Disusun oleh:
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia- Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan judul, Hak Dan Kewajiban Bela Negara.
Makalah ini disampaikan untuk memenuhi kelengkapan syarat penilaian
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Saya mengharapkan semoga makalah
ini dapat menambah lebih banyak wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini . Kritik dan
saran yang sifatnya membangun, sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................................
A. Pengertian Bela Negara................................................................................ 3
B. Peran Pendidikan Kesadaran Bela Negara................................................... 4
C. Hak dan Kewajiban Bela Negara................................................................. 11
D. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945............................ 11
BAB III
PENUTUP.................................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
C. Tujuan Penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
negara.
· Unsur Dasar Bela Negara:
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologiI negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara
5. Memiliki kemampuan awal Bela Negara
· Contoh-Contoh Bela Negara :
1. Melestarikan budaya
2. Belajar dengan rajin bagi para pelajar
3. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
4
Rincian ancaman militer dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 pada
penjelasan Pasal7 ayat 2 adalah sebagai berikut :
5
c) Pemberontakan bersenjata Perang saudara yang terjadi antara kelompok
masyarakat bersenjata dengan kelompok masyarakat bersenjata lain. Bagi
bangsa Indonesia, spektrum ancaman pertahanan negara yang terbesar,
walaupun kecil kemungkinannya adalah agresi berupa penggunaan kekuatan
bersenjata yang dilakukan oleh suatu negara yang mengancam kedaulatan
negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI ), dan
keselamatan segenap bangsa.
6
3. Pertahanan Non Militer
1) Ancaman Non Militer
7
demikian, di sisi lain, globalisasi juga memberikan dampak positif, antara lain
ditandai dengan semakin eratnya hubungan antara bangsa di dunia, yang
menciptakan suatukesaling tergantungan antara negara-negara di seantero dunia.
Implementasi pendekatannya komprehensif dan integratif, karena pertahanan negara
tidak cukup di dekati dari aspek militer semata, akan tetapi memerlukan pendekatan
yang terpadu secara non militer dengan pendekatan secara militer, sebagai satu
kesatuan pertahanan dengan senantiasa menyadarkan pada kesadaran bela negara
setiap warga negara. Hal ini juga telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 3
tahun2002 tentang pertahanan Negara pasal 7, bahwa sistem pertahanan negara
adalah bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber
daya nasional lainnya, dan dilaksanakan secara menyeluruh, total dan terpadu.
Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman non militer menempatkan
lembaga pemerintah diluar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan
bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan dukungan oleh unsur- unsur lain dari
kekuatan bangsa, termasuk mahasiswa, para intelektual Indonesia yang merupakan
bagian dari civil society.
8
unsur pertahanan non-militer berada dalam lingkup wewenang dan tanggung jawab
setiap instansi pemerintahan di luar Kementrian pertahanan. Oleh karena itu,
pembangunan posturpertahanan non-militer menjadi tanggung jawab.
9
Komponen utama berupa:
Komponen Pendukung serta pengabdian warga negara sesuai dengan
profesinya. Seluruh deskripsi pertahanan negara terangkum dalam SistemPertahanan
Negara bersifat Semesta (Sishanta). Secara konstitusional dalampasal 27 ayat (3)
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945, dinyatakan bahwa
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Mengacu pada lingkup Bab X tentang “Warga Negara Dan Penduduk”, yang
menaungi pasal tersebut, maka semestinya bela negara dipahami sebagai militerisme
akan tetapi sebagai upaya menjaga eksistensi negara
Sesuai dengan pasal 9 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002
penyelenggaraan pertahanan Negara, dapat dilakukan melalui pendidikan
Kewarganegaraan; pelatihan dasar militer secara wajib;pengabdian sebagi prajurit
Tentara Nasional Indonesia secara cukarela atausecara wajib; kewajiban manjadi
Komponen cadangan; kewajiban menjadikomponen pendukung; dan pengabdian
sesuai dengan profesi.Pendidikan kesadaran bela negara merupakan pendidikan dasar
belanegara. Pendidikan dasar pada suatu negara lazimnya disebut Pendidikan
Kewarganegaraan. Pendidikan Kesadaran Bela Negara yang merupakanpendidikan
dasar bela negara, dan merupakan bagian dari kompnen sistempertahanan negara
sangat diperlukan dalam menghadapi ancaman militermaupun nonmiliter.
5) Nilai- Nilai yang harus dibangun adalah Nilai-nilai kedaulatan, nilai kewilayahan,
dan nilai keselamatan.
a. Nilai Kedaulatan adalah nilai berkehendak secara merdeka tanpa tekanan dari
siapa dan pihak manapun. Dalam negara kemokrasi, kedaulatan berada ditangan
rakyat. Intinya dalam negara demokrasi, penyelenggara negara menjalankan
kekuasaannya setelah mendapat persetujuan rakyat. Nilai kedaulatan rakyat dapat
dijabarkankedalam subnilai antara lain : 1) nilai Pancasila; 2) nilai demokrasi; 3)
nilai hak asasi manusia; 4) nilai kesejahteraan; 5) nilai kepemimpinan.
10
hal yang mutlak, karena dalam wilayah itulah kehidupan rakyat atau warga negara
berlangsung dan tanpa wilayah, eksistensi bangsa tidak akan pernah terwujud.
Upaya pembelaan negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara
yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada
tanah air, kesadaran berbangsa and bernegara Indonesia serta keyakinan pada
Pancasila dan UUD 1945 (Basrei, 1992: 14). Untuk dapat melaksanakan hak dan
kewajiban membela Negara diperlukan pengetahuan tentang bela negara dalam arti
luas. Bela Negara dalam arti luas tidak hanya menyangkut menghadapi bencana
perang tetapi juga bencana lain. Untuk itu setiap warganegara harus disiapkan
dengan baik dan sekaligus perlunya penjelasan secara meluas tentang hak dan
kewajiban dalam upaya bela negara dan upaya pertahanan keamanan (pasal 27 dan
pasal 30 ayat (1).
- Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : Tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27
ayat 2).
- Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.(pasal
28A).
- Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
11
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
- Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang
- Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
- Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C
ayat 2).
- Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
- Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak,
- Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
- Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahandan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.
- Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945 menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
12
upayapembelaan negara.
- Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain.
- Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28J ayat 2 menyatakan : Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.
- Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
2. Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26,
27, 28, dan 30, yaitu:
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undangundang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2),
syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-
undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-
undang.
13
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta
dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih
lanjut diatur dengan undang-undang.
1. Bagi warga negara asing yang mendapat izin tinggal juga menerima
hak dan kewajiban selama berada di Indonesia: Kewajiban untuk
tunduk dan patuh pada peraturan perundang-undangan.
2. Hak untuk menerima perlindungan atas diri dan hartanya.
3. Tidak memiliki hak untuk dipilih dan memilih.
4. Tidak mempunyai jak dan kewajiban untuk bela negara.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu
kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan
mempertahankan eksistensi negara tersebut. Secara militer maupun non militer.
Memperkuat Pertahanan Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin hidup bangsa dan
negara yang seutuhnya Peran bela Negara sangat penting untuk
mempertahankan suatu negara dari ancaman militer maupun non militer.
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan,
akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang.
Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang
belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu
terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan
hak daripada kewajiban. Pelaksanaan hak warga negara dalam UUD 1945
dikaitkan langsung dengan kewajban karena memang mepunyai
keterkaitan.Karenanya perumusan hak dan kewajiban itu dicantumkan dalam
satu pasal seperti pasal 27 ayat (1).
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.emakalah.com/2013/01/makalah-hak-dan-kewajiban-warga-
negara.html http://kr33z.xtgem.com/pengertian%20bela%20negara Budianto, 2004
"kewarganegaraan SMA kelas X", jakarta : Erlangga Departemen Pendidikan
Nasional 2003, "Kamus Besar Bahasa Indonesian", Jakarta: Balai pustaka
http://rianindustrial.blogspot.com/2013/05/hak-dan-kewajiban-warga-negara.
http://www.scribd.com/doc/118015493/Peran-Pendidikan-Kesadaran-Bela-Negara
16
17