BELA NEGARA
4518.042.059
FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
Makalah ini telah dirancang dan disusun sebaik mungkin, sehingga dapat
Akan tetapi kami sebagai makhluk yang tidak sempurna menyadari bahwa makalah
yang kami sajikan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
konstuktif senantiyasa kami harapkan. Harapan kami, makalah ini dapat memberikan
pencerahan kepada kita selaku mahasiswa pada khususnya, serta bagi bagi kehidupan
Dan pada kesempatan yang baik ini pula kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penulisan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat tersaji dihadapan para pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................ 4
A. Pengertian Bela Negara di Indonesia .......................................................................... 4
B. Dasar Hukum Bela Negara ........................................................................................... 7
C. Bela Negara Nebagai Hak dan Kewajiban Warga Negara ........................................... 8
Bela negara secara fisik .................................................................................................... 8
Bela negara secara non-fisik .......................................................................................... 10
D. Wujud Bela Negara Oleh Mahasiswa ........................................................................ 12
E. Nilai-Nilai Bela Negara ............................................................................................... 16
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 19
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 21
1
BAB I PENDAHULUAN
indonesia. Ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi
tampaknya ada juga yang negatif dan pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan
pasca pemerintahan orde baru menyebabkan arus informasi dari segala penjuru dunia
seolah tidak terbendung. Berbagai ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke ekstrim
kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda, untuk dipelajari,
dipahami dan diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah selama lebih dari
nasionalisme dan kecintaan pada negara. perbedaan pendapat antar golongan atau
ketidaksetujuan dengan kebijakan pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu
sistem politik yang demokratis. Namun berbagai tindakan anarkis, konflik sara dan
kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan sebagai suatu bangsa. Kepentingan
kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan utama. Semangat untuk
Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-
olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada tentara
nasional indonesia. Padahal berdasarkan pasal 30 UUD 1945, bela negara merupakan
hak dan kewajiban setiap warga Negara republik indonesia. Bela negara adalah upaya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari suatu penelitian, terlebih dahulu
perlu dirumuskan tujuan yang terarah. Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini
3. Memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara terhadap Bela Negara.
4
BAB II PEMBAHASAN
Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaan kepada negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan
UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Pembelaan negara
bukan semata-mata tugas tni, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan dan
indonesia. Ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi
tampaknya ada juga yang negatif dan pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan
pasca pemerintahan orde baru menyebabkan arus informasi dari segala penjuru dunia
seolah tidak terbendung. Berbagai ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke ekstrim
kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda, untuk dipelajari,
dipahami dan diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah selama lebih dari
nasionalisme dan kecintaan pada negara. perbedaan pendapat antar golongan atau
ketidaksetujuan dengan kebijakan pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu
5
sistem politik yang demokratis. Namun berbagai tindakan anarkis, konflik sara dan
kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan sebagai suatu bangsa. Kepentingan
kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan utama. Semangat untuk
Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-
olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada tentara
nasional indonesia. Padahal berdasarkan pasal 30 UUD 1945, bela negara merupakan
hak dan kewajiban setiap warga Negara republik indonesia. Bela negara adalah upaya
(TNI) maupun oleh seluruh komponen bangsa. Upaya melibatkan seluruh komponen
bangsa dalam penyelenggaraan pertahanan negara itu antara lain dilakukan melalui
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik
dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik
dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara
menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah
pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik
sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib
militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu dinas militer
dari masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk kasus khusus
seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan
relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela
negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan.
Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya
Tentara Teritorial Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian
dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National Guard.Di negara lain,
seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib untuk beberapa
militer, yang merupakan kelompok atau unit personil militer tidak berkomitmen untuk
pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi
1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
Pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa "tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara". Konsep bela negara dapat diuraikan
yaitu secara fisik maupun non-fisik. Secara fisik yaitu dengan cara "memanggul
senjata" menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela negara secara fisik dilakukan
untuk menghadapi ancaman dari luar. Sedangkan bela negara secara non-fisik dapat
menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan
Keterlibatan warga negara sipil dalam upaya pertahanan negara merupakan hak
dan kewajiban konstitusional setiap warga negara republik indonesia. Tapi, seperti
diatur dalam uu no 3 tahun 2002 dan sesuai dengan doktrin sistem pertahanan semesta,
9
maka pelaksanaannya dilakukan oleh rakyat terlatih (ratih) yang terdiri dari berbagai
unsur misalnya resimen mahasiswa, perlawanan rakyat, pertahanan sipil, mitra babinsa,
okp yang telah mengikuti pendidikan dasar militer dan lainnya. Rakyat terlatih
rakyat dan perlawanan rakyat. tiga fungsi yang disebut pertama umumnya dilakukan
pada masa damai atau pada saat terjadinya bencana alam atau darurat sipil, di mana
keadaan darurat perang di mana rakyat terlatih merupakan unsure bantuan tempur bagi
wajib militer bagi warga negara yang memenuhi syarat seperti yang dilakukan di
banyak negara maju di barat. Mereka yang telah mengikuti pendidikan dasar militer
akan dijadikan cadangan tentara nasional Indonesia selama waktu tertentu, dengan
masa dinas misalnya sebulan dalam setahun untuk mengikuti latihan atau kursus-
kursus penyegaran. Dalam keadaan darurat perang, mereka dapat dimobilisasi dalam
disesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau profesi mereka dalam kehidupan
sipil misalnya dokter ditempatkan di rumah sakit tentara, pengacara di dinas hukum,
10
Gagasan ini bukanlah dimaksudkan sebagai upaya militerisasi masyarakat sipil, tapi
tanggung jawab tni, tapi adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara republik
indonesia.
Di masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi saat ini,
justru kesadaran bela negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai potensi
ancaman, Gangguan, hambatan dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam seperti
berarti "memanggul bedil menghadapi musuh". Keterlibatan warga negara sipil dalam
bela negara secara non-fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa
b. menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada
masyarakat
11
c. berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata (bukan
retorika)
bangsa indonesia dengan lebih bertaqwa kepada allah swt melalui ibadah sesuai
negara secara non-fisik ini, maka berbagai potensi konflik yang pada gilirannya
merupakan ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan bagi keamanan negara dan
bangsa kiranya akan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali. kegiatan
bela negara secara non-fisik sebagai upaya peningkatan ketahanan nasional juga sangat
penting untuk menangkal pengaruh budaya asing di era globalisasi abad ke 21 di mana
arus informasi (atau disinformasi) dan propaganda dari luar akan sulit dibendung akibat
Mahasiswa adalah sosok intelektual yang menduduki posisi dan peran khusus
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Posisi dan peran khusus itu selain
dimungkinkan oleh kepemilikan pengetahuan yang luas juga oleh kepemilikinan nilai-
nilai dasar yang menjadi landasan jati diri intelektualnya. Pengetahuan dan nilai-nilai
dasar itu hendaknya menyata dalam setiap teladan hidup dan perjuangan mahasiswa.
Seorang mahasiswa mestinya memiliki pengetahuan yang luas untuk bisa mengkritisi
pelbagai ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat. karena itu, minat baca yang
tinggi dan kebiasaan untuk melakukan refleksi kritis terhadap pelbagai fenomena yang
muncul amatlah dianjurkan dan mesti menjadi menu harian para mahasiswa. Adalah
sebuah ironi besar bahkan sebuah penyangkalan terhadap jati dirinya sendiri apabila
mahasiswa asing dari buku-buku yang memuat segudang ilmu pengetahuan dan asing
diperoleh dalam bangku kuliah itu pada mestinya selalu diaplikasikan dalam setiap
konteks persoalan masyarakat. Kiprah seorang mahasiswa tidak hanya terbatas dalam
tembok-tembok kampus atau dalam bangku kuliah tetapi senantiasa digemakan keluar
terutama dalam menjawabi setiap persoalan yang terjadi dalam masyarakat. mahasiswa
atau berada di luar ciri jati diri intelektualitasnya mestinya ditinggalkan. fenomena
pesta pora dan hedonisme, gaya hidup konsumtif, seks bebas, lemahnya minat
membaca dan berdiskusi, kurangnya minat belajar, serta rendahnya minat berorganisasi
yang sekarang ini menjadi ciri kehidupan para mahasiswa umumnya, mestinya
Mahasiswa pada hakikatnya memiliki kemampuan yang khas dan unik yang sulit
Kekhasan itu justru terletak pada nilai-nilai dasar yang menjadi landasan jati
diri intelektualitasnya, dan nilai-nilai itu amat inheren dalam identitasnya sebagai
dasar tersebut dalam setiap kiprahnya dalam lembaga pendidikan dan terutama di
tengah masyarakat. Perealisasian nilai-nilai dasar itu selain melalui sikap dan teladan
hidup hariannya, juga mesti direalisasikan dalam setiap upaya memperjuangkan nilai-
dilandasi oleh sikap primordial-kedaerahan, atau demi keuntungan eksklusif orang atau
Hanya dengan ini mahasiswa mampu menghidupkan kembali rasa persatuan dan
senantiasa didambakan oleh setiap orang. nilai-nilai itu dapat mempersatukan dan
itu akan mendorong rasa solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Mahasiswa
bagi rakyat indonesia. karena itu, mereka berusaha memikirkan alternatif lain agar bisa
keluar dari situasi penindasan pada masa itu. Munculnya pelbagai organisasi pemuda
termasuk kongres sumpah pemuda merupakan hasil nyata pemanfaatan inteligensi ini
idealism masyarakat yang kemudian terbentuk dalam ide-ide atau gagasannya. Ide dan
gagasan itu merupakan kontribusi paling bermakna dalam cita-cita pembaruan dalam
konteks kebangsaan.
Perang adalah keadaan konflik antara dua pihak yang besar, seperti negara,
senjata mematikan. Gambaran umum tentang perang adalah kampanye militer antara
dua atau lebih pihak yang pertentangan mengenai kedaulatan, daerah kekuasaan,
sumber daya alam, agama, dan isu-isu lainnya. Lalu bagaimana wujud bela negara yang
dapat dilakukan mahasiswa ketika terjadi perang? Dalam menghadapi ancaman militer
adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi
mahasiswa adalah sumber yang paling siap untuk dimobilisasi memperkuat komponen
utama.
cadangan. Di komponen pendukung ini semua keluarga besar perguruan tinggi bahkan
semua warga negara dapat mengambil peran. Ditinjau dari hukum humaniter,
16
memiliki potensi ancaman. Salah satu aspek yang ingin diungguli adalah teknologi
membeli persenjataan dari dari negara kawan. hal itu tentu akan menguras devisa yang
jumlahnya terbatas.
besar masih membeli ini pemerintah kita dalam memenuhi kebutuhan pertahanannya
sebagian besar masih membeli, padahal devisa kita sangat terbatas. Bahkan hanya
Nilai-nilai bela negara yang dikembangkan adalah Cinta Tanah air, yaitu
mengenal, memahami dan mencintai wilayah nasional, menjaga tanah dan pekarangan
serta seluruh ruang wilayah Indonesia, melestarikan dan mencintai lingkungan hidup,
memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa dan negara, menjaga nama baik bangsa
dan negara serta bangga sebagai bangsa indonesia dengan cara waspada dan siap
17
membela tanah air terhadap ancaman tantangan, hambatan dan gangguan yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta negara dari manapun dan siapapun.
Nilai yang kedua adalah Sadar akan berbangsa dan bernegara, yaitu dengan
membina kerukunan menjaga persatuan dan kesatuan dari lingkungan terkecil atau
mencintai budaya bangsa dan produksi dalam negeri, mengakui, menghargai dan
menghormati bendera merah putih, lambang negara dan lagu kebangsaan indonesia
raya, menjalankan hak dan kewajiban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang
dan golongan.
Nilai ketiga adalah yakin kepada Pancasila sebagai ideologi negara, yaitu
Nilai keempat rela adalah berkorban untuk bangsa dan negara, yaitu bersedia
mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara, siap
mengorbankan jiwa dan raga demi membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman,
membantu sesama warga negarayg mengalami kesulitan dan yakin dan percaya bahwa
Untuk nilai yang terakhir memiliki kemampuan awal bela negara secara psikis
dan fisik. Secara psikis, yaitu memiliki kecerdasan emosional, spiritual serta
intelegensia, senantiasa memelihara jiwa dan raganya serta memiliki sifat-sifat disiplin,
ulet, kerja keras dan tahan uji. Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi kesehatan,
ketrampilan jasmani untuk mendukung kemampuan awal bina secara psikis dengan
dapat mencukupi ketersediaan pangan daerah dan nasional, cinta produksi dalam negeri
agar dapat meningkatkan hasil eksport, melestarikan budaya Indonesia dan tampil
A. Kesimpulan
Kesadaran akan bela negara bagi setiap warga negara Indonesia yang antara
lain diwujudkan melalui PPBN yang merupakan bagian dari sistem pendidikan
institusional (interdep) perlu disosialisasikan secara meluas dan konseptual dalam arti
yang diamanatkan dalam pasal 9 UURRI No. 3 seperti ketentuan tentang pendidikan
profesi. Tidak kalah penting dan akan menjadi hal fundamental adalah aspek
negara maupun di wilayah-wilayah yang rawan konflik sosial yang pada hakekatnya
DAFTAR PUSTAKA
http://belanegara.dephan.go.id/mars.htm
http://www.dmcindonesia.web.id/
http://wahyudiputra26.blogspot.com/2012/10/makalah-bela-negara_3787.html