun,
bila digunakan APS, maka akan ditemukan peningkatan partisipasi di tingkat SD yang
disebabkan semakin rendahnya jumlah penduduk usia SD.
APS adalah jumlah murid kelompok usia pendidikan dasar (7-12 tahun dan 13-15
tahun) yang masih menempuh pendidikan dasar per 1.000 jumlah penduduk usia pendidikan
dasar.
Data APS untuk 5 tahun terakhir, dirinci menurut kecamatan untuk daerah
kabupaten/kota, pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.25
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

No Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI

1.1. jumlah murid usia 7-12 thn 37286 36760 36270 36005 38029

1.2. jumlah penduduk kelompok usia 41234 41234 40314 38451 38433
7-12 tahun

1.3. APS SD/MI 90,43 89,15 89,97 93,64 98,95

2 SMP/MTs

2.1. jumlah murid usia 13-15 thn 11884 11859 10603 12046 12470

2.2. jumlah penduduk kelompok usia 18435 18435 17047 18938 18938
13-15 tahun

2.3. APS SMP/MTs 64,46 64,33 62,20 63,61 65,85

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.26
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Tahun 2015 Menurut Kecamatan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

SD/MI SMP/MTs
jumlah jumlah jumlah
No Kecamatan jumlah
murid penduduk penduduk
APS murid usia APS
usia 7-12 usia 7-12 usia 13-15
13-15 thn
thn th thn
1 Kecamatan Balocci 2104 2226 94,52 1012 1435 70,52

353,5
2 Kecamatan Bungoro 4660 1318 1659 1318 125,87
7
110,6
3 Kecamatan Labakkang 5179 4679 1635 1692 96,63
9
Kecamatan Liukang 112,9
4 2034 1801 709 940 75,43
Kalmas 4
Kecamatan Liukang
5 2999 3764 79,68 781 1506 51,86
Tangaya
Kecamatan Liukang
6 1615 2649 60,97 714 1127 63,35
Tupabbiring
Kecamatan Liukang 140,3
7 2082 1483 470 1008 46,63
Tupabbiring Utara 9
8 Kecamatan Ma'rang 3502 3673 95,34 1075 1847 58,20
9 Kecamatan Mandalle 1355 1798 75,36 343 929 36,92
10 Kecamatan Minasatene 3297 5811 56,74 1100 1526 72,08
100,9
11 Kecamatan Pangkajene 5725 5670 1658 2791 59,41
7
112,5
12 Kecamatan Segeri 2469 2194 671 1894 35,43
3
Kecamatan Tondong
13 1008 1367 73,74 643 925 69,51
Tallasa
Jumlah 38029 38433 98,95 12470 18938 65,85
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
b. Rasio Ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan dasar per
10.000 jumlah penduduk usia pendidikan dasar. Rasio ini mengindikasikan kemampuan
untuk menampung semua penduduk usia pendidikan dasar.
Untuk menghitung rasio ketersedian/penduduk usia sekolah dapat disusun tabel
sebagai berikut:

Tabel 2.27
Ketersediaan Sekolah Dan Penduduk Usia Sekolah
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No. Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015
1 SD/MI
1.1. Jumlah gedung sekolah 1475 1475 1490 1490 1889
jumlah penduduk kelompok usia
1.2. 41234 41234 40314 38451 38029
7-12 tahun
1.3. Rasio 3,58 3,58 3,70 3,88 4,97
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah gedung sekolah 672 684 936 1032 606
jumlah penduduk kelompok usia
2.2. 18435 18435 17047 18938 12470
13-15 tahun
2.3. Rasio 3,65 3,71 5,49 5,45 4,86
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Tabel 2.28
Ketersediaan Sekolah Dan Penduduk
Usia Sekolah Menurut Kecamatan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
SD/MI SMP/MTs
jumlah
No Kecamatan Jumlah jumlah Jumlah
penduduk
gedung penduduk Rasio gedung Rasio
usia 13-15
sekolah usia 7-12 th sekolah
th
1 Kecamatan Balocci 120 2104 5,70 47 1012 4,64
2 Kecamatan Bungoro 203 4660 4,36 75 1659 4,52
3 Kecamatan Labakkang 240 5179 4,63 76 1635 4,65
4 Kecamatan Liukang 102 2034 5,01 43 709 6,06
Kalmas
5 Kecamatan Liukang 114 2999 3,80 45 781 5,76
Tangaya
6 Kecamatan Liukang 115 1615 7,12 39 714 5,46
Tupabbiring
7 Kecamatan Liukang 94 2082 4,51 22 470 4,68
Tupabbiring Utara
8 Kecamatan Ma'rang 185 3502 5,28 53 1075 4,93
9 Kecamatan Mandalle 98 1355 7,23 22 343 6,41
10 Kecamatan Minasatene 151 3297 4,58 50 1100 4,55
11 Kecamatan Pangkajene 245 5725 4,28 75 1658 4,52
12 Kecamatan Segeri 137 2469 5,55 38 671 5,66
13 Kecamatan Tondong 85 1008 8,43 21 643 3,27
Tallasa
Jumlah 1889 38029 4,97 606 12470 4,86
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

c. Rasio guru / murid


Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan dasar per 1.000
jumlah murid pendidikan dasar.
Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar. Di samping itu juga untuk
mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran.Untuk
menghitung rasio guru terhadap murid dapat disusun tabel sebagai berikut:

Tabel 2.29
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No. Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015
1 SD/MI
1.1. Jumlah Guru 3174 3186 3197 3392 3208
1.2. Jumlah Murid 43656 43117 36268 42168 39711
1.3. Rasio 7.27 7.39 8.81 8.04 8.08
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah Guru 1613 2290 1795 1954 1344
2.2. Jumlah Murid 16765 18475 10603 17411 15754
2.3. Rasio 9.62 12.40 16.93 11.22 8.53
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.30
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Per Kecamatan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
SD/MI SMP/MTs
No Kecamatan Jumlah Jumlah Rasio Jumlah Jumlah Rasio
Guru Murid Guru Murid

1 Kecamatan Balocci 200 2061 9.70 98 1302 7.53


2 Kecamatan Bungoro 405 4759 8.51 179 2202 8.13
3 Kecamatan Labakkang 336 5394 6.23 166 2151 7.72
4 Kecamatan Liukang Kalmas 148 2231 6.63 80 768 10.42
5 Kecamatan Liukang Tangaya 186 3332 5.58 70 944 7.42
6 Kecamatan Liukang Tupabbiring 165 2198 7.51 77 883 8.72
Kecamatan Liukang Tupabbiring
7 171 1731 9.88 72 561 12.83
Utara
8 Kecamatan Ma'rang 304 3659 8.31 134 1399 9.58
9 Kecamatan Mandalle 154 1454 10.59 42 432 9.72
10 Kecamatan Minasatene 303 3396 8.92 132 1414 9.34
11 Kecamatan Pangkajene 467 5919 7.89 161 2292 7.02
12 Kecamatan Segeri 207 2568 8.06 71 868 8.18
13 Kecamatan Tondong Tallasa 162 1009 16.06 62 538 11.52
Jumlah 3208 39711 8.08 1344 15754 8.53
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3.1.1.2 Pendidikan Menengah


APM SMA/MA Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tahun 2012 sebesar 42,81%
meningkat menjadi 56,82% pada tahun 2013. Angka ini lebih tinggi dibanding APM SMA/MA
Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 53,79%, berikut dapat dilihat pada Grafik di bawah ini :
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2013
a. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
APS adalah jumlah murid kelompok usia pendidikan menengah (16-19 tahun) yang
masih menempuh pendidikan menengah per 1.000 jumlah penduduk usia pendidikan
menengah.

Tabel 2.31
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA/MA/SMK
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
NO Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015

1 SMA/MA/SMK

1.1. jumlah murid usia 16-19 thn 7.563 7.432 7.546 7.709 8.699
1.2. jumlah penduduk kelompok usia
16-19 tahun 17.607 17.820 18.050 18.121 18.272

1.3. APS SMA/MA/SMK 42,95 41,71 41,81 42,54 47,61


Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.32
Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA/MA/SMK
Tahun 2015 menurut kecamatan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
SMA/MA/SMK
NO Kecamatan
jumlah murid jumlah penduduk
APS
usia 16-19 thn usia 16-19thn
1 Kecamatan Balocci 322 1.567 20,55%
2 Kecamatan Bungoro 3.018 1.551 194,58%
SMA/MA/SMK
NO Kecamatan
jumlah murid jumlah penduduk
APS
usia 16-19 thn usia 16-19thn
3 Kecamatan Labakkang 728 1.626 44,77%
4 Kecamatan Liukang Kalmas 261 1.125 23,20%
5 Kecamatan Liukang Tangaya 393 1.301 30,21%
6 Kecamatan Liukang Tupabbiring 231 1.512 15,28%
7 Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara 199 973 20,45%
8 Kecamatan Ma'rang 310 1.537 20,17%
9 Kecamatan Mandalle 265 925 28,65%
10 Kecamatan Minasatene 35 1.947 1,80%
11 Kecamatan Pangkajene 1.718 1.834 93,68%
12 Kecamatan Segeri 956 1.607 59,49%
13 Kecamatan Tondong Tallasa 263 767 34,29%

Jumlah 8.699 18.272 47,61%


Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
b. Rasio Ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan dasar per
10.000 jumlah penduduk usia pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan kemampuan
untuk menampung semua penduduk usia pendidikan menengah.
Untuk menghitung rasio ketersedian/penduduk usia sekolah dapat disusun tabel
sebagai berikut:

Tabel 2.33
Ketersediaan sekolah dan penduduk usia sekolah Menengah
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015
1 SMA/MA/SMK
1.1. Jumlah gedung sekolah 25 37 37 37 41
1.2. jumlah penduduk kelompok usia 16.607 16.820 16.050 18.121 18.272
16-19 tahun
1.3. Rasio 15053,9 21997,62 23052,96 20418,3 22438,7
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.34
Ketersediaan sekolah dan Penduduk
Usia Sekolah Menengah menurut kecamatan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
SD/MI
NO KECAMATAN Jumlah gedung jumlah penduduk
Rasio
sekolah usia 16-19tahun
1 Kecamatan Balocci 3 1.626 1:542
2 Kecamatan Bungoro 6 1.512 1:252
3 Kecamatan Labakkang 3 1.834 1:611
4 Kecamatan Liukang Kalmas 3 1.947 1:649
5 Kecamatan Liukang Tangaya 3 925 1:308
6 Kecamatan Liukang Tupabbiring 3 767 1:256
7 Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara 1 1.551 1:1551
8 Kecamatan Ma'rang 2 1.537 1:769
9 Kecamatan Mandalle 3 973 1:324
10 Kecamatan Minasatene 4 1.607 1:402
11 Kecamatan Pangkajene 7 1.125 1:161
12 Kecamatan Segeri 2 1.301 1:651
13 Kecamatan Tondong Tallasa 1 1.567 1:1567
Jumlah 41 18.272 1:446
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
c. Rasio guru / murid
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan menengah per
1.000 jumlah murid pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga
pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar
tercapai mutu pengajaran. Untuk menghitung rasio guru terhadap murid dapat disusun tabel
sebagai berikut:

Tabel 2.35
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan menengah
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No. Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015
1 SD/MI
1.1. Jumlah Guru 869 944 901 1.233 1.033
1.2. Jumlah Murid 9.959 10.759 11.875 11.718 12.395
1.3. Rasio 872,6 877,4 758,7 1052,2 833,4
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.36
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah
Tahun 2015 Per Kecamatan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
SMA/MA/SMK
No Kecamatan
Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio
1 Kecamatan Balocci 702 62 1:11
2 Kecamatan Bungoro 4.595 298 1:15
3 Kecamatan Labakkang 846 87 1:10
4 Kecamatan Liukang Kalmas 364 41 1:9
5 Kecamatan Liukang Tangaya 333 44 1:8
6 Kecamatan Liukang Tupabbiring 346 39 1:9
7 Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara 287 36 1:8
8 Kecamatan Ma'rang 379 36 1:11
9 Kecamatan Mandalle 424 37 1:11
10 Kecamatan Minasatene 762 66 1:12
11 Kecamatan Pangkajene 2.344 200 1:12
12 Kecamatan Segeri 703 57 1:12
13 Kecamatan Tondong Tallasa 310 30 1:10
Jumlah 12.395 1.033 1:12
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
2.3.1.2 Kesehatan
2.3.1.2.1 Rasio pos pelayanan terpadu (posyandu) per satuan balita
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan
kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas
kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan
sumber daya manusia sejak dini.
Tujuan penyelenggaraan Posyandu:
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan
dan nifas).
2. Membudayakan NKKBS.
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat
sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan
Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
Pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak-anak sejak usia dini,
merupakan suatu strategi dalam upaya pemenuhan pelayanan dasar yang meliputi
peningkatan derajat kesehatan dan gizi yang baik, lingkungan yang sehat dan aman,
pengembangan psikososial/emosi, kemampuan berbahasa dan pengembangan kemampuan
kognitif (daya pikir dan daya cipta) serta perlindungan anak. Pengalaman empirik dibeberapa
tempat menunjukan, bahwa strategi pelayanan kesehatan dasar masyarakat dengan fokus
pada ibu dan anak seperti itu, dapat dilakukan pada Posyandu.
Karena Posyandu merupakan wadah peranserta masyarakat untuk menyampaikan
dan memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya, maka diharapkan pula strategi operasional
pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak secara dini, dapat dilakukan di
setiap posyandu.
Terkait dengan hal tersebut diatas perlu dilakukan analisis rasio posyandu terhadap
jumlah balita dalam upaya peningkatan fasilitasi pelayanan pemenuhan kebutuhan tumbuh
kembang anak sejak dalam kandungan, dan agar status gizi maupun derajat kesehatan ibu
dan anak dapat dipertahankan dan atau ditingkatkan.
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai dan idealnya satu
Posyandu melayani 100 balita. Oleh karena itu perlu dihitung rasio ketersediaan posyandu
per balita. Kegunaannya untuk mengetahui berapa selayaknya jumlah posyandu yang efektif
tersedia sesuai dengan tingkat penyebarannya serta sebagai dasar untuk merevitalisasi
fungsi dan peranannya dalam pembangunan daerah.
Untuk menghitung rasio posyandu per satuan balita disusun dalam tabel sebagai
berikut:

Tabel 2.37
Jumlah Posyandu dan Balita
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah posyandu 368 379 377 380 382
2. Jumlah balita 33.655 33.389 33.305 34.388 35.258
3. Rasio 10.93 11.35 11.32 11.05 10.83
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.38
Jumlah Posyandu dan Balita Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

No Kecamatan Jumlah posyandu Jumlah balita Rasio

1 Pangkajene 34 4.322 127,118


2 Minasatene 34 3.600 105,882
3 Bungoro 35 4.334 123,829
4 Labakkang 56 4.927 87,982

5 Ma'rang 36 3.964 110,111


6 Segeri 33 2.372 71,879
7 Mandalle 20 1.719 85,950
8 Balocci 19 1.789 94,158
No Kecamatan Jumlah posyandu Jumlah balita Rasio

9 Tondong Tallasa 29 1.171 40,379


10 LK. Tupabbiring 18 1.915 106,389
11 LK. Tupabbiring Utara 14 1.526 109,000
12 LK. Kalmas 17 1.606 94,471
13 LK. Tangaya 37 2.013 54,405

Jumlah 382 35.258 92,298


Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
2.3.1.2.2 Rasio Puskesmas, Poliklinik, dan Puskesmas Pembantu (Pustu)

Tabel 2.39
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah Puskesmas 23 23 23 23 23
2. Jumlah Poliklinik 85 85 85 85 85
3. Jumlah Pustu 60 60 60 60 60
4. Jumlah Penduduk 326.357 325.239 301,464 320.293 323.597
5. Rasio Puskesmas,Poliklinik, Pustu
0,51 0,52 0,56 0,52 0,52
persatuan penduduk
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan KepulauanTahun 2016

Tabel 2.40
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Jumlah Puskesmas Poliklinik Pustu
NO Kecamatan
Penduduk Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio
1 Pangkajene 44.490 2 0,04 4 0,09 4 0,09
2 Minasatene 35.350 2 0,06 8 0,23 3 0,08
3 Bungoro 42.556 2 0,05 8 0,19 4 0,09
4 Labakkang 45.773 3 0,07 8 0,17 7 0,15
5 Ma'rang 30.634 2 0,07 8 0,26 6 0,20
6 Segeri 19.833 2 0,10 4 0,20 5 0,25
7 Mandalle 14.593 1 0,07 3 0,21 3 0,21
8 Balocci 16.016 1 0,06 3 0,19 4 0,25
9 Tondong Tallasa 8.908 1 0,11 5 0,56 4 0,45
10 LK. Tupabbiring 19.270 2 0,10 6 0,31 7 0,36
11 LK. Tupabbiring 11.564 1 0,09 9 0,78 4 0,35
Utara
12 LK. Kalmas 13.529 2 0,15 7 0,52 4 0,30
13 LK. Tangaya 21.081 2 0,09 14 0,66 5 0,24
Jumlah 323.597 23 0,07 87 0,27 60 0,19
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3.1.2.3 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk


Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang
terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan
kesehatan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan
penyakit yang diderita oleh pasien.
Untuk menghitungrasio rumah sakit per satuan penduduk disusun dalam tabel sebagai
berikut:

Tabel 2.41
Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per jumlah Penduduk
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah Rumah Sakit Umum


(Pemerintah) 1 1 1 1 1

2. Jumlah Rumah Sakit Jiwa/Paru dan


penyakit khusus lainnya milik 0 0 0 0 0
pemerintah

3. Jumlah Rumah Sakit AD/AU/


AL/POLRI 0 0 0 0 0

4. Jumlah Rumah Sakit Daerah 0 0 0 0 0


5. Jumlah seluruh Rumah Sakit 1 1 1 1 1
6. Jumlah Penduduk 326.357 325.239 301,464 320.293 323.597
7. Rasio 0.003064 0.003075 0.003317 0.003122 0.00309
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.42
Jumlah Rumah Sakit
menurut Kecamatan tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
RS
Jiwa/Paru
dan Rumah
Rumah Sakit Rumah Rumah
Jumlah penyakit Sakit
Umum Sakit Sakit Total
No Kecamatan Pendudu khusus AD/AU/
(Pemerintah) Daerah Swasta
k lainnya AL/POLRI
milik
pemerintah
Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio
1 Pangkajene 44.490 1 0,000022 0 - 0 - 0 - 0 - 1 0,00002
2
2 Minasatene 35.350 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
3 Bungoro 42.556 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
4 Labakkang 45.773 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
5 Ma'rang 30.634 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
6 Segeri 19.833 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
7 Mandalle 14.593 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
8 Balocci 16.016 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
9 Tondong 8.908 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Tallasa
1 LK. 19.270 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
RS
Jiwa/Paru
dan Rumah
Rumah Sakit Rumah Rumah
Jumlah penyakit Sakit
Umum Sakit Sakit Total
No Kecamatan Pendudu khusus AD/AU/
(Pemerintah) Daerah Swasta
k lainnya AL/POLRI
milik
pemerintah
Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio Jmlh Rasio
0 Tupabbiring
1 LK. 11.564 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
1 Tupabbiring
Utara
1 LK. Kalmas 13.529 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
2
1 LK. 21.081 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
3 Tangaya
0,000003 0,00000
Jumlah 323.597 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 3
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Rasio rumah sakit per satuan penduduk adalah jumlah rumah sakit per 10.000
penduduk.
2.3.1.2.4 Rasio dokter per satuan penduduk
Indikator rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan yang dapat
diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Apabila dikaitkan dengan
standar sistem pelayanan kesehatan terpadu, idealnya satu orang dokter melayani 2.500
penduduk. Jumlah dokter dan dokter spesialis di Indonesia belum memenuhi kebutuhan
sesuai rasio jumlah penduduk Indonesia. Selain itu distribusi dokter dan dokter spesialis
tidak merata serta kualitasnya masih perlu ditingkatkan.
Untuk menghitung rasio dokter persatuan penduduk disusun dalam tabel sebagai
berikut:

Tabel 2.43
Jumlah Dokter Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Dokter 48 43 46 35 31
2 Jumlah Penduduk 326.357 325.239 301,464 320.293 323.597
3 Rasio 0.15 0.13 0.15 0.11 0.1
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.44
Jumlah Dokter Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Dokter Rasio

1 Pangkajene 44.490 11 24,72


2 Minasatene 35.350 4 11,32
3 Bungoro 42.556 3 7,05
4 Labakkang 45.773 5 10,92
5 Ma'rang 30.634 2 6,53
6 Segeri 19.833 2 10,08
7 Mandalle 14.593 1 6,85
8 Balocci 16.016 1 6,24
9 Tondong Tallasa 8.908 1 11,23
10 LK. Tupabbiring 19.270 1 5,19
11 LK. Tupabbiring Utara 11.564 0 0
12 LK. Kalmas 13.529 0 0
13 LK. Tangaya 21.081 0 0
Jumlah 323.597 31 9,58
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3.1.2.5 Rasio tenaga para medis per satuan penduduk


Rasio Tenaga Para Medis per jumlah penduduk menunjukkan seberapa besar
ketersediaan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada penduduk.
Untuk menghitung rasio tenaga medis persatuan penduduk disusun dalamtabel
sebagai berikut:

Tabel 2.45
Jumlah Tenaga Para Medis Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Tenaga Medis 101 96 84 87 72
2 Jumlah Penduduk 326357 325239 301464 320293 323597
3 Rasio 0.31 0.30 0.28 0.27 0.22
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.46
Jumlah Tenaga Medis Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Tenaga Medis Rasio

1 Pangkajene 44.490 36 80,92


2 Minasatene 35.350 6 16,97
3 Bungoro 42.556 5 11,75
4 Labakkang 45.773 8 17,48
5 Ma'rang 30.634 4 13,06
6 Segeri 19.833 2 10,08
7 Mandalle 14.593 2 13,71
8 Balocci 16.016 2 12,49
9 Tondong Tallasa 8.908 2 22,45
10 LK. Tupabbiring 19.270 2 10,38
11 LK. Tupabbiring Utara 11.564 2 17,30
12 LK. Kalmas 13.529 0 0
13 LK. Tangaya 21.081 1 4,74
Jumlah 323.597 72 22,75
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3.1.3 Pekerjaa Umum dan Penataan Ruang


2.3.1.3.1 Pekerjaan Umum
2.3.1.3.1.1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Kinerja jaringan jalan sebagai hasil dari manajemen pengelolaan didasarkan
kepadabeberapa indikator makro yaitu :
1. Kinerjajaringan jalan berdasarkan kemantapan
Kinerja jaringan jalan berdasarkan aspek kemantapan adalah merupakan kinerja
gabungan dari aspek kondisi dan aspek pemanfaatan/kapasitas. Kinerja jaringan jalan
dinyatakan sebagai Mantap Sempurna, Mantap Marginal dan Tidak Mantap, dimana hal
tersebut lebih merupakan definisi secara kualitatif. Untuk keperluan teknis operasional
diperlukan suatu definisi atau batasan/kriteria teknis (“engineering criteria”) yang lebih jelas
dan bersifat kuantitatif.
Kinerja jaringan jalan berdasarkan kemantapan dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
kategori yaitu :
a. Mantap Sempurna, adalah semua ruas jalan dengan kondisi sedang sampai baik dan
lebarnya memenuhi ketentuan lebar minimum perkerasan (berdasarkan LHR yang
ada), atau semua ruas jalan yang mantap baik dari aspek kondisi maupun aspek
pemanfaatan/kapasitas.
b. Mantap Marginal, adalah semua ruas jalan dengan kondisi sedang sampai baik tetapi
lebarnya kurang dari ketentuan berdasarkan jumlah LHR yang ada, atau sebaliknya
yaitu jalan dengan lebar yang cukup tetapi kondisi rusak sampai rusak berat. Dapat
dikatakan juga sebagai semua ruas jalan yang mantap dari aspek kondisi tetapi tidak
mantap dari aspek pemanfaatan/kapasitas atau sebaliknya.
c. Tidak Mantap, adalah semua ruas jalan baik secara kondisi maupun kapasitas tidak
mantap.

2. Kinerja jaringan jalan berdasarkan kondisi


Kinerja jaringan berdasarkan kondisi dengan terminologi baik, sedang, sedang rusak,
rusak dan rusak berat. Terminologi ini didasarkan pada besarnya persentase tingkat
kerusakan dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Kondisi Baik (B) adalah semua ruas jalan dimana permukaan perkerasan, bahu jalan
dan saluran samping dalam kondisi baik menurut kriteria teknis (tingkat kerusakan ≤
6%), sehingga arus lalu - lintas dapat berjalan lancar sesuai dengan kecepatan disain
dan tidak ada hambatan yang disebabkan oleh kondisi jalan.
b. Kondisi Sedang (S) adalah semua ruas jalan dimana permukaan perkerasan, bahu
jalan dan saluran samping dalam kondisi sedang menurut kriteria teknis (tingkat
kerusakan 6 s/d 10 %). Kerusakan yang ada belum (atau sedikit saja) menimbulkan
gangguan terhadap kelancaran arus pergerakan lalu – lintas.
c. Kondisi Sedang Rusak (SR) adalah semua ruas jalan dimana permukaan
perkerasan, bahu jalan dan saluran samping dalam kondisi sedang menuju rusak
menurut kriteria teknis (tingkat kerusakan 10 s/d 16 %). Kerusakan yang ada mulai
menimbulkan gangguan terhadap kelancaran arus pergerakan lalu – lintas, sehingga
kendaraan harus mengurangi kecepatannya.
d. Kondisi Rusak (R)adalah semua ruas jalan dimana permukaan perkerasan, bahu
jalan dan saluran samping dalam kondisi rusak menurut kriteria teknis (tingkat
kerusakan 16 s/d 20 %). Kerusakan yang ada sudah sangat menghambat kelancaran
arus pergerakan lalu - lintas, sehingga kendaraan harus berjalan secara perlahan -
lahan, mengurangi kecepatannya, kadangkala harus berhenti akibat adanya
kerusakan atau hambatan pada permukaan perkerasan.
e. Kondisi Rusak Berat (RB) adalah semua ruas jalan dimana permukaan perkerasan,
bahu jalan dan saluran samping dalam kondisi rusak berat menurut kriteria teknis
(tingkat kerusakan > 20 %). Kerusakan yang ada sudah sangat parah dan nyaris
tidak dapat lagi dilewati oleh kendaraan roda – 4, atau hanya dapat dilewati dengan
kecepatan sangat rendah.
3. Kinerja jaringan jalan berdasarkan aspek pemanfaatan
Dua hal utama yang berkaitan erat dengan kinerja jalan, baik untuk individual segmen
maupun untuk sepanjang ruas dan sistem jaringan adalah aspek kondisi dan aspek
pemanfaatannya.
Kondisi diukur (terutama) dengan besaran nilai Kondisi, sedangkan aspek
pemanfaatan diukur dengan besaran V/C ratio. V/C ratio menunjukkan gambaran mengenai
tingkat pelayanan suatu jalan dalam melayani arus (pergerakan) lalu – lintas, dimana
semakin besar nilai V/C ratio berarti semakin rendahnya tingkat pelayanan jalan tersebut
yang ditunjukkan dengan terjadinya kemacetan. Batasan nilai V/C ratio yang menunjukkan
tingkat pelayanan mulai mendekati kemacetan diambil > 0,65.
Untuk menghitung proporsi panjang jaringan jalan berdasarkan kondisi disusun dalam
tabel sebagai berikut :
Tabel 2.47
Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Panjang Jalan (km)
NO Kondisi Jalan
2011 2012 2013 2014 2015
1. Kondisi Baik 305,38 328,96 342,67 366,33 385,08
2. Kondisi Rusak Sedang 307,81 293,59 284,99 264,17 251,12
3. Kondisi Rusak 31,59 23,03 18,17 15,33 8,83
4. Kondisi Rusak Berat 1,72 0,92 0,67 0,67 1,17
Jalan secara keseluruhan
5. (nasional, provinsi, dan 863,94 863,94 863,94 863,94 863,64
kabupaten/kota)
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.48
Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi
Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Kondisi Kondisi
Kondisi Kondisi Jalan secara
No Kecamatan Sedang Rusak
Baik Rusak keseluruhan
Rusak Berat
Kecamatan
1 48,02 32,51 1,05 0,00 81,58
Pangkajene
Kecamatan
2 46,51 20,50 1,56 0,00 68,57
Minasate'ne
3 Kecamatan Balocci 37,74 18,35 1,10 0,00 57,19

4 Kecamatan Bungoro 56,95 28,14 1,49 0,67 87,25


Kecamatan Tondong
5 14,82 43,38 1,00 0,00 59,20
Tallasa
6 Kecamatan Labakkang 67,28 37,86 0,97 0,50 106,61

7 Kecamatan Ma'rang 57,38 31,03 0,92 0,00 89,33

8 Kecamatan Segeri 43,37 27,37 0,60 0,00 71,34

9 Kecamatan Mandalle 13,01 11,98 0,14 0 25,13

Jumlah 385,08 251,12 8,83 1,17 646,20


Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik adalah panjang jalan dalam
kondisi baik dibagi dengan panjang jalan secara keseluruhan (nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota).
2.3.1.3.1.2 Rasio Jaringan Irigasi
Pengertian jaringan irigasi adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya
yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian,
penggunaan dan pembuangan air irigasi. Selanjutnya secara operasional dibedakan ke
dalam tiga kategori yaitu jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier.
Dari ketiga kelompok jaringan tersebut, yang langsung berfungsi sebagai prasarana
pelayanan air irigasi ke dalam petakan sawah adalah jaringan irigasi tersier yang terdiri dari
saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter serta
bangunan pelengkapnya.
Untuk menghitung Rasio perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap luas lahan
budidaya disusun dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.49
Rasio Jaringan Irigasi Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Panjang Jaringan
No Jaringan Irigasi
2011 2012 2013 2014 2015
Jaringan primer
1. - - - 138,00 120,00
Jaringan Sekunder
2. 3116,30 5197,42 7647,20 9549,40 8580,00
Jaringan Tersier
3. - - - - -
Luas lahan budidaya
4. 853,00 3312,00 4070,00 4468,00 3985,00

5. Rasio 3,65 1,57 1,88 2,17 2,18


Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.50
Rasio Jaringan Irigasi menurut Kecamatan tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Panjang Jaringan Irigasi Total
Panjang Luas lahan
No Kecamatan Rasio
Primer Sekunder Tersier Jaringan budidaya
Irigasi
Kecamatan
1 - 1354,55 - 1354,55 228 5,941
Minasatene
2 Kecamatan Balocci - 2487,85 - 2487,85 550 4,523
3 Kecamatan Bungoro - 1043,85 - 1043,85 295 3,538
Kecamatan
4 - 1458 - 1458 455 3,204
Labakkang
Kecamatan
5 - 704,05 - 704,05 487 1,446
Tondong Tallasa
6 Kecamatan Segeri 120,00 860,85 - 980,85 1670 0,587
Kecamatan
7 - 670,85 - 670,85 300 2,236
Mandalle
Jumlah 120,00 8580 0 8700 3985 21,476
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Rasio Jaringan Irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap luas
lahan budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan primer, sekunder, tersier.
Didalam pengelolaan jaringan irigasi, tolok ukur keberhasilan pengelolaan adalah
efisiensi dan efektifitas. Dalam hal ini efisiensi teknis diukur dari tiga indikator yaitu Pasok
Irigasi per Area (PIA), Pasok Irigasi Relatif (PIR) dan Pasok Air Relatif (PAR). Sedangkan
efektivitas ditunjukkan oleh indeks luas areal (IA).
Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
a. Tingkat efisiensi akan diukur dari nilai Pasok Irigasi per Area (PIA), Pasok Irigasi
Relatif (PIR) dan Pasok Air Relatif (PAR)
Efisiensi pengelolaan jaringan irigasi ditunjukkan oleh nilai koefisien PIA, PIR dan PAR.
PIA menunjukkan nisbah antara pasok irigasi dengan luas lahan terairi, dalam hal ini
semakin kecil nilai PIA maka efisiensi manajemen akan semakin besar. Sementara itu PIR
atau disebut juga Relative Irrigation Supply (RIS) menunjukkan nisbah antara pasok irigasi
total dengan kebutuhan air tanaman, dan PAR atau Relative Water Supply (RWS)
merupakan nisbah total pasok air (irigasi ditambah curah hujan efektif) terhadap kebutuhan
air tanaman.
PIR dan PAR biasa juga dipakai untuk mengukur kemampuan masyarakat mengelola
sumberdaya air dalam kegiatan suatu sistem irigasi. Selisih antara PAR dan PIR merupakan
curah hujan yang dapat digunakan tanaman. Apabila curah hujan tinggi dan nilai PIR juga
tinggi maka fenomena ini menunjukkan bahwa petani belum mampu untuk mengelola
sumberdaya secara sepadan. Semakin kecil nilai PIR dan PAR menunjukkan bahwa
efisiensi manajemen irigasi semakin bagus.
b. Tingkat efektivitas akan diukur dari nilai Indek Luas Areal (IA), dengan rumusan
berikut:
Efektifitas pengelolaan jaringan irigasi ditunjukkan oleh nisbah antara luas areal terairi
terhadap luas rancangan. Dalam hal ini semakin tinggi nisbah tersebut semakin efektif
pengelolaan jaringan irigasi. Dengan pemahaman seperti itu, di lapangan diidentifikasi rasio
atau nisbah luas areal terairi terhadap rancangan luas areal mencapai 91% (0,91). Artinya
dari seluruh target areal yang akan diairi hanya ada sekitar 9% saja yang tidak terairi.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya (89%), efektifitas pengelolaan air ini mengalami
peningkatan sekitar 2%.
Hasil Analisis efisiensi dan efektivitas pengelolaan jaringan irigasi dapat dilihat dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 2.51
Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

No Pasokan Irigasi 2011 2012 2013 2014 2015

2,82 0,94 0,68 0,65 2,11


1. Pasok Irigasi per Area (lt/dtk/Ha (lt/dtk/Ha (lt/dtk/Ha (lt/dtk/Ha (lt/dtk/Ha
) ) ) ) )
2. Pasok Irigasi Relatif 3,21 1,07 0,78 0,74 2,42
(lt/dtk/Ha (lt/dtk/Ha (lt/dtk/Ha (lt/dtk/Ha (lt/dtk/Ha
No Pasokan Irigasi 2011 2012 2013 2014 2015
) ) ) ) )
3,53 1,18 0,85 0,81 2,67
3. Pasok Air Relatif (lt/dtk/Ha (lt/dtk/Ha (lt/dtk/Ha (lt/dtk/Ha (lt/dtk/Ha
) ) ) ) )
4. Indek Luas Areal 4,51 % 5,70 % 5,68 % 5,94 5,46 %

5. Rancangan Luas Areal 1.215 4.100 4.997 5.108 5.110


Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.52
Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Jaringan Irigasi
Menurut Kecamatan Tahun2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Pasok
Pasok Total
Luas Kebutuhan Air PIA PIR
Luas Air Pasok PAR
Lahan Air Irigasi (lt/ (lt/ IA
No Kecamatan Rancangan Irigasi Air (lt/
Terairi Tanaman Total dtk/ha dtk/ha (%)
(Ha) (lt/ (lt/ dtk/ha)
(Ha) (Ha) (lt/ ) )
dtk) dtk)
dtk)
1. Kecamatan
266,75 228,00 228,00 43,00 48,00 52,80 0,189 0,211 0,232 0,85
Minasatene
2. Kecamatan
817,72 550,00 550,00 50,00 55,00 60,50 0,091 0,100 0,110 0,67
Balocci
3. Kecamatan
363,00 295,00 295,00 35,00 40,00 44,00 0,119 0,136 0,149 0,81
Bungoro
4. Kecamatan
628,75 455,00 455,00 45,00 50,00 55,00 0,099 0,110 0,121 0,72
Labakkang
5. Kecamatan
Tondong 779,60 487,00 487,00 55,00 60,00 66,00 0,113 0,123 0,136 0,62
Tallasa
6. Kecamatan 1.670,0
1.923,30 1.670,00 37,00 43,00 47,30 0,022 0,026 0,028 0,87
Segeri 0
7. Kecamatan
331,50 300,00 25,00 37,00 43,00 47,30 0,123 1,720 1,892 0,90
Mandalle
Jumlah 3.985,0 302,0 339,0
5.110,62 3.710,00 372,90 0,76 2,42 2,67 5,46
0 0 0
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3.1.3.1.3 Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk


Tabel 2.53
Rasio Tempat Ibadah Tahun 2011 dan 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
2011 2015
No Bangunan tempat Ibadah
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Rasio Rasio
(unit) pemeluk (unit) pemeluk
1. Masjid 412 Unit 281,200 9,81% 520 292,157 9,6%
2. Gereja 3 Unit 920 4% 3 1,064 4%
3. Pura - - - - - -
4. Vihara - - - - - -
5. Kelenteng - - - - - -
6. Lain-Lain - - - - - -
Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3.1.3.2 Penataan Ruang


2.3.1.3.2.1 Persentase rumah tinggal bersanitasi
Rumah tinggalberakses sanitasi sekurang-kurangnya mempunyai akses untuk
memperoleh layanan sanitasi, sebagai berikut:
a. Fasilitas Air bersih
b. PembuanganTinja
c. Pembuangan air limbah (air bekas)
d. Pembuangan sampah
Hasil analisis data rumah tinggal berakses sanitasidapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut:

Tabel 2.54
Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah rumah tinggal berakses sanitasi 33809 32138 37345 34880 17699
2 Jumlah rumah tinggal 85098 86801 89650 75707 65590
3 Persentase 39.73 37.02 41.66 46.07 26.98
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.55
Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Jumlah Rumah Jumlah rumah tinggal
No Kecamatan Persentase
Tinggal berakses sanitasi

1 Pangkajene 10461 1458 13.94


2 Minasatene 3304 1999 60.50
3 Bungoro 3764 1260 33.48
4 Labakkang 11241 1984 17.65
5 Ma'rang 7333 1357 18.51
6 Segeri 5156 2256 43.75
7 Mandalle 3175 828 26.08
8 Balocci 3770 836 22.18
9 Tondong Tallasa 2997 930 31.03
10 LK. Tupabbiring 2652 1858 70.06
11 LK. Tupabbiring Utara 2720 723 26.58
12 LK. Kalmas 3309 1559 47.11
13 LK. Tangaya 5708 651 11.41
Jumlah 65590 17699 26.98
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3.1.3.2.2 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Ruang terbuka hijau kota merupakan kawasan perlindungan, yangditetapkan dengan
kriteria:
a. Lahandengan luas paling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) meter persegi;
b. berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk satu
hamparan dan jalur; dan
c. didominasi komunitas tumbuhan.
Agar kegiatan budidaya tidak melampaui daya dukung dan daya tampunglingkungan,
pengembangan ruang terbuka hijau dari luas kawasan perkotaan paling sedikit 30% (tiga
puluh persen).Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan
pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi.

Tabel 2.56
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1. Luas Ruang Terbuka Hijau 0,052 0,052 0,052 0,065 0,065
2. Luas wilayah ber HPL/HGB - - - - -
3. Luas wilayah 47,39 47,39 47,39 47,39 47,39
4. Rasio Ruang Terbuka Hijau (1:2) 0 0 0 0 0
Sumber : Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.57
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah
Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Luas wilayah Luas Ruang Rasio Ruang
No Kecamatan Luas Wilayah
ber HPL/HGB Terbuka Hijau Terbuka Hijau

1. Kecamatan Pangkajene 47,39 - 0,034 -


2. Kecamatan Bungoro 31 - 0,031 -
Jumlah 78,39 - 0,06 -
Sumber : Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3.1.3.2.3 Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan


Izin mendirikan bangunan gedung adalah perizinan yang diberikan oleh Pemerintah
kabupaten/kota kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah,
memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan
administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan/atau di dalam tanah
dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk
hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya,
maupun kegiatan khusus.
Tabel 2.58
Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


1. Jumlah Bangunan ber-IMB 589 569 432 435 324
2. Jumlah Bangunan 65.271 68.007 70.498 72.496 75.005
3. Rasio bangunan ber-IMB 0.0090 0.0084 0.0061 0.0060 0.0043
Sumber : Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.59
Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan
Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Jumlah Bangunan Rasio bangunan
No Kecamatan Jumlah Bangunan
ber-IMB ber-IMB
1. Pangkajene 12.572 110 0,875
2. Minasatene 11.669 99 0,848
3. Bungoro 8.890 63 0,709
4. Labakkang 7.049 20 0,284
5. Ma'rang 5.658 4 0,071
6. Segeri 8.250 7 0,085
7. Mandalle 6.869 6 0,087
8. Balocci 8.959 12 0,134
9. Tondong Tallasa 5.089 3 0,059
Jumlah 75.005 324 3,152
Sumber : Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan adalah perbandingan jumlah
bangunan ber-IMB terhadap jumlah seluruh bangunan yang ada.
2.3.1.4 Perumahan Rakyat dan kawasan Pemukiman
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang
berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan.
Untuk menghitung persentase luas permukiman yang tertata disusun dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 2.60
Persentase Luas Permukiman yang Tertata Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1. luas area permukiman tertata - - - - 7.446
2. luas area permukiman keseluruhan - - - - 32.000
Persentase Luas Permukiman yang
3. - - - - 23,27
Tertata
Sumber : Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.61
Persentase Luas Permukiman yang Tertata
Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Luas Area Permukiman Luas Area


NO Kecamatan Persentase
Keseluruhan Permukiman Tertata
1 Pangkajene 2369 782 33,01

2 Minasatene 3824 1530 40,01

3 Bungoro 3154 630 19,97

4 Labakkang 3446 758 22,00

5 Ma'rang 2482 869 35,01

6 Segeri 2198 440 20,02

7 Mandalle 1164 349 29,98

8 Balaocci 2861 429 14,99

9 Tondong Tallasa 2780 500 17,99

10 Lk. Kalmas 1830 275 15,03

11 Lk. Tp Biring 1362 204 14,98

12 Lk. Tp Biring Utara 1730 260 15,03

13 Lk. Tangaya 2800 420 15,00

Jumlah 32000 7446 22,53


Sumber : Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Persentase Luas Permukiman yang Tertata adalah proporsi luas area permukiman
yang sesuai dengan peruntukan berdasarkan rencana tata ruang satuan permukiman
terhadap luas area permukiman keseluruhan.

2.3.1.4.1 Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk


Tempat Pemakaman Umum (TPU) adalah areal tempat pemakaman milik/dikuasai
pemerintah daerah yang disediakan untuk umum yang berada dibawah pengawasan,
pengurusan dan pengelolaan pemerintah daerah.
Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) adalah areal tanah yang disediakan
untuk keperluan pemakaman mayat yang pengelolaannya dilakukan oleh yayasan/badan
sosial/badan keagamaan.
Tempat Pemakaman Khusus (TPK) adalah areal tanah yang digunakan untuk
pemakaman yang karena faktor sejarah dan faktor kebudayaan mempunyai arti khusus.
Untuk menghitung rasio tempat pemakaman dapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut:

Tabel 2.62
Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Tahun 2011 Tahun 2015


No Uraian Daya Daya
Jumlah Luas Jumlah Luas
Tampung Tampung
Tempat pemakaman
1. 0 0 0 7 2.70 Ha 280 KK
umum (TPU)
Tempat Pemakaman
2. 8 2 Ha 20 KK 7 1.70 Ha 30 Kk
bukan umum (TPBU)
Tempat pemakaman
3. 0 0 0 0 0 0
khusus (TPK)
4. Lain-Lain - - - - - -
Jumlah Tempat
5. 8 2 Ha 20 KK 14 4.40 KK 70 KK
Pemakaman
Jumlah penduduk
6. 308.814 - - 315.969 - -
(jiwa)
Rasio TPU persatuan
7. 0 0 - 1 : 11285 - -
penduduk
Sumber : Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.63
Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk
Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Rasio
Tempat TPU
Tempat Tempat
Pemakaman persatua
pemakaman pemakaman Lain-Lain Jumlah Total
Jumlah bukan umum n
N umum (TPU) khusus (TPK)
Kecamatan Pendudu (TPBU) pendudu
o
k k
Tmpt Daya
Daya Daya Daya Daya
Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Pemakama tampun
tampung tampung tampung tampung
n g
1. Pangkajene 34.904 10 4.800 5 400 15 5.200 1 : 347
2. Minasatene 15.922 14 6.720 15 1.200 29 7.920 1 : 273

3. Bungoro 45.415 21 10.080 2 160 23 10.240 1 : 445

4. Labakkang 30.519 15 7.200 4 320 19 7.520 1 : 396

5. Ma'rang 19.900 5 2.400 1 80 6 2.480 1 : 413

6. Segeri 14.463 5 2.400 0 0 5 2.400 1 : 480

7. Mandalle 32.028 10 4.800 0 0 10 4.800 1 : 480

8. Balaocci 8.884 6 2.880 2 160 8 3.040 1 : 380


Tondong
9. 41.831 10 4.800 0 0 10 4.800 1 : 480
Tallasa
10
Lk. Kalmas 18.993 0 0 0 0 0 0 0
.
11
Lk. Tp Biring 11.545 10 4.800 0 0 10 4.800 1 : 480
.
12 Lk. Tp Biring
43.973 1 480 0 0 1 480 1 : 480
. Utara
13
Lk. Tangaya 13.420 0 0 0 0 0 0 0
.
10
Jumlah 331.797 51.360 29 2.320 0 0 0 0 136 53.680
7
Sumber : Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3.1.5 Ketentraman, Ketertiban Umum & Perlindungan


2.3.1.5.1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Polisi Pamong Praja adalah aparatur Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas
Kepala Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban
umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.
Jumlah polisi pamong praja dihitung dari jumlah aparatur pada satuan polisi pamong
praja yang ditetapkan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Satuan polisi pamong praja merupakan perangkat daerah yang dapat berbentuk
dinas daerah atau lembaga teknis daerah.

Tabel 2.64
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


1. Jumlah polisi pamong praja 45 43 40 44 45
326.35 325.23 301.46 320.29 323.59
2. Jumlah penduduk
7 9 4 3 7
3. Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 1,38 1,32 1,33 1,37 1,39
NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
penduduk
Sumber : Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Rasio jumlah polisi pamong praja menggambarkan kapasitas pemda dalam
memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan
Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Semakin besar rasio jumlah polisi
pamong praja maka akan semakin besar ketersediaan polisi pamong praja yang dimiliki
pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan penunjang penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
2.3.1.5.2 Rasio jumlah linmas per 10.000 penduduk
Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) merupakan satuan yang memiliki tugas
umum pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat. Satuan ini memiliki peran
penting dalam ketertiban masyarakat secara luas.Rasio linmas per 10.000 penduduk
disusun dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.65
Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Satuan Linmas Kab.
1 - - - - 1312
Pangkep
2 Jumlah Penduduk 326.357 325.239 301.464 320.293 323.597
Rasio Jumlah Linmas Per 10.000
3 - - - - 40,54
penduduk
Sumber : Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Rasio jumlah linmas menggambarkan kapasitas pemda untuk memelihara ketentraman
dan ketertiban masyarakat adalah upaya mengkondisikan lingkungan yang kondusif dan
demokratif sehingga tercipta kehidupan strata sosial yang interaktif. Semakin besar rasio
jumlah linmas maka akan semakin besar ketersediaan linmas yang dimiliki pemerintah
daerah dalam memberikan pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah
dalam upaya pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat .
2.3.1.5.3 Rasio pos siskamling per jumlah desa/kelurahan
Rasio pos siskamling per jumlah desa/kelurahan adalah perbandingan jumlah pos
siskamling selama 1 (satu) tahun dengan jumlah desa/kelurahan. Rasio ini bertujuan untuk
menggambarkan ketersediaan pos siskamling di setiap desa/kelurahan.
Selanjutnya hasilnya dapat dilihat dalam bentuk tabel 2.66 :
Tabel 2. 66
Rasio Jumlah Pos Siskamling Per Kecamatan Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

2011 2012 2013 2014 2015


No Kecamatan Jumlah Jumlah Jumlah
Jumla Jumlah Jumla Jumla Jumlah Jumla Jumla
siskamlin Rasio Rasio siskalin Rasio Rasio siskalin Rasio
h Desa siskaling h Desa h Desa siskaling h Desa h Desa
g g g
1 Kecamatan Pangkajene 1 9 0.11 2 9 0.22 0 9 - 1 9 0.11 34 9 3,78

2 Kecamatan Minasate'ne 0 8 - 0 8 - 1 8 0.13 8 - 39 8 4,88

3 KecamatanBalocci 0 5 - 0 5 - 1 5 0.20 0 5 - 14 5 2,80

4 Kecamatan Bungoro 0 8 - 0 8 - 1 8 0.13 1 8 0.13 45 8 5,63

5 Kecamatan Labakkang 0 13 - 0 13 - 1 13 0.08 1 13 0.08 50 13 3,85

6 KecamatanMa'rang 0 10 - 1 10 0.10 0 10 - 0 10 - 61 10 6,1

7 KecamatanSegeri 0 6 - 0 6 - 1 6 0.17 0 6 - 26 6 4,33

8 Kecamatan Mandalle 0 6 - 0 6 - 0 6 - 0 6 - 28 6 4,67

9 Kecamatan Tondong Tallasa 0 6 - 0 6 - 1 6 0.17 0 6 - 2 6 0,33

10 Kecamatan LK. Tupabbiring 0 9 - 0 9 - 1 9 0.11 0 9 - 1 9 0.11


Kecamatan LK. Tupabbiring
11 0 7 - 0 7 - 0 7 - 0 7 - 2 7 0,29
Utara
12 Kecamatan LK. Tangayya 0 7 - 0 7 - 0 7 - 0 7 - 0 7 0

13 Kecamatan LK. Kalmas 0 9 - 0 9 - 0 9 - 0 9 - 0 9 0


Sumber : Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik & Satpol PP Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Rasio jumlah pos siskamling menggambarkan ketersediaan pos siskamling di setiap
desa/kelurahan. Semakin besar rasio jumlah pos siskamling akan semakin besar
ketersediaan kapasitas pemda dalam memberdayakan masyarakat untuk ikut berperan aktif
dalam pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat serta keamanan lingkungan.
2.3.2 Layanan Urusan Wajib Non Dasar
2.3.2.1 Tenaga Kerja
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada
waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.Tenaga kerja (man power) adalah
penduduk dalam usia kerja (dalam literatur 15-64 tahun). Di Indonesia dipakai batasan umur
10 tahun. Tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja dalam suatu
negara yang dapat memproduksi barang dan jasa, jika ada permintaan terhadap tenaga
mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut.
2.3.2.1.1 Angkatan Kerja (Labour Force)
Berdasarkan publikasi ILO (International Labour Organization), penduduk dapat
dikelompokkan menjadi tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja dikatakan juga
sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15 tahun atau lebih, seiring dengan
program wajib belajar 9 tahun. Selanjutnya, tenaga kerja dibedakan menjadi: angkatan kerja
dan bukan angkatan kerja (penduduk yang sebagian besar kegiatannya adalah bersekolah,
mengurus rumah tangga, atau kegiatan lainnya selain bekerja). Angkatan kerja merupakan
bagian penduduk yang sedang bekerja dan siap masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan
sebagai pekerja dan merupakan potensi penduduk yang akan masuk pasar kerja.
Sedangkan, bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja
ataupun mencari kerja.
Gambar 2.4
Klasifikasi Penduduk Berdasar Ketenagakerjaan
Bukan angkatan kerja

Tenaga kerja Bekerja


Penduduk

Angkatan kerja
Tidak bekerja/sedang
Bukan tenaga kerja
mencari kerja

Tingkat partisipasi umum yaitu jumlah angkatan kerja dibagi seluruh penduduk
berumur 10 tahun keatas.
Tabel 2.67
Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Dirinci Menurut Angkatan Kerja
dan Bukan Angkatan Kerja serta Jenis Kelamin Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian Laki-laki Perempuan Jumlah

1 ANGKATAN KERJA

c. Bekerja 85.954 39.979 125.933

d. Pengangguran 5.321 4.166 9.487

Jumlah penduduk angkatan kerja 91.275 44.145 135.420

2 BUKAN ANGKATAN KERJA

d. Sekolah 9.811 10.496 20.307

e. Mengurus RT 1.466 61.794 63.260

f. Lainnya 7.863 1.694 9.557

Jumlah penduduk bukan angkatan kerja 19.140 73.984 93.124

Jumlah penduduk usia kerja (i) + (ii) 93.189 118.129 211.318


3 TPAK (tingkat partisipasi angkatan kerja) 84,62 36,58 59,25%

4 TPT (tingkat pengangguran terbuka) 39,29 30,76 7,01%


Sumber : BPS Sakernas Agustus Tahun 2011 – 2015, diolah Pusdatinaker
Rasio penduduk yang bekerja adalah perbandingan jumlah penduduk yang bekerja
terhadap jumlah angkatan kerja. Jika yang tersedia adalah angka pengangguran, maka
angka yang digunakan adalah = (1 - angka pengangguran)
Tabel 2.68
Penduduk Angkatan Kerja Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Angkatan Kerja
Golongan Umur Jumlah
Bekerja Mencari Pekerjaan
15-19 5.934 503 6.437
20-24 14.539 817 15.356
25-29 14.768 1.928 16.696
30-34 17.167 2.405 19.572
35-39 16.280 3.087 4.715
40-44 14.889 1.211 16.100
45-49 14.594 1.080 14.702
50-54 7.819 978 8.797
55-59 8.005 568 8.573
60-64 6.333 215 6.548
65+ 5.605 - 5.605
Total 111.281 11.820 123.101
Sumber : BPS Sakernas Agustus Tahun 2011 – 2015, diolah Pusdatinaker

2.3.2.1.2 Kesempatan Kerja


Kesempatan kerja (permintaan atas tenaga kerja) merupakan peluang atau keadaan
yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia
dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan
keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing. Kesempatan Kerja adalah suatu
keadaan yang menggambarkan/ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para
pencari kerja).
Jumlah penduduk yang ada dalam suatu wilayah kemudian dikelompokan berdasarkan
lapangan usaha yang ada.
2.3.2.1.3 Rasio daya serap tenaga kerja
Rasio daya serap tenaga kerja adalah perbandingan antara jumlah tenaga kerja
bekerja pada perusahaan PMA/PMDN dengan jumlah seluruh PMA/PMDN.
Jumlah tenaga kerja bekerja pada perusahaan PMA/PMDN dihitung dari banyaknya
tenaga kerja yang bekerja pada investasi PMA/PMDN yang terealisasi pada suatu tahun.
Jumlah seluruh PMA/PMDN dihitung dari banyaknya proyek investasi yang terealisasi di
daerah pada suatu tahun berdasarkan data BKPM.
Rasio daya serap tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.69
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2011 s.d 2015
KabupatenPangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah tenaga kerja yang
1 berkerja pada perusahaan 129.103 113.656 110.517 116.843 117.854 2.236
PMA/PMDN
2 Jumlah seluruh PMA/PMDN 117 131 134 165 178 359
Rasio daya serap tenaga
3 1.103 868 825 708 662 623
kerja
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pangkajene dan
KepulauanTahun 2017

Semakin besar rasio daya serap tenaga kerja pada PMA dan PMDN akan
mencerminkan besarnya daya tampung proyek investasi PMA/PMDN untuk menyerap
tenaga kerja di suatu daerah.
2.3.2.2 Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Dalam rangka pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak diperlukan akses
seluas-luasnya terhadap perempuan untuk berperan aktif di semua bidang kehidupan dalam
rangka pemberdayaan untuk menuju kesetaraan gender. Untuk mengetahui peran aktif
perempuan dapat diukur dari partisipasi perempuan di lembaga pemerintah maupun swasta,
besarnya angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
2.3.2.2.1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Pekerja perempuan di lembaga pemerintahan dapat dikelompokkan berdasarkan
jumlah dan persentase perempuan yang menempati posisi Eselon I – IV.
Data persentase perempuan di lembaga pemerintah, dirinci menurut kecamatandalam
tabel sebagai berikut:

Tabel 2.70
Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

N
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015
O
Jumlah perempuan yang menempati jabatan eselon
1 4 5 5 5 5
II/b
Jumlah perempuan yang menempati jabatan eselon III
2 7 7 9 9 9
/a
Jumlah Perempuan yang menempati Jabatan eselon
3 15 16 17 17 19
III/b
Jumlah Perempuan yang menempati Jabatan eselon
4 79 74 98 108 159
IV/a
Jumlah perempuan yang menempati jabatan eselon
3 60 65 67 70 77
IV/b
4 Pekerja Perempuan di Pemerintah 2,500 3,000 3,800 4,100 4,225

5 Jumlah Pekerja perempuan 50,763 42.481 35.828 45.300 39.251


Persentase Pekerja Perempuan di Lembaga
6 4,9 7,1 10,6 8,8 10,8
Pemerintah .
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.71
Persentase Pekerja Perempuan di Lembaga Pemerintah Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Jumlah Pekerja
presentase pekerja
Perempuan di Jumlah Pekerja
NO Kecamatan perempuan di
lembaga Perempuan
lembaga pemerintah
Pemerintah
1 Kecamatan Pangkajene 1,465 16,038 0,09
2 Kecamatan Bungoro 609 16141 0,04
3 Kecamatan Minasa Te'ne 429 1414 0,30
4 Kecamatan Labakkang 368 1221 0,30
5 Kecamatan Ma'rang 268 1163 0,23
6 Kecamatan Segeri 177 857 021,
7 Kecamatan Mandalle 292 880 0,33
8 Kecamatan Balocci 170 385 0,44
9 Kecamatan Tondong Tallasa 98 265 0,37
10 Kecamatan Liukang Tangaya 62 160 0,38
11 Kecamatan Liukang Kalmas 77 164 0,47
12 Kecamatan Liukang Tupabiring 133 287 0,46
13 Liukang Tupabiring utara 77 276 0,28
Jumlah 4225 39251 0,11
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
2.3.2.2.2 Persentase Perempuan di Lembaga Swasta
Data persentase perempuan di lembaga swasta, dirinci menurut Kabupatendalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 2.72
Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
NO URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Perempuan Yang Bekerja Di Lembaga
1 25,500 27,800 32,000 34,125 35.026
Swasta
2 Jumlah Pekerja Perempuan 50,763 42.481 35.828 45.300 39.251
Presentase Pekerja Perempuan Di Lembaga
3 50,2 65,4 89,3 75,3 89,3
Swasta
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.73
Persentase Pekerja Perempuan di Lembaga SwastaTahun 2015MenurutKecamatan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Jumlah Pekerja Presentase Pekerja
Jumlah Pekerja
NO Kecamatan perempuan di perempuan di
perempuan
lembaga swasta lembaga swasta
1 Kecamatan Pangkajene 14.573 16.038 0,91
2 Kec. Bungoro 15.532 16.141 0,96
3 Kecamatan Minasa Te'ne 985 1.414 0,70
4 Kecamatan Labakkang 853 1.221 0,70
Jumlah Pekerja Jumlah Pekerja Presentase Pekerja
NO Kecamatan perempuan di perempuan di
5 Kecamatan Ma'rang 895swasta perempuan
1.163 0,77swasta
lembaga lembaga
6 Kecamatan Segeri 680 857 0,79
7 Kecamatan Mandalle 588 880 0,67
8 Kecamatan Balocci 215 385 0,56
9 Kecamatan Tondong Tallasa 167 265 0,63
10 Kecamatan Liukang Tangaya 98 160 0,61
11 Kecamatan Liukang Kalmas 87 164 0,53
12 Liukang Tupabiring 154 287 0,54
13 Liukang Tupabiring utara 199 276 0,72
Jumlah 35.026 39.251 0,89
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
2.3.2.2.3 Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang
terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum
dalam lingkup rumah tangga.
Jenis kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya,
meliputi:
a. Kekerasan fisik; adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau
luka berat
b. Kekerasan psikis adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa
percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau
penderitaan psikis berat pada seseorang.
c. Kekerasan seksual meliputi : (I) pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan
terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut; (II) pemaksaan
hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan
orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu.
d. Penelantaran rumah tangga dimana setiap orang dilarang menelantarkan orang
dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau
karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau
pemeliharaan kepada orang tersebut. Penelantaran juga berlaku bagi setiap orang
yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan/atau
melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah sehingga korban
berada di bawah kendali orang tersebut.
Data rasio KDRTdirinci menurut kecamatan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.74
Rasio KDRT Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

NO URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015


1 Jumlah KDRT 12 10 8 4 13
2 Jumlah Rumah Tangga 69,300 68,442 69,797 69,797 71,752
3 Rasio KDRT 0.02 0.01 0.01 0.01 0.02
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.75
Rasio KDRT Tahun 2015 Menurut Kecamatan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
JUMLAH RUMAH
NO KECAMATAN JUMLAH KDRT RASIO KDRT
TANGGA

1 Pangkajene 3 9,138 0,03


2 Minasa Te'ne 3 7,550 0,04
3 Balocci - 3,701 -
4 Tondong Tallasa - 2,193 -
5 Bungoro 2 9,417 0,02
6 Labakkang - 9,417 -
7 Ma'rang 1 6,873 0,01
8 Segeri 2 4,334 0,05
9 Mandalle 1 3,262 0,03
10 Lk.Tupabiring - 4,456 -
11 Lk.Tupabiring Utara - 2,709 -
12 Liukang Kalmas 1 3,211 0,03
13 Lk. Tangaya - 5,111 -
Jumlah 13 71,752 0,22
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
2.3.2.3 Pangan
2.3.2.4 Pertanahan
Persentase jumlah penduduk yang memiliki lahan adalah perbandingan jumlah
penduduk yang memiliki lahan terhadap jumlah penduduk dikali 100.

Tabel 2.76
Kepemilikan Tanah tahun 2011 s/d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Tahun
Nama
2014 2015 2016
Jumlah Tanah Yang Bersertifikat
1. Hak Milik 2.092 1.269 1.539
2. Hak Guna Bangunan 1 3 -
3. Hak Guna Usaha 1 - -
Tahun
Nama
2014 2015 2016
4. Hak Pakai 10 18 28
5. Giri - - -
Luas Tanah Yang Bersertifikat
1. Hak Milik 3.276.621 5.378.960 7.509.710
2. Hak Guna Bangunan 6.973 2.051 -
3. Hak Guna Usaha 17.308 - -
4. Hak Pakai 50.398 49.293 107.718
5. Giri - - -
Bangunan / Gudang
1. Sertifikat Bangunan/Gedung - - -
2. Tanah Bersertifikat - - -
Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3.2.5 Lingkungan Hidup


2.3.1.3.1 Persentase penanganan sampah
Untuk menghitung persentase penanganan sampah dapat disusun tabel sebagai
berikut:

Tabel 2.77
Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah sampah yang ditangani 11.250 10.440 8.610 1.2096 41.683
2. Jumlah volume produksi sampah 45.000 52.200 57.399 60.480 45.806
3. Persentase 25 20 15 20 91
Sumber : Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.78
Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah
Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Jumlah sampah yang Jumlah volume produksi
NO Kecamatan Persentase
ditangani sampah
1 Pangkajene 0 9.161,2 0
2 Minasatene 0 8.245,08 0
3 Bungoro 0 5.496,72 0
Jumlah sampah yang Jumlah volume produksi
NO Kecamatan Persentase
ditangani sampah
4 Labakkang 0 5.496,72 0
5 Ma'rang 0 4.580,6 0
6 Segeri 0 3.664,48 0
7 Mandalle 0 3.664,48 0
8 Balocci 0 1.374,18 0
Jumlah 0 41.683,46 0
Sumber : Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3.1.4 Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil


Untuk mendapatkan data penduduk yang sudah terdaftar dalam kependudukan dan
Pencatatan sipil, dapat dihitung berdasarkan kepemilikan KTP, KK, Akte lahir dan Akte
Nikah. Hasil perhitungan rasio diatas, kemudian dituangkan dalam tabel berikut :

Tabel 2.79
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP, KK, Akte Lahir, Akte Nikah
Tahun 2015Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan
No Kabupaten/Kota KTP KK Akte lahir Akte nikah
Sdh Blm Sdh blm Sdh Blm Sdh Blm
Kabupaten
1 197.291 161.626 67.491 35.663 103.469 255.448 41.655 112.816
Pangkep
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun

2.3.1.5 Pemberdayaan Masyarakat Desa


Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) adalah lembaga atau wadah yang
dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah Desa atau Kelurahan dalam
menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dibidang
pembangunan.Rata-rata jumlah kelompok binaan LPM adalah banyaknya kelompok binaan
LPM dalam 1 (satu) tahun dibagi dengan jumlah LPM.
Kelompok binaan LPM adalah kelompok masyarakat yang dibina oleh LPM sebagai
mitra pemerintah desa atau kelurahan dalam mewujudkan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat di bidang pembangunan.

Tabel 2.80
Kelompok Binaan LPM Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
2011 2012 2013 2014 2015
N Rata-
Rata- Rata- Rata- Rata-
Kecamatan Jumla Jumlah Jumla Jumlah Jumla Jumlah Jumla Jumlah Jumla Jumlah rata
O h Kelompok
rata
h Kelompok
rata
h Kelompok
rata
h Kelompok
rata
h Kelompok Jumla
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
LPM Binaan LPM Binaan LPM Binaan LPM Binaan LPM Binaan h
LPM LPM LPM LPM
LPM

1. Pangkajene 11 11 1 11 11 1 11 11 1 11 11 1 11 11 1

2. Minasate'ne 9 9 1 9 9 1 9 9 1 9 9 1 9 9 1

3. Bungoro 9 9 1 9 9 1 9 9 1 9 9 1 9 9 1

4. Balocci 6 6 1 6 6 1 6 6 1 6 6 1 6 6 1

5. Tondong Tallasa 7 7 1 7 7 1 7 7 1 7 7 1 7 7 1

6. Labakkang 14 14 1 14 14 1 14 14 1 14 14 1 14 14 1

7. Ma'rang 11 11 1 11 11 1 11 11 1 11 11 1 11 11 1

8. Segeri 7 7 1 7 7 1 7 7 1 7 7 1 7 7 1

9. Mandalle 7 7 1 7 7 1 7 7 1 7 7 1 7 7 1

10. Lk. Tupabbiring 10 10 1 10 10 1 10 10 1 10 10 1 10 10 1


Lk. Tupabbiring
11. 8 8 1 8 8 1 8 8 1 8 8 1 8 8 1
Utara
12. Lk. Tangaya 10 10 1 10 10 1 10 10 1 10 10 1 10 10 1

13. Lk. Kalmas 8 8 1 8 8 1 8 8 1 8 8 1 8 8 1


Jumlah se-
117 117 13 117 117 13 117 117 13 117 117 13 117 117 13
Kab/Kota
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2016
Semakin besar rata-rata jumlah kelompok binaan LPM maka menggambarkan
keaktifan masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan daerah melalui LPM. Besarnya
rata-rata jumlah kelompok binaan LPM juga menunjukkan besarnya pelayanan penunjang
yang dapat diciptakan oleh pemerintah daerah dalam pemberdayakan masyarakat untuk
berperan aktif dalam pembangunan daerah melalui pembentukan LPM.
2.3.1.5.1 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga selanjutnya disingkat PKK, adalah
gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang
pengelolaanya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat
sejahtera, maju dan mandiri, kesejahteraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan
lingkungan.
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK adalah banyaknya kelompok binaan PKK
dalam 1 (satu) tahun dibagi dengan jumlah PKK.
Kelompok binaan PKK adalah kelompok-kelompok masyarakat yang berada di bawah
Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan, yang dapat dibentuk berdasarkan kewilayahan atau
kegiatan seperti kelompok dasawisma dan kelompok sejenis.Tim Penggerak PKK adalah
mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan, yang berfungsi sebagai fasilitator,
perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang untuk
terlaksananya program PKK.
Untuk menghitung jumlah PKK maka dihitung dari jumlah tim penggerak PKK dalam
lingkup wilayah pemerintah daerah. Tim penggerak PKK beranggotakan warga masyarakat
baik laki-laki maupun perempuan, perorangan, bersifat sukarela, tidak mewakili organisasi,
golongan partai politik, lembaga atau instansi, dan berfungsi sebagai perencana, pelaksana
pengendali Gerakan PKK.

Tabel 2.81
Kelompok Binaan PKK Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
2011 2012 2013 2014 2015

NO Kecamatan
Jumlah Rata- Jumlah Rata- Jumlah Rata- Jumlah Jumlah
Jumla Jumla Jumla Jumla Rata-rata Jumla Rata-rata
Kelompo rata Kelompo rata Kelompo rata Kelompo Kelompo
h h h h Jumlah h Jumlah
k Jumlah k Jumlah k Jumlah k k
PKK PKK PKK PKK PKK PKK PKK
Binaan PKK Binaan PKK Binaan PKK Binaan Binaan

1. Pangkajene 11 11 1 11 11 1 11 11 1 11 11 1 11 11 1

2. Minasate'ne 9 9 1 9 9 1 9 9 1 9 9 1 9 9 1

3. Bungoro 9 9 1 9 9 1 9 9 1 9 9 1 9 9 1

4. Balocci 6 6 1 6 6 1 6 6 1 6 6 1 6 6 1

5. Tondong Tallasa 7 7 1 7 7 1 7 7 1 7 7 1 7 7 1

6. Labkkang 14 14 1 14 14 1 14 14 1 14 14 1 14 14 1

7. Ma'rang 11 11 1 11 11 1 11 11 1 11 11 1 11 11 1

8. Segeri 7 7 1 7 7 1 7 7 1 7 7 1 7 7 1

9. Mandalle 7 7 1 7 7 1 7 7 1 7 7 1 7 7 1

10. Lk. Tupabbiring 10 10 1 10 10 1 10 10 1 10 10 1 10 10 1


Lk. Tupabbiring
11. 8 8 1 8 8 1 8 8 1 8 8 1 8 8 1
Utara
12. Lk. Tangaya 10 10 1 10 10 1 10 10 1 10 10 1 10 10 1

13. Lk. Kalmas 8 8 1 8 8 1 8 8 1 8 8 1 8 8 1


Jumlah se-
117 117 13 117 117 13 117 117 13 117 117 13 117 117 13
Kab/Kota
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Semakin besar rata-rata jumlah kelompok binaan PKK maka menggambarkan


keaktifan masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan daerah melalui PKK. Besarnya
rata-rata jumlah kelompok binaan PKK juga menunjukkan besarnya pelayanan penunjang
yang dapat diciptakan oleh pemerintah daerah dalam pemberdayakan masyarakat untuk
berperan aktif dalam pembangunan daerah melalui PKK.
2.3.1.5.2 Jumlah LSM yang aktif
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah Organisasi/Lembaga yang dibentuk
oleh anggota masyarakat Warga Negara Republik Indonesia secara sukarela atas kehendak
sendiri dan berminat serta bergerak dibidang kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh
organisasi/lembaga sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat, yang menitikberatkan kepada pengabdian secara
swadaya. Jumlah LSM dihitung berdasarkan jumlah LSM aktif dalam satu (1) tahun.
Tabel 2.82
Jumlah LSM aktif Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah LSM terdaftar 8 11 15 9 13
2. Jumlah LSM tidak aktif 3 2 0 0 0

3. Jumlah LSM aktif 5 9 15 9 13


Sumber : Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Pangkajene dan Kepuluan Tahun 2016
Besarnya jumlah LSM aktif akan menggambarkan kapasitas yang dimiliki oleh daerah
untuk mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah sebagai upaya
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat daerah.Besarnya jumlah LSM aktif
juga menunjukkan ketersediaan fasilitas penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah
untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam pembangunan daerah.
2.3.2.8 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
2.3.2.8.1 Pertumbuhan Penduduk ( Laju Pertumbuhan Penduduk)
Pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan
perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun dari luar.
Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah
dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu
daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan
penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam
lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam keluar.
Komponen pertumbuhan penduduk:
a. Faktor penambah
1) Kelahiran (fertilitas) adalah: kemampuan riil seorang wanita atau sekelompok untuk
melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan hidup.
2) Migrasi masuk (imigrasi) adalah masuknya penduduk ke suatu daerah tempat
tujuan
b. Faktor pengurang
1) Kematian (mortalitas)adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
2) Migrasi keluar (emigrasi) adalah perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah.
Ada 3 macam ukuran pertumbuhan penduduk:
1. Pertumbuhan (linier)
Perhitungan ini mengasumsikan adanya perubahan jumlah absolut penduduk yang
sama dari satu tahun ketahun yang lain.
2. Pertumbuhan Geometri
Pertumbuhan ini mengasumsikan adanya angka pertumbuhan jumlah penduduk yang
sama dari tahun ke tahun
3. Pertumbuhan eksponensial
Perhitungan ini sama dengan pertumbuhan Geometri tetapi pertambahan penduduk
terjadi setiap saat mengikuti fungsi eksponensial.
Perhitungan laju pertumbuhan penduduk didasarkan pada perhitungan:
1. Angka Kelahiran Kasar (crude birth rate) yaitujumlah kelahiran hidup per 1000
penduduk dalam suatu tahun tertentu
2. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)yaitu jumlah kematian pada tahun tertentu
per 1000 penduduk:
3. Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi
berumur dibawah 1 tahun selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup. Angka ini sangat
sensitif terhadap perubahan tingkat kesehatan dan kesejahteraan.
Hasil perhitungan laju pertumbuhan penduduk dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.83
Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Fertilitas/mortalitas Jumlah
1 Angka kelahiran kasar (CBR) 29,238
2 Angka kematian kasar (CDR) 0,044
3 Angka kematian bayi (IMR) 0,084
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, salah satu caranya adalah melalui
program KB. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dicanangkan untuk mengetahui
tingkat PartisipasiPasangan Usia Subur (PUS) terhadap KB. Besarnya angka partisipasi KB
(akseptor) menunjukkan adanya pengendalian jumlah penduduk Hasil perhitungan dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.84
Jumlah Penduduk Peserta KB
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Jumlah Penduduk Peserta KB
No Kecamatan
Pus Peserta KB Tidak KB
1 KEC. LK TANGAYA 3.433 3.120 380
2 KEC. LK KALMAS 2.740 1.983 785
3 KEC. LK TUPABIRING 3.130 2.569 576
4 KEC. PANGKAJENE 2.605 2.483 122
5 KEC. BALOCCI 6.437 4.244 2.190
6 KEC. BUNGORO 5.355 4.158 1.183
7 KEC. LABAKKANG 2.795 1.916 917
8 KEC. MA'RANG 1.846 1.602 244
9 KEC. MINASA TE'NE 6.940 5.110 1.854
10 KEC SEGERI 8.556 6.112 2.529
11 KEC. MANDALLE 6.796 4.454 1.287
12 KEC. TONDONG TALLASA 3.880 3.174 681
13 KEC. LK TUPABIRING UTARA 2.117 967 784
Jumlah Penduduk Peserta KB
No Kecamatan
Pus Peserta KB Tidak KB
Jumlah 56.630 41.892 13.532
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3.2.8.2 Rata-rata jumlah anak per keluarga


Salah satu indikator keberhasilan keluarga berencana adalah penurunan rata-rata
jumlah anak per keluarga.
Data rata-rata jumlah anak perkeluarga, dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.85
Rata-rata Jumlah Anak per keluarga
Tahun 2011 s.d 2016
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah anak 102.368 101.081 100 102 103 77.780
2 Jumlah keluarga 80.163 82.348 84 86 86 84.853
Rata-rata jumlah anak per
3 1,28 1,23 1,19 1,19 1,20 0.91
keluarga
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2017

Tabel 2.86
Rata-rata Jumlah Anak per Keluarga Menurut Kecamatan Tahun 2016
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Rata-rata Jumlah
NO Kecamatan Jumlah Anak(0-9 thn) Jumlah Keluarga
Anak Per Keluarga

1 Kec. Lk Tangaya 2.754 5.602 0.49


2 Kec. Lk Kalmas 1.785 2.141 0.83
3 Kec. Lk Tupabiring 2.900 4.353 0.66
4 Kec. Pangkajene 2.071 3.239 0.63
5 Kec. Balocci 6.659 10.243 0.65
6 Kec. Bungoro 5.415 8.548 0.63
7 Kec. Labakkang 2.404 4.289 0.56
8 Kec. Ma'rang 1.420 2.951 0.48
9 Kec Segeri 6.927 11.394 0.6
10 Kec. Minasa Te'ne 7.664 13.629 0.56
11 Kec. Mandalle 5.201 9.644 0.53
12 Kec. Tondong Tallasa 2.988 5.370 0.55
13 Kec. Lk Tupabiring Utara 1.978 3.671 0.53
Jumlah 50.166 85.074 7.7
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2017

2.3.2.8.3 Rasio Akseptor KB


Rasio akseptor KB adalah jumlah akseptor KB dalam periode 1 (satu) tahun per 1000
pasangan usia subur pada tahun yang sama.
Besarnya angka partisipasi KB (akseptor) menunjukkan adanya pengendalian jumlah
penduduk.
Data rasio akseptor KB dirinci menurut kecamatanpada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.87
Rasio Akseptor KB Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah akseptor KB 38.974 37.574 39.674 22.849 34.193
2 Jumlah pasangan usia subur 57.125 53.523 55.125 55.985 53.802
3 Rasio akseptor KB 0,68 0,70 0,72 0,41 0,64
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.88
Rasio Akseptor KB Menurut Kecamatan Tahun 2016
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Jumlah pasangan
No Kabupaten/kota Jumlah akseptor KB Rasio akseptor KB
usia subur

1 Kec. Lk Tangaya 3.120 3.433 0.90


2 Kec. Lk Kalmas 1.983 2.740 0,72
3 Kec. Lk Tupabiring 2.569 3.130 0.82
4 Kec. Pangkajene 2.483 2.605 0,95
5 Kec. Balocci 4.244 6.437 0,65
6 Kec. Bungoro 4.158 5.355 0,77
7 Kec. Labakkang 1.916 2.795 0,68
8 Kec. Ma'rang 1.602 1.846 0,86
9 Kec. Minasa Te'ne 5.110 6.940 0,73
10 Kec Segeri 6.112 8.556 0,71
11 Kec. Mandalle 4.454 6.796 0,65
12 Kec. Tondong Tallasa 3.174 3.880 0,81
13 Kec. Lk Tupabiring Utara 967 2.117 0,45
Jumlah 41.892 56.630 9,7
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2017

2.3.2.9 Perhubungan
2.3.2.9.1 Jumlah arus penumpang angkutan umum
Jumlah arus penumpang yang menggunakan angkutan umum dalam wilayah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam kurun waktu Tahun 2011-2016 dapat dilihat
pada tabel 2.78:
Tabel 2.89
Jumlah Penumpang Angkutan Umum
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah penumpang Bis 150.900 152.400 153.000 156.000 169.350

2. Jumlah penumpang Kereta api - - - - -

3. Jumlah penumpang Kapal laut 104.000 125.000 130.000 150.000 156.000

Jumlah penumpang Pesawat


4. - - - - -
udara

5. Total Jumlah Penumpang 254.900 277.400 283.000 306.000 325.350


Sumber : Dinas Perhubungan,Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.90
Jumlah Penumpang Angkutan Umum
Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Total Jumlah
Jumlah penumpang
Penumpang
No Kecamatan
Pesawat
Bis Kereta Api Kapal Laut
Udara
1. Kecamatan Pangkajene 50.900 - 50 - 50.950
2. Kecamatan Bungoro 43.000 - 65 - 43.065
3. Kecamatan Ma'rang 13.250 - 69 - 13.319
4. Kecamatan Segeri 14.225 - 49 - 14.274
5. Kecamatan Labbakang 17.650 - 110 - 17.760
6. Kecamatan Mandalle 10.250 - 75 - 10.325
7. Kecamatan Minasate'ne 7.300 - 25 - 7.325
8. Kecamatan Balocci 6.500 - - - 6.500
Kecamatan Tondong
9. 6.275 - - - 6.275
Tallasa
Kecamatan Liukang
10. - - 70.307 - 70.307
Tupabiring
Kecamatan Liukang
11. - - 75.750 - 75.750
Tupabiring Utara
Kecamatan Liukang
12. - - 5.000 - 5.000
Kalmas
Kecamatan Liukang
13. - - 4.500 - 4.500
Tangaya
Jumlah 169.350 0 156.000 0 325.350
Sumber : Dinas Perhubungan,Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
2.3.2.9.2 Rasio Ijin Trayek
Izin Trayek adalah izin untuk mengangkut orang dengan mobil bus dan/ atau mobil
penumpang umum pada jaringan trayek.
Jaringan trayek terdiri atas:
a. jaringan trayek lintas batas negara;
b. jaringan trayek antarkota antarprovinsi;
c. jaringan trayek antarkota dalam provinsi;
d. jaringan trayek perkotaan; dan
e. jaringan trayek perdesaan.
Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasaangkutan orang dengan
mobil bus, yang mempunyai asal dantujuan perjalanan tetap,lintasan tetap dan jadwal tetap
maupuntidak berjadwal.Jaringan Trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yangmenjadi
satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang.
Tabel 2.91
Rasio Ijin Trayek
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1. Izin Trayek perkotaan - - - - -
2. Izin Trayek perdesaan 63 75 90 35 115
3. Jumlah Izin Trayek 63 75 90 35 115
4. Jumlah penduduk 326.357 325.239 301.464 320.293 323.597
5. Rasio Izin Trayek 1 : 4925 1 : 4183 1 : 3523 1 : 9151 1 : 3121
Sumber : Dinas Perhubungan,Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Tabel 2.92
Rasio Ijin Trayek
Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Jumlah Izin Trayek Total Rasio
Jumlah
No Kecamatan Perkotaa Jumlah Izin
Penduduk Perdesaan
n Izin Trayek Trayek
1. Kecamatan Pangkajene - - - - -
2. Kecamatan Bungoro - - 17 17 -
3. Kecamatan Ma'rang - - 9 9 -
4. Kecamatan Segeri - - 21 21 -
5. Kecamatan Labbakang - - 27 27 -
6. Kecamatan Mandalle - - 14 14 -
7. Kecamatan Minasate'ne - - 9 9 -
8. Kecamatan Balocci - - 8 8 -
9. Kecamatan Tondong Tallasa - - 11 11 -
10. Kecamatan LK. Tupabiring - - - - -
11. Kecamatan LK. Tupabiring Utara - - - - -
12. Kecamatan LK. Kalmas - - - - -
13. Kecamatan LK. Tangaya - - - - -
Jumlah - - 116 116 -
Sumber : Dinas Perhubungan,Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

2.3.2.9.3 Jumlah Uji Kir Angkutan Umum


Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang diimpor, baik
yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan dioperasikan di jalan agar memenuhi
persyaratan teknis dan laik jalan.Pengujian dimaksud meliputi:
a. Uji tipe yaitu pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan yang
dilakukan terhadap landasan Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Bermotor dalam
keadaan lengkap dan penelitian rancang bangun dan rekayasa Kendaraan Bermotor
yang dilakukan terhadap rumah-rumah, bak muatan, kereta gandengan, kereta
tempelan, dan Kendaraan Bermotor yang dimodifikasi tipenya.
b. Uji berkala yaitu diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang,
kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di Jalan, meliputi
pemeriksaan dan pengujian fisik kendaraan bermotor dan pengesahan hasil uji.
sTabel 2.93
Jumlah Uji Kir Angkutan Umum
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
2011 2012 2013 2014 2015
N Angkuta
o n Umum Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh
Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh %
KIR KIR KIR KIR KIR
Mobil
1. penumpa 350 339 97 225 199 88 258 105 41 251 104 41 260 167 64
ng umum
Mobil 1.7 1.58 1.75 1.66 1.95 1.79 2.02 1.88 2.10 192
2. 90 95 92 93 92
barang 50 1 0 0 0 6 5 3 2 5
Kereta
10
3. gandeng 23 23 100 28 28 100 30 30 100 33 33 100 33 33
0
an
Kereta
4. - - - - - - - - - - - - - - -
tempelan
2.1 1.94 95,7 2.00 1.88 94,4 2.23 1.93 77,6 2.30 2.02 78,1 2.39 2.12 85,
Jumlah
23 3 3 3 7 3 8 1 0 9 0 4 5 5 27
Sumber : Dinas Perhubungan,Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Tabel 2.94
Jumlah uji kir angkutan umum selama 1 (satu) tahun
Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Jml.
Penumpang Jml
Mobil Bus Mobil Barang Kereta Gandeng Kereta Tempelan Angk
Angkutan Umum + bus Kir
No utan
Umum
Jml Jml Jml Jml Jml
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
KIR KIR KIR KIR KIR
Kecamatan
1 75 54 72 - - - 850 819 96 33 33 100 - - - 958 906
Pangkajene
Kecamatan
2 44 31 70 - - - 301 278 92 - - - - - - 345 309
Bungoro
Kecamatan
3 35 23 66 - - - 175 162 93 - - - - - - 210 185
Ma'rang
Kecamatan
4 27 16 59 - - - 146 129 88 - - - - - - 173 145
Segeri
Kecamatan
5 22 18 82 - - - 190 156 82 - - - - - - 212 174
Labbakang
Kecamatan
6 20 9 45 - - - 149 121 81 - - - - - - 169 130
Mandalle
Kecamatan
7 11 5 45 - - - 125 115 92 - - - - - - 136 120
Minasatene
Kecamatan
8 17 8 47 - - - 97 89 92 - - - - - - 114 97
Balocci
Kecamatan
9 Tondong 9 3 33 - - - 69 56 81 - - - - - - 78 59
Tallasa
Kec Lk.
10 - - - - - - - - - - - - - - - - -
Tupabiring
Kec. Lk.
11 Tupabiring - - - - - - - - - - - - - - - - -
Utara
Kec. Lk.
12 - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kalmas
Kec. Lk.
13 - - - - - - - - - - - - - - - - -
Tangaya
1.92
Jumlah 260 167 64 - - - 2.102 92 33 33 100 - - - 2.395 2.125
5
Simber : Dinas Perhubungan,Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
2.3.2.9.4 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Pelabuhan laut diartikan sebagai sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, danau
untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke
dalamnya.PelabuhanUdara/bandara bisa diartikan sebagai sebuah fasilitas untuk menerima
pesawat dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.
Terminal bus dapat diartikan sebagai prasarana transportasijalan untuk keperluan
menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda
transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum.
Tabel 2.95
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah pelabuhan laut 2 3 3 3 4
2. Jumlah pelabuhan udara - - - - -
3. Jumlah terminal bis 1 1 1 1 1
Jumlah 3 4 4 4 5
Sumber : Dinas Perhubungan,Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
2.3.2.10 Komunikasi dan Informatika
2.3.2.1.1 Jumlah Jaringan Komunikasi
Jumlah jaringan komunikasi adalah banyaknya jaringan komunikasi baik telepon
genggam maupun stasioner. Jaringan komunikasi dihitung banyaknya jaringan komunikasi
yang berada dalam wilayah suatu pemerintah daerah.
Sebuah operator jasa telekomunikasi dapat memiliki satu (1) jaringan dan sebaliknya,
beberapa operator dapat menggunakan hanya satu (1) jaringan telekomunikasi diwilayah
pemerintah daerah.
Untuk menghitung jaringan komunikasi dapat disusun table sebagai berikut :

Tabel 2.96
Jaringan Komunikasi Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah jaringan telepon genggam 53 61 70 81 91
2 Jumlah jaringan telepon stasioner 1 2 2 2 4
3 Total jaringan Komunikasi 54 63 72 83 95
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Dari data yang ada menunjukkan semakin banyak jumlah jaringan komunikasi maka
semakin besar pula ketersediaan fasilitas jaringan komunikasi sebagai pelayanan penunjang
dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepualauan.
2.3.2.10.2 Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal
Surat kabar merupakan komunikasi massa yang diterbitkan secara berkala dan
bersenyawa dengan kemajuan teknologi pada masanya dalam menyajikan tulisan berupa
berita, feature, pendapat, cerita rekaan (fiksi), dan bentuk karangan yang lain.Jumlah surat
kabar nasional/local adalah banyaknya jenis surat kabar terbitan nasional atau terbitan lokal
yang masuk ke daerah. Untuk menghitung surat kabar terbitan nasional atau lokal dapat
disusun table sebagai berikut :

Tabel 2.97
Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah jenis surat kabar terbitan nasional 64 68 69 70 70

2 Jumlah jenis surat kabar terbitan lokal 5 5 8 11 15

3 Terbitan jenis surat kabar 69 73 77 81 85


Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Semakin banyak jumlah jenis surat kabar terbitan nasional/lokal di daerah maka
semakin besar ketersediaan fasilitas jaringan komunikasi massa berupa media cetak
sebagai pelayanan penunjang dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan.
2.3.2.10.3Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal
Jumlah penyiaran radio/tv lokal adalah banyaknya penyiaran radio/TV nasional
maupun radio/TV lokal yang masuk daerah. Untuk menghitung jumlah penyiaran radio/TV
Lokal dapat disusun table sebagai berikut :

Tabel 2.98
Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


1 Jumlah penyiaran radio lokal 4 4 4 5 5
2 Jumlah penyiaran radio nasional 1 1 1 1 1
3 Jumlah penyiaran TV lokal 4 4 4 4 4
4 Jumlah penyiaran TV nasional 14 14 14 14 14

5 Total penyiaran radio/TV lokal 23 23 23 24 24


Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Semakin banyak jumlah penyiaran radio/TV baik didaerah maupun nasional didaerah
maka semakin besar ketersediaan fasilitas jaringan komunikasi massa berupa media
eletronik sebagai pelayanan penunjang dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
2.3.2.11 Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
2.3.2.11.1 Persentase koperasi aktif
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.
Koperasi Aktif adalah koperasi yang dalam dua tahun terakhir mengadakan RAT
(Rapat Anggota Tahunan) atau koperasi yang dalam tahun terakhir melakukan kegiatan
usaha. 
Tabel 2.99
Persentase Koperasi Aktif Tahun 2011 s.d 2016
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 Jumlah koperasi aktif 208 223 240 247 253 262


2 Jumlah koperasi 280 295 309 316 322 329
Persentase koperasi
3 74,29 75,59 78,16 78,16 78,57 79,63
aktif
Sumber : Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2017

Semakin besar jumlah persentase ini maka akan semakin besar pelayanan penunjang
yang dimiliki daerah dalam menggerakkan perekonomian melalui koperasi.
2.3.2.11.2Jumlah UKM non BPR/LKMUKM
Usaha kecil adalah peluang usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar. Usaha
menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan
Untuk menghitung jumlah UKM non BPR/LKM UKM dilakukan dengan mengisi tabel
berikut :
Tabel 2.100
Jumlah UKM non BPR/LKM Tahun 2011 s.d 2016
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016


1 Jumlah seluruh UKM 30.667 30.772 30.929 31.131 31.336 31.515
2 Jumlah BPR/LKM 111 112 106 111 114 114
3 Jumlah UKM non BPR/LKM 134 148 153 157 160 160
Sumber : Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2017

Semakin banyak jumlah UKM non BPR/LKM akan menunjukkan semakin besar
kapasitas pelayanan pendukung yang dimiliki daerah dalam meningkatkan ekonomi daerah
melalui UKM.
2.3.2.11.3Jumlah BPR/LKM
BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan
menyalurkan dana sebagai usaha BPR.
Lembaga keuangan mikro (LKM) adalah lembaga yang menyediakan jasa
penyimpanan (deposits), kredit (loan), pembayaran sebagai transaksi jasa (payment service)
serta money transfer yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil. LKM
memiliki fungsi sebagai lembaga yang memberikan berbagai jasa keuangan bagi
masyarakat miskin dan pengusaha kecil.
Untuk menghitung Jumlah BPR/LKM dilakukan dengan mengisi tabel berikut :

Tabel 2.101
Jumlah BPR/LKM Tahun 2011 s.d 2016
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016


1 Jumlah BPR 1 1 1 1 1 1
2 Jumlah LKM 110 111 105 110 113 113
3 Jumlah BPR dan LKM 111 112 106 111 114 114
Sumber : Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2017

Semakin banyak jumlah BPR/LKM akan menunjukkan semakin besar kapasitas


pelayanan pendukung yang dimiliki daerah dalam mendukung pendanaan UKM melalui
BPR/LKM.
2.3.2.12 Penanaman Modal
2.3.2.12.1 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Penanaman modal dalam negeri (PMDN) adalah penggunaan modal dalam negeri
bagi usaha-usaha yang mendorong pembangunan ekonomi pada umumnya. Penanaman
modal asing (PMA) merupakan penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan
menurut atau berdasarkan ketentuan perundang - undang di Indonesia, dalam arti bahwa
pemilik modal secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut.
Jumlah investor PMDN/PMA dihitung dengan menjumlahkan banyaknya investor
PMDN berskala nasional dengan banyaknya investor PMA berskala nasional yang aktif
berinvestasi di daerah dan pada suatu periode tahun pengamatan.
Untuk menghitung jumlah investor PMDN/PMA disusun dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.102
Jumlah Investor PMDN/PMA
Tahun 2011 s.d 2016
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun Uraian PMDN PMA Total
2011 Jumlah Investor 117 - 117
2012 Jumlah Investor 131 - 131
2013 Jumlah Investor 134 - 134
2014 Jumlah Investor 165 - 165
2015 Jumlah Investor 178 - 178
2016 Jumlah Investor 359 - 359
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pangkajene
&Kepulauan Tahun 2017

Semakin banyak jumlah investor maka akan semakin menggambarkan ketersediaan


pelayanan penunjang yang dimililiki daerah berupa ketertarikan investor untuk meningkatkan
investasinya di daerah.
2.3.2.12.2Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
Jumlah nilai investasi investor PMDN/PMA dihitung dengan menjumlahkan jumlah
realisasi nilai proyek investasi berupa PMDN dan nilai proyek investasi PMA yang telah
disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Banyaknya investasi PMDN
berskala nasional dengan banyaknya investasi PMA berskala nasional dihitung dari total nilai
proyek yang telah terealisasi pada suatu periode tahun pengamatan.Untuk menghitung nilai
PMDN/PMA disusun dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.103
Jumlah Investasi PMDN/PMA
Tahun 2011 s.d 2016
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Persetujuan Realisasi
Tahun
Jumlah Proyek Nilai Investasi (Rp) Jumlah Proyek Nilai Investasi (Rp)
2011 117 134.583.516.901,00 117 134.583.516.901,00
3.546.767.884.425,0 3.546.767.884.425,0
2012 131 131
0 0
2013 134 140.607.746.882,00 134 140.607.746.882,00
2014 165 206.316.700.128,00 165 206.316.700.128,00
2015 178 144.277.673.980,00 178 144.277.673.980,00
1.369.158.813.085,0 1.369.158.813.085,0
2016 359 359
0 0
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pangkajene dan
KepulauanTahun 2017

Semakin banyak nilai realisasi investasi maka akan semakin menggambarkan


ketersediaan pelayanan penunjang yang dimililiki daerah berupa ketertarikan investor untuk
meningkatkan investasinya di daerah. Semakin banyak realisasi proyek maka akan
menggambarkan keberhasilan daerah dalam memberi fasilitas penunjang pada investor
untuk merealisasikan investasi yang telah direncanakan.
2.3.2.12.3 Rasio daya serap tenaga kerja
Rasio daya serap tenaga kerja adalah perbandingan antara jumlah tenaga kerja
bekerja pada perusahaan PMA/PMDN dengan jumlah seluruh PMA/PMDN.
Jumlah tenaga kerja bekerja pada perusahaan PMA/PMDN dihitung dari banyaknya
tenaga kerja yang bekerja pada investasi PMA/PMDN yang terealisasi pada suatu tahun.
Jumlah seluruh PMA/PMDN dihitung dari banyaknya proyek investasi yang terealisasi di
daerah pada suatu tahun berdasarkan data BKPM.
Rasio daya serap tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.104
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah tenaga kerja yang
1 berkerja pada perusahaan 129.103 113.656 110.517 116.843 117.854 2.236
PMA/PMDN
2 Jumlah seluruh PMA/PMDN 117 131 134 165 178 359

3 Rasio daya serap tenaga kerja 1.103 868 825 708 662 623
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pangkajene dan
KepulauanTahun 2017
Semakin besar rasio daya serap tenaga kerja pada PMA dan PMDN akan
mencerminkan besarnya daya tampung proyek investasi PMA/PMDN untuk menyerap
tenaga kerja di suatu daerah.

2.3.2.13 Pemuda dan Olah raga


2.3.2.13.1 Jumlah Organisasi Pemuda
Organisasi pemuda adalah sekelompok pemuda yang berkerjasama dengan suatu
perencanaan-perencanaan kerja dan peraturan-peraturan, untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Jumlah organisasi pemuda dihitung dari jumlah organisasi pemuda yang aktif
sampai dengan tahun pengukuran. Untuk menghitung jumlah organisasi pemuda disusun
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.105
Jumlah Organisasi Pemuda
Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

NO Kecamatan 2011 2012 2013 2014 2015


1. Balocci - - - - -
2. Minasate’ne - - - - -
3. Tondong Tallasa - - - - -
NO Kecamatan 2011 2012 2013 2014 2015
4. Pangkajene - - 23 23 23
5. Bungoro - - - - -
6. Labbakkang - - - - -
7. Ma’rang - - - - -
8. Segeri - - - - -
9. Segeri Mandalle - - - - -
10. LK Tupabbiring - - - - -
11. LK Tupabbiring Utara - - - - -
12. LK Tangaya - - - - -
13. LK Kalmas - - - - -
Jumlah - - 23 23 23
Sumber : Dinas Pemuda dan OlahragaKabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2016

Banyaknya jumlah organisasi pemuda menggambarkan kapasitas pemerintah daerah


dalam memberdayakan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan dan dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Semakin banyak jumlah organisasi pemuda menunjukkan ketersediaan fasilitas
penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai untuk memberdayakan pemuda
dalam pembangunan daerah.
2.3.2.13.2 Jumlah Organisasi Olahraga
Organisasi olahraga adalah organisasi formal yang dibentuk oleh sekelompok
masyarakat olahraga yang bekerjasama dengan suatu perencanaan-perencanaan kerja dan
peraturan-peraturan, untuk mencapai suatu tujuan pembangunan dunia olahraga.
Jumlah organisasi olahraga dihitung dari jumlah organisasi olahraga yang aktif sampai
dengan tahun pengukuran. Untuk menghitung jumlah organisasi olahraga disusun dalam
tabel sebagai berikut:

Tabel 2.106
Jumlah Organisasi Olahraga Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
NO Kabupaten/kota 2011 2012 2013 2014 2015
1. Balocci - - - - -
2. Minasate’ne - - - - -
3. Tondong Tallasa - - - - -
4. Pangkajene - - - - 2
5. Bungoro - - - - -
6. Labbakkang - - - - -
7. Ma’rang - - - - -
8. Segeri - - - - -
9. Segeri Mandalle - - - - -
10. LK Tupabbiring - - - - -
LK Tupabbiring
11. - - - - -
Utara
12. LK Tangaya - - - - -
13. LK Kalmas - -
Jumlah - - - - 2
Sumber : Dinas Pemuda dan OlahragaKabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2016
Banyaknya jumlah organisasi olahraga menggambarkan kapasitas pemerintah
daerah dalam memberdayakan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan
daerah khususnya dalam menciptakan pelayanan penunjang di bidang olahraga.
2.3.2.13.3Jumlah Kegiatan Kepemudaan
Kegiatan kepemudaan adalah kegiatan atau “event” kepemudaan yang
diselenggarakan dalam bentuk pertandingan, perlombaan dan upacara serta kejadian atau
peristiwa sejenis. Kepemudaan sendiri bermakna segala hal tentang pemuda.Jumlah
kegiatan kepemudaan dihitung dari jumlah kegiatan kepemudaan dalam periode 1 (satu)
tahun. Untuk menghitung jumlah kegiatan kepemudaan disusun dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.107
Jumlah Kegiatan Kepemudaan Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
NO Kabupaten/kota 2011 2012 2013 2014 2015
1. Balocci - - - - -
2. Minasate’ne - - - - -
3. Tondong Tallasa - - - - -
4. Pangkajene 2 2 2 4 7
5. Bungoro - - - - -
6. Labbakkang - - - - -
7. Ma’rang - - - - -
8. Segeri - - - - -
9. Segeri Mandalle - - - - -
10. LK Tupabbiring - - - - -
LK Tupabbiring
11. - - - - -
Utara
12. LK Tangaya - - - - -
13. LK Kalmas - -
Jumlah 2 2 2 4 7
Sumber : Dinas Pemuda dan OlahragaKabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2016
Banyaknya jumlah kegiatan kepemudaan menggambarkan tingginya antusiasme
pemuda untuk berperan serta dalam pembangunan daerah. Dengan jumlah kegiatan
kepemudaan yang tinggi merupakan indikator efektifitas keberadaan organisasi pemuda
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
2.3.2.13.4 Jumlah Kegiatan Olahraga
Kegiatan olahraga adalah kegiatan atau “event” olahraga yang diselenggarakan baik
oleh pemerintah daerah, swasta dan masyarakat. Kegiatan olahraga dapat diselenggarakan
dalam bentuk pertandingan dan perlombaan serta kejadian atau peristiwa sejenis. Jumlah
kegiatan olahraga dihitung dari jumlah kegiatan atau “event” olahraga dalam periode 1 (satu)
tahun. Jumlahkegiatan olahragadisusun dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.108
Jumlah Kegiatan Olahraga Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
No Kecamatan 2011 2012 2013 2014 2015
1. Balocci - - - - -
2. Minasate’ne - - - - -
3. Tondong Tallasa - - - - -
4. Pangkajene 2 2 3 5 6
5. Bungoro - - - - -
6. Labbakkang - - - - -
7. Ma’rang - - - - -
8. Segeri - - - - -
9. Segeri Mandalle - - - - -
10. LK Tupabbiring - - - - -
11. LK Tupabbiring Utara - - - - -
12. LK Tangaya - - - - -
13. LK Kalmas - -
Jumlah 2 2 3 5 6
Sumber : Dinas Pemuda dan OlahragaKabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2016
Banyaknya jumlah kegiatan olahraga menggambarkan tingginya antusiasme
organisasi olahraga di daerah untuk berperan serta dalam pembangunan daerah. Dengan
jumlah kegiatan olahraga yang tinggi merupakan indikator efektifitas keberadaan organisasi
olahraga dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
2.3.2.14 Perpustakaan
2.3.2.14.1 Jumlah perpustakaan
Perpustakaan adalah suatu wadah atau tempat yang didalamnya terdapat bahan
pustaka untuk masyarakat, yang disusun menurut sistem tertentu, dan bertujuan untuk
meningkatkan mutu kehidupan masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan
pendidikan.
Jumlah perpustakaan dihitung berdasarkan jumlah perpustakaan umum yang dapat
diakses secara langsung oleh masyarakat yang beroperasi di wilayah pemerintah daerah.
Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan,
menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum.
Tabel 2.109
Jumlah Perpustakaan Tahun 2011 s.d 2016
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah Perpustakaan milik


1. 1 2 1 0 0 1
Pemerintah Daerah (pemda)
Jumlah Perpustakaan milik
2. 6 6 6 6 6 6
non pemda
3. Total Perpustakaan 7 8 7 6 6 7
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2017

Banyaknya jumlah perpustakaan akan menggambarkan kapasitas yang dimiliki oleh


daerah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum dalam memberikan bahan
pustaka kepada masyarakat pengguna perpustakan. Besarnya jumlah perpustakaan juga
menunjukkan ketersediaan fasilitas penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk
meningkatkan mutu kehidupan masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan
pelayanan pendidikan.
2.3.2.14.2Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
Pengunjung perpustakaan adalah pemakai perpustakaan yang berkunjung ke
perpustakaan untuk mencari bahan pustaka dalam satu (1) tahun. Pengunjung perpustakaan
dihitung berdasar pengunjung yang mengisi daftar kehadiran atau berdasar data yang
diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung.
Tabel 2.110
Jumlah Pengunjung Perpustakaan Tahun 2011 s.d 2016
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016


Jumlah pengunjung
1. perpustakaan milik 8.448 7.906 10.500 5.108 5.329 5.574
Pemerintah Daerah (pemda)
Jumlah pengunjung
2. 1.320 1.816 2.764 2.627 3.707 1.947
perpustakaan milik non pemda
Total pengunjung
3. 9.768 9.722 13.264 7.735 9.036 7.521
Perpustakaan
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2017

Banyaknya jumlah pengunjung perpustakaan menggambarkan tingginya budaya baca


di daerah. Dengan jumlah pengunjung perpustakaan yang tinggi merupakan indikator
efektifitas penyediaan pelayanan perpustakaan di daerah.
Besarnya jumlah perpustakaan juga menunjukkan ketersediaan fasilitas penunjang
penyelenggaraan pemerintahan
daerah sebagai peluang untuk
meningkatkan mutu kehidupan
masyarakat serta sebagai
penunjang kelangsungan pelayanan
pendidikan.
Tabel 2. 111
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraaan Urusan Pemerintahan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Capaian Kinerja Interpretasi Belum


Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah (=),Melampaui (>)
2011 2012 2013 2014 2015
1) ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1.1. Kesejahteraan dan Pemeratan Ekonomi
1.1.1 Otonomi Daerah,
Pemerintahan umum
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
1.1.1.1 Pertumbuhan PDRB 9,84 8,26 9,33 10,16 - 8,37 <
1.1.1.2 Laju inflasi provinsi 2,86 4,41 6,24 8,61 4,48 4,41 >
1.1.1.3 PDRB per kapita (Rp. Juta) 32.230.000 37.500.000 42.600.000 49.710.000 - 19.472.249 <
1.1.1.4 Persentase penduduk diatas
17,36 % 16,62% 17,75% 16,38% 9,82% >
garis kemiskinan
1.1.1.5 Kontribusi sektor pertanian
1.620.763,1- 1.648.1600,10 1.714.847 1.859.978,6 - <
terhadap PDRB
1.2 Kesejahteraan Sosial
1.2.1 Pendidikan
1.2.1.1 Angka melek huruf 74,76 66,86 59,58 56,32 71,30 88,73 <
1.2.1.2 Angka rata-rata lama sekolah 6,74 6,78 7,10 7,31 7,50 8,05 <
1.2.1.3 Angka partisipasi kasar 88,67 92,91 94,33 91,33 85,42 96,5 <
1.2.1.4 Angka pendidikan yang
90,40 90,50 90,70 90,80 90,90 86,08 >
ditamatkan
1.2.1.5 Angka Partisipasi Murni
90,43 89,15 89,97 93,64 98,95 103,00  <
(APM) SD/MI/Paket A
1.2.1.6 Angka Partisipasi Murni
64,46 64,33 62,20 63,61 65,85 76,00  <
(APM) SMP/MTs/Paket B
1.2.1.7 Angka Partisipasi Murni
(APM)) SMA/SMK/MA/Paket 69,18 60,41 54,45 35,11 49,27 62,40  <
C
1.3 Budaya dan Olahraga
1.3.1 Kebudayaan
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
1.3.1.1 Jumlah grup kesenian 28 29 31 31 38 290 <
1.3.1.2 Jumlah gedung 1 1 1 1 2 10 <
1.3.2 Pemuda dan Olahraga
13.2.1 Jumlah klub olahraga 35 35 40 40 70 1.532 <
13.2.2 Jumlah gedung olahraga 17 17 17 17 17 2.480 <
2) ASPEK DAYA SAING
DAERAH
2.1 Kemampuan Ekonomi
2.1.1 Otonomi Daerah,
Pemerintahan umum
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
2.1.1.1 Pengeluaran konsumsi rumah
             
tangga per kapita
Pengeluaran konsumsi non
36,14 45,82 47,06 54,01 49,83    
2.1.1.2 pangan perkapita

Angka kriminalitas 4,81 2,77 2,32 1,60 1,64 250 <


2.1.1.3
Jumlah demo (Kali) 8 9 15 11 7 1315 <
2.1.1.4
Lama proses perijinan            
2.1.1.5
Jumlah dan macam pajak dan
27 28 29 30 30 41 <
2.1.1.6 retribusi daerah
2.1.1.7 Jumlah Perda yang
- 3 1 - -  
mendukung iklim usaha
2.1.1.8 Persentase desa berstatus
swasembada terhadap total 0 0 0,092 0,061 0,0153 0,228 <
desa
2.1.1.9 Jenis dan jumlah bank dan
9 9 9 9 9 273 <
cabang
2.1.1.10 Jenis dan jumlah perusahaan
1 1 1 1 1 - <
asuransi dan cabang
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
2.1.1.11 Jenis, kelas, dan jumlah
94 44 86 126 -  
restoran/Rumah makan
2,1,1,12 Jenis, kelas, dan jumlah
2 8 10 11 13 - -
penginapan/hotel
2.1.2 Pertanian
2.1.2.1 Nilai tukar petani
2.1.2.2 Kontribusi sektor pertanian
17,1 15,91 15,06 14,96 - 24,79 <
terhadap PDRB
2.1.2.3 Kontribusi sektor tanaman
4,85 4,32 3,95 3,65 - 12,08 <
pangan terhadap PDRB
2.1.2.4 Kontribusi sektor peternakan
0,43 0,42 0,41 0,38 - - <
terhadap PDRB
2.1.2.5 Kontribusi sektor perkebunan
(tanaman keras) terhadap 0,12 0,10 0,09 0,09 - - -
PDRB
2.2 Kontribusi Produksi kelompok
- - - - - - -
petani terhadap PDRB
2.2.1 Perhubungan

Rasio panjang jalan per


2.2.1.1 jumlah kendaraan
0.0351 0.0333 0.0326 0.0303 0.0286 0,0132 >

Jumlah orang/ barang yang


111,111 123,456 137,174 152,415 169,350 250,000 <
2.2.1.2 terangkut angkutan umum
Jumlah orang/barang melalui
2.2.1.3 dermaga/bandara/ terminal 111,757 121,475 132,038 143,520 156,000 150,000 <
per tahun

Jumlah Dermaga Kayu 99 106 125 147 156 unit 205 unit <
2.2.1.4
2.2.2 Penataan Ruang
2.2.2.1 Ketaatan terhadap RTRW 0 100 100 100 100 52 >
2.2.2.2 Luas wilayah produktif 0.83 0.85 0.80 0.88 0.82 0,35 >
2.2.2.4 Luas wilayah kebanjiran 71,4 75,04 80,22 79,5 81,74 20,20 >
2.2.2.5 Luas wilayah kekeringan - - - - 0,44  
2.2.2.6 Luas wilayah perkotaan - - - 12,871 16,234 15,96 >
3) Pelayanan Umum
3.1 Pelayanan Urusan Wajib
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
3.1.1 Pendidikan
3.1.1.1 Pendidikan dasar:              
3.1.1.1.1 Angka partisipasi sekolah 90,43 89,15 89,97 93,64 98,95 97,59 >
3.1.1.1.2 Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia 3,58 3,58 3,70 3,88 4,97 186,73 <
sekolah
3.1.1.1.3 Rasio guru/murid 7,27 7,39 8,81 8,04 8,08 10,545 <
3.1.1.1.4 Rasio guru/murid per kelas
21,40 21,87 22,34 22,81 23,28 43,47 <
rata-rata
3.1.1.2 Pendidikan menengah:            
3.1.1.2.1 Angka partisipasi sekolah 64,46 64,33 62,20 63,61 65,85 61,66 <
Rasio ketersediaan sekolah
3.1.1.2.2 terhadap penduduk usia 3,65 3,71 5,49 5,45 4,86
sekolah
3.1.1.2.3 Rasio guru terhadap murid 9.62 12.40 16.93 11.22 8.53
Rasio guru terhadap murid per
31,37 30,09 28,82 27,55 26,27 38,86 <
3.1.1.2.4 kelas rata- rata
3.1.1.2.5 Penduduk yang berusia >15
Tahun melek huruf (tidak buta
aksara)
3.1.1.3 Fasilitas Pendidikan:
Sekolah pendidikan SD/MI
65,00 83,53 85,00 90,00 100,00 63,44  >
3.1.1.3.1 kondisi bangunan baik
3.1.1.3.2 Sekolah pendidikan SMP/MTs
dan SMA/SMK/MA kondisi 65,00 80,00 75,00 80,00 85,00 81,83  > 
bangunan baik
3.1.1.4 Pendidikan Anak Usia Dini
           
(PAUD):
3.1.1.4.1 Pendidikan Anak Usia Dini
120,00 125,00 170,00 180,00 190,00 75,00 >
(PAUD)
3.1.1.5 Angka Putus Sekolah:
3.1.1.5.1 Angka Putus Sekolah (APS)
0,20 0,30 0,21 0,15 0,00 1,15 <
SD/MI
3.1.1.5.2 Angka Putus Sekolah (APS)
0,20 0,23 0,06 0,02 0,00 1,05 <
SMP/MTs
3.1.1.5.3 Angka Putus Sekolah (APS)
0,15 0,15 0,06 0,02 0,00 1,25 <
SMA/SMK/MA
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
3.1.1.6 AngkaKelulusan:
3.1.1.6.1 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,50 100 100 100 100 100 =
3.1.1.6.2 Angka Kelulusan (AL)
97,50 99,50 100 100 100 99,81 >
SMP/MTs
3.1.1.6.3 Angka Kelulusan (AL)
100 99,53 99,89 100 100 99,07 >
SMA/SMK/MA
3.1.1.6.4 Angka Melanjutkan (AM) dari
99,70 99,80 99,90 100 100 98,75 >
SD/MI ke SMP/MTs
3.1.1.6.5 Angka Melanjutkan (AM) dari
99,70 105,21 108 109 110 96,60 >
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
3.1.1.6.6 Guru yang memenuhi
69,00 70,00 75 77 82 76,62 >
kualifikasi S1/D-IV

Kesehatan
3.1.2
3.1.2.1 Rasio posyandu per satuan
10,93 11,35 11,32 11,05 10,83 75,1  <
balita
3.1.2.2 Rasio puskesmas per satuan
0,51 0,52 0,56 0,52 0,52 0,26 >
penduduk
3.1.2.3 Rasio poskesdes per desa 0,83 0,83 0,83 0,83 0,86 1 <
3.1.2.4 Rasio Rumah Sakit per satuan
0.003064 0.003075 0.003317 0.003122 0.00309 0,011 >
penduduk
3.1.2.5 Rasio dokter per satuan
0.15 0.13 0.15 0.11 0.11 0,12 <
penduduk
3.1.2.6 Rasio tenaga medis per
satuan penduduk
0.31 0.30 0.28 0.27 0.22 0,19 >
3.1.2.7 Cakupan komplikasi
87,11 65,00 68,04 69,04 72,21 57,73 >
kebidanan yang ditangani
Cakupan pertolongan
3.1.2.8 persalinan oleh tenaga
86,90 90,25 90,25 90,25 90,51 94 <
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
3.1.2.9 Cakupan Desa/kelurahan
Universal Child Immunization 89,20 93,20 93,20 95,00 96,12 87,10 >
(UCI)
3.1.2.10 Cakupan Balita Gizi Buruk
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100 =
mendapat perawatan
3.1.2.11 Cakupan penemuan dan
penanganan penderita 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 55,78 >
penyakit TBC BTA
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
3.1.2.12 Cakupan penemuan dan
penanganan penderita 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100 = 
penyakit DBD
3.1.2.13 Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 44,80 >
masyarakat miskin
3.1.2.14 Cakupan kunjungan bayi 85,00 92,03 93,39 96,31 93,89 99,46 <
3.1.2.15 Cakupan puskesmas 176,92 176,92 176,92 176,92 176,92 100  >
3.1.2.16 Cakupan pembantu
58,25 58,25 58,25 58,25 58,25 50  >
puskesmas
3.1.3 Pekerjaan Umum
3.1.3.1 Proporsi panjang jaringan
0.35 0.38 0.40 0.42 0.45  0,53 < 
jalan dalam kondisi baik (km)
3.1.3.2 Rasio Jaringan Irigasi 3,65 1,57 1,88 2,17 2,18 13,88 <
3.1.3.3 Rasio tempat ibadah per
1,27 1,21 1,92 1,74 1,62 2,30 <
satuan penduduk
3.1.3.4 Persentase rumah tinggal
bersanitasi
39.73 37.02 41.66 46.07 26.98
3.1.3.5 Rasio tempat pemakaman
0 1 : 34622 1 : 17617 1 : 15046 1 : 11285 1 : 40 >
umum per satuan penduduk
3.1.3.6 Rasio rumah layak huni 0 0 0 1 : 4966 1 : 703 1 : 131 >
3.1.3.7 Rasio permukiman layak huni 0 0 0 1:4 1:4 1 : 2,2 >
3.1.3.8 Panjang jalan dilalui Roda 4 0,002 0,002 0,002 0,00 2 0,002  0,002 = 
3.1.3.9 Jalan Penghubung dari
ibukota kecamatan ke
kawasan pemukiman 31,1 31,1 31,1 31,1 31,1  32 < 
penduduk (mimal dilalui roda
4)
Panjang jalan kabupaten
3.1.3.10 dalam kondisi baik ( > 40 0,935 0,963 0,971 0,975 0,903  0,95 <  
KM/Jam )
Panjang jalan yang memiliki
3.1.3.11 trotoar dan drainase/saluran
0,063 0,063 0,063 0,063 0,063  0,063 =  
pembuangan air (minimal
1,5 m)
Sempadan jalan yang dipakai
3.1.3.12 pedagang kaki lima atau
bangunan liar
Sempadan sungai yang
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
3.1.3.13 dipakai bangunan liar
Drainase dalam kondisi baik/
3.1.3.14 pembuangan aliran air tidak  - -  -  -  5591,75 3780 >
tersumbat
Pembangunan turap di
3.1.3.15 wilayah jalan penghubung dan
5,198 6,43 6,24 2,64 3,74 8,5 <
aliran sungai rawan longsor
lingkup kewenangan kota
Luas irigasi Kabupaten dalam
6,4 24,7 30,4 33,4 29,8 38,2 <
3.13.16 kondisi baik
3.1.4 Penataan Ruang
Rasio Ruang Terbuka Hijau
3.1.4.1 per Satuan Luas Wilayah ber - - - - - - -
HPL/HGB
Rasio bangunan ber- IMB per
satuan bangunan
0.0090 0.0084 0.0061 0.0060 0.0043 0,0040 >
3.1.4.2
Ruang publik yang berubah
-  -  -  -  -  -  -
3.1.4.3 peruntukannya
3.1.5 Perumahan dan Pemukiman
3.1.5.1 Rumah tangga pengguna air
21.978 23.506 25.140 26.888 28.757   < 
bersih
3.1.5.2 Rumah tangga pengguna
           
listrik
3.1.5.3 Rumah tangga ber-Sanitasi
(KK)
39.73 37.02 41.66 46.07 26.98 75,28 <
3.1.5.4 Lingkungan pemukiman
0 0 0 0,0388 0  13,98 < 
kumuh

Rumah layak huni 0 0 0 0,02 0,67 0,46 <


3.1.5.5
Drainase dalam Kondisi
3.1.5.6 Baik/Pembuangan aliran air - - - - 5591.75 3780 >
tidak tersumbat

Tersedianya Fasilitas air


3.1.5.7 bersih dan pengolahan air 109.891 117.531 125.702 13.444 143.787 1103 >
bersih berbasis Masyarakat
Tersedianya Saluran - - - - 15.976,53 9000 >
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
3.1.5.8 Penyaluran air buangan dan
Pengendalian Genangan
Tersedianya Sarana dan
3.1.5.9 Prasarana Akses Jalan - - - - 15.231 12.500 >
Pedesaan
3.1.6 Ketentraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan
Masyarakat
Kegiatan pembinaan terhadap
3.1.6.1 LSM, Ormas dan OKP 2 1 1 1 1 4 <
(Kegiatan)
Kegiatan pembinaan politik
2 2 2 2 2 5 <
3.1.6.2 daerah (Kegiatan)
Kegiatan Pembinaan Kepada
3.1.6.3 Masyarakat/aparat Tentang
pentingnya keamanan dan 5 6 5 7 4 3 >
Kenyamanan Lingkungan
Yang Kondusif
Rasio jumlah Polisi Pamong
Praja per 10.000 penduduk
1.38 1.32 1.33 1.37 1.39 4 <
3.1.6.4
3.1.6.5 Jumlah Linmas per Jumlah
- -  -  -  40,54 37,84 >
10.000 Penduduk
3.1.6.6 Rasio Pos Siskamling per
 - -  -  -  2,93 4,96 <
jumlah desa/kelurahan
3.1.6.7 Pertumbuhan ekonomi 9,84 8,26 9,33 10,16 -  8,37 <
3.1.6.8 Kemiskinan              
3.1.6.9 Sistem informasi Pelayanan
Perijinan dan adiministrasi Ada Ada Ada Ada Ada Ada =
pemerintah
Panjang jalan kabupaten
3.1.3.10 dalam kondisi baik ( > 40 0,935 0,963 0,971 0,975 0,903  0,95 <  
KM/Jam )
Panjang jalan yang memiliki
3.1.3.11 trotoar dan drainase/saluran
0,063 0,063 0,063 0,063 0,063  0,063 =  
pembuangan air (minimal
1,5 m)
3.1.3.12 Sempadan jalan yang dipakai
pedagang kaki lima atau
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
bangunan liar
Sempadan sungai yang
3.1.3.13 dipakai bangunan liar
Drainase dalam kondisi baik/
3.1.3.14 pembuangan aliran air tidak  - -  -  -  5591,75 3780 >
tersumbat
Pembangunan turap di
wilayah jalan penghubung dan
3.1.3.15 aliran sungai rawan longsor
5,198 6,43 6,24 2,64 3,74 8,5 <
lingkup kewenangan kota
Luas irigasi Kabupaten dalam
3.13.16 kondisi baik
6,4 24,7 30,4 33,4 29,8 38,2 <
3.1.4 Penataan Ruang
Rasio Ruang Terbuka Hijau
3.1.4.1 per Satuan Luas Wilayah ber - - - - - - -
HPL/HGB
Rasio bangunan ber- IMB per
3.1.4.2 satuan bangunan
0.0090 0.0084 0.0061 0.0060 0.0043 0,0040 >
Ruang publik yang berubah
3.1.4.3 peruntukannya
-  -  -  -  -  -  -
3.1.5 Perumahan dan Pemukiman
Rumah tangga pengguna air
3.1.5.1 bersih
21.978 23.506 25.140 26.888 28.757   < 
Rumah tangga pengguna
3.1.5.2 listrik
           
Rumah tangga ber-Sanitasi
3.1.5.3 (KK)
39.73 37.02 41.66 46.07 26.98 75,28 <
Lingkungan pemukiman
3.1.5.4 kumuh
0 0 0 0,0388 0  13,98 < 
3.1.5.5 Rumah layak huni 0 0 0 0,02 0,67 0,46 <
Drainase dalam Kondisi
3.1.5.6 Baik/Pembuangan aliran air - - - - 5591.75 3780 >
tidak tersumbat
Tersedianya Fasilitas air
bersih dan pengolahan air 109.891 117.531 125.702 13.444 143.787 1103 >
3.1.5.7 bersih berbasis Masyarakat
Tersedianya Saluran
3.1.5.9 Penyaluran air buangan dan - - - - 15.976,53 9000 >
Pengendalian Genangan
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
Tersedianya Sarana dan
3.1.5.10 Prasarana Akses Jalan - - - - 15.231 12.500 >
Pedesaan
Ketentraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan
3.1.6 Masyarakat
Kegiatan pembinaan terhadap
3.1.6.1 LSM, Ormas dan OKP 2 1 1 1 1 4 <
(Kegiatan)
Kegiatan pembinaan politik
3.1.6.2 daerah (Kegiatan)
2 2 2 2 2 5 <
Kegiatan Pembinaan Kepada
Masyarakat/aparat Tentang
3.1.6.3 pentingnya keamanan dan 5 6 5 7 4 3 >
Kenyamanan Lingkungan
Yang Kondusif
3.1.6.4 Rasio jumlah Polisi Pamong
Praja per 10.000 penduduk
1.38 1.32 1.33 1.37 1.39 4 <
3.1.6.5 Jumlah Linmas per Jumlah
- -  -  -  40,54 37,84 >
10.000 Penduduk
3.1.6.6 Rasio Pos Siskamling per
 - -  -  -  2,93 4,96 <
jumlah desa/kelurahan

Pertumbuhan ekonomi 9,84 8,26 9,33 10,16 -  8,37 <


3.1.6.7
Kemiskinan              
3.1.6.8
Sistem informasi Pelayanan
3.1.6.9 Perijinan dan adiministrasi Ada Ada Ada Ada Ada Ada =
pemerintah
3.1.6.10 Penegakan PERDA - - - 48 50 100  <
Cakupan patroli petugas
3.1.6.11 Satpol PP
0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 3 <
Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
- - - 31,5 42,5 100 <
3.1.6.12 ketentraman, keindahan) di
Kabupaten
Petugas Perlindungan
3.1.6.13 Masyarakat (Linmas) di - - - - 40,54 31,757 <
Kabupaten
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
Cakupan pelayanan bencana
3.1.6.14 kebakaran kabupaten
0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 -  <
Tingkat waktu tanggap
3.1.6.15 (response time rate) daerah
100 100 100 100 100 100 =
layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
Cakupan sarana prasarana
3.1.6.16 perkantoran pemerintahan 60,59% 63,59% 66,7% 70,01% 73,42% - -
desa yang baik
3.1.7 Sosial
Sarana sosial seperti panti
3.1.7.1 asuhan, panti jompo dan panti 3 3 3 3 3 5 <
rehabilitasi
PMKS yg memperoleh
3.1.7.2 bantuan sosial
34,62 34,62 38,46 38,46 42,31 100 <
3.1.7.3 Penanganan penyandang
111 111 110 120 109 100 >
masalah kesejahteraan sosial
Layanan UrusanWajib Non
3.2 Dasar

Tenaga Kerja
3.2.1
Angka partisipasi angkatan
3.2.1.1 kerja
61,02 64,99 57,57 54,41 57,6 60,94 <
Angka sengketa pengusaha-
3.2.1.2 pekerja per tahun
133,3 150 100 83 66 15 >
Tingkat partisipasi angkatan
3.2.1.3 kerja
65 58,66 55,12 58,04 59,25 60,94 <
Pencari kerja yang
3.2.1.4 ditempatkan
55 24,96 17,55 12,61 26,60 65,50 <
Tingkat pengangguran
3.2.1.5 terbuka
9,64 6,09 8,02 5,70 9,86 5,10 >
Keselamatan dan
3.2.1.6 perlindungan
0,81 0,2 0,2 0,21 0,22 0,25 >

3.2.1.7 Perselisihan buruh dan


pengusaha terhadap 1 1 1 1 1,00 2,00 <
kebijakan pemerintah daerah
3.2.2 Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
3.2.2.1 Persentase partisipasi 4,9 7,1 10,6 8,8 10,8 50 <
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
perempuan di lembaga
pemerintah
Partisipasi perempuan di
3.2.2.2 lembaga swasta
50,2 65,4 89,3 75,3 89,3 50 >
3.2.2.3 Rasio KDRT 0,02 .0,01 0,01 0'01 0,02 0,01 <
Partisipasi angkatan kerja
3.2.2.4 perempuan
45,16 37,24 34,08 38,09 36,58 39,76 <
Penyelesaian pengaduan
3.2.2.5 perlindungan perempuan dan 1 1 1 1 1 1 =
anak dari tindakan kekerasan
3.2.3 Pangan
3.2.3.1 Regulasi ketahanan pangan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada - -
3.2.3.2 Ketersediaan pangan utama           352,67
3.2.4 Lingkungan Hidup

Persentase penanganan
3.2.4.1 sampah
25% 20% 15% 20% 91% 82% >

Persentase Penduduk
3.2.4.2 berakses air minum
33.67 36.14 41.70 41.98 44.43 82,52 <
Persentase Luas pemukiman
3.2.4.3 yang tertata
- - - - 23,27 86,11 <
3.2.4.4 Pencemaran status mutu air 43 57 71 86 64 100 <
Cakupan penghijauan wilayah
3.2.4.5 rawan longsor dan Sumber              
Mata Air
Cakupan pengawasan
3.2.4.5 terhadap pelaksanaan amdal.
100 100 100 100 100 100 =

Administrasi Kependudukan
3.2.5 dan Pencatatan Sipil
3.2.5.1 Rasio penduduk berKTP per
0,84 0,72 0,74 0,84 0,82 0,83 <
satuan penduduk
3.2.5.2 Rasio bayi berakte kelahiran 0,42 0,47 0,51 0,63 0,70 0,44 >
3.2.5.3 Rasio pasangan berakte nikah 0,1 0,1 0,14 0,21 0,25 0,80 <
3.2.5.4 Kepemilikan KTP 182.221 172.969 189.517 203.246 202.094 83,26% <
3.2.5.5 Kepemilikan akta kelahiran
4,52 4,13 4,15 4,57 4,61 0,44 >
per 1000 penduduk
3.2.5.6 Ketersediaan database Ada Ada Ada Ada Ada Ada =
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
kependudukan skala provinsi
3.2.5.6 Penerapan KTP Nasional
Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah  Sudah =
berbasis NIK
Pemberdayaan Masyarakat
3.2.6 dan Desa
Rata-rata jumlah kelompok
3.2.6.1 binaan lembaga
3,00 2,90 2,63 2,64 2,65 3,05 <
pemberdayaan masyarakat
(LPM)
3.2.6.2 Rata-rata jumlah kelompok
2,79 2,79 2,15 2,00 2,50 1,48 >
binaan PKK
3.2.6.3 Jumlah LSM 11,00 11,00 12,00 12,00 13,00 759 <
3.2.6.4 LPM Berprestasi 0.11 0.11 0.10 0.10 0.10 0.96 >
3.2.6.5 PKK aktif 0,98 0,98 0,98 0,98 0,98 0,9747 >
3.2.6.6 Posyandu aktif 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,9889 >
Swadaya Masyarakat
3.2.6.7 terhadap Program 0,00 0 ,1 0,02 0,02 0,03 0,655 <
pemberdayaan masyarakat
Pemeliharaan Pasca Program
0,00 0,01 0,02 0,02 0,03 0,6592 <
3.2.6.8 pemberdayaan masyarakat
Pengendalian Penduduk dan
3,2,7 Keluarga Berencana
Rata-rata jumlah anak per
1,28 1,23 1,19 1,19 1,20 2,0 <
3.2.7.1 keluarga
3.2.7.2 Rasio akseptor KB 0,68 0,7 0,72 0,41 0,64 0,7 <
3.2.7.3 Cakupan peserta KB aktif 65,81 71,21 76,39 75,10 74,74 75 <
3.2.7.4 Keluarga Pra Sejahtera dan
27,80 26,10 25,54 26,40 26,35 15 <
Keluarga Sejahtera

Perhubungan
3.2.8
Jumlah arus penumpang
3.2.8.1 angkutan umum
222,868 244,931 299,212 295,235 325,350 400,000 <
3.2.8.2 Rasio ijin trayek 1 : 4925 1 : 4183 1 : 3523 1 : 9151 1 : 3121  1:2000 <
3.2.8.3 Jumlah uji kir angkutan umum 95,73 94,43 77,60 78,14 85,27 100% <
Jumlah Pelabuhan
3 4 4 4 5 18 <
3.2.8.4 Laut/Udara/Terminal Bis
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
3.2.8.5 Angkutan darat 1,91 1,62 1,6 1,5 1,4 1% >
Kepemilikan KIR angkutan
3.2.8.6 umum
4,27 5,57 22,40 21,86 14,73 1% >
Lama pengujian kelayakan
3.2.8.7 angkutan umum (KIR)
4 jam 3,5 jam 2 jam 2 jam 1,5 jam 25 menit <
Biaya pengujian kelayakan
3.2.8.8 angkutan umum
25.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 >
398 Unit 468 Unit 483 Unit 543 Unit 613 Unit 900 Unit
3.2.8.9 Pemasangan Rambu-rambu
(44,22%) (52%) (53,66%) (60,33%) (68,11%) (100%)
<
Jumlah Kapal Angkutan
3.2.8.10 Penumpang Reguler (Rasio
Sarana Trasnportasi
0 0 0 0 3 24 <
Laut/Kapal angkutan Reguler
per Satuan
Penduduk/Penumpang)
Peningkatan Jumlah angkutan
Darat (% Angkutan
3.2.8.11 darat/Perjumlah Penumpang
1,91 1,62 1,6 1,5 1,4 1% >
angkutan Darat)
Jumlah Halte (%Jalan halte
yang terpasang/jumlah halte
5% 15% 20% 20% 22,50% 100% <
3.2.8.12 yang seharusnya terpasang)

Panjang Pagar Pengaman


Jalan (%Panjang Pagar
Pengaman Jalan yang 28 meter 100 meter 140 meter 120 meter 2000 meter (100%)
0 <
3.2.8.13 dipasang/panjang pagar (1,4%) (6,4%) (13,4%) (19,4%)
Pengamanan yang
seharusnya terpasang)
3.2.9 Komunikasi dan Informatika
3.2.9.1 Jumlah jaringan komunikasi 54 63 72 83 95 160 <
3.2.9.2 Jumlah jaringan Hotspot 1 1 11 42 50 100 <
Jumlah Kelompok Informasi
3.2.9.3 Masyarakat (KIM)
1 klp (7,6%) 1 klp (7,6%) 1 klp (7,6%) 1 klp (7,6%) 1 klp (7,6%) 100% (13 Klp) <
Jumlah Layanan Berbasis
3.2.9.4 Elektronik/On Line
0 0 0 1 3 10 aplikasi <
3.2.9.5 Jumlah Radio SSB 5 5 5 5 5 55 unit <
Rasio wartel/warnet terhadap
3.2.9.6 penduduk
- - - - - 0 -
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah surat kabar
3.2.9.7 nasional/lokal
69 73 77 81 85 100 <
3.2.9.8 Jumlah penyiaran radio/TV
23 23 23 24 24 30 <
lokal
3.2.9.9 Web site milik pemerintah
Ada Ada Ada Ada Ada Ada <
daerah
3.2.10 Koperasi,Usaha Kecil dan
Menengah
3.2.10.1 Persentase koperasi aktif 74,29 75,59 78,16 78,16 78,57 69,20 >
3.2.10.2 Jumlah UKM non BPR/LKM
134 148 153 157 160 901.563 <
UKM
3.2.10.3 Jumlah BPR/LKM 111 112 106 111 114  - <
3.2.10.4 Usaha Mikro dan Kecil 30,381 30,452 30,506 30,506 30,506 30,766 <

Kepemudaaan dan Olahraga


3.2.11
3.2.11.1 Jumlah organisasi pemuda - - 23 23 23 651 <
3.2.11.2 Jumlah organisasi olahraga - - - - 2 1.532 <
3.2.11.3 Jumlah kegiatan kepemudaan 2 2 2 4 7 144 <
3.2.11.4 Jumlah kegiatan olahraga 2 2 3 5 6 143 <
3.2.11.5 Gelanggang / balai remaja
0 0 0 0 0 - -
(selain milik swasta)
3.2.11.6 Lapangan olahraga 41 41 41 41 41 2.480 <

Statistik
3.2.12
3.2.12.1 Buku ”kabupaten dalam
Ada Ada Ada Ada Ada Ada =
angka”
3.2.12.2 Buku ”PDRB kabupaten” Ada Ada Ada Ada Ada Ada =
3.2.13 Kebudayaan
Penyelenggaraan festival seni
3.2.13.1 dan budaya
4 4 4 2 10 37 <
Sarana penyelenggaraan seni
3.2.13.2 dan budaya
1 2 2 5 8 8 <
Benda, Situs dan Kawasan
3.2.13.3 Cagar Budaya yang 70 70 70 - 1 134 <
dilestarikan

Perpustakaan
3.2.14
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
3.2.14.1 Jumlah perpustakaan 1 2 4 4 4 507 <
3.2.14.2 Jumlah pengunjung
8448 7906 10500 5108 5329 30000 <
perpustakaan per tahun
3.2.14.3 Koleksi buku yang tersedia di
2699 399 347 404 429 5000 <
perpustakaan daerah

Kearsipan
3.2.15
3.2.15.1 Pengelolaan arsip secara
2 2 2 2 2 155 <
baku
Peningkatan SDM pengelola
3.2.15.2 kearsipan
3 3 3 3 3 15 <

Layanan Urusan Pilihan


3.3
Pariwisata
3.3.1
3.3.1.1 Kunjungan wisata 23.200  22.409  18.909  28.288  43.827  150.000  <
3,3,1,2 Kontribusi sektor pariwisata
89.930.000  105.354.000  123.000.000   87.700.000 200.100.000  200.100.000  <
terhadap PDRB

Pertanian
3.3.2
3.3.2.1 Produktivitas padi atau bahan
pangan utama lokal lainnya              
per hektar
3.3.2.1.1 - Produktivitas Padi (Ton/Ha) 5,82 6,02 6,66 6,78 6,35 6,73 <
3.3.2.1.2 - Produktivitas Jagung
5,54 5,79 5,94 5,95 6,43 6,52 <
(Ton/Ha)
3.3.2.1.3 - Produktivitas Kedelai
1,74 1,98 2,12 2,39 1,97 2,31 <
(Ton/Ha)
3.3.3 Kehutan
3.3.3.1 Rehabilitasi hutan dan lahan
275 405 315 400 110 - -
kritis
3.3.3.2 Kerusakan Kawasan Hutan  0 0  0  10 31 - -
3.3.3.3 Kontribusi sektor kehutanan
0,02 0,02 0,02 0,01 - - -
terhadap PDRB
Energi dan Sumber Daya
3.3.4 Mineral
3.3.4.1 Pertambangan tanpa ijin 100 100 100 100 100 100 =
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
3.3.4.2 Kontribusi sektor
pertambangan terhadap 9,33 8,64 8,66 8,90 Belum rilis 8,50 =
PDRB
3.3.4.3 Sarana dan Prasarana Air
Bersih (Sumur bor air tanah 1 1 1 1 4 1 =
dalam)
3.3.4.4 Sarana dan Prasarana Listrik
0 45 39 55 100 80 <
PLTS dan Biogas

Perdagangan
3.3.5
3.3.5.1 Kontribusi sektor
Perdagangan terhadap PDRB
7,06 12,88 11,18 7,3  0    
3.3.5.2 Ekspor Bersih Perdagangan
3.3.5.3 Cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal
3.3.6 Perindustrian
3.3.6.1 Kontribusi sektor Industri
48,41 50,87 52,54 53,77 54,25  - <
terhadap PDRB
3.3.6.2 Kontribusi industri rumah
tangga terhadap PDRB sektor 2,17 4,53 3,61 3 2,16  - <
Industri
3.3.6.3 Pertumbuhan Industri 53 106 159 212 265  265 < 
3.3.6.4 Cakupan bina kelompok
3 3 7 6 9 56 < 
pengrajin
3.3.7 Kelautan dan Perikanan
3.3.7.1 Produksi perikanan 105,694 119,862.2 8,782.0 52,562.2 61,579.4 11,662,342 <
3.3.7.2 Konsumsi ikan 41 42 43 45 39 30,48 >
3.3.7.3 Cakupan bina kelompok
93 97 88 83 70 0  >
nelayan
3.3.7.4 Produksi perikanan kelompok
0 0 0 0 0 0 -
nelayan
3.4 Penunjang Urusan
3.4.1 Perencanaan Pembangunan
Tersedianya dokumen
3.4.1.1 perencanaan RPJPD yg telah 100 100 100 100 100 100 =
ditetapkan dgn PERDA
3.4.1.2 Tersedianya Dokumen 100 100 100 100 100 100 =
Perencanaan : RPJMD yg
Capaian Kinerja Interpretasi Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar Tercapai (<) ,Sesuai
No Urusan/ Indikator Kinerja
(=),Melampaui (>)
Pembangunan Daerah
2011 2012 2013 2014 2015
telah ditetapkan dgn
PERDA/PERKADA
Tersedianya Dokumen
3.4.1.3 Perencanaan : RKPD yg telah 100 100 100 100 100 100 =
ditetapkan dgn PERKADA
Penjabaran Program RPJMD
3.4.1.5 kedalam RKPD
70 70 70 70 70 70 =
3.4.2 Keuangan
3.4.2.1 Tersedianya PERDA dan
Peraturan Bupati tentang 100 100 100 100 100 100 =
APBD
Tersedianya PERDA dan
Peraturan Bupati tentang
3.4.2.2 Pertanggungjawaban
100 100 100 100 100 100 =
Pelaksanaan APBD
3.4.2.3 Pemanfaatan Teknologi
Informasi dalam Pengelolaan 30 30 30 40 50 100 <
Keuangan Daerah
BAB III

GAMBARAN KEUANGAN DAERAH

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu


Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-
undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah, menjelaskan bahwa penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilakukan
berdasarkan urusan pemerintahan kongkuren serta asas tugas pembantuan dan
dekonsentrasi yang merupakan penugasan dari pemerintah untuk melaksanakan sebagian
urusan pemerintahan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, peningkatan
pelayanan dasar, serta daya saing daerah. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan
daerah khususnya dalam pengelolaan keuangan daerah mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangnan
Daerah yang terakhir diubah dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Selama tahun 2011 sampai tahun 2016 Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan telah melaksanakan pengelolaan keuangan daerah secara tertib, taat aturan,
efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas
keadilan, kepatutan dan bermanfaat untuk masyarakat. Tertib berarti bahwa pengelolaan
keuangan dilaksanakan secara teratur, tepat waktu dengan dukungan bukti administrasi
yang dapat dipertanggungjawabkan serta berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Efisien, efektif serta ekonomis dimaksudkan sebagai pencapaian
keluaran yang maksimal dengan kualitas dan kuantitas tertentu dari hasil pelaksanaan
program dan kegiatan sesuai yang telah ditetapkan. Transparansi berarti keterbukaan yang
memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi tentang
pengelolaan keuangan daerah. Bertanggungjawab merupakan perwujudan
pertanggungjawaban pengelolaan dan pengendalian sumberdaya yang diimbangi dengan
keadilan dalam hal distribusi kewenangan dan pendanaan untuk mewujudkan pengelolaan
keuangan daerah yang bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Secara umum pengelolaan keuangan daerah oleh pemerintah daerah dilaksanakan
dalam suatu sistem terintegrasi yang diwujudkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) yang setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pengelolaan
keuangan daerah yang tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),
merupakan tolok ukur pengelolaan keuangan daerah bagi pemerintah daerah selama
setahun dan realisasi pelaksanaannya merupakan gambaran kinerja pemerintah daerah.
Secara teoritis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mempunyai fungsi utama,
yaitu sebagai alat perencanaan, alat pengendali, alat kebijakan fiskal, alat politik, alat
koordinasi dan komunikasi, alat penilaian kinerja, alat motivasi, dan alat menciptakan ruang
publik. Fungsi-fungsi tersebut kemudian melandasi perumusan kebijakan fiskal baik dari sisi
pendapatan, belanja maupun pembiayaan.
Dalam upaya mewujudkan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sesuai Visi dan
Misi yaitu “Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Mewujudkan Desa Modern yang
Produktif dan Berkarakter menuju Daerah yang Lebih Maju dan Mandiri”, yang telah
ditetapkan dan menitikberatkan kepada pengelolaan sumber daya alam khususnya dibidang
Pertanian, Tanaman Pangan dan Perikanan, Pengembangan dan Pembangunan
Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia. Demikian pula telah dilakukan pembenahan
penataan ruang wilayah (RTRW) berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene
dan Kepuluan Nomor 8 Tahun 2012. Untuk mendukung pencapaian visi dan misi
pemberlakuan alokasi anggaran dan pemanfaatannya telah dilakukan melalui skala prioritas
agar visi dan misi yang telah ditetapkan tersebut dapat tercapai selama tahun 2016 sampai
2021.
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD
3.1.1.1 Kinerja Pelaksanaan Pendapatan Daerah
Penggalian sumber-sumber pendapatan, melalui intensifikasi, ekstensifikasi
dan pemanfaatan kekayaan/aset daerah sebagai upaya optimalisasi penerimaan
pendapatan asli daerah serta dukungan pendanaan dari pusat melalui kebijakan
transfer ke daerah telah mampu mendongkrak penerimaan pendapatan daerah pada
tahun 2010 senilai Rp.605.349.763.344,00 kemudian pada tahun 2015 senilai
Rp.1.241.199.380.773,00 dan pada Tahun 2016 meningkat lagi menjadi senilai
Rp.1.359.454.373.000,00.
Pendapatan daerah adalah penambah nilai kekayaan bersih daerah dalam
masa satu tahun anggaran. Pendapatan Daerah terdiri dari;
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2) Dana Perimbangan
3) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Periode 2011 – 2015 total alokasi anggaran pendapatan yang telah
ditargetkan dalam APBD sebesar Rp 5,234,338,565,545.85 dengan total realisasi
pendapatan sebesar Rp. 5,272,627,177,847.60 atau 100.73%.
Secara rinci masing masing pertahun anggaran antara target dan realisasi
dapat di lihat pada tabel berikut;
Tabel 3.1
Target dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2010 – 2015

TAHUN
TARGET REALISASI % CAPAIAN
ANGGARAN

2010 618,853,145,345.00 605,414,545,744.52 97.83


2011 713,170,545,986.00 723,945,311,593.68 101.51
2012 725,771,041,408.00 737,042,378,969.00 101.55
2013 887,053,848,552.96 913,802,938,297.92 103.02
2014 1,034,166,546,988.00 1,051,222,614,469.00 101.65
2015 1,255,323,437,265.89 1,241,199,388,773.48 98.87
TOTAL 5,234,338,565,545.85 5,272,627,177,847.60 100.73

Berdasarkan tabel tersebut di atas, terlihat bahwa selama periode 2010 –


2015 prosentase capain kinerja keuangan pendapatan sebesar 100,73%. Hal ini
menunjukkan bahwa selama 5 tahun, rata – rata capaian kinerja pendapatan sesuai
dengan potensi dan target yang ditetapkan dalam APBD.
Perkembangan realisasi penerimaan pendapatan daerah selama periode
lima tahun anggaran dari tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun anggaran
2015 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan tingkat pertumbuhan
rata-rata setiap tahun 14,69% dan secara substantif selama tahun anggaran
2011 sampai 2013 pencapaian kinerja selalu diatas 100% dan tahun anggaran 2014
sampai dengan tahun 2015 mencapai 97% dan 98,87%.
Jumlah penerimaan pendapatan daerah pada tahun anggaran 2011 sebesar
Rp.723.945.311.593,00 atau terealisasi sebesar 101,51% dari pagu anggaran
sebesar Rp.713.170.545.986,00. Pada tahun 2015 penerimaan pendapatan daerah
terealisasi sebesar Rp.1.241.199.388.773, atau sebesar 98,87% dari pagu anggaran
yang ditetapkan sebesar Rp.1.255.323.437.265,00.
Untuk realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah selama lima tahun
terakhir rata-rata pertumbuhan mencapai 19,91% pertahun. Selanjutnya realisasi
penerimaan Dana Perimbangan rata-rata pertumbuhannya sebesar 12,86%
pertahun, sedangkan rata-rata pertumbuhan dari realisasi penerimaan Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah mencapai 23,41%.
Rincian Realisasi penerimaan pendapatan daerah selama tahun 2011
sampai dengan tahun 2021, dapat dijelaskan sebagai berikut;
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli daerah merupakan penerimaan daerah yang bersumber
dari daerah, digali berdasarkan potensi daerah sesuai dengan Undang-undang
Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dimana daerah
berwenang memungut pajak atau retribusi sesuai kewenangan yang dimiliki.
Secara garis besar jenis penerimaan yang bersumber dari Pendapatan Asli
Daerah meliputi;
1.a. Pajak daerah
Realisasi penerimaan pajak daerah pada tahun 2011 terealisasi sebesar
Rp.32.846.011.943,00 atau hanya sebesar 83,05% dari pagu anggaran yang
ditetapkan sebesar Rp.39.547.924.413,00. Realisasi penerimaan pajak daerah pada
tahun 2015 terealisasi sebesar Rp.72.530.832.497 ,00 atau sebesar 102,51% dari
pagu anggaran yang ditetapkan sebesa Rp.70.755.342.395 ,00. Realisasi
penerimaan pajak daerah tertinggi dicapai pada tahun 2013 sebesar
Rp.65.498.191.808,00 atau 124,44% dari pagu anggaran sebesar
Rp.52.636.034.195,00. Penerimaan pajak daerah memberikan kontribusi terhadap
penerimaan pendapatan asli daerah rata-rata sebesar 57,06% pertahun.
1.b. Retribusi daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah selama lima tahun menggambarkan
peningkatan dengan rata-rata persentase realisasi penerimaan sebesar 90,36%
pertahun. Realisasi penerimaan tertinggi dicapai pada tahun 2014 sebesar 102,27%
atau Rp.36.256.450.033,00 dari pagu anggran yang ditetapkan sebesar
Rp.35.522.686.778,00 dan pada tahun 2015 terealisasi sebesar 104,45% atau
sebesar Rp.51.635.575.167,00 dari pagu anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp.49.434.770.220,00. Dan realisasi penerimaan terendah dicapai pada tahun 2011
yaitu Rp.11.920.199.597,00 atau sebesar 71,80% dari pagu anggaran sebesar
Rp16.602.101.431,00. Namun secara proporsional realisasi penerimaan retribusi
daerah mengalami pertumbuhan setiap tahun rata-rata 23,66% dan kontribusinya
terhadap pendapatan asli daerah rata-rata sebesar 25,10% pertahun .
1.c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
Jenis penerimaan lainnya yang termasuk dalam kelompok pendapatan asli
daerah adalah hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan yang terdiri dari;
penerimaan bagi hasil laba BUMD yaitu penerimaan deviden dari Bank Sulawesi
Selatan dan Barat dan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten
Pangkajene Dan Kepulauan. Realisasi penerimaan dari Bagi hasil Badan Usaha
Milik Daerah selama tahun 2011 sampai tahun 2015 rata-rata mencapai 80,86%
pertahun. Untuk tahun 2012 Realisasi penerimaan sebesar 105% atau sebesar
Rp.7.437.357.543,00 dari pagu anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp.7.038.000.000,00 dan pada tahun 2015 realisasi penerimaan mencapai 100%
dari pagu anggaran sebesar Rp.10.071.479.794,00. Penerimaan deviden dari Bank
Sulselbar merupakan penyumbang atau pemberi kontribusi terbesar setiap
tahunnya. Adapun tingkat rata-rata pertumbuhan realisasi penerimaan bagi hasil
kekayaan daerah yang dipisahkan selama lima tahun sebesar 7,69% setiap tahun
dengan rata-rata realisasi penerimaan setiap tahunnya sebesar 80,86%. Untuk
penerimaan ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah setiap
tahun sebesar 8,57%.
1.d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Jumlah realisasi penerimaan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
selama tahun 2011 sampai 2015 hampir rata-rata mencapai 100% dengan realisasi
penerimaan tertinggi pada tahun 2013 sebesar Rp .8.859.832.237,00 atau sebesar
151,47% dari pagu anggaran sebesar Rp .5.849.270.133,00 dan tahun 2014 realisasi
sebesar Rp.12.508.448.994,00 atau 158,12% dari pagu anggaran sebesar
Rp.7.910.701.900,00. Dengan tingkat pertumbuhan realisasi penerimaan rata-rata
pertahun sebesar 5,60%. Kontribusi dari penerimaan ini terhadap pendapatan asli
daerah rata-rata pertahun sebesar 8,73%.
Realisasi penerimaan pendapatan asli daerah untuk tahun 2011 dan tahun
2012 terealisasi sebesar 77,08% dan 99,11% sedangkan tiga tahun berturut-turut
dari tahun 2013 sampai tahun 2015 terealisasi diatas 100%. Pencapaian realisasi
penerimaan selama lima tahun jika di rata-ratakan mencapai 100% dimana realisasi
tertinggi dicapai pada tahun 2013 sebesar 116,87% dari target yang ditetapkan
sebesar Rp.87.136.779.580,00.
Untuk realisasi penerimaan pendapatan asli daerah selama tahun 2011
sampai tahun 2015, mengalami pertumbuhan rata-rata setiap tahunnya sebesar
24,41%. Dari keempat bagian penerimaan, penerimaan dari pajak daerah
memberikan kontribusi yang terbesar terhadap pendapatan asli daerah yaitu
sebesar 56,24% setiap tahun. Sedangkan kontribusi pendapatan asli daerah
terhadap realisasi penerimaan pendapatan daerah setiap tahun rata-rata sebesar
8,37%.
2. Dana Perimbangan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Dana Perimbangan.
Dana perimbangan merupakan salah satu penerimaan daerah yang bersumber dari
pemerintah pusat yang diterima pemerintah daerah dan tercantum dalam APBD setiap
tahun.
Selama tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun 2015 alokasi anggaran dana
perimbangan untuk Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mengalami pertumbuhan
rata-rata sebesar 16,82% pertahun yang diiringi dengan realisasi penerimaan rata-rata
mengalami pertumbuhan pula sebesar 16,06%, dengan digit selisih angka yang tidak
signifikan memberikan gambaran bahwa perencanaan alokasi anggaran sangat tepat karena
rata-rata terealisasi 100%.
Bagian penerimaan dari dana perimbangan yang bersumber dari pemerintah pusat
meliputi;
2.a Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
Realisasi penerimaan bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak tahun 2011 sampai
tahun 2015 adalah rata-rata setiap tahun 98,64%. Realisasi penerimaan tertinggi dicapai
pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp. 36.129.701.474,00 atau sebesar 131,36% dari pagu
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.27.504.541.413,00 kemudian pada tahun 2013
berhasil dicapai Rp.35.550.334.635,00 atau sebesar 115,05% dari anggaran yang
ditetapkan sebesar Rp.30.899.715.452,00. Untuk penerimaan bagi hasil pajak /bagi hasil
bukan pajak selama tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 cenderung mengalami
penurunan disebabkan adanya pengalihan pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan, sektor
Pedesaan dan Perkotaan (PBBP2) dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah.
2.b. Dana Alokasi Umum (DAU)
Realisasi penerimaan Dana Alokasi Umum setiap tahunnya terealisasi sebesar
100% dari pagu yang dianggarkan. Realisasi penerimaan tahun 2011 sebesar Rp
385.552.312.000,00 atau 100%. Pencapaian realisasi 100% dicapai selama lima tahun.
Tahun 2012 sebesar Rp.485.962.003.000,00. Dan tahun 2015 sebesar
Rp.650.132.194.000,00. Penerimaan Dana Alokasi Umum merupakan jenis penerimaan
dalam bagian dana perimbangan yang memberikan kontribusi paling besar yaitu rata-rata
82,20%.
2.c. Dana Alokasi Khusus (DAK)
Untuk jenis penerimaan transfer ini sama kedudukannya dengan penerimaan Dana
Alokasi Umum. Setiap tahun selama tahun 2011 sampai dengan 2015. Rata-rata realisasi
penerimaan yang dicapai setiap tahunnya sebesar 100% dan merupakan pemberi kontribusi
kedua setelah penerimaan DAU terhadap total penerimaan dari dana perimbangan setiap
tahunnya. Realisasi penerimaan pada tahun 2011 sebesar Rp.57.593.800.000,00
sedangkan tahun 2012 sebesar Rp.46.460.490.000,00. Pada tahun 2013 sebesar
Rp.78.201.060.000,00 di tahun 2014 sebesar Rp.72.547.490.000,00 dan pada tahun 2015
sebesar Rp.189.053.020.000,00 masing-masing dicapai 100% dari besaran pagu yang
ditetapkan.
Kontribusi yang terbesar terhadap realisasi penerimaan dana perimbangan
bersumber dari penerimaan Dana Alokasi Umum, yaitu rata-rata sebesar 82,02% pertahun.
Realisasi penerimaan dari dana perimbangan setiap tahun merupakan kelompok
penerimaan yang memberikan kontribusi yang terbesar terhadap penerimaan pendapatan
daerah yaitu rata-rata sebesar 71,47%, sehingga ketergantungan pemerintah daerah
terhadap pendanaan dari pemerintah pusat masih sangat besar.
3. Penerimaaan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Bagian penerimaan dari penerimaan lain-lain pendapatan daerah meliputi;
3.a. Pendapatan Hibah
Realisasi penerimaan pendapatan hibah dari pemerintah pusat. Penerimaan pada
tahun 2013 sebesar Rp.1.404.934.001,00 atau 88,05% dari pagu anggaran
Rp.1.595.680.000,00. Tahun 2014 dan tahun 2015 masing-masing sebesar
Rp.630.702.200,00 atau 44,98% dari pagu anggaran sebesar Rp.1.402.060.000,00 dan
realisas sebesar Rp.60.048.107.128,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp.1.402.060.000,00.
3.b. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
Persentase realisasi penerimaan dari bagi hasil pajak dari pemerintah. Provinsi dan
pemerintah lainnya menunjukan peningkatan setiap tahunnya yaitu rata-rata sebesar
19,08%. Pada tahun 2011 penerimaan bagi hasil pajak dari provinsi terealisasi sebesar
Rp.18.283.235.061,00 atau 208,39% dari pagu anggaran sebesar Rp.8.773.661.487,00.
Untuk tahun 2015 terealisasi sebesar Rp.35.367.977.301,00 atau 85,48% dari pagu
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.41.375.065.260,00.
Penerimaan dana bagi hasil pajak dari provinsi ini berupa pajak kendaraan
bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak rokok dan pajak bahan bakar KB.
3.c. Dana Penyesuaian
Realisasi peneriman dari jenis ini pada tahun 2011 sebesar 100,61 % dari pagu
anggaran sebesar Rp.161.083.871.000,00 dan pada tahun 2013 terealisasi sebesar 100%
dari anggaran sebesar Rp.85.365.439.0000,00. Penerimaan dana penyesuaian ini
merupakan pemberi kontribusi terbesar pada bagian penerimaan lain-lain Pendapatan
daerah yang sah dengan rata-rata sebesar 69,09% setiap tahun.
3.d. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah daerah Lainnya
Realisasi penerimaan bantuan keuangan dari propinsi selama lima tahun hanya
mendapatkan alokasi bantuan keuangan dari Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan yang
diperuntukkan untuk program kesehatan dan pendidian gratis. Pada tahun anggaran 2015
jumlah yang diteriam sebesar Rp. 33,307,662,400.00 dan setiap tahunnya mengalami
peningkatan, dengan rata – rata penerimaan sebesar 13,56%.
Secara umum realisasi penerimaan pendapatan daerah selama lima tahun
mengalami peningkatan dan realisasi penerimaan mencapai 100% dari anggaran yang telah
ditetapkan, dimana realisasi penerimaan dari dana perimbangan memberikan kontribusi
yang paling besar yaitu 71,47% yang selanjutnya diikuti oleh penerimaan lain-lain
pendapatan daerah yang sah sebesar 69% dan Penerimaan dari pendapatan asli daerah.
Tabel 3.2
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan Tahun 2011-2015

2011 2012 2013 2014 2015 PERTUMBUHAN


URAIAN
REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI Rata2

1,241,199,388,773.4
PENDAPATAN 723,945,311,593.68 747,261,807,070.67 913,802,938,297.92 1,025,589,186,074.30 15.50
8
  PENDAPATAN ASLI DAERAH
60,930,305,487.71 73,049,407,169.07 101,835,962,272.81 129,209,748,612.26 144,007,118,293.22 19.91
    Pendapatan Pajak Daerah 32,846,011,943.00 41,702,398,090.00 65,498,191,808.00 71,703,863,293 72,530,832,497.60 15.38
    Hasil Retribusi Daerah
11,920,199,597.03 14,977,261,647.56 19,947,012,385.65 36,256,450,033 51,635,575,167.00 33.23
    Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 7,570,037,958.00 7,437,357,543.51 7,530,925,842.00 8,740,986,292 10,071,479,794.89 9.43
    Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 8,594,055,989.68 8,932,389,888.00 8,859,832,237.16 12,508,448,994 9,769,230,833.73 0.10
      -
  DANA PERIMBANGAN 479,275,813,474.00 570,276,577,411.00 680,680,611,635.00 724,605,579,018.00 865,570,542,288.00 12.86
    Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 36,129,701,474.00 37,854,084,411.00 35,550,334,635.00 28,639,099,018 26,385,328,288 (13.05)
    Dana Alokasi Umum 385,552,312,000.00 485,962,003,000.00 566,929,217,000.00 623,418,990,000 650,132,194,000 9.15
    Dana Alokasi Khusus
57,593,800,000.00 46,460,490,000.00 78,201,060,000.00 72,547,490,000 189,053,020,000 31.47
      -
  LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 183,739,192,631.97 103,935,822,490.60 131,286,364,390.11 171,773,858,444.04 231,621,728,192.26 23.41
    Dana Darurat - - - - -
    Pendapatan Hibah
- - 1,404,934,001 630,702,200 697,923,900 (4.38)
    Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah
18,283,235,061.97 24,702,094,660.60 26,697,347,869.11 36,046,191,092 35,367,977,301.09 10.50
Daerah Lainnya
    Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 149,657,158,680.00 61,779,343,000.00 85,365,439,000.00 119,568,900,000 162,072,871,000.00 27.49
    Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah
15,798,798,890.00 17,454,384,830.00 17,818,643,520.00 15,528,065,153 33,307,662,400.00 13.56
Lainnya
    Pengembalian kelebihan pembayaran/Pendapatan Lain 175,293,591.17 -
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
3.1.1.2 Permasalahan Pendapatan Daerah
Berdasarkan penyajian tabel realisasi penerimaan pendapatan daerah
selama tahun 2011 sampai dengan 2015 walaupun memperlihatkan ratio
pertumbuhan dan rasio efektifitas setiap tahun, tetapi masih terdapat permasalahan
dalam hal pengelolaan pendapatan daerah, antara lain;
a. Masih kurangnya sumber daya manusia dari segi kemampuan intelektual dan
segi moral pelaksana pengelola pendapatan daerah maupun sumber daya
pendukung sarana dan prasarana pengelolaan pendapatan.
b. Potensi-potensi pendapatan daerah yang belum dibuatkan peraturan daerah dan
atau peraturan bupati yang dikarenakan terbentur dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.
c. Dukungan sarana dan prasarana perekonomian seperti infrastruktur yang
merupakan sumber pendapatan daerah masih kurang sehingga perputaran
ekonomi masyarakat sangat lambat.
d. Pengelolaan asset daerah yang dapat dijadikan sumber pendapatan daerah
pengelolaannya belum optimal, sehingga tidak efektif memberikan kontribusi
pecapaian target pendapatan daerah.
3.1.1.3 Solusi Permasalahan Pendapatan Daerah
Dalam mengoptimalkan pengelolaan penerimaan pendapatan daerah,
pemerintah daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan telah mengambil
langkah-langkah sebagai solusi dari permasalahan tersebut sebagai berikut;
a) Peningkatan kemampuan intelektualitas pelaksana pengelola pendapatan
dengan mengikuti pendidikan dan latihan formal dan non formal pada tingkat
provinsi dan nasional dan melakukan studi banding ke daerah yang pengelolaan
pendapatannya sudah baik;
b) Melakukan rotasi personil petugas pemungut/penagih penerimaaan daerah
pertriwulan, persemester dan pertahun yang dibarengi dengan uji petik
pendapatan dari tempat pemungutan.
c) Mempersingkat mekanisme pengurusan izin dan izin prinsip melalui pola
pelayanan satu atap sehingga pemasukan retribusi perizinan melalui satu pintu ,
hal tersebut ditindaklanjuti dengan peningkatan status SKPD dari Kantor menjadi
Badan.
d) Membangun infrastruktur perekonomian sehingga mendorong percepatan
perputaran perekonomian masyarakat seperti pembangunan pasar-pasar
tradisional mejadi pasar tradisional modern, pembangunan dermaga -dermaga
serta pembangunan akses jalan pada daerah-daerah yang terisolir.
e) Membuka kerja sama dengan pihak swasta dalam pengelolaan asset daerah
seperti tempat-tempat wisata sehingga dapat lebih optimal pengelolaannya
sehingga memberikan kontribusi pencapaian target pendapatan daerah.
f) Melakukan kajian-kajian akademik terhadap potensi-potensi pendapatan daerah
yang ada.

3.1.1.4. KINERJA PELAKSANAAN BELANJA DAERAH


Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan
Perubahannya Nomor 21 Tahun 2011 Belanja Daerah dibagi dalam Jenis Belanja
Tidak Langsung dan Belanja Langsung.

Belanja Tidak langsung terdiri dari;


1) Belanja Pegawai
2) Belanja Bunga
3) Belanja Subsidi
4) Belanja Hibah
5) Belanja Bantuan Sosial
6) Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
7) Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah
Desa
8) Belanja Tidak Terduga
Belanja langsung terdiri dari;
a) Belanja Pegawai
b) Belanja Barang dan Jasa
c) Belanja Modal
Dalam hal pengelolaan belanja daerah Pemerintah Daerah Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan selama lima tahun anggaran yaitu periode tahun 2011
sampai dengan 2015 telah menerapkan sistem pendanaan dalam rangka
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya yaitu urusan wajib
dan urusan pilihan.
Periode tahun anggaran 2010 – 2015 total alokasi anggaran belanja dalam
APBD sebesar Rp. 5,535,935,979,356.59 dan total realisasi anggaran dalam belanja
dalam APBD sebesar Rp. 5,167,417,839,593.52 dengan capaian 93.34%. Secara
rinci masing – masing alokasi anggaran dan realisasi pertahun anggaran dapat
dilihat pada tabel berikut;

Tabel 3.3
Target dan Realisasi APBD Periode Tahun Anggaran 2010 – 2015

TAHUN
TARGET REALISASI % CAPAIAN
ANGGARAN
2010 645,825,971,828.08 615,967,074,794.16 95.38
2011 706,333,012,351.85 649,842,832,428.80 92.00
2012 779,015,258,066.18 746,752,648,579.56 95.86
2013 929,913,832,227.59 862,935,312,181.89 92.80
2014 1,145,419,362,034.39 1,061,253,707,844.02 92.65
2015 1,329,428,542,848.50 1,230,666,263,765.09 92.57
TOTAL 5,535,935,979,356.59 5,167,417,839,593.52 93.34
Sumber: Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Berdasarkan tabel tersebut di atas, terlihat bahwa prosentase capaian


serapan anggaran belanja yang dapat direalisasikan selama periode 2010 – 2015
sebesar 93,34%. Hal ini menunjukkan bahwa belanja yang dialokasikan pada
masing – masing SKPD dalam bentuk belanja langsung maupun belanja tidak
langsung dapat diserap dengan baik sehingga kinerja keuangan belnja menunjukkan
hal yang positif dan perlu dipertahankan dalam periode berikutnya.
Urusan wajib merupakan urusan yang sangat mendasar yang berkaitan
dengan hak dan pelayanan dasar kepada masyarakat yang bertujuan untuk
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya
memenuhi kewajiban pemerintah daerah dalam bentuk peningkatan pelayanan
dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak, yang
pelaksanaannya melalui program dan kegiatan di masing-masing Satuan Kerja
Perangkat Daerah. Demikian pula untuk urusan pilihan yang merupakan urusan
pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan keunggulan yang
dimiliki daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Realisasi belanja daerah dalam rangka pendanaan urusan wajib dan urusan
pilihan selama periode tahun anggaran 2011 sampai 2015 dapat dilihat pada tabel
berikut;
Tabel 3.4
Rata-rata Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan Tahun 2011-2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015 PERTUMBUHAN


(%)
BELANJA 649,842,832,428.80 746,752,648,579.56 862,935,312,181.89 1,061,253,707,844.02 1,230,666,263,765.09 15.31
 BELANJA TIDAK LANGSUNG 374,457,160,625.54 458,092,781,336.56 465,675,879,723.89 572,686,041,126.71 597,356,084,530.09 8.15
 Belanja Pegawai 347,458,506,905.71 419,835,158,948.95 447,407,661,363.00 501,169,201,297 535,233,243,988.00 7.75
 Belanja Bunga 678,471,208.83 579,058,535.61 26,844,108.89 16,778,556 9,328,223.80 (732.33)
 Belanja Subsidi 0
 Belanja Hibah 5,447,953,250.00 17,930,690,881.00 1,347,059,658.00 51,756,690,191 22,783,500,000.00 (420.29)
 Belanja Bantuan Sosial 5,557,686,565.00 5,789,756,000.00 2,311,000,000.00 3,240,022,500 2,219,100,000.00 (55.95)
Belanja Bagi Hasil ke
348,352,420.00 13,304,924,121.00 345,312,500.00 16,237,848,583
Pemerintah Desa
Belanja Bantuan Keuangan ke
13,824,853,276.00 0.00 12,875,671,854.00 - 36,632,855,575.00
Pemerintahan Desa
  Belanja Tidak Terduga 1,141,337,000.00 653,192,850.00 1,362,330,240.00 265,500,000 478,056,743.29 (105.53)
 BELANJA LANGSUNG 275,385,671,803.26 288,659,867,243.00 397,259,432,458.00 488,567,666,717.31 633,310,179,235.00 22.96
Belanja Pegawai 41,506,088,160.00 47,352,540,705.00 59,403,177,353.00 48,060,105,974 42,550,829,931.00 (5.42)

Belanja Barang dan Jasa 83,484,188,634.26 81,289,857,789.00 129,636,386,318.00 134,778,122,829 185,806,300,854.00 22.86

Belanja Modal 150,395,395,009.00 160,017,468,749.00 208,219,868,787.00 305,729,437,914 404,953,048,450.00 26.52

Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan
belanja daerah selama lima tahun anggaran periode 2011 sampai dengan 2015
mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Dari sisi alokasi anggaran belanja
daerah setiap tahun mengalami peningkatan rata-rata 17,23% yang diiringi dengan
peningkatatan dari sisi realisasi setiap tahun rata-rata 1 5,31%.
Secara umum kinerja dalam pengelolaan keuangan khusus belanja daerah
sangat baik dengan melihat dari sisi perencanaan dan penganggaran yang seiring
dengan sisi pembelanjaan yang terealisasi rata-rata diatas 90%. Hal tersebut sangat
dipengaruhi adanya kebijakan pemerintah daerah dalam pengelolaan belanja daerah
selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.

3.1.1.5 Permasalahan Belanja Daerah


Melihat rata-rata rasio pertumbuhan alokasi anggaran dan realisasi belanja
menunjukkan peningkatan setiap tahun, namun masih terjadi permasalahan dalam
pengelolaan belanja daerah yaitu:
a. Pedoman pengelolaan belanja daerah sering mengalami perubahan yang relatif
lebih cepat dan terjadi in-konsisten terhadap peraturan perundang-undangan
antara satu dengan yang lainnya;
b. Masih kurangnya sumber daya manusia baik kualitas maupun kuantit asnya
khususnya dalam pengelolaan belanja daerah;
c. Masih kurangnya komitmen pimpinan dalam pengelolaan belanja;
d. Keterlambatan dalam pelaksanaan anggaran disebabkan oleh Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Kegiatan dari Pemerintah Pusat terlambat ditetapkan seperti
petunjuk teknis pengelolaan Dana DAK;
e. Perbedaan penafsiran dari satu pasal atau ayat dari ketentuan peraturan
perundang-undangan sering terjadi antara lembaga-lembaga Pemerintah yang
berkompeten dalam pembiayaan dan pengawasan pengelolaan keuangan
daerah.
3.1.1.6 Solusi Permasalahan Belanja Daerah
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, pemerintah daerah telah
melakukan beberapa langkah-langkah sehingga pencapaian asas umum belanja
daerah dapat dilakukan sesuai ketentuan perundangan-undangan, antara lain:
1. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga-lembaga yang
berkompoten antara lain Badan Pengelolaan Keuangan Provinsi Sulawesi
Selatan, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah Departemen
Dalam Negeri, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawas Keuangan
dan saat Pembangunan (BPKP) dan Departemen Keuangan Republik Indonesia
terhadap aturan yang setiap saat berubah.;
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan
pengelolaan keuangan baik bekerja sama dengan universitas maupun ikut serta
dalam workshop pengelolaan keuangan daerah, dan untuk meningkatkan
kuantitas sumber daya manusia Pemerintah Daerah me mprioritaskan
penerimaan PNS yang berlatar belakang pendidikan ekonomi dan akuntansi.
3. Untuk penyajian data yang cepat dan akurat dalam pengelolaan keuangan
daerah digunakan Informasi Teknologi (sistem komputerisasi) dengan aplikasi
Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIMDA)
4. Menetapkan ketentuan pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah dengan
melakukan penyesuaian atau revisi dengan ketentuan yang baru
5. Diperlukan komitmen pimpinan dalam pengelolaan belanja daerah.
3.1.1.6 Pembiayaan Daerah
Dalam penetapan struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, kelompok ketiga adalah kelompok
pembiayaan daerah. Pembiayaan daerah selama lima tahun anggaran dari tahun
2011 sampai 2015 mempunyai fungsi untuk menutupi defisit belanja tahunan
pemerintah daerah. Pembiayaan Daerah meliputi;
a. Penerimaaan Pembiayaan yang terdiri dari sisa lebih perhitungan tahun anggaran
sebelumnya dan Penerimaan piutang daerah.
b. Pengeluaran Pembiayaan daerah, yang terdiri dari Penyertaan Modal (investasi)
Pemerintah daerah dan Pembayaran pokok utang.
Periode tahun anggaran 2010 – 2015, total target penerimaan pembiayaan
sebesar Rp. 303,621,791,123 dan total realisasi penerimaan pembiyaan sebesar Rp.
302,725,818,056 dengan prosentase capaian sebesar 99.71 %, secara rinci untuk
setiap tahun anggaran dapat dilihat pada tabel berikut ;
Tabel 3.5
Target dan Realisasi Penerimaan Pembiayaan Periode Tahun Anggaran 2010 –
2015 Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

TAHUN ANGGARAN TARGET REALISASI % CAPAIAN

2010 45,830,948,980 46,590,806,185 101.66


2011 19,686,760,568 18,516,527,355 94.06
2012 66,423,879,711 66,246,036,767 99.73
2013 42,929,983,674 42,929,983,674 100.00
2014 94,276,747,565 94,276,549,985 100.00
2015 58,549,489,726 57,653,714,238 98.47
TOTAL 303,621,791,123 302,725,818,056 99.71
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Sedangkan tota target pengeluaran pembiayaan sebesaar Rp71,645,955,804 dan


total realisasi pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 68,938,522,740 dengan prosentase
capaian sebesar 96.22%. secara rinci untuk setiap tahun anggaran dapat dilihat pada tabel
berikut ;

Tabel 3.6
Target dan Realisasi APBD Periode Tahun Anggaran 2010 – 2015

TAHUN
TARGET REALISASI % CAPAIAN
ANGGARAN

2010 18,858,122,497 17,521,749,780 92.91


2011 26,524,294,202 26,398,019,752 99.52
2012 24,451,000,614 23,825,211,583 97.44
2013 70,000,000 68,464,643 97.81
2014 80,000,000 62,538,489 78.17
2015 1,662,538,489 1,062,538,489 63.91
TOTAL 71,645,955,804 68,938,522,740 96.22
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Rata-rata pertumbuhan anggaran penerimaan pembiayaan daerah selama


tahun 2011 sampai tahun 2015 sebesar 84,35% pertahun. Tingkat pertumbuhan
realisasi penerimaannya sebesar 75,84% setiap tahun.

Tabel 3.7
Rata–Rata Realisasi Pertumbuhan Pembiayaan Daerah
Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan Taun 2011-2015

PERTUM
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015
BUHAN
PEMBIAYAAN            
DAERAH
 PENERIMAAN 66,246,036,767.0 94,276,549,985.3
18,516,527,355.16 42,929,983,674.63 57,653,714,238.68 (21.12)
PEMBIAYAAN DAERAH 7 9
 Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran 66,220,986,767.0
18,516,527,355.16 42,929,983,674.63 94,276,549,985 57,653,714,238.68 (21.10)
Tahun Anggaran 7
Sebelumnya
 Penerimaan kembali
Pemberian Pinjaman
 Penerimaan Pinjaman
Daerah
 Penerimaan Utang
Lainnya
 PENGELUARAN 23,825,211,583.5
26,398,019,752.97 68,464,643.27 62,538,489.99 1,062,538,489.98 (11,538.22)
PEMBIAYAAN DAERAH 5
 Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah 713,418.08 1,000,000,000.00 33.33
Daerah
 Pembayaran Pokok
22,562,538,489.97 1,633,116,062.47 68,464,643.27 62,538,490 62,538,489.98 (764.94)
Utang
 Pemberian Pinjaman
Daerah
 Pembayaran Utang 22,191,382,103.0
3,835,481,263.00
kepada Pihak Ketiga 0
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Tabel 3.8
Rata–Rata Realisasi Pertumbuhan Pembiayaan Daerah
Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan Taun 2011-2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015 PERTUMBUHAN

PEMBIAYAAN DAERAH            

18,516,527,355.1 66,246,036,767.0 42,929,983,674.6 57,653,714,238.6


PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 94,276,549,985.39 (21.12)
6 7 3 8
 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran 18,516,527,355.1 66,220,986,767.0 42,929,983,674.6 57,653,714,238.6
94,276,549,985 (21.10)
Sebelumnya 6 7 3 8
Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman

Penerimaan Pinjaman Daerah

Penerimaan Piutang Daerah 25,050,000.00

Penerimaan Utang Lainnya


26,398,019,752.9 23,825,211,583.5
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 68,464,643.27 62,538,489.99 1,062,538,489.98 (11,538.22)
7 5
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 713,418.08 1,000,000,000.00 33.33
22,562,538,489.9
Pembayaran Pokok Utang 1,633,116,062.47 68,464,643.27 62,538,490 62,538,489.98 (764.94)
7
Pemberian Pinjaman Daerah
22,191,382,103.0
Pembayaran Utang kepada Pihak Ketiga 3,835,481,263.00
0
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Secara umum pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan selama tahun 2011 sampai 2015
memperlihatkan peningkatan yang cukup signifikan dengan pertumbuhan rata-rata
sebesar 15,31% setiap tahun, hal tersebut menunjukan terjadinya aktivitas
perekonomian daerah yang positif yang secara langsung dapat dirasakan
masyarakat.
Untuk kinerja pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Daerah Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan selama tahun 2012 sampai tahun anggaran 2015, dalam
hal pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) b erdasarkan
hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan
Provinsi Sulawesi Selatan terhadap laporan keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan untuk tahun 2010 dan 2011 mendapatkan
penilaian opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Pada tahun 2012 meraih opini
Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas (WTP-DPP), dan tahun
2013 serta 2014 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

3.1.2 NERACA DAERAH


Neraca adalah salah satu komponen laporan keuangan yang
menggambarkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas suatu entitas pelaporan pada
masa tertentu yang digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan pada masa yang
akan datang baik dari segi likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas. Aset mencakup
seluruh sumber daya yang memberikan manfaat ekonomi dan/atau sosial yang
dimiliki dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Daerah. Kewajiban merupakan utang
yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Daerah di masa yang akan datang.
Ekuitas mencerminkan kekayaan bersih Pemerintah Daerah yaitu selisih antara aset
dan kewajiban. Neraca digunakan untuk meramalkan kesehatan keuangan, jumlah,
waktu dan ketidakpastian arus kas dimasa depan dengan menggunakan analisis
likuiditas, solvabilitas, flesksibilitas keuangan.
Berikut digambarkan realisasi neraca Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
dari tahun anggaran 2010 sampai tahun anggaran 2014.
Tabel 3.9
Pertumbuhan Neraca Daerah Tahun 2014 – 2010

Rata-rata
URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014
Pertumbuhan
 ASET            
   ASET LANCAR            
    Kas dan Bank 18,516,527,355.16 66,227,300,767.07 42,932,742,703.63 94,279,697,565.39 58,549,687,305.68 2.80
      Kas Di Kas Daerah 17,721,137,265.16 65,882,173,425.07 42,799,790,514.63 93,567,633,916.39 58,441,403,065.68 3.33
      Kas Di Bendahara Penerimaan - 6,314,000.00 - 2,950,000.00 -

      Kas Di Bendahara Pengeluaran 795,390,090.00 338,813,342.00 132,952,189.00 709,113,649.00 108,284,240.00 (190.80)


    Piutang 720,358,827.00 31,970,486,076.90 33,629,249,499.00 33,574,369,012.00 70,683,183,653.86 38.75
      Piutang Pajak 720,358,827.00 31,894,286,076.90 32,383,232,669.00 31,941,132,182.00 68,309,730,151.00 37.78
      Piutang Retribusi - - 1,246,016,830.00 1,633,236,830.00 2,373,453,502.86

      Piutang PAD Lainnya - 76,200,000.00 - - -

      Bagian Lancar Tagihan Piutang Pihak 33,000,000.00 38,000,000.00 308,500,000.00


Ketiga
      Piutang Dana Alokasi Umum - - - - -

      Piutang Dana Alokasi Khusus - - - - -

      Piutang Lain-Lain 89,431,430.00 81,159,894.00 7,273,061,221.57 6,154,446,705.93 1,136,447,480.52 (92.76)


      Persediaan 2,556,270,122.40 4,076,122,002.75 10,115,823,393.27 15,164,628,738.93 20,771,284,300.12 39.32
      Penyisihan Piutang Tak Tertagih - - (3,854,944,090.90) (4,400,238,698.99) (4,231,025,660.20)

    JUMLAH ASET LANCAR 21,915,587,734.56 102,393,068,740.72 90,404,433,226.57 144,772,903,323.26 146,909,577,079.98 26.09


      JUMLAH Investasi Permanen 29,443,965,673.32 25,964,379,582.92 26,352,651,815.35 27,806,539,065.35 28,968,487,408.35 (0.67)
    JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 29,755,742,423.32 26,276,156,332.92 26,664,428,565.35 28,118,315,815.35 28,968,487,408.35 (0.92)
    ASET TETAP
Rata-rata
URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014
Pertumbuhan
      Tanah 87,923,162,319.62 91,612,656,133.62 94,527,589,833.62 96,130,643,913.62 100,823,259,349.41 3.36
      Peralatan dan Mesin 197,385,266,977.50 238,544,422,315.50 233,359,950,691.50 253,957,264,812.73 263,882,929,664.79 6.73
      Gedung dan Bangunan 414,070,379,351.00 417,305,278,751.31 492,096,255,031.31 544,226,698,617.02 585,760,111,430.13 8.16
      Jalan, Jaringan dan Instalasi 446,521,214,564.11 464,594,052,114.11 544,261,876,717.11 627,441,218,947.11 761,351,660,670.95 12.34
      Aset Tetap Lainnya 16,842,178,626.81 20,551,034,009.81 20,571,957,719.81 20,720,343,368.87 21,322,862,368.87 5.42
      Konstruksi Dalam Pengerjaan 23,144,150,250.00 120,581,239,287.00 89,322,239,199.00 124,545,237,206.00 174,939,840,494.49 25.72
      Akumulasi Penyusutan - - - (762,735,038,366.83) (846,434,482,640.28)
    JUMLAH ASET TETAP 1,185,886,352,089.04 1,353,188,682,611.35 1,474,139,869,192.35 904,286,368,498.52 1,061,646,181,338.36 (6.91)
      Aset Tidak Berwujud 159,110,000.00 159,110,000.00 159,110,000.00 1,388,305,915.00 1,732,596,915.00 27.10
      Aset Lain-lain 3,494,223,407.69 1,236,046,081.00 34,798,097,185.00 17,942,632,578.00 61,361,935,168.58 (27.36)
    JUMLAH ASET LAINNYA 3,735,333,407.69 1,439,156,081.00 35,181,707,185.00 19,409,438,493.00 63,094,532,083.58 (18.92)
  JUMLAH ASET 1,241,293,015,654.61 1,483,297,063,765.99 1,626,390,438,169.27 1,096,587,026,130.13 1,300,618,777,910.27 (1.88)
     
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang-
1,626,778,493.55 1,748,657,046.46 177,079,473.95 171,153,320.67 62,538,489.96 (264.42)
Utang Pemerintah Pusat
      Utang Jangka Pendek Lainnya 25,657,854,754.00 33,158,489,263.00 3,581,620,173.00 10,596,508,441.00 16,060,426,368.75 (175.74)
    JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 30,264,144,371.77 37,966,645,813.73 6,255,086,831.49 13,087,317,336.62 18,965,172,080.88 (100.87)
    KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 62,538,489.96
      Utang Dalam Negeri-Sektor Perbankan - - - 62,538,489.99 -
      Utang Dalam Negeri-Obligasi - - - - -
      Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 281,423,204.90 187,615,469.92 125,076,979.96
      Utang Pemerintah Pusat - - - - 31,269,244.93
    JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG
281,423,204.90 187,615,469.92 125,076,979.96 62,538,489.99 31,269,244.93 (75.00)
  JUMLAH KEWAJIBAN 30,545,567,576.67 38,154,261,283.65 6,380,163,811.45 13,149,855,826.61 18,996,441,325.81 (98.95)
  EKUITAS DANA
    EKUITAS DANA LANCAR            
Rata-rata
URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014
Pertumbuhan
   
  Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 18,516,527,355.16 66,220,986,767.07 42,929,983,674.63 94,276,747,565.39 58,549,687,305.68 2.81
      Pendapatan yang Ditangguhkan - 6,314,000.00 - 2,950,000.00 -
      Cadangan Untuk Piutang 842,790,257.00 32,089,645,970.90 37,355,866,629.67 35,328,577,018.94 67,588,605,474.18 38.37
      Cadangan Untuk Persediaan 2,556,270,122.40 4,076,122,002.75 10,115,823,893.27 15,164,628,738.93 20,771,284,300.12 39.32
    Dana yang Harus Disediakan Untuk
  Pembayaran Utang Jangka Pendek
(30,264,144,371.77) (37,966,645,813.73) (6,252,327,802.49) (13,087,317,336.62) (18,965,172,080.88) (100.93)
    JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR (8,348,556,637.21) 64,426,422,926.99 84,149,346,395.08 131,685,585,986.64 127,944,404,999.10 42.39
    EKUITAS DANA INVESTASI
    Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka
  Panjang
29,755,742,423.32 26,276,156,332.92 26,664,428,565.35 28,118,315,815.35 28,968,487,408.35 (0.92)
      Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 1,185,886,352,089.35 1,353,188,682,611.35 1,474,139,869,192.35 904,286,368,498.52 1,061,801,350,088.36 (6.90)
    Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
  (Tidak Termasuk Dana Cadangan)
3,735,333,407.69 1,439,156,081.00 35,181,707,185.00 19,409,438,493.00 62,939,363,333.58 (18.94)
    Dana yang Harus Disediakan Untuk
  Pembayaran Utang Jangka Panjang
(281,423,204.90) (187,615,469.92) (125,076,979.96) (62,538,489.99) (31,269,244.93) (75.00)
    JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 1,219,096,004,715.46 1,380,716,379,555.35 1,535,860,927,962.74 951,751,584,316.88 1,153,677,931,585.36 (5.52)
  JUMLAH EKUITAS DANA 1,210,747,448,078.25 1,445,142,802,482.34 1,620,010,274,357.82 1,083,437,170,303.52 1,281,622,336,584.46 (1.76)
  JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 1,241,293,015,654.92 1,483,297,063,765.99 1,626,390,438,169.27 1,096,587,026,130.13 1,300,618,777,910.27 (1.88)
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016
Berdasarkan tabel di atas, maka terlihat bahwa dari tahun 2010 sampai
tahun 2014 rata-rata pertumbuhan pada posisi total aset sebesar 1,88% dibawah
nol, artinya bahwa jumlah asset total rata-rata mengalami pengurangan nilai
sebesar 1,88%, hal ini disebabkan karena diberlakukannya kebijakan penyusutan
aset utamanya di aset tetap, hal ini menunjukkan semakin tertibnya pencatatan nilai
aset pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Sedangkan
rata-rata realisasi pertumbuhan pada posisi kewajiban sebesar 98,95% dibawah nol,
hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian kewajiban pemerintah daerah setiap
tahunnya dapat diselesaikan sebesar 98,95% dari total kewajiban, khususnya
kewajiban pemerintah daerah kepada pihak ketiga akibat dari belum
direalisasikannya pembayaran kegiatan fisik sementara fisiknya sudah dapat
diselesaikan pada tahun berkenaan. Berdasarkan data neraca daerah, maka
dilakukan analisis rasio keuangan berdasarkan analisis rasio likuiditas, rasio
solvabilitas dan rasio akitvasi.
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jenis rasio yang digunakan adalah
1) Rasio lancar yaitu membandingkan antara aktiva lancar dengan kewajiban jangka
pendek. 2). Rasio quick yakini; membandingkan antara selisih antara aktiva lancar
dan persediaan dengan kewajiban jangka pendek. Rasio solvabilitas adalah rasio
untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka panjangnya. Jenis rasio yang digunakan yaitu; 1) Rasio total
hutang terhadap total aset yakni membandingkan total hutang dengan total aset,
dan 2) Rasio hutang terhadap modal yakni membandingkan total hutang dengan
total ekuitas.
Rasio aktifitas adalah rasio untuk melihat tingkat aktifitas tertentu pada
kegiatan pelayanan Pemerintah Daerah. Jenis rasio yang digunakan yaitu; 1) Rata-
rata umur piutang, yaitu rasio untuk melihat berapa lama, hari yang diperlukan untuk
melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas), rasio ini menggunakan rumusan
membandingkan jumlah hari dalam setahun (365 hari) dengan perputaran piutang.
2). Rata-rata umur persediaan, yaitu rasio untuk melihat berapa lama dana tertanam
dalam bentuk persediaan (menggunakan persediaan untuk memberi pelayanan
publik), rasio ini menggunakan rumusan membandingkan jumlah har i dalam setahun
(365 hari) dengan perputaran persediaan.
Tabel 3.10
Analisis Rasio Keuangan Daerah

NO. URAIAN Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


2014 2013 2012 2011 2010
A. Rasio Liquidtas          
1. Rasio Lancar (aktiva
774,63 1.106,21 1.445,29 269,69 72,41
lancar/kewajiban pendek)
2. Rasio Quick (Akitva lancar-
persediaan)/Kewajiban jangka 665,10 990,33 1.283,57 258,96 63,97
pendek
B. Rasio Solvabilitas
1. Rasio Utang terhadap aset (total
1,46 1,20 0,39 2,57 2,46
utang/total aset)
2. Rasio Utang terhadap modal (total
1,48 1,21 0,39 2,64 2,52
utang/total ekuitas)
C. Rasio Aktivitas
1. Rasio rerata umur piutang
18,55 13,42 16,02 8,24 0,51
(365/perputaran piutang)
2. Rasio rerata umur persediaan
(365/perputaran persediaan) 315,74 304,24 256,04 296,95 362,18

Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Rasio lancar adalah rasio keuangan yang menyajikan pengukuran


kemampuan sumber daya dalam bentuk aset lancar untuk menyelesaikan setiap
kewajiban jangka pendek pemerintah daerah yang telah jatuh tempo sampai dengan
12 bulan dari tanggal neraca, dari tabel tersebut di atas, hanya pada tahun 2010
nilai dibawah 100% yakni 72,41%, sedangkan pada tahun 2011 sampai tahun 2014
nilai diatas 100%, nilai diatas 100% menunjukkan kondisi keuangan baik atau
kondisi keuangan mampu menyelesaikan kewajiban dalam kurun waktu 12 bulan
dari tanggal neraca.
Rasio quick adalah rasio keuangan yang menyajikan pengukuran
kemampuan aset lancar dalam bentuk kas dan setara kas untuk menyelesaikan
setiap kewajiban jangka pendek pemerintah daerah yang telah jatuh tempo sampai
dengan 12 bulan dari tanggal neraca. Berdasarkan tabel tersebut di atas hanya
pada tahun 2010 nilainya dibawah 100% yakni 63,97%, sedangkan dari tahun 2011
sampai tahun 2014 nilainya diatas 100%, hal ini menunjukkan bahwa kondisi
keuangan semakin baik atau pemerintah daerah Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan mampu menyelesaikan kewajiban jangka pendek dengan menggunakan
aktiva lancar selama 12 bulan dari tanggal neraca.
Rasio utang terhadap aset adalah rasio keuangan yang menyajikan bahwa
setiap kewajiban pemerintah daerah mampu didanai dengan aset pemerintah
daerah. Dari tabel tersebut di atas, terlihat bahwa total nilai aset pemda yang
digunakan untuk menyelesaikan utang berada pada kisaran 0,39% sampai 2,57%,
maksudnya bahwa nilai tersebut nilai presentase aset yang digunakan untuk
melunasi utang.
Rasio total utang terhadap ekuitas dana adalah rasio keuangan yang
menyajikan bahwa setiap kewajiban pemerintah daerah mampu di danai dengan
ekuitas dana pemerintah daerah. Dari tabel tersebut di atas, terlihat bahwa ekuitas
dana pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan selama 5 tahun berada
pada kisaran 0,39% sampai 2,64%, maksudnya bahwa nilai tersebut nilai
prosentase ekuitas dana yang digunakan untuk melunasi utang. Rasio rata-rata
umur piutang adalah pengukuran aktivasi keuangan yang menyajikan bahwa secara
rata-rata piutang dapat ditagih dalam jangka waktu beberapa hari oleh pemerintah
daerah, berdasarkan tabel tersebut di atas, maka dari 365 hari umur rata-rata
piutang yang dapat tertagih menjadi kas berada pada 1 hari sampai 19 hari
kalender. Rasio rata-rata umur persediaan adalah pengukuran aktivasi keuangan
yang menyajikan bahwa secara rata-rata persediaan dapat digunakan dalam waktu
beberapa hari pada kegiatan pemerintah daerah. Berdasarkan tabel tersebut di atas,
maka dari 365 hari nilai persediaan yang digunakan untuk menunjang progam
pemerintah daerah berada pada 256 hari sampai 362 hari.
Berdasarkan hasil analisa tersebut di atas, maka dap at dilakukan pemetaan
sebagai berikut;

Tabel 3.11
Hasil Analisa Neraca Keuangan Pemerintah Daerah
NO. URAIAN NILAI KETERANGAN
A. Rasio Likuiditas
1. Rasio Lancar  1 Sangat mampu memenuhi kewajiban jangka pendek
2. Rasio Quick  1 Sangat mampu memenuhi kewajiban jangka pendek
secara cepat
B. Rasio Solvabilitas Mampu melunasi hutang dengan aset yang tersedia
1. Rasio total
utang terhadap  1 Mampu melunasi hutang dengan aset yang tersedia
aset
2. Rasio total
utang terhadap  1 Mampu melunasi utang dengan modal yang tersedia
modal
3. Rasio total  1 Mampu melunasi utang dengan modal yang tersedia
utang terhadap
modal

C. Rasio Aktivasi
1. Rasio rerata Dibutuhkan waktu 1 hari sampai 19 hari merubah
< 365
umur piutang piutang menjadi kas
2. Rasio rerata Dibutuhkan 256 hari sampai 362 hari umur persediaan
< 365 yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan
persediaan
program pemerintah daerah (pelayanan publik)
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu


Kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu dilakukan dengan pendekatan
proporsi penggunaan anggaran dan analisis pembiayaan.
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
Proporsi penggunaan anggaran adalah membandingkan antara total jumlah
anggaran belanja dengan jenis belanja pada tahun anggaran sama, ataupun antara
anggaran belanja dengan realisasi belanja pada tahun anggaran yang sama.
Proporsi penggunaan anggaran dilakukan dengan pendekatan; proporsi realisasi
belanja, dan proporsi belanja dalam rangka pemenuhan belanja apratur.
Proporsi realisasi belanja adalah memandingkan realisasi belanja dengan
alokasi anggaran pada tahun anggaran yang sama. Data yang digunakan untuk
proporsi realisasi belanja dari tahun anggaran 2011 sampai tahun anggaran 2015.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ;

Tabel 3.12
Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja

URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015

TOTAL BELANJA 95,38 92,00 95,86 92,80 92,65 92,57


BELANJA TIDAK
97,13 95,83 100,45 94,58 101,42 93,68
LANGSUNG
Belanja Pegawai 97,92 96,44 97,57 95,63 94,00 93,13
Belanja Bunga 131,85 79,25 100,00 99,42 83,89 100,00
Belanja Subsidi 63,79
Belanja Hibah 96,58 94,00 577,38 88,33 1.103,55 99,34
URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Belanja Bantuan Sosial 92,25 73,51 87,47 47,58 59,48 94,83
Belanja Bagi Hasil kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota 3.252,57 100,00 3.285,17 100,00 4.670,28
dan Pemerintah Desa
Belanja Bantuan - 94,89 - 90,39 - 99,85
URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintahan Desa
Belanja Tidak Terduga 87,01 85,16 99,47 38,74 6,38 47,81
BELANJA LANGSUNG 92,27 87,26 89,38 90,80 84,12 91,55
Belanja Pegawai 94,42 96,33 96,41 90,96 92,48 90,86
Belanja Barang dan Jasa 91,56 93,04 77,54 89,78 66,81 90,69
Belanja Modal 92,34 82,29 94,68 91,39 93,48 92,03
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016

Berdasarkan tabel tersebut di atas, terlihat jelas bahwa proporsi realisasi belanja
terhadap anggaran belanja pada tahun anggaran 2012 adalah yang paling tinggi yakni
sebesar 95,86% sedangkan yang paling rendah pada tahun anggaran 2011 sebesar 92%,
namun demikian selama lima tahun proporsi tersebut mencapai realisasi diatas 90%, hal ini
menunjukkan bahwa alokasi anggaran belanja dapat dioptimalkan dengan baik. Bila
mencemarti lebih jauh tabel tersebut, maka untuk kelompok belanja tidak langsung pada
tahun anggaran 2012 dan tahun anggaran 2014 proporsinya masing-masing mencapai
100,45% dan 101,42%, hal ini dikarenakan adanya reklasifkasi dari kelompok belanja
langsung berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Pendekatan berikutnya adalah analisa proporsi belanja terhadap kebutuhan belanja
aparatur. Proporsi ini menggambarkan kebutuhan belanja aparatur yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan program pemerintah setiap tahun anggaran. Untuk mengetahui
proporsi belanja aparatur terlebih dahulu diketahui komponen belanja aparatur. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 3.13
Realisasi Pemenuhan Belanja Aparatur

NO REALISASI
URAIAN
. 2011 2012 2013 2014 2015

A. Belanja Tidak Langsung 347.458.506.906 337.889.672.404 446.645.311.404 500.003.380.917 532.252.714.414

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 296.058.641.288 245.536.193.909 353.311.629.435 366.938.354.104 390.304.890.121

2 Belanja Tambahan Penghasilan 47.540.259.424 87.671.567.838 88.070.128.432 127.212.932.678 135.008.482.275

Belanja Penerimaan Anggota


3 DPRD dan Pimpinan DPRD 2.260.500.000 2.365.200.000 2.365.200.000 2.373.900.000 3.281.580.000
serta Operasional KDH/WKDH
Belanja Pemungutan Pajak
4 1.599.106.194 2.316.710.657 2.898.353.537 3.478.194.135 3.657.762.018
Daerah
B. Belanja Langsung 88.680.300.784 110.266.610.918 274.502.287.799 182.168.976.294 157.432.468.596

1 Belanja Honorarium PNSD 24.212.215.560 29.687.159.626 37.042.975.003 36.843.065.479 38.317.067.931

2 Belanja Uang Lembur 314.682.000 346.816.000 275.508.500 360.044.500 52.755.000


Belanja beasiswa Pendidikan
3 467.450.000 16.000.000 120.000.000 204.000.000 -
PNS
Belanja Kursus, Pelatihan,
4 Sosialisasi dan Bimbinga 1.238.809.400 1.716.948.500 1.431.059.000 2.727.451.100 2.155.622.000
Teknis PNS
Belanja makan dan minum
6 4.769.624.562 3.316.137.546 3.772.657.368 5.446.385.492 4.892.270.760
pegawai
NO REALISASI
URAIAN
. 2011 2012 2013 2014 2015
Belanja pakaian dinas dan
7 1.671.837.250 1.508.464.100 1.135.645.155 2.525.473.100 1.596.056.950
atributnya
Belanja pakaian khusus dan
8 698.389.250 802.266.800 1.100.521.650 1.296.905.101 2.609.632.550
hari-hari tertentu
9 Belanja Perjalanan Dinas 16.332.734.019 14.500.134.178 21.404.052.336 23.583.486.999 22.749.385.757
Belanja perjalanan pindah
10 - - - -
tugas
11 Belanja Pemulangan pegawai - - - -
Belanja Modal (Kantor, Mobil
12 Dinas, Meubelair, peralatan dan 38.450.938.343 57.879.620.968 208.219.868.787 108.707.914.523 85.059.677.648
perlengkapan dll)
TOTAL 436.138.807.690 448.156.283.322 721.147.599.203 682.172.357.211 689.685.183.010
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, rata -rata pertumbuhan belanja aparatur
sebesar 8,81%, artinya peningkatan belanja aparatur setiap tahunnya dari tahun 2010
sampai 2014 sebesar 8,81%. Kompoenen belanja aparatur terbagi atas 2 jenis belanj a
yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung. Rata -rata pertumbuhan belanja
tidak lansung sebesar 7,8% dan belanja langsung sebesar 10%.
Selanjutnya dilakukan analisa proporsi belanja aparatur terhadap total
pengeluaran daerah yang bertujuan untuk mengetahui prosentase belanja apratur yang
digunakan dalam satu tahun anggaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut;

Tabel 3.14
Analisa Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Total belanja untuk Total pengeluaran


pemenuhan (Belanja + Pembiayaan
kebutuhan aparatur Pengeluaran) Prosentase
No Uraian
(Rp) (Rp)
(a) (b) (a) / (b) x 100%
1 TA. 2010 400.520.014.961 633.488.824.575 63,22
2 TA. 2011 436.138.807.690 676.240.852.182 64,49
3 TA. 2012 448.156.283.322 770.577.860.163 58,16
4 TA. 2013 721.147.599.203 863.003.776.825 83,56
5 TA. 2014 682.172.357.211 1.061.316.246.334 64,28
6 TA. 2015 689.685.183.010 1.231.728.802.255 55,99
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupasten Pangkajene dan Kepulauan

Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat dijelaskan bawah rata proporsi


prosentase belanja aparatur terhadap total pengeluaran sebesar 64,95%, artinya
bahwa selama 6 tahun Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
mengalokasikan belanja aparatur sebesar 64,95%.
3.2.2. Analisis Pembiayaan
Pembiayaan daerah terdiri dari Penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan. Pengeluaran pembiayaan adalah sejumlah dana yang digunakan untuk
membayar akibat pengeluaran pada masa lalu. Sedangkan penerimaan pembiayaan
adalah sejumlah dana yang diterima sebagai akibat dari penerimaan pada masa lalu
yang belum terpenuhi atau pengeluaran pada masa lalu yang mengakibatkan timbulnya
hak pada masa sekarang.
Analisa pembiayaan daerah bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh
pengaruh pembiayaan terhadap nilai surplus dan defisit APBD pada tahun anggaran
terentu. Gambaran ini menjadi bahan dalam penyusunan kebijakan pembiayaan daerah
dalam kaitannya penghitungan kapasitas pendaanaan pembangunan daerah. Analisa
yang digunakan dalam analisa pembiayaan.
A. Analisa Sumber penutup defisit riil
Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran masa lalu tentang kebijakan
anggaran untuk menutup defisit riil anggaran Pemerintah Daerah. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 3.14
Defisit Riil Anggaran

TAHUN ANGGARAN (Rp)


NO Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
Realisasi
1. 723.945.311.594 747.261.807.071 913.802.938.298 1.025.589.186.074 1.241.199.388.773,48
Pendapatan Daerah
Dikurangi realisasi:
2. Belanja Daerah 649.842.832.429 746.752.648.580 862.935.312.182 1.061.253.707.844 1.230.666.263.765,09
Pengeluaran
26.398. 23.825. 1.062.538
3. Pembiayaan 68.464.643 62.538.490
019.753 211.584 .489,98
Daerah
(23.316.053.092
A Defisit riil 47.704.459.412 50.799.161.473 (35.727.060.260) 9.470.586.518,41
)

Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Berdasarkan tabel tersebut di atas, pengelolaan defisit realisasi anggaran


mengalami fluktuasi, bila pada tahun anggaran 2010, 2012 dan 2014 mengalami defisit
maka pada tahun anggaran 2011, 2013 dan 2015 mengalami surplus, hal ini
menunjukkan bahwa dalam pengelolaan anggaran menganut prinsip kehati-hatian dan
menjaga kestabilan anggaran. Terlihat bahwa defisit riil anggaran selalu ditutupi
melalui sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan, hal ini menunjukkan bahwa
pemerintah daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam pengeloaan
keuangannya menyisakan saldo kas daerah, baik yang bersumber dari efesiensi
belanja, akibat pelampauan pendapatan maupun dari realisasi penerimaan pembiayaan
daerah.
Pada tabel tersebut di atas, penerimaan pembiayaan lebih banyak bersumber
dari sisa lebih perhitungan tahun anggaran sebelumnya. Untuk melihat komposisi
sumber penutup riil anggaran dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 3.15
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran

Proporsi dari total defisit riil


No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
(%) (%) (%) (%) (%)
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
1. 38,82 (284,01) 84,51 (263,88) 608,77
Tahun Anggaran sebelumnya
2. Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di
3. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Pisahkan
4. Penerimaan Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
5. 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Daerah
6. Penerimaan Piutang Daerah 0,00 (0,11) 0,00 0,00 0,00
Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun
7. 138,82 (184,12) 184,51 (163,88) 708,77
berkenaan
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Berdasarkan tabel tersebut di atas, proporsi yang bernilai positif, hal


menunjukkan bahwa realisasi APBD pada saat itu mengalami surplus yakni pada tahun
anggaran 2011, 2013 dan 2015, sedangkan yang bernilai negatif realisasi apbd pada
saat itu mengalami defisit, yaitu pada tahun anggaran 2012 dan 2014. Pada tahun
anggaran 2012, proporsi Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumya (TA.2011)
sebesar 284,01%, sedangkan proporsi sisa lebih pembiayaan anggaran tahun
berkenaan sebesaar 184,12%. Pada tahun anggaran 2014, proporsi sisa lebih
perhitungan anggaran tahun sebelumya (TA.2013) sebesar 263,88%, sedangkan
proporsi sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan sebesar 163,88%.
B. Analisis Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran tentang komposisi sisa lebih
perhitungan anggaran. Dengan mengetahui SILPA realisasi anggaran periode
sebelumnya, dapat diketahui kinerja APBD tahun sebelumnya yang lebih rasional dan
terukur.
Dalam memperoleh nilai SiLPA tentunya dari beberapa komponen akibat
pelampauan pendapatan, efesiensi belanja, sisa anggaran kegiatan lanjutan atau
luncuran dan kewajiban kepada pihak ketiga yang tidak teselesaikan hingga akhir
tahun. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan tabel realisasi Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran dari tahun anggaran 2010 sampai tahun anggaran 2014.
Tabel 3.16
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

Rata-rata
2011 2012 2013 2014 2015 pertumbuh
No. Uraian an*)
% dari % dari % dari % dari % dari
Rp SiLPA Rp Rp Rp Rp SiLPA
SiLPA SiLPA SiLPA
Jumlah 66.220.986.767,0 44.767.008.753,4 94.276.549.985,3 57.653.714.238,6
1. 18.516.527.355,16 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 3,28
SiLPA 7 8 9 8
Pelampauan
14.699.182.691,8 10.830.354.385,2
2. penerimaan - 4.208.059.545,00 6,35 32,83 11,49 2.916.409.495,33 5,06 (33,93)
5 6
PAD
Pelampauan
penerimaan
3. 8.394.422.061,00 45,33 - - 4.650.619.183,00 10,39 - - - - 25,00
dana
perimbangan
Pelampauan
penerimaan
lain-lain 11.428.745.673,6
4. 6.964.250.540,16 37,61 17,26 7.399.287.870,11 16,53 - - - - (3,85)
pendapatan 0
daerah yang
sah
Sisa
penghematan 28.400.064.234,4 13.919.274.532,5 72.849.687.159,1 38.676.878.374,6
5. - - 42,89 31,09 77,27 67,08 (2,87)
belanja atau 7 2 3 0
akibat lainnya
Kewajiban
kepada pihak
ketiga sampai 22.184.117.314,0 10.596.508.441,0 16.060.426.368,7
6. 3.157.854.754,00 17,05 33,50 4.098.644.476,00 9,16 11,24 27,86 (65,04)
dengan akhir 0 0 5
tahun belum
terselesaikan
Kegiatan - - - - - -
7.
lanjutan
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Berdasarkan tabel tersebut di atas, dijelaskan bahwa rata-rata realisasi
pertumbuhan SiLPA selama lima tahun sebesar 3,28%, maknanya bahwa selama lima
tahun Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Saldo Kas Neraca
tahun sebelumnya menyisakan dana sebesar 3,28% dari total Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD), kontribusi terbesar dari realisasi rata-rata
pertumbuhannya bersumber dari pelampauan penerimaan dana perimbangan yaitu
sebesar 25%.
3.3. Kerangka Pendanaan Tahun 2016 – 2021
Kerangka pendanaan adalah sistematika pendanaan yang dibangun
berdasarkan pendekatan asumsi dan analisa data untuk memproyeksikan kapasitas
kemampuan keuangan daerah dalam mendanai program untuk mecapai sasaran visi
dan misi Kepala Daerah. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010, Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil
keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan
jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Langkah awal yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah sebagaimana telah
dihitung pada bagian di atas dan ke pos-pos mana sumber penerimaan tersebut akan
dialokasikan. Suatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah
setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan
yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.
Sebelum dialokasikan ke berbagai pos belanja dan pengeluaran, besaran
masing-masing sumber penerimaan memiliki kebijakan pengalokasian yang harus
diperhatikan, antara lain:
a) Penerimaan retribusi pajak diupayakan alokasi belanjanya pada program atau
kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan dimana
retribusi pajak tersebut dipungut.
b) Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang dipisahkan
dialokasikan kembali untuk upaya-upaya peningkatan kapasitas dimana dana
penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan tingkat pengembalian investasi
terbaik bagi kas daerah.
c) Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai dan
operasional rutin pemerintahan daerah.
d) Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan dimana
dana tersebut dialokasikan.
e) Penerimaan dana bagi hasil agar dialokasikan secara memadai untuk perbaikan
layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis dana bagi hasil didapat.
3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib Dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Analisis pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama
digunakan untuk memproyeksisikan pengeluaran pembiayaan dan dan pengeluaran
belanja yang utama dialokasikan sebelum pengeluaran lainnya, seperti belanja gaji
dan tunjangan PNSD, belanja bunga yang jatuh tempo, belanja bagi hasil kepada desa.
Analisa proyeksi ini berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang harus dialokasikan setiap tahun anggaran, misalnya belanja gaji dan tunjangan
dengan memperhitungkan kenaikan gaji atau kebijakan lainnya (gaji ketiga belas dan
keempat belas), accres 2,5% yang dipergunakan untuk memperhitungkan kenaikan gaji
berkala, kenaikan pangkat dan tunjangan serta perpindahan pegawai dari pemerintah
daerah lainnya masuk ke Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, hal
lainnya lagi adalah belanja Alokasi dana desa sebesar 10% yang bersumber dari total
penerimaan dana perimbangan yang diterima kabupaten setelah dikurangi dana
alokasi khusus, dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah kepada desa minimal 10%,
khusus dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah ini belum dapat dilakukan proyeksi
dikarenakan pada pendanaan masa lalu belum teralokasikan disebabkan payung
hukum (Peraturan Daerah, Peraturan Bupati ataupun ketentuntuan lainnya) belum
diterbitkan sehingga untuk proyeksi ini belum dapat dilakukan. Belanja yang wajib dan
mengikat serta prioritas dari komponen belanja langsung yaitu belanja honorarium
untuk tenaga medis dan tenaga guru, belanja jasa kantor (jasa telpon, jasa air dan jasa
listrik), belanja sewa (peralatan, tempat dan gedung kerja, dll) yang sudah ada
perjanjian sebelumnya.
Analisa lainnya yang digunakan untuk memproyeksi belanja dan pengeluaran
wajib dan mengikat serta prioritas berdasarkan realisasi pertumbuhan rata-rata
pendanaan masa lalu, berdasarkan data bahwa rata-rata realisasi pertumbuhan
belanja wajib dan mengikat serta prioritas utama pada belanja tidak langsung sebesar
8,56%, pada belanja langsung sebesar 1,95% dan pengeluaran pembiayaan sebesar
894,10% dibawah nol. Berdasarkan analisa kebijakan dan rata realisasi petumbuhan
maka proyeksi belanja dan pengeluaran pembiayaan yang bersifat dan wajib dan
mengikat serta prioritas utama dapat dilihat pada tabel.
Tabel 3.17
Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

ANGGARAN
Data Tahun Tingkat POKOK Proyeksi (Rp)
No Uraian Dasar (Rp) pertumbuhan (APBD) (Rp)
(%)
2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
A Belanja TidakLangsung 500.624.579.363 8,56 577.120.458.638,73 739,773,445,519,27 800,889,904,921.13 855,786,119,416.45 947,644,287,393.42
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 390.304.890.121 6,65 417,626,232,429.47 484,554,191,033.59 540,532,022,683.63
2 Belanja Penerimaan Anggota dan
Pimpinan DPRD serta Operasional 3.281.580.000 8,11 3,588,079,572.00 5,211,600,000.00 5,211,600,000.00 5,211,600,000.00 5,211,600,000.00
KDH/WKDH
  Tambahan Penghasilan Guru PNSD 126,191,355,300 104,571,208,000.00 104,571,208,000.00 104,571,208,000.00 104,571,208,000.00
3 Belanja Bunga 9.328.224 -553,54 - - - - -
4 Belanja bagi hasil 16.237.848.583 4,49 32,265,729,510.59 79,132,100,900.00 82,977,917,632.60 87,029,114,006.50 91,259,496,208.94
  Belanja Insentif Pajak Daerah 2,988,270,298.90 3,747,793,164.68 3,885,871,989.93 3,924,730,709.83 4,119,778,847.58
  Belanja Insentif Retribusi Daerah 1,071,965,307.35 463,644,421.00 372,286,274.97 379,732,000.47 387,326,640.48
  Belanj Hibah PILKADA 32,000,000,000.00
  Belanja bantuan Keuangan kepada
788.391.000,00 788.391.000,00 788.391.000,00 788.391.000,00 788.391.000,00
Parpol
  Belanja Bantuan keuangan kepada Desa
46,298,446,950.00 61,304,517,000.00 62,530,607,340.00 63,781,219,486.80 65,056,843,876.54
(Dana Desa APBN)
   
B Belanja Langsung 34.855.553.162 1,95 45.963.593.968,22 19,448,765,200.00 24,310,956,500.00 30,388,695,625.00 37,985,869,531.25
1 Belanja honorarium PNS khusus untuk
34.855.553.162 -0,17 36.075.497.522,67 - - - -
guru dan tenaga medis.
2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 26.913.307.021 -673,43 - - - - -
3 Belanja Jasa Kantor (khusus tagihan
bulanan kantor seperti listrik, air, 7.942.246.141 10,76 9.888.096.445,55 19,448,765,200.00 24,310,956,500.00 30,388,695,625.00 37,985,869,531.25
telepon dan sejenisnya )
4 Belanja sewa gedung kantor (yang telah
- 0,00 - - - - -
ada kontrak jangka panjangnya)
5 Belanja sewa perlengkapan dan
Peralatan Kantor (yang telah ada - 0,00 - - - - -
kontrak Jangka Panjangnya)
Dst sesuai kriteria wajib mengikat - - - - - -
ANGGARAN
Data Tahun Tingkat POKOK Proyeksi (Rp)
No Uraian Dasar (Rp) pertumbuhan (APBD) (Rp)
(%)
2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
C Pengeluaran Pembiayaan 62.538.490 -894,10 - - - - -
1 Pembentukan Dana Cadangan - 0,00 - - - - -
2 Pembayaran pokok utang 62.538.490 -894,10 - - - - -
  TOTAL BELANJA WAJIB DAN
PENGELUARAN YANG WAJIB 535.542.671.015 6,96 623.084.052.606,94 759,222,210,719.27 825,200,861,421.13 886,174,815,041.45 985,630,156,924.67
MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
3.3.2. Proyeksi Data Masa Lalu
Proyeksi data digunakan untuk meramalkan data-data pendapatan dan
penggunaan pendapatan daerah berdasarkan asumsi yang dibangun. Dalam
memproyeksi data pendapatan pendekatan asumsi yang digunakan yaitu;
1) Angka Rata-Rata Pertumbuhan Pendapatan Pada Masa Lalu;
Pendekatan dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah
memperhatikan objek pendapatan daerah, Pendapatan daerah terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain -lain Pendapatan Daerah yang
sah. Pada Tabel 3.1 rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah sebesar
15,50%, kontribusi terbesar bersumber dari lain-lain pendapatan daerah yang sah
sebesar 23,41%, kenaikan ini banyak dipengaruhi oleh penerimaan tunjangan
sertifikasi dan tambahan penghasilan guru PNSD serta penerimaan dana desa yang
bersumber dari APBN.
Rata-rata realisasi pendapatan asli daerah sebesar 19,91% dengan
kontribusi terbesar dari retribusi daerah dengan rata-rata pertumbuhan 33,23%
pertumbuhan yang tinggi ini lebih banyak dipengaruhi dari penerimaan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) yang pada tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami
peningkatan yang sangat siginifikan. Rata-rata realisasi pertubuhan dana
perimbangan sebesar 12,86%, dengan kontribusi terbesar bersumber dari
penerimaan Dana Alokasi Khusus sebesar 31,47%. Rata-rata realisasi pertumbuhan
lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 23,41%, dengan kontribusi terbesar
bersumber dari penerimaan Dana Penyesuian dan Otonomi Daerah yang di
dalamnya terdapat penerimaan tunjangan sertifikasi dan tambahan penghasilan
Guru PNSD yang berkontribusi besar dan dana desa yang bersumber dari APBN.
2) Asumsi Indikator Makro Ekonomi (Pertumbuhan Ekonomi/PDRB)
Indikator Makro Ekonomi digunakan sebagai alat ukur kemampuan daya beli
masyarakat dan kemampuan masyarakat untuk menerima penghasilan sesuai
bidangnya. Asumsi indikator makro yang digunakan yaitu; rata-rata Pertumbuhan
Ekonomi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, rata-rata pertumbuhan ekonomi
Provinsi Sulawesi Selatan, serta inflasi Provinsi Sulawesi Selatan.
Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dari
tahun 2010 sampai tahun 2014 sebesar 8,59%. Rata-rata pertumbuhan ekonomi
Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun 2010 sampai 2013 sebesar 7,96%, sedangkan
rata-rata realisasi pertumbuhan inflasi dari tahun 2010 sampai tahun 2014 sebesar
5,88%, dengan demikian proyeksi penerimaan pendapatan daerah diperkirakan
proyeksi pertumbuhannya berada pada kisaran 6 sampai 7,5%.
3) Kebijakan Ekstensifikasi dan Intensifikasi Pendapatan Daerah ;
Realisasi penerimaan yang peningkatannya setiap tahun cukup signifikan
tersebut tidak terlepas dari upaya-upaya pemerintah daerah melakukan optimalisasi
penerimaan melalui kebijakan intensifikasi dan ektensifikasi pendapatan daerah
yang meliputi;
1. Intensifikasi Pendapatan Daerah.
a. Penyederhanaan proses administrasi pemungutan dan penyempurnaan sistem
pelayanan pajak daerah dan retribusi daerah;
b. Melakukan penyesuaian aturan-aturan yang baru untuk pajak daerah dan
retribusi daerah;
c. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang peraturan-peraturan pajak
daerah dan retribusi daerah kepada masyarakat;
d. Mengoptimalkan pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan penerimaan
pendapatan daerah;
e. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar satuan perangkat daerah yang
mengelola PAD;
f. Mengoptimalkan penagihan piutang pajak daerah;
g. Meningkatkan kualitas sumber daya aparat pemungut pajak daerah dan
retribusi daerah;
h. Meningkatkan koordinasi dan melakukan konsultasi dengan pemerintah pusat
dan pemerintah provinsi terhadap dana transfer ke pemerintah daerah.
2. Ekstensifikasi Pendapatan Daerah
a. Membuat aturan-aturan dan penyesuaiannya dengan aturan-aturan yang lebih
tinggi tentang pemungutan pendapatan daerah.
b. Melakukan up-dating data objek pajak daerah dan retribusi daerah setiap saat.
c. Melakukan pengkajian terhadap tarif jenis pajak daerah dan retribusi daerah
baru yang tidak kontra produktif terhadap pencapaian kinerja perekonomian
daerah.
d. Mengembangkan kerja sama dalam hal pemanfaatan dan pengelolaan aset-
aset daerah yang memiliki nilai ekonomi sehingga memberikan kontribusi
pendapatan daerah, seperti pengelolaan kawasan wisata dan penyewaan
gedung.
4) Kebijakan Dibidang Keuangan Daerah.
Kebijakan dana perimbangan masih mengacu pada Undang-Undang Nomor
33 Tahun 2001 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang terdiri dari
kebijakan terhadap penerimaan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak, dana alokasi
umum dan dana alokasi khusus. Kebijakan dibidang keuangan negara terkait
dengan kebijakan pengalokasian dana transfer, dana desa, tunjangan sertifikasi dan
tambahan penghasilan Guru PNSD, reward pemerintah kepada pemerintah daerah
dalam biang pengelolaan keuangan daerah dalam bentuk dana insentif daerah.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dana
perimbangan yang dapat mempengaruhi penerimaan pendapatan daerah adalah dari
Dana Alokasi Umum karena dalam Gaji dan Tunjangan PNSD menjadi pembilang,
sedangkan kewenangan pendidikan menengah dialihkan ke Pemerintah Provinsi,
dengan demikian Gaji dan Tunjangan Guru SMA/SMK dan sederajat akan dialihkan
ke Pemerintah Provinsi sehingga akan mengurangi penerimaan Dana Alokasi Umum
ke Pemerintah Kabupaten/Kota, dampak lain dengan dialihkannya beberapa
kewenangan pemerintah kabupaten/kota baik ke pemerintah pusat maupun ke
pemerintah provinsi diperkirakan akan berimbas pada Penerimaan Dana Alokasi
Khusus. Namun demikian pada tahun anggaran 2016, Direktorat Jenderal
Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan Republik Indonesia meluncurkan
penghitungan Dana Alokasi Khusus menganut Sistem Proposal Based, sehingga
masing-masing daerah berlomba untuk berinovasi sesuai dengan kewenngannya
dalam mengusulkan program dan kegiatan pendanaan Dana Alokasi Khusus. Selain
itu pula, DAK tidak lagi membiayai kegiatan yang bersifat fisik akan tetapi juga
membiayai Non Fisik.
Berdasarkan analisis tersebut di atas, maka Peningkatan kapasitas fiskal
daerah akan terus ditingkatkan, melalui peningkatan intensitas dan efektifitas
program ekstensifikasi dan intensifikasi pendapatan daerah sesuai dengan
kewenangan, potensi pendapatan daerah yang dimiliki, berdasarkan aspek keadilan
dan kepatutan serta kemampuan masyarakat, oleh karena itu penerimaan pajak dan
retribusi daerah yang memiliki potensi yang besar akan semakin didorong untuk
menopang pembangunan di Kabupaten Pangk ajene dan Kepulauan. Beberapa
strategi yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan, antara lain;
1. Penyusaian regulasi sebagai dasar hukum pemungutan dan penguatan
pengelolaan pemungutan;
2. Penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia petugas pemungut pajak dan
retribusi daerah;
3. Penggalian potensi pendapatan baru sesuai kewenangan yang diberikan oleh
peraturan perundang-undangan terutama yang bersumber diluar dari pajak dan
retribusi daerah;
4. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pendapatan daerah
melalui sistem informasi yang berbasis teknologi;
5. Mendorong sistem pembayaran yang langsung ke Bank/lembaga keuangan;
6. Meningkatkan koordinasi, kerjasama dan dukungan antar SKPD yang terkait
dengan pengelolaan pendapatan daerah;
7. Meningkatkan evaluasi dan monitoring melalui sistem pengawasan melekat atas
pemungutan pajak dan retribusi daerah;
8. Meningkatkan dan mendorong partisipasi pihak ketiga utamanya perusahan -
perusahaan tambang untuk penyediaan pendanaan pembangunan derah dalam
bentuk CSR.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka proyeksi pendapatan dapat
dilihat pada tabel berikut;
Tabel 3.18
Proyeksi Pendapatan Daerah
PROYEKSI TAHUN ANGGARAN
URAIAN 2017 2018 2019 2020 2021

PENDAPATAN 1.302.402.646.186,73 1.415.419.658.382,00 1.470.518.104.348,63 1.528.056.249.207,15 1.592.362.508.990,81


   
PENDAPATAN ASLI
160.534.988.779,22 221.648.417.280,55 235.043.964.127,15 249.685.532.918,02 268.812.690.344,35
DAERAH
      Pendapatan Pajak
75.456.757.472,53 76.947.960.190,53 77.717.439.798,67 78.494.614.196,66 82.395.576.951,60
Daerah
      Hasil Retribusi Daerah 7.087.117.361,00 7.299.730.881,83 7.445.725.499,47 7.594.640.009,46 7.746.532.809,65
      Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang 10.550.000.000,00 14.000.000.000,00 14.140.000.000,00 14.281.400.000,00 14.424.214.000,00
Dipisahkan
     
Lain-lain Pendapatan
67.441.113.945,69 123.400.726.208,19 135.740.798.829,01 149.314.878.711,91 164.246.366.583,10
Asli Daerah yang Sah
    DANA PERIMBANGAN 1.019.513.249.259,51 1.063.364.145.000,00 1.102.022.312.326,00 1.142.334.276.065,02 1.184.638.098.089,45
      Bagi Hasil Pajak/Bagi
32.195.418.000,00 38.547.034.000,00 39.566.502.576,00 40.357.832.627,52 41.164.989.280,07
Hasil Bukan Pajak
      Dana Alokasi Umum 723.914.240.259,51 752.773.975.000,00 790.412.673.750,00 829.933.307.437,50 871.429.972.809,38
      Dana Alokasi Khusus 263.403.591.000,00 272.043.136.000,00 272.043.136.000,00 272.043.136.000,00 272.043.136.000,00
    LAIN-LAIN PENDAPATAN
122.354.408.148,00 130.407.096.101,45 133.451.827.895,48 136.036.440.224,11 138.911.720.557,02
DAERAH YANG SAH
Dana Darurat - - - - -

Pendapatan Hibah 2.298.898.299,00 1.100.000.000,00 1.100.000.000,00 1.100.000.000,00 1.100.000.000,00

Dana Bagi Hasil Pajak


dari Provinsi dan
46.534.825.049,00 49.861.566.301,45 51.578.797.627,48 52.810.373.580,03 54.306.581.051,63
Pemerintah Daerah
Lainnya
PROYEKSI TAHUN ANGGARAN
URAIAN 2017 2018 2019 2020 2021

Dana Penyesuaian dan


63.379.672.000,00 69.304.517.000,00 70.530.607.340,00 71.781.219.486,80 73.056.843.876,54
Otonomi Khusus

Bantuan Keuangan dari


Provinsi atau
10.141.012.800,00 10.141.012.800,00 10.242.422.928,00 10.344.847.157,28 10.448.295.628,85
Pemerintah Daerah
Lainnya
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
3.3.3. Perhitungan Kerangka Pendanaan
Penghitungan kerangka pendanaan merupakan analisa proyeksi pendanaan
yang digunakan untuk mengalokasikan pendanaan berdasarkan Prioritas Pertama,
Prioritas Kedua dan Prioritas ketiga. Untuk menentukan alokasi pendanaan prioritas
pertama, kedua dan ketiga, maka terlebih dahulu harus mengetahui kapasitas riil
kemampuan keuangan daerah. Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah adalah
sejumlah dana yang bersumber dari pendapatan daerah, pencairan dana cadangan,
sisa lebih riil perhitungan anggaran setelah dikurangi dengan belanja dan
pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan mengikat.
Untuk melakukan analisa proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan
daerah, terlebih dahulu dilakukan penghitungan kapasitas riil kemampuan keuangan
daerah dengan rumusan jumlah penerimaan yang terdiri dari jumlah pendapatan
ditambah dengan pencairan dana cadangan dikurangi pengeluaran dan belanja
wajib dan mengikat serta prioritas utama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut;

Tabel 3.19
Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Untuk Mendanai Pembangunan
Proyeksi
No Uraian Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1. Pendapatan 1.397.474.730.659 1.426.090.842.388,17 1.474.018.104.348,63 1.531.056.249.207,15 1.594.412.508.990,81

Pencairan
dana
2.          
cadangan
(sesuai Perda)

Sisa Lebih Riil


3. Perhitungan - - - - -
Anggaran

Total
1.397.474.730.659 1.426.090.842.388,17 1.474.018.104.348,63 1.531.056.249.207,15 1.594.412.508.990,81
penerimaan

Dikurangi:
Belanja dan
Pengeluaran
Pembiayaan
yang Wajib
4. 701.484.733.689,20 759.222.210.719,27 825.200.861.421,13 886.174.815.041,45 985.630.156.924,67
dan Mengikat
serta Prioritas
Utama

Kapasitas riil
5. kemampuan 695.989.996.969,76 666.868.631.668,91 648.817.242.927,49 644.881.434.165,71 608.782.352.066,14
keuangan
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Berdasarkan tabel tersebut di atas bahwa, Pencairan Dana Cadangan tidak
diproyeksikan dikarenakan selama ini Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan belum menetapkan dalam bentuk peraturan daerah berdasarakan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran juga
tidak diproyeksikan dikarenakan diasumsikan penggunaan dana sesuai dengan total
penerimaan pendapatan daerah yang digunakan untuk mendanai pembangunan.
Setelah diketahui kapasitas riil kemampuan keuangan daerah maka
selajutnya dilakukan analisa dan penghitungan proyeksi alokasi total belanja yang
akan digunakan untuk menghitungkan penggunaan kapasitas riil kemampuan
keuangan daerah.
Analisa dan penghitungan proyeksi belanja daerah dilakukan dengan pendekatan;
1. Asumsi indikator makro ekonomi
Indikator Makro Ekonomi digunakan sebagai alat ukur kemampuan daya beli
masyarakat dan kemampuan masyarakat untuk menerima penghasilan sesuai
bidangnya. Asumsi indikator makro yang digunakan yaitu; rata-rata Pertumbuhan
Ekonomi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, rata-rata pertumbuhan ekonomi
Provinsi Sulawesi Selatan, serta inflasi provinsi sulawesi selatan.
2. Kebijakan pembiayaan daerah
Kebijakan pembiayaan daerah terkait dengan pengeluaran pembiayaan
daerah, yang didalamnya terdapat pengeluaran pembiayaan yang diakibatkan
pengeluaran belanja masa lalu yang belum diselesaikan pada tahun anggaran
tersebut sehingga menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk mengeluarkannya
pada tahun anggaran berikutnya. Pengeluaran pembiayaan terdiri dari; penyertaan
modal (investasi), pembayaran pokok utang, dan pemberian pinjaman daerah.
Kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah akan mengurangi alokasi total
belanja daerah pada tahun-tahun anggaran berjalan.
3. Tingkat pertubuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama.
Berdasarkan data realisasi rata-rata pertumbuhan pengeluaran wajib dan
mengikat serta prioritas utama sebesar 894,90% dibawah nol, hal ini menunjukkan
bahwa kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan setiap
tahunnya mengalami penurunan, dan itu digunakan hanya untuk melakukan
pembayaran pokok utang yang akan berakhir pada tahun anggaran 2016, sehingga
tahun anggaran 2017 sudah tidak dialokasikan lagi, kecuali bila dalam perjalanan
pengelolaan keuangan daerah terdapat kebijakan untuk melaksanakan pengeluaran
wajib dan mengikat serta prioritas utama yang dilakukan pada tahun anggaran 2016.
4. Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi belanja tidak langsung dan belanja
pendidikan.
Kebijakan pemerintah yang terkait dengan alokasi belanja tidak langsung
yaitu; pembayaran gaji dan tunjangan, pembayaran tunjangan sertifikasi dan
tambahan penghasilan Guru PNSD, Alokasi Dana Desa, Dana Bagi Hasil Pajak dan
Retribusi Daerah kepada pemerintah desa, belanja hibah kepada penyelenggaran
Pemilihan Umum, baik Bupati/Wakil Bupati, Gubernur/Wakil Gubernur,
Presiden/Wakil Presiden maupaun Legislatif. Sedangkan kebijakan pemerintah
terhadap belanja pendidikan masih digunakan Undang-undang Nomor 20 Tahun
2006 tentang Pendidikan Nasional yang mengamanatkan alokasi belanja pendidikan
sebesar 20% diluar gaji dan tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan.
Berdasarkan asumsi tersebut diatas maka, proyeksi belanja daerah dapat
digambarkan sebagai berikut;
1. Total belanja daerah akan tumbuh sebesar 6% sampai 6,5%.
2. Belanja tidak langsung tetap akan mendapatkan proporsi yang lebih besar
dibandingkan dengan belanja langsung, yakni perbandingannya antara 60%
belanja tidak langsung dan 40% belanja langsung dari total belanja.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 3.20
Proyeksi Belanja Daerah

Uraian Tahun anggaran 2017 Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2019 Tahun Anggaran 2020 Tahun Anggaran 2021
Total Belanja 1,312,402,646,186,73 1,421,090,842,382.00 1,474,018,104,348,62 1,531,056,249,207.15 1,594,412,508,990,81
Belanja Tidak
687,696,911,492,65 751,066,340,277.28 812,914,904,921.13 869,661,119,416,45 1,963,349,287,393.42
Langsung
Belanja Langsung 624,705,734,694.08 670,024,502,104.73 661,103,199,427.49 661,395,129,790,70 631,063,221,597.39
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Berdasarkan tabel proyeksi tersebut maka, dilakukan proyeksi penggunaan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah, untuk
mendapatkan alokasi belanja prioritas pertama dan belanja prioritas kedua, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 3.21
Rencana Penggunaan Kapasitas Rill Kemapuan Keuangan Daerah

PROYEKSI TAHUN ANGGARAN


No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Kapasitas riil kemampuan
I 659.989.996.970 666.868.631.668,91 648.817.242.927,49 644.881.434.165,71 608.782.352.066,14
keuangan
Rencana alokasi
pengeluaran prioritas I
II.a Belanja Langsung 696.640.473.567,41 670.024.502.104,73 661.103.199.427,49 661.395.129.790,70 631.063.221.597,39
Pembentukan dana
II.b 0 0 0 0 0
cadangan
Dikurangi:
Belanja Langsung yang wajib
II.c dan mengikat serta prioritas 45.963.593.968 19.448.765.200,00 24.310.956.500,00 30.388.695.625,00 37.985.869.531,25
utama

Pengeluaran pembiayaan
II.d yang wajib mengikat serta - - - - -
prioritas utama

Total Rencana Pengeluaran


II 614.054.023.963 650.575.736.904,73 636.792.242.927,49 631.006.434.165,70 593.077.352.066,14
Prioritas I (II.a+II.b-II.c-II.d)
Sisa kapasitas riil
kemampuan keuangan
daerah setelah menghitung 81.935.973.007 16.292.894.764,18 12.025.000.000,00 13.875.000.000,00 15.705.000.000,00
alokasi pengeluaran prioritas
I (I-II)
Rencana alokasi
pengeluaran prioritas II
PROYEKSI TAHUN ANGGARAN
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

III.a Belanja Tidak Langsung 737.457.112.728 751.066.340.277,27 812.914.904.921,13 869.661.119.416,45 963.349.287.393,42

Dikurangi:

Belanja tidak langsung yang


III.b wajib dan mengikat serta 655.521.139.721 739.773.445.519,27 812.914.904.921,13 869.661.119.416,45 963.349.287.393,42
prioritas utama

Total rencana pengeluaran


III 81.935.973.007 11.292.894.758,00 12.025.000.000,00 13.875.000.000,00 15.705.000.000,00
prioritas II (III.a-III.b)

Surplus anggaran riil atau


0,00 5,000,000,006,18 0,00 0,00 (0,00)
Berimbang (I-II-III)*
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Berdasarkan tabel tersebut di atas, penggunaan kapasitas riil kemampuan
keuangan daerah menganut anggaran berimbang, artinya bahwa jumlah total penerimaan
pendapatan sama dengan jumlah total belanja.
Selanjutnya analisa kerangka pendanaan diarahkan untuk memproyeksikan
penggunaan belanja berdasarkan Kelompok Prioritas yang terdiri dari;
Prioritas I
Prioritas I merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau
program unggulan (dedicated) Kepala Daerah sebagaimana diamanatkan dalam
RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh
daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan 20% (dua
puluh persen).
Program prioritas I harus berhubungan langsung dengan kepentingan publik,
bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat
yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang
tinggi pada capaian visi dan misi daerah. Disamping itu, prioritas I juga
diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Prioritas II
Program Prioritas II merupakan program prioritas ditingkat SKPD yang
merupakan penjabaran dari analisis per urusan . Suatu prioritas II berhubungan
dengan program/kegiatan unggulan SKPD yang paling berdampak luas pada
masing-masing segementasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan
permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan
fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan
dengan itu.
Prioritas III
Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-
belanja tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja
bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan kepada
provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa serta belanja tidak terduga.
Pengalokasian dana pada prioritas III harus memperhatikan (mendahulukan)
pemenuhan dana pada prioritas I dan II terlebih dahulu untuk menunjukkan urutan
prioritas yang benar.
Berdasarkan pengelompokkan tersebut di atas, maka diproyeksikan alokasi anggaran
masing–masing kelompok prioritas dalam bentuk tabel sebagai berikut;
Tabel 3.22
Kapasitas Rill Kemampuan Keuangan Daerah

Alokasi Anggaran

No Jenis Dana Tahun Anggaran 2017 Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V
% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp
1. Prioritas I 50,00 656.201.323.093,37 50,00 710.545.421.191,00 50,00 7.009.052.174,31 50,00 765.528.124.603,57 50,00 797.206.254.495,41

2. Prioritas II 40,00 524.961.058.474,69 40,00 568.436.336.952,80 40,00 589.607.241.739,45 40,00 612.422.499.682,86 40,00 637.765.003.596,33

3. Prioritas III 10,00 131.240.264.618,67 10,00 142.109.084.238,20 10,00 147.401.810.434,86 10,00 153.105.624.920,72 10,00 159.441.250.899,08

Total 100 1.312.402.646.186,73 100 1.421.090.842.382,00 100 1.474.018.104.348,62 100 1.531.056.249.207,15 100 1.594.412.508.990,81
Sumber : Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Kerangka pendanaan alokasi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah yang dialokasikan untuk membiayai program prioritas I, II, dan
III didistribusikan keseluruh perangkat daerah pemda Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.23
ALOKASI ANGGARAN PERANGKAT DAERAH UNTUK RANCANGAN AKHIR RPJMD TAHUN 2017-2021

Tahun 2015 Proyeksi Belanja Jumlah


No
Unit Kerja Belanja 2016 2017 2018 2019 2020 2021
.
Langsung

107,028,790,525.6 111,087,472,540.0 115,911,472,000.0 116,439,299,200.0 113,559,373,807.2


1 Dinas Pendidikan 67,743,896,136.30 79,492,860,540.50 604,234,374,224.08
6 0 0 0 8
106,976,857,838.0 173,180,700,838.1 177,840,114,373.8 190,347,498,523.5 195,423,825,714.6 191,034,734,229.9
2 Dinas Kesehatan 49,002,476,756.00 1,057,860,045,211.46
0 9 5 1 5 5
3 Rumah Sakit Umum Daerah 32,383,956,257.00 23,056,313,693.31
142,218,502,032.9 241,269,526,687.3 132,434,777,826.3 121,372,184,000.0
4 Dinas Pekerjaan Umum 93,736,143,125.00 89,236,143,125.00 94,236,143,125.00 772,284,917,888.69
8 7 2 0
5 Dinas Penataan Ruang 38,930,444,700.00 44,826,399,101.00 51,807,285,884.62 32,516,448,425.00 23,600,000,000.00 23,600,000,000.00 20,600,000,000.00 196,950,133,410.62
Dinas Perumahan dan Kawasan
6 4,006,574,338.08 23,142,776,000.00 23,350,000,000.00 23,100,000,000.00 23,100,000,000.00 96,699,350,338.08
Permukiman
7 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 802,965,000.00 666,460,950.00 631,233,932.70 454,400,000.00 1,200,000,000.00 1,000,000,000.00 1,500,000,000.00 5,452,094,882.70
8 Satuan Polisi Pamong Praja 2,511,305,000.00 3,266,783,150.00 2,492,646,320.65 3,095,115,000.00 3,450,000,000.00 3,450,000,000.00 4,450,000,000.00 20,204,544,470.65
9 Dinas Sosial 13,881,428,000.00 12,121,585,240.00 4,781,464,010.20 6,735,380,000.00 7,803,797,627.48 7,962,431,672.51 7,803,797,627.48 47,208,456,177.67
10 Dinas Ketenagakerjaan 1,854,460,321.05 2,899,458,500.00 6,172,942,416.74 6,172,942,416.74 6,580,260,916.74 23,680,064,571.27
Dinas Pemberdayaan Perempuan
11 - - 1,435,113,388.25 1,744,385,000.00 1,999,436,882.40 1,999,436,882.40 1,999,436,882.40 9,177,809,035.45
dan Perlindungan Anak
12 Dinas Ketahanan Pangan 4,813,413,000.00 4,545,132,790.00 1,170,615,500.00 1,849,900,000.00 2,405,946,690.72 2,655,946,690.72 2,140,000,000.00 14,767,541,671.44
13 Dinas Pertanahan - - 2,643,229,000.00 9,577,650,000.00 9,000,000,000.00 4,500,000,000.00 2,000,000,000.00 27,720,879,000.00
14 Dinas Lingkungan Hidup 3,688,520,000.00 4,309,061,600.00 11,135,018,138.42 9,514,260,000.00 10,216,847,000.00 10,216,847,000.00 10,216,847,000.00 55,608,880,738.42
Dinas Kependudukan dan
15 1,471,000,000.00 1,920,930,000.00 1,541,103,308.00 2,348,472,000.00 2,715,872,000.00 2,715,872,000.00 2,465,872,000.00 13,708,121,308.00
Pencatatan Sipil
DinasPemberdayaan Masyarakat
16 2,550,338,000.00 2,816,780,540.00 1,981,589,663.70 2,211,876,000.00 2,900,000,000.00 2,900,000,000.00 2,500,000,000.00 15,310,246,203.70
dan Desa
Dinas Pengendalian Penduduk dan
17 2,934,594,402.00 3,430,324,681.90 2,393,323,392.00 5,818,365,000.00 7,039,290,000.00 7,039,290,000.00 5,539,290,000.00 31,259,883,073.90
Keluarga Berencana
18 Dinas Perhubungan 7,322,078,400.00 11,039,755,072.00 4,890,769,941.04 5,534,655,000.00 6,196,441,000.00 6,196,441,000.00 6,196,441,000.00 40,054,503,013.04
Dinas Komunikasi dan Informatika
19 1,071,080,000.00 6,171,050,000.00 4,300,000,000.00 4,300,000,000.00 4,300,000,000.00 20,142,130,000.00

Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil


20 7,580,349,162.73 9,687,609,805.07 891,975,593.20 1,132,985,000.00 2,000,000,000.00 3,500,000,000.00 2,542,814,000.00 19,755,384,398.27
dan Menengah
21 Dinas Perdagangan 6,260,380,203.80 5,204,683,575.00 6,389,496,896.90 6,764,918,896.25 2,712,729,848.80 27,332,209,420.75
Dinas Penanaman Modal dan
22 1,736,855,000.00 2,141,589,650.00 1,584,643,649.00 2,583,084,916.00 2,807,999,407.40 2,549,468,191.89 2,193,766,352.07 13,860,552,166.36
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Tahun 2015 Proyeksi Belanja Jumlah
No
Unit Kerja Belanja 2016 2017 2018 2019 2020 2021
.
Langsung

23 Dinas Pemuda dan Olahraga 6,892,966,601.09 8,479,444,078.90 4,156,789,667.35 6,588,775,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 3,000,000,000.00 32,225,008,746.25
24 Dinas Statistik - - 747,528,000.00 1,059,805,822.16 1,400,000,000.00 1,500,000,000.00 1,500,000,000.00 6,207,333,822.16
25 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 542,390,000.00 500,183,700.00 377,598,395.93 973,400,000.00 1,500,000,000.00 1,500,000,000.00 1,300,000,000.00 6,151,182,095.93
26 Dinas Perikanan 29,748,132,321.20 23,565,759,826.60 15,094,287,615.73 10,765,309,864.72 12,737,237,540.00 13,337,237,540.00 11,599,377,196.96 87,099,209,584.01
27 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 4,056,155,800.00 5,666,609,314.00 5,555,977,359.10 6,547,242,000.00 6,012,135,894.34 6,012,135,894.34 4,512,135,894.34 34,306,236,356.12
28 Dinas Pertanian 23,233,605,480.00 27,984,532,548.40 15,634,368,453.38 10,269,815,000.00 11,967,378,750.00 12,629,629,893.20 10,467,378,750.00 88,953,103,394.98
29 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah - - - - - - - -
Kepala Daerah dan Wakil Kepala
30 - - - - - - - -
Daerah
28,724,622,587.99
31 Sekretariat Daerah 34,562,421,053.00 32,547,234,018.99 35,546,309,590.84 23,895,609,948.00 23,895,609,948.00 23,895,609,948.00 168,504,996,041.83
7
32 Sekretariat DPRD 14,663,700,000.00 14,106,871,000.00 14,852,403,636.73 17,753,250,000.00 17,000,000,000.00 17,000,000,000.00 15,723,906,002.75 96,436,430,639.48
Badan Penanggulangan Bencana
33 6,019,500,000.00 6,846,185,000.00 4,811,524,574.90 3,952,355,000.00 4,000,000,000.00 4,000,000,000.00 4,000,000,000.00 27,610,064,574.90
Daerah
34 Dinas Pemadam Kebakaran - - 6,751,513,196.00 8,401,955,000.00 7,248,350,000.00 7,248,350,000.00 6,748,350,000.00 36,398,518,196.00
35 Kecamatan Pangkajene 205,550,000.00 1,285,550,000.00 2,167,355,000.00 3,203,300,000.00 3,303,300,000.00 3,353,300,000.00 3,353,300,000.00 16,666,105,000.00
36 Kecamatan Minasate'ne 191,030,000.00 911,030,000.00 1,527,938,950.00 2,236,890,000.00 2,336,890,000.00 2,386,890,000.00 2,386,890,000.00 11,786,528,950.00
37 Kecamatan Balocci 191,030,000.00 671,030,000.00 996,664,500.00 1,528,500,000.00 1,628,500,000.00 1,678,500,000.00 1,678,500,000.00 8,181,694,500.00
38 Kecamatan Tondong Tallasa 309,738,800.00 309,738,800.00 290,512,000.00 447,200,000.00 547,200,000.00 597,200,000.00 597,200,000.00 2,789,050,800.00
39 Kecamatan Bungoro 202,525,000.00 562,525,000.00 945,912,000.00 1,349,708,000.00 1,449,708,000.00 1,499,708,000.00 1,499,708,000.00 7,307,269,000.00
40 Kecamatan Labakkang 205,550,000.00 685,550,000.00 1,065,673,500.00 1,588,120,000.00 1,688,120,000.00 1,738,120,000.00 1,738,120,000.00 8,503,703,500.00
41 Kecamatan Ma'rang 190,425,000.00 670,425,000.00 1,055,189,700.00 1,618,200,000.00 1,718,200,000.00 1,768,200,000.00 1,768,200,000.00 8,598,414,700.00
42 Kecamatan Segeri 190,425,000.00 670,425,000.00 1,026,600,000.00 1,537,340,000.00 1,637,340,000.00 1,687,340,000.00 1,687,340,000.00 8,246,385,000.00
43 Kecamatan Mandalle 190,425,000.00 190,425,000.00 214,159,550.00 353,000,000.00 453,000,000.00 503,000,000.00 503,000,000.00 2,216,584,550.00
44 Kecamatan Liukang Tupabbiring 190,630,000.00 430,630,000.00 663,240,000.00 965,500,000.00 1,065,500,000.00 1,140,500,000.00 1,140,500,000.00 5,405,870,000.00
Kecamatan Liukang Tupabbiring
45 190,630,000.00 190,630,000.00 247,865,000.00 388,000,000.00 488,000,000.00 563,000,000.00 563,000,000.00 2,440,495,000.00
Utara
46 Kecamatan Liukang Tangaya 193,050,000.00 313,050,000.00 495,600,000.00 723,851,000.00 823,851,000.00 898,851,000.00 898,851,000.00 4,154,054,000.00
47 Kecamatan Liukang Kalmas 193,050,000.00 313,050,000.00 480,077,000.00 709,250,000.00 809,250,000.00 884,250,000.00 884,250,000.00 4,080,127,000.00
48 Kelurahan Tumampua 120,000,000.00 - - - - - - -
49 Kelurahan Jagong 120,000,000.00 - - - - - - -
50 Kelurahan Pa'doang-Doangan 120,000,000.00 - - - - - - -
51 Kelurahan Mappasaile 120,000,000.00 - - - - - - -
52 Kelurahan Pa'bundukang 120,000,000.00 - - - - - - -
53 Kelurahan Anrong Appaka 120,000,000.00 - - - - - - -
54 Kelurahan Sibatua 120,000,000.00 - - - - - - -
55 Kelurahan Bonto Perak 120,000,000.00 - - - - - - -
56 Kelurahan Tekolabbua 120,000,000.00 - - - - - - -
57 Kelurahan Minasatene 120,000,000.00 - - - - - - -
58 Kelurahan Kalabbirang 120,000,000.00 - - - - - - -
59 Kelurahan Bontoa 120,000,000.00 - - - - - - -
Tahun 2015 Proyeksi Belanja Jumlah
No
Unit Kerja Belanja 2016 2017 2018 2019 2020 2021
.
Langsung

59 Kelurahan Bontoa 120,000,000.00 - - - - - - -


60 Kelurahan Biraeng 120,000,000.00 - - - - - - -
61 Kelurahan Bonto Kio 120,000,000.00 - - - - - - -
62 Kelurahan Bonto Langkasa 120,000,000.00 - - - - - - -
63 Kelurahan Balleanging 120,000,000.00 - - - - - - -
64 Kelurahan Balocci Baru 120,000,000.00 - - - - - - -
65 Kelurahan Tonasa 120,000,000.00 - - - - - - -
66 Kelurahan Kassi 120,000,000.00 - - - - - - -
67 Kelurahan Sapanang 120,000,000.00 - - - - - - -
68 Kelurahan Samalewa 120,000,000.00 - - - - - - -
69 Kelurahan Boriappaka 120,000,000.00 - - - - - - -
70 Kelurahan Labakkang 120,000,000.00 - - - - - - -
71 Kelurahan Mangallekana 120,000,000.00 - - - - - - -
72 Kelurahan Pundata Baji 120,000,000.00 - - - - - - -
73 Kelurahan Bori Masunggu 120,000,000.00 - - - - - - -
74 Kelurahan Bonto-bonto 120,000,000.00 - - - - - - -
75 Kelurahan Talaka 120,000,000.00 - - - - - - -
76 Kelurahan Ma'rang 120,000,000.00 - - - - - - -
77 Kelurahan Attang Salo 120,000,000.00 - - - - - - -
78 Kelurahan Segeri 120,000,000.00 - - - - - - -
79 Kelurahan Bonto Matene 120,000,000.00 - - - - - - -
80 Kelurahan Bone 120,000,000.00 - - - - - - -
81 Kelurahan Bawasalo 120,000,000.00 - - - - - - -
82 Kelurahan Mattiro Sompe 120,000,000.00 - - - - - - -
83 Kelurahan Mattiro Bintang 120,000,000.00 - - - - - - -
84 Kelurahan Sapuka 120,000,000.00 - - - - - - -
85 Kelurahan Kalu-Kalukuang 120,000,000.00 - - - - - - -
86 Inspektorat Kabupaten 1,910,190,500.00 1,910,190,500.00 2,891,754,510.00 3,087,970,000.00 4,500,000,000.00 4,500,000,000.00 3,000,000,000.00 19,889,915,010.00
Badan Perencanaan Pembangunan
87 4,672,782,000.00 4,899,110,558.88 5,152,492,000.00 6,270,000,000.00 6,400,000,000.00 6,400,000,000.00 5,209,711,767.41 34,331,314,326.29
Daerah
88 Badan Pengelola Keuangan Daerah 4,645,502,275.18 4,605,766,888.40 5,086,105,884.00 5,420,000,000.00 5,750,000,000.00 5,750,000,000.00 4,000,000,000.00 30,611,872,772.40
89 Badan Pendapatan Daerah 4,984,202,000.00 3,760,487,660.00 3,915,619,717.00 4,330,930,000.00 5,000,444,725.00 5,000,444,725.00 4,500,444,725.00 26,508,371,552.00
Badan Kepegawaian, Pendidikan,
90 4,310,262,500.00 3,827,517,875.00 3,914,924,103.40 4,490,725,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 3,350,000,000.00 25,583,166,978.40
dan Pelatihan Daerah
Badan Penelitian dan
91 - - 1,358,905,000.00 1,904,772,500.00 2,200,000,000.00 2,200,000,000.00 1,885,941,523.20 9,549,619,023.20
Pengembangan Daerah
92 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 5,622,689,380.00 6,473,412,185.40 - - - - - 6,473,412,185.40
93 Dinas Pertambangan dan Energi 4,405,087,500.00 3,856,222,625.00 - - - - - 3,856,222,625.00
576,330,662,446.8 696,052,593,514.5 624,705,734,694.0 670,024,502,104.7 661,103,199,427.4 661,395,129,790.7 631,063,221,597.3
  JUMLAH 3,944,344,381,128.90
4 2 8 3 9 0 8
BAB IV

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam
proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang
telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu-isu yang tepat dan bersifat strategis
meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara
moral dan etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan.
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas
(daerah/masyarakat) dimasa yang akan datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu
strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang
lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilang peluang untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Karakteristik suatu isu
strategis merupakan kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang,
mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian dan menentukan tujuan.
Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis
terhadap berbagai fakta dan informasi yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu
strategis.
4.1 Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah
Arah kebijakan pembangunan jangka panjang Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan seperti termuat dalam RPJPD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun
2005-2025 perlu untuk ditelaah mengingat arahan dan amanat regulasi. Adapun tahapan
pembangunan dalam RPJPD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2005-2025,
yang terdiri dari:
1. Tahapan Pembangunan Jangka Menengah Daerah I (Tahun 2005-2009)
2. Tahapan Pembangunan Jangka Menengah Daerah II (Tahun 2010-2014)
3. Tahapan Pembangunan Jangka Menengah Daerah III (Tahun 2015-2019)
4. Tahapan Pembangunan Jangka Menengah Daerah IV (Tahun 2020-2024)
Dimana berdasarkan tahapan tersebut, penyusunan RPJMD Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan Tahun 2016-2021 masuk kedalam 2 tahapan yaitu Tahapan Pembangunan
Jangka Menengah Daerah III (Tahun 2015-2019) dan Tahapan Pembangunan Jangka
Menengah Daerah IV (Tahun 2020-2024).
Permasalahan penting atau isu strategis pembangunan yang perlu menjadi perhatian
sebagaimana termuat dalam RPJPD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2005-
2025 adalah terkait dengan:
1. Kemiskinan, pengangguran dan rendahnya kualitas SDM. Sejalan dengan trend
pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dalam lima tahun terakhir, maka
pembangunan yang akan datang masih dihadapkan pada permasalahan kemiskinan,
pengangguran, dan kualitas SDM masyarakat yang kurang siap bersaing di era
global yang makin kompetitif mengingat secara umum kondisi masyarakat Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan berada di bawah garis kemiskinan.
2. Belum optimalnya Pengelolaan Sumber Daya Alam. Sumber daya alam yang dimiliki
oleh Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tergolong melimpah, untuk itu
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam agar dioptimalkan guna menunjang
pembangunan di segala bidang. Dengan kondisi Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan adalah Kabupaten berbasis kepulauan Kabupaten yang memiliki potensi
kelautan dan perikanan yang sangat besar dan beragam khususnya perikanan
tangkap dan perikanan budidaya dengan tingkat produksi yang meningkat dari tahun-
ke tahun.
3. Kualitas dan kuantitas infrastruktur belum memadai. Di sisi lain terkait pembangunan
infrastruktur wilayah masih dihadapkan beberapa kelemahan seperti masih kurang
optimalnya pengaturan dalam pembangunan infrastruktur, kepedulian dan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan permukiman masih kurang, kondisi infrastruktur
permukiman seperti air minum, drainase, persampahan maupun air limbah belum
memadai, infrastruktur pelabuhan masih kurang maupun pengelolaan potensi air
permukaan belum optimal untuk menampung kelebihan air pada musim hujan melalui
pembangunan embung, bendung dan check dam.
4. Rendahnya Minat Investasi. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mempunyai
potensi penanaman modal yang cukup terbuka yang sebagian besar didorong oleh
adanya daya tarik potensi sumberdaya baik sumberdaya alam maupun sumberdaya
manusia dari tersedianya jumlah tenaga kerja yang memadai dan murah yang juga
menjadi daya tarik pasar konsumsi. Pernyataan ini dapat diperkuat dengan kondisi
eksisting Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang memiliki potensi sumberdaya
yang sangat besar berbasis sumberdaya alam seperti potensi pertambangan galian
C, potensi kelautan dan perikanan serta potensi pertanian dan kehutanan disamping
pula potensi daya tarik wisata berbasis sumberdaya alam.
5. Globalisasi dan Perdagangan Bebas. Beberapa permasalahan yang menjadi fokus
perhatian bagi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan adanya globalisasi
dan perdagangan bebas adalah kurang siapnya sektor usaha dalam menghadapi
iklim persaingan yang sangat ketat. Yang menjadi akar permasalahan sektor usaha di
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah lemahnya kualitas SDM terutama
pengusaha maupun tenaga kerja yang mayoritas kurang menguasai teknologi dan
inovasi serta akses permodalan yang terbatas. Kendala- kendala ini menyebabkan
efisiensi dan kualitas produksi sektor usaha kurang mampu bersaing dengan negara
lain yang mampu menghasilkan barang dan jasa yang lebih baik dan murah.
6. Krisis energi. Sebagai daerah yang sedang berkembang, pertumbuhan penduduk
dan industri di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan menuntut adanya ketersediaan
energi dalam jumlah yang cukup. Sementara itu, energi minyak bumi dan gas alam
yang tersedia jumlahnya semakin terbatas dan jenis energi tersebut sifatnya tidak
dapat diperbaharui. Fakta empiris selama ini telah banyak membuktikan bahwa
keterbatasan ketersediaan energi, bukan saja menyebabkan harga energi di pasaran
menjadi makin mahal, tetapi juga menyebabkan efek domino terhadap peningkatan
harga kebutuhan masyarakat yang lain. Salah satu dampak yang selalu terjadi akibat
adanya krisis energi adalah harga satuan energi semakin tidak terkendali terutama
BBM dan listrik yang akan menyebabkan kekurangan energi di berbagai daerah
karena ketidakmampuannya untuk membeli atau memproduksi energi. Ancaman
krisis energi juga menyebabkan terbukanya potensi konflik sosial sebagai akibat
meningkatnya jumlah orang miskin dan bertambahnya pengangguran.
7. Kerusakan lingkungan. Pembangunan lingkungan hidup harus memperhatikan
kelestarian daya dukung lingkungan sehingga keberlanjutan pengelolaan sumber
daya alam dapat dipertahankan. Pembangunan lingkungan hidup di Kabupeten
Pangkajene dan Kepulauan dalam mendukung pembangunan sektor lainnya dapat
diupayakan melalui pengembangan potensi hutan mangrove, hutan rakyat,
pengelolaan sawah lestari, kawasan ruang terbuka publik, kawasan lindung di luar
hutan lindung, Daerah Aliran Sungai (DAS), sumber mata air dan dengan adanya
dukungan kondisi geografis mulai dari dataran tinggi, sedang dan rendah sehingga
memudahkan pengelolaan lingkungan hidup secara terpadu dari hulu ke hilir.
Berdasarkan data kondisi umum daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan,
analisis isu-isu strategis pembangunan jangka panjang 20 tahun ke depan, dan potensi serta
peluang yang ada, dirumuskan visi pembangunan jangka panjang Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan tahun 2005-2025 adalah “ Menjadi daerah maju dan mandiri di Sulawesi
Selatan yang didukung oleh struktur ekonomi dan struktur wilayah yang kuat dengan dijiwai
oleh nilai-nilai keagamaan pada tahun 2025”.
Visi singkat ini mengandung pengertian yang luas dan menggambarkan aspirasi dan
cita-cita masyarakat Pangkep yang menginginkan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan di
masa yang akan dating mmenjadi daerah yang maju di Sulawesi Selatan dalam berbagai
dimensi kehidupan. dengan memanfaatkan potensi sumberdaya manusia dana lam, posisi
geografis, kelembagaan sosial ekonomi masyarakat dan tatanan budaya masyarakat lokal.
Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, ditempuh melalui 3 (tiga) cara atau misi sebagai
berikut :
1. Menjadi daerah yang maju dan mandiri melalui penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang mantap;
2. Mengembangkan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya
buatan dalam rangka mendukung struktur ekonomi daerah dan wilayah yang kuat;
3. Meningkatkan pembinaan kemsyarakatan dalam berbagai aspek kehidupan yang
dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan.
Tabel 4.1
Identifikasi Permasalahan Untuk Penentuan Program Prioritas
Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Urusan Penunjang
1. Pemerintahan Umum
 Peningkatan & pemerataan kemampuan daya
Pertumbuhan ekonomi masih didominasi faktor konsumsi beli masyarakat
1.1. Pertumbuhan PDRB (<) ketimbang faktor investasi sehingga menyebabkan  Terbukanya kesempatan kerja.
pertumbuhan yang kurang berkualitas  Berkurangnya jumlah penduduk miskin
 Peningkatan kegiatan ekonomi
 Masih tingginya tingkat pertumbuhan penduduk
 Membuka lapangan kerja
1.3. PDRB per kapita (<)  Belum optimalnya peningkatan nilai produksi masing
 Meningkatnya nilai tambah
-masing kelompok usaha
1.4 Laju Inflasi Provinsi (>)  Sdh melampaui target
 Kurangnya lapangan kerja baru dan akses ke lapangan  Mengembangkan kewirausahaan dengan
pekerjaan pengembangan komoditas unggulan daerah;
 Rendahnya tingkat keterampilan baik laki-laki maupun  Percepatan penciptaan lapangan wirausaha
perempuan baru
Persentase penduduk diatas
1.7. (<)  Belum efektifnya kordinasi lintas sektor dan pelaku  Peningkatan kordinasi penanggulangan
garis kemiskinan
dalam penanggulangan kemiskinan kemiskinan lintas sektor melalui penguatan
 Kurang efektifnya penanganan sanitasi dan TKPKD dan implementasi SPKD yang
pemenuhan air bersih penduduk miskin khususnya di konsisten serta melibatkan civil society dan
pulau. dunia usaha di dalamnya
 Penanganan laporan masyrakat yang memakan waktu Peningkatan peran dan tanggungjawab
Angka kriminalitas yang
1.8. (<) yang lama. masyarakat untuk melaporkan tindak kejahatan
tertangani
 Rasio polisi dengan jumlah penduduk rendah yang dialaminya dan sebagai saksi;
Fokus Kesejahteraan Masyarakat

Urusan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan Dasar


URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Pendidikan
1.
Angka melek huruf melampau dari target propinsi karena
kabupaten didukung oleh kegiatan keaksaran fungsional
lanjutan, Namun masih ditemukan penduduk buta huruf Pemberian bimbingan dan penyuluhan terhadap
1.1. Angka melek huruf (>) usia tua yg sudah tdk mau ikut paket C karena mindset masyarakat terhadap pentingnya pendidikan dan
masyarakat zaman dahulu bahwa pendidikan tidak keaksaran fungsional lanjutan
terlalu penting sehingga tidak diperlukan kemampuan
membaca dan menulis terutama di wilayah kepulauan.
Masih rendahnya tingkat partisipasi sekolah pada jenjang Meningkatkan kualitas dan ketepatan penerima
1.2. Angka rata-rata lama sekolah (<) pendidikan tinggi sehingga rata-rata lama sekolah masih layanan pendidikan gratis dan dukungan lainnya
rendah meskipun APM pendidikan dasar sudah tinggi khususnya pada jenjang pendidikan tinggi
APK untuk jenjang pendidikan dasar melebihi standar
tapi untuk jenjang pendidikan menengah masih rendah,
Meningkatkan kualitas pelayanan dan akses
1.3 Angka Partisipasi Kasar (APK (>) karena masih minimnya sarana dan prasarana
pendidikan
pendidikan khususnya untuk wilayah kepulauan dan
pegununan
APdT masih rendah karena masih adanya siswa yang
Meningkatkan kualitas dan akses pendidikan
Angka Pendidikan yang putus sekolah dan atau tidak melanjutkan ke jenjang
1.4 (<) disemua jenjang, program pendidikan gratis dan
ditamatkan pendidikan yang lebih tinggi, khususnya untuk wilayah
Bantuan SPP bagi Mahasiswa
kepulauan dan pegunungan
Angka Partisipasi Murni
1.5.
Angka Partisipasi Murni (APM)
1.5.1. Keaksaran fungsional lanjutan terutama pada
SD/MI/Paket A
APM melebihi standar karena tingginya kesadaran anak daerah pedalaman dan pulau-pulau dengan
Angka Partisipasi Murni (APM)
1.5.2. (>) usia sekolah untuk mengikuti pendidikan disemua melibatkan pusat-pusat kegiatan belajar
SMP/MTs/Paket B’
jenjang masyarakat dan Program Pendidikan Gratis
Angka Partisipasi Murni (APM))
1.5.3. disemua jenjang pendidikan
SMA/SMK/MA/Paket C
2.
Kesehatan

2.1. Angka kelangsungan hidup bayi (<)


Terbatasnya jangkauan dan akses pelayanan kesehatan Peningkatan jangkauan/akses dan kualitas
2.2. Angka usia harapan hidup (<)
terutama di daerah terpencil/kepulauan, kecenderungan Pelayanan Kesehatan, sarana prasarana
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
perilaku masyarakat yang tidak ber PHBS. Faktor kesehatan, Kerja sama/Partisipasi Lintas sektor
pendidikan, ekonomi masyarakat turut berpengaruh Swasta
dalam meningkat atau menurunnya UHH.Pendidikan
seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon
terhadap sesuatu yang datang dari luar.Dengan semakin
tingginya tingkat pendidikan, diharapkan seseorang akan
semakin mudah menyerap, memilih, beradaptasi atau
mengembangkan segala bentuk informasi dan
pengetahuan baru untuk kehidupannya khususnya
dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang
dihadapinya. Sedangkan faktor ekonomi masyarakat
sangat erat hubungannya dengan kemampuan/daya beli
masyarakat yang secara langsung juga berpengaruh
pada pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat.
Optimalisasi /Penguatan sisi input dan proses dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengendalian yang baik didukung oleh
ketersediaan SDM kesehatan, dana, sarana dan
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi, prasarana yang cukup dengan metode yang
2.3. Persentase balita gizi buruk (<)
sesuai dan efektif. Serta peningkatan promosi
kesehatan serta partisipasi masyarakat/LS/Swasta
terutama di bidang perbaikan gizi masyarakat

Urusan Wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan Dasar


Fokus Seni Budaya dan
1.1
Olahraga
2. Kebudayaan
Mengadakan pembinaan dan pelestarian group/
Belum optimalnya pembinaan dan pelestarian terhadap
2.1. Jumlah grup kesenian (<) sanggar kesenian
group/sanggar kesenian
Dukungan untuk pembangunan gedung kesenian
2.2. Jumlah gedung (<) Terbatasnya gedung kesenian yang representatif yang representative
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
3. Pemuda dan Olahraga
 Peningkatan jumlah dan kualitas klub olahraga;
 Belum meratanya penyediaan klub olahraga yang
 Peningkatan pengetahuan dan pemahaman
3.1. a.     Jumlah klub olahraga (<) masyarakat akan pola hidup sehat melalui
dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
olahraga;
memadai
 Peningkatan upaya fasilitasi penyediaan sarana
dan prasarana
 Terbatasnya sarana dan prasarana keolahragaan Peningkatan upaya fasilitasi penyediaan sarana
3.2. b.     Jumlah gedung olahraga (<)
dan prasarana gedung olahraga
ASPEK PELAYANAN UMUM
Urusan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan Dasar
1. Pendidikan
1.1. Pendidikan dasar:
1.1.1 Angka Partisipasi Sekolah  Belum meratanya sebaran jumlah sekolah pada  Perlunya pemerataan pembangunan sekolah
Rasio ketersediaan daerah-daerah tertentu khususnya kepulauan khususnya didaerah-daerah terpencil,
1.1.2.  Formasi kebutuhan khususnya untuk daerah terpencil
sekolah/penduduk usia sekolah tertinggal, terbelakang
dan kepulauan kurang diminati calon pendidik.
1.1.3. Rasio guru/murid
(<)  Program pemerataan guru belum dioptimalkan sesuai  Peningkatan kesejahteraan guru melalui
Rasio guru/murid per kelas rata- dengan kualifikasi dan kompetensi pendidik.
1.1.4. tunjangan khusus, disesuaikan dengan kondisi
rata  Kurang ruang kelas untuk memperbanyak rombongan
belajar daerah

1.2 Pendidikan Menengah


1.2.1 Angka partisipasi sekolah

1.2.2 Rasio ketersediaan sekolah Melebihi standar propinsi Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
terhadap penduduk usia sekolah
(>)
1.2.3 Rasio guru terhadap murid
1.2.4 Rasio guru terhadap murid per (<) Kurang ruang kelas untuk memperbanyak rombongan  Penambahan ruang kelas belajar
kelas rata- rata belajar dan Banyaknya guru honorer disekolah  Rasionalisasi guru honorer disekolah
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)

1.3. Fasilitas Pendidikan:


Sekolah pendidikan SD/MI
1.3.1
kondisi bangunan baik Masih adanya bangunan sekolah yang kondisinya belum
Sekolah pendidikan SMP/MTs (<) sesuai standar Rehabilitasi atau pembangunan RKB
1.3.2 dan SMA/SMK/MA kondisi
bangunan baik
1.4. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD):
Pendidikan Anak Usia Dini Perlu peningkatan sarana prasarana PAUD dan
1.4.1 (=) Keterbatasan sarana orasarana penyelenggaraan PAUD
(PAUD) Peningkatan Insentif guru PAUD
1.5. Angka Putus Sekolah:
Angka Putus Sekolah (APS)
1.5.1 Angka putus sekolah masih ada disebabkan persoalan Bantuan langsung penyediaan perlengkapan
SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS) biaya dan beban hidup sebagian anak untuk membantu sekolah dan pendekatan yang insentif terhadap
1.5.2 (<)
SMP/MTs orang tua bekerja khususnya diwilayah kepulauan para orang tua siswa.
Angka Putus Sekolah (APS)
1.5.3
SMA/SMK/MA
1.6. AngkaKelulusan:
Angka Kelulusan (AL) SD/MI Bimbingan secara baik oleh guru terhadap murid
1.6.1
Masih rendahnya penguasaan siswa terhadap materi yang dianggap kurang mampu dalam proses
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs (>)
1.6.2 ujian akhir belajar mengajar

Angka Kelulusan (AL)


1.6.3 SMA/SMK/MA

Angka Melanjutkan (AM) dari


1.6.4 Terbatasnya kemampuan ekonomi orang tua siswa untuk Difasilitasi bantuan subsidi untuk pembiayaan ke
SD/MI ke SMP/MTs
(=) membiayai anaknya ke jenjang pendidikan lebih tinggi jenjang pendidikan berikutnya (SMP ke SMA dan
Angka Melanjutkan (AM) dari
1.6.5 SMA ke perguruan tinggi)
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
Guru yang memenuhi kualifikasi
1.6.6 (=) Masih adanya tenaga guru yang belum S1 Bantuan penyelesaian study S1
S1/D-IV
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)

Kesehatan
2.
Berdasarkan Buku Panduan Posyandu (Depkes 2008) 1
Posyandu melayani minimal 30 balita atau 50 rumah
tangga. Rasio Posyandu dan Balita di Kab. Pangkep Meningkatnya partisipasi masyarakat dan
Rasio posyandu per satuan
2.1. (>) Tahun 2015 telah memenuhi syarat dimana rata-rata 1 kerjasama lintas sektor/swasta melalui promosi
balita
posyandu melayani 92 balita, sehingga yang kesehatan dan pemberdayaan masyarakat desa
diprioritaskan adalah peningkatan strata Posyandu
(Purnama dan Mandiri)
 Menurut konsep kerja puskesmas, sasaran penduduk
yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 20.000
penduduk, maka di Kabupaten Pangkep Pada Tahun
2015, 1 (satu) Puskesmas telah memenuhi standar
untuk menjangkau rata-rata 20.000 penduduk di
wilayah kerjanya, kecuali di wilayah Kepulauan
Rasio puskesmas, poliklinik, dimungkinkan untuk membangun 1 puskesmas, karena
2.2. (=)
pustu per satuan penduduk letak geografisnya.
 Sedangkan Konsep wilayah Kerja Puskesmas
Pembantu (Pustu) melayani 1-3 Desa, sehingga
Jumlah Pustu di Kabupaten Pangkep Saat ini sudah
cukup.Yang diprioritaskan adalah Rehabilitasi Pustu
agar pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan secara
adil,merata dan berkualitas
 Konsep wilayah kerja Poskesdes yaitu 1 Poskesdes
untuk 1 Desa pada Tahun 2015 terdapat 89 Adanya dukungan pengadaan sarana prasarana
Poskesdes, sedangkan terdapat 103 desa, sehingga kesehatan mulai dari pemerintah pusat sampai
masih dibutuhkan sebanyak 14 Poskesdes yang daerah dan dari swadaya masyarakat, lintas
direncanakan akan dibangun secara bertahap sesuai sektor/Swasta
anggaran yang tersedia.
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)

Rasio Rumah Sakit terhadap Jumlah penduduk di


Kabupaten Pangkep selama lima tahun terakhir rata-rata
0,31 per 1000 penduduk. Artinya bahwa 1 Rumah Sakit
Rasio Rumah Sakit per satuan di Kabupaten Pangkep belum mampu melayani 1000
2.3. (<) Pembangunan 1 rumah sakit pratama.
penduduk penduduk dalam hal pelayanan rujukan terutama untuk
melayani masyarakat di wilayah terpencil dan sangat
terpencil. Sehingga disarankan untuk membangun 1
rumah sakit pratama.

Rasio dokter per satuan Adanya dukungan pengembangan/pengadaan


2.4. (<)
penduduk  Tidak meratanya persebaran dokter didaerah-daerah sumber daya manusia kesehatan dari Pemerintah
terpencil Daerah hingga Pemerintah Pusat seperti
pengangkatan tenaga PTT dan PNS melalui
Rasio tenaga medis per satuan  Kurangnya minat tenaga medis untuk ditempatkan
2.5. (<) standarisasi pelayanan kesehatan (SDM,Sarana
penduduk didaerah terpencil prasarana)

Optimalisasi / Penguatan sisi input dan proses


Walaupun telah melampaui target tahun 2015 namun dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
masih dibawah target yang ingin dicapai pada tingkat dan pengendalian yang baik di dukung oleh
Cakupan komplikasi kebidanan Propinsi pada tahun 2018 yaitu 73% masalah yang ketersediaan SDM kesehatan, dana, sarana dan
2.6. (<)
yang ditangani memungkinkan tidak maksimalnya capaian indikator prasarana yang cukup dengan metode yang
adalah tidak terdeteksinya komplikasi kebidanan bumil sesuai dan efektif khususnya dibidang
sampai tiba waktu melahirkan Peningkatan Gizi Masyarakat

Peningkatan akses dan mutu Pelayanan


Cakupan pertolongan persalinan Masih ada persalinan yang ditolong oleh dukung dan Kesehatan khususnya Kesehatan Ibu dan Anak
2.7. oleh tenaga kesehatan yang (<) banyaknya perantau yang kembali ke kampong / (KIA),Penguatan Kompetensi Sumber Daya
memiliki kompetensi kebidanan pangkep hanya untuk melakukan persalinan Kesehatan (Input, proses), dan peningkatan
partisipasi Masyarakat,Lintas sektor,Swasta.
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Optimalisasi / Penguatan sisi input dan proses dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian yang baik didukung oleh
Cakupan Desa/kelurahan Belum meratanya UCI desa karena sarana dan
ketersediaan SDM kesehatan, dana, sarana dan
2.8. Universal Child Immunization (<) prasarana diwilayah kepulauan belum sepenuhnya
prasarana yang cukup dengan metode yang
(UCI) terpenuhi
sesuai dan efektif khususnya dibidang
pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular melalui Imunisasi (PD3I)
Walaupun Gizi buruk telah dapat ditangani namun
Optimalisasi / Penguatan sisi input dan proses dari
prevalensi Gizi kurang dan stanting mulai meningkat dan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
dapat meningkat menjadi kasus gizi buruk. Karena
Cakupan Balita Gizi Buruk pengendalian yang baik didukung oleh
2.9. (=) sebagai sebuah gejala sosial, gizi buruk bukanlah suatu
mendapat perawatan ketersediaan SDM kesehatan, dana, sarana dan
gejala yang berdiri sendiri.Gizi buruk memiliki relasi yang
prasarana yang cukup dengan metode
sangat erat dengan gejala sosial yang lainnya termasuk

sindrom kemiskinan dan masalah ketahanan pangan di


yang sesuai dan efektif khususnya di bidang
tingkat rumah tangga.Gizi buruk juga tak bisa dilepaskan
Peningkatan Gizi Masyarakat
dari aspek yang menyangkut pengetahuan dan perilaku
yang kurang mendukung pola hidup sehat (sehingga
tetap diperlukan indikator prevalensi gizi buruk, kurang
dan stanting)

Cakupan penemuan dan Meskipun telah mencapai target .Indikator ini adalah Optimalisasi/Penguatan sisi input dan proses dari
2.10. penanganan penderita penyakit (=) salah satu indikator utama dalam penurunan angka perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
TBC BTA kematian akibat penyakit pengendalian yang baik didukung oleh
ketersediaan SDM kesehatan, dana, sarana dan
Cakupan penemuan dan prasarana yang cukup dengan metode yang
2.11. penanganan penderita penyakit (=) sesuai dan efektif khususnya dibidang
DBD pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular
2.12. Cakupan pelayanan kesehatan (=) Seluruh kasus rujukan pasien masyarakat miskin pada Penyempurnaan berbagai regulasi JKN (dalam
rujukan pasien masyarakat Pusat Pelayanan Kesehatan Dasar dapat ditangani. periode 5 tahun ke depan indikator ini di ganti
miskin Indikator ini akan digantikan dengan Persentase dengan Persentase Kepesertaan JKN) dengan
kepesertaaan JKN karena dicanangkannya JKN pada 1 menerapkan prinsip kendali mutu kendali biaya
Januari 2014. Saat ini Pemerintah Prov.Sul-Sel sedang sehingga dengan anggaran yang memadai
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
memantapkan penjaminan kesehatan bagi seluruh
diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal
masyarakat sebagai bagian dari pengembangan jaminan
di bidang kemitraan asuransi masyarakat.
kesehatan secara menyeluruh (UNiversal Coverage).
Selain itu pada bulan November 2015, 24 Kabupaten /
Kota di Sulawesi Selatan telah menandatangani MOU
Integrasi dengan JKN
Komitmen yang kuat dari jajaran Dinas Kesehatan
dan Puskesmas untuk memfokuskan sumber
daya organisasi dalam melaksanakan program
dan kegiatan yang ditetapkan untuk mencapai
2.13. Cakupan kunjungan bayi (>)
target. Semakin meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang pemeriksaan bayi secara
berkala.

Cakupan Puskesmas telah memenuhi standar sehingga


diprioritaskan untuk masalah Kondisi bangunan yang Indikator ini diganti dengan Persentase bangunan
2.14. Cakupan puskesmas (=)
belum memenuhi standar Puskesmas yang memenuhi standar

cakupan Pustu telah memenuhi standar sehingga Indikator ini diganti dengan Persentase Pustu
difokuskan untuk masalah Kondisi bangunan belum dengan kondisi baik
2.15 Cakupan pembantu puskesmas (=)
memenuhi standar

Adanya dukungan pemerintah (pusat hingga


Jumlah Bangunan Puskesmas Kondisi bangunan Puskesmas banyak yang belum daerah) dan lintas sektor/swasta dalam
2.16 (<)
yang memenuhi standar memenuhi standar yang berlaku pemenuhan sarana prasarana kesehatan

walaupun jumlahnya telah memenuhi standar ,Kondisi Adanya dukungan pemerintah (pusat hingga
Persentase Puskesmas
2.17 (<) bangunan banyak yang masih dalam kondisi rusak daerah) dan lintas sektor/swasta dalam
pembantu dengan kondisi baik
ringan hingga berat pemenuhan sarana prasarana kesehatan
Jumlah Puskesmas masih belum memenuhi standar Adanya dukungan pemerintah (pusat hingga
Persentase Poskesdes Pada yaitu 1 Poskesdes untuk 1 desa daerah) dan lintas sektor/swasta dalam
2.18 (<)
desa/kel pemenuhan sarana prasarana kesehatan

2.19 Persentase Ketersediaan vaksin (<) Lambatnya proses pengadaan obat akibat lambatnya Optimalisasi / Penguatan sisi input dan proses dari
dan Obat sesuai kebutuhan proses e-purchising. Untuk pemenuhan obat di perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
masyarakat perlu meningkatkan kemandirian masyarakat
pengendalian yang baik didukung oleh
untuk penggunaan obat-obatan alternatif/tradisional dan
ketersediaan SDM kesehatan, dana, sarana dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang obat
prasarana yang cukup dengan metode yang
rasional dan bahan berbahaya/makanan yang beredar di
sesuai dan efektif dibidang penyediaan
masyarakat
obat,vaksin termasuk obat tradisional, termsuk
pengawasan obat dan bahan berbahaya
Cakupan kepesertaan Jaminan Masyarakat yg secara ekonomi masuk dalam golongan
Penyempurnaan Regulasi JKN terutama
Kesehatan Nasional (JKN) mampu belum masuk sebagai peserta BPJS Mandiri
2.20 (<) menyangkut kepesertaan kemitraan asuransi
kesehatan masyarakat
Komitmen yang kuat dari seluruh jajaran
Pembinaan dan penilaian akan dimulai pada tahun 2016
kesehatan, dukungan dari Pemerintah Pusat
Persentase Puskesmas sampai daerah dalam pembinaan Puskesmas
2.21 (<)
terakreditasi secara menyeluruh (srana prasarana, SDM,
manajemen) salah satunya melalui standarisasi
pelayanan kesehatan.
2.22 Posyandu Purnama Masih kurangnya kemandirian masyarakat dalam Promosi kesehatan, Peningkatan kerjasama /
(<)
2.23 Posyandu Mandiri pengelolaan Posyandu di desa/kelurahannya peran serta Masyarakat, Lintas sektor / Swasta

Belum terpantaunya seluruh Rumah Tangga yang ada Promosi Kesehatan, Penguatan Kompetensi
sehingga pemantauan terhadap Rumah Tangga Sumber Daya Kesehatan (Imput, proses,sarana
2.24 Persentase RT ber PHBS (<)
berPHBS hanya dapat dilakukan secara bertahap. prasarana) dan Peningkatan kerjasama/peran
serta Masyarakat, Lintas sektor/Swasta
 Belum ada Forum Desa atau Kelurahan Promosi Kesehatan, Penguatan Kompetensi
 UKBM yang ada belum dapat melaksanakan Sumber Daya Kesehatan (Imput, proses, sarana
2.25 Cakupan Desa siaga aktif (<) penanggulangan tanggap bencana dan kegawat prasarana) dan Peningkatan kerjasama/peran
daruratan kesehatan, survailance berbasis serta Masyarakat, Lintas sektor/Swasta
masyarakat serta penyehatan lingkungan
 Belum adanya pendanaan untuk pengembangan
desa atau kelurahan siaga aktif dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) atau
Anggaran Kelurahan, Masyarakat dan Dunia Usaha
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
 Masih perlu adanya peraturan di tingkat desa atau
kelurahan yang melandasi dan mengatur tentang
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
3. PekerjaanUmum dan Penataan Ruang
3.1. Pekerjaan Umum
Perlunya Akte Hibah, diperlukan adanya kontrol
dan pengaturan transportasi angkutan yang
Masalah Pembebasan Lahan, Sulitnya menempatkan bermuatan lebih dengan pembatasan jumlah
Proporsi panjang jaringan jalan
3.1. 1 (<) Rumija, Inventarisasi Kelas Jalan terkait penggunaan muatan, ukuran kendaraan pengangkut, jumlah
dalam kondisi baik
Jalan, Masalah Perizinan traffic bahkan pada pengaturan dalam membuat
jalan alternatif atau jalan khusus untuk daerah
industri dan pertambangan
 Permasalahan Lahan, tidak adanya Operasi &
Sosialisasi kepada masyarakat terkait Kegiatan
3.1. 2 Rasio Jaringan Irigasi (<) Pemeliharaan (OP) secara rutin dan berkala pada
Daerah Irigasi
lokasi bendung dan saluran
 Perlu tenaga dan ketersediaan dana yang cukup
untuk kegiatan Operasi dan Pemeliharaan (OP)
pada Bendung dan saluran
 Kondisi topografi dan jarak lokasi yang berat sehingga
 Perlunya sarana dan prasarana pendukung
menyulitkan monitoring pembangunan
dalam hal operasional petugas Monitoring
 Kurangnya koordinasi antar instansi dalam hal
Daerah Irigasi
pengelolaan Sistem Daerah Irigasi
 Perlunya koordinasi antar instansi yang terlibat
dalam kegiatan irigasi
Pembuatan/ Pemeliharaan
3.1. 3 (<) Perlu tenaga dan ketersediaan dana yang cukup
Saluran irigas Tidak adanya Operasi dan Pemeliharaan (OP) secara
untuk kegiatan Operasi dan Pemeliharaan (OP)
Pembangunan / Rehabilitasi rutin dan berkala pada lokasi bendung dan saluran
3.1. 4 (<) pada bendung dan saluran
Bendung Irigasi
Pengerukan Sungai / Saluran Kondisi topografi dan jarak lokasi yang berat sehingga Perlunya sarana dan prasarana pendukung dalam
3.1. 5 (<)
Pembuang menyulitkan monitoring pembangunan hal operasional petugas Monitoring Daerah Irigasi
Kurangnya koordinasi antar instansi dalam hal
Perlunya koordinasi antar instansi yang terlibat
Pembangunan Turap/ Talud/ pengelolaan Sistem Daerah Irigasi
3.1. 6 (<) dalam kegiatan irigasi
Bronjong
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Perlunya kerjasama dan koordinasi dengan pihak
pihak terkait sebelum dimulai pelaksanaan
pekerjaan khususnya ruas jalan yang akan
3.1. 7 Panjang jalan dilalui Roda 4 (<) Sulitnya menempatkan Rumija dilebarkan dimana terdapat utilitas pada bahu
jalan serta masih adanya pemahaman masyarakat
yang masih mengenal tanah adat

Jalan Penghubung dari ibukota Agar tidak menambah kerusakan lebih lanjut
kecamatan ke kawasan diperlukan adanya kontrol dan pengaturan
pemukiman penduduk (mimal transportasi angkutan yang bermuatan lebih
dilalui roda 4) Inventarisasi Kelas Jalan terkait penggunaan Jalan, dengan pembatasan jumlah muatan, ukuran
3.1. 7 (=)
Masalah Perizinan kendaraan pengangkut, jumlah traffic bahkan pada
pengaturan dalam membuat jalan alternatif atau
jalan khusus untuk daerah industri dan
pertambangan
Panjang jalan kabupaten dalam Sulitnya menempatkan Rumija, Inventarisasi Kelas Jalan Perlunya kerjasama dan koordinasi dengan pihak
3.1.8 (=)
kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) terkait penggunaan Jalan pihak terkait dimana terdapat utilitas di bahu jalan
Panjang jalan yang memiliki Sulitnya menempatkan Rumija
Pelaksanaan Perda dan fungsi pengawasan perlu
3.1. 9 trotoar dan drainase/saluran (<)
diperketat khususnya jalan dalam kota
pembuangan air (minimal 1,5 m)
Masalah Pembebasan Lahan, Sulitnya menempatkan Perlunya Akte Hibah, diperlukan adanya kontrol
Rumija, Inventarisasi Kelas Jalan terkait penggunaan dan pengaturan transportasi angkutan yang
Jalan, Masalah Perizinan bermuatan lebih dengan pembatasan jumlah
Luas irigasi Kabupaten dalam
3.1.10 (<) muatan, ukuran kendaraan pengangkut, jumlah
kondisi baik
traffic bahkan pada pengaturan dalam membuat
jalan alternatif atau jalan khusus untuk daerah
industri dan pertambangan
 Perlunya koordinasi antar pemerintah setempat
dengan masyarakat
 Lahan yang tidak tersedia
Sarana dan Prasarana  Pemenuhan lahan untuk pembangunan
 Tidak adanya koordinasi antar pemerintah setempat
3.1.11 pelayanan publik yang (<)  Pembangunan Gedung Kantor
dengan masyarakat
representatif  Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung kantor
 Masih terbatasnya alat berat
 Pemeliharaan dan Pengadaan Alat Berat
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
 Permasalahan Lahan
 Sosialisasi kepada masyarakat terkait Kegiatan
 Kondisi topografi dan jarak lokasi yang berat sehingga
yang akan dilaksanakan
menyulitkan monitoring pembangunan
 Perlunya sarana dan prasarana pendukung
 Pada dasarnya capaian turap talud/bronjong sdh
dalam hal operasional petugas Monitoring
Pembangunan turap di wilayah melampau target yang telah ditentukan pada tahun
Daerah Irigasi
jalan penghubung dan aliran 2015, namun masih banyaknya lokasi yang perlu
3.1.12 (<)  Pembangunan turap/bronjong/talud
sungai rawan longsor lingkup penanganan
kewenangan kota  Perlu dilakukan survey/inventarisir lokasi
 Kondisi topografi dan jarak lokasi yang berat sehingga
sungai/saluran Pembuang yang rawan terjadi
menyulitkan monitoring pembangunan
longsor.
 Kondisi topografi dan jarak lokasi yang berat sehingga
menyulitkan monitoring pembangunan

3.2 Penataan Ruang


Kurangnya ketersediaan data
 Melakukan pendataan yang akurat
Rasio Ruang Terbuka Hijau per
 Melakukan koordinasi dengan instansi yang
3. 2.1 Satuan Luas Wilayah ber (<)
terkait
HPL/HGB

 Perlu diadakan sosialisasi tentang pentingnya


IMB
Rasio bangunan ber- IMB per Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
3.2.2 (<)  Penerapan sanksi hukum terhdap pelanggaran
satuan bangunan IMB
IMB
 Pengadaan papan himbauan
Peningkatan ketersediaan informasi mengenai
Ruang publik yang berubah
3. 2.3 (<) kesesuaian pola tata guna tanah dengan rencana
peruntukannya
tata ruang
4. Perumahan Rakyat Dan Kawasan Pemukiman
4.1 Perumahan Rakyat
Rumah tangga pengguna air
4.1.1 Melakukan pendataan yang akurat dan koordinasi
bersih (<) Kurangnya ketersediaan data
dengan instansi yang terkait
4.1.2 Rumah tangga pengguna listrik
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
 Sanitasi sering kali dianggap urusan yang tidak penting
(prioritas utama)
4.1.3 Rumah tangga ber-Sanitasi (<)
 Pemahaman tentang dampak lingkungan dari sanitasi
yang buruk yang kurang
 Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam
memelihara sarana dan prasarana yang
 Tingkat pendapatan masyarakat yang masih rendah terbangun
4.1.4. Rumah layak huni (<)  Partisipasi masyarakat, pihak swasta dan media yang  Meningkatkan partisipasi / perhatian masyarakat
masih rendah dan pemerintah terkait terhadap kebutuhan
rumah layak huni penciptaan lapangan kerja

 Sanitasi sering kali dianggap urusan yang tidak penting


Sosialisasi tentang budaya perilaku hidup bersih
Persentase rumah tinggal  Pemahaman tentang dampak lingkungan dari sanitasi
4.1.5. (<) dan sehat
bersanitasi yang buruk yang kurang

Rasio tempat pemakaman


4.1.6
umum per satuan penduduk
 Kurangnya personil / tenaga untuk mengawasi dan
 Penambahan tenaga pengawas areal
memelihara areal pemakaman
Luas pemakaman yang dikelola pemakaman
4.1.7 (<)  Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara
(Ha)  Pembangunan yang berkelanjutan
areal pemakamannya sendiri
 Sosialisasi kepada masyarakat
 Jumlah TPS dimasyarakat yang masih kurang  Perhatian instansi yang terkait terhadap
Rasio tempat pembuangan sehingga perbandingan kebutuhan dengan kebutuhan TPS
4.1.8 sampah (TPS) per satuan (>) ketersediaan sarana tidak seimbang  Tingkat kepedulian masyarakat akan fasilitas
penduduk  Kurangnya peran masyarakat dalam menjaga fasilitas kebersihan
TPS
 Tingkat pendapatan masyarakat yang masih rendah  Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam
4.1.9. Rasio rumah layak huni (<)  Partisipasi masyarakat,pihak swasta dan media yang memelihara sarana dan prasarana yang
masih rendah terbangun Political will
Perilaku masyarakat dalam menjaga sarana
Drainase dalam kondisi baik/
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memelihara terbangun dan perilaku yang dapat menyumbat
4.1.20. pembuangan aliran air tidak (<)
sarana dan prasarana terbangun aliran drainase
tersumbat
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
 Kapasitas dan kualitas air baku pada musim kemarau
 Dukungan pemerintah untuk penjernihan IPA
menurun
 Dukungan pemerintah (APBN) berupa hibah air
Tersedianya fasilitas air bersih  Kapasitas produksi IPA tidak sesuai lagi dgn kapasitas
minum untuk optimalisasi IPA
4.1.21 dan pengolahan air bersih (<) terpasang
berbasis masyarakat  Penyehatan Organisasi Pengelola Sistem
 Kesulitan pendanaan untuk pengembangan,
penyediaan air minum skala kawasan dan
operasional dan pemeliharaan SPAM karena
PDAM
rendahnya tarif dan tingginya beban utang PDAM
Tidak adanya rencana induk sistem pengendalian air
Tersedianya saluran penyaluran Perilaku masyarakat dalam menjaga sarana
genangan (drainase), sistem data dan informasi banjir
4.1.22 air buangan dan pengendalian (>) terbangun dan perilaku yang dapat menyumbat
(Flood Forecasting warning system)
air genangan aliran drainase
Dukungan pemerintah Desa / Kelurahan dan
Tersedianya sarana dan Kesulitan penyediaan lahan yang layak dan sesuai
4.1.23 (>) peran serta masyarakat dalam pemenuhan akses
prasarana akses jalan pedesaan dengan ketentuan teknis pembangunan infrastruktur
jalan pedesaan
4.2 Kawasan Pemukiman
 Penciptaan lapangan kerja
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memelihara
4.2.1. Rasio permukiman layak huni (<)  Meningkatkan partisipasi dan pemerintah terkait
sarana dan prasarana terbangun
terhadap kebutuhan rumah layak huni
 Meningkatkan program ekonomi kerakyatan
 Rendahnya tingkat perekonomian masyarakat di
 Sosialisasi tentang kebersihan lingkungan
lingkungan itu.
 Penataan lingkungan yang lebih baik
 Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebersihan
4.2.1. Lingkungan pemukiman kumuh (<)
lingkungan masih rendah
 Konsep penataan lingkungan yang kurang baik

5 Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat


Ketentraman dan Ketertiban
5.1.
Umum
Penempatan personil Satpol PP secara berimbang
Rasio jumlah Polisi Pamong Belum berimbangnya jumlah aparat Satpol PP dengan
5.1.2 (<) sesuai kebutuhan
Praja per 10.000 penduduk jumlah penduduk
Peningkatan kemampuan teknis satuan Linmas
Jumlah Linmas per Jumlah Kurangnya pengetahuan dan keterampilan satuan linmas
5.1.3 (<) melalui pendidikan dan pelatihan
10.000 Penduduk dalam penyelenggaraan perlindungan masyarakat.
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Peningkatan kesadaran masyarakat dalam
Rasio Pos Siskamling per Belum optimalnya peran masyarakat dalam pemanfaatan
5.1.4 (<) pemanfaatan poskamling
jumlah desa/kelurahan poskamling
 Lemahnya koordinasi sehingga upaya penegakan
Peraturan Daerah tidak maksimal  Menjalin kerjasama dengan instansi terkait
 Belum meratanya sosialisasi Perda di tingkat dalam rangka penegakan Peraturan Daerah
5.1.5 Penegakan PERDA (<) masyarakat  Bimbingan dan penyuluhan terhadap masyarakat
 Rendahnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi tentang Peraturan Daerah
peraturan  Memberdayakan PPNS secara profesional

 Masih kurangnya intensitas patroli petugas Satpol PP


Cakupan patroli petugas Satpol
5.1.6 (<)  Keterbatasan sarana dan prasarana Meningkatkan intensitas patroli petugas Satpol PP
PP
Tingkat penyelesaian
 Pemberian sanksi yang kurang tegas dan tidak
pelanggaran K3 (ketertiban, Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
5.1.7. (<) memberikan efek jera
ketentraman, keindahan) di kegiatan patroli
 Kurangnya tenaga penyidik
Kabupaten
5.2. Bencana dan Kebakaran
Kelengkapan sarana dan prasarana pemadam
Cakupan pelayanan bencana kebakaran khususnya penambahan mobil
5.2.1. (<) Minimnya sarana dan prasarana pemadam kebakaran
kebakaran kabupaten pemadam kebakaran

 Menyiapkan sarana dan prasarana sesuai


Standar Operasional Prosedur (SOP)
 Terbatasnya jumlah sarana dan prasarana Pos
Tingkat waktu tanggap penanggulangan bencana kebakaran
Pembantu dan unit mobil kebakaran
(response time rate) daerah  Mensosialisasikan Call Center Posko Pemadam
5.2.2 (=)  Keterlambatan masyarakat dalam melaporkan berita
layanan Wilayah Manajemen Kebakaran
kebakaran
Kebakaran (WMK)  Setiap pos pembantu kebakaran harus dapat
 Lokasi pos pemadam yang terlalu jauh
melayani sampai dengan jarak radius 7,5 km

5.2.3. Pembangunan turap di wilayah (<)  Pengurangan Risiko Bencana belum menjadi isu  Perlu adanya sosialisasi yang lebih intensif
jalan penghubung dan aliran strategis dan prioritas dalam perencanaan khususnya implementasi Undang-Undang 23/
sungai rawan longsor lingkup pembangunan daerah 2014 mengenai Penanggulangan Bencana yang
kewenangan kota  Pemahaman aparatur daerah (eksekutif dan legislatif) mengamati penanggulangan bencana menjadi
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
urusan wajib
yang masih terbatas terbait pengurangan risiko
 Rencana penanggulangan bencana harus
bencana
menjadi salah satu dasar dalam penyusunan
 Belum adanya Forum Pengurangan Risiko Bencana
RPJMD
(PRB)
 Perlu mendorong daerah untuk membentuk
 Masih minimnya keterlibatan sektor swasta dalam
forum- forum Pengurangan Risiko Bencana
penanggulangan bencana
 Peta Rawan Bencana
Jumlah peserta yang mengikuti Belum selesainya penyusunan peta risiko bencana
5.2.4. (<)  Adanya Kajian Risiko Bencana
sosialisasi kabupaten
Jumlah lokasi penyusunan Peta  Belum selesainya penyusunan peta risiko bencana
5.2.5. (<)  Peta Rawan Bencana
Rawan bencana kabupaten
 Pembentukan Desa Tangguh Bencana
Jumlah penilaian kerusakan dan  Validasi data yang kurang akurat  Tersedianya Juknis/ Pedoman Pembentukan
5.2.6. (<)
kerugian sarpras akibat bencana  SDM yang kurang terampil Desa Tangguh Bencana

 Perlu dukungan sarana dan prasarana yang


Jumlah lokasi distribusi bantuan  Lambatnya distribusi bantuan
5.2.7. (<) memadai
logistik dan peralatan  Stok bantuan logistik yang terbatas
Perlunya komitmen dalam melaksanakan
 Lambannya penanggulangan bencana kebakaran
Jumlah lokasi penyaluran rehabilitasi dan rekonstruksi sesuai dengan
5.2.8. (<)  Belum tersedianya Standar Pelayanan Minimum (SPM)
bantuan kedaruratan petunjuk teknis yang sudah diberikan
penanganan bencana kebakaran
Komitmen dlm melaksanakan rehabilitasi dan
Jumlah lokasi yang menerima Kualitas pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi
rekonstruksi sesuai dengan petunjuk teknis yang
5.2.9. fasilitasi rehabilitasi dan (<) standar
sudah diberikan
rekonstruksi bidang fisik
 Menyiapkan sarana dan prasarana sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP)
 Terbatasnya jumlah sarana dan prasarana Pos
penanggulangan bencana kebakaran
Tingkat waktu tanggap darurat Pembantu dan unit mobil kebakaran
 Mensosialisasikan Call Center Posko Pemadam
5.2.10. Layanan Wilayah Manajemen (<)  Keterlambatan masyarakat dalam melaporkan berita
Kebakaran
Kebakaran (WMK) kebakaran
 Setiap pos pembantu kebakaran harus dapat
 Lokasi pos pemadam yang terlalu jauh
melayani sampai dengan jarak radius 7,5 km

URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
 Belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur  Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
5.2.11 (<) penanganan darurat bencana
(SOP)  Menambah personil dan kualitas SDM
 Terbatasnya jumlah dan kualitas SDM yang ada
6 Sosial
 Diperlukan peningkatan anggaran dan sasaran
Sarana sosial seperti panti Terbatasnya dana yang dialokasikan setiap tahun
pada masing-masing kegiatan.
6.1 asuhan, panti jompo dan panti (<) sehingga sarana dan prasarana pendukung sangat
rehabilitasi terbatas.  Mengurangi beban pengeluaran masyarakat
miskin.
 Optimalisasi peningkatan ketersediaan data
PMKS yang akurat
 Belum optimalnya dan akuratnya pendataan PMKS.
PMKS yg memperoleh bantuan  Memperluas jangkauan pelayanan kepada
6.2 (<)  Belum tersedianya kriteria PMKS yang akan
sosial penerima manfaat
mendapatkan bantuan.
 Penyediaan SOP dan penentuan kriteria
PMKS yang akan mendapatkan bantuan
 Adanya komitmen pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial
 Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah
masyarakat.
Penanganan penyandang kesejahteraan sosial.
6.3 (<)  Peningkatan dan pemerataan kesejahteraan
masalah kesejahteraan sosial  Kompleksitas penyandang masalah semakin
masyarakat melalui upaya pemberdayaan
bertambah
sosial, rehabilitasi sosial, perlindungan dan
jaminan social
Urusan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan Dasar
1 Ketenagakerjaan (<)
Pembekalan dan pelatihan tenaga kerja baik skil
1.1. Angka partisipasi angkatan kerja (<) Rendahnya keterampilan tenaga kerja maupun kemapuan manajemen

Tidak adanya kesepakatan tentang upah antara


Angka sengketa pengusaha- Penetapan upah minimum regional yang
1.2. (<) pengusaha dengan tenaga pekerja
pekerja per tahun disesuaikan dengan kemampuan dari perusahaan
Tingkat pendidikan tenaga kerja relatif masih rendah
Tingkat partisipasi angkatan Pembangunan sekolah kejuruan yang berbasis
1.3. (<)
kerja kebutuhan pasar kerja
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Ketidaksesuaian antara jenis pendidikan dan kebutuhan Perlu komitmen untuk membuat program
pasar kerja yang tersedia Perencanaan tentang target penempatan
1.4. Pencari kerja yang ditempatkan (<)
tenaga kerja dalam menciptakan lapangan
kerja baru.
 Jumlah pertumbuhan angkatan kerja tidak sesuai
Pengembangan sistem informasi pasar kerja
1.5. Tingkat pengangguran terbuka (<) dengan lapangan kerja yang tersedia.
melalui online system
 Informasi pasar kerja masih terbatas
Meningkatkan jumlah tenaga kerja yang menerima
1.6. Keselamatan dan perlindungan (<) Terbatasnya jamsostek bagi tenaga kerja
jamsostek.
Perselisihan buruh dan
Tidak adanya kesepahaman antara pihak buruh dan Meningkatkan peran lembaga penyelesaian
14.7. pengusaha terhadap kebijakan (<)
pengusaha perselisihan
pemerintah daerah
7. Perhubungan
Trayek angkutan darat terutama Makassar - pangkep
Rasionalisasi/moratorium penambahan izin trayek
Peningakatan jumlah angkutan relatif telah melampaui rasio jumlah penumpang. Akan
makassar-pangkep dan peningkatan frekwensi
darat (%angkutan darat / tetapi sebagian besar kendaraan yang beroperasi adalah
(>) pengawasan/sweeping kelengkapan dan
perjumlah penumpang angkutan kendaraan yang sudah tua (usia kendaraan diatas 10
kelaikang angkutan umum
darat) tahun). Kondisi ini berdampak pada keamanan dan
keselamatan penumpang.
Sesuai ketentuan pengujian kendaraan dapat Peningkatan kualitas pelayanan transportasi serta
dilaksanakan didaerah mana saja sepanjang dalam meremajakan peralatan uji kir yang ada
trayek, disamping itu peralatan pengujian kendaraan
Jumlah uji kir angkutan umum (<)
yang ada saat ini tidak dapat dioperionalisasikan secara
optimal karena sebagian alatnya telah rusak

Jumlah personil yang memiliki sertifikat PKB masih


Jangka waktu proses pengujian Bimbingan teknis dan pengadaan alat uji
(<) terbatas, disamping itu peralatan uji kendaraan banyak
angkutan umum kendaraan bermotor
yang sudah rusak
Biaya pengujian kelayakan
(<) Diatur dalam peraturan daerah
angkutan umum
Jumlah kapal angkutan (<) Masih terbatasnya infrastruktur perhubungan laut yang Penataan sistem transportasi laut dan
penumpang rguler (Rasio representative pembangunan dermaga / pelabuhan di wilayah
sarana trasnportasi laut/kapal kecamatan kepulauan dan pesisir
angkutan reguler per satuan
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)

penduduk/penumpang)
Trayek angkutan darat terutama Makassar - pangkep
Peningakatan jumlah angkutan relatif telah melampaui rasio jumlah penumpang. Akan Rasionalisasi / moratorium penambahan izin
darat (%angkutan darat / tetapi sebagian besar kendaraan yang beroperasi adalah trayek makassar-pangkep dan peningkatan
(<)
perjumlah penumpang angkutan kendaraan yang sudah tua (usia kendaraan diatas 10 frekwensi pengawasan / sweeping kelengkapan
darat) tahun). Kondisi ini berdampak pada keamanan dan dan kelaikang angkutan umum
keselamatan penumpang.
Sesuai ketentuan pengujian kendaraan dapat Peningkatan kualitas pelayanan transportasi serta
dilaksanakan didaerah mana saja sepanjang dalam meremajakan peralatan uji kir yang ada
Jumlah uji kir angkutan umum (<) trayek, disamping itu peralatan pengujian kendaraan
yang ada saat ini tidak dapat dioperionalisasikan secara
optimal karena sebagian alatnya telah rusak
Jumlah personil yang memiliki sertifikat PKB masih Bimbingan teknis ; pengadaan alat uji kendaraan
Jangka waktu proses pengujian
(<) terbatas, disampiang itu peralatan uji kendaraan banyak bermotor
angkutan umum
yang sudah rusak
Biaya pengujian kelayakan
(<) Diatur dalam peraturan daerah
angkutan umum
Jumlah kapal angkutan
penumpang rguler (Rasio Penataan sistem transportasi laut dan
Masih terbatasnya infrastruktur perhubungan laut yang
sarana trasnportasi laut/kapal (<) pembangunan dermaga / pelabuhan di wilayah
representative
angkutan reguler per satuan kecamatan kepulauan dan pesisir
penduduk/penumpang)
Jumlah halte (% jlh halte yang Berdasarkan hasil survei, jumlah halte yang dibutuhkan
terpasang/jumlah halte yang (<) sebanyak 40 unit namun karena keterbatasan dana Pembangunan halte bus
seharusnya terpasang) sehingga yang baru dibangun sebanyak 9 unit
Panjang pagar pengaman jalan Ruas jalan yang berada didaerah bertebing curam dan
Inventarisasi dan klasifikasi ruas jalan dalam
(% panjang pagar pengaman berkelok cukup banyak sehingga butuh pagar
rangka penentuan skala prioritas pembangunan
jalan yang dipasang/panjang (<) pengaman jalan yang relatif panjang. Dan oleh karena
pagar pengaman jalan agar anggaran yang
pagar pengaman yang lokasinya di wilayah pegunungan menyebabkan biaya
tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal
seharusnya terpasang) pembangunan pagar pengaman menjadi relatif mahal
Panjang marka jalan (% panjang (<) Seiring dengan meningkatnya aktivitas lalu lintas, ruas Inventarisasi dan klasifikasi ruas jalan dalam
marka jalan yang jalan yang memerlukan marka jalan relatif cukup banyak. rangka penentuan skala prioritas pengecatan
dipasang/panjang marka jalan Disisi lain terdapat sejumlah program/kegiatan yang juga marka jalan sehingga anggaran yang tersedia
yang seharusnya terpasang) prioritas, sehingga alokasi anggaran untuk pengecatan dapat dimanfaatkan secara optimal
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
pagar pengaman relatif terbatas

Revitalisasi trayek angkutan umum dan


Rasio ijin trayek per jumlah Trayek angkutan umum perdesaan belum tertata dengan pembangunan terminal angkutan umum
(<)
penduduk baik perdesaan

Peralatan kir belum memadai dibarengi dengan belum Meningkatkan pengawasan / sweping
Kepemilikan kir angkutan umum
optimalnya pengawasan angkutan umum kelengkapan angkutan umum dan peremajaan
(Rasio kir per jumlah satuan (<)
peralatan kir
kendaraan)
Kebutuhan rambu lalu lintas sebagaian besar berada Meningkatkan koordinasi dengan intansi terkait di
pada jaringan jalan nosional dan jalan provinsi dimana pusat maupun di provinsi dalam hal pengadaan
tanggung jawab pengadaan dan pemeliharaannya masih rambu serta melakukan pemeliharaan rambu yang
Jumlah rambu lalu lintas (<)
menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan telah terpasang
pemerintah pusat

Kebutuhan alat pengendali isyarat lalu lintas sebagaian Meningkatkan koordinasi dengan intansi terkait di
besar berada jaringan jalan nosional dan jalan provinsi pusat maupun di provinsi dalam hal pengadaan
Jumlah alat pengendali isyarat dimana tanggung jawab pengadaan dan warning light serta melakukan pemeliharaan
(<)
lalu lintas (warning light) pemeliharaannya masih menjadi kewenangan warning light yang telah terpasang
pemerintah provinsi dan pemerintah pusat

Sistem transpsortasi yang ada belum memadai, integrasi


antara moda belum tertata dengan baik sehingga masih
Jumlah orang/barang yang
(<) banyak masyarakat terutama di daerah Penyusunan tataran transportasi lokal
terangkut angkutan umum
pinggiran/perdesaan belum terlayani angkutan umum

Jumlah SDM yang memiliki Tunututan masyarakat akan pelayanan semakin


Optimalisasi pelaksanaan kegiatan bimtek bagi
konptensi dibidang (<) meningkat seiring dengan dinamika pembangunan
personil
perhubungan golobal, regional/local
Jumlah dermaga beton (Rasio (<) Prioritas pembangunan pelabuhan/dermaga di dasarkan pada Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait yaitu:
dermaga beton per kecamatan Rencana Induk Pelabuhan Nasional, sehingga apabila usulan Kementerian Perhubungan; Unit Penyelenggara
kepulauan dan wilayah pesisir) pembangunan dermaga disuatu daerah tidak termuat dalam Pelabuhan/syahbandar dan pemerintah provinsi serta
RIPN maka tidak akan dibangun. Disamping itu, usulan menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk usulan
pembangunan dermaga harus dilengkapi sejumlah dokumen pembangunan dermaga (Feasibility Study; Survei
yaitu: Feasibility Study; Survey investigasi dan design; UKL dan Infetigasi dan design; UKL/UPL; Rencana Induk
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
UPL untuk setiap lokasi yang diusulkan.
Pelabuhan)
Lokasi berlabuh kapal-kapal nelayan di kepulauan
Jumlah dermaga kayu (<) sangat dipengaruhi kondisi iklim saat itu, sehingga pada Pembangunan dermaga kayu/tambatan perahu
satu pulau ada lebih dari satu lokasi tempat berlabuh
Melakukan kajian dalam rangka pengembangan
Jumlah anagkutan umum yang
(<) Jaringan jalan dibeberapa desa belum memadai trayek angkutan perdesaan serta pembangunan
melayani trayek perdesaan
dan atau peningkatan kapasitas jalan perdesaan
8. Lingkungan Hidup
 Optimalisasi kinerja pengelolaan layanan
persampahan
 Tersedianya sarana prasana persampahan yang
Cakupan layanan persampahan masih berpusat di memadai
Persentase penanganan
8.1. (<) ibukota kecamatan tertentu saja, pelayanan belum  Peningkatan kesadaran dan partisipasi
sampah
merata masyarakat/ pemangku kepentingan dalam
upaya pengurangan timbulan sampah dari
sumbernya melalui kegiatan 3R

 Ketaatan pelaku usaha/kegiatan untuk


melakukan pengelolaan limbah sebelum dilepas
ke badan air
 Ketaatan masyarakat untuk tidak menjadikan
Penurunan kualitas air sungai dan meningkatnya badan air sebagai tempat untuk membuang
8.2. Pencemaran status mutu air (<)
kerusakan lingkungan sungai limbah rumah tangga, limbah dari kegiatan
pertanian, peternakan, perikanan, dll
 Penegakan aturan sebagai instrumen
pengendalian pencemaran
 Identifikasi sumber-sumber pencemaran
8.3. Cakupan pengawasan terhadap (=) Meskipun capaian selalu terpenuhi untuk perusahaan  Penegakan aturan pengawasan lingkungan
pelaksanaan Amdal wajib AMDAL, namun terkait pengelolaan dan hidup
pemantauan lingkungan tetap harus diawasi untuk  Dukungan SDM aparatur yang memahami aspek
meminimalkan dampak pencemaran dan perusakan teknis dan admistratif pengawasan
lingkungan hidup  Terjalinnya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
antar pemangku kepentingan dalam penanganan
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
dampak lingkungan

 Optimalisasi kinerja pengelolaan layanan


persampahan
 Tersedianya sarana prasana persampahan yang
Cakupan layanan persampahan masih berpusat di
Persentase penanganan memadai
8.4. (<) ibukota kecamatan tertentu saja, pelayanan belum
sampah  Peningkatan kesadaran dan partisipasi
merata
masyarakat / pemangku kepentingan dalam
upaya pengurangan timbulan sampah dari
sumbernya melalui kegiatan 3R
 Ketersediaan TPS yang memadai
 Penempatan TPS pada lokasi yang tepat antara
Tempat Pembuangan Sampah
Ketersediaan TPS yang sangat tidak sebanding dengan lain perumahan, pasar, kantor, sekolah dan
8.5 (TPS) per satuan jumlah (<)
sampah yang dihasilkan oleh penduduk terminal
penduduk
 Sebaran TPS yang belum merata untuk semua
kecamatan
9. Pertanahan
Persentase luas lahan Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya PRONA sertifikasi lahan.
9.1. (<)
bersertifikat legalitas kepemilikan lahan
Kependudukan dan Catatan
10.
Sipil
 Letak geografis kab. Pangkep khususnya wilayah  Dukungan dana untuk pelayanan keliling (mobile)
kepulauan dan pegunungan yang menyebabkan berupa penambahan anggaran perjalanan dinas
Rasio penduduk berKTP per
10.1. (<) pencapaian pelayanan KTP belum maksimal  Dukungan dana untuk meningkatkan sosialisasi
satuan penduduk
 Kesadaran penduduk terhadap pentingnya kepemilikan baik melalui media cetak, elektronik dan tatap
KTP masih kurang muka/pertemuan
 Pelaporan pencatatan kelahiran bayi belum optimal
 Memberian insenstif bagi keluarga yang
sehingga masih banyak bayi yang belum memiliki akta
melaporkan kelahiran bayinya tepat waktu
kelahiran
 Koordinasi dengan instansi terkait (Pengadilan
10.2. Rasio bayi berakte kelahiran (<)  Masih banyaknya pasangan suami isteri yang tidak
Agama) untuk melakukan pengesahan
memiliki Surat Nikah menyebabkan pelaporan
perkawinan bagi pasangan yang nikah dibawah
pencatatan kelahiran bayinya tertunda sehingga belum
tangan (nikah siri)
mendapatkan akta kelahiran
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Pelaporan perubahan status perkawinan yang berakta
10.3. Rasio pasangan berakte nikah (<) Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait
nikah dari instansi yang berwenang (KUA) masih rendah
 Meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya
 Letak geografis kab. Pangkep khususnya wilayah
kepemilikan KTP,
kepulauan dan pegunungan yang menyebabkan
 Mengoptimalkan pelayanan keliling guna
10.4. Kepemilikan KTP (<) pencapaian pelayanan KTP belum maksimal
mendekatkan tempat pelayanan, dan
 Kesadaran penduduk terhadap pentingnya kepemilikan
 Memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk
KTP masih kurang
mendapatkan KTP
 Masih kurangnya kesadaran penduduk tentang
pentingnya dokumen pencatatan sipil, khususnya Akta  Tersedianya dasar hukum untuk melaksanakan
Kelahiran urusan bidang Kependudukan
Kepemilikan akta kelahiran per  Masih kurangnya bayi yang lahir dilaporkan peristiwa  Sarana dan prasarana pelayanan dibidang
10.5. (<)
1000 penduduk kelahiran untuk dicatat dan diterbitkan kutipan akta kependudukan yang tersedia cukup memadai
kelahiran.  Adanya Standard Operation Procedure (SOP)
 Masih kurangnya kuantitas dan kualitas petugas sebagai acuan dalam memberikan pelayanan
pelayanan pencatatan sipil.
Akurasi data kependudukan belum maksimal karena
Dukungan anggaran untuk melakukan verifikasi
pelaporan perstiwa kependudukan dan perstiwa penting
data dilapangan dan pelaporan persitiwa
Ketersediaan database belum berkesinambungan sehingga terdapat data
10.6. (<) kependudukan dan persitiwa penting secara
kependudukan skala provinsi penduduk yang orangnya sudah meninggal, orangnya
berkesinambungan dari Pemerintah Kecamatan
sudah pindah/tidak jelas orangnya/keberadaannya
dan Desa/Kelurahan
namun datanya masih terdaftar dalam database
 Pemanfaatan KTP Elektronik dalam layanan publik
 Instansi/lembaga yang melakukan pelayanan
belum maksimal karena masih terdapat
publik wajib mensyaratkan KTP Elektronik
instansi/lembaga dalam memberikan pelayanan
sebagai dasar utama dalam memberikan
kepada masyarakat belum mensyaratkan KTP
Penerapan KTP Nasional pelayanan kepada masyarakat
10.7. (<) Elektronik sebagai dasar dalam pelayanan yang
berbasis NIK  Instansi/lembaga wajib menyediakan alat
diberikan atau masih menerima KTP manual/KTP Non
pemindai/pembaca KTP Elektronik guna
Elektronik
memastikan KTP yang dimiliki oleh masyarakat
 Belum ada instansi/lembaga yang menyediakan alat
adalah KTP asli
pemindai/pembaca KTP Elektronik berupa Cardreader
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
11.1. Persentase Partisipasi (<) Kurangnya keterlibatan masyarakat Pendataan secara partisipatif dengan melibatkan
Perempuan Di Lembaga masyarakat (laki-laki dan perempuan) dengan
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Pemerintah menggunakan metode PRA (Participatory Rural
Partisipasi Perempuan di Apraisal)
11.2.
Lembaga Swasta
 Kurangnya Sosialisasi tentang Keberadaan P2TP2A
sehingga mengakibatkan kurangnya masuk laporan
Terbentuknya forum Koordinasi tentang lembaga
KDRT
layanan terhadap perempuan dan Anak .Dan
11.3. Rasio KDRT (<)  Kurangnya pemahaman tentang KDRT, masyarakat
tersedianya wadah penanganan korban kekerasan
memahami bahwa KDRT adalah kekerasan fisik saja. terhadap perempuan .
Tetapi memarahi, tidak memberi nafkah dan lain-lain
termasuk KDRT
Persentase Jumlah Tenaga
11.4. (=) Sudah Tidak ada Pekerja dibawah umur
Kerja Di Bawah Umur

 Adanya ketidakadilan gender seperti beban ganda,  Sosialisasi dan Pelatihan / Ketrampilan bagi
peminggiran (marginalisasi), kekerasan, pelabelan Perempuan
Partisipasi Angkatan Kerja buruk dan diskriminasi  Bimbingan Manajemen Usaha bagi Perempuan
11.5. (<) dalam mengelolah Usaha masih kurang
Perempuan  Kurangnya Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di
Banding Angkatan Kerja Laki-Laki Karena Perempuan  Perlunya Training Kepemimpinan Perempuan
yang terlatih masih kurang dan Perlindungan Sosial.
 Tersedianya Wadah penanganan korban
 Laporan yang diterima di P2TP2A masih kurang , kekerasan terhadap perempuan yakni SDM
Penyelesaian Pengaduan sehingga semua laporan dapat terselesaikan terlatih dan tersedia crisis center ( Rumah
11.6. Perlindungan Perempuan dan (=)  UU Perlindungan Perempuan dan Anak belum Singgah ) bagi korban .
Anak Dari Tindakan Kekerasan tersosialisasi secara baik dengan menyeluruh.  Perlunya sosialisasi secara berkala dan
pembentukan posko pengaduan mulai dari
tingkat desa hingga kabupaten
12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Meningkatkan Jumlah pencapaian akseptor baru
Masih Rendahnya kesadaran Pengambil Keputusan
Rata-Rata Jumlah Anak Per dan aktif khususnya MKJP & ikut sertanya
12.1. (<) dalam mewujudkan Norma Keluarga Kecil , Bahagia dan
Keluarga berbagai pihak sehingga tujuan dari program KB
Sejahtera
segera di capai .
12.2. Rasio Akseptor KB (<) Kurangnya Tenaga Penyuluh Di Lapangan Dimana Pelayanan KIE, Pembinaan KB, TKBK KB-KES,
Idealnya 1 Orang Per Desa/ Kelurahan, Kondisi Saat Ini KB MKJP, Penambahan Jumlah PLKB
12.3. Cakupan Peserta KB Aktif (<) 67 Penyuluh Untuk 103 Desa Atau "1,53"
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Keluarga Prasejahtera Dan
12.4. (<)
Keluarga Sejahtera I
15. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
 Perlu pelatihan bagi pengurus,pengawas dan
 SDM pengelola, pengurus dan pengawas koperasi pengelola.
masih rendah.  Perlu sosialisasi terhadap pentingya modal
 Permodalan masih sangat kurang. sendiri
15.1. Presentase koperasi aktif (<)  Penilaian lembaga perbankan/lembaga lainya masih  Perlunya koordinasi dengan pembina/Instansi
sangat terbatas kepada koperasi. terkait dengan lembaga keuangan dan berbagai
 Anggota koperasi masih kurang berpartisipasi pendidik
kesadaran berkoperasi masih sangat kurang.  Perlu pemahaman dan pelatihan anggota
koperasi.
Jumlah UKM non BPR/LKM  Pembenahan koperasi tidak aktif, bimbingan
15.2.  Lemahnya manajemen Pengelolaan koperasi
UKM tekhnis,diklat,magang,dan studi kerja.
(<)  Rendahnya kualitas SDM pelaku koperasi
15.3. Jumlah BPR/LKM  Penyuluhan perkoperasian Sosialisasi prinsip-
 Kurangnya pemahaman masyarakat tentang koperasi
prinsip koperasi
 Perlu pelatihan UMKM
 Memfasilitasi UMKM lembaga keuangan untuk
 Masih terbatasnya pengetahuan SDM, permodalan,
mendpapatkan pinjaman modal.
pengetahuan, keterampilan dan jiwa wirausahaan.
 membard UMKM secara sinergi dalam bentuk
 Permodalan yang dimiliki masih kurang
15.4. Usaha Mikro dan Kecil (<) usaha
 Masih terbatasnya Wirausaha bagi UMKM
 Meningkatkan pembinaan dan monitoring
 Masih terbatasnya monitoring dan pembinaan UMKM .
UMKM
 Keterampilan usaha yang belum maksimal.
 Melakukan magang,dan Study peningkatan
SDM Bank dalam daerah maupun luar daerah
 Pembenahan koperasi tidak aktif
 Lemahnya manajemen Pengelolaan koperasi  Bimbingan tekhnis,Diklat,Magang,dan studi
Jumlah LKM/KSP/USP-Koperasi (<)  Rendahnya kualitas SDM pelaku koperasi kerja
 Kurangnya pemahaman masyarakat tentang koperasi  Penyuluhan perkoperasian
 Sosialisasi prinsip-prinsip koperasi
16. Penanaman Modal
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Meningkatkan kualitas promosi potensi - potensi
Jumlah investor berskala Rendahnya promosi potensi - potensi daerah yang ada di
16.1. (<) daerah di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
nasional (PMDN/PMA) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Memberikan Pelayanan Perijinan secara
Jumlah nilai investasi berskala Iklim Investasi yang belum kondusif di Kabupaten
16.2. (<) profesional, transparan dan tepat waktu
nasional (PMDN/PMA) Pangkajene dan Kepulauan baik PMDN/PMA
Kualitas SDM tenaga kerja dan produktifitas kerja
meningkat, untuk mengurangi angka
16.3. Rasio daya serap tenaga kerja (<) Rendahnya SDM Masyarakat dalam Persaingan Kerja
pengangguran

Mengembangkan Sistem Pelayanan Informasi dan


Kenaikan / penurunan Nilai Perizinan Investasi secara Elektronik (SPIPISE)
16.4. (<) Rendahnya kualitas informasi dan promosi investasi
Realisasi PMDN (milyar rupiah) untuk meningkatkan iklim investasi

Tersedianya Sarana dan Prasarana pada


Belum optimalnya proses perizinan pada BPMPTSP
16.5 Lama proses perijinan (<) BPMPTSP untuk meningkatkan SDM Aparat
secara keseluruhan
BPMPTSP melalui Diklat PM/PMPTSP
Jumlah Perda yang mendukung Masih kurangnya regulasi yang mendukung iklim
16.6. (<) Adanya Regulasi yang mendukung iklim investasi
iklim usaha investasi
Meningkatkan penyebarluasan informasi
Rendahnya Pemahaman Masyarakat/Perusahaan
16.7 Penyelesaian izin lokasi (<) pelayanan perizinan
tentang tata ruang dan kaitannya dengan perizinan

17. Kebudayaan
Lebih mengoptimalkan penyelenggaraan serta
Penyelenggaraan festival seni Belum optimalnya penyelenggaraan serta keiikutsertaan
17.1. (<) keiikutsertaan pada Festival seni dan budaya
dan budaya pada festival seni dan budaya karena terbatasnya dana
Lebih mengoptimalkan pengadaan sarana
Sarana penyelenggaraan seni Belum optimalnya sarana penyelenggaraan seni dan
17.2. (<) penyelenggaraan seni dan budaya
dan budaya budaya karena terbatasnya dana
Melaksanakan pendaftaran benda cagar budaya
Belum adanya penetapan sebagai cagar budaya
Benda, Situs dan Kawasan dan ditetapkan sebagai benda cagar budaya
17.3. (<) berdasarkan UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar
Cagar Budaya yang dilestarikan berdasarkan UU No. 11 Tahun 2010
Budaya

18. Kepemudaan dan Olahraga


URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Memfasilitasi secara terbatas baik teknis,
Belum Terpolanya pemberdayaan pemuda
manajemen, maupun dana dalam rangka
18.1. Jumlah organisasi pemuda (<)
mendinamisasi dunia kepemudaan

Belum terpolanya permasalahan dan pembibitan


olahraga Meningkatkan pola pembibitan dan pembinaan
18.2. Jumlah organisasi olahraga (<) atlit melalui pendidikan dan latihan olahraga
pelajar

Perlu adanya dorongan serta dukungan untuk


Belum optimalnya koordinasi antara organisasi pemuda mengembangkan generasi muda dalam
18.3. Jumlah kegiatan kepemudaan (<)
dan pemberdayaan organisasi pemuda meningkatkan produktifitas dan prestasi

Perlu adanya fasilitasi sarana dan prasarana yang


Belum optimalnya ketersediaan sarana dan prasarana
18.4. Jumlah kegiatan olahraga (<) memadai dan berkualitas
olahraga
Gelanggang / balai remaja
18.5. (<) Tidak adanya keterlibatan pihak swasta Pelibatan pihak swasta
(selain milik swasta)
 Memperjelas Peraturan pengelolaan sarana
Pengelolaan Lapangan Belum dikelola oleh SKPD
18.6. Lapangan olahraga (<) prasana dan Memperjelas SKPD
Dispora
penanggungjawab aset-aset olahrag
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
 Pemberdayaan LSM, ORMAS dan OKP secara
 Masih kurang aktifnya pengurus LSM, ORMAS dan
menyeluruh,
Kegiatan pembinaan terhadap OKP dalam mendaftarkan LSM, ORMAS dan OKP
19.1. (<)  Sosialisasi terhadap pengurus LSM, ORMAS
LSM, Ormas dan OKP  Kurangnya sos terhadap pengurus LSM, ORMAS dan
dan OKP, pemahaman terhadap nilai
OKP
 Berkurangya pemahaman ormas dan OKP tentang kebangsaan perlu ditingkatkan.
pentingnya nilai-nilai kebangsaan dikalangan generasi  Pengaktifan forum-forum yang ada yaitu FKUB
muda dan FPK
 Pembinaan forum-forum pemersatu antar etnis dan
agama, serta masyarakkat sebagai tempat
bersosialisasi perlu ditingkatkan, sehingga bisa
terwujud rasa persatuan dan kesatuan bangsa
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
dimasyarakat
 Masih kurang memahami tata cara pertanggungjawaban  Bimbingan teknis secara berkala kepada bendahara
keuangan partai politik sesuai dengan regulasi yang berlaku. partai politik tentang pentingnya tata cara
 Masih kurangnya pemahaman aparat parpolterkait tata cara pertanggungjawaban keuangan partai politik
pengajuan, pelaporan, pertinjauan keuangan parpol.  Pembagian anggaran secara propesional
Kegiatan pembinaan politik
19.2. (<)  Masih kurangnya peran Parpol dalam upaya memberikan
daerah  Menciptakan kader-kader yang berkompeten dalam
pendidikan politik bagi masyarakat .
 Bantuan keuangan saat ini masih dianggap rendah oleh Parpol
sebagian pengurus Parpol dalam menjalankan roda  Meningkatkan peran dan partisipasi Politik generasi
organisasi Politik muda
Kegiatan pembinaan kepada
masyarakat/ aparat tentang  Sosialisasi dan bimbingan teknis kepada
 Pembinaan kepada masyarakat /aparat masih perlu
19.3. pentingnya keamanan dan (=) aparat/masyarakat tentang perlunya deteksi dini
ditingkatkan untuk cegah dini terjadinya konflik
kenyamanan lingkungan yang dan cegah dini
kondisif
 Perlunya penguatan jaringan Kominda di daerah
 Kesadaran masyarakat untuk peka terhadap
lingkungan dalam mrncegah terjadinya konflik.
21. Ketahanan Pangan
Regulasi yang mengatur tentang konsumsi
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keanekaragaman pangan, utamanya konsumsi
21.1. Regulasi ketahanan pangan (<)
mengkonsumsi keanekaragaman pangan. singkong dan jagung sebagai pengganti beras.

Regulasi tentang alih fungsi lahan Peningkatan


Terjadinya alih fungsi lahan, dan produktivitas yang
21.2. Ketersediaan pangan utama (<) teknologi budidaya padi untuk menggenjot
semakin menurun
produktivitas
Pemberdayaan Masyarakat dan
22.
Desa
Rata-rata jumlah kelompok
Penyediaan sarana dan prasarana transportasi
22.1. binaan lembaga pemberdayaan (<) Belum maksimalnya peran kelembagaan masyarakat
untuk pembinaan
masyarakat (LPM)
Penyediaan sarana dan prasarana transportasi
Rata-rata jumlah kelompok Belum adanya transportasi khusus untuk menjangkau
22.2. (>) untuk pembinaan
binaan PKK wilayah kepulauan
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Data LSM Belum terinventaris dengan baik yang ada di
Desa/kelurahan khususnya LSM berkiprah dalam Peningkatan Pendataan terhadap LSM yang
22.3. Jumlah LSM (<)
pemberdayaan masyarakat berkiprah dalam pemberdayaan masyarakat

Melaksanakan pelatihan/Bimtek,sosialisasi dan


Belum optimalnya fungsi LPM,dan biaya operasional
22.4. LPM Berprestasi (<) meningkatkan biaya operasional LPM
LPM yang belum memadai
Meningkatkan pelatihan dan Bimbingan Teknis
22.5. PKK aktif (>) Masih kurangnya pemahaman kader PKK terhadap kader PKK

Pemberian dukungan sarana dan prasarana yang


Belum maksimalnya pembinaan dan masih kurangnya
layak, dan meningkatkan kesejahteraan kader
22.6. Posyandu aktif (>) sarana dan prasarana serta kurangnya kesejahteraan
posyandu
kader posyandu
Masih kurangnya program pemerintah yang bertujuan Meningkatkan program pemberdayaan
meningkatkan swadaya gotong royong masyarakat, masyarakat yang bertujuan meningkatkan
Swadaya Masyarakat terhadap
belum terdatanya dengan baik kontribusi swadaya swadaya masyarakat serta melaksanakan
22.7. Program pemberdayaan (<)
masyarakat terhadap pembangunan khususnya yang pendataan secara berkala tentang pembangunan
masyarakat
berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat yang menggunakan swadaya masyarakat

 Kurang berfungsinya kelompok masyarakat


Melakukan pembinaan dan mengaktifkan kel
pemeliharan pasca pembangunan program
ompok pemeliharan pasca program
pemberdayaan masyarakat yang ada di
Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat serta menganggarkan
22.8. (<) Desa/kelurahan
pemberdayaan masyarakat dalam APBD desa kegiatan pemeliharaan Pasca
 Dan tidak dianggarkan dalam APBD Desa
Program Pemberdayaan Masyarakat
pemeliharaan Pasca Program Pemberdayaan menggunakan swadaya masyarakat
Masyarakat.
23. Statistik
14.1. Buku ”kabupaten dalam angka” Keterlambatan Penerbitan Buku Daerah Dalam Angka Peningkatan kerjsama dengan pihak satistik dalam
(<)
14.2. Buku ”PDRB kabupaten” bentuik MOU

24. Kearsipan
24.1. Pengelolaan arsip secara baku (<) Tidak adanya ruang khusus untuk melakukan fumigasi Pembangunan gedung arsip yang untuk Tahun
arsip 2016 dan Fumigasi Arsip Peraturan Bupati tentang
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Jadwal Retensi Arsip (RTA)

 Tidak adanya PNS Pengelola Kearsipan yang berlatar  Pengangkatan PNS yang benar-benar berlatar
Peningkatan SDM pengelola belakang pendidikan jurusan kearsipan belakang Pendidikan jurusan kearsipan
24.2. (<)
kearsipan  Keterbatasan SDM Pengelola arsip  Pelatihan bagi pengelola arsip

25. Komunikasi dan Informatika


Kondisi geografis kabupaten Pangkep, berupa Mendorong partisipasi pihak ketiga/operator
Jumlah jaringan komunikasi pegunungan dan kepulauan mengakibatkan sulit seluler dalam penyediaan akses komunikasi dan
25.1 (<)
selulluar per stasioner dijangkau jaringan informatika di wilayah pegunungan dan kepulauan

Kondisi geografis kabupaten Pangkep, berupa


Mendorong dan mendukung percepatan
pegunungan dan kepulauan mengakibatkan biaya
pembangunan proyek nasional ring palapa
pembangunan sarana dan prasarana komunikasi (hot
25.2 Jumlah jaringan hot spot (<) nusantara yang diselenggarakan oleh pemerintah
spot ) lebih mahal, disamping itu, sumber daya manusia
pusat dalam hal ini kementerian komunikasi dan
yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi
informatika
sangat terbatas
Kesadaran dan pemahaman masyarakat akan arti
Jumlah kelompok informasi penting informasi dalam aktivitas kehidupan relatif masih
25.3 (<) Sosialisasi, semiloka dan kegiatan expo/pameran
masyarakat (KIM) sangat terbatas

Pendidikan dan pelatihan teknis fungsional di


Sumber daya aparatur yang menguasai bidang IT relatif
bidang IT serta pembentukan lembaga/satuan
Jumlah layanan berbasis masih sangat terbatas, sehingga pembangunan layanan
25.4 (<) kerja yang khusus menangani bidang informasi
elektronik/on line berbasis elektronik masih sangat tergantung pada jasa
dan komunikasi
pihak ketiga
izin penggunaan frekwensi belum ada, keterbatasan Pengurusan izin penggunaan frekwensi,
25.5 Jumlah radio SSB (<) sumber daya energi(listrik) di daerah pedesaan pengadaan radio SSB yang didukung tenaga
surya
 Keterbatasan SDM dalam mengoperasi web
 Bimbingan teknis aparat
Web site milik pemerintah  Keterbatasan sarana dan prasarana (ruangan dan
(<)  Penyediaan sarana prasarana (ruangan dan
daerah kapasitas akses internet dan hotspot)
kapasitas akses internet dan hotspot)

26. Perpustakaan
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Penyediaan dan pembinaan pengelolaan
26.1. Jumlah perpustakaan (<) Kurangnya jumlah Perpustakaan
Perpustakaan
Pengunjung Perpustakaan Daerah yang peminatnya
Menciptakan kerja sama dengan sekolah-tertentu
Jumlah pengunjung makin menurun di karenakan teknologi yang
26.2. (<) yang menugaskan siswa siswinya untuk
perpustakaan per tahun pertumbuhannya semakin cepat dan modern/canggih
berkunjung ke Perpustakaan Daerah
Pengunjung Perpustakaan Daerah yang peminatnya Kerja sama pada pihak lain baik itu pemerintah
Koleksi buku yang tersedia di
26.3. (<) makin menurun di karenakan teknologi yang maupun swasta yang ingin menyumbangkan
perpustakaan daerah
pertumbuhannya semakin cepat dan modern/canggih buku-buku ke perpustakaan daerah
Urusan Pilihan
1. Pertanian
 Ketersediaan benih dan pupuk yang memenuhi
prinsip 5 T (tepat waktu, jenis, umlah, tempat dan
harga)
 Penyediaan sarana produksi (benih dan pupuk) belum  Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
memenuhi prinsip 5 T (tepat waktu, jenis, jumlah,  Pengembangan sumber air alternatif seperi embung
Produktivitas padi atau bahan tempat dan harga) dan bending
1.1. pangan utama lokal lainnya per (<)  Belum optimalnya sarana dan prasarana yaitu jaringan  Fasilitasi penyediaan alsintan (alat mesin pertanian)
hektar irigasi, alat dan mesin pertanian sarana pasca panen  Fasilitasi permodalan dan pembiayaan usaha tani
dan sarana perhubungan lainnya
 Masih rendahnya mutu produk hasil pertanian  Pembangunan jalan tani dan jembatan tani
 Pengendalian alih fungsi lahan dengan regulasi
 Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)

 Ketersediaan benih dan pupuk yang memenuhi


prinsip 5 T (tepat waktu, jenis, jumlah, tempat
dan harga)
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB mengalami  Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
penurunan setiap tahun dari 17,10 tahun 2011 menjadi  Pengembangan sumber air alternatif seperi
Kontribusi sektor pertanian
1.2. (<) 14,96 pada tahun 2014 dan lebih rendah bila embung dan bending
terhadap PDRB
dibandingkan yaitu 24.79 %pertanian terhadap PDRB  Fasilitasi penyediaan alsintan (alat mesin
Provinsi dengan kontribusi sector pertanian)
 Fasilitasi permodalan dan pembiayaan usaha
tani lainnya
 Pembangunan jalan tani dan jembatan tani
 Ketersediaan agroinput memenuhi prinsip 5T
Kontribusi sub sektor pertanian (tanaman bahan  Peningkatan jalan penghubung dari kantong
Kontribusi sector tanaman
1.3. (<) makanan ) terhadap PDRB mengalami penurunan dari produksi ke pasar dan industri
pangan terhadap PDRB
4,85 tahun 2011 menjadi 3,65 pada thn 2014  Fasilitasi permodalan dan pembiayaan usaha
tani lainnya
 Ketersediaan benih dan pupuk yang memenuhi
prinsip 5 T (tepat waktu, jenis, jumlah, tempat
Kontribusi subsektor tanaman pangan terhadap PDRB
dan harga)
Kontribusi sektor perkebunan mengalami penurunan setiap tahun dari 4,85 tahun 2011
 Peningkatan jalan penghubung dari tempat
1.4. (tanaman keras) terhadap (<) menjadi 3,65 pada tahun 2014 bila dibandingkan dengan
produksi ke pasar dan industri
PDRB terhadap PDRB Provinsi yaitu 12,08 kontribusi subsektor
tanaman pangan  Fasilitasi permodalan dan pembiayaan usaha
tani lainnya

Belum optimalnya pembinaan terhadap kelompok dan


Kontribusi Produksi kelompok Pembinaan terhadap kelompok tani, dan
1.5. (<) belum maksimalnya penggunaan teknologi
petani terhadap PDRB penerapan teknologi
Belum optimalnya peran dan fasilitasi pemerintah dalam Optimalnya peran dan fasilitasi pemerintah dalam
1.6. Cakupan bina kelompok petani (<)
memberikan bantuan kepada kelompok petani memberikan bantuan kepada kelompok petani
Ketersediaan sarana dan prasarana
1.7.
peternakan
Produksi daging (<)  Belum adanya regulasi pengandalian pemotongan  Pengandalian pemotongan betina produktif
betina produktif. dengan dikeluarnya regulasi.
 Belum optimalnya penanganan penyakit hewan  Pencegahan dan penanganan penyakit hewan
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
dan hewan menular dengan vaksinasi ternak
dan surveillance
 Keterbatasan bibit ternak berkualitas
 Penyediaan bibit ternak berkualitas
 Keterbatasan pakan ternak yang masih rendah
 Ketersediaan pakan ternak yang masih rendah
 Keterbatasan pakan ternak yang masih rendah
 Ketersediaan pakan ternak yang masih rendah

2. Kahutanan
Rehabilitasi hutan dan lahan (<) Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan Pembangunan
2.1. Masih Terdapat Lahan Kritis
kritis Hutan Tanaman
(<) Peningkatan Patroli Kawasan Hutan dan
2.2. Kerusakan Kawasan Hutan Masih Terdapat Spot Kebakaran Hutan
Penanggulangan Kebakaran Hutan
Kontribusi sektor kehutanan (<) Belum Optimalnya Pembinaan dan Pemberdayaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat
2.3.
terhadap PDRB masyarakata disekitar kawasan Hutan disekitar Kawasan Hutan
Kontribusi Sektor Perkebunan (<) Berkurangnya Lahan Perkebunan akibat alih fungsi
2.4 Pengwilayahan Komoditas Perkebunan
Terhadap PDRB Lahan
Energi dan Sumber Daya
3.
Mineral
 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang prosedur  Bimtek/sosialisasi pengelolaan usaha
penambangan pertambangan
3.1. Pertambangan tanpa ijin (=)
 Sistem pengelolaan lingkungan pertambangan belum  Pengawasan konservasi lingkungan
maksimal pertambangan
 Belum terpadunya kegiatan perencanaan dan
 Sinkronisasi perencanaan dan pengembangan
pengembangan pertambangan dengan rencana tata
Kontribusi sektor pertambangan pertambangan dengan rencana tata ruang
3.2. (=) ruang
terhadap PDRB  Pembinaan dan pengawasan bidang
 Penerapan sistem pengelolaan pertambangan yang
pertambangan
baik dan benar belum optimal
 Masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan
 Meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan
Sarana dan prasarana air bersih air bersih
3.3 sumber daya alam
(sumur bor air tanah dalam)  Kurangnya kesadaran / pengetahuan masyarakat untuk
 Bimtek tata cara pengelolaan air bersih
mengelola sumber air yg sudah ada
3.4 Sarana dan prasarana listrik  Masih banyak rumah masyarakat yang tidak dapat  Terbinanya usaha ketenagalistrikan
PLTS dan Biogas dijangkau oleh listrik PLN khususnya wilayah  Pengembangan dan pemanfaatan potensi energi
kepulauan lokal khususnya energi baru terbarukan
 Kurangnya inovasi baru untuk pembangkit listrik  Sosialisasi/bimtek ketenagalistrikan
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
 Koordinasi dan konsultasi antar tingkatan
 Pemahaman tentang energi baru masih rendah
pemerintah
4. Pariwisata
Belum optimalnya sarana dan prasarana ODTW, Mengoptimalkan Sarana Prasarana ODTW, &
4.1. Kunjungan wisata (<)
kurangnya sumber daya manusia tentang kepariwisataan mempromosikannya serta meningkatkan SDM
Kontribusi sektor pariwisata
4.2. (<) Masih rendahnya promosi pariwisata Perlu peningkatan promosi pariwisata
terhadap PDRB
5. Kelautan dan Perikanan
 Keterbatasan penyediaan bibit unggul khususnya bibit
ikan, udang dan rumput laut  Penyediaan bibit ikan, udang dan rumput laut
 Keterbatasan kolam budidaya ikan air tawar  Pembuatan kolam budidaya air tawar
 Masih rendahnya SDM khususnya pembudidaya ikan  Kegiatan Sosialisasi CPIB
 Rendahnya kualitas air dan tanah pada daerah  Pemeriksaan Uji kualitas air dan tanah
5.1. Produksi Perikanan (<) pertambakan  Pemberdayaan kelompok KJA
 Kurangnya produksi KJA  Pemberian bantuan saponin, pakan ikan/udang,
 Masih tingginya angka kematian untuk komoditi udang pupuk organik dan sosialisasi CPIB
windu  Perbaikan jalan produksi, jembatan produksi dan
 Infrastruktur pendukung perikanan budidaya yang rehabilitasi irigasi tambak
belum memadai
 Pendistribusian produksi perikanan lebih banyak
 Rata-rata hasil tangkapan nelayan yang beroperasi di
dalam kabupaten
Wilayah Perairan Pangkep dipasarkan di TPI Paotere
 Peningkatan mutu dan jaminan keamanan
Makassar
pangan
5.2. Konsumsi ikan (<)  Persaingan Konsumsi protein hewan lain
 Pemberian bantuan sarana pemasaran hasil
 Penurunan Stok Ikan tentang akibat larangan
produksi perikanan untuk menaikkan konsumsi
penggunaan alat tangkap pukat tarik dan pukat hela
ikan kabupaten
(PERMEN KP No. 2 Tahun 2015)
 Pelaksanaan GEMARIKAN
 Pelaksanaan sosialisasi dan fasilitasi kepada
Akses kredit permodalan (KUR) bagi nelayan belum kelompok nelayan/usaha perikanan
5.3. Cakupan bina kelompok nelayan (<)
dimanfaatkan secara maksimal  Peningkatan kapasitas/keterampilan nelayan
 Pemberian bantuan sarana penangkapan ikan
5.4. Produksi perikanan kelompok (<) Pendapatan nelayan yang masih tergolong rendah Pemberian bantuan alat tangkap, alat bantu
nelayan penangkapan yang belum efisien dan efektif
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
sehingga masih ada sebagian kelompok nelayan
yang belum menikmati pemberian bantuan hibah
tersebut
6. Perdagangan
 Pembangunan dan Revitalisasi sarana
Kontribusi sektor Perdagangan
6.1. (<) Kurangnya sarana perdagangan yang tersedia perdagangan
terhadap PDRB
 Sosialisasi legalitas usaha
Cakupan bina kelompok Belum optimalnya peran dan fasilitasi pemerintah dalam
6.2 (<)
pedagang/usaha informal memberikan bantuan kepada kelompok petani
7. Perindustrian
 Sebaiknya bergabung dengan koperasi yang
Kontribusi sektor Industri Masih perlunya Peningkatan Bimbingan terhadap arus sudah berbadan hukum .
7.1. (<)
terhadap PDRB informasi tekhnologi yang semakin gencar  pelaksanaan bimbingan Tekhnis
Diklat,Magang,Studi banding.
Kontribusi industri rumah tangga Peningkatan penerapan teknologi dalam industri
7.2. (<) Indsutri rumah tangga masih berskala kecil
terhadap PDRB sektor Industri rumah tangga
Urusan Penunjang
Pemerintahan Umum
 Infrastruktur yang baik
19.4 Pertumbuhan ekonomi (<) Belum meratanya pertumbuhan ekonomi antar wilayah  Keamanan yang kondusif
 Iklim investasi yang semakin baik
Sebaran penduduk miskin pada wilayah - wilayah
20.5. Kemiskinan (<) Perbaikan akses infrastruktur, distribusi pangan
terpencil
Indeks Kepuasan Layanan Mengoptimalkan partisipasi masyarakat / instansi
20.6 (<) Kurangnya partisifasi masyarakat / instansi terkait
Masyarakat terkait
ASPEK DAYA SAING DAERAH
Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur
Urusan Wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar
1. Perhubungan
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Rasio panjang jalan per jumlah
1.1. (<)
kendaraan
Penyebaran penduduk di Kabupaten pangakajene tidak
Jumlah orang/ barang yang
1.2. (<) merata, disamping itu jaring jalan belum menjangkau Pengadaan angkutan umum perintis
terangkut angkutan umum
sebagian desa terpencil terutama di pegunungan
Sistem transpsortasi yang ada belum tmemadai,
Jumlah orang/barang melalui
integrasi antara moda belum tertata dengan baik
1.3. dermaga/bandara/ terminal per (<) Penyusunan tataran transportasi local
sehingga masih banyak masyarakat terutama di daerah
tahun
pinggiran/perdesaan belum terlayani angkutan umum
Lokasi berlabuh kapal-kapal nelayan di kepulauan
Jumlah dermaga kayu (<) sangat dipengaruhi kondisi iklim saat itu, sehingga pada Pembangunan dermaga kayu/tambatan perahu
satu pulau ada lebih dari satu lokasi tempat berlabuh
Penataan Ruang
2.
 Peningkatan pemahaman dan peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan tata ruang
antara lain kegiatan sosialisasi
 Masih banyaknya bangunan yang belum didasari
 Memperbaiki mekanisme perizinan dan
dengan izin pemanfaatan ruang
2.1. Ketaatan terhadap RTRW (<) penertiban terhadap pelaksanaan pembangunan
 Kurangnya kesadaran masyarakat tentang izin
agar tetap sesuai dengan RTRW
pemanfaatan ruang
 Mendorong upaya penerapan sanksi yang tegas
dan konsisten atas setiap pelanggaran terhadap
RTRW
2.2. Luas wilayah produktif
2.4. Luas wilayah kebanjiran  Melakukan pendataan yang akurat
(<) Keterbatasan data  Melakukan koordinasi dengan instansi yang
2.5. Luas wilayah kekeringan terkait
2.6. Luas wilayah perkotaan
Kesesuaian kriteria untuk kawasan industri harus
2.3. Luas wilayah industri (=) Tidak ada penentuan luas lokasi untuk kawasan industri
berdasar pada RTRW
Urusan Penunjang
3.1. Jenis dan jumlah bank dan (<) Rata-rata bank yang ada di Kabupaten Pangkajene
cabang belum mempunyai gedung yang representative atau rata-
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
rata masih menyewa.
Pembinaan dan pemberian pemahaman kepada
Jenis dan jumlah perusahaan Masih kurangnya minat masyarakat untuk berinvestasi
3.2. (<) masayarakat tentang pentingnya asuransi
asuransi dan cabang asuransi
Pada umumnya rumah makan yang ada di Kabupaten
Jenis, kelas, dan jumlah
3.3. (<) Pangkajene dan Kepulauan belum memenuhi kriteria Pembinaan dan bantuan permodalan
restoran
restoran
Jarak ibu kota provinsi dekat sehingga masyarakat lebih
Jenis, kelas, dan jumlah memilih menginap di Makassar. Pelatihan dan pembinaan bagi pengusaha wisma
3.4. (<)
penginapan/ hotel Tipe wisma yang ada sudah cukup sebagai kabupaten yang dikoordinir oleh PHRI
penopang ibu kota provinsi.
Fokus Iklim Berinvestasi
Urusan Penunjang
Pemerintahan Umum

 Masih tingginya angka kriminal akibat  Peningkatan kualitas dan frekwesi pelaksanaan
sosialisasi hukum yang kurang sosialisasi perangkat hukum;
1.1. Angka kriminalitas (<)  Peningkatan peran masyarakat dalam
 Masih rendahnya pendidikan
pelaksanaan keamanan dan ketertiban
 Kurangnya jumlah aparat penegak hukum masyarakat dan Mengaktifkan Kantibmas
 Peningkatan koordinasi dan kerjasama dalam
 Masih rentang aksi demonstrasi
penanganan demonstrasi;
1.2. Jumlah demo (<)  Belum tersedianya sarana penyaluran aspirasi yang  Penyediaan sarana dan prasarana penyaluran
benar aspirasi masyarakat dan mahasiswa
KEUANGAN
1.1 Jumlah dan macam pajak dan (=)  Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar  Peningkatan kemampuan intelektualitas pelaksana
retribusi daerah pajak pengelola pendapatan dengan mengikuti pendidikan
 Masih kurangnya sumber daya manusia dari segi dan latihan formal dan non formal pada tingkat provinsi
kemampuan intelektual dan segi moral pelaksana pengelola dan nasional dan melakukan studi banding ke daerah
pendapatan daerah maupun sumber daya pendukung sarana yang pengelolaan pendapatannya sudah baik;
dan prasarana pengelolaan pendapatan.  Melakukan rotasi personil petugas pemungut/penagih
 Potensi-potensi pendapatan daerah yang belum dibuatkan penerimaaan daerah pertriwulan, persemester dan
peraturan daerah dan atau peraturan bupati yang pertahun yang dibarengi dengan uji petik pendapatan
dikarenakan terbentur dengan ketentuan peraturan dari tempat pemungutan.
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
perundang-undangan yang lebih tinggi.
 Dukungan sarana dan prasarana perekonomian seperti
infrastruktur yang merupakan sumber pendapatan daerah
masih kurang sehingga perputaran ekonomi masyarakat
sangat lambat.
 Mempersingkat mekanisme pengurusan izin dan
 Pengelolaan asset daerah yang dapat dijadikan
izin prinsip melalui pola pelayanan satu atap
sumber pendapatan daerah pengelolaannya belum
sehingga pemasukan retribusi perizinan melalui
optimal, sehingga tidak efektif memberikan kontribusi
satu pintu,hal tersebut ditindaklanjuti dengan
pecapaian target pendapatan daerah.
peningkatan status SKPD dari Kantor menjadi
Badan.
 Membangun infrastruktur perekonomian sehingga
mendorong percepatan perputaran perekonomian
masyarakat seperti pembangunan pasar-pasar
tradisional mejadi pasar tradisional modern,
pembangunan dermaga-dermaga serta
pembangunan akses jalan pada daerah-daerah
yang terisolir.
 Membuka kerja sama dengan pihak swasta
dalam pengelolaan asset daerah seperti tempat-
tempat wisata sehingga dapat lebih optimal
pengelolaannya sehingga memberikan kontribusi
pencapaian target pendapatan daerah
 Penetapan perda dan perbup APBD belum tepat  Optimalisasi pengunaan aplikasi SIMDA
Tersedianya PERDA dan waktu. keuangan sebagai sarana penyusunan APBD.
1.2 (<)
Peraturan Bupati tentang APBD  Belum singkronnya dokumen perencanaan daerah  Pengangkatan jabatan fungsional Perencana
dengan APBD. Daerah
 Adanya Peraturan Pemerintah dan Peraturan
Tersedianya PERDA dan
Menteri Dalam Negeri dan Peraturan
Peraturan Bupati tentang  Aplikasi yang digunakan belum sempurna
1.3 (<) Daerah/Bupati tentang Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban  Masih kurangnya tenaga Akuntansi dan tenaga IT.
Pelaksanaan APBD yang perlu dipedomani
Pelaksanaan APBD
 Ketersediaan tenaga Akuntansi dan tenaga IT.
Pemanfaatan Teknologi Kurangnya sumber daya manusia, kurangnya sumber Bimbingan Teknis, tersedianya pendanaan,
1.4 Informasi dalam Pengelolaan (<) pendanaan dan faktor geografis (wilayah) kabupaten tersedianya Infrastruktur sistem Informasi
Keuangan Daerah Pangkajene dan Kepulauan Teknologi
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)

6. Perencanaan Pembangunan
Tersedianya dokumen Koordinasi dan konsultasi baik pada perangkat
Dokumen perencanaan pembangunan RPJPD, RPJMD,
6.1. perencanaan RPJPD yg telah (=) daerah berdasarkan bidang maupun pada
dan RKPD sudah ditetapkan dengan Perda dan Perkada
ditetapkan dgn PERDA Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
Tersedianya Dokumen
Koordinasi dan konsultasi baik pada perangkat
Perencanaan : RPJMD yg telah Dokumen perencanaan pembangunan RPJMD sudah
6.2. (=) daerah berdasarkan bidang maupun pada
ditetapkan dgn ditetapkan dengan Perda
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
PERDA/PERKADA
Tersedianya Dokumen Koordinasi dan konsultasi baik pada perangkat
Dokumen perencanaan pembangunan RKPD sudah
6.3. Perencanaan : RKPD yg telah (=) daerah berdasarkan bidang maupun pada
ditetapkan dengan Perkada
ditetapkan dgn PERKADA Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
 kurang akuratnya data pendukung perencanaan
 Keakuratan data
pembangunan
 konsistensi antara perencanaan
Penjabaran Program RPJMD  Masih terdapat kesulitan untuk memastikan adanya
6.4. (<) (program/kegiatan) pembangunan dan alokasi
kedalam RKPD konsistensi antara perencanaan
penganggarannya
(program/kegiatan) pembangunan dan alokasi
penganggarannya
Belum adanya informasi tentang rencana pemanfaatan
Konsistennya antara
anggaran ke tingkat desa/ kelurahan dan kecamatan, Dokumen perencanaan yang akurat oleh
6.5 perencanaan dan (<)
sehingga rencana yang dihasilkan lebih banyak dari Bappeda.
pengganggaran
anggaran yang tersedia.
Perencanaan program/kegiatan Peningkatan koordinasi baik antar pemerintah
6.6 antara daerah dengan (<) Lemahnya koordinasi,
pemerintah pusat dan provinsi provinsi maupun pemerintah pusat.
Pemanfaatan teknologi
informasi dalam penyusunan
6.7 (<) Ketersediaan sarana teknologi sistem informasi Penyediaan sistem informasi
perencanaan dan pengendalian
evaluasi
Kepegawaian dan Diklat Daerah

Pengelolaan Data Kepegawaian Pengadaan aplikasi pengelolaan data


(<) Aplikasi pengelolaan data kepegawaian belum lengkap
berbasis IT dan prasarananya kepegawaian dan prasarananya
Pertambahan jumlah PNS yang (<)  Tidak adanya penerimaan/pengangkatan CPNS  Dilaksanakannya penerimaan CPNS
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
 Pengisian jabatan lowong
 Tersedianya anggaran yang memadai
 Penataan aparatur secara berkesinambungan
telah mengikuti Diklat melalui pembinaan dan pengembangan karier
- Diklat prajabatan  Masih adanya jabatan structural es.III yang lowong pegawai
- Diklat Tk.III  Belum terpenuhinya kebutuhan jumlah dan komposisi  Masih terdapat tenaga honorer kategori II yang
- Terlaksanya penerimaan yang ditetapkan tidak lulus seleksi serta tenaga honorer lainnya
CPNS yang bekerja mengabdikan diri pada pemerintah
kab. Pangkep
 Adanya regulasi tentang pengangkatan tenaga
honorer kategri II dan tenaga honorer lainnya.
Pengisian jabatan lowong sesuai
Pengisian jabatan struktural (<) Masih adanya jabatan struktural es. III yang lowong
kompetensinya
Urusan Fungsi Lainnya
Inspektorat
Pelaksanaan Pengawasan
(=)
Internal Secara Berkala
Penanganan Kasus Pengaduan
(=)
Lingkungan Pemerintah Daerah
Pelatihan Pengembangan
Keterbatasan sarana dan prasarana Penyediaan sarana dan prasarana
Tenaga Pemeriksaan dan (=)
paraturPemeriksaan
Pembentukan Unit Khusus
Penanganan Pengaduan (=)
Masyarakat
Pemerintahan Umum
 Masih Kurang Petugas Protokoler yang ada  Study banding ke daerah yang memiliki sistem
 Masih Minimnya Petugas Protokoler yang pernah protokoler yang berkualitas
Terlaksananya Tugas Protokol
(<) mengikuti Perlatihan  Penyediaan Alat transfortasi / mobil Protokoler
Pemerintah
 Tidak ada Alat transfortasi / mobil Protokoler yang yang disediakan beserta dengan bahan
disediakan beserta dengan bahan bakarnya bakarnya
Terbitnya Putusan Hakim yang Kurangnya bukti pendukung yang mendukung Terkumpulnya bukti dan saksi pendukung kasus
(=)
berkekuatan hukum tetap keberhasilan kasus sehingga kasus dapat dimenangkan
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Kesadaran obrik untuk menindaklanjuti
rekomendasi temuan dan penerapan sanksi
Peningkatan Penyelesaian (=) Kurangnya kesadaran respon dari obrik SKPD/SKPD
kepada Kepala SKPD yang tidak menindaklanjuti
Temuan untuk menindaklanjuti rekomendasi temuan
rekomendasi temuan sesuai ketentuan yang
berlaku
Kurangnya koordinasi dari instansi terkait, tidak adanya
Koordinasi aktif dari semua instansi terkait, perlu
Terbitnya Peraturan Daerah skala prioritas dalam pembuatan Perda dan kurangnya
(<) adanya skala prioritas dalam pembuatan Perda
dalam bentuk Lembaran Daerah tenaga ahli dalam penyusunan pembentukan peraturan
dan Anggaran khusus dalam pembuatan Perda
PerUUan
Peningkatan Pemahaman
Masyarakat berkaitan dengan Perlu anggaran khusus untuk pelaksanaan
(=) Keterbatasan Anggaran
Perda & Undang-Undang yang sosialisasi
terbit
Terbitnya Putusan Hakim yang Kurangnya bukti pendukung yang mendukung Terkumpulnya bukti dan saksi pendukung kasus
(=)
berkekuatan hukum tetap keberhasilan kasus sehingga kasus dapat dimenangkan
Kesadaran obrik untuk menindaklanjuti
rekomendasi temuan dan penerapan sanksi
Peningkatan Penyelesaian Kurangnya kesadaran respon dari obrik SKPD/SKPD
(=) kepada Kepala SKPD yang tidak menindaklanjuti
Temuan untuk menindaklanjuti rekomendasi temuan
rekomendasi temuan sesuai ketentuan yang
berlaku
 Study banding ke daerah yang memiliki sistem
 Masih Kurang Petugas Protokoler yang ada
protokoler yang berkualitas
 Masih Minimnya Petugas Protokoler yang pernah
 Kualitas Majalah ditingkatkan
media cetak dan elektronik (<) mengikuti Perlatihan
 Jumlah Edisi ditingkatkan
 Tidak ada Alat transfortasi / mobil Protokoler yang
 Membuat Informasi atau berita yang
disediakan beserta dengan bahan bakarnya
membangun
 Masih minimnya peralatan yang mendukung
Pelaksanaan Persandian seperti Radion band, antena,
Komputer dan lain-lain  Peningkatan SDM yang ahli dibidang persandian
Administrasi Berita Sanditel dan
(<)  Pemeliharaan alat-alat persandian tidak rutin sehingga  Pemeliharaan yang rutin untuk peralatan
PDE
menyebabkan kerusakan yang dapat menggangu persandian
pengiriman dan penerimaan berita sanditel
 Kurangnya SDM yang Ahli dibidang Persandian
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Pelatihan keterampilan Terlembatnya tambahan dana di cairkan karena
(<) Perlu dianggarkan pada anggaran pokok
berusaha bagi keluarga miskin dianggarkan pada anggaran perubahan
Pemberdayaan lembaga &
Tersedianya data keterlibatan masyarakat pada
Organisasi masyarakat (>) Kurangnya koordinasi dari instansi terkait
kegiatan lomba PW2KSS Tingkat Kabupaten
pedesaan
Pendidikan dan pelatihan dasar Pelaksanaan kegiatan tersebut harus diselaraskan Mengoptimalkan koordinasi dan komunikasi
(>)
kepemimpinan dengan jadwal sekolah dengan pihak sekolah
Pencegahan dan
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara Sosialisasi pencegahan dan pemberantasan
pemberantasan penyakit (<)
pemberantasan penyakit menular penyakit menular dan wabah
menular dan wabah
Pihak sekolah terkadang membocorkan jadwal keg tes
Pemeriksaan Urine (>) Pemeriksaan Urine
urine
Identifikasi bakat dan potensi Kurangnya koordinasi dengan instansi terkait mengenai Identifikasi bakat dan potensi pelajar dalam
(=)
pelajar dalam olahraga potensi dan bakat kepemudaan olahraga
Penyuluhan pencegahan
Pelaksanaan sosialisasi harus diselaraskan dengan Penyuluhan pencegahan peredaran / penggunaan
peredaran /penggunaan (>)
jadwal sekolah minuman keras dan narkoba
minuman keras dan narkoba
Survei indeks kepuasan Mengoptimalkan partisipasi masyarakat / instansi
(>) Kurangnya partisifasi masyarakat / instansi terkait
masyarakat terkait
Terbitnya Putusan Hakim yang Kurangnya bukti pendukung yang mendukung Terkumpulnya bukti dan saksi pendukung kasus
(=)
berkekuatan hukum tetap keberhasilan kasus sehingga kasus dapat dimenangkan
Kesadaran obrik untuk menindaklanjuti
rekomendasi temuan dan penerapan sanksi
Peningkatan Penyelesaian Kurangnya kesadaran respon dari obrik SKPD/SKPD
(=) kepada Kepala SKPD yang tidak menindaklanjuti
Temuan untuk menindaklanjuti rekomendasi temuan
rekomendasi temuan sesuai ketentuan yang
berlaku
Kurangnya koordinasi dari instansi terkait, tidak adanya
Koordinasi aktif dari semua instansi terkait, perlu
Terbitnya Peraturan Daerah skala prioritas dalam pembuatan Perda dan kurangnya
(<) adanya skala prioritas dalam pembuatan Perda
dalam bentuk Lembaran Daerah tenaga ahli dalam penyusunan pembentukan peraturan
dan Anggaran khusus dalam pembuatan Perda
PerUUan
Peningkatan Pemahaman
Kurangnya pemahaman masyarakat berkaitan dengan Peningkatan pemahaman masyarakat berkaitan
Masyarakat berkaitan dgn Perda (=)
Perda dan Undang-undang dengan Perda dan Undang-undang
& Undang2 yang terbit
Terbitnya Putusan Hakim yang Kurangnya bukti pendukung yang mendukung Terkumpulnya bukti dan saksi pendukung kasus
(=)
berkekuatan hukum tetap keberhasilan kasus sehingga kasus dapat dimenangkan
URUSAN DAN INDIKATOR INTERPRETASI
BLM TERCAPAI
NO KINERJA PENYELENGGARAAN (<),SESUAI (=),
PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PEMERINTAH DAERAH MELAMPAUI(>)
Kesadaran obrik untuk menindaklanjuti rekomendasi
Peningkatan Penyelesaian Kurangnya kesadaran respon dari obrik SKPD/SKPD temuan dan penerapan sanksi kepada Kepala SKPD
(=) yang tidak menindaklanjuti rekomendasi temuan sesuai
Temuan untuk menindaklanjuti rekomendasi temuan
ketentuan yang berlaku
Terjalinnya kerjasama dengan
media cetak sehingga berbagai
kegiatan dan pembangunan
(<) Kurangnya koordinasi dengan pihak media cetak Koordinasi dengan pihak media cetak
pemerintah daerah yang
tersebarluas melalui pesanan
Khusus Iklan/Advetorial
 Belum adanya sarana dan Prasana yang memadai seperti
internet yang bisa menjangkau sampai ke pelosok daerah  Fasilitas yang memadai
Tersampaikannya Informasi terpencil dan daerah Kepualauan  Perlunya dibuat media Online/ Website yang
Pembangunan Daerah melalui
(<)  Tidak adanya Website Khusus Bagian Humas dan Protokol dapat memuat semua informasi/berita tetang
Peliputan pada media cetak dan
yang dapat kegiatan Pemerintah Daerah Kab. Pangkep
elektronik kepada maysarakat
memuat semua berita yang berkaitan dengan semua  Study banding
kegiatan Pemerintah Daerah kab. Pangkep
4.2 Permasalahan Berdasarkan Urusan
4.2.1 Layanan Urusan Wajib Dasar
1. Pendidikan
a. Masih adanya penduduk buta huruf, Angka melek huruf Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan sudah melampaui dari target propinsi karena disukung oleh kegiatan
keaksaraan fungsional lanjutan, namun masih ditemukan penduduk usia tua yang buta huruf
yang tersebar dipulau-pulau sehingga sulit dijangkau oleh pendidikan buta huruf (Paket A, B
maupun C). kondisi ini disebabkan karena mindset masyarakat zaman dahulu bahwa
pendidikan tidak terlalu penting sehingga tidak diperlukan kemampuan membaca dan
menulis. Oleh karena itu maka untuk meminimalisir jumlah buta huruf maka perlu pemberian
bimbingan dan penyuluhan terhadap masyarakat terhadap pentingnya pendidikan dan
kegiatan keaksaraan fungsional lanjutan tetap dilaksanakan.
b. Masih rendahnya angka rata-rata sekolah, hal ini disebabkan karena masih
rendahnya tingkat partisipasi sekolah pada semua jejang pendidikan, oleh karena itu maka
perlu ditringkatkan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan gratis pada semua jenjang
pendidikan.
c. APM/APK/APS/APT. Angka partisipasi murni, angka partisipasi kasar dan angka
partisipasi sekolah serta angka pendidikan yang ditamatkan, baik tingkat SD/MI/Paket A,
SMP/MTsN/ Paket B, maupun SMA/SMK/MA/Paket C di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan pada dasarnya sudah melampaui target propinsi cukup baik perkembangannya
dalam kurun 5 tahun terakhir, karena tingginya kesadaran anak usia sekolah untuk mengikuti
pendidikan disemua jenjang. Agar angka partisipasi sekolah tetap tinggi maka keaksaraan
fungsionan tetap dilanjutkan serta peningkatan program pendidikan gratis.
d. Belum berimbangnya rasio murid terhadap guru. Hal ini disebabkan belum
meratanya sebaran jumlah sekolah pada daerah-daerah tertentu khususnya kepulauan,
formasi kebutuhan khususnya untuk daerah terpencil dan kepulauan kurang diminati calon
pendidik, program pemerataan guru belum dioptimalkan sesuai dengan kualifikasi dan
kompetensi pendidik, kurangnya ruang kelas untuk memperbanyak rombongan belajar.
Faktor penentu keberhasilan dari permalahan ini adalah Perlunya pemerataan
pembangunan sekolah khususnya didaerah-daerah terpencil, tertinggal, terbelakang, perlu
dibangun sistem pemerataan dengan berbasis teknologi informasi yang disesuaikan
kualifikasi dan kompetensi pendidik, peningkatan kesejahteraan guru melalui tunjangan
khusus, perlu pengadaan ASN Pendidik khususnya untuk wilayah kepulauan dan
pegunungan disesuaikan dengan kondisi daerah.
e. Masih rendahnya rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata, hal ini
disebabkan karena kurangnya ruang kelas untuk memperbanyak rombongan belajar dan
Banyaknya guru honorer disekolah. Oleh karena itu maka, perlu penambahan ruang kelas
belajar dan rasionalisasi guru honorer disekolah.
f. Masih adanya bangunan sekolah yang kondisinya belum sesuai standar, hal
ini disebabkan karena karena kondisi geografis wilayah Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan yang terdiri dari daratan, kepulauan dan pegunungan, sehingga menyebabkan
sulitnya melakukan rehabilitasi atau pembangunan RKB, oleh karena itu diperlukan
rehabilitasi dan pembangunan RKB sekolah yang ramah, aman dan menyenangkan bagi
anak didik.
g.  Masih adanya siswa yang tidak lulus sekolah baik tingkat sekolah dasar,
sekolah menengah pertama maupun sekolah lanjutan atas. Hal ini disebabkan
kurangnya pemahaman siswa terhadap materi ujian akhir. Oleh karena itu, diperlukan
bimbingan secara intens oleh guru terhadap mutrid yang dianggap kurang mampu dalam
proses belajar mengajar.
h. Angka melanjutkan pendidikan dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Angka
melanjutkan pendidikan baik dari tingkat SD ke SMP, dari SMP ke SMA sudah melampaui
target propinsi namun masih ditemukan beberapa umur sekolah yang tidak melanjutkan
pendidikan karena keterbatasan ekonomi orang tua. Oleh karena itu maka dibutuhkan
fasilitasi bantuan subsidi untuk pembiayaan ke jenjang pendidikan berikutnya.
i. Masih adanya tenaga guru yang belum S1, hal ini disebabkan karena adanya
pengangkatan tenaga honorer menjadi tenaga pengajar dan belum melanjutkan pendidikan
pada jenjang S1 utamanya pada daerah kepulauan dan pegunungan. Oleh karena itu
dibutuhkan bantuan penyelesaian study S1.
j. Masih rendahnya sekolah penyelenggara Inklusif, sekolah ramah, aman dan
menyenangkan bagi anak. hal ini disebabkan karena belum adanya anggaran yang
memadai khususnya penyediaan Guru Pembimbing Khusus (GPK) pada sekolah sekolah
reguler untuk melakukan pembimbingan kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK),

2. Kesehatan
a. Masih rendahnya strata posyandu. Berdasarkan Buku Panduan Posyandu
(Depkes 2008) Posyandu melayani minimal 30 balita atau 50 rumah tangga. Rasio Posyandu
dan Balita di Kab. Pangkep Tahun 2015 telah memenuhi syarat dimana rata-rata 1 posyandu
melayani 92 balita, sehingga yang diprioritaskan adalah peningkatan strata Posyandu
(Purnama dan Mandiri). Untuk itu maka perlu ditingkatkan partisipasi masyarakat dan
kerjasama lintas sektor/swasta melalui promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
desa.

b. Masih rendahnya kualitas bangunan puskesmas. Menurut konsep kerja


puskesmas, sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 20.000
penduduk, maka di Kabupaten Pangkep Pada Tahun 2015, 1 (satu) puskesmas telah
memenuhi standar untuk menjangkau rata–rata 20.000 penduduk di wilayah kerjanya
sehingga tidak diperlukan pembangunan puskesmas baru sehingga untuk periode 5 tahun ke
depan diprioritaskan pada peningkatan kualitas bangunan puskesmas sesuai standar.
Sedangkan Konsep wilayah Kerja Puskesmas Pembantu (Pustu) melayani 1-3 Desa,
sehingga Jumlah Pustu di Kabupaten Pangkep Saat ini sudah cukup.Yang diprioritaskan
adalah Rehabilitasi Pustu agar pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan secara adil, merata
dan berkualitas. Konsep wilayah kerja Poskesdes yaitu 1 Poskesdes untuk 1 Desa. Pada
Tahun 2015 terdapat 89 Poskesdes, sedangkan terdapat 103 desa, sehingga masih
dibutuhkan sebanyak 14 Poskesdes yang direncanakan akan dibangun secara bertahap
sesuai anggaran yang tersedia.
c. Masih kurangnya jumlah rumah sakit. Rasio Rumah Sakit terhadap Jumlah
penduduk di Kabupaten Pangkep selama lima tahun terakhir rata-rata 0,31 per 1000
penduduk . Artinya bahwa 2 Rumah Sakit di Kabupaten Pangkep belum mampu melayani
1000 penduduk dalam hal pelayanan rujukan terutama untuk melayani masyarakat di wilayah
terpenci dan sangat terpencil.Sehingga disarankan untuk membangun 1 rumah sakit
pratama.
d. Tidak meratanya persebaran dokter. Hai ini disebabkan karena Tidak
meratanya persebaran dokter utamanya didaerah-daerah terpencil, kepulauan dan
pegunungan. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dukungan
pengembangan/pengadaan sumber daya manusia kesehatan dari Pemerintah Daerah
hingga Pemerintah Pusat seperti pengangkatan tenaga PTT dan PNS melalui standarisasi
pelayanan kesehatan (SDM,Sarana prasarana)
e. Belum berimbangnya tenaga medis dengan jumlah penduduk. Hal ini
disebabklan karena Kurangnya minat tenaga medis untuk ditempatkan didaerah terpencil,
untuk mengatasi hal tersebut maka maka perlu dukungan pengembangan/pengadaan
sumber daya manusia kesehatan dari Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Pusat seperti
pengangkatan tenaga PTT dan PNS melalui standarisasi pelayanan kesehatan (SDM,Sarana
prasarana)
f. Belum optimalnya penanganan komplikasi kebidanan. Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani walaupun telah melampaui target tahun 2015 namun masih
dibawah target yang ingin dicapai pada tingkat Propinsi pada tahun 2018 yaitu 73% masalah
yang memungkinkan tidak maksimalnya capain indikator adalah tidak terdeteksinya
komplikasi kebidanan bumil sampai tiba waktu melahirkan. Untuk mengatasi hal tersebut
maka perlu optimalisasi /penguatan sisi input dan proses dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang baik didukung oleh ketersediaan
SDM kesehatan, dana, sarana dan prasarana yang cukup dengan metode yang sesuai dan
efektif khususnya di bidang Peningkatan Gizi Masyarakat.
g. Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI). Hal ini
disebabkan karena  Belum meratanya UCI desa karena sarana dan prasarana diwilayah
kepulauan belum sepenuhnya terpenuhi, untuk itu maka diperlukan Optimalisasi /Penguatan
sisi input dan proses dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian
yang baik didukung oleh ketersediaan SDM kesehatan, dana, sarana dan prasarana yang
cukup dengan metode yang sesuai dan efektif khususnya dibidang pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular melalui Imunisasi (PD3I).
h. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan. Walaupun Gizi buruk telah
dapat ditangani namun prevalensi Gizi kurang dan stanting mulai meningkat dan dapat
meningkat menjadi kasus gizi buruk. Karena sebagai sebuah gejala sosial, gizi buruk
bukanlah suatu gejala yang berdiri sendiri. Gizi buruk memiliki relasi yang sangat erat
dengan gejala sosial yang lainnya termasuk sindrom kemiskinan dan masalah ketahanan
panngan di tingkat rumah tangga. Gizi buruk juga tak bisa dilepaskan dari aspek yang
menyangkut pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat (sehingga
tetap diperlukan indikator prevalensi gizi buruk,kurang dan stanting), untuk itu maka
dibutuhkan Optimalisasi/Penguatan sisi input dan proses dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang baik didukung oleh ketersediaan
SDM kesehatan, dana, sarana dan prasarana yang cukup dengan metode yang sesuai dan
efektif khususnya di bidang Peningkatan Gizi Masyarakat.
i. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA. Meskipun
telah mencapai target, indikator ini adalah salah satu indikator utama dalam penurunan
angka kematian akibat penyakit, untuk itu maka diperlukan Optimalisasi /Penguatan sisi input
dan proses dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang baik
didukung oleh ketersediaan SDM kesehatan, dana, sarana dan prasarana yang cukup
dengan metode yang sesuai dan efektif khususnya dibidang pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular. Hal yang sama juga pada Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit DBD.
j. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin. Seluruh
kasus rujukan pasien masyarakat miskin pada Pusat Pelayanan Kesehatan Dasar dapat
ditangani.Indikator ini akan digantikan dengan Persentase kepesertaaan JKN karena
dicanangkannya JKN pada 1 Januari 2014. Saat ini Pemerintah Provinsi Sulawesi-Selatan
sedang memantapkan penjaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat sebagai bagian dari
pengembangan jaminan kesehatan secara menyeluruh (UNiversal Coverage). Selain itu
pada bulan November 2015, 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan telah menandatangani
MOU Integrasi dengan JKN. Oleh karena itu maka dibutuhkan penyempurnaan berbagai
regulasi JKN (dalam periode 5 tahun ke depan indikator ini di ganti dengan Persentase
kepesertaan JKN) dengan menerapkan prinsip kendali mutu kendali biaya sehingga dengan
anggaran yang memadai diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal di bidang
kemitraan asuransi masyarakat.
k. Masih rendahnya cakupan kunjungan bayi. Hal ini disebabkan karena
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan bayi. Oleh
karena itu maka dibutuhkan komitmen yang kuat dari jajaran Dinas Kesehatan dan
Puskesmas untuk memfokuskan sumber daya organisasi dalam melaksanakan program
dan kegiatan yang ditetapkan untuk mencapai target. Semakin meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang pemeriksaan bayi secara berkala.
l. Masih kurangnya persentase puskesmas yang memenuhi standar. Kondisi
bangunan Puskesmas banyak yang belum memenuhi standar yang berlaku sehingga
dibutuhkan adanya dukungan pemerintah (pusat hingga daerah) dan lintas sektor/swasta
dalam pemenuhan sarana prasarana kesehatan.
m. Masih kurang persentase puskesmas pembantu dengan kondisi baik.
Walaupun jumlahnya telah memenuhi standar, kondisi bangunan banyak yang masih dalam
kondisi rusak ringan hingga berat, maka diperlukan dukungan pemerintah (pusat hingga
daerah) dan lintas sektor/swasta dalam pemenuhan sarana prasarana kesehatan.
n. Masih kurangnya puskesmas pembantu dalam kondisi baik. Walaupun
jumlahnya telah memenuhi standar, kondisi bangunan banyak yang masih dalam kondisi
rusak ringan hingga berat, maka dibutuhkan dukungan pemerintah (pusat hingga daerah)
dan lintas sektor/swasta dalam pemenuhan sarana prasarana kesehatan.
o. Belum berimbangnya jumlah poskesdes pada desa/kel. maka dibutuhkan
dukungan pemerintah (pusat hingga daerah) dan lintas sektor/swasta dalam pemenuhan
sarana prasarana kesehatan.
p. Belum berimbangnya ketersediaan vaksin dan Obat dengan kebutuhan. Hal
ini disebabkan karena lambatnya proses pengadaan obat akibat lanmbatnya proses
epurchising. Untuk pemenuhan obat di masyrakat perlu meningkatkan kemandirian
masyarakat untuk penggunaan obat-obatan alternatif/tradisional dan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang obat rasional dan bahan berbahaya/makanan yang
beredar di masyarakat. Langka antisipasi hal tersebut maka perlu optimalisasi/penguatan sisi
input dan proses dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang
baik didukung oleh ketersediaan SDM kesehatan, dana, sarana dan prasarana yang cukup
dengan metode yang sesuai dan efektif dibidang penyediaan obat, vaksin termasuk obat
tradisional, termsuk pengawasan obat dan bahan berbahaya.
q. Masih rendahnya cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Hal ini disebabkan karena masyarakat yg secara ekonomi masuk dalam golongan mampu
belum masuk sebagai peserta BPJS Mandiri. Faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini adalah. Penyempurnaan Regulasi JKN terutama menyangkut kepesertaan
kemitraan asuransi kesehatan masyarakat.
r. Masih kurangnya cakupan Desa siaga aktif. Hal ini disebabkan karena Belum
ada Forum Desa atau Kelurahan, UKBM yang ada belum dapat melaksanakan
penanggulangan tanggap bencana dan kegawatdaruratan kesehatan,survailance berbasis
masyarakat serta penyehatan lingkungan, Belum adanya pendanaan untuk pengembangan
desa atau kelurahan siaga aktif dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) atau
Anggaran Kelurahan,Masyarakat dan Dunia Usaha, masih perlu adanya peraturan di tingkat
desa atau kelurahan yang melandasi dan mengatur tentang pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah Promosi,
Kesehatan,Penguatan Kompetensi Sumber Daya Kesehatan Imput, proses, sarana,
prasarana) dan Peningkatan kerjasama/peran serta Masyarakat, Lintas sektor/Swasta.
s. Masih rendahnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan. Hal ini disebabkan karena masih adanya persalinan
yang ditolong oleh dukun dan banyaknya perantau yang kembali ke kampung/pangkep
hanya untuk melakukan persalinan. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu
peningkatan akses dan mutu Pelayanan Kesehatan khususnya Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Penguatan Kompetensi Sumber Daya Kesehatan (Input,proses), dan peningkatan
partisipasi Masyarakat, Lintas sektor, Swasta.
t. Belum adanya posyandu purnama dan posyandu mandiri, Hal ini disebabkan
karena masih kurangnya kemandirian masyarakat dalam pengelolaan Posyandu di
desa/kelurahannya. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah promosi
kesehatan, peningkatan kerjasama/peran serta masyarakat, lintas sektor/swasta.
u. Masih rendahnya persentase RT ber PHBS. Kondisi ini disebabkan karena
Belum terpantaunya seluruh Rumah Tangga yang ada sehingga pemantauan terhadap
Rumah Tangga berPHBS hanya dapat dilakukan secara bertahap. Faktor penentu
keberhasilannya adalah promosi kesehatan, penguatan kompetensi sumber daya kesehatan
(Input,proses,sarana,prasarana) dan peningkatan kerjasama/peran serta Masyarakat, Lintas
sektor/Swasta
v. Tidak meratanya persebaran dokter dan tenaga medis. Rasio dan tenaga
medis dan dokter per satuan penduduk di Kecamatan Pangkajene adalah 346 per 100.000
penduduk dan Kecamatan Liukang Tangaya yaitu 94,87 per 100.000 penduduk. Tenaga
medis yang dimaksud adalah dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, perawat dan bidan.
Jika secara nasional standar rasio tenaga medis adalah 283/100.000 penduduk maka
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan masih di bawah standar dengan angka rasio tenaga
medis 149 per 100.000 penduduk. Rasio dokter per penduduk di Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan tahun 2015 belum mencapai target, dimana sesuai data, rasio masih pada
angka 24 dokter per 100.000 penduduk, sedangkan target nasional 30 dokter per 100.000
pddk. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya pengangkatan PNSD 5 tahun terakhir.
Faktor penentu keberhasilan dari masalah ini adalah meningkatkan insentif tenaga medis
khususnya didaerah-daerah terpencil yang mengarah pada pemerataan persebaran tenaga
medis, dan perekrutan tenaga medis.
w. Rasio Rumah Sakit terhadap jumlah penduduk. Rasio Rumah Sakit terhadap
Jumlah penduduk di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan selama lima tahun terakhir rata-
rata 0,31 per 1000 penduduk . Artinya bahwa 2 Rumah Sakit di Kabupaten Pangkep belum
mampu melayani 1000 penduduk dalam hal pelayanan rujukan terutama untuk melayani
masyarakat di wilayah terpenci dan sangat terpencil. Sehingga disarankan untuk
membangun 1 rumah sakit pratama.
3. Pekerjaan Umum
a. Belum berimbangnya proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik. Hal
ini disebabkan karena pembebasan lahan, sulitnya menempatkan rumija, inventarisasi kelas
jalan terkait penggunaan jalan, dan perizinan. Faktor penentu keberjasilan dari
permasalahan ini adalah perlunya akte hibah, diperlukan adanya kontrol dan pengaturan
transportasi angkutan yang bermuatan lebih dengan pembatasan jumlah muatan, ukuran
kendaraan pengangkut, jumlah traffic bahkan pada pengaturan dalam membuat jalan
alternatif atau jalan khusus untuk daerah industri dan pertambangan.

b. Masih rendahnya rasio jaringan irigasi hal ini disebabkan karena sulitnya
pembebasan lahan, tidak adanya operasi dan pemeliharaan (OP) secara rutin dan berkala
pada lokasi bendung dan saluran kondisi topografi dan jarak lokasi yang berat sehingga
menyulitkan monitoring pembangunan. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini
adalah sosialisasi kepada masyarakat terkait Kegiatan Daerah Irigasi mengoptimalnkan
Operasi dan Pemeliharaan (OP) pada bendung dan saluran, perlunya sarana dan prasarana
pendukung dalam hal operasional petugas monitoring daerah irigasi perlunya koordinasi
antar instansi yang terlibat dalam kegiatan irigasi.
c. Tingkat kerusakan jalan, jembatan, prasarana dan sarana irigasi yang masih
tinggi. Hal ini disebabkan karena tidak adanya Operasi dan Pemeliharaan (OP) secara rutin
dan berkala pada lokasi bendung dan saluran, Kondisi topografi dan jarak lokasi yang berat
sehingga menyulitkan monitoring pembangunan, kurangnya koordinasi antar instansi dalam
hal pengelolaan Sistem Daerah Irigasi. Faktor penentu keberhasilan dari permalahan ini
adalah Perlu tenaga dan ketersediaan dana yang cukup untuk kegiatan Operasi dan
Pemeliharaan (OP) pada Bendung dan saluran, Perlunya sarana dan prasarana pendukung
dalam hal operasional petugas Monitoring Daerah Irigasi, Perlunya koordinasi antar instansi
yang terlibat dalam kegiatan irigasi.
d. Masih rendahnya panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran
pembuangan air. Hal ini disebabkan karena  sulitnya menempatkan rumija, faktor penentu
keberhasilan dari permaslahan ini adalah pelaksanaan Perda dan fungsi pengawasan perlu
diperketat khususnya jalan dalam kota.
e. Masih kurangnya pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan
aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota. Hal ini disebabkan karena
kondisi topografi dan jarak lokasi yang berat sehingga menyulitkan monitoring pembangunan
pada dasarnya capaian turap talud/bronjong sdh melampau target yang telah ditentukan
pada tahun 2015, namun masih banyaknya lokasi yang perlu penanganan kondisi topografi
dan jarak lokasi yang berat sehingga menyulitkan monitoring pembangunan kondisi topografi
dan jarak lokasi yang berat sehingga menyulitkan monitoring pembangunan. Faktor penentu
keberhasilan dari permaslahan ini adalah Sosialisasi kepada masyarakat terkait Kegiatan
yang akan dilaksanakan, perlunya sarana dan prasarana pendukung dalam hal operasional
petugas monitoring Daerah Irigasi, pembangunan turap/bronjong/talud dan perlu dilakukan
survey/inventarisir lokasi sungai/sal. Pembuang yang rawan terjadi longsor.
f. Belum optimalmnya sarana dan prasarana pelayanan publik yang representatif.
Hal ini disebabkan Lahan yang tidak tersedia tidak adanya koordinasi antar pemerintah
setempat dengan masyarakat, masih terbatasnya alat berat. Faktor penentu keberhasilan
dari permaslahan ini adalah Perlunya koordinasi antar pemerintah setempat dengan
masyarakat, pemenuhan lahan untuk pembangunan, pembangunan Gedung Kantor,
rehabilitasi Sedang/Berat Gedung kantor,pemeliharaan dan pengadaan alat berat.
4. Penataan Ruang
a. Masih banyaknya bangunan rumah yang tidak memiliki IMB (Izin Mendirikan
Bangunan), hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya IMB, dan adanya pemahaman masyarakat bahwa IMB hanya diurus pada saat
awal mendidrikan bangunan, namun kenyataannya berdasarkan aturan bahwa mengubah
bentuk fungsi dan luas bangunan harus tetap ada IMB. Faktor penentu kleberhasilan dalam
memecahkan masalah ini adalah, perlu dilakukan sosialisasi tentang pentingnya IMB dan
penerapan sanksi hokum terhadap pelanggaran IMB dan pengadaan papan himbauan.
b. Belum berimbangnya rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah
ber HPL/HGB. Hal ini disebabkan karena keterbatasan data untuk itu maka perlu dilakukan
pendataan.
c. Lemahnya ketaatan terhadap Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW), hal ini disebabkan karena Masih banyaknya bangunan yang belum
didasari dengan izin pemanfaatan ruang, kurangnya kesadaran masyarakat tentang izin
pemanfaatan ruang. Faktor penentu kleberhasilan dalam memecahkan masalah ini adalah
Peningkatan pemahaman dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan tata ruang
antara lain kegiatan sosialisasi.
d. Masih kurangnya luas wilayah produkstif, kebanjiran, kekeringan, dan
perkotaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan data untuk itu maka perlu dilakukan
pendataan yang akurat dan koordinasi dengan instansi terkait, sedangkan untuk luas wilayah
industri sudah sesuai target yang telah ditentukan namun perlu kesesuaian criteria untuk
kawasan industry harus berdasar pada RTRW.
5. Perumahan dan Kawasan Pemukiman

1. Perumahan Rakyat
a. Masih rendahnya akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak
utamanya kepulauan. hal ini disebabkan karena kurangnya informasi tentang sumber–
sumber air baku, serta jauhnya sumber air dari pemukiman warga, selain itu, jika warga
menggali sumur pada wilayah pesisir dan kepulauan, hasil air yang didapat adalah air
asin/payau, berbau, dan berwarna kekuningan, Adanya sumber-sumber air baku yang
dimiliki/dikuasi perorangan, kondisi/tekstur tanah di hulu yang berbatu/mengandung kapur,
yang mengakibatkan kurang optimalnya resapan air tanah, sehingga pada saat musim
penghujan, air terlepas/terbuang tanpa digunakan secara maksimal. Faktor penentu
kleberhasilan dalam memecahkan masalah ini adalah diperlukan penelitian dan
pengembangan untuk mencari sumber air tawar, baik skala kecil, menengah, dan besar,
serta tindakan untuk menindak lanjuti hasil litbang terkait pemecahan masalah air tersebut.
Selain itu, juga perlu adanya bantuan untuk membuat sumur dan jaringan perpipaan bagi
warga, pebangunan embung/situ didaerah resapan tangkapan air.
b. Masih besarnya jumlah rumah tangga yang menempati rumah tidak
layak huni terutama pada wilayah dataran tinggi dan kepulauan, hal ini disebabkan
karena masih banyaknya masyarakat yang berpenghasilan rendah atau MBR. Faktor
penentu keberhasilan dalam memecahkan masalah ini adalah peningkatan aksesibilitas bagi
MBR akan rumah yang layak melalui fasilitasi peningkatan kualitas perumahan atau bantuan
perumahan bersubsidi dan peningkatan jaminan kualitas perumahan dengan menerapkan
standarisasi perijinan dalam membangun rumah khususnya bagi MBR dengan melibatkan
BPR dan bantuan CSR dari perusahaan-perushaan.
c. Masih rendahnya rumah tangga pengguna air bersih terutama pada
wilayah pesisir dan kepulauan. Rumah tangga pengguna air bersih baru mencapai 20%,
hal ini disebabkan belum optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan air baku air minum pada
wilayah dataran rendah, sedangkan wilayah dataran tinggi, pesisir dan kepulauan tidak ada
sumber mata air. Faktor penentu keberhasilan dalam memecahkan masalah ini adalah
penyediaan sarana dan prasarana air minum melalui penyediaan bak air baik dataran
rendah maupun dataran tinggi, pengeboran sumur dalam pada daerah dataran rendah dan
penyulingan air asin menjadi air bersih pada wilayah peisisr dan kepualauan dan untuk
pegunungan yaitu pembangunan embung serta kajian-kajian.
d. Rendahnya persentase rumah tangga pengguna listrik. Masih adanya
rumah yang belum memiliki jaringan listrik di kawasan terpencil dan terisolir, utamanya
pegunungan dan pulau-pulau. Hal ini disebabkan karena belum terjangkaunya jaringan PLN
di kawasan tersebut, serta tidak terpeliharanya pembangkit listrik tenaga diesel. Maka dari
itu, tersedianya jaringan listrik PLN, dan pembangkit listrik alternatif, seperti PLTS
(Pembangkit Listrik Tenaga Surya), PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Magnet), dan
PLTMH/PLTPH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro / Pembangkit Listrik Tenaga Piko
Hidro), serta adanya orang terampil untuk memelihara pembangkit listrik tenaga diesel
sangat diperlukan oleh warga.

2. Kawasan Pemukiman
a. Masih rendahnya persentase rumah tinggal bersanitasi, Persentase
rumah tangga bersanitasi adalah 64 %. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat lebih dari
34% rumah tangga yang belum mengakses sanitasi. Kondisi tersebut disebabkan karena
belum diterapkannya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat, dan kurangnya
sarana dan prasarana. Faktor penentu kleberhasilan dalam memecahkan masalah ini
adalah Peningkatan pemahaman masyarakat akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) bagi masyarakat melalui sosialisasi dan membangun prasarana dan sarana
sanitasi tempat umum serta peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan
drainase lingkungan.
b. Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk. Hal ini disebabkan
karena kurangnya personil /tenaga untuk mengawasi dan memelihara areal pemakaman
kurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara areal pemakamannya sendiri. Faktor
penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah penambahan personil/ tenaga pengawas
areal pemakaman pembangunan yang berkelanjutan, sosialisasi kepada masyarakat.
c. Belum berimbangnya rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per
satuan penduduk. Hal ini disebabkan karena Jumlah TPS dimasyarakat yang masih kurang
sehingga perbandingan kebutuhan dengan ketersediaan sarana tidak seimbang Kurangnya
peran serta masyarakat dalam menjaga fasilitas TPS. Faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini adalah perhatian instansi yang terkait terhadap kebutuhan TPS, tingkat
kepedulian masyarakat akan fasilitas kebersihan.
d. Masih rendahnya rasio rumah layak huni, dan masih banyaknya
lingkungan kumuh. Hal ini disebabkan karena tingkat pendapatan masyarakat yang masih
rendah, partisipasi masyarakat,pihak swasta dan media yang masih rendah, kurangnya
kkesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, dan konsep penataan lingkungan
yang kurang baik . Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah kurangnya
kesadaran masyarakat dalam memelihara sarana dan prasarana yang terbangun Political
will, meningkatkan program ekonomi kerakyatan , sosialisasi tentang kebersihan lingkungan
dan penataan lingkungan yang lebih baik.
e. Kurang berfungsinya drainase dengan baik. Hal ini disebabkan karena
kurangnya kesadaran masyarakat dalam memelihara sarana dan prasarana terbangun dan
tidak adanya rencana induk sistem pengendalian air genangan (drainase), sistem data dan
informasi banjir (Flood Forecasting Warning System). Faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini adalah perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga sarana terbangun,
perilku yang dapat menyumbat aliran drainase dan penyediaan rencana induk sistem
pengendalian air genangan (drainase), sistem data dan informasi banjir (Flood Forecasting
Warning System).
f. Keterbatasan fasilitas air bersih. Hal ini disebabkan karena Kapasitas dan
kualitas air baku pada musim kemarau menurun Kapasitas produksi IPA tidak sesuai lagi
dengan kapasitas terpasang Kesulitan pendanaan untuk pengembangan, operasional dan
pemeliharaan SPAM karena rendahnya tarif dan tingginya beban utang PDAM. Faktor
penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah adanya dukungan pemerintah untuk
penjernihan IPA, dukungan pemerintah (APBN) berupa hibah air minum untuk optimalisasi
IPA dan Penyehatan Organisasi Pengelola Sistem penyediaan air minum skala kawasan dan
PDAM.
g. Sarana dan prasarana akses jalan pedesaan. Meskipun ketersediaan
sarana dan prasarana jalan pedesaan sudah melampaui target yang telah ditentukan pada
priode sebelumnya, namun masih kesulitan penyediaan lahan yang layak dan sesuai dengan
ketentuan teknis pemvbangunan infarstruktur. Faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini adalah dukungan pemerintah Desa / Kelurahan dan peran serta
masyarakat dalam pemenuhan akses jalan pedesaan.
6. Ketentraman, Ketertiban umum dan Perlindungan Masyarkat

a. Belum berimbangnya jumlah aparat Satpol PP dengan jumlah penduduk.


Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan sebesar 1,25%. Hal ini disebabkan karena kurangnya perekrutan tenaga polisi
pamong praja. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah perekrutan tenaga
polisi pamong praja dan penempatan personil Satpol PP secara berimbang sesuai
kebutuhan.
b. Belum berimbangnya jumlah linmas dengan jumlah penduduk. Rasio
jumlah linmas per 10.000 penduduk di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebesar
36,55%. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan satuan linmas
dalam penyelenggaraan perlindungan masyarakat. Faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini adalah peningkatan pengetahuan teknis satuan linmas melalui pendidikan
dan pelatihan.
c. Belum maksimalnya penegakan PERDA. Hal ini disebabkan karena
lemahnya koordinasi, belum meratanya sosialisasi peraturan daerah pada tingkat
masyarakat, rendahnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan daerah sehingga
upaya penegakan peraturan, dan terbatasnya PPNS penegak Perda. Faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini adalah menjalin kerjasama dengan instansi terkait dalam
rangka penegakan perda, bimbingan dan penyuluhan terhadap masyarakat tentang
peraturan daerah, dan pemberdayaan PPNS secara professional.
d. Masih kurangnya intensitas cakupan patroli petugas Satpol PP hal ini
disebabkan karena keterbatasan ssarana dan prasarana pendukung cakupan patroli petugas
Satpol PP. Faktor penentu keberhasilan dalam memecahkan masalah ini adalaha
penyediaan sarana danprasarana pendukung pelaksanaan patrol Satpol PP.
e. Masih rendahnya tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan) hal ini disebabkan karena kurangnya tenaga penyidik, dan tidak
adanya sanksi yang tegas efek jerah bagi yang melanggar. Faktor penentu keberhasilan
dalam memecahkan masalah ini adalah perekrutan tenaga penyidik dan peran aktif
masyarakat dalam upaya penggaran K3.
f. Keterbatasan cakupan pelayanan bencana kebakaran. Hal ini disebabkan
karena minimnya sarana sarana dan prasarana pemadam kebakaran. Faktor penentu
keberhasilan dalam memecahkan masalah ini adalah kelengkapan sarana prasarana
pemadam kebakaran khususnya penambahan mobil pemadam kebakaran.
g. Tingkat waktu tanggap daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran.
Meskipun waktu tanggap daerah sudah tergolong cepat terhadap laporan bencana
kebakaran yang ada, namun petugas pemadam kebakaran masih kewalahan dalam operasi
pemadaman kebakaran karena terbatasnya jumlah sarana dan prasarana Pos Pembantu
dan unit mobil kebakaran Keterlambatan masyarakat dalam melaporkan berita kebakaran
Lokasi pos pemadam yang terlalu jauh. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan
sarana dan prasarana sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) penanggulangan
bencana kebakaran, mensosialisasikan Call Center Posko Pemadam Kebakaran dan setiap
pos pembantu kebakaran harus dapat melayani sampai dengan jarak radius 7,5 km.
h. Masih kurangnya pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan
aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota. Pengurangan Risiko Bencana
belum menjadi isu strategis dan prioritas dalam perencanaan pembangunan daerah
Pemahaman aparatur daerah (eksekutif dan legislatif) yang masih terbatas terbait
pengurangan risiko bencana Belum adanya Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
masih minimnya keterlibatan sektor swasta dalam penanggulangan bencana. Faktor penentu
keberhasilan dalam memecahkan masalah ini adalah Perlu adanya sosialisasi yang lebih
intensif khususnya implementasi Undang-Undang 23 Tahun 2014 mengenai
Penanggulangan Bencana yang mengamati penanggulangan bencana menjadi urusan wajib
rencana penanggulangan bencana, Perlu mendorong daerah untuk membentuk forum-
forum pengurangan Risiko Bencana.
i. Belum tersedianya peta rawan bencana kabupaten. Penyusunan peta
rawan bencana sampai saat ini belum selesai karena keterbatasan data dan SMD, untuk itu
maka diperlukan kajian resiko bencana dan sosialisasi.
j. Masih kurangnya Jumlah penilaian kerusakan dan kerugian sarpras
akibat bencana. Hal ini disebabkan karena Validasi data yang kurang akurat dan SDM
yang kurang terampil, untuk itu maka perlu pembentukan Desa Tangguh Bencana
tersedianya Juknis/ Pedoman Pembentukan Desa Tangguh Bencana.
k. Masih terbatasnya jumlah lokasi distribusi bantuan logistik dan
peralatan. Hal ini disebabkan karena Lambatnya distribusi bantuan dan Stok bantuan
logistik yang terbatas oleh karena itu maka perlu dukungan sarana dan prasarana yang
memadai.
l. Masih terbatasnya penyaluran bantuan kedaruratan dan penerima
fasilitas rehabilitasi dan rekonstruksi bidang fisik. Hal ini disebabkan karena lambannya
penanggulangan bencana kebakaran, belum tersedianya Standar Pelayanan Minimum
(SPM) penanganan bencana kebakaran, Kualitas pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi
standar, oleh karena itu maka Perlunya komitmen dalam melaksanakan rehabilitasi dan
rekonstruksi sesuai dengan petunjuk teknis yang sudah diberikan, penyusunan standar
operasional prosedur (SOP) dan peningkatan kualitas SDM.
m. Belum optimalnya kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP,
hal ini disebabkan karena masih kurang aktifnya pengurus LSM, ORMAS dan OKP dalam
mendaftarkan LSM, ORMAS dan OKP, kurangnya sos terhadap pengurus LSM, ORMAS
dan OKP, berkurangya pemahaman ormas dan OKP tentang pentingnya nilai-nilai
kebangsaan dikalangan generasi muda, dan pembinaan forum-forum pemersatu antar etnis
dan agama, serta masyarakkat sebagai tempat bersosialisasi perlu ditingkatkan, sehingga
bisa terwujud rasa persatuan dan kesatuan bangsa dimasyarakat. Faktor penentu
keberhasilan adalah Bimbingan teknis secara berkala kepada bendahara partai politik
tentang pentingnya tata cara pertanggungjawaban keuangan partai politik, pembagian
anggaran secara propesional, menciptakan kader-kader yang berkompeten dalam Parpol
dan Meningkatkan peran dan partisipasi Politik generasi muda.
n. Belum optimalnya kegiatan pembinaan politik daerah, hal ini disebabkan
karena masih kurang memahami tata cara pertanggungjawaban keuangan partai politik
sesuai dengan regulasi yang berlaku, masih kurangnya pemahaman aparat parpol terkait
tata cara pengajuan, pelaporan, pertinjauan keuangan parpol, masih kurangnya peran
Parpol dalam upaya memberikan pendidikan politik bagi masyarakat, bantuan keuangan
saat ini masih dianggap rendah oleh sebagian pengurus Parpol dalam menjalankan roda
organisasi Politik. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah bimbingan
teknis secara berkala kepada bendahara partai politik tentang pentingnya tata cara
pertanggungjawaban keuangan partai politik, pembagian anggaran secara propesional,
menciptakan kader-kader yang berkompeten dalam Parpol, meningkatkan peran dan
partisipasi Politik generasi muda.
7. Sosial
a. Keterbatasan sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti
rehabilitasi. Hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran, sehingga pembangunan
sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi belum dilakukan,
b. Masih kurangnya jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial, hal ini
disebabkan belum optimalnya dan akuratnya pendataan PMKS, belum tersedianya kriteria
PMKS yang akan mendapatkan bantuan. Oleh karena itu maka  Optimalisasi peningkatan
ketersediaan data PMKS yang akurat, Memperluas jangkauan pelayanan kepada penerima
manfaat, Penyediaan SOP dan penentuan kriteria PMKS yang akan mendapatkan bantuan.
c. Masih rendahnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan
sosial, Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah kesejahteraan sosial,
Kompleksitas penyandang masalah semakin bertambah oleh karena itu maka perlu
komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, peningkatan
dan pemerataan kesejahteraan masyarakat melalui upaya pemberdayaan sosial, rehabilitasi
sosial, perlindungan dan jaminan sosial.
d. Masih rendahnya akses penyandang disabilitas terhadap pelayanan
sarana prasarana umum.
Kondisi di lapangan menunjukkan minimnya sarana pelayanan sosial, kesehatan dan
pelayanan lainnya yang dibutuhkan oleh para penyandang disabilitas, termasuk aksesibilitas
terhadap pelayanan umum yang dapat mempermudah kehidupan disabilitas dimana
sebahagian besar hambatan aksesibilitas tersebut berupa hambatan arsitektural membuat
difabel kehilangan haknya dalam mendapatkan pelayanan yang baik.
f. Masih rendahnya pemenuhan hak dan perlindungan terhadap anak.
Perlindungan terhadap anak sangat diperlukan demi mengedepankan kepentingan anak.
Keberadaan Kabupaten Layak anak diharapkan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan
anak.
4.2.2 Layanan Urusan Wajib Dasar
1. Tenaga Kerja
a. Masih rendahnya angka partisipasi angkatan kerja, Hal ini disebabkan
Rendahnya keterampilan tenaga kerja. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini
adalah adanya Pembekalan dan pelatihan tenaga kerja baik skil maupun kemapuan
manajemen.
b. Masih adanya sengketa pengusaha-pekerja, Hal ini disebabkan tidak
adanya kesepakatan tentang upah antara pegusaha dengan tenaga pekerja, Faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini dengang danya penetapan upah minimum regional yang
disesuaikan dengan kemampuan dari perusahaan.
c. Masih rendahnya Tingkat partisipasi angkatan kerja, Hal ini disebabkan
tingkat pendidikan tenaga kerja relatif masih rendah, Faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini adalah adanya Pembangunan sekolah kejuruan yang berbasis kebutuhan
pasar kerja.
d. Masih rendahnya Pencari kerja yang ditempatkan, Hal ini disebabkan
karena ketidaksesuaian antara jenis pendidikan dan kebutuhan pasar kerja yang tersedia,
Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah perlu komitmen untuk membuat
programperencannan tentang target penempatan tenaga kerja dalam menciptakan lapangan
kerja baru.
e. Masih adanya pengangguran terbuka, Hal ini disebabkan oleh jumlah
pertumbuhan angkatan kerja tidak sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia dan
Informasi pasar kerja masih terbatas, Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini
adalah adanya pengembanagan sistem informasi pasar kerja melalui online sistem.
f. Masih rendahnya Keselamatan dan perlindungan, Hal ini disebabkan
karena terbatasnya jamsostek bagi tenaga kerja. Faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini adalah dengan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang menerima
jamsostek.
g. Adanya perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan
pemerintah daerah,  Hal ini disebabkan karena tidak adanya kesepahaman antara pihak
buruh dan pengusaha, Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah dengan
meningkatkan peran lembaga penyelesaian perselisihan.
2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Masih Rendahnya Tingkat Persentase Partisipasi Perempuan Di
Lembaga Pemerintah, Hal ini disebabkan karena kurangnya Data yang Akurat dalam
memetakan kesesuaian peran/fungsi dengan potensi perempuan untuk terlibat didalamnya
dan dalam melakukan pendataan tidak melibatkan masyarakat (laki-laki dan perempuan).
Faktor penentu dari permasalahan ini adalah perlunya pendataan secara partisipatif dengan
melibatkan masyarakat (laki-laki dan perempuan) dengan menggunakan metode PRA
(Participatory Rural Apraisal) sehingga dapat menghasilkan data terpilah.
b. Rendahnya Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta, Hal ini
disebabkan karena kurangnya Data yang Akurat, khususnya terkait dengan bidang-bidang
kerja yang tersedia di sektor swasta yang dapat diakses oleh perempuan dan rendahnya
pertisipasi perempuan dalam proses perencanaan dan pengaanggaran mulai tingkat Desa
hingga Kabupaten. Hal ini terjadi disebabkan tingginya budaya patriarkhi yang
menomorsatukan laki-laki disegala bidang yang mengakibatkan perempuan tersuordinasi
dan mengalami penindasan. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah
perluanya penguatan kapasiitas bagi perempuan melalui sekolah perempuan dan Peraturan
Bupati (PERBUB) tentang Musrenbang Khusus Perempuan.
c. Masih adanya tindak KDRT, Masih tingginya kasus KDRT, hal ini terjadi
disebabkan kurangnya pemahaman tentang KDRT, masyarakat memahami bahwa KDRT
adalah kekerasan fisik saja. Tetapi memarahi, tidak memberi nafkah dan lain-lain termasuk
KDRT, dan kurangnya Sosialisasi tentang Keberadaan P2TP2A sehingga mengakibatkan
kurangnya masuk laporan KDRT. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah
melakukan sosialisasi secara berkala bersama dengan pihak kepolisian dan membentuk
forum Koordinasi tentang lembaga layanan terhadap perempuan dan anak serta tersedianya
wadah penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dengan lebih melibatkan
ogranisasi civil society.
d. Masih Rendahnya Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan. Rendahnya
partisipasi angkatan kerja perempuan, hal ini terjadi disebabkan adanya ketidakadilan
gender seperti beban ganda, peminggiran (marginalisasi), kekerasan, pelabelan buruk dan
diskriminasi. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah perlunya Training
Kepemimpinan Perempuan dan Perlindungan Sosial.
e. Rendahnya Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan
Anak Dari Tindakan Kekerasan, Tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak masih
tinggi, hal ini terjadi disebabkan Undang-undang Perlindungan Perempuan dan Anak belum
tersosialisasi secara baik dengan menyeluruh. Faktor penentu dari permasalahan ini adalah
perlunya sosialisasi secara berkala dan pembentukan posko pengaduan mulai dari tingkat
desa hingga kabupaten dan dengan tersedianya Wadah penanganan korban kekerasan
terhadap perempuan yakni SDM terlatih dan tersedia crisis center ( Rumah Singgah ) bagi
korban.
f. Tingginya tenaga kerja wanita yang illegal hal ini terjadi karena kurangnya
sosialisasi dan sosialisasi kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan. Faktor penentu
dari permasalahan ini adalah perlunya sosialisasi kebijakan perlindungan tenaga kerja
perempuan secara berkala dan baik.
3. Pangan
a. Menurunnya ketersediaan pangan khususnya padi. Ketersediaan pangan
khsususnya padi yang semakin menurun akibat terjadinya alih fungsi lahan sawah. Faktor
penentu keberhasilan dalam memecahkan masalah ini adalah perlunya mengintensifkan
penerapan teknologi budidaya padi untuk menggenjot produktivitas serta memberlakukan
regulasi tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
b. Regulasi pangan, regulasi pangan di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan diatur dalam Surat Keputusan Bupati Nomor 315 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan Daerah, dan Surat Keputusan Bupati Nomor 208
Tahun 2016, tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Daerah. Kedua Surat Keputusan
Bupati tersebut belum mampu menyadarkan masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi
keanekaragaman pangan. Untuk maka diperlukan regulasi yang mengatur tentang konsumsi
keanekaragaman pangan, utamanya konsumsi singkong dan jagung sebagai pengganti
beras.
4. Pertanahan
a. Masih kurangnya persentase penduduk yang memiliki lahan
bersertifikat. Hal ini disebabkan karena Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya
legalitas kepemilikan lahan, untuk meminimalisir kondisi tersebut maka perlu diupakan
PRONA sertifikasi lahan.
5. Lingkungan Hidup
a. Masih rendahnya Persentase penanganan sampah, Hal ini disebabkan
oleh cakupan layanan persampahan masih berpusat di ibukota kecamatan tertentu saja,
pelayanan belum merata, Ada beberapa faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini
adalah Optimalisasi kinerja pengelolaan layanan persampahan dan tersedianya sarana
prasana persampahan yang memadai serta peningkatan kesadaran dan partisipasi
masyarakat/ pemangku kepentingan dalam upaya pengurangan timbulan sampah dari
sumbernya melalui kegiatan 3R.
b. Masih rendahnya status mutu air, Hal ini disebabkan dkarena adanya
penurunan kualitas air sungai dan meningkatnya kerusakan lingkungan sungai, Ada
beberapa faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah adanya ketaatan pelaku
usaha/kegiatan untuk melakukan pengelolaan limbah sebelum dilepas ke badan air,
Ketaatan masyarakat untuk tidak menjadikan badan air sebagai tempat untuk membuang
limbah rumah tangga, limbah dari kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, dll, penegakan
aturan sebagai instrumen pengendalian pencemaran dan Identifikasi sumber-sumber
pencemaran.
c. Masih kurangnya cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal,
Hal ini disebabkan karena pengawasan yang belum ptimal meskipun capaian selalu
terpenuhi untuk perusahaan wajib AMDAL, namun terkait pengelolaan dan pemantauan
lingkungan tetap harus diawasi untuk meminimalkan dampak pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup, Ada beberapa faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah
dengan penegakan aturan pengawasan lingkungan hidup, dukungan SDM aparatur yang
memahami aspek teknis dan admistratif pengawasan serta terjalinnya koordinasi, integrasi
dan sinkronisasi antar pemangku kepentingan dalam penanganan dampak lingkungan.
d. Masih rendahnya persentase penanganan sampah, Hal ini disebabkan
oleh cakupan layanan persampahan masih berpusat di ibukota kecamatan tertentu saja,
pelayanan belum merata, Ada beberapa faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini
adalah belum tercapainya optimalisasi kinerja pengelolaan layanan persampahan dan
tersedianya sarana prasana persampahan yang memada serta peningkatan kesadaran dan
partisipasi masyarakat/ pemangku kepentingan dalam upaya pengurangan timbulan sampah
dari sumbernya melalui kegiatan 3R.
e. Masih kurangnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan
jumlah penduduk, Hal ini disebabkan karena ketersediaan TPS yang sangat tidak
sebanding dengan sampah yang dihasilkan oleh penduduk, Ada beberapa faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini adalah dengan tersediaan TPS yang memadai dan
penempatan TPS pada lokasi yang tepat antara lain perumahan, pasar, kantor, sekolah dan
terminal serta sebaran TPS yang belum merata untuk semua kecamatan.
6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
a. Masih rendahnya rasio penduduk berKTP persatuan penduduk. Rasio
Penduduk ber KTP Persatuan Penduduk untuk Tahun 2015 di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan adalah sebesar 0,80 %, hal ini terlihat dari kepemilikan KTP sebesar 197.267
pada semester 2 tahun 2015 dengan jumlah penduduk diatas 17 tahun atau yang sudah
menikah di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada Tahun 2015 sebesar 243.521.
Rendahnya rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk diakibatkan karena, masih
kurangnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya kepemilikan KTP, selain itu letak
geografis (Kepulauan dan Pegunungan) juga mempengaruhi pencapaian pelayanan KTP,
sehingga untuk meningkatkan jumlah rasio penduduk ber KTP persatuan Penduduk maka
perlu dukungan dana untuk meningkatkan sosialisasi baik melalui media cetak, elektronik
dan tatap muka/pertemuan, dan dukungan dana untuk pelayanan keliling (mobile) berupa
penambahan anggaran perjalanan dinas.
b. Masih rendahnya pencapaian rasio bayi berakte kelahiran. Rasio bayi
berakte kelahiran di kabupaten Pangkajene dan Kepulauan untuk tahun 2015 sebesar 0,19
% ini dapat dilihat dari jumlah bayi yang telah memiliki akte kelahiran pada tahun 2015
sebesar 13.595 dibagi dengan jumlah penduduk yang telah menikah sebesar 72.154. hal ini
disebabkan karena masih banyaknya pasangan suami isteri yang tidak memiliki Surat Nikah
menyebabkan pelaporan pencatatan kelahiran bayinya tertunda, pelaporan pencatatan
kelahiran bayi belum optimal sehingga masih banyak bayi yang belum memiliki akta
kelahiran. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah memaksimalkan
pencapaian rasio bayi berakte kelahiran dengan melalui koordinasi dengan instansi terkait
(Pengadilan Agama) untuk melakukan pengesahan perkawinan bagi pasangan yang nikah
dibawah tangan (nikah siri) dan pemberian insenstif bagi keluarga yang melaporkan
kelahiran bayinya tepat waktu.
c. Rasio pasangan berakte nikah. Penduduk Kabupaten Pangkajene dan
Kepualauan yang beragama islam dan telah berstatus kawin sebanyak 154.471 jiwa,
terdapat 62,39% yang telah memiliki Akta Perkawinan dan selebihnya 37,61% belum
memiliki akta perkawinan. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk yang beragama islam yang
belum memiliki akta perkawinan, kemungkinan perkawinannya sudah dilakukan atau sah
menurut hukum agama tetapi belum dicatatkan di Kantor urusan Agama (KUA) atau bias jadi
perkawinannya terjadi sebelum Undang-undang nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan.
Sedangkan Penduduk Non Muslim yang berstatus kawin sebanyak 752 jiwa dan terdapat
75,53 % yang telah memiliki Akta Perkawinan yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, selebihnya masih ada 24,47 %
yang belum memiliki akte Perkawinan, hal ini menunjukkan bahwa penduduk yang beragama
non muslim yang telah melakukan perkawinan menurut agamanya, umumnya memiliki
kesadaran untuk melakukan pencatatan perkawinannya di Kantor Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil untuk disahkan perkawinannya secara hukum Negara.
d. Kepemilikan KTP. Pada tahun 2015 kepemilikan KTP Elektronik di
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebanyak 203.246 (83,63%) wajib KTP yang telah
memiliki KTP sedangkan penduduk wajib KTP yang belum memiliki KTP masih terdapat
39.792 (16,37%). KTP yang diterbitkan dan telah diberikan kepada penduduk yang telah
direkam sidik jarim iris mata, tanda tangan dan pas foto, sedangkan KTP Non Elektronik
(KTP biasa/konfensional) sejak tanggal 1 Januari 2015 tidak lagi diterbitkan karena
personalisasi/pencetakan sudah dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Tingkat presentase kepemilikan KTP di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan disebabkan
beberapa hal diantaranya; penduduk wajib KTP umumnya masih berada di daerah lain
sehingga belum melakukan perekaman KTP Elektronik, terdapat data ganda, penduduk
lansia yang tidak memerlukan lagi KTP, penduduk yang tidak membutuhkan KTP karena
tidak pernah berhubungan dengan layanan publik di Instansi pemerintah maupun swasta
serta masih adanya penduduk yang belum menyadari pentingnya kepemilikan KTP atau
penduduk baru mengajukan permohonan KTP apabila sudah diperlukan di layanan publik.
Agar semua wajib KTP memiliki KTP, maka diupayakan terus dilakukan Pemerintah Daerah
melalui jajaran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan dalam pelayanan KTP khusunya KTP Elektronik adalah meningkatkan sosialisasi
mengenai pentingnya kepemilikan KTP dan mengoptimalkan pelayanan keliling guna
mendekatkan tempat pelayanan dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk
mendapatkan KTP.
e. Rendahnya kepemilikan akta kelahiran. Dari 354.810 jiwa jumlah
penduduk Kabupaten Pangkajen dan Kepulauan, telah terdapat 162.058 orang (45,67%)
yang telah memiliki Akta kelahiran baik hasil pelayanan secara manual maupun pelayanan
melalui database SIAK yang berbasis NIK secara Nasional, sedangkan penduduk yang
belum memiliki Akta kelahiran masih terdapat 208.907 (58,46%). Rendahnya kepemilikan
akta kelahiran khususnya untuk daerah kepulauan disebabkan karena kondisi geografis yang
jauh dan sulit dijangkau serta kebutuhan akan akta kelahiran belum menjadi kebutuhan yang
mendasar yang harus dimiliki, disamping itu masyarakat kepulauan jarang mendapatkan
layanan publik yang memerlukan dokumen akta kelahiran, kecuali hanya bagi anak sekolah
yang memerlukan kta kelahiran karena menjadi dasar dalam penulisan ijazah. Agar
masyarakat kepulauan khusunya anak yang baru lahir atau usia sekolah mendapatkan
layanan dokumen akta kelahiran, maka Pemerintah Daerah melalui Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, telah memprogramkan pelayanan
secara mobile yaitu dengan mengunjungi pulau pulau untuk memberikan pelayanan akta
kelahiran secara gratis, serta meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya kepemilikan
dokumen akta Kelahiran disemua kecamatan.
f. Ketersediaan database kependudukan skala kabupaten . Pemerintah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan telah menyelenggarakan pendaftaran penduduk dan
pencatatan sipil dengan menggunakan Sistem Administrasi kependudukan (SAK) yang
didukung dengan Teknologi informasi sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK).
Sistem ini sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 2007 sebagaimana diamantkan Undang
undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan telah ditindak lanjuti
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepuluan Nomor 3 Tahun 2011
tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.
g. Penerapan KTP Berbasis NIK. Penerapan KTP berbasis NIK (Nomor Induk
Kependudukan) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan sudah diterpakan sejak tahun 2007 dan telah sesuai dengan pasal 6 Perpres
No.26 Tahun 2009 tentang Penerapan KTP berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara
Nasional Jo Perpres No. 35 Tahun 2010 tentang perubahan atas Perpres No. 26 Tahun 2009
yang berbunyi :
7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Belum optimalnya fungsi LPM. Jumlah kelompok binaan LPM yang ada di
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, hal ini disebabkan karena kurangnya koordinasi.
Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah peningkatan koordinasi agar bisa
menhasilkan binaan tiap desa/lurah.
b. Belum optimalnya jumlah kelompok binaan PKK. Kader PKK di desa dan
kelurahan semuanya aktif dengan jumlah 117, namun sebagian besar kader tersebut
pemahamanannya masih kurang tentang pemberdayaan kesejahteraan keluarga, Hal ini
disebabkan karena masih ada PKK di desa dan kelurahan yang belum membina kelompok
sesuai dengan jumlah yang seharusnya dibina. Faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini adalah Pengoptimalan Fungsi dan Tanggung Jawab Penggerak PKK
Kabupaten, Kecamatan dan Desa/Kelurahan agar Rutin membina Kelompok Binaan PKK
pada masing-masing POKJA dan pembinaan kader PKK melalui pelatihan.
c. Belum optimalnya LSM. Jumlah LSm yang ada sebanyak 13, rendahnya data
LSM disebabkan karena Data LSM Aktif belum terinventaris dengan baik pada setiap
kecamatan. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah Pendataan dan
Inventarisasi Data LSM dan penguatan kelembagaan terhadap LSM.
d. Belum adanya LPM Berprestasi. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya
penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten dalam menilai kinerja kelembagaan
LSM di bidang pemberdayaan masyarakat. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan
ini adalah Pemberian Penilaian Kinerja kepada LPM yang dilakukan setiap perangkat daerah
yang berkaitan langsung dengan kegiatan LPM.
e. Belum optimalnya pembinaan PKK. Hal ini disebabkan karena kondisi geografis
wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, jadii Desa/Kelurahan yang letaknya terpencil
(Daerah Pegunungan dan Kepulauan) sulit dilakukan pembinaan oleh TP-PKK Desa,
Kecamatan. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah memperlancar akses
transportasi dan komunikasi pada setiap desa/kelurahan yang letaknya terpencil agar rutin
dilakukan pembinaan pada PKK Desa.
f. Belum optimalnya Posyandu Aktif, Jumlah posyandu aktif sekitar 90% dari total
posayandu yang ada, hal ini disbebakan karena masih ada sebagian posyandu yang belum
memiliki kader yang terlatih serta sarana dan prasarana yang layak khususnya di daerah
desa/kelurahan terpencil. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah
meningkatkan sumber daya manusia kader posyandu dan pemberian dukungan sarana dan
prsarana yang layak kepada Posyandu Di desa/Kelurahan khususnya di daerah terpencil.
g. Pemeliharaan pasca program pemberdayaan masyarakat, hal ini disebabkan
karena kurang berfungsinya kelompok masyarakat pemeliharaan pembangunan yang di
desa/kelurahan dan tidak dianggarkan dalam APBDes pemeliharaan pasca program
pemberdayaan masyarakat. faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah
mengaktifkan dan memfungsikan kembali kelopok-kelompok pemelihara pasca
pembangunan program pemberdayaan masyarakat di desa/kelurahan serta mengaggarkan
pada APBDes kegiatan pemeliharaan pasca program pemberdayaan masyarakat..
h. Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat. Hal ini
disebabkan karena masih rendahnya program-program pemerintah yang bertujuan
meningkatkan swadaya gotong royong masyarakat serta belum terdatanya dengan baik
kontribusi swadaya masyarakat terhadap kegiatan pembangunan khususnya di bidang
pemberdayaan masyarakat.
i. Masih rendahnya Indeks Pembangunan Desa (IPD). Hal ini disebabkan karena
kondisi Pelayanan dasar, kondisi infrastruktur, aksesibilitas / transportasi, pelayanan umum,
dan penyelenggaraan pemerintahan belum sesuai dengan target. Berdasarkan hasil
identifikasi dan pemetaan Bappenas, bahwa nilai rata-rata indeks Pembangunan Desa (IPD)
Kabupaten Pangkep sebesar 55.45, sedangkan Sulawesi Selatan IPD sebesar 60.28. hal ini
menunjukan bahwa kondisi Pembangunan desa di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
masih di bawah rata-rata Sulawesi Selatan.
8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
a. Masih tingginya jumlah anak dalam satu keluarga. Rata-rata jumlah anak
dalam satu keluarga di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebesar 1,2 dari yang
bersumber dari 103 anak dari 86 jumlah keluarga yang ada, ini menunjukkan bahwa dalam
satu keluarga rata-rata memiliki anak lebih dari 2 orang, kondisi ini juga menunjukkan bahwa
program keluarga berencana belum sepenuhnya berhasil, hal ini disebabkan karena
kurangnya pemahaman masyarakat tentang keluarga berencana Faktor penentu
keberhasilan dalam memecahkan masalah ini adalah peningkatan pemahaman masyarakat
tentang perencanaan kelahiran anak, penyebarluasan KIE Genre (Generasi Berencana)
b. Masih rendahnya rasio akseptor KB. Rasio akseptor KB di Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan sebesar 0,64 yang bersumber jumlah akseptor KB yang
berjumlah 34,193 dan jumlah pasangan usia subur sebesar 53,802. Kondisi ini menunjukkan
bahwa rasio akseptor KB di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan masih rendah, hal ini
dsiebabkan karena terbatasnya tenaga lapangan penyuluh KB, utamanya di daerah
terpencil, pegunungan, dan kepulauan. Faktor penentu keberhasilan dalam memecahkan
masalah ini adalah membangun jejaring dengan kader/tenaga lapangan sektor lain dan
memaksimalkan fungsi tenaga lapangan tersebut terkait urgensi KB melalui peningkatan
kapasitas.
c. Masih rendahnya peserta KB, jumlah peserta KB yang ada di Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan sebesar 34,193 pasangan dari 53,800 Pasangan Usia Subur, hal ini
menjunjukkan bahwa masih ada pasangan pasangan usia subur yang tidak ikut program KB
sebesar 19,607. Hal ini disebabkan karena sulitnya akses ber KB bagi masyarakat miskin
dan terpencil (pegunungan da kepulauan). Faktor penentu keberhasilan dalam memecahkan
masalah ini adalah membangun kemitraan dengan lintas stakeholders dan layanan
kesehatan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan KB kepada masyarakat.
d. Masih kurangnya Keluarga Prasejahtera Dan Keluarga Sejahtera, Hal ini
disebabkan karena kurangnya Tenaga Penyuluh Di Lapangan Dimana Idealnya 1 Orang Per
Desa/ Kelurahan, Kondisi Saat Ini 67 Penyuluh Untuk 103 Desa Atau "1,53". Faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini adalah melaksanakan peningkatan Pelayanan KIE,
Pembinaan KB, TKBK KB-KES, KB MKJP, Penambahan Jumlah PLKB
9. Perhubungan
a. Jumlah arus penumpang angkutan umum jalur darat (di luar pedesaan)
dengan trayek Makassar-Bungoro relatif tidak berimbang dengan angkutan umum yang ada.
Ini disebabkan karena jumlah angkutan umum yang tersedia lebih banyak dibanding dengan
jumlah warga yang menaiki angkutan umum tersebut. Yang menjadi masalah dalam hal ini
adalah sulitnya PNS yang tinggal di luar Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
mendapatkan kendaraan umum yang cepat, agar sampai tepat waktu di kantornya.
Sedangkan untuk trayek Bungoro-Mandalle relatif normal dan relative tidak mengalami
kendala berarti, sebab rasio jumlah kendaraan dengan jumlah penumpang masih berimbang,
permasalahan lain yaitu jalur darat dari dan ke desa belum merata, karena sebagian desa
jumlah penumpangnya lebih banyak dari jumlah angkutan umum yang tersedia. Begitupun
untuk jalur air ke pulau-pulau terluar, frekwensi kapal yang ada masih rendah. Warga hanya
mengandalkan kapal ikan dari nelayan yang kebetulan ingin melaut dan memasarkan
ikannya melewati jalur yang dituju. Selain itu, kualitas dermaga masih harus diperbaiki,
karena kebanyakan dermaga terbuat dari kayu (bukan dari beton), sehingga cepat rusak
akibat kikisan air laut, disamping itu,rambu-rambu lalu lintas, utamanya di pegunungan dan
perairan masih kurang, sehingga tingkat keamananan penumpang masih rendah. Oleh
karena itu semua, maka pemda perlu mengadakan angkutan printis(jalur darat) ke desa
yang bertujuan untuk mengangkut warga dengan berbagai keperluan, termasuk untuk ke
sekolah dan mengangkut hasil-hasil pertanian. Selain itu, pemerintah daerah juga perlu
menyediakan bus angkutan khusus untuk PNS. Kapal angkutan reguler ke pulau-pulau
terluar dengan jadwal waktu berlayar yang cukup intens juga perlu disediakan oleh pemda.
Begitupula dengan kualitas dermaga harus diperbaiki.
b. Masih kurangnya rambu-rambu lalu lintas perlu diperbanyak, agar keselamatan
penumpang lebih terjaga. Dan yang tak kalah penting, biaya pemeliharaan terkait seluruh hal
tsb jangan sampai terlupakan.
c. Masih kurangnya Jumlah uji KIR angkutan umum, Hal ini disebabkan sesuai
ketentuan pengujian kendaraan dapat dilaksanakan di daerah mana saja sepanjang dalam
trayek, disamping itu peralatan pengujian kendaraan yang ada saat ini tidak dapat
dioperionalisasikan secaara optimal karena sebagian alatnya atelah rusak. Faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini adalah peningkatan kualitas pelayanan transportasi serta
meremajakan peralatan uji kir yang ada.
d. Masih lamanya proses pengujian angkutan umum, Hal ini disebabkan jumlah
personil yang memiliki sertifikat PKB masih terbatas, disamping itu peralatan uji kendaraan
banyak yang sudah rusak, faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah adanya
Bimbingan teknis ; pengadaan alat uji kendaraan bermotor.
e. Masih rendahnya Jumlah kapal angkutan penumpang reguler (Rasio sarana
trasnportasi laut/kapal angkutan reguler per satuan penduduk/penumpang), Hal ini
disebabkan karena masih terbatasnya infrastruktur perhubungan laut yang representatif,
Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah dengan penataan sistem
transportasi laut dan pembangunan dermaga/ pelabuhan di wilayah kecamatan kepulauan
dan pesisir.
f. Masih rendahnya Peningakatan jumlah angkutan darat (% angkutan
darat/perjumlah penumpang angkutan darat), Hal ini disebabkan karena trayek angkutan
darat terutama makassar- pangkep relatif telah melampaui rasio jumlah penumpang. Akan
tetapi sebagian besar kendaraan yang beroperasi adalah kendaraan yang sudah tua (usia
kendaraan diatas 10 tahun). Kondisi ini berdampak pada keamanan dan keselamatan
penumpang. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah
rasionalisasi/moratorium penambahan izin trayek makassar-pangkep dan peningkatan
frekwensi pengawasan/sweeping kelengkapan dan kelaikang angkutan umum.
g. Masih rendahnya Panjang pagar pengaman jalan (% panjang pagar
pengaman jalan yang di pasang/panjang pagar pemangaman yang seharusnya
terpasang), Hal ini disebabkan karena ruas jalan yang berada di daerah bertebing curam
dan berkelok cukup banyak sehingga butuh pagar pengaman jalan yang relatif panjang. Dan
oleh karena lokasinya di wilayah pegunungan menyebabkan biaya pembangunan pagar
pengaman menjadi relatif mahal. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah
inventarisasi dan klasifikasi ruas jalan dalam rangka penentuan skala prioritas pembangunan
pagar pengaman jalan agar anggaran yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal.
h. Masih rendahnya Panjang marka jalan (% panjang marka jalan yang
dipasang/panjang marka jalan yang seharusnya terpasang), Hal ini disebabkan karena
seiring dengan meningkatnya aktivitas lalu lintas, ruas jalan yang memerlukan marka jalan
relatif cukup banyak. Disisi lain terdapat sejumlah program/kegiatan yang juga prioritas,
sehingga alokasi anggaran untuk pengecatan pagar pengaman relatif terbatas, Faktor
penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah Inventarisasi dan klasifikasi ruas jalan
dalam rangka penentuan skala prioritas pengecatan marka jalan sehingga anggaran yang
tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal.
i. Masih rendahnya Rasio ijin trayek per jumlah penduduk, Hal ini disebabkan
karena Trayek angkutan umum perdesaan belum tertata dengan baik, Faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini adalah revitalisasi trayek angkutan umum dan
pembangunan terminal angkutan umum perdesaan.
j. Masih rendahnya Kepemilikan kir angkutan umum (Rasio kir per jumlah
satuan kendaraan), Hal ini disebabkan karena Peralatan kir belum memadai dibarengi
dengan belum optimalnya pengawasan angkutan umum, Faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini adalah dengan meningkatkan pengawasan/ sweping kelengkapan
angkutan umum dan peremajaan peralatan kir.
k. Masih rendahnya Jumlah rambu lalu lintas, Hal ini disebabkan karena
kebutuhan rambu lalu lintas sebagaian besar berada pada jaringan jalan nosional dan jalan
provinsi dimana tanggung jawab pengadaan dan pemeliharaannya masih menjadi
kewenangan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, Faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini adalah meningkatkan koordinasi dengan intansi terkait di pusat maupun di
provinsi dalam hal pengadaan rambu serta melakukan pemeliharaan rambu yang telah
terpasang.
l. Masih rendahnya Jumlah alat pengendali isyarat lalu lintas (Warning Light),
Hal ini disebabkan karena kebutuhan alat pengendali isyarat lalu lintas sebagaian besar
berada jaringan jalan nosional dan jalan provinsi dimana tanggung jawab pengadaan dan
pemeliharaannya masih menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,
Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah meningkatkan koordinasi dengan
intansi terkait di pusat maupun di provinsi dalam hal pengadaan warning light serta
melakukan pemeliharaan warning light yang telah terpasang.
m. Masih rendahnya Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum, Hal
ini disebabkan karena sistim transpsortasi yang ada belum tmemadai, integrasi antara moda
belum tertata dengan baik sehingga masih banyak masyarakat terutama di daerah
pinggiran/perdesaan belum terlayani angkutan umum, Faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini adalah penyusunan tataran trans[portasi lokal.
n. Masih rendahnya Jumlah SDM yang memiliki kompetensi dibidang
perhubungan, Hal ini disebabkan karena tunututan masyarakat akan pelayanan semakin
meningkat seiring dengan dinamika pembangunan golobal, regional/lokal, Faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini adalah optimalisasi pelaksanaan kegiatan bimtek bagi
personil.
o. Masih rendahnya Jumlah dermaga beton (Rasio dermaga beton per
kecamatan kepulauan dan wilayah pesisir, Hal ini disebabkan karena Prioritas
pembangunan pelabuhan/dermaga di dasarkan pada Rencana Induk Pelabuhan Nasional,
sehingga apabila usulan pembangunan dermaga disuatu daerah tidak termuat dalam RIPN
maka tidak akan dibangun. Disamping itu, usulan pembangunan dermaga harus dilengkapi
sejumlah dokumen yaitu: Feasibility Study; Survey investigasi dan design; UKL dan UPL
untuk setiap lokasi yang diusulkan. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini
adalah meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait yaitu: Kementerian Perhubungan;
Unit Penyelenggara Pelabuhan/ syahbandar dan pemerintah provinsi serta menyiapkan
dokumen yang diperlukan untuk usulan pembangunan dermaga (Feasibility Study; Survei
Infetigasi dan design; UKL/UPL; Rencana Induk Pelabuhan).
p. Masih rendahnya Jumlah dermaga kayu, Hal ini disebabkan karena lokasi
berlabuh kapal-kapal nelayan di kepulauan sangat dipengaruhi kondisi iklim saat itu,
sehingga pada satu pulau ada lebih dari satu lokasi tempat berlabuh. Faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini adalah melaksanakan peningkatan pembangunan
dermaga kayu/tambatan perahu.
q. Masih rendahnya Jumlah angkutan umum yang melayani trayek perdesaan,
Hal ini disebabkan karena jaringan jalan di beberapa desa belum memadai. Faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini adalah dengan melakukan kajian dalam rangka
pengembangan trayek angkutan perdesaan serta pembangunan dan atau peningkatan
kapasitas jalan perdesaan.
r. Masih minimnya Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum, Hal
ini disebabkan karena Penyebaran penduduk di Kabupaten Pangakajene dan Kepulauan
yang tidak merata, disamping itu jaring jalan belum menjangkau sebagian desa terpencil
terutama di pegunungan. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah dengan
melaksanakan pengadaan angkutan umum perintis.
s. Masih minimnya Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/ terminal
per tahun, Hal ini disebabkan karena sistem transpsortasi yang ada belum tmemadai,
integrasi antara moda belum tertata dengan baik sehingga masih banyak masyarakat
terutama di daerah pinggiran/perdesaan belum terlayani angkutan umum. Faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini adalah penyusunan tataran trans[portasi lokal.

10. Komunikasi dan Informatika

a. Masih terbatasnya jumlah jaringan komunikasi selular per stasioner, hal ini
disebabkan karena kondisi geografis Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan berupa
pegunungan dan kepulauan mengakibatkan sulit dijangkau jaringan. Faktor penentu
keberhasilan dari permalahan ini adalah mendorong partisipasi pihak ketiga/operator seluler
dalam penyediaan akses komunikasi dan informatika di wilayah pegunungan dan kepulauan
b. Masih terbatasnya Jumlah jaringan hot spot. Hal ini disebabkan karena kondisi
geografis kabupaten Pangkep, berupa pegunungan dan kepulauan mengakibatkan biaya
pembangunan sarana dan prasarana komunikasi (hot spot ) lebih mahal, disamping itu,
sumber daya manusia yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi sangat terbatas,
oleh karena itu maka, perlu dorongan dan dukungan percepatan pembangunan proyek
nasional ring palapa nusantara yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat dalam hal ini
kementerian komunikasi dan informatika.
c. Masih terbatasnya Jumlah kelompok informasi masyarakat (KIM) hal ini
disebabkan karena kesadaran dan pemahaman masyarakat akan arti penting informasi
dalam aktivitas kehidupan relatif masih sangat terbatas. Faktor penentu keberhasilan
Sosialisasi, semiloka dan kegiatan expo/pameran
d. Masih terbatasnya Jumlah layanan berbasis elektronik/on line. Hal ini
disebabkan karena Sumber daya aparatur yang menguasai bidang IT relatif masih sangat
terbatas, sehingga pembangunan layanan berbasis elektronik masih sangat tergantung pada
jasa pihak ketiga. Oleh karena itu maka diperlukan pendidikan dan pelatihan teknis
fungsional di bidang IT serta pembentukan lembaga/satuan kerja yang khusus menangani
bidang informasi dan komunikasi.
e. Kurangnya Jumlah radio SSB. Hal ini disebabkan karena izin penggunaan
frekuensi belum ada, keterbatasan sumber daya energi(listrik) di daerah pedesaan, oleh
karena itu maka perlu pengurusan izin penggunaan frekuensi, pengadaan radio SSB yang
didukung tenaga surya.
f. Masih terbatasnya jumlah dan kualitas jaringan komunikasi, hal ini
disebabkan karena Masih terdapat beberapa wilayah yang belum terjangkau jaringan
komunikasi yang berkualitas dan faktor penentu keberhasilan dari permasalah ini adalah
Penyediaan sarana dan prasarana jaringan komunikasi pada wilayah yang belum terjangkau
pelayanan jaringan komunikasi.
g. Website milik pemerintah daerah. pangkepkab.go.id merupakan situs resmi
Web site Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang didesain untuk
menyajikan informasi pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pelayanan masyarakat,
disamping itu, web ini menyediakan kotak saran/masukan dari, msayarakat serta beberapa
link dengan situs lainnya. Sejauh ini web dimanfaatkan sebagai ruang penyampaian
aspirasi/sumbang saran maupun kritikan terhadap kebijakan pemerintah. Namun tidak dapat
dipungkiri bahwa data dan informasi belum sepenuhnya dapat disajikan sesuai tuntutan
publik. Hal ini disebabkan karena faktor internal dimana SDM yang memahami masalah
pengeioperasian web masih sangat terbatas. Selain itu sarana prasarana pendukung seperti
ruangan, kapasitas akses internet dan hotspot juga belum memadai. Faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini adalah penyediaan sarana prasarana pendukung seperti
ruangan, kapasitas akses internet dan hot spot, selain itu bimbingan teknis pengoperasian
web juga sangat dibutuhkan.

11. Koperasi , Usaha Kecil dan Menengah


a. Masih rendanya persentase koperasi aktif. Hal ini disebakan karena SDM
pengelola, pengurus dan pengawas koperasi masih rendah, Permodalan masih sangat
kurang, Penilaian lembaga perbankan/lembaga lainya masih sangat terbatas kepada
koperasi, anggota koperasi masih kurang berpartisipasi kesadaran berkoperasi masih sangat
kurang, oleh karena itu maka perlu pelatihan bagi pengurus, pengawas dan pengelola, perlu
sosialisasi terhadap pentingnya modal sendiri, perlunya koordinasi dengan pembina/Instansi
terkait dengan lembaga keuangan dan berbagai pendidik, perlu pemahaman dan pelatihan
anggota koperasi.
b. Masih rendahnya jumlah UKM Non BPR, LKM/KSP/USP-Koperasi. Hal ini
disebabkan Karena lemahnya manajemen pengelolaan koperasi, rendahnya kualitas SDM
pelaku koperasi, kurangnya pemahaman masyarakat tentang koperasi oleh karena itu
Pembenahan koperasi tidak aktif, bimbingan teknis, diklat, magang, dan studi kerja,
penyuluhan perkoperasian, sosialisasi prinsip-prinsip koperasi.
c. Masih rendahnya jumlah BPR/LKM, jumlah BPR/LKM di Kabupaten Pangkajene
dan Kepualauan Tahun 2015 sebesar 113 untuk kondisi tahun 2015. Hal ini disebabkan
karena terbatasnya kemampuan dalam mengakses kredit dan lembaga perbankan. Faktor
penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah perlunya peningkatan akses permodalan
pada lembaga keuangan/perbankan.
d. Masih kurangnya jumlah Usaha Mikro dan Kecil. Hal ini disebabkan karena
Masih terbatasnya pengetahuan SDM, permodalan, Pengetahuan, Keterampilan dan jiwa
wirausahaan, Permodalan yang dimiliki masih kurang, Masih terbatasnya Wirausaha bagi
UMKM, Masih terbatasnya monitoring dan pembinaan UMKM, Keterampilan usaha yang
belum maksimal, oleh karena itu maka Perlu pelatihan UMKM Memfasilitasi UMKM lembaga
keuangan untuk mendapatkan pinjaman modal, memberdayakan UMKM secara sinergi
dalam bentuk usaha, Meningkatkan pembinaan dan monitoring UMKM, Melakukan
magang,dan Study peningkatan SDM Bank dalam daerah maupun luar daerah.
e. Masih belum maksimalnya bantuan permodalan untuk pelaku usaha mikro
dan kecil.
Masih belum maksimalnya akses pelaku usaha mikro terhadap bantuan permodalan
perbankan, maka diperlukan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan akses pelaku
usaha mikro dan kecil terhadap bantuan permodalan daerah.
12. Penanaman Modal
a. Masih kurangnya jumlah investasi PMDN/PMA. Jumlah Investasi PMDN
sebanyak 177 dan PMA sebanyak 1 di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun
2015, bila dibandingkan dengan provinsi maka masih perlu peningkatan investasi.
Rendahnya investasi PMDN/PMA ini disebabkan karena Rendahnya promosi potensi -
potensi daerah yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan belum terciptanya Iklim
investasi yang kondusif untuk menarik investor. Faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini adalah menciptakan Iklim investasi yang kondusif untuk menarik investor,,
memberikan pelayanan perijinan secara profesional, transparan dan Tepat waktu, dan
meningkatkan kualitas sistem informasi, promosi dan kerjasama investasi.
b. Masih rendahnya realisasi investasi PMDN. Jumlah realisasi investasi i PMDN
pada Tahun 2015 sebesar Rp. 179.026.673.980, rendahnya capaian investasi PMDN
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan bila dibandingkan dengan Provinsi ini disebabkan
karena rendahnya kualitas sistem informasi, promosi dan kerjasama investasi. Untuk
meningkatkan realisasi investasi PMDN di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, maka
perlu pningkatan kualitas sistem informasi, promosi dan kerjasama investasi.
c. Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha. Perda yang mendukung Iklim
Usaha yakni hanya 1 yaitu Perda Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kabupaten Pangkep Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu, hal
ini disebabkan karena kurangnya dukungan legislasi yang mendukung pengembangan
investasi sehingga mempengaruhi jumlah investasi. Faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini adalah ketersediaan regulasi yang mendukung Iklim Investasi.
13. Kepemudaan dan Olahraga
a. Masih rendahnya jumlah organisasi pemuda, Kondisi ini disebabkan karena
belum terpolanya pemberdayaan pemuda. Untuk meningkatkan jumlah organisasi pemuda di
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, maka diperlukan fasilitasi secara terbatas baik teknis
manajemen, maupun dana maupun dana dalam rangka mendinamisasi dunia kepemudaan.
b. Masih kurangnya jumlah organisasi olahraga, hal ini disebabkan karena Belum
terpolanya pemasalahan dan pembibitan olahraga. Faktor penentu keberhasilan dari
permasalaha ini adalah meningkatkan pola pembibitan dan pembinaan atlit melalui pusat
pendidikan dan latihan olahraga pelajar.
c. Masih kurangnya jumlah kegiatan kepemudaan, hal ini disebabkan karena
belum optimalnya koordinasi antara organisasi pemuda dan pemberdayaan organisasi
pemuda, Faktor penentu keberhasilan dari permasalaha ini adalah perlu adanya dorongan
serta dukungan untuk pengembangan generasi muda dalam meningkatkan produktifitas dan
prestasi.
d. Kurangnya jumlah kegiatan olahraga, hal ini disebabkan karena belum
optimalnya ketersediaannya sarana dan prasarana kegiatan, Faktor penentu keberhasilan
dari permasalaha ini adalah Perlu adanya fasilitasi sarana dan prasarana yang memadai dan
berkualitas.

e. Masih kurangnya jumlah Gelanggang/balai remaja, hal ini disebabkan karena


belum optimalnya pembinaan, faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah
Perlu adanya dorongan serta dukungan untuk pengembangan.
f. Kurangnya jumlah lapangan olahraga, untuk saat ini pengelolaan lapangan
belum dikelolah oleh SKPD Dinas Pemuda dan Olah Raga. Diharapkan agar ada aturan
yang memperjelas peraturan pengelolaan sarana dan prasarana, dan memperjelas SKPD
penanggung jawab aset-aset olahraga.
14. Statistik
Buku Kabupaten Dalam Angka dan Buku PDRB Kabupaten. Terjadinya
keterlambatan atas penyediaann dan pelayanan informasi ketersediaan data yang
digunakan pada tahun anggaran berjalan, sementara data yang digunakan adalah data 1
(satu) tahun sebelumnya. Pada tahun 2011-2013 pihak Pemda dan Statistik selam 3 (tiga)
tahun melakukan kerjasama dalam Pengadaan Buku Kabupaten Dalam Angka dan pada
tahun 2014 sampai saat ini dihentikan karena pengadaan Buku Kabupaten Dalam Angka
dikelola sendiri oleh Statistik.
15. Kebudayaan
a. Jumlah Grup Kesenian Jumlah Grup Kesenian yang ada di Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan masih minim, dari data yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk pada tahun 2015 sebanyak 32
grup. Hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain semakin rendahnya minat generasi
muda untuk mengembangkan bakat di bidang kesenian khususnya kesenian daerah. Selain
itu grup yang ada tidak memliki daya tarik yang bisa menarik minat orang-orang untuk
bergabung karena ilmu kesenian yang diajarkan tidak berkembang, tidak kreatif / monoton
dan diajarkan bukan oleh orang yang benar ahli dalam bidang kesenian tertentu sehingga
grup kesenian kurang berprestasi. Faktor penentu keberhasilan ini adalah melaksanakan
sosialisasi, workshop dan promosi kesenian di kalangan pelajar, remaja dan masyarakat
dan memfasilitasi pembentukan grup kesenian yang baru berdasarkan klasifikasi bakat dan
minat melalui ajang perlombaan seni dan budaya. Memfasilitasi perekrutan intruktur
kesenian yang benar-benar ahli dalam bidang kesenian tertentu yang nantinya menjadi
pengajar bagi grup-grup kesenian yang ada sehingga bakat dan minat anggota bisa terus
terasah, berkembang sehingga bisa menjadi sebuah prestasi. Hal ini akan menarik minat
orang-orang untuk bergabung pada grup tersebut atau membentuk grup kesenian yang baru.
b. Jumlah Gedung Kesenian Jumlah gedung kesenian yang ada di Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan mengalami penurunan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Pada tahun 2011 hingga 2013 jumlah gedung kesenian per 10.000 penduduk hanya 1
gedung yang lokasinya berada di ibukota kabupaten. Namun pada tahun 2014 dan 2015
gedung tersebut di alih fungsikan kegunaannya menjadi mess pariwisata di kawasan Wisata
Mattampa. Hal ini disebabkan karena tidak adanya pengelolaan manajemen yang baik pada
gedung kesenian sebelumnya, kegiatan berupa even atau festival-festival seni dan budaya
yang seharusnya dilaksanakan di gedung kesenian tidak terakomodir sehingga fungsi
gedung dianggap tidak efektif. Faktor penentu keberhasilan untuk pemecahan masalah ini
adalah membangun kembali gedung kesenian dan membentuk petugas / pengelola gedung
kesenian yang di gaji oleh pemerintah daerah yang bertugas memperbaiki administrasi dan
manajemen pengelolaan gedung sehingga gedung kesenian benar-benar bisa menjadi
sarana untuk mengapresiasi kegiatan kesenian seperti festival seni dan budaya.
c. Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya. Kualitas dan kuantitas
penyelenggaraan festival seni dan budaya yang diadakan dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir sangat minim, kurang kreatif / monoton. Hal ini disebabkan karena penyelenggaraan
festival seni dan budaya hanya dilaksanakan pada saat peringatan acara-acara tertentu saja
dan dan jenis seni dan budaya yang ditampilkan tidak jauh berbeda dari tahun ke tahun
(tidak kreatif) sehingga terkesan membosankan bagi yang menyaksikan. Festival yang
dilaksanakan selama ini terfokus pada festival seni dan budaya daerah namun untuk jenis
kesenian umum seperti festival musik, seni suara bagi pelajar, remaja dan masyarakat
umum kurang terakomodir. Faktor penentu keberhasilan adalah mengakomodir pelaksanaan
even-even / festival seni dan budaya daerah dan kesenian yang bersifat umum dalam suatu
ajang perlombaan ataupun ajang untuk mengekspresikan bakat dan minat pelajar, remaja
dan masyarakat dalam bidang kesenian. Pelaksanaan even / festival seni dan budaya ini
bisa menghidupkan kembali kevakuman grup-grup kesenian yang ada dan melahirkan grup
kesenian baru.
d. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan. Benda, situs dan
kawasan cagar budaya yang tersebar di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebenarnya
cukup banyak, namun tidak terdata dengan baik sehingga tidak ada data yang akurat
tentang situs kepurbakalaan. Faktor penentu keberhasilan adalah perlu petugas pendata
yang bertugas mendata semua benda, situs dan kawasan cagar budaya yang ada agar situs
kepurbakalaan dapat terjamin kelestariannya.
16. Perpustakaan
a. Masih kurangnya jumlah pengunjung perpustakaan per tahun. Hal ini
disebabkan karena masih kurangnya minat baca masyarakat yang disebabkan oleh
rendahnya budaya membaca masyarakat. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan
ini adalah Peningkatan fasilitasi dan sosialisasi pemerintah baik untuk memacu peningkatan
minat baca masyarakat.
b. Masih kurangnya koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah. Hal ini
disebabkan karena Kuantitas dan kualitas bahan pustaka masih kurang. Faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini adalah Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar
pemerintah dan penerbit dalam pengadaan bahan bacaan yang bermutu, Peningkatan
peran pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam pengadaan bahan bacaan yang
bermutu.
c. Kurangnya jumlah perpustakaan. Hal ini disebabkan karena Sarana dan
prasarana pendukung perpustakaan termasuk prasarana kantor belum memadai, belum
adanya gedung perpustakaan yang representative, belum optimalnya pengelolaan
perpustakaan. terbatasnya tenaga fungsionall perpustakaan (Pustakawan). Faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini adalah Peningkatan kualitas sarana dan prasarana
perpustakaan yang berkualitas, peningkatan peran dan pemahaman masyarakat dan aparat
pemerintah terkait peran perpustakaan dalam peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan
peran pemangku kepentingan dalam pengelolaan perpustakaan, peningkatan pemahaman
masyarakat akan peran profesi pustakawan.
17. Kearsipan
a. Belum optimalnya pengelolaan arsip, hal ini disebabkan karena belum adanya
SOP dalam pengelolaan arsip, sarana dan prasarana tempat penyimpanan arsip belum
memadai, arsip belum dikelola secara elektronik, belum adanya ruangan khsusus untuk
fumigasi arsif dan bahan pustaka. Faktor penentu keberhasilan dari permalahan ini adalah
perlu disusun SOP, pengadaan sarana dan prasarana kearsipan, penegakan sistem
pengelolaan dan pelestarian dokumen.
b. Kurangnya petugas pengelola kearsipan, jumlah petugas pengelola kearsipan
di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, hal ini menunjukkan bahwa tenaga pengelola
masih perlu penambahan, Penyebab kurangnya tenaga tenaga kearsipan adalah tidak ada
perekrutan tenaga dan terbatasnya SDM, faktor penentu keberhasillan dari permalahan ini
adalah perekrutan tenaga dan peningkatan kompetensi.
4.2.3 Layanan Urusan Pilihan
1. Pariwisata

a. Masih rendahnya jumlah kunjungan wisata. Jumlah wisatawan masih sangat


rendah, sementara banyak sumber-sumber wisata yang bisa dikunjungi, hal ini disebabakan
karena belum optimalnya
sarana dan prasarana daerah tujuan wisata, masih banyak daerah tujuan wisata baru yang
belum terjangkau, hal tersebut juga sangat dipengaruhi terbatasnya Sumber Daya Manusia
tentang kepariwisataan, faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah
peningkatan sarana dan prasarana akses ke daerah tujuan wisata, optimalisasi promosi
daerah tujuan wisata baru dan perbaikan infrastruktur, serta meningkatkan Sumber Daya
Manusia tentang kepariwisataan.
b. Masih rendahnya Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB.
Permasalahan masih rendahnya promosi pariwisata pada segmen pasar internasional.
Penentu keberhasilan perlu peningkatan promosi baik dalam maupun luar negeri.

2. Pertanian

a. Masih rendahnya produktivitas padi atau bahan pangan utama lainnya.


Produksi Padi telah mencapai 8 ton/ha pada beberapa tempat/lokasi. Permasalahan adalah
terdapat wilayah pertanian
yang belum mencapai 8
ton/ha disebabkan
penyediaan sarana
produksi belum memenuhi
prinsip 5 T (Tepat waktu,
tepat jenis, tepat jumlah,
tepat tempat dan tepat
harga). Selain itu belum
terdapat data rasio produksi
baha n pangan utama selain padi per hektar dan belum optimalnya dukungan sarana dan
prasarana seperti jaringan irigasi, alsintan. Penentu keberhasilan adalah ketersediaan
sarprodi yang 5 tepat dan pemeliharaan jaringan irigasi serta pengadaan alsintan,
pengembangan sumber air alternative seperti embun dan bending, fasilitas permodalan dan
pembiayaan usaha tani lainnya, pembangunan jalan tani dan jembatan tani, pengendalian
alih fungsi lahan dengan pembuatan regulasi dan penanganan pasca panen/pengolahan
hasil.
b. Masih rendahnya kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB.
Konstribusi PDRB sektor pertanian sebesar 2,48 dari total PDRB sebesar 7,93. Hal ini
disebabkan karena nilai tambah dan mutu hasil perkebunan masih belum optimal. Faktor
penentu keberhasilan dari permaslahan ini adalah fasilitasi permodalan dan pembiayaan
usaha tani, penyediaan sarana pengolahan yang memadai disektor perkebunan, perbaikan
dan peningkatan mutu hasil perkebunan.
c. Masih rendahnya kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB. Hal
ini disebabkan karena masih rendahnya fasilitasi permodalan dan pembiayaanusaha tani
lainnya. Faktor penentu keberhasilan dari permsakahan ini adalah fasilitasi permodalan dan
pembiayaan usaha tani.
d. Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB. Hal ini
disebabkan karena produktifitas tanaman perkebunan masih rendah/belum optimal masih
dibawah potensi kemampuan lahan. Penentu keberhasilan adalah pemeliharaan tanaman
secara berkelanjutan, penyediaan sarana dan prasarana produksi yang memadai,
peremajaan tanaman.
e. Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB. Hal ini disebabkan
karena belum tersedianya data dan informasi terkait produksi kelompok petani terhadap
PDRB . Penentu keberhasilan adalah penyediaan data dan informasi kontribusi kelompok
petani terhadap PDRB.
f. Cakupan bina kelompok tani. Hal ini disebabkan karena belum optimalnya
kapasitas dan pengetahuan kelompok petani dalam menjalankan usaha peningkatan kualiats
produksi pertanian.Faktor penentu keberhasilan adalah mengoptimalkan peran dan fasilitasi
pemerintah dalam memberikan bantuan kepada kelompok petani.

3. Kehutanan

a. Masih tingginya lahan kritis. Berdasarkan data Dinas Kehutanan dan


Perkebunan bahwa rasio jumlah luas hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi dengan luas
total hutan dan lahan kritis adalah 40 %
dimana luas hutan dan lahan kritis yang
direhabilitasi 400 Ha sementara luas
total hutan dan lahan krirtis adalah 1.000
ha. Kondisi yang diharapkan adalah
tidak ada lahan kritis di Kabupaten
Pangkep atau 0%.Permasalahan adalah
masih terdapat 700 ha luas hutan dan
lahan kritis yang belum direhabilitasi. Faktor Penentu keberhasilan melakukan reboisasi dan
penghijauan melalui kegiatan 1) Pembuatan Tanaman Reboisasi dalam kawasan hutan, 2)
Pembuatan Tanaman Hutan Rakyat diluar kawasan Hutan, 3) Penghijauan Lingkungan, 4)
Pembuatan Hutan Kota, 5) Konservasi Tanah dan Air. Program yang mengcover kegiatan
diatas adalah Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan sesuai dalam Permendagri 13 Tahun
2006.
b. Tingginya kerusakan kawasan hutan. Salah satu penyebab kerusakan kawasan
hutan adalah kebakaran hutan, baik disebabkan oleh faktor alam dan faktor kesalahan
manusia. Berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Perkebunan pada tahun 2015 terjadi
kebakaran hutan seluas 31 Ha. Permasalahannya adalah belum optimalnya pengawasan
dan perlindungan kawasan hutan.Perambahan Hutan oleh masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan kayu perumahan dan kayu bakar. Penentu keberhasilannya adalah Pengawasan
dan Perlindungan Hutan melalui patroli kawasan hutan secara periodik dan intensif,
ketersedianya/kesiapsiagaan regu pemadam kebakaran hutan, ketersediaan sarana dan
prasarana kebakaran hutan.
c. Kontribusi Sektor Kehutanan Terhadap PDRB Kontribusi. Sektor Kehutanan
terhadap PDRB masih dibawah standar provinsi Sulawesi Selatan yaitu 138,05%.
Sementara di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan baru mencapai 79,44%. Permasalahan
belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan hasil kayu dan non kayu, karena
keterampilan petani dalam mengolah hasil hutan non kayu masih rendah. Penentu
keberhasilan adalah optimalisasi pemanfaatan hasil hutan kayu dan non kayu, serta
pembinaan dan pemberdayaan masyarakat disekitar kawasan hutan.

4. Energi dan Sumber Daya Mineral

a. Masih banyaknya pertambangan Tanpa Ijin. Hal ini disebabakan karena belum
patuhnya pengusaha tambang terhadap peraturan perundang-undangan tentang perizinan
pertambangan, belum terpadunya kegiatan perencanaan dan pengembangan rencana tata
ruang wilayah kabupaten, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang prosedur
penambangan, dan sistempengelolaan lingkungan pertambangan belum maksimal. Adapun
penentu keberhasilan dari permasalahan yang ada adalah penegakkan hukum terhadap
pelanggaran penambangan liar. Sinkronisasi perencanaan dan pengembangan
pertambangan dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten, serta konsistensi
pemanfaatan rencana tata ruang wilayah. Dari permasalahan dan penentu keberhasilan di
atas maka akan muncul kegiatan sebagai berikut 1) Sosialisasi peraturan perundang-
undangan tentang pengurusan ijin pertambangan, 2) Penegakkan hukum terhadap
pengusaha pertambangan yang melakukan pelanggaran dan 3) Pemetaan Wilayah
Pertambangan sesuai RTRW Kabupaten Pangkep. Adapun Nama Program yang mengcover
kegiatan-kegiatan tersebut diatas disesuaikan dengan nama program yang ada dalam
Permendagri No.13 Tahun 2006.
b. Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB. Permasalahannya adalah
belum terpadunya kegiatan
perencanaan dan
pengembangan
pertambangan dengan
rencana tata ruang, dan
penerapan system pengelolaan pertambangan yang belum optimal. Faktor penentu
keberhasilan adalah Sinkronisasi perencanaan dan pengembangan pertambangan dengan
rencana tata ruang, dan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan.
c. Sarana dan Prasarana air bersih (sumur bor air tanah dalam).
Permasalahannya adalah masih banyaknya masyarakat yang kesulitan mendapatkan air
bersih dan kurangnya kesadaran/pengetahuan masyarakat untuk mengelola sumber air yang
sudah ada.
d. Sarana dan prasarana listrik PLTS dan Biogas, Permasalahan adalah masih
banyaknya rumah masyarakat yang tidak dijangkau oleh listrik PLN khususnya wilayah
kepulauan, kurangnya inovasi baru untuk pembangkit listrik, dan pemahaman tentang
energy baru terbarukan masih rendah. Faktor penentu keberhasilan adalah terbinanya usaha
ketenagalistrikan, pengembangan dan pemanfaatan potensi energi local khususnya energi
baru terbarukan, perlunya diadakan sosialisasi/bimbingan teknis tentang ketenagalistrikan,
dan koordinasi dan konsultasi antar tingkatan pemerintah.

5. Perdagangan

a. Masih
Rendahnya nilai kontribusi
sektor perdagangan
terhadap PDRB.
Permasalahannya adalah
belum optimalnya peran
sektor perdagangan terhadap
peningkatan PDRB. Penentu
keberhasilan adalah
optimalisasi peran dan
kontribusi ekspor terhadap pembangunan, pembangunan dan revitalisasi sarana
perdagangan, dan sosialisasi legalitas usaha.
b. Masih Rendahnya ekspor perdagangan.Hal ini disebabkan karena belum
optimalnya kontribusi ekspor terhadap pembangunan Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan. Penentu keberhasilan adalah optimalisasi peran dan kontribusi ekspor terhadap
pembangunan.
c. Cakupan Bina Kelompok pedagang/usaha informal. Hal ini disebabkan karena
masih besarnya jumlah kelompok pedagang dan usaha informal yang aktif dan mandiri,
masih rendahnya tingkat keterampilan dan kapasitas pengelolaan usaha, termasuk belum
optimalnya peran dan fasilitasi pemerintah dalam memberikan bantuan kepada kelompok
petani Penentu keberhasilannya adalah peningkatan upaya pembinaan dan fasiliatsi
kelompok pedagang dan usaha informal, peningkatan keterampilan dan kapasitas
pengelolaan usaha.
d. Masih belum maksimalnya bantuan Pelatihan Keterampilan kepada
masyarakat. Hal ini berimplikasi pada tidak berkembangnya jiwa kewirausahaan
masyarakat, khususnya dari kalangan generasi muda.

6. Industri

a. Masih rendahnya nilai kontribusi sektor industri terhadap PDRB. Hal ini
disebabkan karena kurangnya investasi sektor industri pengolahan. Faktor penentu
keberhasilan dari permalahan ini menciptakan iklim investasi sektor industri yang baik.
b. Masih rendahnya nilai kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB. Hal
ini disebabkan karena kurangnya investasi sektor industry pengolahan. Faktor penentu
keberhasilan adalah menciptakan iklim investasi sektor industri yang baik.
c. Masih lambatnya pertumbuhan Industri. Hal ini disebabkan karena kurangnya
investasi sektor industri pengolahan. Faktro penentu Keberhasilan dari permasalahan ini
adalah menciptakan iklim investasi sektor industri yang baik.
d. Masih rendahnya cakupan bina kelompok pengrajin. Hal ini disebabkan karena
masih rendahnya tingkat keterampilan dan kapasitas pengelolaan usaha. Faktor penentu
Keberhasilan dari permaslahan ini adalah peningkatan upaya pembinaan dan faslitasi
kelompok pedagang dan usaha informal, peningkatan keterampilan dan kapasitas
pengelolaan usaha.

7. Kelautan dan Perikanan

a. Masih rendahnya produksi Perikanan .Rendahnya produksi Perikanan ini


disebabkan karena sarana dan prasarana penangkapan ikan masih terbatas yaitu
didominasi oleh kapal penangkap ikan skala kecil, Kualitas SDM Nelayan dan pembudidaya
ikan, Maraknya illegal fishing, Penyakit ikan bandeng dan udang, Keterbatasan penyediaan
bibit unggul khususnya bibit ikan, udang dan rumput laut, keterbatasan kolam budidaya ikan
tawar, rendahnya kualitas air tanah pada daerah pertambakan, kurangnya produksi KJA,
masih tingginya angka kematian untuk komoditi udang windu dan infrastruktur pendukung
perikanan budidaya belum memadai, dan sebagai faktor penentu keberhasilan dari
permasalahan ini yaitu Penyediaan bibit ikan, udang dan rumput laut, pembuatan kolam
budidaya air tawar, melakukan sosialisasi CPIB, pemeriksaan uji kualitas air tanah,
pemberdayaan kelompok KJA, pemberian bantuan saponin, pakan ikan/udang, pupuk
organic, dan perbaikan jalan produksi, jembatan produksi dan rehabilitasi irigasi tambak.
b. Masih rendahnya tingkat konsumsi ikan, Rendahnya tingkat konsumsi ikan bagi
masyarakat ini disebabkan karena terjadinya penurunan Stock ikan terkait dengan adanya
larangan penggunaan alat tangkap pukat tarik dan pukat hela berdasarkan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan No. 2 Tahun 2015 selain itu juga sangat dipengaruhi
pemasaran hasil tangkapan nelayan yang beroperasi di Wilayah perairan Pangkep
dipasarkan di TPI Paotere Makassar dan ketatnya persaingan konsumsi protein hewan lain.
Sebagai faktor penentu keberhasilan adalah Pendistribusian produksi perikanan lebih
banyak dalam kabupaten dengan jaminan mutu dan keamanan pangan, pemberian bantuan
sarana pemasaran hasil produksi perikanan dan pelaksanaan GEMARIKAN.
c. Masih rendahnya cakupan bina kelompok nelayan, hal ini menunjukkan bahwa
manajemen kelembagaan kelompok nelayan belum optimal, hal ini disebabkan intervensi
pemerintah yang kurang dalam pembinaan kelompok nelayan, masih kuatnya relasi
punggawa dan sawi, Akses kredit permodalan (KUR) bagi nelayan belum dimanfaatkan
secara maksimal,Sebagai faktor penentu keberhasilan adalah pembinaan kelompok nelayan
dengan memberikan sosialisasi dan fasilitasi usaha perikanan, peningkatan
kapasitas/keterampilan nelayan, pemberian bantuan sarana penangkapan ikan, mengurangi
ketergantungan nelayan terhadap punggawa dengan memanfaatkan Akses kredit
permodalan (KUR) secara maksimal.
d. Masih rendahnya produksi perikanan kelompok nelayan. Hal ini disebabkan
karena rendahnya produktiftas dan daya saing usaha kelautan dan perikanan dan
pendapatan nelayan yang masih tergolong rendah, kemiskinan masyarakat nelayan
pembudidaya ikan, faktor penentu keberhasilan adalah peningkatan kualitas kelembagaan
nelayan, pembudidaya dan pengolah, meningkatkan kelembagaan masyarakat usaha
perikanan dan kelautan, memberikan bantuan alat tangkap, agar dapat menghasilkan produk
yang berdaya saing.

4.2.4 Layanan Urusan Pilihan


1. Urusan Perencanaan Pembangunan
a. Belum optimalnya penjabaran program RPJMD kedalam RKPD. Hal ini
disebabkan karena kurang akuratnya data pendukung perencanaan pembangunan, masih
terdapat kesulitan untuk memastikan adanya konsistensi antara perencanaan
(program/kegiatan) pembangunan dan alokasi penganggarannya, oleh karena itu maka
keakuratan data sangat diperlukan dan konsistensi antara perencanaan (program/kegiatan)
pembangunan dan alokasi penganggarannya.
b. Belum konsistennya antara perencanaan dan pengganggaran. Perencanaan
yang disusun melalui mekanisme musrenbang belum mencerminkan kesesuaian dengan
penganggaran yang tersedia. Hal ini disebabkan karena belum adanya informasi tentang
rencana pemanfaatan anggaran ke tingkat desa/ kelurahan dan kecamatan, sehingga
rencana yang dihasilkan lebih banyak dari anggaran yang tersedia. Kondisi ini dapat diatasi
dengan membuat dokumen perencanaan yang akurat oleh Bappeda.
c. Sinkronisasi perencanaan program/kegiatan antara daerah dengan
pemerintah pusat dan provinsi belum optimal. Hal ini disebabkan karena lemahnya
koordinasi, oleh karena itu perlu ditingkatkan koordinasi baik antar pemerintah provinsi
maupun pemerintah pusat.
d. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan
perencanaan dan pengendalian evaluasi. Hal ini disebabkan karena belum tersedianya
teknologi sistem informasi. Untuk itu maka perlu penyediaan sistem informasi.
2. Urusan Keuangan
a. Belum optimalnya pendapatan. Hal ini disebabkan karena Masih kurangnya
sumber daya manusia dari segi kemampuan intelektual dan segi moral pelaksana pengelola
pendapatan daerah maupun sumber daya pendukung sarana dan prasarana pengelolaan
pendapatan, potensi-potensi pendapatan daerah yang belum dibuatkan peraturan daerah
dan atau peraturan bupati yang dikarenakan terbentur dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, dukungan sarana dan prasarana perekonomian
seperti infrastruktur yang merupakan sumber pendapatan daerah masih kurang sehingga
perputaran ekonomi masyarakat sangat lambat. Pengelolaan asset daerah yang dapat
dijadikan sumber pendapatan daerah pengelolaannya belum optimal, sehingga tidak efektif
memberikan kontribusi pencapaian target pendapatan daerah. Oleh karena itu maka perlu
peningkatan kemampuan intelektualitas pelaksana pengelola pendapatan dengan mengikuti
pendidikan dan latihan formal dan non formal pada tingkat provinsi dan nasional dan
melakukan studi banding ke daerah yang pengelolaan pendapatannya sudah baik,
melakukan rotasi personil petugas pemungut/penagih penerimaaan daerah pertriwulan,
persemester dan pertahun yang dibarengi dengan uji petik pendapatan dari tempat
pemungutan, mempersingkat mekanisme pengurusan izin dan izin prinsip melalui pola
pelayanan satu atap sehingga pemasukan retribusi perizinan melalui satu pintu,hal tersebut
ditindaklanjuti dengan peningkatan status SKPD dari Kantor menjadi Badan, membangun
infrastruktur perekonomian sehingga mendorong percepatan perputaran perekonomian
masyarakat seperti pembangunan pasar-pasar tradisional mejadi pasar tradisional modern,
pembangunan dermaga-dermaga serta pembangunan akses jalan pada daerah-daerah yang
terisolir dan membuka kerja sama dengan pihak swasta dalam pengelolaan asset daerah
seperti tempat-tempat wisata sehingga dapat lebih optimal pengelolaannya sehingga
memberikan kontribusi pencapaian target pendapatan daerah.
b. Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah, jumlah sudah sesuai dengan
target namun masih perlu ditingkatkan melalui Peningkatan kemampuan intelektualitas
pelaksana pengelola pendapatan dengan mengikuti pendidikan dan latihan formal dan non
formal pada tingkat provinsi dan nasional dan melakukan studi banding ke daerah yang
pengelolaan pendapatannya sudah baik, Melakukan rotasi personil petugas
pemungut/penagih penerimaaan daerah pertriwulan, persemester dan pertahun yang
dibarengi dengan uji petik pendapatan dari tempat pemungutan, Mempersingkat mekanisme
pengurusan izin dan izin prinsip melalui pola pelayanan satu atap sehingga pemasukan
retribusi perizinan melalui satu pintu,hal tersebut ditindaklanjuti dengan peningkatan status
SKPD dari Kantor menjadi Badan, membangun infrastruktur perekonomian sehingga
mendorong percepatan perputaran perekonomian masyarakat seperti pembangunan pasar-
pasar tradisional mejadi pasar tradisional modern, pembangunan dermaga-dermaga serta
pembangunan akses jalan pada daerah-daerah yang terisolir, membuka kerja sama dengan
pihak swasta dalam pengelolaan asset daerah seperti tempat-tempat wisata sehingga dapat
lebih optimal pengelolaannya sehingga memberikan kontribusi pencapaian target
pendapatan daerah.
c. PERDA dan Peraturan Bupati tentang APBD, Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati tentang APBD belum optimal hal disebabkan karena Penetapan perda dan perbup
APBD belum tepat waktu, dan Belum singkronnya dokumen perencanaan daerah dengan
APBD, untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu Optimalisasi pengunaan aplikasi
SIMDA keuangan sebagai sarana penyusunan APBD dan Pengangkatan jabatan fungsional
Perencana Daerah
d. PERDA dan Peraturan Bupati tentang Pertanggungjawaban. Pelaksanaan
APBD belum optimal hal ini disebabkan karena Aplikasi yang digunakan belum sempurna ,
dan Masih kurangnya tenaga Akuntansi dan tenaga IT, oleh karena itu maka diperlukan
Adanya Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan
Daerah/Bupati tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD yang perlu dipedomani.
Ketersediaan tenaga Akuntansi dan tenaga IT.
e. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Kurangnya sumberdaya manusia, kurangnya sumber pendanaan dan faktor geografis
(wilayah) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, oleh karena itu dibuituhkan Bimbingan
Teknis, tersedianya pendanaan, tersedianya Infrastruktur sistem Informasi Teknologi.

3. Urusan Kepegawaian
a. Penyediaan data kepegawaian berbasis IT belum tercapai, ini disebabkan
karena kegiatan ini belum termasuk kegiatan prioritas, sehingga belum optimalnya sistem
pengelolaan data kepegawaian melalui penerapan teknologi informasi. Faktor penentu
keberhasilan dari permasalahan ini adalah pengadaan aplikasi pengelolaan data
kepegawaian berbasis IT dan prasarananya yang cepat dan akurat.
b. Masih banyaknya PNS yang belum mengikuti diklat. Pertambahan jumlah PNS
yang telah mengikuti Diklat prajabatan belum tercapai karena tidak adanya pelaksanaan
penerimaan CPNS, sehingga belum terpenuhinya kebutuhan jumlah dan komposisi pegawai
sesuai dengan formasi yang ditetapkan. Ini disebabkan karena adanya peraturan bersama
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam
Negeri dan Menteri Keuangan tentang Penundaan Sementara Penerimaan Calon Pegawai
Negeri Sipil. Faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini adalah perlunya penataan
aparatur secara berkesinambungan melalui pembinaan dan pengembangan karier pegawai,
yaitu pelaksanaan penerimaan CPNS dan adanya regulasi atau aturan per-UU tentang
pengangkatan tenaga honorer kategori II dan tenaga honorer lainnya karena masih adanya
tenaga honorer kategori II yang tidak lulus seleksi serta tenaga honorer lainnya yang bekerja
mengabdikan dirinya pada Pemerintah Kab. Pangkep.
c. Masih banyaknya jabatan struktural yang lowong. Pengisian jabatan struktural
ini belum tercapai disebabkan karena masih adanya jabatan struktural yang lowong,
sehingga PNS yang mengikuti Diklat Kepemimpinan masih kurang. Di samping itu masih
adanya PNS yang menduduki jabatan struktural belum mengikuti Diklatpim disebabkan
karena terbatasnya anggaran yang tersedia. Faktor penentu keberhasilan dari indentifikasi
permasalahan ini adalah pengisian jabatan yang lowong melalui pelantikan sejumlah PNS
yang memenuhi syarat untuk menduduki jabatan struktural yang sesuai dengan
kompetensinya dan adanya penambahan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan Diklatpim
ini.
4. Inspektorat
a. Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala dan penanganan kasus
pengaduan lingkungan pemerintah daerah. Meskipun pelaksanaan pengawasan internal
secara berkala dan penanganan kasus pengaduan lingkungan pemerintah daerah sudah
sesuai dengan prosedur yang ada, namun pelaksanaan masih dipengaruhi oleh terbatasnya
sarana prasarana dalam pelaksanaan pengawasan, oleh karena itu maka dibutuhkan sarana
dan prasarana dan pelatihan pengembangan tenaga pemeriksaan dan aparatur
pemeriksaan dan pembentukan unit khusus penanganan pengaduan masyarakat.

5. Pemerintahan Umum
a. Belum optimalnya pelaksanaan protokol pemerintahan. Hal ini disebabkan
karena masih kurang petugas protokoler yang ada, masih minimnya petugas protokoler
yang pernah mengikuti perlatihan, keterbatasan sarana dan prasarana, oleh karena itu maka
dibutuhkan Study banding ke daerah yang memiliki sistem protokoler yang berkualitas dan
penyediaan sarana dan prasarana.
b. Putusan Hakim yang berkekuatan hukum tetap. Meskipun putusan hakim
berkeuatan hukum tetap sudah sesua dengan target yang telah ditetapkan namun dalam
pelaksnaannya, masih dipengaruhi oleh kurangnya bukti pendukung yang mendukung
keberhasilan kasus, oleh karena itu maka dibutuhkan pegumpulan bukti dan saksi
pendukung kasus sehingga kasus dapat dimenangkan.
c. Masih perlunya peningkatan penyelesaian temuan. Penyelesaian temuan pada
SKPD sangat dipengaruhi oleh respon dari obrik SKPD/SKPD untuk menindaklanjuti
rekomendasi temuan, oleh karena itu maka kesadaran obrik untuk menindaklanjuti
rekomendasi temuan dan penerapan sanksi kepada Kepala SKPD yang tidak
menindaklanjuti rekomendasi temuan sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Belum optimalnya penerbitan Peraturan Daerah dalam bentuk Lembaran
Daerah. Hal ini disebabkan karena Kurangnya koordinasi dari instansi terkait, tidak adanya
skala prioritas dalam pembuatan Peraturan Daerah dan kurangnya tenaga ahli dalam
penyusunan pembentukan Perundang-undangan,oleh karena itu maka perlu dilaksanakan
Koordinasi aktif dari semua instansi terkait, perlu adanya skala prioritas dalam pembuatan
peraturan daerah dan peningkatan pemahaman masyarakat berkaitan dengan Perda &
Undang-Undang yang terbit.
e. Belum optimalnya kerjasama dengan media cetak. Hal ini disebabkan karena
kurangnya koordinasi dengan pihak media cetak, sehingga berbagai kegiatan dan
pembangunan pemerintah daerah yang tersebar luas melalui pesanan Khusus
Iklan/Advetorial, oleh karena itu maka perlu ditingkatkan koordinasi dengan pihak media
cetak.
f. Belum tersampaikannya Informasi Pembangunan Daerah melalui Peliputan
pada media cetak dan elektronik kepada maysarakat, hal ini disebabkan karena belum
adanya sarana dan prasana yang memadai seperti internet yang bisa menjangkau sampai
ke pelosok daerah terpencil dan daerah kepualauan, tidak adanya website khusus bagian
humas dan protokol yang dapat memuat semua berita yang berkaitan dengan semua
kegiatan pemerintah daerah kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Oleh karena itu maka
fasilitas yang memadai, perlunya dibuat media online/ website yang dapat memuat semua
informasi/berita tetang kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
dan Study banding.
g. Administrasi Berita Sanditel dan PDE, meskipun sudah sesuai dengan target
yang telah ditetapkan, namun pelaksanaan sanditel dan PDE masih dipengaruhi oleh masih
minimnya peralatan yang mendukung pelaksanaan persandian seperti radion band, antena,
komputer dan lain-lain pemeliharaan alat-alat persandian tidak rutin sehingga menyebabkan
kerusakan yang dapat menggangu pengiriman dan penerimaan berita sanditel kurangnya
SDM yang ahli dibidang persandian, oleh karena itu maka Peningkatan SDM yang ahli
dibidang persandian dan pemeliharaan yang rutin untuk peralatan persandian.
h. Belum optimalnya pengendalian administrasi pembangunan. Hal ini
disebabkan karena Respon masing - masing SKPD menyikapi hasil dari rapat koordinasi
yang dilaksanakan berbeda sehingga hasil pengendalian administrasi pembangunan belum
maksimal, oleh karena itu maka perlu secara rutin mengadakan koordinasi dengan SKPD
lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan baik itu melalui rapat maupun
informasi dalam bentuk surat edaran tentang pengendalian pembangunan sehingga tercipta
kesamaan presepsi mengenai hasil yang ingin dicapai melalui monitoring pengendalian
pembangunan yang di laksanakan oleh tim pembina pengendali administrasi pembangunan
dan Penyediaan informasi tentang pelayanan kegiatan fisik pada masing - masing SKPD.
i. Masih rendahnya kualitas pengadaan barang dan jasa. Hal ini disebabkan
karena pembagian tugas dalam tim pelaksana penyediaan sistem informasi terhadap
layanan publik telah dilakukan, namun dalam pelaksanaanya karena pemahaman tugas dan
tanggung jawab yang minim maka ada beberapa tugas dan tanggung jawab dilaksanakan
oleh personil yang sama yang mengakibatkan ada beberapa fungsi layanan yang tidak
maksimal terlaksana, oleh karena itu maka perlu pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
secara online melalui unit Layanan Pengadaan (ULP), selain itu dibutuhkan juga pelatihan
bagi para perangkat desa wilayah kepulauan serta Peningkatan Kemampuan dan
Pemahaman tentang pengadaan barang dan jasa desa.
4.3 Isu strategis
Isu strategis dalam penyusunan dokumen perencanaan baik jangka menengah
maupun jangka panjang merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan, karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa
datang. Isu strategis menggambarkan suatu kondisi/kejadian penting /keadaan yang apabila
tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan
menghilangkan peluang apabila tidak dimanfaatkan.
Sebelum menentukan isu strategis terlebih dahulu digali dan diidentifikasi
permasalahan pembangunan kabupaten Pangkajene dan Kepulauan kemudian dikaitkan
dengan isu global, nasional, regional, dan lokal. Isu strategis RPJMD tersebut akan menjadi
salah satu dasar penentuan prioritas pembangunan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
mendatang.
4.3.1 Isu Global
Isu global merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari permasalahan
lingkungan yang akan mempengaruhi kebijakan yang akan ditempuh. Berikut beberapa
kondisi ataupun isu global yang dipandang dapat mempengaruhi perjalanan kebijakan
pembangunan didaerah adalah, Sustainble Development Golas (SDGs) , dan Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA).
1. Sustainble Development Goals (SDGs)
SDGs atau Sustainable Development Goals adalah sebuah kesepakatan
pembangunan baru pengganti MDGs dengan masa mulai tahun 2015 hingga tahun 2030,
yang berisikan 17 goals dan 169 sasaran pembangunan yang diharapkan dapat menjawab
ketertinggalan pembangunan negara–negara di seluruh dunia, baik di negara maju
(konsumsi dan produksi yang berlebihan, serta ketimpangan) dan negara–negara
berkembang (kemiskinan, kesehatan, pendidikan, perlindungan ekosistem laut dan hutan,
perkotaan, sanitasi dan ketersediaan air minum). Keberhasilan SDGs tidak dapat dilepaskan
dari peranan penting pemerintah daerah. Karena pemerintah kota dan kabupaten (a) berada
lebih dekat dengan warganya; (b) memiliki wewenang dan dana; (c) dapat melakukan
berbagai inovasi; serta (d) ujung tombak penyedia layanan publik dan berbagai kebijakan
serta program pemerintah. Adapun 17 tujuan global SDGs antara lain;
1. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun;
2. Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta
meningkatkan pertanian berkelanjutan;
3. Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk
semua usia;
4. Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan
kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua;
5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan;
6. Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan
untuk semua;
7. Menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern untuk
semua;
8. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan
kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua;
9. Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan
berkelanjutan serta mendorong inovasi;
10. Mengurangi kesenjangan intra dan antar-negara;
11. Menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan;
12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan;
13. Mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya;
14. Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan
samudra untuk pembangunan berkelanjutan;
15. Melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem
daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan
degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati;
16. Menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan,
menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun kelembagaan yang
efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan;
17. Menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global unutk
pembangunan berkelanjutan;
Diantara 17 Tujuan dari SDGs, yang paling signifikan masalahnya untuk Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan adalah;
1. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun;
2. Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta
meningkatkan pertanian berkelanjutan;
3. Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk
semua usia;
4. Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan
kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua;
5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan;
6. Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan
untuk semua;
7. Menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern untuk
semua;
8. Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan
samudra untuk pembangunan berkelanjutan;
9. Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan
berkelanjutan serta mendorong inovasi;
10. Melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem
daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan
degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati;
2. Masyarakat Ekonomi Asean
Globalisasi perekonomian dunia dan terbukanya pasar bebas yang ditandai dengan
akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) harus dipandang sebagai peluang
bisnis bagi pelaku Koperasi dan UKM. Karena itu mereka harus mampu meningkatkan
kemampuan dan daya saing terhadap produk yang dimiliki seperti kualitas produk unggulan
yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulaua Jeruk dan Ikan Bandeng, harus lebih
ditingkatkan kuyalitasnya. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari maraknya pemasaran
hasil produksi perkebunan yang memiliki kualitas yang lebih baik.
Sektor tenaga kerja perlu peningkatan skill bagi para angkatan kerja agar tidak
tersisih dalam persaingan dalam mengisi lapangan kerja yang ada di daera, melalui
pelatihan-pelatihan peningkatan kompetensi.
Pasar bebas di lingkup ASEAN ini juga dapat menjadi ancaman bagi pelaku Koperasi
dan UKM yang tidak mampu beradaptasi dan meningkatkan keunggulan kompetitifnya.
Selain itu Masih terjadinya kecenderungan ketergantungan terhadap sumber karbohidrat
yakni beras, sebagai makanan pokok, dan Integrasi BPJS-JKN pada penduduk miskin di
Kabupaten/Kota, dan yang tak kalah penting yang harus diperhatikan adalah pengelolaan
keuangan yang efisien, efektif, ekonomis, transparan dan akuntabel.
4.3.2 Kebijakan Nasional
Kebijakan pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN tahun 2015-2019
mengembang visi pembangunan yaitu “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri,
dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong” yang dijabarkan dalam nawacita
RPJMN Periode 2015-2019, sebagaimana beriku;
a. Menghadirkan Kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga Negara
b. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
c. Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-daerah dan Desa
dalam Kerangka Negara Kesatuan
d. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan Penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan Terpercaya
e. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
f. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
g. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis
ekonomi domestic
h. Melakukan revolusi karakter bangsa
i. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Penjabaran dari Nawacita diuraikan dalam program priotitas nasional sebagaimana


berikut;

1. Prioritas Nasional Peningkatan Iklim Investasi


2. Prioritas Nasional Peningkatan Ekspor Non Migas
3. Prioritas nasional reformasi agrarian
4. Prioritas nasional reformasi fiskal
5. Prioritas nasional revolusi mental
6. Prioritas nasional pelayanan pendidikan
7. Prioritas nasional pelayanan kesehatan
8. Prioritas nasional perumahan dan permukiman
9. Prioritas nasional kedaulatan pangan
10. Prioritas nasional kedaulatan energi
11. Prioritas nasional kelautan dan kemaritiman
12. Prioritas nasional antarkelompok pendapatan
13. Prioritas nasional daerah perbatasan
14. Prioritas nasional daerah tertinggal
15. Prioritas nasional desa dan kawasan perdesaan
16. Prioritas nasional perkotaan
17. Prioritas nasional stabilitas keamanan dan ketertiban
18. Prioritas nasional kepastian dan penegakan hukum
19. Prioritas nasional konsolidasi demokrasi dan efektivitas diplomasi
20. Prioritas nasional reformasi birokrasi
21. Prioritas Nasional Percepatan Pertumbuhan Industri Dan Kawasan Ekonomi (KEK)
22. Prioritas Nasional Pembangunan Pariwisata

Diantara 22 program prioritas nasional yang releval dengan kebijakan pembangunan


Kabupaten Pangkajene dan kepulauan adalah :
1. Prioritas Nasional Peningkatan Iklim Investasi
a. Pelaksanaan deregulasi dan harmonisasi regulasi perijinan pusat dan daerah
b. Peningkatan Persaingan Usaha yang sehat
c. Pengembangan Layanan Perijinan Terpadu
d. Percepatan Fasilitasi Penyelesaian Masalah Investasi
e. Perencanaan investasi sektor strategis

2. Prioritas nasional pelayanan pendidikan


a. Pengembangan Pembelajaran yang Berkualitas
b. Penyediaan Guru dan Dosen yang Berkualitas dan Penempatan yang Merata
c. Peningkatan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
d. Penyediaan Bantuan Pendidikan yang Efektif
e. Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang Berkualitas
f. Peningkatan Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter
g. Peningkatan Relevansi Pendidikan

3. Prioritas nasional pelayanan kesehatan


a. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
b. Penguatan Promotif dan Preventif : "Gerakan Masyarakat Sehat"
c. Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Peningkatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi

4. Prioritas nasional perumahan dan permukiman


a. Fasilitasi Penyediaan Hunian Layak Baru
b. Fasilitasi Peningkatan Kualitas Hunian dan Permukiman kumuh
c. Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi
d. Peningkatan Ketersediaan Air Baku

5. Prioritas nasional kedaulatan pangan


a. Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain
b. Kelancaran Distribusi Pangan dan Akses Pangan Masyarakat
c. Peningkatan Kualitas Konsumsi Pangan dan Gizi Masyarakat
d. Penanganan Gangguan Terhadap Produksi Pangan

6. Prioritas nasional kedaulatan energi


a. Penyediaan Energi Primer
b. Pengembangan Cadangan Energi
c. Peningkatan Peranan Energi Baru dan Energi Terbarukan Dalam Bauran Energi
d. Efisiensi dan Konservasi Energi
7. Prioritas nasional kelautan dan kemaritiman
a. Konektivitas (tol) laut dan industri maritim
b. Industri Perikanan dan Hasil Laut
c. Tata Ruang Laut, Konservasi dan Rehabilitasi Pesisir dan Laut serta Wisata Bahari
d. Kesejahteraan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Petambak Garam
e. Penanggulangan dan Penyelesaian IUU Fishing dan Keamanan Laut
f. Perundingan Penetapan Batas Laut, Penamaan Pulau, dan Pengelolaan Pulau-Pulau
Kecil
8. Prioritas nasional antarkelompok pendapatan
a. Penciptaan lapangan kerja dengan memperbesar investasi padat karya
b. Perkuatan basis perekonomian perdesaan
c. Pengembangan kewirausahaan
d. Pengurangan beban penduduk miskin dan rentan (Bantuan Sosial)
e. Perhatian khusus kepada usaha mikro dan kecil
9. Prioritas Nasional Daerah Perbatasan
Pengamanan Sumber Daya dan Batas Wilayah Darat dan laut
10. Prioritas nasional daerah tertinggal
a. Pengembangan Ekonomi Lokal
b. Pemenuhan Pelayanan Dasar Publik
c. Peningkatan SDM dan Iptek
d. Peningkatan Aksesibilitas/Konektivitas
11. Prioritas nasional desa dan kawasan perdesaan
a. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum di Desa termasuk Permukiman
Transmigrasi
b. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa termasuk Permukiman
Transmigrasi
c. Pengembangan Ekonomi Kawasan termasuk Kawasan Transmigrasi untuk
Mendorong Keterkaitan Desa-Kota
12. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan termasuk di
Kawasan Transmigrasi
a. Penguatan Pemerintahan Desa
b. Pembangunan SDM, Keberdayaan, dan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa
termasuk di Permukiman Transmigrasi
c. Pengawalan Impelementasi UU Desa Secara Sistematis, Konsisten dan
Berkelanjutan
13. Prioritas nasional perkotaan
a. Mewujudkan Sistem Perkotaan
b. Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) untuk Mewujudkan Kota yang
Aman, Nyaman, dan Layak Huni, serta Tertata Baik
c. Mengembangkan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Bencana
d. Mengembangkan Kota Cerdas yang Berdaya Saing dan Berbasis TIK
e. Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Kota
14. Prioritas nasional stabilitas keamanan dan ketertiban
a. Pelayanan Prima Kepolisian
b. Postur Pertahanan Berdaya Gentar Tinggi dan Wilayah Perbatasan yang Aman
c. Keamanan Data dan Informasi (Cyber Security)
d. Keamanan dan Keselamatan Laut yang Terkendali
e. Lingkungan Bersih Penyalahgunaan Narkoba
f. Deteksi Dini dan Bebas Ancaman Terorisme

15. Prioritas nasional kepastian dan penegakan hukum


a. Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan hak atas keadilan
b. Penegakan Hukum yang Berkualitas
c. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi yang Efektif
16. Prioritas nasional konsolidasi demokrasi dan efektivitas diplomasi
a. Pemenuhan Kebebasan Sipil dan Hak-Hak Politik
b. Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Informasi Publik
c. Pencegahan Konflik Sosial dan Penanggulangan Terorisme
17. Prioritas nasional reformasi birokrasi
a. Peningkatan Disiplin dan Pengawasan Kinerja dan Administrasi Keuangan
b. Pelaksanaan Road Map RB, Peningkatan Asistensi, fasilitasi dan Bimbingan Teknis
Pelaksanaan RB
c. Penerapan Standar Pelayanan Publik dan Sistem Informasi Perijinan
18. Prioritas Nasional Percepatan Pertumbuhan Industri Dan Kawasan Ekonomi (KEK)
a. Peningkatan Populasi
b. Produktivitas dan Daya Saing Industri
c. Pengembangan Kawasan Industri/KEK
d. Pembiayaan dengan akses dan biaya kompetitif
e. SDM Industri yang Kompeten dan Disiplin
f. Hubungan Industrial yang Bersahabat
g. Pemberian Insentif Fiskal yang Harmonis
h. Ketersediaan Energi dan Infrastruktur
i. Ketersediaan dan Kualitas Bahan Baku Industri
j. Penguatan Pertumbuhan Ekonomi Kreatif
19. Prioritas Nasional Pembangunan Pariwisata
a. Promosi Wisata Indonesia
b. Pengembangan Destinasi Wisata
c. SDM dan Kelembagaan Pariwisata
d. Penciptaan Ekonomi Lokal dan Sikap Masyarakat
e. Layanan Kemudahan Wisatawan Mancanegara Masuk
f. Jaminan Keselamatan, Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban Destinasi Wisata.
4.3.3 Kebijakan Provinsi
a. Bantuan Lima Juta Paket Bibit Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan dan
100 Juta Bibit Tanaman Hutan.
b. Bantuan Modal Pengembangan Usaha Mikro Kecil.
c. Bantuan Paket Modal Pengembangan 100 Wirausaha Pedesaan pada Setiap Desa.
d. Dukungan Fasilitasi dan Regulasi Pengembangan Industri
e. Membuka 500 ribu Lapangan Kerja Baru
f. Bantuan Paket Peningkatan Kualitas Rumah Rakyat Miskin
g. Melanjutkan Kesehatan Gratis
h. Gratis peningkatan Kualitas pengajar melalui Boarding School untuk Guru SD, SMP,
SMA, Guru Mengaji, Mubalig, Khatib dan Alim Ulama
Dari 8 (delapan) program prioritas Provinsi Sulawesi Selatan semuanya relevan
dengan kebijakan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebanyak 10 program.
4.3.4 Isu Strategis Daerah (KLHS)
Sebagaimana amanah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012
tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Dalam
Penyusunan/Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum KLHS untuk kepentingan perencanaan
pembangunan daerah, maka diperoleh hasil kajian sebagai berikut;
1. Terjadinya Pemanasan Global
2. Penggunaan Alat tangkap/ bahan yang tidak ramah lingkungan
3. Rendahnya nilai tambah dan daya saing komoditas unggulan
4. Masih tingginya prosentase angka kemiskinan (tertinggi di Sulawesi Selatan)
5. Masih Tingginya angka pengangguran
6. Infrastruktur pendukung perikanan budidaya yang belum memadai
7. Rendahnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS) masyrakat
8. Angka putus sekolah masih tinggi di wilayah kepulauan
9. Pengelolaan sampah belum optimal
10. Kurangnya sumber air baku dan ketersediaan sumber air bersih bagi masyarakat di
daratan dan kepulauan
11. Terbatasnya sarana listrik, jalan, dermaga, jaringan transportasi, komunikasi dan
informasi di wilayah kepulauan
12. Kerusakan tanah dan air tanah
BAB V

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1 Visi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah. Rumusan visi pada RPJMD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
2016-2021 dijabarkan dari rumusan visi-misi dan program prioritas kepala daerah terpilih.
Penjabaran visi-misi ini juga memperhatikan visi RPJMN 2015-2019, visi RPJMD Provinsi
Sulawesi Selatan 2013-2018, visi RPJPD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2005-2025
dan hasil dari analisis permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah. Adapun
rumusan visi RPJMD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2016-2021 adalah:
“Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Mewujudkan Desa Modern yang
Produktif dan Berkarakter menuju Daerah yang Lebih Maju dan Mandiri pada
Tahun 2021”
Pada rumusan visi ini terdapat dua pokok visi yakni “Desa Modern yang Produktif dan
Berkarakter”, “Daerah yang Lebih Maju dan Mandiri”. Dengan demikian, visi RPJMD ini
bermaksud mewujudkan perubahan untuk kondisi masa depan pada dua level yakni level
desa dan level daerah. Arti dari setiap pokok visi tersebut adalah sebagai berikut.
“Desa Modern yang Produktif dan Berkarakter” adalah kondisi dimana pada tahun
2021 desa dan kelurahan yang ada di daratan maupun pulau-pulau di Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan memiliki ciri produktif dan ciri berkarakter. Ciri produktif ditandai
oleh kemudahan akses (transportasi dan informasi); memanfaatkan teknologi; terbuka
dalam tata kelola pemerintahan desa; gotong royong, disiplin, kreatif, inovatif; memiliki
produk unggulan; memiliki kerjasama antar desa; berorientasi pasar. Ciri berkarakter
ditandai oleh adanya pengetahuan dan kearifan lokal, nilai dan norma religiusitas, sumber
daya manusia (SDM) yang berdaya saing tinggi, memelihara kelestarian lingkungan fisik dan
sosial; memiliki resiliensi (kelenturan) dalam menghadapi dinamika lingkungan. Keseluruhan
ciri produktif dan berkarakter ini bermuara pada kemandirian desa. Karena itu, indikator
utama dari pokok visi ini adalah kemandirian desa, baik pada desa daratan maupun desa
pulau-pulau.
“Daerah yang Lebih Maju dan Mandiri” adalah kondisi dimana pada tahun 2021
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebagai daerah otonom semakin memiliki
aksesibilitas yang baik terutama dalam hal transportasi dan komunikasi; semakin
mewujudkan sinergi yang baik antara wilayah kepulauan, dataran rendah dan pegunungan;
pelayanan umum yang lebih baik dan lebih cepat; kualitas sumber daya manusia yang tinggi;
produksi komoditas unggulan yang meningkat dua kali lipat, dan indeks pembangunan
manusia (IPM) yang meningkat secara akseleratif. Visi RPJMD Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan 2016-2021 memiliki keterkaitan yang erat dengan visi RPJPD Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan 2016-2021. Adapun visi RPJPD Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan 2005-2025 adalah “Menjadi daerah maju dan mandiri di Sulawesi Selatan yang
didukung oleh struktur ekonomi dan struktur wilayah yang kuat dengan dijiwai oleh nilai-nilai
keagamaan pada tahun 2025”. Dari rumusan visi ini pokok visi “Daerah yang Lebih Maju
dan Mandiri” pada RPJMD sama dengan pokok visi “Daerah Maju dan Mandiri” pada
RPJPD. Yang menjadi karakteristik dari RPJMD sebagai tahapan ketiga dari RPJPD adalah
pokok visi “Desa Modern yang Produktif dan Berkarakter”.
5.2. Misi
Misi dalam RPJMD ini adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya mewujudkan
visi. Misi ini dirumuskan dengan memperhatikan permasalahan dan isu strategis
pembangunan daerah serta pokok visi yang akan dikontribusi oleh masing-masing misi.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan lima misi RPJMD Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016-2021 sebagai berikut.
(1) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan dan memanfaatkan
keunikan sebagai kepulauan untuk kesejahteraan masyarakat.
Misi ini dimaksudkan sebagai upaya umum dalam mengoptimalkan pemanfaatan
potensi daerah baik daratan maupun kepulauan dan keunikan sebagai daerah kepulauan
dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan potensi pembangunan tersebut
diarahkan pada basis desa, baik pada desa daratan maupun desa pulau. Keunikan daerah
ini terletak pada eksistensi “desa pulau”, dimana sebagian besar identitas desa secara
administratif melekat pada sebaran pulau-pulau, termasuk pulau-pulau yang berbatasan
dengan provinsi lain di perairan Nusa Tenggara Timur dan Bali. Dengan demikian, pada misi
ini tercakup upaya untuk mewujudkan desa modern produktif dan berkarakter melalui
pemanfaatan sumberdaya pembangunan pada lokalitas masing-masing. Selain itu, pada
misi ini juga tercakup upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
produksi sektor-sektor perekonomian.
(2) Meningkatkan kecerdasan, profesionalisme dan karakter Sumber Daya Manusia baik di
daratan maupun pulau-pulau
Misi ini dimaksudkan sebagai upaya umum dalam meningkatkan kualitas manusia
secara utuh. Tercakup di dalamnya upaya meningkatkan pendidikan, kesehatan, kehidupan
spiritual, serta prestasi pemuda dan olahraga, serta keberdayaan perempuan.
(3) Mengembangkan interkoneksitas dan jejaring sinergis antar wilayah di tingkat nasional,
regional dan internasional berbasis daratan dan pulau-pulau
Misi ini mencakup upaya umum dalam meningkatkan sinergi lintas sektor dalam
penerapan prinsip holistik, integratif dan spasial; mendorong kerjasama antar desa baik
secara internal wilayah pulau dan daratan maupun antara desa pulau dengan desa daratan;
melaksanakan kerjasama wilayah antar kabupaten khususnya pada wilayah yang
berbatasan dengan provinsi lain; dan memenuhi kebutuhan infrastruktur wilayah secara
terpadu antara daratan dengan pulau-pulau.
(4) Menciptakan lingkungan yang kondusif pada ekosistem daratan dan pulau-pulau
Misi ini mencakup upaya umum dalam pengelolaan sumber daya alam secara
terpadu dengan mengedepankan penataan ruang dan prinsip keberlanjutan ekologis baik
pada wilayah daratan maupun pulau-pulau. Selain itu, misi ini juga mencakup penciptaan
dan pemeliharaan situasi kondusif atas ketertiban, ketentraman dan keamanan masyarakat.
(5) Mewujudkan tata pemerintah yang baik pada tatanan daratan dan pulau-pulau
Misi ini mencakup upaya umum dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik melalui reformasi birokrasi pada berbagai ranah. Selain itu, misi ini juga terkait dengan
perbaikan pelayanan umum, khususnya melalui optimalisasi pada unit Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP).
Misi RPJMD ini memiliki keterkaitan dengan misi RPJPD. Misi RPJPD Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan 2005-2025 adalah: (1) Menjadi daerah yang maju mandiri
melalui penyelenggaraan pemerintahan daerah yang mantap; (2) Mengembangkan potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan dalam rangka
mendukung struktur ekonomi daerah dan wilayah yang kuat; (3) Meningkatkan pembinaan
kemasyarakatan dalam berbagai aspek kehidupan yang dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan.
Adapun keterakaitan antara misi dengan pokok visi dalam RPJMD ini dapat
digambarkan sebagai berikut.
Misi RPJMD 2016-2021 ini memiliki keterkaitan dengan misi RPJPD Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan 2016-2021. Misi-1 RPJMD yakni “Mengoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya pembangunan dan memanfaatkan keunikan sebagai kepulauan untuk
kesejahteraan masyarakat”, misi-2 RPJMD yakni “Meningkatkan kecerdasan,
profesionalisme dan karakter SDM baik di daratan maupun pulau-pulau” dan misi-4 RPJMD
yakni “Menciptakan lingkungan yang kondusif pada eksosistem daratan dan pulau-pulau”
memiliki keterkaitan dengan Misi-2 RPJPD yakni “Mengembangkan potensi sumberdaya
alam, sumber daya manusia, dan sumberdaya buatan dalam rangka mendukung struktur
ekonomi daerah dan wilayah yang kuat”. Misi-5 RPJMD yakni “Mewujudkan tata pemerintah
yang baik pada tatanan daratan dan pulau-pulau” memiliki keterkaitan dengan misi-RPJPD
yakni “Menjadi daerah yang maju dan mandiri melalui penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang mantap”. Terdapat satu misi RPJMD yakni “Menciptakan lingkungan yang
kondusif pada ekosistem daratan dan pulau-pulau” yang tidak memiliki keterkaitan langsung
dengan salah satu misi RPJPD. Juga terdapat satu misi RPJPD yang tidak memiliki
keterkaitan langsung dengan salah satu misi RPJMD.
5.3 Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, tujuan
dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas
tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan
menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai
visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan
pembangunan daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun
pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur,
spesifik, mudah dicapai, rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun kedepan.
Tabel 5.1
Visi Misi Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Kabupaten Pangkep 2016-2021

Visi:
“Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Mewujudkan Desa Modern yang Produktif dan Berkarakter menuju Daerah yang Lebih Maju dan Mandiri pada Tahun 2021”

Misi 1:
Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan dan memanfaatkan keunikan sebagai kepulauan untuk kesejahteraan masyarakat.
Indikator Kinerja Kondisi Awal Target Capaian Kondisi akhir
No. Tujuan Sasaran
Sasaran Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
1. Meningkatkan 1. Meningkatnya Jumlah DESA
kemandirian desa kapasitas PULAU Swadaya 23 Swadaya 23 Swadaya 4
dalam mengelola desa dalam berkualifikasi Swadaya 18 Swadaya 13 Swadaya 8 Swadaya 6
desa desa Desa
sumberdaya pemanfaatan swadaya, Desa Desa Desa Desa
Swakarsa 9 Swakarsa 9 Swakarsa 12
sesuai sumberdaya swakarsa dan Swakarsa 10 Swakarsa 12 Swakarsa 14 Swakarsa 13
Desa, Desa, Desa
Desa Desa Desa Desa
karakteristik lokal dan keunikan swasembada swasembada 0 Swasembada 0 Swasembada
Swasembada Swasembada Swasembada Swasembada
potensi Pulau, desa Desa
4 Desa 7 Desa 10 Desa 13 Desa
16 Desa
pesisir,
daratan Swadaya 65 Swadaya 65 Swadaya 60 Swadaya 55 Swadaya 50 Swadaya 45 Swadaya 40
Jumlah DESA
rendah dan desa desa Desa Desa Desa Desa Desa
DARATAN
tinggi Swakarsa 3 Swakarsa 3 Swakarsa 5, Swakarsa 7 Swakarsa 9 Swakarsa 11 Swakarsa 13
berkualifikasi
swadaya, desa desa Desa desa Desa Desa Desa
Swasembada 3 Swasembada 3 Swasembada Swasembada Swasembada Swasembada Swasembada
swakarsa dan desa desa 6 Desa 9 Desa 12 Desa 15 Desa 18 Desa
swasembada
2. Meningkatnya Jumlah DESA Sangat tertinggal Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat tertinggal 8
penguatan PULAU 6 desa, tertinggal tertinggal 5 tertinggal 4 tertinggal 3 Tertinggal 2 tertinggal 1 desa
Otonomi berkualifikasi 13 Desa desa, Desa desa tertinggal Desa tertinggal desa tertinggal 8berkembang
desa sangat berkembang 13 tertinggal 12 tertinggal 12 1 desa 9 desa desa 8 desa Maju
Desa desa desa berkembang berkembang berkembang 3 desa
/kelurahan tertinggal, berkembang 15 berkembang 16 15 desa Maju 3 16 desa Maju 3 17 Desa Maju Mandiri 4 desa
melalui tertinggal, Desa desa desa Mandiri 1 desa Mandiri 2 3 desa Mandiri
pemerdayaan berkembang, desa desa 3 desa
masyarakat maju dan
yang meliputi mandiri
Visi:
“Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Mewujudkan Desa Modern yang Produktif dan Berkarakter menuju Daerah yang Lebih Maju dan Mandiri pada Tahun 2021”

Misi 1:
Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan dan memanfaatkan keunikan sebagai kepulauan untuk kesejahteraan masyarakat.
Indikator Kinerja Kondisi Awal Target Capaian Kondisi akhir
No. Tujuan Sasaran
Sasaran Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
aspek Jumlah DESA Tertinggal 4 tertinggal 4 tertinggal 3 Tertinggal 2 tertinggal 1 berkembang berkembang
ketahanan DARATAN Desa Desa Desa Desa desa 62 Desa 60 Desa
sosial, berkualifikasi berkembang 66 berkembang 65 berkembang berkembang berkembang Maju 7 Desa Maju 9 Desa
ekonomi dan sangat Desa Desa 65 Desa 64 desa 63 Desa Mandiri 2 Mandiri 2
ekologi tertinggal, Maju 1 Desa Maju 2 Desa Maju 3 Desa Maju 3 desa Maju 5 Desa Desa Desa
tertinggal, Mandiri 0 Desa Mandiri 0 Mandiri 0 Mandiri 2 Mandiri 2
berkembang, desa Desa desa Desa
maju dan
mandiri
2. Meningkatkan 3. Meningkatnya Pertumbuhan
kesejahteraan produksi dan ekonomi (%) 7,98 % 8,5 9 6,50-8,00 8,20 – 8,50 8,20 – 9,50 8,20 – 9,50
masyarakat produktivitas
secara merata sektor-sektor PDRB/kapita
perekonomian (Rp) 56.940.000 62.940.000 67.650.000 74.530.000 80.720.000 86.900.000 93.090.000
daerah
4. Meningkatnya % penduduk
kualitas hidup miskin
penduduk 16,07 % 14 15,80-16,22 15,80-16,22 13,9 – 12,9 13,3 - 11,8 14
miskin
5. Meningkatnya % PMKS yang
kualitas hidup tertangani
penyandang
masalah 9,75 11,97 21,43 21,28 22,53 23,79 23,79
kesejahteraan
sosial (PMKS)
Misi 2
Meningkatkan kecerdasan, profesionalisme dan karakter SDM baik di daratan maupun pulau-pulau
Kondisi Awal Target Capaian Kondisi akhir
Indikator Kinerja
No. Tujuan Sasaran Tahun Tahun Tahun Tahun
Sasaran Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2021
2017 2018 2019 2020
3. Meningkatkan 6. Meningkatnya Angka rata-rata
derajat akses dan lama sekolah 7,32 7,33 6,48 7,63 7,76 7,88 8,00
pendidikan dan kualitas (Tahun)
keteram-pilan pelayanan pen- Angka rata-rata
serta didikan harapan lama
pengetahuan sekolah (Tahun) 12,38 12,39 12,40 13,10 13,39 13,67 13,96
agama dan
budaya
7. Meningkatnya Tingkat
keterampilan Pengangguran
masyarakat Terbuka (%) 6,00 – 6,00 – 5,60 –
(angkatan kerja) 5,1 % 6,8 % 6,6 % 5,60 – 6,00%
6,20% 6,16% 6,00%
dalam
memasuki
lapangan kerja
4. Memelihara 8. Berkembangny Rasio rumah
kehidupan a situasi ibadah per
beragama dan kondusif bagi satuan
apresiasi penyeleng- penduduk
kebudayaan garaan ibadah
daerah dan 1,616 2,020 2,424 2,824 2,232 3,636 4,040
pengamalan
nilai religius
dalam
masyarakat
9. Berkembangny Cakupan 9 Jenis 1 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis
a apresiasi dan kesenian daerah 67 situs/Cb 0 situs/Cb 10 situs/Cb 5 situs/Cb 10 situs/Cb 25 situs/Cb 10 situs/Cb
revitalisasi nilai- dan situs
budaya serta budaya yang
kearifan lokal dilestarikan
khususnya yang
terkait dengan
Misi 2
Meningkatkan kecerdasan, profesionalisme dan karakter SDM baik di daratan maupun pulau-pulau
Kondisi Awal Target Capaian Kondisi akhir
Indikator Kinerja
No. Tujuan Sasaran Tahun Tahun Tahun Tahun
Sasaran Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2021
2017 2018 2019 2020
budaya
maritime/kepula
uan
5. Meningkatkan 10. Meningkatnya Angka Harapan
derajat jangkauan dan Hidup (Tahun)
kesehatan kualitas
masyarakat pelayanan 65,67 65,77 65,86 68,29 68,95 69,61 70,27
kesehatan.

% Rumah
tangga Pola
Hiduo Bersih 63,4 64 65 100 100 100 100
Sehat (PHBS)
(%)
6. Meningkatkan 11. Meningkatnya Indeks
partisipasi responsi-vitas pembangunan 80,48 85,22 87,71 88,45 89,20 90,12 90,12
perempuan.dala gender dalam gender (IPG)
m pem-bangunan penyelenggaraa Indeks
dan per- n pem- pemberdayaan
61,66 62,66 64,16 65,66 67,16 68,66 70,16
lindungan bangunan gender (IDG)
terhadap anak
Misi 3
Mengembangkan interkoneksitas dan jejaring sinergis antar wilayah di tingkat nasional, regional dan internasional
berbasis daratan dan pulau-pulau

Indikator Kinerja Kondisi Awal Target Capaian Kondisi akhir


No. Tujuan Sasaran
Sasaran Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
7. Meningkatkan 12. Meningkatnya Jumlah kerjasama
interkoneksitas kerjasama antar antar desa pulau,
dan jejaring desa dan antar antar desa daratan
sinergis antar daerah serta dan antara desa 11 11 14 17 23
20 kerjasama 26 kerjasama
wilayah kerjasama pulau dengan desa kerjasama kerjasama kerjasama kerjasama kerjasama
internasional daratan

Jumlah kerjasama
dengan daerah lain
0 Kerjasama 0 kerjasama 1 kerjasama 1 kerjasama 1 kerjasama 1 Kerjasama 1 Kerjasama

Jumlah Kerjasama
dengan lembaga
internasional 0 Kerjasama 0 kerjasama 1 kerjasama 1 kerjasama 1 kerjasama 1 Kerjasama 1 Kerjasama

8. Terpenuhinya 13. Meningkatnnya Jumlah Panjang


kebu-tuhan kapasitas jalan yang
infrastruktur infrastruktur dibangun 30 km 30 km 15 km 4 km 3 km 2 km 2 km
wilayah dalam transportasi
men-dukung Jumlah panjang
interkonek-tivitas jalan yang direhab 35 km 35 km 23 km 35 km 12 km 14 km 10 km
wilayah dan
pergerakan
14. Meningkatnya Persentase 27,93 % 33,01 % 37,26 % 50,05 % 58,98 % 64,83 % 75,06 %
manusia dan
kapasitas Keterpenuhan
barang
infrastruktur
Fasilitas
perhubungan
darat dan laut perhubungan
dengan kondisi
baik, berkualitas
dan dapat
dimanfaatkan
Misi 3
Mengembangkan interkoneksitas dan jejaring sinergis antar wilayah di tingkat nasional, regional dan internasional
berbasis daratan dan pulau-pulau

Indikator Kinerja Kondisi Awal Target Capaian Kondisi akhir


No. Tujuan Sasaran
Sasaran Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
dalam mendukung
sistem transportasi
lokal yang aman
dan selamat (%)
Persentase 62,60 % 68,90 % 73,23 % 77,56 % 79,53 % 81,50 % 82,29 %
Keterpenuhan
prasarana dan
Sarana
perhubungan
dengan kondisi
baik, berkualitas
dan dapat
dimanfaatkan
dalam mendukung
sistem transportasi
lokal yang aman
dan selamat (%)
15. Terpenuhinya Jumlah Kepala
infrastruktur Keluarga (KK
56.567 kk 69 kk 30 kk 0 kk 0 kk 0 kk 0 kk
perumahan dan rumah layak huni
per-mukiman
Jumlah KK rumah
bersanitasi
33.059 KK 360 KK 24 KK 90 KK 80 KK 75 KK 75 kk

16. Terpenuhinya Jumlah kk rumah 0 0 12.444 KK 350 KK 400 KK 400 KK 450 KK


kebutuhan berakses air bersih
infrastruktur
penyediaan air
Misi 3
Mengembangkan interkoneksitas dan jejaring sinergis antar wilayah di tingkat nasional, regional dan internasional
berbasis daratan dan pulau-pulau

Indikator Kinerja Kondisi Awal Target Capaian Kondisi akhir


No. Tujuan Sasaran
Sasaran Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
bersih
17. Terpenuhinya Luas sawah yang
10.761Ha 11.078 Ha 11.395 Ha 11.712 Ha 12.029 Ha 12.346 Ha 12,66 Ha
kebutuhan terairi jaringan
instrastruktur irigasi (ha)
irigasi % sawah yang
terairi jaringan 60,50 % 66,40 % 68,30 % 70,20 % 72,10 % 74,00 % 75,90
irigasi (%)
Misi 4
Menciptakan lingkungan yang kondusif pada eksosistem daratan dan pulau-pulau
Kondisi Awal Target Capaian Kondisi akhir
Indikator Kinerja
No. Tujuan Sasaran Tahun Tahun Tahun Tahun
Sasaran Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2021
2017 2018 2019 2020
9. Meningkatkan 18. Meningkatnya Status Baku
pengelolaan pengelolaan Mutu
sumber daya sumberdaya Lingkungan
alam secara alam secara
terpadu dengan terpadu
mengedepankan memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi
penataan ruang
dan lingkungan

19. Meningkatnya % kepatuhan


kualitas atas RTRW
penataan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
ruang/wilayah
10. Meningkatkan 20. Terpeliharanya Angka
keamanan keamanan kriminalitas (%)
wilayah, wilayah dan
ketertiban umum ketertiban 0 75 % 47 % 38% 18% 18% 18%
dan perlindungan umum
masyarakat.
Misi 5:
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik pada tatanan daratan dan pulau-pulau
Kondisi Awal Target Capaian Kondisi akhir
Indikator Kinerja
No. Tujuan Sasaran Tahun Tahun Tahun Tahun
Sasaran Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2021
2017 2018 2019 2020
11. Mewujudkan 21. Meningkatnya Opini Laporan
reformasi profesi- Kuangan.
birokrasi. onalisme
aparatur dan
efektivitas
kelembagaan
WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
pemerintah
daerah dalam
pengelolaan
keuangan dan
asset serta
pengawasan
pembangunan

22. Meningkatnya Opini Laporan


kualitas pe- Kinerja
rencanaan dan
efektivitas
pencapaian
kinerja pem- C CC B B BB BB
bangunan
dengan
berbasis pada
e-government
12. Meningkatkan 23. Meningkatnya Indeks
kualitas pelayanan Kepuasan
pelayanan publik. publik yang Masyarakat 81,5% 85,26% 83,05% 87,28%
80,15% 90,05%
prima. (IKM) Atas 80,15% (Baik) (Sangat (Sangat (Sangat (sangat
(Baik) (Sangat Baik)
pelayanan pada Baik) Baik) Baik) Baik)
PTSP (%)
BAB VI

STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN


DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang


bagaimana Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mencapai tujuan dan
sasaran RPJMD Tahun 2016-2021 dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang
komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,
reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan
aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan
layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya
memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi
informasi.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun periode waktu tertentu.
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting dalam
perencanaan pembangunan daerah (Strategic Focussed Management). Rumusan strategi
berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang
selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.
Arah kebijakan adalah rangkaian prioritas kerja yang menjadi pedoman dan dasar
rencana untuk pelaksanaan yang akan dicapai pada sebuah periode. Arah kebijakan yang
sudah dirumuskan menjadi sebuah pedoman dimaksudkan untuk mengarahkan strategi dan
implementasi pembangunan agar lebih sinergi dan berkesinambungan dalam mencapai
target sasaran selama periode 5 (lima) tahun, dengan demikian diharapan memberikan
output hasil pembangunan yang lebih optimal. Rumusan arah kebijakan merasionalkan
pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.
6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016-2021.
Strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2016-2021 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 6.1
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi
Visi:
“Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Mewujudkan Desa Modern yang Produktif dan Berkarakter menuju Daerah yang Lebih Maju dan Mandiri pada
Tahun 2021”

Misi 1:
Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan dan memanfaatkan keunikan sebagai kepulauan untuk kesejahteraan masyarakat.

No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi

1. Meningkatkan kemandirian desa 1. Meningkatnya kapasitas Persentase desa/kelurahan daratan Pemberdayaan masyarakat secara
dalam mengelola sumberdaya desa/kelurahan dalam dan pulau berkualifikasi Swakarsa, proporsional dengan penataan pemerintahan
sesuai karakteristik lokal pemanfaatan sumberdaya dan Swadaya, dan Swasembada (%) desa/kelurahan dalam pemanfaatan
keunikan potensi kepulauan sumberdaya lokal pulau dan laut

2. Meningkatnya penguatan Otonomi Persentase desa/kelurahan daratan Pemberdayaan masyarakat secara


desa /kelurahan melalui dan Pulau berkualifikasi Sangat proporsional dengan penataan pemerintahan
pemerdayaan masyarakat yang tertinggal, tertinggal, Berkembang, desa/Kelurahan dalam pemanfaatan sumber-
meliputi aspek ketahanan sosial, maju dan mandiri (%) daya pesisir, dataran rendah dan dataran
ekonomi dan ekologi tinggi
2. Meningkatkan kese-jahteraan 3. Meningkatnya produksi dan Pertumbuhan ekonomi (%) Penguatan ekonomi ke-rakyatan dalam daya
masyarakat secara merata produktivitas sektor-sektor PDRB/kapita (Rp) saing produk dan akses pasar pada berbagai
perekonomian daerah bidang usaha secara bersinergi dengan
aktivitas pelaku ekonomi skala besar.
4. Meningkatnya kualitas hidup % penduduk miskin (%) Penguatan kordinasi penang-gulangan
penduduk miskin kemiskinan berbasis multistakeholder dan
partisipatif
5. Meningkatnya kualitas hidup % PMKS yang tertangani (%) Pengembangan kerjasama dengan lembaga
penyandang masalah masyarakat dalam penanganan PMKS
kesejahteraan sosial (PMKS) secara akurat dan efektif
Misi 2
Meningkatkan kecerdasan, profesionalisme dan karakter SDM baik di daratan maupun pulau-pulau

No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi


3. Meningkatkan derajat pendidikan 6. Meningkatnya akses dan kualitas Angka rata-rata lama sekolah (Tahun) Pemerataan sarana/prasarana serta tenaga
dan keteram-pilan serta pelayanan pen-didikan pendidik serta penguatan akses pendidikan
pengetahuan agama dan budaya Angka rata-rata harapan lama sekolah tinggi masyarakat
(Tahun)
7. Meningkatnya keterampilan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Peningkatan kompetensi tenaga kerja dan
masyarakat (angkatan kerja) dalam pengembangan lapangan usaha berbasis
memasuki lapangan kerja potensi lokal

4. Memelihara kehidupan beragama 8. Berkembangnya situasi kondusif Rasio rumah ibadah per satuan Pemeliharaan situasi kondusif dan
dan apresiasi kebudayaan bagi penyeleng-garaan ibadah dan penduduk pemenuhan sarana/ prasarana dalam
daerah pengamalan nilai religius dalam kehidupan beragama
masyarakat
9. Berkembangnya apresiasi dan Cakupan kesenian daerah dan situs Penggalian, pelestarian dan pengembangan
revitalisasi nilai-budaya serta budaya yang dilestarikan keragaman budaya dan kekayaan budaya
kearifan lokal khususnya yang daerah
terkait dengan budaya
maritime/kepulauan
5. Meningkatkan derajat kesehatan 10. Meningkatnya jangkauan dan Angka Harapan Hidup (Tahun) Pemenuhan sarana/prasarana dan tenaga
masyarakat kualitas pelayanan kesehatan. kesehatan khususnya di pulau-pulau serta
melembagakan sistem jaminan kesehatan
dalam masyarakat
% Rumah tangga PHBS (%)
6. Meningkatkan partisipasi 11. Meningkatnya responsi-vitas Indeks pembangunan gender (IPG) Penguatan kelembagaan dan jejaring
perempuan.dalam pem- gender dalam penyelenggaraan kerjasama pengarus-utamaan gender,
bangunan dan per-lindungan pem-bangunan Indeks pemberdayaan gender (IDG) pemberdayaan perempuan dan perlindungan
terhadap anak anak
Misi 3
Mengembangkan interkoneksitas dan jejaring sinergis antar wilayah di tingkat nasional, regional dan internasional
berbasis daratan dan pulau-pulau

No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi

7. Meningkatkan interkoneksitas 12. Meningkatnya kerjasama antar desa Jumlah kerjasama antar desa pulau, Pengembangan kerjasama antar desa di
dan jejaring sinergis antar dan antar daerah serta kerjasama antar desa daratan dan antara desa pulau, daratan dan antara pulau dengan
wilayah internasional pulau dengan desa daratan daratan berbasis potensi dan
permasalahan local
Jumlah kerjasama dengan daerah lain Pengembangan kerjasama dengan
dan lembaga internasional daerah lain dan lembaga internasional
berbasis potensi dan permasalahan
daerah.

8. Terpenuhinya kebu-tuhan 13. Meningkatnnya kapasitas Jumlah dan porsi panjang jalan Pengautan kapasitas jaringan jalan dan
infrastruktur wilayah dalam infrastruktur transportasi kualitas baik (km dan %) angkuta pulau dalam menunjang
men-dukung interkonek-tivitas koneksi pusat produksi dan hubungan
wilayah dan pergerakan Jumlah angkutan laut antar pulau serta antara pulau dan
manusia dan barang daratan
14. Meningkatnya kapasitas infrastruktur Persentase Keterpenuhan Fasilitas Pemenuhan dan pemeliharaan
perhubungan darat dan laut perhubungan dengan kondisi baik, sarana/prasarana perhubungan darat
berkualitas dan dapat dimanfaatkan serta peningkatkan kapasitas/kualitas
dalam mendukung sistem transportasi pelabuhan di pulau-pulau.
lokal yang aman dan selamat (%)
Persentase Keterpenuhan prasarana
dan Sarana perhubungan dengan
kondisi baik, berkualitas dan dapat
dimanfaatkan dalam mendukung
sistem transportasi lokal yang aman
dan selamat (%)
15. Terpenuhinya infrastruktur % rumah layak huni dan % rumah Rehabilitasi rumah tidak layak huni dan
perumahan dan per-mukiman bersanitasi (%) pembinaan sanitasi pada lingkungan
perumahan kumuh khususnya di pesisir
dan pulau-pulau secara terintegrasi
dengan penanggulangan kemiskinan

16. Terpenuhinya kebutuhan % rumah berakses air bersih (%) Perluasan jangkauan dan peningkatan
infrastruktur penyediaan air bersih kapasitas layanan air bersih serta
pemberdayaan masyarakat pulau dalam
penggalian sumber dan akses air bersih

17. Terpenuhinya kebutuhan Luas dan % sawah yang terairi Pembangunan jaringan irigasi secara
instrastruktur irigasi jaringan irigasi (ha dan %) bersinergi dengan partisipasi
masyarakat dalam pemeliharaan dan
efisiensi penggunaan air.
Misi 4
Menciptakan lingkungan yang kondusif pada eksosistem daratan dan pulau-pulau

No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi

9. Meningkatkan pengelola-an 18. Meningkatnya pengelolaan Status Baku Mutu Lingkungan Pemantauan dan pengendalian
sumberdaya alam secara terpadu sumberdaya alam secara terpadu pencemaran ling-kungan serta
dengan mengedepankan penata- kerusakan SDA di darat dan laut secara
an ruang dan lingkungan proporsional dengan penegakan hukum
lingkungan.

19. Meningkatnya kualitas penataan % kepatuhan atas RTRW Penataan ruang secara konsisten
ruang/wilayah dengan arahan peruntukan wilayah dan
pemanfaatan ruang di daratan dan
pulau-pulau.
10. Meningkatkan keaman- 20. Terpeliharanya keamanan wilayah Angka kriminalitas (%) Penguatan sinergi pemerintah dan
anwilayah, ketertiban dan ketertiban umum masyarakat dalam penanganan
umumdanperlindunganmasyarak gangguan ketertiban, ketenteraman dan
at. kriminalitas serta konflk sosial
Misi 5:
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik pada tatanan daratan dan pulau-pulau

No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi


11. Mewujudkan reformasi birokrasi. 21. Meningkatnya profesi-onalisme Opini Laporan Kuangan. Perbaikan proses internal dalam
aparatur dan efektivitas pengelolaan aset dan pelaporan
kelembagaan pemerintah daerah keuangan disertai dengan pengawasan
dalam pengelolaan keuangan dan internal dan eksternal secara efektif
asset serta pengawasan
pembangunan

22. Meningkatnya kualitas pe- Opini Laporan Kinerja Penguatan kapasitas teknokratis dan
rencanaan dan efektivitas partisipatif serta penerapan teknologi
pencapaian kinerja pem-bangunan informasi dalam perencanaan dan
dengan berbasis pada e- pencapaian kinerja pembangunan
government daerah di daratan dan pulau-pulau
12. Meningkatkan 23. Meningkatnya pelayanan publik Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Modernisasi proses internal, penguatan
kualitas pelayanan publik. yang prima. Atas pelayanan pada insititusi yang kompetensi SDM, perbaikan sistem
menangani Perizinan Terpadu Satu pelayanan serta perluasan jangkauan
Pintu (%) pelayanan pada Insititusi yang
menangani Perizinan Terpadu Satu
Pintu
6.2 Arah Kebijakan
Arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah merupakan pedoman untuk
menentukan tahapan dan prioritas pembangunan lima tahunan guna mencapai sasaran RPJMD
secara bertahap. Tahapan dan prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan dan isu
strategis yang hendak diselesaikan berkaitan dengan pengaturan waktu.
Penekanan prioritas pada setiap tahapan berbeda-beda, namun memiliki kesinambungan dari
satu tahun ke tahun berikutnya dalam rangka mencapai sasaran tahapan lima (5) tahunan RPJMD.
Penekanan prioritas tersebut bukan berarti bahwa program/kegiatan pembangunan operasional pada
SKPD di luar yang diprioritaskan tidak berjalan, tetapi berjalan dengan penekanan strategis yang lebih
rendah dibanding yang diprioritaskan.
Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai
dengan pengaturan pelaksanaannya. Kriteria suatu rumusan arah kebijakan, antara lain:
1.Memperjelas kapan suatu sasaran dapat dicapai dari waktu ke waktu; 2. Dirumuskan bersamaan
dengan formulasi strategi, sebelum atau setelah alternatif strategi dibuat; 3. Membantu
menghubungkan tiap-tiap strategi kepada sasaran secara lebih rasional; dan 4. Mengarahkan pemilih
strategi agar selaras dengan arahan dan sesuai/tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan. Langkah-langkah merumuskan arah kebijakan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi tiap
sasaran dan target kinerja tiap tahun; 2. Mengidentifikasi permasalahan dan isu strategik terkait tiap
tahun; 3. Merumuskan dan memutuskan arah kebijakan dan menguji kesesuaiannya dengan
perundang-undangan.
Pada perumusan arah kebijakan ini, pertama-tama dirumuskan substansi arah kebijakan yang
dijabarkan dari masing-masing strategi. Setelah itu, substansi arah kebijakan tersebut ditata
prioritasnya berdasarkan karangka tahunan dalam lima tahun periode RPJMD. Adapun rumusan
substansi arah kebijakan yang tercakup dalam masing-masing strategi dapat dilihat pada Tabel 6.2
Tabel 6.2
Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Tahun Arah Kebijakan Prioritas Pembanguanan
2016 Tahun 2016, Kebijakan yang diprioritaskan  Penataan kelembagaan,
masih merupakan transisi dari pelaksanaan penguatan SDM-ASN dan
RPJMD sebelumnya. Pada Tahun ini pengawasan terpadu sistem
pemberlakukan UU 23 Tahun 2014 birokrasi
 Penguatan sistem
khususnya dalam penataan kelembagaaan
perencanaan dan pencapaian
dan kewenangan daerah sudah mulai kinerja secara holistic, integratif
diupayakan. Disisi lain penjabaran Visi – Misi dan spasial
Kepala Daerah terpilih ke dalam dokumen  Pembinaan dan
Pembangunan Lima Tahun ke depan. pemberdayaan masyarakat
Dengan latar kondisi yang demikian. Tema desa pulauPembinaan dan
pembangunan pada Tahun 2016 adalah penataan pemerintahan desa
“Penguatan Kelembagaan dan Peletakan pulau
 Pembinaan dan pemberdayaan
dasar perencanaan dalam mewujudkan
masyarakat desa daratan
desa Moderan dan Daerah yang maju”  Pembinaan dan penataan
pemerintahan desa daratan
 Perbaikan akses dan kualitas
pelayanan dan lulusan
Tahun Arah Kebijakan Prioritas Pembanguanan
pendidikan
 Pengelolaan pelayanan
kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat untuk hidup bersih
dan sehat
 Fasilitasi pemenuhana sarana/
prasarana ibadah dan
pendidikan agama

 Pembinaan dan pemberdayaan


masyarakat desa pulau
 Pembinaan dan penataan
pemerintahan desa pulau
 Pembinaan dan pemberdayaan
masyarakat desa daratan
Tahun 2017 merupakan tahun kedua dimana  Pembinaan dan penataan
pencapaian sasaran RPJMD sepenuhnya pemerintahan desa daratan
dimulai untuk direalisasikan. Pada tahun ini  Perbaikan akses dan kualitas
perwujudan desa modern dengan fokus pada pelayanan dan lulusan
dihasilkannya produk unggulan desa agar pendidikan
kemandirian desa dapat terwujud sudah  Pengelolaan pelayanan
kesehatan dan pemberdayaan
dikonsolidasikan baik pada desa daratan
masyarakat untuk hidup bersih
maupun desa pulau, sementara pelayanan dan sehat
pendidikan dan pelayanan kesehatan  Pengembangan kapasitas
dikonsolidasikan untuk memenuhi standar infrastruktur transportasi
2017
pelayanan minimal serta mengkontribusi daratan dan pulau
pencapaian SDGs. Tema pembangunan  Pengembangan sarana dan
pada tahun ini adalah “Konsolidasi prasarana perhubungan
daratan dan pulau
pembangunan desa pulau dan desa
 Perluasan jangkauan layanan
daratan secara beriring dengan perbaikan
air bersih
layanan pendidikan dan kesehatan dalam  Penataan kelembagaan,
mendukung kemajuan berdasarkan penguatan SDM-ASN dan
keunikan daerah”. “ Membangun Jejaring pengawasan terpadu sistem
kemitraan & Kolaborasi serta penetapan birokrasi
lokasi – lokasi untuk percontohan”  Modernisasi dan
pengembangan pelayanan
terpadu satu pintu (PTSP)
 Pengembangan iklim investasi
dan persaingan usaha yang
sehat

2018 Pada tahun 2018 pencapaian sasaran  Pembinaan dan pemberdayaan


RPJMD memasuki tahap akselerasi, dimana masyarakat desa pulau
akselerasi difokuskan pada kebijakan untuk  Pembinaan dan penataan
perwujudan pokok visi “desa modern” yang pemerintahan desa pulau
ditunjang oleh kebijakan untuk perwujudan  Pembinaan dan pemberdayaan
masyarakat desa daratan
pokok visi “daerah maju” khususnya pada
 Pembinaan dan penataan
aspek kesejahteraan ekonomi dan pemerintahan desa daratan
kesejahteraan sosial. Tema pembangunan  Penguatan ketahanan,
pada tahun ini adalah “Akselerasi kemandirian dan kedaulatan
pembangunan desa dan desa membangun pangan
dalam kerangka peningkatan  Pembangunan pertanian,
kesejahteraan masyarakat berbasis peternakan dan perikanan
Tahun Arah Kebijakan Prioritas Pembanguanan
dalam sistem agribisnis
 Pengembangan koperasi, UKM,
industri kecil dan menengah
(IKM) serta perdagangan
daerah
 Penanggulangan kemiskinan
secara terpadu dengan
ekonomi kerakyatan”. berbagai unsur SDGs terkait
 Penanganan PMKS secara
terpadu
 Penguatan daya saing tenaga
kerja dan akses lapangan
usaha

 Pembinaan dan pemberdayaan


masyarakat desa pulau
 Pembinaan dan pemberdayaan
Pada tahun 2019 pencapaian sasaran masyarakat desa daratan
RPJMD memasuki tahap pemantapan,  Pengembangan kerjasama
dimana akselerasi pada perwujudan pokok antar desa dengan dukungan
visi “desa modern” tetap menjadi fokus, teknologi informasi
sementara perwujudan pokok visi “daerah  Perbaikan akses dan kualitas
maju” juga dimantapkan dengan fokus pada pelayanan dan lulusan
pendidikan
pemantapan penyelenggaraan layanan.
 Pengelolaan pelayanan
Perhatian kepada entitas pulau-pulau juga kesehatan dan pemberdayaan
menjadi salah satu perhatian pada tahun ini, masyarakat untuk hidup bersih
terutama dalam kerangka mengurangi dan sehat
2019 ketertinggalan pelayanan, kesejahteraan dan  Pengarusutamaan gender,
kemajuan desa, sambil juga memperhatikan pemebrdayaan perempuan dan
inklusivitas sosial kepada kelompok rentan perlindungan anak
dan relasi gender. Tema pembangunan pada  Penanggulangan kemiskinan
secara terpadu dengan
tahun ini adalah “Pemantapan
berbagai unsur SDGs terkait
pembangunan desa dan desa membangun  Pengembangan kerjasama
dalam sinergi dengan peningkatan antar daerah dan lembaga
kualitas layanan pendidikan dan internasional
kesehatan dengan memperhatikan inklusi  Penggalian, pelestarian dan
sosial dan relasi gender” pengembangan keragaman
budaya
 Pemeliharaan kebersihan dan
keindahan lingkungan

2020 Pada tahun 2020 pencapaian sasaran  Pengendalian pencemaran dan


RPJMD diharapkan sudah memasuki tahap kerusakan lingkungan
pematangan. Pada tahun ini, sasaran-  Penataan ruang secara terpadu
sasaran yang terkait dengan pokok visi “desa dan konsisten
modern” diharapkan relatif sudah terpenuhi,  Pembangunan, rehabilitasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi
begitu pula sasaran-sasaran yang terkait
dan sumber daya air
dengan substansi inti dari pokok visi “:daerah  Pemenuhan rumah layak huni
maju” diharapkaj sudah nyata dan pemukiman bersanitasi
perwujudannya. Karena itu, prioritas  Pemeliharaan kebersihan dan
kebijakan pada tahun ini diarahkan keindahan lingkungan
perwujudan sasaran-sasaran yang sifatnya  Fasilitasi pemenuhana sarana/
Tahun Arah Kebijakan Prioritas Pembanguanan
mematangkan secara sosial-ekonomi dan prasarana ibadah dan
pendidikan agama
melindungi dampak secara ekologi dari
 Pengambangan kesatuan
berbagai pencapaian “desa modern” dan bangsa dan demokrasi politik
“daerah maju” tersebut, sambil membenahi  Pemeliharaan ketertiban,
aspek-aspek yang tertinggal dalam ketentraman dan kemanan
pelayanan pendidikan dan kesehatan serta  Perbaikan akses dan kualitas
infrastruktur. Tema pembangunan pada pelayanan dan lulusan
tahun ini adalah “Pemeliharaan pendidikan
keberlanjutan ekologi, keterpenuhan  Pengelolaan pelayanan
kesehatan dan pemberdayaan
infrastruktur dan keseimbangan tata
masyarakat untuk hidup bersih
ruang dalam mendukung pematangan dan sehat
kemajuan desa dan daerah”.
Tahun 2021 merupakan transisi kepada
RPJMD periode berikutnya. Target-target
kinerja sasaran yang belum tercapai
diupayakan pemenuhanannya pada bulan
awal pada tahun ini. Pada tahun ini terjadi
pergantian kepada kepala daerah berikutnya,
2021
yang selanjutnya merumuskan RPJMD baru,
karena itu kebijakan yang diprioritaskan
mengacu kepada sasaran pokok dan arah
kebijakan umum pada RPJPD untuk periode
yang berkenaan dengan tahun 2020-2025.

6.3 Program Pembangunan Daerah


Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk
menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator
kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah
berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan umum diperoleh alur dari
program-program yang saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian indikator dan target
sasaran yang ditetapkan. Keberhasilan capaian satu program mendukung atau memicu keberhasilan
program lainnya.

Menurut Permendagri 86/2017, kriteria suatu rumusan kebijakan umum antara lain: 1.
Menjelaskan strategi lebih spesifik, konkrit, operasional dan fokus; 2. Mengarahkan pemilihan program
yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-
faktor penentu keberhasilan untuk mencapai sasaran; dan 3. Mengarahkan pemilihan program agar
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan kepentingan umum. Kebijakan umum
dibuat dalam empat perspektif sesuai strategi dan arah kebijakannya, sebagai berikut: 1. Kebijakan
pada perspektif masyarakat/layanan adalah kebijakan yang dapat mengarahkan kejelasan segmentasi
masyarakat yang akan dilayani, kebutuhan dan aspirasi mereka dan layanan apa yang harus
diberikan; 2. Kebijakan pada perspektif proses internal adalah kebijakan bagi operasionalisasi birokrat
dan lembaga pemerintahan yang mendorong proses penciptaan nilai dari proses inovasi,
pengembangan barang/jasa publik, dan penyerahan layanan pada segmentasi masyarakat yang
sesuai; 3. Kebijakan pada perspektif kelembagaan yaitu kebijakan yang mendorong upaya-upaya
yang mengungkit kinerja masa depan berupa investasi pada perbaikan SDM, sistem, dan
pemanfaatan teknologi informasi bagi peningkatan kinerja operasional pemerintahan daerah; 4.
Kebijakan pada perspektif keuangan yaitu kebijakan yang memberi jalan bagi upaya untuk
mengefektifkan alokasi anggaran, efisiensi belanja, dan upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas
keuangan daerah demi mendukung strategi pembangunan daerah.

Rumusan kebijakan umum pada revisi RPJMD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2016-
2021 diuraikan pada Tabel 6.2. Kebijakan umum tersebut dijabarkan dari strategi/arah kebijakan yang
relevan pada Bab V sebelumnya. Rumusan kebijakan umum ini selanjutnya menuntun rumusan
program serta urusan dan OPD yang relevan dengan program tersebut. Berdasarkan kerangka
demikian maka rumusan kebijakan umum RPJMD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2016-2021
dapat dilhat pada Tabel 6.3 berikut.
Tabel 6.3
Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Visi:

“Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Mewujudkan Desa Modern yang Produktif dan Berkarakter menuju Daerah yang Lebih Maju dan Mandiri pada Tahun 2021”

Misi 1:

Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan dan memanfaatkan keunikan sebagai kepulauan untuk kesejahteraan masyarakat.

Tujuan 1

Meningkatkan kemandirian desa dalam mengelola sumberdaya sesuai karakteristik local

Sasaran 1

Meningkatnya kapasitas desa dalam pemanfaatan sumberdaya dan keunikan potensi kepulauan

Perangkat
Program Daerah
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Pembangunan Penanggung
Indikator Kinerja Jawab
Awal
Kode (tujuan/impact/ Kondisi Kinerja pada akhir
RPJMD
outcome) Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 periode RPJMD
Tahun
2015
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

                                     
      Persentase 100% 100% 270.152.000 100% 238.790.500 100% 248.831.000 100% 487.338.000 100% 487.338.000 100% 460.000.000 100% 2.192.449.500 Program DPMPD,
Meningkatnya Peningkatan Bappeda,
Pemberdayaan Keberdayaan
Masyarakat Masyarakat
Pedesaan Perdesaan

      Persentase 100% 100% 114.761.000 100% 89.530.000 100% 117.895.000 100% 190.000.000 100% 190.000.000 100% 200.000.000 100% 902.186.000 Program DPMPD,
Pengembangan Pengembangan Dinas
Lembaga Lembaga Koperasi
Ekonomi Ekonomi
Pedesaan Pedesaan

      Persentase 100% 100% 419.734.000 100% 347.787.500 100% 164.000.000 100% 330.000.000 100% 330.000.000 100% 350.000.000 100% 1.941.521.500 Program DPMPD,
Meningkatnya Peningkatan Bappeda
Partisipasi Partisipasi
Masyarakat Masyarakat
dalam dalam
Membangun Membangun
Desa Desa
Sasaran 2

Meningkatnya kapasitas desa dalam pemanfaatan sumberdaya dan keunikan potensi pesisir, dataran rendah dan dataran tinggi

      Persentase desa                               Program DPMPD,


daratan Peningkatan BPKD
berkualifikasi Kapasitas
mandiri (%) Aparatur Desa
      Persentase Pilot 100% 0% 0 100% 80.000.000 100% 20.000.000 100% 40.000.000 100% 40.000.000 100% 40.000.000 100% 220.000.000 Program Desa DPMPD,
Projeck Desa Mandiri Bappeda,
Mandiri Balitbangda
Tujuan 2

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata

Sasaran 1

Meningkatnya produksi dan produktivitas sektor-sektor perekonomian daerah

      Meningkatnya 80% 85% 337.810.000 88,00 387.399.000 90% 141.202.000   190.000.000   255.000.000 100% 205.000.000 100% 1.178.601.000 Program Dinas
Skor Pola Pangan % Peningkatan Perdagangan,
Harapan Ketahanan Dinas
Pangan ketahanan
(Pertanian/Perk pangan,
ebunan) Dinas
Perikanan,
Dinas
Pertanian,
kesehatan
      Persentase         0 4650/ 138.510.000 5115/ 225.000.000 5625/K 225.000.000 6185/ 170.000.000 6185/ 758.510.000 Program Dinas
Stabilisasi Harga Kg Kg g Kg Kg Pengembangan Ketahanan
Pangan Di Distribusi dan Pangan
Tingkat Produsen Stabilitasi
Harga Pangan
      Persentase         0 80% 157.291.000 90% 215.000.000 100% 225.000.000 100% 186.000.000 100% 783.291.000 Program Dinas
Pangan Segar Peningkatan Ketahanan
Yang Aman Di Mutu dan Pangan
Konsumsi Keamanan
Pangan

      Persentase 5,20 5,27 15.006.553.0 5,39 12.498.793.2 5,50% 435.143.205 0 0 5,74% 400.000.000 0 0 5,86% 13.333.936.504 Program Dinas
peningkatan 03 % 99 Peningkatan Pertanian
produksi Ketahanan
tanaman pangan Pangan
(Pertanian dan
Perkebunan)

      Persentase 4,5 5 517.010.000 0 0 5,5% 5.570.881.00 5,62 6.857.731.75 5,74% 8.095.060.0 5,86% 6.120.000.00 5,86% 26.643.672.750 Program Dinas
peningkatan 0 % 0 00 0 Peningkatan Pertanian
produksi Peroduksi
tanaman Pertanian dan
pangan, Hortikultura
hortikultura dan
perkebunan
      Persentase 12 15 5.086.450.00 55% 343.550.000 55% 169.460.000 60% 400.000.000 65% 375.000.000 67% 375.000.000 70% 1.663.010.000 Program Dinas
penerapan 0 Peningkatan Pertanian,
tehnologi Penerapan Dinas
pertanian dan Teknologi
perkebunan Pertanian
      Persentase 50 55 220.250.000 60% 160.500.000 65% 154.250.000 70% 200.000.000 75% 180.000.000 80% 170.000.000 80% 864.750.000 Program Dinas
peningkatan Peningkatan Pertanian,
promosi produk Pemasaran Dinas
unggulan Hasil Produksi Perdagangan
Pertanian/Perk &
ebunan Perindustrian
      Persentase 100% 100% 0 85% 77.275.000 87% 21.670.000 90% 100.000.000 93% 125.000.000 100% 125.000.000 100% 448.945.000 Program Dinas
peningkatan Peningkatan Pertanian
kemampuan Kesejahteraan
kelompok Petani dan
Peternak
      Persentase 100% 3,62 1.544.731.50 100% 488.100.000 100% 908.320.000 100% 750.000.000 100% 560.000.000 100% 450.000.000 100% 3.156.420.000 Program Dinas
peningkatan 0 Peningkatan Pertanian
produksi hasil Produksi Hasil
peternakan Peternakan

      Persentase 40 45 348.690.000 0 0 100% 220.605.000 100% 200.000.000 100% 198.000.000 100% 198.000.000 100% 816.605.000 Program Dinas
peningkatan Peningkatan Pertanian
produksi Produksi
peternakan Peternakan

      Persentase 60 65 2.891.500.00 70% 244.510.000 75% 168.450.000 80% 250.000.000 85% 250.000.000 90% 250.000.000 90% 1.162.960.000 Program Dinas
penanganan 0 Pencegahan Pertanian
penyakit ternak dan
dan hewan, Penanggulanga
peningkatan n Penyakit
kesehatan Ternak
masyarakat
veteriner
      Persentase 12 15 5.086.450.00 55% 343.550.000 55% 169.460.000 60% 400.000.000 65% 375.000.000 67% 375.000.000 70% 1.663.010.000 Program Dinas
penerapan 0 Penerapan Pertanian,
tehnologi Teknologi Balitbangda
pertanian dan Pertanian,
perkebunan Perkebunan
dan Perikanan
      Persentase 100% 100% 0 89% 175.240.000 92% 709.500.000 94% 749.750.000 96% 749.750.000 100% 749.750.000 100% 3.133.990.000 Program Dinas
peningkatan pemberdayaan Pertanian,
pemberdayaan penyuluh Kecamatan
penyuluh dalam pertanian/perk
melakukan ebunan
pengawalan dan lapangan
pendampingan
masyarakat
petani
      Persentase 9.500 9.200 5.690.220.00   3.594.200.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3.594.200.000 Program Dinas
Meningkatnya 0 0 Peningkatan Perikanan
Jumlah Produksi Produksi
Perikanan Perikanan
Tangkap Tangkap,
Program
Pengembangan
Perikanan
Tangkap
      Persentase 202.077 333.3 11.273.289.8 0,00 6.817.005.50 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 6.817.005.500 Program Dinas
Meningkatnya 65,80 26 0 Pengembangan Perikanan
Jumlah Produksi Budidaya
Perikanan Perikanan
Budidaya
      Persentase 7 7 270.700.000   400.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 400.000.000 Program Dinas
Peningkatan pengembangan Perikanan
Pembinaan sistem
Kelompok penyuluhan
perikanan
      Persentase 3 3 36.000.000 0 35.750.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35.750.000 Program Dinas
Jumlah peningkatan Perikanan
Terlaksananya kegiatan
Kegiatan Lomba Budaya
Masak Ikan Kelautan dan
Wawasan
Maritim kepada
masyarakat
      Persentase 100%       0 100% 346.483.000 100% 800.000.000 100% 1.100.000.0 100% 1.100.000.00 100% 3.346.483.000 Program Dinas
Pemberdayaan 00 0 Pemberdayaan Perikanan,
Nelayan Kecil Nelayan Kecil DPMD

      Persentase 888,762 851.5 720.250.000   102.400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 102.400.000 Program Dinas


Peningkatan 19 optimalisasi Perikanan,
Jumlah Produksi pengelolaan Dinas
Pengolah dan dan pemasaran Perdagangan
Pemasar Ikan produksi &
Perikanan Perindustrian
      Persentase 100%       0 100% 657.322.000 100% 641.900.000 100% 941.900.000 100% 800.000.000 100% 3.041.122.000 Program Dinas
Perizinan dan Perizinan dan Perikanan
Penyelenggaraan Penyelenggaraa
TPI n TPI

      Persentase 12 1 406.800.000 12 300.040.000 12 452.559.136 12 505.000.000 12 659.006.500 12 575.000.000 60 2.491.605.636 Program Dinas
Jumlah pengembangan Perikanan
terlaksananya sistem
Kegiatan informasi
Monitoring kelautan dan
Perikanan
      Persentase 45000 5000 703.250.000 0 491.800.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 491.800.000 Program Dinas
Jumlah Produksi 0 Pemberdayaan Perikanan,
Petani Garam Ekonomi DPMD
Meningkat Masyarakat
Pesisir
      Persentase 100% 90% 228.975.000 100% 92.845.000 100% 142.277.000 100% 251.150.000 100% 342.550.000 100% 270.050.000 100,0 1.098.872.000 Program Dinas
peningkatan 0% peningkatan Koperasi
kualitas kualitas
kelembagaan kelembagaan
koperasi koperasi
      Persentase 95% 90% 162.130.000 100% 92.546.000 100% 145.798.000 100% 414.625.000 100% 704.800.000 100% 604.800.000 100% 1.962.569.000 Program Dinas
berkembangnya pengembangan Koperasi
kewirausahaan kewirausahaan
yang kompetitif dan keunggulan
kompetitif UKM
      Persentase 98% 90% 541.760.000 100% 227.498.100 100% 231.756.000 100% 369.272.000 100% 439.197.000 100% 345.550.000 100% 1.613.273.100 Program Dinas
berkembangnya Pengembangan Koperasi
pendukung Sistem
usaha bagi Pendukung
UMKM Usaha Bagi
Usaha Mikro
Kecil
Menengah
      Persentase 95% 85% 68.504.000 100% 21.330.000 100% 17.168.000 100% 20.850.000 100% 25.500.000 100% 25.500.000 100% 110.348.000 Program Dinas
peningkatan Penciptaan Koperasi
pengusaha mikro Iklim Usaha
kecil menengah Kecil
Menengah
Yang Kondusif
      Persentase 95% - 0 100% 54.820.000 100% 95.800.000 100% 161.541.500 100% 145.000.000 100% 79.575.000 100% 536.736.500 Program Dinas
Pembinaan Pembinaan Perdagangan
Pedagang Kaki pedagang kaki
Lima berkualitas lima dan
yang Paham asongan
Aturan dan tata
tertib
      Persentase 100% 80% 6.010.545.00 100% 5.682.017.00 100% 2.586.975.00 100% 4.058.585.00 100% 4.070.585.0 100% 697.140.000 100% 17.095.302.000 Program Dinas
Peningkatan 0 0 0 0 00 Peningkatan Perdagangan
Efisiensi efisiensi
Perdagangan perdagangan
Dalam Negeri dalam negeri
      Persentase 90% 90% 199.390.000 100% 296.164.000 100% 831.100.000 100% 225.000.000 100% 238.500.000 100% 188.500.000 100% 1.779.264.000 Program Dinas
Penurunan Perlindungan Perdagangan,
Peredaran konsumen dan Sekda, Dinkes
Barang Ilegal dari pengamanan
Tidak Layak perdagangan
Konsumsi
      Persentase 95% 90% 19.505.500 100% 17.013.000 100% 12.840.000 100% 10.740.000 100% 11.000.000 100% 10.840.000 100% 62.433.000 Program Dinas
Pertumbuhan Peningkatan Perdagangan
Nilai Ekspor dan
barang/komoditi Pengembangan
Ekspor
      Persentase 100% 100% 8.215.000 100% 12.085.000 100% 11.085.000 100% 9.675.000 100% 12.000.000 100% 150.000.000 100% 194.845.000 Program Dinas
Pembinaan Pasar Pembinaan Perdagangan
dan Pasar dan
Pengembangan distribusi
Distribusi Barang barang
      Persentase   - 0 100% 239.974.000 100% 137.694.400 100% 214.660.000 100% 243.109.500 100% 225.000.000 100% 1.060.437.900 Program Dinas
Peningkatan peningkatan Perdagangan
Kemampuan kemampuan
Teknologi Pada teknologi
Industri kecil industri
Menengah
      Persentase   - 0 100% 166.115.400 0% 0 0% 0 100% 20.000.000 0% 0 100% 186.115.400 Program Dinas
Terlaksananya Penataan Perdagangan
Penataan Struktur
Struktur Industri Industri
yang Koperatif
      Persentase   - 0 100% 405.236.000 100% 211.900.600 100% 150.000.000 100% 150.000.000 100% 115.000.000 100% 1.032.136.600 Program Dinas
Pengembangan Pengembangan Perdagangan
Industri Kecil dan Industri Kecil
Menengah dan Menengah

      Meningkatnya - 1 42.057.500 0% 0 100% 140.529.200 100% 196.432.000 100% 196.432.000 100% 196.432.000 100% 729.825.200 Program Dinas
investasi Paket Peningkatan Penanaman
PMA/PMDM /Dok Iklim Investasi Modal
umen dan Realisasi Pelayanan
Investasi Terpadu Satu
Pintu
      Persentase 80% 1 312.000.000 100% 165.396.850 100% 424.538.000 100% 454.860.000 100% 400.860.000 100% 290.860.000 100% 1.736.514.850 Program Dinas
Terpenuhinya Kegia Peningkatan Penanaman
promosi dan tan Promosi dan Modal
kerjasama Kerjasama Pelayanan
investasi Investasi Terpadu Satu
Pintu
      Kebijakan - 2 233.190.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 233.190.000 Program Dinas
penanaman Buku Penataan Penanaman
modal Peraturan Modal
Perundang- Pelayanan
undangan Terpadu Satu
Pintu, Sekda
      Persentase 100 16,67 3.562.832.50 100% 3.427.270.20 100% 3.850.493.00 100% 2.837.317.00 100% 3.065.785.7 100% 2.164.160.00 100% 15.345.025.985 Program Dinas
ketersediaan 0 0 0 0 85,00 0 pengembangan Parwisata&
sarana dan destinasi Kebudayaan
prasarana ODTW pariwisata
      Persentase 80 100 364.200.000 100% 385.061.000 100% 344.700.000 100% 300.000.000 100% 250.000.000 100% 250.000.000 100% 1.529.761.000 Program Dinas
Peningkatan pengembangan Pariwisata&
Penyebaran pamasaran Kebudayaan
Informasi pariwisata
Potensi ODTW
Pangkep
      Persentase 100 19,44 220.682.877 100% 299.670.700 100% 300.876.000 100% 525.000.000 100% 425.000.000 100% 305.000.000 100% 1.855.546.700 Program Dinas
peningkatan Pengembangan Pariwisata&
dukungan Kemitraan Kebudayaan
masyarakat,
lembaga dan
industri
pariwisata wisata
terhadap
pengembangan
kepariwisataan
      Persentase         0 100% 227.037.500 100% 340.000.000 100% 320.000.000 100% 195.000.000 100% 1.082.037.500 Program Dinas
Ketersediaan Pengembangan Pariwisata&K
Data Wirausaha Ekonomi ebudayaan,
Yang Kreatif dan Kreatif Dinas
Mandiri Perdagangan
&
Perindustrian
      Persentase         0   0 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 60.000.000 100% 160.000.000 Program Dinas
inisiatif Pengembangan Pariwisata&
Kebijakan dan Riset Kreatif Kebudayaan
Mekanisme
dalam
Pengembangan
Industri Budaya
Lokal yang
kreatif dan
dinamis
Sasaran 2

Meningkatnya kualitas hidup penduduk miskin

      Persentase 50% 0% 0 100% 262.340.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 262.340.000 Program Bappeda


peningkatan Perencanaan
kualitas pembangunan
perencanaan Kesejahteran
pembangunan social
kesejahteraan
sosial
      Persentase 50% 100% 375.000.000 100% 466.500.000 100% 845.157.000 100% 677.000.000 100% 767.000.000 100% 655.000.000 100% 3.785.657.000 Program Bappeda
Kesesuaian Perencanaan
Program Sosial Budaya
Perangkat
Daerah Terhadap
Dokumen
Perencanaan
Kabupaten
Untuk Bidang
Sosial Budaya
      Persentase 9,11% 44,37 1.132.682.50 46,31 1.301.500.00 48,58 1.852.565.00 50,99 2.220.665.00 53,75 2.305.415.0 56,63 2.263.040.00 100% 11.075.867.500 Program Dinas Sosial
Meningkatnya % 0 % 0 % 0 % 0 % 00 % 0 Pemberdayaan
kesejahteraan Fakir Miskin,
fakir miskin, KAT Komunitas
dan PMKS Adat Terencil
lainnya (KAT) dan
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial
      Persentase 51% 74% 33.366.997.9 100% 48.973.769.0 90% 46.171.009.3 95% 47.471.005.1 100% 49.171.009. 100% 45.171.009.3 100% 236.957.802.34 Program Dinas
penduduk yang 70 12,01 93,83 49 395,20 94,06 4 kemitraan Kesehatan
menjadi peserta peningkatan
JKN pelayanan
kesehatan
masyarakat
      Persentase 100% 100% 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 Program Upaya Bappeda
peningkatan Kesehatan
upaya kesehatan Masyarakat
masyarakat
      Persentase 0 - 0 100,0 325.562.000 100,0 241.546.500 100,0 242.505.000 100% 244.505.000 100% 245.505.000 100% 1.299.623.500 Program Kesehatan
puskesmas 0% 0% 0% Standarisasi
terakreditasi Pelayanan
Kesehatan

      Peningkatan 99,52% 100% 1.516.000.00 100% 6.130.872.00 100% 6.039.850.00 100% 6.054.000.00 100% 5.000.000.0 100% 5.000.000.00 100% 29.740.722.000 Program Dinas
persentase 0 0 0 0 00 0 Bantuan Pendidikan,
mahasiswa Beasiswa BPKD
penerima
beasiswa
Sasaran 3

Meningkatnya kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

      Persentase 0,70% 18,07 48.000.000 36,14 55.000.000 52,21 42.850.000 72,28 42.850.000 90,36 42.850.000 100,0 42.850.000 100% 274.400.000 Program Dinas Sosial,
Terwujudnya % % % % % 0% 111.0 Pelayanan dan DPMD
Layanan 35 Rehabilitasi
Kesejahteraan Orang Kesejahteraan
Sosial Sosial

      Persentase 28% 12,10 0 30,22 73.325.000 42,82 59.625.000 45,65 71.300.000 74,81 71.300.000 100% 71.300.000 100% 346.850.000 Program Dinas Sosial
Keterampilan % % % % % 250 Pembinaan
dan Bakat bagi Orang Lansia dan
Anak Terlantar Anak Terlantar

      Persentase 2,45% 100% 327.100.000 100% 506.000.000 100% 311.390.000 100% 520.525.000 100% 558.784.045 100% 558.784.045 100% 2.782.583.090 Program Dinas Sosial
Pelayanan dan pemberdayaan
pemberian kelembagaan
bantuan bagi kesejahteraan
lembaga social
kemasyarakatan

      Persentase 60% 7,90% 123.500.000 15,81 150.000.000 23,72 99.700.000 31,62 104.700.000 40,93 104.700.000 48,43 104.700.000 100% 687.300.000 Program Dinas Sosial
pemulihan rasa % % % % % Pembinaan Eks
percaya diri dan Penyandang
peningkatan Penyakit Sosial
ekonomi bagi eks Lainnya
penyandang
penyakit social

      Persentase 7% 4,27% 49.000.000 6,64 60.000.000 9,02% 39.300.000 11,39 39.300.000 16,14 39.300.000 20,89 39.300.000 100% 266.200.000 Program Dinas Sosial ,
adanya % % % % Pembinaan Dinas
perubahan sikap Para Kesehatan
mental bagi Penyandang
penyandang Cacat/Disabilita
cacat/disabilitas si dan Trauma

Misi 2:

Meningkatkan kecerdasan, profesionalisme dan karakter SDM baik di daratan maupun pulau-pulau

Tujuan 3

Meningkatkan derajat pendidikan dan keteram-pilan serta pengetahuan agama dan budaya

Sasaran 1

Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pen-didikan

      Presentase 94,79% 100% 10.453.086.0 100% 14.765.350.0 100% 8.948.701.00 100% 8.948.701.00 100% 7.063.450.0 100% 6.433.450.00 100% 56.612.738.000 Program Dinas
angka 00 00 0 0 00 0 Pendidikan Pendidikan
APK/TK/RA/APK Anak Usia Dini
PAUD
      Persentase 93,87% 100% 38.547.738.4 100% 48.649.857.0 100% 34.058.172.5 100% 34.044.210.0 100% 35.749.928. 100% 31.356.654.6 100% 222.406.560.70 Program Wajib Dinas
meningkatnya 00 40 40 00 040 87,28 7 Belajar Pendidikan
pemerataan Sembilan
mutu pendidikan Tahun
pada jejaring
SD/MI dan
SMP/MTs
      Persentase 90,14 100% 9.797.422.00 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 9.797.422.000 Program Dinas
meningkatnya 0 Pendidikan Pendidikan
pemerantau Menengah
mutu pendidikan
pada jenjang
SMA/SMK/MA
      Persentase 96,60% 100% 356.452.500 100% 1.459.260.00 100% 750.164.000 100% 750.164.000 100% 895.000.000 100% 522.500.000 100% 4.733.540.500 Program Dinas
meningkatnya 0 Pendidikan Non Pendidikan
pemerataan Formal
mutu pendidikan
non formal
      Persentase 61,52% 100% 585.514.900 100% 1.016.745.00 100% 8.685.560.00 100% 9.469.560.00 100% 8.117.060.0 100% 7.311.360.00 100% 35.185.799.900 Program Dinas
meningkatnya 0 0 0 00 0 Peningkatan Pendidikan
daya kompetensi mutu pendidik
GTK dan tenaga
kependidikan

      Persentase 53,11% 100% 289.950.000 100% 533.602.000 100% 607.965.000 100% 609.965.000 100% 590.200.000 100% 290.200.000 100% 2.921.882.000 Program Dinas
meningkatnya Manajemen Pendidikan
manajemen pelayanan
mutu pelayanan pendidikan
pendidikan
      Persentase 52% 52,50 90.800.000 100% 17.800.000 100% 156.980.000 100% 307.800.000 100% 306.100.000 100% 289.800.000 100% 1.078.480.000 Program Kantor
Meningkatnya % Pengembangan Perpustakaan
Minat Baca budaya baca & Arsip
Masyarakat dan pembinaan Daerah
kepustakaan
      Jumlah kegiatan 100% 1 8.400.000 100% 4.800.000   0   0   0   0   4.800.000 Program Kantor
meningkatkan Kegai Peningkatan Perpustakaan
keamanan dan atan Keamanan & & Arsip
kenyamanan Kenyamanan Daerah
lingkungan Lingkungan
kantor
      Persentase 100% 100% 10.050.000 - 0 - 0 100% 24.000.000 100% 23.700.000 100% 23.400.000 100% 71.100.000 Program Kantor
penyelamatan Penyelamatan Perpustakaan
dan pelestarian dan Pelestarian & Arsip
dokumen/arsip Dokumen/Arsip Daerah
daerah Daerah
      Persentase 1 Kali 1 Kali 2.550.000 - 0 100% 10.000.000   11.750.000 100% 11.650.000 100% 10.500.000 100% 43.900.000 Program Kantor
Terpeliharanya Pemeliharaan Perpustakaan
Sarana dan rutin/berkala & Arsip
Prasarana sarana/prasara Daerah
Kearsipan na kearsipan

      Persentase - - 0 100% 0   0 100% 32.000.000 100% 32.000.000 100% 31.000.000 100% 95.000.000 Program Kantor
Meningkatnya Peningkatan Perpustakaan
Kualitas Kualitas & Arsip
Pelayanan Pelayanan Daerah
Informasi Informasi
      Persentase 100% 100% 10.050.000 - 0 - 0 100% 24.000.000 100% 23.700.000 100% 23.400.000 100% 71.100.000 Program Kantor
penyelamatan Penyelamatan Perpustakaan
dan pelestarian & Pelestarian & Arsip
dokumen/arsip Dokumen/Arsip Daerah
daerah Daerah
      Meningkatnya 90% 1 53.400.000   0   0   0   0   0 100% 53.400.000 Program Dispora
Peran Serta Kegia Peningkatan
Kepemudaan tan Peran Serta
Kepemudaan
      Persentase 90% 18 383.390.000 100% 305.100.000 100% 125.000.000 100% 200.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 1.343.490.000 Program Dispora,
Meningkatnya Kegia peningkatan Dinas
Pertumbuhan tan upaya Perdagangan
Kewirausahaan penumbuhan &
dan Kecakapan kewirausahaan Peridustrian
Hidup Pemuda dan kecakapan
hidup pemuda
      Terwujudnya 100% 2 56.250.000   0   0   0   0   0 100% 56.250.000 Program Dispora
Pengembangan Doku pengembangan
dan Keserasian men dan keserasian
Kebijakan kebijakan
Pemuda pemuda.
      Terciptanya SDM 80% 6 1.257.575.00 100% 1.340.850.00 100% 895.670.000 100% 822.500.000 100% 660.000.000 100% 327.000.000 100% 5.303.595.000 Program Dispora
keolahragaan Kegia 0 0 Pembinaan dan
yang handal dan tan Pemasyarakata
prestasi n Olah Raga

      Tersedianya 80% 4 3.905.066.80 100% 1.031.935.36 100% 3.819.000.00 100% 1.980.000.00 100% 2.544.500.0 100% 869.900.000 100% 14.150.402.165 Program Dispora
sarana dan Paket 0 5 0 0 00 Peningkatan
prasarana Sarana dan
pemuda dan Prasarana Olah
olahraga Raga
      Terbinanya 90% 3 1.244.070.00 3 890.999.302 3 906.578.000 3 1.100.000.00 3 1.000.000.0 3 1.000.000.00 15 6.141.647.302 Program Dispora,
pemuda, Kegia 0 Kegia Kegia Kegia 0 Kegiat 00 Kegiat 0 Kegia Pembinaan Dinas
kesenian dan tan tan tan tan an an tan Kepemudaan, Kebudayaan
kebudayaan kesenian dan dan
daerah Kebudayaan Pariswisata
Daerah
      Persentase 25% 100% 590.000.000 0% 0 100% 292.106.000 100% 420.000.000 100% 390.000.000 100% 300.000.000 100% 1.992.106.000 Program Bappeda,
Kesesuaian Perencanaan Balitbangda,
Program Perekonomian DPMPSTP
Perangkat dan SDA
Daerah Terhadap
Dokumen
Perencanaan
Kabupaten
Untuk Bidang
Ekonomi
Sasaran 2

Meningkatnya keterampilan masyarakat (angkatan kerja) dalam memasuki lapangan kerja

      Persentase 96,79% 80% 1.021.300.00 100% 813.495.000 100% 1.061.377.50 100% 1.744.669.80 100% 1.680.000.0 100% 2.390.000.00 100% 8.710.842.300 Program Dinas
Peningkatan 0 0 0 00 0 Peningkatan Ketenagakerj
Kualitas dan kualitas dan aan
Produktivitas produktivitas
tenaga kerja tenaga kerja
      Persentase 1,17% 1,17% 200.000.000 100% 129.502.500 100% 278.200.000 100% 827.749.800 100% 1.116.350.0 100% 1.116.350.00 100% 3.668.152.300 Program Dinas
meningkatnya 00 0 Peningkatan Ketenagakerj
lapangan Kesempatan aan, Dinas
pekerjaan dan Kerja Perdagangan
meningkatnya
keahlian para
pencari kerja
      Persentase 20% - 0 100% 179.400.000 100% 249.047.000 100% 322.186.000 100% 312.646.000 100% 325.955.000 100% 1.389.234.000 Program Dinas
meningkatnya Pengembangan Ketenagakerj
pemahaman Hubungan aan, Dinas
pelaku Industrial dan Kesehatan
Hubungan Peingkatan
Industrial dalam Jaminan Sosial
Perselisihan HI Tenaga Kerja
      Persentase 76,91% - 0 0,00 0 0,00% 0 0,00 0 0,00% 0 0,00% 0 0 0 Program Dinas
meningkatnya % % Peningkatan, Ketenagakerj
pemahaman Pengawasan, aan, Dinas
Pengusaha dan Perlindungan Kesehatan
Pekerja akan dan Penagakan
pentingnya K3 Hukum serta
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja
      Persentase 60% - 0 - 0 - 0 100% 404.200.000 100% 165.000.000 - 0 100% 569.200.000 Program Dinas
pengembangan perlindungan Ketenagakerj
lembaga dan aan
ketenagakerjaan pengembangan
ketenagakerjaa
n
Tujuan 4

Memelihara kehidupan beragama dan apresiasi kebudayaan daerah

Sasaran 1

Berkembangnya situasi kondusif bagi penyeleng-garaan ibadah dan pengamalan nilai religius dalam masyarakat

      Persentase 67,28% 75% 6.353.247.00 100% 1.779.200.00 100,0 3.535.210.00 100% 3.440.925.00 100% 3.498.925.0 100% 3.444.155.95 100% 22.051.662.955 Program Dinas Sosial ,
kebutuhan 0 0 0% 0 0 00 5 Peningkatan SEKDA
masyarakat akan Nilai-Nilai
sarana ibadah Sosial
yang memadai Keagamaan
serta
meningkatnya
syiar agama
Sasaran 2

Berkembangnya apresiasi dan revitalisasi nilai-budaya serta kearifan lokal khususnya yang terkait dengan budaya maritime/kepulauan

      Persentase         0   0 100% 120.000.000 100% 70.000.000 100% 53.000.000 100% 243.000.000 Program Dinas
Meningkatnya Pengembangan Pariwisata
dukungan Nilai Budaya dan
masyarakat Kebudayaan
dalam
terciptanya
Kerukunan Hidup
yang Positif dan
demokratis

      Persentase 16,67%     100% 30.000.000 100% 122.450.000 100% 164.000.000 100% 140.000.000 100% 95.000.000 100% 551.450.000 Program Dinas
Peninggalan Pengelolaan Pariwisata
Sejarah kekayaan dan
Purbakala, budaya Kebudayaan
Museum dan
Budaya Lokal
Daerah
      Persentase 58,57%     100% 422.485.000 100% 553.396.000 100% 461.000.000 100% 373.000.000 100% 360.000.000 100% 2.169.881.000 Program Dinas
Terciptanya Pengelolaan Pariwisata
Keragaman Keragaman dan
Budaya dalam Budaya Kebudayaan
Masyarakat serta
Nilai-Nilai Luhur
Budaya Daerah

Tujuan 5
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Sasaran 1
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan.
      Presentase 30,43% 43,48 45.747.315.3 43,48 77.477.897.5 69,57 41.374.366.0 82,61 46.706.108.6 100,00 48.453.364. 100,0 45.818.856.1 100,0 259.830.593.13 Program Dinas
bangunan % 56 % 83,03 % 91 % 43 % 649,00 0% 70 0% 6 Pengadaan, Kesehatan
puskesmas yang peningkatan
memenuhi dan perbaikan
standar sarana dan
prasarana
Puskesmas,
Pustu dan
Jaringannya
      Persentase       100,0 11.353.609.4 60,00 7.239.110.25 70,00 11.422.311.8 80,00 11.536.406. 90,00 10.918.747.7 90,00 52.470.185.865 Program Dinas
ketersediaan 0% 00 % 2 % 75 % 565 % 73 % Pengadaan, Kesehatan
sarana dan peningkatan
prasarana RSUD dan perbaikan
yang layak pakai sarana dan
prasarana
Rumah
Sakit/Rumah
Sakit
Jiwa/Rumah
Sakit Paru-paru
dan Rumah
Sakit Mata
      Persentase         0 34,78 337.900.000 43,48 236.914.000 69,57 225.000.000 100% 22.000.000 100% 821.814.000 Program Dinas
Pembinaan dan % % % Pembinaan & Kesehatan
Pengawasan Alat Pengawasan
Kesehatan Alat Kesehatan
      Persentase           100% 100% 100% 100% 100% dan PKRT
Pembinaan dan
Pengawasan
PKRT
      Persentase     0   0 75,76 135.650.000 84,85 79.500.000 90,91 85.000.000 100% 79.000.000 100% 379.150.000 Program  Dinas
Peningkatan dan % % % Peningkatan Kesehatan
Pengembangan dan
Mutu Pengembangan
Sumberdaya Mutu Sumber
Manusia Daya Manusia
Kesehatan dan Kesehatan dan
Fasyankes Fasyankes

      Persentase     0   0 14,29 29.596.500 14,29 34.596.500 28,57 44.596.500 28,57 49.596.500 28,57 158.386.000 Program Dinas
wilayah DTPK % % % % % Pelayanan Kesehatan
yang Kesehatan
melaksanakan Kawasan
pelayanan Terpencil dan
kesehatan Sangat
bergerak Terpencil
      Persentase 0 - 0 100% 325.562.000 65,22 74.555.000 86,96 78.282.750 100% 82.196.888 100% 86.306.732 100% 646.903.370 Program  Dinas
puskesmas % % Standarisasi Kesehatan
terakreditasi pelayanan
kesehatan
      Persentase     0   0 65,22 13.611.867.0 86,96 13.717.741.0 100% 14.209.653. 100% 14.709.653.0 100% 56.248.914.000 Program Dinas
Puskesmas yang % 00 % 00 000 00 Pelayanan Kesehatan
memberikan Kesehatan
Pelayanan sesuai Primer
Standar
      Persentase         0 30% 50.000.000 32% 51.000.000 34% 52.000.000 36% 55.550.000 36% 208.550.000 Program Dinas
Penduduk yang Peningkatan Kesehatan
memanfaatkan Mutu
rumah sakit Pelayanan
Kesehatan
      Persentase 0 - 0 100% 325.562.000 65,22 74.555.000 86,96 78.282.750 100% 82.196.888 100% 86.306.732 100% 646.903.370 Program Dinas
puskesmas % % Standarisasi Kesehatan
terakreditasi Pelayanan
Kesehatan
      Persentase 85,71% 87 6.922.878.78 87% 7.646.999.33 91% 5.818.976.98 93% 6.064.175.94 95% 6.299.137.0 97% 6.504.093.86 97% 32.333.383.139 Program Dinas
Ketersediaan 2 1,19 7 5,00 13 3 Pengadaan Kesehatan
vaksin dan Obat obat dan
sesuai perbekalan
Formularium kesehatan
Nasional Tk I
      Persentase 35,29%     0 24.896.0 76,47 34.282.500 88,24 35.996.625,0 100% 37.796.456 100% 39.686.279 100% 172.657.860 Program Dinas
puskesmas yang 00,00 % % 0 Pengembangan Kesehatan
telah obat asli
mendapatkan Indonesia
sosialisasi
standarisasi
tanaman obat
bahan alam
indonesia
      Persentase 95%     62,71 88.854.000 74,47 113.750.000 80,20 159.617.000 84,80 159.617.000 90,48 159.617.000 90,48 681.455.000 Program Dinas
Pembinaan dan % % % % % % pengawasan Kesehatan
Pengawasan obat dan
Obat dan makanan
Makanan yang
layak ,bermutu
dan Aman
dikomsumsi
      Persentase 95% 62,71 69.777.000 74,74 0 80,20 0 84,80 0 90,48 0 90,48 0 90,48 0 Program  Dinas
Pembinaan dan % % % % % % % pengawasan Kesehatan
Pengawasan obat dan
Obat dan makanan serta
Makanan yang pengendalian
layak ,bermutu kesehatan
dan Aman makanan
dikomsumsi
      Persentase 85,71% 87 6.922.878.78 87% 7.646.99 91% 5.818.976.98 93% 6.064.175.94 95% 6.299.137.0 97% 6.504.093.86 97% 32.333.383.139 Program Obat Dinas
Ketersediaan 2 9.331,19 7 5,00 13 3 dan Perbekalan Kesehatan
vaksin dan Obat Kesehatan
sesuai
Formularium
Nasional Tk I
      Cakupan 100,00%       0 100% 866.510.000 100% 893.350.000, 100% 946.800.000 100% 1.011.800.00 100% 3.718.460.000 Program Dinas
penemuan dan 00 0 pencegahan Kesehatan
penanganan dan
penderita pengendalian
penyakit penyakit
menular
      Persentase 60%         75% 80% 85% 85% 85%
Deteksi Dini dan
penanganan
penderita
penyakit tindak
menular
      Cakupan 30,87 51 57.606.000 100% 15.000.000 53% 53.000.000 54% 41.000.000 56% 43.000.000 56% 50.000.000 56% 202.000.000 Program Dinas
pelayanan usila Peningkatan Kesehatan
Pelayanan
Kesehatan
Lansia

      Persentase     0   0 26,09 125.400.000 34,78 124.256.300 52,17 115.000.000 65,22 119.000.000 65,22 483.656.300 Program
puskesmas yang % % % % % Pelayanan
melakukan Kesehatan
pelayanan Tradisional
kesehatan
tradisional

      Persentase 55% 65% 15.747.863.4 100% 26.384.566.8 85% 3.621.317.00 95% 3.949.312.77 100% 3.373.992.1 100% 2.322.959.88 100% 39.652.148.682 Program Upaya Dinas
Cakupan 80 91 0 4 36 1 Kesehatan Kesehatan
kunjungan Masyarakat
puskesmas

      Persentase     0   0 73,91 309.850.000 78,26 134.165.000 82,61 100.000.000 86,96 105.000.000 91,30 649.015.000 Program Dinas
pelayanan % % % % % Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Kesehatan
Rujukan Sesuai Rujukan
Standar

      Persentase 13 6,8 119.583.000 100% 64.367.500 6,4% 76.817.500 6,2% 80.448.225 5% 83.203.000 5% 85.203.000 5% 390.039.225 Program Dinas
Prevalensi Gizi perbaiakan gizi Kesehatan
Buruk masyarakat

      Persentase 94,20% 95% 304.299.000 100% 110.000.000 97% 255.000.000 98% 297.000.000 99% 338.000.000 99% 370.000.000 99% 1.370.000.000 Program Dinas
Cakupan desa Promosi Kesehatan
siaga aktif kesehatan dan
pemberdayaan
masyarakat

      Persentase 69% 72% 106.205.000 100% 12.910.000 76% 185.032.500 77% 182.278.125 78% 176.902.000 78% 260.671.500 78% 817.794.125 Program  
Cakupan Pelayanan
pelayanan Kesehatan
kesehatan anak Anak Balita
balita

      Angka AKI 9 AKI ...   AKI ... 127.722.500 AKI 6 185.032.500 AKI 4 182.278.125 AKI 3 176.902.000 AKI 3 260.671.500 AKI 3 932.606.625 Program Dinas
Keselamatan Ibu AKB 10 ...... ...... AKB 7 AKB 6 AKB 5 AKB 4 AKB 4 peningkatan Kesehatan
Saat Melahirkan AKB .. AKB .. keselamatan
dan Angka ...... ...... Ibu melahirkan
Kematian Bayi dan anak

      Persentase 100% 100% 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 0 Program Upaya Bappeda


peningkatan Kesehatan
upaya kesehatan Masyarakat
masyarakat
Tujuan 6

Meningkatkan partisipasi perempuan.dalam pem-bangunan dan per-lindungan terhadap anak

Sasaran 1

Meningkatnya responsivitas gender dalam penyelenggaraan pem-bangunan

      Persentase 100% - 0 100% 29.890.000 100% 80.500.000 100% 0 100% 0 100% 0 100% 110.390.000 Program Bappeda dan
Jumlah Penguatan Dinas
kelembagaan Kelembagaan Pemberdayaa
pengarusutamaa Pengarusutama n Perempuan
n gender dan an Gender dan dan
anak Anak Perlindungan
Anak
      Persentase 100% - 0 100% 29.890.000 100% 80.500.000 100% 0 100% 0 100% 0 100% 110.390.000 Program Dinas
Jumlah Penguatan Pemberdayaa
kelembagaan Kelembagaan n Perempuan
pengarusutamaa Pengarusutama Dan
n gender dan an Gender dan Perlindungan
anak Anak Anak,
Bappeda
      Persentase     36.755.000 100% 385.712.500 100% 208.725.000 100% 334.385.000 100% 285.000.000 100% 256.109.220 100% 1.469.931.720 Program Dinas
peningkatan Peningkatan Pemberdayaa
peran serta dan Peran Serta dan n Perempuan
kesetaraan Kesetaraan Dan
gender dalam Gender dalam Perlindungan
pembangunan Pembangunan Anak,
Bappeda
      Persentase 100% 100% 418.000.000 100% 500.000.000 0% 0 100% 750.000.000 100% 750.000.000 100% 750.000.000 100% 3.168.000.000 Program Dinas dayaan
Peningkatan Peningkatan Perempuan
Peran Peran dan
Perempuan di Perempuan Di Perlindungan
Pedesaan Pedesaan Anak, DPMPD
      Persentase 100% 100% 18.300.000 100% 91.075.000   0 100% 50.000.000 100% 105.000.000 100% 90.000.000 100% 336.075.000 Program Dinas
Peningkatan Keserasian Pemberdayaa
kebijakan Kebijakan n Perempuan
kualitas anak dan Peningkatan dan
perempuan Kualitas Anak Perlindungan
dan Perempuan Anak,
Bappeda
      Persentase 0% 0% 0 100% 40.021.000 100% 0   0   0   0   40.021.000 Program Dinas
peningkatan Peningkatan Pemberdayaa
kualitas hidup Kualitas Hidup n Perempuan
perempuan Perempuan dan
Perlindungan
Anak
      Persentase 100% 100% 418.000.000 100% 500.000.000 0% 0 100% 750.000.000 100% 750.000.000 100% 750.000.000 100% 3.168.000.000 Program DPMPD,
Peningkatan Peningkatan Dinas
Peran Peran Pemberdayaa
Perempuan di Perempuan di n Perempuan
Pedesaan Perdesaan dan
Perlindungan
Anak
      Persentase   100%     0 100% 51.420.000 100% 30.000.000 100% 20.000.000 100% 0 100% 101.420.000 Program Dinas
Peningkatan Peningkatan Pemberdayaa
Kualitas dan Kualitas n Perempuan
Kesejahteraan Keluarga dan
Keluarga Perlindungan
Anak
      Persentase 100% - 0 100% 154.100.000 100% 340.006.000 100% 565.000.000 100% 454.120.000 100% 501.109.220 100% 2.014.335.220 Program Dinas
Jumlah Pemenuhan Pemberdayaa
pemenuhan hak Hak Anak n Perempuan
anak dan
Perlindungan
Anak
      Persentase 100% 100% 506.740.000   516.200.000   583.175.000   772.540.000   697.540.000   610.565.000   3.686.760.000 Program Dinas
terkendalinya Keluarga Pengendalian
jumlah Berencana Penduduk
penduduk dan KB

      Persentase   100% 0   0 100% 142.542.000 100% 252.585.000 100% 205.585.000 100% 292.000.000 100% 892.712.000 Program Dinas
Sistem Data Pengembangan Pemberdayaa
Informasi Yang dan n Perempuan
Akurat dan Penyusunan dan
Berkualitas Data, Perlindungan
Informasi, Anak,
Perlindungan Balitbangda,
Perempuan, Bappeda
Perlindunagan
anak,
Perlindungan
gender
      Persentase 0% - 0   100.000.000   65.300.000   77.300.000   65.300.000   65.300.000 100% 373.200.000 Program Dinas
pelayanan Pelayanan Pengendalian
kontrasepsi Kontrasepsi Penduduk
dan KB, Dinas
Kesehatan
      Persentase 0% - 0   0   0       0   0   0 Program Dinas
pengembangan Pengembangan Pengendalian
model Model Penduduk
operasional BKB- Operasional dan KB
Posyandu-Padu BKB-
POSYANDU-
PADU
      Persentase 0% - 0   0   0   0   0   0   0 Program Dinas
pengembangan Pengembangan Pengendalian
bahan informasi Bahan Penduduk
tentang Informasi dan KB, Dinas
pengasuhan dan Tentang Kominfo
pembinaan Pengasuhan
tumbuh dan Pembinaan
kembang anak Tumbuh
Kembang Anak

      Persentase 100% 100% 11.940.000   0   80.610.000   80.610.000   74.160.000   28.600.000   275.920.000 Program Dinas
penyiapan Penyiapan Pengendalian
tenaga Tenaga Penduduk
pendamping Pendamping dan KB,
kelompok bina Kelompok Bina DPMPD
keluarga Keluarga
      Persentase 100% 100% 13.520.000   0   0   0       0 100% 13.520.000 Program Dinas
pembinaan Pembinaan Pengendalian
peran serta Peran Serta Penduduk
masyarakat Masyarakat dan KB,
dalam pelayanan Dalam Kecamatan
KB/KR yang Pelayanan
mandiri KB/KR Yang
Mandiri

      Persentase 100% 100% 21.520.000 100% 0   39.910.000 100% 39.910.000   39.910.000   39.910.000   181.160.000 Program Dinas
kesehatan Kesehatan Pengendalian
reproduksi Reproduksi Penduduk
remaja Remaja dan KB, Dinas
Kesehatan
      Persentase 0% - 0   100.000.000   76.820.000   76.820.000   52.900.000   40.000.000   346.540.000 Program Dinas
peningkatan Peningkatan Pengendalian
penanggulangan Penanggulanga Penduduk
narkoba PMS n Narkoba, dan KB, Dinas
termasuk HIV PMS Termasuk Kesehatan
HIV/ AIDS
          - 0   0   0   0   0 0% 0   0 Program Dinas
Promosi Pengendalian
Kesehatan Ibu, Penduduk
Bayi dan Anak dan KB, Dinas
Melalui Kesehatan
Kelompok
Masyarakat

          - 0   0   0   0   0   0   0 Program Dinas
Pengembangan Pengendalian
Pusat Penduduk
pelayanan dan KB
Informasi, dan
Konseling, KRR

      Persentase 0% - 0   0   0       0   0   0 Program Dinas


pengembangan Pengembangan Pengendalian
model Model Penduduk
operasional BKB- Operasional dan KB, Dinas
Posyandu-Padu BKB Pesyandu Kesehatan,
PAUD Kecamatan

      Persentase   - 0   0   77.235.000   103.040.000   53.040.000   35.085.000   268.400.000 Program Dinas


peningkatan Pengelolaan Pengendalian
kualitas dan Penduduk
penduduk Pengendalian dan KB
Penduduk

      Persentase 50% 0% 0 0% 0 100% 403.385.000 0% 0 0% 0 0% 0 100% 403.385.000 Program BAPPEDA,


peningkatan Perencanaan Dinas
kualitas Pembangunan Kesehatan,
Perencanaan Manusia dan Dinas
Pembangunan Masyarakat Pendidikan
Manusia dan
Masyarakat

Misi 3:

Mengembangkan interkoneksitas dan jejaring sinergis antar wilayah di tingkat nasional, regional dan internasional

berbasis daratan dan pulau-pulau


Tujuan 1

Meningkatkan interkoneksitas dan jejaring sinergis antar wilayah

Sasaran 1

Meningkatnya Kerjasama Antar Desa dan Antar Daerah Serta Kerjasama Internasional

      Persentase 100% 0 0 0 0 100% 102.500.000 100% 235.000.000 100% 235.000.000 100% 235.000.000 100% 807.500.000 Program Dinas
Jumlah Fasilitasi Pemberdayaa
Kerjasama Antar Kerjasama n Masyarakat
Desa antar Desa dan Desa

      Persentase 58 4 110.000.000   0 100% 22.100.000 100% 75.000.000 100% 50.000.000 100% 95.000.000 100% 352.100.000 Program Dinas
Jumlah Pengembangan Komunikasi
Kerjasama komunikasi, dan
Informasi informasi dan Informatika
dengan Mas media massa
Media

Tujuan 2

Terpenuhinya Kebutuhan Infrastruktur Wilayah dalam Mendukung Interkonektivitas Wilayah dan Pergerakan Manusia dan Barang

Sasaran 1

Meningkatnnya kapasitas infrastruktur transportasi

      Panjang jalan 583,65 KM 30 67.104.931.6 15 33.370.000.0 4 15.642.100.0 3 13.326.710.0 2 9.150.000.0 2 6.550.000.00 56 145.143.741.62 Program Dinas
yang di bangun 24 00 00 00 00 0 4 Pembangunan Pekerjaan
      Panjang 1645 300 300 600 400 300 200 2100 Jalan dan Umum
jembatan yang di Meter Jembatan
bangun
      Panjang Jalan 583,65 KM 35 57.618.777.3 23 37.750.000.0 2 35.946.870.0 3 12.952.547.5 14 23.788.382. 10 20.297.382.3 87 188.353.959.52 Program Dinas
yang 00 00 00 00 363 63 6 Rehabilitasi/Pe Pekerjaan
Rehabilitasi/Pem meliharaan Umum
eliharaan Jalan dan
      Panjang 1645 336,4 550 232 106,7 77,7 26 992 Jembatan
Jembatan yang Meter
Rehabilitasi/Pem
eliharaan
      Panjang jalan 583,65 KM 30 43.233.717.7 20 31.700.000.0 7 51.302.320.0 8 25.769.280.0 6 18.000.000. 8 23.500.000.0 79 193.505.317.72 Program Dinas
dan jembatan 26 00 00 00 000 00 6 Peningkatan Pekerjaan
yang Jalan dan Umum
ditingkatkan Jembatan
      Persentase       100% 1.123.708.50 100% 467.143.500 100% 600.000.000 100% 600.000.000 100% 700.000.000 100% 3.490.852.000 Program Dinas
Pembinaan dan 0 Pembinaan Jasa Penataan
Pengembangan Konstruksi Ruang
Jasa Kontruksi
      Dokumen data 1 1 0 1 350.000.000 1 472.500.000 1 374.710.000 0 0 1 100.000.000 5 1.297.210.000 Program Dinas
base jalan dan Dokumen Pembangunan Pekerjaan
      jembatan 0 0 0 1 0 0 0 1 Sistem Umum
Informasi/Data
Base Jalan dan
Jembatan
      Panjang jalan 114,59 0 0 0 0 0 1.213.710.00 4 2.724.710.00 4 3.519.434.7 6 3.221.934.74 14 10.679.789.488 Program Dinas PU
yang dibangun Km 0 0 44 4 Pembangunan
dan Infrastruktur
direhab/pelihara Perdesaan
      Persentase       100% 1.123.708.50 100% 467.143.500 100% 600.000.000 100% 600.000.000 100% 700.000.000 100% 3.490.852.000 Program Dinas
Pembinaan dan 0 Pembinaan dan Penataan
Pengembangan Peningkatan Ruang
Jasa Kontruksi Teknik Kinerja
bidang
Konstruksi
      Persentase       859 678.335.000 261 260.000.000 262 665.000.000 18 605.000.000 517 645.000.000     Program Dinas
Peningkatan Pengembangan Perhubungan
layanan Angkutan Pulau
angkutan
Sasaran 2

Meningkatnya kapasitas infrastruktur transportasi dan perhubungan darat dan laut

      Persentase 65,75% 1,57% 2.649.250.00 4,33 1.100.340.00 4,33% 926.780.000 1,97 880.300.000 1,97% 744.100.000 0,79% 406.600.000 82,29 6.707.370.000 Program Dinas
peningkatan 0 % 0 % % pembangunan Perhubungan
Jumlah Sarana sarana dan
dan Prasarana prasarana
dalam Jaringan perhubungan
Sistem
Trasnportasi
      Persentase 8,77% 4,74% 712.000.000 12,72 663.836.500 19,39 957.700.000 13,07 1.050.730.00 13,42 1.161.037.0 10,09 1.002.498.00 82,19 5.547.801.500 Program Dinas
peningkatan % % % 0 % 00 % 0 % pembangunan Perhubungan
jumlah dokumen sarana dan
Pengembangan fasilitas
Pembangunan perhubungan
Prasarana dan
Fasilitas
Perhubungan
      Persentase 3,10% 6,17% 125.000.000 19,06 1.151.950.00 12,36 114.627.000 29,90 984.906.000 19,06 945.000.000 19,06 945.000.000 100% 4.266.483.000 Program Dinas
Peningkatan % 0 % % % % peningkatan Perhubungan
layanan pelayanan
angkutan angkutan
      Persentase 31,78% 5,76% 343.000.000 9,28 216.868.500 3,37% 506.200.000 2,80 601.700.000 4,28% 355.000.000 5,98% 1.150.000.00 63,26 3.172.768.500 Program Dinas
peningkatan % % 0 % rehabilitasi dan Perhubungan
jumlah Prasarana pemeliharaan
dan Fasilitas LLAJ prasarana dan
Yang fasilitas LLAJ
direhabilitasi dan
Dapat Digunakan
Secara Optimal
      Persentase 27,93% 5,09% 755.080.000 4,25 338.280.000 12,79 832.170.000 8,92 672.000.000 5,85% 630.000.000 10,23 764.800.000 75,06 3.992.330.000 Program Dinas
peningkatan % % % % % pengendalian Perhubungan
Jumlah Fasilitas dan
Pengendalian pengamanan
dan Pengamanan lalu lintas
Lalu Lintas
      Jumlah 58 4 110.000.000   0 100% 22.100.000 100% 75.000.000 100% 50.000.000 100% 95.000.000 100% 352.100.000 Program Dinas
perangkat Pengembangan Komunikasi
(software dan Komunikasi, dan
hardware Informasi dan Informatika
penunjang Media Massa
sistem
komunikasi,
informasi dan
media massa
      Kualitas       0 0 0 0 0 0 100 35.000.000 0 0     Program Dinas
perlindungan Layanan Komunikasi
layanan Pengelolaan dan
informasi publik dan kualitas Informatika
informasi
publik
      Layanan akses       0 0 100% 179.5 100% 435.000 100% 235 100% 25.0 100% 874.500.000 Program Dinas
dan informasi 00.000 .000 .000.000 00.000 Layanan Komunikasi
public penyediaan dan
infromasi Informatika
publik
      Peningkatan       0 0 100% 37.6 100% 85.000 100% 115 100% 80.0 100% 317.650.000 Program Dinas
penyelenggaraan 50.000 .000 .000.000 00.000 Penyelenggaraa Komunikasi
komunikasi n Layanan dan
public Komunikasi Informatika
Publik
      Penyelesaian       0 0 0 0 0 0 0 0 0 0     Program Dinas
informasi publik Penyelesaian Komunikasi
yang diselesaikan Sengketa dan
informasi Informatika
Publik
      Layanan       0 0 100% 111.200.000 100% 150.000.000 100% 160.000.000 100% 140.000.000 100% 561.200.000 Program Dinas
penjaminan Penjaminan Komunikasi
kedaulatan kedaulatan dan
informasi informasi Informatika
Pemerintah di
daerah
      Peningkatan       0 0 100% 601.200.000 100% 175.000.000 100% 80.000.000 100% 40.000.000 100% 896.200.000 Program Dinas
Kualitas Peningkatan Komunikasi
Pelayanan Evektifitas dan dan
Penyelenggaraan Efisiensi Informatika
Melalui Penyelenggaraa
Pemanfaatan TIK n
Pemerintahan
Melalui
Pemanfaatan
TIK
      Frekwensi       0 0 100% 62.900.000 100% 30.000.000 100% 35.000.000 100% 65.000.000 100% 192.900.000 Program Dinas
kerjasama kerjasama Komunikasi
desinasi informasi dan
informasi dengan media Informatika
massa
      Persentase       0 0 100% 49.650.000 100% 135.000.000 100% 75.000.000 100% 20.000.000 100% 279.650.000 Program Dinas
Meningkatnya Penyelenggaraa Komunikasi
Penyelenggaraan n Operasional dan
Operasional Persandian Informatika
Persandian Untuk
Untuk Pengamanan
Pengamanan Informasi Milik
Informasi Milik Pemda
Pemda

Sasaran 3

Terpenuhinya infrastruktur perumahan dan permukiman


      Persentase 81,05% 81,15 0 81,19 1.683.750.00 0 2.756.876.00 0 1.781.250.00 0,014 1.762.500.0 0,005 1.762.500.00 85 9.746.876.000 Program Dinas
Pengembangan % % 0 0 0 00 0 Pengembangan Perumahan
Jumlah Perumahan dan Kawasan
Perumahan Pemukiman
Layak Huni
      Persentase 0 100% 0 100% 531.440.000 45,5 4.163.497.00 100% 2.375.000.00 100% 2.350.000.0 100% 2.350.000.00 100% 11.769.937.000 Program Dinas
Terciptanya 0 0 00 0 Lingkungan Perumahan
Lingkungan Sehat dan Kawasan
Perumahan Yang Perumahan Pemukiman
Sehat
      Persentase         0 100% 1.100.000.00 100% 593.750.000 100% 587.500.000 100% 587.500.000 500% 2.868.750.000 Program Dinas
Terciptanya 0 Pemberdayaan Perumahan
Komunitas Komunitas dan Kawasan
Perumahan Perumahan Pemukiman
      Jumlah 0 Unit 0 198.162.500 0 3.300.000.00 3 1.249.475.00 1 2.054.042.50 2 1.058.869.4 1 563.869.489 7 8.424.418.978 Program Dinas
Pengadaan Alat 0 0 0 89 Peningkatan Pekerjaan
berat yang siap Sarana dan Umum
pakai Prasarana
      Jumlah alat 0 Unit 2 2 3 2 2 2 11 Kebinamargaan
berat yang
direhab/dipeliha
ra
                                      Program Dinas
Pembangunan Pekerjaan
sarana fasilitas Umum
umum /
fasilitas social

                                      Program Dinas
Pembangunan Pekerjaan
sistem Umum,
pendataan DPMD
sarana fasilitas
umum /
fasilitas social

      Persentase 33     100% 10.364.871.3 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 10.364.871.345 Program UPTD Dinas


Peningkatan Desa/Kel. 45 Penataan
Pembangunan Ruang
dan
Pemeliharaan
Sarana
Penerangan
Jalan
      Persentase 65,05%   6.500.000.00 18,48 2.197.494.00 12,90 1.533.751.50 21,03 2.500.000.00 26,56 3.158.500.0 21,03 2.500.000.00 100% 11.889.745.500 Program Dinas Tata
panjang jalan 0 % 0 % 0 % 0 % 00 % 0 Pembangunan Ruang, DPMD
lingkungan yang Infrastruktur
tebangun Perdesaan
      Persentase 100% 100% 567.467.500 100% 179.515.000 100% 641.782.000 100% 480.000.000 100% 480.000.000 100% 250.000.000 100% 2.598.764.500 Program DPMD
Peningkatan Peningkatan
kapasitas kapasitas
Penyelenggara Penyelenggara
Pemerintahan Pemerintahan
Desa dan Desa dan
kelurahan kelurahan

      Persentase 66,17%   0 67,78 370.600.000 74,16 916.691.200 82,91 1.235.000.00 91,46 1.205.000.0 100% 1.205.000.00 79,74 4.932.291.200 Program Dinas
Pembangunan % % % 0 % 00 0 Pembangunan Perumahan
Saluran/Drainase saluran dan Kawasan
Gorong-gorong Drainase / Pemukiman
Perumahan Gorong gorong
      Persentase 61% 16.77 1.165.000.00 24,20 3.134.609.57 15,97 2.216.970.00 21,29 2.700.000.00 24,33 3.000.000.0 14,19 2.000.000.00 100% 13.051.579.574 Penataan
Tersedianya 5,4 0 % 3,62 % 0 % 0 % 00 % 0 Ruang
Saluran Air
buangan dan
pegendalian air
buangan
      Presentase desa 63,11% 67,96 44.562.000 100% 136.505.000 82,52 57.760.000 92,23 49.000.000 100% 53.000.000 100% 54.002.000 100% 350.267.000 Program Dinas
yang % % % pengembangan Kesehatan,
melaksanakan lingkungan Dinas
STBM (Sanitasi sehat Perumahan
Total Berbasis dan Kawasan
Masyarakat) Pemukiman,
DLH, DPMD

      28 28 2.048.264.40 35 243.820.000 42 159.830.000 47 368.000.000 52 368.000.000 57 368.000.000 57 1.507.650.000 Program DLH


0 Pengendalian
Pencemaran
dan Perusakan
Lingkungan
Hidup

      1 2 30.757.500 3 8.500.789.50 4 0 5 0 6 0 8 0 8 8.500.789.500 Program DLH


0 Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampahan

Sasaran 4
Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur penyediaan air bersih

      Jumlah     3.577.387.00 88,61 4.082.274.00 2,49% 4.082.274.00 2,85 2.500.000.00 2,85% 2.500.000.0 3,20% 2.700.000.00 100% 15.864.548.000 Program Dinas
Pelayanan Air 0 % 0 0 % 0 00 0 Pengembangan Penataan
Minum dan Kinerja Ruang, Dinas
Pengelolaan Pengelolaan Air Perumahan
Sanitasi dalam Minum dan Air dan Kawasan
Kondisi Baik Limbah Pemukiman,
Dinas
Lingkungan
Hidup

Sasaran 5
Terpenuhinya kebutuhan instrastruktur irigasi

      Rasio Jaringan 80,40 KM 6 18.387.545.1 5,1 21.937.017.7 1,8 8.500.000.00 1,6 29.000.000.0 2,5 26.296.268. 4 34.059.840.0 21 138.180.671.31 Program Dinas
Irigasi 02 32 0 00 481 00 5 pengembangan Pekerjaan
dan Umum
      Luas irigasi 8.888 HA 300 850 1041 1513 1513 1513 6730
pengelolaan
Kabupaten
jaringan irigasi,
dalam kondisi
rawa, dan
baik
jaringan
      Jumlah Bendung 0 Buah 0 0 0 4 2 1 7 pengairan
yang dibangun lainnya

      Jumlah 0 UNIT 0 0 80 5.241.283.90 80 600.000.000 90 600.000.000 95 500.000.000 100 500.000.000 100 7.441.283.901 Program Dinas
pembangunan 1 pengembangan Pekerjaan
embung dan , pengelolaan, Umum
bangunan dan konservasi
penampung air sungai, danau,
lainnya dan sumber
daya air
Lainnya
      Jumlah Panjang 23 KM 4 8.961.415.17 6 11.912.008.8 1,9 3.103.031.50 2 3.120.000.00 0,8 1.200.000.0 0,5 755.477.954, 15,2 29.051.933.496 Program Dinas
Turap/Talud/Bro 5 66 1 0 00 70 ,70 Pembangunan Pekerjaan
njong yang turap/ talud/ Umum
terbangun bronjong

      Panjang saluran 139 KM 10 3.822.637.30 20 6.670.724.96 13,6 3.789.727.40 12,5 2.280.000.00 13,9 2.535.478.0 6,9 1.686.678.04 76,9 20.785.245.761 Program Dinas
pembuang/sung 0 6 0 0 47,70 7,70 ,40 pengendalian Pekerjaan
ai yang di banjir Umum
keruk/dibersihan
      Peningkatan 0 KEG 0 0 1 1 1 1 4
partisipasi
masyarakat
dalam
penanggulangan
banjir
      Panjang tanggul 0,475 KM 0,3 0,5 0,49 0,25 0,28 0,18 2
pemecah
ombak /
pengaman
pantai yang akan
dibangun
      Pembangunan 0 UNIT 0 0 2 1 1 1 5
Reservoir
pengendali banjir

      Peningkatan 0 UNIT 0 0 2 0 1 1 4
pembangunan
pusat-pusat
pengendali banjir
      Jumlah 30 L/dtk 0 0 0 0 0 0 0 0 2,3 1.900.000.0 1,9 1.841.934.74 4,2 3.741.934.744 Program Dinas
tersedianya 00 4 penyediaan Pekerjaan
debit air baku dan Umum
pengelolaan air
baku
Misi 4:

Menciptakan lingkungan yang kondusif pada eksosistem daratan dan pulau-pulau

Tujuan 1
Meningkatkan pengelola-an sumberdaya alam secara terpadu dengan mengedepankan penata-an ruang dan lingkungan
Sasaran 1
Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam secara terpadu
      Pesentase 100% 100% 2.048.264.40 100% 243.820.000 100% 159.830.000 100% 368.000.000 100% 368.000.000 100% 368.000.000 100% 1.507.650.000 Program Dinas
pengendalian 0 Pengendalian Lingkungan
pencemaran dan Pencemaran Hidup
perusakan dan Perusakan
Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup
      Persentase 100% 100% 76.625.000 100% 16.250.000 100% 19.200.000 100% 41.000.000 100% 41.000.000 100% 41.000.000 100% 158.450.000 Program Dinas
sumber emisi Pengendalian Lingkungan
yang dipantau Polusi Hidup
kualitas emisi
udaranya
      Persentase lokasi 100% 100% 1.091.274.00 100% 127.544.500 100% 34.565.000 100% 133.000.000 100% 133.000.000 100% 133.000.000 100% 561.109.500 Program Dinas
perlindungan 0 Perlindungan Lingkungan
dan konservasi dan Konservasi Hidup
sumber daya Sumber Daya
alam Alam
                                      Program Dinas
Rehabilitasi dan Lingkungan
Pemulihan Hidup
Cadangan
Sumber Daya
Alam
      Persentase 100% 100% 86.305.000 100% 114.329.546 100% 21.960.000 100% 56.000.000 100% 56.000.000 100% 56.000.000 100% 304.289.546 Program Dinas
media yang Peningkatan Lingkungan
digunakan dalam Kualitas dan Hidup
penyebarluasan Akses Informasi
informasi Sumber Daya
sumber daya Alam dan
alam dan Lingkungan
lingkungan hidup Hidup
      Persentase 100% 100% 30.757.500 100% 8.500.789.50 100% 0 100% 0 100% 0 100% 0 100% 8.500.789.500 Program Dinas
kelompok 0 Pengembangan Lingkungan
masyarakat yang Kinerja Hidup
dibina dalam Pengelolaan
pengelolaan Persampahan
sampah rumah
tangga
                0 100% 309.765.000 100% 290.000.000 100% 290.000.000 100% 290.000.000 100% 1.179.765.000 Program Dinas
Penataan dan Lingkungan
Peningkatan Hidup, Dinas
Kapasitas Tata Ruang
Lingkungan
Hidup

Sasaran 1

Meningkatnya kualitas penataan ruang/wilayah

      Jumlah Dokumen 1 1 578.587.500 7 518.797.000 7 564.278.000 7 650.000.000 7 650.000.000 7 550.000.000 7 2.933.075.000 Program Dinas Tata
RDTRK Perencanaan Ruang,
Tata Ruang Bappeda

      jumlah survei ....... Lokasi 360 38.275.000 100% 21.928.000 100% 25.968.500 100% 25.000.000 100% 25.000.000 100% 25.000.000 100% 122.896.500 Program Dinas Tata
Pemanfaatan Ruang
Ruang

      Persentase ..... %     100% 44.923.500 100% 17.710.000 100% 25.000.000 100% 30.000.000 100% 40.000.000 100% 157.633.500 Program Dinas Tata
terlaksananya ketaatan Pengendalian Ruang
pengendalian Pemanfaatan
pemanfaatan Ruang
ruang
      Jumlah 0 Unit 0 198.162.500 2 3.300.000.00 3 1.249.475.00 1 2.054.042.50 2 1.058.869.4 1 563.869.489 7 8.424.418.978 Program Dinas PU
Pengadaan Alat 0 0 0 89 Peningkatan
berat yang siap Sarana dan
pakai Prasarana
Binamarga
      Jumlah alat 0 Unit 2 2 3 2 2 2 11    
berat yang
direhab/dipeliha
ra
      Persentase   - 0 100% 1.849.528.00 100% 11.825.326.5 100% 12.094.600.0 100% 3.505.989.0 100% 1.600.000.00 100% 30.875.443.500 Program Dinas
Terlaksananya 0 00 00 00 0 Penataan Pertanahan
penataan, Penguasaan,
penggunaan dan pemilihan,
pemanfaatan Penggunaan
tanah dan
pemanfaatan
Tanah
                                      Program Dinas PU
Pembangunan
Sarana dan
Prasarana
aparatur
                                      Penataan Dinas PU,
Bangunan dan Dinas Tata
Lingkungan Ruang
Perkotaan
      Jumlah 0 0 45.000.000 0% 0 100% 1.000.000.00 100% 540.000.000 100% 590.000.000 100% 340.000.000 100% 2.515.000.000 Program Bappeda,
0 Perencanaan Dinas Tata
Tata Ruang Ruang

      Persentase 25% 100% 45.000.000 100% 582.900.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 627.900.000 Program Bappeda,
Peningkatan Pengendalian Dinas Tata
Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Pemanfaatan Ruang
Ruang

Sasaran 2

Meningkatnya Keindahan dan Kebershan Kota


      Persentase 87,50% 0,065 592.000.000 100% 550.262.550 100% 639.863.500 100% 400.000.000 100% 400.000.000 100% 450.000.000 100% 2.440.126.050 Program Dinas Tata
Ruang Terbuka Pengelolaan Ruang
Hijau Yang Ruang Terbuka
Dikelola Hijau

                                      Program Dinas
Pengelolaan Perumahan
RTH dan dan
Permukiman

                0 100% 7.326.817.50 100% 8.127.900.00 100% 8.127.900.0 100% 8.127.900.00 100% 31.710.517.500 Program Dinas
0 0 00 0 Pengelolaan Lingkungan
Persampahan Hidup
dan Limbah B3

      Persentase 39,04% 45,27   47,76 596.600.000 62,64 2.095.600.00 75,09 2.000.000.00 87,55 2.000.000.0 100% 2.000.000.00 100% 8.692.200.000 Program Dinas
Pengelolaan % % % 0 % 0 00 0 Pengelolaan Perumahan
Areal Areal dan dan
Pemakaman Pemakaman Permukiman
      Persentase 100% 100% 236.146.000 100% 202.740.000 100% 60.635.000 100% 493.580.000 100% 493.080.000 100% 453.480.000 100% 1.939.661.000 Program Dinas PU,
Terciptanya Peningkatan DLH,
Kondisi Keamanan dan Kesbang,
Keamanan dan Kenyaman Satpol-PP
Kenyamanan Lingkungan
Lingkungan Yang
Kondusif

Tujuan 2
Meningkatkan keamanan wilayah, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat.
Sasaran 1

Terpeliharanya keamanan wilayah dan ketertiban umum


      Persentase - - 0 100% 38.846.000 100% 88.785.000 100% 157.000.000 100% 172.000.000 100% 200.000.000 100% 656.631.000 Peningkatan Satpol PP,
Penyelesaian Kualitas Produk SETDA
Pelanggaran Hukum Daerah
Perda dan
Peraturan Kepala
Daerah

      Persentase 51% 55% 1.961.960.00 100% 1.876.424.00 100% 2.068.690.00 s 2.085.000.00 100% 2.245.200.0 100% 2.572.500.00 100% 10.847.814.000 Program Satpol PP
Meningkatnya 0 0 0 0 00 0 Peningkatan
Kualitas Keamanan dan
Pelayanan Kenyamanan
Keamanan dan Lingkungan
Kenyamanan
Lingkungan
      Persentase 80% 100% 516.895.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 Program Satpol PP
terlaksananya Pemeliharaan
pemeliharaan Kantrantibmas
kantrantibmas dan
dan pencegahan Pencegahan
tindak kriminal Tindak Kriminal

      Persentase - - 8.440.000 100% 125.372.500 100% 179.760.000 100% 268.686.000 100% 298.686.000 100% 308.686.000 100% 1.181.190.500 Program Satpol PP
Pemberdayaan Pemberdayaan
Masyarakat Masyarakat
untuk menjaga untuk Menjaga
Ketertiban dan Ketertiban dan
Keamanan Keamanan
Pemilukada
      Jumlah 7 Kali 10 36.245.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 10 0 Program Satpol PP
peningkatan Ketertiban Kali Kali Peningkatan
Pemberantasan Keter Keter Pemberantasan
Peredaran tiban tiban Penyakit
Minuman Keras Masyarakat
(PEKAT)
      Persentase - 69% 148.880.000 100% 250.000.000 100% 150.000.000 100% 250.000.000 100% 200.000.000 100% 200.000.000 100% 1.050.000.000 Program Satpol PP,
Pengawasan Pengawasan Dinkes
Peredaran Rokok Peredaran
Ilegal dan Rokok Ilegal
Penegaan
Hukum Larangan
Merokok di
tempat-tempat
tertentu
      Jumlah - 1 103.175.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 1 0 Program Satpol PP,
Peraturan Perda Perda Penataan SETDA
Daerah tentang Peraturan
Penyelenggaraan Perundang-
Ketertiban undangan
Umum dan
Ketentraman
Masyarakat

      Persentase 100% 100% 62.200.000 100% 25.100.000 100% 44.789.000 100% 100.620.000 100% 102.620.000 100% 57.000.000 100% 392.329.000 Program Kesbangpol
terciptanya rasa Pengembangan
persatuan dan Wawasan
kesatuan bangsa Kebangsaan
dimasyarakat

      Persentase 100% 100% 35.050.000 100% 28.500.000 100% 24.135.000 100% 85.730.000 100% 81.000.000 100% 66.000.000 100% 320.415.000 Program Kesbangpol
terciptanya rasa Kemitraan
persatuan dan Pengembangan
kesatuan bangsa Wawasan
dimasyarakat Kebangsaan

      Persentase 100% 100% 115.450.000 100% 46.711.432,7 100% 50.225.000 100% 171.120.000 100% 384.810.000 100% 78.000.000 100% 846.316.433 Program Kesbangpol
dialog politik 0 Pendidikan
masyarakat Politik
sesuai dengan Masyarakat
nilai-nilai
keadilan dan
demokrasi yang
berkedaulatan
rakyat

      Persentase 100% 100% 236.146.000 100% 202.740.000 100% 60.635.000 100% 493.580.000 100% 493.080.000 100% 453.480.000 100% 1.939.661.000 Program Kesbangpol
Terciptanya Peningkatan
Kondisi Keamanan dan
Keamanan dan Kenyamanan
Kenyamanan Lingkungan
Lingkungan Yang
Kondusif

      Persentase   - 0 100% 20.300.000 100% 44.060.000 100 55.760.000 100% 55.760.000 100 0 100% 175.880.000 Program Dinas
Menurunnya Penyelesaian Pertanahan
Jumlah Konflik- Konflik-Konflik
Konflik Pertanahan
Pertanahan

Misi 5:
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik pada tatanan daratan dan pulau-pulau
Tujuan 1
Mewujudkan reformasi birokrasi.
Sasaran 1
Meningkatnya profesionalisme aparatur dan efektivitas kelembagaan pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan dan asset serta pengawasan pembangunan
      Persentase 100% 100% 1.317.690.00 100% 1.377.115.00 100% 1.971.736.00 100% 2.588.628.00 100% 2.588.628.0 100% 1.347.706.00 100% 11.191.503.000 Program BKDD
menigkatnya 0 0 0 0 00 0 Peningkatan
kapasitas sumber Kapasitas
daya aparatur Sumber Daya
Aparatur/ASN

      Persentase 100% 100% 1.337.638.50 100% 1.031.425.50 100% 1.428.407.00 100% 1.267.724.00 100% 1.299.229.0 100% 1.128.273.00 100% 7.492.697.000 Program BKDD
Terlaksananya 0 0 0 0 00 0 Pembinaan dan
Pembinaan dan Pengembangan
Pengembangan Aparatur
Aparatur

      Persentase 100% 0%   100% 238.870.000 100% 278.612.500 100% 212.000.000 100% 212.000.000 100% 153.953.648 100% 1.095.436.148 Program SETDA
Peningkatan Koordinasi dan
Koordinasi dan Penyusunan
Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Bidang bidang
Pemerintahan Pemerintahan
                                      Program SETDA
Koordinasi dan
Penyusunan
Kebijakan
Bidang
Kependudukan,
Agraria
Kerjasama
Pengawasan,
Tugas
Pembantuan,
Linmas, dan
Ketertiban
      Persentase 100% 0 0 100% 845.220.000 100% 1.850.694.38 100% 501.484.380 100% 501.484.380 100% 594.117.829 100% 4.293.000.969 Program SETDA
peningkatan 0 Koordinasi dan
Koordinasi dan Penyusunan
Penyusunan Kebijakan di
Kebijakan di Bidang
Bidang Perekonomian,
Hubungan Badan Usaha
Masyarakat, Daerah,
Protokol, Penanaman
Publikasi, Modal,
Pengelolaan Produksi
Informasi dan Daerah, dan
Dokumentasi Sumber Daya
Alam
      Persentase 24 - 0 0% 0 100% 45.198.000 100% 70.000.000 100% 69.163.000 100% 52.029.000 100% 236.390.000 Program SETDA
Program Koordinasi dan
Koordinasi, Penyusunan
Evaluasi dan Kebijakan di
Penyusunan Bidang
Penyelenggaraan Kesejahteraan
Kebijakan dan
Pemerintahan di Kemasyarakata
Bidang n
Kesejahteraan
dan
Kemasayarakata
n
                                      Program SETDA
Fasilitasi
Penyelenggaraa
n Bidang
Kesejahteraan
dan
Kemasyarakata
n
      Persentase 1 Kasus, 1 100% 520.600.000 100% 879.971.000 100% 745.205.852, 100% 585.535.852, 100% 585.535.852 100% 513.052.406, 100% 3.829.900.964, Program SETDA
peningkatan Dokumen, 50 50 ,50 58 08 Koordinasi &
Koordinasi & 10 Perda, Penyusunan
Penyusunan 10 Kebijakan
Kebijakan Bidang Kecamata Bidang Hukum
Hukum n Perundang-
Perundang- Undangan
Undangan
        5       511.200.500   298.994.197   197.600.000   113.600.000   38.599.999   1.159.994.696 Program SETDA
dokumen Koordinasi dan
Penyusunan
Kebijakan di
Bidang
Kelembagaan,
Ketatalaksanaa
n, Analisa
Jabatan dan
Pengembangan
SDM Aparatur
      Persentase 100% 0 0 100% 845.220.000 100% 1.850.694.38 100% 501.484.380 100% 501.484.380 100% 594.117.829 100% 4.293.000.969 Program SETDA
peningkatan 0 Koordinasi dan
Koordinasi dan Penyusunan
Penyusunan Kebijakan di
Kebijakan di Bidang
Bidang Hubungan
Hubungan Masyarakat,
Masyarakat, Protokol,
Protokol, Publikasi,
Publikasi, Pengelolaan
Pengelolaan Informasi dan
Informasi dan Dokumentasi
Dokumentasi Program
Koordinasi dan
Penyusunan
Kebijakan di
Bidang
Hubungan
Masyarakat,
Peliputan dan
Pemberitaan
Protokol, Sandi
Telekomunikasi
dan
Pengolahan
Data Elektronik
(PDE)
                                      Program SETDA
Perlengkapan
Daerah

      Terlaksananya       100% 960.000.000 100% 960.000.000 100% 960.000.000 100% 960.000.000 100% 960.000.000 100% 4.800.000.000 Program SETDA
Pengelolaan Pelayanan
rumah Jabatan Kepala Daerah
Kepala Daerah dan Wakil
dan Wakil Kepala Kepala Daerah
Daaerah
      Persentase 1 1 49.510.000 100% 950.110.000 100% 763.500.000 100% 763.500.000 100% 763.500.000 100% 763.500.000 100% 4.053.620.000 Program SETDA
Peningkatan dokumen doku Peningkatan
Pelayanan men Pelayanan
Kedinasan kedinasan
Kepala Kepala
Daerah/Wakil Daerah/Wakil
Kepala Daerah kepala Daerah
                                      Program SETDA
Fasilitasi
Penyelenggaraa
n Keagamaan
                                      Prpgram SETDA
Koordinasi dan
Penyusunan
Kebijakan di
Bidang
Kelembagaan,
ketatalaksanaa
n, analisis
Jabtan dan
Pengembangan
SDM Aparatur
                                      Program SETDA
Koordinasi dan
Penyusunan
Kebijakan di
Bidang
Administrasi
Pengelolaan
Aset Daerah

                                      Program Setwan
Fasilitasi
Legislasi,
Pengawasan
dan Budgeting

      Meningkatnya 100% 100% 10.582.437.5 100% 11.939.659.5 100% 13.472.402.5 100% 13.104.000.0 100% 13.104.000. 100% 11.831.906.0 100% 74.034.405.504 Program Setwan
kinerja 00 01,73 00 00 000 02,75 Peningkatan
sekretariat DPRD Kapasitas
Lembaga
Perwakilan
Rakyat Daerah
      Meningkatnya 100% - 0 0% 0 100% 25.555.000 0 0 0 0 0 0 100% 25.555.000 Program Setwan
kinerja Peningkatan
sekretariat DPRD Kapasitas
Kelembagaan
Perangkat
Daerah
              100% 130.000.000 100% 160.000.000 100% 200.000.000 100% 200.000.000 100% 200.000.000 100% 890.000.000 Program Setwan
Kerjasama
Informasi dan
Mass Media

      Tersedianya 100% 100% 3.041.602.11 52 2.755.465.23 52 2.095.326.50 52 3.003.498.61 52 3.103.498.6 52 1.991.124.44 52 12.948.913.409 Program BPKD
dokumen 3 Dok. 2 Dok. 0 Dok. 6 Dok. 16 Dok. 5 Dok. Peningkatan
Pengelolaan dan
Keuangan Pengembangan
Daerah Pengelolaan
Keuangan
Daerah
      Terlaksananya 100% 100% 61.710.000 100% 49.090.000 100% 31.006.000 100% 56.340.000 100% 56.340.000 100% 55.540.000 100% 248.316.000 Program BPKD
Sistem Peningkatan
Pengawasan Sistem
Internal dan Pengawasan
Pengendalian Keuangan
Pelaksanaan Internal dan
Kebijakan KDH Pengendalian
Pelaksanaan
KDH
      Tertibnya 100% 65 38.174.000 100% 72.625.000 100% 38.396.000 100% 71.690.000   71.690.000 100% 68.035.000 100% 322.436.000 Program BPKD
Dokumen desa Pembinaan dan
pengelolaan Fasilitasi
Keuangan Desa Pengelolaan
Keuangan Desa
      Tertibnya 100% 45 47.370.000 20% 96.235.000 20% 72.160.000 20% 60.185.000 20% 60.185.000 20% 40.000.000 100% 328.765.000 Program BPKD
administrasi peser Penataan
Peraturan ta Peraturan
Perundang- Perundang-
Undangan Undangan

      Tertibnya Adm 100% 100% 0 100% 0 20% 72.550.000 20% 112.370.000 20% 112.370.000 20% 80.000.000 80% 377.290.000 Program BPKD
BLUD dan BUMD Peningkatan
dan
Pengembangan
BLUD dan
BUMD
      Tertibnya 100%     100% 610.148.000 100% 286.475.500 100% 574.535.500 100% 574.535.500 100% 578.374.800 100% 2.624.069.300 Program BPKD
Administrasi Koordinasi dan
Pengelolaan Aset Penyusunan
Daerah Kebijakan di
Bidang
Administrasi
Pengelolaan
Aset Daerah
      Persentase 95% 95% 426.150.000 100% 314.800.000 100% 420.656.000 100% 670.000.000 100% 567.000.000 100% 560.000.000 100% 2.532.456.000 Program Badan
pertumbuhan Intensifikasi Pendapatan
penerimaan dan Daerah
pajak dan Ekstensifikasi
retribusi Pajak dan
Retribusi
Daerah
      Meningkatnya 85% 95% 283.343.500 95% 0 95% 0 95% 0 95% 0 95% 0 100% 0 Intensifikasi Badan
penerimaan PBB- dan Pendapatan
P2 dan BPHTB Ekstensifikasi Daerah
PBB-P2 dan
BPBTB

      Persentase       100% 904.446.500 100% 1.007.292.00 100% 770.150.000 100% 862.711.135 100% 810.000.000 100% 4.354.599.635 Program  
jumlah wajib 0 Intensifikasi
pajak yang dan
terdaftar Ekstensifikasi
melakukan Pajak
pembayaran PBB/BPHTB
                                      Program Bappeda,
Peningkatan BPKD
Pengembangan
Sistem
Pelaporan
Capaian Kinerja
dan Keuangan
                                      Program Bappeda,
Peningkatan BPKD
Pengembangan
Sistem
Perencanaan,
Pelaporan
Capaian Kinerja
dan Keuangan
Daerah
      Persentase 638 LHP 638 932.954.600 550 1.409.914.21 550 1.605.072.50 550 2.138.047.50 550 2.138.047.5 550 1.605.072.50 3388 9.829.108.810 Program Inspektorat,
Terlaksananya (100%) 100% (100 0 (100 0 (100 0 (100%) 00 (100% 0 (100 Peningkatan BPKD,
Sistem %) %) %) ) %) Sistem Bappeda,
Pengawasan Pengawasan DPMSTP,
Internal dan Internal dan SETDA
Pengendalian Pengendalian
Pelaksanaan Pelaksanaan
Kebijakan KDH Kebijakan
Kepala Daerah
                                      Program Inspektorat
Peningkatan
Penanganan
Pengaduan
Lingkup
Pemerintah
Daerah
      Persentase 100% 100% 21.710.500 100% 94.492.500 0 0 0 0 0 0 0 0 100% 116.203.000 Program Inspektorat
Mengintensifkan Mengintensifka
Penanganan n Penanganan
Pengaduan Pengaduan
Masyarakat

                                      Program Inspektorat
Peningkatan
Penanganan
Pengaduan
Lingkup
Pemerintah
Daerah
      Persentase 100% 100% 129.500.000 100% 251.576.500 100% 112.971.000 100% 380.841.000 100% 380.841.000 100% 112.971.000 100% 1.368.700.500 Program Inspektorat
Peningkatan Peningkatan
Profesionalisme Profesionalism
Tenaga e Tenaga
Pemeriksa dan Pemeriksa dan
Aparatur Aparatur
Pengawasan Pengawasan
      Persentase 0 0% 0 0 0 100% 200.000.000 100% 225.195.000 100% 225.195.000 100% 200.000.000 100% 850.390.000 Program Inspektorat
Terlaksananya Pengawasan
Kegiatan Kebijakan
Pengawasan Prioritas
Prioritas Nasional
Nasional
      Persentase 0 0 0 0% 0 100% 53.398.500 100% 100.718.500 100% 100.718.500 100% 53.398.500 100% 308.234.000 Program Inspektorat
terlaksananya Penanganan
Penanganan, Pengaduan dan
Pengaduan dan Pengawalan
Pengawalan Reformasi
Reformasi Birokrasi
Birokrasi Yang
Tertangani

      Persentase 0 0 0 0 0 100% 10.440.000 100% 110.802.000 100% 110.802.000 100% 10.440.000 100% 242.484.000 Program Inspektorat
Terlaksananya Penegakan
Kegiatan Integritas
Penegakan
Integritas
                                      Program Inspektorat
Peningkatan
Kapabilitas
Aparat
Pengawas
intern

Sasaran 2

Meningkatnya kualitas perencanaan dan efektivitas pencapaian kinerja pem-bangunan dengan berbasis pada e-government

      Jumlah 58 4 110.000.000   0 100% 22.100.000 100% 75.000.000 100% 50.000.000 100% 95.000.000 100% 352.100.000 Program Dinas
perangkat pengembangan Perhubungan
(software dan komunikasi, , Komunikasi
hardware informasi dan Dan
penunjang media massa Informatika
sistem
komunikasi,
informasi dan
media massa
      Cakupan 0% 0% 50.000.000 100% 0 100% 1.120.332.00 100% 1.092.000.00 100% 952.000.000 100% 1.547.711.76 100% 4.762.043.767 Program Bappeda
dokumen 0 0 7 Perencanaan,
perencanaan dan pengendalian
pengendalian dan Evaluasi
pembangunan Pembangunan
daerah yang Daerah
telah dievaluasi
                                      Program Dinas
Pengembangan Statistik
Data /
Informasi/Statis
tik Daerah
                                      Program Dinas
Pengembangan Statistik
Data Informasi
                0 0% 100% 100% 35   100% 35.000.000 Program Dinas
.000.000 Peningkatan Komunikasi
- - -
Kualitas dan Informasi
layanan Publik
                0   100% 50.000 100% 25 100% 25.0 100% 100.000.000 Program Dinas
.000 .000.000 00.000 Penyelenggaraa Komunikasi
-
n Operasinal dan Informasi
persandian
Untuk
pengamanan
informasi milik
PEMDA
                0 100% 40.0   100% 45   100% 85.025.000 Program Dinas
25.000 .000.000 fasilitasi Komunikasi
- -
Peningktan dan Informasi
SDM bidang
Komunikasi dan
Informasi
      Persentase 220 Paket - 0 100% 684.485.850 0 0 0 0 100% 50.000.000 100% 423.389.000 100% 1.157.874.850 Program SETDA
Peningkatan Optimasilisasi
Optimalisasi pemanfaatan
Pemanfaatan Teknologi
Teknologi Informasi
Informasi
      Persentase 100% 100 41.980.000 100% 40.000.000 100% 23.075.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 405.055.000 Program DPMPD
Tersedianya Data Pengembangan
Profil Desa dan Data/Informasi
Kelurahan /Statistik
daerah
      Persentase 40% 100% 115.000.000 100% 58.000.000 100% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 173.000.000 Program Bappeda
peningkatan Peningkatan
kapasitas Kapasitas
kelembagaan Kelembagaan
perencanaan Perencanaan
pembangunan Pembangunan
daerah Daerah
      Persentase 43% 100% 1.371.800.00 100% 1.075.795.00 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 2.447.595.000 Program Bappeda
peningkatan 0 0 Perencanaan
kualitas Pembangunan
perencanaan Daerah
pembangunan
daerah
      Persentase   100%   100% 315.000.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 315.000.000 Program Bappeda
Peningkatan Perencanaan
Perencanaan Pembangunan
Pembangunan Ekonomi
Ekonomi

      Persentase 50% 100% 375.000.000 100% 466.500.000 100% 845.157.000 100% 677.000.000 100% 767.000.000 100% 655.000.000 100% 3.785.657.000 Program Bappeda
Kesesuaian Perencanaan
Program Sosial dan
Perangkat Budaya
Daerah Terhadap
Dokumen
Perencanaan
Kabupaten
Untuk Bidang
Sosial Budaya
      Persentase 50% 0% 0 0% 0 100% 403.385.000 0% 0 0% 0 0% 0 100% 403.385.000 Program Bappeda
peningkatan Perencanaan
kualitas Pembangunan
Perencanaan Manusia dan
Pembangunan Masyarakat
Manusia dan
Masyarakat

      Persentase 25% 100% 557.000.000 100% 198.550.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 755.550.000 Program Bappeda


Peningkatan Perencanaan
Kualitas Prasarana
Perencanaan Wilayah dan
Prasarana SDA
Wilayah dan SDA

                                      Program Bappeda
Perencanaan
Pengembangan
Kota-kota
Menengah dan
Besar

      Persentase       0% 0 70% 224.284.000 0% 0 0% 0 0% 0 70% 224.284.000 Program Balitbangda


Pengembangan Pengembangan
Sistem Inovasi Sistem Inovasi
Daerah (SIDA) Daerah (SIDa)

      Persentase       0% 0 0% 0 70% 175.000.000 70% 165.000.000 70% 125.000.000 70% 465.000.000 Program Balitbangda
Pengembangan Pengembangan
Inovasi Daerah Inovasi Daerah

      Persentase 0%     70% 468.235.000 70% 629.055.500 70% 1.210.000.00 70% 1.235.000.0 70% 750.000.000 70% 4.292.290.500 Program Balitbangda
kegiatan 0 00 Penelitian dan
penelitian dan Pengembangan
pengembangan Pembangunan
pembangunan Daerah
daerah yang
dilaksanakan
Tujuan 1

Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Sasaran 1

Meningkatnya pelayanan publik yang prima.

      Persentase 100% 0 0 0 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 Program BKDD


meningkatnya Peningkatan
kapasitas Kapasitas
kelembagaan Kelembagaan
peragkat daerah Perangkat
Daerah
                                      Proram Pemerintah
Pelayanan Kecamatan
Umum di
Kecamatan
                                      Program Pemerintah
Koordinasi dan Kecamatan
Fasilitasi
Kegiatan
Pemerintahan
dan
Pembangunan
di Kecamatan
                                      Program Pemerintah
Peningkatan Kecamatan
Pelayanan
Publik

                                      Program Pemerintah
Peningkatan Kecamatan
Nilai-Nilai
Sosial
Keagamaan
                                      Program Pemerintah
Permberdayaan Kecamatan
Desa/kelurahan

                                      Program Pemerintah
Pendampingan Kecamatan
Keuangan Desa
                                      Program Pemerintah
Peningkatan Kecamatan
Keamanan dan
Kenyaman
Lingkungan
                                      Program Pemerintah
Koordinasi dan Kecamatan
Penyusunan
kebijakan
Bidang
perekonomian,
BUMD,
penanaman
Modal,
Produksi
Daeraaah dan
Sumber daya
Alam
                                      Program Pemerintah
Perencaaan Kecamatan
Sosial Budaya
      Persentase 100% 100% 567.467.500 100% 179.515.000 100% 641.782.000 100% 480.000.000 100% 480.000.000 100% 250.000.000 100% 2.598.764.500 Program BPMPD
Peningkatan Peningkatan
kapasitas kapasitas
Penyelenggara Penyelenggara
Pemerintahan Pemerintahan
Desa dan Desa dan
kelurahan kelurahan
                                      Program Pemerintah
Peningkatan Kecamatan
Peran
Prempuan di
perdesaan
                                      Program Pemerintah
Koordinasi Kecamatan
Penyelenggara
Pemerintah
umum
                                      Program Pemerintah
Peningkatan Kecamatan
Keberdayaan
Masyarakat
                                      Program Dinas
Peningkatan Perhubungan
Kapasitas , DPMPTSP
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
                                      Program Dinas
Penataan Perhubungan
Perundang- dan
undangan
      Pelayanan 85,56% 1 452.487.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 452.487.000 Program DPMPTSP
perizinan dan Doku Peningkatan
non perizinan men Kapasitas
meningkat Penyelenggaraa
n Pelayanan
Publik
      Meningkatnya - - 0 100% 340.498.046 100% 249.014.000 100% 380.000.000 100% 280.000.000 100% 280.000.000 100% 1.529.512.046 Program Dinas
potensi Sumber Penyiapan Penanaman
Daya Sarana dan Potensi Sumber Modal
Prasarana Daya Sarana Pelayanan
Daerah dan Prasarana Terpadu Satu
Daerah Pintu

      Persentase 100% 100% 588.636.000 100% 1.026.047.00 100% 1.139.637.47 100% 1.774.696.50 100% 1.673.130.0 100% 1.618.130.00 100% 7.231.640.974 Program Dinas
meningkatnya 0 4 0 00 0 Penataan Kependuduka
kualitas Administrasi n dan Catatan
penataan Kependudukan Sipil
administrasi
kependudukan
dalam pelayanan
publik
      Persentase - 100% 41.925.000 100% 50.000.000 100% 74.600.000 100% 74.600.000 100% 74.600.000 100% 74.600.000 100% 390.325.000 Program Dinas Sosial
kualitas dan Peningkatan
keterampilan Kualitas dan
anggota tagana, Akses Informasi
cepatnya Penanggulanga
informasi n Bencana
bencana serta
pengelolaan
bahan dasar
bantuan bencana
      Persentase 100% - 0 100% 2.708.834.40 100% 951.853.000 100% 1.069.888.00 100% 1.368.948.0 100% 1.113.000.00 100% 7.212.523.400 Program Badan
Korban Bencana 0 0 00 0 Kedaruratan Penanggulan
Yang Menerima dan Logistik gan Bencana
Bantuan Logistik Bencana
BAB VII

KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN


PROGRAM PERANGKAT DAERAH
Indikasi rencana program prioritas meliputi program unggulan kepala daerah dan
program penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang semuanya diarahkan
untuk mewujudkan visi dan misi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tahun 2016-2021.

7.1 Program Unggulan Kepala Daerah

Program unggulan ditetapkan sesuai dengan janji Bupati dan Wakil Bupati
Pangkajene dan Kepulauan selama kampanye pemilihan kepala daerah yang menjadi
prioritas pertama program pembangunan daerah tahun 2016-2021.
Ada 12 Program unggulan kepala daerah meliputi:
1. Bantuan Irigasi, Kolam Air, Bibit, Pupuk, Alsintan, Alat Tangkap untuk Petani dan
Nelayan;
2. Bantuan Ketersediaan Air Bersih Bagi Masyarakat Desa dan Keluarahan;
3. Bantuan Penerangan Jalan Umum di Desa dan Kelurahan;
4. Bantuan Peningkatan dan Pelayanan Sarana dan Kesehatan dan Tenaga Kesehatan
di Rumah Sakit dan Puskesmas serta Puskesmas Pembantu (Pustu);
5. Bantuan Biaya Study (SPP) bagi Mahasiswa di Perguruan Tinggi;
6. Bantuan Bedah Rumah di Desa dan Keluarahan;
7. Bantuan Sarana dan Peningkatan Kegiatan Olahrga di Desa dan Keluarahan;
8. Bantuan Keterampilan dan Pelatihan Kerja bagi angkatan kerja di Desa dan
Keluarahan;
9. Bantuan Pembangunan Pasar Desa dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), serta
Bantuan Permodalan Usaha Kecil di Desa
10. Bantuan Pembangunan Sarana Ibadah dan Kegiatan Keagamaan;
11. Bantuan Biaya Study dan tambahan Penghasilan PNS serta Insentif Aparat Desa;
12. Percepatan Sarana dan Prasarana Pembangunan di Bidang Penerangan,
Telekomunikasi, Transportasi, Air Bersih, Kelautan dan perikanan di Kepulauan.
7.2 Program Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab
daerah, Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan menyusun berbagai program
yang disesuaikan dengan prioritas dan kebutuhan daerah serta sekaligus memuat
penjabaran dari program unggulan daerah dalam rangka mewujudkan visi dan misi
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Program-program tersebut disertai dengan kebutuhan pendanaan indikatif dan target
kinerja terukur yang akan dilaksanakan oleh semua SKPD dilingkup Pemerintah Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan.
Rekapitulasi rencana program dan pagu indikatif pada setiap urusan penyelenggaraan
pemerintahan sebagaimana diuraiakan pada tabel berikut :
Tabel 7.1
Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Tahun 2016 - 2021
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Proyeksi
Kode Kapasitas Riil / Belanja
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 BELANJA 1.264.890.103.282,84 1.312.402.646.186,73 1.421.089.511.382,00 1.474.018.104.348,62 1.582.072.988.948,53 1.609.000.000.000,00
1 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 688.559.440.836,00 687.696.911.492,65 752.166.340.277,27 812.914.904.921,13 917.072.988.948,53 939.000.000.000,00
Belanja Pegawai 658.662.445.751,00 551.679.034.392,65 598.548.436.619,27 654.572.988.948,53 754.572.988.948,53 771.000.000.000,00
Belanja Hibah 2.010.000.000,00 3.119.000.000,00 6.200.000.000,00 5.525.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
Belanja Bunga 30.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Belanja Bantuan Sosial 2.315.100.000,00 1.848.350.000,00 3.000.000.000,00 4.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00

Belanja Bagi Hasil 345.312.500,00   0,00    


-
Belanja Bantuan Keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan 24.196.582.585,00 130.050.527.100,00 141.225.008.900,00 146.316.915.972,60 150.000.000.000,00 155.000.000.000,00
Pemerintahan Desa
Belanja Tidak Terduga 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 3.192.894.758,00 2.500.000.000,00 2.500.000.000,00 3.000.000.000,00
1 2 BELANJA LANGSUNG 576.330.662.446,84 624.705.734.694,08 668.923.171.104,73 661.103.199.427,49 665.000.000.000,00 670.000.000.000,00
Belanja Pegawai 52.819.091.625,00 39.865.446.040,00 13.277.503.040,00 0,00 0,00 0,00
Belanja Barang dan Jasa 198.288.437.746,75 276.504.374.646,56 361.079.618.500,73 0,00 0,00 0,00
Belanja Modal 325.223.133.075,09 308.335.914.007,52 294.566.049.564,00 0,00 0,00 0,00

Tabel 7.2
Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan
Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 1     Urusan Wajib Pelayanan Dasar

DINAS
  1 1         67.743.896.136   79.886.949.540   63.680.202.540   115.911.472.000   116.439.299.200   113.559.373.224   604.234.374.224,08  
PENDIDIKAN

Presentase
peningkatan
Program
pelayanan Dinas
Administrasi 100 100 100 100 100 100
        aparatur dan 100% 4.320.663.836 5.774.885.500 2.558.500.000 3.621.500.000 3.136.919.360 1.361.000.000 100% 20.773.468.696 Pendidika
Pelayanan % % % % % %
kelancaran n
Perkantoran
pelaksanaan
tugas kantor

Persentase
Program
meningkatnya
Peningkatan Dinas
sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 975.335.000 460.400.000 1.494.500.000 1.646.595.000 209.500.000 109.500.000 100% 4.895.830.000 Pendidika
prasarana % % % % % %
Prasarana n
kantor tugas
Aparatur
kantor

Persentase
Program
pelayanan Dinas
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        aparatur dan 100% 27.530.000 31.250.000 293.750.000 238.500.000 31.500.000 31.500.000 100% 654.030.000 Pendidika
Disiplin % % % % % %
kelancaran n
Aparatur
tugas kantor
Meningkatnya
mutu dan
pengembangan
Program
SDM bidang
Peningkatan Dinas
pendidikan dan 100 100 100 100 100 100
        Kapasitas 100% 639.200.000 636.585.000 149.000.000 149.000.000 168.142.600 150.000.000 100% 1.891.927.000 Pendidika
melaksanakan % % % % % %
Sumber Daya n
tugas umum
Aparatur
pemerintahan

Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase
Sistem ketepatan Dinas
100 100 100 100 100 100
        Perencanaan waktu 100% 235.003.500 428.143.000 94.040.000 101.650.000 171.500.000 156.500.000 100% 1.186.836.500 Pendidika
% % % % % %
Pelaporan penyampaian n
Capaian laporan
Kinerja dan
Keuangan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Presentase
Program Dinas
angka 100 100 100 100 100 100
        Pendidikan 94,79% 10.453.086.000 14.765.350.000 8.948.701.000 8.948.701.000 7.063.450.000 6.433.450.000 100% 56.612.738.000 Pendidika
APK/TK/RA/A % % % % % %
Anak Usia Dini n
PK PAUD
Persentase
Program Wajib meningkatnya
Belajar pemerataan
Dinas
Pendidikan mutu 100 100 100 100 100 100
        93,87% 38.547.738.400 48.649.857.040 34.058.172.540 34.044.210.000 35.749.928.040 31.356.654.687,28 100% 222.406.560.707 Pendidika
Dasar pendidikan % % % % % %
n
Sembilan pada jejaring
Tahun SD/MI dan
SMP/MTs

APK
117 117, 118 118, Dinas
Pendidikan 119 120
          116,63% ,13   63   ,13   63       120%   Pendidika
Sekolah Dasar % %
% % % % n
(SD/MI)

APM
96, 96, 96, 99, Dinas
Pendidikan 96,2 96,2 99,05
          96,18% 20     24     28   05     Pendidika
Sekolah Dasar 2% 6% %
% % % % n
(SD/MI)

APS 97, 98, 99, 99, Dinas


98,0 99,0 99,50
          Pendidikan 97,00% 50     50     50   50     Pendidika
0% 0% %
SD/MI/Paket A % % % % n

96, 97, 98, 100 Dinas


AL Pendidikan 96,7 97,7 100,00
          95,72% 22     22     22   ,00     Pendidika
SD/MI 2% 2% %
% % % % n

APT 91, 97, 100 100 Dinas


94,7 98,9 100,00
          Pendidikan 90,00% 98     76     ,00   ,00     Pendidika
6% 9% %
SD/MI/Paket A % % % % n

APtS Dinas
0,1 0,14 0,1 0,10 0,0 0,0
          Pendidikan 0,18%             0,06%   Pendidika
6% % 2% % 8% 6%
SD/MI n
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Sekolah
43, 71, 100 100 Dinas
pendidikan 57,1 85,1 100,00
          29,11% 11     11     ,00   ,00     Pendidika
SD/MI kondisi 1% 1% %
% % % % n
bangunan baik

Rasio
ketersediaan
Dinas
sekolah/pendud 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1
          1:146             1:120   Pendidika
uk usia sekolah 44 43 42 41 40 20
n
pendidikan
dasar

rasio
Dinas
Guru/Murid 4,9 4,93 4,9 4,86 4,8 4,8
          5,00%             4,86%   Pendidika
Pendidikan 3% % 3% % 6% 6%
n
Dasar
rasio
Guru/Murid per 23, 22, 21, 20, Dinas
23,0 22,5 20,50
          kelas rata2 23,28% 25     80     25   50     Pendidika
0% 0% %
Pendidikan % % % % n
Dasar
Lulusan SD per
97, 98, 99, 100 Dinas
jumlah 97,5 98,7 100,00
          97,00% 27     00     55   ,00     Pendidika
penduduk usia 5% 0% %
% % % % n
12 tahun

79, 83, 87, 90, Dinas


AM SD/MI Ke 81,6 85,6 90,00
          77,61% 61     61     61   00     Pendidika
SMP/MTs 1% 1% %
% % % % n

APK
Pendidikan
111 111, 112 112, 113 113 Dinas
Sekolah 113,56
          110,56% ,06   56   ,06   56   ,06   ,56     Pendidika
Menengah %
% % % % % % n
Pertama
(SMP/MTs)
APM
Pendidikan
78, 79, 80, 80, Dinas
Sekolah 78,5 79,5 80,63
          77,51% 03     07     11   63     Pendidika
Menengah 5% 9% %
% % % % n
Pertama
(SMP/MTs)

AM SMP/MTs
98, 98, 99, 99, Dinas
Ke 98,3 98,9 99,52
          97,72% 02     62     22   52     Pendidika
SMA/SMK/M 2% 2% %
% % % % n
A
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

100 100, 100 100, 100 100 Dinas


AL Pendidikan 100,00
          100,00% ,00   00   ,00   00   ,00   ,00     Pendidika
SMP/MTs %
% % % % % % n

APT
87, 88, 90. 100 Dinas
Pendidikan 88,5 89,7 100,00
          87,00% 67     97     36   ,00     Pendidika
SMP/MTs/Pake 4% 5% %
% % % % n
tB

APtS Dinas
0,3 0,30 0,2 0,26 0,2 0,2
          Pendidikan 0,34%             0,20%   Pendidika
2% % 8% % 4% 0%
SMP/MTs n

APS
93, 65, 66, 66, Dinas
Pendidikan 64,5 66,0 66,80
          63,76% 54     28     80   80     Pendidika
SMP/MTs/Pake 2% 4% %
% % % % n
tB
Sekolah
pendidikan 38, 68, 100 100 Dinas
53,2 83,2 100,00
          SMP/MTs 23,28% 28     28     ,00   ,00     Pendidika
8% 8% %
kondisi % % % % n
bangunan baik

Persentase
meningkatnya
pemerantau
Program Dinas
mutu 100
        Pendidikan 90,14 9.797.422.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 9.797.422.000 Pendidika
pendidikan %
Menengah n
pada jenjang
SMA/SMK/M
A

Persentase
meningkatnya
Program Dinas
pemerataan 100 100 100 100 100 100
        Pendidikan 96,60% 356.452.500 1.459.260.000 750.164.000 750.164.000 895.000.000 522.500.000 100% 4.733.540.500 Pendidika
mutu % % % % % %
Non Formal n
pendidikan non
formal
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Dinas
Angka melek 96 97 98 99 100 100
          95,00%             100%   Pendidika
huruf % % % % % %
n

Angka melek 97, 98, 99, 100 Dinas


98,6 99,5 100,00
          huruf 15 s.d 24 97,00% 55     98     97   ,00     Pendidika
7% 5% %
Tahun % % % % n

Penduduk yang
94, 97, 90, 100 Dinas
berusia 15 97,5 98,7 100,00
          93,00% 76     89     89   ,00     Pendidika
tahun melek 6% 5% %
% % % % n
huruf
Persentase
Program
meningkatnya
Peningkatan Dinas
daya 100 100 100 100 100 100
        Mutu Pendidik 61,52% 585.514.900 1.016.745.000 8.685.560.000 9.469.560.000 8.117.060.000 7.311.360.000 100% 35.185.799.900 Pendidika
kompetensi % % % % % %
dan Tenaga n
GTK
Kependidikan

Pesetase Guru
91, 95, 99, 100 Dinas
yang 93,0 97,0 100,00
          89,00% 00     00     00   ,00     Pendidika
Berkualifikasi 0% 0% %
% % % % n
S1

Persentase
Guru yang 44, 54, 64, 69, Dinas
49,2 59,2 69,28
          Bersertifikasi 39,28% 28     28     28   28     Pendidika
8% 8% %
Profesi % % % % n
Pendidik

Persentase
Kepala Sekolah
yang 83, 85, 95, 100 Dinas
84,9 89,9 100,00
          berkualifiasi S1 80,00% 55     00     00   ,00     Pendidika
8% 8% %
dan % % % % n
Bersertifikat
Pendidik
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
meningkatnya Dinas
Manajemen 100 100 100 100 100 100
        manajemen 53,11% 289.950.000 533.602.000 607.965.000 609.965.000 590.200.000 290.200.000 100% 2.921.882.000 Pendidika
pelayanan % % % % % %
mutu pelayanan n
Pendidikan
pendidikan

Peningkatan
Program persentase Dinas
100 100 100 100 100 100
        Bantuan mahasiswa 99,52% 1.516.000.000 6.130.872.000 6.039.850.000 6.054.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 100% 29.740.722.000 Pendidika
% % % % % %
Beasiswa penerima n
beasiswa

Program
Bantuan 100 100 100 100 100
45.895.571.916 45.707.520.000 50.278.272.000 55.306.099.200 60.836.709.120
Operasional % % % % %
Sekolah ( BOS)

  1 2   KESEHATAN                                  

DINAS 106.996.894.83 173.180.700.838,1 177.840.114.37


                    190.347.498.523,51   195.423.825.714,65   191.034.734.229,95   1.057.860.045.211,46  
KESEHATAN 8 9 3,85
Program
pengadaan,
Peningkatan Presentase
dan perbaikan bangunan 43, 69, 100 100 Dinas
43,4 82,6 100,00
        sarana dan puskesmas 30,43% 48 45.747.315.356 77.477.897.583 57 39.112.516.291 44.498.568.343 ,00 44.945.707.358 ,00 44.496.573.918 259.830.593.136 Kesehata
8% 1% %
prasarana yang memenuhi % % % % n
Puskesmas, standar
Pustu dan
Jaringannya
Program
Pengadaan
peningkatan
Persentase
sarana dan
ketersediaan
prasarana 100, 60, 80, 90, Dinas
sarana dan 70,0 90,00
        rumah sakit/       00 11.353.609.400 00 7.239.110.252 11.422.311.875 00 11.536.406.565 00 10.918.747.773 52.470.185.865 Kesehata
prasarana 0% %
rumah sakit % % % % n
RSUD yang
jiwa/ rumah
layak pakai
sakit paru-paru/
rumah sakit
mata
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Ketersediaan
Program Obat Dinas
vaksin dan 87 91 93 95 97
        dan perbekalan 85,71% 87 6.922.878.782 5.818.976.987 6.064.175.945,00 6.299.137.013 6.504.093.863 97% 32.333.383.139 Kesehata
Obat sesuai % 7.646.999.331,19 % % % %
kesehatan n
Formularium
Nasional Tk I
Cakupan
penemuan dan
Dinas
penanganan 100 100 100 100
        100,00%       0 100% Kesehata
penderita % % % %
n
penyakit
Program
menular
Pencegahan
dan Persentase 407.800.000 447.635.000 455.500.000 423.300.000 3.718.460.000
Pengendalian Deteksi Dini
Penyakit dan Dinas
75 80 85 85
        penanganan 60%         85% Kesehata
% % % %
penderita n
penyakit tindak
menular

Persentase
puskesmas
yang telah
Program
mendapatkan 76, Dinas
Pengembangan 88,2 100 100
        sosialisasi 35,29%     0 47 34.282.500 35.996.625,00 37.796.456 39.686.279 100% 172.657.860 Kesehata
obat asli 24.896.000,00 4% % %
standarisasi % n
Indonesia
tanaman obat
bahan alam
indonesia

Persentase
Pembinaan dan
Program Pengawasan
Dinas
pengawasan Obat dan
        95%     - 88.854.000 - 129.000.000 - 145.000.000 - 155.000.000 - 172.000.000 - 0 Kesehata
obat dan Makanan yang
n
makanan layak ,bermutu
dan Aman
dikomsumsi

Persentase
Program
Pembinaan dan
pengawasan
Pengawasan
obat dan 62, 80, 90, 90, Dinas
Obat dan 0,00 84,8 90,48
        makanan serta 95% 71 69.777.000 0 20 65.000.000 70.000.000 48 85.000.000 48 80.000.000 300.000.000 Kesehata
Makanan yang % 0% %
pengendalian % % % % n
layak ,bermutu
kesehatan
dan Aman
makanan
dikomsumsi
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program
Persentase 65, Dinas
Standarisasi 100 86,9 100 100
        puskesmas 0 - 0 325.562.000 22 74.555.000 78.282.750 82.196.888 86.306.732 100% 646.903.370 Kesehata
Pelayanan % 6% % %
terakreditasi % n
Kesehatan

Program
Persentase
kemitraan Dinas
penduduk yang 74 100 90 46.171.009.393 95 100 100
        peningkatan 51% 33.366.997.970 48.973.769.012,01 47.471.005.149,09 49.171.009.395,20 45.171.009.394,06 100% 236.957.802.344 Kesehata
menjadi peserta % % % ,83 % % %
pelayanan n
JKN
kesehatan

Persentase
Program
Cakupan
pencegahan
penemuan dan Dinas
dan 100 100
        penanganan 100% 256.310.000 422.794.000   0   0   0   0   422.794.000 Kesehata
penanggulanga % %
penderita n
n penyakit
penyakit
menular
menular

Presentase desa
yang
Program
melaksanakan 67, 82, Dinas
pengembangan 100 92,2 100 100
        STBM 63,11% 96 44.562.000 136.505.000 52 124.060.000 158.000.000 162.000.000 163.002.000 100% 350.267.000 Kesehata
lingkungan % 3% % %
(Sanitasi Total % % n
sehat
Berbasis
Masyarakat)

Program Persentase Dinas


100 6,4 6,2
        perbaikan gizi Prevalensi Gizi 13 6,8 119.583.000 64.367.500 106.817.500 96.448.225 5% 100.203.000 5% 105.203.000 5% 390.039.225 Kesehata
% % %
masyarakat Buruk n

Program Persentase
Peningkatan Cakupan Dinas
72 100 76 77 78 78
        Pelayanan pelayanan 69% 106.205.000 12.910.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 25.000.000 78% 817.794.125 Kesehata
% % % % % %
Kesehatan kesehatan anak n
Anak Balita balita
Angka AK AK
Program
Keselamatan I .... I .... AK AK AK AK
Peningkatan AKI 3 Dinas
Ibu Saat AKI 9 ..... ..... I6 I4 I3 I3
        keselamatan   127.722.500 228.742.500 197.278.125 191.902.000 275.671507 AKB 932.606.625 Kesehata
Melahirkan dan AKB 10 AK AK AK AK AK AK
ibu melahirkan 4 n
Angka B ... B ... B7 B6 B5 B4
dan anak
Kematian Bayi ..... .....
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program
Peningkatan Dinas
Cakupan 100 53 54 56 56
        Pelayanan 30,87 51 57.606.000 15.000.000 53.000.000 57.000.000 60.000.000 68.000.000 56% 202.000.000 Kesehata
pelayanan usila % % % % %
Kesehatan n
Lansia
Program
Peningkatan Persentase
Dinas
mutu Penduduk yang 30 32 34 36
                50.000.000.000 50.000.000.000 51.000.000,000 52.000.000.000 55.550.000.000 36% 208.550.000 Kesehata
pelayanan memanfaatkan % % % %
n
kesehatan rumah sakit
PPK/BLUD
Program
peningkatan
dan Dinas
        pengembangan           63.737.000   0   0   0   0   63.737.000 Kesehata
pengelolaan n
keuangan
daerah

Program Persentase
Pelayanan wilayah DTPK
Kesehatan yang 14, 28, 28, Dinas
14,2 28,57
        Kawasan melaksanakan     0   0 29 29.596.500 34.596.500 57 44.596.500 57 49.596.500 158.386.000 Kesehata
9% %
Terpencil dan pelayanan % % % n
Sangat kesehatan
Terpencil bergerak

Persentase
puskesmas
Program
yang 26, 52, 65, Dinas
Pelayanan 34,7 65,22
        melakukan     0   0 09 125.400.000 124.256.300 17 115.000.000 22 119.000.000 483.656.300 Kesehata
Kesehatan 8% %
pelayanan % % % n
Tradisional
kesehatan
tradisional

Persentase
34, 69, Dinas
Pembinaan dan 43,4 100
                0 78 57 100% Kesehata
Pengawasan 8% %
Program % % n
Alat Kesehatan
Pembinaan dan
Pengawasan 337.900.000 236.914.000 225.000.000 220.000.000 821.814.000
Alat Kesehatan
dan PKRT Persentase
Dinas
Pembinaan dan 100 100 100 100
                  100% Kesehata
Pengawasan % % % %
n
PKRT
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Persentase
Peningkatan Peningkatan
dan dan
Pengembangan Pengembangan 75, 90, Dinas
84,8 100
        Mutu Mutu     0   0 76 167.650.000 164.106.500 91 175.606.500 180.606.500 100% 379.150.000 Kesehata
5% %
Sumberdaya Sumberdaya % % n
Manusia Manusia
Kesehatan dan Kesehatan dan
Fasyankes Fasyankes

Persentase
Program Puskesmas
65, Dinas
Pelayanan yang 86,9 100 100
            0   0 22 718.491.000 717.741.000 709.633.000 709.653.000 100% 56.248.914.000 Kesehata
Kesehatan memberikan 6% % %
% n
Primer Pelayanan
sesuai Standar

Persentase
Program Upaya Dinas
Cakupan 65 100 85 95 100 100
        Kesehatan 55% 15.747.863.480 26.384.566.891 16.529.693.000 16.819.312.770 17.138.992.136 16.182.963.888 100% 39.652.148.682 Kesehata
kunjungan % % % % % %
Masyarakat n
puskesmas

Program
Promosi Persentase Dinas
95 100 97 98 99 99
        kesehatan dan Cakupan desa 94,20% 304.299.000 0 255.000.000 407.000.000 455.000.000 495.000.000 99% 1.370.000.000 Kesehata
% % % % % %
pemberdayaan siaga aktif n
masyarakat

Persentase
Program
pelayanan 73, 82, 86, Dinas
Pelayanan 78,2 91,30
        Kesehatan     0   0 91 309.850.000 134.165.000 61 100.000.000 96 105.000.000 649.015.000 Kesehata
Kesehatan 6% %
Rujukan Sesuai % % % n
Rujukan
Standar

Presentase
peningkatan
Program
pelayanan Dinas
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        aparatur dan 100% 2.242.136.750 5.207.021.000 5.575.132.400 5.859.405.188 6.139.405.188 5.689.405.188 100% 28.470.368.964 Kesehata
Administrasi % % % % % %
kelancaran n
perkantoran
pelaksanaan
tugas kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
meningkatnya
Peningkatan Dinas
sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 1.259.900.000 7.786.701.000 1.030.000.000 1.039.250.000 1.048.962.500 1.109.160.625 100% 12.014.074.125 Kesehata
prasarana % % % % % %
Prasarana n
kantor tugas
Aparatur
kantor

Persentase
Program
pelayanan Dinas
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        aparatur dan 100% 102.300.000 238.200.000 237.700.000 237.700.000 237.700.000 135.000.000 100% 1.086.300.000 Kesehata
Disiplin % % % % % %
kelancaran n
Aparatur
tugas kantor

Program Persentase
Peningkatan ketersediaan
Pengembangan data untuk
Sistem penyusunan Dinas
100 100 100 100 100 100
        Perencanaan Perencanaan 100% 361.087.000 437.015.900 428.831.050 444.529.225 439.529.225 408.582.325 100% 2.158.487.725 Kesehata
% % % % % %
Pelaporan Pelaporan n
Pencapaian Pencapaian
Kinerja dan Kinerja dan
Keuangan Keuangan

Cakupan tenaga
Program kesehatan yang
peningkatan mengikuti Dinas
100 100 100 100 100 100
        kapasitas pendidikan dan 100% 288.073.500 785.757.700 125.450.200 99.171.200 99.171.200 87.000.000 100% 1.196.550.300 Kesehata
% % % % % %
sumber daya pelatihan sesuai n
aparatur kebutuhan
prioritas

PENATAAN 32.441.910.500
  1 4         14.627.091.601   51.807.276.884,62     23.600.000.000,00   23.600.000.000,00   20.700.000.000,00   152.149.187.384,62  
RUANG ,00

Program Jumlah Dinas


        Perencanaan Dokumen 1 1 578.587.500 7 518.797.000 7 564.278.000 7 650.000.000 7 650.000.000 7 550.000.000 7 2.933.075.000 Tata
Tata Ruang RDTRK Ruang
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Dinas
....... 100 100 100 100 100
        Pemanfaatan jumlah survei 360 38.275.000 21.928.000 25.968.500 25.000.000 25.000.000 25.000.000 100% 122.896.500 Tata
Lokasi % % % % %
Ruang Ruang

Persentase
Program
terlaksananya Dinas
Pengendalian ..... % 100 100 100 100 100
        pengendalian     44.923.500 17.710.000 25.000.000 30.000.000 40.000.000 100% 157.633.500 Tata
Pemanfaatan ketaatan % % % % %
pemanfaatan Ruang
Ruang
ruang

Presentase
peningkatan
Program
pelayanan Dinas
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        aparatur dan 100% 304.933.000 2.160.932.500 2.066.083.500 2.428.620.000 2.380.000.000 2.500.000.000 100% 11.535.636.000 Tata
Administrasi % % % % % %
kelancaran Ruang
Perkantoran
pelaksanaan
tugas kantor

Persentase
Peningkatan meningkatnya
Dinas
Sarana dan sarana dan 100 100 100 100 100 100
        100% 1.805.059.101 27.193.610.416 20.605.465.500 788.000.000 1.070.000.000 1.070.000.000 100% 50.727.075.916 Tata
Prasarana prasarana % % % % % %
Ruang
Aparatur kantor tugas
kantor

Persentase
Program
pelayanan Dinas
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        aparatur dan 100% 26.100.000 76.300.000 94.540.000 100.380.000 104.000.000 120.000.000 100% 495.220.000 Tata
Disiplin % % % % % %
kelancaran Ruang
Aparatur
tugas kantor

Meningkatnya
mutu dan
Program
pengembangan
Peningkatan Dinas
SDM bidang 100 100 100 100 100 100
        Kapasitas 100% 15.000.000 100.000.000 100.000.000 150.000.000 100.000.000 100.000.000 100% 550.000.000 Tata
pendidikan dan % % % % % %
Sumber Daya Ruang
melaksanakan
Aparatur
tugas umum
pemerintahan
Program Persentase
Dinas
Peningkatan ketepatan 100 100 100 100 100 100
        100% 24.750.000 237.565.500 27.862.500 33.000.000 32.500.000 34.000.000 100% 364.928.000 Tata
Pengembangan waktu % % % % % %
Ruang
Sistem penyampaian
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Perencanaan
Pelaporan
Capaian laporan
Kinerja dan
Keuangan

Persentase
Program
Tersedianya
Pembangunan 167 15, 24, 14, Dinas
Saluran Air 24,2 21,2
        saluran 61% 75, 1.165.000.000 3.134.609.573,62 97 2.216.970.000 2.700.000.000 33 3.000.000.000 19 2.000.000.000 100% 13.051.579.574 Tata
buangan dan 0% 9%
Drainase / 36 % % % Ruang
pegendalian air
Gorong gorong
buangan

Persentase
Program
Jumlah
Pengembangan
Pelayanan Air Dinas
Kinerja 88,6 2,4 2,85 2,8 3,2
        Minum dan     3.577.387.000 4.082.274.000 4.082.274.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.700.000.000 100% 15.864.548.000 Tata
Pengelolaan 1% 9% % 5% 0%
Pengelolaan Ruang
Air minum dan
Sanitasi dalam
Air limbah
Kondisi Baik

Program Persentase
12, 26, 21, Dinas
Pembangunan panjang jalan 18,4 21,0
        65,05%   6.500.000.000 2.197.494.000 90 1.533.751.500 2.500.000.000 56 3.158.500.000 03 2.500.000.000 100% 11.889.745.500 Tata
Infrastruktur lingkungan 8% 3%
% % % Ruang
Perdesaan yang tebangun

Persentase
Program
terlaksananya
Fasilitasi dan
fasilitasi dan
Penyelenggaraa Dinas
Penyelenggaraa 100 100 100
        n Bangunan         0   0 10.700.000.000 9.550.000.000 7.911.000.000 100% 28.161.000.000 Tata
n Bangunan % % %
dan Ruang
dan
Lingkungan
Lingkungan
Gedung
Gedung

Persentase
Peningkatan
Pembangunan
33 Dinas
dan 100
        Program UPTD Desa/Kel     10.364.871.345,00 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 10.364.871.345 Tata
Pemeliharaan %
. Ruang
Sarana
Penerangan
Jalan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program Dinas
Ruang Terbuka 0,0 100 100 100 100 100
        Pengelolaan 87,50% 592.000.000 550.262.550 639.863.500 400.000.000 400.000.000 450.000.000 100% 2.440.126.050 Tata
Hijau Yang 65 % % % % %
RTH Ruang
Dikelola

Persentase
Program Dinas
Pembinaan dan 100 100 100 100 100
        Pembinaan       1.123.708.500 467.143.500 600.000.000 600.000.000 700.000.000 100% 3.490.852.000 Tata
Pengembangan % % % % %
Jasa Kontruksi Ruang
Jasa Kontruksi

PEKERJAAN 200.913.688.41 123.943.355.50


  1 3           153.816.402.170     93.736.143.125   89.236.143.125   94.236.143.125   755.881.875.460  
UMUM 5 1

Rasio Jaringan 80,40


        6 5,1 1,8 1,6 2,5 4 21
Irigasi KM
Program
pengembangan
dan
pengelolaan Luas irigasi Dinas
jaringan irigasi, Kabupaten 8.888 18.387.545.102 21.937.017.732 104 8.500.000.000 151 29.000.000.000 151 26.296.268.481 151 34.059.840.000 138.180.671.315 Pekerjaan
        300 850 6730
rawa dan dalam kondisi HA 1 3 3 3 Umum
jaringan baik
pengairan
lainnya
Jumlah
        Bendung yang 0 Buah 0 0 0 4 2 1 7
dibangun

Program
Jumlah Dinas
penyediaan dan
        tersedianya 30 L/dtk 0 0 0 0 0 0 0 0 2,3 1.900.000.000 1,9 1.841.934.744 4,2 3.741.934.744 Pekerjaan
pengelolaan air
debit air baku Umum
baku

Program Jumlah Panjang


Dinas
Pembangunan Turap/Talud/Br
        23 KM 4 8.961.415.175 6 11.912.008.866 1,9 3.103.031.501 2 3.120.000.000 0,8 1.200.000.000 0,5 755.477.954,70 15,2 29.051.933.496,70 Pekerjaan
turap/ talud/ onjong yang
Umum
bronjong terbangun
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Panjang saluran
pembuang/sung
13, 13,
        ai yang di 139 KM 10 20 12,5 6,9 76,9
6 9
keruk/dibersiha
n
Peningkatan
partisipasi
masyarakat
        0 KEG 0 0 1 1 1 1 4
dalam
penanggulanga
n banjir
Panjang
Program tanggul Dinas
pengendalian pemecah 3.822.637.300 6.670.724.966 3.789.727.400 2.280.000.000 2.535.478.047,70 1.686.678.047,70 20.785.245.761,40 Pekerjaan
0,475 0,4 0,2 0,1
        banjir ombak / 0,3 0,5 0,25 2 Umum
KM 9 8 8
pengaman
pantai yang
akan dibangun
Pembangunan
Reservoir
        0 UNIT 0 0 2 1 1 1 5
pengendali
banjir
Peningkatan
pembangunan
        pusat-pusat 0 UNIT 0 0 2 0 1 1 4
pengendali
banjir
Program
pengembangan, Jumlah
pengelolaan, pembangunan
Dinas
dan konservasi embung dan
        0 UNIT 0 0 80 5.241.283.901 80 600.000.000 90 600.000.000 95 500.000.000 100 500.000.000 100 7.441.283.901 Pekerjaan
sungai, danau, bangunan
Umum
dan sumber penampung air
daya air lainnya
Lainnya
Program
Jumlah Panjang Dinas
Pembangunan 583,65
        jalan yang 30 67.104.931.624 15 33.370.000.000 4 15.642.100.000 3 13.326.710.000 2 9.150.000.000 2 6.550.000.000 56 145.143.741.624 Pekerjaan
Jalan dan KM
dibangun Umum
Jembatan
Jumlah Panjang
1645
        jembatan yang 300 300 600 400 300 200 2100
Meter
dibangun
Program Jumlah Panjang
Dinas
Rehabilitasi/Pe jalan yang 583,65
        35 57.618.777.300 23 37.750.000.000 2 35.946.870.000 3 12.952.547.500 14 23.788.382.363 10 20.297.382.363 87 188.353.959.526 Pekerjaan
meliharaan direhab/diPelih KM
Umum
Jalan dan ara
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Jumlah Panjang
jembatan yang 1645 336 106, 77,
        Jembatan 550 232 26 992
direhab/dipelih Meter ,4 7 7
ara
Program
Jumlah Panjang Dinas
Peningkatan 583,65
        jalan yang 30 43.233.717.726 20 31.700.000.000 7 51.302.320.000 8 25.769.280.000 6 18.000.000.000 8 23.500.000.000 79 193.505.317.726 Pekerjaan
Jalan dan KM
ditingkatkan Umum
Jembatan
Program
Jumlah Dinas
Pembangunan 114,59
        Panjang jalan 0 0 0 0 0 1.213.710.000 4 2.724.710.000 4 3.519.434.744 6 3.221.934.744 14 10.679.789.488 Pekerjaan
Infrastruktur Km
yang dibangun Umum
Perdesaan

Jumlah 1
        Program dokumen data Dokume 1 1 1 1 0 1 5
Pembangunan base jalan n
Dinas
Sistem
0 350.000.000 472.500.000 374.710.000 0 100.000.000 1.297.210.000 Pekerjaan
Informasi/Data
Umum
Base Jalan dan Jumlah
        Jembatan dokumen data 0 0 0 1 0 0 0 1
base jembatan

Jumlah
Pengadaan Alat
        0 Unit 0 2 3 1 2 1 7
berat yang siap
Program pakai
peningkatan Dinas
sarana dan 198.162.500 3.300.000.000 1.249.475.000 2.054.042.500 1.058.869.489 563.869.489 8.424.418.978 Pekerjaan
Jumlah alat
prasarana Umum
berat yang
        kebinamargaan 0 Unit 2 2 3 2 2 2 11
direhab/dipelih
ara

Program
Peningkatan
Peningkatan
Layanan
Layanan
Administrasi Dinas
Administrasi 100 100 100 100 100 100
        Perkantoran 100% 884.556.188 994.948.705 1.024.910.800 955.001.125 954.068.000 798.946.191 100% 5.612.431.009 Pekerjaan
Perkantoran % % % % % %
Umum
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program
Peningkatan
Peningkatan
Sarana dan
Sarana dan Dinas
Prasarana 100 100 100 100 100 100
        Prasarana 100% 357.918.000 306.418.000 870.760.300 227.000.000 44.500.000 35.937.591 100% 1.842.533.891 Pekerjaan
aparatur % % % % % %
aparatur Umum

Program
Peningkatan Peningkatan
Dinas
Dispilin Dsipilin 100 100 100 100 100 100
        100% 108.000.000 55.000.000 119.000.000 153.000.000 150.000.000 150.000.000 100% 735.000.000 Pekerjaan
Aparatur Aparatur % % % % % %
Umum

Program
Peningkatan
Peninrgkatan Dinas
Sumber daya 100 100 100 100 100 100
        Sumber daya 100% 100.000.000 70.000.000 73.740.000 75.000.000 50.000.000 50.000.000 100% 418.740.000 Pekerjaan
aparatur % % % % % %
aparatur Umum

Program
Peningkatan Peningkatan
Pengembangan Pengembangan
Sistem Sistem
Pelaporan Perencanaan Dinas
100 100 100 100 100 100
        Capaian Pelaporan 100% 136.027.500 159.000.000 35.210.500 124.142.000 89.142.000 124.142.000 100% 667.664.000 Pekerjaan
% % % % % %
Kinerja Capaian Umum
&Keuangan Kinerja
&Keuangan

PERUMAHAN
23.652.776.000
  1 5   DAN       0   4.006.574.338,08     23.350.000.000,00   23.100.000.000,00   23.100.000.000,00   97.209.350.338,08  
,00
PEMUKIMAN

DinasPer
Program Persentase
45, 62, umahan
Pengelolaan Pengelolaan 47,7 75,0 87, 100
        39,04% 27   596.600.000 64 2.095.600.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 100% 8.692.200.000 dan
Areal Areal 6% 9% 55 %
% % Pemukim
Pemakaman Pemakaman
an
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase DinasPer
Program
Terciptanya umahan
Lingkungan 100 100 45, 100 100 100
        Lingkungan 0 0 531.440.000 4.163.497.000 2.375.000.000 2.350.000.000 2.350.000.000 100% 11.769.937.000 dan
Sehat % % 5 % % %
Perumahan Pemukim
Perumahan
Yang Sehat an

Persentase DinasPer
Program Pengembangan 81, umahan
81,1 0,0 0,0
        Pengembangan Jumlah 81,05% 15 0 1.683.750.000 0 2.756.876.000 0 1.781.250.000 1.762.500.000 1.762.500.000 85 9.746.876.000 dan
9% 14 05
Perumahan Perumahan % Pemukim
Layak Huni an

DinasPer
Persentase
Program umahan
Pengembangan 100 100 100 100 100
        Pengembangan       0 1.474.300.000 1.036.000.000 1.003.000.000 1.003.000.000 100% 4.516.300.000 dan
Jumlah PSU % % % % %
PSU Kawasan Pemukim
Kawasan
an

DinasPer
Program Persentase umahan
100 100 100 100
        Penerangan Penerangan         0 9.658.400.000 12.375.500.000 12.243.000.000 12.243.000.000 100% 46.519.900.000 dan
% % % %
Lampu Jalan Lampu Jalan Pemukim
an

Program Persentase
DinasPer
Pembangunan Pembangunan
74, 91, umahan
Saluran/Draina Saluran/Drainas 67,7 82,9 100
        66,17%   0 370.600.000 16 916.691.200 1.187.500.000 46 1.175.000.000 1.175.000.000 79,74 4.824.791.200 dan
se Gorong- e Gorong- 8% 1% %
% % Pemukim
gorong gorong
an
Perumahan Perumahan

DinasPer
Program Persentase
umahan
Pemberdayaan Terciptanya 100 100 100 100
                0 1.100.000.000 593.750.000 587.500.000 587.500.000 500% 2.868.750.000 dan
Komunitas Komunitas % % % %
Pemukim
Perumahan Perumahan
an
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

DinasPer
Program Persentase
umahan
Pelayanan pelayanan 100 100 100 100 100
        100%     402.469.338,08 1.013.275.800 1.301.000.000 1.321.000.000 1.333.000.000 100% 5.370.745.138 dan
Administrasi administrasi % % % % %
Pemukim
Perkantoran perkantoran
an

Program Persentase DinasPer


Peningkatan Meningkatnya umahan
100 100 100 100 100
        Sarana dan Sarana dan 100%     262.000.000 315.200.000 345.000.000 332.000.000 345.000.000 100% 1.599.200.000,00 dan
% % % % %
Prasarana Prasarana Pemukim
Aparatur Aparatur an

DinasPer
Program Persentase
umahan
Peningkatan Peningkatan 100 100 100 100 100
        100%     43.000.000 67.300.000 175.000.000 145.000.000 120.000.000 100% 550.300.000,00 dan
Disiplin Disiplin % % % % %
Pemukim
Aparatur aparatur
an

Program Persentase DinasPer


Peningkatan Peningkatan umahan
100 100 100 100 100
        Kapasitas Kapasitas 100%     15.000.000 78.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000 100% 543.000.000,00 dan
% % % % %
Sumber Daya Sumber Daya Pemukim
Aparatur Aparatur an

Program
Persentase
Peningkatan
Peningkatan
Pengembangan
Pengembangan DinasPer
Sistem
Sistem umahan
Perencanaan, 100 100 100 100 100
        Perencanaan, 100%     101.715.000 13.636.000 30.000.000 31.000.000 31.000.000 100% 207.351.000,00 dan
Pelaporan % % % % %
Pelaporan Pemukim
Capaian
Capaian an
Kinerja dan
Kinerja dan
Keuangan
Keuangan

Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan


  1 6                              
Masyarakat

3.095.115.000,
    1   SATPOL PP       3.361.013.151   2.712.646.320,65     3.457.686.000,00   3.700.886.000,00   4.463.686.000,00   17.430.019.320,65  
00
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
Penyelesaian
Peningkatan
Pelanggaran 100 100 100 100 100 SATPOL
        Kualitas - - 0 38.846.000 88.785.000 157.000.000 172.000.000 200.000.000 100% 656.631.000
Perda dan % % % % % PP
Produk Hukum
Peraturan
Daerah
Kepala Daerah

Persentase
Program Meningkatnya
Peningkatan Kualitas
55 100 100 100 100 SATPOL
        Keamanan dan Pelayanan 51% 1.961.960.000 1.876.424.000 2.068.690.000 s 2.085.000.000 2.245.200.000 2.572.500.000 100% 10.847.814.000
% % % % % PP
Kenyamanan Keamanan dan
Lingkungan Kenyamanan
Lingkungan

Program
Persentase
Pemeliharaan
terlaksananya
Kantrantibmas
pemeliharaan 100 SATPOL
        dan 80% 516.895.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0
kantrantibmas % PP
Pencegahan
dan pencegahan
Tindak
tindak kriminal
Kriminal

Persentase
Program
Pemberdayaan
Pemberdayaan
Masyarakat
Masyarakat 100 100 100 100 100 SATPOL
        untuk menjaga - - 8.440.000 125.372.500 179.760.000 268.686.000 298.686.000 308.686.000 100% 1.181.190.500
Untuk Menjaga % % % % % PP
Ketertiban dan
Ketertiban dan
Keamanan
Keamanan
Pemilukada
Jumlah
Program 10
peningkatan 10
Peningkatan 7 Kali Kali
Pemberantasan Kali SATPOL
        Pemberantasan Ketertiba Ket 36.245.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 0
Peredaran Ketert PP
Penyakit n erti
Minuman iban
Masyarakat ban
Keras
Persentase
Pengawasan
Peredaran
Program Rokok Ilegal
Pengawasan dan Penegaan 69 100 100 100 100 100 SATPOL
        - 148.880.000 250.000.000 150.000.000 250.000.000 200.000.000 200.000.000 100% 1.050.000.000
Peredaran Hukum % % % % % % PP
Rokok Ilegal Larangan
Merokok di
tempat-tempat
tertentu
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Jumlah
Peraturan
Program
Daerah tentang
Penataan 1
Penyelenggaraa 1 SATPOL
        Peraturan - Per 103.175.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 0
n Ketertiban Perda PP
Perundang- da
Umum dan
undangan
Ketentraman
Masyarakat

Persenetase
Peningkatan
Program
Pelayanan
Pelayanan 100 100 100 100 100 100 SATPOL
        Aparatur dan 100% 114.168.150 221.433.820,65 234.180.000 249.332.000 268.132.000 261.057.000 100% 1.234.134.820,65
Administrasi % % % % % % PP
Kelancaran
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan
Sarana dan 100 100 100 100 100 100 SATPOL
        Sarana dan 100% 137.100.000 50.070.000 160.900.000 176.468.000 220.468.000 507.268.000 100% 1.115.174.000,00
Prasarana % % % % % % PP
Prasarana
Kantor tugas
Aparatur
Kantor
Persentase
terpenuhinya
kebutuhan
Program seragam
Peningkatan personil satpol 100 100 100 100 100 100 SATPOL
        85% 140.800.000 28.750.000 92.150.000 91.700.000 99.500.000 103.675.000 100% 415.775.000,00
Disiplin PP dalam % % % % % % PP
Aparatur rangka
kedisiplinan
penggunaan
seragam
Meningkatnya
mutu dan
Program
pengembangan
Peningkatan
SDM bidang 100 100 100 200 100 100 SATPOL
        Kapasitas 85% 140.800.001 14.265.000 85.250.000 95.000.000 110.000.000 220.000.000 200% 524.515.000,00
pendidikan dan % % % % % % PP
Sumber Daya
melaksanakan
Aparatur
tugas umum
pemerintahan
        Program Persentase 100% 100 52.550.000 100 107.485.000 100 35.400.000 100 84.500.000 100 86.900.000 100 90.500.000 100% 404.785.000,00 SATPOL
Peningkatan Ketepatan % % % % % % PP
Pengembangan Waktu
Sistem Penyampaian
Perencanaan Laporan
Pelaporan
Capaian
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kinerja dan
Keuangan
Kantor
Kesatuan
    2         666.460.950   611.233.932,70   454.400.000,00   1.200.000.000,00   1.500.000.000,00   1.000.000.000,00   5.464.825.740,20  
Bangsa dan
Politik
Persentase
Program Terciptanya Kantor
Peningkatan Kondisi Kesatuan
100 100 100 100 100 100
        Keamanan dan Keamanan dan 100% 236.146.000 202.740.000 60.635.000 493.580.000 493.080.000 453.480.000 100% 1.939.661.000 Bangsa
% % % % % %
Kenyamanan Kenyamanan dan
Lingkungan Lingkungan Politik
Yang Kondusif

Persentase
Kantor
Program terciptanya rasa
Kesatuan
Pengembangan persatuan dan 100 100 100 100 100 100
        100% 62.200.000 25.100.000 44.789.000 100.620.000 102.620.000 57.000.000 100% 392.329.000 Bangsa
Wawasan kesatuan % % % % % %
dan
Kebangsaan bangsa
Politik
dimasyarakat

Persentase
Program Kantor
terciptanya rasa
Kemitraan Kesatuan
persatuan dan 100 100 100 100 100 100
        Pengembangan 100% 35.050.000 28.500.000 24.135.000 85.730.000 81.000.000 66.000.000 100% 320.415.000 Bangsa
kesatuan % % % % % %
Wawasan dan
bangsa
Kebangsaan Politik
dimasyarakat
Persentase
dialog politik
masyarakat Kantor
Program
sesuai dengan Kesatuan
Pendidikan 100 100 100 100 100 100
        nilai-nilai 100% 115.450.000 46.711.432,70 50.225.000 171.120.000 384.810.000 78.000.000 100% 846.316.433 Bangsa
Politik % % % % % %
keadilan dan dan
Masyarakat
demokrasi yang Politik
berkedaulatan
rakyat

Kantor
Program Persentase
Kesatuan
Pelayanan terlaksananya 100 100 100 100 100 100
        100% 149.780.000 180.805.000 207.772.000 251.220.000 260.000.000 251.220.000 100% 1.300.797.000 Bangsa
Administrasi administrasi % % % % % %
dan
Perkantoran perkantoran
Politik
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Kantor
Persentase
Peningkatan Kesatuan
lancarnya 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 51.909.057,50 31.250.000 52.244.000 55.550.000 119.500.000 40.000.000 100% 350.453.058 Bangsa
sarana dan % % % % % %
Prasarana dan
prasarana
Aparatur Politik

Persentase
Kantor
Program tersedianya
Kesatuan
Peningkatan pakaian dinas 100 100 100 100 100 100
        100% 9.000.000 5.400.000 5.400.000 12.150.000 19.450.000 15.300.000 100% 66.700.000 Bangsa
Disiplin beserta % % % % % %
dan
Aparatur perlengkapanny
Politik
a

Meningkatnya
mutu dan
Program Kantor
pengembangan
Peningkatan Kesatuan
SDM bidang 100
        Kapasitas 100% 9.000.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 Bangsa
pendidikan dan %
Sumber Daya dan
melaksanakan
Aparatur Politik
tugas umum
pemerintahan
Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase Kantor
Sistem tersedianya Kesatuan
100 100 100 100 100 100
        Perencanaan dokumen yang 100% 39.656.750 90.727.500 9.200.000 30.030.000 39.540.000 39.000.000 100% 248.154.250 Bangsa
% % % % % %
Pelaporan akuntabel dan dan
Capaian transparan Politik
Kinerja dan
Keuangan
BADAN
PENANGGUL
    3         6.892.466.000   5.227.263.075   3.952.355.000   4.000.000.000   4.000.000.000   4.000.000.000   27.610.064.574,90  
ANGAN
BENCANA
Program Badan
Persentase
Perencanaan Penanggu
menurunnya 100
        Pembangunan 100% 78.006.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 78.006.000 langan
kejadian %
Daerah Rawan Bencana
bencana
Bencana Daerah
        Program Persentase 34,46% 33 115.035.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 33% 115.035.000 Badan
Pengembangan menurunnya % Penanggu
Data/Informasi kejadian langan
bencana Bencana
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Daerah
Program
Peningkatan Badan
Kualitas dan Penanggu
100
        Akses   100% 115.392.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 115.392.000 langan
%
Informasi Bencana
Penanggulanga Daerah
n Bencana
Program
Badan
Pencegahan
Penanggu
Dini dan 100
          100% 585.996.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 585.996.000 langan
Penanggulanga %
Bencana
n Korban
Daerah
Bencana Alam
Badan
Program Penanggu
100
        pengendalian   100% 2.170.781.150 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 2.170.781.150 langan
%
banjir Bencana
Daerah
Program
Badan
Pengembangan
Penanggu
Kinerja 100
          100% 618.959.750 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 618.959.750 langan
Pengelolaan %
Bencana
Air Minum dan
Daerah
Air Limbah
Badan
Program
Penanggu
Tanggap 100
          100% 154.042.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 154.042.000 langan
Darurat Jalan %
Bencana
dan Jembatan
Daerah
Badan
Program
Persentase Penanggu
Pencegahan 20 40 60 80 100
        Desa/Kel 33% - 0 481.794.000 519.773.000 758.656.000 317.006.000 410.956.000 100% 2.488.185.000 langan
dan % % % % %
tanggu bencana Bencana
Kesiapsiagaan
Daerah
Persentase
Badan
Korban
Program Penanggu
Bencana Yang 100 100 100 100 100
        Kedaruratan 100% - 0 2.708.834.400 951.853.000 1.069.888.000 1.368.948.000 1.113.000.000 100% 7.212.523.400 langan
Menerima % % % % %
dan Logistik Bencana
Bantuan
Daerah
Logistik
Program
Capaian Badan
Peningkatan
pelayanan 0,0 Penanggu
Kesiagaan dan
        bencana 0,0011% 011 1.006.200.000   0   0   0   0   0   0 langan
Pencegahan
kebakaran % Bencana
Bahaya
kabupaten Daerah
Kebakaran
Program Persentase 85 38, 46,1 46, 46, Badan
        100% - 0 829.779.324,90 997.273.000 759.045.000 938.044.000 1.047.999.000 85% 4.572.140.325
Rehabilitasi Jumlah % 46 5% 15 15 Penanggu
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
dan
Fasilitas Pasca langan
Rekonstruksi
Bencana yang % % % Bencana
Penanggulanga
Terbangun Daerah
n Bencana
Persentase
Peningkatan Badan
Program
Pelayanan Penanggu
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 732.878.500 802.755.850 859.895.600 877.077.000 877.077.000 881.120.000 100% 4.153.726.950 langan
Administrasi % % % % % %
Kelancaran Bencana
Perkantoran
Pelaksanaan Daerah
Tugas Kantor
Persentase
Program Badan
Meningkatnya
Peningkatan Penanggu
Sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 941.613.600 82.730.000 122.825.500 216.600.000 230.100.000 253.100.000 100% 1.616.869.100 langan
Prasarana % % % % % %
Prasarana Bencana
Kantor Tugas
Aparatur Daerah
Kantor

Persentase Badan
Program
pelayanan Penanggu
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 54.900.000 90.200.000 104.000.000 104.000.000 104.000.000 104.000.000 100% 457.100.000 langan
Disiplin % % % % % %
Kelancaran Bencana
Aparatur
Tugas Kantor Daerah

Meningkatnya
mutu dan
Program Badan
pengembangan
Peningkatan Penanggu
SDM bidang 100 100 100 100 100 100
        Kapasitas 100% 119.300.000 13.500.000 143.690.000 96.800.000 96.800.000 121.800.000 100% 495.090.000 langan
pendidikan dan % % % % % %
Sumber Daya Bencana
melaksanakan
Aparatur Daerah
tugas umum
pemerintahan
Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase Badan
Sistem Ketepatan Penanggu
100 100 100 100 100 100
        Perencanaan Waktu 100% 167.278.000 217.669.500 109.270.000 65.589.000 68.025.000 68.025.000 100% 528.578.500 langan
% % % % % %
Pelaporan Penyampaian Bencana
Capaian Laporan Daerah
Kinerja dan
Keuangan

Program
Badan
Peningkatan Persentase
Penanggu
Kapasitas meningkatnya 100
        100% 32.084.000 0% 0   0   0   0   0   0 langan
Kelembagaan profesionalisme %
Bencana
Perangkat aparatur
Daerah
Daerah
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

PEMADAM
    4         0   6.750.257.196   8.381.684.000   7.248.079.000   6.816.124.000   7.449.729.000   36.645.873.196  
KEBAKARAN

Persentase
Peningkatan
Program Dinas
Pelayanan
Pelayanan 100 100 100 100 100 Pemadam
        Aparatur dan       418.866.556 633.936.500 633.936.500 569.563.500 569.563.500 100% 2.825.866.556
Administrasi % % % % % Kebakara
Kelancaran
Perkantoran n
Pelaksanaan
Tugas Kantor
Persentase
Program
Meningkatnya Dinas
Peningkatan
Sarana dan 100 100 100 100 100 Pemadam
        Sarana dan       723.324.000 911.897.000 911.897.000 1.060.004.000 1.060.004.000 100% 4.667.126.000
Prasarana % % % % % Kebakara
Prasarana
Kantor Tugas n
Aparatur
Kantor
Persentase
Program Dinas
pelayanan
Peningkatan 100 100 100 100 100 Pemadam
        Aparatur dan       217.660.000 260.300.000 260.300.000 419.080.000 419.080.000 100% 1.576.420.000
Disiplin % % % % % Kebakara
Kelancaran
Aparatur n
Tugas Kantor
Program
Peningkatan Meningkatnya
Kapasitas mutu dan
Sumber Daya pengembangan
Dinas
Aparatur SDM bidang
100 100 100 100 100 Pemadam
        pendidikan dan       15.000.000 50.000.000 50.000.000 30.000.000 30.000.000 100% 175.000.000
% % % % % Kebakara
melaksanakan
n
tugas umum
pemerintahan

Program
Peningkatan
Pengembangan
Persentase
Sistem Dinas
Ketepatan
Perencanaan 100 100 100 100 100 Pemadam
        Waktu       137.180.000 6.322.000 6.322.000 24.922.000 24.922.000 100% 199.668.000
Pelaporan % % % % % Kebakara
Penyampaian
Capaian n
Laporan
Kinerja dan
Keuangan

        Program Persentase       100 2.176.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 2.176.000 Dinas


Peningkatan meningkatnya % Pemadam
Kapasitas profesionalisme Kebakara
Kelembagaan aparatur n
Perangkat
Daerah
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
pelaksanaan
Program
pelatihan dan
Peningkatan Dinas
penyuluhan
Kesiagaan dan 12 100 100 100 100 100 Pemadam
        pencegahan dan 24 jam   5.236.050.640 6.519.228.500 5.385.623.500 4.712.554.500 5.346.159.500 100% 27.199.616.640
Pencegahan % % % % % % Kebakara
pengendalian
Bahaya n
bahaya
Kebakaran
kebakaran

9.444.625.240, 7.175.380.000,
  1 5   SOSIAL         4.781.464.010,00     7.803.797.627,00   7.962.431.672,00   7.803.797.627,00   44.154.867.436,00  
00 00
Persentase
tersedianya
Program pelayanan
Pelayanan perkantoran 100 100 100 100 100 100 Dinas
        85,00% 552.542.000 378.588.355 424.050.345 424.467.972 444.467.972 424.467.972 100% 2.648.584.616
Administrasi yang % % % % % % Sosial
Perkantoran menyeluruh,
efektif dan
efisien

Program Persentase
Peningkatan Tersedianya
100 100 100 100 100 100 Dinas
        Sarana dan sarana dan 67,50% 630.228.740 246.100.655 587.200.655 673.200.655 673.200.655 693.200.655 100% 2.872.903.275
% % % % % % Sosial
Prasarana prasarana yang
Aparatur memadai

Program
Persentase
Peningkatan 100 100 100 100 100 100 Dinas
        SDA yang lebih 26% 62.900.000 80.000.000 53.004.000 53.004.000 53.004.000 53.004.000 100% 292.016.000
Disiplin % % % % % % Sosial
disiplin
Aparatur

Program
Persentase
Peningkatan
tersedianya 100 100 100 100 100 100 Dinas
        Kapasitas 38% 64.750.000 27.320.000 55.870.000 55.870.000 55.870.000 20.870.000 100% 215.800.000
SDA yang lebih % % % % % % Sosial
Sumber Daya
profesional
Aparatur

Program
Peningkatan
Persentase
Pengembangan
Tersedianya
Sistem
laporan yang 100 100 100 100 100 100 Dinas
        Perencanaan 75% 58.750.000 74.430.000 40.015.000 82.390.000 40.015.000 13.525.000 100% 250.375.000
lebih baik, % % % % % % Sosial
Pelaporan
selesai tepat
Capaian
waktu
Kinerja dan
Keuangan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Program
Pemberdayaan
Fakir Miskin,
Persentase
Komunitas
Meningkatnya
Adat Terpencil 44, 48, 53, 56,
kesejahteraan 46,3 50,9 Dinas
        (KAT) dan 9,11% 37 1.132.682.500 1.301.500.000 58 1.852.565.000 2.220.665.000 75 2.305.415.000 63 2.263.040.000 100% 11.075.867.500
fakir miskin, 1% 9% Sosial
Penyandang % % % %
KAT dan
Masalah
PMKS lainnya
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
lainnya

Persentase
Program 12, 42, 74, 100%
Keterampilan 30,2 45,6 100 Dinas
        Pembinaan 28% 10 0 73.325.000 82 59.625.000 71.300.000 81 71.300.000 71.300.000 250 346.850.000
dan Bakat bagi 2% 5% % Sosial
Anak Terlantar % % % Orang
Anak Terlantar

Program Persentase
100%
Pelayanan dan Terwujudnya 18, 52, 90, 100
36,1 72,2 111.03 Dinas
        Rehabilitasi Layanan 0,70% 07 48.000.000 55.000.000 21 42.850.000 42.850.000 36 42.850.000 ,00 42.850.000 274.400.000
4% 8% 5 Sosial
Kesejahteraan Kesejahteraan % % % %
Orang
Sosial Soaisl

Program Persentase
Pembinaan adanya
Para perubahan 16, 20,
4,2 6,64 9,0 11,3 Dinas
        Penyandang sikap mental 7% 49.000.000 60.000.000 39.300.000 39.300.000 14 39.300.000 89 39.300.000 100% 266.200.000
7% % 2% 9% Sosial
Cacat/Disabilit bagi % %
asi dan Eks penyandang
Trauma cacat/disabilitas
Program
Pembinaan Eks Persentase
Penyandang pemulihan rasa
Penyakit Sosial percaya diri dan 23, 40, 48,
7,9 15,8 31,6 Dinas
        (Eks peningkatan 60% 123.500.000 150.000.000 72 99.700.000 104.700.000 93 104.700.000 43 104.700.000 100% 687.300.000
0% 1% 2% Sosial
Narapidana, ekonomi bagi % % %
PSK, Narkoba eks penyandang
dan Penyakit penyakit social
Sosial Lainnya)
        Program Persentase 67,28% 75 6.353.247.000 100 1.779.200.000 100 3.535.210.000 100 3.440.925.000 100 3.498.925.000 100 3.444.155.955 100% 22.051.662.955 Dinas
Peningkatan kebutuhan % % ,00 % % % Sosial
Nilai-Nilai masyarakat %
Sosial akan sarana
Keagamaan ibadah yang
memadai serta
meningkatnya
syiar agama
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Persentase
Pemberdayaan Pelayanan dan
Kelembagaan pemberian
100 100 100 100 100 100 Dinas
        Kesejahteraan bantuan bagi 2,45% 327.100.000 506.000.000 311.390.000 520.525.000 558.784.045 558.784.045 100% 2.782.583.090
% % % % % % Sosial
Sosial lembaga
kemasyarakatan

Persentase
kualitas dan
keterampilan
Program
anggota tagana,
Peningkatan
cepatnya
Kualitas dan
informasi 100 100 100 100 100 100 Dinas
        Akses - 41.925.000 50.000.000 74.600.000 74.600.000 74.600.000 74.600.000 100% 390.325.000
bencana serta % % % % % % Sosial
Informasi
pengelolaan
Penanggulanga
bahan dasar
n Bencana
bantuan
bencana

2 2     Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar

DINAS
2.869.458.500,
  2 1   KETENAGAK     1.341.300.000   1.854.460.321,05     6.172.942.416,74   6.203.293.417,00   6.580.260.916,74   25.021.715.571,53  
00
ERJAAN
Persentase
peningkatan
Program
pelayan Dinas
Pelayanan 100 100 100 100 100
        aparatur dan - 0% 0 463.146.320,05 823.978.900 1.328.205.816,74 1.349.052.417 1.446.380.916,74 100% 5.410.764.371 Tenaga
Administrasi % % % % %
kelancaran Kerja i
Perkantoran
pelaksanaan
tugas kantor

Persentase
Program
meningkatnya
Peningkatan Dinas
sarana dan 100 100 100 100 100
        Sarana dan - 0% 0 127.760.000 338.230.100 1.249.824.000 1.237.800.000 951.200.000 100% 3.904.814.100 Tenaga
prasarana % % % % %
Prasarana Kerja i
kantor tugas
Aparatur
kantor

Persentase
Program
pelayanan Dinas
Peningkatan 100 100 100 100 100
        aparatur dan - 0% 0 69.622.000 88.000.000 151.600.000 149.600.000 219.550.000 100% 678.372.000 Tenaga
Disiplin % % % % %
kelancaran Kerja i
Aparatur
tugas kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Meningkatnya
mutu dan
Program
pengembangan
Peningkatan Dinas
SDM bidang 100 100 100 100 100
        Kapasitas - 0% 0 19.500.000 16.300.000 76.870.000 45.040.000 65.040.000 100% 222.750.000 Tenaga
pendidikan dan % % % % %
Sumber Daya Kerja i
melaksanakan
Aparatur
tugas umum
pemerintahan
Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase
Sistem ketepatan Dinas
100 100 100 100 100
        Perencanaan, waktu - 0% 0 52.034.501 14.325.000 67.637.000 67.805.000 65.785.000 100% 267.586.501 Tenaga
% % % % %
Pelaporan penyampaian Kerja i
Capaian laporan
Kinerja dan
Keuangan
Persentase
meningkatnya
Program
lapangan Dinas
Peningkatan 1,1 100 100 100 100 100
        pekerjaan dan 1,17% 200.000.000 129.502.500 278.200.000 827.749.800 1.116.350.000 1.116.350.000 100% 3.668.152.300 Tenaga
Kesempatan 7% % % % % %
meningkatnya Kerja i
Kerja
keahlian para
pencari kerja

Persentase
Program
legislasi
Penataan Dinas
rancangan 100
        Peraturan   120.000.000 - 0 - 0 - 0 - 80.000.000 - 0 0% 200.000.000 Tenaga
peraturan %
Perundang- Kerja i
perundang-
undangan
undangan

Program Persentase
Pendidikan dan tersedianya
Dinas
Pelatihan calon tenaga
        100% - 0 - 0 - 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 Tenaga
Keterampilan kerja yang
Kerja i
bagi Pencari handal dan ahli
Kerja di bidangnya

Program Persentase
Peningkatan Peningkatan Dinas
80 100 100 100 100 100
        Kualitas dan Kualitas dan 96,79% 1.021.300.000 813.495.000 1.061.377.500 1.744.669.800 1.680.000.000 2.390.000.000 100% 8.710.842.300 Tenaga
% % % % % %
Produktivitas Produktivitas Kerja i
Tenaga Kerja tenaga kerja

Program Persentase
Dinas
Perlindungan pengembangan 100 100
        60% - 0 - 0 - 0 404.200.000 165.000.000 - 0 100% 569.200.000 Tenaga
dan lembaga % %
Kerja i
Pengembangan ketenagakerjaa
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Lembaga
Ketenagakerjaa n
n
Persentase
Program
meningkatnya
Pengembangan
pemahaman
Hubungan Dinas
pelaku 100 100 100 100 100
        Industrial dan 20% - 0 179.400.000 249.047.000 322.186.000 312.646.000 325.955.000 100% 1.389.234.000 Tenaga
Hubungan % % % % %
Peningkatan Kerja i
Industrial
Jaminan Sosial
dalam
Tenaga Kerja
Perselisihan HI
Program
Peningkatan,
Persentase
Pengawasan,
meningkatnya
Perlindungan Dinas
pemahaman 0,00 0,0 0,00 0,0 0,0
        dan Penagakan 76,91% - 0 0 0 0 0 0 0 0 Tenaga
Pengusaha dan % 0% % 0% 0%
Hukum serta Kerja i
Pekerja akan
Keselamatan
pentingnya K3
dan Kesehatan
Kerja

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN 2.568.968.681, 1.628.394.500,


  2 2       1.475.134.388,25     1.999.436.882,00   1.999.436.882,00   1.999.436.882,00   9.101.839.534,25  
PERLINDUNGAN ANAK 00 00

Persentase Dinas
Peningkatan Pemberda
Program
Pelayanan yaan
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 457.638.681 347.227.388,25 300.442.500 390.466.882 535.731.882 485.218.442 100% 2.059.087.094 Perempua
Administrasi % % % % % %
Kelancaran n Dan
Perkantoran
Pelaksanaan Perlindun
Tugas Kantor gan Anak

Dinas
Program Persentase Pemberda
Peningkatan meningkatnya yaan
100 100 100 100 100 100
        Sarana dan sarana dan 100% 1.829.640.000 224.800.000 313.950.000 120.000.000 112.000.000 45.000.000 100% 815.750.000 Perempua
% % % % % %
Prasarana Prasarana n Dan
Aparatur aparatur Perlindun
gan Anak
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Dinas
Pemberda
Program Persentase
yaan
Peningkatan peningkatan 100 100 100 100 100 100
        100% 58.745.000 82.500.000 39.000.000 54.000.000 56.000.000 54.000.000 100% 285.500.000 Perempua
Disiplin disiplin % % % % % %
n Dan
Aparatur aparatur
Perlindun
gan Anak

Dinas
Program Persentase Pemberda
Peningkatan peningkatan yaan
100 100 100 100
        Kapasitas kapasitas 100% 85.000.000 0 0% 0 0% 60.000.000 20.000.000 25.000.000 100% 105.000.000 Perempua
% % % %
Sumber Daya sumber daya n Dan
Aparatur aparatur Perlindun
gan Anak

Program
Peningkatan Perssentase Dinas
Pengembangan peningkatan Pemberda
Sistem pengembangan yaan
100 100 100 100 100 100
        Perencanaan sistem 100% 57.095.000 79.787.500 59.999.500 63.000.000 66.000.000 66.000.000 100% 334.787.000 Perempua
% % % % % %
Pelaporan pelaporan n Dan
Capaian capaian kinerja Perlindun
Kinerja dan dan keuangan gan Anak
Keuangan

Dinas
Pemberda
Program Persentase
yaan
Pembinaan dan pembinaan dan 100
        100% 25.795.000   0   33.109.500   0   0   0   33.109.500 Perempua
Pengembangan pengembangan %
n Dan
Aparatur aparatur
Perlindun
gan Anak

Dinas
Program
Persentase Pemberda
Keserasian
Peningkatan yaan
Kebijakan 100 100 100 100 100
        kebijakan 100% 18.300.000 91.075.000   0 50.000.000 105.000.000 90.000.000 100% 336.075.000 Perempua
Peningkatan % % % % %
kualitas anak n Dan
Kualitas Anak
dan perempuan Perlindun
dan Perempuan
gan Anak
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Dinas
Program Persentase
Pemberda
Penguatan Jumlah
yaan
Kelembagaan kelembagaan 100 100 100 100 100
        100% - 0 29.890.000 80.500.000 0 0 0 100% 110.390.000 Perempua
Pengarusutama pengarusutama % % % % %
n Dan
an Gender dan an gender dan
Perlindun
Anak anak
gan Anak

Dinas
Program Persentase
Pemberda
Peningkatan peningkatan
yaan
Peran Serta dan peran serta dan 100 100 100 100 100
            36.755.000 385.712.500 208.725.000 334.385.000 285.000.000 256.109.220 100% 1.469.931.720 Perempua
Kesetaraan kesetaraan % % % % %
n Dan
Gender dalam gender dalam
Perlindun
Pembangunan pembangunan
gan Anak

Dinas
Program Persentase
Pemberda
Peningkatan peningkatan
yaan
Kualitas Hidup Kualitas Hidup 100 100 100 100 100
        100% 0 - 40.021.000 58.700.000 80.000.000 140.000.000 185.000.000 100% 503.721.000 Perempua
dan dan % % % % %
n Dan
Perlindungan Perlindungan
Perlindun
Perempuan Perempuan
gan Anak

Dinas
Pemberda
Program Persentase
yaan
Peningkatan peningkatan 100 100
        0% 0% 0 40.021.000 0   0   0   0   40.021.000 Perempua
Kualitas Hidup kualitas hidup % %
n Dan
Perempuan perempuan
Perlindun
gan Anak

Dinas
Persentase Pemberda
Program
Peningkatan yaan
Peningkatan 100 100 100 100 100
        Kualitas dan       0 51.420.000 30.000.000 20.000.000 0 100% 101.420.000 Perempua
Kualitas % % % % %
Kesejahteraan n Dan
Keluarga
Keluarga Perlindun
gan Anak

Program Dinas
Pengembangan Persentase Pemberda
dan Sistem Data yaan
100 100 100 100 100
        Penyusunan Informasi Yang   0   0 142.542.000 252.585.000 205.585.000 292.000.000 100% 892.712.000 Perempua
% % % % %
Data, Informasi Akurat dan n Dan
Perlindungan Berkualitas Perlindun
Perempuan, gan Anak
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Perlindungan
Anak, dan
Kesetaraan
Gender

Dinas
Pemberda
Persentase
Program yaan
Jumlah 100 100 100 100 100
        Pemenuhan 100% - 0 154.100.000 340.006.000 565.000.000 454.120.000 501.109.220 100% 2.014.335.220 Perempua
pemenuhan hak % % % % %
Hak Anak n Dan
anak
Perlindun
gan Anak

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN 9.643.985.580, 2.841.200.000,


  2 3     2.393.323.392,00     3.141.200.000,00   2.741.200.000,00   2.441.200.000,00   14.111.843.392,00  
KELUARGA BERENCANA 00 00

Dinas
Persentase
Pengenda
peningkatan
Program lian
pelayanan
Pelayanan 100 100 100 100 100 Penduduk
        aparatur dan - - 0 289.520.892 468.450.000 529.530.000 418.450.000 313.040.000 100% 2.018.990.892
Administrasi % % % % % dan
kelancaran
Perkantoran Keluarga
pelaksanaan
Berencan
tugas kantor
a
Dinas
Persentase Pengenda
Program
meningkatnya lian
Peningkatan
sarana dan 100 100 100 100 100 Penduduk
        Sarana dan -     1.322.950.000 1.370.000.000 1.373.000.000 1.281.200.000 1.257.000.000 100% 6.604.150.000
prasarana % % % % % dan
Prasarana
kantor tugas Keluarga
Aparatur
kantor Berencan
a
Dinas
Pengenda
Persentase
Program lian
pelayanan
Peningkatan 100 100 100 100 100 Penduduk
        aparatur dan       0 49.000.000 57.750.000 28.000.000 21.000.000 100% 155.750.000
Disiplin % % % % % dan
kelancaran
Aparatur Keluarga
tugas kantor
Berencan
a
Meningkatnya Dinas
Program mutu dan Pengenda
Peningkatan pengembangan lian
100 100 100 100 100
        Kapasitas SDM bidang     0 0 0 0 0 0 100% 0 Penduduk
% % % % %
Sumber Daya pendidikan dan dan
Aparatur melaksanakan Keluarga
tugas umum Berencan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Pemerintahan
a
Program
Dinas
Peningkatan
Pengenda
Pengembangan Persentase
lian
Sistem ketepatan
100 100 100 100 100 Penduduk
        Perencanaan waktu       64.652.500 30.700.000 30.700.000 30.700.000 30.700.000 100% 187.452.500
% % % % % dan
Pelaporan penyampaian
Keluarga
Capaian laporan
Berencan
Kinerja dan
a
Keuangan
Dinas
Pengenda
Persentase lian
Program
terkendalinya 100 Penduduk
        Keluarga 100% 506.740.000   516.200.000   583.175.000   772.540.000   697.540.000   610.565.000   3.686.760.000
jumlah % dan
Berencana
penduduk Keluarga
Berencan
a
Dinas
Pengenda
Program Persentase lian
Kesehatan kesehatan 100 100 100 Penduduk
        100% 21.520.000 0   39.910.000 39.910.000   39.910.000   39.910.000   181.160.000
Reproduksi reproduksi % % % dan
Remaja remaja Keluarga
Berencan
a
Dinas
Pengenda
lian
Program Persentase
Penduduk
        Pelayanan pelayanan 0% - 0   100.000.000   65.300.000   77.300.000   65.300.000   65.300.000 100% 373.200.000
dan
Kontrasepsi kontrasepsi
Keluarga
Berencan
a
Program Persentase Dinas
Pembinaan pembinaan Pengenda
Peran Serta peran serta lian
Masyarakat masyarakat 100 Penduduk
        100% 13.520.000   0   0   0       0 100% 13.520.000
Dalam dalam % dan
Pelayanan pelayanan Keluarga
KB/KR Yang KB/KR yang Berencan
Mandiri mandiri a
Program Dinas
Promosi Pengenda
        Kesehatan Ibu,     - 0   0   0   0   0 0% 0   0 lian
Bayi, dan Anak Penduduk
melalui dan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kelompok Keluarga
Kegiatan di Berencan
Masyarakat a
Dinas
Program
Pengenda
Pengembangan
lian
Pusat
Penduduk
        Pelayanan     - 0   0   0   0   0   0   0
dan
Informasi dan
Keluarga
Konseling
Berencan
KRR
a
Dinas
Program Pengenda
Persentase
Peningkatan lian
peningkatan
Penanggulanga Penduduk
        penanggulanga 0% - 0   100.000.000   76.820.000   76.820.000   52.900.000   40.000.000   346.540.000
n Narkoba, dan
n narkoba PMS
PMS Termasuk Keluarga
termasuk HIV
HIV/ AIDS Berencan
a
Program Persentase
Dinas
Pengembangan pengembangan
Pengenda
Bahan bahan
lian
Informasi informasi
Penduduk
        Tentang tentang 0% - 0   0   0   0   0   0   0
dan
Pengasuhan pengasuhan dan
Keluarga
dan Pembinaan pembinaan
Berencan
Tumbuh tumbuh
a
Kembang Anak kembang anak
Dinas
Program Persentase Pengenda
Penyiapan penyiapan lian
Tenaga tenaga 100 Penduduk
        100% 11.940.000   0   80.610.000   80.610.000   74.160.000   28.600.000   275.920.000
Pendamping pendamping % dan
Kelompok kelompok bina Keluarga
Bina Keluarga keluarga Berencan
a
Dinas
Program
Persentase Pengenda
Pengembangan
pengembangan lian
Model
model Penduduk
        Operasional 0% - 0   0   0       0   0   0
operasional dan
BKB-
BKB- Keluarga
POSYANDU-
Posyandu-Padu Berencan
PADU
a
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Dinas
Pengenda
Program
Persentase lian
Pengelolaan
peningkatan Penduduk
        dan   - 0   0   77.235.000   103.040.000   53.040.000   35.085.000   268.400.000
kualitas dan
Pengendalian
penduduk Keluarga
Penduduk
Berencan
a

4.545.132.790, 1.774.900.000,
  2 4   KETAHANAN PANGAN       1.170.615.500,00     2.405.946.690,72   2.655.946.690,72   2.140.000.000,00   11.861.570.881,44  
00 00

Program Meningkatnya
Dinas
peningkatan Skor Pola 85 88,0 90 100
        80% 337.810.000 387.399.000 141.202.000   190.000.000   255.000.000 205.000.000 100% 1.178.601.000 Ketahana
ketahanan Pangan % 0% % %
n Pangan
pangan Harapan

Program
Persentase
pemberdayaan
Meningkatnya Dinas
penyuluh 94
        Kapasitas 85% 1.182.760.000   0   0   0   0   0   1.182.760.000 Ketahana
pertanian %
Jumlah n Pangan
Perkebunan
Penyuluh
Lapangan
Program
Persentase
Peningkatan Dinas
peningkatan
        Penerapan 80% 7% 326.422.000   0   0   0   0   0   326.422.000 Ketahana
Jumlah Unit
Teknologi n Pangan
Percontohan
Pertanian
Program Persentase
Dinas
Peningkatan Jumlah 110
        77% 204.980.000   0   0   0   0   0   204.980.000 Ketahana
Kesejahteraan Kelompok di %
n Pangan
Petani Revitalisasi
Persentase
Peningkatan
Program
pelayanan Dinas
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 974.620.790 519.691.500 492.096.200 598.946.690,72 610.946.690,72 568.000.000 100% 2.789.681.081,44 Ketahana
Administrasi % % % % % %
Kelancaran n Pangan
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor
Persentase
Program
meningkatnya
Peningkatan Dinas
Sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 1.423.965.000 167.620.000 406.498.800 585.000.000 560.000.000 388.000.000 100% 2.107.118.800 Ketahana
Prasarana % % % % % %
Prasarana n Pangan
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentse
Program
Pelayanan Dinas
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 35.250.000 24.000.000 36.000.000 32.000.000 60.000.000 32.000.000 100% 184.000.000 Ketahana
Disiplin % % % % % %
Kelancaran n Pangan
Aparatur
Tugas Kantor
Meningkatnya
mutu dan
Program
pengembangan
Peningkatan Dinas
SDM bidang 2 100 100 100 100
        Kapasitas 100% 16.500.000 0% 0 46.850.000 45.000.000 45.000.000 40.000.000 100% 176.850.000 Ketahana
pendidikan dan Org % % % %
Sumber Daya n Pangan
melaksanakan
Aparatur
tugas umum
pemerintahan
Program
Peningkatan
Pengembangan
Persentase
Sistem
Ketepatan Dinas
Perencanaan 100 100 100 100 100 100
        Waktu 100% 42.825.000 71.905.000 5.425.000 20.000.000 20.000.000 24.000.000 100% 141.330.000 Ketahana
Pelaporan % % % % % %
Penyampaian n Pangan
Capaian
Laporan
Kinerja dan
Keuangan

Program
Pengembangan Persentase
Distribusi dan Stabilisasi 465 511 562 618 Dinas
6185/
        Stabilisasi Harga Pangan         0 0/K 138.510.000 5/K 225.000.000 5/K 225.000.000 5/K 170.000.000 758.510.000 Ketahana
Kg
Harga Pangan Di Tingkat g g g g n Pangan
Produsen

Program
Peningkatan
Persentase
Mutu dan Dinas
Pangan Segar 80 90 100 100
        Keamanan         0 157.291.000 215.000.000 225.000.000 186.000.000 100% 783.291.000 Ketahana
Yang Aman Di % % % %
Pangan n Pangan
Konsumsi

Program
Pengembangan
Ketersediaan Persentase Dinas
100 100, 100 100 100,0
        dan Ketersediaan     0   0 199.227.000 300.000.000 360.000.000 285.000.000 1.144.227.000 Ketahana
% 0% ,0% ,0% %
Penanganan Skor PPH n Pangan
Rawan Pangan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program
Dinas
Penganekaraga Persentase Skor 100 100, 100 100
            0 0% 0 151.800.000 195.000.000 295.000.000 242.000.000 100% 883.800.000 Ketahana
man Konsumsi PPH Konsumsi % 0% % %
n Pangan
Pangan

PERTANAHA
  2 5         0   2.643.229.000   13.112.650.000   14.000.000.000   4.500.000.000   2.000.000.000   36.255.879.000  
N

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan Dinas
Administrasi 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% - 0 463.957.600 584.222.500 648.697.500 566.035.000 400.000.000 100% 2.662.912.600 Pertanaha
Pelayanan % % % % %
Kelancaran n
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor
Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan Dinas
Sarana dan 100 100 100 100
        Sarana dan 100% - 0 176.518.400 481.704.100 321.750.000 150.000.000 0% 0 100% 1.129.972.500 Pertanaha
Prasarana % % % %
Prasarana n
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor
Persentase
Program
Pelayanan Dinas
Peningkatan 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% - 0 55.000.000 102.459.400 227.300.000 108.205.000 0% 0 100% 492.964.400 Pertanaha
Disiplin % % % %
Kelancaran n
Aparatur
Tugas Kantor
Meningkatnya
mutu dan
Program
pengembangan
Peningkatan Dinas
SDM bidang 100 100 100 100
        Kapasitas 100% - 0 24.000.000 12.000.000 410.000.000 30.000.000 0% 0 100% 476.000.000 Pertanaha
pendidikan dan % % % %
Sumber Daya n
melaksanakan
Aparatur
tugas umum
pemerintahan
Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase
Sistem ketepatan Dinas
100 100 100 100
        Perencanaan, waktu 100% - 0 53.925.000 62.877.500 241.892.500 84.011.000 0% 0 100% 442.706.000 Pertanaha
% % % %
Pelaporan penyampaian n
Capaian laporan
Kinerja dan
Keuangan
Program Persentase 100 100 100 100 100 Dinas
          - 0 1.849.528.000 11.825.326.500 12.094.600.000 3.505.989.000 1.600.000.000 100% 30.875.443.500
Penataan Terlaksananya % % % % % Pertanaha
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Penguasaan,
penataan,
Pemilihan,
penggunaan
Penggunaan
dan n
dan
pemanfaatan
Pemanfaatan
tanah
tanah
Persentase
Program
Menurunnya
Penyelesaian Dinas
Jumlah 100 100 100
        Konflik-   - 0 20.300.000 44.060.000 100 55.760.000 55.760.000 100 0 100% 175.880.000 Pertanaha
Konflik- % % %
Konflik n
Konflik
Pertanahan
Pertanahan

LINGKUNGA 9.421.260.000,
  2 6         4.248.561.600   11.267.430.732,42     10.216.847.000,00   10.216.847.000,00   10.216.847.000,00   51.339.231.732,42  
N HIDUP 00

Program Pesentase
Pengendalian pengendalian
Dinas
Pencemaran pencemaran 100 100 100 100 100 100
        100% 2.048.264.400 243.820.000 159.830.000 368.000.000 368.000.000 368.000.000 100% 1.507.650.000 Lingkung
dan Perusakan dan perusakan % % % % % %
an Hidup
Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup

Persentase
Program
sumber emisi Dinas
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        yang dipantau 100% 76.625.000 16.250.000 19.200.000 41.000.000 41.000.000 41.000.000 100% 158.450.000 Lingkung
Pengendalian % % % % % %
kualitas emisi an Hidup
Polusi
udaranya

Persentase
kelompok
Program
masyarakat
Pengembangan Dinas
yang dibina 100 100 100 100 100 100
        Kinerja 100% 30.757.500 8.500.789.500 0 0 0 0 100% 8.500.789.500 Lingkung
dalam % % % % % %
Pengelolaan an Hidup
pengelolaan
Persampahan
sampah rumah
tangga
Persentase
Program
lokasi
Perlindungan Dinas
perlindungan 100 100 100 100 100 100
        dan Konservasi 100% 1.091.274.000 127.544.500 34.565.000 133.000.000 133.000.000 133.000.000 100% 561.109.500 Lingkung
dan konservasi % % % % % %
Sumber Daya an Hidup
sumber daya
Alam
alam
Program Persentase
Peningkatan media yang Dinas
100 100 100 100 100 100
        Kualitas dan digunakan 100% 86.305.000 114.329.546 21.960.000 56.000.000 56.000.000 56.000.000 100% 304.289.546 Lingkung
% % % % % %
Akses dalam an Hidup
Informasi penyebarluasan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
informasi
Sumber Daya
sumber daya
Alam dan
alam dan
Lingkungan
lingkungan
Hidup
hidup
Program
Penataan dan
Dinas
Peningkatan 100 100 100 100
                  0 309.765.000 290.000.000 290.000.000 290.000.000 100% 1.179.765.000 Lingkung
Kapasitas % % % %
an Hidup
Lingkungan
Hidup

Program
Dinas
Pengelolaan 100 100 100 100
                  0 7.326.817.500 8.127.900.000 8.127.900.000 8.127.900.000 100% 31.710.517.500 Lingkung
Persampahan % % % %
an Hidup
dan Limbah B3

Program
Dinas
Pengelolaan 100 100
                300.000.000 850.000.000   0   0   0 100% 1.150.000.000 Lingkung
Lingkungan % %
an Hidup
Hidup

Persentase
peningkatan
Program
pelayanan Dinas
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        aparatur dan 100% 474.665.200 524.440.686,42 441.815.000 654.047.000 657.047.000 654.047.000 100% 2.931.396.686,42 Lingkung
Administrasi % % % % % %
kelancaran an Hidup
Perkantoran
pelaksanaan
tugas kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan Dinas
Sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 299.270.000 1.252.562.500 148.604.500 338.000.000 338.000.000 338.000.000 100% 2.415.167.000,00 Lingkung
Prasarana % % % % % %
Prasarana an Hidup
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor

Persentase
Program
pelayanan Dinas
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        aparatur dan 100% 32.350.000 63.050.000 44.200.000 105.400.000 105.400.000 105.400.000 100% 423.450.000,00 Lingkung
Disiplin % % % % % %
kelancaran an Hidup
Aparatur
tugas kantor

        Program Meningkatnya 100% 100 51.642.500 100 34.900.000 100 51.000.000 100 85.000.000 100 85.000.000 100 85.000.000 100% 340.900.000,00 Dinas
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
mutu dan
pengembangan
Peningkatan
SDM bidang
Kapasitas Lingkung
pendidikan dan % % % % % %
Sumber Daya an Hidup
melaksanakan
Aparatur
tugas umum
pemerintahan
Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase
Sistem ketepatan Dinas
100 100 100 100 100 100
        Perencanaan waktu 100% 57.408.000 89.744.000 13.503.000 18.500.000 15.500.000 18.500.000 100% 155.747.000,00 Lingkung
% % % % % %
Pelaporan penyampaian an Hidup
Capaian laporan
Kinerja dan
Keuangan
KEPENDUDU
1 KAN DAN
  2 7       1.920.930.000   1.496.357.308   2.277.672.000   2.715.872.000   2.715.872.000   2.465.872.000   11.671.645.308  
0 CATATAN
SIPIL

Dinas
Program Terpenuhinya
Kependud
Pelayanan kebutuhan 100 100 100 100 100 100
        100% 356.519.000 322.666.308 510.105.500 607.925.500 713.200.000 613.200.000 100% 2.767.097.308 ukan Dan
Administrasi operasional % % % % % %
Catatan
Perkantoran OPD
Sipil

Persentase
Program Dinas
meningkatnya
Peningkatan Kependud
sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 894.500.000 26.000.000 537.848.026 160.000.000 194.592.000 109.592.000 100% 1.028.032.026 ukan Dan
prasarana % % % % % %
Prasarana Catatan
kantor tugas
Aparatur Sipil
kantor

Persentase Dinas
Program
pelayanan Kependud
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        aparatur dan 100% 59.550.000 23.650.000 68.805.000 101.250.000 62.950.000 52.950.000 100% 309.605.000 ukan Dan
Disiplin % % % % % %
kelancaran Catatan
Aparatur
tugas kantor Sipil
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Meningkatnya
mutu dan
Program Dinas
pengembangan
Peningkatan Kependud
SDM bidang 100 100 100 100 100 100
        kapasitas 100% 12.000.000 0 4.500.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 100% 64.500.000 ukan Dan
pendidikan dan % % % % % %
Sumber Daya Catatan
melaksanakan
Aparatur Sipil
tugas umum
pemerintahan
Program
Peningkatan
Persentase Dinas
Pengembangan
ketepatan Kependud
Sistem 100 100 100 100 100 100
        waktu 100% 9.725.000 97.994.000 16.776.000 52.000.000 52.000.000 52.000.000 100% 270.770.000 ukan Dan
Perencanaan % % % % % %
penyampaian Catatan
Pelaporan
laporan Sipil
Kinerja dan
Keuangan
Persentase
meningkatnya
kualitas Dinas
Program
penataan Kependud
Penataan 100 100 100 100 100 100
        administrasi 100% 588.636.000 1.026.047.000 1.139.637.474 1.774.696.500 1.673.130.000 1.618.130.000 100% 7.231.640.974 ukan Dan
Administrasi % % % % % %
kependudukan Catatan
Kependudukan
dalam Sipil
pelayanan
publik

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT dan 2.061.876.000,


  2 8   2.686.012.540   1.981.589.663,70     3.650.000.000,00   3.650.000.000,00   3.250.000.000,00   17.279.478.203,70  
PEMERINTAH DESA 00

Persentase Dinas
Peningkatan Pemberda
Program
Pelayanan yaan
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 436.691.100 305.947.000 401.197.000 564.062.000 564.062.000 425.000.000 100% 2.696.959.100 Masyarak
Administrasi % % % % % %
Kelancaran at Dan
Perkantoran
Pelaksanaan Pemerinta
Tugas Kantor han Desa

Dinas
Persentase
Program Pemberda
Meningkatnya
Peningkatan yaan
Sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 295.111.940 59.295.663,70 239.500.000 200.000.000 200.000.000 150.000.000 100% 1.143.907.604 Masyarak
Prasarana % % % % % %
Prasarana at Dan
Kantor Tugas
Aparatur Pemerinta
Kantor
han Desa
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Dinas
Persentase Pemberda
Program
Pelayanan yaan
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 57.100.000 40.350.000 30.600.000 93.600.000 93.600.000 100.000.000 100% 415.250.000 Masyarak
disiplin % % % % % %
Kelancaran at Dan
Apratur
Tugas Kantor Pemerinta
han Desa

Dinas
Program Persentase Pemberda
Peningkatan Peningkatan yaan
100 100 100
        Kapasitas Kapasitas 100% 0% 0 0% 0 40.000.000 70.000.000 70.000.000 0% 90.000.000 100% 270.000.000 Masyarak
% % %
Sumber Daya Sumber Daya at Dan
Apratur aparatur Pemerinta
han Desa

Program Persentase
Peningkatan Peningkatan Dinas
Pengembangan Pengembangan Pemberda
Sistem Sistem yaan
100 100 100 100 100 100
        Perencanaan Perencanaan, 100% 65.015.000 100.374.000 32.496.000 110.000.000 110.000.000 100.000.000 100% 517.885.000 Masyarak
% % % % % %
Pelaporan Pelaporan at Dan
Capaian Capaian Pemerinta
Kinerja dan Kinerja dan han Desa
Keuangan Keuangan

Program Persentase
Peningkatan Meningkatnya
100 100 100 100 100 100
        Keberdayaan Pemberdayaan 100% 270.152.000 238.790.500 248.831.000 487.338.000 487.338.000 460.000.000 100% 2.192.449.500 Dinas
% % % % % %
Masayarakat Masyarakat Pemberda
Pedesaan Pedesaan yaan
Masyarak
Persentase at Dan
Program Pemerinta
Tersedianya
Pengembangan 100 100 100 100 100 han Desa
        Data Profil 100% 100 41.980.000 40.000.000 23.075.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100% 405.055.000
Data/Informasi/ % % % % %
Desa dan
Statistik daerah
Kelurahan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Persentase
Pengembangan Pengembangan
100 100 100 100 100 100
        Lembaga Lembaga 100% 114.761.000 89.530.000 117.895.000 190.000.000 190.000.000 200.000.000 100% 902.186.000
% % % % % % Dinas
Ekonomi Ekonomi
Pemberda
Pedesaan Pedesaan
yaan
Masyarak
Program Persentase at Dan
Peningkatan Meningkatnya Pemerinta
Partisipasi Partisipasi han Desa
100 100 100 100 100 100
        Masyarakat Masyarakat 100% 419.734.000 347.787.500 164.000.000 330.000.000 330.000.000 350.000.000 100% 1.941.521.500
% % % % % %
dalam dalam
Membangun Membangun
Desa Desa

Dinas
Program Persentase Pemberda
Peningkatan Peningkatan yaan
100 100 100 100 100
        Peran Peran 100% 418.000.000 500.000.000 0% 0 750.000.000 750.000.000 750.000.000 100% 3.168.000.000 Masyarak
% % % % %
Perempuan di Perempuan di at Dan
Perdesaan Pedesaan Pemerinta
han Desa

Program Persentase Badan


Peningkatan Peningkatan Pemberda
kapasitas kapasitas yaan
100 100 100 100 100 100
        Penyelenggara Penyelenggara 100% 567.467.500 179.515.000 641.782.000 480.000.000 480.000.000 250.000.000 100% 2.598.764.500 Masyarak
% % % % % %
Pemerintahan Pemerintahan at Dan
Desa dan Desa dan Pemerinta
kelurahan kelurahan han Desa

Dinas
Pemberda
Persentase Pilot yaan
Program Desa 100 100 100 100 100
        Projeck Desa 100% 0% 0 80.000.000 20.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 100% 220.000.000 Masyarak
Mandiri % % % % %
Mandiri at Dan
Pemerinta
han
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Dinas
Pemberda
Program Persentase
yaan
Fasilitasi Fasilitasi 100 100 100 100
        100% 0 0 0 0 102.500.000 235.000.000 235.000.000 235.000.000 100% 807.500.000 Masyarak
Kerjasama Kerjasama % % % %
at Dan
Antar Desa Antar Desa
Pemerinta
han Desa

PERHUBUNG 5.469.655.000,
  2 9         6.487.234.937   4.890.769.941,04     6.196.441.000,00   6.196.441.000,00   6.196.441.000,00   35.436.982.878,04  
AN 00

Persentase
Program peningkatan
Pembangunan Jumlah Sarana Dinas
1,5 4,33 4,3 1,97 1,9 0,7 82,29
        Sarana dan dan Prasarana 65,75% 2.649.250.000 1.100.340.000,00 926.780.000 880.300.000 744.100.000 406.600.000 6.707.370.000 Perhubun
7% % 3% % 7% 9% %
Prasarana dalam Jaringan gan
Perhubungan Sistem
Trasnportasi

Persentase
peningkatan
Program jumlah
Pembangunan dokumen 19, 13, 10, Dinas
4,7 12,7 13,0 82,19
        Prasarana dan Pengembangan 8,77% 712.000.000 663.836.500 39 957.700.000 1.050.730.000 42 1.161.037.000 09 1.002.498.000 5.547.801.500 Perhubun
4% 2% 7% %
Fasilitas Pembangunan % % % gan
Perhubungan Prasarana dan
Fasilitas
Perhubungan

Program Persentase
12, 19, 19, Dinas
Peningkatan Peningkatan 6,1 19,0 29,9
        3,10% 125.000.000 1.151.950.000 36 114.627.000 984.906.000 06 945.000.000 06 945.000.000 100% 4.266.483.000 Perhubun
Pelayanan layanan 7% 6% 0%
% % % gan
Angkutan angkutan

Persentase
peningkatan
Program jumlah
Rehabilitasi Prasarana dan
Dinas
dan Fasilitas LLAJ 5,7 9,28 3,3 2,80 4,2 5,9 63,26
        31,78% 343.000.000 216.868.500 506.200.000 601.700.000 355.000.000 1.150.000.000 3.172.768.500 Perhubun
Pemeliharaan Yang 6% % 7% % 8% 8% %
gan
Prasarana dan direhabilitasi
Fasilitas LLAJ dan Dapat
Digunakan
Secara Optimal
Program Persentase 12, 10, Dinas
5,0 4,25 8,92 5,8 75,06
        Pengendalian peningkatan 27,93% 755.080.000 338.280.000 79 832.170.000 672.000.000 630.000.000 23 764.800.000 3.992.330.000 Perhubun
9% % % 5% %
dan Jumlah % % gan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Fasilitas
Pengendalian
Pengamanan
dan
Lalu Lintas
Pengamanan
Lalu Lintas
Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan Dinas
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 862.854.937 696.830.941,04 936.854.000 1.074.554.000 1.075.734.000 1.084.734.000 100% 5.731.561.878 Perhubun
Administrasi % % % % % %
Kelancaran gan
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
meningkatnya
Peningkatan Dinas
Sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 787.850.000 561.600.000 995.099.000 664.361.000 1.091.163.000 601.702.000 100% 4.701.775.000 Perhubun
Prasarana % % % % % %
Prasarana gan
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor
Persentase
peningkatan
mutu dan
Program
pengembangan
Peningkatan Dinas
SDM bidang 100 100 100 100 100 100
        Kapasitas 100% 100.000.000 30.000.000 114.140.000 110.840.000 104.157.000 120.857.000 100% 579.994.000 Perhubun
pendidikan dan % % % % % %
Sumber Daya gan
melaksanakan
Aparatur
tugas umum
pemerintahan

Persentase
Program Pelayanan
Dinas
Peningkatan Aparatur dan 100 100 100 100 100 100
        100% 76.100.000 78.200.000 77.000.000 147.600.000 80.500.000 110.200.000 100% 569.600.000 Perhubun
Disiplin Kelancaran % % % % % %
gan
Aparatur Tugas Kantor

Program
Peningkatan
Pengembangan
Persentase
Sistem
Ketepatan Dinas
Perencanaan, 100 100 100 100 100 100
        Waktu 100% 76.100.000 52.864.000 9.085.000 9.450.000 9.750.000 10.050.000 100% 167.299.000 Perhubun
Pelaporan % % % % % %
Penyampaian gan
Capaian
Laporan
Kinerja dan
Keuangan

KOMUNIKAS
1
  2   I DAN                      
0 - 6.171.050.000 4.300.000.000 4.300.000.000 4.300.000.000 20.142.130.000
INFORMATIK
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
A

Persentase
peningkatan Dinas
Program
pelayanan Komunik
Pelayanan 100 100 100 100 100
        aparatur dan 100% - 0 0 100% 2.140.675.000 asi dan
Administrasi % % 490.675.000 % 500.000.000 % 600.000.000 % 550.000.000
kelancaran Informati
Perkantoran
pelaksanaan ka
tugas kantor

Persentase
Program Dinas
meningkatnya
Peningkatan Komunik
sarana dan 100 100 100
        Sarana dan 100% - 0 0% 0 0% 100% 606.100.000 asi dan
prasarana 116.100.000 % 180.000.000 % 190.000.000 % 120.000.000
Prasarana Informati
kantor tugas
Aparatur ka
kantor

Persentase Dinas
Program
pelayanan Komunik
Peningkatan 100 100 100 100 100
        aparatur dan 100%     0 100% 174.000.000 asi dan
Disiplin % % 33.000.000 % 65.000.000 % 46.000.000 % 30.000.000
kelancaran Informati
Aparatur
tugas kantor ka

Meningkatnya
mutu dan
Program Dinas
pengembangan
Peningkatan Komunik
SDM bidang 100 100 100 100 100
        Kapasitas 100%     0 100% 21.000.000 asi dan
pendidikan dan % % - % - % - % 21.000.000
Sumber Daya Informati
melaksanakan
Aparatur ka
tugas umum
pemerintahan
Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase Dinas
Sistem ketepatan Komunik
100 100 100 100 100
        Perencanaan waktu 100% - 0 0 100% 254.800.000 asi dan
% % 16.800.000 % 70.000.000 % 84.000.000 % 84.000.000
Pelaporan penyampaian Informati
Capaian laporan ka
Kinerja dan
Keuangan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program
Layanan Dinas
Pengelolaan Komunik
100 100 100
        dan           0   100% 100.000.000 asi dan
- % 50.000.000 % 25.000.000 % 25.000.000
Perlindungan Informati
Informasi ka
Milik Pemda

Program Dinas
Layanan Komunik
100 100 100 100
        Penyediaan           0 100% 874.500.000 asi dan
% 179.500.000 % 435.000.000 % 235.000.000 % 25.000.000
Informasi Informati
Publik ka

Program Dinas
Penyelenggaraa Komunik
100 100 100 100
        n Layanan           0 100% 317.650.000 asi dan
% 37.650.000 % 85.000.000 % 115.000.000 % 80.000.000
Komunikasi Informati
Publik ka

Program Dinas
Penyelesaian Komunik
        Sengketa           0 0%         0 asi dan
Informasi - - - - Informati
Publik ka

Program Dinas
Supervisi Komunik
100 100 100 100
        Pengelolaan           0 100% 588.800.000 asi dan
% 143.800.000 % 175.000.000 % 150.000.000 % 120.000.000
Informasi Informati
Publik di PPID ka

Program
Dinas
Penjaminan
Komunik
Kedaulatan 100 100 100 100
                  0 100% 561.200.000 asi dan
Informasi % 111.200.000 % 150.000.000 % 160.000.000 % 140.000.000 Informati
Pemerintah di
ka
Daerah

Program 100 100 100 100 Dinas


                  0 100% 896.200.000
Peningkatan % % % % Komunik
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Efektivitas dan
Efesiensi
Penyelenggaraa asi dan
n Pemerintahan 601.200.000 175.000.000 80.000.000 40.000.000 Informati
melalui ka
Pemanfaatan
TIK

Program Dinas
Peningkatan Komunik
100 100
        Kualitas           0 0%   100% 35.000.000 asi dan
- % - % 35.000.000 -
Pelayanan Informati
Publik ka

Program
Penyelenggaraa
Dinas
n Operasional
Komunik
Persandian 100 100 100 100
                  0 100% 279.650.000 asi dan
untuk % 49.650.000 % 135.000.000 % 75.000.000 % 20.000.000 Informati
Pengamanan
ka
Informasi
Milik Pemda
Program
Dinas
Fasilitasi
Komunik
Peningkatan 100 100
                  0     100% 85.025.000 asi dan
SDM Bidang % 40.025.000 - % 45.000.000 - Informati
Komunikasi
ka
dan Informasi

Program
peningkatan Dinas
dan Komunik
100 100 100 100
        pengembangan           0 100% 285.400.000 asi dan
% 50.400.000 % 75.000.000 % 75.000.000 % 85.000.000
pengelolaan Informati
keuangan ka
daerah
Jumlah
perangkat
Program (software dan Dinas
Pengembangan hardware Komunik
2 100 100 100 100
  1 7 Komunikasi, penunjang 58 4 110.000.000   0 22.100.000 75.000.000 50.000.000 95.000.000 100% 352.100.000 asi dan
3 % % % %
Informasi dan sistem Informati
Media Massa komunikasi, ka
informasi dan
media massa
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Dinas
Frekwensi
Kerjasama Komunik
2 kerjasama 100 100 100 100
  1 7 Informasi 0 0 0 0 0 62.900.000 30.000.000 35.000.000 65.000.000 100% 192.900.000 asi dan
4 desinasi % % % %
Dengan Media Informati
informasi
Massa ka

KOPERASI
1 DAN USAHA 1.132.985.000,
  2         2.630.080.005   891.985.593,00     2.000.000.000,00   3.500.000.000,00   2.542.814.000,00   10.067.784.593,00  
1 KECIL 00
MENENGAH
Persentase Dinas
Peningkatan Koperasi,
Program
Pelayanan Usaha
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 1.181.564.405 284.355.093 392.138.000 524.325.000 1.181.725.500 720.686.500 100% 3.103.230.093 Mikro
Administrasi % % % % % %
Kelancaran Kecil dan
Perkantoran
Pelaksanaan Menenga
tugas Kantor h
Dinas
Persentase
Program Koperasi,
peningkatan
Peningkatan Usaha
sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 264.204.000 74.825.000 133.273.000 267.500.000 550.000.000 369.500.000 100% 1.395.098.000 Mikro
prasarana % % % % % %
Prasarana Kecil dan
Kantor Tugas
Aparatur Menenga
Kantor
h
Dinas
Persentase Koperasi,
Program
Pelayanan Usaha
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        Apratur dan 100% 71.950.000 13.500.000 38.000.000 61.500.000 94.300.000 94.300.000 100% 301.600.000 Mikro
Disiplin % % % % % %
Kelancaran Kecil dan
Aparatur
Tugas Kantor Menenga
h
Meningkatnya
Dinas
mutu dan
Program Koperasi,
pengembangan
Peningkatan Usaha
SDM bidang 100 100 100 100 100
        Kapasitas 100% 20.850.000   6.625.000 13.450.000 55.000.000 125.000.000 75.500.000 100% 275.575.000 Mikro
pendidikan dan % % % % %
Sumber Daya Kecil dan
melaksanakan
Aparatur Menenga
tugas umum
h
pemerintahan
        Program Persentase 100% 100 90.142.600 100 78.461.400 100 19.125.000 100 35.778.000 100 36.927.500 100 36.927.500 100% 207.219.400 Dinas
Peningkatan ketepatan % % % % % % Koperasi,
Pengembangan waktu Usaha
Sistem penyampaian Mikro
Perencanaan laporan Kecil dan
Pelaporan Menenga
Capaian h
Kinerja dan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Keuangan
Dinas
Program
Persentase Koperasi,
Penciptaan
peningkatan Usaha
Iklim Usaha 85 100 100 100 100 100
        pengusaha 95% 68.504.000 21.330.000 17.168.000 20.850.000 25.500.000 25.500.000 100% 110.348.000 Mikro
Kecil % % % % % %
mikro kecil Kecil dan
Menengah
menengah Menenga
yang Kondusif
h

Dinas
Program Persentase Koperasi,
Peningkatan peningkatan Usaha
90 100 100 100 100 100 100,00
        kualitas kualitas 100% 228.975.000 92.845.000 142.277.000 251.150.000 342.550.000 270.050.000 1.098.872.000 Mikro
% % % % % % %
Kelembagaan kelembagaan Kecil dan
Koperasi koperasi Menenga
h
Program
Dinas
Pengembangan
Koperasi,
Kewirausahaan Persentase
Usaha
dan berkembangnya 90 100 100 100 100 100
        95% 162.130.000 92.546.000 145.798.000 414.625.000 704.800.000 604.800.000 100% 1.962.569.000 Mikro
Keunggulan kewirausahaan % % % % % %
Kecil dan
Kompetitif yang kompetitif
Menenga
Usaha Kecil
h
Menengah
Program
Dinas
Pengembangan
Persentase Koperasi,
Sistem
berkembangnya Usaha
Pendukung 90 100 100 100 100 100
        pendukung 98% 541.760.000 227.498.100 231.756.000 369.272.000 439.197.000 345.550.000 100% 1.613.273.100 Mikro
Usaha Bagi % % % % % %
usaha bagi Kecil dan
Usaha Mikro
UMKM Menenga
Kecil
h
Menengah
1 PENANAMA 2.433.084.916,
  2         2.178.119.650   1.609.643.649,00     2.807.999.407,40   2.549.468.191,89   2.193.766.352,07   12.279.639.516,36  
2 N MODAL 00

Persentase Dinas
terpenuhinya Penanama
Program
kebutuhan n Modal
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        terhadap 100% 576.249.150 699.416.753 773.361.716 892.007.407,40 986.176.191,89 898.474.352,07 100% 4.249.436.420,36 Pelayanan
Administrasi % % % % % %
pelayanan Terpadu
Perkantoran
administrasi Satu
perkantoran Pintu
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Dinas
Program Penanama
Persentaseterpe
Peningkatan n Modal
nuhinya Sarana 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 411.350.000 290.231.000 454.700.000 543.700.000 362.000.000 237.000.000 100% 1.887.631.000 Pelayanan
dan Prasarana % % % % % %
Prasarana Terpadu
Kantor
Aparatur Satu
Pintu

Dinas
Penanama
Program Persentase
n Modal
Peningkatan kebutuhan 100 100 100 100 100 100
        100% 52.350.000 42.200.000 96.250.000 52.000.000 55.000.000 37.000.000 100% 282.450.000 Pelayanan
Disiplin aparatur % % % % % %
Terpadu
Aparatur terpenuhi
Satu
Pintu

Dinas
Program Penanama
Peningkatan n Modal
SDM aparatur 100 100 100 100 100
        Kapasitas 100% 11.000.000 0% 0 130.000.000 15.000.000 15.000.000 0 100% 160.000.000 Pelayanan
meningkat % % % % %
Sumber Daya Terpadu
Aparatur Satu
Pintu

Program
Peningkatan Dinas
Pengembangan Penanama
Persentase
Sistem n Modal
Tersusunnya 100 100 100 100 100 100
        Perencanaan 100% 50.906.000 71.901.000 61.900.000 79.000.000 79.000.000 79.000.000 100% 370.801.000 Pelayanan
laporan capaian % % % % % %
Pelaporan Terpadu
kinerja
Capaian Satu
Kinerja dan Pintu
Keuangan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Dinas
Program Persentase Penanama
1
Peningkatan Terpenuhinya n Modal
Keg 100 100 100 100 100
        Promosi dan promosi dan 80% 312.000.000 165.396.850 424.538.000 454.860.000 400.860.000 290.860.000 100% 1.736.514.850 Pelayanan
iata % % % % %
Kerjasama kerjasama Terpadu
n
Investasi investasi Satu
Pintu

Dinas
Program 1 Penanama
Peningkatan Meningkatnya Pak n Modal
100 100 100 100
        Iklim Investasi investasi - et/D 42.057.500 0% 0 140.529.200 196.432.000 196.432.000 196.432.000 100% 729.825.200 Pelayanan
% % % %
dan Realisasi PMA/PMDM oku Terpadu
Investasi men Satu
Pintu

Dinas
Program Penanama
Penataan Kebijakan 2 n Modal
        Peraturan penanaman - Buk 233.190.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 233.190.000 Pelayanan
Perundang- modal u Terpadu
undangan Satu
Pintu

Dinas
Program
Tersusunnya Penanama
Peningkatan
Laporan n Modal
Pengembangan 3
        Pengelolaan   36.530.000                         Pelayanan
Pengelolaan Dok
Keuangan Terpadu
Keuangan
Daerah Satu
Daerah
Pintu
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Dinas
Program
Penanama
Peningkatan Pelayanan 1
n Modal
Kapasitas perizinan dan Dok
        85,56% 452.487.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 452.487.000 Pelayanan
Penyelenggaraa non perizinan ume
Terpadu
n Pelayanan meningkat n
Satu
Publik
Pintu

Dinas
Program
Meningkatnya Penanama
Penyiapan
potensi Sumber n Modal
Potensi Sumber 100 100 100 100 100
        Daya Sarana - - 0 340.498.046 249.014.000 380.000.000 280.000.000 280.000.000 100% 1.529.512.046 Pelayanan
Daya Sarana % % % % %
dan Prasarana Terpadu
dan Prasarana
Daerah Satu
Daerah
Pintu

Dinas
Program Penanama
Terpenuhinya
Peningkatan n Modal
Pengelolaan 100 100 100 100
        Pengelolaan -     0% 0 102.792.000 195.000.000 175.000.000 175.000.000 100% 647.792.000 Pelayanan
Perizinan dan % % % %
Perizinan dan Terpadu
Non Perizinan
Non Perizinan Satu
Pintu

PEMUDA
1 6.568.775.000,
  2   DAN OLAH       8.479.444.078   4.656.625.032,00     5.000.000.000,00   5.000.000.000,00   3.000.000.000,00   32.704.844.110,00  
3 00
RAGA

Persentase
peningkatan
Program Dinas
Pelayanan
Pelayanan 100 100 100 100 100 100 Pemuda
        Aparatur dan 92% 591.500.000 660.085.365,00 553.137.000 564.000.000 390.000.000 384.600.000 100% 3.143.322.365
Administrasi % % % % % % Dan
Kelancaran
Perkantoran Olahraga
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Program Persentase
Dinas
Peningkatan Meningkatnya
100 100 100 100 100 Pemuda
        Sarana dan Sarana dan 95% 707.300.000 188.500.000 113.000.000 154.000.000 86.000.000 0% 81.000.000 100% 1.329.800.000
% % % % % Dan
Prasarana Prasarana
Olahraga
Aparatur. Aparatur
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program Dinas
Pelayanan
peningkatan 100 100 100 100 100 100 Pemuda
        Aparatur dan 95% 108.500.000 45.900.000 53.750.000 32.500.000 32.500.000 32.500.000 100% 305.650.000
disiplin % % % % % % Dan
Kelancaran
aparatur Olahraga
Tugas Kantor
Meningkatnya
Program Mutu dan SDM
Dinas
peningkatan Bidang
100 100 100 100 100 100 Pemuda
        Kapasitas Pendidikan dan 70% 27.202.278 10.000.000 33.300.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 100% 100.502.278
% % % % % % Dan
Sumber Daya Melaksanakan
Olahraga
Aparatur Tugas Umum
Pemerintahan
Program
Peningkatan
Pengembangan
Persentase
Sistem Dinas
Ketepatan
Perencanaan 100 100 100 100 100 100 Pemuda
        Waktu 95% 145.190.000 183.255.000 69.340.000 137.000.000 127.000.000 115.000.000 100% 776.785.000
Pelaporan % % % % % % Dan
Penyampaian
Capaian Olahraga
Laporan
Kinerja dan
Keuangan

Program
Terwujudnya
pengembangan 2 Dinas
Pengembangan
dan keserasian Dok Pemuda
        dan Keserasian 100% 56.250.000   0   0   0   0   0 100% 56.250.000
kebijakan ume Dan
Kebijakan
pemuda. n Olahraga
Pemuda

Program 1 Dinas
Meningkatnya
peningkatan Keg Pemuda
        Peran Serta 90% 53.400.000   0   0   0   0   0 100% 53.400.000
peran serta iata Dan
Kepemudaan
kepemudaan n Olahraga

Program
Persentase
peningkatan
Meningkatnya 18 Dinas
upaya
Pertumbuhan Keg 100 100 100 100 100 Pemuda
        penumbuhan 90% 383.390.000 305.100.000 125.000.000 200.000.000 150.000.000 180.000.000 100% 1.343.490.000
Kewirausahaan iata % % % % % Dan
kewirausahaan
dan Kecakapan n Olahraga
dan kecakapan
Hidup Pemuda
hidup pemuda.
Terciptanya
Program 6 Dinas
SDM
Pembinaan dan Keg 100 100 100 100 100 Pemuda
        keolahragaan 80% 1.257.575.000 1.340.850.000 895.670.000 822.500.000 660.000.000 327.000.000 100% 5.303.595.000
Pemasyarakata iata % % % % % Dan
yang handal
n Olahraga. n Olahraga
dan prestasi
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Tersedianya
Dinas
Peningkatan sarana dan 4
100 100 100 100 100 Pemuda
        Sarana dan prasarana 80% Pak 3.905.066.800 1.031.935.365 3.819.000.000 1.980.000.000 2.544.500.000 869.900.000 100% 14.150.402.165
% % % % % Dan
Prasarana pemuda dan et
Olahraga
Olahraga olahraga

Program
Terbinanya
Pembinaan 3 3 3 3 3 3 Dinas
pemuda, 15
Kepemudaan, Keg Keg Keg Keg Keg Keg Pemuda
        kesenian dan 90% 1.244.070.000 890.999.302 906.578.000 1.100.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 Kegiat 6.141.647.302
kesenian dan iata iata iata iata iata iata Dan
kebudayaan an
Kebudayaan n n n n n n Olahraga
daerah
Daerah
1
  2   STATISTIK     0   725.102.160   1.059.805.822   1.400.000.000   1.500.000.000   1.500.000.000   6.184.907.982  
4
Program Persentase
Pengembangan Pelaksanaan
Data/ Pengembangan
Informasi/Stati Data/ 100 100 100 100 100 Dinas
        90% - 0 22.407.160 535.134.000 722.336.000 815.600.000 766.400.000 100% 2.861.877.160
stik Daerah Informasi/Statis % % % % % Statistik
tik Daerah

Persentase
Program Pengembangan
60 Dinas
        Pengembangan Data dan   - 0 147.767.900   0   0   0   0   147.767.900
% Statistik
Data/ Informasi Informasi Yang
Maksimal

Persentase
Program
pelaksanaan
Pelayanan 100 100 100 100 100 Dinas
        pelayanan 100% - 0 310.690.950 353.110.322,16 346.725.000 309.400.000 329.600.000 100% 1.649.526.272,16
Administrasi % % % % % Statistik
administrasi
Perkantoran
perkantoran

Persentase
Program
pelaksanaan
Peningkatan
peningkatan 100 100 100 100 100 Dinas
        Sarana dan 100% - 0 135.767.400 111.224.000 184.384.000 202.000.000 210.500.000 100% 843.875.400
Sarana dan % % % % % Statistik
Prasarana
Prasarana
Aparatur
aparatur
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Persentase
Peningkatan peningkatan 100 100 100 100 100 Dinas
        100% - 0 18.950.000 44.000.000 54.500.000 68.500.000 74.000.000 100% 259.950.000
Disiplin disiplin % % % % % Statistik
Aparatur aparatur

Persentase
Program
pelaksanaan
Peningkatan
peningkatan 100 100 100 100 Dinas
        Kapasitas 100% - 0 7.555.000 0% 10.000.000 70.000.000 55.000.000 70.000.000 100% 212.555.000
kapasitas % % % % Statistik
Sumber Daya
sumber daya
Aparatur
aparatur

Persentase
Program
pelaksanaan
Peningkatan
peningktan
Pengembangan
Pengembangan
Sistem
Sistem 100 100 100 100 100 Dinas
        Perencanaan, 100% - 0 81.963.750 6.337.500 22.055.000 49.500.000 49.500.000 100% 209.356.250
Perencanaan, % % % % % Statistik
Pelaporan
Pelaporan
Capaian
Capaian
Kinerja dan
Kinerja dan
Keuangan
Keuangan

1
  2   KEARSIPAN       500.183.700   377.598.395,00   913.400.000,00   1.500.000.000,00   1.500.000.000,00   1.300.000.000,00   5.590.998.395,00  
7

Persentase
Peningkatan Kantor
Program
Pelayanan Perpuasta
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 235.257.700 224.602.395 468.590.000 615.130.000 527.330.000 465.700.000 100% 2.301.352.395 kaan dan
Administrasi % % % % % %
Kelancaran Arsip
Perkantoran
Pelaksanaan Daerah
Tugas Kantor

Persentase
Program Kantor
Meningkatnya
Peningkatan Perpuasta
Sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 97.485.000 36.250.000 166.830.000 203.420.000 206.280.000 196.060.000 100% 808.840.000 kaan dan
Prasarana % % % % % %
Prasarana Arsip
Kantor Tugas
Aparatur Daerah
Kantor

Persentase Kantor
Program
Pelayanan Perpuasta
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 14.800.000 14.700.000 35.000.000 45.000.000 63.000.000 45.000.000 100% 202.700.000 kaan dan
Disiplin % % % % % %
Kelancaran Arsip
Aparatur
Tugas Kantor Daerah
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Kantor
Peningkatan Persentase Perpuasta
100 100 100 100 100
        kapasitas peningkatan 100% 40.841.000 39.541.000 0% 0 40.000.000 63.840.000 63.840.000 100% 207.221.000 kaan dan
% % % % %
Sumber Daya kinerja aparatur Arsip
Aparatur Daerah

Jumlah
Program kegiatan Kantor
1
Peningkatan meningkatkan Perpuasta
Keg 100
        Keamanan & keamanan dan 100% 8.400.000 4.800.000   0   0   0   0   4.800.000 kaan dan
aiat %
Kenyamanan kenyamanan Arsip
an
Lingkungan lingkungan Daerah
kantor

Program Persentase Kantor


Perbaikan Perbaikan Perpuasta
100 100 100 100
        Sistem Sistem 23% - 0   0 76.000.000 220.900.000 210.900.000 119.500.000 100% 627.300.000 kaan dan
% % % %
Administrasi administrasi Arsip
Kearsipan kearsipan Daerah

Program Persentase Kantor


Penyelamatan penyelamatan Perpuasta
100 100 100 100
        dan Pelestarian dan pelestarian 100% 10.050.000 - 0 - 0 24.000.000 23.700.000 23.400.000 100% 71.100.000 kaan dan
% % % %
Dokumen/Arsi dokumen/arsip Arsip
p Daerah daerah Daerah

Program Persentase Kantor


Pemeliharaan Terpeliharanya Perpuasta
1 100 100 100
        rutin/berkala Sarana dan 1 Kali 2.550.000 - 0 10.000.000   11.750.000 11.650.000 10.500.000 100% 43.900.000 kaan dan
Kali % % %
sarana/prasaran Prasarana Arsip
a kearsipan Kearsipan Daerah

Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase Kantor
Sistem Ketepatan Perpuasta
100 100 100 100 100
        Perencanaan Waktu 100% - 0 39.905.000 0 0 55.200.000 55.200.000 100% 150.305.000 kaan dan
% % % % %
Pelaporan Penyampaian Arsip
Capaian Laporan Daerah
Kinerja dan
Keuangan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Persentase Kantor


Peningkatan Meningkatnya Perpuasta
100 100 100 100
        Kualitas Kualitas - - 0 0   0 32.000.000 32.000.000 31.000.000 100% 95.000.000 kaan dan
% % % %
Pelayanan Pelayanan Arsip
Informasi Informasi Daerah

Program Kantor
Persentase
Pengembangan 52, Perpuasta
Meningkatnya 100 100 100 100 100
        Budaya Baca 52% 50 90.800.000 17.800.000 156.980.000 307.800.000 306.100.000 289.800.000 100% 1.078.480.000 kaan dan
Minat Baca % % % % %
dan Pembinaan % Arsip
Masyarakat
Perpustakaan Daerah

3 3     Urusan Pilihan

23.010.409.826 10.765.269.864
  3 1   PERIKANAN         15.094.287.616     12.737.237.540,00   13.337.237.540,00   11.599.377.196,96   65.562.146.769,41  
,00 ,72

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan
pelayanan 100 100 100 1.577.871.000, 100 100 100 Dinas
        Aparatur dan 100% 2.028.737.012 1.428.682.115,73 1.832.000.000 2.332.000.000 2.332.000.000 100% 11.531.290.128
administrasi % % % 72 % % % Perikanan
Kelancaran
perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Program Persentase
peningkatan Meningkatnya
100 100 100 100 100 100 Dinas
        sarana dan Sarana dan 100% 1.378.267.988 1.415.650.000 501.772.000 473.980.000 473.980.000 300.980.000 100% 3.166.362.000
% % % % % % Perikanan
prasarana Prasarana
aparatur Kantor
Persentase
Program
Pelayanan
peningkatan 100 100 100 100 100 100 Dinas
        Aparatur dan 100% 86.200.000 133.100.000 148.250.000 148.350.000 148.350.000 148.350.000 100% 726.400.000
disiplin % % % % % % Perikanan
Kelancaran
aparatur
Tugas Kantor
Program
peningkatan Persentase
100 100 100 100 100 100 Dinas
        kapasitas peningkatan 100% 297.200.000 143.400.000 102.500.000 70.000.000 70.000.000 20.000.000 100% 405.900.000
% % % % % % Perikanan
sumber daya kinerja aparatur
Aparatur
        Program Persentase 100% 100 119.495.000 100 201.610.000 100 39.100.000 100 87.340.000 100 87.340.000 100 85.840.000 100% 501.230.000 Dinas
Peningkatan Ketepatan % % % % % % Perikanan
Pengembangan Waktu
Sistem Penyampaian
Perencanaan Laporan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Pelaporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan
Program Persentase
pemberdayaan Jumlah
500 Dinas
        Ekonomi Produksi Petani 45000 703.250.000 0 491.800.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 491.800.000
00 Perikanan
Masyarakat Garam
Pesisir Meningkat
Program
pemberdayaan
Masyarakat
dalam Persentase
Dinas
        Pengawasan Meningkatnya       0 30.650.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30.650.000
Perikanan
dan Luas KKPD
Pengendalian
Sumber Daya
Kelautan
Program
Persentase
Peningkatan
Jumlah
Kegiatan
Terlaksananya Dinas
        Budaya 3 3 36.000.000 0 35.750.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35.750.000
Kegiatan Perikanan
Kelautan Dan
Lomba Masak
Wawasan
Ikan
Maritim
Persentase
Program Meningkatnya
Pengembangan Jumlah 333 0,0 0,0 0,0 Dinas
        202.077 11.273.289.826 0,00 6.817.005.500 0 0,00 0 0 0 0,00 6.817.005.500
Budidaya Produksi .36 0 0 0 Perikanan
Perikanan Perikanan 6
Budidaya
Persentase
Program Meningkatnya
Pengembangan Jumlah 9.2 Dinas
        9.500 5.690.220.000   3.594.200.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3.594.200.000
Perikanan Produksi 00 Perikanan
Tangkap Perikanan
Tangkap
Program
Persentase
Pengembangan
Peningkatan Dinas
        Sistem 7 7 270.700.000   400.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 400.000.000
Pembinaan Perikanan
Penyuluhan
Kelompok
perikanan
Program Persentase
Optimalisasi Peningkatan
851
Pengelolaan Jumlah Dinas
        888,762 .51 720.250.000   102.400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 102.400.000
dan Pemasaran Produksi Perikanan
9
Produksi Pengolah dan
Perikanan Pemasar Ikan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Program
Persentase
Pengembangan
Jumlah
Sistem Dinas
        terlaksananya 12 1 406.800.000 12 300.040.000 12 452.559.136 12 505.000.000 12 659.006.500 12 575.000.000 60 2.491.605.636
Informasi Perikanan
Kegiatan
Kelautan dan
Monitoring
Perikanan

Program Persentase
100 100 100 100 Dinas
        Pemberdayaan Pemberdayaan 100%       0 346.483.000 800.000.000 1.100.000.000 1.100.000.000 100% 3.346.483.000
% % % % Perikanan
Nelayan Kecil Nelayan Kecil

Program Persentase
Pengelolaan Pengelolaan 100 100 100 100 Dinas
        100%       0 6.572.596.728 7.398.667.540 6.374.661.040 5.237.207.196,96 100% 25.583.132.505
Pembudidayaa Pembudidaya % % % % Perikanan
n Ikan Ikan
Program Persentase
Pemberdayaan Pemberdayaan 100 100 100 100 Dinas
        100%       0 366.816.000 780.000.000 1.150.000.000 1.000.000.000 100% 3.296.816.000
Pembudidayaa Pembudidayaan % % % % Perikanan
n Ikan Ikan
Program Persentase
Perizinan dan Perizinan dan 100 100 100 100 Dinas
        100%       0 657.322.000 641.900.000 941.900.000 800.000.000 100% 3.041.122.000
Penyelenggaraa Penyelenggaraa % % % % Perikanan
n TPI n TPI
6.372.242.000,
  3 2   PARIWISATA       4.990.543.964   5.774.169.859,10     6.012.135.894,34   6.012.135.894,34   4.512.135.894,34   28.682.819.542,12  
00
Persentase
Dinas
Program Peningkatan
Pariwisat
Pengembangan Penyebaran 100 100 100 100 100
      80 100 364.200.000 385.061.000 344.700.000 300.000.000 250.000.000 250.000.000 100% 1.529.761.000 a dan
Pemasaran Informasi % % % % %
Kebudaya
Pariwisata Potensi ODTW
an
  Pangkep

Persentase Dinas
Program
ketersediaan Pariwisat
Pengembangan 16, 100 100 100 100 100
      sarana dan 100 3.562.832.500 3.427.270.200 3.850.493.000 2.837.317.000 3.065.785.785,00 2.164.160.000 100% 15.345.025.985 a dan
Destinasi 67 % % % % %
prasarana Kebudaya
Pariwisata
ODTW an
 
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
peningkatan
dukungan
Dinas
masyarakat,
Program Pariwisat
lembaga dan 19, 100 100 100 100 100
      Pengembangan 100 220.682.877 299.670.700 300.876.000 525.000.000 425.000.000 305.000.000 100% 1.855.546.700 a dan
industri 44 % % % % %
Kemitraan Kebudaya
pariwisata
an
wisata terhadap
pengembangan
kepariwisataan
 
Persentase
Meningkatnya
dukungan
Dinas
masyarakat
Program Pariwisat
dalam 100 100 100
      Pengembangan         0   0 120.000.000 70.000.000 53.000.000 100% 243.000.000 a dan
terciptanya % % %
Nilai Budaya Kebudaya
Kerukunan
an
Hidup yang
Positif dan
  demokratis

Persentase Dinas
Program
Ketersediaan Pariwisat
Pengembangan 100 100 100 100
      Data Wirausaha         0 227.037.500 340.000.000 320.000.000 195.000.000 100% 1.082.037.500 a dan
Ekonomi % % % %
Yang Kreatif Kebudaya
Kreatif
dan Mandiri an
 
Persentase
Ketersediaan Dinas
Program
Fasilitas dan Pariwisat
Peningkatan 100 100 100 100
      Infrastruktur         0 34.611.500 30.000.000 40.000.000 40.000.000 100% 144.611.500 a dan
Kewirausahaan % % % %
dalam Bidang Kebudaya
dan Kreatifitas
ekonomi an
  Kreatif
Persentase
inisiatif
Kebijakan dan
Dinas
Mekanisme
Program Pariwisat
dalam 100 100 100
      Pengembangan         0   0 50.000.000 50.000.000 60.000.000 100% 160.000.000 a dan
Pengembangan % % %
Riset Kreatif Kebudaya
Industri Budaya
an
Lokal yang
kreatif dan
  dinamis
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Peningkatan Dinas
Program
Pelayanan Pariwisat
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
      Aparatur dan 100% 588.453.587 915.154.009,10 470.017.000 736.118.894,34 826.650.109,34 722.275.894,34 100% 3.670.215.907 a dan
Administrasi % % % % % %
Kelancaran Kebudaya
Perkantoran
Pelaksanaan an
Tugas Kantor
 

Persentase
Program Dinas
Meningkatnya
Peningkatan Pariwisat
Sarana dan 100 100 100 100 100 100
      Sarana dan 100% 138.725.000 84.218.950 208.061.000 210.000.000 240.000.000 80.000.000 100% 822.279.950 a dan
Prasarana % % % % % %
Prasarana Kebudaya
Kantor Tugas
Aparat an
Kantor
 

Persentase Dinas
Program
Pelayanan Pariwisat
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
      aparatur dan 100% 57.000.000 93.500.000 88.800.000 86.700.000 86.700.000 82.700.000 100% 438.400.000 a dan
Disiplin % % % % % %
Kelancaran Kebudaya
Aparatur
Tugas Kantor an
 
Meningkatnya
Mutu dan
Program Dinas
Pengembangan
Peningkatan Pariwisat
SDM Bidang 100 100 100 100 100 100
      Kapasitas 100% 15.000.000 29.505.000 130.800.000 85.000.000 70.000.000 50.000.000 100% 365.305.000 a dan
Pendidikan dan % % % % % %
Sumber Daya Kebudaya
Melaksanakan
Aparatur an
Tugas Umum
  Pemerintahan
Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase Dinas
Sistem Ketepatan Pariwisat
100 100 100 100 100 100
      Perencanaan Waktu 100% 43.650.000 87.305.000 41.000.000 67.000.000 55.000.000 55.000.000 100% 305.305.000 a dan
% % % % % %
Pelaporan Peyampaian Kebudaya
Capaian Laporan an
Kinerja dan
  Keuangan
Persentase
Peninggalan Dinas
Program
Sejarah Pariwisat
Pengelolaan 100 100 100 100 100
      Purbakala, 16,67%     30.000.000 122.450.000 164.000.000 140.000.000 95.000.000 100% 551.450.000 a dan
Kekayaan % % % % %
Museum dan Kebudaya
Budaya
Budaya Lokal an
Daerah
 
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Persentase
Terciptanya
Dinas
Program Keragaman
Pariwisat
Pengelolaan Budaya dalam 100 100 100 100 100
      58,57%     422.485.000 553.396.000 461.000.000 373.000.000 360.000.000 100% 2.169.881.000 a dan
Keragaman Masyarakat % % % % %
Kebudaya
Budaya serta Nilai-
an
Nilai Luhur
  Budaya Daerah
34.225.948.000
  3 3   PERTANIAN       27.876.897.548   15.634.368.453,38     11.567.378.750,00   13.029.689.893,00   10.467.378.750,00   84.924.763.846,38  
,00
Program Persentase
Peningkatan peningkatan
5,2 5,39 5,5 5,7 Dinas
        Ketahanan produksi 5,20 15.006.553.003 12.498.793.299 435.143.205 0 0 400.000.000 0 0 5,86% 13.333.936.504
7 % 0% 4% Pertanian
Pangan tanaman
Pertanian pangan
Persentase
Program peningkatan
Peningkatan produksi
5,5 5,62 5,7 5,8 Dinas
        Produksi tanaman 4,5 5 517.010.000 0 0 5.570.881.000 6.857.731.750 8.095.060.000 6.120.000.000 5,86% 26.643.672.750
% % 4% 6% Pertanian
Pertanian/Perke pangan,
bunan hortikultura dan
perkebunan
Program
Peningkatan Persentase
Penerapan penerapan
55 55 60 65 67 Dinas
        Teknologi tehnologi 12 15 5.086.450.000 343.550.000 169.460.000 400.000.000 375.000.000 375.000.000 70% 1.663.010.000
% % % % % Pertanian
Pertanian/Perke pertanian dan
bunan perkebunan

Program
Peningkatan Persentase
Pemasaran peningkatan 60 65 70 75 80 Dinas
        50 55 220.250.000 160.500.000 154.250.000 200.000.000 180.000.000 170.000.000 80% 864.750.000
Hasil Produksi promosi produk % % % % % Pertanian
Pertanian/Perke unggulan
bunan
Persentase
Program penanganan
Pencegahan penyakit ternak
dan dan hewan, 70 75 80 85 90 Dinas
        60 65 2.891.500.000 244.510.000 168.450.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 90% 1.162.960.000
Penanggulanga peningkatan % % % % % Pertanian
n Penyakit kesehatan
Ternak masyarakat
veteriner
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Persentase
Peningkatan peningkatan 3,6 100 100 100 100 100 Dinas
        100% 1.544.731.500 488.100.000 908.320.000 750.000.000 560.000.000 450.000.000 100% 3.156.420.000
Produksi Hasil produksi hasil 2 % % % % % Pertanian
Peternakan peternakan

Program Persentase
Peningkatan peningkatan 100 100 100 100 Dinas
        40 45 348.690.000 0 0 220.605.000 200.000.000 198.000.000 198.000.000 100% 816.605.000
Produksi produksi % % % % Pertanian
Peternakan peternakan

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan
pelayanan 100 100 100 100 100 100 Dinas
        Aparatur dan 100% 850.667.500 726.450.000 967.550.000 973.446.000 980.428.893 973.177.750 100% 4.621.052.643
administrasi % % % % % % Pertanian
Kelancaran
perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan
Sarana dan 100 100 100 100 100 100 Dinas
        Sarana dan 100% 328.450.000 513.900.000 649.343.795 746.451.000 796.451.000 736.451.000 100% 3.442.596.795
Prasarana % % % % % % Pertanian
Prasarana
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor
Persentase
Program
Pelayanan
Peningkatan 100 100 100 100 100 Dinas
        aparatur dan 100% 70.200.000 0% 0 75.775.000 150.000.000 130.000.000 130.000.000 100% 485.775.000
Disiplin % % % % % Pertanian
Kelancaran
Aparatur
Tugas Kantor
Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
peningkatan
SDM Bidang 100 100 100 100 100 Dinas
        kapasitas 100% 250.000.000 11.000.000 0% 0 35.000.000 35.000.000 35.000.000 100% 116.000.000
Pendidikan dan % % % % % Pertanian
sumber daya
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan
Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase
Sistem Ketepatan
100 100 100 100 100 Dinas
        Perencanaan Waktu 100% 48.700.000 86.225.000 0% 0 15.000.000 15.000.000 15.000.000 100% 131.225.000
% % % % % Pertanian
Pelaporan Peyampaian
Capaian Laporan
Kinerja dan
Keuangan
        Program Persentase 100% 100 542.921.545 100 308.825.154,38 100 24.175.000.000 100 140.000.000 100 140.000.000 100 140.000.000 100% 24.903.825.154 Dinas
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
kualitas
Perencanaan,
pelayanan data
Pengawasan
dan informasi % % % % % % Pertanian
dan
statistik
Pengendalian
pertanian
Persentase
Penyusunan
Penataan
Rencana Kerja
Peraturan 100 Dinas
        Rancangan 100% 170.774.000   0   0   0   0   0   0
Perundang- % Pertanian
Peraturan
undangan
Perundang-
undangan

Program Persentase
Peningkatan peningkatan 100 85 87 90 93 100 Dinas
        100% 0 77.275.000 21.670.000 100.000.000 125.000.000 125.000.000 100% 448.945.000
Kesejahteraan kemampuan % % % % % % Pertanian
Petani kelompok

Persentase
peningkatan
Program pemberdayaan
Pemberdayaan penyuluh dalam
Penyuluh melakukan 100 89 92 94 96 100 Dinas
        100% 0 175.240.000 709.500.000 749.750.000 749.750.000 749.750.000 100% 3.133.990.000
Pertanian/Perke pengawalan % % % % % % Pertanian
bunan dan
Lapangan pendampingan
masyarakat
petani

PERDAGANG 6.237.655.500, 5.204.683.575,


  3 6           8.091.390.203,80     6.389.496.896,90   6.764.918.896,25   2.712.729.848,80   29.163.219.420,75  
AN 00 00

Persentase
Program Penurunan
Perlindungan Peredaran Dinas
90 100 100 100 100 100
        Konsumen dan Barang Ilegal 90% 199.390.000 296.164.000 831.100.000 225.000.000 238.500.000 188.500.000 100% 1.779.264.000 Perdagan
% % % % % %
Pengamanan dari Tidak gan
Perdagangan Layak
Konsumsi

Program Persentase
Peningkatan Pertumbuhan Dinas
90 100 100 100 100 100
        dan Nilai Ekspor 95% 19.505.500 17.013.000 12.840.000 10.740.000 11.000.000 10.840.000 100% 62.433.000 Perdagan
% % % % % %
Pengembangan barang/komodit gan
Ekspor i
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Persentase
Peningkatan Peningkatan Dinas
80 100 100 100 100 100
        Efisiensi Efisiensi 100% 6.010.545.000 5.682.017.000 2.586.975.000 4.058.585.000 4.070.585.000 697.140.000 100% 17.095.302.000 Perdagan
% % % % % %
Perdagangan Perdagangan gan
Dalam Negeri Dalam Negeri

Persentase
Program
Pembinaan
Pembinaan Dinas
Pasar dan 100 100 100 100 100 100
        Pasar dan 100% 8.215.000 12.085.000 11.085.000 9.675.000 12.000.000 150.000.000 100% 194.845.000 Perdagan
Pengembangan % % % % % %
distribusi gan
Distribusi
barang
Barang
Persentase
Pembinaan
Program
Pedagang Kaki
pembinaan Dinas
Lima 100 100 100 100 100
        Pedagang Kaki 95% - 0 54.820.000 95.800.000 161.541.500 145.000.000 79.575.000 100% 536.736.500 Perdagan
berkualitas % % % % %
Lima dan gan
yang Paham
Asongan
Aturan dan tata
tertib

Persentase
Program
Peningkatan
Peningkatan Dinas
Kemampuan 100 100 100 100 100
        Kemampuan   - 0 239.974.000 137.694.400 214.660.000 243.109.500 225.000.000 100% 1.060.437.900 Perdagan
Teknologi Pada % % % % %
Teknologi gan
Industri kecil
Industri
Menengah

Program Persentase
Dinas
Pengembangan Pengembangan 100 100 100 100 100
          - 0 405.236.000 211.900.600 150.000.000 150.000.000 115.000.000 100% 1.032.136.600 Perdagan
Industri Kecil Industri Kecil % % % % %
gan
dan Menengah dan Menengah

Persentase
Program Terlaksananya
Dinas
Penataan Penataan 100 100
          - 0 166.115.400 0% 0 0% 0 20.000.000 0% 0 100% 186.115.400 Perdagan
Struktur Struktur % %
gan
Industri Industri yang
Koperatif
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan Dinas
pelayanan 100 100 100 100 100
        Aparatur dan   - 0 981.568.803,80 1.080.514.575 1.172.100.896,90 1.523.024.396,25 1.038.895.848,80 100% 5.796.104.520,75 Perdagan
administrasi % % % % %
Kelancaran gan
perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor
Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan Dinas
Sarana dan 100 100 100 100 100
        Sarana dan   - 0 100.625.000 115.725.000 264.850.000 229.000.000 111.500.000 100% 821.700.000,00 Perdagan
Prasarana % % % % %
Prasarana gan
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor

Persentase
Program
Pelayanan Dinas
Peningkatan 100 100 100 100 100
        Aparatur dan   - 0 37.169.000 59.200.000 52.700.000 52.700.000 38.400.000 100% 240.169.000,00 Perdagan
Disiplin % % % % %
Kelancaran gan
Aparatur
Tugas Kantor

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan Dinas
SDM Bidang 100 100 100 100 100
        Kapasitas   - 0 9.000.000 38.500.000 10.000.000 20.000.000 5.000.000 100% 82.500.000,00 Perdagan
Pendidikan dan % % % % %
Sumber Daya gan
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan
Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase
Sistem Ketepatan Dinas
100 100 100 100 100
        Perencanaan Waktu   - 0 89.603.000 23.349.000 59.644.500 50.000.000 52.879.000 100% 275.475.500,00 Perdagan
% % % % %
Pelaporan Penyampaian gan
Capaian Laporan
Kinerja dan
Keuangan

4 4     Urusan Penunjang

PERENCANA
AN
  4 1         4.864.110.559   5.222.492.000   6.270.000.000   6.400.000.000   6.400.000.000   5.209.711.767   34.366.314.326  
PEMBANGUN
AN
Program Persentase Badan
100 100 100 100 100
        Perencanaan Kesesuaian 25% 590.000.000 0% 0 292.106.000 420.000.000 390.000.000 300.000.000 100% 1.992.106.000 Perencana
% % % % %
Perekonomian Program an
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Perangkat
Daerah
Terhadap
Pembang
Dokumen
dan SDA unan
Perencanaan
Daerah
Kabupaten
Untuk Bidang
Ekonomi
Persentase
Badan
Program peningkatan
Perencana
Perencanaan kualitas
100 an
        Pembangunan Perencanaan 50% 0% 0 0% 0 403.385.000 0% 0 0% 0 0% 0 100% 403.385.000
% Pembang
Manusia dan Pembangunan
unan
Masyarakat Manusia dan
Daerah
Masyarakat

Persentase
Badan
Program peningkatan
Perencana
Perencanaan kualitas
100 an
        Pembangunan perencanaan 50% 0% 0 262.340.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 262.340.000
% Pembang
Kesejahteraan pembangunan
unan
Sosial kesejahteraan
Daerah
sosial
Persentase
Kesesuaian
Program
Badan
Perangkat
Perencana
Program Daerah
100 100 100 100 100 100 an
        Perencanaan Terhadap 50% 375.000.000 466.500.000 845.157.000 677.000.000 767.000.000 655.000.000 100% 3.785.657.000
% % % % % % Pembang
Sosial Budaya Dokumen
unan
Perencanaan
Daerah
Kabupaten
Untuk Bidang
Sosial Budaya

Badan
Persentase
Perencana
kategori desa
Program Desa an
        yang masuk 25% 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0
Mandiri Pembang
kategori
unan
mandiri
Daerah
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Badan
Persentase
Perencana
Program Upaya peningkatan
100 an
        Kesehatan upaya 100% 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 0
% Pembang
Masyarakat kesehatan
unan
masyarakat
Daerah

Persentase
Program Peningkatan Badan
Perencanaan Kualitas Perencana
Pemerintahan Perencanaan 100 an
        67% 0   0   0   0   0 0% 0 100% 0
dan Pemerintahan % Pembang
Kemasyarakata dan unan
n Kemasyarakata Daerah
n
Persentase
Kesesuaian
Program
Perangkat
Badan
Program Daerah
Perencana
Perencanaan Terhadap
100 100 100 100 100 an
        Infrastruktur Dokumen 100% 262.400.000 0% 0 633.000.000 357.000.000 357.000.000 480.000.000 100% 2.089.400.000
% % % % % Pembang
dan Perencanaan
unan
Kewilayahan Kabupaten
Daerah
Untuk Bidang
Infrastruktur
dan
kewilayahan
Persentase
Badan
Program Peningkatan
Perencana
Perencanaan Kualitas
100 100 an
        Prasarana Perencanaan 25% 557.000.000 198.550.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 755.550.000
% % Pembang
Wilayah dan Prasarana
unan
SDA Wilayah dan
Daerah
SDA
Badan
Perencana
Program
100 100 100 100 an
        Perencanaan Jumlah 0 0 45.000.000 0% 0 1.000.000.000 540.000.000 590.000.000 340.000.000 100% 2.515.000.000
% % % % Pembang
Tata Ruang
unan
Daerah
Badan
Persentase
Program Perencana
Peningkatan
Pengendalian 100 100 an
        Pengendalian 25% 45.000.000 582.900.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 627.900.000
Pemanfaatan % % Pembang
Pemanfaatan
Ruang unan
Ruang
Daerah
        Program Persentase 100% 100 613.200.559 100 807.457.000 100 1.271.720.000 100 1.382.000.000 100 1.382.000.000 100 750.000.000 100% 6.206.377.559 Badan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Perencana
Pelayanan Pemenuhan an
Administrasi Operasional % % % % % % Pembang
Perkantoran Perkantoran unan
Daerah
Badan
Program Persentase
Perencana
Peningkatan peningkatan
100 100 100 100 100 100 an
        Sarana dan sarana dan 100% 172.260.000 265.750.000 381.000.000 540.000.000 540.000.000 265.000.000 100% 2.164.010.000
% % % % % % Pembang
prasarana prasarana
unan
aparatur aparatur
Daerah
Badan
Program Perencana
Persentase
peningkatan 100 100 100 100 100 100 an
        Penunjang 100% 91.450.000 142.800.000 140.000.000 200.000.000 190.000.000 160.000.000 100% 924.250.000
disiplin % % % % % % Pembang
Kerja Aparatur
aparatur unan
Daerah
Badan
Program Persentase
Perencana
peningkatan penunjang
100 100 100 100 100 100 an
        kapasitas kapasitas 100% 100.000.000 9.550.000 125.000.000 740.000.000 840.000.000 325.000.000 100% 2.139.550.000
% % % % % % Pembang
sumberdaya sumber daya
unan
aparatur aparatur
Daerah
Program
Peningkatan
Badan
Pengembangan Persentase
Perencana
Sistem ketersediaan
100 100 100 100 100 100 an
        Perencanaan pelaporan 100% 306.000.000 237.360.000 58.300.000 262.000.000 202.000.000 217.000.000 100% 1.282.660.000
% % % % % % Pembang
Pelaporan capaian kinerja
unan
Capaian dan keuangan
Daerah
Kinerja dan
Keuangan
Badan
Perencana
Program Persentase
100 100 an
        Pengembangan pengembangan 43% 170.000.000 433.850.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 603.850.000
% % Pembang
Data/ Informasi data/ informasi
unan
Daerah
Program Persentase
Badan
Peningkatan peningkatan
Perencana
Kapasitas kapasitas
100 100 100 an
        Kelembagaan kelembagaan 40% 115.000.000 58.000.000 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 173.000.000
% % % Pembang
Perencanaan perencanaan
unan
Pembangunan pembangunan
Daerah
Daerah daerah
Persentase Badan
Program
kerjasma 100 100 100 100 Perencana
        Kerjasana 100% %   366.640.000 0% 0 190.000.000 190.000.000 170.000.000 100% 916.640.000
pembangunan % % % % an
Pembangunan
dengan wilayah Pembang
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
lain melalui
unan
regulasi yang
Daerah
disepakati

Persentase Badan
Program peningkatan Perencana
Perencanaan kualitas 100 100 an
        43% 1.371.800.000 1.075.795.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 2.447.595.000
Pembangunan perencanaan % % Pembang
Daerah pembangunan unan
daerah Daerah

Badan
Persentase
Program Perencana
Peningkatan
Perencanaan 100 100 an
        Perencanaan     315.000.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 315.000.000
Pembangunan % % Pembang
Pembangunan
Ekonomi unan
Ekonomi
Daerah

Cakupan
Program dokumen Badan
Perencanaan, perencanaan Perencana
Pengendalian dan 100 100 100 100 100 an
        0% 0% 50.000.000 0 1.120.332.000 1.092.000.000 952.000.000 1.547.711.767 100% 4.762.043.767
dan Evaluasi pengendalian % % % % % Pembang
Pembangunan pembangunan unan
Daerah daerah yang Daerah
telah dievaluasi

Badan
Persentase
Perencana
Program kategori desa
an
        Pengelolaan yang masuk 25%       0   0   0   0   0   0
Pembang
Desa Mandiri kategori
unan
mandiri
Daerah

PENGELOLA 4.605.766.888, 5.270.000.000,


  4 2           5.246.105.884,00     5.750.000.000,00   5.750.000.000,00   4.000.000.000,00   26.016.105.884,00  
KEUANGAN 00 00
Badan
Persentase Pengelola
Peningkatan Keuangan
Program
Pelayanan Daerah
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 681.993.275 1.084.721.768 1.664.537.000 1.374.110.000 1.274.110.000 787.833.755 100% 6.185.312.523 dan atau
Administrasi % % % % % %
Kelancaran OPD
Perkantoran
Pelaksanaan yang
Tugas Kantor menangan
i
Peningkatan Persentase 100 100 100 100 100 100 Badan
        100% 413.712.500 154.700.000 658.000.000 132.450.000 132.450.000 99.600.000 100% 1.177.200.000
Sarana dan Meningkatnya % % % % % % Pengelola
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Keuangan
Daerah
Sarana dan
dan atau
Prasarana Prasarana
OPD
Aparatur Kantor Tugas
yang
Kantor
menangan
i
Badan
Pengelola
Persentase Keuangan
Peningkatan Pelayanan Daerah
100 100 100 100 100 100
        Disiplin Aparatur dan 100% 86.450.000 113.900.000 162.800.000 126.600.000 126.600.000 126.600.000 100% 656.500.000 dan atau
% % % % % %
Aparatur Kelancaran OPD
Tugas Kantor yang
menangan
i
Badan
Meningkatnya
Pengelola
Mutu dan
Keuangan
Peningkatan Pengembangan
Daerah
Kapasitas SDM bidang 100 100 100 100 100 100
        100% 35.000.000 49.000.000 50.000.000 33.000.000 33.000.000 33.000.000 100% 198.000.000 dan atau
Sumber Daya Pendidikan dan % % % % % %
OPD
Aparatur Melaksanakan
yang
Tugas Umum
menangan
Pemerintahan
i
Badan
Peningkatan
Pengelola
Pengembangan
Persentase Keuangan
Sistem
Ketepatan Daerah
Perencanaan, 100 100 100 100 100 100
        Waktu 100% 199.755.000 260.220.884 138.749.000 205.220.884 205.220.884 139.892.000 100% 949.303.652 dan atau
Pelaporan % % % % % %
Penyampaian OPD
Capaian
Laporan yang
Kinerja, dan
menangan
Keuangan
i
Badan
Program Pengelola
Peningkatan Tersedianya Keuangan
dan dokumen 52 52 52 52 52 Daerah
100 52
        Pengembangan Pengelolaan 100% 3.041.602.113 Dok 2.755.465.232 Dok 2.095.326.500 Dok 3.003.498.616 Dok 3.103.498.616 Dok 1.991.124.445 12.948.913.409 dan atau
% Dok.
Pengelolaan Keuangan . . . . . OPD
Keuangan Daerah yang
Daerah menangan
i
Badan
Program
Tertibnya Pengelola
Pembinaan dan 65
Dokumen 100 100 100 100 Keuangan
        Fasilitasi 100% des 38.174.000 72.625.000 38.396.000 71.690.000   71.690.000 68.035.000 100% 322.436.000
pengelolaan % % % % Daerah
Pengelolaan a
Keuangan Desa dan atau
Keuangan Desa
OPD
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
yang
menangan
i
Badan
Terlaksananya
Peningkatan Pengelola
Sistem
Sistem Keuangan
Pengawasan
Pengawasan Daerah
Internal dan 100 100 100 100 100 100
        Internal dan 100% 61.710.000 49.090.000 31.006.000 56.340.000 56.340.000 55.540.000 100% 248.316.000 dan atau
Pengendalian % % % % % %
Pengendalian OPD
Pelaksanaan
Pelaksanaan yang
Kebijakan
KDH menangan
KDH
i
Badan
Pengelola
Program Tertibnya Keuangan
Penataan administrasi 45 Daerah
20 20 20 20 20
        Peraturan Peraturan 100% pes 47.370.000 96.235.000 72.160.000 60.185.000 60.185.000 40.000.000 100% 328.765.000 dan atau
% % % % %
Perundang- Perundang- erta OPD
Undangan Undangan yang
menangan
i
Badan
Pengelola
Peningkatan Keuangan
dan Tertibnya Adm Daerah
100 100 20 20 20 20
        Pengembangan BLUD dan 100% 0 0 72.550.000 112.370.000 112.370.000 80.000.000 80% 377.290.000 dan atau
% % % % % %
BLUD dan BUMD OPD
BUMD yang
menangan
i
Badan
Program
Pengelola
Koordinasi dan
Keuangan
Penyusunan Tertibnya
Daerah
Kebijakan di Administrasi 100 100 100 100 100
        100%     610.148.000 286.475.500 574.535.500 574.535.500 578.374.800 100% 2.624.069.300 dan atau
Bidang Pengelolaan % % % % %
OPD
Administrasi Aset Daerah
yang
Pengelolaan
menangan
Aset Daerah
i
PENGAWASA 1.481.973.000, 3.087.970.000,
  4 3           2.861.754.510,00     4.500.000.000,00   4.500.000.000,00   3.092.800.000,00   19.524.497.510,00  
N 00 00

Program Persentase
Peningkatan Terlaksananya
Sistem Sistem 638 550 550 550 550 550 3388
638 LHP Inspektor
        Pengawasan Pengawasan 100 932.954.600 (10 1.409.914.210 (10 1.605.072.500 (10 2.138.047.500 (10 2.138.047.500 (10 1.605.072.500 (100% 9.829.108.810
(100%) at
Internal dan Internal dan % 0%) 0%) 0%) 0%) 0%) )
Pengendalian Pengendalian
Pelaksanaan Pelaksanaan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kebijakan Kebijakan
Kepala Daerah KDH
Persentase
Program
Terlaksananya
Pengawasan
Kegiatan 100 100 100 100 Inspektor
        Kebijakan 0 0% 0 0 0 200.000.000 225.195.000 225.195.000 200.000.000 100% 850.390.000
Pengawasan % % % % at
Prioritas
Prioritas
Nasional
Nasional
Persentase
Program terlaksananya
Penanganan Penanganan,
Pengaduan dan Pengaduan dan 100 100 100 100 Inspektor
        0 0 0 0% 0 53.398.500 100.718.500 100.718.500 53.398.500 100% 308.234.000
Pengawalan Pengawalan % % % % at
Reformasi Reformasi
Birokrasi Birokrasi Yang
Tertangani

Persentase
Program Terlaksananya
100 100 100 100 Inspektor
        Penegakan Kegiatan 0 0 0 0 0 10.440.000 110.802.000 110.802.000 10.440.000 100% 242.484.000
% % % % at
Integritas Penegakan
Integritas

Persentase
Program
Terlaksananya
Peningkatan
Penegakan
Kapabilitas
Kapabilitas
Aparat 100 100 100 100 Inspektor
        Aparat 0 0% 0 0% 0 17.628.000 21.888.000 21.888.000 17.628.000 100% 79.032.000
Pengawas % % % % at
Pengawas
Intern
Interen
Pemerintah
Pemerintah
(APIP)
(APIP)

Program
Persentase
Mengintensifka
Mengintensifka 100 100 Inspektor
        n Penanganan 100% 21.710.500 94.492.500 0 0 0 0 0 0 0 0 100% 116.203.000
n Penanganan % % at
Pengaduan
Pengaduan
Masyarakat

Program Persentase
Peningkatan Peningkatan
Profesionalism Profesionalisme
100 100 100 100 100 100 Inspektor
        e Tenaga Tenaga 100% 129.500.000 251.576.500 112.971.000 380.841.000 380.841.000 112.971.000 100% 1.368.700.500
% % % % % % at
Pemeriksa dan Pemeriksa dan
Apratur Aparatur
Pengawas Pengawasan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
Terlaksananya
Pelayanan 100 100 100 100 100 100 Inspektor
        Pelayanan 100% 191.567.400 734.116.800 807.618.000 1.016.081.000 1.016.081.000 819.648.000 100% 4.585.112.200
Administrasi % % % % % % at
Administrasi
Perkantoran
Kantor

Persentase
Program
Pelaksana
peningkatan
Peningkatan 100 100 100 100 100 100 Inspektor
        sarana dan 100% 115.833.000 168.617.000 138.466.000 230.241.000 230.241.000 138.466.000 100% 1.021.864.000
Sarana dan % % % % % % at
prasarana
Prasarana
aparatur
Aparatur

Persentase
Program
pelayanan
peningkatan 100 100 100 100 100 100 Inspektor
        aparatur dan 100% 46.550.000 106.000.000 51.000.000 117.050.000 117.050.000 52.650.000 100% 490.300.000
disiplin % % % % % % at
kelancaran
aparatur
tugas kantor

Program Persentase
Peningkatan Terlaksananya
100 100 100 100 Inspektor
        Kapasitas Peningkatan 100% 0% 0 0% 0 79.150.000 91.450.000 91.450.000 70.300.000 100% 332.350.000
% % % % at
Sumber Daya Disiplin
Aparatur Aparatur

Program Persentase
Peningkatan Peningkatan
Pengembangan Pengembangan
Sistem Sistem
100 100 100 100 100 100 Inspektor
        Perencanaan Perencanaan, 100% 10.410.500 97.037.500 12.226.000 67.686.000 67.686.000 12.226.000 100% 267.272.000
% % % % % % at
Pelaporan Pelaporan
Capaian Capaian
Kinerja dan Kinerja dan
Keuangan Keuangan
Program Persentase
Peningkatan Peningkatan
dan dan
100 Inspektor
        Pengembangan Pengembangan 100% 33.447.000   0   0   0   0   0 100% 33.447.000
% at
Pengelolaan Pengelolaan
Keuangan Keuangan
Daerah Daerah

PENDAPATA 3.222.570.660, 4.230.930.000,


  4 4           3.923.151.125,00     5.000.444.725,00   5.000.444.725,00   4.500.444.725,00   22.798.630.300,00  
N DAERAH 00 00
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Intensifikasi
Persentase
dan
realisasi Badan
Ekstensifikasi 95 95 95 95 95 95
penerimaan 95% 426.150.000 0 0 0 0 0 100% 0 Pendapata
Pajak dan % % % % % %
pajak dan n Daerah
Retribusi
retribusi daerah
        Daerah
Program
Persentase
Intensifikasi
pertumbuhan Badan
dan 95 100 100 100 100 100
penerimaan 95% 426.150.000 314.800.000 420.656.000 670.000.000 567.000.000 560.000.000 100% 2.532.456.000 Pendapata
Ekastensifikasi % % % % % %
pajak dan n Daerah
Pendapatan
retribusi
        Asli Daerah

Program Persentase
Intensifikasi jumlah wajib
Badan
dan pajak yang 100 100 100 100 100
      904.446.500 1.007.292.000 770.150.000 862.711.135 810.000.000 100% 4.354.599.635 Pendapata
Ekstensifikasi terdaftar % % % % %
n Daerah
Pajak melakukan
        PBB/BPHTB pembayaran
Program
Peningkatan Persentase
dan dokumen Badan
100 100 100 100 100
Pengembangan Perda, dan       348.565.000 303.725.500 542.885.000 493.820.000 490.000.000 100% 2.178.995.500 Pendapata
% % % % %
Pengelolaan Laporan yang n Daerah
Keuangan tersedia
        Daerah

Intensifikasi
Meningkatnya
dan Badan
penerimaan 95 95 95 95 95 95
Ekstensifikasi 85% 283.343.500 0 0 0 0 0 100% 0 Pendapata
PBB-P2 dan % % % % % %
PBB-P2 dan n Daerah
BPHTB
BPBTB
       
Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan Badan
Pelayanan 95 100 100 100 100 100
Aparatur dan 100% 1.325.567.160 1.566.945.408 1.611.441.500 2.012.443.249 1.964.000.000 1.777.317.725 100% 8.932.147.882 Pendapata
Administrasi % % % % % %
Kelancaran n Daerah
Perkantoran
Pelaksanaan
        Tugas Kantor

Persentase
Program
meningkatnya
Peningkatan Badan
sarana dan 90 100 100 100 100 100
Sarana dan 100% 309.915.000 372.851.092 495.800.000 630.951.476 674.592.590 490.000.000 100% 2.664.195.158 Pendapata
prasarana % % % % % %
Prasarana n Daerah
kantor tugas
Aparatur
        Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
Pelayanan Badan
Peningkatan 100 100 100 100 100
Aparatur dan 100%     34.000.000 159.750.000 159.750.000 159.750.000 159.000.000 100% 672.250.000 Pendapata
Disiplin % % % % %
Kelancaran n Daerah
Aparatur
Tugas Kantor
       
Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan Badan
SDM Bidang 100 100 100 100 100 100
Kapasitas 100% 86.620.000 50.000.000 145.000.000 95.000.000 150.000.000 75.000.000 100% 515.000.000 Pendapata
Pendidikan dan % % % % % %
Sumber Daya n Daerah
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
        Pemerintahan
Program
Peningkatan
dan
Persentase
Pengembangan 5
Ketepatan Badan
Sistem dok 100 100 100 100 100
Waktu 100% 221.610.000 331.543.125 87.265.000 119.265.000 128.571.000 139.127.000 100% 805.771.125 Pendapata
Perencanaan ume % % % % %
Penyampaian n Daerah
Pelaporan n
Laporan
Capaian
Kinerja dan
        Keuangan

Persentase
Program
dokumen Badan
Pengelolaan 90 90 90 90 90
Perda, dan 100% 143.215.000 s 0 0 0 0 0 100% 143.215.000 Pendapata
Keuangan % % % % %
Laporan yang n Daerah
Daerah
tersedia
       
KEPEGAWAI
AN dan 3.827.517.875, 4.665.725.000,
  4 5           4.044.924.103,40     5.000.000.000,00   5.000.000.000,00   3.350.000.000,00   25.888.166.978,40  
DIKLAT 00 00
DAERAH
Badan
Persentase Kepegaw
Program
Terpenuhinya aian,
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        Kebutuhan 100% 870.584.375 871.136.103,40 741.776.000 542.176.000 645.081.000 434.609.000 100% 4.105.362.478 Pendidika
Administrasi % % % % % %
Operasional n dan
Perkantoran
Perkantoran Pelatihan
Daerah
        Program Persentase 100% 100 161.600.000 100 507.315.000 100 411.400.000 100 357.500.000 100 271.390.000 100 204.490.000 100% 1.913.695.000 Badan
Peningkatan Meningkatnya % % % % % % Kepegaw
Sarana dan Sarana dan aian,
Prasarana Prasarana Pendidika
Aparatur Aparatur n dan
Pelatihan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Daerah
Badan
Kepegaw
Program Persentase
aian,
Peningkatan Meningkatnya 100 100 100 100 100 100
        100% 72.725.000 108.175.000 64.500.000 154.050.000 105.750.000 145.000.000 100% 650.200.000 Pendidika
Disiplin Kinerja % % % % % %
n dan
Aparatur Aparatur
Pelatihan
Daerah
Badan
Program Persentase Kepegaw
Peningkatan menigkatnya aian,
100 100 100 100 100 100
        Kapasitas kapasitas 100% 1.317.690.000 1.377.115.000 1.971.736.000 2.588.628.000 2.588.628.000 1.347.706.000 100% 11.191.503.000 Pendidika
% % % % % %
Sumber Daya sumber daya n dan
Aparatur aparatur Pelatihan
Daerah
Program
Peningkatan Persentase Badan
Pengembangan meningkatnya Kepegaw
Sistem kualitas aian,
100 100 100 100 100 100
        Perencanaan penyusunan 100% 67.280.000 149.757.500 47.906.000 89.922.000 89.922.000 89.922.000 100% 534.709.500 Pendidika
% % % % % %
Pelaporan pelaporan n dan
Capaian capaian kinerja Pelatihan
Kinerja dan dan keuangan Daerah
Keuangan
Badan
Persentase Kepegaw
Program
Terlaksananya aian,
Pembinaan dan 100 100 100 100 100 100
        Pembinaan dan 100% 1.337.638.500 1.031.425.500 1.428.407.000 1.267.724.000 1.299.229.000 1.128.273.000 100% 7.492.697.000 Pendidika
Pengembangan % % % % % %
Pengembangan n dan
Aparatur
Aparatur Pelatihan
Daerah
Badan
Program
Persentase Kepegaw
Peningkatan
meningkatnya aian,
Kapasitas
        kapasitas 100% 0 0 0 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 Pendidika
Kelembagaan
kelembagaan n dan
Perangkat
peragkat daerah Pelatihan
Daerah
Daerah

PENELITIAN DAN
  4 6       0   1.318.137.850   1.854.772.500   2.200.000.000   2.200.000.000   1.885.941.523,20   9.458.851.873  
PENGEMBANGAN
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Badan
peningkatan
Program Penelitian
pelayanan
Pelayanan 100 100 100 100 100 dan
        aparatur dan 100%     416.859.387 467.628.000 424.775.000 434.775.000 435.716.523,20 100% 2.179.753.910,20
Administrasi % % % % % Pengemb
kelancaran
Perkantoran angan
pelaksanaan
Daerah
tugas kantor

Persentase Badan
Program
meningkatnya Penelitian
Peningkatan
sarana & 100 100 100 100 100 dan
        Sarana dan 100%     231.931.713 209.150.000 155.000.000 145.000.000 130.000.000 100% 871.081.713
prasarana % % % % % Pengemb
Prasarana
kantor tugas angan
Aparatur
kantor Daerah

Badan
Persentase
Program Penelitian
pelayanan
Peningkatan 100 100 100 100 100 dan
        aparatur dan 100%     37.806.750 88.500.000 70.500.000 70.500.000 75.500.000 100% 342.806.750
Disiplin % % % % % Pengemb
kelancaran
Aparatur angan
tugas kantor
Daerah

Meningkatnya
mutu dan Badan
Program
pengembangan Penelitian
peningkatan
SDM bidang 100 100 100 100 100 dan
        kapasitas 100%     9.000.000 100.000.000 105.000.000 90.000.000 75.000.000 100% 379.000.000
pendidikan dan % % % % % Pengemb
sumber daya
melaksanakan angan
aparatur
tugas umum Daerah
pemerintahan
Program
Peningkatan
Badan
Pengembangan Persentase
Penelitian
Sistem ketepatan
100 100 100 100 100 dan
        Perencanaan waktu 100%     154.305.000 136.155.000 59.725.000 59.725.000 294.725.000 100% 704.635.000
% % % % % Pengemb
Pelaporan penyampaian
angan
Capaian laporan
Daerah
Kinerja dan
Keuangan

Badan
Program Persentase Penelitian
Pengembangan Pengembangan 70 dan
              0% 0 224.284.000 0% 0 0% 0 0% 0 70% 224.284.000
Sistem Inovasi Sistem Inovasi % Pengemb
Daerah (SIDA) Daerah (SIDA) angan
Daerah
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Badan
Penelitian
Program Persentase
70 70 70 dan
        Pengembangan Pengembangan       0% 0 0% 0 175.000.000 165.000.000 125.000.000 70% 465.000.000
% % % Pengemb
Inovasi Daerah Inovasi Daerah
angan
Daerah

Persentase
Badan
Program kegiatan
Penelitian
Penelitian dan penelitian dan
70 70 70 70 70 dan
        Pengembangan pengembangan 0%     468.235.000 629.055.500 1.210.000.000 1.235.000.000 750.000.000 70% 4.292.290.500
% % % % % Pengemb
Pembangunan pembangunan
angan
Daerah daerah yang
Daerah
dilaksanakan
Badan
Program Penelitian
Persentase
Pengembangan dan
        pengembangan 0% - 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0
Penelitian Pengemb
data/informasi
Pembangunan angan
Daerah
21.944.641.707 28.957.166.587
  4 7   SEKRETARIAT DAERAH       35.746.898.591,20     23.840.579.948,00   23.810.579.948,27   25.358.968.948,35   159.658.835.730,72  
,00 ,90

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan
Pelayanan 100 100 100 12.737.553.191 100 100 100
        Aparatur dan 100% 10.791.338.217 12.505.868.829,20 12.113.838.320,50 12.063.832.708,77 10.225.064.119,83 100% 70.437.495.386,70 SETDA
Administrasi % % % ,40 % % %
Kelancaran
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor
Program Persentase
Peningkatan Meningkatnya
100 100 100 100 100 100
        Sarana dan Sarana dan 100% 8.172.510.000 15.715.340.794 6.365.414.318 3.022.500.000 2.422.500.000 2.479.283.584 100% 38.177.548.696 SETDA
% % % % % %
Prasarana Prasarana
Aparatur Aparatur
Persentase
Program
Pelayanan
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 520.600.000 613.422.000 761.000.000 655.000.000 655.000.000 460.000.000 100% 3.665.022.000 SETDA
Disiplin % % % % % %
Kelancaran
Aparatur
Tugas Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan
SDM bidang 100 100 100 100 100 100
        Kapasitas 100% 274.351.255 234.443.150 376.683.000 510.000.000 610.330.000 1.826.855.294 100% 3.832.662.699 SETDA
Pendidikan dan % % % % % %
Sumber Daya
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan
Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase
Sistem Ketepatan
100 100 100 100 100 100
        Perencanaan, Waktu 100% 1.615.732.235 536.661.000 461.157.750 496.025.000 493.525.000 493.525.000 100% 4.096.625.985 SETDA
% % % % % %
Pelaporan Penyampaian
Capaian Laporan
Kinerja dan
Keuangan

Persentase
Program 1 Kasus,
peningkatan
Koordinasi & 1
Koordinasi &
Penyusunan Dokume
Penyusunan 100 100 100 100 100 100
        Kebijakan n, 10 520.600.000 879.971.000 745.205.852,50 585.535.852,50 585.535.852,50 513.052.406,58 100% 3.829.900.964,08 SETDA
Kebijakan % % % % % %
Bidang Hukum Perda, 10
Bidang Hukum
Perundang- Kecamat
Perundang-
Undangan an
Undangan

Persentase
Program
Program Koordinasi,
Koordinasi dan Evaluasi dan
Penyusunan Penyusunan
Kebijakan di Penyelenggaraa
100 100 100 100
        Bidang n Kebijakan 24 - 0 0% 0 45.198.000 70.000.000 69.163.000 52.029.000 100% 236.390.000 SETDA
% % % %
Kesejahteraan Pemerintahan
dan di Bidang
Kemasyarakata Kesejahteraan
n dan
Kemasayarakat
an
Program Persentase
Koordinasi, Program
Evaluasi dan Koordinasi, 100 100 100 100
        - - 0 - 0 1.065.850.000 1.014.323.000 925.790.000 925.790.000 100% 3.931.753.000 SETDA
Penyusunan Evaluasi dan % % % %
Penyelenggaraa Penyusunan
n Kebijakan Penyelenggaraa
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
n Kebijakan
Pemerintahan
Pemerintahan
di Bidang
di Bidang
Keagamaan
keagamaan
Persentase
Program
peningkatan
Koordinasi dan
Koordinasi dan
Penyusunan
Penyusunan
Kebijakan di
Kebijakan di
Bidang
Bidang
Hubungan 100 100 100 100 100
        Hubungan 100% 0 0 845.220.000 1.850.694.380 501.484.380 501.484.380 594.117.829 100% 4.293.000.969 SETDA
Masyarakat, % % % % %
Masyarakat,
Protokol,
Protokol,
Publikasi,
Publikasi,
Pengelolaan
Pengelolaan
Informasi dan
Informasi dan
Dokumentasi
Dokumentasi
Persentase
Program
peningkatan
Koordinasi dan
Koordinasi dan
Penyusunan
Penyusunan 40
Kebijakan di
Kebijakan di Koordina
Bidang
Bidang si, 81
Perekonomian,
Perekonomian, Koperasi,
Badan Usaha
        Badan Usaha 450 - 0   750.315.468   808.618.899   724.789.246   694.506.457   614.506.457   3.592.736.527 SETDA
Daerah,
Daerah, UMKM,
Penanaman
Penanaman 5
Modal,
Modal, Dokume
Produksi
Produksi n
Daerah, dan
Daerah, dan
Sumber Daya
Sumber Daya
Alam
Alam
Program
Koordinasi dan
Penyusunan
Kebijakan di
Bidang
5
        Kelembagaan,         511.200.500   298.994.197   197.600.000   113.600.000   38.599.999   1.159.994.696 SETDA
dokumen
Ketatalaksanaa
n, Analisa
Jabatan dan
Pengembangan
SDM Aparatur
Program Persentase
Koordinasi dan Peningkatan
Penyusunan Koordinasi dan 100 100 100 100 100
        100% 0%   238.870.000 278.612.500 212.000.000 212.000.000 153.953.648 100% 1.095.436.148 SETDA
Kebijakan Penyusunan % % % % %
Bidang Kebijakan
Pemerintahan Bidang
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Pemerintahan
Program Persentase
Peningkatan Peningkatan
1
Pelayanan Pelayanan
1 dok 100 100 100 100 100
        Kedinasan Kedinasan 49.510.000 950.110.000 763.500.000 763.500.000 763.500.000 763.500.000 100% 4.053.620.000 SETDA
dokumen ume % % % % %
Kepala Kepala
n
Daerah/Wakil Daerah/Wakil
Kepala Daerah Kepala Daerah
Persentase
Program
Peningkatan
Optimalisasi
Optimalisasi 220 100 100 100
        Pemanfaatan - 0 684.485.850 0 0 0 0 50.000.000 423.389.000 100% 1.157.874.850 SETDA
Pemanfaatan Paket % % %
Teknologi
Teknologi
Informasi
Informasi
Terlaksananya
Program
Pengelolaan
Pelayanan
rumah Jabatan 100 100 100 100 100
        Kepala Daerah       960.000.000 960.000.000 960.000.000 960.000.000 960.000.000 100% 4.800.000.000 SETDA
Kepala Daerah % % % % %
dan Wakil
dan Wakil
Kepala Daerah
Kepala Daaerah
Persentase
Program
Peningkatan
Koordinasi dan
Koordinasi dan
Penyusunan
Penyusunan 100 100
        Kebijakan di       320.990.000 47.750.000 - 0 - 0 - 0 100% 368.740.000 SETDA
Kebijakan di % %
Bidang
Bidang
Administrasi
Administrasi
Pembangunan
Pembangunan

Persentase
Program
Peningkatan 100 100 100 100
        Administrasi         0 31.140.000 575.000.000 434.000.000 440.000.000 100% 1.480.140.000 SETDA
Administrasi % % % %
Pembangunan
Pembangunan

Persentase
Program
Meningkatnya
Pelayanan
Pelayanan
Administrasi 100 100 100 100
        Administrasi         0 774.274.500 938.984.149 1.755.812.550 3.595.302.610,94 100% 7.064.373.809,94 SETDA
dan Teknis % % % %
dan Teknis
Pengadaan
Pengadaan
Barang/Jasa
Barang/Jasa
Program Persentase
Pelayanan meningkatnya
Administrasi Pelayanan 100 100 100 100
                0 585.520.000 500.000.000 500.000.000 800.000.000,00 100% 2.385.520.000,00 SETDA
Pelayanan Administrasi % % % %
Pengadaan Pelayanan
Secara Pengadaan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Secara
Elektronik Elektronik

Program
Pengembangan
/Peningkatan
                  0   0   0   0   0   0 SETDA
Kompetensi
SDM

SEKRETARIA 14.106.871.000 17.753.250.000


  4 8           15.820.303.636,73     17.000.000.000,00   17.000.000.000,00   15.723.906.002,75   97.404.330.639,48  
T DEWAN ,00 ,00

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan
Pelayanan 100 100 100 100 100 100 SETWA
        Aparatur dan 100% 1.408.072.500 2.344.904.135 2.087.257.500 2.333.000.000 2.333.000.000 2.333.000.000 100% 12.839.234.135
Administrasi % % % % % % N
Kelancaran
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor
Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan
Sarana dan 100 100 100 100 100 100 SETWA
        Sarana dan 100% 2.001.706.000 1.264.005.000 1.726.800.000 1.175.000.000 1.175.000.000 1.175.000.000 100% 8.517.511.000
Prasarana % % % % % % N
Prasarana
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor
Persentase
Program Pelayanan
Peningkatan Disiplin 100 100 100 100 100 100 SETWA
        100% 60.150.000 48.650.000 119.600.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 100% 444.400.000
Disiplin Aparatur dan % % % % % % N
Aparatur Kelancaran
Tugas Kantor
Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan
SDM bidang 100 100 100 100 100 100 SETWA
        Kapasitas 100% 20.000.000 31.500.000 155.000.000 66.000.000 66.000.000 61.000.000 100% 399.500.000
Pendidikan dan % % % % % % N
Sumber Daya
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan
Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase
Sistem Ketepatan
100 100 100 100 100 100 SETWA
        Perencanaan Waktu 100% 34.505.000 61.585.000 6.635.000 50.000.000 50.000.000 51.000.000 100% 253.725.000
% % % % % % N
Pelaporan Penyampaian
Capaian Laporan
Kinerja dan
Keuangan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Program
Peningkatan Meningkatnya
Kapasitas kinerja 100 100 100 100 100 100 SETWA
        100% 10.582.437.500 11.939.659.501,73 13.472.402.500 13.104.000.000 13.104.000.000 11.831.906.002,75 100% 74.034.405.504
Lembaga sekretariat % % % % % % N
Perwakilan DPRD
Rakyat Daerah
Program
Peningkatan Meningkatnya
Kapasitas kinerja 100 SETWA
        100% - 0 0% 0 25.555.000 0 0 0 0 0 0 100% 25.555.000
Kelembagaan sekretariat % N
Perangkat DPRD
Daerah

Program
Kerjasama 100 100 100 100 100 SETWA
                130.000.000 160.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 100% 890.000.000
Informasi dan % % % % % N
Mass Media

KECAMATA
N 1.285.550.000, 3.203.300.000,
  4 8           2.187.355.000,00     3.303.300.000,00   3.353.300.000,00   3.353.300.000,00   16.686.105.000,00  
PANGKAJEN 00 00
E

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan Kec.
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 527.091.500 846.179.000 1.204.000.000 1.304.000.000 1.354.000.000 1.354.000.000 100% 6.589.270.500 Pangkaje
Administrasi % % % % % %
Kelancaran ne
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan Kec.
Sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 293.045.000 203.037.000 593.803.500 593.803.500 593.803.500 593.803.500 100% 2.871.296.000 Pangkaje
Prasarana % % % % % %
Prasarana ne
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor

Persentase
Program
Pelayanan Kec.
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 63.100.000 119.500.000 179.750.000 179.750.000 179.750.000 179.750.000 100% 901.600.000 Pangkaje
Disiplin % % % % % %
Kelancaran ne
Aparatur
Tugas Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan Kec.
SDM bidang
        Kapasitas 100% - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 Pangkaje
Pendidikan dan
Sumber Daya ne
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan

Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase
Sistem Ketepatan Kec.
100 100 100 100 100 100
        Perencanaan Waktu 100% 138.993.000 112.741.500 66.778.000 66.778.000 66.778.000 66.778.000 100% 518.846.500 Pangkaje
% % % % % %
Pelaporan Penyampaian ne
Capaian Laporan
Kinerja dan
Keuangan

Program
Peningkatan Kec.
        Keamanan dan           0   0   0   0   0   0 Pangkaje
Kenyamanan ne
Lingkungan

Persentase
Meningkatnya
Program
Kegiatan Kec.
Peningkatan 100 100 100 100
        Pembinaan         203.592.000 391.018.500 391.018.500 391.018.500 391.018.500 100% 1.767.666.000 Pangkaje
Keberdayaan % % % %
Kelembagaan ne
Masyarakat
dan Organisasi
Masyarakat

Persentase
Program
peningkatan
pemberdayaan Kec.
pemberdayaan 100 100
        Masyarakat 100% 185.091.500 0   0   0   0   0   185.091.500 Pangkaje
masyarakat % %
Desa dan ne
perdesaan dan
Kelurahan
kelurahan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
peningkatan
Program
sistem
Koordinasi Kec.
koordinasi 100 100 100 100 100 100
        Penyelenggaraa 100% 78.229.000 73.105.500 147.750.000 147.750.000 147.750.000 147.750.000 100% 742.334.500 Pangkaje
penyelenggaraa % % % % % %
n Pemerintahan ne
n pemerintahan
Umum

Program
Peningkatan
Persentase
Pelayanan
peningkatan Kec.
Publik 100 100 100 100 100
        pelayanan 100%   0 2.000.000 13.000.000 13.000.000 13.000.000 13.000.000 100% 54.000.000 Pangkaje
% % % % %
publik di ne
Kecamatan

Program
Peningkatan Persentase
Nilai-Nilai Meningkatnya
Sosial Nilai-Nilai
Keagamaan Sosial
Keagamaan Kec.
100 100 100 100 100
        Dalam 100%   0 627.200.000 607.200.000 607.200.000 607.200.000 607.200.000 100% 3.056.000.000 Pangkaje
% % % % %
Masyarakat ne

KECAMATA
N 2.236.890.000,
  4 9         911.030.000,00   1.527.938.950,00     2.336.890.000,00   2.386.890.000,00   2.386.890.000,00   11.786.528.950,00  
MINASATE'N 00
E

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan Kec.
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 359.302.000 498.550.000 770.026.000 832.026.000 882.026.000 882.026.000 100% 4.223.956.000 Minasate'
Administrasi % % % % % %
Kelancaran ne
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan Kec.
Sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 242.948.000 263.803.950 540.548.350 557.548.350 557.548.350 557.548.350 100% 2.719.945.350 Minasate'
Prasarana % % % % % %
Prasarana ne
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor

Persentase
Program
Pelayanan Kec.
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        Apratur dan 100% 53.440.000 59.990.000 114.100.000 114.100.000 114.100.000 114.100.000 100% 569.830.000 Minasate'
Disiplin % % % % % %
Kelancaran ne
Aparatur
Tugas Kantor

Program
PenProgram
Peningkatan
Persentase
Pengembangan
Ketepatan Kec.
Sistem 100 100 100 100 100 100
        Waktu 100% 96.235.000 108.590.000 37.052.000 37.052.000 37.052.000 37.052.000 100% 353.033.000 Minasate'
Perencanaan % % % % % %
Penyampaian ne
Pelaporan
Laporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan

Persentase
Program
menigkatnya
Peningkatan Kec.
kegiatan 100 100 100 100 100
        Keberdayaan 0% 0% 0 120.490.000 207.714.850 220.714.850 220.714.850 220.714.850 100% 990.349.400 Minasate'
pemberdayaan % % % % %
Masyarakat ne
masyarakat
Perdesaan
perdesaan

Meningkatnya
mutu dan
Program
pengembangan
Peningkatan Kec.
SDM bidang
        Kapasitas 0% 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 Minasate'
pendidikan dan
Sumber Daya ne
melaksanakan
Aparatur
tugas umum
pemerintahan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
peningkatan
Pemberdayaan Kec.
pemberdayaan 100
        Masyarakat 100% 111.810.000 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 100% 111.810.000 Minasate'
masyarakat %
Desa dan ne
perdesaan dan
Kelurahan
kelurahan

Persentase
Program
meningkatnya Kec.
Peningkatan 100 100 100 100 100
        kuantitas 0% 0% 0 0 13.000.000 13.000.000 13.000.000 13.000.000 100% 52.000.000 Minasate'
Pelayanan % % % % %
layanan ne
Publik
perizinan UMK

Persentase
Program
meningkatnya
Peningkatan Kec.
kegiatan 100 100 100 100 100
        Nilai-Nilai 0% 0% 0 426.000.000 446.000.000 454.000.000 454.000.000 454.000.000 100% 2.234.000.000 Minasate'
keagamaan % % % % %
Sosial ne
yang
Keagamaan
dilaksanakan

Persentase
Program
meningkatnya
Koordinasi Kec.
koordinasi 100 100 100 100 100 100
        Penyelenggaraa 100% 47.295.000 50.515.000 108.448.800 108.448.800 108.448.800 108.448.800 100% 531.605.200 Minasate'
penyelenggaraa % % % % % %
n Pemerintahan ne
n pemerintahan
Umum
umum

1 KECAMATA 1.528.500.000,
  4         671.030.000,00   996.644.500,00     1.628.500.000,00   1.678.500.000,00   1.678.500.000,00   7.510.644.500,00  
0 N BALOCCI 00
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan
Pelayanan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Aparatur dan 100%   361.688.500 570.709.500 670.709.500 720.709.500 720.709.500 100% 3.044.526.500
Administrasi % % % % % % Balocci
Kelancaran
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan
Sarana dan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Sarana dan 100%   168.313.000 376.965.000 376.965.000 376.965.000 376.965.000 100% 1.676.173.000
Prasarana % % % % % % Balocci
Prasarana
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor

Persentase
Program
Pelayanan
Peningkatan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Aparatur dan 100%   38.900.000 75.230.000 75.230.000 75.230.000 75.230.000 100% 339.820.000
Disiplin % % % % % % Balocci
Kelancaran
Aparatur
Tugas Kantor

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan
SDM bidang 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Kapasitas 100%   3.300.500 4.300.500 4.300.500 4.300.500 4.300.500 100% 20.502.500
Pendidikan dan % % % % % % Balocci
Sumber Daya
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program
PenProgram
Peningkatan
Persentase
Pengembangan
Ketepatan
Sistem 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Waktu 100%   29.069.000 39.114.000 39.114.000 39.114.000 39.114.000 100% 185.525.000
Perencanaan % % % % % % Balocci
Penyampaian
Pelaporan
Laporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan

Persentase
Program
peningkatan
Koordinasi
sistem 100 100 100 100 100 Kec.
        Penyelenggaraa 100%     43.556.000 112.805.000 112.805.000 112.805.000 112.805.000 100% 494.776.000
koordinasi % % % % % Balocci
n Pemerintahan
penyelenggaraa
Umum
n pemerintahan

Persentase
Program
peningkatan
Peningkatan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        pelayanan 100%   5.887.500 24.985.000 24.985.000 24.985.000 24.985.000 100% 105.827.500
Pelayanan % % % % % % Balocci
publik di
Publik
Kecamatan

Persentase
Program Meningkatnya
Peningkatan Kegiatan
100 100 100 100 100 Kec.
        Keberdayaan Pembinaan       157.530.000 132.391.000 132.391.000 132.391.000 132.391.000 100% 687.094.000
% % % % % Balocci
Masyarakat Kelembagaan
Perdesaan dan Organisasi
Masyarakat
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Meningkatnya
Nilai-Nilai
Program Sosial
Peningkatan Keagamaan
100 100 100 100 100 Kec.
        Nilai-Nilai Dalam       188.400.000 192.000.000 192.000.000 192.000.000 192.000.000 100% 956.400.000
% % % % % Balocci
Sosial Masyarakat
Keagamaan

1 KECAMATA 1.351.708.000,
  4         562.525.000,00   945.912.000,00     1.449.708.000,00   1.449.708.000,00   1.449.708.000,00   7.209.269.000,00  
1 N BUNGORO 00

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan
Pelayanan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Aparatur dan 100% 194.069.000 254.764.000 523.615.000 605.959.000 602.949.000 593.939.000 100% 2.775.295.000
Administrasi % % % % % % Bungoro
Kelancaran
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan
Sarana dan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Sarana dan 100% 149.579.000 116.412.000 180.884.000 173.500.000 174.000.000 176.000.000 100% 970.375.000
Prasarana % % % % % % Bungoro
Prasarana
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor

Persentase
Program
Pelayanan
Peningkatan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Aparatur dan 100% 35.800.000 59.750.000 60.750.000 61.500.000 63.000.000 63.500.000 100% 344.300.000
Disiplin % % % % % % Bungoro
Kelancaran
Aparatur
Tugas Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan
SDM bidang 100 100 100 100 100 Kec.
        Kapasitas 100% - 0 5.000.000 4.992.000 12.600.000 12.600.000 12.600.000 100% 47.792.000
Pendidikan dan % % % % % Bungoro
Sumber Daya
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan

Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase
Sistem Ketepatan
100 100 100 100 100 100 Kec.
        Perencanaan Waktu 100% 82.417.500 86.684.000 44.788.000 53.000.000 66.500.000 60.000.000 100% 393.389.500
% % % % % % Bungoro
Pelaporan Penyampaian
Capaian Laporan
Kinerja dan
Keuangan

Persentase
Program
peningkatan
Koordinasi
sistem 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Penyelenggara 100% 27.154.000 53.432.000 66.949.000 74.519.000 75.019.000 75.019.000 100% 372.092.000
koordinasi % % % % % % Bungoro
Pemerintahan
penyelenggaraa
Umum
n pemerintahan

Persentase
Meningkatnya
Program
Kegiatan
Peningkatan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Pembinaan 100% 72.630.500 77.670.000 178.110.000 177.000.000 177.000.000 177.000.000 100% 859.410.500
Keberdayaan % % % % % % Bungoro
Kelembagaan
Masyarakat
dan Organisasi
Masyarakat
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program Meningkatnya
Peningkatan Nilai-Nilai
100 100 100 100 100 Kec.
        Nilai-Nilai Sosial       277.200.000 277.200.000 277.200.000 277.200.000 277.200.000 100% 1.386.000.000
% % % % % Bungoro
Sosial Keagamaan
Keagamaan Dalam
Masyarakat

Persentase
Program
peningkatan
Peningkatan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        pelayanan 100% 875.000 15.000.000 14.420.000 14.430.000 1.440.000 14.450.000 100% 60.615.000
Pelayanan % % % % % % Bungoro
publik di
Publik
Kecamatan

KECAMATA
1 1.588.120.000,
  4   N       535.486.000,00   1.065.673.500,00     1.688.120.000,00   1.738.120.000,00   1.738.120.000,00   7.818.153.500,00  
2 00
LABAKKANG

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan Kec.
Pelayanan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 246.087.000 356.836.500 610.163.500 654.453.500 664.163.500 664.163.500 100% 2.949.780.500 Labakkan
Administrasi % % % % % %
Kelancaran g
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan Kec.
Sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 176.842.000 195.597.000 300.665.000 283.935.000 310.665.000 310.665.000 100% 1.401.527.000 Labakkan
Prasarana % % % % % %
Prasarana g
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor

Persentase
Program
Pelayanan Kec.
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 24.100.000 47.800.000 59.500.000 73.000.000 112.000.000 112.000.000 100% 404.300.000 Labakkan
Disiplin % % % % % %
Kelancaran g
Aparatur
Tugas Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan Kec.
SDM bidang 100
        Kapasitas 100% - 0 - 0 - 0 0 - 15.000.000 - 0 100% 15.000.000 Labakkan
Pendidikan dan %
Sumber Daya g
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan

Program
PenProgram
Peningkatan
Persentase
Pengembangan
Ketepatan Kec.
Sistem 100 100 100 100 100 100
        Waktu 100% 88.457.000 39.000.000 36.825.000 68.205.000 46.825.000 61.825.000 100% 252.680.000 Labakkan
Perencanaan % % % % % %
Penyampaian g
Pelaporan
Laporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan

Persentase
Program
Terlaksananya
Koordinasi Kec.
Koordinasi 70 80 85 90 90 100
        Penyelenggara 70%   73.540.000 140.500.000 156.400.000 142.000.000 142.000.000 100% 654.440.000 Labakkan
Penyelenggaraa % % % % % %
Pemerintahan g
n Pemerintahan
Umum
Umum

Persentase
Program
peningkatan Kec.
Peningkatan 50 80 90 90 100
        pelayanan 40%     4.000.000 13.000.000 13.000.000 15.000.000 15.000.000 100% 60.000.000 Labakkan
Pelayanan % % % % %
publik di g
Publik
Kecamatan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program Meningkatnya
Peningkatan Kegiatan Kec.
100 100 100 100 100
        Keberdayaan Pembinaan       100.500.000 179.066.500 190.726.500 184.066.500 184.066.500 100% 838.426.000 Labakkan
% % % % %
Masyarakat Kelembagaan g
Perdesaan dan Organisasi
Masyarakat

Persentase
Program Meningkatnya
Peningkatan Nilai-Nilai Kec.
100 100 100 100 100
        Nilai-Nilai Sosial       248.400.000 248.400.000 248.400.000 248.400.000 248.400.000 100% 1.242.000.000 Labakkan
% % % % %
Sosial Keagamaan g
Keagamaan Dalam
Masyarakat

1 KECAMATA 1.618.200.000,
` 4             1.055.189.700,00     1.711.400.000,00   1.767.650.000,00   1.767.650.000,00   7.920.089.700,00  
3 N MA'RANG 00

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan
Pelayanan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Aparatur dan 100%   353.357.000 583.395.000 683.060.000 765.000.000 891.475.000 100% 3.276.287.000
Administrasi % % % % % % Ma'rang
Kelancaran
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan
Sarana dan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Sarana dan 100%   212.993.700 328.010.000 303.110.000 329.820.000 219.600.000 100% 1.393.533.700
Prasarana % % % % % % Ma'rang
Prasarana
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
Pelayanan
Peningkatan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Aparatur dan 100%   28.900.000 69.600.000 93.400.000 57.000.000 61.600.000 100% 310.500.000
Disiplin % % % % % % Ma'rang
Kelancaran
Aparatur
Tugas Kantor

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan
SDM bidang 100 100 100 100 100 Kec.
        Kapasitas 100%   - 0 3.500.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 100% 18.500.000
Pendidikan dan % % % % % Ma'rang
Sumber Daya
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan

Program
PenProgram
Peningkatan
Persentase
Pengembangan
Ketepatan
Sistem 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Waktu 100%   49.034.000 33.930.000 56.630.000 43.930.000 43.930.000 100% 227.454.000
Perencanaan % % % % % % Ma'rang
Penyampaian
Pelaporan
Laporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan

Persentase
Program
peningkatan
Koordinasi
sistem 100 100 100 100 100 Kec.
        Penyelenggaraa       68.785.000 129.670.000 118.450.000 125.500.000 106.500.000 100% 548.905.000
koordinasi % % % % % Ma'rang
n Pemerintahan
penyelenggaraa
Umum
n pemerintahan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program peningkatan
100 100 100 100 100 100 Kec.
        Pelayanan pelayanan 100%   0 45.000.000 20.000.000 34.450.000 34.450.000 100% 133.900.000
% % % % % % Ma'rang
Publik publik di
Kecamatan

Persentase
Program Meningkatnya
Peningkatan Kegiatan
100 100 100 100 100 Kec.
        Keberdayaan Pembinaan       88.920.000 168.145.000 174.800.000 150.000.000 148.145.000 100% 730.010.000
% % % % % Ma'rang
Masyarakat Kelembagaan
Perdesaan dan Organisasi
Masyarakat

Persentase
Program Meningkatnya
Peningkatan Nilai-nilai
100 100 100 100 100 Kec.
        Nilai-Nilai sosial       253.200.000 256.950.000 256.950.000 256.950.000 256.950.000 100% 1.281.000.000
% % % % % Ma'rang
Sosial keagamaan
Keagamaan dalam
masyarakat

1 KECAMATA 1.537.340.000,
  4             1.026.600.000,00     1.637.340.000,00   1.687.340.000,00   1.687.340.000,00   7.575.960.000,00  
4 N SEGERI 00

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan
Pelayanan 100 100 100 100 100 Kec.
        Aparatur dan       305.042.500 506.441.500 541.111.900 511.441.500 511.441.500 100% 2.375.478.900
Administrasi % % % % % Segeri
Kelancaran
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan
Sarana dan 80 85 90 95 100 Kec.
        Sarana dan 75%     200.550.000 384.505.500 448.075.500 444.505.500 444.505.500 100% 1.922.142.000
Prasarana % % % % % Segeri
Prasarana
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor

Persentase
Program
Pelayanan
Peningkatan 100 100 100 100 100 Kec.
        Aparatur dan       60.900.000 84.100.000 117.500.000 109.100.000 109.100.000 100% 480.700.000
Disiplin % % % % % Segeri
Kelancaran
Aparatur
Tugas Kantor

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan
SDM bidang Kec.
        Kapasitas       - 0 - 0 0% 0 - 0 - 0 0% 0
Pendidikan dan Segeri
Sumber Daya
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan

Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase
Sistem Ketepatan
100 100 100 100 100 Kec.
        Perencanaan Waktu       65.636.500 31.090.000 65.485.600 31.090.000 31.090.000 100% 224.392.100
% % % % % Segeri
Pelaporan Penyampaian
Capaian Laporan
Kinerja dan
Keuangan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program
Peningkatan Persentase
85 Kec.
        Keamanan dan Peningkatan 80,15%     31.085.000   0   0   0   0 85% 31.085.000
% Segeri
Kenyamanan Keamanan
Lingkungan

Persentase
Program
terlaksananya
Koordinasi
koordinasi 100 100 100 100 Kec.
        Penyelenggaraa         0 42.100.000 87.812.000 57.100.000 57.100.000 100% 244.112.000
penyelenggaraa % % % % Segeri
n Pemerintahan
n pemerintahan
Umum
umum

Program Persentase
Peningkatan Terlaksananya 100 100 100 100 Kec.
                0 13.000.000 13.000.000 13.000.000 13.000.000 100% 52.000.000
Pelayanan pelayanan % % % % Segeri
Publik publik

Program
Persentase
Peningkatan
Peran 100 Kec.
        Peran       127.656.000   0   0   0   0 100% 127.656.000
Perempuan % Segeri
Perempuan di
DiPerdesaan
Perdesaan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
meningkatnya
Peningkatan
kegiatan 100 100 100 100 100 Kec.
        Keberdayaan       22.130.000 262.503.000 155.855.000 307.503.000 307.503.000 100% 1.055.494.000
pembinaan % % % % % Segeri
Masyarakat
lembaga dan
Perdesaan
ormas

Persentase
Program Meningkatnya
Peningkatan Nilai-nilai
100 100 100 100 100 Kec.
        Nilai-Nilai sosial       213.600.000 213.600.000 208.500.000 213.600.000 213.600.000 100% 1.062.900.000
% % % % % Segeri
Sosial keagamaan
Keagamaan dalam
masyarakat

KECAMATA
1
  4   N       180.425.000,00   214.159.550,00   353.000.000,00   453.000.000,00   503.000.000,00   503.000.000,00   2.026.159.550,00  
5
MANDALLE

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan
Pelayanan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Aparatur dan 100% 72.329.000 89.000.000 150.655.000 161.000.000 175.500.000 177.000.000 100% 753.155.000
Administrasi % % % % % % Mandalle
Kelancaran
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan
Sarana dan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Sarana dan 100% 61.886.000 50.159.550 129.845.000 133.000.000 160.000.000 150.000.000 100% 623.004.550
Prasarana % % % % % % Mandalle
Prasarana
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
Pelayanan
Peningkatan 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Aparatur dan 100% 22.460.000 25.000.000 23.000.000 54.000.000 62.000.000 68.000.000 100% 232.000.000
Disiplin % % % % % % Mandalle
Kelancaran
Aparatur
Tugas Kantor

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan
SDM bidang 100 100 100 Kec.
        Kapasitas 100% 0% 0 0% 0 0% 0 19.000.000 19.000.000 19.000.000 100% 57.000.000
Pendidikan dan % % % Mandalle
Sumber Daya
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan

Program
PenProgram
Peningkatan
Persentase
Pengembangan
Ketepatan
Sistem 100 100 100 100 100 100 Kec.
        Waktu 100% 23.750.000 32.500.000 17.000.000 40.000.000 39.500.000 41.000.000 100% 170.000.000
Perencanaan % % % % % % Mandalle
Penyampaian
Pelaporan
Laporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
peningkatan
Koordinasi
sistem Kec.
        Penyelenggaraa       0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0
koordinasi Mandalle
n Pemerintahan
penyelenggaraa
Umum
n pemerintahan

Persentase
Program
meningkatnya
Peningkatan
kegiatan 100 100 100 100 100 Kec.
        Keberdayaan       12.000.000 17.000.000 22.000.000 22.000.000 22.000.000 100% 95.000.000
pembinaan % % % % % Mandalle
Masyarakat
lembaga dan
Perdesaan
ormas

Program
Peningkatan Persentase
Kapasitas Terlaksananya Kec.
              0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0
Penyelenggaraa pelayanan Mandalle
n Pelayanan publik
Publik

Persentase
Program
peningkatan
Pemberdayaan
pemberdayaan Kec.
        Masyarakat 100% 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0
masyarakat Mandalle
Desa dan
perdesaan dan
Kelurahan
kelurahan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Persentase
Peningkatan Peningkatan
Kapasitas Kapasitas 100 100 100 100 100 Kec.
              4.000.000 13.000.000 20.000.000 21.000.000 21.000.000 100% 79.000.000
Penyelenggaraa Penyelenggaraa % % % % % Mandalle
n Pelayanan n Pelayanan
Publik Publik

Program Persentase
Koordinasi Koordinasi
100 100 100 100 100 Kec.
        Penyelenggaraa Penyelenggaraa       1.500.000 2.500.000 4.000.000 4.000.000 5.000.000 100% 17.000.000
% % % % % Mandalle
n Pemerintahan n Pemerintahan
Umum Umum

KECAMATA
1
  4   N TONDONG       309.738.800,00   287.227.000,00   447.200.000,00   544.610.000,00   594.900.000,00   593.750.000,00   2.777.425.800,00  
6
TALLASA

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan Kec.
Pelayanan 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 80.846.700 107.981.900 146.485.000 175.500.000 195.080.000 195.080.000 100% 900.973.600 Tondong
Administrasi % % % % %
Kelancaran Tallasa
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan Kec.
Sarana dan 100 100 100 100 100 100
        Sarana dan 100% 171.794.100 140.915.100 226.101.000 282.306.000 293.075.000 293.075.000 100% 1.407.266.200 Tondong
Prasarana % % % % % %
Prasarana Tallasa
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor

Persentase
Program
Pelayanan Kec.
Peningkatan 100 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 100% 17.510.000 0 40.500.000 38.700.000 38.700.000 38.700.000 100% 174.110.000 Tondong
Disiplin % % % % % %
Kelancaran Tallasa
Aparatur
Tugas Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan Kec.
SDM bidang 100 100 100
        Kapasitas 100%     0   0   0 5.000.000 5.000.000 100% 10.000.000 Tondong
Pendidikan dan % % %
Sumber Daya Tallasa
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan

Program
Peningkatan
Pengembangan Persentase
Sistem Ketepatan Kec.
100 100 100 100 100 100
        Perencanaan Waktu 100% 23.088.000 18.280.000 8.204.000 11.704.000 18.455.000 18.455.000 100% 98.186.000 Tondong
% % % % % %
Pelaporan Penyampaian Tallasa
Capaian Laporan
Kinerja dan
Keuangan

Program
Peningkatan Terlaksananya
Kec.
Kapasitas penyelenggara 100 100 100 100 100
              1.500.000 1.500.000 2.900.000 10.800.000 10.800.000 100% 27.500.000 Tondong
Penyelenggaraa pemerintahan % % % % %
Tallasa
n Pemerintahan umum
Umum

Persentase
Program peningkatan
Kec.
Koordinasi sistem 100
        100% 1.500.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 1.500.000 Tondong
Penyelenggaraa koordinasi %
Tallasa
n Pemerintahan penyelenggaraa
n pemerintahan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Program Terlaksananya Kec.


100 100 100 100 100
        Pelayanan Pelayanan izin       3.550.000 4.410.000 4.410.000 4.700.000 3.550.000 100% 20.620.000 Tondong
% % % % %
Publik UMKM Tallasa

Persentase
Program
peningkatan
Peningkatan Kec.
pemberdayaan 100 100 100 100 100 100
        Keberdayaan 100% 15.000.000 15.000.000 20.000.000 29.090.000 29.090.000 29.090.000 100% 137.270.000 Tondong
masyarakat % % % % % %
Masyarakat Tallasa
perdesaan dan
Perdesaan
kelurahan

KECAMATA
1 N LK.
  4             673.240.000,00   965.500.000,00   1.065.500.000,00   1.140.500.000,00   1.140.500.000,00   4.985.240.000,00  
7 TUPABBIRIN
G

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan Kec. Lk.
Pelayanan 100 100 100 100 100
        Aparatur dan       325.400.000 309.957.000 436.870.000 591.320.000 589.720.000 100% 2.253.267.000 Tupabbiri
Administrasi % % % % %
Kelancaran ng
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan Kec. Lk.
Sarana dan 100 100 100 100 100
        Sarana dan       87.700.000 369.700.000 238.510.000 191.510.000 191.510.000 100% 1.078.930.000 Tupabbiri
Prasarana % % % % %
Prasarana ng
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor

Persentase
Program
Pelayanan Kec. Lk.
Peningkatan 100 100 100 100 100
        Aparatur dan       36.250.000 37.500.000 62.500.000 12.500.000 21.100.000 100% 169.850.000 Tupabbiri
Disiplin % % % % %
Kelancaran ng
Aparatur
Tugas Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan Kec. Lk.
SDM bidang 100 100
        Kapasitas       6.000.000 - 0 - 0 7.000.000 - 0 100% 13.000.000 Tupabbiri
Pendidikan dan % %
Sumber Daya ng
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan

Program
PenProgram
Peningkatan
Persentase
Pengembangan
Ketepatan Kec. Lk.
Sistem 100 100 100 100 100
        Waktu       36.495.000 58.135.000 81.567.000 61.517.000 61.517.000 100% 299.231.000 Tupabbiri
Perencanaan % % % % %
Penyampaian ng
Pelaporan
Laporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan

Program Persentase
Koordinasi Terlaksananya Kec. Lk.
100 100 100 100 100
        Penyelenggara penyelenggara       22.200.000 22.200.000 22.200.000 22.200.000 22.200.000 100% 111.000.000 Tupabbiri
% % % % %
Pemerintahan pemerintahan ng
Umum umum

Program
Koordinasi dan
Penyusunan
Kebijakan
Bidang
Perekonomian, Kec. Lk.
100 100 100 100
        BUMD,Penana         8.540.000 - 0 8.540.000 8.540.000 8.540.000 100% 34.160.000 Tupabbiri
% % % %
man Modal, ng
Produksi
Daerah dan
Sumber daya
Alam

Program Terlaksananya 100 100 100 100 Kec. Lk.


              - 0 18.275.000 50.000.000 60.000.000 60.000.000 100% 188.275.000
Pelayanan Pelayanan izin % % % % Tupabbiri
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
UMKM
Publik ng
Program
Persentase
Peningkatan
Meningkatnya
Nilai-Nilai
Nilai-nilai
Sosial Kec. Lk.
sosial 100 100 100 100 100
        Keagamaan       85.200.000 85.200.000 85.200.000 85.200.000 85.200.000 100% 426.000.000 Tupabbiri
keagamaan % % % % %
ng
dalam
masyarakat

Program
Peningkatan Persentase
Keberdayaan peningkatan
Masyarakat pemberdayaan
Kec. Lk.
Perdesaan masyarakat di 100 100 100 100 100
              65.455.000 64.533.000 80.113.000 100.713.000 100.713.000 100% 411.527.000 Tupabbiri
perdesaan % % % % %
ng

KECAMATA
1 N LK.
  4             247.865.000,00   388.000.000,00   488.000.000,00   563.000.000,00   563.000.000,00   2.249.865.000,00  
8 TUPABBIRIN
G UTARA

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan Kec. Lk.
Pelayanan 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 0% 0% 0 111.674.000 142.204.500 146.192.800 187.750.000 187.750.000 100% 775.571.300 Tupabbiri
Administrasi % % % % %
Kelancaran ng Utara
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan Kec. Lk.
Sarana dan 100 100 100 100 100
      Sarana dan 0% 0% 0 58.900.000 142.500.000 170.500.000 180.750.000 180.750.000 100% 733.400.000 Tupabbiri
Prasarana % % % % %
Prasarana ng Utara
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
Pelayanan Kec. Lk.
Peningkatan 100 100 100 100 100
        Aparatur dan 0% 0% 0 33.250.000 25.750.000 50.650.000 57.500.000 57.500.000 100% 224.650.000 Tupabbiri
Disiplin % % % % %
Kelancaran ng Utara
Aparatur
Tugas Kantor

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan Kec. Lk.
SDM bidang 100 100 100
        Kapasitas 0% 0% 0 0% 0 0% 0 15.000.000 15.000.000 15.000.000 100% 45.000.000 Tupabbiri
Pendidikan dan % % %
Sumber Daya ng Utara
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan

Program
PenProgram
Peningkatan
Persentase
Pengembangan
Ketepatan Kec. Lk.
Sistem 100 100 100 100 100
        Waktu 0% 0% 0 14.341.000 17.158.000 54.489.500 65.750.000 65.750.000 100% 217.488.500 Tupabbiri
Perencanaan % % % % %
Penyampaian ng Utara
Pelaporan
Laporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan

Persentase
Program peningkatan
Kec. Lk.
Koordinasi sistem
              - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 Tupabbiri
Penyelenggaraa koordinasi
ng Utara
n Pemerintahan penyelenggaraa
n pemerintahan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program peningkatan Kec. Lk.
100 100 100 100 100
        Pelayanan pelayanan 0% 0% 0 3.100.000 29.000.000 15.744.200 18.500.000 18.500.000 100% 84.844.200 Tupabbiri
% % % % %
Publik publik di ng Utara
Kecamatan

Program Persentase
Peningkatan peningkatan Kec. Lk.
100 100 100 100 100
        Keberdayaan pemberdayaan 0% 0% 0 26.600.000 31.387.500 35.423.500 37.750.000 37.750.000 100% 168.911.000 Tupabbiri
% % % % %
Masyarakat masyarakat di ng Utara
Perdesaan perdesaan

Persentase
Program
peningkatan
Pemberdayaan Kec. Lk.
pemberdayaan
        Masyarakat       - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 Tupabbiri
masyarakat
Desa dan ng Utara
perdesaan dan
Kelurahan
kelurahan

KECAMATA
1
  4   N LK.       315.050.000,00   495.600.000,00   723.851.000,00   823.251.000,00   898.851.000,00   898.851.000,00   4.155.454.000,00  
9
TANGAYA

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan
Pelayanan 100 100 100 100 100 100 Kec. Lk.
        Aparatur dan 100% 178.668.000 226.250.000 371.492.000 425.032.500 463.606.000 438.806.000 100% 2.103.854.500
Administrasi % % % % % % Tangaya
Kelancaran
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan
Sarana dan 100 100 100 100 100 100 Kec. Lk.
        Sarana dan 100% 61.820.000 80.700.000 160.558.000 119.590.000 178.900.000 181.700.000 100% 783.268.000
Prasarana % % % % % % Tangaya
Prasarana
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
Pelayanan
Peningkatan 100 100 100 100 100 100 Kec. Lk.
        Aparatur dan 100% 9.010.000 17.740.000 24.010.000 61.950.000 62.000.000 53.000.000 100% 227.710.000
Disiplin % % % % % % Tangaya
Kelancaran
Aparatur
Tugas Kantor

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan
SDM bidang 100 Kec. Lk.
        Kapasitas       - 0 - 0 35.000.000 - 0 - 0 100% 35.000.000
Pendidikan dan % Tangaya
Sumber Daya
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan

Program
PenProgram
Peningkatan
Persentase
Pengembangan
Ketepatan
Sistem 100 100 100 100 100 100 Kec. Lk.
        Waktu 100% 29.132.000 35.290.000 12.138.000 34.530.000 37.000.000 49.000.000 100% 197.090.000
Perencanaan % % % % % % Tangaya
Penyampaian
Pelaporan
Laporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan

Persentase
Program
peningkatan
Koordinasi
koordinasi 74 77 80 83 87 Kec. Lk.
        Penyelenggara 73%     18.450.000 28.290.000 27.000.000 31.200.000 31.200.000 87% 136.140.000
penyelenggaraa % % % % % Tangaya
Pemerintahan
n pemerintahan
Umum
Umum
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program peningkatan
Koordinasi sistem 100 100 100 100 100 Kec. Lk.
        100% 9.450.000   0 0 0 0 0 100% 9.450.000
Penyelenggaraa koordinasi % % % % % Tangaya
n Pemerintahan penyelenggaraa
n pemerintahan

Program Persentase
Peningkatan peningkatan
75 78 80 85 87 Kec. Lk.
        Keberdayaan pemberdayaan 75%     45.170.000 42.363.000 47.085.500 54.145.000 60.145.000 87% 248.908.500
% % % % % Tangaya
Masyarakat masyarakat di
Perdesaan perdesaan

Persentase
Program
peningkatan
Pemberdayaan
pemberdayaan 100 Kec. Lk.
        Masyarakat 100% 26.970.000 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 26.970.000
masyarakat % Tangaya
Desa dan
perdesaan dan
Kelurahan
kelurahan

Persentase
Program peningkatan
75 79 83 Kec. Lk.
        Pelayanan pelayanan - - 0 - 0 13.000.000 1.063.000 - 0 13.000.000 83% 27.063.000
% % % Tangaya
Publik publik di
Kecamatan

Persentase
Program Meningkatnya
Peningkatan Nilai-nilai
100 100 100 100 100 Kec. Lk.
        Nilai-Nilai sosial       72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 100% 360.000.000
% % % % % Tangaya
Sosial keagamaan
Keagamaan dalam
masyarakat

KECAMATA
2
  4   N LK.           474.242.000,00   709.250.000,00   809.250.000,00   884.250.000,00   884.250.000,00   3.761.242.000,00  
0
KALMAS
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Peningkatan
Program
Pelayanan
Pelayanan 100 100 100 100 100 100 Kec. Lk.
        Aparatur dan 100%   213.205.500 354.625.000 379.920.000 419.920.000 419.920.000 100% 1.787.590.500
Administrasi % % % % % % Kalmas
Kelancaran
Perkantoran
Pelaksanaan
Tugas Kantor

Persentase
Program
Meningkatnya
Peningkatan
Sarana dan 100 100 100 100 100 100 Kec. Lk.
        Sarana dan 100%   76.934.000 164.608.000 187.490.000 187.490.000 187.490.000 100% 804.012.000
Prasarana % % % % % % Kalmas
Prasarana
Kantor Tugas
Aparatur
Kantor

Meningkatnya
Mutu dan
Program Pengembangan
Peningkatan SDM bidang 100 100 100 100 100 100 Kec. Lk.
        100%   27.500.000 11.570.000 22.800.000 22.800.000 22.800.000 100% 107.470.000
Disiplin Pendidikan dan % % % % % % Kalmas
Aparatur Melaksanakan
Tugas Umum
Pemerintahan

Meningkatnya
Mutu dan
Program
Pengembangan
Peningkatan
SDM bidang 100 100 100 Kec. Lk.
        Kapasitas       - 0 - 0 25.000.000 25.000.000 25.000.000 100% 75.000.000
Pendidikan dan % % % Tangaya
Sumber Daya
Melaksanakan
Aparatur
Tugas Umum
Pemerintahan
Program
PenProgram
Peningkatan
Persentase
Pengembangan
Ketepatan
Sistem 100 100 100 100 100 100 Kec. Lk.
        Waktu 100%   16.130.000 4.835.000 23.651.000 38.651.000 38.651.000 100% 121.918.000
Perencanaan % % % % % % Kalmas
Penyampaian
Pelaporan
Laporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Persentase
Program
peningkatan
Koordinasi
sistem 100 100 100 100 100 Kec. Lk.
        Penyelenggara       31.712.500 50.752.000 47.388.000 47.388.000 47.388.000 100% 224.628.500
koordinasi % % % % % Kalmas
Pemerintahan
penyelenggaraa
Umum
n pemerintahan

Persentase
Program peningkatan
Koordinasi sistem 100 100 Kec. Lk.
        100%   18.450.000 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 18.450.000
Penyelenggaraa koordinasi % % Kalmas
n Pemerintahan penyelenggaraa
n pemerintahan

Persentase
Program
peningkatan
Peningkatan 100 100 100 100 Kec. Lk.
        pelayanan           12.320.000 12.320.000 12.320.000 12.320.000 100% 49.280.000
Pelayanan % % % % Kalmas
publik di
Publik
Kecamatan

Persentase
Program
peningkatan
Peningkatan 100 100 100 100 Kec. Lk.
        pemberdayaan         45.140.000 54.140.000 54.281.000 74.281.000 74.281.000 100% 302.123.000
Keberdayaan % % % % Kalmas
masyarakat di
Masyarakat
perdesaan

Persentase
Program
peningkatan
Pemberdayaan
pemberdayaan 100 100 Kec. Lk.
        Masyarakat 100%   45.170.000 - 0 - 0 - 0 - 0 100% 45.170.000
masyarakat % % Kalmas
Desa dan
perdesaan dan
Kelurahan
kelurahan

Persentase
Program Meningkatnya
Peningkatan Nilai-nilai
100 100 100 100 Kec. Lk.
        Nilai-Nilai sosial       - 0 56.400.000 56.400.000 56.400.000 56.400.000 100% 225.600.000
% % % % Kalmas
Sosial keagamaan
Keagamaan dalam
masyarakat
Perangkat
Daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggu
ng Jawab
Kondisi
Bidang Urusan
Indikator Kinerja
Pemerintahan Kondisi Kinerja pada Akhir
Kinerja Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
No. KODE dan Program periode RPJMD (2021)
Program RPJMD
Prioritas
(Outcome) (Tahun
Pembangunan
0)
Tar Tar Tar Tar Tar Tar
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp.
get get get get get get

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

578.815.883.21 624.705.734.694,0 670.024.502.10


        JUMLAH             661.103.199.427,49   661.395.129.790,70   631.063.221.597,38   3.944.344.381.128,90  
9,40 8 4,73
BAB VIII

KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan. Indikator kinerja memberikan
penjelasan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, mengenai apa yang diukur untuk
menentukan apakah tujuan sudah dicapai.
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator
outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat
mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD
dapat dicapai.
Skenario dan asumsi pembangunan daerah tahun 2016-2021 berpedoman kepada
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2005-2025, hasil evaluasi capaian
kinerja pemerintah daerah sampai dengan saat ini, dan memperhatikan peluang dan
tantangan selama kurun waktu lima tahun mendatang sampai dengan tahun 2021. Indeks
Pembangunan Manusia merupakan tolok ukur pembangunan daerah yang harus dicapai
pada setiap tahapan pembangunan jangka menengah.
Dalam hal perubahan indikator kinerja daerah, dilakukan penyesuaian dengan
mengacu kepada :
1. Sasaran Pembangunan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan berdasarkan RPJMN
Tahun 2015-2019; meliputi indikator pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran,
angka kematian bayi, rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup dan angka
pendapatan per kapita;
2. Tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs)
Pertumbuhan IPM di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan menunjukkan trend
yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep yang mencapai
angka 8,31 % di tahun 2016. Komponen pembangun laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan menunjukkan perkembangan signifikans, terutama pada sektor
pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan sebesar 11,81% di tahun 2016.
Pada gilirannya turut mendongkrak iklim investasi dalam daerah sehingga membuka ruang
kemungkinan yang lebih besar pada pertumbuhan iklim usaha, investasi dan serapan tenaga
kerja.
Dengan asumsi pencapaian pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan,
pengurangan pengangguran dan peningkatan pendapatan per kapita yang dalam
implementasinya sangat tergantung kepada kebijakan nasional, menyangkut kebijakan fiskal
maupun moneter serta investasi, maka penetapan angka indikator turunan IPM harus
mengakomodasikan target RPJM Nasional dan RPJM Provinsi selaku wakil pemerintah
pusat di daerah. Pertimbangan aspek-aspek regional dan permasalahan keotonomian layak
dikemukakan sebagai materi bahasan dalam upaya pencapaian optimum IPM. Meskipun
demikian, mengingat kemampuan realisasi pencapaian target indikator turunan IPM sangat
dipengaruhi kemampuan fiskal daerah dan program pembangunan yang berorientasi IPM,
serta ketersediaan ruang fiskal daerah, dengan demikian indikator turunan IPM ditetapkan
dengan kisaran skala antara target RPJMN dan target berdasarkan rekomendasi BPS yang
mempertimbangkan aspek-aspek tersebut di atas.
Penguatan peran pemerintah daerah dalam menyusun tata kelola pemerintahan di
lingkup daerahnya adalah salah satu pemetaan potensi dan pendalaman peran (role
position) pemerintahan daerah sebagai pihak yang memiliki nilai strategis dalam
menjalankan pembangunan manusia. Otonomi daerah adalah sebuah konsep besar yang
memberikan ruang inovasi bagi daerah otonom Kabupaten untuk mengenali, dan
memberikan ciri unik pada potensi daerah nya masing-masing. Bertitik tolak dari peran dasar
pemerintah daerah tersebut, maka perlu dirumuskan langkah-langkah strategis yang mampu
mengusung isu isu sentral daerah kedalam sebuah langkah kebijakan daerah. Isu isu sentral
sektoral yang diusung instansi pusat harus mampu diterjemahkan secara menyeluruh
dengan tidak meninggalkan isu isu lokal, RPJMD Kabupaten. Sebagai sebuah daerah
otonom, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan diwajibkan menetapkan target-target
capaian dari indikator-indikator yang disepakati bersama antara pemerintah daerah dengan
para pemangku kepentingan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Target pencapaian
ini adalah sebuah kunci kinerja yang pada akhirnya menjadi ukuran efektivitas dan efisiensi
sebuah tata kelola pemerintahan secara umum yang sasaran utamanya adalah pemenuhan
kebutuhan masyarakat melalui ketersediaan pelayanan publik.
Target capaian indikator kinerja daerah yang menggambarkan kinerja pemerintah
daerah secara umum dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah disajikan
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 8.1
Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Pangkep
Target Capaian Setiap Tahun
No. Indikator
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pertumbuhan Ekonomi 8,5 9 6,50-8,00 8,20 – 8,50 8,20 – 9,50 8,20 – 9,50

2 Laju inflasi 3,13 4,48 4,5 – 5,5 4,5 – 5,5 4,5 – 5,5 4,5 – 5,5

3 PDRB Perkapita 62.940.000 67.650.000 74.530.000 80.720.000 86.900.000 93.090.000

4 Gini Rasio 0,410 0,368 0,321 0,303 0,297 0,281

5 Persentase Penduduk Miskin 15 14 15,80-16,22 15,80-16,22 13,9 – 12,9 13,3 - 11,8

6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 66,86 67,25 68,29 68,95 70,61 71,27

7 Indeks pembangunan gender (IPG) 85,22 87,71 88,45 89,20 90,12 90,12

8 Angka usia harapan hidup 65,77 65,86 68,29 68,95 69,61 70,27

10 Tingkat pengangguran terbuka 6,8 6,6 6,00 - 6,20 6,00 – 6,16 5,60 – 6,00 5,60 – 6,00

11 Rasio penduduk yang bekerja 90,10 93,40 93,62 93,84 94,00 94,18

12 Persentase PAD terhadap Pendapatan 2 3,5 4,7 6,1 10,43

13 OPINI BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP

14 Opini Laporan Kinerja C CC CC B B B

16 Penguatan Cadangan pangan 5 5 5 5 5 5

17 Penanganan daerah rawan pangan 5 5 5 5 5 5

18 Pertumbuhan industry n/a 4.2 4.9 5.1 5.4 5.9

19 Rasio ketergantungan 189,39 190,87 192,34 193,83 195,32 196,80

Sangat
20 Indeks Kepuasan Masyarakat Cukup memuaskan memuaskan memuaskan Sangat memuaskan Sangat memuaskan
memuaskan

Tabel 8.2
Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

A. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1. Pertumbuhan PDRB % 10,16 8,5 9 6,50 – 8,00 8,20 – 8,50 8,20 – 9,50 8,20 – 9,50 8,20-9,50

2. Laju inflasi % 4,48 3,13 4,48 4,5 – 5,5 4,5 – 5,5 4,5 – 5,5 4,5 – 5,5 4,5 – 5,5

3. PDRB Perkapita juta 56.940.000 62.940.000 67.650.000 74.530.000 80.720.000 86.900.000 93.090.000 93.090.000

4. Indeks Gini - - - - - - - - -

Pemerataan Pendapatan Versi Bank


5. - - - - - - - - -
Dunia

6. Indeks Ketimpangan Williamson - - - - - - - - -

Persentase Penduduk Diatas Garis


7. % 16 15 14 15,80-16,22 15,80-16,22 14,50-15,80 13,2 -14,50 13,2 – 14,50
Kemiskinan

8. Rasio kesenjangan kemiskinan - - - - - - - - -

Proporsi penduduk dengan pendapatan


9. kurang dari USD 1,00 (PPP) per kapita - - - - - - - - -
per hari

10. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 66,65 66,86 67,25 68,29 68,95 70,61 71,27 71,27

11. Angka melek huruf % 95 96 97 98 99 100 100 100

12. Angka rata-rata lama sekolah % 7,32 7,33 6,48 7,63 7,76 7,88 8,00 8,00
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

13. Angka usia harapan hidup 65,67 65,77 65,86 68,29 68,95 69,61 70,27 70,27

14. Persentase balita gizi buruk 0 13 6,8 6,6 6,4 5 5 5

15. Prevalense balita gizi kurang - - - - - - - - -

16. Cakupan Desa Siaga Aktif % 94,20 97 97 98 99 99 99 99

17. Angka partisipasi angkatan kerja - - - - - - - - -

18. Tingkatan Partisipasi angkatan kerja - - - - - - - - -

19. Tingkat pengangguran terbuka % 0 6,8 6,6 6,00 – 6,20 6,16 6,00 5,82 5,82

20. Rasio penduduk yang berkeja % 89,62 90,10 93,40 93,62 93,84 94,00 94,18 94,18

Laju Pertumbuhan PDRB per Tenaga


21. 0 0 0 0 0 0 0 0
kerja

Rasio Kesempatan kerja terhadap


22. 0 0 0 0 0 0 0 0
penduduk usia 15 tahun ke atas

Proporsi tenaga kerja yang berusaha


23. sendiri dan pekerja bebas keluarga - - - - - - - - -
terhadap total kesempatan kerja

Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga


24. - - - - - - - - -
Sejahtera I
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

25. Indeks kepuasan Masyakat - - - - - - - - -

26. Persentase PAD terhadap Pendapatan % 80,15 2 3,5 4,7 6,1 10,43 90,05

27. OPINI BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

Pencapaian Skor Pola pangan Harapan


28. Skor 84,7 86,8 88,3 90,1 91,9 93,8 95 95
(PPH)

29. Penguatan Cadangan pangan % 5 5 5 5 5 5 5 5

30. Penanganan daerah rawan pangan kecamatan 5 5 5 5 5 5 5 5

Konribusi sektor pertanian/perkebunan


31. % 14,96 15,25 15,50 15,75 16 16,25 16,25 16,25
terhadap PDRB

Kontribusi sektor pertanian (Palawija)


32. - - - - - - - - -
terhadap PDRB

33. Produksi sektor pertanian ton 468,02 468,02 479,8 492,39 505,78 520,12 535,38 535,38

Kontrobusi sektor perkebunan (Tanaman


34. - - - - - - - - -
keras ) terhadap (PDRB)

35. Produksi sektor Perkebunan ton 2.709 2.709 2.769 2.829 2.889 2.949 3.009 3.009

Kontribusi produksi kelompok petani


36. % 30 35 40 45 50 55 55 55
terhadap PDRB
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Kontribusi sektor kehutanan terhadap


37. - - - - - - - - -
PDRB

Kontribusi Sektor pertambangan terhadap


38. - - - - - - - - -
PDRB

Kontribusi Sektor pariwisata terhadap


39. % 1,05 1,10 1,17 1,19 1,22 1,24 1,26 1,26
PDRB

Kontribusi sektor kelautan dan perikanan


40. % 77,50 77,64 79,55 80,88 82,21 83,54 84,86 84,86
terhadap PDRB

Kontribusi sektor perdagangan terhadap


41. % 4,66 4,80 5,02 - - - - -
PDRB

42. Kontribusi sektor industri terhadap PDRB - - - - - - - - -

Kontribusi industri rumah tangga terhadap


43. - - - - - - - - -
PDRB sektor

44. Pertumbuhan industri % 0 0 4.2 4.9 5.1 5.4 5.9 5.9

B ASPEK DAYA SAING DAERAH

Pengeluaran konsumsi rumah tangga per 5.084.080. 5.471.570.00 5.805.660.0 6.063.860.0 6.366.630.00 6.669.400.00 6.972.170.0 6.972.170.00
1 Rupiah
kapita 000 0 00, 00 0 0 00 0
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Pengeluaran konsumsi non pangan


2 - - - - - - - - -
perkapita

3 Nilai tukar petani - - - - - - - - -

4 Produktivitas total daerah - - - - - - - - -

Persentase desa swasembada terhadap


5 - - - - - - - - -
total desa

Rasio Akpor + impor terhadap PDB


6 - - - - - - - - -
( indikator keterbukaan ekonomi)

Rasio pinjaman terhadap simpanan di


7 - - - - - - - - -
Bank umum

Rasio pinjaman terhadap simpanan di


8 - - - - - - - - -
BPR

9 Angka kriminalitas yang tertangani % 1,64 0 0 0 0 0 0 0

10 Rasio ketergantungan 189,39 190,87 192,34 193,83 195,32 196,80 196,80

C ASPEK PELAYANAN UMUM

Pelayanan Urusan Wajib

Terkait Pelayanan Dasar


Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Pendidikan

1.1 Pendidikan Dasar

1.1.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) % 116,63 117,13 117,63 118,13 118,63 119,00 119,00 120,00

1.1.2 Angka partisipasi murni (APM) % 96,18 86,20 96,22 96,24 96,26 96,28 99,05 99,05

1.1.3 Angka Partisipasi Sekolah (APS) % 97 97,50 98 98,50 99 99,50 99,50 99,50

1.1.4 Angka putus Sekolah (APTs) SD % 0,16 0,16 0,14 0,12 0,10 0,08 0,06 0,06

1.1.5 Angka Lulusan (AL) % 95,72 96,22 96,72 97,22 97,72 98,22 100 100

1.1.6 Angka melanjutkan % 77,61 79,61 81,61 83,61 85,61 87,61 90 90

1.2 Pendidikan Menengah

1.2.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) % 110,56 111,06 111,56 112,06 112,56 113,06 113,56 113,56

1.2.2 Angka partisipasi murni (APM) % 77,51 78,03 78,55 79,07 79,59 80,11 80,63 80,63

1.2.3 Angka Partisipasi Sekolah (APS) % 63 63,76 64,52 65,28 66,04 66,80 66,80 66,80

1.2.4 Angka putus Sekolah (APTs) % 0,34 0,32 0,30 0,28 0,26 0,24 0,20 0,20

1.2.5 Angka Lulusan (AL) % 100 100 100 100 100 100 100 100

1.2.6 Angka Melanjutkan (AM) % 97,72 98,02 98,32 98,62 98,92 99,22 99,52 99,52
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1.3 Pendidikan Menengah Atas

1.3.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) % 113,78 114,28 114,78 115,28 115,78 116,78 116,78 116,78

1.3.2 Angka partisipasi murni (APM) % 76,94 77,44 77,94 78,44 78,94 79,44 79,94 79,94

1.3.3 Angka Partisipasi Sekolah (APS) % 45,38 46,18 46,998 47,78 48,58 50 50 50

1.3.4 Angka putus Sekolah (APTs) % 1,05 1.03 1,01 0,99 0,97 0,95 0,93 0,93

1.3.5 Angka Lulusan (AL) % 99,06 100 100 100 100 100 100 100

1.3.5 Angka Melanjutkan (AM) %

1.4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD):

1.4.1 APK PAUD % 45,75 47,75 49,75 51,75 53,75 55,75 55,75 55,75

Persentase Pendidikan PAUD


1.4.2 % 50 60 70 80 90 100 100 100
berkualifikasi

1.5 Angka Melek huruf % 95 96 97 98 99 100 100 100

1.6 Guru Sertifikasi % 39,28 44,28 49,28 54,28 59,28 64,28 69,28 69,28

1.7 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV % 89 91 93 95 97 99 100 100

Rasio ketersediaan sekolah terhadap


1.8 Rasio 1:146 1:144 1:143 1:142 1:141 1:140 1:120 1:120
penduduk usia sekolah SD
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Rasio ketersediaan sekolah terhadap


1.9 Rasio 1:182 1:180 1:178 1:176 1:174 1:173 1:172
penduduk usia sekolah SMP 1:172

Rasio ketersediaan sekolah terhadap


1.10 Rasio 1:454 1:450 1:440 1:435 1:430 1:420 1:415 1:415
penduduk usia sekolah SMP

1.11 Sekolah SD kondisi bangunan Baik % 29,11 43,11 57,11 71,11 85,11 100 100 100

1.12 Sekolah SMP kondisi bangunan baik % 23,28 38,28 53,28 68,28 83,28 100 100 100

1.13 Sekolah SMA kondisi bangunan baik % 57,92 66,34 74,76 83,18 91,60 100 100 100

2. Kesehatan

2.1 Jumlah Kematian Bayi Kasus 10 9 8 7 6 5 4 4

2.3 Jumlah kematian ibu kasus 9 8 6 6 4 3 3 3

2.4 Persentase puskesmas yang terakreditas % 0 0 21,74 43,48 65,22 86,96 100 100

2.5 Persentase pencapaian SPM RS % 86,55 87 87,50 87,50 89,50 89,50 90 90

Rasio Dokter spesialis per satuan : 100.000


2.6 0 6 6 7 7 8 8 8
penduduk Penduduk

: 100.000
2.7 Rasio Rumah sakit Per satuan Penduduk 0,31 0,31 0,62 0,62 0,62 0,62 0,62 0,62
Penduduk
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

: 100.000
2.8 Rasio Dokter per satuan Penduduk 9,89 10,51 11,12 11,12 11,74 14,22 14,22 14,22
Penduduk

Rasio Tenaga Medis Per Satuan : 100.000


2.9 21,94 22,56 23,49 23,80 24,72 27,19 27,19 27,19
Penduduk Penduduk

Persentase Pustu yang memenuhi


2.10 % 58,33 58,33 60 61,67 63,33 75 83,33 100
standar kebutuhan tenaga perawat

Persentase puskemas dengan alat


kesehatan dan PKRT yang memenuhi
2.11 % 0 0 0 0 34,78 69,56 86,95 100
persyarakatn keamanan, mutu dan
manfaat

Persentase ketersediaan vaksin dan obat


2.12 % 85,71 87 89 91 93 95 97 97
sesuai formularium nasional Tk. 1

Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat


2.13 % 100 100 100 100 100 100 100 100
perawatan

Persentase RT ber PHBS/Keluaraga


2.14 % 63,4 64 65 66 67 68 68 68
sehat

Persentase bayi baru lahir mendapatkan


2.15 % 100 100 100 100 100
pelayanan kesehatan sesuai standar

Persentase puskesmas dengan bangunan


2.16 % 30,43 34,48 56,52 69,57 69,57 82,61 100 100
yang memenuhi standar
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Jumlah puskesmas dengan bangunan


2.17 unit 7 10 13 16 19 23 23 23
yang memenuhi standar

Persentase Orang dengan TB Mendapat


2.18 % 100 100 100 100 100
Pelayanan TB Sesauai standar

Persentase penderita hipertensi mendapat


2.19 % 100 100 100 100 100
pelayanan kesehatan sesuai standar

Persentase penyandang diabes muletus


2.20 % 100 100 100 100 100
(DM)

Persentase Puskesmas melaksanakan


2.21 penemuan dan tatalaksana kasus % 0 0 70 78 87 96 100 100
penyakit menular

Persentase ODGJ berat yang


2.22 mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa % 0 0 0 100 100 100 100 100
sesuai standar

Persentase warga Negara usia 15-59


2.23 tahunmendapatkan skrining kesehatan % 0 0 0 100 100 100 100 100
sesuai standar

Persentase warga negara 60 tahun ke


2.24 atas mendapatkan skiring kesehatan % 0 0 0 100 100 100 100 100
sesuai standar
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Persentase pembinaan dan pengawasan


2.25 obat dan makanan yang kayak, bermutu % 95 67,21 74,74 80,20 84,80 90,48 90,48 90,48
dan aman

Persentase Orang beresiko terinfeksi HIV


2.29 mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai % 0 0 0 100 100 100 100 100
standar

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan


2.30 % 100 100 100 100 100 100 100
pasien masyarakat miskin

Persentase Bayi baru lahir mendapatkan


2.31 % 100 100 100 100 100
pelayanan kesehatan

2.32 Cakupan Puskesmas % 176,92 176,92 184,64 184,62 184,62 184,62 184,62 184,62

2.33 Cakupan pembantu Puskesmas % 58,25 58,25 57,28 57,28 57,28 57,28 57,28 57,28

Persentase Ibu Hamil mendapatkan


2.34 % 100 100 100 100 100
pelayanan Ibu Hamil

Persentase Ibu Hamil mendapatkan


2.35 % 100 100 100 100 100
pelayanan Ibu Hamil sesuai standar

2.36 Cakupan kunjungan Puskesmas % 55 65 75 85 95 100 100 100

Persentase balita gizi buruk mendapat


2.37 % 100 100 100 100 100 100 100 100
perawatan
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Persentase anak Usia pendidikan dasar


2.39 yang mendapatkan Skrining kesehatan % 100 100 100 100 100
sesuai standar

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan


2.40 % % 100 100 100 100 100 100 100
pasien masyarakat miskin

3. Pekerjaan Umum

3.1 Rasio Jaringan Irigasi Km 6 6 5,1 1,8 1,6 2,5 4 21,2

3.2 Luas Irigasi dalam kondisi baik Ha 300 300 850 379 2.463 2.112 2.463 8.573

Pembangunan turap di wilayah jalan


3.3 penghubungan dan aliran sungai rawan Km 4 4 6 1.9 2.0 0.8 0.5 15.2
longsor

Panjang Saluran Pembuang?sungai yang


3.4 Km 10 10 20 13,6 12,5 13,9 6,9 76,9
dikeruk/Pembersihan

Panjang tangkul pemecah


3.5 Km 0,3 0,3 0,50 0,49 0,25 0,28 0,18 2
ombak/pengaman pantai yang dibangun

Jumlah pembangunan reservor


3.6 Unit - - - 2 1 1 1 5
pengendalian banjir

Jumlah pusat-pusat pengendalian banjir


3.7 Unit - - - 2 - 1 1 4
yang terbangun
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

3.8 Jumlah tersedianya debit air baku L/det - - - - - 2.3 1.9 4.2

Jumlah Pembangunan Embung dan


3.9 Unit - - 3 - 1 1 1 6
bangunan penampungan air lainnya

3.10 Jumlah Panjang jalan yang dibangun Km 30 30 15 4 3 2 2 56

3.11 Jumlah Panjang jembatan yang dibangun M - 300 300 600 400 300 200 1.800

3.12 Jumlah panjang jalan yang direhab. Km 35 35 23 35 12 14 10 129

3.13 Jumlah Panjang jembatan yang di rehab M 336.4 336.4 550 232 106.7 77.7 26 1.328.8

3.14 Jumlah panjang jalan yang ditingkatkan Km 30 30 20 7 8 6 8 79

3.15 Pengadaa alat berat yang siap pakai Unit 0 0 2 1 3 2 2 10

Persentase panjang jalan dengan kondisi


3.16 yang dapat di lalui dengan kecepatan > 20 80,36 87,50 92,86 96,43 100 100
km/kam

3.17 Persentase jembatan yang berfungsi baik 16,67 50 72,22 88,89 100 100

Persentase peningkatan jaringan irigasi


3.18 52,86 61,43 69,05 80,95 100 100
kabupaten dalam kondisi baik

Panjang turap yang dibangu di wilayah


3.19 jalan penghubung dan aliran sungai rawan 6 1,90 1 1 0,57 0,57
longsor lingkup kewenangan kota
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Jumlah pembangunan reservoit


3.20 2 2 - 1 - 5
pengendalian banjir

3.21 Jumlah alat berat yang disiap pakai 6 8 10 11 12 12

4 Penataan Ruang

4.1 Jumlah RTH yang terpelihara lokasi 7 5 5 7 7 7 7

4.2 Jumlah RTH yang ditata lokasi 7 5 5 7 7 7 7

Rasio Bagunan ber IMB per satuan


4.3
Bangunan

Ruangan Publik yang berubah


4.4
peruntukannya

Persentase terlaksanannya pemanfaatan


4.5 % 100 100 100 100 100 100 100 100
ruang sesuai dengan peruntukannya

Jumlah bangunan gedung dan lingkungan


4.6 Unit 0 0 0 0 11 10 10 31
gedung yang terbangun

Jumlah bangunan dan lingkungan gedung


4.7 Unit 7 7 7 21
yang direhabilitasi/ditingkatkan

Panjang Saluran Drainase yang


4.8 Meter 10229 6466,19 4266,55 5688,72 6501,40 3792,5 26715,36
terbangun
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Jumlah Penduduk yang berakses air


4.9 KK 0 12444 350 400 400 450 14.044
minum

4.10 Jumlah Dokumen RDTRK Dok 1 1 3 2 3 2 2 12

4.11 Jumlah Kegiatan Survey dan Pemetaan Lokasi 250 250 250 250 250 250 250 250

4.12 Panjang jalan lingkungan yang terbangun Meter 10392 5170,57 3608,83 5882,35 7431,77 5882,35 27.975,87

Jumlah Penduduk yang mendapat


4.13 KK 314 0 100 10 0 0 0 110
pelayanan pengelolaan Air limbah

Jumlah Sarana fasilitas umum/fasilitas Desa/Kelur


4.14 20 0 0 0 0 0 0 20
sosial ahan

5. Perumahan dan Kawasan Pemukiman

5.1 Luas Areal Pemakaman Ha 31,35 5 2 11,95 10 10 10 80,30

5.2 Panjang Trotoar dan Median Meter 0 0 0 500 300 300 300 1.400

Desa/Kelur
5.3 Areal penerangan yang dikelola 0 0 0 6 6 6 6 24
ahan

5.4 Rumah layak Huni KK 56.567 69 30 0 0 0 0 56.618

5.5 Rumah Dinas Unit 0 0 0 5 8 8 8 29

5.6 Rumah Tangga bersanitasi KK 33.059 360 24 90 80 75 75 33.760


Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

5.7 Jalan Setapak Kawasan Pemukiman M1 132.013 0 200 2.347 1.773 1.839 1.839 140.011

5.8 Jumlah IPAL Unit 0 0 0 6 14 10 10 40

5.9 Drainase Kawsan Pemukiman M1 12.290 0 300 1.184 1.626 1.587 1.587 18.574

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam


6
Negeri

Jumlah aparatur pemerintah, Tokoh


agama, Tokoh masyarakat yang
6.1 orang 300 300 150 200 500 500 200 1850
mendapatkan pemahaman terhadap
antisipasi potensi konflik

Cakupan jumlah pembinaan terhadap


6.2 orang 200 250 50 135 335 400 185 1355
LSM, Irmas dan OKP

Cakupan jumlah peserta yang mendapat


pembinaan Wasbang, bela Negara,
6.3 orang 200 200 150 100 450 450 300 1650
revitalisasi nilai-nilai pancasila dan 4 pilar
kebangsaaan

Jumlah kegiatan Pembinaan politik di


6.4 orang 3 4 2 3 6 6 3 24
daerah

7 Satpol PP

7.1 Penegakan PERDA Perda 50 50 60 70 80 90 100 100


Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

7.2 Cakupan patroli petugas Satpol PP Kali 0.03 0.69 1.00 1.38 1.38 1.69 2 2.00

Tingkat penyelesaian pelanggaranK3


7.3 (ketertiban, ketentraman,keindahan) di % 42,5 50 62,5 70 75 82,5 87,5 87,5
Kabupaten

8 DAMKAR

Tingkat waktu tanggap (response time


8.1 rate) daerah layanan Wilayah Manajemen % 80 80 85 90 95 95 95 85
Kebakaran (WMK)

9 Sosial

9.1 Jumlah PMKS Orang 0 52.175 52.175 52.176 52.176 52.176 52.176 52.176

9.2 Jumlah PMKS yang mendapat bantuan Orang 0 23.893 24.167 24.972 27.130 29.130 31.130 31.130

9.4 Pemberdayaan masyarakat melalui KUBE Klp 88 88 88 88 88 88 88 88

Pemberdayaan masyarakat melalui KUBE


9.6 Klp 0 2 4 8 12 17 22 22
yang menerima bantuan

Korban bencana yang menerima bantuan


9.7 kk 158 210 70 100 100 100 100
sosial

10 Badan Penanggulangan Bencana


Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Persentase korban bencana yang


10.1 % 80,15 80,15 100 100 100 100 100 100
menerima bantuan logistik

10.2 Persentase Desa/kel Tangguh Bencana % 80,15 80,15 20 40 60 80 100 100

10.3 Jumlah Desa tangguh bencana desa 0 0 1 1 1 1 1 5

Persentase Jumlah fasilitas pasca


10.4 % 80,15 80,15 38,46 38,46 46,15 46,15 46,15 90,05
bencanan yang terbangun

Layanan Urusan Wajib Non Dasar

1 Ketenagakerjaan

Persentase Peningkatan Tenaga kerja


1.1 % 5,1 0 30 30 30 30 30 4,55
terampil dan Produktif

Persentase Peningkatan Kesempatan


1.2 % 5,1 0 30 30 30 30 30 4,55
kerja

Persentase peningkatan penyelesaian


1.3 % 5,1 0 37 43 67 77 85 4,55
perselisihan ketenagakerjaan

Persentase peningkatan pemahaman dan


1.4 kesadaran pengusaha dan pekerja norma % 5,1 0 58,03 58,67 59,31 59,31 60,59 4,55
kerja
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Pemberdayaan Perempuan dan


2.
Perlindungan Anak

Persentase partisipasi perempuan di


2.1 % 58 60 60 60 60 60 60
lembaga pemerintah

2.2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 3 6 7 8 10 30 30

2.3 Rasio KDRT % 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

2.4 Partisipasi angkatan kerja perempuan % 60,27 63 64 65 65 65 65

Penyelesaian pengaduan perlindungan


2.5 perempuan dan anak dari tindakan % 60 25 20 25 10 10 10
kekerasan

3 Ketahanan Pangan

3.1 Persentase Ketersediaan pangan Pokok % 5 5 5 5 5 5 5 5

Persentase penduduk rawan yang


3.2 % 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10
diintervensi

Capaian Skor Pola Pangan Harapan


3.3 Skor 84,7 86,8 88,3 90,1 91,9 93,8 95 95
(PPH)
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Harga gabah di tingkat produsen sesuai


3.4 dengan harga yang ditetapkan pemerintah % 100 100 100 100 100 100 100 100
(HPP)

Persentase gejolak harga beras di tingkat


3.5 % 100 100 100 100 100 100 100 100
konsumen berada di bawah 25%

Persentase Sampel diuji yang berada di


3.6 bawah ambang Batas Masimum residu % 90 92 93 93 93 93 93 93
(BMR)

4 Pertanahan

4.1 Lokasi tanah yang dibebaskan M2/Lokasi - - 16 14 10 10 10 60

Persentase sertifikat tanah pemda yang


4.2 M2/Lokasi - - 90 90 90 90 90 90
diterbitkan

Jumlah Sengketa tanah pemda yang


4.3 sengketa - - 3 4 5 5 5 5
difasilitasi

5. Lingkungan Hidup

5.1 Tersusunnya RPPLH kabupaten 0 0 0 0 0 1 0 1

Persentase Cakupan Area pelayanan


5.2 % 24 24 24 8 26 27 28 28
persampahan
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Persentase Volume Timbulan Sampah


5.3 % 14 14 14 15 16 17 18 18
yang ditangani

Persentase Jumlah Sampah yang


5.4 % 5 5 5 6 7 7 8 8
terkurangi melalui 3R

Jumlah pembinaan dan Pengawasan


terkai ketaatan penangungjawab usaha
Perusahaa
5.5 yang diawasi ketaatannya terhadap izin 20 20 20 23 23 25 25 25
n
lingkungan dan izin pplh yang ditertibkan
Pemda

5.6 Hasil Pengukuran Indeks Kualitas Air Lokasi 7 7 7 7 7 7 7 7

Persentase Jumlah Pengaduan


5.7 Masyarakat terkait izin lingkungan, izin % 70 70 70 70 75 80 85 85
PPLH dan PUU LH yang di tangani

Laporan pelaksanaan aksi mitigasi dan


5.8 Laporan 1 1 1 1 1 1 1 5
adaptasi perubahan iklim

Jumlah MHA dan kearifan lokal atau


5.9 Kelompok 0 0 0 2 2 2 2 8
pengtahuan tradisional yang terverifikasi

6 Kependudukan dan Catatan Sipil

6.1 Persentase Kepemilikian KK % 65 70 80 85 90 100 100


Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

6.2 Persentase Penerbitan KTP Elektronik % 65 70 80 85 90 100 100

6.3 Kepemilikan Kartu Identifikasi Anak (KIA) % 0 0 0 25 35 50 50

6.4 Kepemilikan Akte Kelahiran % 47 80 85 90 95 100 100

6.5 Kepemilikan Akte Perkawinan Non Muslim % 15 20 25 35 45 50 50

6.6 Kepemilikan Akta Kematian % 7 15 25 35 40 50 50

% Peningkatan Animo dan Partisipasi


6.7 Masyarakat untuk memiliki dokumen % 40 50 60 80 90 100 100
kependudukan dan Pencatatan Sipil

6.8 % Akurasi data Dinas Kependudukan % 60 70 80 90 95 100 100

6.9 Nilai survey kepuasan masyarakat 60 86 88 90 95 95 95

7 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Jumlah desa yang diberdayakan dalam


7.1
pengembangan unggulan

7.1.1 Desa daratan Desa 0 25 30 35 37 37 37 37

7.1.2 Desa Pulau Desa 0 28 28 28 28 28 28 28

Jumlah Desa yang kelembagaannya


7.2
mandiri
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

7.2.1 Desa Daratan Desa 0 10 15 20 25 30 35 35

7.2.2 Desa Pulau Desa 0 10 15 20 25 30 35 35

Jumlah Desa yang memilki kelompok


7.3
Masyarakat dan aparat desa yang terlatih

7.3.1 Desa Daratan Desa 0 10 15 20 25 30 35 35

7.3.2 Desa Pulau Desa 0 10 15 20 25 30 35 35

Jumlah Desa yang memiliki laporan


7.4 Dese 0 65 65 65 65 65 65 65
kinerja dan keuangan yang baik

Cakupan Sarana dan prasarana


7.5 % 0 0 90,76 100 100 100 100 100
perkantoran pemerintah desa yang baik

Rata-rata junlah kelompok binaan


7.6 lembaga pemberdayaan masyarakat Kelompok 1 1 1 1 1 1 1 1
(LPM)

7.7 Rata-Rata jumlah kelompok binaan PKK Kelompok 8 8 8 8 8 8 8 8

7.8 Persentase LSM Aktif % 100 100 100 100 100 100 100 100

Persentase LPM berprestasi


7.9 % 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

7.10 Persentase PKK aktif % 100 100 100 100 100 100 100 100

7.11 Persentase Posyandu aktif % 300 300 380 380 380 380 380 380

Pengendalian Penduduk dan Keluarga


8.
Berencana

8.1 Angka Kelahiran Total (TFR) % 2.4 2.4 2.4 2.3 2.2 2,1 2,1

8.2 Angka Pemakaian kontrasepsi (DPR) % 74,94 75 76 77 77,50 78 78

Cakupan pelayanan KB gratis bagi


8.3 keluarga pra sejahtera dan sejahtera dan % 70 70 75 80 80 80 80
sejahtera I

Persentase pemakai MKIP diantara


8.4 % 6,7 6 8 10 12 14 14
peserta KB

8.5 Unmeet need % 15,91 16 15 14 13 12 12

Cakupan BKB, BKR dan BKL serta


8.6 persentase Desa/kelurahan yang % 62,62 60 65 70 75 80 80
mempunyai kelompok produktif (UPPKS)

8.7 Cakupan Data KKB dan PK % 30,51 40 50 55 60 70 70


Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Cakupan Sekolah SMP dan SMA yang


8.8 mempunyai PIK remaja dan Kelompok 43,69 40 45 50 55 60 60
GenRe

8.9 Persentase keluarga Pra Sejahtera % 6,82 6 6 5,50 5,50 5 5

9. Perhubungan

Persentase Keterpenuhan Fasilitas


perhubungan dengan kondisi baik,
9.1 berkualitas dan dapat dimanfaatkan dalam % 27,93 33,01 37,26 50,05 58,98 64,83 75,06 75,06
mendukung sistem transportasi lokal yang
aman dan selamat (%)

Persentase Keterpenuhan prasarana dan


Sarana perhubungan dengan kondisi baik,
9.2 berkualitas dan dapat dimanfaatkan dalam % 62,60 68,90 73,23 77,56 79,53 81,50 82,29 82,29
mendukung sistem transportasi lokal yang
aman dan selamat (%)

Persentase Prasarana dan Fasilitas


9.3 Perhubungan yang kondisinya baik dan % 31,78 37,54 46,82 50,19 52,99 57,27 63,25 63,25
dapat digunakan secara optimal

Persentase Jumlah Angkutan yang layak


9.4 % 0 61,30 63,30 65,16 88,46 89,99 91,99 91,99
jalan
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Rasio izintrayek yang


9.5 % 24,41 15,30 15,15 15,01 14,87 14,73 14,45 14,45
dikeluarkan/direkomendasikan

10. Komunikasi dan Informatika

10.1 Jumlah jaringan komunikasi Buah 10 10 30 40 50 60 70 70

Rasio wartel/warnet terhadap


10.2 2,7 2,7 16 23 53 76 100 100
Penduduk

10.3 Jumlah surat kabar nasional/local Buah - - 8 12 16 18 20 100

10.4 Jumlah penyiaran radio/TV local Buah - - 32,6 42,6 73 80,7 100 100

10.5 Web site milik pemerintah daerah Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

10.6 Pameran / expo Kali 0 0 0 1 2 3 3 9

10.7 Pelaksanaan desiminasi informasi - - cc B B A A A

11 Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

11.1 Persetase Jumlah koperasi aktif % 0 81 83 85 88 92 95 95

11.2 Persentase Jumlah Koperasi Sehat % 0 0,3 0,5 0,7 0,9 11 13 13

11.5 Usaha Mikro dan Kecil Unit 30.753 50 50 50 50 50 31.003

12. Penanaman Modal


Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Jumlah investor berskala nasional Investor/pe


12.1 178 178 182 200 225 250 275 275
(PMDN/PMA) ngusaha

Jumlah nilai investasi berskala nasional 18.823.590 18.823.590. 22.588.308. 27.105.970. 32.527164.0 39.032596.8 46.839.116. 56.206.939.4
12.2 Rupiah
(PMDN/PMA) . 288.584 288.584 345.301 015.561 18.673 22.408 186.889 24.267

12.3 Jumlah daya serap tenaga kerja orang 662 665 794 953 1,144 1,373 1,647 1,977

Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi


12.4 Rp 1M 1M 1M 1M 1M 1M 1M 6M
PMDN (milyar rupiah)

Jumlah Perda yang mendukung iklim


12.5 perda 6 1 1 1 1 1 1 12
usaha

12.6 Jumlah Proses Perijinan:

12.6.1 SIUP lembar 304 182 126 128 130 135 135 135

12.6.2 TDP Lembar 311 15 129 130 135 140 140 140

12.6.3 TD/IUI lembar 4 2 2 2 2 2 2 6

12.6.4 IZIN PM 21 24 18 18 20 20 20 20 20

12.6.5 IZIN Lingkungan/PPLH 36 36 19 20 20 20 20 20 20

12.6.6 IZIN Lokasi 1 4 2 2 2 2 2 2

12.6.7 IMB 445 1286 213 220 225 230 230 230 230
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

12.6.8 HO 336 219 - - - - - - 219

13 Kepemudaan dan Olahraga

13.1 Jumlah organisasi pemuda Organisasi 58 60 65 68 70 70

Persentase Pembinaan dan


13.2 % 20 25 30 35 40 40
pemberdayaan Pemuda

Persentase peran serta pemuda dalam


13.3 % 15 25 30 35 40 40
pembangunan

13.4 Persentase prestasei olahraga % 15 20 25 30 35 35

Jumlah Organisasi olahraga (Klub


13.5 Klub 25 28 30 32 35 35
olahraga)

Persentase pembinaan dan pembibitan


13.6 % 10 15 20 25 30 30
olahraga prestasi

Persentase sarana prasarana


13.6 % 15 20 25 30 35 35
kepemudaan

13.6 Persentase sarana dan prasarana olahra % 25 30 35 40 50 50

14 Statistik

Tersediannya system data dan statistic


14.1 ada ada ada ada ada ada
yang terintegritas
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

15. Kebudayaan

15.1 Jumlah Grup Kesenian Grup 32 1 3 3 3 3 5 45

Festival
Penyelenggaraan Festival Seni dan
15.2 seni dan 10 0 1 1 1 1 1 15
Budaya
budaya

15.3 Sarana Penyelenggaraan Seni Budaya jenis 9 1 2 2 2 2 2 20

Benda, Situs dan Kawasan Cagar


15.4 Situs/CB 67 0 10 5 10 25 10 127
Budaya yang dilestarikan

16. Perpustakaan

16.1 Jumlah Koleksi Buku Eksempler 0 351 0 1194 1250 1250 1000 1000

16.2 Jumlah Koleksi Buku terpelihara/Tersedia Eksempler 0 17599 19987 19987 21181 22431 23681 23681

16.3 Jumlah Layanan Keliling Kali 0 35 48 44 60 60 60 60

16.4 Jumlah Pengunjung Perpustakaan Orang 0 5250 5520 6260 7340 7610 7750 7750

Jumlah Pengelola Perpustakaan yang


16.5 Peserta 100 100 100 0 100 100 100 100
mengikuti Bimtek

Jumlah Sekolah yang mengikuti Lomba


16.6 SD 20 20 20 20 20 20 20 20
bercerita
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

17 Kearsipan

Jumlah OPD terhadap Dokumen Kajian


17.1 OPD 0 0 0 51 51 51 51 51
Regulasi Kearsipan

Jumlah OPD yang dibina penataan Arsip


17.2 OPD 0 0 0 0 20 20 11 51
Dinamis

Layanan Urusan Pilihan

1 Pariwisata

1.1 Kunjungan wisata orang 4.381 61.774 66.877 73.565 80.921 89.013 97.915 97.915

Kontribusi sektor pariwisataterhadap


1.2 % 1,05 1,10 1,17 1,19 1,22 1,24 1,26 1,26
PDRB

1.3 Jumlah Desa Wisata desa 3 3 1 2 2 3 3 14

2. Pertanian

2.1 Bidang Tanaman Pangan

Produktivitas padi atau bahan pangan


2.2
utama lokal lainnya per hektar

- Padi Ku/Ha 63,47 63,47 66,01 68,72 71,60 74,68 77,97 77,97

- Jagung Ku/Ha 64,26 64,26 65,87 67,58 69,40 71,35 73,42 73,42
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

- Kedelai Ku/Ha 19,74 19,74 19,96 20,20 20,46 20,75 21,06 21,06

- Kacang Tanah Ku/Ha 28,91 28,91 29,63 30,40 31,22 32,10 33,03 33,03

- Kacang Hijau Ku/Ha 13,56 13,56 13,84 14,15 14,47 14,82 15,19 15,19

- Ubi Kayu Ku/Ha 142,41 142,41 145,97 149,77 153,81 158,12 162,70 162,70

- Ubi Jalar Ku/Ha 135,67 135,67 138,52 141,57 144,82 148,30 152,01 152,01

Kontribusi sektor pertanian/perkebunan


2.3 terhadap % 14,96 15,25 15,50 15,75 16 16,25 16,25 16,25
PDRB

Kontribusi Subsektor tanaman pangan


2.3 % 3,65 3,65 3,85 3,95 4,05 4,15 4,15 4,15
terhadap PDRB

Kontribusi Subsektor peternakan terhadap


2.4 % 0,38 0,48 0,58 0,68 0,78 0,88 0,88 0,88
PDRB

Kontribusi produksi kelompok petani


2.5 % 30 35 40 45 50 55 55 55
terhadap PDRB

2.6 Cakupan Bina Kelompok Tani 60 65 70 75 80 85 85 85

Persentase Peningkatan Produksi


2.7
tanaman Pangan
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

- Padi % 5 5 5,04 5,14 5,24 5,34 5,44 5,44

- Jagung % 10,50 10,50 11,73 11,83 11,94 12,05 12,16 12,16

- Kedelai % 3 3 3,12 3,22 3,33 3,43 3,53 3,53

- Kacang Tanah % 7,50 7,50 7,62 7,73 7,83 7,94 8,04 8,04

- Kacang Hijau % 12,20 12,20 12,31 12,42 12,53 12,64 12,75 12,75

- Ubi Kayu % 5,50 5,50 5,58 5,68 5,78 5,88 5,99 5,99

- Ubi Jalar % 12,20 12,20 12,31 12,42 12,53 12,64 12,75 12,75

Persentase penyediaan alat dan mesin


2.8 % 10 10 11 13 16 18 20 100
pertania

2.9 Persentase penyediaan irigasi % 10 10 27 12 13 14 16 100

Persentase Penyediaan kolam air


2.10 % 15 15 25 15 15 15 15 100
(embung, Bendung, dan sumur bor)

Persentase penyediaan penangkaran


2.11 % 0 0 17 17 17 17 17 100
benih padi

Persentase penyediaan benih kacang


2.12 % 10 10 0 17 17 20 20 100
hijau

2.13 Persentase Penyediaan stek umbi-umbian % 10 10 13 15 16 18 19 100


Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Persentase penyediaan pupuk tanaman


2.14 % 10 10 13 15 16 18 19 100
pangan

2.15 Bidang Holtikultura

Persentase Peningkatan Produksi


2.16
Hortikultura

Jeruk % 6 6 6,05 6,16 6,26 6,37 6,47 6,47

Sukun % 3 3 3,12 3,22 3,22 3,33 3,43 3,43

Nangka % 3,20 3,20 3,37 3,48 3,48 3,58 4,68 4,68

Mangga % 3,45 3,45 3,63 3,73 3,73 3,83 3,94 3,94

Pisang % 4,70 4,70 4,93 3,63 5,05 5,18 5,30 5,30

Cabe % 26,70 26,70 26,92 4,93 27,27 27,38 27,73 27,73

Bawang Merah % 32 32 32,49 26,92 32,71 32,97 33,19 33,19

2.17 Persentase penyediaan bibit sayuran % 10 10 10 13 15 18 21 100

Persentase penyediaan bibit bawang


2.18 % 15 15 17 17 17 17 17 100
merah

2.19 Persentase penyediaan bibit buah-buahan % 10 10 0 14 17 20 23 100


Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Persentase penyediaan pupuk


2.20 % 10 10 20 12 14 16 18 100
hortikultura

2.21 Bidang Peternakan

2.22 Persentase peningkatan populasi ternak

sapi % 4,85 4,85 4,90 4,95 5 5,05 5,10 5,10

kerbau % 1,50 1,50 1,50 1,52 1,53 1,55 1,56 1,56

kambing % 2,87 2,87 2,87 2,88 2,90 2,91 2,93 2,93

Kuda % 0,80 0,80 0,86 0,86 0,58 0,53 0,47 0,47

Unggas % 8,70 8,70 7,78 8,01 8,24 8,48 8,72 8,72

2.23 Persentase Peningkatan Produksi Ternak

Daging Ternak % 2,90 2,90 2,93 2,98 2,98 3 3,03 3,03

Daging Unggas % 35,20 35,20 35,24 36,30 37,52 38,30 39,24 39,24

Telur % 10,96 10,96 10,96 11,07 11,18 11,30 11,42 11,42

2.24 Persentase penyediaan bibit sapi % 30 30 6 12 15 19 23 100

2.25 Persenatse penyediaan bibit itik % 10 10 5 13 17 19 21 100


Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Persentase penyediaan bibit burung


2.26 % 0 0 0 15 18 20 22 100
puyuh

Persentase penyediaan sarana dan


2.27 % 20 20 8 17 18 18 19 100
prasarana peternakan

2.28 Bidang Perkebunan

Jumlah produksi Jambu Mete Ton 1.866 1.866 1.876 1.886 1.896 1.906 1.916 1.916

Jumlah Produksi Kelapa dalam to 843 843 893 943 993 1043 1093 1.093

3. Perdagangan

Persentase Jumlah Pasar dalam kondisi


3.1 % 0 0 47,36 63,16 73,68 84,21 89,47 89,47
baik

3.2 Jumlah Pasar dalam kondisi baik pasar 0 0 9 12 14 16 17 17

4. Perindustrian

Persentase pertumbuhan industri yang


4.1 % 0 0 97,35 93,68 94,79 93 95,24 95,24
menjual produk

Persentase penurunan jumlah pelaku


4.2 usaha dagang yang tidak menjual % 0 0 53 59 57 55 52 52
konsumsi

5. Perikanan
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

5.1 Volume Produksi Nelayan Ton 9.172 9.200 15.000 17.000 18.000 19.000 20.000 20.000

Kg/Kapotal/
5.2 Meningkatnya Konsumsi ikan Masyarkat 39 39 46 47 48 49 50 50
Tahun

5.3 Volume Produksi Budidaya Ton 230.000 240.000 250.000 260.000 270.000 270.000

5.4 Volume Produksi Garam Ton 0 0 50.000 55.000 60.000 65.000 70.000 70.000

Volume Kualitas dan Kuantitas Olahan


5.5 Ton 0 0 2 2.2 2.4 2.5 2.6 2.6
Hasil Perikanan

Penunjang Urusan

1 Perencanaan Pembangunan

Tersedianya dokumen
6.1 perencanaanRPJPD yg telah ditetapkan Dokumen 1 Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
dgnPERDA

Tersedianya Dokumen Perencanaan:


6.2 RPJMD yg telah ditetapkan Dokumen 1 Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
dgnPERDA/PERKADA

Tersedianya Dokumen Perencanaan:


6.3 Dokumen 1 Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
RKPD yg telah ditetapkan dgnPERKADA
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Penjabaran Program RPJMD kedalam


6.4 % 60 70 75 80 85 90 95 95
RKPD

Penjabaran Konsistensi Program RKPD


6.5 % 60 70 75 80 85 90 95 95
ke dalam APBD

Kesesuaian rencana pembangunan


6.6 % 100 100 100 100 100 100 100 100
dengan RTRW

2 Keuangan

2.1 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

2.2 Persentase SILPA terhadap APBD % 3,25 4,55 4,32 4,11 3,79 3,57 3,57

Perbandingan antara Belanja Langsung


2.3
dengan Belanja Tidak Langsung

2.3.1 Belanja Langsung % 55,59 52,37 50,63 44,52 43,79 42,86 42,86

2.3.2 Belanja Tidak Langsung % 44,41 47,63 49,37 55,48 56,21 57,14 57,14

Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat


2.3 Penetapan APBD Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu
Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu

Kepegawaian serta Pendidikan dan


3
Pelatihan
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Pertambahan Jumlah PNS yang telah


3.1 Orang 129 40 40 40 40 120
mengikuti DIKLATPIM Tk. III

Pertambahan JUmlah PNS yang telah


3.2 Orang 230 40 40 40 40 40 160
mengikuti Diklatpim Tk. IV

3.3 Pengisian Jabtan Struktural Orang 1048 400 400 400 400 400 400 2000

Jumlah jabatan pimpinan tinggi pada


3.4 Orang 0 33 36 41 41 41 41 192
instansi pemerintah

4 Penelitian dan Pengembangan

Jumlah Hasil kelitbangan yang


4.1 DOK 0 0 9 6 6 4 3
terpublikasikan

Jumlah kegiatan pengembangan


4.2 keg 0 0 3 3 3 3 3
(SIDa)/inovasi daerah

5 Pengawasan

Terlaksanannya sistem pengawasan


5.1 LHP 293 293 550 550 550 550 550 550
internal dan pengendalian kebijakan KDH

5.1.1 WTP

% OPD dengan jumlah temuan Materail % 20 OPD 15 OPD 10 OPD 5 OPD 4 OPD 3 OPD 2 OPD 2 OPD

5.1.2 SAKIP
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

% OPD dengan Nilai SAKIP minimal 60 % 6 OPD 7 OPD 8 OPD 9 OPD 10 OPD 12 OPD 14 OPD 14 OPD

5.1.3 Rekomendasi BPK

% Penyelesaian tindak Lanjut


Rekomendasi BPK pada tiap tahun % 60 65 70 75 80 85 90 90
berkenaan

Terlaksanannya Penangangan
5.2 pengaduan Masyarakat dan pengawalan
reformasi Birokrasi

Jumlah penanganan pengaduan


5.2.1 1 2 2 2 2 2 2 2
masyarakat yang tertangani

Jumlah penanganan pegaduan ASN yang


5.2.2 2 2 2 2 2 2 2 2
tertagani

6 Sekretariat Dewan

Tersedianya rancana kerja tahunan pada


6.1 setiap alat-alat kelengkapan DPRD Dok ada ada ada ada ada ada ada Ada
kabupaten
Kondisi
Kondisi Kinerja pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
No. INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN periode RPJMD periode
DAERAH RPJMD

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Satuan Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Tersusun dan terintegrasinya program-


program kerja DPRD untuk melaksanakan
6.2 fungsi pengawasan, Fungsi Pembentukan Dok ada ada ada ada ada ada ada Ada
PERDA, dan Fungsi anggaran dalam
Dokumen Rencana Tahunan (RKPD)

Terintegrasi program-program DPRD


untuk melaksanakan fungsi pengawsan,
6.3 Dok ada ada ada ada ada ada ada Ada
pembentukan perda dan anggaran ke
dalam Dokumen anggaran
BAB IX

PENUTUP

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Kabupaten


Pangkajene dan Kepulauan disusun sebagai penjabaran atas Visi dan Misi Bupati dan Wakil
Bupati ke dalam program-program pembangunan secara selaras dengan kebijakan dan
program pembangunan nasional dan provinsi, sinergi antar program dan sumber daya, serta
terukur ketercapaian target kinerjanya. Dengan konsep pemikiran semacam ini, diharapkan,
pengerahan sumber daya yang dimiliki oleh Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ke
dalam sistem pembangunan daerah akan lebih tepat sasaran dalam rangka peningkatan
kualitas pelayanan umum, peningkatan daya saing daerah, serta pada akhirnya bermuara
pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
Dokumen RPJMD secara langsung ataupun tidak langsung pada dasarnya adalah
pengejawantahan janji politik yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati kepada rakyat
pada saat kampanye. Dalam prosesnya, arah kebijakan, strategi, dan juga program
pembangunan daerah beserta indikatornya dibahas bersama dengan anggota DPRD yang
juga representasi dari rakyat. Kesepakatan politik yang muncul dan tertuang ke dalam
dokumen RPJMD ini kemudian menjadi pedoman pelaksanaan pembangunan tahunan oleh
Perangkat Daerah. Oleh karena itu, pada akhir periode jabatan, Bupati dan Wakil Bupati
mempunyai kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atas amanah yang telah
diberikan rakyat melalui mekanisme Pemilihan Kepala Daerah. Selain itu, sebagai bagian
dari penyelenggaraan system pemerintahan Indonesia, Bupati dan Wakil juga mempunyai
kewajiban untuk menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri. Dengan melihat beban tanggung jawab
yang sangat besar, maka dengan memanjatkan Do‟a kepada Allah SWT, kita semua
berharap semua penjabaran Visi dan Misi yang ada dalam dokumen RPJMD ini dapat
dilaksanakan dengan baik sehingga akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan di masa yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai