Anda di halaman 1dari 41

PENDIDIKAN BELA NEGARA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi TugasPembuatan Makalah


PKKMB Universitas Bhamada Slawi Tahun 2021
Dengan Tema: BELA NEGARA BAGI MAHASISWA

DISUSUN OLEH:

NAMA: ANGGINA NUR ARSYIFAH

FAKULTAS: ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI: S1 ILMU KEPERAWATAN

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU


UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................... i

Halaman Daftar Isi .............................................................................. ii

Bab I Pendahuluan

a. Latar Belakang ........................................................................ 1


b. Rumusan Masalah ................................................................... 2
c. Tujuan ..................................................................................... 2

Bab II Pembahasan

a. Pengertian bela negara ............................................................. 3


b. Pengertian bela negara menurut para ahli ................................. 3
c. Makna bela negara bagi mahasiswa ......................................... 4
d. Tujuan dan fungsi bela negara ................................................. 5
e. Dasar hukum bela negara ......................................................... 5

Bab III Penutup

a. Kesimpulan ............................................................................. 7
b. Saran ....................................................................................... 7

Daftar Pustaka ..................................................................................... 8


Bab I

Pendahuluan

a. Latar Belakang

Bela negara sebagai kewajiban dasar bagi setiap warga negara yang
penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban kepada negara dan
bangsa. Mahasiswa merupakan bagian dari warga negara yang memiliki
kewajiban untuk melakukan pembelaan negara sesuai dengan perannya
sebagai agen perubahan dan agen pembangunan. Kegiatan bela negara
bagi mahasiswa diperlukan untuk pembinaan karakter, penguatan revolusi
mental dan mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi ancaman,
seperti; penyalahgunaan narkoba, paham radikalisme, bencana alam,
konflik antar mahasiswa dan penyebaran penyakit menular.

Pelatihan bela negara mahasiswa diselenggarakan, karena semakin


besar tantangan yang dihadapi bangsa dan semakin kompleks ancaman
sebagai akibat dari perkembangan global. Arus globalisasi dan
modernisasi memberikan pengaruh yang besar terhadap identitas bangsa,
bahkan dapat mengancam budaya bangsa sehingga mahasiswa sebagai
kader terdidik harus mengambil peran aktif melalui mahasiswa bela
negara. Ancaman dari luar maupun ancaman dari dalam dapat ditangkal,
apabila generasi muda mempunyai rasa nasionalisme dan kecintaan
kepada tanah air yang kuat untuk melindungi dan membela negara dengan
wawasan intelektual yang dimiliki. Mahasiswa sebagai kader muda,
berkewajiban melindungi dan membela negara sesuai dengan amanah
UUD 1945. Semakin berkembang dan maraknya arus globalisasi dunia,
membuat sebagian mahasiswa terpesona oleh perkembangan global,
sehingga mereka secara tidak sadar melalaikan kewajiban untuk
melindungi dan membela negaranya dari ancaman yang datang.
b. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bela negara?


2. Sebut dan jelaskan pengertian bela negara menurut para ahli!
3. Apa makna bela negara bagi mahasiswa?
4. Sebutkan tujuan dan fungsi bela negara?
5. Sebut dan jelaskan dasar hukum bela negara!

c. Tujuan

1. Mengetahui pengetian bela negara


2. Mengetahui pengertian bela negara menurut para ahli
3. Mengetahui makna bela negara bagi mahasiswa
4. Mengetahui tujuan dan fungsi bela negara
5. Mengetahui dasar hukum bela negara
Bab II

Pembahasan

a. Pengertian bela negara

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

Pengertian Bela Negara menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang


Pertahanan Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

b. Pengertian bela negara menurut para ahli

1. Chaidir Basrie

Menurut Chaidir Basrie, pengertian dari bela negara adalah sikap,


tekad, dan tindakan warga negara yang menyeluruh, teratur, terpadu,
dan belanjutan dilandasi dengan kecintaan kepada Tanah Air, kesadaran
bernegara Indonesia, kesadaran berbangsa, keyakinan, dan kesetiaan
kepada Pancasila.

2. Darji Darmodiharjo

Menurut Darji Darmodiharjo, bela negara adalah dilaksanakan


doktrim keamanan yang nasional guna berusaha menciptakan sistem
pertahanan keamanan nasional yang mampu mengamankan dan
menyukseskan perjuangan nasional yang pada umumnya.

3. Sunarso
Menurut Sunarso, bela negara adalah mengandung empat esensial
yang harus kita bela, yaitu yang kesatu, kemerdekaan dan kedaulatan
negara, yang kedua, kesatuan dan persatuan bangsa, yang ketiga,
keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional, dan yang keempat, nilai-nilai
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

4. Purnomo Yusgiantoro

Menurut Purnomo Yusgiantoro, bela negara adalah sikap perilaku


masyarakat yang dijiwai dengan kecintaan kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

5. Sutarman

Menurut Sutarman, arti dari bela negara dibagi menjadi dua


bagian, yaitu secara fisik dan non-fisik. Bela negara fisik adalah bagi
warga negara yang langsung maju dan perang dan memanggul
senjatanya.

Sedangkan untuk non-fisik adalah bela begara yang dilakukan oleh


warga negara yang tidak langsung maju perang dan angkat senjata,
tetapi melaksanaannya dengan melalui pendidikan kewarganegaraandan
pengabdian sesuai dengan profesinya masing-masing.

c. Makna bela negara bagi mahasiswa

Makna bela negara bagi Mahasiswa bela negara tidak sekedar


berupa mempertahankan negara dalam bentuk fisik. Dalam
penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Nasional (Hamkamnas), bela
negara adalah bagaimana cara generasi muda/mahasiswa mengisi
kemerdekaan dengan segala sesuatu yang bermanfaat dan memajukan
bangsa.

d. Tujuan dan fungsi bela negara

1. Tujuan bela negara, diantaranya:


 Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
 Melestarikan budayaMenjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD
1945
 Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
 Menjaga identitas dan integritas bangsa/ negara

2. Fungsi bela negara, diantaranya:

 Mempertahankan Negara dari berbagai ancaman


 Menjaga keutuhan wilayah negara
 Merupakan kewajiban setiap warga negara
 Merupakan panggilan sejarah

e. Dasar hukum bela negara

Ada beberapa pembahasan tentang bela negara yang telah


tercantum dalam UUD 1945 antara lain yaitu:

 Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 : tercantum bahwa semua warga negara


berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
 Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 : tercantum bahwa tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara

Pada pasal 27 dan 30 di atas dapat disimpulkan membela negara


merupakan kewajiban dari seluruh warga negara.

Selain pasal-pasal di atas, ada beberapa dasar hukum dan peraturan


mengenai bela negara yang menegaskan tentang kewajiban bela
negara, yaitu sebagai berikut:

 Undang-Undang No.20 Tahun 1982 yang menyatakan tentang


ketentuan pokok Hankam Negara RI yang diubah oleh Undang-
Undang No.1 Tahun 1988.
 Undang-Undang No.3 Tahun 2002 yang menyatakan tentang
pertahanan negara.
 Undang-Undang No.29 tahun 1954 yang menyatakan tentang
pokok-pokok perlawanan rakyat.
 Undang-Undang No.56 Tahun 1999 menyatakan tentang rakyat
terlatih.
 Tap MPR No.VI Tahun 1973 yang berisi tentang konsep
wawasan nusantara dan keamanan nasional.
 Tap MPR No.VI Tahun 2000 berisi tentang pemisahan TNI
dengan POLRI.
 Tap MPR No.VII Tahun 2000 berisi tentang peranan TNI dan
POLRI.
 Amandemen UUD 1945 Pasal 30 ayat 1 s/d 5 dan pasal 27 ayat 3
Bab III

Penutup

a. Kesimpulan

Pendidikan bela Negara di kalangan mahasiswa dilakukan secara


terorganisir dan mengacu pada pedoman bela Negara agar tidak keluar dari
koridor atau aturan yang telah ditetapkan pemerintah dengan melibatkan
TNI, POLRI dan Resimen Mahaiswa. Secara garis besar, pendidikan bela
Negara di kalangan mahasiswa berkaitan dengan doktrinisasi kecintaan
terhadap tanah air melalui pendidikan fisik dan non fisik yang mencakup
pendidikan ilmu pengetahuan tentang pentingnya membela Negara dan
pembinaan fisik mereka agar menjadi mahasiswa yang siap menjaga
keamanan bangsa dan negaranya.

b. Saran

Bagi Pemerintah Republik Indonesia selaku pemangku kebijakan


dan kekuasaan diharapkan untuk terus menerus mensosialisasikan
pentingnya pentingnnta pendidikan bela Negara terhadap karakter anak
bangsa khususnya di kalangan mahasiswa dan umumnya semua warga
Negara Indonesia. Melakukan sosialisasi dalam ranah pendidikan maupun
sosial politik. Pemerintah untuk terus memberikan dukungan kepada
pihak-pihak terkait selaku pelaksana pendidikan bela Negara di
lingkungannya masing-masing.
Daftar Pustaka

https://www.unas.ac.id/wp-content/uploads/2021/03/BELA-NEGARA-DAN-
RADIKALISME.pdf

https://www.google.com/url?q=http://ditmawa.mercubuana.ac.id/bela-negara-
2/&sa=U&ved=2ahUKEwjjmZPk0o3zAhVLaCsKHW_RDdIQFXoECAIQAg&u
sg=AOvVaw2QGBRnh4XDgSLbtcZD3eUE

https://www.wantannas.go.id/2018/10/19/bela-negara-pengertian-unsur-fungsi-
tujuan-dan-manfaat-bela-negara/

https://www.bola.com/ragam/read/4425356/pengertian-bela-negara-unsur-fungsi-
dan-dasar-hukumnya

http://repository.uinbanten.ac.id/2902/7/BAB%20V.pdf
ANTI RADIKALISME & ANTI TERORISME

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pembuatan Makalah


PKKMB Universitas Bhamada Slawi Tahun 2021
Dengan Tema: PERAN MAHASISWA DALAM MENANGKAL
RADIKALISME DAN TERORISME

DISUSUN OLEH:

NAMA: ANGGINA NUR ARSYIFAH

FAKULTAS: ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI: S1 ILMU KEPERAWATAN

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU


UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................... i

Halaman Daftar Isi .............................................................................. ii

Bab I Pendahuluan

d. Latar Belakang ........................................................................ 1


e. Rumusan Masalah ................................................................... 2
f. Tujuan ..................................................................................... 2

Bab II Pembahasan

f. Pengertian radikalisme dan terorisme ...................................... 3


g. Faktor munculnya radikalisme .................................................. 3
h. Penyebab adanya terorisme ...................................................... 4
i. Cara mencegah radikalisme dan terorisme ................................ 5

Bab III Penutup

c. Kesimpulan ............................................................................. 8
d. Saran ....................................................................................... 8

Daftar Pustaka ..................................................................................... 9


Bab I

Pendahuluan

a. Latar Belakang

Radikalisme yang saat ini menjadi polemik dinilai sebagai ancama


nyata bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peran
mahasiswa dinilai sangat penting dalam upaya mencegah penyebaran
paham radikalisme. Sebab masyarakat menilai mahasiswa sebagai kaum
intelektual dan contoh bagi masyarakat. Bahkan masyarakat bisa jadi lebih
percaya terhadap mahasiswa daripada aparat. Maka, sikap dan perilaku
mahasiswa pun sangat penting.

Selain itu, mahasiswa juga merupakan agen perubahan sekaligus


generasi penerus bangsa. Maka, penting bagi mereka untuk mendapatkan
pemahaman dan wawasan yang lebih tentang ilmu agama. Supaya
mahasiswa juga bisa membantu mewujudkan kerukunan umat beragama.

Paham radikal mudah menyebar kepada kalangan yang tingkat


pemahamannya rendah. Maka, mahasiswa sebagai agen perubahan
sekaligus generasi penerus bangsa harus memiliki pemahaman yang lebih.
Tujuannya agar mahasiswa tidak mudah disusupi pemahaman yang
menyimpang. Sebab, mereka yang memegang paham radikalisme sering
kali tidak menyadari dampak dari perbuatannya.

Terorisme merupakan suatu tindak pidana atau kejahatan luar biasa


yang menjadi perhatian dunia sekarang ini terutama di Indonesia.
Terorisme yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini memiliki keterkaitan
ideologis, sejarah dan politis serta merupakan bagian dari dinamika
lingkungan strategis pada tataran global dan regional.

xiii
b. Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian radikalisme dan terorisme !


2. Jelaskan faktor munculnya radikalisme!
3. Sebutkan penyebab adanya terorisme!
4. Sebutkan cara mencegah radikalisme dan terorisme!

c. Tujuan

1. Mengetahui pengertian radikalisme dan terorisme


2. Mengetahui faktor munculnya radikalisme
3. Mengetahui penyebab adanya terorisme
4. Mengetahui cara mencegah radikalisme dan terorisme

xiv
Bab II

Pembahasan

a. Pengertian radikalisme dan terorisme

Radikalisme adalah suatu pahamyang dibuat oleh sekelompok


aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial atau politik
secara drastic dengan menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai
perubahan kondisi politik.

Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan


membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat.

b. Faktor munculnya radikalisme

1. Faktor pemikiran
Radikalisme dapat muncul dan berkembang karena yakin jika
segala sesuatunya harus diubah ke arah yang kelompoknya inginkan,
sekalipun harus menggunakan cara kekerasan untuk meraih tujuannya
tersebut.
2. Faktor ekonomi
Radikalisme bisa dipengaruhi oleh faktor permasalahan ekonomi.
Karena manusia akan berusaha sekeras mungkin untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, termasuk menyebarkan suatu paham atau ideologi
dengan cara kekerasan.
3. Faktor politik
Radikalisme bisa muncul dan berkembang ketika sekelompok
orang merasa pemerintah negara tidak adil kepada rakyatnya atau hanya
mempehatikan segelintir kelompok saja.
4. Faktor sosial
Radikalisme dapat disebarkan dengan memengaruhi pemikiran
orang lain. Terlebih lagi jika orang tersebut berpikiran sempit dan
mudah percaya kepada pihak yang dianggap membawa perubahan ke

xv
dalam hidupnya. Padahal pihak tersebut menyebarkan suatu paham
yang bertentangan dengan ideologi negaranya.
5. Faktor psikologis
Radikalisme dapat tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang
yang memiliki berbagai permasalahan, rasa benci, serta dendam.
Sehingga berpotensi menjadi radikalis dan mudah dipengaruhi orang
lain.
6. Faktor pendidikan
Radikalisme dapat muncul di berbagai tempat, termasuk sarana
pendidikan. Ideologi radikalisme bisa dengan mudah disisipkan dalam
pengajaran.

c. Penyebab adanya terorisme

Berikut ada tiga penyebab terorisme menurut Analis Kebijakan


Divisi Humas Polri Kombes Sulistyo Pudjo Hartono, yaitu:

1. Penyebab pertama terorisme adalah karena seseorang tersentuh. Bisa


saja mereka pernah ditinggal oleh adiknya yang meninggal atau
mendapat ajaran teror.

2. Penyebab terorisme berikutnya adalah adanya komunitas garis keras


pendukung gerakan radikal tersebut yang memberi doktrin kepada
pengikutnya baik secara langsung maupun lewat dunia maya.

3. Penyebab terorisme lainnya yaitu adanya ideologi yang terlegitimasi


dan mengakar. Misalnya mereka memperbolehkan untuk membunuh,
melakukan kekerasan. Maka dengan adanya ideologi seperti itu, mereka
tidak ragu lagi untuk meneror.

xvi
d. Cara mencegah radikalisme dan terorisme

Berbagai cara mencegah radikalisme dan terorisme agar tidak


semakin menjamur, terutama di bangsa Indonesia ini, antara lain:

1. Memperkenalkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar


Pengenalan tentang ilmu pengetahuan ini harusnya sangat
ditekankan kepada siapapun, terutama kepada para generasi muda. Hal
ini disebabkan pemikiran para generasi muda yang masih mengembara
karena rasa keingintahuannya, apalagi terkait suatu hal yang baru
seperti sebuah pemahaman terhadap suatu masalah dan dampak
pengaruh globalisasi.
Dalam hal ini, memperkenalkan ilmu pengetahuan bukan hanya sebatas
ilmu umum saja, tetapi juga ilmu agama yang merupakan pondasi
penting terkait perilaku, sikap, dan juga keyakinannya kepada Tuhan.
2. Memahamkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar
Karena tentunya tidak hanya sebatas mengenal, pemahaman
terhadap yang dikenal juga diperlukan. Sedemikian sehingga apabila
pemahaman akan ilmu pengetahuan, baik ilmu umum dan ilmu agama
sudah tercapai, maka kekokohan pemikiran yang dimiliki akan semakin
kuat. Dengan demikian, maka tidak akan mudah goyah dan terpengaruh
terhadap pemahaman radikalisme sekaligus tindakan terorisme dan
tidak menjadi penyebab lunturnya bhinneka tunggal ika sebagai
semboyan Indonesia.
3. Meminimalisir Kesenjangan Sosial
Caranya ialah pemerintah harus mampu merangkul pihak media
yang menjadi perantaranya dengan rakyat sekaligus melakukan aksi
nyata secara langsung kepada rakyat. Begitu pula dengan rakyat,
mereka harusnya juga selalu memberikan dukungan dan kepercayaan
kepada pihak pemerintah bahwa pemerintah akan mampu menjalankan
tugasnya dengan baik sebagai pengayom rakyat dan pemegang kendali
pemerintahan Negara.
4. Menjaga Persatuan Dan Kesatuan

xvii
Sebagaimana kita sadari bahwa dalam sebuah masyarakat pasti
terdapat keberagaman atau kemajemukan, terlebih dalam sebuah
Negara yang merupakan gabungan dari berbagai masyarakat. Oleh
karena itu, menjaga persatuan dan kesatuan dengan adanya
kemajemukan tersebut sangat perlu dilakukan untuk mencegah masalah
radikalisme dan terorisme. Salah satu yang bisa dilakukan dalam kasus
Indonesia ialah memahami dan penjalankan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila, sebagaimana semboyan yang tertera di sana ialah
Bhinneka Tunggal Ika.
5. Mendukung Aksi Perdamaian
Aksi perdamaian mungkin secara khusus dilakukan untuk
mencegah tindakan terorisme agar tidak terjadi. Kalau pun sudah
terjadi, maka aksi ini dilakukan sebagai usaha agar tindakan tersebut
tidak semakin meluas dan dapat dihentikan. Namun apabila kita tinjau
lebih dalam bahwa munculnya tindakan terorisme dapat berawal dari
muncul pemahaman radikalisme yang sifatnya baru, berbeda, dan
cenderung menyimpang sehingga menimbulkan pertentangan dan
konflik.
6. Berperan Aktif Dalam Melaporkan Radikalisme Dan Terorisme
Peranan yang dilakukan di sini ialah ditekankan pada aksi
melaporkan kepada pihak-pihak yang memiliki kewenangan apabila
muncul pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme, entah itu kecil
maupun besar. Contohnya apabila muncul pemahaman baru tentang
keagamaan di masyarakat yang menimbulkan keresahan, maka hal
pertama yang bisa dilakukan agar pemahaman radikalisme tindak
berkembang hingga menyebabkan tindakan terorisme yang berbau
kekerasan dan konflik ialah melaporkan atau berkonsultasi kepada
tokoh agama dan tokok masyarakat yang ada di lingkungan tersebut.
7. Meningkatkan Pemahaman Akan Hidup Kebersamaan
Meningkatkan pemahaman ini ialah terus mempelajari dan
memahami tentang artinya hidup bersama-sama dalam bermasyarakat
bahkan bernegara yang penuh akan keberagaman, termasuk Indonesia

xviii
sendiri. Sehingga sikap toleransi dan solidaritas perlu diberlakukan, di
samping menaati semua ketentuan dan peraturan yang sudah berlaku di
masyarakat dan Negara.
8. Menyaring Informasi Yang Didapatkan
Hal ini dikarenakan informasi yang didapatkan tidak selamanya
benar dan harus diikuti, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi
seperti sekarang ini, di mana informasi bisa datang dari mana saja.
Sehingga penyaringan terhadap informasi tersebut harus dilakukan agar
tidak menimbulkan kesalahpahaman, di mana informasi yang benar
menjadi tidak benar dan informasi yang tidak benar menjadi benar.
9. Ikut Aktif Mensosialisasikan Radikalisme Dan Terorisme
Mensosialisasikan di sini bukan berarti kita mengajak untuk
menyebarkan pemahaman radikalisme dan melakukan tindakan
terorisme, namun kita mensosialisasikan tentang apa itu sebenarnya
radikalisme dan terorisme. Sehingga nantinya akan banyak orang yang
mengerti tentang arti sebenarnya dari radikalisme dan terorisme
tersebut, di mana kedua hal tersebut sangatlah berbahaya bagi
kehidupan, terutama kehidupan yang dijalani secara bersama-sama
dalam dasar kemajemukan atau keberagaman.

xix
Bab III

Penutup

a. Kesimpulan

Radikalisme yang saat ini menjadi polemik dinilai sebagai ancama nyata
bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peran mahasiswa dinilai
sangat penting dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme.
Mahasiswa juga merupakan agen perubahan sekaligus generasi penerus
bangsa. Maka, penting bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman dan
wawasan yang lebih tentang ilmu agama. Supaya mahasiswa juga bisa
membantu mewujudkan kerukunan umat beragama.

b. Saran

Demikianlah makalah Peran Mahasiswa Dalam Menangkal Radikalisme


Dan Terorisme. Diharapkan agar mahasiswa tidak mudah disusupi pemahaman
yang menyimpang. Sebab, mereka yang memegang paham radikalisme dan
terorisme sering kali tidak menyadari dampak dari perbuatannya. Peran
maksimal mahasiswa dalam gerak peran serta menangkal radikalisme dan
terorisme akan mampu memperkokoh Bangsa dan Negara di masa kini dan
masa depan.

xx
Daftar pustaka

http://blog.unnes.ac.id/khudaifah/2017/10/18/peran-mahasiswa-dalam-
menangkal-radikalisme-dan-terorisme/

https://www.merdeka.com/jabar/mengenal-penyebab-terorisme-berikut-
strategi-pencegahannya-kln.html?page=2

https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2019/10/31/9-cara-mencegah-radikalisme-
dan-terorisme-3/

https://www.google.com/url?q=https://id.wikipedia.org/wiki/Terorisme&sa=U&
ved=2ahUKEwjf5-
6I6o_zAhW_63MBHRJJAQoQFnoECAsQBQ&usg=AOvVaw1rt5ONfMK5DkomqNIA
4oir

xxi
NAPZA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pembuatan Makalah


PKKMB Universitas Bhamada Slawi Tahun 2021
Dengan Tema: PERAN MAHASISWA DALAM MENANGGULANGI NAPZA

DISUSUN OLEH:

NAMA: ANGGINA NUR ARSYIFAH

FAKULTAS: ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI: S1 ILMU KEPERAWATAN

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU


UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
TAHUN 2021

xxii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................... i

Halaman Daftar Isi .............................................................................. ii

Bab I Pendahuluan

g. Latar Belakang ........................................................................ 1


h. Rumusan Masalah ................................................................... 2
i. Tujuan ...................................................................................... 2

Bab II Pembahasan

j. Pengertian napza ..................................................................... 3


k. Pengertian napza menurut para ahli ......................................... 3
l. Macam macam napza .............................................................. 4
m. Contoh napza ........................................................................... 6
n. Pencegahan napza .................................................................... 7
o. Dasar hukum napza ................................................................. 7

Bab III Penutup

e. Kesimpulan ............................................................................. 9
f. Saran ....................................................................................... 9

Daftar Pustaka ..................................................................................... 10

xxiii
Bab I

Pendahuluan

a. Latar Belakang

Narkoba meliputi zat alam atau sintetis yang bila dikonsumsi dapat
menimbulkan perubahan fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkan ketergantungan.
Jika disalahgunakan untuk tujuan di luar pengobatan, narkoba dapat mengubah kerja
saraf otak sehingga akan sulit berpikir, berperasaan, dan berperilaku tidak normal.

Terdapat 5 jenis narkotika, 2 psikotropika, dan 2 zat adiktif lainnya, dengan


beberapa golongan yang saat ini sudah disalahgunakan dalam pemakaiannya.
Berbagai cara telah dilakukan badan negara untuk mengatasi keadaan ini, mulai dari
sosialisasi, pencegahan, pemberantasan, dan lainnya. Satu hal paling penting dalam
mengatasi penyalahgunaan narkoba, yaitu peduli. Peduli pada diri sendiri, orang lain,
dan lingkungan sekitar.

Ada beberapa cara untuk mengelola diri agar jauh dari narkoba. Di
antaranya, aktif memegang teguh norma-norma agama dan sosial kemasyarakatan,
aktif melibatkan diri dalam kegiatan keluarga, sosial, dan agama, hadapilah persoalan
hidup dengan tidak takut, panik, ataupun stres karena setiap masalah pasti ada
solusinya, ceritakan setiap persoalan kepada orang yang dipercaya, hindari pergaulan
dengan orang-orang yang sudah terindikasi sebagai pemakai narkoba, dan lain-lain.

Perlu diketahui, pencegahan, penanggulangan penyalahgunaan, dan


peredaran gelap narkoba merupakan tanggung jawab bersama guna mewujudkan
kamtibmas yang aman dan kondusif. Harapannya, dapat terwujud stabilitas
pembangunan nasional, masyarakat adil, makmur, dan sejahtera.

xxiv
b. Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian napza?


2. Jelaskan pengertian napza menurut para ahli!
3. Sebut dan jelaskan macam macam napza !
4. Sebutkan contoh napza!
5. Sebutkan pencegahan napza!
6. Sebutkan dasar hukum napza!

c. Tujuan

1. Mengetahui pengertian napza


2. Mengetahui pengertian napza menurut para ahli
3. Mengetahui macam macam napza
4. Mengetahui contoh napza
5. Mengetahui pencegahan napza
6. Mengetahui dasar hukum napza

xxv
Bab II

Pembahasan

a. Pengertian napza
NAPZA adalah zat adiktif yang mempengarui kondisi kejiwaan
atau psikologi seseorang (pikiran, perasaaan, dan perilaku). Serta dapat
menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikologi. Yang termasuk
dalam NAPZA adalah narkotika, psikotropika, zat adiktif dan lainnya.
b. Pengertian NAPZA Menurut Para Ahli
1. Smith Kline dan French Clinical
Menurut Smith Kline dan French Clinical pengertian Napza adalah
zat-zat atau obat yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau
pembiusan dikarenakan zat-zat tersebut bekerja dengan mempengaruhi
susunan saraf sentral.
2. Ghoodse
Menurut Ghoodse pengertian Napza adalah zat kimia yang
dibutuhkan untuk merawat kesehatan, saat zat tersebut masuk kedalam
organ tubuh maka akan terjadi satu atau lebih perubahan fungsi
didalam tubuh. Lalu dilanjutkan lagi dengan ketergantungan secara
fisik dan psikis pada tubuh, sehingga jika zat tersebut dihentikan
pengkonsumsiannya maka akan terjadi gangguan secara fisik dan
psikis.
3. Kurniawan
Menurut Kurniawan pengertian NAPZA adalah zat kimia yang
dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana
hati, dan perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan
cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain
sebagainya.
4. Jackobus
Menurut Jackobus, definisi NAPZA adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis ataupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,

xxvi
hilangnya rasa, mengurangi bahkan sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
5. Wresniwiro
Menurut Wresniwiro pengertian NAPZA adalah zat atau obat yang
bisa menyebabkan ketidaksadaran atau pembiusan, karena zat-zat
tersebut bekerja dengan mempengaruhi saraf pusat manusia.
c. Macam-Macam NAPZA
1. Narkotika
Narkotika adalah salah satu yang termasuk golongan
NAPZA dimana terbuat dari suatu tanaman maupun non-tanaman
baik yang sintetis maupun yang semi sintetis dan bisa
menyebabkan perubahan dan penurunan kesadaran.
Narkotika dapat dibedakan menjadi beberapa golongan,
diantaranya:
 Narkotika golongan I; biasanya digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan, tidak digunakan pada terapi. Golongan berpotensi
tinggi mengakibatkan kecanduan.
 Narkotika golongan II; penggunaannya untuk pengobatan,
terapi, dan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan.
Berpotensi tinggi mengakibatkan kecanduan pada pengguna.
 Narkotika golongan III; penggunaanya untuk pengobatan,
terapi, dan untuk tujuan ilmu pengetahuan. Berpotensi ringan
menyebabkan kecanduan.
2. Psikotropika
Psikotropika yang merupakan bahan alami maupun bukan
alami yang memiliki khasiat psikoaktif. Dampak mengkonsumsi
psikotropika dapat mempengaruhi susunan saraf yang bisa
menyebabkan perubahan mental dan perilaku.
Psikotropika sendiri dibedakan lagi berdasarkan
tingkatannya menjadi Psikotropika golongan 1 hingga golongan 4.

xxvii
 Psikotropika golongan I; penggunaannya hanya untuk tujuan
ilmu pengetahuan, tidak dipakai dalam terapi, dan sangat
berpotensi mengakibatkan kecanduan.
 Psikotropika golongan II; penggunaannya untuk tujuan
pengobatan atau obat alternatif, dan juga untuk ilmu
pengetahuan. Golongan ini juga berpotensi menyebabkan
kecanduan.
 Psikotropika golongan III; penggunaannya untuk pengobatan
dan terapi, serta untuk tujuan ilmu pengetahuan. Golongan ini
juga mempunyai potensi sedang menyebabkan ketergantungan.
 Psikotropika golongan IV; penggunaannya untuk pengobatan
dan terapi, serta untuk tujuan ilmu pengetahuan. Berpotensi
mengakibatkan ketergantungan ringan.
3. Zat Adiktif
Zat adiktif tidak termasuk narkotika maupun psikotropika,
dimana zat ini merupakan bentuk inhalasi dan penggunaanya dapat
menimbulkan ketergantungan. Zat adiktif ini mudah kita temukan
di kehidupan sehari-hari, misalnya Nikotin pada rokok, Etanol
pada minuman beralkohol, dan pelarut yang mudah menguap pada
thiner, lem, dan lain-lain.
Semua yang termasuk dalam zat adiktif, pada kadar tertentu
dapat memberikan efek kencanduan pada penggunanya. Misalnya
pada minuman beralkhol. Minuman yang mengandung alkohol
dapat dibagi menjadi 3 golongan, diantaranya:
 Golongan A; minuman mengandung alkohol dengan kadar
etanol 1% – 5%. Conto; Green Sand, Bir.
 Golongan B; minuman mengandung alkohol dengan kadar
etanol 5% – 20%. Contoh; Anggur Kolesom.
 Golongan C; minuman mengandung alkohol dengan kadar
etanol 20% – 55%. Contoh; Arak, Vodka, Wiski. Dapat
menyebabkan kecanduan.

xxviii
d. Contoh NAPZA / Narkoba dan Dampaknya
1. Opioda
Opioda berasal dari getah Opium yang diolah melalui proses
tertentu menjadi heroin. Ada tiga golongan besar pada Opioda, yaitu:
 Opioda alami (morfin, opium, codein)
 Opioda semisintetik (heroin/ putaw, hidromorfin)
 Opioda sintetik (metadon)
2. Kokain
Kokain dibuat dari daun Koka (Erythroxylon Coca) yang diproses
dengan cara tertentu hingga membentuk kristal. Efek pemakaian
Kokain adalah perasaan segar, menambah rasa percaya diri,
menghilangkan lelah dan rasa sakit, dan kehilangan nafsu makan.
3. Kanabis/ Ganja
Kanabis/ Cannabis atau ganja adalah tumbuhan yang sering
digunakan sebagai obat psikotropika dan dapat menimbulkan rasa
senang/ euforia tanpa sebab kepada pemakainya.
4. Amphetamine
Amphetamine umumnya berbentuk serbuk/ bubuk dan tablet.
Beberapa narkoba yang termasuk di dalam Ampthetamin yaitu; inex,
ekstasi, shabu.
5. LSD (Lysergic Acid)
Penggunaan LSD dapat mengakibatnya seseorang mengalami
halusinasi, mulai dari obsesi yang indah hingga menyeramkan, dan
pada akhirnya akan membuat seseorang menjadi paranoid.
6. Sedatif – Hipnotik
Ini merupakan obat penenang dan obat tidur. Pada umumnya
digunakan di dunia media dengan cara diminum atau disuntik untuk
membantu pasien yang mengelami stress, cemas, kejang, dan sulit
tidur.
7. Solvent/ Inhalasi
Ini merupakan uap gas yang digunakan dengan cara menghirupnya.
Misalnya; lem, thiner, aerosol, dan lain-lain. Pemakainya dapat

xxix
mengalami halusinasi ringan, kepala terasa berputar-putar, dan
mengakibatkan masalah kesehatan seperti gangguan fungsi paru,
jantung, dan hati.
8. Alkohol
Alkohol merupakan zat psikoaktif yang diperoleh dari hasil
fermentasi gula, umbi-umbian, sari buah (anggur), dan madu. Pada
kadar tertentu, alkohol dapat menimbulkan efek penurunan kesadaran
dan euforia.
Proses fermantis tersebut dapat menghasilkan kadar alkohol 15%.
Setelah proses penyulingan, kadar alkohol yang dihasilkan bisa menjadi
lebih tinggi, bahkan mencapai 100%.
e. Pencegahan Penggunaan NAPZA / Narkoba di Lingkungan Kerja
1. Memasang poster atau peraturan tertulis tentang “Area Bebas
Narkoba” termasuk sanksinya kepada pelaku. Tujuannya untuk terus
mengingatkan masyarakat agar menjauhi segala jenis narkoba.
2. Di lingkungan kerja dan masyarakat, bisa disediakan fasilitas fitness
gratis/ murah sebagai sarana untuk mengurangi tingkat stress. Perlu
diketahui bahwa depresi menjadi pemicu dominan seseorang untuk
mengkonsumsi narkoba.
3. Memberikan sosialisasi sederhana tentang bahaya mengkonsumsi
narkoba dan dampaknya bagi kesehatan serta masa depan seseorang.
4. Membantu orang lain dalam meningkatkan kualitas hidupnya dan
membantu mengatasi masalah di tempat kerja maupun di rumah.
5. Lakukan test urine kepada seluruh anggota perusahaan secara berkala
untuk mengetahui apakah ada karyawan yang mengkonsumsi narkoba.
Pada beberapa instansi milik pemerintahan, test narkoba ini dilakukan di
awal perekrutan tenaga kerja
f. Dasar hukum napza
 UU 35 tahun 2009 tentang Narkotika memiliki tujuan untuk:

a. menjamin ketersediaan Narkotika untuk kepentingan pelayanan


kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi;

xxx
b. mencegah, melindungi, dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari
penyalahgunaan Narkotika;
c. memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
dan
d. menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi
Penyalah Guna dan pecandu Narkotika.

 Menurut, UU No. 22 tahun 1997


Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan

xxxi
Bab III

Penutup

a. Kesimpulan

Narkoba meliputi zat alam atau sintetis yang bila dikonsumsi dapat
menimbulkan perubahan fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkan ketergantungan.
Jika disalahgunakan untuk tujuan di luar pengobatan, narkoba dapat mengubah kerja
saraf otak sehingga akan sulit berpikir, berperasaan, dan berperilaku tidak normal.
Terdapat 5 jenis narkotika, 2 psikotropika, dan 2 zat adiktif lainnya. Pencegahan,
penanggulangan penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba merupakan tanggung
jawab bersama guna mewujudkan kamtibmas yang aman dan kondusif

b. Saran

Demikianlah makalah Peran Serta Mahasiswa Menanggulangi


Napza. Dengan harapan mahasiswa menjadi pagar nusa dan generasi
penerus Bangsa menyadari akan bahaya penyalahgunaan Narkoba.
Diharapkan mahasiswa dapat bergerak dilapangan untuk berperan serta
dengan warga masyarakat ditempat tinggalnya dan lingkungannya untuk
dapat membersihkan dari peredaran Narkoba. Peran maksimal mahasiswa
dalam gerak peran serta menanggulangi penyalahgunaan Narkoba akan
mampu memperkokoh Bangsa dan Negara di masa kini dan masa depan.

xxxii
Daftar Pustaka

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-napza.html

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-napza/

https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-35-2009-narkotika

xxxiii
KEPERAWATAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pembuatan Makalah


PKKMB Universitas Bhamada Slawi Tahun 2021
Dengan Tema: KONSEP DIRI

DISUSUN OLEH:

NAMA: ANGGINA NUR ARSYIFAH

FAKULTAS: ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI: S1 ILMU KEPERAWATAN

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU


UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
TAHUN 2021

xxxiv
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................... i

Halaman Daftar Isi .............................................................................. ii

Bab I Pendahuluan

j. Latar Belakang ........................................................................ 1


k. Rumusan Masalah ................................................................... 1
l. Tujuan ..................................................................................... 1

Bab II Pembahasan

p. Sejarah Keperawatan ............................................................... 2


q. Pengertian Keperawatan .......................................................... 3
r. Tujuan Memilih Masuk Keperawatan ...................................... 3
s. Sifat Proses Keperawatan ....................................................... 4

Bab III Penutup

g. Kesimpulan ............................................................................. 5
h. Saran ....................................................................................... 5

Daftar Pustaka ..................................................................................... 6

xxxv
Bab I

Pendahuluan

a. Latar Belakang
Keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional merupakan
bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan
kesehatan secara menyeluruh. Selain itu, pelayanan keperawatan
merupakan salah satu faktor penentu baik buruknya mutu dan citra
institusi pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan mempunyai posisi
yang sangat strategis dalam menentukan mutu karena jumlah perawat
terbanyak dari profesi lain dan paling lama kontak dengan klien, sehingga
keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan dan sering
digunakan sebagai indikator pelayanan kesehatan yang bermutu.
Tim pelayanan keperawatan memberikan pelayanan kepada klien
sesuai dengan keyakinan profesi dan standar yang ditetapkan. Hal ini
ditujukan agar pelayanan keperawatan yang diberikan senantiasa
merupakan pelayanan yang aman serta dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan klien.
b. Rumusan masalah
1. Bagaimana Sejarah Keperawatan ?
2. Apa Pengertian Keperawatan ?
3. Apa Saja Tujuan Memilih Masuk Keperawatan ?
4. Bagaimana Sifat Proses Keperawatan itu ?
c. Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Keperawatan
2. Mengetahui Pengertian Keperawatan
3. Mengetahui Tujuan Memilih Masuk Keperawatan
4. Mengetahui Sifat Proses Keperawatan itu

1
Bab II
Pembahasan
a. Sejarah Keperawatan
Keberadaan perawat di Indonesia dimulai dari datangnya penjajah
Belanda ke Indonesia. Pada saat itu, pemerintah Belanda membentuk
Velpeger, yaitu perawat yang berasal dari penduduk pribumi, untuk
merawat orang sakit dibantu oleh Zieken Oppaser. Hal tersebut
ditindaklanjuti oleh Pemerintah Belanda dengan mendirikan rumah sakit
yang bernama Binen Hospital di Jakarta pada tahun 1799.
Pada jaman penjajahan Inggris (1812 – 1816), walaupun saat itu
pimpinan VOC – Raffles – sangat memperhatikan kondisi kesehatan
rakyat, namun dunia keperawatan tidak mengalami perkembangan yang
signifikan. Baru pada tahun 1816 – 1942, dunia keperawatan di Indonesia
mulai berkembang. Hal ini bisa dilihat dari gencarnya pembangunan
rumah sakit yang beridiri hampir bersamaan pada kurun waktu tersebut
yang mana diantaranya adalah RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST Carollus
Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang.
Bersamaan dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.
Tahun 1942 – 1945, tepatnya saat penjajahan Jepang, dunia
keperawatan di Indonesia kembali mengalami kemunduran akibat dari
kurangnya perhatian pemerintahan Jepang. Baru pada 1949 mulai adanya
pembangunan dibidang kesehatan yaitu rumah sakit dan balai pengobatan,
diantaranya;

 Tahun 1952 didirikan Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat

setingkat SMP.
 Tahun 1962 pendidikan keperawatan profesional mulai didirikan, yaitu

Akper milik Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan


perawat profesional pemula.
 Tahun 1985 didirikan PSIK ( Program Studi Ilmu Keperawatan ) yang

merupakan momentum kebangkitan keperawatan di Indonesia.

2
 Tahun 1995 PSIK FK UI berubah status menjadi FIK UI. Kemudian

muncul PSIK-PSIK baru seperti di Undip, UGM, UNHAS dan lain-


lain.

1995 – sekarang, dunia keperawatan Indonesia terus berbenah diri.


Mulai dari semakin bertambahnya pendidikan tinggi keperawatan, tenaga
pendidik profesional sekelas profesor mulai bertambah, lahirnya Undang-
undang keperawatan serta perangkat-perangkat penunjang profesi
keperawatan yang semakin kesini semakin eksis di belantika keperawatan
Indonesia.

b. Pengertian Keperawatan

Perawat (bahasa Inggris: nurse, berasal dari bahasa


Latin: nutrix yang berarti merawat atau memelihara) adalah
suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga,
dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan
menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi. Definisi modern
mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup yang didefinisikan
oleh orang atau keluarga, melalui seluruh pengalaman hidupnya
dari kelahiransampai asuhan pada kematian.

Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 38 tahun 2014,


definisi keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun
sehat. Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan, bekerja
sama dengan dokter, terapis, pasien, keluarga pasien serta tim lainnya
untuk fokus pada perawatan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup

c. Tujuan Memilih MasukKeperawatan

1. Karena keinginan sendiri dan orang tua mendukung


2. Lapangan pekerjaan yang sangat luas

3
3. Ingin membantu/menolong semua orang
d. Sifat proses keperawatan
1. Dinamis.
Setiap tahap proses keperawatan dapat diperbaharui/dimodifikasi,
apabila situasi dan kondisi pasien berubah.
2. Siklik.
Proses keperawatan berjalan secara siklik atau berulang dari
pengkajian sampai dengan evaluasi, demikian seterusnya apabila
diperlukan pengkajian ulang (re-assessment), sampai masalah klien
teratasi atau klien dapat mandiri memenuhi kebutuhan kesehatan atau
keperawatannya.
3. Interdependent / saling ketergantungan.
Setiap tahap dari proses keperawatan mempunyai relevansi yang
sangat erat, sehingga kekurangan di salah satu tahap akan mempengaruhi
tahap-tahap berikutnya.

4. Fleksibel atau luwes.


Proses keperawatan bersifat luwes, tidak kaku, sehingga pendekatan
yang digunakan dapat berubah atau dimodifikasi sesuai dengan situasi,
keadaan dan kebutuhan klien akan perawatan kesehatan. Fleksibel dapat
juga berarti :
a. Bisa digunakan untuk pemecahan segala jenis masalah keperawatan
b. Dapat digunakan pada berbagai kondisi dan situasi klien
c. Dapat diterapkan untuk semua siklus kehidupan manusia, dari dalam
kandungan sampai dengan meninggal dunia
d. Dapat diterapkan pada berbagai unit keperawatan, di rumah sakit,
maupun untuk keluarga dan masyarakat.

4
Bab III

Penutup

a. Kesimpulan

Proses keperawatan adalah suatu cara menyelesaikan masalah yang


sistematis dan dinamis serta bersifat individual untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan klien sebagai manusia yang bersifat unik, dan
menekankan pada kemampuan pengambilan keputusan oleh perawat
sesuai dengan kebutuhan klien.

Dalam melaksanakan proses keperawatan seorang perawat harus


memiliki persyaratan kemampuan seperti : kemampuan intelektual,
kemampuan personal serta kemampuan dalam teknis keperawatan.
Penerapan proses keperawatan memberikan dampak atau implikasi
terhadap profesi keperawatan, klien dan perawat itu sendiri.

b. Saran
1. Diharapkan perawat mampu memahami konsep dasar dari proses
keperawatan supaya pelaksanaan asuhan keperawatan dapat diterapkan
dengan sebaik-baiknya.
2. Agar perawat dapat menerapkan sifat keperawatan dalam pelaksanan
praktek keperawatan yang dilakukan

5
Daftar Pustaka
http://eprints.ums.ac.id/14736/2/BAB_I.pdf

http://samsularifinsaja.blogspot.com/2016/09/makalah-karakteristik-dan-
sifat-proses.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Keperawatan
https://www.nerslicious.com/sejarah-perkembangan-keperawatan-
indonesia/

Anda mungkin juga menyukai